LOMBA KARYA TULIS ILMIAH LKTI 3 rd Editi

i

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
LKTI 3rd Edition Chemical Expo 2016
JUDUL KARYA TULIS
Pemberdayaan Petani Melalui Program Kebun Energi Jarak Pagar Jatropha
curcas Solusi Peningkatan Ketahanan Energi Di Indonesia

Disusun Oleh:
Muhammad Agung

M111 13 083

Angkatan 2013

Sri Suryaningsih Umar

M111 13 032

Angkatan 2013


Kitabullah

M111 13 021

Angkatan 2013

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Tiada Tuhan yang pantas
disembah kecuali Allah, yang telah berkenan memberikan kami kesempatan dan
kenikmatan untuk menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Adapun judul dari

karya ilmiah kami yaitu ”Pemberdayaan Petani Melalui Program Kebun Energi
Jarak Pagar Jatropha curcas Solusi Peningkatan Ketahanan Energi Di Indonesia”.
Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada ;
1. Makkarennu, S.Hut, M.Si, Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktu dengan tulus dan ikhlas memberikan bimbingan
serta senantiasa memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga karya
ilmiah bisa terselesaikan dengan baik.
2. Orang tua kami yang telah memberikan motivasi, bimbingan, dan pengarahan
kepada penulis dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
3. Rekan-rekan Fakultas Kehutanan Unhas dan pihak-pihak lainnya yang telah
membantu dengan tulus dan ikhlas dalam penulisan karya ilmiah ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Tiada ada kesempurnaan di dunia ini, kecuali kesempurnaan milik Allah SWT
semata. Kami sebagai manusia biasa membuka diri untuk senantiasa diberikan kritik
dan saran yang dapat membangun karya ilmiah ini menjadi lebih baik lagi.
Makassar,

Februari 2016


Penulis

v

DAFTAR ISI
Halaman Sampul ................................................................................................ i
Halaman Pengesahan.......................................................................................... ii
Surat Pernyataan ................................................................................................. iii
Kata Pengantar ................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................. v
Daftar Gambar .................................................................................................... vii
Daftar Tabel ………………………………………………………………….. viii
Abstrak ……………………………………………………………………….. ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ketahanan Energi................................................................................. 4
2.2 Pemberdayaan Petani........................................................................... 8
2.3 Kebun Energi ..................................................................................... 8
2.4 Jarak Pagar Jatropha curcar ……………………………………….. 9
BAB III. METODE PENELTIAN
3.1 Jenis Penulisan .................................................................................... 13
3.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 13
3.3 Teknik Analisis Data .......................................................................... 14
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Potensi Jarak Pagar (Jatropha curcas L) ............................................ 15
4.2 Konsep Kebun Energi ......................................................................... 16
4.3 Strategi Pemberdayaan Petani ………………………………………. 16

vi

BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 18
5.2 Saran ................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 20
LAMPIRAN


vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Grafik Perkembangan harga minyak dunia pada 2009-2014……………

5

Gambar2. Grafik Negara Penghasil Minyak Terkemuka…………………………... 7
Gambar 3. Bagan Kerangka Berfikir……………………………………………… 13

viii

DAFTAR TABEL
Tabel 1.Perkembangan Penerimaan Migas, Produksi (lifting) Migas dan Harga
Patokan Minyak Mentah Indonesia (ICP) 2009 2014…………………… 7
Tabel 2. Perbandingan kelapa sawit dengan jarak pagar………………………….. 12

ix


Pemberdayaan Petani Melalui Program Kebun Energi Jarak Pagar Jatropha
curcas Solusi Peningkatan Ketahanan Energi Di Indonesia
¹) Muhammad Agung ²) Sri Suryaningsih Umar ³) Kitabullah
4)
Universitas Hasanuddin
Abstrak:
Ketahanan energi Indonesia semakin merosot dalam beberapa tahun terakhir.
Penyebabnya, ketidakseimbangan laju ketersediaan energi dengan kebutuhan.
Berdasarkan data yang dirilis Dewan Energi Dunia, Indonesia berada di peringkat ke69 dari 129 negara pada 2014. Peringkat itu melorot dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya. Untuk itu lah pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional untuk
mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak
(BBM) fosil. Dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 tahun 2006
tentang Kebijakan Energi Nasional. Pada dasarnya menekankan kepentingan bio
energi. Komoditas sumber bioenergi sebagian besar merupakan penghasil bahan
pangan, seperti kelapa sawit, kelapa, jagung, ubi kayu, tebu, dan sagu. Menghadapi
krisis energi Kurtubi (2005) mewacanakan pentingnya dibangun kebun energi. Kebun
energi nantinya akan menjadi penyuplai bahan bakar nabati (sebagai campuran) yang
berupa jarak pagar, singkong, tebu, kacang-kacangan, jagung, kelapa, kelapa sawit
dan bunga matahari. Tanaman jarak pagar merupakan salah satu tumbuhan yang
dapat digunakan untuk menghasilkan sumber energi alternatif. Sumber energi yang

