SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI MAHASISWA BARU TAHUN 2015 UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

(1)

SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI MAHASISWA BARU TAHUN 2015 UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh : Hoiron Kasir NIM: B04212008

PROGAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Hoiron Kasir (2015), Sistem Rekrutmen dan Seleksi Mahasiswa Baru

Tahun 2015 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem rekrutmen terhadap mahasiswa baru yang ada di Perguruan Tinggi UIN Sunan Ampel Surabaya.Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, dimana peneliti berusaha mendeskripsikan gejala peristiwa atau kejadian yang terjadi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem rekrutmen mahasiswa baru UINSA Surabaya menggunakan dua pola, yakni pola nasional dan pola mandiri.Pola nasional dinaungi oleh Kementerian Riset, Tekonologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dan Kementerian Agama (Kemenag) RI.Kemenrisek Dikti menaungi jalur SNMPTN dan SBMPTN, sedangkan Kemenag menaungi jalur SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN. Adapun pola mandiri yang dimaksud adalah jalur yang dinaungi langsung oleh UIN Sunan Ampel Surabaya, yakni Jalur SPMB Mandiri yang kuotanya sebanyak 20% dari total keseluruhan pagu mahasiswa baru, sedangkan 30% nya di jalur SBMPTN dan UM-PTKIN sebagai jalur nasional yang melalui tes tulis, dan 50% nya di SNMPTN dan SPAN-PTKIN yang seleksinya melalui prestasi akademik para calon mahasiswa baru. Berdasarkan teori fungsi operasional Manajemen Sumber Daya Manusia, mulai dari penarikan, seleksi, pelatihan dan pengembangan hingga penempatan, menunjukkan bahwa penerapan rekrutmen mahasiswa baru UIN Sunan Ampel sudah sesuai dengan teori ini, hanya saja peran UINSA yang dijalur nasional kurang mendasar. Walau demikian, UINSA dapat melakukan fungsi-fungsi tersebut dengan baik.Terbukti dari keterlibatan pihak UINSA yang tetap ada disetiap jalur.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. ii

PENGESAHAN PENGUJI ……… iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……… v

ABSTRAKSI ……….. vi

KATA PENGANTAR ……… vii

DAFTAR ISI ……….. ix

DAFTAR TABEL ………... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ………. 1

B. Rumusan masalah ……….. 5

C. Tujuan penelitian ………... 5

D. Manfaat penelitian ………. 5

E. Definisi Konsep ………. 6

F. Sistematika Pembahasan ……… 7

BAB II : KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang relevan ……… 9

B. Kerangka Teoritik ………. 11

1. Pengertian Sistem ………... 11

2. Ciri-ciri Sitem ………. 12

3. Unsur-unsur Sistem ……… 13

4. Klasifikasi Sistem ……….. 15

5. Sistem Rekrutmen a. Pengertian Rekrutmen ………. 18

b. Proses Rekrutmen ………... 20

c. Tujuan dan Alasan Rekrutmen ………..……. 22

d. Sumber Rekrutmen ……….………… 23

e. Prinsip-prinsip Rekrutmen ……….………. 20


(8)

g. Pola Seleksi ……… 27

h. Rekrutmen dalam Pandangan Islam ……..………. 28

BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ……… 34

B. Lokasi penelitian ……… 35

C. Jenis dan Sumber Data ………... 35

D. Tahap-tahap Penelitian ………... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ………. 42

F. Teknik Validitas Data ……… 43

G. Teknik Analisis Data ………. 44

BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum Obyek penelitian 1. Sejarah UIN Sunan Ampel Surabaya ………. 46

2. Visi ………. 52

3. Misi ……… 52

4. Tujuan ……… 52

5. Organisasi dan Tata Kerja UINSA Surabaya ……… 53

B. Penyajian Data 1. Jalur-jalur Penerimaan Mahasiswa Baru ……… 59

2. Sistem Rekrutmen Mahasiswa Baru ………... 61

3. Alokasi Daya Tampung Mahasiswa Baru ………... 74

4. Peranan UINSA Surabaya ……….. 81

C. Analisis Data 1. Analisis Rekrutmen Mahasiswa Baru ………. 88

2. Daya Tampung/Pagu ………... 92


(9)

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ……… 97

B. Saran dan Rekomendasi ……… 97

C. Keterbatasan Penelitian ………. 98

Daftar Pustaka ………... 100 Lampiran-lampiran ………. Biodata penulis ………..


(10)

DAFTAR TABEL

4.1Klasifikasi Prodi Agama dan Umum ………... 67

4.2Rekapitulasi dan Prosentase Penerimaan Mahasiswa Baru 2015……. 71

4.3Rekapitulasi Penerimaan Mahasiswa Baru 2014 ………. 73


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berubahnya status perguruan tinggi dari Institut menjadi Universitas dapat mempengaruhi sistem-sistem didalamnya, tak terkecuali sistem rekrutmen terhadap calon mahasiswa baru (maba) yang akan menempuh pendidikan tinggi di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

Perubahan status ini juga berdampak pada penambahan fakultas dan program studi (prodi) baru yang lebih umum sehingga calon mahasiswa baru yang mendaftar semakin banyak. Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) RI berkoordinasi dengan Rektor UINSA beserta seluruh jajarannya sudah menyiapkan cara untuk menjaring calon mahasiswa yang memilih UIN Sunan Ampel sebagai ladang untuk menyerap ilmu pengetahuan sesuai displin ilmu yang diinginkan.

Terdapat lima jalur yang disiapkan untuk merekrut calon maba yang akan diterima di UINSA tahun akademik 2015/2016. Jalur-jalur tersebut adalah sebagai berikut:

1.SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

2.SBMPTN (Seleksi Bersamaa Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

3.SPAN PTKIN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi


(12)

2

4.UM PTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri )

5.SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) Mandiri UIN Sunan

Ampel Surabaya.1

Kelima jalur ini dijalankan melalui proses seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ketentuan yang ditetapkan oleh masing-masing panitia penyelenggara, misalnya SNMPTN dan SBMPTN oleh panitia pusat dalam hal ini Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Proses seleksi merupakan bagian dari penerapan sistem rekrutmen yang bertujuan untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia yang produktif dan dapat berkompetisi dengan mahasiswa dari kampus lain dalam berbagai bidang, utamanya bidang yang sesuai dengan prodi masing-masing.

Menurut Panggabean dalam Yunila Sari, “Sumber daya manusia

memiliki peran yang penting dalam suatu organisasi/perusahaan, sumber daya manusia sebagai aset yang paling berharga dan sebagai sumber utama

penghasil daya saing dengan organisasi lain”.2

Calon mahasiswa baru yang diterima menjadi mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya nantinya juga akan punya fungsi dan tanggung jawab yang sama dengan mahasiswa-mahasiswa lama. Fungsi dan tanggung jawab tersebut antara lain adalah menjaga nama baik almamater, mewujudkan universitas yang kompetitif, menciptakan produk-produk yang kreatif dan inovatif guna menunjang visi UINSA Surabaya, yaitu

1

www.uinsby.ac.id, website resmi UIN Sunan Ampel Surabaya, diakses pada tanggal 20 Juni 2015 2

Fitri Yunila Sari, 2010, Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbugut, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, hal. 42


(13)

3

Menjadi Uinversitas yang Unggul dan Kompetitif Bertaraf Internasional. Semua itu dilakukan demi menjaga eksistensi UINSA Surabaya, dan secara substantif di UINSA juga terdapat integrasi ilmu-ilmu Agama dan Sains. Maka penting dalam sistem perekrutan mahasiswa baru agar diupayakan penerapan sistem maupun cara yang sesuai dengan kebutuhan lembaga (UINSA) di masa sekarang dan yang akan datang.

Dalam kampus, mahasiswa punya peran penting dalam mewujudkan visi kampus tersebut. Mahasiswa selalu bertalian dengan kemajuan dan kemunduran kampus. Jika kampus maju maka salah satu sebabnya adalah peran dan tanggung jawabnya, demikian pula jika sebuah kampus tidak berkembang, apalagi dalam waktu yang sangat lama, maka salah satu penyebabnya juga mahasiswa.

Menurut Singodimedjo, “rekrutmen merupakan suatu proses

mencari, mengadakan, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi. Agar memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan, dibutuhkan suatu metode rekrutmen yang dapat digunakan dalam proses

penarikan dengan dilandasi suatu perencanaan yang benar-benar matang”.3

Yang dimaksud para pelamar dalam hal ini adalah calon mahasiswa baru, bukan untuk melamar pekerjaan, tetapi melamar jadi mahasiswa sehingga dapat belajar dan berproses dikampus UINSA Surabaya.Kemudian akan dipekerjakan, artinya akan dibina dan dikembangkan potensi yang dimiliki sehingga dapat berkontribusi pada lembaga.Hal ini harus diterapkan dalam

3

Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Prenada Media Group. Hal 45-46


(14)

4

rangka mencapai tujuan yang diharapkan bersama, terhindar dari ketidaksesuaian antara yang diinginkan dengan yang didapat.

Dalam Al-Qur’an surah al-Qashash ayat 26 Allah berfirman :

                   Artinya :

“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), Karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang Kuat lagi dapat dipercaya". (QS. Al-Qashash: 26).4 Kuat yang dimaksud dalam ayat ini tentunya bukan hanya kekuatan fisik, namun lebih dari itu. Kekuatan yang dimaksud juga adalah kekuatan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa, baik secara emosional, spiritual maupun intelektual. Selain itu,kita perlu mempertimbangkan kepercayaan terhadap Mahasiswa yang diterima kuliah di UINSA. Segala persyaratan, baik secara administratif ataupun operatif harus bisa diukur dari kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya.

