PENGARUH KEPERCAYAAN WAJIB PAJAK PADA AC

PENGARUH KEPERCAYAAN WAJIB PAJAK PADA ACCOUNT REPRESENTATIVE TERHADAP
KEPATUHAN WAJIB PAJAK
(STUDI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PERUSAHAAN MASUK BURSA EFEK
INDONESIA)
Choiriyah
Siti Ragil Handayani
Maria Goretti Wi Endang NP
(Ps Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya,
105030400111017@mail.ub.ac.id)
ABSTRACT
The purpose of this research is to know simultan and partial influence of taxpayer’s trust on account representative
toward to tax compliance. Taxpayers trust represented by three variables: ability, benevolence and integrity. The
method used in this research is explanatory research method, using a questionnaire as a data tool that distributed
directly to 93 respondents. Analysis data in this study using descriptive analysis and multiple linear regression
analysis aided by SPPS software version 17. The results of this paper indicated thatability variable, benevolence
variable and Integrity variablesimultaneously have a significant effect toward taxpayer compliance but partially
only ability and benevolence variable has a significant effect toward tax compliance. So that Account representative
required to have ability, benevolence and integrity in order to improve tax compliance.
Keywords: trust, ability, benevolence, integrity, account representative, tax compliance

PENDAHULUAN


Berdasarkan

tabel

1

dapat

dilihat

Penerimaan pajak merupakan sumber

besarnya kontribusi penerimaan pajak terhadap

utama atau tulang punggung penerimaan negara

APBN sejak tahun 2009-2012 cukup signifikan

yang digunakan untuk pembiayaan pemerintah


yaitu

dan pembangunan. Penerimaan dari sektor pajak

meningkatkan

diharapkan mampu mengurangi ketergantungan

tahunnya, DJP melakukan Reformasi Perpajakan

pada utang luar negeri serta membangkitkan

di Indonesia yang dilaksanakan pada tahun

kembali kepercayaan diri bangsa Indonesia. Hal

1983. Pada awal tahun 2003 dibentuk Tim

ini selaras dengan misi yang diemban oleh


Modernisasi Administrasi Perpajakan Jangka

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) selaku otoritas

Menengah

pajak untuk menghimpun penerimaan negara

perpajakan modern. Ciri khas dari Sistem

dari sektor pajak guna menunjang kemandirian

Administrasi Perpajakan Modern adalah adanya

pembiayaan

Account

Anggaran


Penerimaan

Belanja

mencapai

lebih

dari

penerimaan

yang

70%.
pajak

menyusun


(AR).

Representative

Upaya
disetiap

administrasi

AR

berfungsi

Negara (APBN) (Iswahyudi dalam Harinurdin,

sebagai jembatan atau mediator antara Wajib

2009). Kontribusi penerimaan pajak terhadap

Pajak dengan Kantor Pelayanan Pajak (KPP)


negara dapat dilihat pada tabel berikut:

(Suparman, 2008). SetiapAR harus profesional
dan memiliki knowledge, skills, dan attitude yang

Tabel 1 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak di
Indonesia

Thn

2009
2010
2011
2012

telah distandardisasi(Pandiangan,2008;28).
Bagi

Target

Penerim
aan
Pajak
(Triliun
Rupiah)

Realisasi
Penerim
aan
Pajak
(Triliun
Rupiah)

620
743
878,7
1.032,6

620
723,3

872,6
980,1

Pendapa
tan
Negara
(Triliun
Rupiah)

992,2
1.165,3
1.292,1

Persentase
Realisasi
Penerimaan
Pajak
terhadap Total
Pendapatan
Negara (%)

73,2
72,9
74,9
75,9

Sumber: Kementerian Keuangan RI (2012)

WP,

AR

berfungsi

sebagai

komunikator sekaligus wakil dari citra kantor
pajak. Pada prinsipnya, seluruh WP akan
mempunyai AR yang bertanggung jawab untuk
memberikan jawaban atas setiap pertanyaan
yang diajukan oleh WP dengan menekankan

pada fungsi pelayanan dan pengawasan secara
profesional
satisfaction

sebagai
dan

good

perwujudan
corporate

customer
governance,

kepuasan WP dapat meningkat. Kepuasan WP

sebagai pelanggan atau ketidakpuasannya dapat

masuk bursa, termasuk mengadministrasikan


menjadi refleksi kinerja AR.

urusan

perpajakan

perusahaan-perusahaan

Kepercayaan adalah faktor penting yang

tersebut serta menggali potensi perpajakannya.

dapat mengatasi krisis dan kesulitan antara

Berdasarkan data tahun 2012, penerimaan KPP

organisasi dengan pelanggan. Selain itu juga

Perusahaan Masuk Bursa mengalami penurunan

merupakan aset penting dalam membangun

dibandingkan tahun 2011. Pada tahun 2011

hubungan jangka panjang. Kepercayaan adalah

mencapai 95,39% dari target Rp 20,44 triliun atau

sejumlah keyakinan spesifik terhadap integritas -

sebesar Rp 19,5 triliun. Pada tahun 2012,

kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan

penerimaan pajak sebesar Rp 17,4 triliun atau

menepati janji(Luarn dan Lin, 2003:156).

