Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perbandingan Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester II

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Setting Penelitian

   Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Suruh 02 pada semester II tahun

  ajaran 2014/2015. SD ini terletak di Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Akses menuju SD Negeri Suruh 02 ini sangat mudah karena berdekatan dengan TK Ar-Rahmah dan LPK Abadi, sehingga untuk menuju SD Negeri Suruh 02 itu sangat mudah karena berdekatan dengan jalan penghubung antar desa, dengan begitu siswa akan mudah mengakses jalan menuju sekolah, karena jarak dari rumah ke sekolah itu bisa ditempuh dengan jalan kaki, tapi ada juga siswa yang jarak dari rumah ke sekolah itu jauh untuk menuju ke sekolah bisa ditempuh dengan bersepeda dan ada juga yang diantar oleh orang tua mereka. Sedangkan guru dan staf menggunakan kendaraan pribadi sebagai alat transportasi.

  Suasana di SD Negeri Suruh cukup tenang. Hal ini dikarenakan letaknya itu sangat dekat dengan jalan raya tapi jalan penghubung desa-desa sehingga tidak terlalu terganggu oleh suara kendaraan. Jumlah keseluruhan siswa SD Negeri Suruh 02 adalah 162 siswa yang terdiri dari 25 siswa kelas 1, 28 siswa kelas 2, 23 siswa kelas 3, 28 siswa kelas 4, 28 siswa kelas 5, dan 30 siswa kelas 6. Staf pengajar SD Negeri Suruh 02 ini terdiri dari 9 guru, 3 wiyata bakti, 1 penjaga sekolah dan 1 kepala sekolah.

  Terdapat berbagai fasilitas yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa. fasilitas yang terdapat di SD Negeri Suruh 02 sudah cukup komplit yang terdiri dari prasarana dan sarana yang memadai. Prasarana yang terdapat di SD Negeri Suruh 02 terdiri dari gedung sekolah, lapangan sekolah, kantin, perpustakaan serta ruang kelas yang bersih, dan juga terdapat kamar mandi siswa dan guru.

  Pemilihan lokasi sekolah di SD Negeri Suruh 02, karena berdasarkan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika dikelas V masih rendah dan dibawah nilai KKM. Maka dengan itu perlu ditingkatkan hasil belajar matematika dengan melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

1.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian

  Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Suurh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Karakterisitk siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 dalam kegiatan pembelajaran masih mengalami banyak kendala dalam proses belajar mengajar sebagian besar siswa kurang menyukai mata pelajaran Matematika karena mereka beranggapan bahwa pembelajaran Matematika itu kurang menarik, karena tidak terdorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Dalam proses belajar mengajar guru hanya mengarahkan kemampuan siswa untuk menghafal rumus dan memperbanyak latihan soal. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran guru menggunakan metode ceramah. Dengan pembelajaran seperti itu maka siswa akan merasa bosan karena pembelajaran yang disampaikan kurang menarik sehingga mereka tidak konsentrasi saat belajar. Oleh sebab itu siswa dalam kegiatan pembelajaran cenderung pasif.

  Tempat tinggal siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 berada di sekitar desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Karena lokasi sekolah yang sangat berdekatan dengan rumah siswa, maka sebagian besar siswa SD Negeri Suruh 02 untuk menuju ke sekolah adalah dengan berjalan kaki, tetapi bagi siswa yang jaraknya agak jauh dari sekolah mereka menggunakan alat transportasi sepeda dan ada juga yang diantar sama orang tua mereka. Mata pencaharian orang tua siswa pun juga berbeda-beda, dan mayoritas mata pencaharian orang tua siswa kelas V sehingga dalam hal tersebut anak lebih cenderung bermain dengan teman-teman nya dibandingkan belajar. Oleh sebab itu ketika disekolah diberikan tugas atau pekerjaan rumah oleh guru, banyak siswa yang tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah.

  Kelas V SD Negeri Suruh 02, wali kelasnya bernama Azir Fadhilah, S.Pd yang sudah memiliki masa kerja salaam 10 tahun di SD Negeri Suruh 02.

1.1.3 Waktu Penelitian

  Waktu penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Februari 2015 yang terbagi dalam dua siklus yaitu :

  1. Siklus I dilaksanakan pada bulan Februari, hari selasa tanggal 17 dan hari rabu tanggal 18 Februari 2015 dengan alokasi waktu (2x35 menit) 2x pertemuan.

