PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN STRATEGI START WITH A QUESTION PADA SISWA KELAS VII SMP YAKHALUSTI PONTIANAK TIMUR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN
STRATEGI START WITH A QUESTION PADA SISWA
KELAS VII SMP YAKHALUSTI
PONTIANAK TIMUR
Ummi Kalsum, A. Totok Priyadi, Christanto Syam
Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan Pontianak
email:ummikalsum.S.Pd@gmail.com

Abstract
The purpose of this study is to obtain information on Improving the Listening Skills News
Using Strategistart With A Questions In Grade VII Students of of Junior of Yakhalusti
East Pontianak related to the implementation, evaluation and impact of learning to
listen to news by using strategy start with a questions.The conclusions in this study are:
1) The application of the method in their learning process which is the strategy of “ Start
With a Questions” on the studentof class VII B, Yakhalusti East Pontianak Primary
Highscool has been accomplished as wishes. The result is based on the observation of
first and second cycle. The shown result is absolutely by the observation that has been
accomplished. 2) There are also an evalution for the learning process by using the
strategy of “Start With A Questions” on the student of class VII B, Yakhalusti East
Pontianak Primary Highscool has been successfully done exactcly with the evalution
aspect before.. The average values of the student’s learning process has increasely twice

from the 65,00 to 2,8 and 9,75 in total of 74,75 3) Besidens, the listening learning
process by the strategy of “Start With a Questions” on student of class VII B, Yakhalusti
East Pontianak Primary Hisghscool has increasely rose up than where obtained from
cycle I with yield criteria 62,25% and cycle II.
Keywords: improved, capability, news listening, SWQ strategy

Tujuan standar kompetensi dalam
menyimak atau mendengarkan adalah untuk
memahami wacana lisan berbentuk laporan
dan menganalisis laporan (reportase) dan
menanggapi
isi
laporan.
Dalam
pembelajaran
menyimak
tujuannya
mendengarkan laporan (reportase) televisi
ialah untuk memahami isi reportase
tersebut.Kemampuan meningkatkan isi

laporan yang disampaikan pembaca
reportase (reportase merupakan faktor
penentu tingkat pemahaman sebagai
pendengar. Seseorang mampu menangkap
isi reportase yang didengarkan apabila dia
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan dengan pokok-pokok
(reportase). Pokok reportase yang dimaksud
ialah jumlah pertanyaan-pertanyaan dikenal
dengan sebutan 5 W + 1 (H) (apa yang
berkaitan, siapa yang diberitahukan, kapan

Bahasa merupakan alat yang digunakan
manusia untuk berkomunikasi satu sama
lain dalam kehidupam sehari-hari. Dengan
bahasa manusia mudah menerima gagasan
yang disampaikan oleh orang lain, karena
pada dasarnya orang akan terdorong untuk
bergaul dengan orang lain baik untuk
menyatakan pendapat, mengekspresikan,

maupun untuk mempengaruhi orang lain.
Pada saat manusia itu lahir kedunia, proses
pertama yang berhubungan dengan bahasa
yakni manusia lebih banyak menghabiskan
waktu untuk mendengarkan orang yang
sedang berbicara atau ia sendiri yang
berbicara dengan orang lain. Seorang bayi
mulai mengenal bunyi-bunyian sederhana,
kemudian bunyi-bunyian yang berwujud
suku kata, kata atau kalimat. Kemampuan
menyimak seseorang sangat mempengaruhi
kemampuan berbahasa lainnya.
1

terjadinya, dimana tempat kejadian berita
tersebut, mengapa kejadian tersebut terjadi
dan bagaimana kejadiannya).
Sebagai
contoh,
memperhatikan

reportase berjalan yang sering muncul
disalah satu stasiun televisi. Reportase
tersebut yang singkat biasanya memenuhi
syarat 5 W + 1 H agar pemirsa sudah
memahami isi reportase tersebut. Dalam
pembelajaran mendengarkan kita bisa
belajar memahami laporan (reportase)
dengan (1) menjawab pertanyaan, (2)
mencatat hal-hal yang penting yang
berhubungan dengan laporan (Reportase),
(3) menyampaikan laporan (reportase)
secara lisan. Sebelum mengungkap isi
laporan (reportase) secara lisan atau tulisan.
Sebaliknya kita harus mengidentifikasi halhal yang penting yang di ungkapkan dalam
laporan (reportase) tersebut. Hal-hal penting
seharusnya kita cari penyebab pada seluruh
paragraf baik secara tersurat maupun tersirat
oleh karena itu, paragraf-paragraf tersebut
kita baca secara cermat untuk mendapatkan
informasi penting yang akan kita cari.

Menyimak adalah berusaha menangkap
bunyi-bunyian atau pesan-pesan yang
disampaikan orang lain. Menyimak adalah
suatu proses kegiatan mendegarkan lambang
lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi
untuk memperoleh informasi, menangkap
isi atau pesan serta memahami makna
komunikasi
yang disampaikan oleh
pembicara melalui ujaran (Tarigan, 2008 :
28). Menyimak berita merupakan salah satu
butir pembelajaran yang harus dipahami
oleh siswa kelas VII B semester I SMP
Yakhalusti Tanjung Hulu Pontianak Timur
dengan
standar
kompetensinya
mendengarkan, dengan Standar Kompetensi
No.1 yaitu memahami wacana lisan melalui

