Laporan Praktikum Komunikasi Bisnis DAN Studi Kelayakan Bisnis

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktikum

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tidak dapat dilepaskan dari dunia komunikasi, mulai dari bangun tidur hingga akan tidur kembali. Sebelum berangkat kerja atau sekolah, berbagai kegiatan komunikasi mereka lakukan, seperti mendengarkan musik atau radio, menonton acara televisi, membaca koran, majalah atau tabloid, atau bercengkerama dengan anggota keluarga. Kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, baik media komunikasi non elektronik atau konvensional, maupun media komunikasi elektronik.

Dalam dunia bisnis yang berskala kecil, menengah maupun besar, para pelaku bisnis tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi merupakan faktor yang sangat penting demi pencapaian tujuan suatu organisasi. Komunikasi bisnis merupakan kegiatan terpadu yang menyeluruh tentang komunikasi yang dibangun oleh departemen fungsional perusahaan untuk mencapai dan memelihara keterkaitan antara tujuan strategi, identitas perusahaan dan citra perusahaan. Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Pesan dalam kegiatan komunikasi bisnis hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah persuasif agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.

Sehingga dalam suatu perusahaan sangat diperlukan departemen fungsional yang sering disebut Public Relations (PR), yang nantinya akan memiliki tugas untuk menjaga citra perusahaan, menangani krisis yang terjadi di perusahaan, dan menjalankan tujuan strategis dari perusahaan. Pada praktikum ini diharapkan mampu memahami tindak komunikasi Public Relations seperti apa yang dapat Sehingga dalam suatu perusahaan sangat diperlukan departemen fungsional yang sering disebut Public Relations (PR), yang nantinya akan memiliki tugas untuk menjaga citra perusahaan, menangani krisis yang terjadi di perusahaan, dan menjalankan tujuan strategis dari perusahaan. Pada praktikum ini diharapkan mampu memahami tindak komunikasi Public Relations seperti apa yang dapat

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dari Praktikum Komunikasi Bisnis ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus antara lain :

1. Tujuan Umum Tujuan umum dari praktikum Komunikasi Bisnis yaitu mahasiswa mampu mengimplementasikan pengetahuan komunikasi bisnis sebagai landasan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi tindak komunikasi bisnis dalam organisasi.

2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari praktikum Komunikasi Bisnis ini antara lain :

a. Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi berbagai fenomena komunikasi bisnis kaitannya dengan desain pesan bisnis dan tindak komunikasi Public Relations (PR) yang dilakukan oleh lembaga profit atau non profit baik pertanian ataupun non pertanian.

b. Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan instrument untuk mengidentifikasi berbagai fenomena komunikasi bisnis baik dari aspek desain pesan bisnis ataupun tindak komunikasi Public Relations (PR).

c. Mahasiswa diharapkan mampu mengevaluasi berbagai fenomena komunikasi bisnis baik dari aspek desain pesan bisnis ataupun tindak komunikasi Public Relations (PR).

d. Mahasiswa diharapkan mampu memberikan alternatif pemecahan masalah dari berbagai masalah komunikasi bisnis yang diamati baik dari aspek desain pesan bisnis ataupun tindak komunikasi Public Relations (PR).

C. Waktu dan Tempat

Praktikum Komunikasi Bisnis dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai 20 Juni 2015, yang dilaksanakan di PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) bertempat di Jalan Raya Solo-Karanganyar Km.5 Palur, Kelurahan Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

II. LANDASAN TEORI

A. Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis merupakan kegiatan terpadu yang menyeluruh tentang komunikasi yang dibangun oleh departemen fungsional perusahaan untuk mencapai dan memelihara keterkaitan antara tujuan strategi, identitas perusahaan dan citra perusahaan. Dapat dikatakan bahwa komunikasi bisnis meliputi pengiriman dan penerimaan pesan-pesan diantara dua orang, kelompok kecil masyarakat, atau dalan satu lingkungan atau lebih dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku di da;am suatu organisasi atau perusahaan. Dilihat dari tujuannya maka komunikasi bisnis perusahaan memiliki tujuan untuk :

1. Memantapkan pijakan strategi perusahaan yang dijabarkan kepada konsistensi komunikasi,

2. Menekan kesenjangan antara identitas yang diinginkan dengan citra perusahaan dihubungkan dengan khalayak sasaran,

3. Mengorganisasikan dan mengendalikan pelaksanaan usaha-usaha komunikasi internal dan eksternal (Suryana, 2005).

Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia bisnis, seorang komunikator yang baik di samping harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik (tentu saja), juga harus mampu menggunakan berbagai macam alat atau media komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai. Para komunikator seharusnya memahami dengan baik bagaimana menyusun kata-kata yang mampu membentuk suatu arti atau makna, bagaimana mengubah suatu situasi menjadi lebih menarik dan menyenangkan (Purwanto, 2006).

Di dalam sebuah proses pemasaran suatu produk bisnis tentu terdapat proses komunikasi di dalamnya. Komunikasi inilah yang dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan dan juga dapat berusaha membujuk konsumen agar berhasrat masuk ke dalam hubungan pertukaran.Selain itu peranan komunikasi dalam berbisnis adalah untuk mengarahkan khalayak agar dapat membedakan produk yang ditawarkan oleh satu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya. Promosi penjualan sebagai bentuk komunikasi bisnis dalam strategi pemasaran tidak hanya harus dilakukan oleh perusahaan - perusahaan yang memproduksi barang. Bank yang merupakan lembaga keuangan yang menghasilkan jasa (dalam hal ini jasa keuangan), tentunya juga membutuhkan strategi pemasaran dalam berbisnis untuk memasarkan produknya, terlebih sekarang persaingan antara perusahaan perbankan pun sudah semakin ketat (Rahiem, 2014).

