PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN BALOK HURUF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK PADA KELOMPOK B

JA II (2) (2018)

JURNAL AUDI
Kajian Teori dan Praktik di bidang Pendidikan Anak Usia Dini
http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/jpaud

PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN BALOK HURUF UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK PADA KELOMPOK B
Rosa Erlina Sari1, Purwadi2
Universitas PGRI Semarang
Info Artikel
________________
Sejarah Artikel:
Diterima Agustus 2017
Disetujui November
2017
Dipublikasikan Desember 2017

________________
Keywords:
Beams, Letters,

Reading
________________

Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya kemampuan membaca. Hal ini disebabkan metode yang digunakan guru kurang bervariasi, kurangnya minat anak dalam
membaca, siswa kecenderungan bercanda saat pelajaran sedang berlangsung, maka
akan menghambat perkembangan anak dalam mempelajari kemampuan membaca
siswa. Tujuan penelitian ini adalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Anak menggunakan Alat Permainan Balok Huruf. Penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan membaca anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah lima belas anak dengan menggunakan
teknik deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui instrumen
penelitian setelah kegiatan membaca menunjukkan adanya peningkatan dalam
kegiatan membaca menggunakan balok huruf pada kelompok B di TK Pertiwi 39
Kota Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilakukan dengan dua
siklus diperoleh hasil peningkatan membaca anak yaitu 53,33% pada siklus I dan
86,67% pada siklus II (indikator kinerja tercapai). Dapat disimpulkan bahwa
“Penggunaan Alat Permainan Balok Huruf dapat Meningkan Kemamuan Membaca
anak pada Kelompok B di TK Pertiwi 39 Kota Semarang Tahun Pelajaran
2015/2016. Saran yang dapat peneliti sampaikan, hendaknya guru memberikan

pembelajaran menggunakan balok huruf untuk meningkatkan kemampuan membaca anak, sehingga target pembelajaran tercapai.
Abstract



Alamat

This research is motivated poor reading skills. This is due to the method used by
teachers less varied, lack of interest children in reading, students 'tendency to joke
when the lesson is in progress, it will hinder the development of children in the
study of students' reading ability. The purpose of this study was to Improve
Children's Reading Ability to use tools Beams Letter Games. This research is
expected to improve the reading skills of children. This research is a classroom
action research. The subjects were fifteen children by using qualitative descriptive
technique. The data in this study was obtained through the research instruments
after reading indicates an increase in activity using a beam letter read in group B in
the city of Semarang TK Pertiwi 39 academic year 2015/2016. This research was
conducted in two cycles result is an increase in child reading 53.33% in the first
cycle and 86.67% in the second cycle (indicators of performance achieved). It can
be concluded that the "use of equipment Beams Games Kemamuan Reading the

letters can Meningkan children in Group B in the city of Semarang TK Pertiwi 39
academic year 2015/2016. Suggestions to say, should the teacher give a lesson
using a beam letters to improve the reading skills of children, so that the learning
targets achieved.
Keywords: Beams, Letters, Reading
© 2018 FKIP Universitas Slamet Riyadi
ISSN 2528-3359 (Print)
korespondensi: JL. Sidodadi No. 24
ISSN2528-3367 (Online)
Semarang

E-mail: Rosaerlina12@yahoo.com

83

Rosa Erlina Sari. Penggunaan Alat Permainan Balok Huruf Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Anak Pada Kelompok B TK Pertiwi 39 Kota Semarang
lapangan serta wawancara yang dilakukan
PENDAHULUAN
Pendidikan Taman Kanak-Kanak kepada guru kelas. Gejala diatas ditandai

merupakan salah satu bentuk pendidikan pra dengan adanya ciri-ciri sebagai berikut :
sekolah yang terdapat di jalur pendidikan siswa malas dalam menerima pelajaran di
sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Sebagai kelas, tidak mau mengerjakan tugas
lembaga pendidikan pra-sekolah, tugas utama pembelajaran yang diberikan oleh guru,
Taman Kanak-Kanak adalah mempersiapkan kurangnya minat anak dalam membaca, dan
anak dengan memperkenalkan berbagai siswa kecenderungan bercanda dengan teman
pengetahuan, sikap perilaku, keterampilan saat pembelajaran berlangsung.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh
dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan belajar
yang guru-guru di TK Pertiwi 39 Semarang.
sesungguhnya di Sekolah Dasar. Masa usia Beberapa metode yang biasa digunakan
Taman kanak-kanak adalah masa emas seperti bercerita, pemberian tugas, praktek
tanya
jawab,
karyawisata,
(golden age) dimana pada masa itu anak langsung,
mengalami perkembangan yang sangat pesat. demonstrasi dan bermain peran. Namun,
Masa-masa emas inilah merupakan upaya-upaya yang dilakukan guru belum
masa pendidikan
bagi anak. Dengan mampu mencapai hasil yang optimal. Salah