77,91% dari target 2012 sebesar Rp 22,35 triliun

Faktor yang membentuk kepercayaan

dan pemerintah menargetkan penerimaan pajak

seseorang terhadap yang lain ada tiga yaitu

tahun 2013 dari perusahaan yang tercatat di

kemampuan (ability), niat baik (benevolence), dan

Bursa Efek Indonesia sebesar Rp 113 triliun dari

integritas (integrity) (Mayer et al.,Rofiq,2009:32).

total penerimaan negera dari sektor pajak

Berdasarkan

sebesar Rp 980,1 triliun di tahun 2012 seperti

survei

dari

berbagai

lembaga

independen terkemuka seperti KPK misalnya

yang dikatakan Fuad Rahmany(El Hida, 2013).

menunjukkan bahwa nilai total integritas DJP

Tax gap merupakan besarnya sejumlah

sebesar 7,65 jauh lebih besar dari standar

penerimaan pajak yang hilang karena adanya

minimal integritas yang ditetapkan sebesar 6,0

ketidakpatuhan

dan juga jauh lebih baik daripada nilai rata-rata

bentuknya

integritas 15 unit layanan vertikal tujuh instansi

dilaporkan

pemerintah dan BUMN yang disurvei yaitu 6,4

pengurang penghasilan yang lebih dilaporkan

dengan skala nol sampai sepuluh. Fakta statistik

(overstated deductions

dan survei menunjukkan bahwa:

Santoso, 2008). Menurut Pongtuloran (2010)

dari

berupa

Wajib

penghasilan

(underreported

Pajak,

yang

yang

tidak

income)

maupun

Sommerfeld et al.,dalam

Direktorat Jenderal Pajak terus meningkat

dalam Berutu dan Harto (2013), besarnya tax gap

kinerjanya dari tahun ke tahun sejak

mencerminkan tingkat kepatuhan membayar

reformasi pajak digalakan, namun selama

pajak (tax compliance), semakin besar tax gap

masyarakat belum percaya penuh bahwa

menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan Wajib

para

Pajak dalam membayar pajak semakin buruk,

pejabat

negara

mendayagunakan

uang

di

Indonesia

pajak

untuk

sedangkan semakin kecil tax gap menunjukkan

kemaslahatan bangsa dan negara dan bukan

bahwa kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar

untuk kepentingan pribadi atau partai

pajak

politik maka tingkat kepatuhan Wajib Pajak

menunjukkan bahwa penelitian yang berkaitan

masih rendah (Hadi, 2014).

dengan kepatuhan Wajib Pajak tidak hanya

semakin

baik.

Perkembangan

Tax Compliance atau kepatuhan pajak

terfokus pada pembayar pajak, tetapi juga

diartikan sebagai kondisi ideal Wajib Pajak yang

terfokus pada profesional di perusahaan yang

memenuhi

ahli di bidang perpajakan (tax professional)

peraturan

perpajakan

serta

melaporkan penghasilannya secara akurat dan
jujur

(Harinurdin,2009).

Dari

kondisi

(Magro, Spilker et al., dalam Mustikasari 2007).

ideal

Inilah

yang
judul

menjadi

dasar

“Pengaruh

peneliti

Kepercayaan

tersebut, kepatuhan pajak didefinisikan sebagai

mengambil

suatu keadaan Wajib Pajak yang memenuhi

Wajib

semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada

hak perpajakannya dalam bentuk formal dan

Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk

kepatuhan material. Salah satu tolak ukur untuk

Bursa Efek Indonesia)

Pajak

Pada

Account

Representative

mengukur perilaku Wajib Pajak adalah tingkat
kepatuhannya melaksanakan kewajiban mengisi

TINJAUAN PUSTAKA

dan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)

Penelitian terdahulu

secara benar dan tepat waktu.