  2. Siklus II dilaksanakan pada bulan Februari, hari selasa tanggal 24 dan hari rabu tanggal 25 Februari 2015 dengan alokasi waktu (2x 35 menit) 2x pertemuan.

1.2 Variabel Penelitian

  Menurut Suharsimi Arikunto (2009:97) variabel adalah gejala yang bervariasi dan menjadi subjek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan variabel penelitian ini adalah faktor-faktor yang berperan dalam perisitwa atau gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

  Yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran problem based

  

learning. Sedangkan sebagai variabel terikat yaitu hasil belajar matematika siswa

kelas V Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

1.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

  1. Melalui model problem based learning untuk dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2014/2015 dapat dilakukan dengan lima fase tahapan yaitu dengan melalui tahapan orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan menganalisis serta mengevaluasi proses pemecahan masalah.

2. Hasil Belajar

  Hasil belajar sangat penting karena siswa akan mengalami perubahan tingkah laku belajar yang lebih baik sebagai akibat dari proses belajar. Hasil belajar diukur dari tingkat keberhasilan siswa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Hasil ini diwujudkan dalam bentuk nilai yang dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dan merupakan bukti dari keberhasilan siswa dalam pencapaian belajarnya yang diperoleh dari skor evaluasi pada akhir pembelajaran matematika.

1.4 Prosedur Penelitian

   Mengacu pada model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh

  Suharsimi Arikunto (2009:16). Terdapat empat tahapan yang lazim dilakukan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.

  Perencanaan Pelaksanaan Refleksi

  Siklus 1 Pengamatan Perencanaan

  Pelaksanaan Refleksi Siklus II Pengamatan ?

Gambar 3.1 Alur Model Penelitian Tindakan yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto (2009:16). Model Penelitian Tindakan yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto (2009:16) yaitu:

  1. Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan (planning) Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian.

  Perencanaan dilaksanakan oleh peneliti sebelum tahap pelaksanaan tindakan. Kegiatan dalam tahap ini seperti: penyusunan skenario pembelajaran, pembuatan instrument pengamatan dan pembuatan media atau alat peraga.

  2. Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tatapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam penelitian ini tindakan yang diterapkan adalah dengan menggunakan alat peraga dan peneliti sebaagi pelaksana tindakan.

  3. Tahap 3 : Pengamatan (Observing) Tahap ke-3, yaitu kegiatan mengamati tindakan yang dilakukan. Kegiatan pengamatan ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan dalam kelas, sehingga antara pelaksanaan tindakan dan pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam bentuk kolaborasi. Jika peneliti berperan sebagai pelaksana tindakan maka yang melakukan pengamatan adalah guru kelas.

  4. Tahap 4 : Refleksi (Reflecting) Tahap ke-4 merupakan kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan yang telah dirancang. Tahap ini dilaksanakan ketika pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan dengan pengamat dan subjek penelitian (siswa-siswa yang diajar) untuk bersama-sama menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan melanjutkan dalam kesempatan ini.

  Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali kelangkah semula. Jadi, satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi.

  Untuk lebih memperjelas rincian tindakan yang akan dilaksanakan terdiri atas 2 siklus dengan dua kali pertemuan tiap siklusnya yait sebagai berikut :

1.4.1 Rencana Tindakan Siklus I

  Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 2 pertemuan. Pada siklus I peneliti mendapatkan materi pokok tentang pecahan dan perbandingan , dengan Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah, Kompetensi Dasar 5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala dengan Indikator 5.4.1 Mendeskripsikan arti perbandingan. Dan kemudian pada pertemuan ke II siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus I. berdasarkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

  

Learning pada mata pelajaran matematika maka kegiatan siklus I dapat dilakukan

  dengan cara sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

  Pada tahap ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : a) Identifikasi masalah dan perumusan masalah.

  b) Merancang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning.

  c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning.

  d) Menyiapkan LKS, media (alat peraga) untuk kegiatan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran problem based learning yang digunakan dalam penelitian.

  e) Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa kelas V.

  f) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.

2. Tahap pelaksanaan tindakan dan observasi

  Pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana yang Pelaksanaan tindakan penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan dengan model pembelajaran problem based learning. Siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki hasil belajar siswa kelas V mata pelajaran matematika. Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini guru kelas V berperan sebagai observer. Observer berperan untuk melakukan pengamatan ketika peneliti melaksanakan implementasi RPP. Setelah melakukan pengamatan kemudian observer mencatat hasil pengamatan yaitu pengamatan tentang aktivitas peneliti saat mengajar dengan menggunakan model Problem Based Learning dan siswa pada lembar observasi tentang pembelajaran matematika dengan menggunakan model Problem Based Learning.

