BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 2 Jambangan Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian

  Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi, yaitu penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh 2 orang (Suharsimi Arikunto, 2010: 47). Bentuk kerjasama atau kolaborasi di antara para anggota situasi dan kondisi itulah yang menyebabkan suatu proses dapat berlangsung. Kolaborasi dalam kesempatan ini ialah berupa sudut pandang yang disampaikan oleh setiap kolaborator. Selanjutnya sudut pandang ini dianggap sebagai andil yang sangat penting dalam upaya pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang muncul (Ekawarna, 2013: 11).

  3.2 Setting dan subjek penelitian

3.2.1 Setting Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri 2 jambangan terletak Desa Duro Kelurahan Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Lokasi sekolah ini berdampingan dengan lapangan sepakbola desa duro. Lingkungan sekitar sekolah menjadi pusat aktivitas masyarakat Desa Duro seperti pasar.

  Adapun alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

  Maret April Mei Juni Pelaksanaan No 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Penelitian

  Observasi

  1 Penyusunan proposal 2 dan soal-soal untuk uji validitas Uji validitas soal siklus

  3 1 dan siklus 2 Siklus 1

  4 Perencanaan

  Pelaksanaan Observasi Refleksi Siklus 2 Perencanaan Pelaksanaan

  5 Observasi Refleksi Pelaporan

  6

3.2.2 Subjek Penelitian

  Subjek penelian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Jambangan semester II tahun ajaran 2014/2015. Terdapat 21 siswa pada kelas ini, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Siswa pada kelas ini berasal dari sekitar wilayah Duro, tidak ada siswa yang berasal dari luar kecamatan ataupun luar kota. Siswa kelas ini berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dengan mata pencaharian orang tua yang beragam, ada yang orang tuanya sebagai guru, pedagang, petani, wiraswasta. Keberagaman latar belakang siswa memiliki andil dalam terdapatnya perbedaan kesadaran belajar serta hasil belajar antar siswa. Berdasar informasi yang didapat dari guru kelas (Bapak Suwarto ) masih banyak siswa yang belum tuntas dalam mata pelajaran IPA. Nilai mereka masih di bawah KKM yang di tentukan oleh guru.

3.3 Variabel Penelitian

  Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi.” Variabel penelitian tindakan kelas ini ada tiga yaitu variabel bebas, variabel terikat pertama dan variabel terikat kedua. Variabel bebasnya yaitu pembelajaran dengan pendekatan Discovery Learning (X), variabel terikatnya motivasi dan hasil belajar (Y).

  3.3.1 Variabel Motivasi Belajar

  Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non- intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah belajar, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melaksanakan kegiatan belajar (Sardiman, 2011: 75).

  3.3.2 Variabel Hasil Belajar

  Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan (Juliah dalam Asep jihad dan Abdul Haris, 2012 :15)

  3.3.3 Variabel Model Discovery Learning

  Model Discovery Learning adalah proses pembelajaran untuk menemukan sesuatu yang baru dalam kegiatan belajar-mengajar. Proses belajar dapat menemukan sesuatu apabila pendidik menyusun terlebih dahulu beragam materi yang akan di sampaikan, selanjutnya mereka dapat melakukan proses untuk menemukan sendiri berbagai hal penting terkait dengan kesulitan dalam pembelajaran (Masarudin Siregar dalam Mohammad Takdir ilahi, 2012: 30).

  Langkah-langkah operasional model discovery learning (Abu Ahmadi dan Tri Prasetyo dalam Mohammad Takdir Ilahi, 2012 :87-88) yaitu :

  a. Stimulasi

  b. Identifikasi masalah

  c. Pengumpulan data

  d. Pengolahan data

  e. Pembuktian

  f. Menarik kesimpulan

3.4 Rencana Tindakan

  Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. “Model yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model tahapan p elaksanaan PTK” yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 17). Tahapan pelaksanaan PTK ini terdapat empat tahap meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi dan refleksi.