B. Desain Pesan Bisnis

Salah satu program komunikasi adalah promosi. Promosi merupakan salah satu elemen dari marketing mix yang dipakai perusahaan untuk memasarkan produknya. Periklanan merupakan salah satu dari alat promosi yang paling umum digunakan perusahaan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pembeli sasaran atau masyarakat. Inti dari periklanan adalah untuk memasukkan sesuatu ke dalam pikiran konsumen, mengubah persepsi konsumen, dan mendorong konsumen untuk bertindak (Kotler et al, 2004).

Periklanan mendapat sorotan tajam semenjak aspek informasi menjadi bagian penting dalam bisnis, kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi 18 kecendrungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Periklanan yang efektif akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik beberapa produk, elastisitas permintaan produk akan sangat dipengaruhi aktivitas periklanan. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran iklan berpengaruh positif terhadap penjualan dan market share, Periklanan mendapat sorotan tajam semenjak aspek informasi menjadi bagian penting dalam bisnis, kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi 18 kecendrungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Periklanan yang efektif akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik beberapa produk, elastisitas permintaan produk akan sangat dipengaruhi aktivitas periklanan. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran iklan berpengaruh positif terhadap penjualan dan market share,

Menurut Sutisna (2003) terdapat tiga tujuan utama dari periklanan yaitu menginformasikan, membujuk serta mengingatkan.” Pertama, iklan yang

bertujuan untuk menginformasikan berarti pengiklan harus dapat menyampaikan informasi-informasi penting mengenai suatu produk atau jasa agar konsumen mengetahui dan memahami hal-hal yang hendak disampaikan oleh pengiklan dalam isi pesan iklan tersebut. Kedua, Iklan yang bersifat membujuk biasanya dipakai oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat persaingan yang tinggi. Iklan bersifat membujuk ini akan berusaha meyakinkan konsumen bahwa merek yang mereka iklankan ialah pilihan yang tepat. Tujuan iklan terakhir yaitu untuk mengingatkan konsumen. Iklan seperti ini biasanya dipakai oleh para produsen yang telah mapan. Produsen ini biasanya telahmemiliki konsumen yang loyal atau telah memiliki kelompokkonsumen tertentu. Produsen hanya mengingatkan konsumen mengenai merek mereka sehingga para konsumen tidak terbujuk oleh pesan iklan produk lain.

Perusahaan harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Konsumen sebagai individu dalam mendapatkan atau membeli barang telah melalui proses-proses atau tahapan-tahapan terlebih dahulu seperti mendapat informasi baik melalui iklan atau referensi dari orang lain kemudian membandingkan produk satu dengan produk lain sampai akhirnya pada keputusan membeli produk itu. Perilaku konsumen tersebut merupakan fenomena yang 19 sangat penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan, yaitu perilaku konsumen dalam melakukan pembelian (Swastha, 2001).

Brand adalah nama, istilah, tanda simbol, rancangan atau kombinasi hal-hal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakan dari produk pesaing. Lebih jauh brand merupakan nilai yang dapat dilihat (tangible) dan nilai yang tidak dapat dilihat (intangible) Brand adalah nama, istilah, tanda simbol, rancangan atau kombinasi hal-hal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakan dari produk pesaing. Lebih jauh brand merupakan nilai yang dapat dilihat (tangible) dan nilai yang tidak dapat dilihat (intangible)

Logo adalah salah satu identitas perusahaan yang sangat mendasar. Logo atau simbol sangat beragam dari waktu ke waktu, dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Logo tidak memberi ruang bagi keterangan rinci tentang suatu produk image perusahaan, organisasi atau lembaga maka logo sering tampil dalam sosok komunikasi visual yang cukup elegan dan bermakna. Logo biasa dijadikan identitas atau tanda pengenal yang digunakan oleh perusahaan, organisasi, atau produk, untuk memberikan ciri khas yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Logo merupakan sebuah identitas, baik berupa gambar maupun stilisasi huruf, yang memuat filosofi, visi dan aspirasi perusahaan. Melalui logo pula, sebuah perusahaan ataupun organisasi berusaha menggambarkan atau menunjukkan karakteristik, kepribadian maupun budaya perusahaannya. Logo pada umunya akan menjadi senjata bisnis sangat efektif untuk meraih sasaran dan tujuan tertentu atau dengan kata lain melalui logo, perusahaan ingin dikenal oleh publik yang pada akhirnya mampu menciptakan citra positif atas jati dirinya. Banyak orang yang mempercayai logo yang tidak tepat, dapat menjatuhkan sebuah lembaga atau organisasi, disinilah dapat dilihat pentingnya peranan logo bagi perusahaan, lembaga atau organisasi (Aat, 2015).

C. Komunikasi Public Relations (PR)

Hampir semua organisasi pernah mengalami krisis, wajar apabila kemudian sekarang ini timbul kesadaran dari pimpinan perusahaan atau organisasi bahwa mereka memerlukan kesiapan tersendiri untuk menghadapi krisis, terutama yang berkaitan dengan media relations atau hubungan dengan pers. Kesadaran seperti ini, juga dapat diartikan sebagai peluang yang baik bagi para praktisi Public Relations didalam perusahaan atau organisasi. Salah satu sasaran kegiatan Public

Relations adalah menghadapi krisis (facing of crisis). Menangani keluhan (complain) dan menghadapi krisis dan Public Relations recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage. Sehubungan dengan masalah krisis, orang yang mempunyai peranan penting untuk mengembalikan citra perusahaan yang baik adalah seorang Public Relations (Humas). Seorang PR tidak hanya harus mempunyai technical skill dan managerial skill dalam keadaan normal, tapi PR juga harus memiliki kemampuan dalam mengan-tisipasi, menghadapi atau menangani suatu krisis kepercayaan (crisis of trust) dan penu- runan citra (lost of image) yang terjadi. Selanjutnya merupakan tantangan berat adalah pemulihan citra positif (recovery of image) masyarakat terhadap kepercayaan perusahaan (Purwaningwulan, 2011).

