METODE PERMAINAN DAN PENEMUAN MATEMATIKA

PENDAHULUAN
Dalam bagian ini akan dijelaskan tentang latar belakang dan rumusan
masalah dari makalah ini.
Latar Belakang
Peserta didik kadang kala merasa kesulitan dalam memahami konsep
matematika. Untuk mengatasi hal tersebut, pengajar dapat menggunakan metode
yang tepat. Metode yang bervariasi dapat membantu proses pembelajaran. Dalam
menentukan metode pembelajaran, sebelumnya pengajar harus menyusun strategi
yang akan dipilih sebagai media pembelajaran. Metode pembelajaran juga harus
disesuaikan dengan minat dan kemampuan peserta didik.
Penggunaan metode yang tepat akan menentukan efektifitas dan efisiensi
pembelajaran. Metode pembelajaran dikatakan efekif jika tujuan pembelajaran
telah tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan, dan dikatakan efisien jika
penerapannya melibatkan tenaga, usaha, biaya, dan waktu yang seminimal
mungkin.
Rumusan Masalah
Masalah dan topik pembahasan dalam makalah ini sebagai berikut.
1) Apa yang dimaksud metode pembelajaran?
2) Apa yang dimaksud metode pembelajaran dengan permainan?
3) Apa ciri-ciri metode pembelajaran dengan permainan?
4) Apa kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran dengan permainan?

5) Apa yang dimaksud metode pembelajaran dengan penemuan?
6) Apa ciri-ciri metode pembelajaran dengan penemuan?
7) Apa kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran dengan penemuan?

PEMBAHASAN
Dalam bagian ini akan dijelaskan pengertian metode pembelajaran,
pengertian metode pembelajaran dengan permainan, ciri-ciri metode pembelajaran
dengan permainan, kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran dengan
permainan, pengertian metode pembelajaran dengan penemuan, ciri-ciri metode
1

pembelajaran dengan penemuan, dan kelebihan dan kekurangan metode
pembelajaran dengan penemuan.
Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik, atau metode
pembelajaran juga di definisikan sebagai cara-cara untuk melakukan aktivitas
yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik
untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar
berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.

Pengertian Metode Pembelajaran dengan Permainan
Metode permainan merupakan salah satu metode pembelajaran yang mana
dalam menanamkan konsep matematika melalui suatu permainan. Metode
permainan sangat efektif untuk peserta didik, karena pada dasarnya peserta didik
senang bermain. Permainan yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan
intelektual peserta didik.
Permainan yang mengandung nilai matematika dapat meningkatkan
keterampilan, penanaman konsep, pemahaman, serta meningkatkan kemampuan
menemukan dan memecahkan masalah. Belajar menggunakan permainan
matematika juga dapat meningkatkan motivasi dan minat peserta didik dan
membuang anggapan bahwa matematika sulit dan menyeramkan. Belajar dengan
permainan dapat menjadikan pembelajaran matematika yang awalnya sulit
menjadi mudah dan menyenangkan
Beberapa arti metode permainan yaitu :
1. Pembelajaran dengan metode bermain adalah pembelajaran dengan cara
seolah–olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman
tentang suatu konsep. Dalam metode ini peserta didik berkesempatan terlibat
secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama
mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.


2

2. Metode permainan adalah cara mengajar yang dilaksanakan dalam untuk
permainan.
3. Metode permainan dalam pembelajaran matematika adalah cara untuk
menyampaikan pelajaran matematika dengan sarana bermain. Metode
permainan dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa
untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa merasa
senang terhadap matematika.
Menurut beberapa pengertian tentang metode permainan tersebut dapat
disimpulkan bahwa metode permainan adalah metode mengajar dimana cara
penyajian materi dengan permainan. Sehingga dengan permainan tanpa disadari
oleh peserta didik bahwa mereka telah disuguhi pelajaran matematika.
Metode permainan terkenal dengan berbagai sebutan antara lain
pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Ice-breaker adalah
‘pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi
kebekuan fikiran atau fisik peserta.
Tujuan dari pembelajaran matematika menggunakan permainan yaitu:
1. Agar peserta didik senang dalam mengerjakan suatu bahan pelajaran
matematika.

2. Agar peserta didik terdorong dan menaruh minat untuk mempelajari
matematika secara sukarela.
3. Agar tercipta semangat bertanding dalam suatu permainan dan berusaha untuk
menjadi pemenang dan dapat mendorong anak peserta didik untuk memusatkan
perhatian pada permainan yang dihadapinya.
4. Jika peserta didik terlibat pada kegiatan dan keaktifan sendiri, akan betul-betul
memahami dan mengerti.
5. Ketegangan-ketegangan dalam pikiran peserta didik setelah belajar matematika
dapat berkurang.
6. Agar peserta didik dapat memanfaatkan waktu yang luang.

