INFORMASI DAN PROSES BISNIS KELOMPOK 4
MODEL REAL
(RESOURCES, EVENTS, AGENTS, LOCATIONS)
WAHYUNI (161215)
ANDI ZULIADI ILHAM (161233)
YUDHA ALFA DINSAH (161199)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) DIPANEGARA MAKASSAR
2017
1|model REAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Pemodelan Proses Bisnis: Model REAL”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Informasi dan
Proses Bisnis.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Makassar, Juni 2017
Kelompok IV
2|model REAL
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Informasi dan Proses Bisnis.
Dengan selesainya makalah ini,penulis menyampaikan ucapan
terima
kasih
yang
sebesar-besarnya
kepada
kepada
Ibu
Rismayani,S.Kom.,MT selaku dosen yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Terima kasih jugakepada kedua orang tua tercinta dengan penuh kasih
sayang dan kesabaran telah membesarkan dan mendidik kami sehingga
dapat menempuh pendidikan yang layak. Juga buat kakak-kakak dan adikadik yang membantu baik moril maupun materil selama penulis menempuh
pendidikan di STMIK DIPANEGARA.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan.
Makassar, Juni 2017
Kelompok IV
3|model REAL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
UCAPAN TERIMA KASIH...........................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................................4
BAB I..............................................................................................................................5
A.
Pengertian Model.................................................................................................5
B.
Proses Bisnis........................................................................................................5
C.
Pemodelan Proses Bisnis.....................................................................................6
D.
Tujuan Pemodelan Proses Bisnis.........................................................................8
BAB II............................................................................................................................9
A.
Model REA/REAL (resource, event, agent, and location)..................................9
B.
Elemen model REA...........................................................................................10
C.
Keuntungan pemodelan REA............................................................................12
D.
Analisis Rantai Nilai..........................................................................................13
E.
Aplikasi Basis Data...........................................................................................16
F.
Menetapkan Atribut Entitas...............................................................................23
G.
Membuat Tampilan Pengguna...........................................................................24
BAB III.........................................................................................................................26
A.
Pemodelan Proses Bisnis REAL.......................................................................26
B.
6 Langkah Pengembangan Model Proses Bisnis REAL...................................27
C.
Risiko kejadian - Event Risks............................................................................32
BAB IV.........................................................................................................................39
Contoh Kasus................................................................................................................40
1.
Mc.Kell Retail Store....................................................................................40
2.
Penggunaan Pemodelan REAL - Cherry Bee, Inc.......................................45
BAB V..........................................................................................................................56
A.
KESIMPULAN.................................................................................................56
B.
SARAN..............................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................57
4|model REAL
BAB I
A.
PengertianModel
Model adalah representasi dari kenyataan. seperti halnya sebuah gambar
yang melukiskan banyak kata, sehingga jika model ini dimasukan dalam
lingkup system ia dapat menerangkan seluruh aktivitas nyata dari sebuah
system dalam bentuk yang lebih sederhana dalam bentuk gambar.
Model dapat dibuat pada system yang sudah ada sebagai cara untuk
memahami system tersebut dengan lebih baik atau untuk system yang
sedang di usulkan sebagai cara mendokumentasikan persyaratan bisnis atau
desain teknis.
B.
Proses Bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan aktivitas dari mulai proses awal ddengan
hasilnya yang bernilai. Proses bisnis juga merupakan suatu aktivitas yang
satu berhubungan dengan aktivitas lainnya yang melibatkan data, unit
organisasi, dan suatu ukuran waktu yang logis. Contohnya dalam sutau
perusahaan dimulai dari proses produksi sampai dengan proses distribusinya.
Proses bisnis selalu dipicu oleh kejadian ekonomi.
5|model REAL
C.
Pemodelan Proses Bisnis
Pemodelan bisnis memodelkan sistem organisasi ke dunia nyata. Model
bisnis sangat membantu kita untuk memahami masalah yang harus
diselesaikan oleh perangkat lunak yang akan kita buat.
Model proses bisnis menjelaskan fungsi yang terkait dengan kegiatan
bisnis, yang meliputi masukan, kontrol, keluaran, dan mekanisme / sumber
daya yang digunakan dari kegiatan tersebut.
Penggunaan REAL Business Process Modeling sebagai suatu metode
untuk membantu anda memahami proses-proses bisnis. Selai itu juga
digunakan ERD (entity relationship diagram) dalam membuat sistem basis
data. Namun, kami memfokuskan pada penggunaan model REAL.
Model ini dimanfaatkan untuk memahami bagaimana tenaga kerja dan
sumber daya yang ada digunakan untuk membuat produk atau jasa bagi
Pelanggan perusahaan. Juga untuk mengidentifikasi bagianbagian yang
dapat diperbaiki, dibuat lebih efisien dan direkayasa ulang, dan memberikan
pemahaman tentang apakah Sistem / Aplikasi dapat diotomatisasi atau
merampingkan
proses
interaksi
manusia
atau
mesin,
dengan
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan sistem.
6|model REAL
Model inimengintegrasikan :
kegiatan antar departemen/perusahaan, terutama yang
diperlukan setelah merger 2
departemen/perusahaan yang berbeda atau merger
orangorang/kelompok memproduksi produk sejenis atau jasa yang
saling berkaitan
Membantu dalam pelaksanaan dan penerimaan Six
Sigma, ISO, CMM atau standar lainnya.
Mengidentifikasi apa yang nilai berwujud (produk atau
jasa) yang diproduksi yang dibutuhkan untuk memahami
Mulai di bagian atas rantai nilai dan bekerja ke bawah
dan bekerja ke bawah untuk mengidentifikasi Rakyat dan Entitas
yang terlibat dalam Proses
Mulai di bagian bawah rantai nilai dan bekerja ke atas
lagi untuk memahami setiap langkah prestasi yang mengarah ke
hasil yang diinginkan
Mengatur Wawancara lengkap terhadap orangorang yang
terlibat (atau representasi yang adil dari kelompok besar) untuk
dapat mengungkap orangorang atau perangkat proses yang
sebelumnya tidak terdeteksi
D.
Tujuan Pemodelan Proses Bisnis
ada 4 tujuan pemodelan proses bisnis yaitu:
7|model REAL
1.
2.
Memahami struktur dan dinamika organisasi
Memahami masalah-masalah dalam mencapai target organisasi
3.
dan menemukan potensi untuk kemajuan organisasi
Yakin bahwa para customer, end user, dan developer mempunyai
4.
sebuah pemahaman yang benar mengenai sebuah organisasi
Mampu memperoleh software aplikasi yang akan kita buat yang
diperlukan untuk mencapai target organisasi
Model Proses Bisnis diperlukan untuk:
Memahami bagaimana prosesproses yang sudah ada bekerja
Menjelaskan kepada pelaku proses apa yang harus dikerjakan dan
kaitannya dengan proses lain
Membantu memastikan konsistensi dalam pelaksanaan proses
Mengidentifikasi masalah dan kelemahan proses bisnis yang ada
sehingga dapat dikembangkan yang lebih baik.
8|model REAL
BAB II
A.
ModelREA/REAL (resource, event, agent, and location)
Model proses bisnis REAL merupakan suatu metode formal untuk
mengidentifikasi dan menunjukkan karakteristik-karakteristik dasar yang
akan menggambarkan proses-proses bisnis dan kejadian-kejadiannya.
REAL (resource, event, agent, and location) merupakan hasil modifikasi
oleh Hollander et al. (1996) dari model REA (resource, event, and agent)
yang diusulkan oleh McCathy (1982) untuk melengkapi struktur dalam
perancangan database sistem informasi akuntansi (SIA).
REA adalah sistem yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan system
akuntansi tradisional. System ini didasarkan model basis data tradisional dan
lebih beorientasi pada peristiwa dan bukan pada akun.
Dari
analisis
struktur
akun
tradisional,
McCarthy
(1982)
mengembangkan sebuah generalisasiER (entitas-hubungan) model fenomena
akuntansi disebut Sumber Daya, Peristiwa, dan Agen(REA) model
akuntansi. Agen adalah "orang dan instansi yang berpartisipasi dalam acara
ekonomi dari perusahaan atau yang bertanggung jawab atas partisipasi
bawahan "(McCarthy 1982, 563.)Unit ekonomi adalah "subset dari agen
ekonomi. Unit berada di dalam partisipasi: agen yang bekerjaUntuk atau
9|model REAL
merupakan bagian dari perusahaan yang diperhitungkan "(McCarthy 1982,
563.).
Denna dkk. (1993) kemudian membuat keberadaan unit eksplisit dengan
menambahkan lokasi, mengubah REA menjadiNYATA. Alasannya adalah
bahwa jika informasi tentang lokasi penting, maka kecuali jika hal itu dapat
diturunkan, itu harus ditangkap secara eksplisit. Hollander dkk. (1996) juga
mencatat bahwa lokasi dapat menjadi menjadi penting bagi peraturan dan
tujuan lainnya.Selain itu, Hollander et al. (1996) memberikan contoh lokasi
dimana toko berada diberi pengenal unik dan informasi tentang toko
disimpan di meja toko. Selanjutnya, Hollander et al.(1996) membedakan
antara agen internal dan eksternal.
REA sendiri berfokus pada pemodelan konsep(Misalnya sumber daya) di
mana
arus
informasi
berbasis,
daripada
memodelkan
informasi
artefak(Misalnya cek, faktur dan buku besar). Di bawah REA, artefak
informasi
yang
diperlukan
dipertimbangkan
pandangan,
daripada
mempengaruhi model data yang mendasarinya. Akhirnya, jika modelnya
dibangun dengan benar, tampilan tertentu dapat dihasilkan dari model data
yang mendasarinya. Demikian, perusahaan dapat mengintegrasikan berbagai
data dalam database perusahaan, termasuk keuangan dan data non-keuangan
10 | m o d e l R E A L
B.
Elemen model REA
Elemen dalam model REA adalah sebagaiberikut:
1. Resource /Sumber Daya
Resource / Sumber Daya Ekonomi Resource didefinisikan sebagai
sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi organisasi tersebut. Contoh
resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan
tanah.
2.
Event / Peristiwa
Event atau peristiwa ekonomi adalah fenomena-fenomena yang
mempengaruhi
perubahan-perubahan
dalam
sumber
daya.
Kegiatan/peristiwa berupa hasil dari berbagai aktivitas atau juga kejadiankejadian seperti perdagangan, produksi, konsumsi, dan distribusi. Kegiatan
ekonomi adalah berbagai informasi yang sangat penting untuk sistem
informasi dan harus diterima dengan sangat jelas untuk dapat terbentuknya
basis data yang lengkap. Peristiwa ekonomi dikategorikan menjadi :
1.
2.
3.
Peristiwa operasi (apa yang terjadi)
Peristiwa informasi (apa yang dicatat)
Peristiwa manajemen (apa yang dilakukan sebagai hasil)
11 | m o d e l R E A L
Deri ketiga jenis peristiwa ekonomi dia atas yang termasuk dalam model
REA hanya satu yaitu kegiatan operasi.
3.
Agent/Pelaku
Pelaku (agent) ekonomi adalah berbagai individu yang terlibat dalam
sebuah peristiwa ekonomi.Mereka adalah berbagai pihak dari dalam dan luar
perusahaan yang memiliki kemampuan sendiri untuk menggunakan atau
membuang sumber daya ekonomi. Contoh pelaku adalah staff administrasi
bagian penjualan, pekerja produksi, staff administrasi bagian pengiriman,
pelanggan dan pemasok.
C.
Keuntungan pemodelan REA
Keuntungan permodelan REA yang dapat kita peroleh:
1.
Operasional yang lebih Efisien
Perusahaan yang menggunakan pendekatan REA dapat merasakan
peningkatan efisiensi operasional dalam tiga hal :
Pendekatan REA untuk permodelan proses bisnis akan membantu
para manajer mengidentifikasi berbagai aktifitas yang tidak
bernilai tambah, yang dapat ditiadakan dari operasional.
12 | m o d e l R E A L
Penyimpanan data keuangan dan non-keuangan dalam bbasis data
terpusat yang sama dapat mengurangi kebutuhan akan berbagai
prosedur pengumpulan, penyimpanan, dan pemeliharaan data.
Penyimpanan data keuangan dan non keuangan berbagai peristiwa
bisnis dalam bentuk yang terperinci akan memungkinakan adanya
dukungan untuk keputusan manajemen yang lebih luas kisarannya.
2.
Peningkatan Produktivitas
Peningkatan efisiensi operasional dari tiap bagian melalui peniadaan
atau penghilangan
aktivitas tidak benilai tambah akan menghasilkan
kapasitas lebih. Kapasitas tambahan ini dapat diarahkan kembali untuk
peningkatan produktivitas keseluruhan perusahaan.
3.
Keunggulan Kompetitif
Dengan mendukung tampilan untuk banyak pengguna, model REA
memberikan para manajer informasi yang lebih relevan, tepat waktu, dan
akurat. Hal ini akan mengarah pada layanan pelanggan yang lebih baik,
kualitas produk yang lebih tinggi, serta proses produksi yang fleksibel.
D.
Analisis Rantai Nilai
Keuntungan kompetitif dari aplikasi REA dapat dilihat dari perspektif
rantai nilai (value chain). Rantai nilai adalah aktivitas-aktivitas yang dapat
menambah nilai atau kegunaan bagi produk dan jasa perusahaan.
13 | m o d e l R E A L
Dalam aktivitas sehari-hari, perusahaan harus bisa membedakan antara
aktivitas bisnisnya dan membuat skala prioritasberdasarkan nilainya demi
mencapai tujuan perusahaan. Salah satu pendekatan yang diterapkan untuk
mencapai tujuan tersebut disebut analisis rantai nilai (value chain analysis).
