MAKALAH OBSERVASI PENDIDIKAN SENI DI SMA

MAKALAH
PENDIDIKAN SENI
“PENGAMATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI
DI SMA N 12 SEMARANG”

OLEH : AGNES WULANSARI (2501416185)
PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Pendidikan Seni tentang Pengamatan Pembelajaran Seni di SMA N 12 Semarang.
Sebelumya saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen Pembimbing yang telah
memberikan tugas dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas individu ini, dan penulis juga
banyak mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan yang
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dalam penulisan laporan pengamatan pembelajaran
di salah satu sekolah di Kabupaten Semarang yakni SMA 12 Semarang.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segela saran dan kritik dari pembaca
agar dapat memperbaiki makalah ini. Semoga laporan pengamatan pembelajaran ini bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.

Semarang, 24 Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL......................................................................................................................................................i
KATA
PENGANTAR..................................................................................................................................ii
DAFTAR
ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG......................................................................................................................1
B. RUMUSAN
MASALAH.................................................................................................................2
C. LANDASAN TEORI..................................................................................................2
D. TUJUAN
PEMBAHASAN..............................................................................................................2
E. METODE
PENULISAN.................................................................................................................2
F. MANFAAT
PENULISAN...............................................................................................................3
G. SISTEMATIKA
PENULISAN..........................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
A. TUJUAN.....................................................................................................................................5
B. PROSES
PEMBELAJARAN...........................................................................................................5
C. FAKTOR PENDUKUNG DAN

PENGHAMBAT...............................................................................6
PENUTUP
A. KESIMPULAN...................................................................................................................7
B. SARAN.......................................................................................................................................7
C. LAMPIRAN.......................................................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik (objek) dan
pendidik (subjek). Terkhusus disini ialah pembelajaran pada mata pelajaran seni budaya disekolahsekolah. Mata pelajaran seni budaya merupakan pembelajaran kesenian yang meliputi seni tari,seni
musik,dan seni teater.
Pada kesempatan ini, seni budaya yang ada disekola-sekolah kurang diminati siswa dan tidak
sedikit pula sekolah yang menyajikan mata pelajaran seni budaya menjadikan mata pelajaran yang
banyak disukai siswa. Cara agar seni budaya dapat disukai banyak siswa misalnya dengan
mengembangkan metode pembelajaran yang menyenangkan,menarik minat siswa,serta menumbuh
kembangkan bakat tiap anak didik. Sehingga pelajaran seni budaya diperlukan dalam proses belajar
mengajar di sekolah-sekolah, agar seni budaya tetap masuk dalam kurikulum dan menjadi acuan

standar kopetensi lulusan.
Pengamatan pembelajaran seni di sekolah tersebut sengaja dipilih karena menarik perhatian
penulis khususnya di kelas X untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang
peduli agar pembelajaran seni budaya khususnya seni tari tersebut dapat diminati banyak siswa.

1

B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.

Bagaimana pelaksanaan dan proses pembelajaran pendidikan seni di sekolah tersebut?
Apa saja materi dan metode pembelajaran seni di sekolah tersebut?
Bagaimana pelaksanaan evaluasi pembelajaran seni di sekolah tersebut?
Apa saja faktor penghambat pendidikan seni di sekolah tersebut?
Apa saja faktor pendukung pendidikan seni di sekolah tersebut?


C. LANDASAN TEORI
Mata pelajaran seni di masukkan ke dalam kurikulum sekolah
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat individual, sosial dan
kultural yang tidak mampu dilayani oleh mata pelajaran lain. Pendidikan seni
memenuhi kebutuhan yang bersifat individual karena melalui kegiatan
berolah cipta seni dan berapresiasi terhadap nilai keindahan yang merupakan
inti sari pendidikan seni, anak mendapatkan pengalaman individual yang
memungkinkannya untuk berkembang menjadi manusia yang utuh, mandiri
dan bertanggung jawab.
Pendidikan seni memenuhi kebutuhan yang bersifat sosial karena
melalui seni, kita berbagi rasa, keyakinan dan nilai. Karya seni merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Kehidupan menjadi lebih
menyenangkan dan bermakna berkat seni.
Pendidikan seni memenuhi kebutuhan yang bersifat kultural, karena
seni merekam nilai dan keyakinan yang dianut oleh penciptanya. Karya seni
yang diciptakan anak pada dasarnya merupakan cerminan dari nilai budaya
yang dianutnya. Demikian pula pengamatan dan pembahasan terhadap karya
seni, menghantarkan pada timbulnya pemahaman yang baik terhadap
prestasi kultural umat manusia dari masa kini maupun dari masa lampau.
Pendidikan seni berfungsi untuk kepentingan masyarakat sehingga fungsi

