4.1.1 Rencana Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perbandingan Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa pembahasan mulai dari kegiatan

  perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan observasi serta refleksi. Pada bab ini juga akan membahas mengenai hasil analisis data serta pembahasannya akan dijelaskan dalam uraian berikut:

  Deskripsi Siklus I

  1.1

4.1.1 Rencana Tindakan

  Rencana pelaksanaan pembelajaran akan dijelaskan sehingga dapat diketahui dengan jelas perbandingan antara prasiklus, siklus 1 dan siklus II. Dengan begitu seberapa besar peningkatan tiap-tiap siklus dan keberhasilan penelitian dapat dengan mudah diketahui. Model tindakan pada penelitian tindakan kelas ini berupa meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran

  

problem based learning pada pembelajaran matematika. Pelaksanaan tindakan

  pada tiap siklus meliputi persiapan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi.

  Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus I peneliti melakukan perencanaan sebagai berikut: Peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas tentang prosedur penelitian dan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model problem based learning, Menyusun RPP pelajaran matematika dengan materi pecahan dan perbandingan yang digunakan untuk pegangan guru dalam proses pembelajaran agar lebih efektif, efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran, Peneliti merancang RPP dengan materi pokok perbandingan. Setelah peneliti menyusun RPP, kemudian RPP tersebut didiskusikan dengan guru kelas.

  Sebelum dilaksanakan, RPP tersebut diajukan kepada Kepala Sekolah untuk ditandatangani. Dengan ditandatanganinya RPP tersebut oleh Kepala Sekolah maka RPP tersebut baru dapat dilaksanakan oleh peneliti dalam kegiatan pembelajaran, Peneliti menyiapkan instrument penelitian yaitu berupa lembar observasi yang mencakup semua hal yang dilakukan oleh guru atau aktivitas guru. Selain lembar observasi untuk guru, lembar observasi untuk siswa juga disiapkan. Lembar observasi siswa tersebut digunakan untuk mengamati tindakan atau susunan tes yang akan digunakan dalam penelitian pada siklus I, Menyiapkan media (alat peraga) untuk pelaksanaan pembelajaran problem based learning, materi pelajaran buku matematika kelas V, silabus kelas V.

  Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan langkah model pembelajaran Problem Based Learning. Untuk mengetahui penerapannya di kelas, peneliti menyiapkan lembar observasi.

  Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi oleh observer dengan cara memberikan tanda centang (v). kolom yang tersedia yaitu kolom “Ya” jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran, serta kolom “Tidak” yang tidak diimplimentasikan didalam kegiatan pembelajaran.

1.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Berdasarkan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, pelaksanaan tindakan Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dimana pada pertemuan I dan II akan dilakukan observasi oleh observer.

  Hasil pelaksanaan tindakan siklus I secara garis besar dapat dilihat pada tabel 14 yang akan diuraikan secara rinci:

  √ √

  √ √

  21. Siswa mengerjakan lembar kerja sesuai dengan petunjuk.

  √ √

  19. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru √ √ 20. Siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing.

    17. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran.   18. Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru.  

  16. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya.

    15. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.  

  14. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan materi yang telah dipelajari.

  13. Guru bersama-sama dengan siswa membahas penyelesaian masalah.

  √ √

  12. Guru mengatur jalannya presentasi dari masing-masing kelompok.

  11. Guru mendampingi siswa menyiapkan karya yang sesuai seperti membuat laporan dan berbagai tugas dengan temannya

  10. Guru memfasilitasi siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya laporan yang sesuai seperti membuat laporan dengan teman sekelompoknya.

  9. Guru membimbing siswa untuk mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

  8. Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk merancang pembelajaran.

  Tabel 14

  √ √

  7. Guru melakukan motivasi pembelajaran dengan mengorientasikan siswa pada masalah.

  √ √

  6. Guru memberikan permasalahan kepada siswa sesuai dengan model problem based learning.

  √ √ 5. Guru membagi siswa kedalam kelompok. √ √

  4. Guru menyampaikan tujuan dalam kegiatan pembelajaran.

  √ √

  3. Guru memberikan kesempatan siswa menjawab apersepsi.

  √ √ 2. Guru melakukan apersepsi. √ √

  1. Guru mempersiapkan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran.

  I II

  

No. Aspek yang diamati Siklus I

  Hasil observasi siklus I

  33 Siklus Pertama (4x35 menit) Pelaksanaan pembelajaran matematika pada siklus 1 dengan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning yang dilaksanakan melalui 2 kali pertemuan. Materi pokok pada siklus I adalah Pecahan dan Perbandingan dengan Standar Kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dan Kompetensi Dasar 5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala sedangkan indikatornya 5.4.1 Mendesripsikan arti perbandingan. Berikut ini akan dibahas tahapan pelaksanaan pembelajaran model problem based learning.

