ProdukHukum PDT

(1)

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 004/PER-M/PDT/III/2005 TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA

KEMENTERIAN NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kantor Kementerian Negara Republik Indonesia dan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, dipandang perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan;

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8/M Tahun 2005; 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;

5. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi

dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia.

Memperhatikan : Surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:


(2)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH

TERTINGGAL TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL.

BAB I

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 1

(1) Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, selanjutnya dalam Peraturan ini

disebut Meneg PDT, adalah unsur pelaksana pemerintah di bidang Pembangunan Daerah Tertinggal.

(2) Kementerian Negara PDT dipimpin oleh Menteri Negara yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Presiden.

Pasal 2

Kementerian Negara PDT mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang Pembangunan Daerah Tertinggal;

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kementerian Negara PDT menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan nasional di bidang Pembangunan Daerah Tertinggal; b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang Pembangunan Daerah Tertinggal; c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; d. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;

e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

BAB II

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 4 Kementerian Negara PDT terdiri dari:

a. Sekretariat Kementerian Negara PDT, selanjutnya disebut Setmeneg PDT; b. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya, selanjutnya disebut Deputi I;


(3)

c. Deputi Bidang Peningkatan Infrastruktur, selanjutnya disebut Deputi II;

d. Deputi Bidang Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha, selanjutnya disebut Deputi III; e. Deputi Bidang Pembinaan Lembaga Sosial dan Budaya, selanjutnya disebut Deputi IV; f. Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus, selanjutnya disebut Deputi V.

g. Staf Ahli Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, selanjutnya disebut Staf Ahli Meneg PDT.


(4)

BAB III

SEKRETARIAT KEMENTERIAN NEGARA PDT Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 5

(1) Sekretariat Kementerian Negara adalah unsur pembantu Meneg PDT yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Meneg PDT.

(2) Sekretariat Kementerian Negara PDT dipimpin oleh Sekretaris Menteri Negara yang

selanjutnya disebut Sesmeneg PDT.

Pasal 6

Sekretariat Kementerian Negara mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada Meneg PDT.

Pasal 7

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat Kementerian Negara PDT menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi kegiatan Kementerian Negara PDT;

b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan

tugas dan fungsi Kementerian Negara PDT;

c. penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan Kementerian Koordinator,

Kementerian Negara lain, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Lembaga lain yang terkait;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg PDT.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 8 Sekretariat Kementerian Negara PDT terdiri dari : a. Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri;

b. Biro Umum.

Pasal 9


(5)

Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana dan program, evaluasi dan pelaporan, penyusunan peraturan perundang-undangan, bantuan hukum, informasi hukum dan perpustakaan, dan kerjasama luar negeri Kementerian Negara PDT.

Pasal 10

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:

a. pengkoordinasian penyusunan rencana, program dan pengembangan sistem informasi; b. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan.

c. pelaksanaan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan, pemberian bantuan

hukum, penyajian informasi hukum dan pengelolaan perpustakaan; d. pelaksanaan koordinasi administrasi kerjasama luar negeri.;

Pasal 11 Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri terdiri dari : a. Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data;

b. Bagian Program dan Pelaporan;

c. Bagian Hukum dan Perundang-Undangan;

d. Bagian Kerjasama Luar Negeri.

Pasal 12

Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data, mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sistem informasi, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi.

Pasal 13

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pengembangan sistem informasi,

b. pengumpulan dan pengolahan data;

c. penyajian data dan informasi

Pasal 14 Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data, terdiri dari : a. Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi;


(6)

c. Sub Bagian Penyajian Data;

Pasal 15

(1) Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

pengembangan sistem informasi;

(2) Sub Bagian Data, mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data;

(3) Sub Bagian Penyajian Data, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyajian data

dan informasi serta materi sidang kabinet.

Pasal 16

Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyusunan program, anggaran, evaluasi dan laporan.

Pasal 17

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan program dan anggaran;

b. penyiapan penyusunan evaluasi dan laporan;

c. penyiapan laporan kinerja Kementerian Negara PDT.

Pasal 18 Bagian Program dan Pelaporan terdiri dari:

a. Sub Bagian Penyusunan Program;

b. Sub Bagian Penyusunan Anggaran;

c. Sub Bagian Evaluasi dan Laporan.

Pasal 19

(1) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan program kegiatan di lingkungan Kementerian Negara PDT;

(2) Sub Bagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan anggaran Kementerian Negara PDT;

(3) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi,

laporan kegiatan dan laporan kinerja Kementerian Negara PDT.


(7)

Bagian Hukum dan Perundang-Undangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian bantuan hukum dan penyajian informasi hukum dan perpustakaan.

Pasal 21

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bagian Hukum dan Perundang-Undangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan;

b. pemberian bantuan hukum;

c. penyajian informasi hukum dan penyelenggaraan perpustakaan.

Pasal 22 Bagian Hukum dan Perundang-Undangan terdiri dari:

a. Sub Bagian Penyiapan Rancangan Peraturan Perundang-Undangan;

b. Sub Bagian Bantuan Hukum;

c. Sub Bagian Informasi Hukum dan Perpustakaan.

Pasal 23

(1) Sub Bagian Penyiapan Rancangan Peraturan Perundang-Undangan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan;

(2) Sub Bagian Bantuan Hukum mempunyai tugas mengkaji dan pemberian bantuan

penyelesaian masalah-masalah hukum yang timbul dalam pelaksanaan Pembangunan Daerah Tertinggal;

(3) Sub Bagian Informasi Hukum dan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyajian

informasi hukum, penomoran produk-produk hukum selain produk hukum bidang kepegawaian, dan penyelenggaraan perpustakaan.

Pasal 24

Bagian Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi kerjasama luar negeri.

Pasal 25

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Bagian Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:


(8)

b. pelaksanaan kegiatan administrasi kerjasama multilateral. c. pelaksanaan evaluasi kerjasama luar negeri.

Pasal 26 Bagian Kerjasama Luar Negeri terdiri dari:

a. Sub Bagian Administrasi Kerjasama Bilateral; b. Sub Bagian Pengembangan Kerjasama Multilateral; c. Sub Bagian Evaluasi Kerjasama

Pasal 27

(1) Sub Bagian Administrasi Kerjasama Bilateral mempunyai tugas melakukan administrasi

kerjasama luar negeri dalam lingkup bilateral;

(2) Sub Bagian Administrasi Kerjasama Multirateral mempunyai tugas melakukan administrasi

kerjasama luar negeri dalam lingkup multilateral;

(3) Sub Bagian Evaluasi Kerjasama Luar negeri mempunyai tugas melakukan evaluasi kerjasama luar negeri dalam lingkup bilateral dan multilateral.

Pasal 28

Biro Umum mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan administrasi, kepegawaian dan kerumahtanggaan kepada seluruh unsur di lingkungan Kementerian Negara PDT.

