LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM

I. IDENTIFIKASI DAN PENGENALAN BAHAN PAKAN

a. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Ternak-ternak dipelihara untuk dimanfaatkan tenaga/diambil hasilnya dengan cara mengembangbiakkannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan para peternak. Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian pakan. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak, daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup. Pakan yang sering diberikan pada ternak kerja antara lain berupa: hijauan dan konsentrat (makanan penguat).

Oleh karena hal tersebut, para peternak harus bisa jeli di dalam menentukan bahan pakan apa yang sekiranya bisa diberikan pada ternaknya. Di dalam menentukan bahan pakan, selain jumlah nutrisi yang ada di dalamnya juga harus mempertimbangkan harga dari bahan pakan tersebut supaya di dalam usaha peternakannya tersebut tidak mengalami kerugian.

2. Tujuan

a. Menghindari pemalsuan bahan pakan

b. Menghindari kerusakan bahan pakan

3. Waktu dan tempat Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum ini dilaksanakan pada tanggal 28,30 April 2009 dan tanggal 1,5,8 Mei 2009 dan bertempat di laboraturium Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan,Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

b. TINJAUAN PUSTAKA

1. Bahan Pakan Hijauan Hijauan umumnya terdiri dari dari berbagai jenis rumput liar, limbah dan hasil ikutan pertanian, rumput jenis unggul yang dibudidayakan dan berbagai jenis leguminosa. Hijauan tersebut merupakan bahan pakan yang kandungan serat kasarnya relatif tinggi. Pakan hijauan yang sudah tua mengandung serat kasar yang tinggi. Hal ini menunjukkan hijauan yang tua tersebut kurang bermutu. Hijauan yang bermutu baik adalah yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Kandungan protein leguminosa lebih dari 20%, sedangkan rumput kurang dari 10%. Oleh karena itu, kombinasi keduanya merupakan bahan pakan yang bermutu (Sugeng dan Sudarmono, 2008).

Hijauan segar ialah makanan yang berasal dari hijauan yang diberikan dalam bentuk segar. Termasuk hijauan segar ialah rumput segar, leguminosa segar dan silage. Hijauan kering ialah makanan yang berasal dari hijauan yang sengaja dikeringkan (hay) ataupun jerami kering (AAK, 1983).

Makanan kasar ialah bahan makanan yang mempunyai kadar serat kasar yang tinggi. Bahan ini umumnya terdiri dari makanan huijauan yang berupa rumput atau leguminosa dalam bentuk yang masih segar ataupun yang telah diawetkan seperti silage atau hay (AAK, 2008).

Potensi fisik jerami yang sangat besar belum sepenuhnya dimanfaatkan. Pemanfaatan jerami sebagian besar dibakar (37%) untuk pupuk, dijadikan alas kandang (36%) yang kemudian dijadikan kompos dan hanya sekitar 15% sampai 22% yang digunakan sebagai pakan ternak. Kendala utama penggunaan jerami sebagai bahan pakan ternak adalah kecernaan (45-50%) dan protein (3-5%) yang rendah. Jerami sebagai limbah tanaman tua, jaringannnya telah mengalami lignifikasi tingkat lanjut dan tingginya kandungan silikat (Anonim, 2009).

Hijauan segar adalah semua bahan pakan yang diberikan kepada Hijauan segar adalah semua bahan pakan yang diberikan kepada

2. Bahan Pakan Sumber Energi Karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama. Zat karbohidrat ini bias berupa gula, pati atau serat kasar. Makanan berbutir dan ubi-ubian banyak mengandung gula dan pati. Hijauan merupakan sumber karbohidrat, apalagi makanan penguat seperti jagung dan sorghum (Sugeng, 2000).

Umbi-umbian tumbuh banyak di daerah tropis yang basah dan bermusim. Umbi-umbian yang paling banyak di daerah tropis adalah ketela pohon, ubi, ketela ranbat, talas dan garut, mempunyai nilai kandungan tenaga dalam bahan kering yang tinggi (Williamson dan Payne, 1993).

Bekatul biasanya bercampur pecahan-pecahan halus dari menir dan lebih sedikit mengandung kulit dan selaput putih serta berwarna agak kecoklatan (Lubis, 1963). Bekatul mendekati analisa dedak lunteh, tetapi sedikit mengandung selaput putih dan bahan kulit. Susunan zat makanannya sebagai berikut : 15 % air; 14,5 % protein; 48,7 % BETN; 7,4 % serat kasar; 7,4 % lemak dan 7% abu, kadar protein dapat dicerna 10,8 %dan MP 70 % (Anggorodi, 1985).

Bahan pakan sumber energi mengandung karbohidrat relatif lebih tinggi dibandingkan zat – zat makanan lainnya. Kandungan protein sekitar 10% (Suprijatna, 2005). Bahan pakan sumber energi bukan merupakan sumber zat makanan tetapi energi yang dihasilkan dari proses metabolis zat makanan organik yang terdiri karbohidrat, lemak dan protei (Wahju, 1997).

Pakan sumber energi memiliki kandungan protein kasar < 20%, serat kasar < 18%. Dalam karbohidrat dan protein menghasilkan nilai energi yang relatif sama yaitu kurang lebih dari 4 kkal/gram, sedangkan

Sumber bahan energi yaitu jagung kuning, sorghum, tapioka, beras, bekatul, dan lainnya (Wahyu dan jojo 1988).

3. Bahan Pakan Sumber Protein Tepung bulu adalah tepung bulu ayam yang telah mengalami proses hidrolisis dengan jalan pengukusan pada suhu dan tekanan yang tinggi. Tepung bulu mengandung protein yang cukup tinggi yaitu sebasar 75-80% dengan nilai kecernaan protein di atas 75% bila proses pembuatannya baik (Kamal, 1998)

Bungkil kedelai merupakan bahan makanan yanbg dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan ternak, meskipun bungkil kedelai tersebut sudah diambil minyaknya tetapi masih menyimpan protein nabati sebesar kurang lebih 40% (Rasyaf, 2001).

Bungkil kelapa merupakan sumber lemak yang baik untuk unggas serta mengandung protein. Bungkil kelapa selain mudah didapat harganya juga murah. Pemberian bungkil kelapa untuk komposisi ransum maksimal sebesar 10 – 15%. Bungkil kelapa selain sebagai sumber asam lemak juga sebagai sumber Ca dan P meskipun kandungannya sedikit (Hardjosworo, 2000). Penggunaan bungkil kelapa seharusnya tidak lebih dari 20 % karena penggunaan yang berlebihan harus diimbangi dengan penambahan metionin dan lisin (tepung ikan) serta lemak dalam ransum. Kandungan protein dalam bungkil kelapa cukup tinggi yaitu 18 % , sedangkan nilai gizinya dibatasi oleh tidak tersedianya dan ketidakseimbangan asam amino (Rasyaf, 1991).

Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman).Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:

a. Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela

rambat,

ganggang

dan bungkil)

b. Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi b. Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi

4. Bahan Pakan Sumber Mineral Bahan pakan sumber mineral umumnya terdapat pada pakan berbutir dan hasil ikutannya serta hijauan. Pakan berbutir kaya akan unsur P, sedangkan hijauan kaya Ca, tetapi unsure P- nya kurang, kecuali hijauan jenis leguminosa. Tepung tulang kaya akan Ca dan P, sedangkan kapur (giling) merupakan sumber Ca yang paling bagus dan harganya pun murah (Sugeng dan Sudarmono, 2008).

