View of Hubungan Senam Hamil Dengan Efektifitas Persalinan Kalai Pada Ibu Primigravida Di RSIA Hermina Pasteur Tahun 2015

  

Hubungan Senam Hamil Dengan Efektifitas Persalinan Kalai Pada Ibu Primigravida Di RSIA

Hermina Pasteur Tahun 2015

Rini Mulyati¹, Lina Safarina², Sri Yuniarti³, Ririn

  

ABSTRAK

Masa-masa menjelang persalinan menjadi saat yang menengangkan bagi ibu primigravida, hal ini

disebabkan belum adanya pengalaman melahirkan dan belum terbentuknya jalan lahir. Salah satu upaya

yang dapat dilakukan ibu hamil yaitu dengan melakukan program senam hamil.. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui hubungan senam hamil dengan efektifitas persalinan kala I pada ibu primigravida.

  

Metode penelitian menggunakan studi korelasi dengan rancangan cross sectional, dengan populasi ibu

primigravida yang melakukan senam hamil di RSIA Hermina Pasteur dengan tehnik accidental sampling

terhadap 55 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi pada kala I dengan lembar

kontraksi uterus, lama pembukaan dan penurunan kepala. Analisa data secara univariat check list tentang

dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden yang

melakukan senam hamil, hampir seluruh responden terjadi efektifitas persalinan kala I pada ibu

primigravida sebanyak 29 responden (82,9%). Berdasarkan uji statistik dengan Chi Square menunjukkan

nilai  value 0,001 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan efektifitas kala I

pada ibu primigravi. Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan

efektifitas kala I pada ibu primigravi . Disarankan pada pihak rumah sakit agar terus meningkatkan promosi

kesehatan pada ibu hamil tentang program senam hamil, karena senam hamil terbukti dapat memperlancar

proses persalinan kala I pada ibu primigravida.

  

ABSTRACT

Terms during enclosed to delivery process oftenly becomes a stressfull moment for a pregnant woman

primigravida condition, this condition possibly accurs regarding to in experiences due to delivery process

and its also there is not develop of delivery passage. According to that situation mother should prepare

their healthyness and physical fitness by joining the pregnancy gymnastic exercise programme. According

to observation with four pregnant woman primigravida first stage in delivery room RSIA Hermina Pasteur,

the patient doing regulary pregnancy gymnastic exercise programme can control breathing, when the

contraction start not nervous and be calm, and the breathing is longer. Main puposal of this research is to

considered deeply correlation between pregnancy gymnastic exercise programme efforts with first stage of

primigravida delivery process. The research utilized a correlation study of cross sectional plan

methodology, based on taken a population from mother with primigravida which is join pregnancy

gymnastic exercise programme on RSIA Hermina Pasteur using accidental sampling for 55 respondent.

Collecting data tehnique using observation that appiacle is first stage by chek list papper consist of uterine

conctraction, length of the cervix opening, and the descending of the baby head. The data analysis

regarding to univariate with the frequence of distribution and bivariate data analysis utilizing chi square

exam.For the results 35 of respondent which joined the pregnancy gymnanstic exercise programme that

shown good efforts of first stage labour due to mother with primigravida are 29 respondent (82,9%). Based

on chi square statistical exam shown value 0,001, refers to a significant correlation between pregnancy

gymnastic exercise programme with first stage primigravida on RSIA Hermina Pasteur by the year of 2015.

Regarding to the results, it is very kind for hospital management to keep elevates health informative

promotion for the pregnancy woman with the form of about pregnancy gymnastic exercise programme held

routinely in hospital. Because the pregnancy gymnastic exercise programme can make easy the delivery

process for the pregnant woman primigravida in first stage.

A. PENDAHULUAN

  Persalinan pada primigravida memiliki kecenderungan lebih sulit, jika dibandingkan dengan ibu multigravida. Beberapa penyulit yang ditemukan pada persalinan primigravida diantaranya, masalah psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dalam menghadapi persalinan dan kesulitan untuk mengatur diri pada ketenangan, hal ini terjadi karena ibu belum mempunyai pengalaman dalam melakukan persalinan . Hal tersebut bisa juga disebabkan karena fase laten dan fase aktif memanjang, yang disebabkan karena belum terbentuknya jalan lahir dan kurang elastisnya otot-otot yang membantu dalam proses persalinan (Mufdlilah, 2009).