Menurut Meldona amanah itu merupakan salah satu faktor kelayakan yang harus dimiliki semua karyawan, terutama calon pegawai. Penerapan amanah dalam bekerja diantaranya adalah dengan melaksanakan tugas yang dimilikinya sesuai dengan prosedur perusahaan, tidak condong terhadap suatu golongan atau kelompok, tidak diwarnai dengan nepotisme,

4

Departemen Agama RI, 2005, Al-Jumanatul ‘Ali Al-Qur’anul dan Terjemahannya, CV. Penerbit J-Art, hal. 388


(15)

5

kedzaliman, penipuan dan intimidasi.5Semua karyawan dimaksud dapat

disamakan dengan semua mahasiswa, begitupun calon pegawai yang bisa disamakan dengan calon mahasiswa baru.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan sistem rekrutmen calon mahasiswa baru (maba)

di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan sistem rekrutmen calon mahasiswa baru

(maba) di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu; manfaat secara teoritis dan praktis.

1. Secara teoritis.

a. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti dan

pembaca tentang sistem rekrutmen.

5


(16)

6

b. Dapat mengetahui secara luas dan menelaah dari segala aspek

tentang sistem rekrutmen yang dilakukan oleh salah satu institusi pendidikan tinggi, yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya.

2. Secara praktis.

a. Bisa dijadikan salah satu rujukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya

maupun orang lain yang membutuhkannya.

b. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi masukan

positif bagi seluruh pihak yang terlibat dalam sistem rekrutmen Mahasiswa baru.

c. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada

kampus UIN Sunan Ampel secara umum, dan rektorat beserta seluruh jajarannya yang terlibat dalam proses perekrutan Maba secara khusus.

E. Devinisi Konsep

1) Sistem rekrutmen adalah seluruh rangkaian proses kegiatan yang

dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menemukan kandidat

berkualitas untuk mengisi lowongan pekerjaan di

perusahaan/organisasi.6Lowongan pekerjaan dalam artian adanya

kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh siapapun asalkan memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Yang dimaksud sistem rekrutmen dalam penelitian ini adalah segala proses dan komponen

6

Alvita, 2014, Sistem rekrutmen SDM (Studi Kasus di PT. Apsara Setiya Sembada), hasil penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia, UIN Sunan Ampel Surabaya, hal. 16


(17)

7

yang berkaitan dengan perekrutan mahasiswa baru, semuanya saling berkaitan dan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

2) Mahasiswa baru merupakan sumber daya manusia, menurut Werther

dan Davis dalam Edy Sutrisno menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah orang-orang atau tenaga yang siap, mampu, dan siaga

dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.7 Mahasiswa baru adalah

setiap orang yang baru mendaftarkan diri sampai tercatat sebagai mahasiswa di UIN Sunan Ampel Surabaya, dalam penelitian ini akan dibatasi pada mahasiswa angkatan 2014 dan 2015.

3) UIN Sunan Ampel merupakan lembaga pendidikan perguruan tinggi

negeri.

4) Perguruan Tinggi Negeri yang selanjutnya disingkat PTN adalah

͞perguruan tinggi yang didirikan dan/atau diselenggarakan oleh

pemerintah͟.8

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan uraian secara garis besar mengenai pokok pembahasan pada setiap bab, berisi urutan sekaligus kerangka berpikir dalam penulisan skripsi. Untuk memudahkan dalam memahami penulisan skripsi, berikut adalah sistematika pembahasannya :

7

Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media Group, hal 4

8

Peraturan menteri riset, teknologi, dan pendidikan tinggi RI Nomor 2 Tahun 2015, Pasal 1 ayat 3, hal. 2


(18)

8

Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini mencakup latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan yang terakhir adalah sistematika pembahasan.

Bab yang kedua yaitu kajian teoritik. Bab ini terdiri dari penelitian terdahulu yang relevan dan kerangka teori yang didalamnya harus disajikan sub bab tentang judul ditinjau dari perspektif Islam.

Bab ketiga yakni metode penelitian. Bab ini berisi pendekatan dan jenis penelitian. Selain itu, bab ini terdiri dari lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data, dan yang terakhir adalah teknik analisis data.

Bab keempat adalah hasil penelitian yang di dalamnya memaparkan tentang sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru UIN Sunan Ampel Surabaya. Sub babnya terdiri dari gambaran umum obyek penelitian, kemudian penyajian data, dan yang terakhir adalah pembahasan hasil penelitian atau yang disebut analisis data.

Bab kelima yaitu penutup dari penelitian. Bab ke lima ini terdiri dari kesimpulan, saran dan rekomendasi, dan yang terakhir adalah keterbatasan penelitian.


(19)

9

BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Nur Aini pada tahun 2014 melakukan penelitian dengan Judul

“Sistem Rekrutmen Karyawan di Bank Syariah Bukopin Cabang Sidoarjo”.

Persamaan anatara penelitian ini dengan yang sekarang adalah judul penelitian yang sama-sama tentang sistem rekrutmen.Perbedaan terletak pada objek dan subjek penelitiannya, dalam penelitian sekarang ini subjeknya mahasiswa dan objeknya menggunakan lembaga pendidikan (non-profit), sedangkan dalam penelitian yang ditulis oleh Aini ini di lembaga keuangan (profit) dan subjeknya karyawan.

Penelitian oleh Ulya Qisti Fauziyah tahun 2014 dengan judul

penelitian “Strategi Rekrutmen Karyawan Outsourching PT. Multi Pilar

Agung Sidoarjo.Persamaannya dengan penelitian sekarang adalah sama-sama menggunakan tema tentang rekrutmen. Walaupun sama-sama menggunakan tema besar tentang rekrutmen, tetapi sangat kelihatan perbedaannya, pada penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah ini meneliti tentang strategi, sedangkan pada penelitian ini meneliti tentang sistem pada rekrutmen. Selain itu subjeknya juga sagat berbeda, yakni karyawan.

Elza Septriana di tahun 2011 meneliti tentang “Pengaruh Penerapan Sistem Rekrutmen SDMTerhadap Kinerja Karyawan Pada PT. BNI Cabang


(20)

10

oleh Septeriana terletak pada tema penelitian, yaitu sama-sama bertema tentang rekrutmen. Perbedaan pada penelitian yang dilakukan oleh Septeriana dengan penelitian sekarang adalah menggunakan metode penelitian, penelitian terdahulu menggunakan metode kuantitatif. Selain itu, tempat penelitian, dan fokus penelitiannya pada pengaruh rekrutmen terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan fokus penelitian hanya menggambarkan sistem rekrutmen di suatu institusi pendidikan tinggi.

Pada tahun 2014 Irwan Rahmatullah Putra melakukan penelitian

dengan judul ͞Analisis tentang Sistem Rekrutmen dan Seleksi Serta

Penempatan Posisi Kerja Sumber Daya Manusia di PT. Bank BNI Syariah

Kantor Cabang Dharmawangsa Surabaya”. Persamaannya terletak pada tema,

yakni tentang sistem rekrutmen. Perbedaannya yakni, penelitian yang dilakukan oleh Irwan ini tidak hanya berfokus pada sistem rekrutmen, tetapi juga pada penempatan posisi kerja. Selain itu, judulnya juga menggunakan analisis, sedangkan pada penelitian ini hanya menggunakan kata sistem rekrutmen dan tanpa menggunakan kata analisis pada judul, walaupun prosesnya nanti akan terdapat banyak analisis.

Yang menjadi karakter khusus dan membedakan dengan penelitian lain adalah subjek dan objek penelitian. Kebanyakan penelitian-penelitian terdahulu subjeknya tertuju pada karyawan, dan objeknya mesti identik dengan perusahaan atau lembaga lain yang profit.


(21)

11

B. Kerangka Teori 1. Pengertian Sistem

Istilah sistem paling sering digunakan untuk menunjukkan pengertian tentang metode atau cara dan sesuatu himpunan unsur atau komponen yang saling berkaitan satu sama lain menjadi satu kesatuan

yang utuh.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah

perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk

suatu totalitas.2 Sistem merupakan sesuatu yang terdiri dari beberapa

unsur atau komponen yang saling berkaitan satu sama lain yang bertujuan membentuk hasil tertentu.

Dibawah ini terdapat beberapa definisi sistem menurut para ahli :

a. Menurut Prajudi Atmosudirdjo

Suatu sistem terdiri atas objek-objek, unsur-unsur, atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan perprosesan atau pengolahan yang tertentu.

b. Gordon B. Faris

Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan- gagasan atau konsepsi yang saling tergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan.3

c. Webster’s New Colligiate Dictionary

Sistem adalah rencana atau skema pola-pola/konsepsi-konsepsi suatu subyek di hubungan secara keseluruhan.

1

Tatang M. Amirin, 1996, Pokok-pokok Teori Sistem, Jakarta, Raja Grafindo,hal. 10 2

Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Yogyakarta, Balai Pustaka, hal. 1076

3


(22)

12

d. M.A Makkasau

Sistem adalah totalitas yang efisien dan efektif, terdiri dari bagian-bagian yang berstruktur dan berinteraksi teratur secara kualitas dan

saling berhubungan atau sama lain di dalam wadah

(transformasi/konversi) yang dipengaruhi oleh aspek-aspek

lingkungan, guna mencapai tujuan.4

e. Stephen P. Robbins

Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling bergantung yang diatur sedemikian rupa

sehingga menghasilkan suatu kesatuan.5

Dari beberapa definisi menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan

bahwa sistem adalah kumpulan dari satu kesatuan

unsur/komponen/elemen yang saling berkaitan, mempengaruhi, dan berhubungan dengan diatur oleh pola tertentu demi mencapai maksud, tujuan, dan hasil tertentu.