dihasilkan dari tanaman jarak pagar berupa biodiesel. Jarak pagar Jatropha curcas
merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Saat
ini Jarak pagar makin mendapat perhatian sebagai sumber bahan bakar hayati untuk
mesin diesel karena kandungan minyak bijinya. Minyak jarak (Jatropha oil) akhirakhir ini mulai banyak diperkenalkan sebagai energi alternatif biodiesel. Biodiesel
tersebut dihasilkan dari minyak yang diperoleh dari biji tanaman jarak yang banyak
tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Dengan potensi jarak pagar yang dapat
menghasilkan sumber energy berupa biodiesel, perlu adanya upaya-upaya agar
tanaman jarak pagar tersebut dapat penyuplai bahan bakar nabati (sebagai campuran)
yang lebih banyak sehingga dapat mengatasi masalah krisis energi di Indonesia. Salah
satu upaya yang penting dilakukan ialah melalui program kebun energi dengan
memberdayakan petani. Adapun gagasan yang diajukan dalam karya ilmiah ini adalah
Pemberdayaan Petani Melalui Program Kebun Energi Jarak Pagar Jatropha curcas
Solusi Peningkatan Ketahanan Energi Di Indonesia. Jenis penulisan dari karya ilmiah
ini adalah penulisan deskriptif dengan memberikan gambaran dan penjelasan
mengenai Pemberdayaan Petani Melalui Program Kebun Energi Jarak Pagar
Jatropha curcas Solusi Peningkatan Ketahanan Energi Di Indonesia. Melalui gagasan
yang diajukan penulis ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih dalam
meningkatkan ketahanan energi di Indonesia.
Kata kunci: Jarak pagar; ketahanan energi; pemberdayaan petani


1

BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Ketergantungan masyarakat terhadap minyak bumi sangatlah besar.

Kebutuhan akan minyak bumi menempati proporsi terbesar sebagai sumber energi
penduduk, yakni mencapai 54,4% disusul gas bumi 26,5%.Berdasarkan data paparan
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK
Migas) Amien Sunaryadi, yang dikutip Detik Finance, pada 2015 konsumsi BBM di
Indonesia sudah di atas 1,5 juta barel per hari, sementara produksinya di bawah
800.000 barel per hari. Menurutnya, selisih antara produksi dengan konsumsi minyak
bumi makin melebar sejak Indonesia menjadi net importer (negara importir) minyak
sejak 2004.
Konsumsi terhadap hasil olahan minyak bumi selalu mengalami peningkatan
setiap tahun seiring dengan meningkatnya populasi dan aktivitas penduduk.Di satu
sisi, cadangan minyak fosil dunia yang saat ini menjadi sumber energi terbesar justru
cenderung menurun.Pada 2015 harga minyak melemah menjadi 20%. Penurunan

harga minyak tersebut terpengaruh oleh pasok yang terlalu banyak akibatnya di
Indonesia pada Juni 2015 harga rata-rata minyak mentah mencapai US$ 59,40 per
barel. Penurunan harga minyak mentah tersebut sejalan dengan kondisi harga minyak
mentah utama dipasar internasional berkat melimpahnya pasokan. Jika harga minyak
terus mengalami penurunan hingga 10% maka akanberdampak pada pelemahan lebih
lanjut perekonomian nasional(Saragih, 2015).
Posisi ketahanan energi Indonesia yang semakin merosot dalam beberapa
tahun terakhir.Berdasarkan data yang dirilis Dewan Energi Dunia, Indonesia berada
diperingkat ke-69 dari 129 negara pada2014 sebagai negara dengan laju ketersediaan
energi dan kebutuhan yang tidak seimbang. Peringkat itu melorot dibandingkan pada
tahun-tahun sebelumnya yang berada pada posisi ke-47 pada 2011.Kondisi krisis
energi tersebut disadari oleh pemerintah Indonesia. Untuk itulah pemerintah
mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang

2

Kebijakan Energi Nasional (KEN) menggantikan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2006.
Kondisi ketahanan energi Indonesia yang semakin merosot sejak 2004
tersebut Kurtubi (2005) mewacanakan pentingnya dibangun kebun energi yang akan

menyuplai bahan bakar nabati (sebagai campuran). Sumber energi berbasis nabati
atau biofuel salah satunya dapat berasal dari tanaman jarak pagar (Jatropha
curcas).Tanaman jarak pagar memiliki karakteristik yang dapat tumbuh disemua jenis
tanah, termasuk tanah gambut.Perawatan tanaman ini pun tidak intensif.Keunggulan
lain adalah seluruh hasil buahnya yang dapat dimanfaatkan sehingga tidak akan
menyisakan sampah. Akan tetapi, program kebun energi yang dicanangkan pada 2006
tersebut dinilai gagal.Padahal, Indonesia sebagai negara yang luas, pengembangan
jarak pagar memiliki potensi yang sangat besar di negara ini. Berdasarkan data
Kementrian Kehutanan (2012) jumlah lahan kritis di Indonesia sekitar 33 juta hektar
yang tersebar diseluruh Indonesia meliputi NTT, Kalimantan, Sumatera, dan
Papuamerupakan peluang yang sangat baik untuk pengembangan ketahanan energi
berbasis tanaman jarak pagar. Kandungan minyak yang tinggi pada jarak pagar
tersebut akan mampu meningkatkan ketahanan energi dengan pengelolaan yang
terintegrasi.
Dalam karya tulis ini disajikan mengenai potensi yang terdapat pada jarak
pagar sehingga sangat baik untuk dijadikan perkebunan energi dalam rangka
pemberdayaan petani dan peningkatkan ketahanan energi.Strategi Pemberdayaan
petani melalui kebun energi jarak pagar (Jatropha curcas) ini menerapkan sistem
plasma, sehingga dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap ketersediaan
energi.Kondisi ketahanan energi saat ini yang semakin menurun, mendorong

pemerintah mencanangkan kembali pengembangan kebun energi yang diharapkan
mampu mengatasi kondisi krisis tersebut. Oleh karena itu, melalui karya tulis ilmiah
ini penulis akan merumuskan konsep dan strategi pengembangan jarak pagar melalui
pemberdayaan petani untuk meningkatkan ketahanan energi.

3

1.2.

