Laporan Akhir Penyusunan Data Spasial Potensi Per Kecamatan se DIY 08092016081527

(1)

PENYUSUNAN DATA SPASIAL

POTENSI PARIWISATA PER KECAMATAN

SE-DIY

DINAS PARIWISATA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jalan Malioboro No.56, Yogyakarta Indonesia

Telp: +62 274 587486 Fax: +62 274 587486 [email protected]


(2)

|

Kegiatan Penyusunan Data Spasial Potens

salah satu paket kegiatan pada Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan Penyusunan Data Spasial Potens

pelaksanaannya dipercayakan kepada PT Superintending Company Of Indonesia (SUCOFINDO). Berdasarkan rangkaian dan tahapan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), salah satu kegiatan yang harus dipenuhi adalah Penyusunan Laporan

secara sistematis terdiri atas:

BAB I : PENDAHULUAN, menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran keluaran (output) pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan sistematika laporan.

BAB II : DESKRIPSI WILAYAH, mengurai fisik maupun dari segi sosial.

BAB III : METODE, menguraikan tentang tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan, komposisi tim dan penugasan

BAB IV : KAJIAN, menguraikan

membuat sistem informasi dari hasil kajian tersebut.

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI, berisi simpulan dari kepada pengambil kebijakan.

Demikian Laporan Akhir Penyusunan Data Spasial Potens bermanfaat.

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se

salah satu paket kegiatan pada Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY untuk Tahun Anggaran pelaksanaannya dipercayakan kepada PT Superintending Company Of Indonesia (SUCOFINDO).

Berdasarkan rangkaian dan tahapan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), salah satu kegiatan yang harus dipenuhi adalah Penyusunan Laporan Akhir. Lapora

: PENDAHULUAN, menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, keluaran (output) pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan sistematika laporan.

RIPSI WILAYAH, menguraikan kondisi umum wilayah baik dari segi kondisi fisik maupun dari segi sosial.

: METODE, menguraikan tentang tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan, komposisi tim dan penugasan, serta rincian kerja.

menguraikan tentang hasil analisis data yang ada di membuat sistem informasi dari hasil kajian tersebut.

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI, berisi simpulan dari Kegiatan kepada pengambil kebijakan.

ini disusun sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY. Semoga L

Yogyakarta,

PT. Superintending Company Of Indonesia i Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY merupakan salah satu paket kegiatan pada Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan DIY untuk Tahun Anggaran 2015 pelaksanaannya dipercayakan kepada PT Superintending Company Of Indonesia (SUCOFINDO).

Berdasarkan rangkaian dan tahapan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), . Laporan Akhir ini : PENDAHULUAN, menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, keluaran (output) pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan, jangka waktu an kondisi umum wilayah baik dari segi kondisi : METODE, menguraikan tentang tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan, sis data yang ada di lapangan, dan Kegiatan dan saran

gian yang tak terpisahkan dari kegiatan Laporan Akhir ini

Desember 2015

PT. Superintending Company Of Indonesia Tim Peyusun


(3)

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

|

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Pekerjaan 1.3 Sasaran Pekerjaan 1.4 Keluaran Pekerjaan 1.5 Lokasi Pekerjaan 1.6 Sumber Pendanaan

1.7 Nama Organisasi Pengguna Anggaran 1.8 Dasar Hukum Pelaksanaan

1.9 Ruang Lingkup Pekerjaan

1.10 Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan 1.11 Sistematika Penyajian

BAB 2 DESKRIPSI WILAYAH

2.1 Gambaran Um

2.2 Kondisi Fisik Wilayah 2.2.1 Kondisi Iklim

2.2.2 Geomorfologi dan Lingkungan Hidup 2.2.3 Kondisi Geologi

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

Latar Belakang Tujuan Pekerjaan Sasaran Pekerjaan Keluaran Pekerjaan Lokasi Pekerjaan Sumber Pendanaan

Nama Organisasi Pengguna Anggaran Dasar Hukum Pelaksanaan

Ruang Lingkup Pekerjaan

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Sistematika Penyajian

DESKRIPSI WILAYAH

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan Kondisi Fisik Wilayah

Kondisi Iklim

Geomorfologi dan Lingkungan Hidup Kondisi Geologi

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

ii i ii v x xii I - 1 I - 1 I - 6 I - 6 I - 6 I - 6 I - 6 I - 7 I - 7 I - 8 I - 10 I - 11 II - 1 II - 1 II - 3 II - 3 II - 5 II - 7


(4)

|

2.2.4 Tanah 2.2.5 Hidrologi

2.2.6 Penggunaan Lahan 2.3 Kondisi Sosial Ekonomi 2.4 Kondisi Pemerintahan 2.5 Kondisi Pendudukan

BAB 3 METODE

3.1 Inventarisasi Data 3.1.1 Persiapan Pekerjaan 3.1.2 Tahapan Pekerjaan

3.1.3 Pengumpulan Data Sekunde 3.2 Komposisi Tim dan Penugasan 3.3 Metodologi Pelaksanaan 3.4 Metodologi Analisis Kajian 3.4.1 Desain Kuisioner

3.4.2 Penentuan Klasifikasi Potensi Destinasi Wisata dan Pemasarannya

3.5 Metode Perancangan Sistem 3.5.1 Proses Perancangan Sistem 3.5.2 Perancangan Konseptual

BAB 4 ANALISIS

4.1 Profil Kabupaten

4.1.1 Kabupaten Kulon Progo 4.1.2 Kabupaten Bantul 4.1.3 Kabupaten Gun 4.1.4 Kabupaten Sleman 4.1.5 Kota Yogyakarta

Penggunaan Lahan Kondisi Sosial Ekonomi Kondisi Pemerintahan Kondisi Pendudukan

Inventarisasi Data Persiapan Pekerjaan Tahapan Pekerjaan

Pengumpulan Data Sekunder Komposisi Tim dan Penugasan Metodologi Pelaksanaan Metodologi Analisis Kajian Desain Kuisioner

Penentuan Klasifikasi Potensi Destinasi Wisata dan Pemasarannya

Perancangan Sistem Proses Perancangan Sistem Perancangan Konseptual

Profil Kabupaten

Kabupaten Kulon Progo Kabupaten Bantul Kabupaten Gunungkidul Kabupaten Sleman Kota Yogyakarta

iii II - 9 II - 10 II - 11 II - 13 II - 13 II - 14 III - 1 III - 1 III - 1 III - 2 III - 3 III - 4 III - 7 III - 9 III - 9 III - 9 III - 13 III - 13 III - 17 IV - 1 IV - 1 IV - 1 IV - 13 IV - 30 IV - 50 IV - 67


(5)

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

|

4.2 Hasil Kajian Lapangan

4.2.1 Profil Pengunjung Destinasi Wisata 4.2.2 Profil Destinasi Wisata

4.2.3 Hasil Penghitungan Indeks Potensi Desti

4.2.4 Hasil Penghitungan Indeks Potensi Destinasi Wisata Per Kecamatan

4.2.5 Hasil Analisis Pemasaran Per Kecamatan 4.3 Sistem Informasi Geografi Potensi Pariwisata 4.3.1 Halaman Login

4.3.2 Halaman Dashboard 4.3.3 Halaman User 4.3.4 Halaman Aplikasi

4.3.5 Halaman Kelola Data Aplikasi 4.3.6 Halaman Pengaturan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

5.2 Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S Hasil Kajian Lapangan

Profil Pengunjung Destinasi Wisata Profil Destinasi Wisata

Hasil Penghitungan Indeks Potensi Destinasi Wisata Per Daerah Hasil Penghitungan Indeks Potensi Destinasi Wisata Per

Hasil Analisis Pemasaran Per Kecamatan Sistem Informasi Geografi Potensi Pariwisata Halaman Login

Halaman Dashboard Halaman User Halaman Aplikasi

Halaman Kelola Data Aplikasi Halaman Pengaturan

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

komendasi

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

iv IV - 84 IV - 84 IV - 90 nasi Wisata Per Daerah IV - 99 IV - 103 IV - 116 IV - 124 IV - 124 IV - 125 IV - 127 IV - 127 IV - 130 IV - 135 V - 1 V - 1 V - 2 DP - 1 LAMP - 1


(6)

|

Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Yogyakarta

Tabel 1.2 Matriks Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se Tabel 1.3 Waktu Pelaksanaan Penelitian Penyus

Pariwisata Per Kecamatan Se

Tabel 2.1 Luas Wilayah, Ketinggian dan Jarak Lurus ke Ibukota menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta

Tabel 2.2 Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di DIY

Tabel 2.3 Rata-rata Suhu Udara, Kelembaban, Tekanan Udara, Kecepatan Angin, Arah Angin, Curah Hujan dan Hari Hujan di D.I. Yogyakarta Tabel 2.4 Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt & Ferguson

Tabel 2.5 Unit Litologi di DIY Tabel 2.6 Penggunaan Lahan di D. I

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta Tahun 2008 - 2013

Tabel 3.1 Uraian Penugasan Tim Pelaksana

Tabel 3.2 Ilustrasi Pembobotan dan Skor untuk Klasifikasi DTW Tabel 3.3 Ilustrasi Pembobotan dan Skor untuk Pemasaran DTW Tabel 3.3a Ilustrasi Rekapitulasi Output dari Perhitungan Kuesioner

Tabel 3.3b Ilustrasi Rekapitulasi Output dari Perhitungan Kuesioner untuk Potensi setiap DTW

Tabel 3.3c Ilustrasi Rekapitulasi Output dari Perhitungan Kuesioner untuk Pemasaran setiap DTW

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo Tabel 4.2 Destinasi Wisata di Kabupaten Kulon Progo

Tabel 4.3 Destinasi Wisata di Kecamatan Temon Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Yogyakarta

Matriks Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY Waktu Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

Luas Wilayah, Ketinggian dan Jarak Lurus ke Ibukota menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta

Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di DIY

hu Udara, Kelembaban, Tekanan Udara, Kecepatan Angin, Arah Angin, Curah Hujan dan Hari Hujan di D.I. Yogyakarta Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt & Ferguson

Unit Litologi di DIY

Penggunaan Lahan di D. I. Yogyakarta

Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta Tahun Uraian Penugasan Tim Pelaksana

Ilustrasi Pembobotan dan Skor untuk Klasifikasi DTW si Pembobotan dan Skor untuk Pemasaran DTW Ilustrasi Rekapitulasi Output dari Perhitungan Kuesioner Ilustrasi Rekapitulasi Output dari Perhitungan Kuesioner untuk Potensi setiap DTW

ekapitulasi Output dari Perhitungan Kuesioner untuk Pemasaran setiap DTW

Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo Destinasi Wisata di Kabupaten Kulon Progo