seni perlu dilestarikan. Fungsi seni dalam masyarakat meliputi: (1) fungsi agama
yang bersifat sakral dan simbolistis, (2) fungsi ekonomi yang mengutamakan
kualitas artistik produk (3) fungsi politik yang dipakai sebagai alat propaganda,
penggalian jati diri, (4) fungsi pendidikan yang merupakan media pencerdasan,
dan (5) fungsi rekreasi yang merupakan media penghiburan.
Keragaman fungsi seni dapat dikategorikan menjadi dua hal, yaitu (1)
profesi seni yang menghasilkan pendidikan seni sebagai sebuah profesi, (2)
masyarakat yang menghasilkan pendidikan seni bersifat umum. Kebutuhan
perseorangan untuk mengaktualisasikan dirinya secara psikologis perlu diberikan
fasilitas yang memadai, yang dapat dicapai melalui pendidikan seni. Justifkasi
pendidikan seni di sekolah umum terletak pada seni yang potensial untuk
dimanfaatkan, yang tercermin pada tujuan: (1) membentuk manusia ideal yang

dicita-citakan masyarakat yaitu terampil, sadar budaya, peka rasa kreatif, bugar
dan elegan, (2) memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Jacques Barzun (dalam
Salam, 2005) mengatakan bahwa kita tidak perlu 18 alasan untuk mendukung
pendidikan seni di sekolah, tetapi satu alasan saja cukup yaitu seni adalah
bagian penting dari kebudayaan.
Tujuan Pendidikan Seni
Dalam kaitannya dengan aspek pembelajaran, tujuan pendidikan seni

diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, kepekaan rasa dan
keterampilan motoric anak. Ketiga aspek tersebut tercermin pada rumusan
tujuan pendidikan seni yang bersifat generic. Setalah mengikuti program
pendidikan seni di sekolah, anak diharapkan mampu (sesuai dengan kapasitas
tingkat perkembangannya) untuk :
1. Memiliki pengetahuan tentang hakekat karya seni dan prosedur
penciptaannya (baik yang dihasilkan murid atau seniman professional
dari masa dan latar belakang etnis/budaya.
2. Memiliki kepakaan rasa yang memungkinkannya untuk mencerap nilainilai keindahan yang ada di sekelilingnya serta membuat penilaian
yang sensitive terhadap kualitas artistik suatu karya seni.
3. Memiliki keterampilan yang memungkinkannya untuk berekspresi
melalui media rupa, bunya/suara, gerak atau lakon secara lancer atau
menciptakan karya seni untuk kehidupan pribadi dan sosialnya.
Fungsi Pendidikan Seni
Pendidikan seni berfungsi untuk kepentingan masyarakat sehingga fungsi
seni perlu dilestarikan. Fungsi seni dalam masyarakat meliputi: (1) fungsi agama
yang bersifat sacral dan simbolis, (2) fungsi ekonomi yang mengutamakan
kualitas artistic produk (3) fungsi politik yang dipakai sebagai alat propaganda,
penggalian jati diri, (4) fungsi pendidikan yang merupakan media pencerdasan,
dan (5) fungsi rekreasi yang merupakan media penghiburan.