kegiatan mendengarkan berita, kompetensi
dasarnya dengan Kompetensi Dasar No. 1.1
yaitu menyimpulkan isi berita yang
dibacakan dalam beberapa kalimat. Untuk
memahami kemampuan menyimak berita,
penguasaan terhadap bahasa merupakan
suatu hal yang tidak dapat ditawar lagi. Oleh
karena itu, penulis tertarik dengan
menggunakan strategi Start With a
Questionsdalam menulis penelitian tindakan

kelas dengan alasan, pembaca berusaha
sendiri dalam menemukan isi dari
menyimak berita atau membuat kesimpulan
sendiri dari menyimak berita. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
yaitu suatu penelitian tindakan yang akar
permasalahannya muncul di kelas, dan
dirasakan langsung oleh guru yang
bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika

ada anggapan bahwa permasalahan dalam
penelitian tindakan kelas muncul dari
rekayasa peneliti. Dalam PTK, peneliti dan
guru dapat melakukan penelitian terhadap
siswa dilihat dari segi aspek interaksinya
dalam proses pembelajaran, sehingga
pendidikan dapat memperbaiki praktek
pembelajaran
menjadi
lebih
efektif
(Supardi, 2006).
Berdasarkan hasil observasi dan tujuan
PTK maka masalah yang muncul
diharapkan dapat dipecahkan, sehingga
keberhasilan suatu pendidikan terkait
dengan
masalah
untuk
mencapai

keberhasilan dalam proses pembelajaran di
sekolah. Proses belajar akan lebih efektif
jika guru mengkondisikan agar setiap siswa
terlibat secara aktif dan terjadi hubungan
yang dimanis dan saling mendukung antara
siswa satu dengan siswa lainnya. Salah satu
upaya peningkatan keberhasilan pendidikan
biologi yaitu dengan menggunakan strategi
pembelajaran Starts With A Question
(SWQ). Strategi ini dapat meningkatkan
kemampuan tanggung jawab belajar siswa
tentang apa yang mereka pelajari melalui
cara yang menyenangkan dan tidak
menakutkan (Nanik Sumarviati, 2007).
Melalui strategi SWQ ini, diharapkan siswa
dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar
karena proses belajar siswa melalui
beberapa tahap kejenuhan. Tentunya
bimbingan guru dalam melakukan tahap
demi tahap akan menambah motivasi siswa

dalam belajar. Selain itu strategi SWQ dapat
mengatasi kelemahan–kelemahan siswa.
Berdasarkan hasil pemantauan peneliti,
bahwa
SMP
Yakhalusti
Pontianak
Timursebagian besar
pelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah secara umum masih
didominasi dengan metode ceramah dengan
tanya jawab. Apabila dicermati lebih jauh
tujuan pengajaran Bahasa Indonesia yang
2

mengarah kepada kemampuan berpikir kritis
dan analisis, tentu metode ceramah dan
tanya jawab belum cukup untuk melatih
siswa berpikir kritis dan analisis.Sikap
siswa

yang
meremehkan
kegiatan
menyimak, mereka menganggap menyimak
itu merupakan suatu hal yang mudah dan
tidak perlu dipelajari. Dalam hal ini siswa
belum menyadari pentingnya menyimak
karena masih beranggapan menyimak sama
dengan mendengarkan. Siswa belum
mengetahui teknik-teknik menyimak yang
baik, misalnya kebiasaan siswa menyimak
sambil mencatat.
Dipilihnya kelas VII B untuk diteliti,
dikarenakan hasil belajar siswa semester 1
belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
KKM, atau masih dibawah standar, yaitu 67
(enam puluh tujuh). Dari jumlah siswa 31
orang yang dibagi 8 kelompok berhasil
mencapai standar KKM baru 2 kelompok
siswa lainnya memperoleh nilai lebih atau

sama dengan dari 67. Hal inilah yang
menyebabkan penulis tertarik untuk
melakukan Penelitian Tindakan Kelas di
SMP Yakhalusti Pontianak Timur pada
kelas VII B semester 1.
Strategi ini
tentunya diharapkan dapat meningkatkan
aktivitas anak atau peserta didik, karena
memungkinkan
siswa
untuk
mengembangkan
wawasan
ilmu
pengetahuan yang mereka peroleh dari
proses pembelajaran di kelas atau dari
informasi lain, selain itu siswa dituntut
untuk belajar terlebih dahulu sebelum
ditanya oleh guru, sehingga memungkinkan
pembelajaran tidak membosankan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas
maka penulis tertarik ingin mengetahui
tentang
Peningkatkan
Kemampuan
Menyimak Berita Menggunakan Strategi
Start With a Questions pada Siswa Kelas
VII B Sekolah Menengah Pertama
Yakhalusti Pontianak Timur.
Strategi learning start with a question
adalah suatu strategi pembelajaran dimana
proses belajar diarahkan siswa aktif dalam
bertanya sebelum mendapatkan penjelasan
tentang materi yang akan dipelajari dari
guru sebagai pengajar. Salah satu cara untuk
membuat siswa belajar secara aktif adalah
dengan membuat mereka bertanya tentang

