19 HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN BERAT BADAN PADA BALITA

  urnal Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014

  

Suryono

Dosen Akper Pamenang Pare – Kediri

  Weight loss is a result of an increase / decrease in all tissues that exist in the body, including the bones,

muscles, fat, body fluids and others. Overweight (obesity) is a condition in which there is accumulation of excess

body fat, so that a person's weight is much higher than normal and can be harmful to health. Obesity in young

children occurs due to many unhealthy diet because toddlers generally have a number of eating a lot, all kinds of

food in consumption, and does not have a regular eating schedule. The purpose of this study was to identify the

relationship healthy diet with the incidence of obesity in preschoolers.

  The study design used was cross sectional. With a sample of 25 respondents with sampling using total sampling technique.

  Research data obtained from most of the respondents have an unhealthy diet as many as 16 respondents

(64%), with the incidence of obesity among children under five by 12 respondents (48%). The correlation

coefficient of the test results obtained Contingency significant value 0.002 <0.05, which means that H ₒ rejected.

It means that there is a relationship healthy diet with the incidence of obesity in infants with moderate category.

  

Knowledge of healthy eating, set the number of meals, set the type of food, and make a proper eating

schedule, is to be considered by the mother, so there will be no more to say fat is healthy toddler.

  Keywords: Healthy Eating, Weight, Toddler Latar Belakang

  Berat badan adalah hasil peningkatan / penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain-lainnya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi massa tubuh salah satunya adalah asupan makanan (Soetjiningsih,2004). Asupan makanan yang banyak dapat meningkatkan berat badan yang berlebih (Obesitas), Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebih dari yang diperlukan tubuh untuk fungsi tubuh yang normal. Tetapi masih banyak pendapat di masyarakat yang mengira bahwa anak yang gemuk adalah sehat, sehingga ibu merasa bangga kalau anaknya sangat gemuk (Soetjiningsih, 2004). Maraknya restoran cepat saji merupakan salah satu faktor penyebab obesitas, padahal makanan seperti ini umumnya mengandung lemak dan gula yang tinggi yang dapat menyebabkan obesitas. Selain itu, kesukaan anak-anak pada makanan ringan dalam kemasan atau makan manis menjadi hal yang patut diperhatikan (Ade Benih Nirwana,2012).

  Angka kejadian obesitas (berat badan berlebih) diberbagai negara terus meningkat prevalensi obesitas di Inggris sebanyak 23% pada tahun 2005, di Amerika angka obesitas sebanyak 66% pada tahun 2007 (H.Kunkun K. Wiramihardja, 2009). Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Achmad Suryawan di Indonesia pada tahun 2007, untuk anak usia 0-5 tahun yang mengalami obesitas mencapai 12%, untuk usia 6- 14 tahun sebesar 14%. Dari data riset kesehatan dasar (Riskesdas) di Jatim tercatat angka balita yang mengalami obesitas mencapai 17,1 %, sedangkan di Kabupaten Kediri jumlah angka obesitas pada anak sebanyak 13%. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang Plosoklaten dari 10 ibu yang mempunyai balita sebanyak 7 ibu atau 70% anaknya mengalami kegemukan karena pola makan yang salah. Dan 3 ibu atau sebanyak 30% anaknya kegemukan tidak dikarenakan pada pola makan yang salah.

  Menurut Oetomo (2011) obesitas pada hakekatnya merupakan proses penimbunan triasilgriserol berlebih pada jaringan adiposa karena imbalance (ketidakseimbangan antara asupan energi dengan