Rumusan Masalah
Mengacu pada uraian di atas mengenai pentingnya langkah penanganan

ketahanan energi nasional saat ini yang berdasar pada penurunan harga minyak bumi
yang disebabkan karena pasokan yangbanyak maka jika kondisi tersebut terus
berlanjut akan memberi dampak besar terhadap perekonomian nasional, sehingga
permasalahan utama yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa keunggulan dan potensi jarak pagar untuk pengembangan kebun energi ?
2. Bagaimana konsep pengembangan kebun energi berbasis jarak pagar ?
3. Bagaimana langkah-langkah pemberdayaan petani melalui kebun energi ?
1.3.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dan manfaat dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui keunggulan dan potensi jarak pagar untuk pengembangan kebun
energi.
2. Mengetahui konsep pengembangan kebun energi jarak pagar
3. Mengetahui langkah-langkah pemberdayaan petani melalui kebun energi.
1.4

Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan karya tulis ini yaitu:

1. Manfaat Teoritis, yaitu dapat menambah pengetahuan tentang kebun energi dan
potensi Jarak Pagar sebagai bioenergi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pemerintah, sebagai masukan dalam

membuat kebijakan khususnya

yang berkaitan dengan kebun energi.
b. Bagi Penulis, dapat menambah pengetahuan tentang kebun energi dan
memperluas cakrawala berpikir serta sebagai latihan dalam membuat karya
ilmiah.

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Ketahanan Energi
Ketahanan energi adalah suatu kondisi dimana kebutuhan masyarakat luas

akan energi dapat dipenuhi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip
ketersediaan,

keterjangkauan,

dan

akseptabilitas.

Ketidakseimbangan

dalam

permitaan dan penawaran energi yang mendorong pesat laju pertambahan penduduk
dan pesatnya industrialisasi dunia yang mengakibatkan terkurasnya cadangan energi
dalam jumlah besar terutama energi fosil yang merupakan sumber energi utama di
dunia. Setiap negara mempunyai kebijakan dan strategi yang berbeda-beda dalam
menjaga ketahanan energi untuk memenuhi kebutuhan akan energi dalam
kepentingan nasional (Budiarta, 2014).
Dewan Energi Nasional mendefinisikan Ketahanan Energi sebagai suatu
kondisi terjaminnya ketersediaan energi, akses masyarakat terhadap energi pada
harga yang terjangkau dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
perlindungan terhadap lingkungan hidup (Agustiawan, 2014).
International Energy Agency (IEA)mendefinisikan ketahanan energi sebagai
ketersediaan sumber energi yang tidak terputus dengan harga yang terjangkau.Lebih
lanjut, ukuran yang dipakai untuk menilai suatu negara dikatakan memiliki ketahanan
energi apabila memiliki pasokan energi untuk 90 hari kebutuhan impor serta
minyak.Ketahanan energi dianggap penting karena energi merupakan komponen
penting dalam produk barang dan jasa. Segala bentuk gangguan yang dapat
menghambat ketersediaan energi dalam bentuk bahan bakar primer (BBM, gas, dan
batubara) maupun kelistrikan dapat menurunkan produktivitas ekonomi suatu wilayah
dan jika magnitude gangguan sampai pada tingkat nasional dapat membuat target
pertumbuhan ekonomi meleset dari yang ditetapkan (Azmi, 2014).
Mengacu pada konsep ketahanan energi yang didefinisikan oleh IEA di atas
dan merujuk kepada teori dasar mikroekonomi, yang dibagi menjadi tiga komponen
dasar yang menjaga keberlangsungan ketahanan energi, yaitu: (1) estimasi
permintaan energi yang presisi sebagai dasar perencanaan penyediaan pasokan

5

energi, (2) kehandalan (rellability) pasokan energi yang diusahakan oleh badan usaha,
dan (3) harga energi yang menjadi sinyal bagi badan usaha untuk masuk dalam
penyediaan energi. Harga energi menjadi begitu penting karena akan digunakan oleh
pihak produsen dalam menghitung estimasi imbal hasil atas investasi yang
dikeluarkan dalam penyediaan energi.
Setiap saat harga minyak dunia dapat mengalami perubahan, baik
kenaikanmaupun penurunan.Dewasa ini harga tersebut cenderung mengalami
penurunan, baik penurunan yang cukup besar maupun kecil. Penetapan harga minyak
bumi didasarkan pada dua kelompok/standar yang umum dan besar yaitu (Elisa,
2006):
a. Brent (Brent Crude) merupakan nilai standarisasi minyak yang sumbernya
berasal dari laut utara(eropa) sedang nama Brent berasal dari lahan tambang di
laut utara, yang dibuka pada tahun 1970. Harga minyak Brent menjadi dasar
pembentukan harga sejak tahun 1971 untuk hampir 40% nilai minyak
diseluruh dunia, dan terus digunakan sampai sekarang ini.
b. WTI (West Texas Intermediate ) adalah minyak bumi yang diproduksi di
Texas (AS), dan dalam aplikasinya kebanyakan digunakan untuk bensin
industri dan itulah sebabnya minyak ini banyak diminati, terutama di AS dan
Cina.