  Pada kala I persalinan ibu yang mengikuti senam hamil pada anak pertama (primigravida) rasa nyeri kala I persalinan dapat berkurang delapan kali dibandingkan dengan ibu yang tidak mengikuti senam hamil (Brayshaw, 2008). Hal ini dapat membuat ibu primigravida menjadi lebih nyaman dalam melakukan proses persalian. Berolahraga saat kehamilan sangat bermanfaat untuk menjaga ibu dan janin supaya tetap sehat dan bugar dalam mempersiapkan persalinan. Senam hamil dapat mengajarkan ibu melakukan latihan pernafasan, khusunya pernafasan dalam, sehingga nafas menjadi lebih teratur, ringan tidak tergesa-gesa dan panjang (Irianti, dkk. 2014). Senam hamil juga dapat berpengaruh terhadap kala I, serta memberikan kelancaran terhadap kala I. Jika ibu mengikuti senam hamil secara rutin, maka akan memperlancar persalinan kala I karena otot dalam tubuh ibu sudah dilatih dan tidak menjadi kaku dan tegang lagi saat persalinan. Kondisi tersebut disebabkan adanya kontraksi uterus yang baik, terjadi peregangan otot rahim maupun peregangan perineum (Aulia, 2014).

  Senam hamil dapat menurunkan resiko yang terjadi pada ibu hamil dan janin. Resiko ibu hamil yang tidak mengikuti senam hamil saat proses persalinan akan mengalami insidensi partus lama, rasa nyeri, mengalami kecemasan, akan mempengaruhi elastisitas otot dan ligamen yang ada di panggul, mengalami teknik pernafasan kurang baik, tidak dapat meningkatkan kemampuan mengkoordinasikan kekuatan kontraksi otot rahim sehingga dapat mengakibatkan perdarahan berlebihan. Perdarahan berlebihan pada proses persalinan merupakan penyebab angka kematian terbesar pada ibu bersalin, perdarahan tersebut bisa disebabkan karena kontraksi uterus yang tidak adekuat (atonia uteri), sisa placenta dan robekan jalan lahir. Robekan jalan lahir kuat kaitannya dengan kurang elastisitas/relaksasi segmen bawah rahim dan otot-otot dasar panggul (Irianti, dkk. 2014)

  Secara global 80% kematian ibu melahirkan tergolong pada kematian ibu langsung, pola penyebab kematiannya yaitu perdarahan 25%, sepsis 15%, hipertensi dalam kehamilan 12%, partus macet 8%, komplikasi aborsi tidak aman 13% dan sebab lain 8% (Prawirohardjo, 2010). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan barometer pelayanan kesehatan ibu. Berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka kematian tersebut masih tertinggi di Asia. Penyebab angka kematian ibu yang terjadi di Indonesia tahun 2007 yaitu perdarahan saat bersalin 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, lain-lain 11%, komplikasi masa peurpereum 8%, partus lama macet 5%, abortus 5% dan emboli 3%.

  Dibutuhkan kerja keras untuk menurunkan AKI dan tercapainya target AKI yang ditetapkan dalam Millenium

  Development Goals (MDGs) yaitu sebesar

  102 per 100.000 kelahiran hidup untuk tahun 2015 (Kemenkes RI, 2011). Angka kematian ibu (AKI) di Jawa Barat hingga saat ini masih sangat tertinggi di Indonesia, pada tahun 2010 kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Barat sebanyak 794 kasus, sementara di tahun 2011 menjadi 837 kasus, pada tahun 2012 sebanyak 804 kasus dan pada tahun 2014 turun menjadi 747 kasus. Sedangkan di Kota Bandung diperoleh angka kematian ibu bersalin sebanyak 8 kasus pada tahun 2012 (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2012).

  Langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) pada saat proses persalinan, dapat dilakukan melalui upaya preventif dan promotif yang berhubungan dengan persiapan selama proses kehamilan dan proses persalinan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui senam hamil, karena senam hamil dapat memperlancar proses persalinan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Mintarsih tentang efektifitas senam hamil terhadap persalinan kala I primipara di RSUD Dr. Moewardi tahun 2012, menunjukkan bahwa responden yang mengikuti senam hamil 8 responden diantaranya yang mengalami lama persalinan kala I < 12 jam sebanyak 7 responden (87,5%) dan yang mengalami lama persalinan kala I > 12 jam sebanyak 1 responden (12,5%). Begitu juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Wulan Sari tentang hubungan senam hamil dengan karakteristik kala I pada ibu primigravida di RS Sumber Kasih Kota Cirebon Tahun 2013 pada 51 responden, bahwa 78,4% responden mengikuti senam hamil secara teratur. Menunjukan 90% responden mengalami kontraksi uterus normal, 95% responden mengalami tanda-tanda vital normal, 75% responden mengalami lama pembukaan yang kemajuan persalinan baik, 100% responden mengalami penurunan kepala bayi normal.