Feed supplemen mineral lainnya adalah bahan makanan yang memiliki zat mineral seperti bahan makanan yang terdapat dalam jenis makanan yang menyimpan unsur zat Mg (Magnesium) yaitu: jenis kacang- kacangan (Hartono, 1995).

Salah satu jenis batu kapur yang disebut batu bintang ( watu lintang) adalah salah satu sumber mineral Ca yang baik yang sering digunakan di dalam ransum ternak. Batu kapur yang baik hampir murni tersusun dari kalsium karbonat (CaLO3) yang mengandung 36 sampai 38% Ca (Kamal, 1998).

5. Bahan Pakan Sumber Vitamin Vitamin A dibentuk dari pro vitamin A (karoten). Warna kuning pada umbi-umbian dan butir-butiran hijau sebagai provitamin A, oleh dinding usus halus diubah menjadi vitamin A. Apabila sebagian besar 5. Bahan Pakan Sumber Vitamin Vitamin A dibentuk dari pro vitamin A (karoten). Warna kuning pada umbi-umbian dan butir-butiran hijau sebagai provitamin A, oleh dinding usus halus diubah menjadi vitamin A. Apabila sebagian besar

Vitamin B12 dibutuhkan untuk merangsang proses pertumbuhan, meningkatkan daya tetas, meningkatkan resistan embrio dan membantu pembentukan sel darah merah. Sumber vitamin B12 terdapat pada tepung ikan (Hartono, 1995).

Vitamin K banyak terdapat pada berbagai bagian tanaman hijau. Sejumlah senyawa mempunyai aktivitas seperti vitamin K, dan yang digunakan sebagai standar normal adalah yang disebut menadion. Ada tersedia beberapa derivat larut air yang berbeda yang diperdagangkan sebagai sumber vitamin K. Dua di antaranya yang umum digunakan adalah meradion sodium bisulfite dan menadion dimethilpyrimedinol bisulfite (Kamal,1998).

Vitamin D berguna untuk metabolisme dan mengatur keseimbangan unsur Ca dan P dalam tubuh, lebih- lebih untuk pembentukan tulang. Vitamin D di dalam tubuh dibentuk dengan bantuan sinar matahari. Di mana di bawah kulit terdapat provitamin D yang apabila kena sinar pagi akan terbentuk vitamin D (Sugeng, 2000).

6. Feed Additif Penggunaan antibiotika dalam usaha peternakan ayam dewasa ini semakin populer. Penggunaan antibiotika dirasakan mempunyai peranan penting dalam merangsang pertunbuhan ayam dan sekaligus memperbaiki efisiensi dalam penggunaan makanan. Penggunaan euramian, telah terbukti sanggup memperbaiki pertumbuhan ayam rata-rata sebesar enam persen, efisiensi makanan sebesar tiga persen dan kasus penyakit berak darah berkurang tiga persen sampai enam persen (Mutidjo, 1992).

Hormon oestrogen sintesis seperti stiboestrol memiliki peranan perangsang pertumbuhan, sedangkan thyroxine dapat merangsang pertumbuhan dan produksi susu dan wol. Hormon dapat dimasukkan Hormon oestrogen sintesis seperti stiboestrol memiliki peranan perangsang pertumbuhan, sedangkan thyroxine dapat merangsang pertumbuhan dan produksi susu dan wol. Hormon dapat dimasukkan

Masih ada sejumlah bahan maka nan tambahan seperti “ nitrovin” yaitu suatu devirat guanidin dan senyawa quinoxaline, yang nampaknya meningkkan laju pertumbuhan beberapa klas ternak. Koksidiostat yang digunakan pada makanan unggas dan obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan histomoniasis pada kalkun juga bekerja sebagai perangsang pertumbuhan (Hartono, 1995).

Ternak sering terserang oleh berbagai macam penyakit, baik yang berupa parasit luar (ecto-parasite) maupun parasit dalam (endo-parasit). Untuk mencegah timbulnya penyakit akibat teraserang koksida (koksidosis) dapat digunakan berbagai macam koksidiostat. Salah satu koksidiostat yang sangat efektif adalah sulfaquinoxalin. Di sampinng diberikan sebagai aditif pakan juga dapat diberikan bersama air minum (Kamal, 1998).

c. MATERI DAN METODE

1. Materi

a. sampel bahan pakan

b. cawan petri

c. sendok

d. tabel kandungan nutrien bahan pakan

2. Metode

a. Mengambil dengan menggunakan sendok contoh bahan pakan dan memasukkannya ke dalam cawan petri.

b. Mengamati dengan panca indera.

c. Mengidentifikasi setiap bahan yang disediakan.

d. Membuat hasil pengamatan dalam tabel hasil praktikum.

e. Menyimpulkan hasil pengamatan yang telah dilakukan.

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1. Bahan Pakan Hijauan

a. Graminae

a.1. Hasil Pengamatan Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Hijauan Graminae

No Nama Bahan Hasil Pengamatan Kesimpulan Pakan

1 - Warna

daun: Pakan Kelas 2:

hijau

hijauan segar

- Tulang

daun: (graminae)

daun: EE:

SK: - Bentuk daun: TDN: Rumput Raja

tunggal

PK: Pennisitum

- Batang: pelepah

2 - Warna

daun: Pakan Kelas 2:

hijau tua

hijauan segar

- Tulang

daun: (graminae)

daun: EE: 4, 24 %

SK: 40, 82 % - Bentuk daun: PK: 10, 79 % Rumput Gajah

tunggal

TDN: 49, 9 % Pennisitum

- Batang: pelepah

3 - Warna

daun: Pakan Kelas 2:

hijau

hijauan segar

- Tulang

daun: (graminae)

daun: EE:

SK: - Bentuk daun: TDN: Rumput Belulang

tunggal

PK: Eleusin Indica

memanjang

- Batang: pelepah

Sumber Laporan Sementara

a. 2. Pembahasan Rumput adalah tanaman yang banyak digunakan sebagai pakanan ternak.Hal tersebut dikarenakan rumput banyak memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan tanaman pakan ternak yang lain yaitu diantaranya:

1. Sebagian besar rumput adalah palatabel bila umur belum tua.

2. Hanya sedikit yang bersifat toksik.

3. Kemampuan tumbuh baik, sehingga tenak ruminansia dapat mempertahankan hidup.

Akan tetapi rumput juga masih mempunyai kekurangan yaitu diantaranya:

1. Kandungan air sangat tinggi.

2. Bagi ternak ruminansia menyebabkan kelebihan protein.

3. Dapat menyebabkan mencret.

4. Kandungan bahan kering rendah berakibat sukarnya penuhi energi secara maksimal. Rumput Raja atau Pennisetum Hibrida adalah salah satu dari sekian banyak jenis rumput yang digunakan para peternak untuk pakan teraknya. Rumput raja adalah persilangan antara Pennisetum

Purpureum dengan Pennisetum Typoides. Adapun ciri- ciri dari rumput raja diantaranya adalah sebagai berikut:

1. tinggi dua sampai empat sentimeter

2. panjang daun tujuh puluh sampai dengan seratus sentimeter

3. lebar daun tiga sampai enam sentimeter

4. batang tebal

5. daun agak kesar

6. defoliasi enam minggu

7. berkembang biak dengan stek

8. kandungan protein kasar 11, 02 %. Selain rumput raja, rumput yang juga banyak digunakan untuk pakan ternak adalah rumput gajah atau dengan bahasa latin Penisetum Purpureum dengan ciri- ciri diantaranya batang tebal dan keras, tumbuh setinggi 3- 4,5 meter, berkembang dengan stek, sobekan rumpun, masa efoliasi 6-8 minggu, produksi 150-200 ton/ha/tahun, analisa bahan kering 92%, TDN 49,9%, SK 40,82%, EE 4,24%, PK 10,79%.