Suryadi

(2006)

yang

berjudul

Model

KPP Perusahaan Masuk Bursa adalah

kausal pelayanan, kepatuhan wajib pajak dan

KPP yang memberikan pelayanan terhadap

pengaruhnya terhadap penerimaan pajak. Hasil

kepentingan perpajakan perusahaan-perusahaan

dari penelitian menunjukkan kesadaran wajib

pajak, pengetahuan perpajakan, karakteristik

tertentu.

wajib pajak dan penyuluhan perpajakan tidak

Keuangan

berpengaruh signifikan sedangkan kepatuhan

98/KMK.01/2006 menimbang bahwa pada Kantor

berpengaruh signifikan terhadap penerimaan

Pelayanan

pajak.

mengimplementasikan organisasi moderen, telah
Suhendra (2010) yang berjudul pengaruh

Berdasarkan

Keputusan

Menteri

Republik

Indonesia

Nomor

Pajak

yang

telah

ditetapkan adanya Account Representative yang

tingkat kepatuhan wajib pajak badan terhadap

mengemban

peningkatan

penghasilan

melalui pemberian bimbingan atau himbauan,

badan. Hasil penelitian menunjukan tingkat

konsultasi, dan pengawasaan terhadap Wajib

kepatuhan dan pemeriksaan pajak berpengaruh

Pajak.

secara

penerimaan

simultan

pajak

dan

parsial

terhadap

penerimaan pajak.

tugas

ekstensifikasi

perpajakan

Tugas dan fungsi Account Representative
adalah sebagai berikut:

Widodo (2012) yang berjudul pengaruh

1. Sebagai pegawai penghubung (liaison officer)

persepsi Wajib Pajak mengenai petugas pajak,

yang menjadi tanggungjawab untuk seluruh

kepercayaan Wajib Pajak dan Kepuasan Wajib

jenis pajak (PPh, PPN, PPnBM, PBB, BPHTB).

Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hasil
penelitian

menunjukan

kepuasan

Wajib

kepercayaan

Pajak

berpengaruh

signifikan sedangkan persepsi

dan
secara

2. Memahami segala ruang lingkup usaha dan
pekerjaan

Wajib

Pajak

yang

menjadi

tanggung jawabnya.

Wajib Pajak

3. Melakukan pengawasan terhadap seluruh

mengenai petugas pajak tidak berpengaruh

kewajiban perpajakan Wajib Pajak yang

secara signifikan terhadap kepatuhan Wajib

menjadi tanggung jawabnya.

Pajak.

4. Membangun hubungan yang sehat, jujur dan

Teori Pajak

transparan dengan Wajib Pajak yang menjadi

Definisi pajak menurut Soemitro dalam
9:

Resmi

menjelaskan

pajak adalah iuran

tanggung

jawabnya

tercipta

kesadaran Wajib Pajak dalam memenuhi hak

rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-

dan

undang (yang dapat dipaksanakan) dengan

(voluntary compliance).

tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi)

sehingga

kewajiban

di

bidang

perpajakan

5. Berkewajiban member data dan informasi

yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang

mengenai

digunakan

tanggung jawabnya kepada seksi terkait

untuk

membayar

pengeluaran

umum

untuk

Beberapa sistem pemungutan, yaitu official
assesstment system, self assesstment system, dan

Wajib

tujuan

maupun

Pajak

yang

peningkatan

penegakan

menjadi
kepatuhan

hukum

(dengan

persetujuan tertulis Kepala Kantor).

with holding system. Mekanisme pemungutan dan

6. Berkewajiban memutakhirkan (update) data

pemotongan pajak harus memenuhi persyaratan

dan informasi yang berkaitan dengan Wajib

empat asas (Smith dalam Prawoto, 2010; 56)

Pajak yang menjadi tanggung jawabnya.

yaitu asas equalit, asas certainty, asas convenience
of payment dan asas efficiency.

7. Melaporkan seluruh kegiatan yang dilakukan
kepada atasannya langsung.

Pajak memiliki peranan yang penting

Teori Kepercayaan

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

Kepercayaan

(trust)

didefinisikan

khususnya dalam pelaksanaan pembangunan

sebagai

karena pajak merupakan sumber pendapatan

pelanggan merasa puas dan nyaman atas

negara untuk membiayai semua pengeluaran

pemenuhan tanggungjawab pemberi barang dan

negara termasuk pengeluaran pembangunan.

jasa. Kepercayaan merupakan kerelaan atas

Teori Account Representative

ketersediaan

Account

di

Direktorat

dengan

pegawai

Direktorat

keandalan

Representative

Jenderal

Pajak

adalah

Jenderal

Pajak

yang

wewenang,

dan

memberikan

pelayanan,

kepercayaan

diberi

kepercayaan,

tanggungjawab
pembinaan,

untuk

partner
dan

yang

timbul

melakukan

yang

pertukaran

dipercaya,

integritasnya.

karena

karena

Kepercayaan

adalah suatu kemauan atau keyakinan mitra

untuk

pertukaran untuk menjalin hubungan jangka

dan

panjang untuk menghasilkan kerja yang positif

pengawasan secara langsung kepada Wajib Pajak

(Crosby et al., 2000 dalam Yulianto dan Waluyo,

dalam menjalankan bisnisnya. Informasi yang

2004:349).

diberikan kepada konsumen apakah benar

Kepercayaan

ada

ketika

sebuah

kelompok percaya pada sifat terpercaya dan
integritas mitra. Kepercayaan adalah ekspektasi

sesuai dengan fakta atau tidak. Kim dan
Tadisina

(2003)

mengemukakan

bahwa

integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran

yang dipegang oleh individu bahwa ucapan

(fairness), pemenuhan (fulfillment), kesetiaan

seseorang

(loyalty),

dapat

diandalkan.