  29. Siswa yang tidak presentasi menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain yang sedang presentasi.

  Jumlah

  33 Siswa menyimak informasi mengenai pembelajaran selanjutnya yang disampaikan guru.

  √ √ 32. Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi.  

  31. Siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari.

  √ √

  30. Siswa dengan bimbingan guru membahas penyelesaian masalah dengan materi perbandingan.

  √ √

   

  oleh guru.

  28. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompk di depan kelas.

  √ √

  27. Siswa membuat laporan dan berbagi tugas dengan temannya, untuk didiskusikan bersama dengan anggota kelompok.

  √ √

  26. Semua siswa aktif dalam kegiatan diskusi bersama dengan kelompok.

  25. Siswa dalam kelompok mengumpulkan informasi sesuai dengan topik permasalahan yang dihadapi setiap kelompok.

  24. Antusias dalam bekerjasama dengan teman √ √

  23. Siswa bertanya apabila mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika “perbandingan” √ √

1. Pertemuan pertama

  Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa, 17 Februari 2014, dimulai pada jam 07.00

  • – 08.20, siswa yang mengikuti adalah 28 siswa. pada pertemuan ini guru membahas mengenai materi perbandingan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada awal pembelajaran guru melakukan pendahuluan de dengan alokasi waktu 10 menit yang terdiri dari berdoa bersama, memberi salam, mengabsen siswa, mengajak siswa untuk berdinamika dengan menyanyikan lagu”bintang kecil dan balonku”, dan memberikan apersepsi yaitu mengajak siswa untuk mengingat kembali mengenai arti perbandingan.

  Kegiatan selanjutnya yaitu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan melalui model problem based learning. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 6 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, kemudian siswa mengerjakan soal perbandingan dan melakukan percobaan, siswa bekerja dalam kelompok mencari pemecahan masalah yang disampaikan oleh guru(lembar kerja kelompok terlampir). Guru melakukan pengamatan mandiri dan kelompok, yaitu dengan guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah peerbandingan.

  Kemudian bagi siswa yang tugasnya sudah selesai guru mempersilakan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok yaitu dengan siswa melaporkan hasil diskusi kelompok dan kelompok lain mendengarkan dan menanggapinya, siswa mengajukan pertanyaan pada kelompok yang presentasi, siswa mendengarkan penjelasan atau klarifikasi dari guru tentang perbandingan, guru membimbing siswa untuk membuat catatan sederhana. Setelah itu guru menganalisis dan mengevaluasi proses mengtatasi masalah yaitu dengan guru meluruskan kesalahan dan mengevaluasi hasil kerja siswa dalam kelompok dan guru bersama-sama siswa bertanya jawab mengenai pembelajaran pada hari ini.

  Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I, guru kelas V selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang sudah peneliti sediakan

  Pertemuan ke-2

  Pelaksanaan pada pertemuan ke-2 pada hari rabu, 18 Februari 2015 dilaksanakan selama 2 jam pelajaran yaitu pada jam pertama sampai jam ke 2 siswa yang mengikuti pembelajaran berjumlah 28 siswa. Dalam pertemuan ini guru membahas tentang perbandingan dan pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi. Berikut ini disajikan langkah-langkah sesuai dengan model pembelajaran problem based learning.

  Guru melakukan pendahuluan dengan alokasi waktu 10 menit diawali dengan doa bersama, memberi salam, persensi siswa dan memberikan apersepsi yaitu bertanya tentang materi yang lalu dilanjutkan membahas materi yang sebelumnya telah dipelajari.

  Pada pertemuan ini guru menginformasikan tentang cara melakukan hitung perbandingan yang dengan menggunakan perlengkapan para siswa misalnya bolpoin warna hitam dengan bolpoin warna biru. Kemudian guru meminta siswa untuk kembali membentuk kelompok yang pada pertemuan pertama masing-masing siswa sudah mempunyai kelompok sendiri-sendiri. Memberikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan yaitu dengan menunjukkan beberapa bentuk gambar serta soal perbandingan yang harus mereka pecahkan, kemudian guru meminta siswa untuk memecahkan masalah yang ada pada gambar dan soal perbandingan tersebut. siswa bekerja dalam kelompok mencari pemecahan masalah yang disampaikan oleh guru(lembar kerja kelompok terlampir). Guru melakukan pengamatan secara kelompok dan mandiri yaitu dengan guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah perbandingan.

  Kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas yaitu dengan siswa melakukan presentasi dengan menjelaskan cara mengerjakan soal perbandingan, siswa mengajukan pertanyaan pada kelompok yang presentasi membimbing siswa untuk membuat catatan sederhana. Setelah itu guru menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah yaitu dengan meluruskan kesalahan dan mengevaluasi hasil kerja siswa dalam kelompok dan guru bersama-sama siswa bertanya jawab mengenai pembelajaran pada hari ini.

  Pada siklus I pertemuan II ini kegiatan pembelaajran sudah berjalan dengan baik. Siswa juga mengerjakan soal tes evaluasi siklus I dengan baik pula.

1.1.3 Hasil Tindakan Siklus I

  Hasil belajar siswa diperoleh saat pembelajaran telah selesai dilaksanakan yaitu pada pertemuan ke II siklus I, pada pertemuan ke II siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu berupa pilihan ganda sesuai dengan materi yang dipelajari oleh siswa yaitu mulai soal pada saat pertemuan I dan pada saat pertemuan ke II. Dan soal pilihan ganda juga sudah diujikan di kelas tinggi yaitu di kelas 6 dan ke 20 soal tersebut sudah di uji validitas dan reliabilitasnya.

  Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran matematika SD Negeri Suruh 02 adalah 68. Berdasarkan hasil tindakan siklus I yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi siklus I adalah

  Tabel 15 Hasil Belajar Pada Siklus I

NO NIS NAMA SISWA NILAI SIKLUS

  1 1 3190 ASI

  70 2 3191 DK 65 3 3244 AAW 55 4 3245 ANW 70 5 3246 AAR 50 6 3247 ABMS 68 7 3248 AAN 95 8 3249 ARS 68 9 3250 APR 70 10 3252 BWS 68 11 3253 DK 68 12 3255 ESD 70 13 3256 EB 62 14 3257 EA 68 15 3258 EIW 70 16 3259 FS 75 17 3260 KA 85 18 3261 LN 65 19 3263 MRAM 50 20 3265 MLK 50 21 3266 NHA 60 22 3268 TA 85 23 3269

  VF

  75 24 3270

  VPN

  90 25 3275 RNA 75 26 3311 ZA 80 27 3312 DS 80 28 3336 RCK

  68 Jumlah Nilai 1955 Rata-Rata 69,8148

  KKM

  68 Keterangan JML Tuntas

  20 Belum Tuntas

  8 Tabel 15, merupakan nilai hasil belajar siklus I dari 28 siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 pada matematika perbandingan, yang dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2015 Semester II tahun ajaran 2014/2015. Dari grafik diatas terlihat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning pada mata pelajaran matematika materi perbandingan kelas V semester II SD Negeri Suruh 02 tahun ajaran 2014/2015. Dari hasil evaluasi belajar siswa pada siklus 1 perlu diperbaiki dan lebih ditingkatkan. Karena masih banyak siswa yang belum bisa mencapai syarat KKM. Terdapat 20 siswa yang hasil belajarnya meningkat, dan rata-rata peningkatan hasil belajar siswa sudah cukup baik.

  

Tabel 16

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

No Peningkatan Jumlah Siswa Jumlah %

  1 Meningkat 20 75,00

  2 Belum menigkat 8 25,00 Jumlah 100

  Tabel 16 menunjukkan jumlah peningkatan hasil belajar siswa siklus I pada mata pelajaran matematika perbandingan dari 28 siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 Semester II sebanyak 20 siswa atau 75,00% yang hasilnya belajar meningkat sedangkan yang belum meningkat sebanyak 8 siswa atau 25,00%.

  PERSENTASE KETUNTASAN HASIL BELAJAR SIKLUS I Tidak Tuntas

  25% Tuntas 75%

  

Gambar I : Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

1.1.4 Refleksi

  Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil belajar matematika sudah mengalami peningkatan, tetapi masih ada peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 68. Dan dalam proses pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi ada beberapa hal yang perlu perbaikan. Hal tersebut adalah belum semua siswa pandai dalam kelompok mau membantu temannya yang belum paham, siswa dalam kelompok ada yang berbicara sendiri dengan temannya, ada pula siswa yang tidak mau bekerjasama dalam kelompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil bekerjasama atau hasil kerja kelompok dan hasil pengerjaan soal dimana siswa yang memperoleh nilai diatas 68 ada 20 siswa, dan yang mendapat nilai dibawah 60 ada 8 siswa.

  Berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan. Rata-rata pra siklus 64,15 pada siklus I meningkat menjadi 69,81. Dengan demikian siklus I ada peningkatan sebesar 5,66 pada pembelajaran matematika perbandingan semester II tahun ajaran 2014/2015.

  Meskipun sudah mengalami peningkatan, namun hasil tersebut belum optimal,karena masih ada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 68 sebanyak 8 siswa.

  Sedangkan kegiatan pembelajaran ini dapat dilihat dari hasil observasi bahwa :

  1. Perhatian siswa terhadap materi pelajaran matematika perbandingan belum maksimal, karena masih ada siswa yang bicara sendiri ketika guru menjelaskan. Walau tidak semuanya berbicara tapi dengan adanya siswa 1 atau 2 yang berbicara itu akan mengganggu daya konstrasi siswa yang mendengarkan dan yang fokus mengikuti pelajaran matematika perbandingan.

  2. Aktifitas siswa terhadap penggunaan alat peraga yang ditunjukkan oleh guru cukup menarik perhatian siswa.

  3. Aktivftas siswa dalam bertanya sangat kurang, sehingga pembelajaran terkesan kurang hidup.

  4. Aktifitas siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru, sudah cukup baik, karena tanpa guru menunjuk mereka sudah mengajukan tangan mereka untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

  5. Dalam mengerjakan soal, masih banyak siswa yang menengok kanan kiri mencari bantuan dari teman.

  6. Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran problem based learning belum berjalan lancar, dari 6 kelompok yang telah dibentuk oleh guru, hanya 4 kelompok yang lancar dan dalam kelompok mereka saling bantu membantu dan saling mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru, misalkan guru memberikan beebrapa soal untuk dipecahkan setiap kelompok dan kelompok tersebut membagi tugas mereka dan yang mengerjakan itu tidak terfokuskan pada 1 anak saja tapi semua juga ikut mengerjakan jadi dalam kegiatan pembelajaran problem based learning sudah cukup baik. Sedangkan 2 kelompok yang lain belum aktif artinya dalam kelommpok- kelompok tersebut banyak yang berbicara diluar kontek pembelajaran, dan para siswa tersebut hanya mengandalkan 1 siswa untuk mengerjakan soal matematika perbandingan.

  7. Kinerja guru dalam mengajar belum maksimal.

  8. Peneliti belum dapat menciptakan suasana yang dapat mengaktifkan seluruh siswa.

  9. Inisiatif siswa untuk maju belum ada, dan masih dipacu oleh guru. Hasil Evaluasi Siswa

  Hasil evaluasi siswa pada siklus 1 sudah cukup baik dan meningkat. Hal ini dibuktikan dari 28 siswa, yang belum mencapai KKM hanya 8 anak dan yang sudah mencapai KKM ada 20 anak.

  Dari permasalahan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.

1.2 Deskripsi Siklus II

  Berdasarkan catatan perbaikan pada siklus I terkait dengan adanya kekurangan dan kelebihan yaitu berdasarkan kekurangannya belum semua anggota kelompok terlibat aktif dalam kegiatan diskusi. Sedangkan kelebihannya nilai rata-rata siswa kelas V sudah mencapai KKM tapi belum cukup memuaskan. Maka untuk meningkatkan hasil belaajr siswa, peneliti melakukan perbaikan di siklus II.

  Pada siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan 1 hari selasa tanggal 24 Februari 2015, pertemuan II hari rabu tanggal 25 Februari 2015. Pada pertemuan pertama akan membahas operasi hitung dengan menggunakan perbandingan dua hal, dan pertemuan kedua membahas hitung perbandingan dua hal.