Di dalam sistem ada ciri, sifat, dan karakter tertentu yang perlu diketahui sehingga dapat dibedakan apakah sesuatu hal itu termasuk kedalam kategori sistem atau bukan. Untuk mengetahu ciri, sifat, dan karakter tersebut, kita bisa melihat dari apa saja yang termasuk kedalam unsure-unsur sistem. Selain itu, sistem itu diklasifikasi (dibagi) menurut sudut pandang tertentu.

2. Ciri-ciri Sistem.

Untuk dapat mengetahui apakah sesuatu itu sistem atau bukan, maka bisa dilihat dari ciri-ciri yang melingkupinya. Hal-hal yang dapat

4

Makkasau, 1985, Metode Analisa Sistem Pola Operasional Adminstrasi, Bandung, CV. Sinar Baru, hal. 37

5


(23)

13

digunakan untuk mengetahui ciri-ciri sistem bisa kita lihat bahwa pada dasarnya satu sama lainnya saling melengkapi dan berkaitan. Pada umumnya ciri-ciri sistem itu antara lain:

a. Sistem itu bersifat terbuka.

b. Suatu sistem terdiri dari dua atau lebih sub sistem.

c. Diantara sub sistem itu terdapat saling ketergantungan.

d. Suatu sistem mempunyai kemampuan dengan sendirinya untuk

menyesuaikan dengan lingkungannya.

e. Sistem itu juga mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri.

f. Sistem itu mempunyai tujuan dan sasaran.

g. Melakukan proses mengubah pemasukan menjadi pengeluaran.6

3. Unsur-unsur Sistem

Menurut M.A Makkasau unsur-unsur sistem dalam sebuah organisasi terdiri dari:

a. Tujuan atau the goal

Dimaksudkan bahwa didalam sistem ada tujuan yang hendak dicapai. Tujuan itulah yang dirancang sejak sebelum sistem mulai dijalankan.

b. Totalitas atau the woleness.

Sistem pada hakikatnya merupakan suatu keseluruhan yang terdiri dari semua unsur sebagai satu kesatuan yang utuh.

6


(24)

14

c. Lingkungan atau invironmant.

Lingkungan adalah situasi dan kondisi yang dapat memberikan pengaruh terhadap proses dari kehidupan sistem yang berada disekelilingnya.

d. Masukan atau input

Segala sesuatu yang akan menjadi bahan prosessing di dalam

transformasi menjadi sistem keluaran.

e. Proses atau transformasi

Ini merupakan unsur yang menjadi wadah yang akan mengelola bahan masukan menjadi keluaran.

f. Keluaran atau output.

Adalah sesuatu yang merupakan hasil dari proses transformasi.

g. Timbal balik atau feed back

Adalah suatu data yang yang dapat memberikan pengaruh kepada masukan apakah datangnya dari keluaran, lingkungan, tugas

lingkungan sosial atau alam adaptif yang diperlukan.7

Selain unsur-unsur yang dikemukakan Makkasau diatas, Rosiyadi juga mengemukakan tentang elemen sistem, berikut elemen-elemen sistem menurut Rosiyadi :

7

Makkasau, 1985, Metode Analisa Sistem Pola Operasional Adminstrasi, Bandung, CV. Sinar Baru


(25)

15

a. Tujuan

Tujuan sistem merupakan tujuan dari dibuatnya sistem tersebut. Tujuan sistem dimaksud dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan yang lain.

c. Kontrol sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem juga dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), keluaran data (output), dan juga terhadap pengolahan data.

d. Masukan (input)

Merupakan elemen dari sistem yang berfungsi untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemsukan data dan sebagainya.

e. Proses

Merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh data masukan menjadi suatu


(26)

16

informasi yang menjadi berguna. Misalnya sistem produksi akan mengolah bahan baku berupa bahan mentah berupa bahan jadi yang siap untuk digunakan.

f. Keluaran (output)

Adalah hasil input yang telah diproses oleh bagian pengolah

dan merupakan bagian akhir sistem output ini bisa berupa laporan,

grafik, diagram batang dan sebagainya.

g. Umpan balik

Umpan balik merupakan elemen sistem yang bertugas

mengevaluasi bagian dari output yang dihasilkan, dimana elemen

ini merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan, sistem dan

sebagainya.8

Dari dua pendapat diatas dapat diketahui bahwa sistem terdiri dari unsur-unsur yang saling berkesinambungan. Walaupun ada sedikit perbedadaan pada dua pendapat tersebut, namun bukan berarti diantara keduanya bertentangan dan tidak saling melengkapi.

4. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikan menjadi beberapa hal, yaitu:

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu

8


(27)

17

sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antar manusia dengan Tuhan. Dan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik dan bisa dilihat oleh indera mata biasa dan sering digunakan oleh manusia. Misalnya sistem komputer, akuntansi, robot, sistem produksi dan lain sebagainya.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, bukan buatan manusia, misalnya sistem rotasi bumi. Sedangkan sistem buatan adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan ini melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin yang

disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut

dengan man-machine system, karena menyangkut penggunaan

komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem tertentu dan tak tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sedangkn sistem yang tak tentu merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak diprediksi karena mengandung umur probabilitas.

d. Sistem tertutup dan terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak dapat berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya. Secara


(28)

18

teoritis sistem tertutup ini ada, akan tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah secara relative tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima dan

menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.9

5. Sistem Rekrutmen

a. Pengertian Rekrutmen

Sirait dalam Yunila Sari mengartikan rekrumen sebagai

͞serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terencana, guna

memperoleh calon-calon SDM yang memenuhi syarat-syarat yang dituntut oleh suatu posisi tertentu, yang dibutuhkan oleh suatu organisasi͟.10

Menurut Singodimedjo dalam Edy Sutrisno rekrutmen merupakan:

͞suatu proses mencari, mengadakan, menemukan, dan menarik

para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi. Proses rekrutmen sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam suatu organisasi, disebabkan untuk menjaga supaya tidak terjadi ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan dan apa yang didapat. Agar memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan,

9

Indriyo Gitosudarmo, 2000, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Yogyakarta, IKPI, hal. 39

10

Fitri Yunila Sari, 2010, Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbugut, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, hal. 42


(29)

19

dibutuhkan suatu metode rekrutmen yang dapat digunakan dalam proses

penarikan dengan dilandasi suatu perencanaan yang benar-benar matang.11

Para pelamar yang dimaksud adalah para pendaftar, sedangkan dipekerjakan disini bermakna dibina, dididik, dikembangkan serta diberdayakan sesuai dengan program studi masing-masing.

Rekrutmen bagi sebuah organisasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting, dalam perusahaan misalnya suatu rekrutmen bisa disebut berhasil jika jumlah pelamar yang mengajukan untuk memasukkan lamarannya dalam suatu perusahaan itu banyak, karena dengan banyaknya jumlah lamaran yang masuk, maka peluang perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang terbaik akan terbuka lebar. Hal tersebut memberikan keluasan bagi perusahaan untuk memilih dan menyeleksi yang terbaik dari para pelamar yang ada. Begitu pula dengan institusi pendidikan tinggi seperti UINSA, dengan semakin banyaknya bakal calon mahasiswa yang mendaftar, maka semakin besar kemungkinan memperoleh mahasiswa-mahasiswa yang potensial. Selain itu, jumlah pendaftar yang banyak juga bisa menjadi salah satu indikator bahwa kampus tersebut secara kualitas tidak diragukan.

Keberhasilan proses rekrutmen dapat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen sumber daya manusia lain yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilakukan.

11

Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Prenada Media Group. Hal 45-46


(30)

20

Fungsi tersebut meliputi penempatan, pengembangan, kontrol dan adaptasi. Sedangkan aktivitas yang mengikuti kegiatan rekrutmen

diantaranya adalah promosi, seleksi dan orientasi.12

Rekrutmen sebagai sistem memiliki unsur-unsur yang saling berkaitan. Dalam hal ini perekruten mahasiswa baru UINSA terdiri dari beberapa unsur antara lain tujuan, batasan, masukan, proses, keluaran, kontrol, lingkungan, dan timbal balik. Dalam bab selanjutnya akan disajikan data terkait unsur-unsur tersebut.

b. Proses Rekrutmen

Menurut Simamora, Ada beberapa poin penting dalam proses rekrutmen, yaitu sebagai berikut:

1) Penyusunan strategi untuk merekrut

Di dalam penyusunan strategi ini, departemen sumber daya manusia bertanggung jawab didalam menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan direkrut, di mana, dan kapan.

2) Pencarian pelamar-pelamar

Setelah rencana dan strategi perekrutan disusun, aktivitas perekrutan sesungguhnya bisa berlangsung, melalui sumber-sumber perekrutan yang ada. Banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut di dalam menginformasikan lowongan, salah satunya adanya ikatan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan sumber-sumber perekrutan external seperti sekolah, universitas.

3) Penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok / penyaringan

12

Fitri Yunila Sari, 2010, Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbagut.Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Hal. 42


(31)

21

Setelah lamaran-lamaran diterima, haruslah disaring guna menyisihkan individu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan. Di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat, sehingga di dalam proses ini dibutuhkan kecermatan dari pihak penyaring.

4) Pembuatan kumpulan pelamar

Kelompok pelamar (applicant pool) terdiri atas

individu-individu yang telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang

dibutuhkan.13

Jika dilihat sepintas, proses ini mungkin akan dianggap kurang tepat jika dikaitkan dengan proses rekrutmen mahasiswa baru. Selain karena proses ini masih terlalu umum, dalam proses ini tidak menjelaskan proses penyeleksiannya secara rinci. Namun, dari proses ini dapat kita lihat bahwa yang disebut dengan rekrutmen itu prosesnya meliputi segala hal, mulai dari perencanaan, penerimaan atau penarikan, penyisihan atau penyeleksian, dan penempatan. Sehingga jika dikontekstualisasikan pada rekrutmen mahasiswa baru juga cukup relevan.

c. Tujuan dan Alasan Rekrutmen

Dalam pasal 6 Permenristekdikti Nomor 2 Tahun 2015 disebutkan bahwa, PTN wajib mencari dan menjaring calon mahasiswa yang memiliki

13


(32)

22

potensi akademik tinggi, tetapi kurang mampu secara ekonomi dan calon mahasiswa dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal untuk diterima paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari seluruh mahasiswa baru yang

diterima dan tersebar pada semua program studi.14 Menurut pasal ini,

tujuan dan alasan adanya rekrutmen yaitu memberikan kesempatan dan jalan bagi calon mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi agar ia dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan biaya yang murah dan bahkan sama sekali tidak dipungut biaya sepeserpun. Hal tersebut diimbangi dengan potensi akademik yang dimiliki oleh calon mahasiswa.

Menurut Henry Simamora rekrutmen memiliki beberapa tujuan,

antara lain sebagai berikut:15

1) Untuk memikat sebagian besar pelamar kerja (dalam hal ini para

pendaftar/calon mahasiswa) sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.

2) Tujuan pasca pengangkatan adalah penghasilan karyawan-karyawan

dan/atau mahasiswa-mahasiswa yang merupakan pelaksana-pelaksana

14

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 2 Tahun 2015, Pasal 6 ayat 1

15

Henry Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi ketiga, cetakan pertama. Yogyakarta : YKPN


(33)

23

yang baik dan akan tetap bersama dengan organisasi sampai jangka waktu yang masuk akal.

3) Meningkatkan citra umum organisasi, sehingga para pelamar yang

gagal mempunyai kesan-kesan positif terhadap organisasi atau perusahaan. Jika kedapatan banyak calon mahasiswa yang tidak diterima di UINSA, para calon mahasiswa yang gagal tersebut tidak

malah menganggap UIN SA sebagai kampus yang abal-abal, tetapi

justru beranggapan bahwa kampus tersebut sangat selektif, dan mereka merasa siapapun yang hendak kuliah di UIN SA maka ia harus menyiapkan dirinya secara maksimal.

d. Sumber Rekrutmen

Iain Maitland menjelaskan bahwa terdapat dua macam sumber

rekrutmen, yakni internal dan external.16

1) Sumber rekrutmen internal, merupakan metode yang digunakan

untuk merekrut karyawan dari dalam perusahaan. Berikut ini

beberapa contoh dari rekrutmen internal diantaranya:

(a) Rekomendasi pribadi, memberikan informasi dan

menawarkan lowongan yang kosong kepada karyawan, tidak hanya kepada satu orang, karena itu akan menyebabkan kecemburuan diantara karyawan lain. Hal itu dilakukan sampai ditemukan karyawan yang benar-benar cocok untuk mengisi lowongan tersebut.

16


(34)

24

(b) Papan pengumuman, cara ini lebih sederhana untuk

menyampaikan pesan lowongan kepada karyawan, karena iklan lowongan yang telah ditempelkan di papan pengumuman akan mudah dilihat oleh banyak karyawan.

(c) Buletin berkala, yakni majalah atau jurnal internal suatu

perusahaan. Banyak perusahaan yang menerbitkan buletin bulanan, meski tidak semua perusahaan memilikinya. Lewat buletin tersebut diharapkan iklan lowongan yang terpasang di dalamnya dapat menjadika seluruh karyawan mengetahui mengenai lowongan pekerjaan tersebut.

(d) Memo, merupakan pesan singkat yang ditulis dalam

selembar kertas yang berukuran relatif kecil. Ini mungkin tidak terlalu efektif, karena akan memakan waktu yang lebih untuk menulis memo kepada seluruh karyawan di suatu perusahaan.

2) Sumber rekrutmen eksternal, merupakan metode perekrutan

yang digunakan untuk merekrut karyawan dari luar perusahaan, contohnya seperti :

(a) Mulut ke mulut (word of mouth), menyampaikan informasi

dari seorang karyawan kepada kerabat, teman maupun tetangganya dari mulut ke mulut.

(b) Pengumuman, membuat pengumuman resmi perusahaan

yang bersangkutan mengenai lowongan pekerjaan dan menempelkannya di tempat-tempat pertemuan bisnis, bisa berbentuk poster.

(c) Pusat kerja, di Indonesia pusat kerjanya adalah Depnaker.

Perusahaan meminta bantuan kepada instansi tersebut untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan.


(35)

25

(d) Organisasi swasta dan konsultan, ada beberapa organisasi

swasta yang dapat membantu merekrut karyawan salah

satunya adalah outsorsing.

(e) Pusat karir (Job Fair), merupakan tempat diadakan

perekrutan massal dari beberapa perusahaan yang

berkumpul dalam satu tempat (Hall) dan disana calon

pelamar memilih sendiri perusahaan mana yang diinginkan untuk dimasuki.

(f) Institusi pendidikan, bekerjasama dengan institusi

pendidikan untuk mendapatkan calon karyawan muda yang berbakat di bidangnya.

(g) Media, diantaranya iklan di media cetak, radio, televisi dan

brosur. Tersedianya beraneka raga media mejadikan segala informasi mudah untuk didapatkan, begitupun dengan iklan lowongan pekerjaan. Seperti pada surat kabar contohnya, terdapat kolom tersendiri untuk memuat beragam lowongan kerja perusahaan-perusahaan setiap harinya. Tetapi metode ini akan mengeluarkan biaya yang lumayan besar, karena biaya untuk memuat iklan pada media diatas membutuhkan uang yang tidak sedikit.

e. Prinsip-Prinsip Rekrutmen

Prinsip rekrutmen mahasiswa baru termaktub dalam pasal 3 Permenristekdikti Nomor 2 tahun 2015, bahwa penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan dengan prinsip :

1) Adil, yaitu tidak membedakan agama, suku, ras, jenis kelamin,

umur, kedudukan social, kondisi fisik, dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiswa, dengan tetap memperhatikan


(36)

26

potensi dan prstasi akademik calon mahasiswa dan kekhususan program studi di perguruan tinggi yang bersangkutan;

2) Akuntabel, yaitu dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan

kriteria yang jelas; dan

3) Transparan, yaitu pelaksanaan penerimaan dilakukan secara

terbuka dan hasil pelaksanaan dapat diakses oleh semua pihak

secara mudah.17

Sebagai kaca perbandingan saja, dalam perusahaan misalnya, disana juga terdapat prinsip-prinsip dalam merekrut karyawan, ini dilakukan agar rekrutmen dapat bejalan dengan efektif. Menurut Rivai dalam Meldona menjelaskan beberapa

prinsip-prinsip rekrutmen, diantaranya:18

1) Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan

kebutuhan perusahaan, dengan melakukan analisis pekerjaan dan deskripsi pekerjaan.

2) Jumlah karyawan yang direkrut harus sesuai dengan jumlah

jabatan yang tersedia, dengan melakukan peramalan kebutuhan tenaga kerja dan analisis terhadap kebutuhan tenaga kerja.

3) Analisis biaya-manfaat yang cermat.

4) Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang

perekrutan

5) Fleksibilitas.

6) Pertimbangan-pertimbangan hukum.

17

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 2 Tahun 2015, Pasal 3 18


(37)

27

Dari beberapa prinsip yang disebutkan oleh Rivai dalam Meldona tersebut jika ditarik ke ranah perekrutan mahasiswa baru, sangat memungkinkan untuk dikaitkan. Mulai dari mutu (kualitas), jumlah (kuantitas), biaya atau angaran dana, rencana dan pengambilan keputusan.

f. Pengertian Seleksi

Menurut Simamora dalam Nugroho, seleksi merupakan ͞proses

pemilihan dari sekelompok pelamar yang paling memenuhi kriteria

seleksi untuk posisi yang tersedia di dalam perusahaan͟.19 Posisi yang

tersedia disini dapat diartikan sebagai kuota yang tersedia disetiap prodi. Setelah dilakukan perekrutan pada calon mahasiswa, langkah selanjutnya adalah menyeleksi mereka. Ada mekanisme yang digunakan untuk menyeleksi, misalnya dengan tes tulis dan wawancara.

g. Pola Seleksi

Pola penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dijelaskan dalam beberapa pasal yang terdapat di Permenristekdikti dan Keputusan Menag, berikut untuk lebih jelasnya :

19

Muhammad Aji Nugroho. 2012. Pengaruh Proses Rekrutmen Dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.Skripsi.Universitas Hasanudin Makassar.