  Model tahapan-tahapan pelaksanaan PTK dapat dilihat pada tabel 3.1

Gambar 3.1 Model Tahapan-Tahapan Pelakasanaan PTK

  Berdasarkan gambar 3.1 penelitian ini akan dilaksanakan melalui 2 siklus yaitu Siklus I dan Siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan/observasi mengenai jalanya tindakan dalam pembelajaran, setelah tindakan akan dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil ditemukan pada tindakan Siklus I kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki pada Siklus II yang pelaksanaanya sama pada Siklus I. Masing-masing siklus diakhiri dengan evaluasi. Waktu pelaksanaan kedua siklus ini berlangsung pada semester II tahun ajaran 2014/2015.

3.4.1 Siklus 1

  Dalam pelaksanaan siklus 1 secara rinci terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

  1) Perencanaan tindakan,

  menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, diuraikan sebagai berikut: a. Mendiskusikan dengan guru tentang langkah-langkah, model, dan media yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

  b. Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan

  c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  d. Mempersiapkan media yang akan digunakan untuk mengaplikasikan kegiatan percobaan.

  e. Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan dan dikembangkan, yaitu: lembaran-lembaran evaluasi dan instrumen lain berikut kriteria penilaian dan kunci jawaban yang akan disiapkan dan dikembangkan.

  f. Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran

  2) Pelaksanaan tindakan

  berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti, observer, dan siswa dalam pembelajaran. Uraian dari tahapan pelaksanaan adalah sebagai berikut:

  a. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dalam tahap ini kegiatan pembelajaran yang dirumuskan diaplikasikan dalam kelas. Dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

   Guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model Discovery Learning  Langkah pembelajaran diawali dengan pengeksplorasian pengetahuan awal siswa mengenai materi cahaya, kemudian menyebutkan sifat-sifat cahaya. Pada langkah ini, guru sebagai motivator membangun motivasi siswa.

   Guru memberikan penjelasan sedikit tentang materi, kemudian memberikan pertanyaan kepada siswa berhubungan dengan materi yang disampaikan.

   Siswa bekerja dalam kelompok untuk melakukan percobaan berkaitan dengan sifat-sifat cahaya. Kegiatan percobaan ini dilakukan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep-konsep dalam materi sifat-sifat cahaya sehingga lebih memahami materi tersebut.

   Siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatannya berupa laporan sederhana.  Salah satu perwakilan siswa mempresentasikan masing-masing hasil percobaan yang telah dilakukan kelompoknya.  Pada akhir pembelajaran, pembelajaran ditutup dengan menyimpulkan dan merespon kegiatan yang telah dialami. Tahap ini merupakan salah satu bentuk konfirmasi dalam pembelajaran.

  3) Pengamatan,

  menggambarkan mengenai pengamatan observer terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan siswa. Mengobservasi kesesuaian rencana dengan aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar serta mengobservasi ketercapaian indikator kognitif dan indikator afektif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh observer dengan menggunakan instrument yang telah disiapkan untuk siswa.

4) Refleksi,

  dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan proses belajar mengajar pada siklus I. Kekurangan dapat diperbaiki pada siklus berikutnya Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus. Apabila pada siklus II belum juga mengarah kepada perubahan proses pembelajaran dan hasil belajar maka dapat dilakukan siklus III. Siklus dapat dihentikan jika hasil belajar yang diinginkan telah tercapai.

3.4.2 Siklus II

  Tindakan pada siklus 2, dilakukan berdasarkan perencanaan dan perbaikan dari hasil refleksi siklus I. Prosedur langkah-langkah siklus ke dua sama seperti siklus pertama. Apabila siklus kedua sudah selesai sedangkan hasil belajar belum sesuai dengan rencana dan tindakan, maka dapat dilanjutkan ke siklus ketiga, yang cara dan tahapannya sama dengan siklus pertama dan kedua.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, maka ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu:

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

  Terdapat dua jenis pengumpulan data yang diperlukan yaitu :

  1. Peningkatan pembelajaran IPA melalui penerapan Model Discovery Learning

  Data ini dikumpulkan melalui lembar observasi mengenai aktivitas siswa dan pendidik selama kegiatan belajar mengajar dikelas, dan dokumentasi pembelajaran yang diambil oleh observer yang kemudian dianalisis secara deskriptip.

