Dr. H. Mahnuri, M.Si MANAJEMEN PERUBAHAN2
Model
MANAJEMEN PERUBAHAN DAN
TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Seruan yang Terabaikan
Come to Success
•
•
•
•
•
AFLAHA = NAJAHUU, FAAZUU dan SA’ADUU
NAJAHUU: berhasil mencapai yang diinginkan
FAAZU: lolos, menang dibandingkan yang lain
SA’ADUU: bahagia.
AL FALAH adalah keberhasilan mencapai apa
yang menjadi impian dengan tingkat keberhasilan
yang lebih hebat atau lebih unggul dibandingkan
yang lain dengan cara fair, karena tidak
mendhalimi orang lain, maka pencapaiannya
menimbulkan kebahagiaan hidup yang luar biasa
• Pencapaiannya itu menjadikan mandiri secara
finansial, sosial dan spiritual, yang
memungkinkannya menghamba (ber-ilah) hanya
pada Allah. (Ir. Abdul Kadir Baraja)
“BUDAYA SEKOLAH
adalah Sumber kekuatan yang paling
ampuh untuk mendongkrak perubahan
di sekolah
“
Thomas J. Sergiovanni
BUDAYA SEKOLAH
berwujud dalam norma,
nilai-nilai, keyakinan, tata
upacara, ritual, tradisi yang
mereka pahami serta
melandasi gagasan,
BUDAYA
SEKOLAH
TIDAK AKAN
TERJADI BEGITU SAJA
!
HARUS DI
ENGINEER
8
BUDAYA SEKOLAH
TIDAK AKAN DATANG DENGAN SENDIRINYA
•
•
•
•
•
•
ADA TEKAD YG KUAT
ADA PLANNING
ADA PROSES YG HARUS DIJALANI
KERJA KERAS SEMUA STAKEHOLDER
TEAM WORK
PARTISIPASI MASYARAKAT
9
TemaProses
Kurikulum
2013 Proses P
n, Isi, Struktur,
Pembelajaran,
Kurikulum yang
Buku*
dapat
menghasilkan
insan indonesia
yang:
Produkt
if
Kreatif
Inovatif
Afektif
Produktif,
Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui
penguatan
Sikap,
Keterampila
n, dan
Pengetahua
10
ADAKAH BUKTI EMPIRIS TENTANG HUBUNGAN ANTARA
GURU YANG EFEKTIF DENGAN PRESTASI BELAJAR
SISWA?
EFEKTIFITAS
GURU
K
R
E
A
T
I
F
SANGAT
EFEKTIF
PRESTASI SISWA
TINGGI
80% soft
skill
20% hard
skill
SEDANG
RENDAH
80%
hard skill
KURANG
EFEKTIF
20% soft
skill
CONTOH
HASIL
Setelah satu tahun, guru
yang efektif dapat
meningkatkan prestasi
siswa (53%), setelah tiga
tahun dapat meningkat
83%
Setelah satu tahun, guru
yang kurang efektif dapat
meningkatkan prestasi
siswa (14%), setelah tiga
tahun dapat meningkat
29%
Selisih = lebih dari 50%
Sumber: Dawson dan Billingsley (2000)
HASRAT UNTUK BERUBAH
Ketika masih muda dan bebas berkhayal,
Aku bermimipi untuk merubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
Kudapati bahwa: Dunia tak kunjung berubah.
Maka cita-cita itu pun agak kupersempit, Lalu kuputuskan
untuk hanya merubah negeriku.
Namun tampaknya, Hasrat itu pun tiada hasil,
Ketika usiaku semakin senja, Dengan semangatku yang masih tersisa,
Kuputuskan untuk mengubah keluargaku dan Orang-orang yang paling dekat
denganku.
Tetapi celakanya, mereka pun tidak mau diubah.
