S PJKR 0901501 Chapter3

(1)

FIFIT NURLIYANTI, 2014

PERBANDINGAN PARTISIPASI SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN INDIRECT INSTRUCTION DALAM PEMBELAJARAN SENAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.Melalui suatu penelitian, peneliti dapat menemukan hasil yang ingin diketahui dari suatu bentuk penelitian yang dilakukan. Penelitian takkan lepas dari metode penelitian yang digunakan dalam proses penelitian. Pada pelaksanaan sebuah penelitian, penelitian ini dibutuhkan sebuah metode. Metode sangat dibutuhkan dalam suatu penelitian guna mendapatkan suatu kerangka penelitian yang harus dilakukan. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009:6),

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehinga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memcahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian yang mengujicobakan model pengajaran langsung dan tidak langsung dalam proses belajar penjas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari pengujicobaan model pengajaran terhadap partsipasi peserta didik sebagai hasil dari pengujicobaan tersebut, dilakukan pendeskripsian untuk memaparkan kelebihan dan kekurangan dari suatu hal dan hasil yang telah diujicobakan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen.

Metode penelitian eksperimen menurut Sugiyono (2007:11) merupakan “metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan)

tertentu.”

Pada penelitian ini model pengajaran yang diterapkan adalah model pengajaran langsung dan model pengajaran tidak langsung pada pembelajaran


(2)

penjas melalui aktivitas senam. Hasil yang diharapkan dari kegiatan pengujicobaan model pengajaran langsung dan model pengajaran tidak langsung adalah diketahuinya model pengajaran yang sesuai digunakan dalam pembelajaran penjas melalui aktifitas senam guna mendapatkan tingkat partisipasi peserta didik yang lebih baik.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya populasi yang akan menjadi objek uji coba permasalahan yang akan diteliti. Populasi bukan hanya orang, tetapi objek dan benda alam lainnya.

Menurut Nazir dalam (Nasehudin dan Gozali, 2012:120) mendefinisikan

“populasi sebagai kumpulan individu beserta ciri-ciri yang telah ditetapkan”.

Sedangkan menurut Arikunto mendefinisikan “populasi sebagai keseluruhan objek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:117) “ populasi adalah

wilayah genaralisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Dengan kata lain, pupulasi merupakan subyek penelitian

yang akan diteliti oleh peneliti. Berdasarkan pendapat diatas, populasi penelitian yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian adalah peserta didik di SMPN 3 Terisi Indramayu kelas VII dengan jumlah populasi adalah 210 peserta didik.

2. Sampel

Dalam sebuah penelitian yang memiliki populasi yang cukup besar, tidak memungkinkan untuk mengambil penelitian dengan menggunakan seluruh anggota populasi sebagai objek penelitian. Maka dari itu digunakan sampel dalam suatu penelitian guna memudahkan proses penelitian dilaksanaka. Menurut Sugiyono (2009:118) bahwa :


(3)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, peneliti dapat menggunakan sampel pada populasi itu

Sampel yang diambil dari suatu populasi harus representatif.Penarikan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

probability sampling.Menurut Sugiyono (2009:120) bahwa “probability sampling

adalah tehnik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi,

simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area(cluster) sampling (sampling menurut daerah).

Pada penelitian ini, penulis menggunakan penarikan sampel dengan simple random sampling.Menurut Sugiyono (2009:120) bahwa “dikatakan simple

(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.” Peneliti memilih simple random sampling karena populasi dianggap homogen.

Diambil secara random

Gambar 3.1

Teknik simple random sampling

Untuk penentuan jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini penulis mengacu pada pendapat Arikunto (2002: 107) dalam Fadhilah (Skripsi 2013:44-45) ”Untuk ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10% sampai 15% atau 20% sampai 25% atau lebih.”

Populasi homogen/re

lative homogen

Sampel yang representa


(4)

Berdasarkan paparan diatas penulis menentukan sampel yang akan diambil adalah sebanyak 25% dari jumlah populasi yaitu menjadi 60 orang, hal ini dikarenakan populasinya lebih dari 100, yang kemudian dari sampel tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, 30 orang untuk kelompok model pengajaran langsungdan 30 orang untuk kelompok model pengajaran tidak langsung.