Pasal 29

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Biro Umum menyelenggarakan fungsi:

a. pengelolaan administrasi kepegawaian, pendidikan dan pelatihan pegawai, persuratan,

kearsipan dan urusan ketatausahaan;

b. pengelolaan kegiatan penyusunan program anggaran, kas, perbendaharaan dan pembukuan

serta verifikasi;

c. pengelolaan urusan perlengkapan, pemeliharaan, rumah tangga dan pengadaan; d. pelaksanaan kegiatan kehumasan, keprotokolan dan dokumentasi.

Pasal 30 Biro Umum terdiri dari :

a. Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha;

b. Bagian Keuangan ;

c. Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga;


(9)

Pasal 31

Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, surat menyurat, kearsipan dan ketatausahaan.

Pasal 32

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; b. pelaksanaan urusan kesejahteraan pegawai;

c. pelaksanaan urusan surat menyurat dan kearsipan Kantor Meneg PDT; d. pelaksanaan kegiatan unit tata usaha pimpinan.

Pasal 33 Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha terdiri dari: a. Sub Bagian Administrasi Kepegawaian;

b. Sub Bagian Kesejahteraan Pegawai; c. Sub Bagian Persuratan dan Arsip; d. Unit Tata Usaha Pimpinan.

Pasal 34

(1) Sub Bagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan administrasi

kepegawaian;

(2) Sub Bagian Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melakukan urusan kesejahteraan

pegawai;

(3) Sub Bagian Persuratan dan Arsip mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat,

ekspedisi dan kearsipan;

(4) Unit Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi kepada

Meneg PDT, Sesmeneg PDT, para Deputi dan Staf Ahli Meneg PDT.

Pasal 35

(1) Unit Tata Usaha Pimpinan adalah jabatan setingkat Sub Bagian yang meliputi: a. Sub Bagian Tata Usaha Meneg PDT;

b. Sub Bagian Tata Usaha Sesmeneg PDT; c.Sub Bagian Tata Usaha Deputi I;

d. Sub Bagian Tata Usaha Deputi II; e.Sub Bagian Tata Usaha Deputi III;


(10)

g.Sub Bagian Tata Usaha Deputi V;

h.Sub Bagian Tata Usaha Staf Ahli Menteri;

(2) Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara administratif bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha.

Pasal 36

Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelaksanaan anggaran, kas, perbendaharaan dan pembukuan serta verifikasi;

Pasal 37

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan anggaran;

b. pengelolaan kas dan perbendaharaan; c. pelaksanaan verifikasi dan pembukuan.

Pasal 38 Bagian Keuangan terdiri dari:

a. Sub Bagian Pelaksanaan Anggaran; b. Sub Bagian Kas dan Perbendaharaan; c. Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan.

Pasal 39

(1) Sub Bagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

pemantauan, evaluasi, revisi, realisasi dan pelaporan pelaksanaan anggaran;

(2) Sub Bagian Kas dan Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan pengelolaan kas dan

perbendaharaan, administrasi keuangan, penyiapan bahan laporan hasil pemeriksaan dan pengawasan;

(3) Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan mempunyai tugas melakukan verifikasi dan

pembukuan.

Pasal 40

Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan urusan pengadaan, pemeliharaan dan kerumahtanggaan.


(11)

Pasal 41

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi:

a. pengadaan alat tulis dan perlengkapan kantor;

b. pemanfaatan dan pemeliharaan gedung serta perlengkapan dan kendaraan;

c. pelaksanaan urusan kerumahtanggaan kantor dan urusan dalam;

Pasal 42 Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga terdiri dari:

a. Sub Bagian Pengadaan;

b. Sub Bagian Pemeliharaan;

c. Sub Bagian Rumah Tangga.

Pasal 43

(1) Sub Bagian Pengadaan mempunyai tugas melakukan urusan pengadaan, pendistribusian

peralatan dan perlengkapan kantor;

(2) Sub Bagian Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan urusan pemeliharaan gedung,

peralatan dan kendaraan;

(3) Sub Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan

kerumahtanggaan dan urusan dalam.

Pasal 44

Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat, pelayanan kegiatan keprotokolan dan pengelolaan dokumentasi.

Pasal 45

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan kegiatan hubungan masyarakat;

b. pelaksanaan kegiatan keprotokolan; c. pelaksanaan dokumentasi.

Pasal 46 Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol terdiri dari :

a. Sub Bagian Hubungan Masyarakat;

b. Sub Bagian Protokol; c. Sub Bagian Dokumentasi.


(12)

Pasal 47

(1) Sub Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan kegiatan hubungan

masyarakat, penyiapan bahan sambutan/pidato Menteri, dan Press Release; (2) Sub Bagian Protokol mempunyai tugas melakukan kegiatan keprotokolan;

(3) Sub Bagian Dokumentasi mempunyai tugas melakukan urusan dokumentasi kegiatan

Kementerian Negara PDT.

BAB IV

DEPUTI I BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 48

Deputi I adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Meneg PDTyang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Meneg PDT.

Pasal 49

Deputi I mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang Pengembangan Sumber Daya.

Pasal 50

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Deputi I menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya yang meliputi Sumber

Daya Manusia, Sumber Daya Hayati, Sumber Daya Mineral dan Energi, Lingkungan Hidup dan Teknologi;

b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya yang meliputi

Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Hayati, Sumber Daya Mineral dan Energi, Lingkungan Hidup dan Teknologi;

c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan di bidang Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Hayati, Sumber Daya Mineral dan Energi, Lingkungan Hidup dan Teknologi;

d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang Pengembangan Sumber Daya dengan Departemen dan

lembaga lainnya sesuai dengan petunjuk Meneg PDT;


(13)

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 51 Deputi I terdiri dari :

a. Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Manusia, selanjutnya disebut Asisten Deputi 1/I; b. Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Hayati, selanjutnya disebut Asisten Deputi 2/I;

c. Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Mineral dan Energi, selanjutnya disebut Asisten Deputi 3/I; d. Asisten Deputi Urusan Lingkungan Hidup, selanjutnya disebut Asisten Deputi 4/I;

e. Asisten Deputi Urusan Teknologi, selanjutnya disebut Asisten Deputi 5/I.

Pasal 52

Asisten Deputi 1/I mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyiapan dan perumusan, pemantauan, analisis, evaluasi, hubungan kerja dan penyusunan laporan di bidang pengembangan sumber daya manusia.

Pasal 53

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Asisten Deputi 1/I menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan dan pemanfaatan di bidang

sumber daya manusia;

b. pemantauan dan analisis pelaksanaan kebijakan dan program pengembangan serta

pemanfaatan bidang sumber daya manusia;

c. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dan program bidang sumber daya manusia; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi I sesuai dengan bidangnya.

Pasal 54 Asisten Deputi 1/I terdiri dari:

a. Bidang Analisis Pendidikan dan Pelatihan;

b. Bidang Pemanfaatan.

Pasal 55

Bidang Analisis Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang analisis pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia.