  2. Data peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa Data ini dikumpulkan melalui penggunaan lembar observasi aktivitas selama melakukan kegiatan praktikum, penilaian produk yang dibuat siswa yang menjadi sampel dalam penelitian dan tes yang dibuat oleh pendidik dalam penelitian ini. Data ini kemudian dianalisis secara deskriptif.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Untuk mendapatkan data yang diperlukan disusun instrumen dalam bentuk tes, lembar angket dan observasi.

  1. Tes dan lembar angket Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan, misalnya: melingkari salah satu huruf pilihan jawaban, mencoret jawaban, menjawab secara lisan, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2013 :67).

  Kisi-kisi lembar angket motivasi dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar angket motivasi

  No. Aspek Indikator No. item Jumlah

  1. Perhatian

  a. memperhatikan kegiatan 8, 10, 13,

  5 pembelajaran yang berlangsung 14, 16 b. memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan

  2. Kepercayaan Keyakinan terhadap kemampuan yang 1, 2, 5,

  5 diri dimiliki 12, 15

  3. Kepuasaan Kepuasaan terhadap hasil yang 3, 4, 6, 7,

  6 diperoleh 9, 11 Kisi-kisi soal evaluasi IPA siklus I dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Evaluasi IPA Siklus 1 Bentuk Jumla Kompetensi Indikator (Nomor soal) Standar Kompetensi

  h

Dasar Penilaian

Soal

  Pilihan ganda

  6. Menerapkan sifat-

  6.1Mendeskri

  1. Mendiskripsik 1, 8, 10, 11, 18

  5 sifat cahaya melalui psikan sifat- an sifat

  • – sifat kegiatan membuat suatu sifat cahaya cahaya dalam
karya/model kehidupan sehari-hari

  2. Menjelaskan 3, 4, 7, 9, 14,

  6 sifat-sifat 15 cahaya (dapat merambat lurus, dapat menembus benda bening, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan).

  3. Mendemontras 2, 6, 12, 16

  4

  • – ikan sifat sifat cahaya yang mengenai berbagai benda.

  4. Pemanfaatan 5, 13, 17, 19,

  5 sifat-sifat 20 cahaya dalam kehidupan sehari-hari

  

Jumlah soal

  20 Kisi-kisi soal evaluasi IPA siklus II dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Evaluasi IPA Siklus 1I Bentuk Jumla Standar Indikator Kompetensi Dasar (Nomor soal) h Kompetensi Penilaian Pilihan ganda Soal

  6. Menerapkan

  6.2 Membuat suatu

  1.Membuat 3, 8, 10, 13,

  6 sifat-sifat cahaya karya/model,mis periskop dan lup 15, 19 melalui kegiatan alnya periskop melalui membuat suatu atau lensa dari percobaan dengan dengan menerapkan menentukan alat sifat-sifat dan bahan yang cahaya sesuai

  2.Menyebutkan 2, 4, 6, 7, 12,

  6 alat optik yang 18 dapat membantu penglihatan. 3,Menyebutkan 1, 5, 9, 11, 14,

  8 manfaat alat 16, 17, 20 optik dalam kehidupan sehari-hari.

  Jumlah soal

  20

  2. Lembar Observasi Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar di kelas dengan peneran Model

  Discovery Learning Instrumen ini digunakan oleh observer untuk siswa.

   Kisi-kisi Lembar observasi guru dapat dilihat pada tabel 3.5

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru

Nomor

  No Aspek Indikator Soal

  1 Kegiatan

  1. Guru mengajak siswa berdoa 1-5 Awal

  2. Guru melakukan presensi

  3. Guuru memeriksa kerapian dan mengkondisikan kelas untuk siap mengikuti pelajaran 4. Guru melakukan kegiatan apersepsi.

  5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran materi yang akan dipelajari hari ini.

  2 Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning.