(38)

28

1) PTN dalam menjaring calon mahasiswa baru dapat dilakukan

melalui SNMPTN, SBMPTN dan penerimaan mahasiswa baru secara mandiri yang dilaksanakan oleh masing-masing PTN.

2) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinngi Negeri (SNMPTN)

yang dilakukan oleh masing-masing PTN berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik calon mahasiswa.

3) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang

dilakukan oleh PTN secara bersama-sama dengan seleksi yang ditetapkan berdasarkan hasil ujian tertulis atau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keteampilan calon mahasiswa.

4) Penerimaan mahasiswa baru secara mandiri yang dilaksanakan

sendiri oleh PTN yang seleksinya diatur dan ditetapkan oleh

masing-masing PTN.20

5) Seleksi Prestasi Akademik Nasional PTKIN (SPAN-PTKIN) yang

dilakukan oleh masing-masing PTKIN berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik calon mahasiswa;

6) Ujian Masuk PTKIN (UM-PTKIN) yang dilakukan oleh

masing-masing PTKIN secara bersama-sama dengan seleksi yang ditetapkan berdasarkan hasil ujian tertulis atau kombinasi hasil ujian tertulis dan juga kompetensi keagamaan; dan

7) Penerimaan mahasiswa baru secara mandiri yang dilaksanakan

sendiri oleh PTKIN berdasarkan seleksi yang ditetapkan oleh

masing-masing PTKIN.21

h. Rekrutmen Dalam Pandangan Islam

Islam sebagai agama yang mencerahkan punya pandangan tersendiri tentangperekrutan Sumber Daya Manusia (SDM).Pada awal perkembangan Islam di Arab, pemimpin dipilih melalui konsensus antar sahabat dengan mempertemukan satu pendapat dengan pendapat

20

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 2 Tahun 2015, hlm. 2

21


(39)

29

yang lain hingga akhirnya berujung pada keputusan terbaik. Hal itu dapat dimaklumi karena saat itu populasi masyarakat Muslim masih sedikit. Keputusan yang dihasilkan tidak serta merta ada begitu saja tanpa ada proses yang rumit dan pelik. Misalnya saat pengangkatan Khalifah pertama Abu Bakar Ash-shiddiq, ada dua kubu atau kelompok pemuka Islam yang berseteru memperebutkan kursi pemimpin Islam saat itu.Namun, dengan berbagai pertimbangan yang bijak, keputusan diangkatnya Abu Bakar sebagai khalifah Islam tidak menimbulkan konflik dan pertikaian yang berarti dalam tubuh Islam.Tak satu pun ada yang memungkiri, Abu Bakar dikenal sebagi sosok yang jujur, bertanggung jawab, amanah, dapat dipercaya, dan yang pasti berwawasan luas tentang Agama Islam.Berdasarkan karakter dan sifat-sifat baik yang melekat pada Abu Bakar sehingga umat Islam menjadi tentram, damai dan tidak ada pertikaian berkepanjangan, kecuali dengan orang-orang yang memusuhi Islam.

Allah berfirman dalam Surah Al-Qhashash ayat 26 yang berbunyi:

                     Artinya:

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang


(40)

30

yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya". (Q. S. Al-Qhashash: 26).22

Seseorang akan dianggap punya kredibilitas jika ia mampu menunjukkan keahlian atau kelebihan potensi yang ia miliki. Sejalan dengan ini, jika kita hendak merekrut seseorang untuk bekerja atau pun mengembangkan sebuah institusi, syarat utama yang harus dimiliki

adalah kemampuan atau skill. Ayat tersebut mengajarkan pada kita

bahwa betapa pentingnya memilah dan memilih seseorang yang baik, bahkan usahakan paling baik diantara yang lain. Selain itu, kemampuan fisik dan mental dalam menghadapi setiap tantangan mutlak diperlukan saat ia hidup bersama-sama dengan orang lain dalam lingkungan organisasi, komunitas, lembaga dan sejenisnya. Jika tidak, maka ia pun

akan mudah tergerus dan terbawa arus, tanpa mampu

mempertimbangkan secara bijak dan penuh kewaspadaan.

Semuanya membutuhkan ilmu. Ilmu akan mengarahkan kita pada sebuah pilihan berdasar beberapa sudut pandang, kemudian menghasilkan putusan, dan setelahnya munculah dampak atau pengaruh.

Dalam Islam, prosesi perekrutan Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus berdasarkan pada kepatutan dan kelayakan calon SDM atas pekerjaan yang akan dijalani. Ketika pemilihan perekrutan jatuh kepada orang yang minim kemampuan, padahal masih banyak yang lebih patut

22

Departemen Agama RI, 2005, Al-Jumanatul ‘Ali Al-Qur’anul dan Terjemahannya, CV. Penerbit J-Art, hal. 388


(41)

31

dan lebih baik (dari golongan orang-orang terdahulu) maka proses

perekrutan ini bertentangan dengan syariat Islam.23 Allah berfirma

dalam Surah Yusuuf Ayat 54 sampai 55:

                                Artinya:

Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaKu, agar aku memilih Dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan Dia, Dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan Tinggi lagi dipercayai pada sisi kami". Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bandaharawan Negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan”. (Q.S Yusuuf; 54-55).24

Dalam ayat diatas bahwa Nabi Yusuf as memilih jabatan yang menurutnya sanggup dipegangnya setelah beliau mendapat kepercayaan dari raja dan Nabi Yusuf as juga sangat tahu kemampuannya dan beliau

ingin membagi kemampuannya tersebut untuk kepentingan

masyarakat.25

Kisah ini dapat kita petik pelajarannya, bahwa hendaknya kita meyukai suatu pekerjaan karena memang kita bisa mengerjakannya. Bukan karena ingin dipuji orang lain atau pun karena menginginkan

23

Abu Shin, Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah Sebuah Kajian Historis Dan Kontemporer, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 106

24

Departemen Agama RI, 2005, Al-Jumanatul ‘Ali Al-Qur’anul dan Terjemahannya, CV. Penerbit J-Art, hal. 242

25

Abu Shin, Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah Sebuah Kajian Historis Dan Kontemporer, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 77


(42)

32

suatu kedudukan tanpa memiliki kemampuan mengelolanya. Disamping itu, niat kita melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai kemampuan itu karena ingin memberikan manfaat bagi orang lain yang membutuhkan. Rasulullah SAW bersabda:

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan berkata, telah menceritakan kepada kami Fulaih. Dan telah diriwayatkan pula hadits serupa dari jalan lain, yaitu Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fulaih berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku berkata, telah menceritakan kepadaku Hilal bin Ali dari Atho' bin Yasar dari Abu Hurairah berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihiwasallam berada dalam suatu majelis membicarakan suatu kaum, tiba-tiba datanglah seorang Arab Badui lalu bertanya: Kapan datangnya hari kiamat (kehancuran)? Namun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tetap melanjutkan pembicaraannya. Sementara itu sebagian kaum ada yang berkata; beliau mendengar perkataannya akan tetapi beliau tidak menyukai apa yang dikatakan yaitu, dan ada pula sebagian yang mengatakan; bahwa beliau tidak mendengar perkataannya. Hingga akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyelesaikan pembicaraannya, seraya berkata: Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi? Orang itu berkata: saya wahai Rasulullah!. Maka Nabi shallallahu 'alaihiwasallam bersabda: Apabila sudah hilang amanah maka tunggulah terjadinya kiamat. Orang itu bertanya: Bagaimana hilangnya amanat itu? Nabi shallallahu 'alaihiwasallam menjawab: Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan

tunggulah terjadinya kiamat (kehancuran)”. (HR .Bukhari -6015).26

26

Marhum Sayyid Ahmad al-Hasyimi, Mukhtarul Ahaadits wa-Hukmu al-Muhammadiyyah,Surabaya: Daar an-Nasyr al-Misriyah. Hlm. 34


(43)

33

Dalam kitab ‘Al-Siyasah al-Syar’iyyah’ Ibn Taimiyah

menjelaskan, ”yang terpenting dalam persoalan mencari SDM adalah mengetahui yang paling pantas dan layak. Hal ini bisa disempurnakan dengan mengetahui wilayah dan jalan yang dimaksudkan untuk menuju kearah sana. Jika engkau telah mengetahui maksud dan media (fasilitas)

untuk mencapainya, maka sempurnakanlah urusan itu.27

Dari pemaparan tentang rekrutmen perspektif Islam diatas, setidaknya kita bisa tahu bahwa Islam sudah punya seperangkat konsep dan dasar-dasar hukum yang membahas tentang rekrutmen. Oleh karena itu, sebagai warga Muslim yang baik, kita harus mengupayakan yang terbaik dalam menjaring SDM yang akan dijadikan bagian dari institusi kita.

27


(44)

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.Creswell menjelaskan dalam Noor bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan

responden, dan melakukan studi pada situasi yang dialami.1 Penelitian

akan diupayakan menyentuh segala aspek yang dituju, bertanya kepada seluruh pihak yang bersangkutan, sehingga diperoleh gambaran hasil yang kompleks.

Pendekatan penelitian kualitatif ini juga merupakan pendekatan penelitian yang menghasilakan data yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif ini dapat berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang

atau perilaku yang diamati.2 Dalam hal ini peneliti akan menggambarkan

secara jelas tentang apa yang menjadi latar masalah dalam penelitian ini, sistem perekrutan dan faktor-faktor yang mempengaruhi maba bisa diterima di UIN Surabaya, lebih dalam lagi nanti akan coba ditelusuri sejauh mana faktor-faktor itu berperan terhadap sistem rekrutmen.