demikian Taman Kanak-Kanak tidak satu alternatif yang penulis lakukan yaitu
mengemban tanggung jawab utama dalam menerpkan metode permainan balok huruf.
membina kemampuan akademik anak seperti Dengan balok huruf siswa dapat belajar
kemampuan membaca dan menulis. Baca dalam mengenal huruf dan menghubungkan
tulis dimulai dengan dengan perkembangan huruf menjadi kata.
Dengan
melalui
balok
huruf
bahasa (Dickinson dan Tabor, 2001).
Substansi pembinaan kemampuan akademik diharapkan anak akan lebih tertarik dan
minat
anak
untuk
atau
skolastik
ini
harus
menjadi meningkatkan
tanggungjawab utama lembaga pendidikan berpartisipasi dalam proses pembelajarannya.

Dalam rangka mengembangkan persoalan
Sekolah Dasar.
Pendidikan TK yang baik tentunya tersebut, penulis mencoba untuk melakukan
dalam menjalani program-program kegiaatan penelitian tentang bagaimana meningkatkan
membaca
anak
melalui
pembelajaran haruslah memperhatikan faktor kemampuan
bawaan dan faktor lingkungan fisik, sehingga penggunaan alat permainan balok huruf.
Berdasarkan latar belakang masalah
pengembangan
potensi
anak
dapat
menstimulasi secara maksimal. Di TK yang diatas, maka beberapa faktor yang menjadi
berpusat pada anak, pendidikan diharapkan masalah dalam penelitian di identifikasikan
melaksanakan
program
kegiatan sebagai berikut:
Rendahnya kemampuan membaca

pembelajaran yang menunjang aspek-aspek 1.
siswa di kelompok B TK Pertiwi 39
perkembangan anak. Oleh karena itu
Semarang.
lingkungan (termasuk didalamnya orangtua
Metode membaca yang digunakan di
dan guru) sangat memegang peranan penting 2.
kelompok B TK Pertiwi 39 Semarang
dalam hal ini. Lingkungan harus dapat
kurang bervariasi.
menciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat
Sebagian besar peserta didik di TK
memekarkan potensi yang ada pada anak 3.
Pertiwi 39 Kota Semarang kurang
(Depdiknas, 2004).
minat dalam pembelajaran membaca.
Realita di lapangan khususnya di TK
Penerapan membaca dengan media
Pertiwi 39 Semarang menunjukkan bahwa 4.
balok huruf masih jarang diterapkan

terdapat kecenderungan beberapa siswa yang
dalam proses belajar mengajar
kurang dalam kemampuan membaca. Hal ini
khususnya di TK Pertiwi 39 Kota
disebabkan karena kurang bervariasinya
Semarang.
penggunaan metode mengajar, yaitu guru
Penerapan media balok huruf dalam
menggunakan metode lembar kerja. Data ini 5.
membaca
dapat
meningkatkan
diperoleh dari pengamatan langsung di
84

Rosa Erlina Sari. Penggunaan Alat Permainan Balok Huruf Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Anak Pada Kelompok B TK Pertiwi 39 Kota Semarang
perkembangan membaca pada TK mewujudkan bahasa melalui keterampilan
berbahasa yang dimiliki pembaca dan
Pertiwi 39 Kota Semarang.