3

TEORI DIENES
Zoltan

P.

Dienes adalah


seorang

matematikawan

yang

memusatkan

perhatiannya pada cara-cara pengajaran terhadap anak-anak. Dasar teorinya
bertumpu pada teori pieget, dan pengembangannya diorientasikan pada anakanak, sedemikian rupa sehingga sistem yang dikembangkannya itu menarik bagi
anak yang mempelajari matematika.
Dienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam
matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami
dengan baik. Ini mengandung arti bahwa benda-benda atau obyek-obyek dalam
bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam
pengajaran matematika.
Dienes membagi tahap-tahap belajar menjadi 6 tahap, yaitu:
1. Permainan Bebas (Free Play)
Tahap permainan bebas merupakan tahap mempelajari konsep yang
aktifitasnya tidak berstruktur dan tidak diarahkan. Dalam tahap ini struktur

mental dan struktur sikap peserta didik untuk memahami konsep matematika
akan terbentuk. Misal dengan memberi permainan block logic kepada peserta
didik, peserta didik mulai mempelajari konsep-konsep abstrak tentang warna
dan ukuran benda yang merupakan ciri atau sifat dari benda yang dimanipulasi.
2. Permainan yang menggunakan aturan (Games)
Dalam permainan yang disertai aturan peserta didik sudah mulai
meneliti pola-pola dan keteraturan yang terdapat dalam suatu konsep tertentu.
Melalui permainan peserta didik mulai diajak mengenal dan memikirkan
bagaimana struktur matematika tersebut. Semakin banyak bentuk-bentuk
berlainan yang diberikan dalam konsep tertentu, maka peserta didik akan
semakin jelas memahami konsep tersebut, karena peserta didik akan

4

memperoleh hal-hal yang bersifat logis dan matematis dalan konsep yang
dipelajari.
3. Permainan kesamaan sifat (Searching For Communalities)
Dalam mencari kesamaan sifat peserta didik diarahkan dalam kegiatan
menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti. Untuk
melatih dalam mencari kesamaan sifat-sifat, pengajar perlu mengarahkan

peserta didik dengan mentranslasikan kesamaan struktur dari bentuk permainan
lain. Translasi tersebut tidak boleh mengubah sifat-sifat abstrak permainan
semula. Misalnya dalam permainan block logic, peserta didik dihadapkan pada
kelompok persegi dan persegi panjang, peserta didik diminta mengidentifikasi
sama sifat-sifat dari anggota kedua kelompok tersebut.
4. Permainan representasi (Representation)
Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi yang
sejenis. Peserta didik menentukan representasi dan menyimpulkan kesamaan
sifat-sifat dari konsep yang dihadapi. Representasi bersifat abstrak, dengan
demikian telah mengarah pada pengertian struktur matematika yang bersifat
abstrak yang terdapat dalam konsep matematika yang sedang dipelajari.
5. Permainan dengan simbolisasi (Symbolization)
Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan
kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep dengan
menggunakan simbol matematika.
6. Permainan dengan formalisasi
Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam
tahap ini peserta didik dituntut mengurutkan sifat-sifat konsep dan kemudian
merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut.
Ciri-Ciri Metode Permainan

1. Peserta didik dalam kelompok menyelesaikan materi belajar dengan bermain
sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai
5

2. Kelompok bermain dibentuk dari peserta didik yang memiliki kemampuan
yang berbeda
3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing
individu.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran dengan Permainan
Kelebihan dari Metode permainan adalah:
1. Melatih keberanian peserta didik
2. Menarik perhatian peserta didik sehingga kelas terasa hidup
3. Mempermudah peserta didik untuk mengambil kesimpulan sesuai pemahaman
masing-masing
4. Melatih peserta didik menyusun pikiran yang teratur
Kekurangan dari metode permainan adalah:
1. Tidak semua topik dapat disajikan melalui suatu permainan
2. Membutuhkan banyak waktu
3. Penentuan kalah menang dapat berakibat negatif
4. Mengganggu ketenangan belajar kelas lain.