Kelompok

keterus-terangan

(honestly),

terpercaya perlu memiliki integritas tinggi dan

keterkaitan (dependability), dan

dapat dipercaya, yang diasosiasikan, dengan

(reliabilty .

kualitas yaitu: konsisten, kompeten, jujur, adil,

kejujuran, keadilan, dan kepercayaan yang

bertanggungjawab, suka membantu dan baik

diberikan

(Morgan dan Hunt, 2004 dalam Yulianto dan

2004:640).

Waluyo, 2004:350). Kepercayaan adalah sejumlah

Teori Kepatuhan

keyakinan spesifik terhadap integritas, kejujuran

Sedangkan
kepada

kehandalan

integritas

konsumen

adalah

(Koeszeig,

Kepatuhan pajak (tax compliance) adalah

pihak yang dipercaya dan kemampuan menepati

Wajib

janji (Luarn dan Lin, 2003:156).

memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan

Pajak

mempunyai

kesediaan

untuk

Faktor yang membentuk kepercayaan

aturan yang berlaku tanpa perlu diadakannya

seseorang terhadap yang lain ada tiga yaitu

pemeriksaan, investigasi seksama, peringatan,

kemampuan (ability), niat baik (benevolence), dan

ataupun ancaman dan penerapan

integritas (integrity) (Mayer et al., dalam Rofiq,

hukum maupun administrasi (James dalam

2009:32). Ketiga faktor tersebut dapat dijelaskan

Santoso,2008).

sebagai berikut:

sanksi baik

Adapun jenis-jenis kepatuhan Wajib

1. Kemampuan (Ability)

Pajak (Devano dan Rahayu,2006:110) adalah:

Kemampuan mengacu pada kompetensi

1. Kepatuhan formal adalah suatu keadaan

dan karakteristik penjual/organisasi dalam

dimana wajib pajak memenuhi kewajiban

mempengaruhi dan mengotorisasi wilayah

secara formal sesuai dengan ketentuan dalam

yang spesifik. Dalam hal ini, bagaimana

Undang-undang perpajakan

Account Representative mampu menyediakan,

2. Kepatuhan material adalah suatu keadaan

melayani, sampai mengamankan transaksi

dimana

dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa

substantif/hakikatnya

Wajib Pajak memperoleh jaminan kepuasan

ketentuan material perpajakan yaitu sesuai isi

dan keamanan dalam melakukan transaksi.

dan jiwa Undang-undang pajak kepatuhan

Kim dan Tadisina (2003) menyatakan bahwa

material juga dapat meliputi kepatuhan

ability meliputi kompetensi, pengalaman,

formal. Misalnya ketentuan batas waktu

pengesahan institusional, dan kemampuam

penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak

dalam ilmu pengetahuan. Kepercayaan yang

Penghasilan (SPT PPh) Tahunan tanggal 31

suatu mitra mempunyai ketrampilan yang

Maret. Apabila wajib pajak telah melaporkan

perlu untuk lakukan suatu tugas (Coetzee &

Surat

Eloff, 2005:498).

Tahunan sebelum atau pada tanggal 31 Maret

2. Niat baik (Benevolence)

wajib

Pemberitahuan

pajak

secara

memenuhi

semua

Pajak

Penghasilan

maka wajib pajak telah memenuhi ketentuan

Niat baik merupakan kemauan penjual

formal, akan tetapi isinya belum tentu

dalam memberikan kepuasan yang saling

memenuhi ketentuan material, yaitu suatu

menguntungkan dengan konsumen. Menurut

keadaan

Kim dan Tadisina(2003), benevolence meliputi

subtantive

perhatian, empati, keyakinan, dan daya

dimana

Wajib

memenuhi

Pajak

semua

secara

ketentuan

material perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa

terima . Seseorang dapat bersandar pada

undang-undang

kehendak baik lain untuk bertindak minat

material dapat meliputi kepatuhan formal.

seseorang terbaik. (Hoy & Tarter, 2004:254)

Wajib Pajak yang memenuhi kepatuhan

3. Integritas (Integrity)
Integritas

perpajakan.