C. Desain Penelitian dan Langkah Penelitian

1. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah dalam eksperimen dengan pola

pretest-posttest control group design. Desain penelitian ini, digunakan untuk membandingkan dua hasil penelitian dari penelitian yang sudah dilakukan. Desain penelitian yang digunakan adalah :

Gambar 3.2

Pretest-posttest control group design

Keterangan :

: Kelompok model pengajaran langsung.

: Pretestyang diberikan pada kelompok model pengajaran langsung. : Perlakuan berupa model pengajaran langsung yang diberikan pada kelompok model pengajaran langsung.

: Posttest yang dilaksanakan pada kelompok model pengajaran langsung.

: Kelompok model pengajaran tidak langsung.

: Pretestyang diberikan pada kelompok model pengajaran tidak langsung.

: Perlakuan berupa model pengajaran langsung yang diberikan pada

kelompok model pengajaran tidak langsung.

: Posttest yang dilaksanakan pada kelompok model pengajaran tidak langsung.


(5)

Dalam desain ini terdapat dua kelompok penelitian yang dipilih secara random, kemudian dari setiap kelompok penelitian diberikan pretest yang bertujuan untuk mengetahui keadaan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam suatu penelitian.Kemudian dilakukan penerapan treatment untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.Setelah diterapkan perlakuan pada dua kelompok penelitian yang berbeda, kemudian dilakukan posttest pada masing-masing kelompok eksperimen dengan penggunaan perlakuan yang berbeda.

Desain ini dipilih sebagai desain dalam penelitian yang dilaksanakan oleh penulis, pemilihan desain ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya waktu yang tersedia. Alternatif yang dilakukan untuk mengatasi keterbatasan tersebut adalah dengan menggunkan desain pretest-posttest control group.

2. Langkah Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian hendaknya harus mempunyai langkah-langkah penelitian yang nantinya akan digunakan dalam proses penelitian berlangsung. Langkah-langkah penelitian yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada umumnya diawali dengan penelusuran masalah, penelusuran data dan teori, menentukan hipotesis, analisis data, kesimpulan yang kemudian diakhiri dengan saran. Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti langkah-langka penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah :

1. Menentukan populasi dan sampel

2. Melakukan tes awal (Pre-Test) partisipasi peserta didik kepada sampel 3. Memberikan perlakuan/treatment kepada sampel, kelompok A diberikan

perlakuan model pengajaran langsung, kelompok B diberikan perlakuan model pengajaran tidak langsung.

4. Melakukan tes akhir (Post-Test) partisipasi peserta didik setelah diberikan perlakuan.

5. Menghitung perbedaan hasil partisipasi belajar peserta didik antara kelompok A dan kelompok B.


(6)

7. Memakai pengujian hipotesis apakah perbedaan tersebut cukup berarti menerima hipotesis yang diajukan dalam penelitian atau sebaliknya.

Penulis menggambarkan langkah-langkah penelitian sebagai berikut :

Bagan 3.1

SAMPEL

TES AWAL

PARTISIPASI BELAJAR PESERTA DIDIK

TES AWAL

PARTISIPASI BELAJAR PESERTA DIDIK

KELOMPOK B MODEL PENGAJARAN

TIDAK LANGSUNG KELOMPOK A

MODEL PENGAJARAN LANGSUNG

TES AKHIR PARTISIPASI BELAJAR

PESERTA DIDIK

TES AKHIR

PARTISIPASI BELAJAR PESERTA DIDIK

PENGOLAHAN DATA

KESIMPULAN POPULASI


(7)

Langkah-Langkah Penelitiaan

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah tafsir pada istilah yang penulis gunakan didalam penelitian ini, maka penulis mendefinisikan istilah-istilah sebagai berikut:

1. Pendidikan jasmani menurut Harold M.Barrow (dalam: Abduljabar, 2009), menyatakan bahwa: Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai

“pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan

dicapai melalui media aktifitas otot-otot, termasuk: olahraga (sport). Permainan, senam, dan latihan (exercise). Hasil yang ingin dicapai…individu

yang terdidiknsecara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi kehidupan individu.