  Materi yang disampaikan dalam siklus II ini merupakan kelanjutan materi pada siklus I pecahan dalam masalah perbandingan dana skala. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam siklus II berdasarkan hasil dari pelaksanaan yang dilakukan siklus I adalah sebagai berikut:

4.2.1 Rencana Tindakan

   Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I maka peneliti

  melanjutkan kesiklus yang ke dua. Berdasarkan temuan permasalahan dan hasil refleksi dan ketika melihat kekurangan-kekurangan dan keberhasilan pada siklus I, maka guru kemudian menyusun Rencana Perbaikan pembelajaran (RPP) pada siklus ke-2 dengan mata pelajaran matematika standar kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah, Kompetensi dasar 5.5 Operasi hitung dengan menggunakan perbandingan dua hal, dan Indikator 5.5.1 Mendeskripsikan pecahan sebagai perbandingan dari dua hal. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan materi pecahan dan perbandingan pada siklus II dilaksanakan melalui 2 pertemuan yaitu tanggal 24 dan 25 Februari 2015. Sebelum menyusun Rencana Perbaikan pembelajaran, peneliti perlu merencanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut. Guru kepada peserta didik, selain itu bagi siswa yang kurang aktif, guru bisa menunjuk siswa tersebut untuk bertanya atau menjawab pertanyaan, Menyusun RPP pelajaran matematika dengan materi pecahan dan perbandingan agar pembelajarannya lebih efektif, efisien, dan terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran, Menyiapkan sumber pembelajaran yaitu buku paket matematika, LKS matematika dan BSE matematika, Menyiapkan media pembelajaran, Menyiapkan lembar kerja peserta didik, Menyusun soal-soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun dalam siklus II ini pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 2 kali pertemuan dimana dalam pertemuan I akan diadakan pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas V selaku observer.

  Hasil pelaksanaan tindakan siklus II secara garis besar dapat diliat pada tabel 17 yang akan dijelaskan secara rinci dalam masing-masing pertemuan:

  Tabel 14

  14. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan materi yang telah dipelajari.

  11. Guru mendampingi siswa menyiapkan karya yang sesuai seperti membuat laporan dan berbagai tugas dengan temannya

   √

  12. Guru mengatur jalannya presentasi dari masing-masing kelompok.

  √ √

  13. Guru bersama-sama dengan siswa membahas penyelesaian masalah.

   √

   

  10. Guru memfasilitasi siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya laporan yang sesuai seperti membuat laporan dengan teman sekelompoknya.

  15. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.

   

  16. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya.

    17. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran.  

  18. Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru.

   

   √

   √

  Hasil observasi siklus II

  4. Guru menyampaikan tujuan dalam kegiatan pembelajaran.

  No. Aspek yang diamati Siklus I

  I II

  1. Guru mempersiapkan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran.

  √ √ 2. Guru melakukan apersepsi. √ √

  3. Guru memberikan kesempatan siswa menjawab apersepsi.

  √ √

  √ √ 5. Guru membagi siswa kedalam kelompok. √ √

  9. Guru membimbing siswa untuk mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

  6. Guru memberikan permasalahan kepada siswa sesuai dengan model problem based learning.

  √ √

  7. Guru melakukan motivasi pembelajaran dengan mengorientasikan siswa pada masalah.

  √ √

  8. Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk merancang pembelajaran.

  √ √

  19. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru √ √ masing.

  21. Siswa mengerjakan lembar kerja sesuai dengan petunjuk.

  29. Siswa yang tidak presentasi menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain yang sedang presentasi.

  33 Siklus II Pertemuan I Pada pelaksanaan tindakan pendahuluan didahului dengan doa bersama, mengucap salam, presensi siswa, pemberian apersepsi berupa tanya jawab tentang materi terdahulu, menyampaikan tujuan pembelajaran agar peserta didik mampu menyelesaikan pengerjaan tentang perbandingan dua hal dan memberikan motivasi kepada peserta didik .

  Jumlah

   

  33 Siswa menyimak informasi mengenai pembelajaran selanjutnya yang disampaikan guru.

   

  32. Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi.

  √ √

  31. Siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari.

  √ √

  30. Siswa dengan bimbingan guru membahas penyelesaian masalah dengan materi perbandingan.

  √ √

   

  √ √

  28. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompk di depan kelas.