19 HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN BERAT BADAN PADA BALITA

  penggunaannya) dan menyebabkan disfungsi

  2. Tujuan Khusus

  adiposit sehingga menurunkan lipolisis yang

  a. Mengidentifikasi pola makan pada balita di BPS berakibat meningkatkan pembentukan jaringan Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang lemak. Obesitas pada balita banyak terjadi karena Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri pola makan yang tidak sehat karena pada umumnya Tahun 2014.. balita memiliki jumlah makan yang banyak, segala

  b. Mengidentifikasi kejadian obesitas pada balita jenis makanan di konsumsi, tidak memiliki jadwal di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang makan yang teratur, selain itu status sosial ekonomi Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri orang tua yang tinggi cenderung memiliki pola Tahun 2014. makan yang salah ( junk food ) , serta perhatian

  c. Menganalisis hubungan pola makan dengan orang tua yang kurang akan berdampak tak angka kejadian obesitas pada balita di BPS Ny. terkontrolnya asupan balita. Jika masalah obesitas Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan ini tidak segera diatasi akan berdampak menjadi Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun 2014. penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes tipe 2, lemak darah abnormal, Metode Penelitian kanker, osteoarthritis, sleep apnea, masalah Desain penelitian yang akan digunakan dalam reproduksi, batu empedu, dan kosekuensi ekonomi penelitian ini adalah desain analitik cross sectional. yang dikarenakan biaya medis dan perawatanya. Variabel penelitian ini ada 2 (dua), yaitu variabel

  Melihat dampak yang ditimbulkan, sebagai independen pola makan balita dan variabel dependen perawat dapat dilakukan berbagai upaya obesitas pada balita. pencegahan dengan cara pendidikan kesehatan Penelitian diselenggarakan di BPS Ny. Aminarti (Heatlh education) dengan strategi preventif seperti Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten pengaturan diet, diet rendah lemak, diet rendah Kabupaten Kediri, adapun waktu penyelesaian karbohidrat, diet rendah energi, latihan fisik, penelitian yaitu bulan Maret 2014. mengatur pola makan yang sehat, perbanyak minum Populasi penelitian ini adalah seluruh balita yang air setiap hari, perbanyak asupan buah dan sayuran berkunjung di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang hijau (Rina Nurmalina & Bandung Vally, 2011). Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri dengan

  Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk jumlah 25 balita. Pada penelitian ini tekhnik sampling mengkaji lebih dalam “Hubungan pola makan yang digunakan adalah Total sampling. Analisis data dengan angka kejadian obesitas pada balita di BPS dilakukan melalui tahapan pemeriksaan data (editing), Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan proses pemberian identitas data (coding), tabulating dan Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun 2014 “. scoring . Analisis statistik menggunakan analisis statistik.

  Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat

  Hasil Penelitian

  dirumuskan permasalahan penelitian sebagai

  1. Umur Ibu Responden

  berikut: “ Apakah ada hubungan pola makan dengan angka kejadian obesitas pada balita di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun 2014 “

  Tujuan

1. Tujuan Umum

  Mengetahui hubungan pola makan dengan

  Diagram 1: Umur Ibu Responden di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa

  angka kejadian obesitas pada balita di BPS Ny. Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun 2014. Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun 2014.

  Berdasarkan Diagram 1 di atas dari total 25 ibu responden yang berumur 21 – 29 tahun sebanyak 15

  Hubungan Pola Makan Dengan Berat Badan Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014

  

20

  urnal Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014

  Kabupaten Kediri Tahun 2014.

  Tahun 2014

  6. Jenis Kelamin Responden Diagram 6 : Umur balita responden (ibu) di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri

  Berdasarkan diagram 5 di atas dari total 25 responden didapatkan balita yang berumur 1-1,9 tahun sebanyak 4 responden (16%), balita yang berumur 2-2,9 tahun sebanyak 9 responden (36%), balita yang berumur 3-3,9 tahun sebanyak 7 responden (28%), dan balita yang berumur 4-4,9 tahun sebanyak 5 responden (20%).

  Tahun 2014

  5. Umur Balita Responden (Ibu) Diagram 5 : Umur Responden di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri

  Berdasarkan Diagram 4 di atas dari total 25 responden didapatkan sebanyak 8 responden (32%) berpenghasilan antara Rp.500.000,- sampai Rp.1.000.000,-/bln, 14 responden (56%) berpenghasilan antara Rp.1.000.000,- sampai Rp.2.000.000,0/bln, dan 3 responden (12%) berpenghasilan lebih dari Rp.2000.000,-/bln.