2. Model pengajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dan mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melakukan aktivitas pembelajaran.

3. Menurut Mahendra (2009:7), Senam merupakan aktifitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk memdapat penekanan di dalam program pemdidikan jasmani, terutama karena tuntutan fisik yang dipersyaratkannya, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu, senam juga menyumbang besar pada perkembangan gerak dasar fundamental yang penting bagi aktifitas fisik cabang olahraga lain, terutama dalam hal bagaiamana mengatur tubuh secara efektif dan efisien.


(8)

4. Model pengajaran langsung menurut Arends (1997), model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

5. Model pengajaran tidak langsung menurut Uno (2007:18) model pegajaran tidak langsung merupakan model pengajaran yang menekankan pada upaya memfasilitasi belajar. Tujuan utamanya adalah membantu siswa mencapai integritas pribadi , efektivitas pribadi , dan penghargaan terhadap dirinya secara realistis.

6. Partisipasi adalah keikutsertaan, peranserta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaaan lahiriahnya (Sastropoetro, 1995).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk mencari data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian yang dilaksanakan oleh penulis, penulis menggunakan instrument:

1. Skala (Kuesioner)

Skala menurut Azwar (2012),”skala adalah perangkat pertanyaan yang disusun untuk mengungkap atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan

tersebut”.Skala digunakan untuk mengukur aspek kepribadian seseorang ataupun

aspek psikologi lainnya seperti tingkat kecemasan dan motivasi. Skala disusun untuk mendapatkan data mengenai variabel yang akan kita teliti. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti mempunyai tujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi belajar peserta didik dalam penjas.

Menurut Keith Davis dalam Ahmad Rizal Mufti (skripsi, 2012:28)

“partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya”( “As mental and emotional involvent of person in a group situation which encourages himto contribute to group goals ad share responsibility in them”). Menurut Dr. Made Pidarta dalam Dwiningrum (2011:50), partisipasi adalah,


(9)

Partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam satu kegiatan. Keterlibatan dapat berupa keterlibatan mental dan emosional serta fisik dalam menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya (berinisiatif) dalam segala kegiatan yang dilaksanakan serta mendukung pencapaian tujuan dan tanggung jawab atas segala keterlibatan, memberi saran, pemikiran, gagasan dan aspek mental lainnya untuk menunjang pencapaian tujuan yang diharapkan.

Peneliti menuliskan kisi-kisi skala partisipasi untuk mengukur partisipasi belajar peserta didik dalam pembelajaran penjas melalui aktivitas senam sebagai berikut:

Tabel 3.1Kisi-kisi Partisipasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Penjas

Komponen Sub-

Komponen Indikator No Butir

Menurut Dr. Made Pidarta

dalam Dwiningrum

(2011:50), Partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam satu kegiatan. Keterlibatan dapat berupa keterlibatan

mental dan emosional

serta fisik dalam

menggunakan segala

kemampuan yang

dimilikinya (berinisiatif) dalam segala kegiatan yang dilaksanakan serta

mendukung pencapaian

tujuan dan tanggung jawab atas segala keterlibatan,

Keterlibatan Fisik

Datang tepat waktu 9 , 1

Hadir setiap pembelajaran penjas

2 , 10 , 4 , 12 Memakai seragam olahraga

lengkap dan rapih 8 , 11

Keterlibatan Mental

Mengerjakan tugas yang diberikan guru

3 , 13 , 23 , 20 Mengajukan dan menjawab

pertanyaan 14 , 15

Mengerjakan tugas gerak

yang diberikan dengan baik 24 , 22

Keterlibatan Emosi

Percaya diri dalam

melaksanakan tugas gerak 17

Bekerjasama dalam melaksankan pembelajaran

penjas

5 , 7 , 18 , 19


(10)

memberi saran, pemikiran, gagasan dan aspek mental lainnya untuk menunjang pencapaian tujuan yang diharapkan.