1

Juliansyah Noor. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana. Hal. 34 2


(45)

35

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di sebuah perguruan tinggi negeri, sebuah institusi pendidikan tinggi yang berlabel Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, terletak di Jalan A. Yani Nomor 117, tromol pos 4/wo 60237. Kampus ini lokasinya cukup strategis, mudah dijangkau oleh seluruh kendaraan umum, berdekatan dengan pusat-pusat perbelanjaan, tempat hiburan, bahkan hotel-hotel jaraknya berkisar 2-3 km dari kampus ini. Alasan penulis memilih lokasi ini adalah karena peneliti sendiri mahasiswa dikampus ini, sehingga peneliti tidak perlu repot mengeluarkan biaya banyak untuk keperluan penelitian ini. Selain itu, belum pernah ada yang meneliti tentang rekrutmen mahasiswa baru dikampus tersebut.

Kehadiran peneliti memang terbilang bukan sebagai partisipan ataupun pengamat penuh, peneliti hanya hadir sebagai peneliti yang bisa dibilang pengamat partisipan. Kehadiran peneliti sudah diketahui oleh Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian Informasi Akademik UIN Sunan Ampel Surabaya, mereka tahu bahwa peneliti hadir untuk melakukan penelitian.

C. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer, merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari

sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan


(46)

36

hasil pengujian. Dalam hal ini antara lain Rektor UIN Sunan Ampel sebagai bagian dari Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), KASUBAG Informasi Rektorat UIN SA Surabaya dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses rekrutmen mahasiswa baru.

b. Data Sekunder, merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

2. Sumber Data

Sumber data merupakan usaha untuk melengkapi data suatu penelitian.Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini

adalah subyek dari mana data itu diperoleh.3 Adapun sumber data yang

dipakai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah:

a. Informan

Informan adalah orang yang memberikan informasi atau keterangan tentang segala sesuatu yang terkait dengan penelitian. Melalui informan ini diharapkan peneliti dapat menjaring banyak informasi dalam waktu yang relatif singkat.

3

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998), hal. 114


(47)

37

Peneliti ini melakukan wawancara, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem rekrutmen di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Data yang ingin dicari melalui informan adalah semua yang berhubungan dengan rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru.

b. Dokumen

Dokumen adalah berupa data-data tertulis mengenai hal-hal yang berhubungan langsung dengan rekrutmen Maba UIN Surabaya.Di sini data-data tersebut bisa berupa brosur penerimaan Mahasiswa baru, SK Rektor tentang penerimaan Mahasiswa baru di UIN SA, serta dokumen-dokumen lain yang dapat mendukung penelitian ini.

D. Tahap-Tahap Penelitian

Tahapan penelitian merupakan suatu langkah-langkah dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti, dimulai dengan mencari data di lapangan sampai dengan upaya penelitian untuk menganalisa data yang diperoleh. Untuk itu dilakukan beberapa tahapan berikut ini :

1. Invention atau Tahap Pra Lapangan

Invention adalah suatu tahapan persiapan dan membuat desain penelitian sehingga dalam tahapan ini menghasilkan suatu rencana


(48)

38

kerja yang matang. Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengadakan penjajakan lapangan, kemudian peneliti berusaha untuk:

a. Menyusun Rancangan Penelitian

b. Memilih Lapangan Penelitian

c. Mengurus Perizinan

d. Menjajaki Dan Menilai Lapangan

e. Memilih Dan Memanfaatkan Informan

f. Menyiapkan perlengkapan Penelitian

g. Persoalan Etika Penelitian

2. Discovery atau Tahap Pekerjaan Lapangan

Discovery yaitu penelitian terfokus dalam pencarian data di lapangan dalam menggali data secara eksplorasi yakni pencarian data yang bersifat meluas dan menyeluruh, peneliti menggunakan metode part scant observation, yakni dengan berdomosilinya peneliti di wilayah penelitian tersebut sehingga dalam mengikuti kegiatan

tersebut peneliti secara langsung melanjutkan pengamatan,

wawancara dan pencatatan lapangan. Uraian tentang tahapan pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian yaitu:

a. Memahami Latar Penelitian Dan Persiapan Diri

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memahami latar penelitian dan persiapan diri adalah:


(49)

39

1) Pembatasan latar dan penelitian

Untuk memasuki pekerjaan di lapangan peneliti perlu memahami latar penelitian terlebih dahulu. Disamping itu, ia perlu mempersiapkan dirinya, baik secara fisik maupun secara mental di samping ia harus mengingat persoalan etika.

2) Memperhatikan penampilan

Penampilan yang dimaksud adalah penampilan peneliti sendiri. Peneliti hendaknya menyesuaikan penampilannya dengan kebiasaan, adat, tata cara dan kultur latar penelitian.

Penampilan fisik bukan hanya ditampakkan melalui cara berpakaian tetapi dapat pula diperlihatkan melalui cara tingkah laku. Cara tingkah laku ialah cara tindak, bertanya dan semacamnya yang diperlihatkan oleh peneliti sewaktu ia berada di tempat penelitian tersebut.

3) Pengenalan hubungan peneliti di lapangan

Apabila peneliti memanfaatkan pengamatan berperan serta, maka hendaknya hubungan akrab antara subjek dan peneliti harus dibina. Dengan demikian peneliti dengan subjek penelitian dapat bekerja sama dan saling bertukar informasi. Peneliti hendaknya aktif dalam mengumpulkan informasi.


(50)

40

Faktor waktu dalam penelitian cukup menentukan, jika tidak diperhatikan peneliti maka ada kemungkinan waktu yang direncanakan menjadi berantakan. Mengenai pembatasan waktu, peneliti sendirilah yang harus menentukan pembagian waktunya agar waktu yang digunakan di lapangan dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin.

b. Memasuki Lapangan

Pada saat memasuki lapangan hal-hal yang harus diperhatikan oleh peneliti diantaranya adalah:

1) Keakraban hubungan

Keakraban pergaulan dengan subjek perlu dipelihara selama bahkan sampai sesudah tahap pengumpulan data.Strategi yang dapat ditempuh dalam membina keakraban adalah dengan memahami situasi, mempelajari keadaan dan latar belakang orang-orang yang menjadi subjek, barulah kemudian berusaha secara perlahan-lahan

merebut serta membangun rapport.

Rapport adalah hubungan antara peneliti dan subjek yang sudah melebur sehingga seolah-olah tidak ada lagi dinding pemisah diantara keduanya.


(51)

41

2) Mempelajari bahasa

Mempelajari bahasa orang-orang yang berada pada latar penelitian dilakukan apabila peneliti berasal dari latar yang lain. Selain mempelajari bahasa penelitian sebaiknya juga mempelajari simbol-simbol yang digunakan oleh orang-orang yang menjadi subjek penelitian.

3) Peranan peneliti

Dalam hal ini, peneliti harus mengetahui seberapa besarkah

peranan yang dapat dimainkan oleh peneliti dalam latar

penelitian.Oleh sebab itu, peneliti berperan penting dalam penelitian di dalam lokasi tersebut.

c. Berperan Serta Sambil Mengumpulkan Data

Hal-hal yang dilakukan pada saat berperan serta sambil mengumpulkan data adalah:

1) Pengarahan batas

Batas studi ditetapkan bersama masalah penelitian pada waktu usulan penelitian.Jadwal penelitian juga hendaknya telah disusul secara berhati-hati karena situasi di lapangan kadang-kadang sukar diramalkan. Apabila usaha penjajakan lapangan dan orientasi telah dilakukan dengan baik maka seluruh faktor tersebut akan membatasi


(52)

42

dari yang relevan saja yang betul-betul perlu ditekuni dan kemudian dikumpulkan.

2) Mencatat data

Mencatat data bisa berbentuk catatan lapangan.Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti sewaktu mengadakan

pengamatan, wawancara dan menyaksikan suatu kejadian tertentu.4

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (Interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.5

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan peneliti ingin mengetahui hal-hal

dari responden yang lebih mendalam.6

4

Lexy J. Moleong, 2009, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,Hal. 137-150

5Lexy J. Moleong, 2009, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Hal. 186

6


(53)

43

2. Observasi

Menurut Guba dan Lincoln, Observasi atau pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional maupun pengetahuan yang langsung

diperoleh dari data.7

3. Dokumentasi

Guba dan Lincoln mendefinisikan dokumentasi atau dokumen

adalah setiap bahan tertulis ataupun film.8Setiap tulisan dan gambar

dalam bentuk apapun yang bisa dijadikan data penunjang dalam penelitian ini harus didokumentasikan untuk menghasilkan penelitian yang kredibel.

F. Teknik Validitas Data

Untuk menghindari kesalahan data yang akan dianalisis, maka kevalidan data dapat diuji dengan cara-caraberikut :

1. Triangulasi

Dalam mengecek keabsahan data, peneliti juga menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu atau sebagai perbandingan terhadap data itu, dalam hal ini dapat dicapai dengan jalan:

7

Lexy J. Moleong, 2009, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,Hal. 174

8Lexy J. Moleong, 2009, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,Hal. 216


(54)

44

a. Membandingkan data hasil pengamatan peneliti dan wawancara.

b. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang dan apa yang

dikatakan pribadi.

Peneliti membandingkan pendapat, prespektif antara satu narasumber dengan narasumber lainnya.

