KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN (1)

MAKALAH

KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dosen mata kuliah Metodologi
Penelitian Teknologi Pendidikan
Dosen : Prof. Dr. Herminanto Sofyan, M.Pd

Disusun Oleh:
Adri Satrio, 147007251027
Ence Surahman, 147007251039

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, berkat rahmat Tuhan Yang
Maha Kuasa, makalah yang berjudul Kajian Teori dalam Penelitian ini
dapat diselesaikan sebagaimana yang ditugaskan dosen mata kuliah

metodologi penelitian teknologi pendidikan Program Studi Teknologi
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Shalawat
serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.
Makalah ini berisi penjelasan tentang pengertian teori, macam dan
jenis teori dan sumber teori, peran dan fungsi teori, langkah-langah
menyusun kajian teori, model-model pengutifan dalam penelitian.
Penyusun menyadari penjelasan dalam makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu adanya kritik dan masukan
dari berbagai pihak untuk penyempurnaan makalah ini sangat penyusun
nantikan. Demikian pengantar dari penyusun, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 03 Oktober 2014

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................. 4
KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN .............................................................................. 4
2.1 Pengertian Teori dalam Penelitian ..................................................................... 4
2.2 Macam-macam Teori Penelitian : ........................................................................ 5
2.3 Peran dan Fungsi Teori dalam Penelitian ........................................................... 6
2.4 Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori ........................................... 8
2.5 Model-model Pengutifan dalam Penelitian ....................................................... 11
BAB III.............................................................................................................................. 17
KESIMPULAN ................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18

ii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan
Salah satu tahapan proses penelitian yang harus diperhatikan oleh
peneliti adalah menyusun kajian teori. Proses menyusun kajian teori
merupakan

proses

yang

sangat

menentukan

langkah

penelitian


berikutnya. Maka dari itu seorang peneliti harus memiliki perhatian yang
tinggi terhadap masalah kajian teori.
Banyak peneliti yang terhenti proses penelitiannya hanya karena
tidak memahami cara mendapatkan teori yang relevan dengan topik
penelitiannya, atau peneliti tidak memiliki referensi yang cukup memadai
untuk melengkapi tahapan kajian teorinya, sehingga dasar pijakan dalam
penelitianya rapuh.
Proses pemilihan teori yang relevan dengan topik penelitian
merupakan proses yang memerlukan kecapakan dan strategi tertentu.
Seorang peneliti akan mudah menyusun kajian teori manakala ia paham
betul topik masalah yang hendak ditelitinya, kemudia ia memiliki
kemampuan untuk menemukan referensi yang dibutuhkanya.
Proses kajian teori dilakukan sejak peneliti memikirkan masalah
yang akan ditelitinya, bersamaan dengan pencarian dan penemuan
masalah itulah para peneliti mencari dan menemukan referensi yang
relevan dengan topik kajiannya, disamping itu kajian teori merupakan
bagian dari proposal penelitian, yang merupakan langkah awal dari proses
penelitian. Untuk membuat proposal penelitian yang berkualitas selain
kemampuan menemukan masalah yang urgent dan pemilihan metode


1

penelitian yang relevan, bagian yang tidak kalah pentingnya adalah kajian
teori/landasan teori, ataupuns ering disebut dengan istilah studi pustaka.
Maka dari itu seorang peneliti benar-benar harus memahami apa tu
teori, macam-macam teori, peran dan fungsi teori, langkah-langkah
menyusun teori sampai pada kemampuan praktis tentang model-model
dan cara pengutifan dalam penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya:
1. Apakah yang dimaksud dengan kajian teori dalam penelitian?
2. Apa sajakah macam-macam teori dalam penelitian?
3. Bagaimana peran dan fungsi teori dalam penelitian?
4. Bagaimana langkah-langkah penyusunan kajian teori dalam
penelitian?
5. Bagaimana model-model pengutifan teori dalam penelitian?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini diantaranya:
1. Menjelaskan tentang pengertian teori dalam penelitian