Semangat mengikuti

pembelajaran penjas 6 , 21

Menerima saran dari orang

lain 16

Penskoran dalam penggunaan skala untuk mnegukur partisipasi peserta didik dalam pembelajaran penjas yaitu rating skala. Responden dalam rating skala tidak menjawab berdasarkan data kualitatif yang sudah tersedian melainkan menjawab salah satu alternative jawaban kuantitatif yang sudah disediakan.Rating skala sifatnya lebih fleksibel tidak hanya terbatas untuk pengukuran sikap saja, melainkan untukbnetuk pengukuran yang lainnya seperti motivasi, status sosial dan sebagainya. Rating skala memberikan alternative jawaban kepeda resonden untuk memilih pilihan jawaban yang akan dipilih dalam suatu pernyataan ataupun pertanyaan. Dalam rating skala, peneliti harus bisa menafsirkan jawaban setiap skor yang yang diberikan dalam suatu alternatif jawaban pada setiap butir instrument.Bentuk penskoran setiap pertanyaan pada alternatif jawaban dalam rating skala adalah alternatif jawaban yang bernilai Sangat baik(5) ,Baik (4) , Sedang (3), Cukup (2) , Kurang (1).

2. Obsevasi

Observasi dilakukan pada pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Observasi dilakukan untuk mengatahui partisipasi peserta didik selama proses pengajaran berlangsung. Salah satu alat untuk pengumpulan data partisipasi aktif peserata didik adalah dengan lembar observasi.

Menurut asutrisno Hadi dalam (Sugiyono, 2009:203) mengemukakan bahwa

“observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan”. Teknik pengambilan data dengan menggunakan observasi merupakan teknik pengumpulan data yang berkaitan dengan perilaku manusia.


(11)

Observasi dapat dibedakan dalam pelaksanaan observasi. Berdasarkan pelaksanaan, observasi dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu: (1) Observasi partisipasi, yaitu observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya; (2) Observasi nonpartisipasi adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti.Cara ini banyak dilakukan pada saat ini. Penelitian ini menggunakan observasi partisipasi, karena peneliti terlibat langsung dalam proses pelaksanaan dan kegiatan dilapangan guna mengetahui jelas partisipasi peserta didik yang sedang diteliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di SMPN 3 Terisi Indramayu. Pada proses pengumpulan data ini, penulis melakukan perizinanuntuk melakukan penelitian. Hal ini dikarenkan tempat penelitian merupakan tempat penulis menemukan maslah yang terjadi dilapangan.

Observasi awal dilakukan untuk mengetahui keadaan lapangan yang dilaksanakan perlakuan pada proses penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMPN 3 Terisi Indramayu.Objek penelitian yang diteliti adalah peserta didik kelas VII. Observasi awal dilaksanakan untuk mengetahui keadaan awal objek yang akan diteliti oleh penulis.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar skala sikap yang diberikan di awal penelitian dan pada akhir penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada pengumpulan data yang diinginkan. Pemberian skala pengukuran sikap pada awal pertemuan dilakukan untuk melaksanakan pretest guna mengetahui keadaan awal partisipasi peserta didik sebelum diberikan perlakuan oleh peneliti. Hasil pretest yang baik apabila hasil pretest dari kedua kelompok eksperimen mempunyai hasil pretest yang tidak terlalu berbeda diantara kedua kelompok eksperimen. Kemudian dilakukan atau diberikan perlakuan pada kedua kelompok eksperimen. Perlakuan yang diberikan adalah penerapan model pengajaran langsung dan model pengajaran


(12)

tidak langsung yang diberikan pada kelompok eksperimen yang berbeda dalam satu populasi yang bersifat homogen. Setelah diberikan perlakuan, dilaksanakanposttest untuk mendapatkan data akhir setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada setiap kelompok eksperimen.Lembar skala pengukuran sikap dibuat dengan tujuan untuk melihat sejauh mana tingkat partisipasi peserta didik selama mengikuti pembelajaran penjas disekolah.

G. Analisis Data

Teknik analisi data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.