materi pelajaran sebelum ada penjelasan
dari pengajar. Strategi ini dapat memberikan
stimulus siswa untuk mencapai kunci
belajar, yaitu bertanya. Bertanya dalam
Strategi pembelajaran learning start with a
question, merupakan cara yang digunakan
oleh guru untuk mengajukan sejumlah
pertanyaan kepada siswanya dengan
memperhatikan karakteristik dan latar
belakang siswa. Dengan mengajukan
pertanyaan yang menantang, siswa akan
terangsang untuk berimajinasi sehingga
dapat mengembangkan gagasan-gagasan
barunya yang berisi tentang informasi yang
lengkap (Syaiful 2006:3).
Strategi learning starts with a question
mempunyai kelebihan sebagai berikut.
Pertama, pelaksanaan proses pembelajaran
ditekankan pada hasil belajar siswa dan
keaktifan
guru
dalam
menciptakan
lingkungan belajar yang serasi dan
menantang pola interaksi siswa. Kedua,
siswa termotivasi dalam belajar dan siswa
akan mendapat kemudahan dalam menerima
dan memahami materi yang diajarkan
karena terjadi timbal balik antara guru dan
siswa. Ketiga, mendapat partisipasi siswa
melalui tulisan, sehingga sangat baik bagi
siswa yang kurang berani mengungkapkan
pertanyaan, keinginan, dan harapan-harapan
melalui percakapan. Keempat, siswa tidak
hanya mendengarkan tetapi perlu membaca,
menulis, berdiskusi dan mendorong siswa
untuk berfikir dalam memecahkan suatu
soal dan menilai penguasaan siswa tentang
bahan pelajaran, membangkitkan minat
siswa
sehingga
akan
menimbulkan
keinginan untuk mempelajarinya juga
menarik perhatian siswa dalam belajar.
Kelima, dapat menjaga perhatian siswa agar
tetap tertuju pada proses pembelajaran,
memperkuat dan memperlancar stimulus
respon siswa, sehingga pembelajaran lebih
menyenangkan dan mampu memberi kesan
yang mendalam pada diri siswa. Keenam,
guru lebih mengetahui dimana letak
ketidakpahaman siswa, karena semua siswa
sudah mengajukan pertanyaan dan akan
didiskusikan.
Menyimak dapat didefinisikan sebagai
suatu aktivitas yang mencakup kegiatan
mendengar
dan
bunyi
bahasa,
3

mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas
makna yang terkandung dalam bahan
simakan. Proses menyimak memerlukan
perhatian serius dari siswa. Ia berbeda
dengan mendengar atau mendengarkan.
Menurut Tarigan (2014:27).
Berita adalah laporan peristiwa (fakta)
atau pendapat (opini) yang aktual (terkini),
menarik dan penting. Ada juga yang
mengartikan berita sebagai informasi baru
yang disajikan dalam pembacaan / penulisan
yang jelas, aktual dan menarik. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
berita diartikan sebagai cerita atau
keterangan
mengenai
kejadian atau
peristiwa
yang
hangat.
Menurut
Ensklopedia (2007) berita adalah informasi
baru atau informasi mengenai sesuatu yang
sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak,
siaran, internet, atau dari mulut ke mulut
kepada orang ketiga atau orang banyak.

memberikan perlakukan khusus terhadap
peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa
tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan
satu variabel.Penelitian deskriptif bertujuan
untuk mengumpulkan informasi aktual
secara rinci yang melukiskan gejala yang
ada,
mengindetifikasi
masalah
atau
memeriksa kondisi dan praktek-praktek
yang berlaku, membuat perbandingan atau
evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan
orang lain dalam menghadapi masalah yang
sama dan belajar dari pengalaman mereka
untuk menetapkan rencana dan keputusan
pada waktu yang akan datang. Menurut
Nazir
(2008:63)
metode
deskriptif
merupakan suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif
ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki. Sugiyono (2011:21)
menyatakan bahwa metode deskriptif adalah
suatu metode yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu
hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk
membuat kesimpulan yang lebih luas.
Teknik adalah cara yang digunakan
dalam mengumpulkan data dan informasi.
Sehubungan dengan itu Hadari Nawawi
(2012:100-101) mengatakan bahwa untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian
ada beberapa teknik atau cara yang dapat
dipergunakan. Dalam penelitian ini, data
yang diambil adalah: Teknik Observasi
Langsung. Hadari Nawawi (2012:94) bahwa
“Teknik observasi langsung adalah cara
mengumpulkan data yang dilakukan melalui
pengamatan atau pencatatan gejala-gejala
yang tampak pada obyek penelitian yang
pelaksanaannya langsung pada tempat
dimana suatu peristiwa, keadaan, atau
situasi sedang terjadi”. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan observasi langsung
kesekolah tempat penelitian, untuk melihat
dan
mengamati
secara
langsung
Peningkatkan
Kemampuan
Menyimak
Berita Menggunakan Strategi Start With a
Questions pada Siswa Kelas VII B Semester

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian tindakan
(action research). Penelitian tindakan dapat
diartikan sebagai suatu bentuk investigasi
yang
bersifat
reflektif
partisipatif,
kolaboratif dengan model siklus, yang
memiliki tujuan melakukan perbaikan
sistem,
metode kerja,
proses,
isi,
kompetensi,
dan
situasi
(Iskandar,
2013:213). Emzir (2015:233) mengatakan
bahwa penelitian tindakan adalah “suatu
proses
yang
dirancang
untuk
memberdayakan semua partisipan dalam
proses (siswa, guru, dan peserta lainnya)
dengan maksud untuk meningkatkan praktik
yang diselenggarakan dalam pengalaman
pendidikan”.
Penelitian ini termasuk penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang berusaha mendeskripsikan
suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi
saat
sekarang.
Penelitian
deskriptif
memusatkan perhatian kepada masalahmasalah actual sebagaimana adanya pada
saat penelitian berlangsung. Melalui
penelitian deskriptif, peneliti berusaha
mendeskripsikan peristiwa dan kejadian
yang menjadi pusat perhatian tanpa
4