Public Relations menekankan pada “Bentuk spesialisasi komunikasi”. Hal ini menunjukkan bahwa Public Relations adalah salah satu bentuk spesialisasi komunikasi personal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Public Relations termasuk bentuk spesialisasi komunikasi massa karena pada prinsipnya, publik-publik yang berkepentingan terhadap organisasi atau badan atau perusahaan tertentu, yang tentu saja sebagai publik yang harus menjadi perhatian untuk dibina hubungan baiknya adalah tersebar di dalam masyarakat. Oleh karena itu beralasan jika Public Relations termasuk ke dalam salah satu bentuk spesialisasi komunikasi massa (Suhandang, 2004).

Peran Public Relations sebagai Communication Facilitator, antara lain :

1. Berperan sebagai pendengar dan penyampai informasi yang peka;

2. Berperan sebagai fasilitator, mediator dan interpreter antara organisasi dengan publik;

3. Menjalankan komunikasi simetri dua arah;

4. Memfasilitasi pertukaran informasi antara organisasi dengan publiknya, termasuk menjamin adanya saluran komunikasi;

5. Bertujuan untuk menciptakan kebijakan yang menguntungkan kedua belah pihak;

6. Menjaga agar manajemen selalu mengetahui informasi terkini berkaitan dengan masalah PR; dan

7. Menjaga agar tiap individu dalam organisasi mengetahui informasi terkini berkaitan dengan perkembangan organisasi.

Peran Public Relations sebagai Communication Technician, antara lain :

1. Melakukan aktivitas administratif di bidang Public Relations;

2. Tidak terlibat serta dalam pembuatan keputusan;

3. Menekankan pada aktivitas teknis Public Relations, meliputi menulis materi PR, editing, produksi brosur, poster, fotografi dan grafis, menjaga hubungan dengan media dan penempatan press relations (Sulistyaningtyas, 2010).

D. Mobil dan Motor

Sepeda motor selain praktis, ekonomis, dan mudah dalam pengoperasian berkendara, juga tepat untuk segala kondisi jalan menjadikan sepeda motor sebagai sarana transportasi yang penting bagi konsumennya. Hal ini memacu para produsen kendaraan untuk menciptakan inovasi baik dari segi mutu, model dan teknologinya untuk mendapat simpati dari konsumennya sedangkan dari segi pemasaran pemasar berusaha melakukan kegiatan pemasaran antara lain dengan melakukan promosi untuk 21 menawarkan dan mempromosikan produk baru yang dikeluarkan yaitu dengan berbagai macam periklanan baik melalui media cetak maupun elektronik dengan harapan volume penjualan dapat meningkat, kepuasan konsumen akan terpenuhi, dan laba peusahaan akan meningkat. Upaya kearah itu dilakukan melalui studi atau penelitian dengan maksud mencari sejumlah informasi tentang faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk (Kotler et al, 2004).

Mobil sebagai alat transportasi darat, diciptakan untuk mendukung kegiatan manusia agar dapat berlangsung secara efektif namun efisien. Seiring berkembangnya zaman, perusahaan otomotif terus berinovasi dengan produknya dan mencoba menerapkan strategi-strategi agar dapat bersaing dengan competitor. Kejayaan yang telah lama digenggam oleh Avanza sudah mulai tergoyang sejak Mobil sebagai alat transportasi darat, diciptakan untuk mendukung kegiatan manusia agar dapat berlangsung secara efektif namun efisien. Seiring berkembangnya zaman, perusahaan otomotif terus berinovasi dengan produknya dan mencoba menerapkan strategi-strategi agar dapat bersaing dengan competitor. Kejayaan yang telah lama digenggam oleh Avanza sudah mulai tergoyang sejak

Sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling efektif untuk masyarakat Indonesia selain harganya terjangkau, sepeda motor dapat digunakan di berbagai medan jalan. Semakin banyaknya penggunaan sepeda motor sebagai sarana transportasi menyebabkan polusi udara hamper di setiap daerah. Polusi udara berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menetapkan ambang batas emisi gas buang kendaraan lewat peraturan pemerintah (Beni, 2007).

III. HASIL PRAKTIKUM

A. Kondisi Umum Lokasi Praktikum

1. Sejarah PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) Nama perusahaan Suzuki Indonesia adalah PT. Suzuki Indomobil Motor (Agen Pemegang Merk) dan PT. Suzuki Indomobil Sales (Distributor Tunggal). Status perusahaan adalah Perseroan terbatas, status investasinya yaitu PMA (Penanaman Modal Asing). Untuk status kepemilikan perusahaan Suzuki Motor Corp 93,4 % dan Indomobil 6,6 %. Sekarang ini perusahaan Suzuki dipimpin oleh Shuji Oishi dengan jumlah karyawan 7.017 jiwa.

Solo Indonesia Utama (SIU) adalah outlet terbaru dari perusahaan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) dengan fasilitas 3S (Sales, Service, Spareparts). Outlet terbaru ini berlokasi di Jalan Raya Solo-Karanganyar Km.5 Palur, Kelurahan Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Outlet ini diresmikan pada awal tahun 2015, tepatnya bulan februari 2015. Outlet ini merupakan outlet ke-9 yang diresmikan oleh PT. Suzuki Indomobil Sales sepanjang semester pertama tahun 2015. Tujuan dari pembukaan outlet di Karanganyar ini adalah untuk melanjutkan upaya perluasan jaringan 3S Suzuki guna memberikan kepuasaan kepada para pelanggan Suzuki.