Perlu perhatian khusus untuk penanaman rumput ini yaitu apabila musim kemarau tiba rumput gajah paling banyak ditanam karena muah baradaptasi dengan tanah buruk.

Rumput Belulang (Fleusin Indica) adalah sejenis tanaman gulma atau tanaman pengganggu. Oleh karena itu perlu dimanfaatkan sebagai pakan agar tidak tetap menjadi pengganggu. Pemberian rumput ini pada ternak cukup mudah, yaitu hanya dengan melepaskan ternak ke padang rumput yang tingginya sekitar 15 cm itu. Akan tetapi untuk memenuhi kebutuhan nutrient ternak tidaklah cukup dengan hanya menghandalkan rumput belulang ini sehingga perlu adanya pakan tambahan yang mencukupi kebutuhan nutrient ternak tersebut.

b. Legume

b.1. Hasil Pengamatan Tabel 1.2 Pengamatan Hijauan Legume No Nama Bahan Pakan Hasil Pengamatan Kesimpulan

1. Warna daun: hijau Pakan kelas 2: Tulang

daun: hijauan segar

menyirip

(legume) Bentuk daun: Elip BK:91,2% Tipe

daun: TDN: 50,55%

SK: 49,68% Daun Gamal

inparipinate

EE:1,63% Glirisida Sepium

Batang: berkayu

PK: 10,17%

2. Warna daun: hijau Pakan kelas 2: Tulang

daun: hijauan segar

daun: BK:91,1%

lonjong

TDN: 48,20%

daun: SK: 40,42% Daun Turi

Tipe

EE:5,22% Sesbania

paripinate

PK: 25,99% Glandiflora

Batang: berkayu

3. Warna daun: hijau Pakan kelas 2: Tulang

daun: hijauan segar

menyirip

(legume) Bentuk daun: Elip BK:100% Tipe

daun: Abu: 8,3%

SK: 14,4% Daun Lamtoro

paripinate

EE:6,2% Leucena

Batang: berkayu

PK: 24,3% Leucocephal

4. Warna daun: hijau Pakan kelas 2: Tulang

daun: hijauan segar

sejajar

(legume) Bentuk daun: oval BK:100% Tipe

daun: Abu: 8,8%

SK: 31,2% Daun

trivoleat

Kacang Batang: menjalar EE:3,6% Kupu

PK: 22% Centrocema Pubescens

5 Warna daun: hijau Pakan kelas 2: Tulang

daun: hijauan segar

(legume) Daun

sejajar

Kacang Bentuk daun: Panjang

Trivoleat

Vigna Sinensis

Tipe

daun:

Piramid Batang: menjalar

Sumber: Hasil Pengamatan

b.2. Pembahasan Gamal merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis, dapat hidup dengan segala kondisi tanah tapi tidak tahan pada air tergenang. Fungsi tanaman selain sebagai pakan, tanaman pagar, tanaman pelindung, dsb, juga sebagai penahan erosi. Tanaman ini belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pakan karena belum terbiasa dengan baunya yang kurang disukai ternak. Untuk membiasakan dapat diberi sedikit demi sedikit atau dengan perlahan.

Turi (Sesbania Glandiflora) termasuk tanaman yang berpotensi menyediakan hijauan makanan ternak yang berkualitas Turi (Sesbania Glandiflora) termasuk tanaman yang berpotensi menyediakan hijauan makanan ternak yang berkualitas

57, 63, dan 93 g/ ekor/ hari. Daun Lamtoro (Leucena Leucocephal) telah lama dikenal

dengan nama kemlandingan, petai cina, dll. Tanaman ini telah lama digunakan sebagai tanaman peneduh dan sebagai makanan ternak. Panen pertama setelah tanaman berumur 6-9 bulan dan pemotongan 3-4 bulan dengan tinggi pemotongan 1-1,5m.

Daun kacang kupu (Centrocema Pubescens) termasuk golongan bahan pakan kelas 2, pakan hijauan segar jenis Legume. Daun kacang panjang (Vigna Sinensis leaves) tanaman ini dimanfaatkan dan diberikan ke ternak dengan skala kecil dengan tujuan memberi variasi pakan ternak. Tanaman ini tergolong pakan kelas 2, hijauan segar jenis legume karena mengandung kandungan protein cukup baik untuk pertumbuhan.

c. Rambanan

c.1 Hasil pengamatan Tabel 1.3 Hasil pengamatan hijauan rambanan

no Nama

kesimpulan pakar

bahan Hasil

pengamatan Warna daun :

Pakar kelas

Hijau

2-hijauan segar

Tulang daun:

(rambanan)

Menjari Nbentuk daun:

Daun ubi

Batang : menjalar

2 Daun nangka

Warna daun

Pakar kelas 2

Artocorpus

Hijauan segar integro

Hijau

Tulang daun

Bentuk daun

Pakar kelas 2 utilisima

3 Marihot

Warna hijau:

Hijau

Hijauan segar

Tulang daun:

Tipe daun:

Bentuk daun:

memanjang Batang: Berkayu gabus

Sumber hasil pengamatan

c.2. pembahasan Selain forage rumput dan forase legume,adajuga forase lain uang berupa hijauan berbagai sayur-sayuranbaik hasil sisa / sudah tidak digunakan untuk pangan atau dinamakan rambanan.contoh salah satunya adalah daun singkong(manihot utilisima)tanaman sejanis cassava,atau benalu t6ak bercabang atau bercabang 2 tinggi mencapai 4m.bergetah putih dan mengandung surida pada konsentrasi yang berbeda.selain di manfaat kan untuk pangan ,tanaman ini juga sudah dimanfaatkan menjadi pakar walau hasil yang akan diperoleh berasal dari sisa bahan pangan.