I Sekolah Menengah Pertama Yakhalusti
Pontianak Timur. Teknik selanjutnya adalah
komunikasi langsung. Menurut Moleong
(2012:31) yang dimaksud dengan teknik
komunikasi langsung adalah: “Suatu metode
pengumpulan data, dimana peneliti langsung
berhadapan dengan subjek penelitian untuk
mendapatkan
data
informasi
yang
diperlukan melalui wawancara dengan
subjek penelitian atau responden”. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan
komunikasi langsung dengan dengan subjek
penelitian
tentang
Peningkatkan
Kemampuan
Menyimak
Berita
Menggunakan Strategi Start With a
Questions pada Siswa Kelas VII B Semester
I Sekolah Menengah Pertama Yakhalusti
Pontianak Timur. Tekinik studi dokumenter
yang digunakan adalah hasil belajar anak
dalam menyimak berita. Pengambilan data
berupa informasi mengenai pengetahuan,
sikap, bakat dan lainnya dengan berbagai
prosedur penilaian.
Berdasarkan pengertian di atas, maka
alat pengumpul data yang digunakan berupa
lembar observasi atau daftar checklist.
Menurut Ridwan (2002:27) mengatakan
bahwa: “Checklist atau daftar cek (√)
adalah suatu daftar yang berisi subjek dan
aspek-aspek yang akan diamati”. Dalam hal
ini, checklist dapat menjamin bahwa
penelitian dapat mencatat tiap-tiap kejadian
sekecil apapun yang dianggap penting. Jadi
observasi adalah suatu alat dalam penelitian
yang digunakan untuk mengamati gejalagejala objek penelitian. Observasi dilakukan
terhadap peneliti/guru yang mengajar di
SMP Yakhalusti Pontianak Timur.Pedoman
wawancara, yaitu alat pengumpul data
dengan cara membuat daftar pertanyaan
yang digunakan sebagai pedoman untuk
mengadakan wawancara dengan sumber
data.
Menurut
Moleong (2012:186)
“wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu yang dilakukan oleh dua
pihak yang mengajukan pertanyan dan
memberikan jawaban atas pertayaanitu”.
Suharsimi Arikunto (2011:124) mengatakan
bahwa : “Wawancara adalah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara
untuk
memperoleh informasi dari sumber yang
diwawancarai”. Dalam penelitian ini

wawancara dilakukan kepada guru dan
siswa di kelas VII SMP Yakhalusti
Pontianak Timur. Tes adalah pertanyaan
yang
digunakan
untuk
mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
setiap individu atau kelompok (Arikunto,
2011: 150). Ditambahkan Arikunto (2011:
171) tesmerupakan instrumen yang disusun
secara khusus, pengerjaannya berdasarkan
cara jawab dengan jenis tes tertentu, situasi
tertentu, waktu tertentu, dan prosedur
tertentu. Dalam penelitian ini jenis tes yang
digunakan adalah tes dalam bentuk uraian.
Penyajian
paparan
data
yang
mendeskripsikan secara ringkas apa saja
yang dilakukan peneliti sejak pengamatan
awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal
guru dan siswa diikuti refleksi awal vang
merupakan dasar perencanaan tindakan,
dilanjutkan dengan paparan mengenai
pelaksanaan tindakan, hasil wawancara
terhadap guru dan anak, observasi situasi
dan kondisi kelas dan hasil observasi
kegiatan anak. Penelitian ini mengunakan
siklus, dengan membandingkan hasil antara
Sebelum dan setelah dilakukan
treatment terhadap objek penelitian. Untuk
mengetahui Peningkatkan Kemampuan
Menyimak Berita dengan Menggunakan
Strategi Start With a Questions pada Siswa
Kelas VII B Sekolah Menengah Pertama
Yakhalusti Pontianak Timur.

HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
A. Penerapan
Siklus I
Tabel 1. Adapun Hasil Perencanaan
yang Telah dibuat sebagai
berkut:
No
1
2
3
4
5
6
7
8

5

Aspek yang diamati
Kejelasan identitas nama sekolah
Kejelasan mata pelajaran
Kejelasan kelas atau semester
Pemilihan standar kompetensi
Pemilihan kompetensi dasar
Pemilihan indikator
Penulisan alokasi waktu
Kejelasan perumusan tujuan
pembelajaran (tidak menimbulkan
penafsiran ganda)

Melakukan
Tid
Ya
ak











9

10

11

12

13

14
15

Pemilihan materi ajar (sesuai dengan
tujuan dan karakteristik peserta
didik)
Pengorganisasian materi ajar
(ketentuan sistematika materi dan
kesesuaian dengan alokasi waktu)
Kerincian skenario pembelajaran
(setiap langkah tercermin
strategi/metode dan alokasi waktu
setiap tahap
Kejelasan skenario pembelajaran
(langkah-langkah kegiatan)
Pemilihan sumber/media
pembelajaran (sesuai dengan tujuan,
materi dan karakteristik peserta
didik)
Kelengkapan instrumens (soal,
pedoman penskoran)
Kesesuaian teknik evaluasi dengan
tujuan pembelajaran
Jumlah Skor :