2. Ketentuan pengamatan

Teknik ini digunakan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan penelitian, yakni peneliti melakukan dengan cara memeriksa dan menelaah data-data yang terkait dengan fokus masalah peneliti, sehingga data tersebut benar-benar bisa dipertanggung jawabkan dan tidak diragukan.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif.Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual

sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung.9

Data yang akan dikumpulkan sebagai penguat hasil penelitian

tentunya data-data yang up to date, bisa ditelisik dari berbagai perspektif

sesuai kebutuhan, serta dapat dipertangung jawabkan. Ini menjadi penting

9


(55)

45

karena teknik yang digunakan untuk menganalisis data nantinya akan dilihat dari berbagai macam sudut pandang, sehingga bisa didseskripsikan secara jelas/gamblang.


(56)

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah UIN Sunan Ampel Surabaya.

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya merupakan metamorphosis perubahan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel yang berkedudukan di Surabaya.IAIN didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 20/1965, tanggal 5 Juli 1965. Perubahan IAIN Sunan Ampel menjadi UIN Sunan Ampel Surabaya adalah berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

458a/E/O2013, tanggal 27 September 2013 dan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013, tanggal 1 Oktober 2013, serta Peratura Menteri Agama RI No. 8 Tahun 2014 tanggal 28 April 2014, tentang Organisai dan Tata Kerja UIN Sunan Ampel Surabaya.

Sejarah berdirinya UIN Sunan Ampel Surabaya diawali dengan berdirinya Sekolah Tinggi Islam pada tahun 1940 di Padang dan Jakarta (1946), yang selanjutnya dengan pertimbangan perkembangan politik (berpindahnya pusat pemerintahan RI dari Jakarta ke Yogyakarta), maka Sekolah Tinggi Isalm tersebut dipindah pula ke Yogyakarta dan berubah nama menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) pada tanggal 22 Maret 1948 dengan dua fakultas, yaitu Fakultas Agama dan Fakultas Umum.


(57)

47

Melalui Peraturan Pemerintah No. 34/1950, Fakultas Agama UII menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang bertujuan memberikan pengajaran tinggi dan menjadi pusat kegiatan dalam mengembangkan serta memperdalam ilmu pengetahuan agama Islam. Seiring dengan hal tersebut, Fakultas Umum UII menjadi Universitas Gajah Mada (UGM) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 37/1950. Perkembangan selanjutnya, dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga ahli pendidikan agama dan urusan agama di lingkungan Departemen Agama, didirikan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADAI) di Jakarta sebagaiman dituangkan dalam Penetapan Menteri Agama No. 1 Tahun 1957.

Pada tanggal 9 Mei 1960 diterbitkan Peraturan Presiden No. 11/1960 yang melebur PTAI Yogyakarta dan ADIA Jakarta menjadi “AL-JAMI’AH AL-ISLAMIYAH AL-HUKUMIYAH” atau “INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)” yang berkedudukan di Yogyakarta dengan Presiden (Rektor) Prof. Mr. RHA. Soenarjo, yang akhirnya diberi nama IAIN Sunan Kalijaga. Wujud IAIN tersebut bertujuan membentuk sarjana Muslim yang mempunyai keahlian dalam ilmu agama Islam, berakhlak mulia, cakap serta mempunyai kesadaran bertanggung jawab atas kesejahteraan umat, masa depan bangsa dan negara.

Pada tahun 1961 diadakan pertemuan tokoh Muslim di Jombang sebagai upaya mewujudkan gagasan masyarakat Jawa Timur untuk


(58)

48

memiliki PTAI yang bernaung di bawah lingkungan Kementerian Agama. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Prof. Mr. RHA. Soenarjo, Rektor IAIN Sunan Kalijaga sebagai narasumber, yang menghasilkan keputusan:

Membentuk panitia pendiri IAIN.

 Mendirikan Fakultas Syari’ah di Surabaya.

 Mendirikan Fakultas Tarbiyah di Malang.

Pada tanggal 28 Oktober 1961, Menteri Agama menerbitkan KMA No. 17/1961 tentang pengesahan berdirinya Fakultas Syari’ah Surabaya dan Fakultas Tarbiyah Malang, yang kemudian disusul berdirinya Fakultas Ushuluddin Kediri berdasarkan KMA No. 66/1964, tanggal 1 Oktober 1964. Berawal dari tiga fakultas (Syari’ah Surabaya, Tarbiyah Malang, dan Ushuluddin Kediri), pada tanggal 5 Juli 1965 Menteri Agama menerbitkan KMA No. 20/1965, tentang Pendirian IAIN Sunan Ampel dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai Dies Natalis IAIN Sunan Ampel. Dalam kurun waktu tahun 1966-1970, IAIN Sunan Ampel mengalami perkembangan pesat sehingga memiliki 18 (delapan belas) fakultas yang tersebar di tiga propinsi; Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Berdasarkan waktu berdirinya, fakultas-fakultas dimaksud secara berurutan meliputi: (1) Syari’ah Surabaya, (2) Tarbiyah Malang, (3) Ushuluddin Kediri, (4) Tarbiyah Jember, (5) Ushuluddin Surabaya, (6) Tarbiyah Mataram, (7) Tarbiyah Pamekasan, (8) Adab


(59)

49

Surabaya, (9) Tarbiyah Tulungagung, (10) Tarbiyah Samarinda, (11) Syari’ah Bima, (12) Syari’ah Ponorogo, (13) Tarbiyah Bojonegoro, (14) Syari’ah Lumajang, (15) Syari’ah Pasuruan, (16) Tarbiyah Bangkalan, (!7) Tarbiyah Sumbawa, (18) Dakwah Surabaya.

Ketika akreditasi Fakultas di lingkungan IAIN Sunan Ampel diterapkan, ada beberapa fakultas ditutup dan digabungkan dengan fakultas lain yang terakreditasi yang lokasinya berdekatan. Beberapa

fakultas tersebut adalah Fakultas; Tarbiyah Bangkalan, Syari’ah

Pasuruan, Syari’ah Lumajang, Tarbiyah Sumbawa dan Syari’ah Bima.Selanjutnya dengan Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 1985, peneglolaan Fakultas Tarbiyah Samarinda diserahkan ke IAIN Antasari Banjarmasin dan Fakultas Tarbiyah Bojonegoro dipindahkan ke Surabaya.Dengan demikian IAIN Sunan Ampel hanya memiliki 12 Fakultas.

Kepedulian Pemerintah atas aspirasi masyarakat Nusa Tenggara Barat yang didukung oleh MUI dan Pemerintah Daerah NTB, Fakultas Syari’ah Mataram diresmikan sebagai Fakultas ke-13 pada tahun 1993.Tiga fakultas di IAIN Sunan Ampel tersebut termaktub dalam KMA No. 388 tahun 1993 (tanggal 29 Desember 1993) tentang organisasi dan Tata Kerja IAIN Sunan Ampel.Sedangkan Statuta IAIN Sunan Ampel diatur dalam KMA No. 402 Tahun 1993, tanggal 31 Desember 1993.


(60)

50

Dalam upaya peningkatan efisiensi, efektifitas dan kualitas pendidikan di IAIN, dilakukanlah penataan terhadap fakultas-fakltas di lingkungan IAIN Sunan Ampel yang berlokasi di luar induk. Penataan ini diatur dalam Keputusan Presiden RI No. 11 tahun 1997, tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), yang menetapkan sebanyak 33 STAIN di seluruh Indonesia. Dengan demikian pada tahun 1997, jenjang pendidikan program sarjana (S-1) IAIN Sunan Ampel mengalami perampingan dari 13 fakultas menjadi 5 fakultas yang berlokasi di Surabaya, yaitu fakultas Adab, Dakwah, Syari’ah, Tarbiyah dan Ushuluddin.

IAIN Sunan Ampel menyelenggarakan pendidikan jenjang program Strata Satu (S-1) di semua fakultas. Selain itu IAIN Sunan Ampel juga menyelenggarakan program Pasca Sarjana (S2) yang didasarkan pada KMA No. 286/1994 dan diresmikan oleh Menteri Agama pada tanggal 26 Nopember 1994 dengan program studi Dirasah Islamiyah (Islamic Studies). Program Studi Dirasah Islamiyah berhasil terakreditasi berdasarkan SKBAN-PT No. 019/BAN-PT/Ak/v/S2/XII/2006 tanggal 16 Desember 2006.

IAIN Sunan Ampel juga menyelenggarakan Program Doktor

(S3) dengan Program Studi Ilmu Keislaman (Dirasah

Islamiyah/Islamic Studies) berdasarkan Keputusan Dirjen

Kelembagaan Agama Islam epartemen Agama No. E7250/200,1 tanggal 26 September 2001. Program ini diresmikan oleh Menteri


(61)

51

Agama RI pada tanggal 8 Pebruari 2002. Pada tahun 2007 Program Studi Dirasah Islmiyah pada program Doktor terkreditasi berdasarkan SK BAN-PT Nomor 009/BAN-PT/Ak/VI/S3/XII/2007 tanggal 29 Desember 2007. Seiring dengan perkembangannya terbitlah Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Nomor: 2086 Tahun 2013, tanggal 25 Juli 2013 tentang Transformasi Konsentrasi menjadi Program Studi pada Program Magister Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tahun 2013.