Gambar 1.Grafik Perkembangan harga minyak dunia pada 2009-2014
Sumber: kementrian ESDM
Semakin meningkatnya harga minyak mentah dipasar internasional akan
berimbas pada semakin besarnya kemungkinan penerimaan negara dari migas,

6

terutama dengan asumsi lifting migas dan kurs rupiah tetap stabil. Sebaliknya
semakin

menurun

harga

minyak

mentah

di

pasar

internasional,

maka

kecenderungannya semakin kecil penerimaan negaranya (penerimaan migas = jumlah
minyak mentah yang diekspor x harga) (Saragih,2015).
Selain harga minyak mentah, fluktuasi penerimaan migas dipengaruhi oleh
produksi minyak mentah.Target liftingminyak mentah dalam APBN-Perubahan
Tahun Anggaran 2014 lalu, telah diturunkan menjadi 818.000 barel per hari (bph)
dari rencana APBN Tahun 2014 yang sebesar 840.000 barel per hari dengan target
harga ICP USD105 per barel. Sedangkan APBN Tahun Anggaran 2015, pemerintah
menargetkan lifting minyak mentah sebesar 900.000 barel per hari dengan asumsi
harga minyak mentah (ICP) sebesar USD105 per barel. Dengan asumsi itu,
penerimaan Migas tidak termasuk PPh Migas dipatok Rp.313 triliun tahun 2015.
Dalam RAPBN-P tahun 2015, Pemerintah merencanakan akanmenurunkan harga ICP
menjadi USD70 per barel.
Memasuki Januari 2015, harga minyakmentah di pasar internasional
mengalamipenurunan mendekati level USD60 perbarel. Sedangkan target ICP 2015
sebesarUSD105 per

barel.

Penurunan hargaminyak

mentah

tersebut

akan

menurunkanpenerimaan migas, khususnya penerimaandari minyak mentah. Ekonom
UniversitasIndonesia, DR.Chatib Basri, mengatakanpenurunan harga minyak dunia
menjadiUSD56 per barel memang disengajaprodusen minyak dunia agar ada
predatoryprices. Predatory prices diupayakan olehnegara produsen minyak agar
menghentikanlaju penggunaan energi alternatif. OPEC akan membiarkan volume
minyak terusmeningkat (Saragih, 2015).
Harga minyak mentah jenis Brenttidak mampu bertahan pada level di atas
USD 50 per barel dan terus merosot hinggake level harga USD 47,36 per barel.
Leveltersebut merupakan level terendah sejakawal 2009. Harga minyak mentah AS
juga menyentuh level terendahnya sejak enam tahun terakhir. Harganya turun sekitar
5 persen ke level USD45,9 per barel (lihatTabel 1) (Saragih, 2015).
Dalam merespon penurunan hargaminyak mentah di pasar internasional,
Dewan Energi Nasional (DEN) mengusulkan untuk membeli minyak mentah

7

gunamenambah stok minyak untuk kilang minyak di seluruh Indonesia.
Penurunanharga minyak mentah saat ini, menurut anggota DEN, Andang Bachtiar,
berbeda dengan tahun 2009 karena dalam dua bulan ke depan harga minyak akan
kembali melonjak.
Beberapa penyebab turunnya harga minyak mentah adalah: (1) meningkatnya
produksi minyak serpih (shale oil) AS; (2) meningkatnya produksi minyak mentah
Rusia yang mencapai 10,6 juta barel per hari; (3) penolakan OPEC untuk memangkas
produksi minyak mentah mereka dari tingkat produksi minyaknya yang mencapai 30
juta barel per hari saat ini.
Tabel 1. Perkembangan Penerimaan Migas, Produksi (lifting) Migas dan Harga
PatokanMinyak Mentah Indonesia (ICP) 2009 – 2014

20

Gambar 2. Grafik Negara Penghasil Minyak Terkemuka
Sumber: Chesapeake Energi

8

2.2.

Pemberdayaan Petani
Menurut UU RI (2013), Pemberdayaan Petani adalah segala upaya untuk

meningkatkan kemampuan petani untuk melaksanakan Usaha Tani yang lebih baik
melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan
sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian, konsolidasi dan jaminan luasan lahan
pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta
penguatan kelembagaan petani.
Menurut UU RI (2013), petani adalah

seseorang yang

bergerak

dibidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan
tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan
lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk
digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain.
Definisi petani (peasent) menurut Marzali dalam Sjaf (2003), berdasarkan
pendekatan geografis petani adalah

masyarakat yang hidup menetap dalam

komunitas pedesaan yang mengolah tanah dengan bantuan keluarga sendiri. Petani
yang notabene tidak berpendidikan tinggi, bersifat fatalis dan dogmatis, menyerah
terhadap keadaan yang ada, tidak berusaha keras dalam memperjuangkan haknya.
2.3.

Kebun Energi
Kebun energi (Biomassa Energy Estate) adalah sebuah hamparan lahan yang

ditanami jenis-jenis tanaman tertentu, yang nantinya akan dipanen sebagai bahan
baku pembuatan bahan bakar bioenergi (Supriyadi, 2014).
Perkebunan Energi adalah suatu entitas bisnis milik negara yang melakukan
usaha dalam bidang perkebunan dan hasilnya semata-mata untuk menyediakan energi
untuk masyarakat (Kirmanto, 2013).
Kebun energi ini diperkirakan akan menggunakan 5% dari luas negara
Indonesia , yaitu sekitar 10 juta hektar. Luas wilayah ini dinilai memungkinkan
dikarenakan sekitar 8,1 juta hektar lahan untuk hutan belum digunakan dengan
semestinya dan 7,1 juta hektar lahan kosong masih ditelantarkan (Kirmanto, 2013).