5
B
6

7
8
9
C
10
11
D

12
13
14

Aspek yang diamati
Pra pembelajaran
Memeriksa kesiapan siswa
Melakukan kegiatan apersepsi
Menginformasikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
Menunjukkan penguasaan
Mengaitkan meteri dengan pengalaman siswa
sehari-hari
Pendekatan/Strategi Pembelajaran
Menyampaikan materi sesuai dengan langkah
pembelajaran dengan strategi start with a
questions:
- Memberikan siswa beberapa pertanyaan
tentang mata pelajaran atau sifat pelajaran
yang sedang dan akan dipelajari
- Meminta peserta untuk merenung dan
menjawab pertanyaan menurut pendapat
sendiri-sendiri.
- Meminta tiap-tiap siswa untuk berdiskusi
mencari jawaban. Dalam proses belajar,
guru meminta siswa untuk membuat
jawaban untuk masing-masing pertanyaan
dengan memperbaiki respon masing-masing
kelompok
- Meminta peserta untuk mendiskusikan hasil
sharingnya. Dalam proses belajar, ketika
semua pasangan selesai menulis jawaban,
bandingkan jawaban dari masing-masing
pasangan ke pasangan yang lain
Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran
Menggunakan media secara efektif dan
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
Menumbuhkan partisipasi siswa dalam
pembelajaran
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme



Melaksanakan evaluasi sesuai dengan tujuan



Penggunaan Bahasa
Penggunaan bahasa lisan dan tulisan secara
jelas, baik dan benar
Menyampaikan perasaan dengan gaya yang
sesuai
Penutup
Membuat rangkuman atau kesimpulan
dengan melibatkan siswa
Melakukan refleksi

1
9
2
0
2
1








Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau tugas
Jumlah skor


22

2




Siklus II
Tabel 3. Adapun Hasil Perencanaan
yang Telah dibuat sebagai
berkut:

14

Tabel 2. Pelaksanaan Pembelajaran
Siklus I
N
o
I
1
2
3.
II
A
4

dalam belajar
Memantau kemajuan proses

1
5
1
6
E
1
7
1
8

Melakukan
No

Aspek yang diamati



1
2
3
4
5
6
7



8

Kejelasan identitas nama sekolah
Kejelasan mata pelajaran
Kejelasan kelas atau semester
Pemilihan standar kompetensi
Pemilihan kompetensi dasar
Pemilihan indikator
Penulisan alokasi waktu
Kejelasan perumusan tujuan
pembelajaran (tidak menimbulkan
penafsiran ganda)
Pemilihan materi ajar (sesuai
dengan tujuan dan karakteristik
peserta didik)
Pengorganisasian materi ajar
(ketentuan sistematika materi dan
kesesuaian dengan alokasi waktu)
Kerincian skenario pembelajaran
(setiap langkah tercermin
strategi/metode dan alokasi waktu
setiap tahap
Kejelasan skenario pembelajaran
(langkah-langkah kegiatan)
Pemilihan sumber/media
pembelajaran (sesuai dengan
tujuan, materi dan karakteristik
peserta didik)
Kelengkapan instrumens (soal,
pedoman penskoran)
Kesesuaian teknik evaluasi dengan
tujuan pembelajaran
Jumlah Skor :

Melakukan
Ya Tidak




9


10


11


12

13

14




15








6

Ya
















15

Tidak

B. Evaluasi
Siklus 1
Untuk mengetahui Peningkatan
Kemampuan Menyimak Berita dengan
Menggunakan Strategi Start With a
Questions pada Siswa Kelas VII B
Sekolah Menengah Pertama Yakhalusti
Pontianak Timur, maka dilakukan
observasi anak. Adapun observasi
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Pelaksanaan Pembelajaran
Siklus I
N
o
I
1
2
3.
II
A
4
5
B
6

7
8
9
C
1
0
1
1
D
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
E
17
18

19
20
21

Aspek yang diamati
Pra pembelajaran
Memeriksa kesiapan siswa
Melakukan kegiatan apersepsi
Menginformasikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
Menunjukkan penguasaan
Mengaitkan meteri dengan pengalaman siswa
sehari-hari
Pendekatan/Strategi Pembelajaran
Menyampaikan materi sesuai dengan langkah
pembelajaran dengan strategi start with a
questions:
- Memberikan siswa beberapa pertanyaan
tentang mata pelajaran atau sifat pelajaran
yang sedang dan akan dipelajari
- Meminta peserta untuk merenung dan
menjawab pertanyaan menurut pendapat
sendiri-sendiri.
- Meminta tiap-tiap siswa untuk berdiskusi
mencari jawaban. Dalam proses belajar,
guru meminta siswa untuk membuat
jawaban untuk masing-masing pertanyaan
dengan memperbaiki respon masing-masing
kelompok
- Meminta peserta untuk mendiskusikan hasil
sharingnya. Dalam proses belajar, ketika
semua pasangan selesai menulis jawaban,
bandingkan jawaban dari masing-masing
pasangan ke pasangan yang lain
Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran
Menggunakan media secara efektif dan
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Melakukan
Ya Tidak








Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Siklus I
Nilai 5W+H
N
0.