Keragaman fungsi seni dapat dikategorikan menjadi dua hal, yaitu (1)
profesi seni yang menghasilkan pendidikan seni sebagai sebuah profesi, (2)
masyarakat yang menghasilkan pendidikan seni bersifat umum. Kebutuhan
perseorangan untuk mengaktualisasikan dirinya secara psikologis perlu diberikan
fasilitas yang memadai, yang dapat dicapai melalui pendidikan seni. Justifkasi

pendidikan seni di sekolah umum terletak pada seni yang potensial untuk
dimanfaatkan, yang tercermin pada tujuan: (1) membentuk manusia yang ideal
yang dicita-citakan masyarakat yang terampil, sadar budaya, peka rasa kreatif,
bugar dan elegan, (2) memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Jacques Barzun
(dalam Salam) mengatakan bahwa kita tidak perlu 18 alasan untuk mendukung
pendidikan seni di sekolah, tetapi satu alasan saja cukup yaitu seni adalah
bagian penting dari kebudayaan.

D. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui pelaksanaan dan proses pembelajaran pendidikan seni di sekolah SMA
N 12 Semarang.
2. Untuk mengetahui materi dan metode pembelajaran seni di sekolah SMA N 12 Semarang.
3. Untuk mengetahui proses evaluasi pembelajaran pendidikan seni di sekolah SMA N 12
Semarang.

4. Untuk mengetahui faktor apa sajakah yang menghambat pendidikan seni di sekolah SMA
N 12 Semarang.
5. Untuk mengetahui faktor apa sajakah yang mendukung pendidikan seni di sekolah SMA
N 12 Semarang.

E. METODE PENULISAN
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan
metode observasi atau teknik pengamatan langsung dan teknik wawancara guna untuk
mendapatkan data atau fakta-fakta yang akurat dengan alur yang sistematis dan runtut, dengan
gaya bahasa yang lugas. Kemudian diolah dan disusun untuk dideskripsikan sebagai akhir
dari observasi.

F. MANFAAT PENULISAN
1. Dapat dijadikan sebagai bahan ajar dilembaga-lembaga pendidikan.
2. Untuk menambah wawasan dan pengalaman penulis.
3. Untuk menambah wawasan bagi siapapun yang membacanya.

G. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memberikan kejelasan dalam memahami makalah ini, maka sistematika
penulisan adalah sebagai berikut :


Bagian awal terdiri dari halaman judul, kata pengantar, dan isi. Bagian isi merupakan
bagian yang terdiri dari pokok permasalahan yang menjadi inti pembahasan dalam makalah
tersebut.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil SMA N 12 Semarang
SMA Negeri 12 Semarang merepukan sekolah negeri yang sudah terakreditasi A yang
terletak di Jalan Raya Gunung Pati, Palangan, Gunung Pati,Kota Semarang,Jawa Tengah yang
sangat mudah menjangkaunya dan tempatnya strategis. Lingkungan sekolah yang kondusif dan
selalu terjaga keamanannya, terlihat dari bentuk bangunan yang terpusat sehingga memudahkan
untuk mengontrol keamanannya secara keseluruhan. SMA N 12 Semarang juga memiliki banyak
prestasi akademik yang memuaskan, dalam menuangkan karakteristik sekolahnya SMA N 12
Semarang memiliki visi dan misi untuk mengembangkannya.
SMA 12 Semarang memiliki kegiatan ekstra kulikuler diluar kegiatan belajar mengajar,
seperti seni tari,pramuka,paskibra. Dalam hal ini penulis memfokuskan pada pelajaran seni tari
khususnya kegiatan belajar mengajar pada kelas XII Bahasa.
B. Visi dan Misi SMA Negeri 12 Semarang



Visi
“Berprestasi dan Berakhlak Mulia”



Misi
Selain visi yang menjadi pandangan dalam mengemban sekolah ini . SMA 12
Semarang juga memiliki misi, berikut penjabarannya :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Membentuk budi pekerti luhur dan berakhlak mulia serta lingkungan yang
kondusif dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan hasil belajar.
3. Mengembangkan sikap kerjasama, kekeluargaan dan komitmen seluruh warga
sekolah terhadap tugas dan funsi pokoknya.
4. Menumbuhkembangkan semangat berprestasi dalam bidang akademik dan non
akademik.
5. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan warga sekolah, komite,
dan stakeholder dalam upaya meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan.
6. Mengembangkan sistem manajemen informasi berbasis komputer (Computer
Basic Information System) sebagai sarana pendukung pendidikan pada era
globalisasi.
7. Mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana sekolah menuju standar nasional
pelayanan pendidikan.