9

Kebun energi sebagai sumber bahan bakubioenergi memiliki banyak
keunggulan, antara lain (bentra, 2015):
1. Kebun energi bisa dibuat sendiri sehingga kontrol bahan baku lebih mudah,

seperti fluktuasi pasokan, perubahan harga pasar, tidak tergantung sumbersumber lain.
2. Produk samping dari kebun energi berupa hijauan bisa dimanfaatkan untuk
peternakan seperti sapi atau kambing.
3. Lokasi pabrik bisa sangat dekat atau bahkan berada ditengah-tengah kebun
energi (raw material oriented), sehingga biaya/harga bahan baku murah.
4. Kebun energi juga menyerap CO2 dari atmosfer (Carbon negative), aplikasi

kebun energy merupakan Carbon neutral sehingga bisa masuk dalam
perdagangan karbon.
5. Pola penyediaan bahan baku mix (campur) dengan sebagian kebun energi
milik perusahaan (inti) dan sebagian yang lain milik masyarakat (plasma)
bisa dilakukan. Pola ini akan mengikutsertakan peran masyarakat dan
mengembangkannya.
6. Penghasilan tambahan dengan memanfaatkan sela tanaman kebun energi
dengan tanaman lain (model agroforestry) sehingga budidaya bersifat
polikultur yang lebih tahan penyakit.
7. Lahan tidur atau bahkan lahan marginal yang jumlahnya jutaan hektar bisa

dimanfaatkan secara efektif.
8. Menyuburkan dan memperbaiki kondisi tanah termasuk pencegahan erosi.
9. Pengembangan atau perbesaran kapasitas pabrik sangat dimungkinkan selama
lahan masih tersedia. Dan saat ini masih ada jutaan hektar yang potensial
untuk pembuatan kebun energi tersebut.
2.4.

Jarak Pagar Jatropha curcas
Menurut Sudrajat (2006) dikenal sekitar 175 jenis tanaman jarak, namun yang

banyak tumbuh merata dan dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia adalah jarak
pagar (Jatropha curcas L.) Secara ilmiah namaJatropha curcas L diambil dari bahasa

10

Yunani Latros berarti dokter, sedangkan thrope berarti penyembuhan atau nutrisi,
dengan kata lain Jatropha curcas berarti tanaman penyembuh atau tanaman obat.
Tanaman jarak pagar berbentuk pohon kecil atau belukar besar, bercabang tidak
teratur dengan tinggi bisa mencapai 5 meter. Dengan klasifikasi sebagai beirkut :
Divisio

: Spermatophyta

Subdivisio

: Angiospermae

Klasis

: Dicotyledoneae

Ordo

: Euphorbiales

Familia

: Euphorbiaceae

Genus

: Jatropha

Spesies

: Jatropha curcas L.

Tanaman jarak pagar tumbuh dari daratan rendah sampai daerah dengan
ketinggian 1000 m dpl, pada suhu 15-35ºC, dengan curah hujan 300-2.380 mm/tahun.
Produksi optimal dicapai bila jarak pagar ditanam pada tanah yang subur dengan
kandungan pasir antara 60-90%, curah hujan 300-1000 mm/tahun, suhu 20-26 ºC dan
pH tanah 5,5-6,5 serta diberi pupuk dengan jenis dan dosis yang tepat dan tersedia air
pada musim kemarau.
Menurut Susilo Bambang (2006), tanaman jarak pagar mempunyai
keunggulan antara lain :
a. Dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, dapat beradaptasi dengan segala cuaca,
tidak memerlukan perawatan yang intensif, tidak dikonsumsi oleh ternak,
dapat bertahan dalam waktu lama pada kondisi kering, sehingga cocok
sebagai tanaman reboisasi.
b. Mudah tumbuh dan berkembang biak, pertumbuhannya cepat dan dapat
dipanen pada usia 8 bulan
c. Jika mendapat pengairan yang cukup, tanaman jarak pagar berbuah sepanjang
tahun dan produktif sampai usia 50 tahun
d. Ampas biji jarak pagar setelah proses ekstraksi merupakan bahan organik
yang dapat dibuat pupuk kompos

11

Menurut Santoso (2010) Biji Jarak pagar (Jatropha curcas L) sebagai bahan
bakar alternative mengandung rendemen minyak nabati 35-45%.Minyak dari biji
jarak pagar dihasilkan dari daging buah 75% dan kulit sebesar 25%.Minyak jarak
pagar mengandung trigliserida sebesar 94% dengan berat molekul asam lemak
tinggi.Sebagai bahan bakar alternatif, minyak jarak pagar dapat langsung digunakan
sebagai bahan pengganti minyak tanah dan ketika diolah dapat digunakan untuk
pengganti solar (biodisel).Selain dari minyak yang dihasilkan, fungsi sebagai bahan
bakar alternatif dari jarak pagar juga berasal dari limbah padat hasil eksraksi minyak.
Manfaat lain yang dimiliki jarak pagar adalah sebagai pengendali erosi dan
konservasi lahan. Kemampuan jarak pagar dapat tumbuh dengan baik di lahan-lahan
kering dan miskin unsur hara.Penanaman jarak pagar di lahan-lahan kering dan
miring dapat mencegah teradinya erosi di samping dapat memberi masukan bahan
organik di tanah/ lahan-lahan marginal.Selain di daerah kering dan miring, jarak
pagar dapat pula digunakan untuk mereklamasi lahan-lahan bekas pertambangan
timah.Hal ini karena jarak pagar mampu menyerap logam-logam berat di tanah sisa
pertambangan.
Tanaman jarak menghasilkan biji jarak pagar yang terdiri dari 60% berat
kernel (daging bush) dan 40% berat kulit. Inti biji (kernel) jarak pagar mengandung
sekitar 40-45% minyak sehingga dapat diekstrak menjadi minyak jarak dengan cara
mekanis ataupun ekstraksi menggunakan perarut seperti heksana. Minyak jarak pagar
merupakan jenis minyak yang memiliki komposisi trigliserida yang mirip dengan
minyak kacang tanah.Tidak seperti jarak (ricinus communis) kandungan asam lemak
esensial dalam rninyak jarak pagar cukup tinggi sehingga minyak jarak pagar
merupakan sebetulnya dapat dikonsumsi sebagai minyak makan asal saja racun yang
berupa phorbol ester dan curcin dapat dihilangkan (Hambali, 2006).
Tanaman ini seperti juga kelapa sawit menyimpan unsur minyak pada
bijinya.Rendemen minyak (trigliserida) dalam inti biji jarak mencapai sekitar 35%
dan lebih besar dari pada rendemen kelapa sawit yang sekitar 22% dari berat total
biji.Minyak jarak dengan demikian lebih layak digunakan untuk biodiesel
dibandingkan minyak kelapa sawit karena masa panen yang lebih cepat, tidak