(14)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Bidang Analisis Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan sumber daya manusia;

b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihan;

c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pengembangan pendidikan dan pelatihan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 1/I sesuai dengan bidangnya.

Pasal 57 Bidang Analisis Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari: a. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan; b. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Keahlian.

Pasal 58

(1) Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihan ketrampilan;

(2) Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Keahlian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihan keahlian.

Pasal 59

Bidang Pemanfaatan mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang pemanfaatan sumber daya manusia.

Pasal 60

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Bidang Pemanfaatan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan pemanfaatan sumber daya manusia;

b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang keahlian dan

ketrampilan;

c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pemanfaatan keahlian dan ketrampilan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 1/I sesuai dengan bidangnya.

Pasal 61 Bidang Pemanfaatan terdiri dari:


(15)

a. Sub Bidang Pemanfaatan Ketrampilan; b. Sub Bidang Pemanfaatan Keahlian.

Pasal 62

(1) Sub Bidang Pemanfaatan Ketrampilan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pemanfaatan ketrampilan;

(2) Sub Bidang Pemanfaatan Keahlian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pemanfaatan keahlian.

Pasal 63

Asisten Deputi 2/I mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, penyiapan dan perumusan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, hubungan kerja dan penyusunan laporan di bidang sumber daya hayati.

Pasal 64

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Asisten Deputi 2/I menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan dan pemanfaatan di bidang

sumber daya hayati;

b. pemantauan dan analisis pelaksanaan kebijakan dan program pengembangan serta

pemanfaatan bidang sumber daya hayati;

c. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dan program bidang sumber daya hayati; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi I sesuai dengan bidangnya.

Pasal 65

Asisten Deputi 2/I terdiri dari: a. Bidang Analisis Potensi;

b. Bidang Pengembangan ;

c. Bidang Pemanfaatan .

Pasal 66

Bidang Analisis Potensi mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang analisis potensi sumber daya hayati.


(16)

Pasal 67

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Bidang Analisis Potensi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan analisis potensi sumber daya hayati;

b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang analisis potensi sumber

daya hayati;

c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang analisis potensi sumber daya hayati;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 2/I sesuai dengan bidangnya.

Pasal 68 Bidang Analisis Potensi terdiri dari:

(1) Sub Bidang Analisis Potensi Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan; (2) Sub Bidang Analisis Potensi Kelautan dan Perikanan.

Pasal 69

(1) Sub Bidang Analisis Potensi Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang analisis potensi pertanian, perkebunan dan kehutanan;

(2) Sub Bidang Analisis Potensi Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang analisis potensi kelautan dan perikanan;

Pasal 70

Bidang Pengembangan mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya hayati.

Pasal 71

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70, Bidang Pengembangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan sumber daya hayati;

b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang pengembangan sumber

daya hayati;

c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pengembangan sumber daya hayati;


(17)

Pasal 72 Bidang Pengembangan terdiri dari:

a. Sub Bidang Pengembangan hasil pertanian, Perkebunan dan Kehutanan; b. Sub Bidang Pengembangan Kelautan dan Perikanan.

Pasal 73

(1) Sub Bidang Pengembangan Hasil Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pemanfaatan pengembangan hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan;

(2) Sub Bidang Pengembangan Hasil Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pengembangan hasil kelautan dan perikanan.

Pasal 74

Bidang Pemanfaatan mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang pemanfaatan sumber daya hayati.

Pasal 75

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 74, Bidang Pemanfaatan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan pemanfaatan sumber daya hayati;

b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang pemanfaatan sumber

daya hayati;

c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pemanfaatan sumber daya hayati;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 2/I sesuai dengan bidangnya.

Pasal 76 Bidang Pemanfaatan terdiri dari:

a. Sub Bidang Pemanfaatan Hasil Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan; b. Sub Bidang Pemanfaatan Hasil Kelautan dan Perikanan.

Pasal 77


(18)

evaluasi kebijakan di bidang pemanfaatan pengembangan hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan;

(2) Sub Bidang Pemanfaatan Hasil Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pemanfaatan hasil kelautan dan perikanan.

Pasal 78

Asisten Deputi 3/I mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, penyiapan dan perumusan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, hubungan kerja dan penyusunan laporan di bidang sumber daya mineral dan energi.

Pasal 79

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78, Asisten Deputi 3/I menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan dan pemanfaatan di bidang

sumber daya mineral dan energi;

b. pemantauan dan analisis pelaksanaan kebijakan dan program pengembangan serta

pemanfaatan bidang sumber daya mineral dan energi;

c. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dan program bidang sumber daya mineral dan energi;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi I sesuai dengan bidangnya.

Pasal 80 Asisten Deputi 3/I terdiri dari:

a. Bidang Analisis Potensi;

b. Bidang Pemanfaatan.

Pasal 81

Bidang Analisis Potensi mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang analisis potensi sumber daya mineral dan energi.

Pasal 82

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81, Bidang Analisis Potensi Sumber Daya Mineral dan Energi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan analisis potensi sumber daya mineral dan energi;


(19)

b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang analisis sumber daya mineral dan energi;

c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang analisis sumber daya mineral dan energi;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 3/I sesuai dengan bidangnya.

Pasal 83 Bidang Analisis Potensi terdiri dari:

a. Sub Bidang Analisis dan Potensi Sumber Daya Energi; b. Sub Bidang Analisis dan Potensi Sumber Daya Mineral.

Pasal 84

(1) Sub Bidang Analisis dan Potensi Sumber Daya Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang analisis dan potensi sumber daya energi;

(2) Sub Bidang Analisis dan Potensi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang analisis dan potensi sumber daya mineral.

Pasal 85

Bidang Pemanfaatan mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang pemanfatan sumber daya mineral dan energi .

Pasal 86

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85, Bidang Pemanfaatan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan pemanfaatan sumber daya mineral dan

energi;

b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang pemanfaatan sumber

daya mineral dan energi;

c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pemanfaatan sumberdaya mineral dan energi;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 3/I sesuai dengan bidangnya.


(20)

a. Sub Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Energi;

b. Sub Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Mineral.

Pasal 88

(1) Sub Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pemanfaatan sumber daya energi;

(2) Sub Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pemanfaatan sumber daya mineral.

Pasal 89

Asisten Deputi 4/I mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, penyiapan dan perumusan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, hubungan kerja dan penyusunan laporan di bidang lingkungan hidup.

Pasal 90

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, Asisten Deputi 4/I menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan dan pemanfaatan di bidang

lingkungan hidup;

b. pemantauan dan analisis pelaksanaan kebijakan dan program pengembangan serta

pemanfaatan bidang lingkungan hidup;

c. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dan program bidang lingkungan hidup; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi I sesuai dengan bidangnya.

Pasal 91 Asisten Deputi 4/I terdiri dari:

a. Bidang Pelestarian; b. Bidang Pemanfaatan.

Pasal 92

Bidang Pelestarian mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang pelestariaan lingkungan hidup.