Destinasi Wisata di Kecamatan Temon

v I - 2 I - 9 unan Data Spasial Potensi I - 11 II - 1 II - 2 hu Udara, Kelembaban, Tekanan Udara, Kecepatan

Angin, Arah Angin, Curah Hujan dan Hari Hujan di D.I. Yogyakarta

II - 4 II - 5 II - 9 II - 12 Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta Tahun II - 15 III - 5 III - 10 III - 11 III - 12 III - 12 III - 12 IV - 2 IV - 2 IV - 5


(7)

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

|

Tabel 4.4 Destinasi Wisata di Kecamatan Panjatan Tabel 4.5 Destinasi Wisata di Kecamatan Galur Tabel 4.6 Destinasi Wisata di Kecamatan Lendah Tabel 4.7 Destinasi Wisata di Kecamatan Sentolo Tabel 4.8 Destinasi Wisata

Tabel 4.9 Destinasi Wisata di Kecamatan Kokap Tabel 4.10 Destinasi Wisata di Kecamatan Girimulyo Tabel 4.11 Destinasi Wisata di Kecamatan Kalibawang Tabel 4.12 Destinasi Wisata di Kecamatan Samigaluh Tabel 4.13 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bantul Tabel 4.14 Destinasi Wisata di Kabupaten Bantul

Tabel 4.15 Destinasi Wisata di Kecamatan Srandakan Tabel 4.16 Destinasi Wisata di Kecamatan Sanden Tabel 4.17 Destinasi Wisata di Kecamatan Kretek Tabel 4.18 Destinasi Wisata di Kecamatan Pundong Tabel 4.19 Destinasi Wisata di Kecamatan Bambanglipuro Tabel 4.20 Destinasi Wisata di Kecamatan Pandak

Tabel 4.21 Destinasi Wisata d

Tabel 4.22 Destinasi Wisata di Kecamatan Jetis Tabel 4.23 Destinasi Wisata di Kecamatan Imogiri Tabel 4.24 Destinasi Wisata di Kecamatan Dlingo Tabel 4.25 Destinasi Wisata di Kecamatan Pleret Tabel 4.26 Destinasi Wisata di Kecamatan Piyungan Tabel 4.27 Destinasi Wisata di Kecamatan Banguntapan Tabel 4.28 Destinasi Wisata di Kecamatan Sewon Tabel 4.29 Destinasi Wisata di Kecamatan Kasihan Tabel 4.30 Destinasi Wisata di Kecamatan Pajangan Tabel 4.31 Destinasi Wisata di Kecamatan Sedayu

Tabel 4.32 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S Destinasi Wisata di Kecamatan Panjatan

Destinasi Wisata di Kecamatan Galur Destinasi Wisata di Kecamatan Lendah Destinasi Wisata di Kecamatan Sentolo Destinasi Wisata di Kecamatan Pengasih Destinasi Wisata di Kecamatan Kokap Destinasi Wisata di Kecamatan Girimulyo Destinasi Wisata di Kecamatan Kalibawang Destinasi Wisata di Kecamatan Samigaluh Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bantul Destinasi Wisata di Kabupaten Bantul

Destinasi Wisata di Kecamatan Srandakan Destinasi Wisata di Kecamatan Sanden Destinasi Wisata di Kecamatan Kretek Destinasi Wisata di Kecamatan Pundong Destinasi Wisata di Kecamatan Bambanglipuro Destinasi Wisata di Kecamatan Pandak

Destinasi Wisata di Kecamatan Bantul Destinasi Wisata di Kecamatan Jetis Destinasi Wisata di Kecamatan Imogiri Destinasi Wisata di Kecamatan Dlingo Destinasi Wisata di Kecamatan Pleret Destinasi Wisata di Kecamatan Piyungan Destinasi Wisata di Kecamatan Banguntapan Destinasi Wisata di Kecamatan Sewon Destinasi Wisata di Kecamatan Kasihan

Wisata di Kecamatan Pajangan si Wisata di Kecamatan Sedayu

Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

vi IV - 6 IV - 7 IV - 7 IV - 8 IV - 9 IV - 10 IV - 10 IV - 12 IV - 13 IV - 14 IV - 15 IV - 19 IV - 20 IV - 20 IV - 21 IV - 22 IV - 22 IV - 23 IV - 23 IV - 24 IV - 25 IV - 25 IV - 26 IV - 27 IV - 27 IV - 28 IV - 29 IV - 30 IV - 31


(8)

|

Tabel 4.33 Destinasi Wisata di Kabupaten Gunungkidul Tabel 4.34 Destinasi Wisata di

Tabel 4.35 Destinasi Wisata di Kecamatan Purwosari Tabel 4.36 Destinasi Wisata di Kecamatan Paliyan Tabel 4.37 Destinasi Wisata di Kecamatan Saptosari Tabel 4.38 Destinasi Wisata di Kecamatan Tepus Tabel 4.39 Destinasi Wisata di Kecamatan Tanjungsari Tabel 4.40 Destinasi Wisata di Kecamatan Rongkop Tabel 4.41 Destinasi Wisata di Kecamatan Girisubo Tabel 4.42 Destinasi Wisata di Kecamatan Semanu Tabel 4.43 Destinasi Wisata di Kecamatan Ponjong Tabel 4.44 Destinasi Wisata di Kecamatan Karangmojo Tabel 4.45 Destinasi Wisata di Kecamatan Wonosari Tabel 4.46 Destinasi Wisata di Kecamatan Playen Tabel 4.47 Destinasi Wisata di Keca

Tabel 4.48 Destinasi Wisata di Kecamatan Gedangsari Tabel 4.49 Destinasi Wisata di Kecamatan Nglipar Tabel 4.50 Destinasi Wisata di Kecamatan Ngawen Tabel 4.51 Destinasi Wisata di Kecamatan Semin

Tabel 4.52 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Sleman Tabel 4.53 Destinasi Wisata di Kabupaten Sleman

Tabel 4.54 Destinasi Wisata di Kecamatan Moyudan Tabel 4.55 Destinasi Wisata di Kecamatan Minggir Tabel 4.56 Destinasi Wisata di Kecamatan Sayegan Tabel 4.57 Destinasi Wisata di Kecamatan Godean Tabel 4.58 Destinasi Wisata di Kecamatan Gamping Tabel 4.59 Destinasi Wisata di Kecamatan Mlati Tabel 4.60 Destinasi Wisata di Kecamatan Depok Tabel 4.61 Destinasi Wisata di Kecamatan Berbah

Destinasi Wisata di Kabupaten Gunungkidul Destinasi Wisata di Kecamatan Panggang Destinasi Wisata di Kecamatan Purwosari Destinasi Wisata di Kecamatan Paliyan Destinasi Wisata di Kecamatan Saptosari Destinasi Wisata di Kecamatan Tepus Destinasi Wisata di Kecamatan Tanjungsari Destinasi Wisata di Kecamatan Rongkop Destinasi Wisata di Kecamatan Girisubo Destinasi Wisata di Kecamatan Semanu asi Wisata di Kecamatan Ponjong Destinasi Wisata di Kecamatan Karangmojo Destinasi Wisata di Kecamatan Wonosari Destinasi Wisata di Kecamatan Playen Destinasi Wisata di Kecamatan Patuk Destinasi Wisata di Kecamatan Gedangsari Destinasi Wisata di Kecamatan Nglipar Destinasi Wisata di Kecamatan Ngawen Destinasi Wisata di Kecamatan Semin

Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Sleman Destinasi Wisata di Kabupaten Sleman

Destinasi Wisata di Kecamatan Moyudan Destinasi Wisata di Kecamatan Minggir

sata di Kecamatan Sayegan Destinasi Wisata di Kecamatan Godean Destinasi Wisata di Kecamatan Gamping Destinasi Wisata di Kecamatan Mlati Destinasi Wisata di Kecamatan Depok Destinasi Wisata di Kecamatan Berbah

vii IV - 32 IV - 37 IV - 38 IV - 38 IV - 39 IV - 40 IV - 41 IV - 42 IV - 42 IV - 43 IV - 44 IV - 45 IV - 45 IV - 46 IV - 47 IV - 48 IV - 49 IV - 49 IV - 50 IV - 51 IV - 52 IV - 56 IV - 57 IV - 57 IV - 58 IV - 58 IV - 59 IV - 60 IV - 60


(9)

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

|

Tabel 4.62 Destinasi Wisata di Kecamatan Prambanan Tabel 4.63 Destinasi Wisata di Kecamatan Kalasan Tabel 4.64 Destinasi Wisata di Kecamatan Ngemplak Tabel 4.65 Destinasi Wisata di Kecamatan Ngaglik Tabel 4.66 Destinasi Wisata di Kecamatan Sleman Tabel 4.67 Destinasi Wisata di Kecamatan Tempel Tabel 4.68 Destinasi Wisata di Kecamatan Turi Tabel 4.69 Destinasi Wisata di Kecamatan Pake

Tabel 4.70 Destinasi Wisata di Kecamatan Cangkringan Tabel 4.71 Luas Wilayah Kecamatan di Kota Yogyakarta Tabel 4.72 Destinasi Wisata di Kota Yogyakarta

Tabel 4.73 Destinasi Wisata di Kecamatan Mantrijeron Tabel 4.74 Destinasi Wisata di Kecamatan Kraton Tabel 4.75 Destinasi Wisata di Kecamatan Mergangsan Tabel 4.76 Destinasi Wisata di Kecamatan Umbulharjo Tabel 4.77 Destinasi Wisata di Kecamatan Kotagede Tabel 4.78 Destinasi Wisata di Kecamatan Gondokusuman Tabel 4.79 Destinasi Wisata di Kecamatan Danurejan Tabel 4.80 Destinasi Wisata di Kecamatan Pakualaman Tabel 4.81 Destinasi Wisata di Kecamatan Gondomanan Tabel 4.82 Destinasi Wisata di K

Tabel 4.83 Destinasi Wisata di Kecamatan Gedongtengen Tabel 4.84 Destinasi Wisata di Kecamatan Jetis

Tabel 4.85 Destinasi Wisata di Kecamatan Tegalrejo Tabel 4.86 Penilaian Pengunjung Terhadap Destina Tabel 4.87 Asal Pengunjung pada Destinasi Wisata Tabel 4.88 Frekuensi Event

Tabel 4.89 Bayaknya Destinasi wisata yang saling Berdekatan Tabel 4.90 Kondisi Kebersihan Destinasi wisata

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S Destinasi Wisata di Kecamatan Prambanan