6.
Kurang
diterapkannya
metode pengetahuannya tentang alam sekitar.
Tahapan
membaca
menurut
pembelajaran yang cocok dan
menarik di TK Pertiwi 39 Kota Finocchiaro dan Bonomo dalam Tarigan
(2008: 18-20) adalah:
Semarang.
1.
Membaca bahan yang telah dipelaji
Pembatasan Masalah
dan mengucapkannya dengan baik
Berdasarkan identifikasi masalah
atau bahan bahan yang mungkin telah
diatas maka penelitian ini hanya membatasi
diingat.
pada penggunaan alat permainan balok huruf

Menyusun kata-kata serta strukturuntuk meningkatkan kemampuan membaca 2.
struktur yang telah diketahui menjadi
anak dengan tema aku di kelompok B TK
bahan dialog atau paragraf yang
Pertiwi 39 Kota Semarang Tahun Pelajaran
beraneka ragam.
2015/2016.
3.
Membaca gambar yang berisi
Perumusan Masalah
sejumlah kata dan struktur yang
Berdasarkan latar belakang yang telah
masih asing atau belum biasa.
dipaparkan diatas maka rumusan masalah
Beberapa spesialis dalam bidang
penelitian ini adalah bagaimana penggunaan 4.
alat permainann balok huruf dapat
membaca menganjurkan penggunaan
teks-teks
sastra

yang
telah
meningkatkan kemampuan membaca anak di
disederhanakan atau majalah-majalah
TK Pertiwi 39 Kota Semarang?
sebagai bahan bacaan.
Tujuan Penelitian
Pada tahap ini bahan bacaan tidak
Penelitian ini secara umum bertujuan 5.
dibatasi.
untuk meningkatkan kemampuan membaca
Menurut seorang pakar Cochrane
siswa menggunakan alat permainan balok
huruf pada peserta didik di TK Pertiwi 39 dalam Aulia (2011: 28-29) perkembangan
dasar kemampuan membaca pada anak usia
Kota Semarang.
4-6 tahun berlangsung dalam lima tahap
Kajian Teori
Menurut Hodgson dalam Tarigan yakni: (1)Fantasi, (2)Pembentukan konsep
(2008: 7) membaca adalah suatu proses yang diri, (3)Membaca gambar, (4)Pengenalan
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca bacaan, (5)Membaca lancar.
Menurut Blanton, dkk dalam Rahim
untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media ka- (2007: 11-12) tujuan membaca mencangkup
ta-kata / bahasa tulis. Suatu proses yang (1) kesenangan, (2) menyempurnakan memmenuntut agar kelompok kata yang merupa- baca nyaring, (3) menggunakan strategi terkan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu tentu, (4) memperbaharui pengetahuannya
pandangan sekilas dan makna kata-kata tentang suatu topik, (5) mengaitkan informasi
baru dengan informasi yang telah
secara individual akan dapat diketahui.
Menurut Anderson dalam Dhieni diketahuinya, (6) memperoleh informasi un(2005: 5.5) memandang membaca sebagai tuk laporan lisan atau tertulis, (7) mengkonsuatu proses untuk memahami makna suatu firmasikan atau menolak prediksi, (8) mentulisan. Sedangkan menurut Klein, dkk dalam ampilkan suatu eksperimen, (9) menjawab
Rahim (2007: 3) mengemukakan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
Leonhardt dalam dhieni, dkk (2005:
definisi membaca mencangkup (1) membaca
merupakan suatu proses, (2) membaca adalah 5.4) berpendapat bahwa membaca sangat
strategis, dan (3) membaca merupakan inter- penting bagi anak. Anak-anak yang gemar
membaca akan mempunyai rasa kebahasaan
aktif.
Menurut Damaianti dalam Harras, yang lebih tinggi. Anak akan berbicara,
dkk., (2003: 3) mengemukakan bahwa menulis dan memahami gagasan-gagasan
membaca merupakan hasil interaksi antara rumit secara lebih baik. Kegemaran mempersepsi terhadap lambang-lambang yang baca harus dikembangkan sejak dini. Sejalan
85