2. Menjabarkan macam-macam kajian teori dalam penelitian
3. Menjelaskan peran dan fungsi teori dalam penelitian
4. Menjelaskan langkah-langkah dalam penyusunan kajian teori
5. Menjelaskan tentang model-model pengutifan teori dalam
penelitian
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini diantaranya:
1. Penjelasan tentang pengertian teori dalam penelitian
2. Penjelasan tentang macam-macam kajian teori dalam penelitian

2

3. Penjelasan peran dan fungsi teori dalam penelitian
4. Penjelasan tentang langkah-langkah dalam penyusunan teori dalam
penelitian
5. Penjelasan tentang model-model pengutifan teori dalam penelitian

3

BAB II

KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN
2.1 Pengertian Teori dalam Penelitian
Kajian teori dalam proses penelitian merupakan salah satu tahapan
yang penting untuk diperhatikan oleh para peneliti. Para ahli memberikan
banyak definisi teori dalam penelitian.
Neuman (2003) dalam Sugiyono mengatakan “researchers use

theory differently in various types of research, but some type of theory is
present in most social research” . Sementara itu Kerlinger (1978)
berpendapat bahwa teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi,
dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik,
melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga dapat berguna
untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Theory is a set of

interrelated construct (concepts), definion, and proposition that present a
systematic view of phenomena by specifying relations among variables,
with purpose of explaning and prediction the phenomena.
Hal

itu


seirama

dengan

Cooper

&

Schindler

(2003)

yang

mengemukakan bahwa, s theory is a set of systematicaly interrelated

concepts, definition, and proposition that are advanced to explain and
predict phenomena (fact). Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan
proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk

menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Burk Johnson & Larry Christensen dalam bukunya Educational

Research (2011 : 18) mengupkapkan bahwa “theory is an explanation or
an explanatory system that discusses how a phenomenon operates and
why it operates a it does”. Teory merupakan sebuah penjelasan atau

4

sesuatu yang menjelaskan tentang sebuah system yang mendiskusikan
bagaimana sebuah fenomena beroperasi dan mengapa fenomena itu
terjadinya seperti itu.
Kemudian Sitirahayu Haditomo (1999) dalam Sugiyono, menyatakan
bahwa suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih
banyak dapat melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gejala yang
ada.
2.2 Macam-macam Teori Penelitian :
Mark

(1963)


dalam

Sitirahayu

Haditomo

dalam

Sugiyono

membedakan teori menjadi tiga macam, diantaranya:
1. Teori yang deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu
perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan
diterangkan.
2. Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah
toeri. Dalam bentuk ekstrim titip pandang yang positivistik ini
dijumpai pada kaum behaviorist.
3. Teori yang fungsional: di sini nampak suatu interaksi pengaruh
antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi

pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi
data.
Berdasarkan tiga pandangan diatas, Sugiyono (2014) memandang teori
sebagai :
1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang disusun secara logis.
Hukum-hukum ini biasanya memiliki sifat hubungan yang deduktif.
Suatu hukum menunjukan suatau hubungan antara variabelvariabel empiris yang bersifat ajeg dan dapat diramal sebelumnya.

5

2. Suatu toeri juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis
mengenai suatu kelompok hukum yang diperoleh secara empiris
dalam suatu bidang tertentu. Di sini orang mulai dari data yang
diperoleh dan dari data yang diperoleh itu datang suatu konsep yang
teoritis (induktif).
3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan
yang menggeneralisi. Di sini biasanya terdapat hubungan yang
fungsional antara data dan pendapat teoritis.
Menurut Sugiyono (2014) suatu teori adalah suatu konseptualisasi
yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini diperoleh melalui
jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila
tidak, dia bukan teori. Teori adalah alur logika atau penalaran yang
merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun
secara sistematis. Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi, yaitu
menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian

(control) suatu gejala.
Teori dalam penelitian menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan
fenomena dan

objek yang akan diteliti. Artinya ketika seorang akan

menjelaskan tentang masalah pembelajaran, maka teori yang di ambil
harus yang menjelaskan tentang pembelajaran bukan hukum ataupun
ekonomi. Begitupun ketika sedang meneliti tentang politik, maka peneliti
harus menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan politik bukan budaya
dan pure science.
2.3 Peran dan Fungsi Teori dalam Penelitian
Cooper & Schindler (2003), menyatakan bahwa teori memiliki
beberapa kegunaan dan fungsi dalam penelitian, diantaranya :

6

1. Theory narrows the range of fact we need to study (Teori
mempersempit/membatasi ruang atau kawasan dari fakta yang
akan kita pelajari)

2. Theory suggest system for the research approaches are likely to
yield

the

greatest

meaning.