  2. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

  3. Guru membagikan alat, bahan serta LKS untuk melakukan percobaan

  4. Guru membimbing siswa dalam menemukan berbagai informasi.

  5. Guru membimbing siswa dalam melakukan kerja kelompok.

  6. Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi dari sumber dan media pembelajaran yang disediakan oleh guru.

  7. Guru membimbing siswa untuk menyajikan hasil diskusi masing-masing kelompok.

  8. Guru mengatur jalannya presentasi dari masing-masing kelompok.

  9. Guru membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi mereka di depan kelas.

  10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menaggapi hasil presentasi.

  11. Guru membahas hasil presentasi 6-24

  3 Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan evaluasi.

  2. Guru memberi tindak lanjut 3. Guru mengakhiri pembelajaran.

  25-27

   Kisi-kisi Lembar observasi guru dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa.

  7. Siswa secara tanggung jawab mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

  Learning apabila :

  Dalam penelitian ini, peneliti mengukur tingkat keberhasilan dari penelitian yang dilakukan dalam mata pelajaran IPA dengan model Discovery

  2. Siswa menyampaikan pendepatnya tentang pembelajaran yang telah dilakukan 25-27

  1. Siswa mengerjakan soal evaluasi tanpa mengganggu temannya.

  3 Kegiatan Penutup

  6-24

  8. Siswa aktif memberi tanggapan kepada kelompok yang sedang presentasi.

  6. Siswa aktif dalam membuat laporan.

  No Aspek Indikator Nomor Soal

  5. Siswa aktif dalam pengumpulan informasi.

  4. Siswa saling bekerja sama dalam bekerja kelompok.

  3. Siswa aktif bekerja dalam kelompok.

  2. Siswa bekerja dalam kelompok dengan antusias.

  1-5 2 Kegiatan Inti 1. Siswa aktif dalam pembelajaran.

  3. Siswa tidak bergurau saat guru menjelaskan.

  1. Siswa berdoa bersama guru 2. Siswa mendengarkan penjelasan guru.

  1 Kegiatan Awal

3.6 Indikator Kinerja

  1. Secara keseluruhan motivasi belajar siswa saat mengikuti mata

  pelajaran IPA meningkat menjadi motivasi tinggi

  2. Hasil belajar seluruh siswa atau 100% mencapai atau melebihi KKM yang ditentukan yaitu 70

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes

3.7.1 Uji Validitas Sebuah Tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak di ukur.

  Jika data yang dihasilkan oleh instrumen benar dan valid, maka instrumen yang digunakan tersebut juga valid (Suharsimi Arikunto, 2013 ;73). Untuk melihat suatu instrumen tersebut valid atau tidak dengan menggunakan program SPSS 20.0 dapat dilihat pada kolom

  

Corrected Item-Total Correlation . Dengan tujuan untuk mengukur ketepatan

instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.

  Tingkat validitas instrumen menurut Suharmi Arikunto (2013: 89) dapat dilihat pada tabel 3.7

Tabel 3.7 Tingkat Validitas Instrumen

  

Besarnya Nilai r Keterangan

  Validitas sangat tinggi 0,8≤r≤1

  Validitas tinggi 0,6≤r≤0,79

  Validitas cukup 0,4≤r≤0,59

  Validitas rendah 0,2≤r≤0,39

  Validitas sangat rendah 0,0≤r≤0,19 Hasil uji validitas siklus I dapat dilihat pada tabel 3.8

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Siklus I

  

No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Valid Tidak Valid

1.

  6. Menerapkan sifat- sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

  6.1Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 23, 25, 26, 27, 28, 30

  5, 18, 21, 22, 24, 29.

  Dari data di atas dapat diketahui soal yang valid adalah 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 23, 25, 26, 27, 28, 30 dan tidak valid adalah 5, 18, 21, 22, 24, 29.

  Hasil uji validitas siklus II dapat dilihat pada tabel 3.9 Tabel 3.9

  Hasil Uji Validitas Siklus II

No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Valid Tidak Valid

1.

  6. Menerapkan sifat- sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

  6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya

  2, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 25, 27, 28, 29,

  30 1, 3, 8, 10, 13, 18, 22, 24, 26. Dari data di atas dapat diketahui soal yang valid adalah 2, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 30 dan tidak valid adalah 1, 3, 8, 10, 13, 18, 22, 24, 26.