Solo Indonesia utama (SIU) telah memiliki karyawan sebanyak 197 orang, berdiri sejak tahun 1975 dan hingga saat ini telah memiliki 5 (lima) outlet terdiri dari 2 (dua) Outlet dengan fasilitas 3S (Sales, Service, Spare parts ) dan 3 (tiga) Outlet dengan fasilitas 1S (Sales). Selain itu, PT. Solo Indonesia Utama dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan penjualan. Sepanjang tahun 2009 sampai 2014, angka penjualan Solo Indonesia Utama menunjukkan tren positif, terbukti pada tahun 2009 tercatat sebanyak 574 unit mobil terjual, meningkat pada tahun 2014 menjadi 2.182 unit.

Outlet terbaru PT. Solo Indonesia Utama Cabang Palur berdiri di atas

lahan seluas 750 m 2 dengan luas bangunan sebesar 1.280 m , terbagi atas

2 bangunan showroom seluas 420 m 2 , dan bengkel seluas 576 m . Showroom dan bengkel dilengkapi dengan ruang pamer dan ruang tunggu bengkel yang

sangat nyaman serta didukung oleh fasilitas, sarana dan peralatan yang sesuai dengan standar Suzuki yang modern, lengkap dan terkini sehingga PT. Solo Indonesia Utama mampu melayani masyarakat yang membutuhkan kendaraan dan bengkel Suzuki di Karanganyar dan sekitarnya.

Outlet ini dibangun dengan konsep desain bangunan dan eksterior serta interior yang modern dan terkini, memberikan kesan mewah dan nyaman untuk memberikan layanan maksimal kepada konsumen dan calon konsumen Suzuki, serta adanya fasilitas-fasilitas yang terdapat di showroom, yaitu playground untuk anak-anak, Wi-Fi, Full Air Conditioner dan sebagainya. Sedangkan untuk fasilitas bengkel, dilengkapi dengan kapasitas service, yaitu dari 3 stall, terdapat 1 unit 4-post lift, 2 unit scissor lift EM dan total lift sebanyak 3 unit serta Smart Diagnostic Tester (SDT), Suzuki Special Tools (SST), Digital Digital Battery Tester, Layanan cuci dan vacuum 1 stall drive thru, serta express maintenance. Sehingga total kapasitas bengkel baru ini, mampu menampung sekitar 10 sampai dengan 15 unit per hari.

Pemilihan daerah Palur, Karanganyar karena lokasinya menurut PT. Solo Indonesia Utama strategis. Daerah ini merupakan akses utama Solo- Surabaya. Peresmian outlet baru ini merupakan bentuk komitmen dari Suzuki Indonesia yang selama lebih dari 40 tahun telah dikenal sebagai salah satu brand otomotif besar di Indonesia dengan mengacu pada slogan global “Suzuki Way of Life” yang merefleklsikan komitmen Suzuki untuk terus

berusaha menghasilkan 4 elemen yaitu Spirit, Straightforward, Sporty dan Value yang menjadi dasar dan memperkuat primary brand image Suzuki untuk tetap unggul sebagai brand otomotif yang mumpuni di Indonesia berusaha menghasilkan 4 elemen yaitu Spirit, Straightforward, Sporty dan Value yang menjadi dasar dan memperkuat primary brand image Suzuki untuk tetap unggul sebagai brand otomotif yang mumpuni di Indonesia

2. Visi, Misi dan Tujuan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) Suzuki Indonesia merupakan kelompok usaha yang bergerak dibidang industri otomotif yang memproduksi, memasarkan, memperniagakan motor, mobil dan motor tempel (outboard-motor). Hal tersebut juga diidukung dengan pelayanan purna jual suku cadang serta perbaikan atau pemeliharaan di seluruh Indonesia yang solid dan terintegrasi dalam melayani para pelanggan Suzuki.

Suzuki Indonesia telah memberikan kontribusi untuk bangsa dan masyarakat dengan memberikan produk-produk bermanfaat bagi perkembangan bangsa. Pelayanan profesional dibidang pemasaran produk dan jasa pelayanan juga menjadi komitmen utama kami untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggan setia Suzuki. Saling percaya dan menghormati merupakan nilai yang kami tanam dalam setiap kerja sama yang dijalani antara karyawan, pemasok, dealer-dealer diseluruh Indonesia.

3. Struktur Organisasi Pembagian tugas dalam organisasi haruslah diatur sedemikian rupa

sehingga dapat menopang tercapainya tujuan perusahaan. Bentuk pembagian tugas dapat digambarkan ke dalam suatu struktur organisasi atau bagan organisasi. Struktur organisasi atau bagan organisasi. Struktur organisasi yang jelas dapat memberikan gambaran sejauh mana tugas, wewenang, dan tanggung jawan serta kedudukannya terhadap departemen lainnya. Berikut pembagian tugas di PT. Suzuki Motor pada umumnya :

Gambar 1. Struktur Suzuki Indonesia PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) menganut struktur organisasi fungsional yang terpusat, dimana setiap fungsional bertanggung jawab atas 3 fungsi besar yaitu produksi, pemasaran, serta keuangan dan administrasi. Kewenangan tertinggi berada pada Executive Board yang terdiri dari wakil – wakil Share Holder dibantu oleh beberapa Managering Director. Jabatan tertinggi dalam directorat dipegang oleh Managering Director yang membawahi para Director, para Director membawahi General Manager dan seterusnya sampai ke Assistant Manager, Super Visor, Foreman Worker. Untuk mengambil sesuatu keputusan, maka managemen membentuk Executive Board ini yang terdiri dari 6 orang, dengan komposisi 5 orang pihak Jepang dan 1 orang pihak Indonesia. Executive Board ini juga menentukan arah dan tujuan organisasi dengan rencana jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang di atas (5 tahun). Struktur organisai fungsional dalam PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) ini dibagi atas 3 fungsi besar ,yaitu :

a. Produksi Bertugas membuat perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi dari semua kegiatan produksi serta menentukam kualitas atas standar mutu yang ditetapkan dari bahan baku ke barang jadi, baik bahn yang impor maupun lokal.