  Adapun langkah-langkah pelaksanaan adalah sebagai berikut:

  I.Kegiatan Awal Melakukan pendahuluan dengan alokasi waktu 10 menit yang terdiri dari :

  a. Berdoa bersama, memberi salam, mengabsen siswa dan mengajak siswa untuk berdinamika.

  b. Melakukan apersepsi.

  c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  d. Membentuk siswa kedalam kelompok.

  e. Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah dengan mengorientasikan siswa pada masalah.

  II.Kegiatan Inti

  a. Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk merancang pembelajaran dan membimbing siswa untuk mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

  b. Guru memfasilitasi siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dengan pemecahan masalah dan membimbing siswa untuk mencari solusi dari masalah tersebut. d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok lain menanggapi hasil presentasi kelompok yang sedang presentasi.

e. Guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

III. Kegiatan Penutup

  a. Guru bersama dengan siswa merancang kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

  b. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.

  c. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran, yang akan dipelajari pada mingg depan.

  Bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran I dan II dilakukan observasi. Observasi yaitu mengamati aktivitas guru dan merespon siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 melalui model

  

Problem Based Learning (PBL). Hasil dari observasi akan digunakan utuk

perbaaikan pada siklus selanjutnya.

3. Tahap Refleksi

  Setelah mengkaji hasil belajar Matematika dan hasil pengamatan. Serta melihat kekurangan maupun kelebihan yang terdapat pada siklus I. Maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus II agar pelaksanaannya lebih efektif.

3.4.2 Rencana Tindakan Siklus II

  Tahapan pelaksanaan tindakan dalam siklus I belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Karena masih banyak kekurangan dan kelemahan, maka dari itu peneliti mengadakan perbaikan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sama dengan siklus I yaitu sebanyak 2 kali pertemuan.

1. Tahap Perencanaan

  Dalam kegiatan perencanaan hampir sama dengan siklus I, yaitu guru dan peneliti mendiskusikan tentang rencana tindakan yang akan dilakukan, merancang kembali rencana pembelajaran, tes evaluasi yang akan digunakan, menyiapkan media pembelaajran untuk dilaksanakan sebagaimana pada siklus I, menyiapkan lembar observasi implementasi RPP, dan lembar penilaian.

  Namun dalam siklus

  II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Adapun tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkann refleksi siklus I

  b. Merancang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning.

  c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning.

  d. Menyiapkan LKS, media (alat peraga) untuk kegiatan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran problem based learning yang digunakan dalam penelitian.

  e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa kelas V.

  f. Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.

2. Pelaksanaan Tindakan

  Tahap pelaksanaan pada siklus II terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Adapun rancangan pelaksanaan adalah sebagai berikut :

I. Kegiatan Awal

  Melakukan pendahuluan dengan alokasi waktu 10 menit yang terdiri dari :

  a. Berdoa bersama, memberi salam, mengabsen siswa dan mengajak siswa untuk berdinamika.

  b. Melakukan apersepsi.

  c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  d. Membentuk siswa kedalam kelompok.

  e. Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah dengan mengorientasikan siswa pada masalah.

II. Kegiatan Inti

  a. Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk merancang pembelajaran dan membimbing siswa untuk mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

  b. Guru memfasilitasi siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dengan pemecahan masalah dan membimbing siswa untuk mencari solusi dari masalah tersebut.

  c. Guru memfasilitasi siswa dan membimbing siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti membuat laporan dengan teman sekelompoknya.

  d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok lain menanggapi hasil presentasi kelompok yang sedang presentasi.

e. Guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi atau evaluasi

  a. Guru bersama dengan siswa merancang kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

  b. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.

  c. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran, yang akan dipelajari pada mingg depan. Bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan I sampai dengan siklus II dilakukan observasi. Observasi yaitu mengamati tingkah laku siswa dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran problem based learning. Serta mengamati jalannya pembelajaran dan menilai aktivitas tiap-tiap kelompok yang sedang berdiskusi dalam proses belajar Matematika dengan model pembelajaran problem based learning. Dan mengamati aktivitas guru dan merespon siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 melalui model Problem Based Learning (PBL)