Pasal 93

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, Bidang Pelestarian menyelenggarakan fungsi:


(21)

a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan pelestarian lingkungan hidup;

b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang pelestarian lingkungan

hidup;

c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pelestarian lingkungan hidup;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 4/I sesuai dengan bidangnya. Pasal 94

Bidang Pelestarian terdiri dari:

a. Sub Bidang Pelestarian Lingkungan Alam; b. Sub Bidang Pelestarian Lingkungan Sosial.

Pasal 95

(1) Sub Bidang Pelestarian Lingkungan Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pelestarian lingkungan alam;

(2) Sub Bidang Pelestarian Lingkungan Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pelestarian lingkungan sosial.

Pasal 96

Bidang Pemanfaatan mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang pemanfatan lingkungan hidup.

Pasal 97

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Bidang Pemanfaatan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan pemanfaatan lingkungan hidup;

b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang pemanfaatan lingkungan

hidup;

c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pemanfaatan lingkungan hidup;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 4/I sesuai dengan bidangnya.

Pasal 98 Bidang Pemanfaatan terdiri dari:

a. Sub Bidang Pemanfaatan Lingkungan Alam;


(22)

Pasal 99

(1) Sub Bidang Pemanfaatan Lingkungan Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pemanfaatan lingkungan alam;

(2) Sub Bidang Lingkungan Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi

penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pemanfaatan lingkungan sosial.

Pasal 100

Asisten Deputi 5/I mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, penyiapan dan perumusan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, hubungan kerja dan penyusunan laporan di bidang teknologi.

Pasal 101

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100, Asisten Deputi 5/I menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan dan pemanfaatan di bidang

teknologi;

b. pemantauan dan analisis pelaksanaan kebijakan dan program pengembangan serta

pemanfaatan bidang teknologi;

c. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dan program bidang teknologi; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi I sesuai dengan bidangnya.

Pasal 102 Asisten Deputi 5/I terdiri dari:

a. Bidang Analisis Kebutuhan Teknologi; b. Bidang Pemanfaatan Teknologi.

Pasal 103

Bidang Analisis Kebutuhan Teknologi mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang analisis kebutuhan teknologi.

Pasal 104

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Bidang Analisis Kebutuhan Teknologi menyelenggarakan fungsi:


(23)

b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang analisis kebutuhan teknologi;

c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang analisis kebutuhan teknologi;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 5/I sesuai dengan bidangnya.

Pasal 105 Bidang Analisis Kebutuhan Teknologi, terdiri dari: a. Sub Bidang Analisis Data Kebutuhan Teknologi; b. Sub Bidang Analisis Teknologi Tepat Guna.

Pasal 106

(1) Sub Bidang Analisis Kebutuhan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang analisis data kebutuhan teknologi;

(2) Sub Bidang Analisis Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang analisis teknologi tepat guna.

Pasal 107

Bidang Pemanfaatan Teknologi mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang pemanfaatan teknologi.

Pasal 108

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, Bidang Pemanfaatan Teknologi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan pemanfaatan teknologi;

b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang pemanfaatan teknologi;

c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pemanfaatan teknologi;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 5/I sesuai dengan bidangnya. Pasal 109

Bidang Pemanfaatan Teknologi terdiri dari:

a. Sub Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna;


(24)

Pasal 110

(1) Sub Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pemanfaatan teknologi tepat guna;

(2) Sub Bidang Pemanfaatan Teknologi Tinggi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan di bidang pemanfaatan teknologi tinggi.

BAB V

DEPUTI II BIDANG PENINGKATAN INFRASTRUKTUR Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 111

Deputi II adalah unsur pelaksana Meneg PDT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Meneg PDT.

Pasal 112

Deputi II mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan infrastruktur.

Pasal 113

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112, Deputi II menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan infrastruktur yang meliputi transportasi, informasi dan telekomunikasi, sosial, ekonomi dan energi;

b. koordinasi pelaksanaan kebijakan pembangunan di bidang peningkatan infrastruktur yang

meliputi transportasi, informasi dan telekomunikasi, sosial, ekonomi dan energi;

c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah serta kegiatan di bidang

peningkatan infrastruktur yang meliputi transportasi, informasi dan telekomunikasi, sosial, ekonomi dan energi;

d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang teknis dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara lain, Departemen, LPND dan lembaga lain yang terkait di bidang peningkatan infrastruktur yang meliputi transportasi, informasi dan telekomunikasi, sosial, ekonomi dan energi;


(25)

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg PDT sesuai dengan bidangnya.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 114 Deputi II terdiri dari :

a. Asisten Deputi Urusan Infrastruktur Transportasi, selanjutnya disebut Asisten Deputi 1/II;

b. Asisten Deputi Urusan Infrastruktur Informasi dan Telekomunikasi, selanjutnya disebut Asisten Deputi 2/II;

c. Asisten Deputi Urusan Infrastruktur Sosial, selanjutnya disebut Asisten Deputi 3/II; d. Asisten Deputi Urusan Infrastruktur Ekonomi, selanjutnya disebut Asisten Deputi 4/II; e. Asisten Deputi Urusan Infrastruktur Energi, selanjutnya disebut Asisten Deputi 5/II.

Pasal 115

Asisten Deputi 1/II mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur transportasi.

Pasal 116

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115, Asisten Deputi 1/II menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang infrastruktur transportasi darat, laut dan udara; b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur transportasi darat, laut

dan udara;

c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur transportasi darat, laut dan udara;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi II sesuai dengan bidangnya.

Pasal 117 Asisten Deputi 1/II terdiri dari:

a. Bidang Infrastruktur Transportasi Darat;

b. Bidang Infrastruktur Transportasi Laut dan Udara.

Pasal 118

Bidang Infrastruktur Transportasi Darat mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur transportasi darat.


(26)

Pasal 119

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118, Bidang Infrastruktur Transportasi Darat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur transportasi darat;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur transportasi darat;

c. pelaksanan evaluasi hasil analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur

transportasi darat;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 1/II sesuai dengan bidangnya.

Pasal 120 Bidang Infrastruktur Transportasi Darat terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis;

b. Sub Bidang Evaluasi.

Pasal 121

(1) Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

identifikasi dan analisis data di bidang infrastruktur transportasi darat;

(2) Sub Bidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dengan

memanfaatkan data hasil analisis di bidang infrastruktur transportasi darat.

Pasal 122

Bidang Infrastruktur Transportasi Laut dan Udara mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur transportasi laut dan udara.

Pasal 123

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122, Bidang Infrastruktur Transportasi Laut dan Udara menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur transportasi laut dan udara;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur transportasi laut dan udara;

c. pelaksanaan evaluasi hasil analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur

transportasi laut dan udara;


(27)

Pasal 124

Bidang Infrastruktur Transportasi Laut dan Udara terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis;

b. Sub Bidang Evaluasi.