Rosa Erlina Sari. Penggunaan Alat Permainan Balok Huruf Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Anak Pada Kelompok B TK Pertiwi 39 Kota Semarang
dengan pendapat ini Montessori dan Hain- puan dasar merupakan fokus pengembangan
stock mengemukakan bahwa pada usia 4-5 anak usia dini; (4) memberikan kesempatan
tahun anak sudah bisa diajarkan membaca anak bersosialisasi,berkomunikasi dengan
dan menulis. Bahkan membaca dan menulis teman sebaya.
merupakan permainan yang menyenangkan
Pendapat
yang
hampir
sama
bagi anak usia ini.
dikemukakan oleh Soetjiningsih dalam RoliBrowman dalam Wasik (2008: 355) na (2012: 11) yang menyatakan APE adalah:
berpendapat bahwa anak-anak belajar (1) mengembankan aspek fisik, yaitu
mengenali huruf-huruf dan kata-kata dan kegiatan-kegiatan yang menunjang atau meakhirnya menjadi sadar akan hubungan anta- rangsang pertumbuhan fisik anak; (2)
ra bunyi dan huruf dan kata-kata.Anak-anak mengembankan aspek bahasa, dengan melayang berusia dini dapat mempelajari sesuatu tih berbicara, menggunakan kalimat yang
dengan mudah dan cepat.
benar; (3) mengembankan aspek kognitif,
Balok huruf merupakan salah satu yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, benragam dari alat permainan edukatif. Menurut tuk, warna, dll; (4) mengembankan aspek soSoetjiningih dalam Rolina (2012: 6) menga- sial, khususnya dalam hubungannya dengan
takan bahwa alat permainan edukatif adalah interaksi antara ibu dan anak, keluarga dan
alat yang dapat mengoptimalkan perkem- masyarakat.
Menurut Sudono (2000: 8) alat
bangan anak, disesuaikan dengan usianya,
tingkat perkembanganya, serta berguna untuk permaian
berfungsi
untuk
mengenal
perkembangan fisik-motorik (motorik kasar lingkungan dan membimbing anak untuk
dan motorik halus), bahasa, kognitif, dan so- mengenali kekuatan maupun kelemahan
sial.
dirinya. Anak didik secara aktif melakukan
Sedangkan menurut Ruiz dkk. dalam kegiatan permainan dan secara optimal
Asyar (2012: 11) mengatakan alat peraga menggunakan seluruh pancainderanya secara
Kegiatan
atau
permainanyang
digunakan oleh guru untuk member aktif.
penekanan pada informasi, memberikan menyenangkan juga akan meningkatkan
stimulasi perhatian, dan memfasilitasi proses aktifitas sel otak mereka.
Balok huruf yang terdiri dari enam
pembelajaran. Sementara Sanaky dalam
Asyar (2012: 12) mengartikan alat peraga se- sisi yang berisi dengan huruf-huruf yang
bagai suatu alat bantu yang dipergunakan berbeda pada setiap sisinya dirancang
oleh pebelajar untuk memperagakan materi sebagai media pembelajaran dalam rangka
meningkatkan perkembangan membaca.
pelajaran.
Menurut Sudono (2000: 7) alat Permainan balok huruf dapat melatih
permainan adalah semua alat bermain yang kemampuan anak dalam mengenal lambang
digunakan oleh anak untuk memenuhi naluri huruf, kata, dan warna.
Cara bermainnya sangat sederhana,
bermainnya dan memiliki berbagai macam
sifat
seperti
bongkar
pasang, cukup melambungkan balok huruf kemudian
mengelompokkan, memadukan, mencari menyebutkan huruf apa yang muncul.
padanannya,
merangkai,
membentuk, Namun sebelum memulai permainan
mengetok, menyempurnakan suatu desain, hendaknya guru mengenalkan terlebih dahulu
tentang balok huruf tersebut. Seperti balok
atau menyusun sesuai bentuk utuhnya.
Menurut Zaman dalam Rolina (2012: memiliki enam buah sisi, perlihatkan setiap
8) fungsi APE adalah sebagai berikut: (1) sisi dari balok tersebut. Kemudian terangkan
menciptakan suasana bermain yang me- disetiap sisi berisi huruf yang berbeda.
Meningkatkan kemampuan membaca
nyenangkan bagi anak dalam proses pemberian perangsangan indicator kemampuan anak dengan menggunakan metode bermain
anak; (2) Menumbuhkan rasa percaya diri balok huruf akan mampu merangsang anak
dan membentuk citra diri anak yang positif; agar menumbuhkan kemampuan berfikirnya,
mengingatnya,
lebih
(3) memberikan stimulus dalam pemben- kemampuan
perhatiannya,
mampu
tukan perilaku dan pengembangan kemam- memusatkan
86

