STRATEGI DAN MANAJEMEN STRATEGI dinamika

STRATEGI DAN MANAJEMEN STRATEGI
A. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai
"the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan
dalam peperangan. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk
mendapatkan kemenangan atau mecapai tujuan. Strategi pada dasarnya
merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi,
politik, ekonomi,sosial-budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah
aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki
taktik

untuk

mencapai

tujuan


secara

efektif.

Strategi

dibedakan

dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang
lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kalimencampuradukkan ke
dua kata tersebut.
Pengertian khusus strategi yaitu merupakan suatu tindakan yang
bersifat terus-menerus mengalami peningkatan dan dilakukan sesuai dengan

1

sudut pandang tentang apa yang diinginkan serta diharapkan oleh para konsumen
untuk waktu di masa depan. Dengan strategi ini maka ada yang hampir dimulai
dari apa yang selalu untuk bisa terjadi dan bukan yang dimulai dari apa yang

terjadi. Dengan terjadinya ada suatu kecepatan berinovasi pada pasar yang baru
dan juga perubahan-perubahan pola konsumen yang sangat memerlukan
kemampuan inti maka hendaknya perusahaan perlu untuk mencari dan
mengambil kemampuan inti atau juga kompetensi inti di dalam bisnis yang
dilakukan.

B. Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen Strategik adalah suatu rangkaian aktivitas terhadap pengambilan
keputusan yang bersifat mendasar dan komprehensif, dan disertai dengan
penetapan cara aplikasinya yang dibuat oleh pimpinan dan juga dilaksanakan
oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat di dalam suatu perusahaan dalam
mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen strategik ini juga suatu sistem
yang digunakan sebagai satu kesatuan dalam memiliki beragam komponen saling
berkaitan dan mempengaruhi antara satu dan lainnya serta bergerak secara
serentak menuju arah yang sama pula.
Bagian ilmu Manajemen Strategik ini senantiasa akan menyikapi pada
dinamika-dinamika yang terjadi baik itu dari lingkungan internal maupun
eksternalnya yang kemudian akan berlanjut dengan bagaimana cara berupaya

2


untuk menyesuaikan hingga pada akhirnya pada tujuan yang telah ditetapkan itu
dapat segera terlaksana atau direalisasikan dengan baik.
Manajemen Strategik berdasarkan pada seluruh ruang lingkup pekerjaannya.
Dengan demikian dapat dimanfaatkan secara baik untuk lingkungan makronya
misalnya di dalam manajemen pemerintahan dan juga dapat dimanfaatkan pula
untuk di lingkungan mikronya misalnya di dalam manajemen perusahaan atau
organisasi. Akan tetapi disini hanya perlu dipahami bahwa di dalam penggunaan
ruang lingkup makro dan mikro ada sejumlah perbedaan yang begitu mendasar
meliputi sebagai berikut :


Kebijakan makro yang harus digunakan dan diperhatikan yaitu subyek dan objek
dalam suatu manajemen tersebut adalah yang berupa para masyarakat yang
bersifat aggregate, sedangkan untuk ruang lingkup mikro maka perhatiannya pun
terhadap subyek dan obyek di suatu manajemen berupa individual rumah tangga



perusahaan atau para pelanggan yang memakai hasil produksi.

Disamping itu mengenai prinsip kerja untuk manajemen strategik makro
kemungkinannya perhatian mengarah pada efektivitas, sedangkan pada
manajemen strategik yang rangkumannya secara mikro maka harus sesuai kepada
prinsip kerja efisiensinya.

1.

Karakteristik Manajemen Strategik
Pada umumnya manajemen ini sungguh berbeda dengan lainnya dimana
manajemen strategi ini senantiasa menyikapi dinamika terjadinya suatu
perubahan lingkungan sehingga bisa mempengaruhi terhadap implementasi
3

manajemen itu sendiri serta berupaya untuk merealisasikan tujuan yang telah
ditetapkan dengan sejalan pada hal tersebut maka berikut ini akan ditunjukkan
karakteristik manajemen strategik :
a. Manajemen strategik bersifat jangka panjang,
b. Manajemen strategik bersifat dinamik,
c. Manajemen strategik merupakan sesuatu yang berpadu oleh manajemen
operasional,

d. Manajemen strategik perlu dimotori oleh unsur-unsur pada manajer tingkat
puncak,
e. Manajemen strategik berorientasi dan mendekati untuk masa depan.
f. Manajemen strategik senantiasa harus didorong dan didukung dalam
pelaksanaannya oleh semua sumber daya ekonomi yang tersedia.
Era globalisasi ekonomi ini untuk menghadapinya maka dimana kegiatan dalam
berusaha bukan saja dibatasi oleh lingkup batas negara nasional sehingga untuk
tingkat perubahan lingkungan serta dinamika yang secara langsung atau tidak
langsung akan mempengaruhi manajemen dan kehidupan pekerjaan kemudian
dengan sendirinya para pemimpin perusahaan harus dapat menyikapinya melalui
dengan melakukan penyesuaian yang penuh kebijakan. Maka seharusnya setiap
pemimpin dalam perusahaan akan melaksanakan manajemen strategik bagi
perusahaannya.
2. Proses Manajemen Strategi
a. Formulasi Strategi,
Meliputi pengembangan misi bisnis, mengidentifikasi peluang dan
ancaman eksternal, mengukur dan menetapkan kekuatan dan kelemahan