Destinasi Wisata di Kecamatan Kalasan Destinasi Wisata di Kecamatan Ngemplak

nasi Wisata di Kecamatan Ngaglik Destinasi Wisata di Kecamatan Sleman Destinasi Wisata di Kecamatan Tempel Destinasi Wisata di Kecamatan Turi Destinasi Wisata di Kecamatan Pakem Destinasi Wisata di Kecamatan Cangkringan Luas Wilayah Kecamatan di Kota Yogyakarta Destinasi Wisata di Kota Yogyakarta

Destinasi Wisata di Kecamatan Mantrijeron Destinasi Wisata di Kecamatan Kraton Destinasi Wisata di Kecamatan Mergangsan Destinasi Wisata di Kecamatan Umbulharjo Destinasi Wisata di Kecamatan Kotagede

Wisata di Kecamatan Gondokusuman Destinasi Wisata di Kecamatan Danurejan Destinasi Wisata di Kecamatan Pakualaman Destinasi Wisata di Kecamatan Gondomanan Destinasi Wisata di Kecamatan Wirobrajan Destinasi Wisata di Kecamatan Gedongtengen Destinasi Wisata di Kecamatan Jetis

Destinasi Wisata di Kecamatan Tegalrejo

Penilaian Pengunjung Terhadap Destinasi Wisata Asal Pengunjung pada Destinasi Wisata

Bayaknya Destinasi wisata yang saling Berdekatan Kondisi Kebersihan Destinasi wisata

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

viii IV - 61 IV - 62 IV - 63 IV - 63 IV - 64 IV - 65 IV - 65 IV - 66 IV - 67 IV - 69 IV - 69 IV - 72 IV - 73 IV - 74 IV - 75 IV - 76 IV - 77 IV - 78 IV - 79 IV - 80 IV - 81 IV - 82 IV - 83 IV - 83 IV - 93 IV - 93 IV - 94 IV - 95 IV - 95


(10)

|

Tabel 4.91 Kondisi Pengelolaan Destinasi Wisata

Tabel 4.92 Keukupan Jumlah Pegawai/Petugas di Destinasi Wisata Tabel 4.93 Fasilitas Parkir Kendaraan Roda 4

Tabel 4.94 Fasilitas Rumah Makan/Warung Makan Tabel 4.95 Fasilitas Tempat Istiraha

Tabel 4.96 Fasilitas Tempat Penjualan Oleh

Tabel 4.97 Fasilitas Kios Suvenir/kerajinan/cindera mata

Tabel 4.98 Media/prasarana untuk mendukung aktivitas wisata Tabel 4.99 Rekapitulasi Nilai Indeks Destinasi Wisata

Tabel 4.100 Parameter dan Pembobotan Potensi Destinasi Wisata Tabel 4.101 Klasifikasi Potensi Destinasi Wisata

Tabel 4.102 Kategoro Destinasi Wisata Berdasarkan Nilai Indeks Tabel 4.103 Potensi Destinasi Berdasarkan Per Kecamaan Tabel 4.104 Potensi Destinasi Wisata

Tabel 4.105 Parameter dan Pembobotan Pemasaran Destinasi Tabel 4.106 Klasifikasi Pemasaran Destinasi

Tabel 4.107 Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kulon Progo Tabel 4.108 Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kulon Progo Tabel 4.109 Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di

Tabel 4.110 Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Tabel 4. 111 Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Tabel 4. 112 Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Tabel 4.113 Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Tabel 4.114 Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Tabel 4.115 Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Tabel 4.116 Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di

Pengelolaan Destinasi Wisata

Keukupan Jumlah Pegawai/Petugas di Destinasi Wisata Fasilitas Parkir Kendaraan Roda 4

Fasilitas Rumah Makan/Warung Makan

Fasilitas Tempat Istirahat Pengunjung/Rest Area/Taman Fasilitas Tempat Penjualan Oleh-oleh di Destinasi Wisata Fasilitas Kios Suvenir/kerajinan/cindera mata

Media/prasarana untuk mendukung aktivitas wisata Rekapitulasi Nilai Indeks Destinasi Wisata

Parameter dan Pembobotan Potensi Destinasi Wisata Klasifikasi Potensi Destinasi Wisata

Kategoro Destinasi Wisata Berdasarkan Nilai Indeks Potensi Destinasi Berdasarkan Per Kecamaan

Destinasi Wisata Per Kecamatan Berdasarkan DTW Parameter dan Pembobotan Pemasaran Destinasi Wisata Klasifikasi Pemasaran Destinasi Wisata

Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kulon Progo Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kulon Progo

Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kota Yogyakarta Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kota Yogyakarta Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Bantul Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Bantul Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Sleman Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Sleman

Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Gunungkidul Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Gunungkidul

ix IV - 96 IV - 96 IV - 97 IV - 97 IV - 98 IV - 98 IV - 99 IV - 99 IV - 100 IV - 101 IV - 102 IV - 102 IV - 103 IV - 105 IV - 117 IV - 118 Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kulon Progo IV - 118 IV - 119 Yogyakarta IV - 120

Yogyakarta IV - 120

IV - 121 IV - 121 IV - 122 IV - 122

Gunungkidul IV - 123


(11)

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

|

Gambar 1.1 Skema Proses Sistem Informasi Gambar 2.1 Peta Administrasi Daerah Gambar 2.2 Fisiografi DIY

Gambar 2.3 Peta Geologi Lembar Yogyakarta

Gambar 2.4 Persentase Lahan Menurut Penggunaan Lahan di D.I. Yogyakarta Tahun 2013

Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Pekerjaan Gambar 3.2 Model Sekuensial Linier

Gambar 3.3 Site Map

Gambar 3.4 Desain Halaman Login Gambar 3.5 Desain Halaman Dashboard Gambar 3.6 Desain Halaman User Gambar 3.7 Desain Halaman Gambar 3.8 Diagram Konteks

Gambar 3.9 Entity Relationship Diagram Gambar 3.10 Relasi Antar Tabel

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Kulon Progo Gambar 4.2 Peta Administrasi Kabupaten Bantul Gambar 4.3 Peta Administrasi Kabupaten Gunungkidul Gambar 4.4 Peta Administrasi Kabupaten Sleman Gambar 4.5 Peta Administrasi

Gambar 4.6 Halaman Login Gambar 4.7 Halaman Dashboard

Gambar 4.8 Matrix Perkembangan dan Potensi Gambar 4.9 Halaman User

Gambar 4.10 Halaman Aplikasi

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

Skema Proses Sistem Informasi

Peta Administrasi Daerah Istimewa Yogyakarta Peta Geologi Lembar Yogyakarta

Persentase Lahan Menurut Penggunaan Lahan di D.I. Yogyakarta ahapan Pekerjaan

Model Sekuensial Linier Desain Halaman Login Desain Halaman Dashboard Desain Halaman User Desain Halaman Aplikasi Diagram Konteks

Entity Relationship Diagram Relasi Antar Tabel

Peta Administrasi Kabupaten Kulon Progo Peta Administrasi Kabupaten Bantul Peta Administrasi Kabupaten Gunungkidul Peta Administrasi Kabupaten Sleman Peta Administrasi Kota Yogyakarta Halaman Dashboard

Matrix Perkembangan dan Potensi Halaman Aplikasi

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

x I - 5 II - 2 II -6 II - 8 Persentase Lahan Menurut Penggunaan Lahan di D.I. Yogyakarta II - 12 III - 2 III - 13 III - 14 III - 14 III - 15 III - 15 III - 16 III - 17 III - 18 III - 19 IV - 1 IV - 14 IV - 31 IV - 51 IV - 68 IV - 125 IV - 126 IV - 126 IV - 127 IV - 128


(12)

|

Gambar 4.11 Data Attribute suatu Object Wisata Gambar 4.12 Tampilan rute dalam radius

Gambar 4.13 Halaman Kelola Data Aplikasi Gambar 4.14 Halaman Quesioner

Gambar 4.15 Tambah Data Destinasi Wisata Gambar 4.16 Filter destinasi eisat dan print data Gambar 4.17 Tampilan print data

Gambar 4.18 Halaman Pengaturan

Gambar 4.19 Tampilan sub edit kecamatan suatu Object Wisata Tampilan rute dalam radius

Halaman Kelola Data Aplikasi Halaman Quesioner

Destinasi Wisata

Filter destinasi eisat dan print data destinasi wisata Tampilan print data

Halaman Pengaturan

Tampilan sub edit kecamatan

xi IV - 129 IV - 130 IV – 131 IV - 132 IV - 133 IV - 134 IV - 134 IV - 135 IV - 136


(13)

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

|

Grafik 4.1 Komposisi Umur Pengunjung Grafik 4.2 Status Pengunjung

Grafik 4.3 Daerah Asal Pengunjung

Grafik 4.4 Frekuensi Kunjungan ke Destinasi Wisata di D.I. Yogyakarta Grafik 4.5 Tujuan Pengunjung Datang ke Destinasi Wisata

Grafik 4.6 Frekuensi Pengunjung Berbelanja di De

Grafik 4.7 Rata-rata Besarnya Uang yang Dibelanjakan ke Destinasi Wisata Grafik 4.8 Keinginan Berkunjung ke Destinasi Wisata Lain

Grafik 4.9 Jumlah Kunjungan ke Destinasi Wisata pada Hari Tertentu Grafik 4.10 Jenis Destinasi Wisata (DTW)

Grafik 4.11 Sebaran Destinasi Wisata per Kabupaten/Kota

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

Komposisi Umur Pengunjung Pengunjung

Daerah Asal Pengunjung

Frekuensi Kunjungan ke Destinasi Wisata di D.I. Yogyakarta Tujuan Pengunjung Datang ke Destinasi Wisata

Frekuensi Pengunjung Berbelanja di Destinasi Wisata

rata Besarnya Uang yang Dibelanjakan ke Destinasi Wisata Keinginan Berkunjung ke Destinasi Wisata Lain

Jumlah Kunjungan ke Destinasi Wisata pada Hari Tertentu Jenis Destinasi Wisata (DTW)

Sebaran Destinasi Wisata per Kabupaten/Kota

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

xii IV - 84 IV - 85 IV - 85 IV - 86 IV - 87 IV - 88 rata Besarnya Uang yang Dibelanjakan ke Destinasi Wisata IV - 89 IV - 90 IV -90 IV - 91 IV - 92


(14)

|

1.1. Latar Belakang

Pariwisata bagi Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan kontribusi besar terhadap perputaran roda perekonomian daerah. Dalam rangka untuk mendapatkan

komprehensif tentang aktifitas pariwisata, perlu dilakukan kajian mendalam tentang kegiatan kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mengetahui potensi kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta perlu adanya data potensi pariw