Pada tahu 2013 IAIN Sunan Ampel berubah menjadi UIN Sunan Ampel berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013, tanggal 1 ktober 2013 dan Peraturan Menteri Agama RI No. 8 Taun 2014, tanggal 28 April 2014, tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Sunan Ampel Surabaya, dengan mendapatkan mandat disamping mengelola program studi agama dan sosial humaniora, juga menyelenggarakan program srudi saintis, sehingga fakultas menjadi bertambah, yang semula hanya lima fakultas menjadi sembilan fakultas, yaitu:

a. Fakultas Syari’ah dan Hukum

b. Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

c. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

d. Fakultas Dakwah dan Komunikasi


(62)

52

f. Fakultas Sains dan Teknologi

g. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

h. Fakultas Psikologi dan Kesehatan

i. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

2. Visi UIN Sunan Ampel Surabaya.

“Menjadi Universitas Islam yang Unggul dan Kompetitif Bertaraf Internasional”.

3. Misi UIN Sunan Ampel Surabaya.

a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidispliner

serta sains dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

b. Mengembangan riset-riset ilmu keislaman mutidispliner serta sains

dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat religius berbasis

riset. 4. Tujuan.

a. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang mampu menjamin

terciptanya lulusan dengan kualifikasi ulul albab dengan memiliki tiga sunstansi : kekayaan intelektual yang akan menghasilkan

kepribadan smart(cerdas), kematangan spiritual yang akan

menciptakan kepribadian honourable (bermartabat), dan kearifan

perilaku pious (berbudi luhur).

b. Menjamin kualitas lulusan dengan standar akademik dan


(63)

53

keilmuannya, juga memiliki kemampuan bahasa internasional (Arab dan Inggris) dengan standar TOEFL dan TOAFL, sertifikat DAT, kompetensi baca tulis al Qur’an dan kompetensi keagamaan praktis, penalaran keislaman.

5. Organisasi dan Tata Kerja UIN Sunan Ampel Surabaya

Organisasi dan Tata Kerja UIN Sunan Ampel Surabaya mengacu pada Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, yakni terdiri dari:

a. Rektor dan Wakil Rektor

b. Fakultas

c. Pascasarjana

d. Biro;

e. Lembaga; dan

f. Unit Pelaksana Teknis.

Susunan Organ pengelola UIN Sunan Ampel Surabaya mengacu pada Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2014, tanggal 28 April 2014, tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, terdiri dari;

a. Rektor

Rektor mempunyai tugas memimpin dan mengelola


(64)

54

ditetapkan oleh Menteri Agama. Dalam melaksanakan tugas, Rektor dibantu oleh 3 (tiga) orang Wakil Rektor, yaitu:

1) Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan yang

mempunyai tugas membantu Rektor dalam bidang akademik.

2) Wakil Rektor bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan

Keuangan yang bertugas dalam bidang administrasi Umum, perencanaan, dan keuangan.

3) Wakil rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama yang

mempunyai tugas membantu Rektor dalam bidang pembinaan Kemahasiswaan dan Alumni, serta kerjasama.

b. Fakultas

Fakultas merupakan unsur pelaksana akademik universitas yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan akademik, vokasi dan/atau profesi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.

Organisasi Fakultas terdiri atas: 1). Dekan dan Wakil Dekan; 2). Jurusan;

3). Program Studi; 4). Laboratorium; 5). Bagian Tata Usaha.


(1)

98

B. Saran dan Rekomendasi

Ada beberapa saran dan rekomendasi yang ingin penulis sampaikan: 1. Hendaknya UIN Sunan Ampel Surabaya berupaya lebih keras dan

mencari solusi agar prodi yang peminatnya sedikit bisa banyak. Ada nilai tawar tersendiri pada para pelamar agar mereka tertarik masuk prodi tersebut, misalnya tawaran beasiswa, praktikum yang bagus, out put yang jelas, mitra kerja dari lembaga ternama dan lain sebagainya. Selain itu, diupayakan ada usaha lebih untuk meminimalisir adanya jalur alternatif, dalam artian itu dilakukan hanya jika ada mahasiswa yang sudah lulus tapi tidak melakukan registrasi, dan jatah tersebut bisa diberikan pada mereka yang nilainya hampir memenuhi kriteria lulus dan itu merupakan salah satu prodi dari tiga prodi yang dipilihnya.

2. Sekalipun tidak punya hak penuh pada jalur-jalur nasional, paling tidak pada proses pembinaan dan pengembangan sumber daya manusianya dikembangkan sebaik-sebaiknya, program pembinaan bahasa asing dan praktek-praktek keagamaan digencarkan, selama ini memang berjalan tapi manfaat yang dirasakan dari proses itu belum begitu terasa.

3. Tenaga pengajar kompeten dan linier mutlak dibutuhkan oleh mahasiswa, supaya mereka tidak kecewa ketika menjalani ritual akademiknya dikampus. Kuantitas dan kualitas dosen pengajar harus mendapat perhatian khusus dari Wakil Rektor I utamanya.


(2)

99

4. Kepada peneliti tentang rekrutmen atau seleksi selanjutnya, terutama yang akan menggunakan pelajar atau mahasiswa sebagai objek penelitiannya, carilah hasil penelitian, jurnal dan karya tulis lain yang berkaitan dengan tema tersebut sebanyak-banyaknya, sebab penulis hanya menemukan satu karya tulis berupa skripsi yang objeknya pelajar, dan itupun santri, sedangkan sisanya rata-rata objeknya karyawan dan tenaga pendidik.

C. Keterbatasan Peneliti.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini sangat jauh dari kesempurnaan, mengingat ada beberapa hal yang menjadi keterbatasan peulis dalam menyelesaikan penelitian ini.Meskipun begitu, penulis berusaha semaksimal mungkin menghasilkan penelitian yang baik dan benar. Keterbatasan itu antara lain:

1. Penulis tidak menemukan teori-teori yang objeknya relevan dengan objek penelitian ini, semua buku yang didapat berisi teori yang objeknya karyawan dan tenaga pendidik/pengajar, paling banyak karyawan perusahaan. Penulis hanya bisa merelevansikan dengan objek penelitian ini, dengan mengambil sisi tertentu yang bisa diarahkan ke judul dan objek penelitian ini. Yang menyangkut dengan penelitian ini sebagian didapat dari Permenristek Dikti, Keputusan Menag, Panduan Opersional Baku, dan Standar Operasional Prosedur.


(3)

100

2. Beberapa data yang dibutuhkan tidak ada atau tidak dapat ditemukan, seperti Panduan Operasional Baku SPMB Mandiri, Rekapitulasi Penerimaan Mahasiswa Baru tahun 2014, dan Statuta UIN Sunan Ampel Surabaya. Terkendala arsiparis rektorat bagian akademik dan kepegawaian yang belum sepenuhnya tertata rapi, mengingat perpindahan kantor dari gedung rektorat lama ke gedung rektorat baru Twin Towers mengakibatkan sebagian berkas atau arsip masih tidak jelas keberadaannya dimana.


(4)

101

DAFTAR PUSTAKA

Abu Shin dan Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah Sebuah Kajian Historis Dan Kontemporer, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006

Ahmad al-Hasyimi, Marhum Sayyid, Mukhtarul Ahaadits wa-Hukmu al-Muhammadiyyah, Surabaya: Daar an-Nasyr al-Misriyah.

Amirin, Tatang M. 1996, Pokok-pokok Teori Sistem, Jakarta: Raja Grafindo Arikunto, Suharsimi. 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek,Jakarta: PT Rineka Cipta.

Departemen Agama RI, 2005, Al-Jumanatul ‘Ali Al-Qur’anul dan Terjemahannya, CV. Penerbit J-Art.

Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Yogyakarta: Balai Pustaka

Gitosudarmo, Indriyo 2000, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Yogyakarta, IKPI,

Hasibuan, Malayu. 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi, Cetakan ketujuh. Jakarta: Bumi Aksara.

Herman, Sofyandi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama, cetakan pertama. Jakarta: Graha Ilmu.

Kusdiarta, Alvita, 2014. Sistem rekrutmen SDM (Studi Kasus di PT. Apsara Setiya Sembada). Penelitian MSDM, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kusdyah, Rachmawati Ike. 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama, cetakan pertama. Jakarta: Andi Offset.

Maitland, Iain. 1995, Merekrut Karyawan, Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Meldona. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UIN Malang Press. Meldona dan Siswanto, 2012,Perencanaan Tenaga Kerja, Malang : UIN Maliki


(5)

102

Menteri Agama, Berita Negara; Peraturan Menteri Agama RI Nomor 74, Tahun 2015

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 2, Tahun 2015.

Makkasau, 1985, Metode Analisa Sistem Pola Operasional Adminstrasi, Bandung: CV. Sinar Baru

Moleong, Lexy J. 2009, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nazir, Mohamad Ph. D. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian.Jakarta: Kencana.

UIN Sunan Ampel Surabaya, Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Program Strata Satu (S1) Tahun 2015.

Panitia Pelaksana Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, Prosedur Operasional standar Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Tahun 2015

Panitia Pelaksana Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, Prosedur Operasional standar Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) Tahun 2015

Prastowo, Adi. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Ar-Ruzz Media. Robbins, Stephen P. 1994. Teori Organisasi, terjemah Jusuf Udara, Jakarta: Arca Rosiyadi. 2005. Analsis dan Perancangan sistem komputerisasi, Yogyakarta: SNATI

Sari, Fitri Yunila. 2010. Pengaruh Sistem Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Personel Alih Daya Wilayah Sumbugut, Skripsi, Universitas Sumatera Utara.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi ketiga, cetakan pertama. Yogyakarta : YKPN

Sutabri, Tata. 2004. Analisis Sistem Informasi Edisi 1. Yogyakarta: Andi Offset Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media


(6)

103

Tim Penyusun, Prosedur Operasional Baku Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015