Rosa Erlina Sari. Penggunaan Alat Permainan Balok Huruf Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Anak Pada Kelompok B TK Pertiwi 39 Kota Semarang
mengembangkan keterampilan sosial anak perkembangan yang sangat pesat, sehingga
dan mengurangi kecemasan pada anak karena diperlukan stimulasi yang tepat agar dapat
bermain merupakan hal yang menyenangkan tumbuh dan berkembang dengan maksimal.
bagi anak.
Anak usia dini adalah sosok individu METODE PENELITIAN
yang sedang menjalani suatu proses Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa
perkembangan dengan pesat dan fundamental
bagi perkembangan yang selanjutnya. TK Pertiwi 39 Semarang sejumlah 5 anak
Menurut Berk dalam Nurani (2009: 6) pada laki-laki dan 10 anak perempuan. Dari
masa ini proses pertumbuhan dan jumlah siswa tersebut memiliki tingkat
perkembangan dalam berbagai aspek sedang kecerdasan intelejensi yang beragam yaitu 5
mengalami masa yang cepat dalam rentang siswa pandai 7 siswa sedang dan lainya yaitu
3 siswa kurang dan tidak pandai.
perkembangan hidup manusia.
Sesuai dengan pasal 28 Undang- Teknik Pengumpulan Data
undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20/ Data
Data penelitian yang dikumpulkan
2003 ayat 1, yang termasuk anak usia dini
adalah anak yang masuk dalam rentang usia berupa informasi tentang kemampuan siswa
0-6 tahun. Menuruta Mansur (2005: 88) anak dalam aspek kemampuan membaca yang
usia dini adalah kelompok anak yang berada terdiri dari (1)anak menghubungkan dan medalam
proses
pertumbuhan
dan nyebutkan tulisan sederhana dengan simbol
perkembangan yang khusus sesuai dengan yang melambangkanya; (2)anak meniru
kembali 4-5 urutan kata; (3)menghubungkan
tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.
Ramli (2005: 185) menyatakan ma- gambar dengan kata; (4)anak membaca
yang
memiliki
kata/kalimat
sa usia Taman Kanak-Kanak (TK) merupa- gambar
kan masa-masa dalam kehidupan manusia sederhana. Data penelitian dikumpulkan dari
yang berentang sejak usia empat tahun sam- berbagai sumber yang meliputi:
pai enam tahun. Masa ini berada pada bagian Wawancara
Wawancara, yaitu mencari informasi
tengah dan masa akhir dalam kehidupan
manusia. Sedangkan Masitoh (2006: 1.16) dengan cara bertanya langsung kepada Inmenyatakan anak usia dini adalah seke- forman atau narasumber, yaitu anak didik TK
lompok anak yang berada dalam proses per- Pertiwi 39 Semarang.
tumbuhan dan perkembangan yang bersifat Observasi
Observasi, yaitu mengamati tempat dan
unik, artinya karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan fisik, motorik, kognitif, atau peristiwa atau kejadian berlangsungnya pemintelektual (daya pikir, daya cipta), sosial- belajaran membaca dengan alat permainan
balok huruf di TK Pertiwi 39 Semarang.
emosional, serta bahasa.
Lebih lanjut, Morrison (2012: 253) Dokumentasi
Dokumentasi, yaitu mencari informamenyatakan anak TK sama seperti anak-anak
lain dalam banyak hal. Mereka memiliki si dengan objek Dokumen atau arsip, antara
karakteristik perkembangan, fisik, dan per- lain berupa satuan bidang pengembangan,
ilaku yang menandakan mereka adalah anak pedoman observasi, dan hasil penilaian anak.
TK (anak-anak usia 5-6 tahun). Namun pada Analisis
Analisis data dalam penelitian tindakan
saat yang sama, mereka memiliki karakteristik yang menjadikan mereka individu- kelas ini menggunakan analisis kuantitatif
dan kualitatif. Terhadap peningkatan keindividu yang unik.
Berdasarkan berbagai sumber di atas mampuan membaca dianalisis secara kuantidapat disimpulkan bahwa anak usia 0-6 tahun tatif dengan memberikan skor (1, 2, dan 3).
yaitu sosok individu yang memiliki karakteristik khusus baik dari segi kognitif, sosial, PEMBAHASAN
emosi, bahasa, fisik maupun motorik, yang Analisis Data
sedang mengalami pertumbuhan dan Tabel 1. Kemampuan Membaca Siklus I
87