2. Bahan Pakan Penyusun Konsentrat

a. Bahan Pakan Sumber Energi

a.1. Hasil Pengamatan No Nama Bahan Pakan Hasil Pengamatan

Kesimpulan

1. Biji Lamtoro

Warna Coklat tua

Sumber Energi Tekstur: biji pipih Bau Tengik Rasa Getir BK:29% PK:6,8% Abu: 2,4% EE: 1,3% SK: 6,2%

2. Dedak Padi Warna Coklat muda Sumber Energi Tekstur: serbuk Bau apek Rasa tawar BK:86,8% PK:11,9% Abu: 10,1% EE: 12,1% SK: 10,0%

3. Dedak Jagung Warna Coklat Tua Sumber Energi

Tekstur: kasar Bau apek BK:86% PK:9,7% Abu: 2% EE: 6,4%

SK: 4,3%

4. Tepung Jagung

Warna kuning

Sumber Energi

Tekstur: kasar Bau harum Rasa tawar BK:100% PK:10,3% Abu: 2% EE: 4,7% SK: 2,5%

5. Tepung Gaplek

Warna Krem

Sumber Energi

Tekstur: lembut Bau apek Rasa tawar BK:100% PK:3,3% Abu: 3,3% EE: 0,7% SK: 5,3%

6. Tepung daun Warna hijau gelap Sumber Energi singkong

Tekstur: halus Bau apek Rasa tawar BK:100% PK:20% Abu: 3,3% EE: 3,8% SK: 21,2%

7. Ampas tahu Warna krem Sumber Energi fermentasi

Tekstur: lembut

Bau apek Rasa tawar BK: PK: Abu: EE: SK:

8. Bekatul Warna krem muda Sumber Energi Tekstur: agak kasar Bau apek BK:86% PK: 12% Abu: 7,7% EE: 10,7% SK: 5,2%

9. Corn gluten meal

Warna

kuning Sumber Energi

kecoklatan Tekstur: lembut Bau apek menyengat BK: PK: Abu: EE: SK:

10. Polard Warna Coklat muda Sumber Energi Tekstur: sedikit kasar Bau apek BK:86% PK:16,1% Abu: 4,1%

EE: 45,0% SK: 6,6%

11. Pati aren

Warna Coklat tua

Sumber Energi

Tekstur: kasar Bau apek Rasa tawar BK: PK: Abu: EE: SK:

12. Tepung onggok Warna Coklat muda Sumber Energi Tekstur: kasar Bau apek Rasa tawar BK: PK: Abu: EE: SK:

13. Konsentrat komplit Warna Coklat Sumber Energi

Tekstur: kasar Bau tengik Rasa asin BK: PK: Abu: EE: SK:

14. Kulit kopi

Warna Coklat

Sumber Energi

Tekstur: kasar Bau apek BK: PK: Abu: EE: SK:

Sumber: Laporan Sementara

a.2. Pembahasan Biji lamtoro berwarna coklat tua, tekstur biji pipih, dengan bau tengik dan rasa getir. BK biji lamtoro 29%, PK6,8%, Abu 2,4%, EE 1,3% dan SK 6,2%.

Biji lamtoro termasuk pakan ternak yang mempunyai kandungan nutrisi di antaranya protein anatara 30-40%, lemak 6,13%, seddangkan kadar salah satu jenis alkaloid yaitu memosin kadarnya sangat rendah, maka tidak menyebabkan gangguan pada hewan ternak (Suprayitno, 1981).

Dedak padi berwarna coklat muda. Dengan tekstur serbuk, bau apek dan rasanya tawar. Kandugan BK 86,8%, PK 11,9%, SK 10,0%, abu 10,1% dan EE 12,1%. Bila dedak ini digunakan dalam ransum ungggas, harus dicegah terhadap kemungkinan terjadinya ketengikan autooksidatif karena bisa mengakibatkan penyakit encephalomalacia pada anak ayam. Pemakaian dedak pada dalam jumlah banyak dalam ransum, akan terjad kekurangan isoleusin dan treonin yang gejala- gejalanya sama dengan kekurangan lisin (Wahyu, 1998)).

Dedak jagung berwarna coklat tua, tektur kasar sedikit dan berbau apek. Dengan BK 86%, PK 9,7%, SK 4,3% dan EE 6,4%. Dedak jagung merupakan bulir bersama lenbaga dari proses awal pembuatan beras jagung.

Jagung merupakan sumber energi utama dalam ransum aneka ternak unggas (Anggorodi, 1995).

Jagung kuning selain mengandung karoten, juga menjadi sumber energi dalam ransum. Jagung mempunyai kadar triptofan yang rendah. Yng paling rendah adalah kadar metioninnya, kemudian lisin (Wahyu, 1988).

Tepung jagung berwarna kuning, tekstur kasar, bau harum dan rasanya tawar. Dengan kandungan BK 100%, PK 10,3%, SK 2,5%, abu 2%, EE 4,7%.

Tepung jagung terbuat dari biji jagung. Di dalam biji jagung tersebut terdapat banyakkarbohidrat. Sebagian besar beradu pada endospermium. Kandungan karbohidratdapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji (Anonim, 2008).

Tepung gaplek berwarna krem, tekstur lembut, bau apek dan rasanya tawar. Dengan kandungan BK 100%, PK 3,3%, SK 5,3%, abu 3,3%EE 0,7%.

Gaplek adalah umbi ubi kayu yang telah dkupas kulitnya dan telah dikeringkan. Salah satu tujuan dari pengeringan adalah agar umbi ubi kayu apat disimpan dalam waktu yang cukup lama, mudah penanganannya dan mengurangi atau menghilangkan kandungan glukosa (linamarin) yang dapat menghasilkan HCN oleh adanya aktivitas enzim tertentu. Gaplek dapat digunakan sebagai bahan pakan sumber energi untuk berbagai jenis ternak. Dan salah satu pemberiannya dapat dalam bentuk tepung (Kamal, 1998).

Tepung daun singkong berwarna hijau gelap, tekstur hakus dan berbau apek. Kandungan yang ada di dalamnya adalah BK 100%, pk 20%, SK 21,2%, Abu 10,8%, EE 21,2 % dan BN 44,2%. Ampas tahu fermentasi berwarna krem, tekstur lembut dan bau apek. Ampas tahu fermentasi dapat meningkatkan kualitas pakan Tepung daun singkong berwarna hijau gelap, tekstur hakus dan berbau apek. Kandungan yang ada di dalamnya adalah BK 100%, pk 20%, SK 21,2%, Abu 10,8%, EE 21,2 % dan BN 44,2%. Ampas tahu fermentasi berwarna krem, tekstur lembut dan bau apek. Ampas tahu fermentasi dapat meningkatkan kualitas pakan

Bekatul berwarna krem muda, tekstur lembut agak kasar, dan bau tidak menyengat. Dengan kandungan BK 86%, abu 7,7%,EE 10,7%, SK 5,2% dan PK 12%. Bekatul merupakan hasil samping dari proses penyosohan beras pecah kulit. Bekatul tersusun dari lapisan luar beras pecah kulit, pati dan mata beras. Bekatul cukup tinggi kandungan minyaknya, sehingga mudah mengalami ketengikannya. Untuk menghindari ketengikan pada bekatul dapat dilakukan dengan jalan pemanasan atau pengeringan segera setelah bekatul diperoleh dari proses penggilingan gabah. Terjadinya ketengikan tersebut adalah akbat rusaknya enzim lipolitik (lipase) yang terdapat pada bekatul (Kamal, 1998).

Corn Gluten Meal berwarna kuning kecoklatan, tekstur lembut dan bau apek menyengat. Corn Gluten Meal merupakan salah satu hasil samping dari pembuatan pati jagung (pati mayzena) dan sebagai bahan pakan merupakan konsentrat protein yang kandungan proteinnya cukup tinggi yaitu di atas kandungan protein bungkil kedelai (Kamal, 1998).

Polard berwarna coklat muda, tekstur sedikit kasar dan berbau apek. Kandungan BK 86%, PK16,1%, SK 6,6%, abu 4,1% dan EE 45%.