Analisisrantai nilai digunakan untuk membedakan antara aktivitas
utama dan aktivitas pendukung.
Aktivitasutama
yakni
aktivitas
yang
menghasilkan
nilai
bagi
perusahaan. Sedangkan aktivitas pendukung yakni aktivitas yang membantu
aktivitas utama. Aktivitas utama ini terdiri dari :
a.
Inbound Logistics/ logistic lingkardalamterdiri dari penerimaan,
penyimpanan,
dan
distribusi
bahan-bahan
masukan
yang
digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa
b.
yang dijualnya.
Operasi (Operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah
masukan menjadi jasa dan produk yang sudah jadi, sebagai
contoh,
c.
aktivitas
perakitan
di
dalam
sebuah
perusahaan
otomotif mengubah bahan mentah menjadi mobil yang lengkap.
Outbond Logistics / logistic lingkar luar adalah aktivitas-aktivitas
yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para
pelanggan. Sebagai contoh, mengirimkan mobil yang sudah jadi
melalui jasa pelayaran ke para dealer mobil, adalah aktivitas
outbond logistics.
14 | m o d e l R E A L
d.
Pemasaran dan Penjualan, mengarah pada aktivitas-aktivitasyang
berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli
jasa atau produk yang dihasilkan organisasi. Pemasangan iklan
e.
adalah sebuah contoh kegiatan pemasaran dan penjualan.
Pelayanan (Service), memberikan dukungan pelayanan purna jual
kepada parapelanggan. Misalnya pelayanan perbaikan dan
perawatan.
Aktivitas pendukung terdiri dari:
a)
Infrastruktur Perusahaan, mengarah pada kegiatanakuntansi,
keuangan, hukum,dan administrasi umum yang penting bagi
sebuah
b)
organisasi.
adalah
bagian
dari
infrastruktur
perusahaan.
Sumber Daya Manusia, melibatkan aktivitas-aktivitas yang
berhubungan
c)
SIA
dengan
perekrutan,
pengontrakan,
pelatihan,
pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai.
Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk dan
jasa, contohnya penelitian dan pengembangan, investasi dalam
teknologi informasi yang baru, pengembangan website, dan desain
d)
produk.
Pembelian
(Purchasing),termasuk
seluruh
aktivitas
yang
mengakibatkan perolehan bahan mentah, suplai, mesin dan
bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas
utama.
15 | m o d e l R E A L
E.
Aplikasi Basis Data
Sebelum membahas lebih jauh permodelan REA, dibahas terlebih
dahulu aplikasi basis data tradisional, termasukdidalamnya karakteristik
operasional
dari
aplikasi
siklus
pendapatan
dan pengeluaran serta
perbedaannya dari sistem file datar. Dengan demikian kita diharapkan akan
lebih memahami pemodelan REA,yangdigunakan untukmengembangkan
basis data relasional yang mendukung berbagai proses bisnis.
1. Sistem Pencatatan Pesanan dan Penerimaan Kas
Dalam Sistem ini, pesanan diterima, kredit diperiksa, barang dikirim,
dan pelanggan ditagih. Sistem ini menunjukkan bahwa berbagai proses
bisnis dalam aplikasi basis data ini secara fundamental tidak berbeda
dengan file datar.
Perbedaan yang paling signifikan yaitu dalam metode penyimpanan
datanya. Tabel relational dalam tabel ini telah menggantikan file datar
yangbertindak sebagai record akuntansi tradisional. Data transaksi yang
ditangkap oleh sistem file datar cenderung dibuat terstruktur untuk
memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan.
Sistem ini berorientasi pada
16 | m o d e l R E A L
akunyang seringkali mengakibatkan hilangnya perincian yang dibutuhkan
pengguna. Orientasi dimungkinkan berfokus pada transaksi ekonomi bukan
hanya menangkap pengaruh keuangan saja. Basis data ini juga mendukung
kebutuhan para pengguna lainnya.
Jenis-jenis tabel dalam sistem pencatatan dan penerimaan kas adalah
sebagai berikut:
a.
Tabel Pelanggan, berisi alamatdan informasi kredit pelanggan.
Nilai batas
kredit digunakan untuk memvalidasi berbagai
transaksi penjualan.
b.
TabelFaktur
Penjualan,
menangkap
berbagai
transaksi
penjualan pada suatu periode. Tabelini juga dapat digunakan
untuk menggantikan beberapa record akuntansi tradisional.
Karena tabel ini berisi jumlah total yang belum dibayar untuk
setiap faktur, maka menjumlahkan file jumlah faktur akan
menghasilkan penjualan total (sama dengan jurnal penjualan).
c.
Tabel Barang Dijual, terdiri atas record tiap barang yang dijual ke
pelanggan. Tiap record pada tabel penjualan dihubungkan dengan
satu atau lebih record dalam tabel ini. Dalam tabel
barang
penjualan, terdiri atas dua kunci primer, yaitu nomor faktur
dan
nomor barang. Kedua kunci tersebut dibutuhkan untuk
17 | m o d e l R E A L
menetapkan secara unik tiap record dalam tabel. Kedua kunci
tersebut juga memberikan link ke berbagai record terkait dalam
tabel faktur penjualan dan persediaan.
f.
Tabel Persediaan, berisi jumlah barang, harga, pemasok, dan data
lokasi gudang untuk tiap barang persediaan. Ketika produk dijual,
file jumlah barang saat ini akan dikurangi sejumlah nilai field
jumlah barang direcord tabel barang dijual.
g.
Tabel Daftar Pengiriman, adalah record dari semua pesanan
yang dikirimkan oleh pelanggan. Kunci primer dalam tabel ini
adalah nomor bill of lading. Tabel ini digunakan untuk
memverifikasi bahwa semua penjualan yang tercatat dalam tabel
faktur penjualan dikirimkan dalam periode yang disebutkan.
2. Sistem Pembelian dan Pengeluaran Kas
Perbedaan sistem ini dengan file datar adalah fokusnya pada peristiwa
bukan pada record akuntansi klasik.
a.
Tabel Persediaan, berisi data jumlah, harga, pemasok dan lokasi
gudang untuk tiap barang dalam persediaan. Proses pembelian
dimulai dengan pengidentifikasian barang persediaan yang perlu
dipesan. Dalam perusahaan retail tahap ini dilakukan ketika
penjualan barang jadi dicatat dalam record persediaan.Dalam
18 | m o d e l R E A L
kondisi ini, proses pembelian melibatkan pengisian kembali
persediaan barang jadi. Di perusahaan manufaktur, sistem
pembelian terjadi ketika perusahaan mengisi kembali bahan
baku yang digunakan dalam proses produksi. Dalam kondisi
manapun, persediaan dijual ataupun persediaan dalam produksi
field jumlah barang saat ini akan dikurangi oleh aplikasi komputer.
Dengan pengurangan tiap persediaan, sistem akan menguji kondisi
pemesanan ulang yang terjadi ketika jumlah barang
berada
di
bawah
titik
mempersiapkan pesanan
pemasok
dan
pemesanan
pembelian
menambahkan
ulang.
yang
record
ke
saat
Sistem
dikirimkan
ini
akan
ke
tabel pesanan
pembelian. Jumlah nilai barang saat ini akan tetap dibawah
titik pemesanan ulang sampai persediaan diterima dari pemasok.
b.
Tabel Pesanan Pembelian, berisi berbagai record pembelian
yang
dimasukkan
ke pemasok. Record tersebut akan tetap
terbuka hingga persediaan tiba.
c.
Tabel Pesanan Pembelian Barang Dijual, berisi record setiap
barang yang dipesan.Karena sebuah transaksi dapat melibatkan
satu atau lebih produk, tiap record dalam tabel pesanan pembelian
dihubungkan satu atau lebih record dalam tabel ini. Tabel ini berisi
2 kunci primer yaitu No PO dan NoBarang yang mengidentifikasi
19 | m o d e l R E A L
setiap record dalam tabel. Kunci-kunci tersebut menyediakan link
ke tabel pesanan Pembelian dan Persediaan.
d.
Tabel Laporan Penerimaan, ketika barang pesanan tiba dari
pemasok, untuk selanjutnya akan dihitung dandiperiksa
dibuat
dokumen
penerimaannya.
serta
Staf administrasi bagian
penerimaan akan memasukkan informasi mengenai berbagai
barang yang diterima dalam tabel laporan penerimaan. Sistem
secara otomatis melakukan menaikkan field jumlah barang saat
ini dalam record persediaan, menghilangkan status pemesanan
ulang dengan membuat field nomor PO menjadi kosong kembali,
membuat record dalam tabel laporan penerimaan, menutup record
pemesanan pembelian dengan menempatkan nomor laporan
penerimaan ke dalam field yang disediakan.
e.
Tabel Voucher Pengeluaran, memberikan tiga informaasi penting
yang secara tradisional terdapat dalam catatan akuntansi formal :
Tabel voucher pengeluaran berisi record dari berbagai
cek untuk membayar akun usaha periode terkait serta
menggantikan jurnal pengeluaran kas manual.
20 | m o d e l R E A L
Jumlah dari berbagai barang yang masih belum
dibayar pada pemasok tertentu sama dengan buku
pembantu utang usaha untuk pemasok tersebut.
Total voucher yang belum dibayar merupakan saldo
buku besar utang usaha perusahaan
3.
keterbatasan Sistem Berbasis Transaksi
Sistem ini memungkinkan pengguna untuk menangkap informasiinformasi yang berkaitan dengan peristiwa ekonomi, seperti penjualan
pelanggan
dan
menangkap
pembelian
data
dari
transaksi
pemasok. Didesain
keuangan
dan
untuk
hanya
peristiwa
non-
ekonomidiabaikan. Sedangkan REA adalah sistem yang berbasis peristiwa,
sistem REA ini responsif terhadap fenomena ekonomi dan non-ekonomi
sehingga
memungkinkan
pembuatan
dandapatmendukungkebutuhan
basis
informasi
data
semua
yang
lebih
pengguna
kaya
dalam
perusahaan.
4.
Pendekatan Tradisional terhadap Proses Pemodelan Bisnis
Dalam pendekatan tradisional, untuk desain basis data tradisional,
diagram hubungan entitas (ER) digunakan untuk membuat model antar
berbagai entitas perusahaan yang penting.
21 | m o d e l R E A L
22 | m o d e l R E A L
Contoh diagram REA dan REAL
Model REA
Model REAL
23 | m o d e l R E A L
F.
Menetapkan Atribut Entitas
Model REA dapat digunakan untuk menetapkan atribut (attribute)
entitas. Berikut ini fenomena akuntansi yang berhubungan dengan proses ini.
Peristiwa operasi dalam proses tersebut memasukkan permintaan
persediaan, memasukkan pesanan, dan menerima persediaan.
Persediaan bahan baku adalah sumnber daya ekonomi yang
terpenngaruh oleh peristiwa
Pelaku utama adalah staf administrasi bagian perencanaan dan
pengendalian produksi, staf pembelian, pemasok, staf administrasi
bagian penerimaan, dan staf administrasi bagian gudang
Peristiwa adalah proses menerima pesanan dari pelanggan,
mengambil persediaan barang jadi, dan mengirimkan persediaan.
Persediaan barang jadi adalah sumber daya ekonomi yang
dipengaruhi oleh peristiwa
Pelaku utama adalah staf administrasi bagian penjualan,
pelanggan, staf adminnistrasi bagian gudang, dan staf administrasi
bagian pengiriman
Kebutuhan data berbagai proses bisnis lainnya seperti roduksi,
penerimaan kas, dan sebagainya, akan didapatkan melalui cara ini dan
digabungkan untuk menghasilkan skema umum dari kebutuhan data.
Kebutuhan akutansi dan non akuntansi akan memberikan kontribusi pada
basis data secara umum. Dalam proses menggabungkan kebutuhan data
24 | m o d e l R E A L
merupakan hal penting untuk mengetahui dan meniadakan redunsi dari
model model tersebut
G.
Membuat Tampilan Pengguna
Pendekatan REA dapat menghasilkan sistem informasi yang mampu
mendukung beberapa tampilan. Akibatnya, berbagai kemungkinan tampilan
harus dipertimbangkan untuk tahap awal dalam pengembangan model. Hal
inni dapat deiwujudkan melalui penetapan kisaran atribut data yang akan
menangani kisaran tampilan yang diinginkan
Sebagai reprentasi konseptual tampilan pengguna, maka laporan,
dokumen, dan layar komputer, disebut sebagai tampilan fisik (physical
view). Tampilan ini dapat membantu desainer memahami berbagai
hubungan penting antardata.
Setelah
attribute
diidentifikasi,
formulir
dan
prosedur
untuk
mengumpulkan data peristiwa, sumber daya, dan pelaku dapat didesain.
Setelah itu dilakukan, antarmuka qudry dapat dibuat untuk menghasilakn
tampilan atau laporan.
Antarmuka query harus meliputi tampilan yang diterima, dan format
untuk laporan hasil dari setiap query perlu ditentukan. Tiga figure berikut ini
menyajikan contoh tampilan fisik bagi tiga pengguna. Tampilan pertama
adalah untuk staf pembelian yang membutuhkan informasi mengenai barang
25 | m o d e l R E A L
persediaan yang akan dipesan dan pemasok dari persediaan tersebut.
Tampilan pengguna kedua adalah untuk manajer penjualan yang
membutuhkan perincian aktivitas penjualan harian yang disusun berdasarkan
pelanggan serta produk. Terakhir, tampilan ketiga, untuk bagian buku besar,
menyajikan daftar voucher jurnal yang meringkas aktivitas bisnis harian.