Pasal 125

(1) Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

identifikasi dan analisis data di bidang infrastruktur transportasi laut dan udara;

(2) Sub Bidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dengan

memanfaatkan data hasil analisis di bidang infrastruktur transportasi laut dan udara.

Pasal 126

Asisten Deputi 2/II mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur informasi dan telekomunikasi.

Pasal 127

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Asisten Deputi 2/II menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang infrastruktur pos dan jaringan informasi dan telekomunikasi;

b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur pos dan jaringan informasi, dan telekomunikasi;

c. pemantauan analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur pos dan jaringan informasi, dan telekomunikasi;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi II sesuai dengan bidangnya.

Pasal 128 Asisten Deputi 2/II terdiri dari:

a. Bidang Infrastruktur Pos dan Jaringan Informasi; b. Bidang Infrastruktur Telekomunikasi.

Pasal 129

Bidang Infrastuktur Pos dan Jaringan Informasi mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur pos dan jaringan informasi.

Pasal 130


(28)

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur pos dan jaringan informasi;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur pos dan jaringan informasi;

c. pelaksanaan evaluasi hasil analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur pos dan jaringan informasi;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 2/II sesuai dengan bidangnya.

Pasal 131 Bidang Infrastruktur Pos dan Jaringan Informasi terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis;

b. Sub Bidang Evaluasi.

Pasal 132

(1) Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

identifikasi dan analisis data di bidang infrastruktur pos dan jaringan informasi;

(2) Sub Bidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dengan

memanfaatkan data hasil analisis di bidang infrastruktur pos dan jaringan informasi.

Pasal 133

Bidang Infrastruktur Telekomunikasi mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur telekomunikasi.

Pasal 134

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133, Bidang Infrastruktur Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur telekomunikasi;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur telekomunikasi;

c. pelaksanaan evaluasi hasil analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur

telekomunikasi;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 2/II sesuai dengan bidangnya.

Pasal 135 Bidang Infrastruktur Telekomunikasi terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis;


(29)

Pasal 136

(1) Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

identifikasi dan analisis data kebijakan di bidang infrastruktur telekomunikasi;

(2) Sub Bidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dengan

memanfaatkan data hasil analisis di bidang infrastruktur telekomunikasi.

Pasal 137

Asisten Deputi 3/II mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur sosial.

Pasal 138

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 137, Asisten Deputi 3/II menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang infrastruktur pendidikan, kesehatan dan

permukiman;

b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur pendidikan, kesehatan dan permukiman;

c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur pendidikan, kesehatan dan permukiman;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi II sesuai dengan bidangnya.

Pasal 139 Asisten Deputi 3/II terdiri dari:

a. Bidang Infrastruktur Pendidikan;

b. Bidang Infrastruktur Kesehatan dan Permukiman. Pasal 140

Bidang Infrastruktur Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur pendidikan.

Pasal 141

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 140, Bidang Infrastruktur Pendidikan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur pendidikan;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur pendidikan;


(30)

c. pelaksanaan evaluasi hasil analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur pendidikan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 3/II sesuai dengan bidangnya.

Pasal 142 Bidang Infrastruktur Pendidikan terdiri dari :

a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis; b. Sub Bidang Evaluasi.

Pasal 143

(1) Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

identifikasi dan analisis data di bidang infrastruktur pendidikan;

(2) Sub Bidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dengan

memanfaatkan data hasil analisis di bidang infrastruktur pendidikan.

Pasal 144

Bidang Infrastruktur Kesehatan dan Permukiman mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan pembangunan di bidang infrastruktur kesehatan dan permukiman.

Pasal 145

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Bidang Infrastuktur Kesehatan dan Permukiman menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur kesehatan dan permukiman;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur kesehatan dan permukiman;

c. pelaksanan evaluasi hasil analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur kesehatan dan permukiman;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 3/II sesuai dengan bidangnya.

Pasal 146

Bidang Infrastruktur Kesehatan dan Permukiman terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis;

b. Sub Bidang Evaluasi.

Pasal 147

(1) Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


(31)

(2) Sub Bidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dengan memanfaatkan data hasil analisis di bidang infrastruktur kesehatan dan permukiman.

Pasal 148

Asisten Deputi 4/II mempunyai tugas menyiapkan dan menyusun kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur ekonomi.

Pasal 149

Dalam melaksanakan tugas, sebagaimana dimaksud dalam pasal 148, Asisten Deputi 4/II menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang infrastruktur industri dan perdagangan, dan pertanian;

b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur industri dan

perdagangan, dan pertanian;

c. pemantauan analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur industri dan perdagangan, dan pertanian;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi II sesuai dengan bidangnya.

Pasal 150 Asisten Deputi 4/II terdiri dari:

a. Bidang Infrastruktur Industri dan Perdagangan; b. Bidang Infrastruktur Pertanian.

Pasal 151

Bidang Infrastruktur Industri dan Perdagangan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang Infrastruktur Industri dan Perdagangan.

Pasal 152

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 151, Bidang Infrastruktur Industri dan Perdagangan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur industri dan perdagangan;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur industri dan perdagangan;

c. pelaksanaan evaluasi hasil analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur industri dan perdagangan;


(32)

Pasal 153 Bidang Infrastruktur Industri dan Perdagangan terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis;

b. Sub Bidang Evaluasi.

Pasal 154

(1) Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

identifikasi dan analisis data di bidang infrastruktur industri dan perdagangan;

(2) Sub Bidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dengan

memanfaatkan data hasil analisis di bidang infrastruktur industri dan perdagangan.

Pasal 155

Bidang Infrastruktur Pertanian, mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur pertanian.

Pasal 156

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155, Bidang Infrastruktur Pertanian menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur pertanian;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur pertanian;

c. pelaksanaan evaluasi hasil analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur

pertanian;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 4/II sesuai dengan bidangnya.

Pasal 157 Bidang Infrastruktur Pertanian terdiri dari :

a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis; b. Sub Bidang Evaluasi.

Pasal 158

(1) Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

identifikasi dan analisis data di bidang infrastruktur pertanian;

(2) Sub Bidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dengan

memanfaatkan data hasil analisis di bidang infrastruktur pertanian.


(33)

Asisten Deputi 5/II mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur energi.

Pasal 160

Dalam melaksanakan tugas, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 159, Asisten Deputi 5/II menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang infrastruktur kelistrikan, migas dan energi alternatif;

b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur kelistrikan, migas dan energi alternatif;

c. pemantauan analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur kelistrikan, migas dan energi alternatif;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi II sesuai dengan bidangnya.

Pasal 161 Asisten Deputi 5/II terdiri dari :

a. Bidang Infrastruktur Kelistrikan;

b. Bidang Infrastruktur Migas dan Energi Alternatif.

Pasal 162

Bidang Infrastruktur Kelistrikan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur kelistrikan.