(teori

menyaranakn

sistem

pendekatan penelitian yang disukai untuk mendapatkan makna
yang sesungguhnya)

3. Theory suggest system for the research to impose on data in
order to classify them in the most meaningful way. (teori
menyarakan

sistem

penelitian

yang

memungkinkan

untuk

mengimpose data sehingga diklasifikasikan dalam jalan yang
lebih bermakna).

4. Theory summarizes what is known about object of study and
states the uninformities that lie beyond immediate observation.
(teori merangkum suatu pengetahuan tentang sebuah objek
kajian dan pernyataan yang tidak diinformasikan yang diluar
observasi yang segera)

5. Theory can be used to predict further fact that should be found.
(toeri bisa digunakan untuk memprediksi fakta lebih jauh yang
bisa ditemukan)
Sugiyono (2014) menyatakan bahwa semua penelitian bersifat
ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori. Dalam
penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas, karena teori
di sini akan berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti, sebagai
dasar untuk merumuskan hipotesis dan sebagai referensi untuk menyusun
instrumen penelitian. Oleh karena itu landasan teori dalam proposal
penelitian kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai.
Dari pendapatnya diatas dapat disimpulkan bahwa teori berfungsi
untuk:
7

1. Memperjelas masalah penelitian
2. Dasar untuk merumuskan hipotesis penelitian dan
3. Referensi untuk menyusun instrumen penelitian
Lebih jauh Meredith, Joyce dan Walter (2003) menyatakan ada
beberapa tujuan dari proses kajian teori diantaranya :
1. Delimiting the research problem. Membatasi masalah penelitian
2. Seeking new lines of inquiry. Menemukan benang baru yang diteliti.
3. Avoiding fruitless approaches. Menghindari pendekatan yang tidak
sesuai.
4. Gaining methodological insights. Memperoleh metodologi yang
mencerahkan.
5. Identifying recomendations for futher research. Mengidentifikasi
rekomendasi untuk penelitian yang lebih jauh.
6. Seeking support for grounded theory. Mencari grand teori
pendukung.

2.4 Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori
Dalam menyusun langkah-langkah kajian teori, Meredith, Joyce dan
Walter membaginya menjadi beberapa langkah, diantaranya :

1. Search prelimenary sources. Mencari sumber pendahuluan.
Pada tahap ini peneliti perlu mengidentifikasi buku-buku, artikel,
laporan penelitian dan publikasi lainnya yang relevan dengan
permasalahan yang diteliti.

2. Use seconday source. Menggunakan sumber tambahan.
Yang dimaksud dengan sumber tambahan yakni sebuah dokumen
yang ditulis oleh seseorang yang tidak secara nyata melakukan
penelitian, mengembangkan teori atau mengutarakan pendapatnya
bahwa mereka telah mensistesis menjadi sebuah tinjuan pustaka.

8

3. Read primary source. Membaca sumber utama.
Pada tahap ini peneliti yang hendak mengutif hasil dari temuan
peneliti lain, maka seharusnya dilakukan dengan cara langsung
mengutif dari penelitinya bukan mengutif dari pengutif pertama.

4. Synthesize the literature. Mensintesis bahan bacaan.
Seorang peneliti haru pandai memilih dan memilah bahan yang
akan dikutifnya dalam kajian teorinya. Artinya tidak semua sumber
yang dibaca lantas dimasukan kedalam bahan kajian pustakanya.
Lebih jauh Meredtih, Joyce dan Walter (2003) menyatakan bahwa
keempat langkah diatas tidak harus selalu dipaksanakan berurutan,
melainkan dalam beberapa kondisi boleh diacak, karena pada dasarnya
ketika peneliti sudah masuk ke tahap ke tiga, namun dipandang ada yang
kurang, maka ia boleh dan sangat mungkin untuk kembali ke tahap
pertama.
Sugiyono (2014) mengatakan bahwa secara umum langkah-langkah
untuk dapat melakukan kajian teori adalah sebagai berikut :
1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya
2. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal
ilmiah,

laporan

penelitian,

(Skripsi,

Thesis,

Disertasi)

yang

sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang
diteliti.
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan
setiap variabel yang akan diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk
laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang
digunakan,

tempat

penelitian,

sampel

sumber

data,

teknik

pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan).
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber
bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain,