Penggunaan polard di dalam ransum sering dibatasi kearena mempunyai bobot ringan perunit(buky), namun demikian ckup palatabelbagi semua jenis ternak. Di samping sebagai sumber energi, polard juga sebagai sumber vilatin larut air kecuali niasin (Kamal, 1998).

Pati aren berwarna coklat tua, tekstur kasar dan berbau apek. Untuk menghasilkan pati aren yang baik dibutuhkan proses pembuatan yang panjang. Mula- mula batang aren dipotong- potong sepanjang satu meter, lalu dibelah menjadi empat sampai enam bagian. Bagian kayu luar yang keras dibuang dan bagian dalamnya diparut dengan mesin. Hasil parutan kayu kemudian diperas sarinya, dimasukkan ke dalam bak penampungan. Setelah tiga jam didiamkan menghasilkan endapan. Endapan inilah yang selanjutnya akan diolah menjadi pati aren. Caranya disaring lagi dengan saringan mesin, diendapkan satu malam dan dijemur sehari (Anonim, 2008).

Konsentrat komplit berwarna coklat, tekstur kasar, bau tengik dan rasa asin. Konsentrat merupakan campuran bahan yang mempunyai kandungan serat kasar rendah dan mempunyai kandungan nutrien seperti protein atau energi, lemak tinggi dan mudah dicerna. Bahan tersebut dapat dapat berupa dedak, bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang, bungkil kedelai atau bahan- bahan sisa dalam proses biji- bijian. Bahan ini dicampur dengan baik sehingga kandungan nutrien yang ada di dalamnya dapat memenuhi kekurangan nutrien yang dibutuhkan.

Tepung onggok berwarna coklat muda, tekstur kasar dan berbau apek. Dalam pembuatan tapioka (pati umbi ubi kayu) dihasilkan Tepung onggok berwarna coklat muda, tekstur kasar dan berbau apek. Dalam pembuatan tapioka (pati umbi ubi kayu) dihasilkan

Kulit kopi berwarna coklat, tekstur kasar berbau apek. Kulit kopi yang diolah melalui prses fermentasi kandungan

gizinya mencapai 12,5 %. Hal ini membuktikan bahwa kandungannya lebih tinggi daripada kandungan dedak atau bekatul. Limbah kopi ini mampu membuat pertumbuhan ternak kambing menjadi lebih cepat bongsor. Dengan diberi pakan limbah sebesar 100 gram per ekor setiap harinya, berat badan seekor ternak bertambah 95 – 100gram perhari (Anonim, 2008).

b. Bahan Pakan Sumber Protein

b.1 Hasil Pengamatan No Nama

Bahan Hasil Pengamatan Kesimpulan Pakan

1. Bungkil Kedelai Warna kuning krem Sumber

Tekstur agak kasar

protein

Bau tidak menyengat

(kelas 5)

SK: 6,5% KA : 12% PK: 50% Abu: 7% Lemak: 3,5% TDN:80%

2. Bungkil Wijen

Warna coklat tua

Sumber

Tekstur kasar

protein

Bau tengik (kelas 5) SK: BK: PK: Abu: EE: TDN:

3. Bungkil kelapa Warna coklat gelap Sumber Tekstur

kasar protein

mennnggumpal

(kelas 5) Bau tengik EK: 90,2% SK: 12,78% PK: 221,21% TDN: 78,99% Abu: 8,14% EE: 8,89%

4. Bungkil Warna hitam Sumber Klenteng

Tekstur kasar protein Bau tengik

(kelas 5) BK: 86% PK: 27,3% SK:20,6% Abu: 6,8% EE: 8,6%

5. Bungkil kacang Wrna coklat tua ada Sumber hijau

warna hitamnya

protein Tekstur kasar

(kelas 5)

Bau tengik BK: PK: SK: Abu: EE: TDN:

6. Bungkil Kelapa Warna hitam kecoklatan Sumber sawit

Tekstur halus protein Bau tengik

(kelas 5) BK: 89,3% SK: 30,41% PK:18,16% EE:4,02% Abu:5,96%

7. Biji kacang Warna hitam Sumber panjang

Tekstur butiran

protein Bau apek

(kelas 5) BK:86% SK: 19,12% Abu: 8,3% PK: 12,21% ME: 1, 97% BETN: 43,3%

8. Biji kapuk Warna hitam Sumber

Tekstur butiran

protein Bau apek

(kelas 5) BK 91,4% PK: 41,0% SK:12,6%

Abu: 6,4% TDN: 67%

9. Biji kacang Warna hijau Sumber hijau

Tekstur butiran

protein Bau apek

(kelas 5) BK: PK: SK: Abu: EE: TDN:

10. Biji turi Warna coklat Sumber

Tekstur butiran

protein Bau apek

(kelas 5) BK: PK: SK: Abu: EE: TDN:

11. Biji munggur Warna coklat Sumber Tekstur agak kasar

protein Bau tengik

(kelas 5) BK: PK: SK: Abu: EE: TDN:

12. Tepung enceng Warna hijau Sumber 12. Tepung enceng Warna hijau Sumber

(kelas 5) BK: PK: SK: Abu: EE: TDN:

13. Tepung daun Warna coklat kehitaman Sumber lamtoro

Tekstur agak kasar protein Bau apek

(kelas 5) BK: 86% PK: 20,4% SK:15,5% Abu: 5,4% EE: 5,0%

14. Tepung tempe Warna coklat Sumber

Tekstur lembut

protein Bau apek

(kelas 5) BK: 86% PK: 41,3% SK: 5,3% Abu: 8,0%

15. Tepung bulu Warna coklat muda Sumber hidrolisa

Tekstur halus protein Bau tengik

(kelas 5) BK: 91% PK: 81,7% SK: 6% Abu: 3,7%

EE: 3,0%

16. Tepung ikan Warna coklat Sumber kekuningan

protein Tekstur halus

(kelas 5) Bau amis BK: 86% PK: 62,6% SK: 2,2% Abu: 20,7% EE: 6,8%

17. Tepung ikan Warna coklat Sumber asin

Tekstur halus protein Bau amis

(kelas 5) BK: 86% PK: 52,6% SK: 2,2% Abu: 9,9% BETN: 2,9%

18. Tepung ikan Warna coklat kehitaman Sumber hitam

Tekstur kasar protein Bau amis

(kelas 5) BK: 92% PK: 60,2% SK: 0,17% Abu: 20,7% BETN: 3,7%

19. Ampas tahu Warna krem Sumber Tekstur sedikit kasar

protein Bau tengik

(kelas 5) BK: 100%

PK: 25, 37% SK: 15, 27% Abu: 7,4%

20. Ampas bir Warna coklat Sumber Tekstur serbuk kasar

protein Bau amis

(kelas 5) BK: 94,3% PK: 23,47% SK: 18,5% Abu: 4,6% EE: 4,53% TDN: 73,8%

21. Tepung daun

Warna coklat tua

Sumber

Tekstur lembut

protein Bau apek

(kelas 5) BK: PK: SK: Abu: EE: TDN:

22. Tepung jahe Warna coklat Sumber

Tekstur lembut

protein Bau apek

(kelas 5) BK: PK: SK: Abu: EE: TDN:

23. Meat Born Warna krem gelap Sumber Meal (MBM)

Tekstur agak kasar protein Bau amis

(kelas 5) BK: 86% PK: 58,6% SK: 5% Abu: 2,8% EE: 7,2% TDN:

24. Lysin Warna krem Sumber Tekstur agak kasar

protein Bau amis

(kelas 5) BK: PK: SK: Abu: EE: TDN:

25. Glycine max Warna coklat muda Sumber

Tekstur butiran

protein Bau apek

(kelas 5) BK: 100% PK: 48% SK: 6,2% Abu: 9,3% EE: 5,7% BN: 30,8%

26. Glycine max Warna hitam Sumber hitam

Tekstur butiran

protein

Bau apek

(kelas 5)

BK: 100% PK: 37,7% SK: 7,0% Abu: 5,7% EE: 19,3%

27. Milo

Warna orange

Sumber

Tekstur butiran

protein

Bau apek

(kelas 5)

BK: PK: SK: Abu: EE: TDN:

Sumber laporan sementara

b.2 Pembahasan Bungkil kedelai berwarna kuning krem, tekstur agak kasar dan bau tidak menyengat. Dengan kandungan SK 6,5%, KA 12%, PK 15%, Abu 7%, lemak 3,5 % dan TDN 80%.