Pasal 163

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 162, Bidang Infrastruktur Kelistrikan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur kelistrikan;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur kelistrikan;

c. pelaksanaan evaluasi hasil analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur

kelistrikan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 5/II sesuai dengan bidangnya. Pasal 164

Bidang Infrastruktur Kelistrikan terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis; b. Sub Bidang Evaluasi.


(34)

Pasal 165

(1) Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

identifikasi dan analisis data di bidang infrastruktur kelistrikan;

(2) Sub Bidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dengan

memanfaatkan data hasil analisis di bidang infrastruktur kelistrikan.

Pasal 166

Bidang Infrastruktur Migas dan Energi Alternatif, mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur migas dan energi alternatif.

Pasal 167

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 166, Bidang Infrastruktur Migas dan Energi Alternatif menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur migas dan energi alternatif;

b. pelaksanan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur migas dan energi alternatif;

c. pelaksanaan evaluasi hasil analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang infrastruktur migas dan energi alternatif;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 5/II sesuai dengan bidangnya.

Pasal 168 Bidang Infrastruktur Migas dan Energi Alternatif terdiri dari : a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis;

b. Sub Bidang Evaluasi.

Pasal 169

(1) Sub Bidang Identifikasi dan Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

identifikasi dan analisis data di bidang infrastruktur migas dan energi alternatif;

(2) Sub Bidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dengan


(35)

BAB VI

DEPUTI III BIDANG PEMBINAAN EKONOMI DAN DUNIA USAHA Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 170

Deputi III adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Meneg PDT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Meneg PDT.

Pasal 171

Deputi III mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan ekonomi dan dunia usaha.

Pasal 172

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 171, Deputi III menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan ekonomi dan dunia usaha yang meliputi urusan investasi, pemberdayaan masyarakat di sekitar industri, usaha mikro, kecil dan menengah serta kemitraan usaha dan pengembangan pariwisata;

b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan ekonomi dan dunia usaha yang

meliputi urusan investasi, pemberdayaan masyarakat di sekitar industri, usaha mikro, kecil dan menengah serta kemitraan usaha dan pengembangan pariwisata;

c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang

pembinaan ekonomi dan dunia usaha yang meliputi urusan investasi, pemberdayaan masyarakat di sekitar industri, usaha mikro, kecil dan menengah serta kemitraan usaha dan pengembangan pariwisata.

d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang teknis dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara lain, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan lembaga terkait;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg PDT sesuai dengan bidangnya.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 173 Deputi III terdiri dari :


(36)

2. Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Industri, selanjutnya disebut Asisten Deputi 2/III;

3. Asisten Deputi Urusan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, selanjutnya disebut Asisten Deputi 3/III; 4. Asisten Deputi Urusan Kemitraan Usaha, selanjutnya disebut Asisten Deputi 4/III;

5. Asisten Deputi Urusan Pengembangan Pariwisata, selanjutnya disebut Asisten Deputi 5/III.

Pasal 174

Asisten Deputi 1/III mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang investasi.

Pasal 175

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 174, Asisten Deputi 1/III menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang promosi investasi, insentif investasi dan

pembiayaan dan program pembinaan dan pengembangan investasi;

b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang promosi investasi, insentif investasi dan pembiayaan;

c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi

investasi, insentif investasi dan pembiayaan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi III sesuai dengan bidangnya.

Pasal 176 Asisten Deputi 1/III terdiri dari :

a. Bidang Promosi Investasi;

b. Bidang Insentif Investasi dan Pembiayaan.

Pasal 177

Bidang Promosi Investasi mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang promosi investasi.

Pasal 178

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 177, Bidang Promosi Investasi menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang promosi dan potensi investasi;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang promosi dan potensi investasi;


(37)

c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang promosi dan potensi investasi;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 1/III sesuai dengan bidangnya.

Pasal 179 Bidang Promosi Investasi terdiri dari :

a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis Potensi; b. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis Promosi.

Pasal 180

(1) Sub Bidang Identifikasi dan Analisis Potensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang potensi investasi;

(2) Sub Bidang Identifikasi dan Analisis Promosi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang promosi investasi.

Pasal 181

Bidang Insentif Investasi dan Pembiayaan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang insentif investasi dan pembiayaan.

Pasal 182

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 181, Bidang Insentif Investasi dan pembiayaan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang insentif investasi dan pembiayaan;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang insentif investasi dan pembiayaan;

c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang insentif investasi dan pembiayaan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 1/III sesuai dengan bidangnya.

Pasal 183 Bidang Insentif Investasi dan Pembiayaan terdiri dari : a. Sub Bidang Insentif Fiskal dan Non Fiskal;

b. Sub Bidang Pembiayaan Investasi.

Pasal 184


(38)

(2) Sub Bidang Pembiayaan Investasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi pelaksanan kebijakan di bidang pembiayaan investasi;

Pasal 185

Asisten Deputi 2/III mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar industri.

Pasal 186

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 185, Asisten Deputi 2/III menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang industri pertambangan, kehutanan, pertanian, kelautan dan pengolahan dan program pembinaan dan pengembangan masyarakat di sekitar industri;

b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang industri pertambangan, kehutanan, pertanian, kelautan dan pengolahan;

c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang industri

pertambangan, kehutanan, pertanian, kelautan dan pengolahan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi III sesuai dengan bidangnya.

Pasal 187 Asisten Deputi 2/III terdiri dari :

a. Bidang Industri Pertambangan dan Kehutanan; b. Bidang Industri Pertanian, Kelautan dan Pengolahan;

Pasal 188

Bidang Industri Pertambangan dan Kehutanan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang industri pertambangan dan kehutanan.

Pasal 189

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 188, Bidang Industri Pertambangan dan Kehutanan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang industri pertambangan daan kehutanan;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang industri pertambangan dan kehutanan;

c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang industri pertambangan dan kehutanan;


(39)

Pasal 190 Bidang Industri Pertambangan dan Kehutanan terdiri dari : a. Sub Bidang Industri Pertambangan;

b. Sub Bidang Industri Kehutanan.

Pasal 191

(1) Sub Bidang Industri Pertambangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan dan evaluasi pelaksanaan di bidang industri pertambangan;

(2) Sub Bidang Industri Kehutanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

dan evaluasi pelaksanan kebijakan di bidang industri kehutanan.

Pasal 192

Bidang Industri Pertanian, Kelautan dan Pengolahan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang industri pertanian, kelautan dan pengolahan.

Pasal 193

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 192, Bidang Industri Pertanian, Kelautan dan Pengolahan, menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang industri pertanian, kelautan dan pengolahan;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang industri pertanian, kelautan dan pengolahan;

c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang industri pertanian,

kelautan dan pengolahan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 1/III sesuai dengan bidangnya.