9

dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan
diteliti, lakukan analisa, renungkan, dna buatlah rumusan dengan
bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber
sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumbersumber bacaan yang dikutif atau digunakan sebagai landasan untuk
mendeskripsikan teori harus dicantumkan.
Apabila dibuat dalam bentuk bagan, langkah-langkah penulisan kajian
teori dalam penelitian sebagaimana bagan berikut ini:

1. Tetapkan nama &
jumlah variabel

2. Cari sumber (buku,
jurnal, kamus,
laporan penelitian)

3. Lihat daftar isinya
dan pilih topik yang
sesuai dengan
variabel yang diteliti.

6. Deskripsikan teori
dengan bahasa
sendiri

5. Baca seluruh isi
topik yang sesuai
dengan variabel

4. Cari dan
bandingkan teori
variabel dari berbagai
sumber bacaan

7. Jangan lupa
cantumkan sumber
yang dikutif

Proses penyusunan kajian teori bukanlah perkara yang bisa
disepelekan, bahkan untuk mendapatkan kualitas literatur yang baik
Meredith, Joyce & Walter (2003) mengungkapkan “it requires tree to six

months or more to do a good review of the literature, especially if you
know litle about the literature on your research problem at the outset”.
Proses kajian teori yang baik memerlukan waktu tiga sampai enam bulan

10

bahkan lebih, khususnya apabila peneliti belum terlalu memahami
masalah yang sedang ditelitinya.
2.5 Model-model Pengutifan dalam Penelitian
Terdapat metode pengutifan yang digunakan dalam penulisan
karya ilmiah, namun yang biasa digunakan di kalangan akademisi di
Indonesia diantaranya beberapa model berikut :
1. American Psychological Association (APA)

American

Psychological

Association

atau

APA

mengembangkan sendiri dalam publikasinya. APA menjadi model
editorial standar dalam beberapa ilmu seperti: ekonomi, sosiologi,
psikologi, kriminologi, sosial, dan keperawatan. Model ini telah
umum digunakan dalam mengutip sumber acuan (referensi).
Referensi yang muncul dalam tubuh teks disebut kutipan dalam
teks (in-text citations).
Ciri-ciri dari model APA yang membedakannya dengan model

style lainnya adalah sebagai berikut:


Hanya kata pertama dari judul atau subjudul, dan kata-kata
benda yang tepat/sesuai, ditulis dengan huruf besar dalam




buku, majalah, dan judul-judul artikel.
Dalam daftar referensi, semua nama pengarang ditulis dalam
susunan pertama terakhir, misalnya Abdullah, T.
Jika adal lebih dari satu nama, nama-nama dipisahkan oleh
koma; sebuah ampersand (&) mendahului nama akhir,



misalnya: Ekadjati, E.S., Hardjasaputra, S., & Marlina, I.
Nama pertama dan kedua para penulis diwakili hanya oleh
inisial, ditunjukkan dalam petunjuk ini seperti “F.M.” untuk



First Middle.
Tahun terbit selalu disebut, baik dalam daftar referensi
maupun dalam in-tax citation.
11




Kutipan sumber-sumber online meliputi tanggal ketika
sumber-sumber itu didapatkan dari Web.
Jika mengacu ke bagian khusus dari sebuah karya, nomornomor halaman untuk bagian itu disebut dalam daftar
referensi,

tapi

tidak

dalam

in-text

citation.