  Hasil observasi yang dilakukan peneliti kepada 4 orang ibu yang sedang mengalami proses persalinan kala I di kamar bersalin RSIA Hermina, Ibu yang tidak mengikuti senam hamil saat datang kontraksi pada fase laten dan fase aktif cenderung tidak bisa mengatur ritme pernafasan karena gelisah menahan rasa sakit, tidak dapat mengatur pernafasannya dengan baik, tidak tenang, mengalami kecemasan yang berlebihan, dan persalinan lebih dari 14 jam. Hal ini akan berdampak terhadap ibu dan janin. Berdasarkan masih tingginya angka kematian pada ibu saat persalinan, perawat harus terus meningkatkan peran care giver dan edukasi pada pasien agar ibu hamil mempunyai kesadaran yang tinggi dalam mempersiapkan proses persalinan yang aman dan nyaman, salah satunya dengan melakukan senam hamil secara teratur. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan senam hamil dengan efektifitas persalinan kala I pada ibu primigravida

  B. METODE PENELITIAN

  Metode penelitian menggunakan studi korelasi dengan rancangan cross sectional, dengan populasi ibu primigravida yang melakukan senam hamil di RSIA Hermina Pasteur dengan tehnik accidental sampling terhadap 55 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi pada kala I dengan lembar check list tentang kontraksi uterus, lama pembukaan dan penurunan kepala. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square

C. HASIL PENELITIAN

1. Analisa Univariat

  a. Gambaran Senam Hamil pada Ibu Primigravida

  Tabel 1.1: Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Senam Hamil pada Ibu Primigravida di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Pasteur tahun 2015 Senam Frekuensi Persentase (%) Hamil

  Dilakukan 35 63,6% Tidak dilakukan 20 36,4%

  Total 55 100%

  Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat bahwa dari 55 responden, sebagian besar responden melakukan senam hamil sebanyak 35 responden (63,6%).

  b. Gambaran Efektifitas Persalinan Kala I

  Tabel 1.2: Distribusi Frekuensi Efektifitas Persalinan Kala I pada Ibu Primigravida di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Pasteur tahun 2015

Efektifitas Persalinan Frekuensi Persentase (%)

  Efektif 34 61,8% Tidak Efektif 21 38,2%

  Total 55 100%

  Berdasarkan tabel 1.2, dari 55 responden sebagian besar responden terjadi efektifitas persalinan kala I pada ibu primigravida sebanyak 34 responden (61,8%).

2. Analisis Bivariat

Tabel 2.1 : Hubungan antara Senam Hamil dengan Efektifitas Persalinan Kala I pada Ibu Primigravida di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Pasteur tahun 2015 Senam Hamil Efektifitas Persalinan Total OR (95% CI)

   value Efektif Tidak Efektif N % N % N %

  Dilakukan 29 82,9 6 17,1 35 100 14.500 (95% CI : 3,795 – 55,407)

  0,000 Tidak Dilakukan 5 25,0 15 75,0 20 100

  Jumlah 34 61,8 21 38,2 55 100

  Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan nilai  value 0,001 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan efektifitas kala I pada ibu primigravida di RSIA Hermina Pasteur tahun 2015, dengan nilai OR (Odds Ratio) sebesar 14.500.