  4. Penghasilan Ibu Responden Diagram 4 : Penghasilan Ibu Responden di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten

  

21

  Berdasarkan Diagram 3 di atas dari total 25 responden didapatkan yang tidak bekerja (IRT) yaitu sebanyak 6 responden (24%), yang berpekerjaan tani yaitu sebanyak 3 responden (12%), yang berpekerjaan swasta sebanyak 13 responden (52%), dan yang berpekerjaan PNS sebanyak 3 responden (12%).

  Kabupaten Kediri Tahun 2014

  3. Pekerjaan Ibu Responden Diagram 3 : Pekerjaan Ibu Responden di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten

  Berdasarkan diagram 2 diatas dari total 25 ibu responden didapatkan yang berpendidikan SD yaitu sebanyak 3 responden (12%), yang berpendidikan SMP yaitu sebanyak 6 responden (24%), yang berpendidikan SMA yaitu sebanyak 11 responden (44%), dan yang berpendidikan Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 5 responden (20%).

  Diagram 2 : Pendidikan Ibu Responden di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun 2014 .

  2. Pendidikan Ibu Responden

  responden (60%), dan yang berumur 30-39 tahun sebanyak 10 responden (40%).

  Berdasarkan diagram 6 diatas dari total 25 responden didapatkan balita yang berjenis kelamin perempuan sebesar 16 responden (64%), sedangkan balita yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 9 responden (36%).

  7. Pola makan Sehat Responden

  10. Hubungan Antara Pola Makan dengan perubahan Berat Badan pada Balita.

  Tabel 1 : Tabulasi Silang Hubungan Pola Makan dengan Angka Kejadian Obesitas di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Pola Makan * Kategori Berat Badan Pada Balita Crosstabulation Tahun 2014. Kategori Berat Badan Pada Balita Diagram 7 : Pola makan Responden di BPS Ny. Aminarti Under Over Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Weight Normal Weight Obesitas Total

  Kabupaten Kediri Tahun 2014 Kriteria Pola Makan Count Pola Sehat % of Total 8,0% 20,0% ,0% 8,0% 36,0% 2 5 2 9 Berdasarkan diagram 7 diatas dari total 25 Makan Pola Makan Count 2 4 10 16 responden didapatkan sebanyak 9 responden Tidak Sehat % of Total ,0% 8,0% 16,0% 40,0% 64,0% (36%) memiliki pola makan sehat. Total Count % of Total 8,0% 28,0% 16,0% 48,0% 100,0% 2 7 4 12 25

  8. Pola Makan Tidak Sehat

  Berdasarkan tabulasi silang diatas menunjukan bahwa dari 25 responden didapatkan 2 responden (8%) memiliki pola makan sehat dengan kategori balita Under Weight. 5 responden (20%) memiliki pola makan sehat dengan kategori balita normal, 2 responden (8%) memiliki pola makan sehat dengan

  Diagram 8 : Pola makan Responden di BPS Ny. Aminarti

  kategori balita obesitas. Didapatkan pula 2

  Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten

  responden (8%) memiliki pola makan tidak sehat Kabupaten Kediri Tahun 2014. dengan kategori normal, 4 responden (16%)

  Berdasarkan diagram 8 diatas dari total 25 memiliki pola makan tidak sehat dengan kategori responden didapatkan sebanyak 16 responden balita Over Weight, dan 10 responden (40%) (64%) memiliki pola makan tidak sehat. memiliki pola makan tidak sehat dengan kategori balita obesitas. Pola Makan Pearson Correlation **

  9. Kriteria Berat Badan pada Balita Correlations Pola Makan Balita 1 ,591 Berat Badan Pada **

Pada Balita

Berat Badan Pearson Correlation ,591 N Sig. (2-tailed) ,002 Sig. (2-tailed) ,002 N 25 25 25 25 1 Diagram 9 : Angka Kejadian Obesitas pada Responden di BPS Ny.

  Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun 2014

  Dari diagram 9 diatas dari 25 responden Dari uji Person Correlation diketahui signifikan p didapatkan balita dengan Indek Massa Tubuh (0,002) < α (0,05) hal ini menunjukkan bahwa Hₒ dengan kategori Under Weight sebanyak 2 ditolak berarti ada hubungan pola makan dengan responden (8%), kategori normal sebanyak 7 berat badan pada balita . Correlation Coeffisien + responden (28%), Kategori Over Weight 0,591 menunjukkan hubungan antara kedua variabel sebanyak 4 responden (16%), dan dengan memiliki keeratan kuat. kategori obesitas sebanyak 12 responden (48%).

  Hubungan Pola Makan Dengan Berat Badan Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014

  22

  urnal Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014

  

23

Pembahasan

  1. Gambaran Pola Makan Balita

  Dari data penelitian didapatkan 9 responden (36%) memiliki pola makan sehat, dan 16 responden (64%) memiliki pola makan tidak sehat. Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit (Depkes RI, 2009). Dan pengertian makanan sehat adalah dengan meramu berbagai jenis makanan yang seimbang, sehingga terpenuhi seluruh kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu dirasakan secara fisik dan mental (Prasetyono, 2009). Dari data diatas menunjukan pola makan sehat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah budaya, agama atau kepercayaan, status sosial ekonomi, personal preference, rasa lapar, nafsu makan, rasa kenyang, dan kesehatan, dari beberapa faktor tersebut yang sangat berpengaruh pada pola makan sehat adalah status sosial ekonomi dimana status sosial ekonomi rendah cenderung mempunyai pola makan seadanya dan terbatas, berbanding terbalik bila status sosial ekonominya tinggi mempunyai pola makan yang sesuai keinginan dan bebas memilih makanan yang dikonsumsi. Hal ini dibuktikan pada pekerjaan ibu responden yang sebagian besar adalah pegawai swasta, dan PNS dimana hal ini menunjukan status sosial ekonomi tinggi.

  2. Kriteria Berat Badan Pada Balita

  Hasil penelitian didapatkan dari 25 responden didapatkan balita yang obesitas sebanyak 12 responden (48%) dan yang tidak obesitas 13 responden (52%). Berat badan berlebih (Obesitas) atau kegemukan adalah ketidakseimbangan jumlah makan yang masuk dibandingakan dengan pengeluaran energi oleh tubuh. (Oetomo, 2011). Obesitas juga dapat diartikan suatu keadaan dimana terjadi penupukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga BB seseorang jauh diatas normal dan dapat membahayakan kesehatan (Nirwana, 2012). Balita yang mengalami obesitas cenderung memiliki asupan makanan yang berlebih selain makan utama, selain itu balita yang mengalami obesitas dengan orang tua yang bekerja sebagai pegawai swasta, dimana orangtua tidak memiliki waktu yang banyak untuk mengawasi asupan makanan balita, serta pekerjaan tersebut memiliki sosial ekonomi yang tinggi yang memungkinkan balita mengkonsumsi makan-makanan yang disukai sehingga meningkatkan asupan yang tinggi.

  3. Hubungan Pola Makan Dengan Berat Badan Pada Balita.

  Dari uji person correlation di dapatkan hubungan yang signifikan antara hubungan pola makan dengan angka kejadian obesitas pada balita dengan P (Value) dibawah angka α = 0,05 (α atau tingkat kesalahan 5% : 0,05) atau istilah lain P (Value) < 0,005 ini menunjukkan bahwa Hₒ ditolak berarti ada hubungan pola makan dengan angka kejadian obesitas pada balita . Correlation Coeffisien + 0,591 menunjukkan hubungan antara kedua variabel memiliki keeratan kuat. Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit (Depkes RI, 2009). Pola makan sehat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah budaya, agama atau kepercayaan, status sosial ekonomi, personal preference, rasa lapar, nafsu makan, rasa kenyang, dan kesehatan. Menurut peneliti ada hubungan antara pola makan dengan kejadian obesitas pada balita pada penelitian ini, responden sebagian besar berasal dari status ekonomi menengah keatas.