Kepatuhan

material adalah Wajib Pajak yang mengisi
berkaitan

dengan

dengan jujur, lengkap dan benar Surat

bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual

Pemberitahuan (SPT) sesuai ketentuan dan

menyampaikannya ke KPP sebelum batas

kecil daripada α yaitu ,

< . 5 . Artinya H0

waktu berakhir.

ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, hal
ini menunjukkan bahwa Kemampuan, Niat Baik

Hipotesis Penelitian

dan Integritas berpengaruh secara simultan dan

Variabel-variabel yang digunakan dalam

signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

penelitian ini adalah kemampuan, niat baik,
integritas dan kepatuhan Wajib Pajak. Model

Tabel 2. Hasil Uji Simultan

penelitian yang digunakan adalah :

Sum of
Squares

Model
1

Kemampuan (X1)
Kepatuhan
Wajib Pajak

Niat baik (X2)

Mean
Square

df

Regression 113.842

F

Sig.

3 37.947 9.161

Residual

368.674

89

Total

482.516

92

.000a

4.142

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
Kepercayaan

Integritas (X3)

Wajib

Pajak

pada

Account

Representative dapat meningkatkan Kepatuhan
Wajib Pajak. Usaha dari DJP melaksanakan

Gambar 1. Model Hipotesis
Berdasarkan

model

hipotesis

diatas,

moderenisasi perpajakan dengan ciri khas utama

dihasilkan 2 hipotesis yakni:

adanya Account Representative yang bekerja

H1. Terdapat pengaruh secara simultan atara

secara profesional sebagai perwujudan good

variabel kemampuan, niat baik dan integritas

coorporate governance membuat kepatuhan Wajib

terhadap

Pajak

kepatuhan

Wajib

Pajak

di

KPP

meningkat.

Hal

ini

sesuai

dengan

Perusahaan Masuk Bursa

penelitian yang dinyatakan oleh Togler dan

H2. Terdapat pengaruh secara parsial atara

Scheinder

variabel kemampuan, niat baik dan integritas

berpengaruh positif terhadap tax morale warga

terhadap

Austria

kepatuhan

Wajib

Pajak

di

KPP

(2004)
dan

tingkat

tingkat

kepercayaan

kepatuhan

sangat

ditentukan dari moral perpajakan Wajib Pajak.

Perusahaan Masuk Bursa

Wajib Pajak yang percaya dengan pemerintah
METODE PENELITIAN

menunjukkan tingkat kepatuhan yang tinggi
jenis

dibandingkan dengan yang tidak percaya. Hal

penelitian explanatory research. Jenis penelitian ini

ini selaras dengan yang disampaikan Scholz dan

digunakan

Lubell (1998), tingkat kepercayaan Wajib Pajak di

Penelitian

ini

menggunakan

karena

peneliti

berupaya

memberikan penjelasan tentang hubungan yang

Amerika

terhadap

terjadi antara variabel-variabel dan menguji

tingkat

kepatuhan.

hipotesa yang dirumuskan sebelumnya. Sampel

kepercayaan individu dalam hal ini Wajib Pajak

yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak

mempengaruhi dorongan untuk berkomitmen

93 Wajib Pajak terdaftar di KPP Perusahaan

dan patuh terhadap peraturan yang berlaku.

Masuk

Bursa.

Teknik

analisis

data

yang

digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan
analisis regresi berganda.

Pengaruh Kemampuan, niat baik dan integritas
terhadap kepatuhan Wajib Pajak
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
bahwa variabel Kemampuan (X1), Niat Baik (X2)
dan Integritas (X3) secara simultan memiliki
pengaruh

signifikan

terhadap

variabel

Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Hal ini dapat dilihat
melalui

nilai

sig.

sebesar

dibandingkan dengan α =

0,000.

Jika

, 5, nilai sig. lebih

menentukan

Dengan

demikian

Pengaruh
Kemampuan
(X1)
terhadap
kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan,

HASIL DAN PEMBAHASAN

pemerintah

diketahui

kemampuan

(X1)

bahwa

t hitung

terhadap

kepatuhan(Y) adalah 3,323. Artinya t

variabel
variabel
hitung

>t

tabel

(3,323 >1,67). Dengan demikian, H0 ditolak dan
H1 diterima yang memberikan kesimpulan
bahwa kemampuan berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
Artinya,

dalam

perpajakannya,

hal

pemenuhan

kemampuan

kewajiban
Account

Representative dalam melaksanankan tugasnya

hanya 6.285 orang Account Representative atau

mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak.

petugas di lapangan yang mengingatkan para
Wajib Pajak, badan maupun perorangan agar
menaati

Tabel 3. Hasil Uji Parsial

1 (Constant) 23.764

Beta

menangani 3.948 Wajib Pajak. Dibandingkan
T

2.399

Sig.