26 | m o d e l R E A L
BAB III
A.
Pemodelan Proses Bisnis REAL
Membuat pemodelan REAL mengharuskan Anda mengidentifikasi
aktivitas-aktivitas bisnis yang penting dan ciri-ciri mendasar dari aktivitasaktivitas bisnis tersebut. Sehingga kita diharuskan berfikirnsebagai seorang
investigator bisnis atau reporter yang akan mendapatkan jawaban dari variasi
siapa, apa, kapan, dimana dan pertanyaan kenapa.
Sebagai seorang analisis, akan didapat karakteristik bisnis event dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Kejadian relevan secara strategisApa Yang Terjadi? Bagaiamana
masing-masing
peristiwa
mengeksekusi
dan
mengapa
mengeksekusi.?
Tanggal/Waktu Kapan masing-masing peritiwa terjadi?
Agen internal dan ekternal Apa peran-peran dilaksanakan dan
siapa yang / apa yang agen-agen melaksanakan peranperan
didalam melaksanakan masing-masing peristiwa?
Sumber daya Apa macam dari sumber daya yang dilibatkan dan
berapa banyak digunakan?.
Lokasi Dimana peristiwa terjadi?
Risiko Apa yang mungkin terjadi untuk setiap kegiatan?
27 | m o d e l R E A L
Sebagai Analisis bisnis, pertanyaan diatas dapat dijadikan batasan /
scope manajemen mana yang terlibat atau perubahan apa yang akan terjadi,
dan kapan mengelola sebuah proses bisnisnya.
Model REAL membantu kita menampilkan jawaban atas pertanyaanpertanyaan diatas secara grafik dan lembaran model matrix sebagai
pelengkapnya
B.
6 Langkah Pengembangan Model Proses Bisnis REAL
1.
Mengerti/ memahami lingkungan organisasi dan tujuan-tujuannya.
Model yang efektif dan lengkap tergantung dari seberapa pahamnya
seorang analis terhadap organisasi tersubut. Contoh memfokuskan bagian
proses bisnis, pengumpulan data organisasi baik tujuan, strategis, rantai
penilaian, produk dan pelanggan, memahami orang-orang dalam organisasi,
struktur organisasi, teknologi dan pengukuran target.
2.
Meninjau proses-proses bisnis dan mengidentifikasi kegiatankegiatan operasional yang penting secara strategi.
Seorang analis harus mampu menganalisa organisasi secara singkat demi
tingkatan sampai yang lebih kecil-micro level. Contoh: dengan menganalisa
satu proses dalam satu waktu akan mempermudah mengidentifikasi kegiatan
operasional yang ada dalam setiap proses bisnis.
28 | m o d e l R E A L
Mulai dengan
pembagian
organisasi ke
dalam proses
bisnis.
operasional
penting
“Apa yang terjadi? Bagaimana dan mengapa?”
Model
secara
grafik
strategis
organisasi
REAL—termasuk
kejadian
bahwa
suatu
inginkan
meliputi
untuk
proses
merencanakan,
bisnis.
(yang
mengevaluasi
dan
melaksanakan atau pengawasan)
Mulai model grafik REAL mu. Oleh kejadian perwakilan sebagai
rectangles dengan suatu descriptor di dalam rectangle. Pilih syarat dengan
teliti yang menguraikan masing-masing kejadian operasional. Kami
menyarankan dengan menggunakan satu bentuk active voice untuk
menyebutkan nama kejadian.
REAL Business Process Model Matrix
(Matriks Pemodelan Proses Bisnis REAL)
3.
Keja
dian
Tuju
an Bisnis
Pemi
Re
cu
siko
Kejadian
Bisnis
Cata
tan
Meng
analis
a
setiap
kejadian yang dikaji pada langkah ke-2, untuk mengidentifikasi
kegiatan resource (sumber daya),agent(pihak-pihak), dan location
29 | m o d e l R E A L
(lokasi) yang terkait dengan suatu kejadian.Uraikan karakteristikkarakteristik penting dari kejadian karakteristik-karakteristik yang:
Jika dihilangkan, dapat merubah ketidaktepatan atau
uraiantidak sempurna pada kejadian.
Bentuk dasar untuk membangkitkan keluaran informasi
konsumen
gunakan
perencanaan,
pelaksanaan,
pengendalian dan evaluasi aktivitas organisasi.
Analis akan dihadapkan pertanyaan-pertanyaan berikut:
a)
What kinds of resource were involved? (Sumber daya apa
yang terlibat?)
Organisasi harus memiliki sejumlah sumber daya sebagai stok. Sebuah
operating event mempunyai pengaruh terhadap sumber stok, karena kegiatan
melibatkan arus keluar atau arus masuk sebuah sumber daya organisasi.
Operating event mendeskripsi jumlah dan jenis yang dibutuhkan dalam
proses. Contoh: identifikasi grosir yang terlibat dalam penjualan, cash
register, kantong plastic, sumber listrik untuk cash register.
b)
What Roles are performed and who/what agents perform the
roles? (Peran apa yang dilakukan dan siapa / agen apa yang melakukan
perannya?)
Aspek penting dari karakteristik pada operating event adalah
mengidentifikasi agen yang terlibat dan peraturan yang mereka buat.
30 | m o d e l R E A L
Peraturan dapat menjangkau tingkat tanggung jawab internal (contoh:
salesperson, supervisor or inspector) sampai tingkat eksternal (customer dan
supplier). Peraturan dapat dilibatkan untuk menegesahkan credit card,
mendapatkan akses ke sumber daya milik organisasi, waktu proyek,
organisasi, mesin yang terprogram (robot/komputer). Semua tersebut dapat
dikatakan sebagai Agent dalam model proses REAL.
c)
Where did the event occur? (Dimana kejadian itu terjadi?)
Kegiatan dapat dilakukan dimana saja dan secara fisik customer tidak
menjadi syarat untuk mengeksekusi kegiatan tersebut. Dalam pembuatan
REAL model, lokasi tidaklah menjadi point penting namun wajib untuk
diketahui dimana lokasi suatu proses atau kegiatan prose dilakukan
khusunya untuk mengumpulkan data oleh information event.
Untuk menggambarkannya letakkan lokasi dan sumber daya di sisi kiri
kegiatan/event danletakkan agent di sisi kanan kegiatan/event.
4.
Mengidentifikasi perilaku, kebiasaan, karakteristik, dan atribut
dari sumber daya (resource), kejadian-kejadian (event), pihakpihak (agent), dan lokasi (location).
Dengan mengidentifikasi kegiatan yang berelasi antara sumber, agent
dan lokasi sebelumnya akan membantu kita untuk mengidentifikasi
karakteristik tambahan pada operation event.
31 | m o d e l R E A L
Tentang apa waktu atau urutan didalam proses peristiwa itu perlu
terjadi?
apa yang menjadi pengecualian dari kegiatan proses order?
Apa yang sebenarnya otorisasi atau persetujuan yang tepat untuk
melaksanakan suatu kejadian?
apa yang menjadi alasan sumber daya digunakan pada proses
order?
lokasi mana yang dapat diterima untuk melakukan kegiatan.?
Apa yang dimaksud periode waktu yang dapat diterima antara
kejadian di dalam suatu proses bisnis?
Bagaimana kekuatan order -pesanan dari kejadian tukar menukar
oleh konsumen?
Apakah lokasi dari barang-barang yang mana perihal yang
dikirimkan?
Berapa banyak pelayan toko yang ditugaskan kepada masing-
masing pelanggan?
Perlukah suatu penjulan pesanan membutuhkan pramuniaga
penjagaan dari tunai?
Dapatkah suatu pelanggan mempunyai dua alamat yang
berbeda? Mengapa atau mengapa tidak?
C.
Risiko kejadian - Event Risks
Satu peristiwa opersasi yang terjadi pada urutan dan waktu yang
salah,
Satu peristiwa operasi yang terjadi tanpa otorisasi yang tepat.
Satu peristiwa operasi yang disertai dengan aget internal yang
salah,
32 | m o d e l R E A L
Satu peristiwa operasi yang disertai dengan agen eksternal yang
salah,
Satu peristiwa operasi yang disertai dengan sumber daya yang
salah,
Satu peristiwa operasi yang disertai dengan jumlah yang salah dari
5.
sumber daya , dan/atau
Satu peristiwa yang terjadi di lokasi yang salah.
Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan langsung
(direct relationship) antara sumber daya (resource), kejadiankejadian (event), Pihak-pihak (agent), dan lokasi (location).
Pemahaman relasi yang ada pada operation event dan bagaimana setiap
operation event sesuai dengan proses bisnis adalah sanagat penting untuk
memahami karakteristik, kebiasaan dan atribut.
Mengambarkan
satu
bari
masisng-masing
sumber
anddan
berhubungan
segera,
lokasi
tambahkan
dari
daya,
masing-masing
agen
dengan
istilah
yang
internal,
agen
peristiwa
berarti
peristiwa
eksternal,
tersebut.
atau
untuk
Dengan
rasa
yang
berhubungan antara objek-objek.
Dengan
lain
tampilan
untuk
kejadian
grafik
menunjukan
di
dalam
kejadian
urutan
proses
hubungkan
kebutuhan
bisnis.
yang
dengan
kejadian
dipelukan
Mengambarkan
pada
bentuk
peristiwa ke peristiwa di dalam urutan yang benar.
33 | m o d e l R E A L
Hubungan langsung dokumen antara para agen-agen, lokasi, dan
sumber daya yang bersifat bebas dari peritiwa operasi. Hubungkan dalam
satu baris.
Template without diamonds
Internal
agent
resource
event
location
external
agent
resource
Internal
agent
event
location
external
agent
34 | m o d e l R E A L
Template with diamonds
Internal
agent
resource
event
location
external
agent
resource
Internal
agent
event
location
external
agent
Mengidentifikasi Hubungan Langsung
Contoh:
Suatu proses bisnis sales/collection bahwa terdiri dari tiga kejadian:
Ambil pesanan pelanggan, Persediaan penjualan, dan Pengumpulan tunai
Langkah 1: Hubuangan antara kejadian – kejadian dan kaitan sumber
daya, agen dan lokasi
35 | m o d e l R E A L
Hubungan objek
Hubungan objek
pesanan – persediaan
pesanan – penjual
pesanan – konsumen
penjualan – persediaan
penjualan – konsumen
penerimaan kas – tunai
Penerimaan kas – konsumen
Langkah 2: Hubungan antara kejadian secara langsung yang
berhubungan (e.g. berurutan atau urutan kejadian yang terjadi selama
proses binis)
Objek terkait
pesanan – penjualan
pejualan – penerimaan kas
Langkah 3: Hubungan antara setiap sumber daya, agen, atau lokasi
yang mempunyai hubungan langsung bebas pada setiap peristiwa yang
terjadi.
Objek terkait
penjual - konsumen
36 | m o d e l R E A L
6.
Memvalidasi pemodelan REAL dengan pimpinan/orang-orang
bisnis.
Pada saat draft dari model REAL telahterbentuk dengan lengkap, maka
langkah selanjutnya adalah memvalidasi model tersebut dengan pelaku
bisnis untuk mendapatkan nilai yang akurat serta mengulangi langkahlangkah bila dibutuhkan. Sesi Validasi dimanapun diperlukan hasil
konfirmasi model ketelitian atau model modifikasi.
Modifikasi-modifikasi pada umumnya memerlukan satu decomposing
atau lebih kejadian operasi yang lebih detail mengenai kejadian operasi atau
kombinasi kejadian.
Begitu diciptakan model REAL, Apakah kebutuhan diperbaharui atau
dipelihara? Ya. Sifat alami dari proses – proses bisnis dan kejadian/peristiwa
selalu berubah setiap waktu. Lebih penting lagi, pada hari ini dunia lebih
cepat melangkah, sifat alami dari prosesproses bisnis dan kejadian/peristiwa
sering kali harus berubah beberapa lama kemudian.
Orang yang akan memvalidasi model adalah orang yang mengerti secara
detail dari tujuan proses bisnis dan kegiatan-kegiatannya. Pada saat validasi
inilah terjadi konfirmasi bentuk model yang sesungguhnya diharapkan atau
bisa saja terjadi modifikasi terhadap model tersebut.
37 | m o d e l R E A L
Menghubungkan Proses-Proses
Memahami hubungan antara proses-prose bisnis individual adalah
sangat penting. Secara bersama-sama proses bisnis menghasilkan akuisisi
pada barang dan jasa, konversi barang dan saja yang diperoleh menjadi
barang dan jasa untuk konsumen, pengiriman barang dan jasa untuk
konsumen, dan pengumpulan atau pembayaran dari konsumen
Proses – proses bisnis terhubung secara bersama ke dalam dua arah :
oleh pembagian bersama sumber daya atau
Oleh suatu peristiwa dalam satu proses yang mencetuskan satu
peristiwa di dalam proses yang lain.
38 | m o d e l R E A L
Partial REAL Diagram Untuk Contoh Proses Bisnis
Terhubung
Terima barang
dari pemasok
persediaan
Pembayaran
pemasok
untuk barang
Terima
pembayaran
dari konsumen
tunai
-
Sumber
daya
manusia
Pembayaran
untuk sumber
daya manusia
+
Perolehan
keuangan
+
+
Perolehan sumber
daya manusia
Pengiriman
barang ke
konsumen
-
Pembayaran
kembali
pemasok
39 | m o d e l R E A L
BAB IV
Contoh Kasus
Berikut ini beberapa contoh kasus model REAL yang kami dapat dari
beberapa sumber di internet:
1.