4


internal, menetapkan tujuan jangka panjang, mengumpulkan alternatif, serta
memilih strategi-strategi khusus yang akan diberlakukan untuk kasus-kasus
tertentu.
Di dalam formulasi strategi telah mencakup tentang obyek organisasi baru
yang akan digarap, obyek bisnis yang akan ditinggalkan, pengalokasian sumber
daya (baik sumber daya finansial maupun sumber daya non finansial), apakah
perlu mengembangkan kegiatan atau diversifikasi produk, apakah akan masuk
pasar internasional atau cukup pada pasar domestik, apakah diperlukan merger
atau tidak, dan bagaimana menghindarkan diri dari pengambilalihan organisasi
oleh pesaing.
Karena tidak ada organisasi yang mempunyai sumber daya tak terbatas,
maka strategi harus berni memutuskan strategi alternatif mana yang akan
memberi dampak positif terbaik sehingga akan memberikan keuntungan
optimal bagi perusahaan. Strategi harus memberikan keunggulan komparatif
dan pada khirnya dalam jangka panjang dapat memberikan keunggulan
kompetitif.
b. Mengimplementasikan strategi,
Sering juga disebut sebagai tahapan dari tindakan manajemen
strategi. Dalam tahapan ini perusahaan menetapkan atau merumuskan tujuan
perusahaan tahunan (annual objective of business), memikirkan dan

merumuskan kebijakan, motivasi karyawan serta mengalokasikan sumberdaya
sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan.
5

Implementasi strategi meliputi budaya yang mendukung pengembangan
organisasi bisnis, menciptakan struktur organisasi yang efektif, merefleksikan
berbagai usaha pemasaran, mempersiapkan anggaran, mengembangkan dan
memanfaatkan sistem informasi, serta memotivasi individu agar mau
melaksanakan dan berkerja sebaik mungkin. Implementasi strategi memerlukan
kinerja dan disiplin yang tinggi yang juga harus diimbangi dengan imbalan
yang memadai.
c. Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi,
evaluasi dan pengawasan merupakan tahap terakhir dalam proses
strategi. Semua strategi merupakan subyek modifikasi di masa yang akan
datang, sebab berbagai faktor internal dan eksternal akan selalu mengalami
perubahan. Evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu
1. mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang
sedang berlangsung,
2. mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
3. mengambil berbagai tindakan perbaikan.

Evaluasi sangat diperlukan bagi suatu organisasi bisnis, sebab keberhasilan
usaha saat ini tidak akan menjadi keberhasilan perusahaan di masa yang akan
datang. Bahkan keberhasilan saat ini dapat menimbulkan persoalan-persoalan

6

baru yang berbeda. Demikian juga apabila terjadi kegagalan, maka persoalan
baru muncul dan harus dihadapi agar menghidupkan kembali usaha yang sudah
gagal.
Dalam suatu organisasi yang besar, proses formulasi, implementasi, evaluasi
dan

pengawasan

strategi

yaitu tingkatan corporate,

terdapat
tingkatan


pada
unit

3

(tiga)

tingkatan

bisnis (divisi),

dan

hirarki,
tingkatan

fungsional.
3. Prinsip Manajemen Strategi
1. Perencanaan Strategis Menembus (merembes),

Semua manajer pada berbagai divisi harus belajar berfikir strategis. Semua
tingkat manajerial temasuk supervisor akan terlibat dalam manajemen strategi
dengan cara tertentu. Setiap tingkat pola dan cara yang akan diambil berbeda,
tetapi mengarah pada suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2. Proses Perencanaan Komprehensif, artinya perencaan di dasarkan pada
kebutuhan dan pengembangan usaha, bukan di buat asal-asalan.
4. Komponen Proses Manajemen Strategi
a. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan
strategi

organisasi

untuk

jangka

panjang

merupakan


acuan

dalam

merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai

7

keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat
didalamnya.
b. Tujuan, yang merupakan hasil akhir dari suatu aktivitas atau kinerja.Dalam
tujuan ini akan ditegaskan apa yang akan dicapai, kapan, berapa yang harus
dicapai.
c. Strategi, yaitu keterampilan dan ilmu memenangkan persaingan. Karena
persaingan merupakan perebutan pangsa pasar (konsumen), sedangkan
konsumen stiap saat mengalami perubahan, maka strategi harus dikelola
sedemikian rupa agar tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang
perusahaan dapat trcapai.
d. Kebijakan, yaitu cara mencapai tujuan perusahan. Kebijakan meliputi garis
pedoman, aturan dan peraturan serta prosedur guna mendukung usaha
pencapaian tujuan.
f. Profil Perusahaan, yang menggambarkan keaadan perusahaan baik dari sisi
keuangan, sumberdaya manusia, dan sumberdaya pisik.
g. Lingkungan ekternal, semua kekuatan yang akan mempengruhi pilihan strategi
serta mendefinisikan situasi kompotitifnya.
h. Lingkungan Internal, meliputi semua unsur bisnis yang ada di dalam
perusahaan.