Rosa Erlina Sari. Penggunaan Alat Permainan Balok Huruf Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Anak Pada Kelompok B TK Pertiwi 39 Kota Semarang
Indikator

Membaca
dengan
balok huruf
Jumlah

Nilai
Membaca
Baik (3)
Cukup (2)
Kurang (1)

3
Jumlah anak
8
5
2

Presentase
53,7%
33,3%
13,3%

15

100%

Berdasarkan tabel diatas, hasil lembar
observasi tersaji dalam diagram dibawah ini:

Gambar 1. Hasil observasi pada siklus I
Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan
hasil
observasi
kemampuan
membaca
anak
melalui
permainan balok huruf, dapat diketahui
ternyata
baru
53,37%
anak
yang
menunjukkan tingkat kemampuan dalam
membaca.
Tabel 2. Kemampuan membaca anak siklus
II
Indikator

Membaca
dengan
balok huruf
Jumlah

Presentase
53,3%
40%
6,67%

3
Jumlah anak
13
86,7%
2
13,3%
0
0%
15

100%

Gambar 2. Hasil observasi pada siklus II
Berdasarkan
hasil
observasi
kemampuan
membaca
anak
melalui
permainan balok huruf dapat diketahui
bahwa peningkatan membaca anak menjadi
86,67% anak yang menunjukkan kemampuan
membaca anak dalam melakukan permainan.
Berdasarkan hasil penelitian pada
siklus I dan II menunjukkan bahwa
menggunakan permainan balok huruf dalam
kegiatan bermain, dapat meningkatkan
kemampuan membaca anak pada kelompok
B TK Pertiwi 39 Tahun Ajaran 2015/2016.
Hal ini terlihat dari pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti terhadap kemampuan
dalam proses pembelajaran membaca anak
pada peningkatan kemampuan membaca
anak siklus I yang megalami peningkatan
pada siklus II.
Secara umum presentase siswa pada
siklus I masih belum memenuhi indikator
kinerja. Berdasarkan pada kekurangan siklus
I anak masih belum fokus pada penjelasan
yang diterangkan oleh guru. Maka dari itu,
guru berusaha membuat perencanaan yang
lebih menarik pada kegiatan pembelajaran
Presentase
pada silus II. Hal ini dilakukan agar anak
dapat menerima pembelajaran dengan
maksimal.
Pada siklus II tahap pelaksanaannya
guru lebih mengkondisikan anak secara
menyeluruh sebelum pelajaran dimulai.
Kemudian bernyanyi bersama dan guru
menunjukkan bagaimana cara bermain balok
huruf dan hasil permainan merangkai kata
dengan balok huruf sudah menujukkan hasil
yang maksimal.