Istimewa Yogyakarta. Melalui penyusunan data ini, Pemeritah Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta

potensi wisata yang dimiliki guna menunjang pertumbu

berkelanjutan, dengan kategori kegiatan ekonomi lainnya menuju arah yang lebih baik. Sesuai visi Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta 2012

yang lebih berkarakter, berbudaya, maju, mand

baru,” sedang visi menurut Rencana Pembangunan Jangka Panjang 200

Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah Tujuan Wisata terkemuka di Asia Tenggara dalam

dan sejahtera”. Serta guna mendukung Visi Pembangunan Kepariwisataan DIY dalam RIPPARDA Tahun 2012–2025, yaitu “Terwujudnya Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis budaya terkemuka di Asia Tenggara, berkel

mendorong pembangunan Daerah untuk kesejahteraan masyarakat”.

pariwisata akan menjadi unggulan dan andalan dalam peningkatan ekonomi di DIY. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Masterpl

Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah sebagai koridor ekonomi

Pariwisata bagi Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan kontribusi besar terhadap perputaran roda perekonomian daerah. Dalam rangka untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif tentang aktifitas pariwisata, perlu dilakukan kajian mendalam tentang kegiatan kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mengetahui potensi kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta perlu adanya data potensi pariwisata per kecamatan se

Istimewa Yogyakarta. Melalui penyusunan data ini, Pemeritah Daerah Istimewa Yogyakarta ata Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan mampu mengoptimalkan potensi wisata yang dimiliki guna menunjang pertumbuhan ekonomi secara sinergi dan berkelanjutan, dengan kategori kegiatan ekonomi lainnya menuju arah yang lebih baik. Sesuai visi Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta 2012-2017 adalah Daerah Istimewa Yogyakarta yang lebih berkarakter, berbudaya, maju, mandiri dan sejahtera menyongsong peradaban

sedang visi menurut Rencana Pembangunan Jangka Panjang 200

Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah Tujuan Wisata terkemuka di Asia Tenggara dalam lingkungan masyarakat yang maju, mandiri Serta guna mendukung Visi Pembangunan Kepariwisataan DIY dalam RIPPARDA “Terwujudnya Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis budaya terkemuka di Asia Tenggara, berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan Daerah untuk kesejahteraan masyarakat”. Sektor jasa termasuk pariwisata akan menjadi unggulan dan andalan dalam peningkatan ekonomi di DIY. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembang Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah sebagai koridor ekonomi (tapi bukan sebagai koridor

BAB

I-1 Pariwisata bagi Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan kontribusi besar terhadap

gambaran secara komprehensif tentang aktifitas pariwisata, perlu dilakukan kajian mendalam tentang kegiatan kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mengetahui potensi kepariwisataan di isata per kecamatan se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui penyusunan data ini, Pemeritah Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan mampu mengoptimalkan han ekonomi secara sinergi dan berkelanjutan, dengan kategori kegiatan ekonomi lainnya menuju arah yang lebih baik. Sesuai Daerah Istimewa Yogyakarta iri dan sejahtera menyongsong peradaban sedang visi menurut Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 adalah: Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah lingkungan masyarakat yang maju, mandiri Serta guna mendukung Visi Pembangunan Kepariwisataan DIY dalam RIPPARDA “Terwujudnya Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis as dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu Sektor jasa termasuk pariwisata akan menjadi unggulan dan andalan dalam peningkatan ekonomi di DIY. Posisi an Percepatan dan Perluasan Pembangunan (tapi bukan sebagai koridor

1


(15)

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

|

utama). Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bagian dari MP3EI Koridor Ekonomi Jawa diharapkan dapat memperkuat konektivitas Nasional

infrastruktur pariwisata harus menjadi perhatian ruang, 2) Pembangunan Destinasi

Kulon Progo. Dalam pengembangan suatu kawasan wisata diperlukan data yang valid dan akurat. Kebutuhan akan data yang valid merupakan hal

sehingga perlu adanya penyusunan data poten tersebut meliputi: 1) Daya Tarik Wisata

Perkembangan pariwisata yang cukup dinamis menyebabkan adany pariwisata yang relatif dinamis juga. Hal tersebut menimbulkan konseku

pendataan mengenai potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dan informasi pariwisata yang ada selama ini cenderung fragmentif tidak ter

lengkap, keadaan ini mengakibatkan kesulitan bagi pemerintah dalam menyusun rencana pengembangan pariwisata yang lebih terarah. Untuk itu perlu dilakukan penyusunan data potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang disusun secara sistematis, lengkap dan mutakhir yang mampu menggambarkan kondisi potensi pariwisata secara lengkap, baik dari administrasi, sarana prasarana beserta fasilitas pendukung lainnya.

Daerah Istimewa Yogyakarta

sebanyak 3.278.599 orang. Sedangkan kecamatan yang ada tersebar di 4 kabupaten dan 1 kota. Adapun

masing-masing kecamatan disajikan pada Tabel 1.

Luas Wilayah No. Kabupaten/Kota

1. Kulon Progo

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

utama). Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bagian dari MP3EI Koridor Ekonomi Jawa diharapkan dapat memperkuat konektivitas Nasional. Sehubungan dengan hal tersebut, infrastruktur pariwisata harus menjadi perhatian dalam hal: 1) Pengaturan lokasi dan tata

Pembangunan Destinasi, 3) Mendorong pemerataan di Gunungkidul

. Dalam pengembangan suatu kawasan wisata diperlukan data yang valid dan akurat. Kebutuhan akan data yang valid merupakan hal urgent yang harus segera d

penyusunan data potensi pariwisata per kecamatan se-DIY Tarik Wisata, 2) Fasilitas, 3) Event, dan 4) Services. Perkembangan pariwisata yang cukup dinamis menyebabkan adanya

pariwisata yang relatif dinamis juga. Hal tersebut menimbulkan konsekuensi untuk melakukan mengenai potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dan informasi pariwisata yang ada selama ini cenderung fragmentif tidak tersusun secara

lengkap, keadaan ini mengakibatkan kesulitan bagi pemerintah dalam menyusun rencana bangan pariwisata yang lebih terarah. Untuk itu perlu dilakukan penyusunan data potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang disusun secara sistematis, lengkap dan mutakhir yang mampu menggambarkan kondisi potensi pariwisata secara lengkap, baik dari administrasi, sarana prasarana beserta fasilitas pendukung lainnya.

Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai luas sebesar 3.185,80 km2 dengan penduduk

. Sedangkan kecamatan yang ada sebanyak 78 kecamatan yang 4 kabupaten dan 1 kota. Adapun kecamatan tiap kabupaten/kota dan luas wilayah

disajikan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Yogyakarta

Kecamatan Luas Wilayah (km

586,27

1. Temon 36,29

2. Wates 32,00

3. Panjatan 44,59

4. Galur 32,91

5. Lendah 35,59

6. Sentolo 52,65

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

I-2 utama). Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bagian dari MP3EI Koridor Ekonomi Jawa

. Sehubungan dengan hal tersebut, : 1) Pengaturan lokasi dan tata Gunungkidul, Bantul, dan . Dalam pengembangan suatu kawasan wisata diperlukan data yang valid dan yang harus segera dipenuhi, DIY. Adapun data

a perubahan data ensi untuk melakukan mengenai potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dan informasi susun secara sistematik dan lengkap, keadaan ini mengakibatkan kesulitan bagi pemerintah dalam menyusun rencana bangan pariwisata yang lebih terarah. Untuk itu perlu dilakukan penyusunan data potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang disusun secara sistematis, lengkap dan mutakhir yang mampu menggambarkan kondisi potensi pariwisata secara lengkap, baik dari sisi

dengan penduduk 78 kecamatan yang kota dan luas wilayah

km2) 6,27 6,29 2,00 44,59 32,91 35,59 52,65


(16)

|

Sambungan Tabel 1.1 No. Kabupaten/Kota 1. Kulon Progo

2. Bantul

3. Gunungkidul

Sambungan Tabel 1.1

Kecamatan Luas Wilayah (km

586,27

7. Pengasih 61,67

8. Kokap 73,80

9. Girimulyo 54,91

10. Nanggulan 39,61

11. Kalibawang 52,96

12. Samigaluh 62,29

506,85

1. Srandakan 18,32

2. Sanden 23,16

3. Kretek 26,77

4. Pundong 23,68

5. Bambanglipuro 22,70

6. Pandak 23,40

7. Bantul 21,95

8. Jetis 24,47

9. Imogiri 54,49

10. Dlingo 55,87

11. Pleret 22,97

12. Piyungan 32,54

13. Banguntapan 28,48

14. Sewon 27,16

15. Kasihan 32,38

16. Pajangan 33,25

17. Sedayu 34,36

1.485,36

1. Panggang 99,80

2. Purwosari 71,76

3. Paliyan 58,07

4. Saptosari 87,83

5. Tepus 104,91

6. Tanjungsari 71,63

7. Rongkop 83,46

8. Girisubo 94,57

9. Semanu 108,39

10. Ponjong 104,49

11. Karangmojo 80,12

12. Wonosari 75,51

13. Playen 105,26

14. Patuk 72,04

15. Gedangsari 68,14

16. Nglipar 73,87

17. Ngawen 46,59

18. Semin 78,92

I-3 Luas Wilayah (km2)

6,27 1,67 73,80 54,91 39,61 52,96 62,29 06,85 18,32 23,16 26,77 23,68 22,70 23,40 21,95 24,47 54,49 55,87 22,97 32,54 28,48 27,16 32,38 33,25 34,36 1.485,36 99,80

71,76 58,07 87,83 104,91 71,63 83,46 94,57 108,39 104,49 80,12 75,51 105,26 72,04 68,14 73,87 46,59 78,92


(17)

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

|

No. Kabupaten/Kota 4. Sleman

5. Yogyakarta

Sumber: DIY Dalam Angka 2014

Data per kecamatan yang sudah terkumpul dikompilasi menjadi kemudian disusun dalam database

bentuk peta, tabel, dan grafik yang berbasis

Informasi Geografi (SIG). Sistem Informasi Geografi merup

komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis. Secara umum pengertian SIG adalah

perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

Kecamatan Luas Wilayah (km

574,82

1. Moyudan 27,62

2. Minggir 27,27

3. Seyegan 26,63

4. Godean 26,84

5. Gamping 29,25

6. Mlati 28,52

7. Depok 35,55

8. Berbah 22,99

9. Prambanan 41,35

10. Kalasan 35,84

11. Ngemplak 35,71

12. Ngaglik 38,52

13. Sleman 31,32

14. Tempel 32,49

15. Turi 43,09

16. Pakem 43,84

17. Cangkringan 47,99

32,50

1. Mantrijeron 2,61

2. Kraton 1,40

3. Mergangsan 2,31

4. Umbulharjo 8,12

5. Kotagede 3,07

6. Gondokusuman 3,99

7. Danurejan 1,10

8. Pakualaman 0,63

9. Gondomanan 1,12

10. Ngampilan 0,82

11. Wirobrajan 1,76

12. Gedongtengen 0,96

13. Jetis 1,70

14. Tegalrejo 2,91

Sumber: DIY Dalam Angka 2014

Data per kecamatan yang sudah terkumpul dikompilasi menjadi suatu dokumen yang database Sistem Informasi Potensi Pariwisata yang disajikan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik yang berbasis Geographic Information System (