b. Pemasaran Bertugas mengembangkan produk yang akan dipasarkan serta mempersiapkan pelayanan penjualan kepada pelanggan berupa promosi, discount, servis, spare parts dan memperhitungkan adanya ancaman dan peluang dari pesaing.

c. Keuangan dan Administrasi Bertugas melaksanakn pekerjaan yang berkaitan dengan pencatatan, pengendalian dan pengawasan arus masuk dan keluar keuangan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

B. Hasil Identifikasi terhadap Kegiatan Komunikasi Bisnis dalam Organisasi

Suzuki Indonesia merupakan kelompok usaha yang bergerak dibidang industri otomotif yang memproduksi, memasarkan, memperniagakan motor, mobil dan motor tempel (outboard-motor). Hal tersebut juga diidukung dengan pelayanan purna jual suku cadang serta perbaikan/pemeliharaan di seluruh Indonesia yang solid dan terintegrasi dalam melayani para pelanggan Suzuki. Suzuki Indonesia telah memberikan kontribusi untuk bangsa dan masyarakat dengan memberikan produk-produk bermanfaat bagi perkembangan bangsa. Pelayanan profesional dibidang pemasaran produk dan jasa pelayanan juga menjadi komitmen utama kami untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggan setia Suzuki. Saling percaya dan menghormati merupakan nilai yang kami tanam dalam setiap kerja sama yang dijalani antara karyawan, pemasok, dealer-dealer diseluruh Indonesia.

1. Desain Pesan Komunikasi Bisnis Desain pesan dibuat supaya pesan menarik, mudah dimengerti oleh penerima pesan dan sasaran percaya bahwa pesan tersebut benar sehingga dapat terbentuk komunikasi bisnis yang baik anatara konsumen dan produsen. Komunikasi bisnis yang baik sangat diutamakan oleh suatu perusahaan kepada konsumen atau pelanggannya dalam upaya memberikan pelayanan 1. Desain Pesan Komunikasi Bisnis Desain pesan dibuat supaya pesan menarik, mudah dimengerti oleh penerima pesan dan sasaran percaya bahwa pesan tersebut benar sehingga dapat terbentuk komunikasi bisnis yang baik anatara konsumen dan produsen. Komunikasi bisnis yang baik sangat diutamakan oleh suatu perusahaan kepada konsumen atau pelanggannya dalam upaya memberikan pelayanan

a. Stakeholder Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi dan kepentingan terhadap perusahaan. Pembagian kelompok Stakeholders ini secara umum bisa dibagi menjadi dua kelompok yaitu internal stakeholders dan external stakeholders.

Stakeholders internal adalah stakeholders yang berada di dalam lingkungan organisasi. Stakeholders internal antara lain pemegang saham, manajemen dan top executive, karyawan dan keluarga karyawan. Stakeholder ekternal adalah individu yang membeli produk atau memberikan jasa yang diberikan sebuah perusahaan. Mereka berada di luar perusahaan dan memiliki sesuatu untuk diraih dan dirawat sebagai hasil dari penggunaan produk atau jasa atau yang memiliki hubungan dengan perusahaan tersebut. Stakeholder eksternal adalah para individu yang memiliki keinginan untuk membeli produk dan jasa, dan melakukannya dalam proses yang disebut sebagai pertukaran, yang merupakan pembagian nilai antar dua kelompok. Satu kelompok akan menawarkan produk atau jasa dengan menukarkan uang, waktu, energi dan usaha yang dimiliki oleh kelompok lain jika nilai yang diterima sama dengan atau lebih penting dari nilai yang diberikan, pertukaran yang positif akan terjadi. Stakeholder eksternal antara lain konsumen, penyalur, pemasok, bank, pemerintah, pesaing dan pers.

Stakeholders dalam upaya memprioritaskannya menggunakan tiga atribut yaitu, power, legitimacy dan urgency. Pemegang saham dan dewan direksi merupakan stakeholder yang dominan karena mereka mempunyai power dan legitimacy dalam organisasi atau perusahaan. Mereka juga bisa memiliki urgency ketika launching produk honda mempengaruhi investasi mereka jika ada resiko yang tidak diinginkan. Konsumen merupakan stakeholder yang definitive dan mereka harus mendapatkan prioritas tertinggi karena memiliki tiga atribut khususnya konsumen motor yang mereka menjadi prioritas tertinggi pada launcing produk Suzuki. Konsumen motor dalam launching ini adalah para pecinta motor honda dan pengguna motor sport. Mereka juga memiliki power dan legitimacy karena mereka bisa mempengaruhi organisasi untuk bertindak dan ketika mereka memiliki resiko secara moral, klaim-klaim stakeholder dapat mempengaruhi proses launching produk Suzuki. Konsumen memiliki urgency atau tingkat kepentingan terhadap launching produk ini karena sebagai pemenuhan kebutuhan akan produk tersebut. Sasaran yang menjadi stakeholder PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) adalah semua masyarakat dari berbagai kalangan namun stakeholder utama PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) adalah para pengusaha-pengusaha kecil karena produk unggulan dari PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) berupa pick up unuk membawa barang.

b. Tujuan penjalinan kemitraan kerjasama Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Kemitraan juga merupakan usaha alternatif yang dapat menjadi jalan keluar dalam mengeliminasi kesenjangan antara usaha kecil dan menengah dengan usaha besar. Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995, kemitraan adalah kerjasama usaha kecil dengan usaha menengah b. Tujuan penjalinan kemitraan kerjasama Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Kemitraan juga merupakan usaha alternatif yang dapat menjadi jalan keluar dalam mengeliminasi kesenjangan antara usaha kecil dan menengah dengan usaha besar. Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995, kemitraan adalah kerjasama usaha kecil dengan usaha menengah