88

Rosa Erlina Sari. Penggunaan Alat Permainan Balok Huruf Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Anak Pada Kelompok B TK Pertiwi 39 Kota Semarang
Tabel 3. Peningkatan hasil belajar anak
dalam kemampuan membaca antara PENUTUP
siklus I dan siklus II
Berdasarkan ,hasil kegiatan penelitian
Ketera Kondisi
Siklus
tindakan
kelas dalam keseluruhan
Aspek
Siklus I
ngan
Awal
II
pembahasan dan analisis yang telah
Kemam
Baik
26,67%
53,34% 86,67%
dilakukan, dapat dibuktikan bahwa
puan
Cukup
26,67%
33,33% 13,33%
menggunakan permainan balok huruf dapat
memba
meningkatkan kemampuan membaca anak
ca anak
Kuran
46,66%
13,33%
0%
pada kelompok B TK Pertiwi 39 Kecamatan
g
Mijen Kota Semarang Tahun Ajaran
Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai 2015/2016.
yang tuntas pada siklus I belum memuaskan,
Hal ini dapat terlihat dari hasil dalam
meskipun telah mengalami kenaikan pada peningkatan
perkembangan
kegiatan
siklus II. Pada siklus I mengalami ketuntasan penelitian, yaitu pada tahap observasi awal
sebesar 53,34% dan ketidaktuntasan sebesar 26,67% yang meningkat pada siklus I yaitu
33,33%. Sedangkan pada siklus II mengalami 53,33% dan meningkat kembali pada siklus
ketuntasan 86,67% dan tidak mengalami II sebesar 86,67% dengan hasil tersebut maka
ketuntasan sebesar 13,33%.
siklus III tidak diperlukan. Hal tersebut
Berdasarkan
tabel
diatas, didukung oleh teori Soetjiningsih dalam
perkembangan membaca anak pada siklus I Rolina (2012:11) yang menyatakan tujuan
dan siklus II dapat digambarkan dengan alat peraga edukatif adalah : (1)
mengembankan aspek fisik, yaitu kegiatandiagram dibawah ini:
kegiatan yang menunjang atau merangsang
pertumbuhan fisik anak; (2) mengembankan
aspek bahasa, dengan melatih berbicara,
menggunakan kalimat yang benar; (3)
mengembankan aspek kognitif, yaitu dengan
pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna, dll;
(4) mengembankan aspek sosial, khususnya
dalam hubungan dengan interaksi ibu dan
anak, keluarga dan masyarakat.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis tersebut maka
dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian
Gambar 3. Perkembangan Membaca
yang sejalan dengan hipotesis penelitian yang
Hasil yang dicapai ini tentu saja berbunyi bahwa “Meningkatkan kemampuan
sangat dipengaruhi kondisi siswa, seperti membaca anak melalui permainan balok
siswa masih kurang terbiasa melakukan huruf pada kelompok B TK Pertiwi 39
kegiatan secara langsung pada proses Kecamatan Mijen Kota Semarang” dapat
pembelajaran dan kurang fokus saat guru diterima keberadaannya.
sedang menjelaskan. Itulah kelemahan siswa Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
dalam siklus I.
Peningkatan hasil belajar dalam saran yang dapat peeliti sampaikan adalah
siklus II karena adanya penyempurnaan dari sebagai berikut:
Sebaiknya permainan balok huruf dapat
beberapa kekurangan pada siklus I sehingga 1.
diterapkan dalam pembelajaran karena
ketuntasan sebesar 86,67% dan ketidak
permainan balok huruf adalah salah
tuntasannya 13,33%. Dari penjelasan tersebut
satu alternatif media pembelajaran
ada peningkatan kemampuan membaca anak
yang mengajak anak untuk belajar
melalui permainan balok huruf pada
membaca selain itu balok huruf juga
kelompok B TK Pertiwi 39 Kecamatan Mijen
Kota Semarang.
89

Rosa Erlina Sari. Penggunaan Alat Permainan Balok Huruf Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Anak Pada Kelompok B TK Pertiwi 39 Kota Semarang
bermanfaat utuk anak yaitu anak dapat Ramli, M. 2005. Pendampingan Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Demengenal warna.
partemen Pendidikan Nasional.
2.
Sebaiknya guru lebih kreatif dan
inovatif menciptakan permainan dalam Rolina, Nelva. 2012. Alat Permainan
Edukatif Untuk Anak Usia Dini. Yogpembelajaran di TK agar pembelajaran
yakarta: Penerbit Ombak.
lebih menarik dan dapat meningkatkan
kemampuan membaca anak sehingga lavin, Robert E, dkk. 2014. Membaca Membuka Pintu Dunia. Yogyakarta: Pustaka
anak menjadi lebih mengenal bacaan
Pelajar.
yang ada di lingkungan sekitar.
udono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan
Alat Permainan. Jakarta: Grasindo.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia. 2011. Mengajarkan Balita Anda Sugiyono, 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:
Membaca. Yogyakarta: Intan Media.
Alfabeta.
Dhieni, Nurbiana, dkk. 2006. Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta: Uni- Sjiono, Yuliani Nurani. 2009. Pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
versitas Terbuka.
Hasan, Maimunah. 2009. PAUD (Pendidikan Trigan, Henri Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Anak Usia Dini). Yogyakarta: Diva
Bandung: Angkasa.
Press.
http://ejournal.fip.unp.ac.id/index.php/paud/a Wasik, A Barbara dan Carol Seveltd. 2008.
rticle/view/1704/1473
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPA
PT Indeks.
UD/article/view/3342
Musfiroh, Tadkiroatun. 2009. Menumbuh
Kembangkan Baca Tulis Anak Usia
Dini. Jakarta: Grasindo.
Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca
di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.

90

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25