Dengan

kekecualian artikel-artikel jurnal dan dokumen-dokumen
tercetak,

sumber-sumber

elektronik

biasanya

tidak

menampilkan nomor-nomor halaman; jika nomor-nomor
halaman

tidak

dapat

ditemukan,

tidak

perlu

menyebutkannya.
Contoh pengutifan dengan model APA adalah sebagai berikut:
Contoh 1
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . which offered a theoretical backdrop for a number of innovative

behavior modification approaches (Skinner, 1969).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Skinner, B.F. (1969). Contingencies of reinforcement. New York:
Appleton-Century-Crofts.
Contoh 2
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . The elucidation of the potency of infant-mother relationships,

showing how later adaptations echo the quality of early
interpersonal experiences (Harlow, 1958, chap. 8).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Harlow, H. F. (1958). Biological and biochemical basis of behavior.

12

In D. C. Spencer (Ed.), Symposium on interdisciplinary
research (pp. 239-252). Madison: University of Wisconsin
Press.

2. Harvard Style
Metode pengutifan yang banyak digunakan adalah metode
Harvard. Metode ini disebut Harvard Style karena awalnya
digunakan di Harvard University. Pada metode ini, daftar lengkap
catatan yang dirujuk dalam teks dikumpulkan menjadi satu
kesatuan dan dimuat pada bibliografi. Metode ini banyak digunakan
oleh peneliti pada bidang ilmu pengetahuan alam. Pengutifan
metode ini tidak dibuat pada catatan kaki atau catatan setiap akhir
bab.
Contoh pengutifan metode Harvard yang dijelaskan SulistyoBasuki (2010: 260) adalah sebgai berikut:

The history of library co-operation in Indonesia (then known as
Netherlands Eas Indies) could be traced back in mid 19th century
when Bibliotek van het Bataviasch Genootschap van Kunsten en
Wetenschap produce a union catalog covered the collection held by
libraries in the called Batavia (now Jakarta). The Publication known
as

Bibliotecae Artiumcientiaerumquae Batavia Floret Catalog

Systematicus edited by P. Bleeker (Sulistyo, 1994, 10). Although
the catalog mentioned some other libraries, the main collection still
from the Bibliotheek van het Koninklijk Genootschap van Kunsten
en Wetenschap.

Berdasarkan contoh tersebut dapat dilihat bahwa kutipan
yang dimasukkan ke dalam teks ditulis mencakup nama pengarang

13

dan tahun atau nama pengarang, tahun, dan halaman. Contoh :
(Sugiyono, 2006)
(Sugiyono, 2006, 135).

3. The Chicago Manual of Style

The Chicago Manual of Style atau disebut juga dengan
metode Chicago. Metode pengutifan ini merupakan metode dengan
menggunakan model catatan kaki atau catatan akhir bab. Awal
mulanya metode ini tidak terlepas dari karya Kate Turabian, A

Mannual for Writters, terbitan University of Chicago Press yang
mengatur tentang bagaiman mambat catatan kaki dan bibiliografi.
Pada metode ini, setiap kutipan yang diambil oleh peneliti
diberikan catatan pada kaki halaman (disebut juga foot notes) atau
pada akhir bab. Semua rujukan pada catatan kaki atau akhir bab ini
selanjutnya ddikumpulkan dalam bibliografi. Semua catatan baik
cacatan kaki mupun catatan akhir bab diakhiri dengan sebuah
biblografi, yaitu daftar dokumen yang digunakan untuk menyusun
sebuah penelitian dan menjadi pedoman bagi peneliti lain yang
akan mendalami subjek penelitian tersebut.
Metode ini banyak digunakan oleh peneliti bidang ilmu
budaya, khusunya sastra, seni, tari, music, agama, teater, teologi,
sejarah, dan ilmu sosial. Hal ini disebabkan oleh memungkinkannya
peneliti memeberikan komentar serta menyebutkan berbagai karya
lainnya yang perlu dirujuk. Contoh catatan akhir dikutip dari
majalah Library History (Sulistyo-Basuki, 2010: 263):
Teks: ….These local library magazines began appearing in the UK in
the 1890s and the represent an early example of how public

14

libraries could market themselves and their wares to actual and
potensial custumers.
Catatan akhir:
The library magazine are worthy of much greater study, but see:
G.E. Maxim, A history of library publishing 1600 to the present day
(unpblished Fellowship thesis, The Library Association, 1965), Chap.
4, „Bulletins and booklets‟, pp.149-78. There is an abundant
comment on these bulletins in contemporary press, as well as
articles, including Fred Turner, „An interesting development in
public library work: bulletins‟, The Library 10 (1989) 58-64; W.C.
Berwick Sayers, „Library Bulletins‟, Library Assistant 4 (1905) 25661; and W.C. Berwick Sayers and James D. Stewart, „Library
magazines: their preparation and production‟, Library Warld7
(1905) 229-30.