Dalam hal ini, penulis mengambil misi pendidikan seni dari misi nomor
empat yang berbunyi “Menumbuhkembangkan semangat berprestasi dalam
bidang akademik dan non akademik” dimana maksud misi tersebut mendorong
siswanya berprestasi dibidang non akademik salah satunya di bidang seni tari.
C. Profil Narasumber
Nama
Tempat,tanggal lahir
Jabatan
Usia
Pendidikan terahir
Alma mater
Gelar

: Ibu Cicik Sri Mulyani
: Semarang, 13 Agustus 1965
: Guru Seni Tari SMA Negeri 12 Semarang
: 51
: S1
: Universitas Negeri Semarang (UNNES)
: S Pd.
4

D. Tujuan Pendidikan Seni
a. Tujuan Umum
Menurut Ibu Cicik Sri Mulyani tujuan umum pembelajaran seni di sekolah
tersebut ialah mengenalkan kepada para siswa budaya-budaya yang ada di nusantara
khususnya tari, selain itu agar siswa merasa senang dan menciptakan rasa kepekaan.
b. Tujuan khusus
Menurut Ibu Cicik Sri Mulyani tujuan khusus dalam pembelajaran seni ialah
agar para siswa bisa menari dengan baik.
E. Proses Pembelajaran Pendidikan Seni


Materi Belajaran
Mata pelajaran seni budaya khususnya seni tari ini merupakan pelajaran yang
diterapkan dan dikembangkan di SMA N 12 Semarang dan mengacu pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pendidikan seni diberikan kepada siswa karena
seni dapat meningkatkan kreatifitas dan dapat memberikan pengalaman estetis dalam
bentuk kegiatan ekspresi.
Dalam proses pembelajaran seni tari khususnya dikelas XII Bahasa diberikan
materi dari segi teori maupun praktek. Materi yang diajarkan yaitu komposisi yang
mengacu kepada tari modern. Guru membagi perkelompok dan memberikan
penjelasan dan arahan mengenai dance modern, setiap kelas dibagi menjadi beberapa
kelompok dengan membagi ritme yang lambat,sedang dan cepat kemudian para siswa
mencari gerakan yang akan ditampilkan. Biasanya tarian yang diberikan cukup
sederhana dan tidak terlalu rumit agar mudah dipahami.



Metode Pengajaran
Metode yang digunakan adalah dalam seminggu kelas XII bahasa
memperoleh 2 kali pertemuan dengan durasi waktu 1,5 jam setiap satu kali
pertemuan. Guru memberikan contoh gerakan yang kemudian diikuti oleh para siswa.
Namun dikelas XII siswa diharapkan mampu membuat gerakan walaupun sederhana.
Gurub seni tari mengajar dengan sabar dan ulet dengan menerapkan pendidikan
berkarakter melalui rasa agar para siswa peka, beliau juga menggunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh siswa agar siswa mudah menangkap materi yang diberikan.



Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar seni tari, sekolah tersebut
memberikan fasilitas hall untuk kegiatan praktik. Fasilitas lain yang diberikan seperti
tape recorder,mic dan kaset tari yang akan digunakan. Untuk kegiatan belajar

mengajar non praktik,sekolah menyediakan fasilitas ruangan selain itu diberikan
fasilitas lain seperti buku pembelajaran, laptop dan lcd yang digunakan dikelas, siswa
juga boleh menggunakan media elektronik seperti hp untuk mencari materi atau
informasi yang tidak ada di buku pembelajaran.