Berbeda dengan hubungan jual beli biasa, dalam kemitraan beberapa hal baik yang berkaitan dengan produksi maupun pemasaran sudah ditentukan di depan. Penentuan dalam aspek produksi serta penggunaan input produksi antara lain terkait dengan jenis komoditas, kuantitas dan kualitas komoditas, teknologi produksi, serta penggunaan input produksi. Pemasaran dalam lingkup kemitraan menyangkut harga dan jaminan pihak perusahaan mitra dalam pembelian output produksi yang dihasilkan kelompok mitra. Selain jaminan dibelinya produk yang dihasilkan, pihak perusahaan mitra umumnya menyediakan fasilitas supervisi, kredit, input produksi, peminjaman atau penyewaan mesin, dan bantuan/nasehat teknis lainnya.

Tujuan dilakukan kemitraan adalah untuk menjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak konsumen dan produsen. Kemitraan yang ideal yaitu kemitraan yang saling menguntungkan dan berlandaskan ekonomi, bukan berdasarkan belas kasihan. Kemitraan antara yang usaha skala kecil dan usaha skala besar harus dilakukan dalam kaitan bisnis yang saling menguntungkan.

c. Teknik-teknik lobi dan negosiasi yang dilakukan untuk menjalin kemitraan

Banyak cara yang dilakukan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) dalam menjaring konsumen, diantaranya dengan cara keleluasaan inden dengan harga yang pasti dan dukungan penjualan dari beberapa perusahaan leasing terkemuka, penyegaran bentuk produk dan lain sebagainya. Sekarang ini persaingan dalam industry otomotif sangatlah ketat. Perusahaan saling berkompetisi dalam segala aspek, baik aspek Banyak cara yang dilakukan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) dalam menjaring konsumen, diantaranya dengan cara keleluasaan inden dengan harga yang pasti dan dukungan penjualan dari beberapa perusahaan leasing terkemuka, penyegaran bentuk produk dan lain sebagainya. Sekarang ini persaingan dalam industry otomotif sangatlah ketat. Perusahaan saling berkompetisi dalam segala aspek, baik aspek

Penanaman image baik produk Suzuki di masyarakat adalah hal yang sangat diperhatikan betul oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Secara garis besar strategi pemasaran ini dibagi dalam dua strategi utama yaitu fokus meningkatkan image dan kedua dengan meningkatkan kualitas aktifitas sales-marketing dan after sales. Peningkatan image dilakukan dengan fokus pada aktifitas balap, di mana secara global Suzuki akan kembali terjun ke MotoGP di tahun 2015, demikian juga dengan balap nasional. Suzuki akan masuk ke kelas Indoprix 150 dengan Satria. Startegi yang kedua adalah meningkatkan kualitas aktifitas sales-marketing dan after sales yang pasti Suzuki bekomitmen untuk menambah man power untuk meningkatkan produktifitas. Sejalan dengan perkembangan bisnis Suzuki yang semakin meningkat maka meningkat pula kebutuhan akan sarana pendukungnya, baik itu teknologi maupun jumlah man power-nya. Sebuah perusahaan harus memiliki keunggulan-keunggulan yang dapat menarik perhatian konsumen dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) antara lain:

1) Dari segi produk

Setiap produk Suzuki dilengkapi dengan atribut produk berupa Logo Suzuki. Logo Suzuki disini adalah lambang identitas dan perbedaan terhadap produk pesaing lainnya. Kualitas yang diberikan oleh produk PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga tentunya terjamin, dimana setiap produk telah melewati beberapa tahapan proses pengujian baik di dalam ruangan yaitu Test Drive sebelum dipasarkan Setiap produk Suzuki dilengkapi dengan atribut produk berupa Logo Suzuki. Logo Suzuki disini adalah lambang identitas dan perbedaan terhadap produk pesaing lainnya. Kualitas yang diberikan oleh produk PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga tentunya terjamin, dimana setiap produk telah melewati beberapa tahapan proses pengujian baik di dalam ruangan yaitu Test Drive sebelum dipasarkan

2) Dari segi promotion

Perusahaan melakukan iklan di berbagai media mulai dari media cetak sampai media elektronik dan membuat spanduk yang dipasangkan di pinggir jalan. Selain itu Perusahaan bekerja sama dengan acara-acara lainnya yang dapat mempromosikan produk Suzuki ke masyarakat dan memberikan layanan perbaikan gratis selama masa jaminan.

3) Dari segi place

Jalur pemasangan langsung di distribusikan kepada konsumen melalui main dealer dan dealer-dealer yang ada di setiap kota Indonesia. Pemasaran dilakukan di luar negeri dengan melalui Suzuki Group yang berada di negara tersebut. Pemasaran juga dibuat website Suzuki Indomobil Motor dengan tujuan mempermudah konsumen untuk melihat dan mengetahui produk-produk Suzuki. Suzuki juga memberikan kemudahan pembayaran melalui pemberian kredit dengan bunga yang kecil.