3. Tahap Refleksi

  Kegiatan refleksi dalam siklus II dilakukan sama seperti tahap refleksi siklus I yaitu pada saat setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II dilaksanakan. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan pada proses pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika tentang operasi hitung dengan menggunakan perbandingan dan skala.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, maka ditentukan teknik dan instrument pengumpulan data, sebagai berikut ini :

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

  3.5.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel bebas

  Teknik pengumpulan data melalui model pembelajaran problem based

  

learning. Dilakukan dengan teknik observasi atau pengamatan langsung untuk

  mengetahui perkembangan aktivitas guru dan respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan melalui model pembelajaran problem based learning.

  3.5.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat

  Teknik pengumpulan data variabel terikat yaitu menggunakan tes. Teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah menerapkan pembelajaran matematika dengan melalui model problem based learning.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi untuk mengukur aktivitas guru dan respon siswa pada saat pembelajaran matematika melalui model problem based learning, dan soal tes pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa.

3.5.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas

  Instrumen pengumpulan data untuk variabelm bebas yang digunakan adalah lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengukur aktivitas guru dan respon siswa dalam pembelajaran matematika dengan melalui model

  

problem based learning. Dalam kegiatan pembelajaran harus mencerminkan

  tahapan pembelajaran dengan melalui model problem based learning mulai dari

  Adapun kisi-kisi pelaksanaan pembelajaran matematika melalui model problem based learning terdapat pada tabel 6 dan tabel 7.

  Tabel 6 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

  Matematika Melalui Model Problem Based Learning No Aspek Indikator Item

  1. Melakukan Guru mempersiapkan siswa mengikuti kegiatan

  1 kegiatan pembelajaran. pendahuluan Guru melakukan apersepsi.

  2 Guru memberikan kesempatan siswa menjawab

  3 apersepsi. Guru memotivasi siswa tentang materi yang akan

  4 dibahas. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan

  5 pembelajaran. Guru membagi siswa kedalam kelompok.

  6 Guru memberikan permasalah kepada ssiwa sesuai

  7 model problem based learning. Guru melakukan motivasi pembelajaran dengan

  8 mengorintasikan siswa pada masalah.

  2. Melakukan Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk

  9 kegiatan inti merancang pembelajaran. Guru membimbing siswa untuk mengorganisasikan

  10 tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Guru memfasilitasi siswa dalam merencanakan dan

  11 sesuai seperti membuat laporan dan berbagi tugas dengan temannya. Guru mengatur jalannya presentasi dari masing- masing kelompok.

  13 Guru bersama-sama dengan siswa membahas penyelesaian masalah.

  14

  3. Melakukan kegiatan penutup

  Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan materi yang telah dipelajari.

  15 Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.

  16 Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya.

  17

  

Tabel 7

  Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Melalui Model Problem Based Learning No Aspek Indikator Item 1. Melakukan Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran.

  1 kegiatan Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru.

  2 pendahuluan Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang

  3 disampaikan guru. Siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing.

  4 Siswa mengerjakan lembar kerja sesuai dengan

  5 petunjuk. Siswa memiliki inisiatif untuk bertanya tanpa

  6 ditunjuk oleh guru. Siswa bertanya apabila mengalami kesulitan dalam

  7 memecahkan masalah perbandingan matematika Bertukar pikiran dengan teman saat memecahkan

  8 masalah matematika “perbandingan”.

  Antusias dalam bekerjasama dengan teman.

  9

  2. Melakukan Siswa dalam kelompok mengumpulkan informasi

  10 kegiatan inti sesuai dengan topik permasalahan yang dihadapi setiap kelompok. Semua siswa aktif dalam kegiatan diskusi bersama

  11 dengan kelompok. Siswa membuat laporan dan berbagi tugas dengan

  12 depan kelas. Siswa yang tidak presentasi menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain yang sedang presentasi.

  14 Siswa dengan bimbingan guru membahas penyelesaian masalah dengan materi perbandingan

  15

  3. Melakukan kegiatan penutup

  Siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari.

  16 Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi.

  17 Siswa menyimak informasi mengenai pembelajaran selanjutnya yang disampaikan guru.

  18

3.5.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat

  Instrument pengumpulan data untuk variabel terikat adalah dengan menggunakan tes, tes dalam bentuk pilihan ganda. Nilai tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dengan mata pembelajaran matematika melalui model

  

problem based learning. Kisi-kisi tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 8

dan tabel 9.