Sistem Informasi Geografi merupakan sistem informasi berbasis nakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis. cara umum pengertian SIG adalah: Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

I-4 (km2)

574,82 27,62 27,27 26,63 26,84 29,25 28,52 35,55 22,99 41,35 35,84 35,71 38,52 31,32 32,49 43,09 43,84 47,99 32,50 2,61 1,40 2,31 8,12 3,07 3,99 1,10 0,63 1,12 0,82 1,76 0,96 1,70 2,91

suatu dokumen yang Sistem Informasi Potensi Pariwisata yang disajikan dalam Geographic Information System (GIS) atau Sistem akan sistem informasi berbasis nakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis. : Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, bekerja bersama secara efektif


(18)

|

untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui

mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data informasi berbasis geografis. Dengan SIG kita bisa melihat, memahami, bertanya, menterjemahkan dan menampilkan data dengan banyak cara seperti relationship, simbol

grafik. Data dalam SIG dibagi menjadi dua bentuk yakni geographical (data spasial) dan attribut (data aspasial). Data spasial adalah data yang terdiri dari lokasi eksplisit suatu g

diset kedalam bentuk koordinat. Data attribute adalah gambaran data yang terdiri dar informasi yang relevan terhadap suatu lokasi seperti kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan, dan lain-lain dan bisa dihubungkan dengan lokasi tertentu denga

identifikasi seperti alamat, kode pin, dan lain

KOMPILASI DATA

POTENSI & KENDALA ( FAKTOR )

ASPEK

YANG MEWARNAI

Gambar 1. 1.

Dengan memperhatikan kemungkinan

terjadi dalam pengelolaan data dan informasi pariwisata di DIY, Dinas Pariwisata DIY akan membangun sebuah geodatabase potensi Pariwisata DIY per Kecamatan berbasis SIG yang diharapkan dapat mengelola basis data pariwisata, b

dapat digunakan untuk kepentingan analisis untuk mendukung pengambilan keputusan.

n, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, integrasikan, menganalisa dan menampilkan data informasi berbasis geografis. Dengan SIG kita bisa melihat, memahami, bertanya, menterjemahkan dan menampilkan data dengan erti relationship, simbol-simbol, dan trend dalam bentuk peta, laporan atau grafik. Data dalam SIG dibagi menjadi dua bentuk yakni geographical (data spasial) dan attribut (data aspasial). Data spasial adalah data yang terdiri dari lokasi eksplisit suatu g

diset kedalam bentuk koordinat. Data attribute adalah gambaran data yang terdiri dar terhadap suatu lokasi seperti kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan, lain dan bisa dihubungkan dengan lokasi tertentu dengan maksud untuk memberikan identifikasi seperti alamat, kode pin, dan lain-lain. Proses dalam sistim informasi ini

PLANNING PROSES

ANALISA

ASPEK - ASPEK YANG MEWARNAI

SINTESA

ALTERNATIF ALTERNATIF ALTERNATIF

KEPUTUSAN PILIHAN

Gambar 1. 1. Skema Proses Sistem Informasi

Dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan otomatisasi proses

terjadi dalam pengelolaan data dan informasi pariwisata di DIY, Dinas Pariwisata DIY akan membangun sebuah geodatabase potensi Pariwisata DIY per Kecamatan berbasis SIG yang diharapkan dapat mengelola basis data pariwisata, bahkan pada perkembangan selanjutnya dapat digunakan untuk kepentingan analisis untuk mendukung pengambilan keputusan.

I-5 , mengelola, memanipulasi, integrasikan, menganalisa dan menampilkan data informasi berbasis geografis. Dengan SIG kita bisa melihat, memahami, bertanya, menterjemahkan dan menampilkan data dengan simbol, dan trend dalam bentuk peta, laporan atau grafik. Data dalam SIG dibagi menjadi dua bentuk yakni geographical (data spasial) dan attribut (data aspasial). Data spasial adalah data yang terdiri dari lokasi eksplisit suatu geografi yang diset kedalam bentuk koordinat. Data attribute adalah gambaran data yang terdiri dari terhadap suatu lokasi seperti kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan, n maksud untuk memberikan

tim informasi ini meliputi :

otomatisasi proses-proses yang terjadi dalam pengelolaan data dan informasi pariwisata di DIY, Dinas Pariwisata DIY akan membangun sebuah geodatabase potensi Pariwisata DIY per Kecamatan berbasis SIG yang ahkan pada perkembangan selanjutnya dapat digunakan untuk kepentingan analisis untuk mendukung pengambilan keputusan.


(19)

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

|

1.2. Tujuan Pekerjaan

Kajian ini bertujuan untuk :

1. Identifikasi potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata, Infrastruktur, fasilitas, services di kecamatan yang ada di DIY.

2. Menyusun analisis pemasaran pariwisata per kecamatan yang ada di DIY.

3. Membuat sistem informasi mengenai potensi pariwisata per kecamatan di DIY yang digunakan oleh pihak internal sebagai alat untuk membantu pembuatan

(decision support system). 1.3. Sasaran Pekerjaan

1. Teridentifikasinya komponen potensi wisata, lingkungan per kecamatan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Tersedianya analisis pemasaran pariwisata per kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta

3. Tersedianya sistem informasi mengenai potensi pariwisata per kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta

1.4. Keluaran Pekerjaan

Keluaran (output) dari pekerjaan ini berupa:

a. Dokumen Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se b. Sistim Informasi Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se

1.5. Lokasi Pekerjaan

Di seluruh kecamatan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, meliputi 1 Kota (Yogyakarta) dan 4 Kabupaten (Sleman,

1.6. Sumber Pendanaan

APBD DIY Tahun Anggaran 2015 DPA Tanggal 30 Desember 2014.

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

Kajian ini bertujuan untuk :

Identifikasi potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata, Infrastruktur, fasilitas, di kecamatan yang ada di DIY.

Menyusun analisis pemasaran pariwisata per kecamatan yang ada di DIY.

Membuat sistem informasi mengenai potensi pariwisata per kecamatan di DIY yang digunakan oleh pihak internal sebagai alat untuk membantu pembuatan

(decision support system).

Teridentifikasinya komponen potensi wisata, lingkungan per kecamatan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tersedianya analisis pemasaran pariwisata per kecamatan di Daerah Istimewa

Tersedianya sistem informasi mengenai potensi pariwisata per kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Keluaran (output) dari pekerjaan ini berupa:

Dokumen Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se tensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY.

Di seluruh kecamatan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, meliputi 1 Kota dan 4 Kabupaten (Sleman, Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul).

APBD DIY Tahun Anggaran 2015 DPA SKPD Dinas Pariwisata DIY Nomor Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

I-6 Identifikasi potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata, Infrastruktur, fasilitas, event dan

Menyusun analisis pemasaran pariwisata per kecamatan yang ada di DIY.

Membuat sistem informasi mengenai potensi pariwisata per kecamatan di DIY yang digunakan oleh pihak internal sebagai alat untuk membantu pembuatan keputusan

Teridentifikasinya komponen potensi wisata, lingkungan per kecamatan di wilayah

Tersedianya analisis pemasaran pariwisata per kecamatan di Daerah Istimewa

Tersedianya sistem informasi mengenai potensi pariwisata per kecamatan di Daerah

Dokumen Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

Di seluruh kecamatan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, meliputi 1 Kota ).


(20)

|

1.7. Nama Organisasi Pengguna Anggaran

Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta

1.8. Dasar Hukum Pelaksanaan

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2) Undang-Undang Republik Indonesi

Perencanaan Pembangunan Nasional;

3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun

5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1950 tentang pemberlakuan Undang

1950;

7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010

8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang;

9) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;

10) Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Istimewa Yogyakarta; 11) Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012

tentang Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2025;

12) Peraturan Gubernur Daer

Uraian tugas dan fungsi Dinas Pariwisata Prov ama Organisasi Pengguna Anggaran

Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dasar Hukum Pelaksanaan

Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik; ndang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional;

Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan; Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1950 tentang pemberlakuan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 2, 3, 10 dan 11 Tahun

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025;

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian a Ruang;

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2008 ntukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Istimewa Yogyakarta; Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 43 Tahun 2009 tentang Uraian tugas dan fungsi Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

I-7 1997 tentang Statistik;

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim

Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

2009 tentang Kepariwisataan; Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1950 tentang 10 dan 11 Tahun

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2008 ntukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Istimewa Yogyakarta; Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta

ah Istimewa Yogyakarta Nomor 43 Tahun 2009 tentang insi Daerah Istimewa Yogyakarta.


(21)

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

|

1.9. Ruang Lingkup Pekerjaan

1. Melakukan studi identifikasi untuk mengetahui kondisi riil informasi potensi pariwisata pada Dinas Pariwisata DIY;

2. Menyusun kebutuhan data spasial untuk digunakan dalam Sistem Informasi Potensi Pariwisata berdasarkan alur data dan informasi potensi pariwisata, kemudian dilanjutkan dengan menetapkan daftar kebutuhan yang akan

membangun geodatabase a) Mendefinisikan jenis input

dalam pembuatan kebutuhan fungsional untuk tiap subsektornya berikut interfacenya;

b) Mendefinisikan informasi yang akan dit 3. Menentukan arsitektur data (fungsi berikut

database dalam skema yang mudah dipahami. Struktur data tersebut antara lain: a) Daya Tarik Wisata

b) Fasilitas c) Event d) Services

e) Peta Dasar DIY -> jika dibutuhkan

f) Peta Tata Ruang (RTRW Kabupaten/Kota)

4. Melakukan ekspose hasil studi (poin 1) kepada stake holder yang terkait dalam bentuk rancangan sistem dan arsitektur Sistem Informasi Potensi Pariwisata;

5. Menentukan tingkat keamanan pengguna dari aplikasi sistem informasi, baik untuk pembatasan pengguna maupun sistem

6. Menyediakan tools interface

keperluan komunikasi/berinteraksi dengan sistem pen rangka memudahkan pengguna dalam melakukan input ( dan analisis data;

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S Ruang Lingkup Pekerjaan

Melakukan studi identifikasi untuk mengetahui kondisi riil (existing) ariwisata pada Dinas Pariwisata DIY;