  √ √

  27. Siswa membuat laporan dan berbagi tugas dengan temannya, untuk didiskusikan bersama dengan anggota kelompok.

  √ √

  26. Semua siswa aktif dalam kegiatan diskusi bersama dengan kelompok.

   

  25. Siswa dalam kelompok mengumpulkan informasi sesuai dengan topik permasalahan yang dihadapi setiap kelompok.

  24. Antusias dalam bekerjasama dengan teman √ √

  √ √

  23. Siswa bertanya apabila mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika “perbandingan”

  √ √

  22. Siswa memiliki inisiatif untuk bertanya tanpa ditunjuk oleh guru.

  Dalam kegiatan inti peneliti melakukan pembelajaran secara klasikal untuk didik mendengarkan dan mengamati penjelasan guru tentang perbandingan dari dua hal, guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai perbandingan dari dua hal, setelah bertanya jawab dengan siswa kemudian guru memberikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan dari dua hal “dengan menunjukkan beberapa macam buku paket yang ada didalam kelas V” dan meminta siswa untuk membandingkan banyaknya buku-buku paket matematika dan buku paket lainnya yang ada didalam kelas.

  Guru membentuk siswa kedalam kelompok untuk memecahkan permasalahan, setiap siswa dibentuk dalam 6 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, kemudian siswa mengerjakan soal perbandingan dari dua hal, Siswa bekerja dalam kelompok mencari pemecahan masalah yang disampaikan oleh guru (lembar kerja kelompok terlampir), guru melakukan pengamatan secara mandiri dan kelompok untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah perbandingan dari dua hal, bagi siswa yang sudah selesai mengerjakan atau berdiskusi mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dan kelompok lain mendengarkan dan menanggapinya, kelompok lain mengajukan pertanyaan pada kelompok yang presentasi didepan kelas, setelah mendengarkan hasil presentasi setiap kelompok, para peserta didik mendengarkan penjelasan atau klarifikasi dari guru tentang perbandingan dari dua hal dan membimbing siswa untuk membuat catatan sederhana, guru meluruskan kesalahan dan mengevaluasi hasil kerja siswa dan kelompok kemudian guru bersama-sama siswa bertanya jawab mengenai pembelajaran pada hari ini.

  Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus II pertemuan I berlangsung, guru kelas V selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah peneliti sediakan.

  Pertemuan II

  Pada pelaksanaan tindakan pendahuluan didahului dengan doa bersama, mengucap salam, presensi siswa, pemberian apersepsi berupa tanya jawab tentang materi terdahulu, menyampaikan tujuan pembelajaran agar peserta didik mampu menyelesaikan pengerjaan tentang perbandingan dua hal dan memberikan motivasi kepada peserta didik dan menjelaskan tentang tujuan pembelajaran.

  Dalam kegiatan inti peneliti melakukan penelitian secara klasifikal untuk memberikan penjelasan materi pembelajaran matematika tentang perbandingan dua hal, setelah guru menjelaskan materi kemudian guru memberikan masalah yang berkaitan dengan ”perbandingan dari dua hal”yaitu dengan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, Siswa diminta untuk memecahkan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari tentang perbandingan dari dua hal, Kemudian guru meminta siswa untuk kembali membentuk kelompok yang pada pertemuan pertama masing-masing siswa sudah mempunyai kelompok sendiri- sendiri. Memberikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan yaitu dengan menunjukkan beberapa soal gambar tentang perbandingan dari dua hal yang harus mereka pecahkan, kemudian guru meminta siswa untuk memecahkan masalah yang ada pada soal perbandingan tersebut. siswa bekerja dalam kelompok mencari pemecahan masalah yang disampaikan oleh guru(lembar kerja kelompok terlampir), guru melakukan pengamatan secara kelompok dan mandiri yaitu dengan guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah perbandingan, kelompok yang sudah siap dan selesai mengerjakan guru mempersilahkan tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas yaitu dengan siswa melakukan presentasi dan menjelaskan cara mengerjakan soal perbandingan.

  Kelompok yang tidak presentasi didepan menanggapinya dan mendengarkan penjelasan dari kelompok yang presentasi didepan, bagi siswa yang belum paham bisa mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang presentasi didepan, kemudian guru membimbing siswa untuk membuat catatan sederhana. dengan meluruskan kesalahan dan mengevaluasi hasil kerja siswa dalam kelompok dan guru bersama-sama siswa bertanya jawab mengenai pembelajaran pada hari ini.

  Pada akhir pertemuan siswa mengerjakan soal evaluasi yang mencakup tentang materi perbandingan dua hal. Pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan berfokus pada proses berlangsungnya pembelajaran problem based learning, selain itu juga pengamat mengamati hasil tes formatif yang telah dilaksanakan peneliti.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

  Hasil belajar siswa diperoleh saat pembelajaran telah selesai yang dilaksanakan pada pertemuan ke II siklus II, pada pertemuan ke II siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu berupa pilihan ganda sesuai dengan materi yang dipelajari oleh siswa yaitu mulai soal pada saat pertemuan I dan pada saat pertemuan ke II. Dan soal pilihan ganda juga sudah diujikan di kelas tinggi yaitu di kelas 6 dan ke 20 soal tersebut sudah di uji validitas dan reliabilitasnya.

  Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran matematika SD Negeri Suruh 02 adalah 68. Berdasarkan hasil tindakan siklus II yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi siklus II adalah

  Tabel 15 Hasil Belajar Matematika Siklus 2

NO NIS NAMA SISWA NILAI SIKLUS 1I

1 3190 ASI

  75 2 3191 DK 65 3 3244 AAW 55 4 3245 ANW 75 5 3246 AAR 70 6 3247 ABMS 70 7 3248 AAN 95 8 3249 ARS 70 9 3250 APR 75 10 3252 BWS 70 11 3253 DK 70 12 3255 ESD 75 13 3256 EB 70 14 3257 EA 70 15 3258 EIW 75 16 3259 FS 80 17 3260 KA 85 18 3261 LN 70 19 3263 MRAM 70 20 3265 MLK 70 21 3266 NHA 75 22 3268 TA 90 23 3269

  

VF

  80 24 3270

  

VPN

  95 25 3275 RNA 90 26 3311 ZA 85 27 3312 DS 85 28 3336 RCK

  70 Jumlah Nilai 2125 Rata-Rata 76,3462

  

KKM

  68 Keterangan JML

Tuntas

  26 Belum Tuntas

  2 Tabel 15 merupakan nilai hasil belajar siklus II dari 28 siswa kelas V SD

  Negeri Suruh 02 pada matematika perbandingan, yang dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2015 Semester II Tahun Ajaran 2014/2015.

  Dari grafik diatas terlihat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning pada mata pelajaran ajaran 2014/2015. Dari hasil evaluasi belajar siswa pada siklus 1I hasil belajarnya meningkat, dan rata-rata peningkatan hasil belajar siswa sudah memuaskan

  

Tabel 17

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

No Peningkatan Jumlah Siswa Jumlah %

  1 Meningkat 26 90,42

  2 Belum menigkat 2 9,58 Jumlah 100

  Tabel 17 menunjukkan jumlah peningkatan hasil belajar siswa siklus II pada mata pelajaran matematika perbandingan dari 28 siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 Semester II sebanyak 26 siswa atau 90,42% yang hasilnya belajar meningkat sedangkan yang belum meningkat sebanyak 2 siswa atau 9,42%.

  Pada siklus II yang hasil belajarnya belum meningkat sebanyak 2 siswa karena siswa sudah tidak menyukai mata pelajaran matematika sehingga sebanyak 2 siswa nilainya sangat kurang dan dibawah KKM.

  Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II 9% Tuntas

  Tidak Tuntas 91%

  Gambar 2: Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

4.2.4 Refleksi

  Berdasarkan refleksi dapat diketahui bahwa pada siklus II kegiatan pembelajaran sudah sangat sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan menggunakan model Problem Based Learning. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa: Perhatian siswa terhadap materi pelajaran matematika perbandingan sudah baik, Aktivitas siswa terhadap penggunaan alat peraga yang ditunjukkan oleh guru sudah menarik perhatian siswa, bahkan alat peraga yang digunakan tidak terlalu lama karena semua siswa sudah dapat mengerjakan soal perbandingan dua hal dengan langkah-langkah yang benar, Aktiviftas siswa dalam bertanya sudah cukup baik, sehingga pembelajaran terkesan sangat hidup dan setiap siswa atau kelompok sudah timbul inisiatif untul menanyakan hal-hal yang belum dipahami, Dalam mengerjakan soal, siswa sudah mengerjakan dengan rasa percaya diri dan tanpa bertanya dengan teman sebangkunya, Tiap-tiap kelompok sudah dapat bekerja dengan baik dan dapat bekerja sama dengan kelompok, Semangat siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar sudah baik, hal ini dapat ditunjukkan dengan suasana belajar atau suasana kelas yang hidup artinya siswa sudah aktif untuk melaksanakan proses problem based learning.