Menurut Sugiyono (2009:207) bahwa “terdapat dua macam cara statistik yang digunalan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif , dan

statistik inferensial. Statistik inferensialmeliputi statistik parametris dan statistik nonparametris.”Setelah data test terkumpul maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencari nilai rata – rata ( ) dengan rumus sebagai berikut :

=

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

S = Simpangan baku

∑ = jumlah

Xi = Nilai data mentah = rata rata yang dicari n = jumlah sampel

3. Mencari varians (s2) melalui rumus :


(13)

Keterangan :

S2 = varians yang dicari N = jumlah sampel

X = skor yang diperoleh seseorang

4. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Tadalah sebagai berikut:

t-hitung=

Sebelum uji t, terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2) melalui rumus sebagai berikut :

=

Keterangan :

t = Nilai yang dicari (thitung) Sgab = Simpangan baku gabungan n1 = Jumlah sampel kelompok 1 n2 = Jumlah sampel kelompok 2

=Rata – rata kelompok 1 = Rata – rata kelompok 2

= Variansi kelompok 1 = Variansi kelompok 2 5. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini uji reliabilitas diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali pengetesan. Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus:


(14)

6. Pengujian signifikansi peningkatan partisipasi peserta didik menggunakan uji t menggunakan rumus sebagai berikut :

t-hitung=

Sebelum uji t, terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2) melalui rumus sebagai berikut :

=

Keterangan :

t = Nilai yang dicari (thitung) Sgab = Simpangan baku gabungan n1 = Jumlah sampel kelompok 1 n2 = Jumlah sampel kelompok 2

= Rata – rata kelompok 1 = Rata – rata kelompok 2

= Variansi kelompok 1 = Variansi kelompok 2

7. Uji Hipotesis

Uji hipotesis 1 dan 2 dan 3 Uji T dengan rumus :

t-hitung=

Sebelum uji t, terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2) melalui rumus sebagai berikut :


(15)

=

Keterangan :

t = nilai yang dicari (thitung) Sgab = Simpangan baku gabungan n1 = Jumlah sampel kelompok 1 n2 = Jumlah sampel kelompok 2

= Rata – rata kelompok 1 = Rata – rata kelompok 2

= Variansi kelompok 1 = Variansi kelompok 2


(1)

memberi saran, pemikiran, gagasan dan aspek mental lainnya untuk menunjang pencapaian tujuan yang diharapkan.

Semangat mengikuti

pembelajaran penjas 6 , 21 Menerima saran dari orang

lain 16

Penskoran dalam penggunaan skala untuk mnegukur partisipasi peserta didik dalam pembelajaran penjas yaitu rating skala. Responden dalam rating skala tidak menjawab berdasarkan data kualitatif yang sudah tersedian melainkan menjawab salah satu alternative jawaban kuantitatif yang sudah disediakan.Rating skala sifatnya lebih fleksibel tidak hanya terbatas untuk pengukuran sikap saja, melainkan untukbnetuk pengukuran yang lainnya seperti motivasi, status sosial dan sebagainya. Rating skala memberikan alternative jawaban kepeda resonden untuk memilih pilihan jawaban yang akan dipilih dalam suatu pernyataan ataupun pertanyaan. Dalam rating skala, peneliti harus bisa menafsirkan jawaban setiap skor yang yang diberikan dalam suatu alternatif jawaban pada setiap butir instrument.Bentuk penskoran setiap pertanyaan pada alternatif jawaban dalam rating skala adalah alternatif jawaban yang bernilai Sangat baik(5) ,Baik (4) , Sedang (3), Cukup (2) , Kurang (1).

2. Obsevasi

Observasi dilakukan pada pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Observasi dilakukan untuk mengatahui partisipasi peserta didik selama proses pengajaran berlangsung. Salah satu alat untuk pengumpulan data partisipasi aktif peserata didik adalah dengan lembar observasi.

Menurut asutrisno Hadi dalam (Sugiyono, 2009:203) mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan”. Teknik pengambilan data dengan menggunakan observasi merupakan teknik pengumpulan data yang berkaitan dengan perilaku manusia.


(2)

Observasi dapat dibedakan dalam pelaksanaan observasi. Berdasarkan pelaksanaan, observasi dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu: (1) Observasi partisipasi, yaitu observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya; (2) Observasi nonpartisipasi adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti.Cara ini banyak dilakukan pada saat ini. Penelitian ini menggunakan observasi partisipasi, karena peneliti terlibat langsung dalam proses pelaksanaan dan kegiatan dilapangan guna mengetahui jelas partisipasi peserta didik yang sedang diteliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di SMPN 3 Terisi Indramayu. Pada proses pengumpulan data ini, penulis melakukan perizinanuntuk melakukan penelitian. Hal ini dikarenkan tempat penelitian merupakan tempat penulis menemukan maslah yang terjadi dilapangan.