Mc.Kell Retail Store
Script: Mc.KELL’S RETAIL STORE
Mc.Kell’s Retail Store has hired you to analyze their sales/collection
process. Customer can purchase a variety of merchandise from Mc.Kell’s.
Each sale involves a customer assisted by a sales person. The customer can
buy one or more items of merchandise. Mc.Kell’s sales force randomly
assists customers (Mc.Kell’s does not assign customers to specific
salesperson), each sale occurs at a specific register (Mc.Kell’s has several
registers). Individualitems of merchandise are not uniquely identified.This
means that Mc.Kell’s does not assign a unique identifier to each white TShirt sold or each pair of size 9 white tennis shoes. The customer are
allowed to pay with cash, check or credit card(Mc.Kell’s does not assign
customers tospecific salesperson), each sale occurs at a specific register
(Mc.Kell’s has several registers).
40 | m o d e l R E A L
Terjemahan:
Toko Eceran Mc.Kell telah mempekerjakan Anda untuk menganalisis
proses penjualan / penagihan mereka. Pelanggan bisa membeli berbagai
barang dagangan dari Mc.Kell's. Setiap penjualan melibatkan pelanggan
yang dibantu oleh tenaga penjualan. Pelanggan bisa membeli satu atau lebih
barang dagangan. Tenaga penjualan Mc.Kell secara acak membantu
pelanggan (Mc.Kell's tidak menugaskan pelanggan ke petugas penjualan
tertentu), setiap penjualan terjadi pada daftar khusus (Mc.Kell's memiliki
beberapa register). Item barang dagangan individual tidak dikenali secara
unik. Ini berarti bahwa Mc.Kell's tidak memberikan pengenal unik ke setiap
T-Shirt putih yang dijual atau masing-masing sepasang sepatu tenis putih
ukuran 9. Pelanggan diperbolehkan membayar dengan uang tunai, cek atau
kartu kredit (Mc.Kell tidak menugaskan pelanggan ke petugas penjualan
tertentu), setiap penjualan terjadi pada daftar khusus (Mc.Kell's memiliki
beberapa register).
41 | m o d e l R E A L
Toko Eceran McKell’s Model REAL tahap 2:
Mc.Kell’s diidentifikasi memiliki dua kegiatan penting yaitu Sell
Merchandise dan Receive Customer Payment. Dari identifikasi tersebut
dibuatlah model grafik REAL untuk McKell’s seperti berikut.
kejadian
Menjual
dagangan
Menerima
pembayaran
pelanggan
42 | m o d e l R E A L
Toko Eceran McKell’s Model REAL tahap 3:
penjual
Barang
dagangan
Menjual
barang
dagangan
agent
kejadian
pengawas
konsumen
lokasi
Sumber daya
Tunai
Menerima
pembayaran
konsumen
Mc.Kell’s Retail Store Case Check point (setelah Step 4):
Setiap penjualan dilakukan pada lokasi register yang spesifik.
(Lokasi)
Setiap penjualan melibatkan hanya 1 customer (external agent)
Hanya 1 salesperson (internal agent) bertanggung jawab untuk
setiap penjualan.
Salesperson dan customer tidak mempunyai hubungan relasi yang
spesifik tetapi hanya relasi pada proses penjualan.
Pada saat menganalisa kegiatan, analis dapat membuat beberapa
dokumen seperti:
43 | m o d e l R E A L
penjualan hanya melibatkan barang/souvenir bukan asset
perusahaan.
penjualan tidak dapat melibatkan barang/souvenir yang
tidak ditawarkan.
setiap penjualan dimasukkan kedalam register dan akan
dicocokkan dengan record penjualan yang ada.
Toko Eceran McKell’s Model REAL tahap 5:
Barang
dagang
register
penjual
Menjual
barang
dagang
Hasil
hasil
konsumen
Menerima
pembayaran
konsumen
Tunai
44 | m o d e l R E A L
2.
Penggunaan Pemodelan REAL - Cherry Bee, Inc.
Cherry Bee, Inc. adalah perusahaan kecil pemeliharaan lebah beroperasi
di lokasi Preston Idaho. Pada musim semi Marc, pemilik, menyewa beberapa
pekerja lebah untuk mengatur dan pedulimpada gudang yang dimiliki oleh
Cherry Bee. Marc membayar pekerja Gudang mingguan selama musim
semi, musim panas, dan musim gugur.
Marc pembelian persediaan baru dan material untuk pekerja gudang
untuk digunakan. Para pekerja lebah pergi ke ladang untuk mengecek
setiap sarang, mengobati masing-masing sarang, membersihkan setiap lebah
yang mati didalam sarang, dan menambahkan air gula jika penawaran madu
didalam sarang adalah rendah.
Dua kali selama musim panas, para pekerja menyuling sari madu dari
sarang. Mereka pergi ke gudang pewawaran untuk menyaring madu dan
mengkemas produk akhir dalam berbagai variasi yang berbeda kemasan
ukuran. Madu akhir ditempatkan pada rak di dalam ruang penyimpanan.
Pada akhir musim gugur, para pekerja kembali mengecek setia sarang,
memberikan mengobatan kembali, dan membungkus sarang dengan plastik
hitam agar tetap hangat selama musim dingin.
Sepanjang tahun, konsumen membeli madu dari Marc di toko Cherry
Bee. Beberapa konsumen komersial membeli madu dengan membuka
45 | m o d e l R E A L
rekening, selagi kebayakan konsumen membayar tunai. Marc pembelian
persediaan keduanya pada rekening dan dengan tunia dari pemasok lokal.
Pengobatan, gula dan plastik hitam, adalah tersimpan di Gudang penewaran
Bersama persediaan yang lain dan material, seperti juga dengan persediaan
madu.
Peristiwa bisnis yang terjadi pada Cherry Bee,Inc. adalah:
Sewa pekerja
Upah pekerja
Pembelian persediaan
Cek Gudang
Sari madu
Saring madu
Kemas madu
Gudang madu
Jual madu
Terima pembayaran
Bayar persediaan
Menyimpan persediaan
46 | m o d e l R E A L
Proses- proses Bisnis CherryBee
Proses Akuisisi
Kebutuhan dan
/
Bahan
Pemeliharaan /
Akuisisi
Pembayaran
Pemeliharaan /
Tenaga Kerja
proses
Mempekerjaka
pembayaran
Membeli
n pekerja
persediaan
Membayar
Membayar
pekerja
persediaan
Proses konversi
Penjualan
/
proses
/
pengumpulan
Cek sarang
Jual
madu
kepada
Ekstrak madu
pelanggan
Menerima
pembayaran
untuk
madu
yang dijual
Persediaan
Saring madu
toko
Kemas madu
Simpan madu
47 | m o d e l R E A L
Matrik Model Proses Bisnis CherryBee
peristiwa
Agen internal
Agen eksternal
Sumber daya
Mempekerjaka
Manajer (Marc)
Pekerja
Kerja manusia
n pekerja
Membayar
Kasir
pekerja
Beli tikar
potensial
&
(Marc),
pekerja sarang
Agen
kas
vendor
Pemasok
persediaan
pembelian
material
Membayar tikar
(marc)
Pegawai
& Persediaan
payables
Tikar toko &
(Marc)
Pekerja sarang
Pemasok
Persediaan
Cek sarang
Pekerja sarang
material
Sarang, tikar &
vendor
kas
perlengkapan
48 | m o d e l R E A L
Matrik Model Proses Bisnis CherryBee
Lokasi
Tujuan bisnis
Pemicu peristiwa
Toko CherryBee
Mempekerjakan
Butuh tenaga kerja
pekerja terampil dan
dapat
dengan
diandalkan
harga
wajar
Membayar
Toko CherryBee
yang
hanya
untuk layanan yang
diterima,
Toko penjual
toko penjual
atau
jasa jatuh tempo
pada waktu yang tepat
Memiliki tikar &
Kebutuhan akan tikar
persediaan di tangan
& persediaan
dibutuhkan,
membayar
CherryBee
untuk
membayar
saat
Di
Pembayaran
harga
terendah
Membayar persediaan
Pembelian
secara
persediaan
tepat
waktu
tikar
&
untuk
mempertahankan niat
baik vendor
49 | m o d e l R E A L
Gudang pasokan
Menyimpan bahan &
Pembelian
persediaan di lokasi
persediaan
yang
bidang
aman
nyaman
Pastikan
tikar
&
dan
gatal-gatal
Awal musim semi
itu healt dan siap
bidang
untuk diproduksi
Ekstrak semua madu
Sarang penuh dengan
pada titik yang tepat
madu
dalam waktu
tanpa
Gudang pasokan
limbah
Menghasilkan
madu
Gudang pasokan
bersih untuk dijual
Kemas madu dalam
wadah
Diekstrak madu
Madu disaring
yang
mempromosikan
umur
Gudang pasokan
simpan
panjang
Simpan
yang
madu
di
Madu dikemas
tempat yang aman dan
nyaman
Toko CherryBee
sampai
dibutuhkan di toko
Jual madu berkualitas
Pelanggan memasuki
dengan
toko
harga
yang
50 | m o d e l R E A L
pantas
Toko CherryBee
secepat
mungkin
Kumpulkan
pembayaran
menjualan madu
dari
pelanggan pada waktu
yang tepat
51 | m o d e l R E A L
Labor Acquisition/Maintenance/Payment Process (Akuisisi /
Pemeliharaan Tenaga Kerja /Proses Pembayaran)
Human labor
(Tenaga Kerja
Manusia)
Hire workers
(memperkerjakan
pekerja)
Marc
CherryBee
store (toko
cherryBee)
Pay Workers
(membayar
pekerja)
Hive Workrs
(pekerja
sarang)
Cash
(kas)
52 | m o d e l R E A L
Supplies and Materials Acquisition/Maintenance/ Payment
Process (Persediaan dan Bahan Akuisisi /Proses Pemeliharaan /
Pembayaran)
Supply Barn
(Gudang
persediaan)
Hive Workrs
(pekerja sarang)
Store mat. &
supplies
Material & supplies
(persediaan &bahan)
Marc
Vendor store
(toko penjual)
Purchase mat.
& supplies
Vendor
(penjual)
CherryBee
store (toko
cherryBee)
Pay Workers
(membayar
pekerja)
Cash (kas)
53 | m o d e l R E A L
Sales/Collection Process (Proses Penjualan / Pengumpulan)
Packaged
honey
(membungku
s madu)
Sell honey
(menjual
madu)
CherryBee store
(toko
cherryBee)
Cash
(kas)
Marc
Collect
payment
(mengambil
keuuntungan)
customer
(pelanggan)
54 | m o d e l R E A L
Conversion Process (Proses Konversi)
Hive (sarang lebah)
Check hives
(mengecek
sarang)
field
Material &
supplies
Honey in process
(proses madu)
Supplay barn
Packaged honey
(penegemassan
madu)
Extract
honey
(ekstra
madu)
Strain honey
(saring madu)
Packaged
honey
(penegemass
an madu)
Store honey
(penjualan
madu)
55 | m o d e l R E A L
Hive
Workrs
BAB V
A.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa model proses bisnis REAL merupakan suatu
metode formal untuk mengidentifikasi dan menunjukkan karakteristikkarakteristik dasar yang akan menggambarkan proses-proses bisnis dan
kejadian-kejadiannya. Terdapat 6 Langkah Pengembangan Model Proses
Bisnis REAL yaitu: 1. Mengerti/ memahami lingkungan organisasi dan
tujuan-tujuannya, 2. Meninjau proses-proses bisnis dan mengidentifikasi
kegiatan-kegiatan operasional yang penting secara strategi, 3.Menganalisa
setiap kejadian yang dikaji pada langkah ke-2, untuk mengidentifikasi
kegiatan resource (sumber daya),agent (pihak-pihak), dan location (lokasi)
yang terkait dengan suatu kejadian, 4.Mengidentifikasi perilaku, kebiasaan,
karakteristik, dan atribut dari sumber daya (resource), kejadian-kejadian
(event), pihak-pihak (agent), dan lokasi (location), 5.Mengidentifikasi dan
mendokumentasikan hubungan langsung (direct relationship) antara sumber
daya (resource), kejadian-kejadian (event), Pihak-pihak (agent), dan lokasi
(location), 6.Memvalidasi pemodelan REAL dengan pimpinan/orang-orang
bisnis.
B.
SARAN
Terlepas dari keterbatasan yang dimiliki, hasil penulisan makalah ini
diharapkan mempunyai implikasi yang luas untuk makalah selanjutnya
dengan topik yang sama. Dalampembuatan makalah selanjutnya kami
berharap dapat lebih fokus dan mendetail, hendaknya dapat memperbanyak
sumber-sumber bukan hanya dari internet tetapi dari buku sehingga lebih
akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
56 | m o d e l R E A L
DAFTAR PUSTAKA
Ardianda, erhan “Business Prosess Model”, www. acamedia.edu dalam:
http://www.academia.edu/15467996/Business_process_modelDiakses 29 mei 2017.
Blogdarmanto
ipan,
“pemodelan
proses
bisnisspot.co.id
dalam:
http://ipandarmanto3rut.blogspot.co.id/2011/01/pemodelan-proses-bisnis.html Diakes
29 mei 2017. Diakses 31 juni2017.
Juli, Wiwin, “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI:BAB 10-PENDEKATAN
REA
UNTUK
PEMODELAN
PROSES
BISNIS”,
blogspot
dalamhttp://dokumen.tips/documents/pendekatan-rea-untuk-pemodelan-prosesbisnis.html#Diakses 29 mei 2017.