Contoh selanjutnya adalah catatan kaki (foot notes) sebagai
berikut:

Seseorang yang memasuki karier akademis bisa saja melakukannya
karena kehidupan akademis itu mudah dan tenteram, atau karena
pekerjaan itu mendapatkan imbalan yang layak, mendapatkan
penghargaan yang baik, dan kemungkinan besar menempatkan
orang

yang

memilih

karier

itu

dalam

lingkungan

yang

menyenangkan.1
1

Edward Shils, Etika Akademis. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
1993), hlm.15.

15

4. UNY Style
Universitas Yogyakarta juga memiliki model pengutifan.
Sumber kutipan langsung ditulis dengan menyebutkan nama
pengarang, tahun penerbitan, nomor halaman. Penulis asing ditulis
nama keluarganya sedangkan untuk penulis Indonesia disesuaikan
dengan nama aslinya. Pada penulis yang memiliki nama marga
maka penulisan dilakukan sama seperti penulisan penulis asing.
Contoh kutipan dengan model UNY adalah sebagai berikut :
Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang digunakan
untuk mengembangkan atau memvalidasi produk pendidikan dan
pembelajaran (Sugiyono, 2012: 9).
Dalam penulisan daftar pustaka terutama untuk referensi
berupa buku cetak, UNY style menggunakan model American

Psikological Association (APA) Style.
Penggunaan
tergantung

style kutipan pada setiap universitas berbeda

kebijakan

dari

universitas

tersebut.

Universitas

A

menggunakan Harvard Style sedangkan Universitas B menggunakan

Chicago Style dengan tetap bertujuan sama yaitu untuk menjelaskan
sumber dari kutipan tersebut. Metode pengutifan ini diharapkan dapat
mengurangi plagiarisme dan mempermudah penelitian selanjutnya.

16

BAB III
KESIMPULAN

Teori dalam penelitian merupakan serangkaian konsep, definisi, dan
proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena (masalah penelitian)
secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variable yang diteliti,
sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena
atau masalah yang akan diteliti.
Sumber teori dalam penelitian dibagi menjadi sumber utama

(primary sources) dan sumber teori pendukung (scondary sources). Teori
berfungsi dalam rangka memperjelas masalah yang diteliti, dasar untuk
merumuskan hipotesis dan

referensi untuk menyusun instrumen

penelitian.
Adapun langkah-langkah menyusun teori dimulai dari menetapkan
nama variabel yang diteliti. Cari referensi berkaitan dengan variabelvariabel yang diteliti. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada
setiap sumber bacaan. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan
variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah
rumusan dengan bahasa sendiri. Terakhir semua sumber bacaan yang
dikutif harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Terdapat beberapa model pengutifan yang digunakan dalam dunia
penelitian, diantaranya model American Psikological Association, Harvard

Style, Chicago Manual of Style, dan masing-masing institusi pendidikan
biasanya memiliki model tertentu yang harus diikuti oleh semua civitas
akademika didalamnya pada saat melakukan pengutifan.

17

DAFTAR PUSTAKA

Cooper Donald R; Schindler, Pamela S (2007); Business Research
Methods; McGraw-Hill, Irwin, Boston.
B, K. F. (1973). Foundation of Behavioral Research. Victioria: Thomson
Learning.
Johnson B, & Christensen L, (2011). Educational Research. New Delhi.
Sage Publications, Inc.
Meredith D. Gall, J. P. (2003). Educational Research: an introduction.
America: Colophon.
Pedoman Tesis & Disertasi. (2013, Februari). Program Pasca Sariajana
Uiversitas Negeri Yogyakarta.
Sugiyono. (2014). Metode
Bandung: Alfabeta.

Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).

Sulistyo-Basuki. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.
Wibisono, Dermawan. (2013) Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis, dan
Disertasi. Yogyakarta: Andi Offset.

18