Observasi awal dilakukan untuk mengetahui keadaan lapangan yang dilaksanakan perlakuan pada proses penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMPN 3 Terisi Indramayu.Objek penelitian yang diteliti adalah peserta didik kelas VII. Observasi awal dilaksanakan untuk mengetahui keadaan awal objek yang akan diteliti oleh penulis.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar skala sikap yang diberikan di awal penelitian dan pada akhir penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada pengumpulan data yang diinginkan. Pemberian skala pengukuran sikap pada awal pertemuan dilakukan untuk melaksanakan pretest guna mengetahui keadaan awal partisipasi peserta didik sebelum diberikan perlakuan oleh peneliti. Hasil pretest yang baik apabila hasil pretest dari kedua kelompok eksperimen mempunyai hasil pretest yang tidak terlalu berbeda diantara kedua kelompok eksperimen. Kemudian dilakukan atau diberikan perlakuan pada kedua kelompok eksperimen. Perlakuan yang diberikan adalah penerapan model pengajaran langsung dan model pengajaran


(3)

tidak langsung yang diberikan pada kelompok eksperimen yang berbeda dalam satu populasi yang bersifat homogen. Setelah diberikan perlakuan, dilaksanakanposttest untuk mendapatkan data akhir setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada setiap kelompok eksperimen.Lembar skala pengukuran sikap dibuat dengan tujuan untuk melihat sejauh mana tingkat partisipasi peserta didik selama mengikuti pembelajaran penjas disekolah.

G. Analisis Data

Teknik analisi data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Menurut Sugiyono (2009:207) bahwa “terdapat dua macam cara statistik yang digunalan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif , dan

statistik inferensial. Statistik inferensialmeliputi statistik parametris dan statistik nonparametris.”Setelah data test terkumpul maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencari nilai rata – rata ( ) dengan rumus sebagai berikut :

=

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

S = Simpangan baku ∑ = jumlah

Xi = Nilai data mentah = rata rata yang dicari n = jumlah sampel

3. Mencari varians (s2) melalui rumus :


(4)

Keterangan :

S2 = varians yang dicari N = jumlah sampel

X = skor yang diperoleh seseorang

4. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Tadalah sebagai berikut:

t-hitung=

Sebelum uji t, terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2) melalui rumus sebagai berikut :

=

Keterangan :

t = Nilai yang dicari (thitung) Sgab = Simpangan baku gabungan n1 = Jumlah sampel kelompok 1 n2 = Jumlah sampel kelompok 2

=Rata – rata kelompok 1 = Rata – rata kelompok 2

= Variansi kelompok 1 = Variansi kelompok 2 5. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini uji reliabilitas diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali pengetesan. Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus:


(5)

6. Pengujian signifikansi peningkatan partisipasi peserta didik menggunakan uji t menggunakan rumus sebagai berikut :

t-hitung=

Sebelum uji t, terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2) melalui rumus sebagai berikut :

=

Keterangan :

t = Nilai yang dicari (thitung) Sgab = Simpangan baku gabungan n1 = Jumlah sampel kelompok 1 n2 = Jumlah sampel kelompok 2

= Rata – rata kelompok 1 = Rata – rata kelompok 2

= Variansi kelompok 1 = Variansi kelompok 2

7. Uji Hipotesis

Uji hipotesis 1 dan 2 dan 3 Uji T dengan rumus :

t-hitung=

Sebelum uji t, terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2) melalui rumus sebagai berikut :


(6)

=

Keterangan :

t = nilai yang dicari (thitung) Sgab = Simpangan baku gabungan n1 = Jumlah sampel kelompok 1 n2 = Jumlah sampel kelompok 2

= Rata – rata kelompok 1 = Rata – rata kelompok 2

= Variansi kelompok 1 = Variansi kelompok 2