12

dikonsumsi oleh manusia dan harga jualnya bisa lebih murah.Berikut Tabel
Perbandingan jarak pagar dengan kelapa sawit (Prihandana, 2005):
Tabel 2. Perbandingan kelapa sawit dengan jarak pagar

Jarak pagar selain ramah lingkungan juga menghasilkan limbah yang nihil karena
daunnya dapat digunakan untuk makanan ulat sutra, antiseptik dan anti radang,
getahnya dapat digunakan untuk protease (curcain) penyembuh luka dan pengobatan
lain. Buah atau daging buah jarak pagar digunakan untuk bahan bakar, pupuk hijau
dan produksi biogas.Biji jarak pagar dapat menghasilkan minyak biji, bungkil biji dan
cangkang biji. Minyak biji akan menghasilkan produk biogas, bahan bakar,
insektisida dan pengobatan. Bungkil biji dapat digunakan untuk pupuk, pakan ternak
dan produksi biogas.Cangkang biji dapat digunakan untuk bahan bakar (Hambali,
2006)

13

BAB III METODE PENULISAN
3.1 Jenis Penulisan
Penulisan karya tulis ini merupakan penulisan deskriptif dengan memberikan
gambaran dan penjelasan mengenaiPemberdayaan Petani Melalui Program Kebun
Energi Jarak Pagar Jatropha curcas Solusi Peningkatan Ketahanan Energi Di
Indonesia.
Tujuan dari penulisan deskriptif adalah untuk membuat deskripsi atau
gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta
hubungan antara fenomena yang diselidiki.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penulisann ini dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu:
a. Review literatur
Riview literatur adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian
lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan
penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan
masalah yang diteliti. Riview literatur harus bersifat relevan, mutakhir, dan
memadai.
b. Pengumpulan dan analisis data
c. Kerangka berfikir
Mudah
dibudidayakan

Jarak pagar

Pemberdayaan
masyarakat petani
Kebun Energi

Ketahanan energi

Kandungan minyak
tinggi

14

Gambar 3. Bagan Kerangka Berfikir
3.3 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam suatu penelitian,
karena dengan analisis data dapat memberikan arti dan makna yang berguna dalam
suatu penelitian.Dalam penelitian data yang dikumpulkan dari hasil studi pustaka dan
studi lapangan yang berasal dari observasi ditempat penelitian dan wawancara dengan
respondensi dilapangan. Analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Pengumpulan data yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
2. Pemeriksaan data yaitu data yang sudah terkumpul diperiksa, apakah sudah sesuai
dengan yang diharapkan atau belum.
3. Pengorganisasian data yaitu pengelompokan data yang sudah dikumpulkan untuk
bisa menjawab setiap pertanyaan yang ada hubungannya dengan peneliti.
4. Menginterprestasikan data untuk menarik makna yang terkandung didalam data.
5. Membahas dan merumuskan hasil interprestasi yang telah dipilah-pilah untuk
menjawab pertanyaan peneliti.
6. Mengambil kesimpulan akhir.

15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

Potensi Jarak Pagar (Jatropha curcas L)
Demam biofuel pernah terjadi pada tahun 2006 yang menyisakan trauma

kepada masyarakat petani.Lahan pertanian disulap menjadi kebun energi jarak yang
kemudian ribuan herktar lahan yang digunakan tersebut terbengkalai dan masyarakat
petani beralih kepada tanaman yang lebih produktif dan menguntungkan.Padahal
berdasarkan kondisi lahan dan potensi serta keunggulan tanaman jarak pagar sangat
berpeluang dan memberikan hasil yang dapat menjanjikan di Indonesia. Saat ini
dengan kondisi ketahanan energi yang semakin memprihatinkan, maka dirasakan
sangat perlu untuk mengembangkan kembali kebun energi dengan berbasis jarak
pagar.
Belajar dari kegagalan tersebut, maka alasan pemilihan jarak pagar sebagai
tanaman pengembangan kebun energi di Indonesia karena karakteristik tanaman jarak
pagar yang dapat tumbuh di semua jenis tanah, termasuk tanah gambut. Perawatan
tanaman jarak yang nyaris tidak ada, selain pembersihan tanaman pengganggu yang
dilakukan dua mingguan. Keunggulan lain dari tanaman jarak pagar ini adalah
seluruh hasil buahnya dapat dimanfaatkan dan tidak menyisakan sampah sama sekali.
Selain itu, berdasarkan data Kementrian Kehutanan pada 2012 Indonesia memiliki
sekitar 33 hektar lahan tidak produktif yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia
yang sangat cocok untuk pengembangan kebun energi berbasis jarak pagar. Disisi
lain, jarak pagar merupakan tanaman konservasi lahan sehingga tepat untuk lahanlahan yang kering atau sering terjadi erosi.
Diasumsikan jika, lahan yang terdapat pada provinsi Sulawesi tengah 288 ribu
hektar dan dimanfaatkan untuk pengembangan kebun energi tersebut, maka jika
dalam sehektranya mampu menghasilkan sekitar 4-5 ton buah jarak dengan rendemen
sebesar 34-45% maka dapat dihasilkan minyak jarak sekitar 1,8 ton/ha. Artinya lahan
kritis seluas 1 hektar yang tadinya tidak produktif dapat menghasilkan 1,8 ton
biodiesel, sehingga dari lahan kritis yang ada, mampu mengurangi dispasitas

16

ketersediaan energi. oleh karena itu, pengembangan kebun energi berbasis jarak pagar
ini sangat menjanjikan untuk dapat menutupi kebutuhan energi nasional yang terus
meningkat.
4.2.