D. PEMBAHASAN

  Hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan efektifitas kala I pada ibu primigravida. Hal ini menunjukan bahwa ibu hamil yang melakukan senam hamil, memberikan dampak yang lebih efektif pada proses persalinan kala I, dimana ibu hamil akan merasakan kontraksi yang teratur dan progres, lama persalinan tidak lebih dari 14 jam serta penurunan kepala bayi sesuai tahapan dari hodge 1 sampai hodge 5. Senam hamil merupakan salah satu pelayanan prenatal, yang dapat dilakukan ibu hamil selama proses kehamilan sampai dengan menjelang persalinan, dalam penelitian ini senam hamil mampu mempengaruhi efektifitas persalinan kala I. Menurut Irianti, dkk (2014) senam hamil adalah terapi latihan gerakan untuk stamina dan kebugaran ibu selama kehamilan dan mempersiapkan ibu secara fisik maupun mental untuk menghadapi persalinan dengan optimal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Mintarsih (2012), menunjukkan bahwa responden yang mengikuti senam hamil 8 responden yang mengalami lama persalinan kala I < 12 jam sebanyak 7 responden (87,5%). Lama persalinan kala I dapat disebabkan oleh ketidak efektifan pada proses persalinan kala

  I. Ketidak efektifan kala I dipengaruhi oleh kontraksi uterus, lama persalinan dan penurunan kepala. Menurut pendapat Rohani, Saswita dan Marisah (2011), bahwa keefektifan persalinan kala I dinilai melalui : kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi dan durasi, kecepatan pembukaan serviks minimal 1 cm per jam selama persalinan, dan serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin. Efektifitas persalinan kala I pada ibu hamil akan tercapai secara optimal, melalui senam hamil sebagai salah satu upaya preventif dan promotif selama masa prenatal yang dapat diberikan kepada ibu hamil sebagai salah satu alternatif terapi. Bila dicermati lebih lanjut, dalam senam hamil terkandung gerakan yang bertujuan untuk memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul dan ligamen, melenturkan persendian-persendian yang Ibu hamil yang melakukan senam hamil dan teratur maka proses persalinan akan lebih baik dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Kegunaan senam hamil di dalam prenatal care akan menaikkan dan mengurangi terjadinya berat badan bayi lahir rendah, mengurangi terjadinya persalinan prematur. Secara keseluruhan senam hamil akan berdampak pada peningkatan kesehatan wanita hamil. Latihan relaksasi akan sangat membantu menghilangkan ketegangan mental dan fisik ibu hamil sekaligus untuk bayi yang sedang dikandung (Aulia, 2014).Ibu hamil yang menjadi responden dan mengalami efektifitas persalinan kala I ternyata cukup disiplin dalam menjalankan senam hamil, yang dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Pasteur secara rutin yaitu 1 minggu sebanyak 2 kali. Dalam penelitian ini, senam hamil terbukti memiliki dampak positif dalam memperlancar proses persalinan kala I. Tiga komponen inti senam hamil yaitu (latihan pernafasan, latihan penguatan dan peregangan otot, serta latihan relaksasi) ternyata mengandung efek relaksasi pernafasan dan relaksasi otot, komponen ini memberikan mafaat yang besar buat ibu hamil. Saat ibu hamil melakukan latihan pernafasan, khususnya pernafasan dalam, mereka merasakan nafasnya menjadi lebih teratur, ringan dan tidak tergesa-gesa dan panjang. Latihan penguatan dan peragangan otot juga berdampak pada kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi dan durasi, kecepatan pembukaan serviks minimal 1 cm per jam selama persalinan, dan serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin, tahapan persalinan yang sesuai, dari mulai hodge 1 sampai hodge 5. Hasil penelitian ini didukung oleh pernyataan Irianti (2014), bahwa senam hamil menjadikan keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan kekuatan otot dinding perut, otot dasar panggul serta jaringan penyangga yang berfungsi saat bersalin berlangsung. Senam juga meningkatkan kemampuan mengkoordinasi kekuatan kontraksi otot rahim sehingga tercapai hasil optimal menuju jalan lahir dan meningkatkan kesegaran rohani dan jasmani ibu hamil. Senam hamil akan memberikan hasil outcome persalinan yang lebih baik di bandingkan pada ibu

  E. SIMPULAN DAN SARAN

  berhubungan dengan proses persalinan, membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, mengurangi sesak nafas, menguasai teknik- teknik pernafasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada ketenangan (Simkin, Whalley & Keppler, 2008).

  • –ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Menurut peneliti berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara senam hamil dengan efektifitas persalinan kala I (kontraksi uterus, lama peambukaan dan penurunan kepala) pada ibu primigravida di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Pasteur tahun 2015, hal ini bisa disebabkan karena dengan mengetahui manfaat kegiatan senam hamil dan mengikuti senam hamil secara teratur dari gerakan dan latihan senam hamil dapat membantu melenturkan otot-otot rahim terhadap keteraturan kontraksi uterus terutama pada kala I berlangsung alami dan lancar.

