HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA

Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018
Buku 1

ISSN (P) : 2615 - 2584
ISSN (E) : 2615 - 3343

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA
LANSIA
Billy Dema Justia Wahid1), Verawati Sudarma2)
Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
2) Departemen Ilmu Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Alamat korespondensi: Jl. Kyai Tapa no. 260 Grogol, Jakarta Barat 11470
E-mail : billydemajustiawahid@gmail.com

1) Program

ABSTRAK
Proses penuaan pada lansia mengakibatkan turunnya berbagai fungsi
fisiologis, termasuk munculnya berbagai penyakit saraf. Berbagai studi
menunjukkan hubungan antara status gizi yang dinilai dari Indeks Massa
Tubuh (IMT) terhadap penurunan fungsi kognitif. Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan penurunan dari fungsi
kognitif pada lansia. Penelitian menggunakan studi observasional dengan
desain potong lintang yang mengikutsertakan 82 lansia di Panti Sosial Tresna
Werda Budi Mulia 2. Data karakteristik meliputi jenis kelamin, tingkat
pendidikan dan status pernikahan diperoleh dengan cara wawancara
menggunakan kuesioner. Fungsi kognitif dinilai menggunakan Mini-Mental
State Examination. Status gizi dinilai dengan mengukur berat badan dan
tinggi badan dan menghitung IMT, serta pengukuran lingkar pinggang
responden. Analisis data menggunakan SPSS 23.0 dengan tingkat kemaknaan
0,05. Analisis chi-square menunjukkan adanya hubungan yang secara statistik
bermakna antara jenis kelamin (p=0,001), tingkat pendidikan (p=0,000), dan
lingkar pinggang (p=0,016). Sedangkan tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara IMT (p=0,217) dan status pernikahan (p=0,282) dengan
fungsi kognitif. Jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lingkar pinggang
berhubungan dengan fungsi kognitif, sedangkan IMT dan status pernikahan
tidak berhubungan dengan fungsi kognitif.
Kata kunci: status gizi, fungsi kognitif, lanjut usia
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia,
definisi lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas.(1) Penduduk

lanjut usia di Indonesia tahun 2008 sebesar 21,2 juta jiwa, dengan usia harapan hidup 66,8
tahun. Pada tahun 2010 terdapat 24 juta jiwa lansia dengan usia harapan hidup 67,4 tahun
dan pada tahun 2020 jumlah lansia diperkirakan sebesar 28,8 juta jiwa dengan usia
harapan hidup 71 tahun.(2)
Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses
penuaan sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada lanjut usia.(2) Salah satu
masalah utama yang berhubungan dengan penyakit saraf pada lanjut usia adalah
penurunan fungsi kognitif. Gangguan memori, perubahan persepsi, masalah dalam
berkomunikasi, penurunan fokus dan atensi, hambatan dalam melaksanakan tugasan
harian adalah gejala dari gangguan kognitif.(3)Kemunduran fungsi kognitif tersebut
selanjutnya mempengaruhi pola interaksi mereka dengan lingkungan tempat tinggal,
anggota keluarga, juga pola aktivitas sosialnya.(4) Hal tersebut menambah beban keluarga,
lingkungan dan masyarakat.
331

Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018
Buku 1

ISSN (P) : 2615 - 2584
ISSN (E) : 2615 - 3343


Kemunduran fungsi kognitif dapat berupa mudah lupa (forgetfulness) yaitu bentuk
gangguan kognitif yang paling ringan, gangguan ini diperkirakan dikeluhkan oleh 39%
lanjut usia berusia 50-59 tahun, meningkat menjadi lebih dari 85% pada usia lebih dari 80
tahun.(4) Berdasarkan penelitian di Jakarta Barat dengan pengambilan sampel secara
cluster random sampling pada 103 subyek diketahui bahwa prevalensi penurunan fungsi
kognitif sebanyak 45,6% pada lansia.(5) Penyakit mudah lupa ini dapat berlanjut menjadi
gangguan kognitif ringan sampai ke demensia sebagai bentuk klinis yang paling berat,
dimana demensia adalah suatu kemunduran intelektual berat dan progresif yang
mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, dan aktivitas harian seseorang dan penyakit
Alzheimer merupakan penyebab yang paling sering dari demensia.(3) Penurunan fungsi
kognitif memiliki beberapa faktor risiko, diantaranya adalah usia, gender, ras, genetik,
tekanan darah, payah jantung, aritmia jantung, diabetes melitus, kadar kolesterol, fungsi
tiroid, alkohol, merokok, trauma, obesitas, dan ketidakseimbangan nutrisi baik
makronutrien dan mikronutrien.(3)
Status gizi pada usia diatas 18 tahun dapat diukur dengan IMT dan dibedakan menjadi
underweight, normal, overweight, dan obesitas.(6) Di Indonesia, prevalensi obesitas sentral
yang ditandai dengan penambahan lingkar pinggang pada lansia sebesar 18,8%.(6) Hasil
penelitian The Whitehall II dan the Framingham Offspring, menunjukan bahwa overweight
mempunyai hubungan terhadap berkurangnya fungsi memori dan fungsi eksekutif. (7)