  Tabel 8 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I

  Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V (Lima) / II (Dua) Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

  Kompetensi Dasar : 5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala. Indikator : 5.4.1 Mendeskripsikan arti perbandingan. Teknik Pengukuran : Tes Pilihan Ganda.

  

SK KD Indikator

  5 Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

  5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala.

  1. Mendeskripsikan arti perbandingan.

  2. Mengubah pecahan kedalam perbandingan.

  3. Mengidentifikasi beberapa persoalan dalam kehidupan nyata dengan menggunakan perbandingan .

  Tabel 9

  Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V (Lima) / II (Dua) Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

  Kompetensi Dasar : 5.5 Operasi hitung dengan menggunakan perbandingan dua hal. Indikator : 5.5.1 Mendeskripsikan pecahan sebagai perbandingan dari dua hal. Teknik Pengukuran : Tes Pilihan Ganda.

  

SK KD Indikator

  5 Menggunakan

  5.5 Operasi

  1. Mendeskripsikan pecahan dalam hitung dengan pecahan sebagai pemecahan menggunakan perbandingan dari dua masalah. perbandingan dua hal hal. pecahan

  2. Mengubah kedalam perbandingan dua hal.

  3. Mengidentifikasi contoh bentuk perbandingan dalam kehidupan sehari-hari

3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

  3.6.1 Uji Validitas Instrumen

  Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara menkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (correteditem to total correlation).

  3.6.2 Hasil Uji Validitas Tes

  Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten jika dikenakan pada suatu objek, Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2009: 351). Instrument dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121).

  Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2007: 184) mengemukakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2. Jadi, instrumen dikatakan valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