Menyusun kebutuhan data spasial untuk digunakan dalam Sistem Informasi Potensi Pariwisata berdasarkan alur data dan informasi potensi pariwisata, kemudian dilanjutkan dengan menetapkan daftar kebutuhan yang akan

geodatabase potensi pariwisata. Kegiatan tersebut meliputi :

Mendefinisikan jenis input-input data yang berfungsi sebagai masukan data dalam pembuatan kebutuhan fungsional untuk tiap subsektornya berikut

an informasi yang akan ditampilkan dalam bentuk dashboard. arsitektur data (fungsi berikut responsibility) beserta infrastruktur database dalam skema yang mudah dipahami. Struktur data tersebut antara lain:

Daya Tarik Wisata

> jika dibutuhkan

Peta Tata Ruang (RTRW Kabupaten/Kota)-> jika dibutuhkan

Melakukan ekspose hasil studi (poin 1) kepada stake holder yang terkait dalam bentuk rancangan sistem dan arsitektur Sistem Informasi Potensi Pariwisata;

Menentukan tingkat keamanan pengguna dari aplikasi sistem informasi, baik untuk pembatasan pengguna maupun sistem database;

tools interface (user interface) yang langsung dapat digunakan untuk keperluan komunikasi/berinteraksi dengan sistem pengolahan data base dalam rangka memudahkan pengguna dalam melakukan input (otomatisasi proses input

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

I-8 (existing) alur data dan

Menyusun kebutuhan data spasial untuk digunakan dalam Sistem Informasi Potensi Pariwisata berdasarkan alur data dan informasi potensi pariwisata, kemudian dilanjutkan dengan menetapkan daftar kebutuhan yang akan dijadikan untuk

. Kegiatan tersebut meliputi :

input data yang berfungsi sebagai masukan data dalam pembuatan kebutuhan fungsional untuk tiap subsektornya berikut

ampilkan dalam bentuk dashboard. ) beserta infrastruktur database dalam skema yang mudah dipahami. Struktur data tersebut antara lain:

Melakukan ekspose hasil studi (poin 1) kepada stake holder yang terkait dalam bentuk rancangan sistem dan arsitektur Sistem Informasi Potensi Pariwisata;

Menentukan tingkat keamanan pengguna dari aplikasi sistem informasi, baik untuk

) yang langsung dapat digunakan untuk golahan data base dalam otomatisasi proses input)


(22)

|

7. Melaksanakan pengumpulan data primer maupun sekunder sesuai dengan kebutuhan penelitian, meliputi

Servis, yang tersusun dalam suatu matrik

Matriks Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se Kabupaten : . . . .

Kecamatan :. . . . . . .

NO URAIAN PEMBOBOTAN

I DAYA TARIK WISATA Daya Tarik Wisata alam:

- Pantai .…. - Goa

- Gunung

- Air terjun - Lain-lain

Daya Tarik Wisata Budaya : - Kraton

- Candi - Lain-lain

Daya Tarik Wisata Hasil Buatan Manusia :

- Museum

- Kebun binatang - Water park - Desa wisata - Culiner - Lain-lain II FASILITAS :

- Hotel - Restoran

- Terminal kereta api - Air port

- Penginapan - Rumah sakit - Puskesmas

- Pusat cindera mata

Melaksanakan pengumpulan data primer maupun sekunder sesuai dengan kebutuhan penelitian, meliputi: 1) Daya Tarik Wisata, 2) Fasilitas,

ersusun dalam suatu matrik seperti yang disajikan pada

Tabel 1.2

Matriks Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se : . . .

:. . . . . . PEMBOBOTAN

TUMBUH BERKEMBANG

DAYA TARIK WISATA Daya Tarik Wisata alam:

Daya Tarik Wisata Budaya :

Daya Tarik Wisata Hasil Buatan

Kebun binatang Desa wisata

Terminal kereta api Penginapan

Rumah sakit Pusat cindera mata

I-9 Melaksanakan pengumpulan data primer maupun sekunder sesuai dengan

3) Event, dan 4) yang disajikan pada Tabel 1.2.

Matriks Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY


(23)

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

|

- Salon/spa

- Kampus

- Sekolah Pariwisata - Pasar Tradisional - Kantor polisi

- Money changer

- Pusat kerajinan

- Anjungan ATM

- Kolam renang - MICE

- Travel Agent III EVENT :

- Bersih Desa - Layang-layang IV SERVICES :

- Guide Bersertifikat - SAR

- Emergency Call

1.10. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam melaksanakan pekerjaan perlu dibuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,

jadwal tersebut dijadikan sebagai panduan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dan termonitor dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

pekerjaan konsultansi Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per selama 180 (Seratus delapan puluh

administrasi. Adapun garis besar tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut. a. Persiapan

b. Pengumpulan data c. Evaluasi dan analisa data d. Penyusunan Dokumen

e. Diskusi/Asistensi dan pelaporan

Jadwal pelaksanaan pekerjaan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

Sekolah Pariwisata Pasar Tradisional Kantor polisi Money changer Pusat kerajinan Anjungan ATM Kolam renang Travel Agent Bersih Desa

layang Guide Bersertifikat Emergency Call

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam melaksanakan pekerjaan perlu dibuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,

jadwal tersebut dijadikan sebagai panduan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dan termonitor dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Secara teknis pelaksanaan

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se ratus delapan puluh) hari kalender atau 6 bulan termasuk penyelesaian masalah Adapun garis besar tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut.

Evaluasi dan analisa data

Penyusunan Dokumen Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se Diskusi/Asistensi dan pelaporan

Jadwal pelaksanaan pekerjaan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.3. berikut: Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

I-10 Dalam melaksanakan pekerjaan perlu dibuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, dimana jadwal tersebut dijadikan sebagai panduan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dan Secara teknis pelaksanaan Kecamatan Se-DIY termasuk penyelesaian masalah

si Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY


(24)

|

Waktu Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata

NO TAHAPAN

1. Perencanaan & koordinasi oleh Team Leader

2. System Analys 3. Analisis Ekonomi 4. Analisis Pariwisata

5. Analisis Pengembangan Wilayah 6. Analisis Tata Ruang

7. Desain dan implementasi Data base 8. Desain dan implementasi data base

berdasarkan web 9. Melakukan pemetaan

10. Mendesain program untuk Sistem Informasi

11. Membuat Web/desaign grafik 12. Pendataan (survey) pariwisata

13. Editing dan tabulasi data (operator komputer)

14. Administrasi

15. Pendataan (survey) pemetaan 16. Entry data

17. FGD Laporan Pendahuluan 18. Presentasi Draft Laporan Antara 19. FGD Laporan Antara

20. Seminar Laporan Akhir 21. Pencetakan Laporan

22. Penyerahan Sistem Informasi

1.11. Sistematika Penyajian Sistematika penyajian meru

digunakan dalam Penyususnan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se 1. LAPORAN PENDAHULUAN

Laporan pendahuluan memuat antara lain : a. Latar belakang,

b. Metodologi penelitian,

Tabel 1.3

Waktu Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata per kecamatan se - DIY

BULAN

I II III IV V

Perencanaan & koordinasi oleh Team

Analisis Pengembangan Wilayah

Desain dan implementasi Data base

Desain dan implementasi data base

Mendesain program untuk Sistem

Membuat Web/desaign grafik Pendataan (survey) pariwisata

Editing dan tabulasi data (operator Pendataan (survey) pemetaan

FGD Laporan Pendahuluan

Presentasi Draft Laporan Antara

Penyerahan Sistem Informasi

Sistematika penyajian merupakan Tahap Penyusunan laporan/Sistem pelaporan yang Penyususnan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se

Laporan pendahuluan memuat antara lain :

I-11 Waktu Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata

TOTAL (bulan) VI

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 0,5 0,5 0,5

0,5

0,5

1

Sistem pelaporan yang Penyususnan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY meliputi:


(25)

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

|

c. Metodologi analisis kajian,

d. Mekanisme pelaksanan pekerjaan yang berisi:

 Rencana Kerja dan strategi;

 Alokasi pengerahan tenaga ahli dan pendukung;

 Dekripsi dari permasalahan yang dihadapi;

 Jadwal pelaksanaan pekerjaan;

 Data-data pendukung yang terkait dengan kegiatan. 2. DRAFT LAPORAN ANTARA

Draft Laporan antara memuat antara lain : 1. Laporan pekerjaan harian sesuai kondisi riil,

2. Hasil sementara kompilasi, analisis data dan rekomendasi sementara terkait dengan kebutuhan system sebagai bahan semiloka/workshop dengan instansi terkait/pelaku. 3. LAPORAN ANTARA

Laporan antara memuat antara lain :

a. Laporan pekerjaan harian sesuai kondisi riil, b. Hasil akhir seluruh kompilasi dan analisis data

pariwisata serta rekomendasi Sistem Informasi Potensi semiloka/workshop dengan instansi terkait/pelaku.

4. LAPORAN AKHIR

Laporan akhir memuat antara lain :

a. Laporan Akhir memuat Laporan Pendahuluan, Laporan Antara Pertama dan Laporan Antara Kedua yang telah disempurnakan;

b. Seluruh laporan kompilasi dan analisis

rekomendasi yang dapat digunakan untuk pengembangan kepariwisataan. Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S Metodologi analisis kajian,

laksanan pekerjaan yang berisi: Rencana Kerja dan strategi;

Alokasi pengerahan tenaga ahli dan pendukung; Dekripsi dari permasalahan yang dihadapi; Jadwal pelaksanaan pekerjaan;

data pendukung yang terkait dengan kegiatan.

antara memuat antara lain : Laporan pekerjaan harian sesuai kondisi riil,

Hasil sementara kompilasi, analisis data dan rekomendasi sementara terkait dengan kebutuhan system sebagai bahan semiloka/workshop dengan instansi terkait/pelaku.

antara memuat antara lain :

Laporan pekerjaan harian sesuai kondisi riil,

Hasil akhir seluruh kompilasi dan analisis data beserta data spasial tentatif potensi pariwisata serta rekomendasi Sistem Informasi Potensi Pariwisata

/workshop dengan instansi terkait/pelaku.

Laporan akhir memuat antara lain :

ir memuat Laporan Pendahuluan, Laporan Antara Pertama dan Laporan edua yang telah disempurnakan;

Seluruh laporan kompilasi dan analisis data, informasi serta kesimpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan untuk pengembangan kepariwisataan.

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

I-12 Hasil sementara kompilasi, analisis data dan rekomendasi sementara terkait dengan kebutuhan system sebagai bahan semiloka/workshop dengan instansi terkait/pelaku.

beserta data spasial tentatif potensi Pariwisata sebagai bahan

ir memuat Laporan Pendahuluan, Laporan Antara Pertama dan Laporan

data, informasi serta kesimpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan untuk pengembangan kepariwisataan.