9.905 .000

X1

.238

.072

.369

3.323 .001

X2

.178

.090

.262

1.980 .051

X3

-.116

.087

Peningkatan

angka

dengan negara maju yang pendapatan pajaknya

Std.
Error

B

Berdasarkan

tersebut, seorang Account Representative akan

Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model

kewajibannya.

-.160 -1.327 .188

kualitas

layanan

sangat baik, komposisi pegawai pajak Indonesia
sangat

tertinggal.

Seorang

petugas

pajak

(Account Representative) menangani 3.948 Wajib
Pajak. Di Jerman yang berpenduduk 80 juta,
terdapat 110 ribu pegawai pajak. Seorang
pegawai pajak menangani 727 orang. Australia
ada 25 ribu pegawai pajak untuk menangani 25

merupakan salah satu bentuk modernisasi sistem

penduduk,

administrasi perpajakan. Kemampuan Account

Jepang, 66 ribu pegawai pajak menangani 120

Representative dalam memberikan pelayanan

juta

yang terbaik mempengaruhi kapatuhan Wajib

Sedangkan Indonesia, 31 ribu pegawai pajak

Pajak. Hal ini selaras dengan penelitian yang

menangani

dilakukan oleh Siregar, Yuli, Saryadi dan Sari

orang.(Ambarita,2013)

penduduk

(2012:7) pelayanan yang dilakukan fiskus di KPP
Semarang

Tengah

menimbukan

sangat

pengaruh

baik

yang

sehingga

positif

dan

perbandingannya
atau

240

1

juta

1:1.000,

dan

berbanding
penduduk,

1.818.
1:7.700

Niat baik Account Representative selaku
petugas pajak dalam melayani Wajib Pajak
dengan

melakukan

komunikasi

yang

baik

signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal

memberikan pengaruh yang positif terhadap

ini dibuktikan dari t

kepatuhan

hitung

> t

tabel

yaitu sebesar

Wajib Pajak.

Mustikasari

(2007)

4.466 > 1.661, yang artinya kemampuan dalam

menyebutkan niat berpengaruh positif dan

memberikan pelayanan terbaik berpengaruh

signifikan terhadap kepatuhan. Namun karena

positif dan signifikan terhadap kepatuhan.

ketimpangan

Pengaruh niat baik (X2) terhadap kepatuhan

dengan Wajib Pajak yang ditangani membuat

jumlah

Account

Representative

variabel niat baik berpengaruh secara positif

Wajib Pajak (Y)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, diketahui bahwa besarnya t

hitung

namun tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan.

variabel X2 terhadap variabel Y adalah 1,980.

Pengaruh Integritas (X3) terhadap Kepatuhan

Artinya

Wajib Pajak (Y)

thitung

>

ttabel

(1,980>1,67).

Dengan

demikian H0 ditolak dan H1 diterima yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

memberikan kesimpulan bahwa Niat baik (X2)

dilakukan, diketahui bahwa besarnya t

Account Representative berpengaruh secara positif

variabel X3 terhadap variabel Y adalah -1,327.

walaupun tidak signifikan terhadap Kepatuhan

Artinya thitung < ttabel (-1,327 < 1,67). Dengan

Wajib Pajak (Y). Artinya dalam pemenuhan

demikian H1 ditolak dan H0 diterima yang

kewajiban perpajakannya, niat baik Account

memberikan kesimpulan bahwa Integritas (X3)

Representative mempengaruhi kepatuhan Wajib

Account Representative tidak berpengaruh secara

Pajak.

parsial terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y).

hitung

Niat baik Account Representative dalam

Sementara dari nilai probabilitas sig. variabel

memberikan perhatian, berbagi informasi dan

integritas (X3) diketahui sebesar 0,188 Artinya

dapat diharapkan dirasakan masih kurang. Hal

variabel X3 tidak berkontribusi secara signifikan

ini

terhadap variabel kepatuhan Wajib Pajak (Y).

dapat

terlihat

dari

jumlah

Account

Representative yang menangani Wajib Pajak.

(0.188 > 0,05).

Tahun 2012, jumlah Wajib Pajak terdaftar ada

Integritas Account Representative selaku

24,812 juta sedangkan jumlah pegawai pajak

petugas pajak masih dipandang sebelah mata

31.316 orang. Dari jumlah pegawai tersebut,

terutama dengan munculnya kasus penggelapan

pajak sejak 2010. Peristiwa itu menimbulkan

secara signifkan karena Wajib Pajak telah

sikap

bentuk

bersikap patuh. Terbukti dengan tingginya

melawan ketidakadilan dan ketidakpercayaan

tingkat kepatuhan Wajib Pajak di KPP

terhadap pengelolaan pajak. Tidak signifikannya

Perusahaan Masuk Bursa.