Bungkil kedelai adalah salah satu bahan pakan yang konsentrat protein nabati yang sangat baik. Kandungan asam amino asensialnya mendekati asam amino esensial dari protein susu, glisinnya cukup tinggi kecuali metionin dan lisinnya rendah, sumber vitamin B kecuali vitamin B12 yang sangat rendah yaitu tidak seperti yang terkandung di dalam konsentrat protein hewani. Sebagai standar, bungkil kedelai mengandung protein kasar 50% untuk yang berasal dari kedelai tanpa kulit, biji 44% (Kamal,

Warna dari bungkil wijen adalah coklat tua, tekstur kasar dan bau tengik. Bungkil wijen (ampas) yaitu wijen yang sudah diambil minyaknya. Sangat baik untuk pakan ternak. Budidaya wijen relatif mudah, resiko kegagalan kecil input rendah dan mudah ditumpangsarikan dengan tanaman pangan atau industri (Anonim, 2008).

Bungkil kelapa berwarna coklat gelap, tekstur kasar menggumpal dan bau tengik. Kandungan BK 90,2%, SK 12,78%, PK 21,21%, TDN 78,99 %, Abu 8,14%, dan EE 8,89%.

Bungkil kelapa diperoleh sebagai hasil ikutan dari extraksi minyak dari daging kelapa kering (kopra). Pengaruh bungkil kelapa terhadap komposisi lemak pungung menaikkan kadar asam-asam lemak jenuh yang rantainya pendek. Bungkil kelapa menyebabkan menurunnya asam stearat dan sedikit perubahan asam oleat (Parakkasi, 1983).

Bungkil klentheng berwarna hitam, tekstur kasar dan bau tengik. Kandungan BK 86%, PK 27,3%, SK 20,6%, abu 6,8%, EE 8,6%.

Setelah kandungan minyak biji kapas diambil dengan berbagai macam proses, didapat bungkil klentheng yang kadar proteinnya akan relatif tinggi. Kadar zat-zat makanan dari bungkil tersebut banyak dipengaruhi antara lain oleh konsentrasi kulit klentheng dalam produk dan cara prosessingnya (Parakkasi, 1983).

Bungkil kacang hijau berwarna coklat tua ada hitamnya, tekstu kasar dengan kerikil kecil dan baunya apek. Kacang hijau mengandung vitamin (terutama vitamin B), cukup protein dan sedikit lemak. Kacang hijau mempunyai mempunyai kandungan protein 24% dan karbohidrat sekitar 58% (Soeprapto dan Sutarman, 1982).

Bungkil kelapa sawit berwarna coklat kehitaman, tekstur halus, bau tengik dan rasa tawar. Kandungan BK 89,3%, SK 30,41%, PK 18,16%, EE 4,02% dan abu 5,96%.

Bungkil dari pembuatan minyak inti atau minyak daging buah disebut bungkil kelapa sawit dan sering disebut pula sebagai bungkil inti sawit. Bungkil inti sawit banyak digunakan sebagai bahan pakan sapi, bahkan untuk sapi perah (1,5 kg/ekor/hari) dapat menghasilkan susu yang bila lemak susunya dibuat mentega akan menghasilkan mentega yang baik (Kamal, 1998).

Biji kacang panjang ini berwarna hitam, tekstur butiran atau biji dan berbau apek. Kandubgan BK 86%, SK 19,12%, PK12,21%, abu 8,3%, ME 1,97% dan BETN 43,3%.

Biji kacang panjang bentuknya bulat agak memanjang dan pipih, di tengahnya terdapat bintik merah-tua atau hitam atau belang-belang.

Tanaman kacang panjang memiliki daya adaptasi yang cukup luas terhadap lingkungan tumbuh. Tanaman ini tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) lebih kurang 1500m dari permukaan laut (dpl). Tetapi paling baik adalah di dataran rendah.

Biji kapuk berwarna hitam, tekstur butiran, bau apek. Kandungan BK 91,4%, PK41,0%, SK 12,6%, abu 6,4%, TDN 67%.

Bij kapuk merupakan hasil samping dari buah kapuk, sedang hasil utamanya adalah serat kapuknya. Biji kapuk giling ternyata dapat digunakan di dalam ransum ternak ruminansia dalam jumlah yang cukup tinggi yaitu sampai 70% dalam ransum sapi potong (Kamal, 1998).

Biji kacang hijau berwarna hijau, ekstur butiran dan berbau apek.

Biji kacang hijau mengandung kadar lemak dan protein yang tinggi. Kandungan proteinnya seitar 23-34%, terdiri dari aasam-asam amino esensial seperti argonin, fenilalanin, histidin, asoleusin, leusin, lisin, metionin, kriotofan, dan valin. Kandungan lemaknya sekitar 16-50%, 76-86% diantaranya adalah aasam lemak tyidak jenuh seperti asam oleat dan linoleat. Kacang hijau mengandung karbohidrat sekitar 58% (Anonim, 2008).

Biji turi berwarna coklat, tekstur butiran, dan baunya apek. Biji turi yang masih muda biasanya juga digunakan sebagai

bahan masakan, sedang biji yang tua dapat dipakai sebagai bahan tempe yang baik karena kandungan protein yang tinggi (Anonim, 2008).

Biji munggur berwarna coklat, tekstur butiran dan bau apek. Munggur (Samanea Saman) terbukti menyerap paling banyak karbondioksida dalm setahun, tanaman yang dibawa dari semenanjubg Yucatan, mexico itu menyerap 28,488,39 kg karbondioksida (Anonim, 2008).

Tepung enceng gondok berwarna hijau, tekstur agak kasar dan berbau tengik. Enceng gondok dapatdijadikan pakan ternak karena tingginya kandungan serat kasar, enceng gondok harus diolah terlebih dahulu. Salah satu teknik pengolahannya adalah dengan proses fermentasi. Proses fermentasi ini dapat meningkatkannilai gizi yang terkandung dalam enceng gondok. Protein kasar meningkat sebasar 61,81% (6,31% ke 10,21%) dan serat kasar turun 18% (dari 26,61% ke 21,82%) (Anonim, 2008).

Terpung daun lamtoro berwarna coklat kehitaman, tekstur agak kasar dan berbau apek. Kandungan BK 86%, PK 20,4%, SK 15,5%, abu 5,4% dan EE 5,0%.