Pasal 194

Bidang Industri Pertanian, Kelautan dan Pengolahan terdiri dari : a. Sub Bidang Industri Pertanian dan Kelautan;

b. Sub Bidang Industri Pengolahan.

Pasal 195

(1) Sub Bidang Industri Pertanian dan Kelautan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan dan evaluasi pelaksanaan di bidang industri pertanian dan kelautan;


(40)

Pasal 196

Asisten Deputi 3/III mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Pasal 197

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 196, Asisten Deputi 3/III menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang UMKM;

b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang UMKN;

c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang UMKM; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi III sesuai dengan bidangnya.

Pasal 198 Asisten Deputi 3/III terdiri dari :

a. Bidang Usaha Mikro; b. Bidang Usaha Kecil;

c. Bidang Usaha Menengah.

Pasal 199

Bidang Usaha Mikro mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang usaha mikro.

Pasal 200

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 199, Bidang Usaha Mikro menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang usaha mikro;

b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang usaha mikro; c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang usaha mikro;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 3/III sesuai dengan bidangnya.

Pasal 201 Bidang Usaha Mikro terdiri dari :

a. Sub Bidang Identifikasi dan Analisis;

b. Sub Bidang Pemanfaatan.


(1)

ASISTEN DEPUTI URUSAN SUMBER DAYA

MINERAL DAN ENERGI ASISTEN DEPUTI

URUSAN SUMBER DAYA HAYATI ASISTEN DEPUTI

URUSAN SUMBER DAYA MANUSIA

BIDANG ANALISIS PENDIDIKAN

DAN PELATIHAN

SUB BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KETERAMPILAN SUB BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEAHLIAN

SUB BIDANG PEMANFAATAN

KETERAMPILAN SUB BIDANG PEMANFAATAN

KEAHLIAN

BIDANG ANALISIS POTENSI

SUB BIDANG ANALISIS POTENSI PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

SUB BIDANG ANALISIS POTENSI KELAUTAN DAN PERIKANAN

BIDANG PENGEMBANGAN

BIDANG ANALISIS POTENSI

BIDANG PEMANFAATAN

SUB BIDANG PENGEMBANGAN HASIL

PERTANIAN, PERKEBUNAN & KEHUTANAN

BIDANG PEMANFAATAN

SUB BIDANG PENGEMBANGAN KELAUTAN & PERIKANAN

SUB BIDANG ANALISIS DAN POTENSI

SUMBER DAYA ENERGI SUB BIDANG ANALISIS POTENSI SUMBER DAYA MINERAL

BIDANG PEMANFAATAN

SUB BIDANG PEMANFAATAN SUMBER

DAYA ENERGI SUB BIDANG PEMANFAATAN SUMBER DAYA MINERAL

BIDANG PELESTARIAN ASISTEN DEPUTI

URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

SUB BIDANG PELESTARIAN LINGKUNGAN ALAM

SUB BIDANG PELESTARIAN LINGKUNGAN SOSIAL

BIDANG PEMANFAATAN

SUB BIDANG PEMANFAATAN

ASISTEN DEPUTI URUSAN TEKNOLOGI

BIDANG ANALISIS KEBUTUHAN

TEKNOLOGI

SUB BIDANG ANALISIS KEBUTUHAN TEKNOLOGI

BIDANG PEMANFAATAN TEKNOLOGI

SUB BIDANG PEMANFAATAN TEKNOLOGI TINGGI

SUB BIDANG PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

SUB BIDANG ANALISIS TEKNOLOGI

TEPAT GUNA

SUB BIDANG PEMANFAATAN LINGKUNGAN SOSIAL

DEPUTI I

BIDANG PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA


(2)

DEPUTI II

BIDANG PENINGKATAN

INFRASTRUKTUR

ASISTEN DEPUTI URUSAN INFRASTRUKTUR

SOSIAL

ASISTEN DEPUTI

URUSAN INFRASTRUKTUR INFORMASI & TELEKOMUNIKASI ASISTEN DEPUTI

URUSAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI

BIDANG INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DARAT

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

BIDANG INFRASTRUKTUR MIGAS

& ENERGI ALTERNATIF

SUB BIDANG EVALUASI SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS ASISTEN DEPUTI URUSAN INFRASTRUKTUR

ENERGI

BIDANG INFRASTRUKTUR

KELISTRIKAN

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG EVALUASI BIDANG

INFRASTRUKTUR POS & JARINGAN INFORMASI

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG EVALUASI

BIDANG INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI

BIDANG INFRASTRUKTUR

PENDIDIKAN

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG EVALUASI

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG EVALUASI

BIDANG INFRASTRUKTUR KESEHATAN & PERMUKIMAN

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG EVALUASI

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG EVALUASI BIDANG INFRASTRUKTUR

PERTANIAN ASISTEN DEPUTI URUSAN INFRASTRUKTUR

EKONOMI

BIDANG INFRASTRUKTUR INDUSTRI & PERDAGANGAN

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG EVALUASI

BIDANG INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI LAUT & UDARA

SUB BIDANG EVALUASI SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG EVALUASI


(3)

DEPUTI III

BIDANG PEMBINAAN

EKONOMI DAN DUNIA USAHA

ASISTEN DEPUTI URUSAN USAHA MIKRO,

KECIL DAN MENENGAH ASISTEN DEPUTI

URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI SEKITAR INDUSTRI

ASISTEN DEPUTI URUSAN INVESTASI

BIDANG PROMOSI INVESTASI

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS POTENSI

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS PROMOSI

BIDANG INSENTIF INVESTASI &

PEMBIAYAAN

SUB BIDANG INSENTIF FISKAL & NON

FISKAL SUB BIDANG PEMBIAYAAN INVESTASI

BIDANG INDUSTRI PERTAMBANGAN

DAN KEHUTANAN

SUB BIDANG INDUSTRI PERTAMBANGAN

SUB BIDANG INDUSTRI KEHUTANAN

BIDANG INDUSTRI PERTANIAN KELAUTAN DAN PENGOLAHAN

BIDANG USAHA MIKRO

SUB BIDANG INDUSTRI PERTANIAN DAN

KELAUTAN

SUB BIDANG INDUSTRI PENGOLAHAN

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG PEMANFAATAN

BIDANG USAHA KECIL

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG PEMANFAATAN

BIDANG KERJASAMA PERMODALAN

ASISTEN DEPUTI URUSAN KEMITRAAN

USAHA

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG PEMANFAATAN

BIDANG KERJASAMA PRODUKSI &

PERDAGANGAN

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG PEMANFAATAN

BIDANG PROMOSI PARIWISATA ASISTEN DEPUTI URUSAN PENGEMBANGAN

PARIWISATA

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALISIS

SUB BIDANG PEMANFAATAN

BIDANG KERJASAMA & PENGEMBANGAN

PARIWISATA

SUB BIDANG IDENTIFIKASI & ANALSIS

BIDANG USAHA MENENGAH

SUB BIDANG PEMANFAATAN


(4)