8

i. Analisis Strategi dan Pilihan, terutama ditujukan pada keputusan investasi untuk
masa yang akan datang.
j. Strategi Unggulan, yaitu rencana umum dan komprehensif dari semua tindakan
utama yang ditujukan kepada pencapaian tujuan dalam lingkungan yang
dinamis.
k. Strategi Fungsional, merupakan penjabaran dari strategi umum yang akan
dilaksanakan oleh bagian-bagian (divisi)
5. Fungsi Produksi Dalam Manajemen Strategi
Produksi merupakan nama lain dari operasi. Fungsi produksi dikejakan oleh
orang-orang yang ada di dalam organisasi yang bertugas menghasilkan barang dan
jasa (produk) yang nantinya akan dikirim kepada konsumen. Produk yang
dihasilkan baik ukuran, kuantitas, kualitas, maupun harganya harus sesuai dengan
karekteritik konsumen, karena jika tidak konsumen akan menolaknya. dari sisi
produsen. Jadi pada akhirnya konsumen adalah penentu segala-galanya.
6. Fungsi Pemasaran Dalam Manajemen Strategi
Fungsi

pemasaran

merupakan

dimensi

pertama

dan

utama

dari

perusahaan. Pemasaran berada pada garis terdepan karena akan berhadapan
langsung dengan masyarakat konsumen. Pemasaran meliputi: perencanaan dan
pelaksanaan penetapan harga, promosi, dan distribusi produk. Pemasaran juga

9

harus dapat mengetahui secara tepat setiap perubahan yang terjadi dengan prilaku
konsumen.
Dari hasil pemantauan pemasaran ini dibawa ke rapat manajemen puncak
untuk dibahas dan dirumuskan dalam proses manajemen strategi. Analisis pasar
akan meliputi: analisis pasar, analisis kecenderungan pasar, analisis peluang pasar,
dan analisis segmentasi pasar. Prinsip utama dalam pemasaran adalah bagaimana
mengupayakan agar produk yang dihasilkan dapat diterima konsumen.
7. Fungsi Keuangan Dalam Manajemen Strategi
Fungsi keuangan merupakan aktivitas yang dihasilkan oleh perpaduan dari
aktivitas produksi, aktivitas pemasaran, aktivitas sumberdaya manusia, dan
aktivitas lainnya. Aktivitas pemasaran merupakan aktivitas yang menghasilkan
uang, sedangkan aktivitas lain di luar pemasaran merupakan aktivitas
mengeluarkan uang. Pengeluaran uang dapat berbentuk biaya, dapat pula
berbentuk beban.
Sedangkan enerimaan uang dapat berupa pinjaman, setoran modal, atau
penerimaan dari hasil penjualan. Untuk mengetahui sampai sejauhmana fungsi
keuangan berjalan dengan efektif, maka analisis yang dilakukan berhubungan
dengan analisis rasio, analisis pulang pokok (break event), analisis nilai sekarang,
analisis nilai akan datang, analisis potensi, analisis penyimpangan dan

10

keberhasilan, dan berbagai analisis lainnya. Dalam melakukan analisis di atas data
yang diunakan biasanya diambil dari laporan keungan perusahaan.
8. Fungsi Sumberdaya Dalam Manajemen Strategi
Semua fungsi bisnis tidak akan berjalan dengan sendirinya meskipun telah
dilengkapi dengan berbagai peralatan modern. Semua fungsi hanya akan bergerak
jika dilengkapi dengan sumberdaya manusia. Kualitas pekerja biasanya sangat
tergantung pada kualitas sumberdaya manusia. Semakin baik kualitas sumberdaya
manusia, semakin baik pula kinerja dan produk yang dihasilkan dan akan semakin
berkualitas pula proses manajemen strateginya. Analisis sumberdaya manusia
dalam

proses

manajemen

strategi

meliputi:

rekrutmen,

pelatihan

dan

pengembangan.
Dalam proses manajemen strategi, penerimaan (rekrutmen) sumberdaya
manusia harus melalui proses merit yaitu proses rekrutmen tenaga kerja
berdasarkan pertimbangan rasional, obyektif. Tidak dibenarkan menggunakan
sistem Spoil, yaitu proses rekrumen berdasarkan pertimbangan kenalan, hubungan
baik, keluarga, suka dan tidak suka, serta belas kasihan.
9. Fungsi Riset dan Pengembangan Dalam Manajemen Strategi
Karena lingkungan perusahaan senantiasa mengalami perubahan dan
karena di dalam manajemen strategi setiap perubahan harus diantisipasi, maka
untuk mengetahi secara lebih cepat dan tepat tentang perubahan yang terjadi perlu
11

dilakukan penelitian. Perubahan lingkungan biasanya mengarah pada perubahan
kualitas yang lebih baik, oleh karenanya penelitian yang dilakukan harus ditujukan
untuk pengembangan produk.

12