Tepung daun lamtoro banyak digunakan dalam ransum unggas. Tepung daun lamtoro megandung 24% protein, 3,25% lemak, kira-kira 14% serat kasar dan lebih dari 350mg betakaroten aktif perkilogram. Penggunaan tepung daun lamtoro masih dibatasi antara 3-4%, karena tepung daun lamtoro mengandung alkaloid yang beracun dan dikenal dengan nama mimosin (Wahyu,1988).

Tepung tempe berwarna coklat, tekstur lembut dan berbau apek. Tempe mengandung komposisi gizi yang komplit: ada protein, lemak, karbohidrat, serat, abu, kalsium, fosfor, dan besi dalam kadar relatif tinggi. Kandungan ini lebih baik ketimbang kedelai biasa karena tempe sudah melalui proses fermentasi. Serangkaian penelitian bertahun-tahun lahirlah produk yang disebut (BMC) tempe. Ini adalah tempe yang dikukus lalu dikeringkan dan dibikin tepung. Tepung ini kemudian diperkaya lagi dengan tepung kacang hijau beras, telur, dan beberapa bahan lainnya. Tepung tempe ajaib inilah yang kini sedang dimasyarakatkan oleh UPT Balai Pengembangan Proses LIPI di Yogyakarta. Tepung ini mengandung nutrisi: protein 16,4%, lemak nabati 2,5%, air 7,5% serta vitamin B1, B2,B12, dan kalsimu, zat besi, kalium. Kandungan kalorinya 375/100gr bahan (Anonim, 2008).

Tepung bulu hidrolisa berwarna coklat muda, tekstur lembut, dan berbau tengik. Kandungan BK 91%, PK 81,7%, SK 6%, EE 30%, dan abu 3,7%.

Tepung ini dibuat dengan proses hidrolisa bersama dengan tekanan udara tertentu, nilai proteinnya lebih tinggi atau lebih bermanfaat dibandingkan dengan prossessing lainnya. Daya cerna proteinnya tidak kurang dari 70% dari 85% protein kasar yang dikandungnya (Parakkasi, 1983).

Tepung ikan berwarna coklat kekuningan., tekstur halus dan berbau amis. Kandungan BK 86%, PK 62,6%, SK 2,2%, EE 6,8%, dan abu 20,7%.

Tepung ikan merupakan sumber protein yang sangat baik untk unggas., karena mengandung asam-asam amino esensial yang cukup untuk kebuthan ayam dan sumber utama lisin dan metionin. Tepung

ikan yang tidak rusak karena pengolahan mengandungenergi metabolis yang tinggi dibandingkan dengan bahan-bahan makanan produksi tinggi lainnya yang digunakan dalam ransum unggas. Kualitas tepung ikan bervariasi tergantung pada kondisi pengolahan dalam pabrik (Wahyu, 1988).

Tepung ikan asin berwarna coklat, tekstur halus dan berbau amis. Tepung ikan asin terbuat dari bahan dasar ikan asin. Salah satu cara untuk membuat tepung ikan asin yaitu dengan teknik desalting. Yaitu dengan cara merendam ikan asin di dalam larutan berkonsentrasi garam rendahselama 12 jam. Proses ini mampu mengurangi kadar garam, menimgkatkan kadar protein, dan secara otomatis akan menaikkan harga jual produk. Dari segi mutu dan harga tepung ini telah mengalami peningkatan. Kadar protein meningkat dari 47,5% menjadi 54% setelah pelaksanaan program vecer, dan kadar air menurun dari 13,7% menjadi 10,4% (Anonim, 2008).

Tepung ikan hitam berwarna coklat kehitaman, tekstur kasar dan bau amis. Kandungan BK92%, PK60,2% dan SK 0,17%. Dalam pengolahan ikan-ian yang kaya akan lemak menjadi tepung, biasanya harus dimasak, misalnya dengan steam (uap) kemudian diperas untuk mengeluarkan lemaknya dan akhirnya dugiling. Dalam proses pengeringan, pemasakan,dan segala fase pengolahan yang memerlukan panas yang tidak terkontrol akan Tepung ikan hitam berwarna coklat kehitaman, tekstur kasar dan bau amis. Kandungan BK92%, PK60,2% dan SK 0,17%. Dalam pengolahan ikan-ian yang kaya akan lemak menjadi tepung, biasanya harus dimasak, misalnya dengan steam (uap) kemudian diperas untuk mengeluarkan lemaknya dan akhirnya dugiling. Dalam proses pengeringan, pemasakan,dan segala fase pengolahan yang memerlukan panas yang tidak terkontrol akan

Ampas ytahu berwarna krem, tekstur sedikit kasar dan berbau tengik. Kandungan BK 100%, PK 25,36%, SK 15,27%, LK 11,2% dan abu 7,4%.

Ampas tahu merupakan produk sampingan pabrik tahu. Ampas tahu yang telah mengalami fermentasi dapat meningkatkan kualitas pakan dan pemacu pertumbuhan ayam pedaging. Kandungan air dan serat kasarnya tinggi, maka penggunaan ampas tahu menjadi terbatas dan belum memberikan hasil yang baik. Guna mengatasi ingginya kadar air dan serat kasar pada ampas tahu maka dilakukan fermentasi(Anonim, 2008).

Ampas bir berwarna coklat, tekstur serbuk kasar dan baunya amis. Kandungan BK 94,3%, PK 23,47%, SK 18,05%, EE 4,53%, abu 4,06% dan TDN 13,8%.

Ampas bir merupakan sisa dari pembuatan bir. Ampas ini merupakan penyaring yang efektifuntuk unsur organis yang berbahaya bagi lingkungan seperti trichloroethylene, atau TCE, zat kimia penyebab kangker yang terkandung dalm zat dan bahan perekat, serta benzene , racun yng biasa ditemukan dalam air yang terpolusi (Anonim, 2008).

Tepung daun berwarna coklat tua, tekstur lembut dan berbau apek. Tepung daun biasa digunakan untuk campuran dalam penyusunan ransum untuk ternak. Tepung jahe berwarna coklat, tekstur lembut, dan baunya apek. Tepung jahe adalah butiran kering dari hasil penggilingan jahe kering. Tepung jahe ini diolah dari rimpang jahe segar, yang disortasi dan dicuci untuk menghilangkan pengaruh pestisida dan Tepung daun berwarna coklat tua, tekstur lembut dan berbau apek. Tepung daun biasa digunakan untuk campuran dalam penyusunan ransum untuk ternak. Tepung jahe berwarna coklat, tekstur lembut, dan baunya apek. Tepung jahe adalah butiran kering dari hasil penggilingan jahe kering. Tepung jahe ini diolah dari rimpang jahe segar, yang disortasi dan dicuci untuk menghilangkan pengaruh pestisida dan

Meat Born Meal berwarna krem gelap, tekstur agak kasar dan berbau amis. Kandungan BK 86%, PK 58,6%, SK 5%, abu 2,8% dan EE 2,2%.

Meat Born Meal (MBM) atau tepung daging dan tulang dibuat dari daging dan tulangnya., tetapi tidak termasuk darah, bulu, kulit, tanduk, kuku, lambung dan usus beserta isinya.. Kandungan fosfor minimal 4,4% dan kalsium (Ca)tidak lebih dari 2,2 kali kandungan fosfornya (P). Tepung daging dan tulang terutama digunakan untuk ternak babi dan unggas di samping untuk hewan piaraan (Kama,1998).