4) Strategi segi price

Produk Suzuki tergolong dengan harga yang bervariasi dan mudah dijangkau oleh konsumen dari level bawah sampai level atas. Hal ini dapat dilihat dengan produk Suzuki Carry dengan harga yang cukup terjangkau sekitar 70 jutaan dan didukung oleh kualitas yang baik. Adanya kisaran harga dibawah ini, konsumen dapat memilih produk Suzuki berdasarkan kemampuan perekonomiannya serta model yang diinginkan oleh konsumen. PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) mempunyai pesaing yang berasal dari pasar dometik sendiri yaitu Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, Isuzu, Honda, Nissan dan lain-lainnya. Sekarang ini, PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) sedang berusaha Produk Suzuki tergolong dengan harga yang bervariasi dan mudah dijangkau oleh konsumen dari level bawah sampai level atas. Hal ini dapat dilihat dengan produk Suzuki Carry dengan harga yang cukup terjangkau sekitar 70 jutaan dan didukung oleh kualitas yang baik. Adanya kisaran harga dibawah ini, konsumen dapat memilih produk Suzuki berdasarkan kemampuan perekonomiannya serta model yang diinginkan oleh konsumen. PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) mempunyai pesaing yang berasal dari pasar dometik sendiri yaitu Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, Isuzu, Honda, Nissan dan lain-lainnya. Sekarang ini, PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) sedang berusaha

d. Upaya yang dilakukan untuk membina dan memelihara hubungan yang baik dengan mitra

Upaya yang dilakukan perusahaan dalam memelihara hubungannya dengan mitra kerja yaitu meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan dengan mitra kerja sesuai dengan kaidah- kaidah bisnis yang berlaku dengan cara membuat perjanjian kerja yang berimbang dan saling menguntungkan dengan mitra kerja dan tidak melanggar aturan dan prosedur, mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku dan terbaik dan membangun komunikasi secara intensif dengan mitra kerja untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja.

PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai salah satu perusahaan brand otomotif terbesar di Indonesia terus mencoba berbagai cara untuk mendekatkan diri pada konsumen khususnya dan pada masyarakat Indonesia pada umumnya. Guna mempererat hubungan ini, PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengadakan berbagai kegiatan positif yang akan berguna bagi masyarakat. Kegiatan yang dimaksud adalah tanggung jawab sosial perusahaan seperti Suzuki Peduli Kesehatan, Suzuki Peduli Banjir dan Suzuki Peduli Pendidikan.

Perusahaan harus menjalin hubungan yang baik dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam berbagai hal yang terkait dengan usaha perusahaan. Dalam melakukan hubungan dengan Pemerintah, Perusahaan harus menjalin hubungan yang baik dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam berbagai hal yang terkait dengan usaha perusahaan. Dalam melakukan hubungan dengan Pemerintah,

1) Membina komunikasi yang baik dan hubungan timbal balik yang

saling menguntungkan.

2) Menjalin kerjasama dengan Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam

pemecahan masalah-masalah yang terkait dengan kegiatan perusahaan.

3) Mendukung dan mengamankan program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan Perusahaan.

4) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah termasuk peraturan pasar modal dan perpajakan.

5) Tidak menjanjikan, memberi atau menawarkan sesuatu kepada Pejabat

Pemerintah secara langsung maupun tidak langsung dengan maksud mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukan.

6) Melakukan pertemuan-pertemuan informal dan dialog dengan pejabat

Pemerintah dalam rangka menumbuhkan saling percaya.

7) Menghindari terjadinya benturan kepentingan dan Korupsi, Kolusi &

Nepotisme (KKN) dalam melaksanakan pekerjaan dengan Pemerintah.

2. Komunikasi Public Relations Strategi aksi (action strategy) atau strategi tindakan public relations mencakup berbagai hal termasuk melakukan perubahan pada kebijakan, prosedur, jasa dan tingkah laku organisasi atau perusahaan. Tindakan public relations adalah tindakan yang memiliki tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh departemen public relations atau departemen lainnya pada suatu perusahaan atau organisasi dengan persetujuan manajemen. Jadi, 2. Komunikasi Public Relations Strategi aksi (action strategy) atau strategi tindakan public relations mencakup berbagai hal termasuk melakukan perubahan pada kebijakan, prosedur, jasa dan tingkah laku organisasi atau perusahaan. Tindakan public relations adalah tindakan yang memiliki tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh departemen public relations atau departemen lainnya pada suatu perusahaan atau organisasi dengan persetujuan manajemen. Jadi,

a. Unsur Pembentuk Opini Unsur pembentukan opini publik terdiri dari 3 komponen penting yaitu Belief (kepercayaan masyarakat), Attitude (sikap) dan Perception (persepesi). Unsur pembentukan opini yang pertama yaitu belief, kepercayaan masyarakat. Dalam pembentukan suatu opini kepercayaan masyarakat kepada perusahaan sangat penting untuk di jaga oleh seorang PR dari perusahaan. Biasanya yang dilakukan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk menjaga kepercayaan masyarakat adalah dengan melakukan program-program Corporate Public Responbility (CSR). Dengan program tersebut akan menyebabkan timbulnya sikap pada masyarakat yang ingin menggunakan produk Suzuki. Serta persepsi yang positif mengenai barang dan jasa yang dihasilkan Suzuki.

b. Tahap Pembentukan Opini

1) Pernyataan Opini

Pernyataan opini dalam tahapan pembentukan opini publik terdiri dari overt dan covert. Overt opinion adalah opini yang terdapat dalam diri pribadi orang lain, tidak tervisualisasikan. Baru diketahui dengan bertanya kepada orang tersebut. Biasanya opini didapatkan dengan melakukan penelitian seperti wawancara. Sedangkan Covert opinion adalah opini yang tampak, opini yang dinyatakan secara konotatif, seperti demo buruh.