Nama
Siswa

L/
P

Agus
syahrial
Calles
Evi tania
Darwin

L
L
p
L

Ade april
al infar
Fera siska
Graceman
Haliyana
Jimi
M. Riski
Michelle
Miko
Pernadus
Priti
Wulandari
Pramitha
Rini alyah
Sopiansyah
Suryana
Suntya
Sri
wahyuni
Risda
Sarah
adelia
Sievia
Siti
Syahril
ramadhani
Tasya
devita
Wahyugi
Willi
Zaki fahri
Sopiansyah
Wina
wulandari

L
P
L
P

W
h
o

W
ha
y

W
he
re

W
he
n

H
o
w

12

10

10

10

13

11

66

10

14

10

10

12

11

67

11

10

10

10

11

10

62

12

10

10

10

14

10

66

12

10

10

10

14

11

67

12

10

10

10

14

11

67

10

8

10

10

10

10

58

11

10

10

10

15

11

67

Jumlah

90

82

80

80

85

520

RataRata

11

10,3

10

10
3
10 11,9

10

65


1
2
3
4



5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16







17
18
19
20




21
22
23
24



Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
Menumbuhkan partisipasi siswa dalam
pembelajaran
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
dalam belajar
Memantau kemajuan proses



Melaksanakan evaluasi sesuai dengan tujuan



Penggunaan Bahasa
Penggunaan bahasa lisan dan tulisan secara
jelas, baik dan benar
Menyampaikan perasaan dengan gaya yang
sesuai
Penutup
Membuat rangkuman atau kesimpulan
dengan melibatkan siswa
Melakukan refleksi
Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau tugas
Jumlah skor



25
26
27
28
29
30
31



NA
W
ha
t

L
L
L
L
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
P
L
L

L
L
P




Siklus II
Observasi yang dilakukan pada
siklus
1
ini
adalah
untuk
menindaklanjuti kelemahan yang terjadi
dalam
Peningkatan
Kemampuan
Menyimak Berita dengan Menggunakan
Strategi Start With a Questions pada
Siswa Kelas VII B Sekolah Menengah
Pertama Yakhalusti Pontianak Timur.



24

0

7

Adapun observasi tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut.

C. Dampak
Siklus I
Tabel 7. Dampak Pada Pembelajaran
Menyimak Berita Menggunakan
Strategi Start With A Questons
Siklus I

Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Siklus II
Nilai 5W+H
N
0.

Nama Siswa

L
/
P

NA
W
ha
t

1
2
3
4

5
6
7
8

Agus syahrial
Calles
Evi tania
Darwin

L
L
p
L

Ade april al infar
Fera siska
Graceman
Haliyana

L
P
L
P

15

12

W
h
o
10

15

W
ha
y

W
he
re

W
he
n

H
o
w

10

10

15

15

10

10

12

12

Indikator yang Diobservasi
No
1

75

1
2

71

3
4
5
6
7
8
Jum
lah

Pemahaman
2
3
4




13
14
15
16

Jimi
M. Riski
Michelle
Miko

Pernadus
Priti
Wulandari
Pramitha
alyah

L
L
L
L

Rini

L
P
P
P

14

10

10

12

13

12

Sikap
2
3

Motivasi
2
3

2

5









2

3





0

3

6
0

4






3

Kesadaran
2
3








0

1






7
0

4









1

1






0

4





Pers
entas
e

9
10
11
12

1

3

2




1

5
7

1

2

4

6
2

71

Siklus II

15

10

10

12

14

13

Tabel 8. Dampak Pada Pembelajaran
Menyimak Berita Menggunakan
Strategi Start With A Questons
Siklus II

74

Indikator yang Diobservasi
No
1

17
18
19
20

21
22
23
24

Sopiansyah
Suryana
Suntya
Sri wahyuni

Risda
Sarah adelia
Sievia
Siti

P
P
P
P

P
P
P
P

13

15

10

10

10

10

14

13

14

15

13

15

74

Pemahaman
2
3
4

Pers
entas
e

25
26
27
28

Syahril ramadhani
Tasya devita
Wahyugi
Willi

L
P
L
L

29
30
31

Zaki fahri
Sopiansyah
Wina wulandari

L
L
P

12

15

10

15

10

10

10

13

Jumlah

111

85

80

94

Rata-Rata

13,9

10,
6

10

11,8

13

15

11
1
13,9

12

15

6

0

0

7
5

3
7
2

4

1

Kesadaran
2
3



















5








0

0

2

6

7
5

0

1

1
7
2

67

Tabel 9. Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Siswa dalam
menggunakan
Strategi SWQ Pada materi
Menyimak Berita Siklus I dan II

83

117

598

15

74,75

No

Keterangan

Nilai Rata-Rata

1.

Siklus I

65,00

2.

Siklus II

74,75

Dapat diketahui bahwa dengan
menggunakan strategi SWQ, nilai rata-rata
hasil belajar kelompok siswa pada materi
menyimak berita mengalami peningkatan.
Sebelum diadakan tindakan, nilai rata-rata
hasil belajar kelompok siswa, pada materi
ini adalah 62,2 (berdasarkan pra riset).
8

4









2

Motivasi
2
3





0

1







0

4





3
4
5
6
7
8
Jum
lah

Sikap
2
3




1
2

78

1

6

kelompok siswa mengalami peningkatan
sebesar 9,75 menjadi 74,75, nilai ini sudah
mencapai
tingkat
ketuntasan
yang
diterapkan, yaitu 67. Dari hasil ini, maka
dapat disimpulkan bahwa melalui strategi
starts with a question maka dapat
meningkatkan kemampuan menyimak berita
pada siswa kelas VII B Sekolah Menengah
Pertama Yakhalusti Pontianak Timur.

Setelah diadakan tindakan sebanyak dua
siklus, ternyata nilai rata-rata mengalami
peningkatan sebesar 2,8 menjadi 65,00
(Siklus I) dan kemudian mengalami
peningkatan sebesar 9,75 menjadi 74,75.