Khadir, mohammad, “pendekatan rea untuk pemodelan proses bisnis”, blogsopt
(RESOURCES, EVENTS, AGENTS, LOCATIONS)
WAHYUNI (161215)
ANDI ZULIADI ILHAM (161233)
YUDHA ALFA DINSAH (161199)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) DIPANEGARA MAKASSAR
2017
1|model REAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Pemodelan Proses Bisnis: Model REAL”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Informasi dan
Proses Bisnis.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Makassar, Juni 2017
Kelompok IV
2|model REAL
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Informasi dan Proses Bisnis.
Dengan selesainya makalah ini,penulis menyampaikan ucapan
terima
kasih
yang
sebesar-besarnya
kepada
kepada
Ibu
Rismayani,S.Kom.,MT selaku dosen yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Terima kasih jugakepada kedua orang tua tercinta dengan penuh kasih
sayang dan kesabaran telah membesarkan dan mendidik kami sehingga
dapat menempuh pendidikan yang layak. Juga buat kakak-kakak dan adikadik yang membantu baik moril maupun materil selama penulis menempuh
pendidikan di STMIK DIPANEGARA.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan.
Makassar, Juni 2017
Kelompok IV
3|model REAL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
UCAPAN TERIMA KASIH...........................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................................4
BAB I..............................................................................................................................5
A.
Pengertian Model.................................................................................................5
B.
Proses Bisnis........................................................................................................5
C.
Pemodelan Proses Bisnis.....................................................................................6
D.
Tujuan Pemodelan Proses Bisnis.........................................................................8
BAB II............................................................................................................................9
A.
Model REA/REAL (resource, event, agent, and location)..................................9
B.
Elemen model REA...........................................................................................10
C.
Keuntungan pemodelan REA............................................................................12
D.
Analisis Rantai Nilai..........................................................................................13
E.
Aplikasi Basis Data...........................................................................................16
F.
Menetapkan Atribut Entitas...............................................................................23
G.
Membuat Tampilan Pengguna...........................................................................24
BAB III.........................................................................................................................26
A.
Pemodelan Proses Bisnis REAL.......................................................................26
B.
6 Langkah Pengembangan Model Proses Bisnis REAL...................................27
C.
Risiko kejadian - Event Risks............................................................................32
BAB IV.........................................................................................................................39
Contoh Kasus................................................................................................................40
1.
Mc.Kell Retail Store....................................................................................40
2.
Penggunaan Pemodelan REAL - Cherry Bee, Inc.......................................45
BAB V..........................................................................................................................56
A.
KESIMPULAN.................................................................................................56
B.
SARAN..............................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................57
4|model REAL
BAB I
A.
PengertianModel
Model adalah representasi dari kenyataan. seperti halnya sebuah gambar
yang melukiskan banyak kata, sehingga jika model ini dimasukan dalam
lingkup system ia dapat menerangkan seluruh aktivitas nyata dari sebuah
system dalam bentuk yang lebih sederhana dalam bentuk gambar.
Model dapat dibuat pada system yang sudah ada sebagai cara untuk
memahami system tersebut dengan lebih baik atau untuk system yang
sedang di usulkan sebagai cara mendokumentasikan persyaratan bisnis atau
desain teknis.
B.
Proses Bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan aktivitas dari mulai proses awal ddengan
hasilnya yang bernilai. Proses bisnis juga merupakan suatu aktivitas yang
satu berhubungan dengan aktivitas lainnya yang melibatkan data, unit
organisasi, dan suatu ukuran waktu yang logis. Contohnya dalam sutau
perusahaan dimulai dari proses produksi sampai dengan proses distribusinya.
Proses bisnis selalu dipicu oleh kejadian ekonomi.
5|model REAL
C.
Pemodelan Proses Bisnis
Pemodelan bisnis memodelkan sistem organisasi ke dunia nyata. Model
bisnis sangat membantu kita untuk memahami masalah yang harus
diselesaikan oleh perangkat lunak yang akan kita buat.
Model proses bisnis menjelaskan fungsi yang terkait dengan kegiatan
bisnis, yang meliputi masukan, kontrol, keluaran, dan mekanisme / sumber
daya yang digunakan dari kegiatan tersebut.
Penggunaan REAL Business Process Modeling sebagai suatu metode
untuk membantu anda memahami proses-proses bisnis. Selai itu juga
digunakan ERD (entity relationship diagram) dalam membuat sistem basis
data. Namun, kami memfokuskan pada penggunaan model REAL.
Model ini dimanfaatkan untuk memahami bagaimana tenaga kerja dan
sumber daya yang ada digunakan untuk membuat produk atau jasa bagi
Pelanggan perusahaan. Juga untuk mengidentifikasi bagianbagian yang
dapat diperbaiki, dibuat lebih efisien dan direkayasa ulang, dan memberikan
pemahaman tentang apakah Sistem / Aplikasi dapat diotomatisasi atau
merampingkan
proses
interaksi
manusia
atau
mesin,
dengan
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan sistem.
6|model REAL
Model inimengintegrasikan :
kegiatan antar departemen/perusahaan, terutama yang
diperlukan setelah merger 2
departemen/perusahaan yang berbeda atau merger
orangorang/kelompok memproduksi produk sejenis atau jasa yang
saling berkaitan
Membantu dalam pelaksanaan dan penerimaan Six
Sigma, ISO, CMM atau standar lainnya.
Mengidentifikasi apa yang nilai berwujud (produk atau
jasa) yang diproduksi yang dibutuhkan untuk memahami
Mulai di bagian atas rantai nilai dan bekerja ke bawah
dan bekerja ke bawah untuk mengidentifikasi Rakyat dan Entitas
yang terlibat dalam Proses
Mulai di bagian bawah rantai nilai dan bekerja ke atas
lagi untuk memahami setiap langkah prestasi yang mengarah ke
hasil yang diinginkan
Mengatur Wawancara lengkap terhadap orangorang yang
terlibat (atau representasi yang adil dari kelompok besar) untuk
dapat mengungkap orangorang atau perangkat proses yang
sebelumnya tidak terdeteksi
D.
Tujuan Pemodelan Proses Bisnis
ada 4 tujuan pemodelan proses bisnis yaitu:
7|model REAL
1.
2.
Memahami struktur dan dinamika organisasi
Memahami masalah-masalah dalam mencapai target organisasi
3.
dan menemukan potensi untuk kemajuan organisasi
Yakin bahwa para customer, end user, dan developer mempunyai
4.
sebuah pemahaman yang benar mengenai sebuah organisasi
Mampu memperoleh software aplikasi yang akan kita buat yang
diperlukan untuk mencapai target organisasi
Model Proses Bisnis diperlukan untuk:
Memahami bagaimana prosesproses yang sudah ada bekerja
Menjelaskan kepada pelaku proses apa yang harus dikerjakan dan
kaitannya dengan proses lain
Membantu memastikan konsistensi dalam pelaksanaan proses
Mengidentifikasi masalah dan kelemahan proses bisnis yang ada
sehingga dapat dikembangkan yang lebih baik.
8|model REAL
BAB II
A.
ModelREA/REAL (resource, event, agent, and location)
Model proses bisnis REAL merupakan suatu metode formal untuk
mengidentifikasi dan menunjukkan karakteristik-karakteristik dasar yang
akan menggambarkan proses-proses bisnis dan kejadian-kejadiannya.
REAL (resource, event, agent, and location) merupakan hasil modifikasi
oleh Hollander et al. (1996) dari model REA (resource, event, and agent)
yang diusulkan oleh McCathy (1982) untuk melengkapi struktur dalam
perancangan database sistem informasi akuntansi (SIA).
REA adalah sistem yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan system
akuntansi tradisional. System ini didasarkan model basis data tradisional dan
lebih beorientasi pada peristiwa dan bukan pada akun.
Dari
analisis
struktur
akun
tradisional,
McCarthy
(1982)
mengembangkan sebuah generalisasiER (entitas-hubungan) model fenomena
akuntansi disebut Sumber Daya, Peristiwa, dan Agen(REA) model
akuntansi. Agen adalah "orang dan instansi yang berpartisipasi dalam acara
ekonomi dari perusahaan atau yang bertanggung jawab atas partisipasi
bawahan "(McCarthy 1982, 563.)Unit ekonomi adalah "subset dari agen
ekonomi. Unit berada di dalam partisipasi: agen yang bekerjaUntuk atau
9|model REAL
merupakan bagian dari perusahaan yang diperhitungkan "(McCarthy 1982,
563.).
Denna dkk. (1993) kemudian membuat keberadaan unit eksplisit dengan
menambahkan lokasi, mengubah REA menjadiNYATA. Alasannya adalah
bahwa jika informasi tentang lokasi penting, maka kecuali jika hal itu dapat
diturunkan, itu harus ditangkap secara eksplisit. Hollander dkk. (1996) juga
mencatat bahwa lokasi dapat menjadi menjadi penting bagi peraturan dan
tujuan lainnya.Selain itu, Hollander et al. (1996) memberikan contoh lokasi
dimana toko berada diberi pengenal unik dan informasi tentang toko
disimpan di meja toko. Selanjutnya, Hollander et al.(1996) membedakan
antara agen internal dan eksternal.
REA sendiri berfokus pada pemodelan konsep(Misalnya sumber daya) di
mana
arus
informasi
berbasis,
daripada
memodelkan
informasi
artefak(Misalnya cek, faktur dan buku besar). Di bawah REA, artefak
informasi
yang
diperlukan
dipertimbangkan
pandangan,
daripada
mempengaruhi model data yang mendasarinya. Akhirnya, jika modelnya
dibangun dengan benar, tampilan tertentu dapat dihasilkan dari model data
yang mendasarinya. Demikian, perusahaan dapat mengintegrasikan berbagai
data dalam database perusahaan, termasuk keuangan dan data non-keuangan
10 | m o d e l R E A L
B.
Elemen model REA
Elemen dalam model REA adalah sebagaiberikut:
1. Resource /Sumber Daya
Resource / Sumber Daya Ekonomi Resource didefinisikan sebagai
sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi organisasi tersebut. Contoh
resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan
tanah.
2.
Event / Peristiwa
Event atau peristiwa ekonomi adalah fenomena-fenomena yang
mempengaruhi
perubahan-perubahan
dalam
sumber
daya.
Kegiatan/peristiwa berupa hasil dari berbagai aktivitas atau juga kejadiankejadian seperti perdagangan, produksi, konsumsi, dan distribusi. Kegiatan
ekonomi adalah berbagai informasi yang sangat penting untuk sistem
informasi dan harus diterima dengan sangat jelas untuk dapat terbentuknya
basis data yang lengkap. Peristiwa ekonomi dikategorikan menjadi :
1.
2.
3.
Peristiwa operasi (apa yang terjadi)
Peristiwa informasi (apa yang dicatat)
Peristiwa manajemen (apa yang dilakukan sebagai hasil)
11 | m o d e l R E A L
Deri ketiga jenis peristiwa ekonomi dia atas yang termasuk dalam model
REA hanya satu yaitu kegiatan operasi.
3.
Agent/Pelaku
Pelaku (agent) ekonomi adalah berbagai individu yang terlibat dalam
sebuah peristiwa ekonomi.Mereka adalah berbagai pihak dari dalam dan luar
perusahaan yang memiliki kemampuan sendiri untuk menggunakan atau
membuang sumber daya ekonomi. Contoh pelaku adalah staff administrasi
bagian penjualan, pekerja produksi, staff administrasi bagian pengiriman,
pelanggan dan pemasok.
C.
Keuntungan pemodelan REA
Keuntungan permodelan REA yang dapat kita peroleh:
1.
Operasional yang lebih Efisien
Perusahaan yang menggunakan pendekatan REA dapat merasakan
peningkatan efisiensi operasional dalam tiga hal :
Pendekatan REA untuk permodelan proses bisnis akan membantu
para manajer mengidentifikasi berbagai aktifitas yang tidak
bernilai tambah, yang dapat ditiadakan dari operasional.
12 | m o d e l R E A L
Penyimpanan data keuangan dan non-keuangan dalam bbasis data
terpusat yang sama dapat mengurangi kebutuhan akan berbagai
prosedur pengumpulan, penyimpanan, dan pemeliharaan data.
Penyimpanan data keuangan dan non keuangan berbagai peristiwa
bisnis dalam bentuk yang terperinci akan memungkinakan adanya
dukungan untuk keputusan manajemen yang lebih luas kisarannya.
2.
Peningkatan Produktivitas
Peningkatan efisiensi operasional dari tiap bagian melalui peniadaan
atau penghilangan
aktivitas tidak benilai tambah akan menghasilkan
kapasitas lebih. Kapasitas tambahan ini dapat diarahkan kembali untuk
peningkatan produktivitas keseluruhan perusahaan.
3.
Keunggulan Kompetitif
Dengan mendukung tampilan untuk banyak pengguna, model REA
memberikan para manajer informasi yang lebih relevan, tepat waktu, dan
akurat. Hal ini akan mengarah pada layanan pelanggan yang lebih baik,
kualitas produk yang lebih tinggi, serta proses produksi yang fleksibel.
D.
Analisis Rantai Nilai
Keuntungan kompetitif dari aplikasi REA dapat dilihat dari perspektif
rantai nilai (value chain). Rantai nilai adalah aktivitas-aktivitas yang dapat
menambah nilai atau kegunaan bagi produk dan jasa perusahaan.
13 | m o d e l R E A L
Dalam aktivitas sehari-hari, perusahaan harus bisa membedakan antara
aktivitas bisnisnya dan membuat skala prioritasberdasarkan nilainya demi
mencapai tujuan perusahaan. Salah satu pendekatan yang diterapkan untuk
mencapai tujuan tersebut disebut analisis rantai nilai (value chain analysis).