  Kesimpulan

  1. Pola makan balita di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri didapatkan dari total 25 responden sebanyak 16 responden (64%) sehat, sedangkan 9 (36%) memiliki pola makan tidak sehat.

  2. Kejadian obesitas pada balita di BPS Ny. Aminarti Kusnan Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri dari 25 responden didapatkan balita yang obesitas sebanyak 12 responden (48%) dan yang tidak obesitas 13 responden (52%).

  3. Dari uji korelasi person di dapatkan hubungan yang signifikan antara hubungan pola makan dengan berat badan pada balita dengan P (Value) dibawah angka α = 0,05 (α atau tingkat kesalahan 5% : 0,05) atau Hubungan Pola Makan Dengan Berat Badan

  istilah lain P (Value) < 0,005 ini menunjukkan bahwa Hₒ ditolak berarti ada hubungan pola makan dengan angka kejadian obesitas pada balita. Correlation Coeffisien + 0,591 menunjukkan hubungan antara kedua variabel mempunyai keeratan kuat

  Nurmalina, Rina & Bandung Vally,2011. Panduan

  H. Kunkun dkk,2009.Obesitas Permasalahan dan Terapi Praktis . Jakarta: CV. Sagung Seto Yusrianto,2010. Merencanakan Menu Makanan Sehat. Jakarta: Salemba Medika

  Surya Wiramihardja,

  89/25162/4/chapter%2011.pdf Walker,2006. Makanan Sehat Bagi Balita.Jakarta:

  , 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC Tamsuri,Anas.2008. Riset Keperawatan.Kediri: Pamenang Press Vivi,2004.http://respiratory.usu.ac.id/bitstream/1234567

  Anak. Jakarta:EGC

  Soetjiningsih,2004.Tumbuh Kembang

  Setiadi.2008.http://respiratory.usu.ac.id/bitstream/12345 6789/25162/4/chapter%2011.pdf

  Prasetyono,2009. Pengertian Makanan Sehat. Jakarta: Rineka Cipta

  Pencegahan Obesitas.Malang : UB Press

  Jakarta : Salemba Medika Oetomo, Koernia Swa,2011. Pengendalian dan

  Nursalam.2003. Konsep dan Penerapan MetodologiPenelitian Ilmu Keperawatan .

  Untuk Keluarga Pencegahan dan Manajemen Obesitas .Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

  Kesehatan.Ed.Revisi .Jakarta : Rineka Cipta

  Saran

  Notoatmodjo, soekidjo ,2005.Metodologi Penelitian

  Pencegahannya. Yogyakarta:Muha Medika

  Salemba Medika Nirwana, Ade Benih,2012.Obesitas Anak &

  http://akperla.blogspot.com/2009/08/konsep- pola-makan.html Herlina,2004. Makan Sehat Bagi Balita.Jakarta :

  Data Penelitian .Jakarta: Salemba Medika Depkes RI, 2009.

  Artikel Kesehatan,2009. http://gaya hiduosehat.org/polamakansehat/ Aziz, A.2007.Metodologi Penelitian dan Teknik Analisa

  Artikel Kesehatan,2009. http://puskesmas- oke.blogspot.com/2009/01/pola-makan- 1.html

  Pendekatan Praktek. Jakarta ; Rineka Cipta

  Arikunto S,2006. Prosedur Penelitian Suatu

  4. Bagi Peneliti Berikutnya Sebaiknya peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil ini dijadikan sebagai acuan peneliti yang lebih lanjut.

  3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Hendaknya hasil penelitian ini bisa dijadikan tambahan atau masukan untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi sehingga dapat menyempurnakan hasil yang telah ada.

  2. Bagi Tempat Penelitian Hendaknya petugas kesehatan yang bertugas di Bps Ny. Aminarti Kusnan memberikan informasi, penyuluhan, dan konseling bagi pengunjung yang ada saat melakukan periksa.

  1. Bagi Ibu Responden Hendaknya selalu mencari sejumlah informasi terbaru khususnya pola makan sehat, setelah mendapatkan informasi sebaiknya menerapkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari sehingga informasi yang didapat berguna dalam kehidupan.