apatis

pengaruh

masyarakat

integritas

sebagai

terhadap

kepatuhan

menurut penelitian Braithwaite (2003) karena

Saran

kepatuhan Wajib Pajak lebih terikat untuk

Berdasarkan

kesimpulan

penelitian

kepentingan jangka pendek dari pada integritas.

tersebut,

Kepentingan jangka pendek berkaitan dengan

berupa:

penerimaan pajak. Integritas dibangun saat

1. Direktorat Jenderal Pajak menambah jumlah

mempertimbangkan jangka panjang. Penegakan

petugas pajak agar terjadi keseimbangan

penuh kapasitas

antara jumlah Wajib Pajak dengan petugas

Pajak

telah

dilakukan hanya jika Wajib
jelas

mengisyaratkan

atau

berulang

keengganan

untuk

kali
bekerja

sama. Berdasarkan data KPP Perusahaan Masuk

maka

peneliti

merekomendasikan

pajak yang menangani masalah perpajakan
masing-masing Wajib Pajak.
2. Direktorat

Jenderal

Pajak

meningkatkan

Bursa tingkat kepatuhan Wajib Pajak pada tahun

motivasi pegawai dengan memberikan reward

2013

apabila target penerimaan yang ditargetkan

mecapai

115,59%

dari

target

yang

direncanakan yakni 95%. Ini berbeda dengan
hasil penelitian yang disimpulkan oleh Rusy

kepada pegawai tercapai.
3. KPP Perusahaan Masuk Bursa diharapkan

(2007) yang menyatakan ada hubungan antara

meningkatkan

otoritas yang sah dengan kepatuhan. Persepsi

Representative

yang baik terhadap otoritas yang sah akan

keuangan,

meningkatkan kepatuhan dimana kredibilitas

bisnis Wajib Pajak yang diawasi, kemauan

dan integritas sebagai faktor pendorongnya.

untuk
sampai

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Kemampuan,

Niat

Baik,

dan

Integritas berpengaruh secara simultan dan
signifikan

terhadap

variabel

Kepatuhan

Wajib Pajak . Hal ini didukung dari berebagai
penelitian sebelumnya, yang menyatakan
bahwa kepercayaan berpengaruh terhdap
tingkat kepatuhan seperti penelitian Scholz
dan Lubell (1998). Sehingga dapat dikatakan
bahwa kepercayaan individu dalam hal ini
Wajib Pajak dapat mempengaruhi dorongan
untuk berkomitmen dan patuh terhadap
peraturan yang berlaku.
2. Variabel Kemampuandan Niat Baik Account
berpengaruh

Representative

secara

parsial

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Sementara
IntegritasAccount
berpengaruh

Representativetidak

secara

parsial

terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak. Kemampuan dan
Niat baik seorang Account Representative
mempengaruhi sikap Wajib Pajak dalam
melaksanakan
Sedangkan

kewajiban

integritas

tidak

dalam

membaca

pemahaman

mencari

Account
laporan

terhadap

data/informasi,

proses
dan

pemahaman terhadap teknologi informasi

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Variabel

kemampuan

perpajakannya.
berpengaruh

level

meningkatkan
sehingga

tertentu

guna

lebih

kepatuhan

Wajib

Pajak

penerimaan

pajak

di

KPP

Perusahaan Masuk Bursa dapat meningkat
atau sesuai dengan target yang ingin dicapai.
4. Untuk

peneliti

selanjutnya

hendaknya

menggunakan sampel yang lebih banyak dan
menambahkan

variabel

lain

serta

memperpanjang waktu pengamatan agar
hasilnya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anita Siregar, Yuli, Saryadi dan Listyorini,
Sari.2012.Pengaruh Pelayanan Fiskus dan
Pengetahuan
Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak.Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis.Universitas Diponegoro
Ambarita, Dom D.2013. Fuad Rahmany Dua Tahun
Mengemis
Agar
Pegawai
Pajak
Ditambah.http://www.tribunnews.com/bis
nis/2013/12/12/fuad-rahmany-dua-tahunmengemis-agar-pegawai-pajakditambah.(diakses pada tanggal 15 mei
2014)