Analisisrantai nilai digunakan untuk membedakan antara aktivitas
utama dan aktivitas pendukung.
Aktivitasutama
yakni
aktivitas
yang
menghasilkan
nilai
bagi
perusahaan. Sedangkan aktivitas pendukung yakni aktivitas yang membantu
aktivitas utama. Aktivitas utama ini terdiri dari :
a.
Inbound Logistics/ logistic lingkardalamterdiri dari penerimaan,
penyimpanan,
dan
distribusi
bahan-bahan
masukan
yang
digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa
b.
yang dijualnya.
Operasi (Operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah
masukan menjadi jasa dan produk yang sudah jadi, sebagai
contoh,
c.
aktivitas
perakitan
di
dalam
sebuah
perusahaan
otomotif mengubah bahan mentah menjadi mobil yang lengkap.
Outbond Logistics / logistic lingkar luar adalah aktivitas-aktivitas
yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para
pelanggan. Sebagai contoh, mengirimkan mobil yang sudah jadi
melalui jasa pelayaran ke para dealer mobil, adalah aktivitas
outbond logistics.
14 | m o d e l R E A L
d.
Pemasaran dan Penjualan, mengarah pada aktivitas-aktivitasyang
berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli
jasa atau produk yang dihasilkan organisasi. Pemasangan iklan
e.
adalah sebuah contoh kegiatan pemasaran dan penjualan.
Pelayanan (Service), memberikan dukungan pelayanan purna jual
kepada parapelanggan. Misalnya pelayanan perbaikan dan
perawatan.
Aktivitas pendukung terdiri dari:
a)
Infrastruktur Perusahaan, mengarah pada kegiatanakuntansi,
keuangan, hukum,dan administrasi umum yang penting bagi
sebuah
b)
organisasi.
adalah
bagian
dari
infrastruktur
perusahaan.
Sumber Daya Manusia, melibatkan aktivitas-aktivitas yang
berhubungan
c)
SIA
dengan
perekrutan,
pengontrakan,
pelatihan,
pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai.
Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk dan
jasa, contohnya penelitian dan pengembangan, investasi dalam
teknologi informasi yang baru, pengembangan website, dan desain
d)
produk.
Pembelian
(Purchasing),termasuk
seluruh
aktivitas
yang
mengakibatkan perolehan bahan mentah, suplai, mesin dan
bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas
utama.
15 | m o d e l R E A L
E.
Aplikasi Basis Data
Sebelum membahas lebih jauh permodelan REA, dibahas terlebih
dahulu aplikasi basis data tradisional, termasukdidalamnya karakteristik
operasional
dari
aplikasi
siklus
pendapatan
dan pengeluaran serta
perbedaannya dari sistem file datar. Dengan demikian kita diharapkan akan
lebih memahami pemodelan REA,yangdigunakan untukmengembangkan
basis data relasional yang mendukung berbagai proses bisnis.
1. Sistem Pencatatan Pesanan dan Penerimaan Kas
Dalam Sistem ini, pesanan diterima, kredit diperiksa, barang dikirim,
dan pelanggan ditagih. Sistem ini menunjukkan bahwa berbagai proses
bisnis dalam aplikasi basis data ini secara fundamental tidak berbeda
dengan file datar.
Perbedaan yang paling signifikan yaitu dalam metode penyimpanan
datanya. Tabel relational dalam tabel ini telah menggantikan file datar
yangbertindak sebagai record akuntansi tradisional. Data transaksi yang
ditangkap oleh sistem file datar cenderung dibuat terstruktur untuk
memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan.
Sistem ini berorientasi pada
16 | m o d e l R E A L
akunyang seringkali mengakibatkan hilangnya perincian yang dibutuhkan
pengguna. Orientasi dimungkinkan berfokus pada transaksi ekonomi bukan
hanya menangkap pengaruh keuangan saja. Basis data ini juga mendukung
kebutuhan para pengguna lainnya.
Jenis-jenis tabel dalam sistem pencatatan dan penerimaan kas adalah
sebagai berikut:
a.
Tabel Pelanggan, berisi alamatdan informasi kredit pelanggan.
Nilai batas
kredit digunakan untuk memvalidasi berbagai
transaksi penjualan.
b.
TabelFaktur
Penjualan,
menangkap
berbagai
transaksi
penjualan pada suatu periode. Tabelini juga dapat digunakan
untuk menggantikan beberapa record akuntansi tradisional.
Karena tabel ini berisi jumlah total yang belum dibayar untuk
setiap faktur, maka menjumlahkan file jumlah faktur akan
menghasilkan penjualan total (sama dengan jurnal penjualan).
c.
Tabel Barang Dijual, terdiri atas record tiap barang yang dijual ke
pelanggan. Tiap record pada tabel penjualan dihubungkan dengan
satu atau lebih record dalam tabel ini. Dalam tabel
barang
penjualan, terdiri atas dua kunci primer, yaitu nomor faktur
dan
nomor barang. Kedua kunci tersebut dibutuhkan untuk
17 | m o d e l R E A L
menetapkan secara unik tiap record dalam tabel. Kedua kunci
tersebut juga memberikan link ke berbagai record terkait dalam
tabel faktur penjualan dan persediaan.
f.
Tabel Persediaan, berisi jumlah barang, harga, pemasok, dan data
lokasi gudang untuk tiap barang persediaan. Ketika produk dijual,
file jumlah barang saat ini akan dikurangi sejumlah nilai field
jumlah barang direcord tabel barang dijual.
g.
Tabel Daftar Pengiriman, adalah record dari semua pesanan
yang dikirimkan oleh pelanggan. Kunci primer dalam tabel ini
adalah nomor bill of lading. Tabel ini digunakan untuk
memverifikasi bahwa semua penjualan yang tercatat dalam tabel
faktur penjualan dikirimkan dalam periode yang disebutkan.
2. Sistem Pembelian dan Pengeluaran Kas
Perbedaan sistem ini dengan file datar adalah fokusnya pada peristiwa
bukan pada record akuntansi klasik.
a.
Tabel Persediaan, berisi data jumlah, harga, pemasok dan lokasi
gudang untuk tiap barang dalam persediaan. Proses pembelian
dimulai dengan pengidentifikasian barang persediaan yang perlu
dipesan. Dalam perusahaan retail tahap ini dilakukan ketika
penjualan barang jadi dicatat dalam record persediaan.Dalam
18 | m o d e l R E A L
kondisi ini, proses pembelian melibatkan pengisian kembali
persediaan barang jadi. Di perusahaan manufaktur, sistem
pembelian terjadi ketika perusahaan mengisi kembali bahan
baku yang digunakan dalam proses produksi. Dalam kondisi
manapun, persediaan dijual ataupun persediaan dalam produksi
field jumlah barang saat ini akan dikurangi oleh aplikasi komputer.
Dengan pengurangan tiap persediaan, sistem akan menguji kondisi
pemesanan ulang yang terjadi ketika jumlah barang
berada
di
bawah
titik
mempersiapkan pesanan
pemasok
dan
pemesanan
pembelian
menambahkan
ulang.
yang
record
ke
saat
Sistem
dikirimkan
ini
akan
ke
tabel pesanan
pembelian. Jumlah nilai barang saat ini akan tetap dibawah
titik pemesanan ulang sampai persediaan diterima dari pemasok.
b.
Tabel Pesanan Pembelian, berisi berbagai record pembelian
yang
dimasukkan
ke pemasok. Record tersebut akan tetap
terbuka hingga persediaan tiba.
c.
Tabel Pesanan Pembelian Barang Dijual, berisi record setiap
barang yang dipesan.Karena sebuah transaksi dapat melibatkan
satu atau lebih produk, tiap record dalam tabel pesanan pembelian
dihubungkan satu atau lebih record dalam tabel ini. Tabel ini berisi
2 kunci primer yaitu No PO dan NoBarang yang mengidentifikasi
19 | m o d e l R E A L
setiap record dalam tabel. Kunci-kunci tersebut menyediakan link
ke tabel pesanan Pembelian dan Persediaan.
d.
Tabel Laporan Penerimaan, ketika barang pesanan tiba dari
pemasok, untuk selanjutnya akan dihitung dandiperiksa
dibuat
dokumen
penerimaannya.
serta
Staf administrasi bagian
penerimaan akan memasukkan informasi mengenai berbagai
barang yang diterima dalam tabel laporan penerimaan. Sistem
secara otomatis melakukan menaikkan field jumlah barang saat
ini dalam record persediaan, menghilangkan status pemesanan
ulang dengan membuat field nomor PO menjadi kosong kembali,
membuat record dalam tabel laporan penerimaan, menutup record
pemesanan pembelian dengan menempatkan nomor laporan
penerimaan ke dalam field yang disediakan.
e.
Tabel Voucher Pengeluaran, memberikan tiga informaasi penting
yang secara tradisional terdapat dalam catatan akuntansi formal :
Tabel voucher pengeluaran berisi record dari berbagai
cek untuk membayar akun usaha periode terkait serta
menggantikan jurnal pengeluaran kas manual.
20 | m o d e l R E A L
Jumlah dari berbagai barang yang masih belum
dibayar pada pemasok tertentu sama dengan buku
pembantu utang usaha untuk pemasok tersebut.
Total voucher yang belum dibayar merupakan saldo
buku besar utang usaha perusahaan
3.
keterbatasan Sistem Berbasis Transaksi
Sistem ini memungkinkan pengguna untuk menangkap informasiinformasi yang berkaitan dengan peristiwa ekonomi, seperti penjualan
pelanggan
dan
menangkap
pembelian
data
dari
transaksi
pemasok. Didesain
keuangan
dan
untuk
hanya
peristiwa
non-
ekonomidiabaikan. Sedangkan REA adalah sistem yang berbasis peristiwa,
sistem REA ini responsif terhadap fenomena ekonomi dan non-ekonomi
sehingga
memungkinkan
pembuatan
dandapatmendukungkebutuhan
basis
informasi
data
semua
yang
lebih
pengguna
kaya
dalam
perusahaan.
4.
Pendekatan Tradisional terhadap Proses Pemodelan Bisnis
Dalam pendekatan tradisional, untuk desain basis data tradisional,
diagram hubungan entitas (ER) digunakan untuk membuat model antar
berbagai entitas perusahaan yang penting.
21 | m o d e l R E A L
22 | m o d e l R E A L
Contoh diagram REA dan REAL
Model REA
Model REAL
23 | m o d e l R E A L
F.
Menetapkan Atribut Entitas
Model REA dapat digunakan untuk menetapkan atribut (attribute)
entitas. Berikut ini fenomena akuntansi yang berhubungan dengan proses ini.
Peristiwa operasi dalam proses tersebut memasukkan permintaan
persediaan, memasukkan pesanan, dan menerima persediaan.
Persediaan bahan baku adalah sumnber daya ekonomi yang
terpenngaruh oleh peristiwa
Pelaku utama adalah staf administrasi bagian perencanaan dan
pengendalian produksi, staf pembelian, pemasok, staf administrasi
bagian penerimaan, dan staf administrasi bagian gudang
Peristiwa adalah proses menerima pesanan dari pelanggan,
mengambil persediaan barang jadi, dan mengirimkan persediaan.
Persediaan barang jadi adalah sumber daya ekonomi yang
dipengaruhi oleh peristiwa
Pelaku utama adalah staf administrasi bagian penjualan,
pelanggan, staf adminnistrasi bagian gudang, dan staf administrasi
bagian pengiriman
Kebutuhan data berbagai proses bisnis lainnya seperti roduksi,
penerimaan kas, dan sebagainya, akan didapatkan melalui cara ini dan
digabungkan untuk menghasilkan skema umum dari kebutuhan data.
Kebutuhan akutansi dan non akuntansi akan memberikan kontribusi pada
basis data secara umum. Dalam proses menggabungkan kebutuhan data
24 | m o d e l R E A L
merupakan hal penting untuk mengetahui dan meniadakan redunsi dari
model model tersebut
G.
Membuat Tampilan Pengguna
Pendekatan REA dapat menghasilkan sistem informasi yang mampu
mendukung beberapa tampilan. Akibatnya, berbagai kemungkinan tampilan
harus dipertimbangkan untuk tahap awal dalam pengembangan model. Hal
inni dapat deiwujudkan melalui penetapan kisaran atribut data yang akan
menangani kisaran tampilan yang diinginkan
Sebagai reprentasi konseptual tampilan pengguna, maka laporan,
dokumen, dan layar komputer, disebut sebagai tampilan fisik (physical
view). Tampilan ini dapat membantu desainer memahami berbagai
hubungan penting antardata.
Setelah
attribute
diidentifikasi,
formulir
dan
prosedur
untuk
mengumpulkan data peristiwa, sumber daya, dan pelaku dapat didesain.
Setelah itu dilakukan, antarmuka qudry dapat dibuat untuk menghasilakn
tampilan atau laporan.
Antarmuka query harus meliputi tampilan yang diterima, dan format
untuk laporan hasil dari setiap query perlu ditentukan. Tiga figure berikut ini
menyajikan contoh tampilan fisik bagi tiga pengguna. Tampilan pertama
adalah untuk staf pembelian yang membutuhkan informasi mengenai barang
25 | m o d e l R E A L
persediaan yang akan dipesan dan pemasok dari persediaan tersebut.
Tampilan pengguna kedua adalah untuk manajer penjualan yang
membutuhkan perincian aktivitas penjualan harian yang disusun berdasarkan
pelanggan serta produk. Terakhir, tampilan ketiga, untuk bagian buku besar,
menyajikan daftar voucher jurnal yang meringkas aktivitas bisnis harian.