Pengertian Metode Pembelajaran dengan Penemuan
Penemuan (Discovery) adalah suatu metode / strategi yang
berpusat pada peserta didik dimana kelompok– kelompok peserta didik di
hadapkan pada suatu persoalan untuk mencari jawaban atas pertanyaan –
pertanyaan dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara
jelas. Metode penemuan (Discovery) diartikan sebagai prosedur mengajar yang
mementingkan pengajaran, perseorangan, manipulasi obyek dan percobaan,
sebelum sampai kepada generalisasi. Sehingga metode penemuan (Discovery)
merupakan komponen dari praktik pendidikan yang meliputi metode mengajar

6

yang memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan
sendiri, mencari sendiri dan reflektif.
Menurut Harfiah metode penemuan (Discovery) merupakan suatu
rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan peserta
didik secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis dan
logis sehingga peserta didik dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan
keterampilan sebagai wujud adanya perubahan tingkah laku.
Menurut Sund discovery adalah proses mental dimana peserta didik

mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan
proses mental tersebut antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti,
menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat
kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep misalnya: segi tiga, demokrasi dan
sebagainya, sedang yang dimaksud dengan prisnsip antara lain ialah: logam
apabila
dipanaskan akan mengembang. Dalam teknik ini peserta didik dibiarkan
menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, pengajar hanya
membimbing dan memberikan instruksi.
Dr. J. Richard dan asistennya mencoba self-learning (belajar sendiri) pada peserta
didik, sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teacher dominate
learning menjadi situasi student dominated learning. Dengan menggunakan
discovery learning, ialah suatu cara mengajar yang melibatkan peserta didik
dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi, seminar, membaca
sendiri dan mencoba sendiri. Agar anak dapat belajar sendiri. Dari beberapa
pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode penemuan (Discovery)
adalah suatu metode di mana dalam proses belajar mengajar pengajar
memperkenankan peserta didiknya untuk menemukan sendiri, mengarahkan
sendiri, mencari sendiri, menyelidiki sendiri konsep dan prisip dari pengetahuan,
sikap dan keterampilan sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku peserta

didik.
Ciri-Ciri Metode Penemuan

7

Tiga ciri utama pembelajaran penemuan yaitu:
1) Mengeksplorasi

dan

memecahkan

masalah

untuk

menciptakan,

menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan.
2) Berpusat pada peserta didik
3) Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang
sudah ada.
Kelebihan dan Kekurangan dari Metode Pembelajaran dengan Penemuan
Kelebihan Metode Penemuan (Discovery)
Metode penemuan (Discovery) ini mempunyai kelebihan yaitu sebagai
berikut:
1) Peserta didik memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi individual
sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa peserta didik tersebut.
2) Membantu peserta didik mengembangkan atau memperbanyak penguasaan
ketrampilan dan proses kognitif peserta didik
3) Membangkitkan gairah belajar bagi peserta didik
4) Memberi kesempatan pada peserta didik untuk bergerak lebih maju sesuai
dengan kemampuannya sendiri
5) Peserta didik mengarahkan sendiri cara belajarnya, sehingga ia lebih merasa
terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar
6) Membantu

memperkuat

pribadi

peserta

didik

dengan

bertambahnya

kepecayaan pada diri sendiri melalui proses – proses penemuan.
Kekurangan Metode Penemuan (Discovery)
Metode penemuan (Discovery) ini mempunyai kelemahan yaitu sebagai
berikut:
1) Peserta didik harus memiliki kesiapan dan kematangan mental
2) Peserta didik harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan
sekitarnya dengan baik
3) Metode ini kurang berhasil digunakan di kelas besar

8

4) Dengan

metode

penemuan

(Discovery)

ini

proses

mental

terlalu

mementingkan proses pengertian saja atau pembentukan sikap dan
keterampilan peserta didik
5) Metode ini mungkin mengecewakan pengajar dan peserta didik yang sudah
terbiasa dengan pengajaran tradisional
6) Metode ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berfikir kreatif.
KESIMPULAN
Metode mengajar merupakan startegi yang harus dimiliki oleh seorang guru
agar proses belajar mengajar tercapai dengan baik. Metode pembelajaran beragam
jenisnya. Tidak hanya metode penemuan dan metode permainan saja. Masih ada
metode ceramah, metode diskusi, metode drill soal, dll. Guru harus bisa
mengobservasi tipe-tipe siswa agar dapat menerapkan metode yang tepat. Metode
yang tepat akan membuat peserta didik merasa nyaman dalam proses
pembelajaran sehingga, proses belajar megajar sesuai dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Hudojo, Herman. 1979. Pengembangan Matematika & Pelaksanaannyadi depan
kelas. Malang: USAHA NASIONAL.
Marwiyah. 2015. Makalah Metode Pembelajran, (Online),
(http://wiyahmarwiyah123.blogspot.co.id/2015/09/makalah-metodepembelajaran.html)
Miftah, Ahmad. 03 Juni 2013. Permainan Dadu Geometri, (online),
(http://mausarjana.blogspot.com/2013/06/permainan-dadugeometri.html?m=0)

9

Yusri, Muhammad. 04 November 2011. Makalah Metode Pembelajaran, (Online),
(http://yusrikeren85.blogspot.co.id/2011/11/makalah-metodepembelajaran.html?m=1)

10