(26)

| IIII-

2.1. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan Daerah Istimewa Yogyakarta ad Indonesia dan terletak di Pulau Jawa bagian selatan dibatasi oleh Samudera Hindia

wilayah Provinsi Jawa Tengah. Letak geografis D lintang Selatan dan 110o5’ – 110

km2 atau 0,17% dari luas wilayah

kota menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta disajikan pada Tabel 2.1 Luas

ke Ibukota m

No Kabupaten/Kota Ibukota 1 Kulonprogo Wates 2 Bantul Bantul 3 Gunungkidul Wonosari 4 Sleman Sleman 5 Yogyakarta Yogyakarta

DIY Yogyakarta

Sumber: DIY Dalam Angka, 2014

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dari 34 provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di Pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian Samudera Hindia, sedangkan di bagian timur, utara dan barat dibatasi oleh wilayah Provinsi Jawa Tengah. Letak geografis D.I. Yogyakarta terletak antara 7

110o50’ Bujur Timur. Luas wilayah D.I. Yogyakarta

wilayah Indonesia. Luas wilayah, ketinggian, dan jarak lurus Kota di D.I. Yogyakarta disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Luas Wilayah, Ketinggian dan Jarak Lurus menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta

Ibukota Luas Wilayah Area (km2) Luas area (%) Persentase Ketinggian (m)

Wates 586,27 18,40 50 Bantul 506,85 15,91 45 Wonosari 1485,36 46,63 185

Sleman 574,82 18,04 145 Yogyakarta 32,50 1,02 75 Yogyakarta 3185,80 100,00

BAB

II-1 provinsi di wilayah Yogyakarta di bagian , sedangkan di bagian timur, utara dan barat dibatasi oleh Yogyakarta terletak antara 7o33’ – 8o15’ Yogyakarta adalah 3.185,80 , ketinggian, dan jarak lurus ke ibu

n Jarak Lurus (km)

22 12 30 9 2

2


(27)

Penyusunan Data Spasial Potensi

| IIII-

Sumber: DPPKA DIY

Gambar 2.1. Peta Administratif

Secara administratif Daerah Istimewa Yogyakarta

Kecamatan dan 438 kelurahan/desa. Secara rinci jumlah kecamatan dan kelurahan disajikan pada Tabel 2.2.

Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di DIY

No. Kabupaten/Kota

1 Kulonprogo

2 Bantul

3 Gunungkidul

4 Sleman

5 Yogyakarta

Sumber: DIY Dalam Angka, 2014

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

Peta Administratif Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari 4 Kabupaten

desa. Secara rinci jumlah kecamatan dan kelurahan

Tabel 2.2

Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di DIY

Jumlah Kecamatan Jumlah Kelurahan/Desa

12 17 18 17 14

Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

II-2 4 Kabupaten dan 1 kota, 78 desa. Secara rinci jumlah kecamatan dan kelurahan/desa di DIY

Jumlah Kelurahan/Desa 88

75 144

86 45


(28)

| IIII-

2.2. Kondisi Fisik Wilayah 2.2.1. Kondisi Iklim

Kondisi iklim pada suatu wilayah adalah dalam jangka waktu yang relatif

 Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup

dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan setiap saat (World Climate Conference

 Konsep abstrak yang menyatakan kebia

daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).

 Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi d

1978).

Hal yang paling mudah untuk

melalui kondisi curah hujan. Curah hujan yang tinggi diduga dapat memi

diantaranya banjir dan longsor. Penelitian mengenai kejadian bencana longsor misalnya, menemukan keterkaitan antara curah hujan dengan kejadian longsor.

salah satu faktor yang diteliti berkaitan dengan kejadian

parameter curah hujan yang dapat digunakan untuk penelitian bencana longsor diantaranya yaitu curah hujan kumulatif, curah hujan sebelumnya, intensitas curah hujan, dan durasi hujan (Caine, 1980). Bencana banjir juga disebabkan oleh curah hujan yang memiliki inte

tinggi. Intensitas curah hujan tinggi dalam durasi lama dapat menyebabkan banjir pada wilayah wilayah berelief datar dengan kondisi drainase yang tidak baik.

menyebabkan adanya potensi kerentanan pada berbagai aspek kehidup satunya pada aspek pariwisata.

Aspek yang relatif penting dalam kajian pariwisata adalah iklim. waktu ke waktu menjadi hal yang perlu diperhati

iklim antara daerah satu dengan daerah yang lain akan berakibat pada perbedaan aktivitas manusia. Iklim Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk tropis basah dengan curah hujan yang Kondisi iklim pada suatu wilayah adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. Iklim juga didefinisikan sebagai berikut :

Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan

World Climate Conference, 1979).

abstrak yang menyatakan kebiasan cuaca dan unsur-unsur atmosfer di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).

Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs,

Hal yang paling mudah untuk menentukan keadaan iklim di suatu wilayah dapat dilihat . Curah hujan yang tinggi diduga dapat memicu beberapa bencana banjir dan longsor. Penelitian mengenai kejadian bencana longsor misalnya, menemukan keterkaitan antara curah hujan dengan kejadian longsor. Curah hujan merupakan salah satu faktor yang diteliti berkaitan dengan kejadian bencana longsor

er curah hujan yang dapat digunakan untuk penelitian bencana longsor diantaranya yaitu curah hujan kumulatif, curah hujan sebelumnya, intensitas curah hujan, dan durasi hujan

Bencana banjir juga disebabkan oleh curah hujan yang memiliki inte

tinggi dalam durasi lama dapat menyebabkan banjir pada wilayah wilayah berelief datar dengan kondisi drainase yang tidak baik. Bencana yang

menyebabkan adanya potensi kerentanan pada berbagai aspek kehidupan manusia. Salah

Aspek yang relatif penting dalam kajian pariwisata adalah iklim. Perubahan iklim dari waktu ke waktu menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh semua kalangan. Perbedaan jenis iklim antara daerah satu dengan daerah yang lain akan berakibat pada perbedaan aktivitas Iklim Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk tropis basah dengan curah hujan yang

II-3 rata cuaca pada suatu wilayah Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada unsur atmosfer di suatu Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin i suatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs,

menentukan keadaan iklim di suatu wilayah dapat dilihat cu beberapa bencana banjir dan longsor. Penelitian mengenai kejadian bencana longsor misalnya, Curah hujan merupakan bencana longsor. Parameter-er curah hujan yang dapat digunakan untuk penelitian bencana longsor diantaranya yaitu curah hujan kumulatif, curah hujan sebelumnya, intensitas curah hujan, dan durasi hujan Bencana banjir juga disebabkan oleh curah hujan yang memiliki intensitas yang tinggi dalam durasi lama dapat menyebabkan banjir pada

wilayah-Bencana yang terjadi an manusia. Salah

Perubahan iklim dari oleh semua kalangan. Perbedaan jenis iklim antara daerah satu dengan daerah yang lain akan berakibat pada perbedaan aktivitas Iklim Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk tropis basah dengan curah hujan yang


(29)

Penyusunan Data Spasial Potensi

| IIII-

cukup tinggi. Rata-rata curah hujan Daera Kecepatan angin minimum di DIY

udara di DIY berkisar antara 109,9 (Tabel 2.3).

Rata-Rata Suhu Udara, Kelemba

Angin, Curah Hujan dan Hari Hujan di D.I. Yogyakarta

No. Uraian

1 Suhu Udara (derajat C)

Kelembaban Udara (%)

3 Tekanan Udara (mb)

4 Kecepatan Angin (m/s)

5 Arah Angin (derajat)

6 Curah Hujan per bulan (mm)

7 Hari Hujan per bulan (kali)

Sumber: DIY Dalam Angka, 2014

Berdasarkan klasifikasi iklim Smith dan Ferguson, tipe iklim Yogyakarta termasuk dalam tipe ikim C. Tipe iklim C (aga

dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan daunnya di musim kemarau. Klasifikasi iklim Schmidt

menggunakan nilai perbandingan (Q) antara rata

rata banyaknya bulan basah (Mf) dalam tahun penelitian. Kategori untuk bulan kering lembab dan bulan basah adalah sebagai berikut:

 Bulan kering, jika dalam satu bulan mempunyai jumlah curah hujan <

 Bulan lembab, jika dalam satu bulan mempunyai jumlah curah hujan 60

 Bulan basah, jika dalam satu bulan mempunyai jumlah curah hujan > 100 mm

Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan S

rata curah hujan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 230 mm/

di DIY sebesar 2,0 m/s dan maksimum sebesar 6,0 m/s. Tekanan udara di DIY berkisar antara 109,9 - 1019,4 mb. Suhu udara berkisar antara

Tabel 2.3

Suhu Udara, Kelembaban, Tekanan Udara, Kecepatan Angin, Arah Angin, Curah Hujan dan Hari Hujan di D.I. Yogyakarta

Uraian Minimum

Udara (derajat C) 21,00

(%) 53,42

1.009,58

(m/s) 0,0

Selatan (terbanyak)

Curah Hujan per bulan (mm) 0,0

Hari Hujan per bulan (kali) 0,0

Berdasarkan klasifikasi iklim Smith dan Ferguson, tipe iklim Daerah

termasuk dalam tipe ikim C. Tipe iklim C (agak basah) yang memiliki vegetasi hutan dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan daunnya di musim kemarau.

Klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson seperti yang diperlihatkan pada Tabel 2.4 menggunakan nilai perbandingan (Q) antara rata-rata banyaknya bulan kering (Md) dan rata rata banyaknya bulan basah (Mf) dalam tahun penelitian. Kategori untuk bulan kering lembab dan bulan basah adalah sebagai berikut:

atu bulan mempunyai jumlah curah hujan < 60 mm dalam satu bulan mempunyai jumlah curah hujan 60-100 mm dalam satu bulan mempunyai jumlah curah hujan > 100 mm

Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY

II-4 imewa Yogyakarta adalah 230 mm/tahun.