Braithwaite, Valerie.2003.Tax System Integrity
and
Compliance.Journal
of
Legal
Philosophy,Vol 13: 269-287
Berutu,
Dian
Anggraeni,
And
Puji
Harto.2013. Persepsi
Keadilan
Pajak
Terhadap Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi (Wp Op). Disertasi Fakultas
Ekonomika
Dan
BisnisUniversitas
Diponegoro.
Coetzee, M dan Eloff, J.H.P.2005.Antonomous
Trust For Web Service.Internet Research,
Vol. 15 :498-507
Devano,
Sony
dan
Siti
Kurnia
Rahayu.2006.Perpajakan:Konsep, Teori dan
Isu.Jakarta:Kencana.
El Hida, Ramadhania.2013.Penerimaan Pajak
Emiten Bursa Anjlok, Hanya Rp 17,4
Triliun.http;//finance.detik.com.(diakses
pada tanggal 15 Januari 2014).
Hadi, Wiyoso.2014.Meningkatkan Kepatuhan Pajak
dimulai
dari
Pejabat
Negara.http://www.pajak.go.id.(diakses
pada tanggal 25 Februari 2014)
Harinurdin, Erwin.2009.Perilaku Kepatuhan
Wajib Pajak Badan.Jurnal Ilmu Administrasi
dan Organisasi,Vol. 16 No 2:96.
Hoy, W.K. dan Tarter, C.J. 2004. Organizational
justice in schools: no justice without trust.
International
Journal
of
Educational
Management; 18(4): 250-259
Kementerian Keuangan.2013.Realisasi Penerimaan
Pajak.http://kemenkeu.go.id (diakses pada
tanggal 16 Desember 2013).
Keputusan
Menteri
Keuangan
Nomor
98/KMK.01/2006
tentang
Account
Representative Pada Kantor Pelayanan Pajak
yang Telah Mengimplementasikan Organisasi
Moderen.
Kim, E., dan Tadisina, S., 2003. Customer’s Initial
Trust in E-Business: How to Measure
Customer’s Initial Trust, Proceedings of Ninth
Americas Conference on Information Systems,
pp. 35-41.
Koeszegi, S.T. 2004. Trust-building strategies in
inter-organizational negotiations. Journal
of Managerial Psychology, 19(6): 640-660.
Luarn, Pin. and Hsin-Hui Lin. 2003. A customer
Loyalty Model for E-Service Context.

Journal of Electronic Commerce Research, Vol.
4: 156 – 167
Mustikasari, Elia. 2007. Kajian Empriris Tentang
Kepatuhan Wajib pajak Badan di
Perusahaan Industri Pengolahan di
Surabaya. Simposium Nasional Akuntansi X,
Universitas Hasanudin Makassar.
Pandiangan,
Liberti.2008.Moderenisasi
dana
Reformasi Pelayanan Perpajakan: Berdasarkan
Undang-Undang Terbaru.Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Prawoto,
Agus.2010.Pengantar
Publik..Yogyakarta: BPFE.

Keuangan

Resmi,
Siti.2009.Perpajakan
Teori
Kasus.Jakarta: Salemba Empat.
Rofiq,

dan

Ainur.2007.Pengaruh
Dimensi
Kepercayaan (Trust) Terhadap Partisipasi
Pelanggan
E-Commerce.Tesis
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Rusy, Nadia.2007.Pengaruh Kekuasaan Atasan
Terhadap Komitmen Karyawan Pada
Perusahaan dan Kepatuhan Karyawan
Pada Atasan Di PT Zebra Nusantara Tbk.
Surabaya.Skripsi Fakultas Ekonomi STIE
Perbanas
Santoso,
Wahyu.2008.Analisis
Resiko
Ketidakpatuhan Wajib Pajak Sebagai
Dasar Peningkatan Kepatuhan Wajib
Pajak. Jurnal Keuangan Publik, Vol. 1, 2:532.
Scholz, John, T & Lubell, M.1998.Adaptive
Political Attitude: Duty, Trust and Fear as
Monitors of Tax Policy.American Journal of
Political Science.42, 398-417
Suhendra, Euphrasia Susy. 2010. Pengaruh
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan
Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak
Penghasilan Badan. Jurnal Ekonomi Bisnis
No. 1, Volume 15. Universitas Gunadarma
Suparman,
Raden.2008.Reformasi
Perpajakan.http://pajaktaxes.blogspot.com
(diakses pada tanggal 28 november 2013)
Suryadi.2006.Model
Hubungan
Kausanl
Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib
Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Penerimaan Pajak.Jurnal Keuangan Publik
Vol. 4 No. 1
Torgler, Benno & Scheneider, F.2004.Attitudes
towards paying taxes in Austria: An empirical

analysis.Kertas kerja Yale Centre for
Internasional And Area Studies, Leither
Program
in
Internasional
and
Comparative Political Economy.
Widodo, Puspita Rahayu.2012.Pengaruh Persepsi
Wajib Pajak dan Kepuasan Wajib Pajak
Terhadap Kepatuhan Waji Pajak.Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Surabaya.
Yulianto, Gatot dan Purwanto Waluyo.2004.
Pengaruh
Keefektifan
Komunikasi,
Kualitas Tekhnikal, Kualitas Fungsional
dan Nilai pelanggan pada Komitmen
Keterhubungan Pada Bandara Ahmad
Yani Semarang. Telaah Manajemen Vol 1,
Edisi 3 Magister STIE Stikubank Semarang.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25