26 | m o d e l R E A L
BAB III
A.
Pemodelan Proses Bisnis REAL
Membuat pemodelan REAL mengharuskan Anda mengidentifikasi
aktivitas-aktivitas bisnis yang penting dan ciri-ciri mendasar dari aktivitasaktivitas bisnis tersebut. Sehingga kita diharuskan berfikirnsebagai seorang
investigator bisnis atau reporter yang akan mendapatkan jawaban dari variasi
siapa, apa, kapan, dimana dan pertanyaan kenapa.
Sebagai seorang analisis, akan didapat karakteristik bisnis event dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Kejadian relevan secara strategisApa Yang Terjadi? Bagaiamana
masing-masing
peristiwa
mengeksekusi
dan
mengapa
mengeksekusi.?
Tanggal/Waktu Kapan masing-masing peritiwa terjadi?
Agen internal dan ekternal Apa peran-peran dilaksanakan dan
siapa yang / apa yang agen-agen melaksanakan peranperan
didalam melaksanakan masing-masing peristiwa?
Sumber daya Apa macam dari sumber daya yang dilibatkan dan
berapa banyak digunakan?.
Lokasi Dimana peristiwa terjadi?
Risiko Apa yang mungkin terjadi untuk setiap kegiatan?
27 | m o d e l R E A L
Sebagai Analisis bisnis, pertanyaan diatas dapat dijadikan batasan /
scope manajemen mana yang terlibat atau perubahan apa yang akan terjadi,
dan kapan mengelola sebuah proses bisnisnya.
Model REAL membantu kita menampilkan jawaban atas pertanyaanpertanyaan diatas secara grafik dan lembaran model matrix sebagai
pelengkapnya
B.
6 Langkah Pengembangan Model Proses Bisnis REAL
1.
Mengerti/ memahami lingkungan organisasi dan tujuan-tujuannya.
Model yang efektif dan lengkap tergantung dari seberapa pahamnya
seorang analis terhadap organisasi tersubut. Contoh memfokuskan bagian
proses bisnis, pengumpulan data organisasi baik tujuan, strategis, rantai
penilaian, produk dan pelanggan, memahami orang-orang dalam organisasi,
struktur organisasi, teknologi dan pengukuran target.
2.
Meninjau proses-proses bisnis dan mengidentifikasi kegiatankegiatan operasional yang penting secara strategi.
Seorang analis harus mampu menganalisa organisasi secara singkat demi
tingkatan sampai yang lebih kecil-micro level. Contoh: dengan menganalisa
satu proses dalam satu waktu akan mempermudah mengidentifikasi kegiatan
operasional yang ada dalam setiap proses bisnis.
28 | m o d e l R E A L
Mulai dengan
pembagian
organisasi ke
dalam proses
bisnis.
operasional
penting
“Apa yang terjadi? Bagaimana dan mengapa?”
Model
secara
grafik
strategis
organisasi
REAL—termasuk
kejadian
bahwa
suatu
inginkan
meliputi
untuk
proses
merencanakan,
bisnis.
(yang
mengevaluasi
dan
melaksanakan atau pengawasan)
Mulai model grafik REAL mu. Oleh kejadian perwakilan sebagai
rectangles dengan suatu descriptor di dalam rectangle. Pilih syarat dengan
teliti yang menguraikan masing-masing kejadian operasional. Kami
menyarankan dengan menggunakan satu bentuk active voice untuk
menyebutkan nama kejadian.
REAL Business Process Model Matrix
(Matriks Pemodelan Proses Bisnis REAL)
3.
Keja
dian
Tuju
an Bisnis
Pemi
Re
cu
siko
Kejadian
Bisnis
Cata
tan
Meng
analis
a
setiap
kejadian yang dikaji pada langkah ke-2, untuk mengidentifikasi
kegiatan resource (sumber daya),agent(pihak-pihak), dan location
29 | m o d e l R E A L
(lokasi) yang terkait dengan suatu kejadian.Uraikan karakteristikkarakteristik penting dari kejadian karakteristik-karakteristik yang:
Jika dihilangkan, dapat merubah ketidaktepatan atau
uraiantidak sempurna pada kejadian.
Bentuk dasar untuk membangkitkan keluaran informasi
konsumen
gunakan
perencanaan,
pelaksanaan,
pengendalian dan evaluasi aktivitas organisasi.
Analis akan dihadapkan pertanyaan-pertanyaan berikut:
a)
What kinds of resource were involved? (Sumber daya apa
yang terlibat?)
Organisasi harus memiliki sejumlah sumber daya sebagai stok. Sebuah
operating event mempunyai pengaruh terhadap sumber stok, karena kegiatan
melibatkan arus keluar atau arus masuk sebuah sumber daya organisasi.
Operating event mendeskripsi jumlah dan jenis yang dibutuhkan dalam
proses. Contoh: identifikasi grosir yang terlibat dalam penjualan, cash
register, kantong plastic, sumber listrik untuk cash register.
b)
What Roles are performed and who/what agents perform the
roles? (Peran apa yang dilakukan dan siapa / agen apa yang melakukan
perannya?)
Aspek penting dari karakteristik pada operating event adalah
mengidentifikasi agen yang terlibat dan peraturan yang mereka buat.
30 | m o d e l R E A L
Peraturan dapat menjangkau tingkat tanggung jawab internal (contoh:
salesperson, supervisor or inspector) sampai tingkat eksternal (customer dan
supplier). Peraturan dapat dilibatkan untuk menegesahkan credit card,
mendapatkan akses ke sumber daya milik organisasi, waktu proyek,
organisasi, mesin yang terprogram (robot/komputer). Semua tersebut dapat
dikatakan sebagai Agent dalam model proses REAL.
c)
Where did the event occur? (Dimana kejadian itu terjadi?)
Kegiatan dapat dilakukan dimana saja dan secara fisik customer tidak
menjadi syarat untuk mengeksekusi kegiatan tersebut. Dalam pembuatan
REAL model, lokasi tidaklah menjadi point penting namun wajib untuk
diketahui dimana lokasi suatu proses atau kegiatan prose dilakukan
khusunya untuk mengumpulkan data oleh information event.
Untuk menggambarkannya letakkan lokasi dan sumber daya di sisi kiri
kegiatan/event danletakkan agent di sisi kanan kegiatan/event.
4.
Mengidentifikasi perilaku, kebiasaan, karakteristik, dan atribut
dari sumber daya (resource), kejadian-kejadian (event), pihakpihak (agent), dan lokasi (location).
Dengan mengidentifikasi kegiatan yang berelasi antara sumber, agent
dan lokasi sebelumnya akan membantu kita untuk mengidentifikasi
karakteristik tambahan pada operation event.
31 | m o d e l R E A L
Tentang apa waktu atau urutan didalam proses peristiwa itu perlu
terjadi?
apa yang menjadi pengecualian dari kegiatan proses order?
Apa yang sebenarnya otorisasi atau persetujuan yang tepat untuk
melaksanakan suatu kejadian?
apa yang menjadi alasan sumber daya digunakan pada proses
order?
lokasi mana yang dapat diterima untuk melakukan kegiatan.?
Apa yang dimaksud periode waktu yang dapat diterima antara
kejadian di dalam suatu proses bisnis?
Bagaimana kekuatan order -pesanan dari kejadian tukar menukar
oleh konsumen?
Apakah lokasi dari barang-barang yang mana perihal yang
dikirimkan?
Berapa banyak pelayan toko yang ditugaskan kepada masing-
masing pelanggan?
Perlukah suatu penjulan pesanan membutuhkan pramuniaga
penjagaan dari tunai?
Dapatkah suatu pelanggan mempunyai dua alamat yang
berbeda? Mengapa atau mengapa tidak?
C.
Risiko kejadian - Event Risks
Satu peristiwa opersasi yang terjadi pada urutan dan waktu yang
salah,
Satu peristiwa operasi yang terjadi tanpa otorisasi yang tepat.
Satu peristiwa operasi yang disertai dengan aget internal yang
salah,
32 | m o d e l R E A L
Satu peristiwa operasi yang disertai dengan agen eksternal yang
salah,
Satu peristiwa operasi yang disertai dengan sumber daya yang
salah,
Satu peristiwa operasi yang disertai dengan jumlah yang salah dari
5.
sumber daya , dan/atau
Satu peristiwa yang terjadi di lokasi yang salah.
Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan langsung
(direct relationship) antara sumber daya (resource), kejadiankejadian (event), Pihak-pihak (agent), dan lokasi (location).
Pemahaman relasi yang ada pada operation event dan bagaimana setiap
operation event sesuai dengan proses bisnis adalah sanagat penting untuk
memahami karakteristik, kebiasaan dan atribut.
Mengambarkan
satu
bari
masisng-masing
sumber
anddan
berhubungan
segera,
lokasi
tambahkan
dari
daya,
masing-masing
agen
dengan
istilah
yang
internal,
agen
peristiwa
berarti
peristiwa
eksternal,
tersebut.
atau
untuk
Dengan
rasa
yang
berhubungan antara objek-objek.
Dengan
lain
tampilan
untuk
kejadian
grafik
menunjukan
di
dalam
kejadian
urutan
proses
hubungkan
kebutuhan
bisnis.
yang
dengan
kejadian
dipelukan
Mengambarkan
pada
bentuk
peristiwa ke peristiwa di dalam urutan yang benar.
33 | m o d e l R E A L
Hubungan langsung dokumen antara para agen-agen, lokasi, dan
sumber daya yang bersifat bebas dari peritiwa operasi. Hubungkan dalam
satu baris.
Template without diamonds
Internal
agent
resource
event
location
external
agent
resource
Internal
agent
event
location
external
agent
34 | m o d e l R E A L
Template with diamonds
Internal
agent
resource
event
location
external
agent
resource
Internal
agent
event
location
external
agent
Mengidentifikasi Hubungan Langsung
Contoh:
Suatu proses bisnis sales/collection bahwa terdiri dari tiga kejadian:
Ambil pesanan pelanggan, Persediaan penjualan, dan Pengumpulan tunai
Langkah 1: Hubuangan antara kejadian – kejadian dan kaitan sumber
daya, agen dan lokasi
35 | m o d e l R E A L
Hubungan objek
Hubungan objek
pesanan – persediaan
pesanan – penjual
pesanan – konsumen
penjualan – persediaan
penjualan – konsumen
penerimaan kas – tunai
Penerimaan kas – konsumen
Langkah 2: Hubungan antara kejadian secara langsung yang
berhubungan (e.g. berurutan atau urutan kejadian yang terjadi selama
proses binis)
Objek terkait
pesanan – penjualan
pejualan – penerimaan kas
Langkah 3: Hubungan antara setiap sumber daya, agen, atau lokasi
yang mempunyai hubungan langsung bebas pada setiap peristiwa yang
terjadi.
Objek terkait
penjual - konsumen
36 | m o d e l R E A L
6.
Memvalidasi pemodelan REAL dengan pimpinan/orang-orang
bisnis.
Pada saat draft dari model REAL telahterbentuk dengan lengkap, maka
langkah selanjutnya adalah memvalidasi model tersebut dengan pelaku
bisnis untuk mendapatkan nilai yang akurat serta mengulangi langkahlangkah bila dibutuhkan. Sesi Validasi dimanapun diperlukan hasil
konfirmasi model ketelitian atau model modifikasi.
Modifikasi-modifikasi pada umumnya memerlukan satu decomposing
atau lebih kejadian operasi yang lebih detail mengenai kejadian operasi atau
kombinasi kejadian.
Begitu diciptakan model REAL, Apakah kebutuhan diperbaharui atau
dipelihara? Ya. Sifat alami dari proses – proses bisnis dan kejadian/peristiwa
selalu berubah setiap waktu. Lebih penting lagi, pada hari ini dunia lebih
cepat melangkah, sifat alami dari prosesproses bisnis dan kejadian/peristiwa
sering kali harus berubah beberapa lama kemudian.
Orang yang akan memvalidasi model adalah orang yang mengerti secara
detail dari tujuan proses bisnis dan kegiatan-kegiatannya. Pada saat validasi
inilah terjadi konfirmasi bentuk model yang sesungguhnya diharapkan atau
bisa saja terjadi modifikasi terhadap model tersebut.
37 | m o d e l R E A L
Menghubungkan Proses-Proses
Memahami hubungan antara proses-prose bisnis individual adalah
sangat penting. Secara bersama-sama proses bisnis menghasilkan akuisisi
pada barang dan jasa, konversi barang dan saja yang diperoleh menjadi
barang dan jasa untuk konsumen, pengiriman barang dan jasa untuk
konsumen, dan pengumpulan atau pembayaran dari konsumen
Proses – proses bisnis terhubung secara bersama ke dalam dua arah :
oleh pembagian bersama sumber daya atau
Oleh suatu peristiwa dalam satu proses yang mencetuskan satu
peristiwa di dalam proses yang lain.
38 | m o d e l R E A L
Partial REAL Diagram Untuk Contoh Proses Bisnis
Terhubung
Terima barang
dari pemasok
persediaan
Pembayaran
pemasok
untuk barang
Terima
pembayaran
dari konsumen
tunai
-
Sumber
daya
manusia
Pembayaran
untuk sumber
daya manusia
+
Perolehan
keuangan
+
+
Perolehan sumber
daya manusia
Pengiriman
barang ke
konsumen
-
Pembayaran
kembali
pemasok
39 | m o d e l R E A L
BAB IV
Contoh Kasus
Berikut ini beberapa contoh kasus model REAL yang kami dapat dari
beberapa sumber di internet:
1.