6,0 m/s. Tekanan udara berkisar antara 18,4 0C - 35,70C

an, Tekanan Udara, Kecepatan Angin, Arah Angin, Curah Hujan dan Hari Hujan di D.I. Yogyakarta

Maksimum 33,42 98,33 1.018,25

26,00

Selatan (terbanyak) 409

28

Daerah Istimewah memiliki vegetasi hutan dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan daunnya di musim kemarau.

seperti yang diperlihatkan pada Tabel 2.4, rata banyaknya bulan kering (Md) dan rata-rata banyaknya bulan basah (Mf) dalam tahun penelitian. Kategori untuk bulan kering, bulan

60 mm,

100 mm, dan dalam satu bulan mempunyai jumlah curah hujan > 100 mm


(1)

|

Kecamatan : Kota Gede

No Nama Makanan

1 Sate Sapi

2 Coklat Monggo

3 Magelangan Godhog

Kecamatan : Kraton

No Nama Makanan

1 Bakso

2 Soto

3 Nasi Goreng Kraton

Kecamatan : Mantrijeron

No Nama Makanan

1 Bakso Goreng

2 Bakso Cilok

Kecamatan : Mergangsan

No Nama Makanan

1 Pempek Bu Ratna

Kecamatan : Ngampilan

No Nama Makanan

1 Bakpia

Kecamatan :Pakualaman

No Nama Makanan

1 Angkringan Pakualaman

Makanan Lokasi

Kota Gede

Coklat Monggo Kota Gede

Magelangan Godhog Kota Gede

Nama Makanan Lokasi

Kraton Kraton

Nasi Goreng Kraton Kraton

Makanan Lokasi

Mantrijeron Mantrijeron

Makanan Lokasi

Pempek Bu Ratna Mergangsang

Makanan Lokasi

Ngampilan

Makanan Lokasi

Angkringan Pakualaman Pakualaman


(2)

|

DAFTAR POKDARWIS DI KABUPATEN BANTUL

NO NAMA POKDARWIS ALAMAT/WEBSITE

1 Mangunan Mangunan Dlingo

2 Tambak Tegal Agung Kebon Agung, Imogirikebon

3 Karang Tengah Karang Tengah, Imogirikasiutri.com

4 Wukir Sari Wukir Sari, Imogiridesawukirsari.com

5 Imogiri Imogiri, Imogiri

6 Krebet Binangun Krebet , SendangsariPajanganKrebet.com

7 Sendangsari Desa Sendangsari Pajangan

8 MangirWonoboyo Desa Sendangsari Pajangan

9 Slarong Desa Guwosari, Pajanganguwosaricraft.com

10 Tembi Desa Timbulharjo, Sewontembivillage.wodrpress.com

11 Kajigelem, KasonganBangunjiwo Desa Bangunjiwo, Kasihandesabangunjiwo.com

12 Manding Desa Sabdodi, Bantul

13 Kampung Surocolo, Seloharjo Desa Seloharjo, Pundong

14 Panjangrejo Asri Desa Panjangrejo, Pundong

15 Tirtosari Tirtosari, Kretek

16 Kwaru Asri Kwaru, Poncosari, Srandakan

17 Goa Cemara Gadingsari, Sanden

DAFTAR POKDARWIS DI KABUPATEN BANTUL

ALAMAT/WEBSITE CONTACT PERSON

Mangunan Dlingo Widodo 0818262161Fahlul 087739339636

Kebon Agung, Imogiri

kebonagungimogiri.blogspot.com Bachroni 08157927374Dalbiya 081392525751 Karang Tengah, Imogiri

kasiutri.com

Pargiyanto 08128003052, Soegiyanto 085867224945 Surawi (0274) 7019661 Wukir Sari, Imogiri

desawukirsari.com Nur Ahmadi 08175475794

Imogiri, Imogiri Dyah Sulistyawati 0

Krebet , SendangsariPajangan Krebet.com

Kemiskidi 0816685954, Anton Wahono 081328821611 Yulianto 0818270657

Desa Sendangsari Pajangan Sugiyanto 081392321

Desa Sendangsari Pajangan Muh Irwan Susanto 08157955413Riyadi 086227005755

Desa Guwosari, Pajangan guwosaricraft.com

Dahono 0817464977 Jumino (0274) 9111498

Arif Subawanto (0274) 2680661 Desa Timbulharjo, Sewon

embivillage.wodrpress.com Dawud Subroto 081392133205

Desa Bangunjiwo, Kasihan

desabangunjiwo.com Suburjo Hartono 08139282310

Desa Sabdodi, Bantul Jumakir (0274) 6662191Siti Fatimah 0274 8336586

Desa Seloharjo, Pundong Rutijo 081804071322

Desa Panjangrejo, Pundong Suparjo 081802637571Nur Ahmadi 081328532533

Tirtosari, Kretek Mujinah, 087839936875

Kwaru, Poncosari, Srandakan Ponijo 0082134616557

Gadingsari, Sanden Wahadi 0274 7193493 / 081804197658

LAMP-148 Widodo 0818262161 Fahlul 087739339636 08157927374 Dalbiya 081392525751 Pargiyanto 08128003052, Soegiyanto 085867224945 Surawi (0274) 7019661

175475794 087739046444 Kemiskidi 0816685954,

Anton Wahono 081328821611 Yulianto 0818270657

Sugiyanto 081392321225

Muh Irwan Susanto 08157955413 Riyadi 086227005755

Dahono 0817464977 (0274) 9111498

Arif Subawanto (0274) 2680661 Dawud Subroto 081392133205 Suburjo Hartono 08139282310 Jumakir (0274) 6662191 Siti Fatimah 0274 8336586 Rutijo 081804071322 Suparjo 081802637571 Nur Ahmadi 081328532533 Mujinah, 087839936875

0082134616557 Wahadi 0274 7193493 /


(3)

|

DAFTAR POKDARWIS DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL

NO NAMA POKDARWIS ALAMAT/WEBSITE

1 Bobung Bobong, Putat, Kec. Patuk

2 Mojo Mojo, Ngepo

3 Nglanggeran Nglanggeran, Patuk

4 Bleberan Bleberan, Playen

5 Bejiharjo Bejiharjo, Karangmojo

6 Kalisuci Pacarejo, Semanu

7 Kukup Kukup, Kemadang, Tanjun

8 Krakal Krakal, Ngestiharjo, Tanjungsari

9 Sundak Sundak, Sidoharjo, Tepus

10 Umbulrejo Umbulrejo, Ponjong

11 Mulo Mulo, Wonosari

12 Jelok Jelok, Beji, Patuk

DAFTAR POKDARWIS DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL

ALAMAT/WEBSITE CONTACT PERSON

Bobong, Putat, Kec. Patuk Suroso

0817-5456-Mojo, Ngeposari, Semanu Wisnu 0813-2827-6840

Nglanggeran, Patuk Mursidi

Bleberan, Playen Tri Harjono

Bejiharjo, Karangmojo Bagyo 0812-2792-3007

Pacarejo, Semanu Muslam 0813-2821

Kukup, Kemadang, Tanjungsari Sugiyono 0852-2919

Krakal, Ngestiharjo, Tanjungsari Sudarto 0813-2849

Sundak, Sidoharjo, Tepus Tukiran

Umbulrejo, Ponjong

Mulo, Wonosari

Jelok, Beji, Patuk

LAMP-149

DAFTAR POKDARWIS DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL

CONTACT PERSON -513 6840

3007 2821-6842

2919-6670 2849-4293


(4)

|

DAFTAR POKDARWIS DI K

NO NAMA POKDARWIS ALAMAT

1 Jethak II Sidokerto, Godean

2 Gabugan Donokerto, Turi

3 Gamplong Sumberrahayu, Moyudan

4 Rumah Dome Sengir, Sumberharjo, Prambanan

5 Tanjung Donoharjo Ngaglik, Sleman

6 Brayut Pandowoharjo, Sleman

7 Grogol Margodadi, Seyegan

8 Pentingsari Umbulharjo, Cangkringan

DAFTAR POKDARWIS DI KABUPATEN SLEMAN

ALAMAT CONTACT PERSON

Sidokerto, Godean M. Jajuri 0875-8390

Donokerto, Turi

Sumberrahayu, Moyudan

Sengir, Sumberharjo, Prambanan Sugiyono 0274-6943 Ngaglik, Sleman

Pandowoharjo, Sleman Darmadi 0815-7879

Margodadi, Seyegan

Umbulharjo, Cangkringan Sumardi 0819-0426Doto Yogantoro 0274

LAMP-150 CONTACT PERSON

8390-5100

6943-217

7879-3014 0426-0985 Doto Yogantoro 0274-7004-075


(5)

|

DAFTAR POKDARWIS DI KOTA YOGYAKARTA

NO NAMA POKDARWIS

1 Kadipaten

2 Dipowinatan

3 Tahunan

4 Purbayan

5 Pandean

6 Sosromenduran

7 Taman Sari

8 Prenggan

9 Warungboto

10 Dewobronto

11 Gedongkiwo

12 Rejowinangun

13 Gunung Ketur

14 Cokrodiningratan

15

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata

(Rumangsa) Ngeksidondo 16

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata

(Rumangsa) Gumregah 17

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata (Rumangsa) Njeron

Beteng 18

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata

(Rumangsa) Sumangga Karso

DAFTAR POKDARWIS DI KOTA YOGYAKARTA

ALAMAT CONTACT PERSON

- 0274-8546458

- Sigit Istiarto 085643363510

- Yoyok Hadiwahyono

- Budiharto 088802712788

- Atmadi Florian 081328768980 / 0274-386680

Mulyono 0274

- Edi Subagiyo, SE 081903787121

- D. Ibnu Titiyanto 0817265343

- Suryantoro 081578872258

-

- Marsudi Raharjo 081225613346

-

0815-7896 0818-0271

0274-387757 0815-688

- Kelurahan 0274FASKEL 085857311245

- 0274-6618484, 08122701746

- Totok Pratopo 081328802207

Kotagede -

Gondokusuman -

Kraton -

Mantrijeron -

LAMP-151 CONTACT PERSON

8546458 Sigit Istiarto 085643363510

Yoyok Hadiwahyono Budiharto 088802712788 Atmadi Florian 081328768980 /

386680 Mulyono 0274-417202 Edi Subagiyo, SE 081903787121

D. Ibnu Titiyanto 0817265343 Suryantoro 081578872258 Marsudi Raharjo 081225613346

7896-2868 0271-2463 387757 688-391 Kelurahan 0274-384212

FASKEL 085857311245 6618484, 08122701746 Totok Pratopo 081328802207


(6)

| 19

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata (Rumangsa) Teplok

Plesiran 20

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata (Rumangsa) Guntur

Kinanthi 21

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata

(Rumangsa) Tugu Amarta 22

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata (Rumangsa) Umbul

Gede 23

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata

(Rumangsa) Handarbeni 24

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata

(Rumangsa) Altar Wisata 25 Penggiat Pariwisata Forum Masyarakat

(Rumangsa) Samekta 26

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata

(Rumangsa) Sekar Rinonce 27

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata

(Rumangsa) Tejo Makantar 28

Forum Masyarakat Penggiat Pariwisata (Rumangsa) Padang

Mbulan

Mergangsan -

Pakualaman -

Jetis -

Umbulharjo -

Gedongtengen -

Gondomanan -

Danurejan -

Ngampilan -

Tegalrejo -

Wirobrajan -