Lysin berwarna krem, tekstur agak kasar dan berbau amis. Lysin meruoakan asam amino pembatas pada jagung. Oleh

karena itu, mutu protein QPM (82%) jauh lebih tinggi dibanding jagung biasa (32%), bahkan lebih tinggi mutu dari protein beras (79%) dan gandum (39%) (Anonim, 2008).

Glycine max berwarna coklat muda, tekstur butiran dan berbau apek. Kandungan BK 100%, PK 48%, SK 6,2%, EE 5,7%, abu 9,3%, dan BN 30,8%.

Glycine max atau kedelai termasuk famili leguminosa. Tanaman glycine max yang masih hijau dan daunnya dapat diberikan pada ternak. Biji glycine max yang berwarna putih kekuning-kuningan dipakai untuk dijadikan tempe, tahu, tauco, susu dan tepung (Aksung, 1990).

Glycine max hitam berwarna hitam, tekstur butiran danbebau apek. Kandungan BK 100%, PK 37,7%, SK 7,0%, EE19,3% dan abu 5,7%.

Disebut glycine maxmax hitam karena biji glycine max ini Disebut glycine maxmax hitam karena biji glycine max ini

Milo berwarna orange, tekstur butiran dan bau apek. Milo disebut juga daun kaffir, energi metabolismenya

hanya sedikit lebih rendah dari energi metabolis jagung. Nilai gizi milo sekitar 92-95% dari niai gizi jagung. Kendala utamanya adalah tannin, golongan poliphenol yang dapat berikatan dengan jenis protein. Tanninmenyyebabkan kecernaan bahan kering dan asam amino berkurang sebanyak 10% (Anonim, 2008).

c. Bahan Pakan Sumber Mineral

c.1. Hasil pengamatan No Nama Bahan Pakan

1. Tentra element Warna Abu-abu Sumber mineral phosphor

Tekstur halus Bau menyengat

2. Calfos

Warna putih

Sumber mineral Tekstur halus Bau

tidak

terlalu menyengat

3. Nacl

Warna putih

Sumber mineral Tekstur kasar

Tidak berbau BK:100% Cl: 60,66% Na : 39,34%

4. Premix Warna jingga Sumber mineral Tekstur halus Bau apek

5. Kalsit

Warna putih

Sumber mineral Tekstur kasar Bau apek

6. Tri Sulfur Phosphat

Warna

ungu Sumber mineral

muda Tekstur butiran Bau apek

7. Menir batu

Warna

putih Sumber mineral

kecoklatan Tekstur lembut Bau apek

8. Tepung batu Kapur

Warna

putih Sumber mineral

kecoklatan Tekstur kasar Bau tawar Cl: 0,03% Mg: 2,06% K: 0,12% BK: 100% Na: 0,06% Ca: 34% P: 0,02% S: 0,04%

Fe: 0,34%

9. MBM Coklat

Warna coklat

Sumber mineral

Tekstur halus Bau gurih

Sumber: laporan Sementara

c.2. Pembahasan Tetra Elemen Phospor Tetra elemen phosphor berwarna abu-abu, tekstur halus dan bau menyengat. Rumus ransum yang terdiri dari biji-bijian dan sumber- sumber protein pada umumnya akan defisien terhadap phospor untuk kepentingan seluruh kondisi fisiologis dalam hidupnya, kecuali kalau ditambah dengan preparat-preparat yang mengandung phospor (Parakkasi, 1983) Calfos

Calfos berwarna putih, tekstur halus dan bau kurang menyengat. NaCl

NaCl berwarna putih, tekstur kasar dan bau tidak ada. Kandungan BK 100%, Cl 60,66%, dan Na 39,34%. NaCl tau garam dapur berfungsi sebagai kondimen atau perangsang nafsu makan. Sifat ini disebabkan karena garam tersebut dapat merangsang sekresi saliva dan mengaktifkan enzim yang terdapat dalam saliva dan diastase lainnya (Parakkasi, 1983) Premix

Premix berwarna jingga atau pink, tekstur halus dan berbau apek. Premix adalah campuran dari berbagai bahan sumber vitamin(premix vitamin), atau campuran sumber mineral mikro (premix mineral) aau campuran kedua-duanya (premix Premix berwarna jingga atau pink, tekstur halus dan berbau apek. Premix adalah campuran dari berbagai bahan sumber vitamin(premix vitamin), atau campuran sumber mineral mikro (premix mineral) aau campuran kedua-duanya (premix

Kalsit berwarna putih, tekstur kasar dan berbau apek. Karakteristik fisik kalsik adalah berwarna putih atau beruban atau kelabu, berkilap seperti kaca, sifat terhadap cahaya adalah lembut cahaya ke transparan hanya di kristal yang individu, berbuih dengan mudah (Anonim, 2008) Tri Sulfur Phosphat

Tri sulfur phosphat berwarna ungu muda, tekstur lembut dan berbau apek. Tepung Batu Kapur

Tepumg batu kapur berwarna putih kecoklatan, tekstur kasar dan berbau tawar. Kandungan Cl 0,63%, Mg 2,06%, K 0,12%, BK 100%, Na 0,06%, Ca 34%, P 0,02%, S 0,04% dan Fe 0,34%.

Tepung batu kapur dapat dibuat dengan jalan menggiling batu kapur menjadi tepung (tepung batu kapur). Sebagai sumber Ca, tepung batu kapur yang halus dapat dicampur di dalam ransum ternak, dan tepung batu kapur yang kasar dapat diberikan tersendiri yaitu tidak dicampur di dalam ransum dan penggunaannya khusus untuk ternak tertentu (unggas) (Kamal, 1998) MBM Coklat

MBM coklat berwarna coklat, tekstur halus dan berbau amis gurih. Semua macam tepung tulang dapat digunakan sebagai bahanpakan sumber utama mineral Ca dan P di dalam ramsum ternak. Kandungan Ca dan Pdi dalam ketiga jenis tepung tulang adalah sebagai berikut: tepung tulang rebus mengandung 22% Ca dan 10% P, tepung tulang kukus mengandung 35% Ca dan 155 p, tepung tulang arang atau abu tulang mengandung 34% Ca dan 16% MBM coklat berwarna coklat, tekstur halus dan berbau amis gurih. Semua macam tepung tulang dapat digunakan sebagai bahanpakan sumber utama mineral Ca dan P di dalam ramsum ternak. Kandungan Ca dan Pdi dalam ketiga jenis tepung tulang adalah sebagai berikut: tepung tulang rebus mengandung 22% Ca dan 10% P, tepung tulang kukus mengandung 35% Ca dan 155 p, tepung tulang arang atau abu tulang mengandung 34% Ca dan 16%

d.1. Hasil Pengamatan No Nama bahan pakan Hasil Pengamatan Kesimpulan

1. Vitamin blend

Warna coklat

Sumber vitamin

Tekstur kasar Bau amis

2. Chloride atau Warna coklat tua Sumber vitamin choline

Tekstur kasar lengket Bau amis BK 100% Cl 52,03% Zn 47,97%

Sumber: Laporan Sementara