Mc.Kell Retail Store
Script: Mc.KELL’S RETAIL STORE
Mc.Kell’s Retail Store has hired you to analyze their sales/collection
process. Customer can purchase a variety of merchandise from Mc.Kell’s.
Each sale involves a customer assisted by a sales person. The customer can
buy one or more items of merchandise. Mc.Kell’s sales force randomly
assists customers (Mc.Kell’s does not assign customers to specific
salesperson), each sale occurs at a specific register (Mc.Kell’s has several
registers). Individualitems of merchandise are not uniquely identified.This
means that Mc.Kell’s does not assign a unique identifier to each white TShirt sold or each pair of size 9 white tennis shoes. The customer are
allowed to pay with cash, check or credit card(Mc.Kell’s does not assign
customers tospecific salesperson), each sale occurs at a specific register
(Mc.Kell’s has several registers).
40 | m o d e l R E A L
Terjemahan:
Toko Eceran Mc.Kell telah mempekerjakan Anda untuk menganalisis
proses penjualan / penagihan mereka. Pelanggan bisa membeli berbagai
barang dagangan dari Mc.Kell's. Setiap penjualan melibatkan pelanggan
yang dibantu oleh tenaga penjualan. Pelanggan bisa membeli satu atau lebih
barang dagangan. Tenaga penjualan Mc.Kell secara acak membantu
pelanggan (Mc.Kell's tidak menugaskan pelanggan ke petugas penjualan
tertentu), setiap penjualan terjadi pada daftar khusus (Mc.Kell's memiliki
beberapa register). Item barang dagangan individual tidak dikenali secara
unik. Ini berarti bahwa Mc.Kell's tidak memberikan pengenal unik ke setiap
T-Shirt putih yang dijual atau masing-masing sepasang sepatu tenis putih
ukuran 9. Pelanggan diperbolehkan membayar dengan uang tunai, cek atau
kartu kredit (Mc.Kell tidak menugaskan pelanggan ke petugas penjualan
tertentu), setiap penjualan terjadi pada daftar khusus (Mc.Kell's memiliki
beberapa register).
41 | m o d e l R E A L
Toko Eceran McKell’s Model REAL tahap 2:
Mc.Kell’s diidentifikasi memiliki dua kegiatan penting yaitu Sell
Merchandise dan Receive Customer Payment. Dari identifikasi tersebut
dibuatlah model grafik REAL untuk McKell’s seperti berikut.
kejadian
Menjual
dagangan
Menerima
pembayaran
pelanggan
42 | m o d e l R E A L
Toko Eceran McKell’s Model REAL tahap 3:
penjual
Barang
dagangan
Menjual
barang
dagangan
agent
kejadian
pengawas
konsumen
lokasi
Sumber daya
Tunai
Menerima
pembayaran
konsumen
Mc.Kell’s Retail Store Case Check point (setelah Step 4):
Setiap penjualan dilakukan pada lokasi register yang spesifik.
(Lokasi)
Setiap penjualan melibatkan hanya 1 customer (external agent)
Hanya 1 salesperson (internal agent) bertanggung jawab untuk
setiap penjualan.
Salesperson dan customer tidak mempunyai hubungan relasi yang
spesifik tetapi hanya relasi pada proses penjualan.
Pada saat menganalisa kegiatan, analis dapat membuat beberapa
dokumen seperti:
43 | m o d e l R E A L
penjualan hanya melibatkan barang/souvenir bukan asset
perusahaan.
penjualan tidak dapat melibatkan barang/souvenir yang
tidak ditawarkan.
setiap penjualan dimasukkan kedalam register dan akan
dicocokkan dengan record penjualan yang ada.
Toko Eceran McKell’s Model REAL tahap 5:
Barang
dagang
register
penjual
Menjual
barang
dagang
Hasil
hasil
konsumen
Menerima
pembayaran
konsumen
Tunai
44 | m o d e l R E A L
2.
Penggunaan Pemodelan REAL - Cherry Bee, Inc.
Cherry Bee, Inc. adalah perusahaan kecil pemeliharaan lebah beroperasi
di lokasi Preston Idaho. Pada musim semi Marc, pemilik, menyewa beberapa
pekerja lebah untuk mengatur dan pedulimpada gudang yang dimiliki oleh
Cherry Bee. Marc membayar pekerja Gudang mingguan selama musim
semi, musim panas, dan musim gugur.
Marc pembelian persediaan baru dan material untuk pekerja gudang
untuk digunakan. Para pekerja lebah pergi ke ladang untuk mengecek
setiap sarang, mengobati masing-masing sarang, membersihkan setiap lebah
yang mati didalam sarang, dan menambahkan air gula jika penawaran madu
didalam sarang adalah rendah.
Dua kali selama musim panas, para pekerja menyuling sari madu dari
sarang. Mereka pergi ke gudang pewawaran untuk menyaring madu dan
mengkemas produk akhir dalam berbagai variasi yang berbeda kemasan
ukuran. Madu akhir ditempatkan pada rak di dalam ruang penyimpanan.
Pada akhir musim gugur, para pekerja kembali mengecek setia sarang,
memberikan mengobatan kembali, dan membungkus sarang dengan plastik
hitam agar tetap hangat selama musim dingin.
Sepanjang tahun, konsumen membeli madu dari Marc di toko Cherry
Bee. Beberapa konsumen komersial membeli madu dengan membuka
45 | m o d e l R E A L
rekening, selagi kebayakan konsumen membayar tunai. Marc pembelian
persediaan keduanya pada rekening dan dengan tunia dari pemasok lokal.
Pengobatan, gula dan plastik hitam, adalah tersimpan di Gudang penewaran
Bersama persediaan yang lain dan material, seperti juga dengan persediaan
madu.
Peristiwa bisnis yang terjadi pada Cherry Bee,Inc. adalah:
Sewa pekerja
Upah pekerja
Pembelian persediaan
Cek Gudang
Sari madu
Saring madu
Kemas madu
Gudang madu
Jual madu
Terima pembayaran
Bayar persediaan
Menyimpan persediaan
46 | m o d e l R E A L
Proses- proses Bisnis CherryBee
Proses Akuisisi
Kebutuhan dan
/
Bahan
Pemeliharaan /
Akuisisi
Pembayaran
Pemeliharaan /
Tenaga Kerja
proses
Mempekerjaka
pembayaran
Membeli
n pekerja
persediaan
Membayar
Membayar
pekerja
persediaan
Proses konversi
Penjualan
/
proses
/
pengumpulan
Cek sarang
Jual
madu
kepada
Ekstrak madu
pelanggan
Menerima
pembayaran
untuk
madu
yang dijual
Persediaan
Saring madu
toko
Kemas madu
Simpan madu
47 | m o d e l R E A L
Matrik Model Proses Bisnis CherryBee
peristiwa
Agen internal
Agen eksternal
Sumber daya
Mempekerjaka
Manajer (Marc)
Pekerja
Kerja manusia
n pekerja
Membayar
Kasir
pekerja
Beli tikar
potensial
&
(Marc),
pekerja sarang
Agen
kas
vendor
Pemasok
persediaan
pembelian
material
Membayar tikar
(marc)
Pegawai
& Persediaan
payables
Tikar toko &
(Marc)
Pekerja sarang
Pemasok
Persediaan
Cek sarang
Pekerja sarang
material
Sarang, tikar &
vendor
kas
perlengkapan
48 | m o d e l R E A L
Matrik Model Proses Bisnis CherryBee
Lokasi
Tujuan bisnis
Pemicu peristiwa
Toko CherryBee
Mempekerjakan
Butuh tenaga kerja
pekerja terampil dan
dapat
dengan
diandalkan
harga
wajar
Membayar
Toko CherryBee
yang
hanya
untuk layanan yang
diterima,
Toko penjual
toko penjual
atau
jasa jatuh tempo
pada waktu yang tepat
Memiliki tikar &
Kebutuhan akan tikar
persediaan di tangan
& persediaan
dibutuhkan,
membayar
CherryBee
untuk
membayar
saat
Di
Pembayaran
harga
terendah
Membayar persediaan
Pembelian
secara
persediaan
tepat
waktu
tikar
&
untuk
mempertahankan niat
baik vendor
49 | m o d e l R E A L
Gudang pasokan
Menyimpan bahan &
Pembelian
persediaan di lokasi
persediaan
yang
bidang
aman
nyaman
Pastikan
tikar
&
dan
gatal-gatal
Awal musim semi
itu healt dan siap
bidang
untuk diproduksi
Ekstrak semua madu
Sarang penuh dengan
pada titik yang tepat
madu
dalam waktu
tanpa
Gudang pasokan
limbah
Menghasilkan
madu
Gudang pasokan
bersih untuk dijual
Kemas madu dalam
wadah
Diekstrak madu
Madu disaring
yang
mempromosikan
umur
Gudang pasokan
simpan
panjang
Simpan
yang
madu
di
Madu dikemas
tempat yang aman dan
nyaman
Toko CherryBee
sampai
dibutuhkan di toko
Jual madu berkualitas
Pelanggan memasuki
dengan
toko
harga
yang
50 | m o d e l R E A L
pantas
Toko CherryBee
secepat
mungkin
Kumpulkan
pembayaran
menjualan madu
dari
pelanggan pada waktu
yang tepat
51 | m o d e l R E A L
Labor Acquisition/Maintenance/Payment Process (Akuisisi /
Pemeliharaan Tenaga Kerja /Proses Pembayaran)
Human labor
(Tenaga Kerja
Manusia)
Hire workers
(memperkerjakan
pekerja)
Marc
CherryBee
store (toko
cherryBee)
Pay Workers
(membayar
pekerja)
Hive Workrs
(pekerja
sarang)
Cash
(kas)
52 | m o d e l R E A L
Supplies and Materials Acquisition/Maintenance/ Payment
Process (Persediaan dan Bahan Akuisisi /Proses Pemeliharaan /
Pembayaran)
Supply Barn
(Gudang
persediaan)
Hive Workrs
(pekerja sarang)
Store mat. &
supplies
Material & supplies
(persediaan &bahan)
Marc
Vendor store
(toko penjual)
Purchase mat.
& supplies
Vendor
(penjual)
CherryBee
store (toko
cherryBee)
Pay Workers
(membayar
pekerja)
Cash (kas)
53 | m o d e l R E A L
Sales/Collection Process (Proses Penjualan / Pengumpulan)
Packaged
honey
(membungku
s madu)
Sell honey
(menjual
madu)
CherryBee store
(toko
cherryBee)
Cash
(kas)
Marc
Collect
payment
(mengambil
keuuntungan)
customer
(pelanggan)
54 | m o d e l R E A L
Conversion Process (Proses Konversi)
Hive (sarang lebah)
Check hives
(mengecek
sarang)
field
Material &
supplies
Honey in process
(proses madu)
Supplay barn
Packaged honey
(penegemassan
madu)
Extract
honey
(ekstra
madu)
Strain honey
(saring madu)
Packaged
honey
(penegemass
an madu)
Store honey
(penjualan
madu)
55 | m o d e l R E A L
Hive
Workrs
BAB V
A.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa model proses bisnis REAL merupakan suatu
metode formal untuk mengidentifikasi dan menunjukkan karakteristikkarakteristik dasar yang akan menggambarkan proses-proses bisnis dan
kejadian-kejadiannya. Terdapat 6 Langkah Pengembangan Model Proses
Bisnis REAL yaitu: 1. Mengerti/ memahami lingkungan organisasi dan
tujuan-tujuannya, 2. Meninjau proses-proses bisnis dan mengidentifikasi
kegiatan-kegiatan operasional yang penting secara strategi, 3.Menganalisa
setiap kejadian yang dikaji pada langkah ke-2, untuk mengidentifikasi
kegiatan resource (sumber daya),agent (pihak-pihak), dan location (lokasi)
yang terkait dengan suatu kejadian, 4.Mengidentifikasi perilaku, kebiasaan,
karakteristik, dan atribut dari sumber daya (resource), kejadian-kejadian
(event), pihak-pihak (agent), dan lokasi (location), 5.Mengidentifikasi dan
mendokumentasikan hubungan langsung (direct relationship) antara sumber
daya (resource), kejadian-kejadian (event), Pihak-pihak (agent), dan lokasi
(location), 6.Memvalidasi pemodelan REAL dengan pimpinan/orang-orang
bisnis.
B.
SARAN
Terlepas dari keterbatasan yang dimiliki, hasil penulisan makalah ini
diharapkan mempunyai implikasi yang luas untuk makalah selanjutnya
dengan topik yang sama. Dalampembuatan makalah selanjutnya kami
berharap dapat lebih fokus dan mendetail, hendaknya dapat memperbanyak
sumber-sumber bukan hanya dari internet tetapi dari buku sehingga lebih
akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
56 | m o d e l R E A L
DAFTAR PUSTAKA
Ardianda, erhan “Business Prosess Model”, www. acamedia.edu dalam:
http://www.academia.edu/15467996/Business_process_modelDiakses 29 mei 2017.
Blogdarmanto
ipan,
“pemodelan
proses
bisnisspot.co.id
dalam:
http://ipandarmanto3rut.blogspot.co.id/2011/01/pemodelan-proses-bisnis.html Diakes
29 mei 2017. Diakses 31 juni2017.
Juli, Wiwin, “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI:BAB 10-PENDEKATAN
REA
UNTUK
PEMODELAN
PROSES
BISNIS”,
blogspot
dalamhttp://dokumen.tips/documents/pendekatan-rea-untuk-pemodelan-prosesbisnis.html#Diakses 29 mei 2017.
Khadir, mohammad, “pendekatan rea untuk pemodelan proses bisnis”, blogsopt