5


Kegiatan Belajar Mengajar
Nama Guru : Cicik Sri Mulyani S. Pd
Kelas : XII Bahasa
N
O
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

CARA MENGAJAR/KEGIATAN
MENGAJAR
Memulai pelajaran (salam,do’a,presensi)
Membuka pelajaran
Memberikan/melakukan pertanyaan
Menjelaskan materi dengan sistematis
Menggunakan media atau alat peraga
Antusias dalam kegiatan mengajar
Bahasa yang mudah dan jelas
Menulis di papan tulis apa yang dijelaskan
Memberikan kesempatan murid untuk
bertanya
Mengadakan kesimpulan
Memberikan pertanyaan

YA

TIDAK

KET.















Evaluasi
Setelah materi yang diberikan, kemudian diadakan evaluasi guna untuk
mengetahui sejauh mana siswa dapat menangkap materi yang diberikan oleh guru.
Evaluasi yang diadakan adalah dengan memberikan ulangan harian secara teori, ujian
tengah semester, kemudian di akhir semester diberikan ujian sekolah bagi siswa kelas
XII dalam bentuk praktek.



Hasil
Hasil yang diperoleh dalam evaluasi ialah para siswa ada yang kurang
disiplin, namun banyak yang memperhatikan guru. Selain itu hanya beberapa siswa
yang memiliki bakat menari namun ada juga yang kurang memiliki bakat seni,
meskipun demikian siswa yang kurang memiliki bakat seni berusaha untuk mengikuti
pembelajaran.

F. Faktor yang Mempengaruhi



Faktor Pendukung
1. Nampaknya para siswa tidak ada yang terpaksa mengikuti pembelajaran seni tari.
2. Guru memberikan pilihan tari yang akan dipraktikkan, sehingga para siswa bisa
memilih sesuai keinginan mereka.



Faktor Penghambat
1. Belum disediakannya ruangan khusus untuk pembelajaran seni tari khusunya
praktek.
2. Siswa kurang serius dalam proses pembelajaran.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian analisis diatas,dapat ditarik kesimpilan yang berkaitan dalam
proses pembelajaran seni tari di SMA N 12 Semarang, khususnya kelas XII Bahasa antara
lain :
1. Proses pembelajaran yang dilakukan cukup mendukung,materi yang mudah ditangkap
oleh siswa dengan metode yang menyenangkan. Sarana dan prasarana juga diberikan
walau masih ada kekurangan, seperti tempat untuk praktek masih menggunakan hall,
tidak ada ruangan khusus. Evaluasi yang dilaksanakan dapat mengetahui seberapa jauh
siswa menguasai materi dengan baik. Akan tetapi masih ada hasil yang kurang
memuaskan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti siswa kurang serius dalam
mengikuti pembelajaran seni.
2. Beberapa faktor penghambat yang ada tidak membuat sekolah ini tidak mampu
berprestasi dalam bidang seni tari. Selain itu faktor pendukung cukup mendukung
pendidikan seni yang ada disekolahan tersebut.
B. Saran
Saran merupakan sebuah solusi yang ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi. Saran yang diberikan harus bersifat membangun,mendidik,dan secara objektif. Dari
pengertian tersebut, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Disediakan tempat atau ruangan khusus untuk kegiatan pembelajaran khususnya praktek,
sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan kondusif.
2. Sebaiknya metode dalam pembelajaran harus lebih dikembangkan dan menambahkan
inovasi dalam cara mengajar. Selain itu, sebaiknya setiap siswa disediakan buku dari
sekolah entah berupa modul ataupun lembar kerja siswa (LKS) karena apabila siswa
mencari materi dari situs internet yang tidak resmi biasanya kurang terpercaya dan kurang
dapat dipertanggungjawabka

7
C. Lampiran
Dokumentasi bersama Ibu Cicik Sri Mulyani, beliau mengampu mata pelajaran
pendidikan seni khususnya seni tari untuk kelas X dan XII.

8
DAFTAR PUSTAKA
www.academia.edu/9722277/PENDIDIKAN_SENI_UNTUK_SEKOLAH_DASAR
http://isnaenixiips308.blogspot.com/2012/11/makalah-tik.html
http://cuteyuni555.blogspot.co.id/2013/04/konsep-dan-pengertian-seni.html

9