3.7.2 Uji Reliabilitas

  Realibilitas berarti dapat dipercaya . Tes tersebut dapat dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tepat apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketepatan. Dengan kata lain, jika kepada para siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan yang sama dalam kelompoknya (Suharsimi Arikunto, 2013: 74)

  Tahapan uji reliabilitas ini menggunakan program SPSS 20.0 for windows

  

(statistical product and service solutions). Tingkat reliabilitas dapat dilihat pada

  tabel 3.10

Tabel 3.10 Koefisien Reliabilitas dan Kategori

  Koefisien Realibilitas Kategori

  Tidak reliabel α≤0,7

  Dapat diterima 0,7≤α≤0,8

  Reliabel bagus 0,8≤α≤0,9

  Reliabel memuaskan 0,9≤α≤1,0

  Hasil Uji reliabilitas siklus 1 dapat dilihat oada tabel 3.11

   Tabel 3.11

Reliability Statistics

  

Cronbach's Alpha N of Items

,909

  30 Dari hasil uji realibilitas pada siklus I didapat koefisien alpha 0,909 yang artinya instrument memiliki tingkat realibilitas memuaskan. Hasil uji reliabilitas siklus II dapat dilihat pada tabel 3.12

   Tabel 3.12

Reliability Statistics

  

Cronbach's Alpha N of Items

,879

  30 Dari hasil uji realibilitas pada siklus I didapat koefisien alpha 0,879 yang

  artinya instrument memiliki tingkat realibilitas bagus

3.8 Pengolahan dan Analisis Data

  Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian pada kelas V SDN 2 Jambangan adalah data yang berupa angka/data kuantitatif dengan cara membandingkan nilai tes pra siklus, nilai siklus I, nilai siklus II, skor nilai observasi KBM siswa, dan juga data kualitatif yang berupa hasil observasi KBM guru.

  Analisis hasil belajar IPA siswa dilakukan dengan menghitung persentase ketuntasan belajar IPA secara klasikal dan rata-rata nilai siswa. perhitungan nilai tes evaluasi hasil belajar mata pelajaran IPA berpedoman pada perhitungan rumus sebagai berikut : Keterangan: x = nilai tes evaluasi hasil belajar IPA ∑ S = jumlah skor ∑ SM = jumlah skor maksimum.

  Sementara itu untuk mengukur skor motivasi digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: x = skor motivasi belajar IPA ∑ S = jumlah skor ∑ SM = jumlah skor maksimum.

  Sementara itu untuk mengukur nilai rata-rata siswa digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan:

  = nilai rata-rata = jumlah nilai semua siswa yang diperoleh

  N = jumlah siswa Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut:

  Keterangan: KB = ketuntasan belajar NS = jumlah siswa yang diatas KKM (nilai ≥ 76) N = jumlah siswa

  Analisis hasil observasi KBM/keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media dilakukan dengan menghitung persentase jumlah pencapaian skor secara klasikal. Rumus persentase hasil observasi KBM/keterlibatan siswa adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Make A Match terhadap Mata Pelajaran IPA Kelas V di SD N Kalinegoro 5 Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 77

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dengan Media Gambar Siswa Kelas III SD Negeri Purwore

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA di SD 2.1.1.1 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make

0 0 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting dan Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe M

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Ma

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dengan Media Gambar Siswa Kelas III SD Negeri Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dengan Media Gambar Siswa Kelas III SD Negeri Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester

0 0 198

MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII A SMP STELLA MATUTINA SALATIGA TAHUN AJARAN 20162017 MELALUI TEKNIK TOKEN ECONOMY ARTIKEL TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Komunikasi In

0 0 17

DAMPAK PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS TERHADAP KORBAN PELECEHAN SEKSUAL) ARTIKEL TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Pelecehan Seksual terhadap Perilaku Sosial: Studi Kasus terhadap K

0 0 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 2 Jambangan Kabupaten Groboga

0 0 11