  1. Sebagian besar ibu hamil primigravida di RSIA Hermina Pasteur melakukan senam hamil yaitu sebesar 63,6%.

  2. Sebagian besar ibu hamil primigravida di RSIA Hermina Pasteur mengalami efektifitas persalinan kala I yaitu sebesar 61,8%.

  3. Terdapat hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan efektifitas persalinan kala I pada ibu primigravida di RSIA Hermina Pasteur yahun 2015 dengan  value 0,001 dan nilai OR = 14.500. Dari kesimpulan diatas, untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu primigravida pada saat prosess persalinan disarankan agar petugas kesehatan terus melakukan promosi senam hamil dengan cara memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil tentang manfaat senam hamil terhadap ibu dan janin. Pendidikan kesehatan senam hamil dapat dilakukan pada saat ibu hamil melakukan pemeriksaan ANC, atapun dapat dilakukan dikelas kursus prenatal yang diikuti ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

  Aulia, H., & Hindun, S. (2010). Pengaruh Senam Hamil terhadap Proses Persalinan Normal di Klinik YK Madira Palembang. http://eprints.unsri.ac.id/911/1 , Diakses tanggal 23 Januari 2015.

  Brayshaw, E. (2008). Senam Hamil & Nifas Pedoman Praktis Bidan. Jakarta: EGC.

  Departemen Kesehatan RI. (2008). Asuhan Persalinan Revisi 5. Jakarta: JNPK- KR.

  Irianti, B., Halida, E. M., Duhita, F., Prabandari, Yulita, N., Hartiningtiyaswati, S., et al. (2014).

  Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti.

  Jakarta: Sagung Seto. Kementrian Kesehatan RI. (2011). Profil Kesehatan Indonesia 2010. http://www.depkes.go.id , Diakses tanggal 23 Januari 2015.

  Aulia. (2014). Hamil Sehat dengan Beragam Olahraga Ibu Hamil. Jogjakarta: Bukubiru .

  Yogyakarta: Fitramaya. Mintarsih, S. (2012). Efektifitas Senam Hamil terhadap Lama Persalinan Kala I

  Primipara.www.ejournal.stikespku. ac.id/index.php/mpp/article/view/48 /42 , Diakses tanggal 23 Januari 2015.

  Mufdlilah. (2009). Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jogjakarta: Nuha Medika.

  Nursalam. (2011). Konsep Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan.

  Jakarta: Salemba Medika. Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan.

  Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

  (2012). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2010. http://www.depkes.go.id. Diakses tanggal 23 Januari 2015.

  Kusmiyati, Y., Wahyuningsih, H. P., & Sujiyatini. (2009). Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Riyanto, A. (2011). Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Jogjakarta: Nuha Medika.

  Rohani, Saswita, R., & Marisah. (2011).

  Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika. Sari, W. (2014). Hubungan Senam Hamil

  Dengan Karakteristik Kala I Pada Ibu Primigravida Di RS Sumber Kasih Kota Cirebon Tahun 2013.

  Cirebon. Saryono, & Setiawan, A. (2010). Metodelogi

  Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2. Jogjakarta: Nuha Medika.

  Septiastuti, F. (2014). Hubungan Senam Hamil Dengan Penyulit Kala III Pada Ibu Primigravida Di RS Sumber Kasih Kota Cirebon Tahun 2013. Cirebon.

  Simkin, P., Whalley, J., & Keppler, A. (2008).

  Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, & Bayi. Jakarta: Arcan.

  Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

  Jakarta: Alfabeta.

  Survey Demografi Kesehatan Indonesia.

  (2007). Angka Kematian Ibu Melahirkan. http://www.depkes.go.id . Diakses tanggal 23 Januari 2015.

  Suyitno, I. (2012). Menulis Makalah dan Artikel. Jakarta: Refika Aditama

  Wahyuni, S. S. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Senam Hamil dengan Pelaksanaan Senam Hamil di Poliklinik Kebidanan RSUD Cibabat Cimahi tahun 2013. Cimahi.

  Wahyuni, S., Wahyuningsih,

  E., & Wahyuningsih, A. (2012). Pengaruh Senam Hamil terhadap Proses Persalinan pada Primigravida di RSIA Aisyiyah Klaten.http://jurnal.stikesmukla.ac.i d/index.php/motorik/article/downloa d/14/1 , Diakses tanggal 23 Januari 2015.