Pernyataan opini yang pernah di alami di PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS), untuk covert opinion yang pernah terjadi adalah protes terhadap hasil service mobil yang tidak sesuai dengan keinginan Pernyataan opini yang pernah di alami di PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS), untuk covert opinion yang pernah terjadi adalah protes terhadap hasil service mobil yang tidak sesuai dengan keinginan

2) Konsensus

Konsensus dalam pembetukan opini publik bergantung pada waktu, cakupan, pengalaman masa lalu publik, media massa dan tokoh. Untuk membentuk konsensus atas masing-masing individu memerlukan proses waktu, berapa lama waktu yang diperlukan sangat tergantung pada unsur emosi, kesamaan persepsi, kepercayaan atas suatu isu berita yang tengah berkembang, tingkat pengalaman yang sama. Dengan adanya kesamaan persepsi, kepercayaan yang sama delama kurun waktu tertentu. Konsensus berkembang di kalangan masyarakat kecil, lama kelamaan menjadi segmen mayor atau berkoalisi dengan kelompok yang lebih luas. Dipengaruhi pengalaman masa lalu masyarakat mengenai isu yang berkembang tersebut membuat opini semakin berkembang luas. Dipengaruhi pula dengan dukungan tokoh-tokoh masyarakat terhadap opini tersebut dan di tambah dengan media massa yang mengekspos makan terbentuk suatu konsensus dalam suatu masyarakat.

Seperti yang dialami PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) yaitu persaingan yang dihadapi Suzuki dengan pesaing beratnya yaitu Honda. Dimana turunnya intensitas Suzuki dikalangan masyarakat ini

desebabkan adanya consensus yang berkembang di masyarakat. Yakni masyarakat memiliki kesamaan persepsi secara turun-menurun yang beranggapan bahwa kalau sudah bisa beli atau memiliki motor merk Honda dapat dikatakan sebagai orang kaya. Persepsi-persepsi yang terus berkembang bahwa motor Honda merupakan merk mobil dan motor yang bagus berkembang dalam lingkup keluarga, kemudian ke lingkungan sekitar dan lambat laun menjadi masyarakat luas sehingga membentuk consensus bahwa merk Honda merupakan merk motor paling bagus. Sehingga Suzuki, kalah saing akibat status Honda yang sudah tertanam di kalangan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut pihak PR di PT. Suzuki Indomobi Sales terus menerus berusaha mempengaruhi masyarakat dengan Sales Promotion ke rumah-rumah.

3) Persepsi

Persepsi adalah suatu proses memberikan makna, yang sebenarnya merupakan akar dari opini. Persepsi ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut dan berita-berita yang berkembang. Ketika seseorang bertemu dengan orang lain yang baru kali ini dikenalnya orang segera mempunya opini. Opini ini muncul karena orang tersebut mempunyai opini.

Begitu halnya ketika masyarakat mengenal perusahaan dengan produk barunya, masyarakat akan segera mempunyai opini. Seperti yang terjadi PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengeluarkan produk- produk seperti mobil pick up untuk usaha-usaha kecil menengah dengan harga yang sesuai dengan para usaha-usaha kecil menengah. Kemudian di PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) tersebut ramai dikunjungi konsumen untuk service mobil. Sehingga tampak dari luar bangunan Suzuki ramai dengan mobil. Dengan keadaan demikian maka timbullah persepsi bahwa pelayanan service mobil di perusahaan Begitu halnya ketika masyarakat mengenal perusahaan dengan produk barunya, masyarakat akan segera mempunyai opini. Seperti yang terjadi PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengeluarkan produk- produk seperti mobil pick up untuk usaha-usaha kecil menengah dengan harga yang sesuai dengan para usaha-usaha kecil menengah. Kemudian di PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) tersebut ramai dikunjungi konsumen untuk service mobil. Sehingga tampak dari luar bangunan Suzuki ramai dengan mobil. Dengan keadaan demikian maka timbullah persepsi bahwa pelayanan service mobil di perusahaan

4) Sikap

Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan. Sikap mengandung aspek evaluative, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap ini juga dapat diperteguh atau diubah.

Sikap memiliki komponen pembentuk yang dikenal sebagai A- B-Cs of Attitude yaitu Affect atau perasaan, komponen ini merupakan elemen evaluasi dalam unsur sikap seseorang untuk menilai sesuatu baik atau buruk. Behavior atau perilaku, komponen ini merupakan komponen untuk menggerakkan seseorang secara aktif untuk melakukan tindakan atau berperilaku atau suatu reaksi yang sedang dihadapinya, seperti memukul, menghancurkan, menerima, menolak dan sebagainya. Kemudian Cognition atau pengertian, komponen ini berkaitan dengan penalaran seseorang untuk menilai sesuatu informasi, pesan, fakta dan pengertian yang berkaitan dengan pendiriannya.

Setelah terbentukya suatu persepsi dalam kalangan masyarakat maka masyarakat akan mulai mengambil keputusan. Seperti di PT. Suzuki indomobil Sales (SIS), dengan adanya persepsi bahwa pelayanan service di Suzuki tersebut sangat baik, dengan melihat tampilan luar perusahaan kemudian dengan adanya produk-produk baru yang terus menerus tampil di iklan-iklan baik cetak maupun televisi. Maka akan menyebabkan masyarakat memutuskan untuk Setelah terbentukya suatu persepsi dalam kalangan masyarakat maka masyarakat akan mulai mengambil keputusan. Seperti di PT. Suzuki indomobil Sales (SIS), dengan adanya persepsi bahwa pelayanan service di Suzuki tersebut sangat baik, dengan melihat tampilan luar perusahaan kemudian dengan adanya produk-produk baru yang terus menerus tampil di iklan-iklan baik cetak maupun televisi. Maka akan menyebabkan masyarakat memutuskan untuk

5) Pembentukan Opini

Setelah adanya keputusan untuk menggunakan barang dan jasa Suzuki disitulah seorang PR di PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) mampu dengan baik membentuk opini masyarakat mengenai produk Suzuki. Sehingga masyarakat menjadi tertarik dan ingin mencoba barang dan jasa Suzuki. Bahkan saling bertukar informasi dengan saudara atau teman. Dengan demikian pembentukan opini publik terhadap produk Suzuki semakin berkembang di masyarakat luas.

c. Komunikasi PR untuk Opini Publik dan Citra

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2