  Tabel 10 Uji Validitas Siklus I Item-Total Statistics

  VAR00011 17.2500 17.671 .590 .804

  VAR00024 17.4500 17.208 .478 .805

  VAR00023 17.2000 18.800 .228 .816

  VAR00022 17.2000 18.168 .563 .808

  VAR00021 17.4000 18.042 .279 .815

  VAR00020 17.6000 18.884 .033 .829

  VAR00019 17.6000 17.095 .459 .806

  VAR00018 17.2000 18.800 .228 .816

  VAR00017 17.3500 17.292 .537 .803

  VAR00016 17.4000 18.042 .279 .815

  VAR00015 17.6000 17.095 .459 .806

  VAR00014 17.2500 17.671 .590 .804

  VAR00013 17.2000 19.221 .011 .821

  VAR00012 17.3500 17.292 .537 .803

  VAR00010 17.3500 17.292 .537 .803

  Scale Mean if Item Deleted

  VAR00009 17.8500 17.608 .371 .811

  VAR00008 17.8500 17.608 .371 .811

  VAR00007 17.5000 17.211 .454 .806

  VAR00006 17.2000 18.905 .173 .817

  VAR00005 17.2000 18.168 .563 .808

  VAR00004 17.7000 17.063 .467 .806

  VAR00003 17.2500 19.882 -.249 .831

  VAR00002 17.5000 17.211 .454 .806

  VAR00001 17.7000 17.063 .467 .806

  Deleted

  Cronbach's Alpha if Item

  Item-Total Correlation

  Item Deleted Corrected

  Scale Variance if

  VAR00025 17.4500 18.576 .122 .823

  Tabel 11 Uji Validitas Siklus II Item-Total Statistics

  VAR00010 17.2500 17.671 .549 .805

  VAR00024 17.3500 17.713 .455 .809

  VAR00023 17.1000 19.253 .220 .818

  VAR00022 17.1000 18.621 .551 .810

  VAR00021 17.3500 18.976 .131 .824

  VAR00020 17.2500 17.671 .549 .805

  VAR00019 17.5000 17.632 .430 .810

  VAR00018 17.1000 19.253 .220 .818

  VAR00017 17.2500 17.671 .549 .805

  VAR00016 17.1000 19.568 .059 .822

  VAR00015 17.5000 17.632 .430 .810

  VAR00014 17.1500 18.134 .574 .807

  VAR00013 17.3000 18.537 .261 .818

  VAR00012 17.5000 19.105 .083 .828

  VAR00011 17.3000 18.326 .318 .815

  VAR00009 17.1000 19.358 .166 .819

  Scale Mean if

  VAR00008 17.7500 17.987 .383 .812

  VAR00007 17.4000 17.516 .483 .807

  VAR00006 17.7500 17.987 .383 .812

  VAR00005 17.1000 18.621 .551 .810

  VAR00004 17.6000 17.621 .432 .810

  VAR00003 17.6000 17.621 .432 .810

  VAR00002 17.4000 17.516 .483 .807

  VAR00001 17.1000 19.568 .059 .822

  Deleted

  Cronbach's Alpha if Item

  Item-Total Correlation

  Item Deleted Corrected

  Scale Variance if

  Item Deleted

  VAR00025 17.3000 18.537 .261 .818

3.6.3 Reliabilitas

  Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan tersebut dapat diandalkan dan konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16,0. Reliabilitas ini diuji dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Widoyoko (2009:170) mengemukakan bahwa untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen maka digunakan kriteria sebagai berikut:

  : tidak dapat diterima α <0,7 0,7<α< 0,8 : dapat diterima 0,8 <α< 0,9 : reliabilitas bagus

  : reliabilitas memuaskan α> 0,9 Berdasarkan hasil uji reliabilitas butir soal siklus 1 dengan melihat Cronbach’s Alpha diperoleh koefesien sebesar 0,857 yang berarti instrumen tes hasil belajar

  IPA tersebut sudah dalam kriteria reliabilitas bagus. Hasil analisis reliabilitas lebih jelasnya lihat Tabel 12 dan Tabel 13 berikut ini : Tabel 12

  Hasil Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Soal Siklus I

  Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items

  .857

  20 koefesien sebesar 0,860 yang berarti instrumen tes hasil belajar IPA tersebut sudah dalam kriteria reliabilitas bagus.

  Tabel 13 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Soal Siklus II

  Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items

  .860

  20

3.7 Indikator Kinerja

  Indikator kinerja pembelajaran Matematika melalui model Problem Based Learning pada siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang meliputi indikator proses dan indikator hasil.

3.7.1 Indikator Proses

  Indikator proses dalam penelitian ini adalah indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas adalah apabila hasil belajar siswa meningkat. Sedangkan indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa kelas V dalam penelitian ini apabila hasil perbaikan yang dilakukan pada siklus I masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum meningkat, maka peneliti perlu melaksanakan perbaikan pembelajaran lagi pada siklus berikutnya sampai ada peningkatan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Suruh 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

3.7.2 Indikator Keberhasilan

  Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan skor hasil belajar siswa. Target ketuntasan hasil belajar matematika (KKM = 68) dan dicapai minimal 80% dari seluruh siswa yang ada. Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Suruh 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

3.8 Teknik Analisis Data

  Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data yang diperoleh dari hasil tes dan observasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis adalah sebaagi berikut:

1. Analisis Data Hasil Tes

  Data yang diperoleh dari hasil tes dianalisis menggunakan deskriptif komparatif dengan cara membandingkan hasil belajar siswa terhadap perolehan hasil belajar matematika yaitu dengan memberikan nilai pada hasil belajar siswa. Data-data tersebut dianalisis mulai dari siklus I dan siklus II untuk membandingkan hasil siklus I dan siklus II dengan menggunakan persentase ketuntasan hasil belajar siswa.

  Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan nilai akhir adalah sebagai berikut: Nilai akhir yang diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan Kriteria

  Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan di SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning dengan Berbantuan Alat Peraga Konkret Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Purwosari Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung Semester II Tahu

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning dengan Berbantuan Alat Peraga Konkret Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Purwosari Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung Semester II Tahu

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning dengan Berbantuan Alat Peraga Konkret Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Purwosari Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung Semester II Tahu

0 0 77

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Aspek Menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Siswa Kelas 3 SD N 2

0 0 11

Gambar 3.2 Model Spiral menurut Kemmis dan Taggart 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Prosedur Tindakan pada Siklus I

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Aspek Menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Siswa Kelas 3 SD N 2 Kalangbancar Grobogan Semester 2 Tahun A

0 0 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Aspek Menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Siswa Kelas 3 SD N 2 Kalangbancar Grobogan Semester 2 Tahun A

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Aspek Menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Siswa Kelas 3 SD N 2 Kalangbancar Grobogan Semester 2 Tahun A

0 0 74

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perbandingan Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamata

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematika dan Pembelajaran Matematika di SD 2.1.1.1 Pengertian Matematika - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perbandingan Melalui Model

0 1 20