Konsep Kebun Energi
Berdasarkan definisi kebun energi adalah sebuah hamparan lahan yang

ditanami jenis-jenis tanaman tertentu, yang nantinya akan dipanen sebagai bahan
baku pembuatan bahan bakar bioenergi. Konsep kebun energi yang akan diterapkan
dalam rangka pemberdayaan petani dan peningkatan ketahanan energi nasional
adalah menerapkan sistem plasma inti. Pengembangan kebun energi ini
memanfaatkan lahan-lahan kritis di Indonesia.kebun energi berbasis jarak pagar ini
akan dikelola secara terintegrasi dari hulu ke hilir dengan melibatkan petani-petani
kecil. Artinya, petani tidak hanya menyuplai jarak dari hilir, akan tetapi akan dikelola
secara mandiri. Petani akan memiliki rasa kepemilikan, tanggung jawab terhadap
kebun energi ini.
Konsep kebun energi berbasis Jarak Pagar ini dapat pula diterapkan konsep
tumpangsari sehingga disela kebun energi ini dapat ditanami jenis lain yang dapat
memberikan manfaat lain kepada petani sambil menunggu masa panen buah jarak.
Jenis tanaman yang dapat ditumpangsarikan yaitu dengan jenis kacang-kacangan atau
lombok yang dpat dipanen pada umur 3 bulan. Hasil tersebut diserahkan untuk petani.
4.3.

Strategi Pemberdayaan Petani
Pengembangan kebun energi berbasis jarak pagar tersebut diharapkan dapat

didukung penuh oleh pemerintah sehingga bibit jarak dapat diperoleh dari
pemerintah.Manajemen yang digunakan menggunakan pola manajemen satu atap.
Jadi, perkebunan ini dipegang oleh 1 perusahaan inti yang kemudian melibatkan para
petani-petani kecil untuk mengolah perkebunan sampai pada tahap pengelolaan
menjadi minyak bumi. Pada tahap pengelolaan diharapkan perusahaan inti memberi
kepercayaan kepada para petani untuk mengelola dan menggarap sehingga muncul

17

rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap kebun energi tersebut. Pengelolaan
kebun energi ini harus secara terintegrasi dari hulu sampai hilir. Pengelola,
penampung dan pemasok harus ditentukan agar tahap pengembangan kebun energi
tersebut berjalan lancar.
Adapun langkah–langkah pemberdayaan petani plasma untuk program kebun
energi dapat ditempuh dengan sebagai berikut:
1. Survey lahan yang cocok untuk tanaman sumber penghasil bahan bakar
alternative seperti jarak pagar yang dapat pula memanfaatkan proyek lahan
gambut/ lahan kritis.
2. Pengadaan bibit, penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat untuk
mengolah tanaman jarak pagar menjadi bahan bakar alternative
3. Pemberian kredit lunak terhadap petani plasma
4. Membuka selebar-lebarnya peluang untuk menjadi petani plasma
5. Memberi insentif dan penghargaan khusus kepada petani yang berhasil
sehingga hal ini dapat menjadi motivasi bagi petani lainnya
6. Membangun sentra-sentra untuk kebun energi

18

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan, yaitu:
1. Keunggulan dari tanaman Jarak Pagar ini adalah seluruh hasil buahnya dapat
dimanfaatkan dan tidak menyisakan sampah sama sekali, jarak pagar juga
merupakan tanaman konservasi lahan sehingga tepat untuk lahan-lahan yang
kering atau sering terjadi erosi. Tanaman Jarak Pagar memiliki potensi yang
sangat bagus untuk pengembangan kebun energi karena dalam sehektranya
mampu menghasilkan sekitar 4-5 ton buah jarak dengan rendemen sebesar 3445% yang dapat menghasilkan minyak jarak sekitar 1,8 ton/ha yang dapat
digunakan sebagai biodiesel. Sehingga pengembangan kebun energi berbasis
jarak pagar ini sangat menjanjikan untuk dapat menutupi kebutuhan energi
nasional yang terus meningkat.
2. Konsep kebun energi yang akan diterapkan dalam rangka pemberdayaan petani
dan peningkatan ketahanan energi nasional adalah menerapkan sistem plasma inti.
Pengembangan kebun energi ini memanfaatkan lahan-lahan kritis di Indonesia.
Kebun energi berbasis jarak pagar ini akan dikelola secara terintegrasi dari hulu
ke hilir dengan melibatkan petani-petani kecil.
3. Adapun langkah–langkah pemberdayaan petani plasma untuk program kebun
energy, yaitu 1) Survey lahan yang cocok untuk tanaman sumber penghasil bahan
bakar alternative seperti jarak pagar yang dapat pula memanfaatkan proyek lahan
gambut/ lahan kritis. 2) Pengadaan bibit, penyuluhan dan pembinaan kepada
masyarakat untuk mengolah tanaman jarak pagar menjadi bahan bakar alternative.
3) Pemberian kredit lunak terhadap petani plasma. 4) Membuka selebar-lebarnya
peluang untuk menjadi petani plasma. 5) Memberi insentif dan penghargaan
khusus kepada petani yang berhasil sehingga hal ini dapat menjadi motivasi bagi
petani lainnya. 6) Membangun sentra-sentra untuk kebun energi

19

5.2 Saran
Melihat ketahanan energy di Indonesia saat ini mengalami penurunan maka
perlu kiranya pemerintah dapat membangun kebun energi dengan memanfaatkan
lahan kritis sehingga hasil dari kebun energi tersebut dapat digunakan sebagai bahan
bakar alternative agar permasalahan ketahanan energy dapat diatasi.