4.3 Analisis Data Rekapitulasi Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

  Hasil belajar siswa dari sebelum tindakan, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Berikut ini merupakan rekapitulasi hasil belajar siswa kondisi awal, siklus I dan siklus II pada mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

  Tabel 18 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus

  II Kondisi awal Siklus I Siklus II

  Jumlah Prosent Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Kriteria Nilai siswa ase % siswa % siswa % Tuntas

  12

  47

  20

  75 26 90,42 ≥ 68

  Tidak tuntas

  <

  68

  16

  53

  8

  25 2 9,58

  Jumlah

  28 100 28 100 39 100

  Rata-rata

  64,15 69,81 76,34

  Nilai Minimal

  40

  50

  55 Nilai Maksimal

  90

  95

  95 Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari kondisi awal, dan setelah dilaksanakannya Siklus I dan Siklus II.

  Jumlah siswa pada kondisi awal yang tuntas sebanyak 12 siswa, sedangkan pada siklus I yang tuntas sebanyak 20 siswa kemudian pada siklus II yang tuntas sebanyak 26 siswa.

  Berdasarkan rekapitulasi diatas juga dapat dilihat bahwa presentase hasil belajar siswa sudah mencapai KKM.

  Untuk memperjelas peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dapat dilihat dari diagram batang di bawah ini.

  100%

  9

  25 80% 53 60%

  91 40%

  75

  47 20% 0% Kondisi Awal Siklus I Siklus II

  Tuntas Tidak Tuntas

  Gambar 3: Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan gambar diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran

  

Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa

kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

4.4 Pembahasan

   Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 Siklus (Siklus I dan

  Siklus II) melibatkan beberapa siswa terutama siswa kelas V, Guru pamong kelas Vdan melibatkan Kepala Sekolah tempat peneliti melakukan penelitian dan komponen-kompenen yang ada didalam ruang kelas dan kondisi lingkungan sekolah sekitar.

  Dengan adanya berbagai unsur yang ada tentu saja akan mempengaruhi lancar tidaknya penelitian. Dari siklus-siklus selama peneliti melakukan penelitian di SD Negeri Suruh 02, menurut peneliti sudah berlangsung dengan lancar tanpa ada hambatan apapun.

  Keberhasilan keberhasilan yang diperoleh peneliti dalam melaksanakan penelitian tentu bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dengan model

  Keberhasilan yang peneliti alami ini terlihat dari hasil pembelajaran siklus I dan siklus II. Siklus I yang meningkat hasil belajarnya 20 siswa (75,00%) dengan nilai rata-rata 69,8148 dan pada siklus II yang meningkat menjadi 26 siswa (90,58%) dengan nilai rata-rata 76,3462.

  Dari keseluruhan proses yang telah dilakukan, peneliti masih mengalami kekurangan yakni tidak mencapai tingkat peningkatan klasifikal 100%. Baik keberhasilan maupun kekurangan yang muncul dalam penelitian yang peneliti lakukan yaitu: Salah satu faktor pendorong keberhasilan dalam penelitian tersebut adalah adanya kerjasama yang baik antar warga sekolah yang terlibat dalam penelitian terutama siswa kelas V, guru pamong kelas V dan Kepala Sekolah SD Negeri Suruh 02. Sedangkan faktor penghambat yang ada dalam penelitian ini adalah masih ada 2 siswa yang belum tuntas dalam mata pelajaran matematika materi perbandingan karena siswa sudah tidak menyukai mata pelajaran matematika sehingga sebanyak 2 siswa nilainya sangat kurang dan dibawah KKM.

  Berdasarkan hasil refleksi dapat diketahui bahwa indikator kinerja telah tercapai. maka sebab itu peneliti memutuskan bahwa penelitian tindakan kelas ini sampai pada siklus II.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning dengan Berbantuan Alat Peraga Konkret Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Purwosari Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung Semester II Tahu

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning dengan Berbantuan Alat Peraga Konkret Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Purwosari Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung Semester II Tahu

0 0 77

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Aspek Menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Siswa Kelas 3 SD N 2

0 0 11

Gambar 3.2 Model Spiral menurut Kemmis dan Taggart 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Prosedur Tindakan pada Siklus I

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Aspek Menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Siswa Kelas 3 SD N 2 Kalangbancar Grobogan Semester 2 Tahun A

0 0 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Aspek Menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Siswa Kelas 3 SD N 2 Kalangbancar Grobogan Semester 2 Tahun A

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Aspek Menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Siswa Kelas 3 SD N 2 Kalangbancar Grobogan Semester 2 Tahun A

0 0 74

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perbandingan Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamata

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematika dan Pembelajaran Matematika di SD 2.1.1.1 Pengertian Matematika - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perbandingan Melalui Model

0 1 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perbandingan Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester II

0 0 26