100

62.2

65

74.75

Pembahasan
Proses penerapan siklus I belum
mencapai hasil yang maksimal, hal ini
tampak dari hasil pengamatan pada hasil
perencanaan pembelajaran, hasil penerapan
pembelajaran, terdapat 1 aspek yang tidak
jelas dari data yang didapat kemampuan
guru merencanakan pembelajaran disetiap
pertemuan pada
siklus
1 sebesar
3,7.sedangkan pada siklus II terdapat nilai
4,0
Pada saat pelaksanaan siklus I terdapat
dua aspek yang belum memenuhi kriteria
yaitu aspek ke tujuh guru tidak mengusai
kelas pada saat proses pembelajaran
berlansung karena belum bisa mengambil
perhatian siswa karena masi ada beberapa
siswa yang berisik dan sibuk sendiri, dan
aspek kesebelas guru tidak Melibatkan
siswa dalam pemanfaatan media, pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran, dari
data yang didapat kemampuan dalam proses
pelaksanaan pembelajaran menyimak berita
menggunakan strategi start with a question
pada siswa kelas VII B SMP Yakhalusti
Pontianak timur, disetiap pertemuan pada
siklus I sebesar 3,6 sedangkan pada siklus II
nilai 4,0
Hasil Belajar Siswa dalam Materi
Menyiak Berita Pada Siklus I rata-rata hasil
belajar siswa pada siklus I adalah 65,
Berdasarkan nilai yang diperoleh setiap
kelompok siswa tersebut, maka kelompok
siswa yang masih belum memenuhi kriteria
ketuntasan berjumlah 4 kelompok (50%)
dan yang mencapai kriteria ketuntasan
adalah 4 kelompok (50%). Ini berarti,
jumlah kelompok siswa yang belum tuntas,
relatif masih banyak, sehingga dilanjutkan
untuk tindakan berikutnya. dan pada siklus
II Rata-rata hasil belajar siswa dalam materi

50
0
SebelumSiklus I
Siklus II

Diagram 1. Nilai rata-rata hasil kelompok
belajar siswa pada materi
menyima berita sebelum dan
setelah tindakan.
Setelah tindakan kelompok siswa yang
memperoleh nilai ketuntasan belajar dengan
nilai 65 – 100 siswa atau 50%, namun nilai
rata-rata kelas 65,00 artinya masih di
bawah nilai ketuntasan belajar. Tindakan
siklus II menunjukkan siswa yang
memperoleh ketuntasan belajar dengan 65 100 sebanyak 8kelompok siswa atau 100%,
nilai rata-rata kelas 74,75, artinya telah
mencapai tingkat ketuntasan belajar.
Tabel 10. Ketuntasan Belajar Siswa
Secara Kelompok
N
o

Ketera
ngan

Juml
ah

Nilai
0-66

Nilai
67-100

Siklus
I

31

50%
(4
kelompok)

50%
(4 kelompok)

Siklus
II

31

0%
(0kelompok)

100%
(8kelompok)

Ratarata
kelas
65,00

Ketunta
san
belajar
50%

74,75

100%

Nilai rata-rata kelompok siswa untuk
materi
menyimak
berita
sebelum
diadakannya tindakan atau sebelum
menggunakan stategi SWQ adalah 62,2 dan
belum mencapai tingkat ketuntasan. Pada
siklus I, tindakan mulai dilakukan dan hasil
belajar mengalami peningkatan sebesar 2,8
menjadi 65,00, namun nilai tersebut pun
belum mencapai tingkat ketuntasan. Pada
siklus II, hal-hal yang perlu diperbaiki mulai
dilakukan
dan
tindakan
untuk
memperbaikinya dilakukan" hasil belajar
9

menyimak berita pada siklus II adalah
74,75. Berdasarkan nilai yang diperoleh
setiap kelompok siswa tersebut, maka
kelompok siswa yang masih belum
memenuhi kriteria ketuntasan sudah tidak
ada karena sudah mencapai kriteria
ketuntasan. Ini berarti, jumlah kelompok
siswa sudah tuntas.
Pada proses pembelajaran siklus 1,
dampak dari pembelajaran menyimak berita
menggunakan strategi start
with a
questions,
kelompok
siswa
yang
pemahaman memperoleh kriteria kurang 0,
kriteria cukup sebanyak 1 orang siswa,
memperoleh kriteria baik sebanyak 2
kelompok, dan memperoleh kriteria sangat
baik sebanyak 5 kelompok, jadi persentasi
dari pemahaman keseluruhan kelompok
70%. Kelompok siswa yang sikap
memperoleh kriteia kurang 0 , kriteria
cukup sebanyak 3 kelompok siswa,
memperoleh kriteria baik
sebanyak 2
kelompok , dan memperoleh kriteria sangat
baik sebanyak 3 kelompok, jadi persentasi
dari sikap keseluruhan kelompok 60%.
Kelompok siswa yang motivasi kriteria
kurang sebanyak 0, kriteria cukup sebanyak
3 kelompok siswa , memperoleh kriteria
baik
sebanyak 3 kelompok, dan
memperoleh kriteria sangat baik sebanyak 2
kelompok, jadi persentasi dari sikap
keseluruhan kelompok 57%. Kelompok
siswa yang tingkat kesadaran siswa
sebanyak memperoleh kriteria kurang 1,
kriteria cukup sebanyak 1 kelompok siswa,
memperoleh kriteria baik
sebanyak 2
kelompok, dan memperoleh kriteria sangat
baik sebanyak 4 kelompok, jadi persentasi
dari sikap keseluruhan kelompok 62%.
Sedankan pada pada siklus 2, dampak
dari pembelajaran menyimak berita
menggunakan strategi start
with a
questions,
kelompok
siswa
yang
pemahaman memperoleh kriteria kurang 0,
kriteria cukup sebanyak 0 orang siswa,
memperoleh kriteria baik sebanyak 2
kelompok, dan memperoleh kriteria sangat
baik sebanyak 6 kelompok, jadi persentasi
dari pemahaman keseluruhan kelompok
75%. Kelompok siswa yang sikap
memperoleh kriteia kurang 0 , kriteria
cukup sebanyak 0 kelompok siswa,