20

DAFTAR PUSTAKA
Agustiawan, H. 2014. Masalah Ketahanan Energi. Tersedia

pada laman:

http://budisansblog.blogspot.co.id/2014/02/masalah-ketahanan-energi.html.
Diakses pada tanggal 30 Januari 2016 pukul 20.04 WITA.
Bentra,

2015.

Inovasi

Biomassa.

Tersedia

pada

laman:

http://inovasibiomasa.blogspot.co.id/2015/03/10-keuntungan-denganmembuat-kebun.html. Diakses pada tanggal 3 Februari 2016 pukul 19.15
WITA.
Budiarti,

R.

D.

2014.

Ketahanan

Energy.

Tersedia

pada

laman:

http://businessandtrade-group5-irbinus.blogspot.co.id/2014/03/ketahananenergi.html. Diakses pada tanggal 2 Februari 2016 pukul 20.57 WITA.
Hambali. E. 2006. Prospek Pengembangan Tanaman Jarak Pagar Untuk Biodiesel
Dan Produk Turunan Lainnya.
Hilal, S. 2015. Membangun Ketahanan Energi Nasional. Tersedia pada laman: http://
www.neraca.co.id/article/62465/membangun-ketahanan-energi-nasional.
Diakses pada tanggal 30 Januari 2016 pukul 19.34 WITA.
Kirmanto, A. 2013. Kebun Energi : Masa Depan Energi Indonesia. Tersedia pada
laman:

http://wildanalfian.tumblr.com/post/65506610421/kebun-energi-

masa-depan-energi-indonesia. Diakses pada tanggal 3 Februari 2016 pukul
15.07 WITA.
Michael, A. 2015. Harga Minyak Anjlok dan Dampaknya pada Cadangan Minyak RI.
Tersedia pada laman: http://finance.detik.com › Finance › Energi. Diakses
pada tanggal 7 Februari 2016 pukul 21.46 WITA.

21

Prihandana, 2005. Proses Pengolahan Dan Pemanfaatan Minyak Jarak Menjadi
Biodiesel Pada Berbagai Skala Industri.
Riza, Azmi dan Hidayat. 2015. Ketahanan Energi: Konsep, Kebijakan dan Tantangan
bagi

Indonesia.

Tersedia

pada

laman:

http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Energy%20Security.pdf.
Diakses pada tanggal 7 Februari 2016 pukul 20.47 WITA.
Saragih.

2015.

Ketahanan

Energi.

Tersedia

pada

laman:

http://idu.ac.id/index.php/ketahanan-energi/30-fakultas/...pertahanan/
dosenfp. Diakses pada tanggal 8 Februari 2016 pukul 20.15 WITA.
Saragih, B. 1998. Agribisnis: Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis
Pertanian, Bogor: Yayasan Mulia persada Indonesia, Pt.Surveyor Indonesia
dan PSP Lemlit. IPB.
Sudrajat, H. R. 2006. Memproduksi Biodiesel JarakPagar, Cetakan I. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Sjaf, S. 2003. Batasan Definisi Petani (Peasent). Bahan bacaan Mata Kuliah Sosiologi
Pedesaan dalam bentuk pdf. 21 September 2011. IPB-SKPM
Supriyadi,

A.

2014.

Kaliandra

Sumber

Energy.

Tersedia

pada

laman:

http://energikaliandra.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 6 Februari 2016
pukul 18.58 WITA.
Susilo, B. 2006. Inovasidan Teknologi Biodiesel, Edisi I. Trubus Agrisarana. Jakarta.

Lampiran

22

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Biodata Penulis 1
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
8

Nama Lengkap
Nim
Program Studi/Jurusan
Fakultas
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat
Email
Nomor Telepon/HP

Muhammad Agung
M111 13 083
Ilmu Kehutanan
Kehutanan
Ujung Pandang, 02 Agustus 1995
BTN Bakolu Blok B3/41 Sungguminasa, GOWA.
muhammadagung4367@gmail.com
08983547979

B. Penghargaan Kepenulisan Selama Menjadi Mahasiswa (dari Pemerintah,
Asosiasi, atauInstitusi Lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberian
Penghargaan

Judul
Karya

Tahun

Biodata Penulis 2
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
8

Nama Lengkap
Nim
Program Studi/Jurusan
Fakultas
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat
Email
Nomor Telepon/HP

Sri Suryaningsih Umar
M111 13 032
Ilmu Kehutanan
Kehutanan
Selayar, 13 November 1995
Jl. Sahabat III No. 12 RT B RW 7 Tamalanrea
suryaningsih426@yahoo.com
081543207009

23

B. Penghargaan Kepenulisan Selama Menjadi Mahasiswa (dari Pemerintah,
Asosiasi, atauInstitusi Lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberian
Penghargaan

Judul
Karya

Tahun

Biodata Penulis 3
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
8

Nama Lengkap
Nim
Program Studi/Jurusan
Fakultas
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat
Email
Nomor Telepon/HP

Kitabullah
M111 13 021
Ilmu Kehutanan
Kehutanan
Bantaeng, 13 November 1995
Rusunawa II Unhas Blok C Lantai 4 kamar 416
kitabullahsyam15@gmail.com
082343583784

B. Penghargaan Kepenulisan Selama Menjadi Mahasiswa (dari Pemerintah,
Asosiasi, atauInstitusi Lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberian
Penghargaan

Judul
Karya

Tahun