Studi Yan Zou di Tiongkok menunjukan bahwa IMT yang menurun berpengaruh
terhadap penurunan dari fungsi kognitif dan merupakan risiko terhadap demensia. (8)
Berdasarkan Studi Gunstad di Amerika diketahui bahwa hubungan obesitas dan usia
dengan gangguan kognitif adalah sebesar 27,36%.(9)
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui
hubungan antara status gizi yang dinilai melalui IMT dan lingkar pinggang dengan
penurunan fungsi kognitif.
METODE
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan menggunakan
metode cross-sectional pada bulan September-Oktober 2017. Subyek adalah lansia di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2, Cengkareng, Jakarta Barat. Kriteria inklusi meliputi;
lebih atau sama dengan 60 tahun, mampu berkomunikasi verbal dengan baik, bersedia
menjadi responden, dan mengisi informed consent. Kriteria ekslusi jika subyek memiliki
riwayat penyakit stroke dan trauma kepala. Jumlah subyek minimal yang dibutuhkan
sebanyak 82 orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive nonrandom sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara terpimpin dengan instrumen
penelitian berupa kuesioner untuk mendapatkan data karakteristik berupa jenis kelamin,
tingkat pendidikan dan status pernikahan. Pengukuran berat badan menggunakan
timbangan dengan ketelitian 0,1 kg sedangkan pengukuran tinggi badan menggunakan
microtoise dengan ketelitian 0,1 cm. Setelah didapat data berat badan dan tinggi badan

dilakukan penghitungan IMT menggunakan rumus berat badan (kg) dibagi dengan tinggi
badan (m). Pengukuran lingkar pinggang menggunakan pita pengukur dengan ketelitian
0,1 cm. Pemeriksaan fungsi kognitif dilakukan dengan wawancara menggunakan
instrumen mini mental state examination.

332

Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018
Buku 1

ISSN (P) : 2615 - 2584
ISSN (E) : 2615 - 3343

Analisis data menggunakan program statistik untuk analisis univariat yang berupa
distribusi frekuensi dari karakteristik responden, serta analisis bivariat untuk mengetahui
hubungan antar variabel dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan
menggunakan SPSS 23.0 dengan tingkat kemaknaan 0,05.
HASIL
Jumlah subyek yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 82 orang, dengan
jumlah wanita terbanyak (52,4%). Tingkat pendidikan terbanyak adalah golongan rendah

sebanyak 74 responden (90,2%), umumnya responden menikah (79,3%). Subyek dengan
lingkar pinggang besar lebih banyak dibanding dengan lingkar pinggang normal (59,8%).
Berdasarkan IMT, subyek dengan IMT normal sebesar 43,9%. Fungsi kognitif responden
umumnya masuk dalam kategori menurun (69,5%). Tabel 1
Tabel 5. Distribusi frekuensi karakteristik responden
Variabel
Jumlah
Jenis Kelamin
Pria
39
Wanita
43
Tingkat Pendidikan
Rendah
74
Tinggi
8
Status Pernikahan
Ya
65

Tidak
17
Lingkar Pinggang
Normal
33
Besar
49
Indeks Massa Tubuh
Kurus
22
Normal
36
Obes
24
Fungsi Kognitif
Normal
25
Penurunan
57


Presentase
47,6%
52,4%
90,2%
9,8%
79,3%
20,7%
40,2%
59,8%
26,8%
43,9%
29,3%
30,5%
69,5%

Analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan hasil terdapat hubungan yang secara
statistik bermakna antara jenis kelamin (p=0,0001), tingkat pendidikan (p=0,0001) dan
lingkar pinggang (p=0,016) dengan fungsi kognitif. Sedangkan status pernikahan
(p=0,282) dan IMT (p=0,217) tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan
fungsi kognitif. Tabel 2

Tabel 6. Hubungan status gizi dan penurunan fungsi kognitif pada lansia
Fungsi Kognitif
Karakteristik
Nilai p
Responden
Normal
Penurunan
Jenis Kelamin
Pria
19 (48,7%)
20 (51,3%)
0,001*
Wanita
6 (14,0%)
37 (86,0%)
Tingkat Pendidikan
Rendah
26 (32,1%)
55 (67,9%)
0,001*

333

Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018
Buku 1

Tinggi
Status Pernikahan
Ya
Tidak
Lingkar Pinggang
Normal
Besar
IMT
Kurus
Normal
Obes
* p

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25