memperoleh kriteria baik
sebanyak 3
kelompok , dan memperoleh kriteria sangat
baik sebanyak 5 kelompok, jadi persentasi
dari sikap keseluruhan kelompok 72%.
Kelompok siswa yang motivasi kriteria
kurang sebanyak 0, kriteria cukup sebanyak
0 kelompok siswa , memperoleh kriteria
baik
sebanyak 2 kelompok , dan
memperoleh kriteria sangat baik sebanyak 6
kelompok, jadi persentasi dari sikap
keseluruhan kelompok 75% . Kelompok
siswa yang tingkat kesadaran siswa
sebanyak memperoleh kriteria kurang 0,
kriteria cukup sebanyak 1 kelompok siswa,
memperoleh kriteria baik
sebanyak 1
kelompok , dan memperoleh kriteria sangat
baik sebanyak 6 kelompok, jadi persentasi
dari sikap keseluruhan kelompok 72%.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Secara umum kesimpulan dalam
penelitian ini adalah: dengan menggunakan
strategistart
with
a
questionsdapat
meningkatkan kemampuan menyimak berita
pada siswa kelas VII B semester I SMP
Yakhalusti Pontianak Timur. Secara khusus
kesimpulan penelitian ini
adalah: (1)
Penerapan pembelajaran menyimak berita
menggunakan
strategistart
with
a
questionspada siswa kelas VII B semester I
Sekolah Menengah Pertama Yakhalusti
Pontianak Timur telah terlaksana dengan
sangat baik dengan kriteria sebesar 4,00. (2)
Evaluasi pembelajaran menyimak berita
dengan menggunakan strategi start with a
questions pada siswa kelas VII B semester I
Sekolah Menengah Pertama Yakhalusti
Pontianak Timur telah dilakukan sesuai
dengan aspek evaluasi dengan kriteria
sebesar 74,75. (3) Dampak pembelajaran
menyimak berita menggunakan strategi start
with a questions pada siswa kelas VII B
semester I Sekolah Menengah Pertama
Yakhalusti Pontianak Timur meningkatnya
aktivitas belajar siswa dimana diperoleh dari
siklus I dengan kriteria hasil 62,25% dan
siklus II dengan kriteria hasil 73,5%.

10

Moleong.

2012. Metodologi Penelitian
Kualitatif.
Bandung: Remaja
Rosdakarya
Muslimn. 2012.Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara
Natasasmita Hanapi. 2005. Penilaian Dalam
Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE.
Nurhadi
dan Agus
Gerald
Senduk.
2003. Pembelajaran Kontekstual dan
PenerapanDalam
KBK. Malang:
Universitas Malang.

Saran
Saran yang dapat dikemukakan
peneliti, berdasarkan hasil penelitian yang
didapat adalah sebagai berikut : (1) Guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia sebaiknya
menggunaka
stategi
SWQ
untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyimak berita dengan menggunakan
langkah-langkah pembelajaran yang tepat.
(2) Sebaiknya dalam mengatasi dampak
yang kurang baik adalah dengan
memberikan pemahaman yang lebih
menekankan kepada aspek-aspek yang
kognitif. (3) Para peneliti berikutnya dapat
melakukan penelitian dengan menggunakan
strategi
SWQ,
khususnya
untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam
menghasilkan karya tulis lainnya.

Nawawi Hadari. 2012. Metode Penelitian
Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah
Mada University Press.
Nazir. 2008. Metode Penelitian. Jakarta:
Ghallia Indonesia.
Sugiono,
2011.
Metode
Penelitian
Pendidikan (Pendekatan kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D); Alfabeta.
Bandung.

DAFTAR RUJUKAN
Arikunto S. 2011. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta
Ariani,
Farida.
2004. Keterampilan
Menyimak.
Jakarta:
Dirjen
Dikdasmen
Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka
Emzir. 2015. Metode Penelitian Pendidikan
Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:
Radja Grafindo Persada

Pusat

Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional 2003, Buku Praktis Bahasa
Indonesia Jilid
Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional

Riduwan. 2002. Metode Dan Teknik
Penulisan Tesis. Bandung: Alfabeta.
Tarigan. 2008. Menyimak Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa Bandung

Iskandar, 2013. Penelitian Tindakan Kelas.
Jambi: Gaung Persada.

Tim Penyusun Kamus Depdikbud. 2002.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Depdikbud dan Balai
Pustaka.

Kamijan dan Suyono. 2002. Pelatihan
Terintegrasi Berbasis Kompetensi
Pelajaran
Menyimak. Jakarta:
Depatemen
Pendidikan
Nasional.http://prabareta.blogspot.co.
id/2009/01/keterampilanmenyimak.html. Diakses tanggal 9
Mei 2017

Wahyudi,Dedi.2009.http://referensi/seputaringatan-memory.html [diunduh pada
tanggal 19 Februari pada pukul 09.06

11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN
STRATEGI START WITH A QUESTION PADA SISWA
KELAS VII SMP

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
UMMI KALSUM
NIM. F 2161151003

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018

12

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25