ASISTEN DEPUTI URUSAN LEMBAGA PENDIDIKAN & KESEHATAN

MASYARAKAT ASISTEN DEPUTI

URUSAN PEMBINAAN LEMBAGA KEAGAMAAN DAN ADAT ASISTEN DEPUTI

URUSAN LEMBAGA PEMUDA DAN OLAH RAGA

BIDANG KELEMBAGAAN PEMUDA

SUB BIDANG IDENTIFIKASI DAN ANALISIS

BIDANG PELESTARIAN SENI

DAN BUDAYA

SUB BIDANG PENINGKATAN KERJASAMA

SENI DAN BUDAYA SUB BIDANG PROMOSI SENI DAN BUDAYA

ASISTEN DEPUTI URUSAN SENI DAN BUDAYA

BIDANG PEMBINAAN SENI

DAN BUDAYA

SUB BIDANG PEMBINAAN KESENIAN

SUB BIDANG PEMBINAAN KEBUDAYAAN SUB BIDANG

PEMANFAATAN

BIDANG KELEMBAGAAN

OLAHRAGA

SUB BIDANG PEMBERDAYAAN LEMBAGA

OLAHRAGA SUB BIDANG KUALITAS LEMBAGA

OLAH RAGA

BIDANG LEMBAGA KEAGAMAAN

SUB BIDANG KERUKUNAN ANTAR

UMAT BERAGAMA SUB BIDANG PENINGKATAN KERJASAMA KEAGAMAAN

BIDANG LEMBAGA ADAT

BIDANG LEMBAGA PENDIDIKAN

MASYARAKAT

SUB BIDANG PEMBINAAN MASYARAKAT

TERPENCIL SUB BIDANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

ADAT TERPENCIL

SUB BIDANG PENDIDIKAN KURSUS

SUB BIDANG PENDIDIKAN KESETARAAN

BIDANG LEMBAGA KESEHATAN

MASYARAKAT

SUB BIDANG PENINGKATAN KESEHATAN

MASYARAKAT SUB BIDANG PENINGKATAN KESEHATAN

LINGKUNGAN

BIDANG KESEHATAN IBU ASISTEN DEPUTI URUSAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

SUB BIDANG PENINGKATAN KUALITAS

HIDUP IBU

SUB BIDANG PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN KESEHATAN IBU

BIDANG KESEJAHTERAAN ANAK

SUB BIDANG PENINGKATAN KUALITAS

HIDUP ANAK SUB BIDANG PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN KESEHATAN

ANAK

DEPUTI IV

BIDANG PEMBINAAN

LEMBAGA SOSIALDAN BUDAYA


(5)

DEPUTI V

BIDANG PENGEMBANGAN

DAERAH KHUSUS

ASISTEN DEPUTI URUSAN PERDESAAN ASISTEN DEPUTI

URUSAN DAERAH RAWAN BENCANA DAN PASCA KONFLIK ASISTEN DEPUTI

URUSAN WILAYAH PERBATASAN

BIDANG POLITIK & KEAMANAN

SUB BIDANG DAERAH PERBATASAN DARAT

ASISTEN DEPUTI URUSAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DAN

REGIONAL ASISTEN DEPUTI

URUSAN KAWASAN ANDALAN DAN CEPAT TUMBUH

SUB BIDANG DAERAH PERBATASAN LAUT

BIDANG SOSIAL EKONOMI

SUB BIDANG DAERAH PERBATASAN DARAT

SUB BIDANG DAERAH PERBATASAN LAUT

BIDANG DAERAH RAWAN

BENCANA

SUB BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI

DAN INFRASTRUKTUR SUB BIDANG PENGEMBANGAN SDM DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BIDANG URUSAN DAERAH

PASCA KONFLIK

BIDANG KERJASAMA ANTAR

DAERAH BIDANG

KAWASAN ANDALAN BIDANG

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT I

SUB BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI

DAN INFRASTRUKTUR

SUB BIDANG PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SUB BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI

SUB BIDANG PENGEMBANGAN

INFRASTRUKTUR

BIDANG PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT II

SUB BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI

SUB BIDANG PENGEMBANGAN

INFRASTRUKTUR

SUB BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI

DAN INFRASTRUKTUR

SUB BIDANG PENGEMBANGAN

EKONOMI DAN INFRASTRUKTUR

SUB BIDANG PENGEMBANGAN SDM DAN

PEMBERDAYAAN SUB BIDANG

PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT BIDANG KAWASAN CEPAT

TUMBUH

BIDANG KERJASAMA REGIONAL

SUB BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI

DAN INFRASTRUKTUR

SUB BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI

DAN INFRASTRUKTUR

SUB BIDANG SUB BIDANG

PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BIDANG PEMBERDAYAAN


(6)

STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT MENTERI NEGARA

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

SEKRETARIS

MENTERI NEGARA

BIRO

BIRO

PERENCANAAN

UMUM

DAN KLN

BAGIAN

SISTEM INFORMASI DAN PENGOLAHAN DATA

BAGIAN PROGRAM DAN

PELAPORAN

BAGIAN KERJASAMA LUAR NEGERI BAGIAN

HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN

BAGIAN KEPEGAWAIAN &

TATA USAHA

BAGIAN, KEUANGAN

BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN

PROTOKOL

SUB BAGIAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN KESEJAHTERAAN

PEGAWAI

SUB BAGIAN KAS DAN PERBENDAHARAAN

SUB BAGIAN PELAKSANAAN

ANGGARAN

BAGIAN PERLENGKAPAN

DAN RUMAH TANGGA

SUB BAGIAN PROTOKOL

SUB BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT

SUB BAGIAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

SUB BAGIAN DATA

SUB BAGIAN PENYAJIAN DATA

SUB BAGIAN PENYUSUNAN

PROGRAM

SUB BAGIAN PENYUSUNAN

ANGGARAN

SUB BAGIAN PENYIAPAN RANCANGAN

PERATURAN PERUNDANG

SUB BAGIAN BANTUAN HUKUM

SUB BAGIAN INFORMASI HUKUM

DAN PERPUSTAKAAN

SUB BAGIAN ADMINISTRASI

KERJASAMA BILATERAL

SUB BAGIAN ADMINISTRASI

KERJASAMA MULTILATERAL

SUB BAGIAN EVALUASI KERJASAMA

SUB BAGIAN PEMELIHARAAN

SUB BAGIAN PENGADAAN

SUB BAGIAN EVALUASI DAN

LAPORAN

SUB BAGIAN PERSURATAN DAN

ARSIP

SUB BAGIAN RUMAH TANGGA SUB BAGIAN

VERIFIKASI DAN

PEMBUKUAN DOKUMENTASI SUB BAGIAN

UNIT Sub Bagian TU Pimpinan Meliputi :

TATA USAHA PIMPINAN

Sub Bagian TU Menteri PDT Sub Bagian TU Sesmeneg