Dan kini, Sementara aku berbaring saat ajal menjelang, Tiba-tiba kusadari:
Andaikan yang pertama-tama yang KU UBAH ADALAH DIRIKU,
Maka dengan menjadikan diriku sebagai teladan,
Mungkin aku bisa mengubah keluargaku.sekolahku,Dinas ku,Kota ku
Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
Bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku,
Kemudian siapa tahu, Aku bahkan bisa mengubah dunia,
(An Anglican Bishop, 1100, AD, as written in the Crypts of Westminster Abbey)
TIDAK ADA YANG
TIDAK BISA
JIKA
MAU dan COMMITTED
PRINSIP PENGEMBANGAN BUDAYA
SEKOLAH
Makin kuat
pemahaman,
keyakinan, dan
kepatuhan warga
terhadap norma dan
nilai-nilai
sekolahnya, makin
tinggi kebanggaan
terhadap
RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN
BUDAYA SEKOLAH
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21
Informasi
(Kurtzweil)
(tersedia dimana saja,
kapan saja)
Komputasi
(MooreKoomey)
(lebih cepat memakai
mesin)
Otomasi
(Ford)
(menjangkau segala
pekerjaan rutin)
Komunikasi
(Metcalfe)
(dari mana saja, ke mana
saja)
Pengetahuan
(Ackof)
(dibentuk melalui data
informasi)
Diseminasi
(Horowitz)
(Nilai informasi =
Model Pembelajaran
Pembelajaran
diarahkan untuk
mendorong peserta didik
mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi
Pembelajarantahu
diarahkan untuk
mampu merumuskan masalah
[menanya], bukan hanya
menyelesaikan masalah
Pembelajaran
diarahkan untuk
[menjawab]
melatih berfkir prosedural dan
metakognitif bukan
melaksanakan kegiatan
mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan
pentingnya kerjasama dan
kolaborasi dalam menyelesaikan
masalah
Pembelajaran berbasis aktivitas
melalui pengamatan dan
pengolahan hasilnya
Pembelajaran berbasis aktivitas
melalui pengamatan dan
18
pengolahan hasilnya
Perubahan Akibat Kurikulum 2013
KEPALA SEKOLAH
PENGAWAS
SEKOLAH
KOMPETENSI
PROSES
PEMBELAJARAN
GURU
BUDAYA INDIVIDU
ISI
PENILAIAN
PEMBELAJARAN
TENDIK LAINNYA
ORANGTUA
BUDAYA
SEKOLAH
PROSES
PENILAIAN
PERUBAHAN
KURIKULUM
LAYANAN
PEMBELAJARAN
MANAJEMEN
PEMBELAJARAN
PERUBAHAN
AKTIVITAS
PEMBELAJARAN
PESERTA DIDIK
...
PERUBAHAN
PERILAKU
MANUSIA
BUDAYA
MASYARAKAT
...
PERUBAHAN
BUDAYA
Peran KS dalam Mengelola Perubahan
Kurikulum
KEPALA SEKOLAH
KOMPETENSI
ISI
PROSES
PENILAIAN
Perubaha
n
Kurikulum
PENGAWAS
SEKOLAH
PROSES
PEMBELAJARAN
GURU
PENILAIAN
PEMBELAJARAN
TENDIK LAINNYA
LAYANAN
PEMBELAJARAN
PESERTA DIDIK
ORANGTUA
MANAJEMEN
Perubahan
PEMBELAJARAN
Aktivitas
Pembelajaran
...
Perubahan
Perilaku
Manusia
BUDAYA INDIVIDU
BUDAYA
SEKOLAH
BUDAYA
MASYARAKAT
...
Perubahan
Budaya
Manajemen Sekolah
Kepemimpina
n
Pembelajaran
Kepemimpi
nan SDM
Kepemimpi
nan Budaya
Kepala Sekolah
Langkah-langkah Manajemen Perubahan
• Memulai
– Menciptakan suasana perlu melakukan perubahan
– Membentuk tim
– Menyusun strategi perubahan
• Merencanakan
– Mengindentifikasi perubahan yang harus dilakukan
– Membuat rencana aksi
– Memilih quick win [dapat segera diselesaikan]
– Menyosialisasikan ke semua pemangku kepentingan
• Melaksanakan
– Memberi penugasan kepada anggota tim
– Melaksanakan perubahan
– Mengukur hasilnya
• Memantapkan
– Merayakan keberhasilan
– Menyusun standar baru hasil perubahan
VIRUS “SUDAH
TRADISI”
(daun yang terbakar, daun pintu, daun telinga)
1. Apa warna daun?
2. Berapa jumlah mata pada manusia?
(mata kaki, mata kepala, mata hati)
3. Benarkah gelas itu termasuk benda
yang mudah pecah? (gelas plastk, gelas besi, gelas...)
4. Mengapa kucing mengeong sedangkan anjing
menggonggong?
(itu katanya, dan tidak konsisten, mestinya kalau kucing mengeong, maka anjing mengguk-guk, sbgm suaranya)
5. Mengapa anak Indonesia berbahasa Indonesia
sedangkan anak Inggris berbahasa Inggris?
(sudah tradisi, meski bisa juga anak Indonesia berbahasa Inggris, dsb)
Dalam
pendidikan…
1. Metode apa yang menjadi metode favorit
(ceramah, karena metode ini juga yang dipakai gurunya guru)
para guru?
2.
Media apa yang paling disukai dibuat para
praktikan?
(kertas karton, ditulisi..bukankah semua hal bisa jadi media, termasuk TV. Kita sering menghukumi TV
haram, hanya karena tidak mampu melakukan perintah Iqra’ dengan lebih luas. Semesta ini adalah media
manusia untuk mengenal Allah, tidak hanya ceramah)
3.
Mengapa guru praktikan kalau mengajar
memilih di kelas? (tidak repot, waktunya cepat, dll)
4.
Mengapa guru praktikan sering berkata,
“Coba perhatikan….ayo dengarkan…ayo itu
jangan ribut…ssstt…
(guru kurang perhatian, mengapa tidak dirubah mulai sekarang agar guru yang memberi perhatian, bukan
minta perhatian, guru yang mendengarkan bukan hanya minta didengarkan...guru yang ribut, bukan
melarang ribut)
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard
Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh
melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia
Pembelajaran berbasis
yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya
daritidak
genetik.
intelejensia
akan
• Kemampuan kreativitas diperolehmemberikan
melalui: hasil
-
siginifikan (hanya
Observing [mengamati]
Personal
peningkatan 50%)
Questioning [menanya]
dibandingkan yang
Associating [menalar]
berbasis kreativitas
Inter-personal
Experimenting [mencoba]
(sampai 200%)
Networking [Membentuk jejaring]
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran
yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses
mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation
based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.
Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam
24
24
jejaringan melalui collaborative learning
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s
creativity: what can we learn from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif
melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang
benar [banyak/semua jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk
menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya,
untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan
atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang
spontan/ekspresif
Perlunya
merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian
yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan
penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki
jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai
25
proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/
25
Contoh Perubahan dan Peran KS
-Pembelajaran
(Kompetensi)
-Lingkungan
sikap
adalah
Kurikulum 2013 Pembelajaran
SDM
Budaya
Semua
Muatan
pembelaja
ran
memuat
kompeten
si sikap
Fungsi dan
Peran
Kepala
Sekolah
bagian tidak
terpisahkan
dari
pembelajaran
pengetahuan
dan
keterampilan
-Pembelajaran
dan penilaian
sikap tidak
hanya di kelas
-Pembelajaran
Menguasai
sikap melalui
pendekatan
dan
mempraktekkan
keteladanan
di kelas yang
diampunya
Kepemimpinan
Pembelajaran
-Guru dan
semua PTK
menghayati
dan
mengamalkan
sikap yang
diajarkan
kepada siswa
setiap saat
(bukan hanya
Membina,
pada
saat
mengawasi
pembelajaran
) semua PTK
dalam
menghayati dan
mengamalkan
Kepemimpinan
sikap
SDM
sekolah
mencerminka
n sikap yang
ingin dibentuk
pada siswa
-Lingkungan
eksternal
sekolah
mendukung
sikap (rumah,
sekitar
Memantau
sekolah,
budaya
sekolah
Pemda,..)
& mencegah
pengaruh luar
thd budaya
sekolah
Kepemimpinan
Budaya
Contoh Perubahan dan Peran KS (Proses)
Peruba
han
Kurikul
um
Perubahan
Aktivitas
Perubahan
Perilaku
-Guru menahan
Mengaj -Guru tdk
ak
banyak
diri tidak
siswa
bertanya
bertanya
-Guru memberi
menany -Guru
a
memotivasi kesempatan
siswa untuk pada siswa
kritis dalam untuk
mengamati
mengkritisi
-Guru
hasil
mendorong
pengamatanny
kegiatan
a
-Guru/KS/PTK
diskusi
Lainnya tidak
jemu akibat
siswa kritis
bertanya
Peruba Fungsi dan
han
Peran KS/PS
Budaya
-Buday -Memberi
a
contoh
‘malu
terbuka
bertan dalam
ya
menanggap
sesat
i
dijalan pertanyaan
’
kritis
-Buday -Memberi
a
contoh
diskusi pembelajar
-Buday an
a kritis -Membina
guru
-Membina
PTK
Contoh Perubahan dan Peran KS (Penilaian)
Perubah
an
Kurikulu
m
Perubahan
Aktivitas
Menekan -Penilaian
kan
berdasarka
pentingn n
ya
pengamata
penilaia
n
n otentik -Penilaian
harus
dilakukan
pada saat
kejadian,
tidak
ditunda
(terlalu
lama)
-Penilaian
harus pada
Perubahan
Perilaku
Peruba Fungsi dan
han
Peran KS/PS
Budaya
-Penilaian
-Buday -Mengharuska
dilakukan
a tidak n guru
tiap saat,
menun menyelesaik
bukan
da
an penilaian
hanya
pekerj hari itu
ulangan
aan
sebelum
-Penilaian
diberi izin
tidak boleh
pulang
-PTK lain
ditunda
-Jam sekolah
menunggu
lebih lama
guru
bagi PTK
menyelesaik
daripada
an penilaian
bagi siswa
otentiknya
-...
-Memberi
contoh
PROSES PEMBELAJARAN
SIAPA
YANG
HARUS
BERUBA
H
ELEMEN
PERUBAHAN
Sumber belajar
bukan hanya
guru dan buku
siswa
Kelas bukan
satu-satunya
tempat belajar
-
Guru
Orangtua
KS dan PS
Tendik
....
Guru
KS dan PS
Tendik
...
APA YANG HARUS
DIUBAH
- Aturan penggunaan
perpustakaan
- Aturan penggunaan lab
- ....
- Aturan penggunaan
perpustakaan
- Aturan dan jadwal
penggunaan lab
- Aturan dan jadwal
penggunaan lapangan
STRUKTUR KURIKULUM
ELEMEN
PERUBAHAN
Penentuan minat
sebelum masuk
Pendidikan
Menengah
SIAPA YANG
HARUS
BERUBAH
APA YANG
HARUS
DIUBAH
Guru BK SMP
Orangtua
KS Dikmen
....
- Juknis
penelusuran
dan
pemantapan
minat bagi
siswa SMP
- Proses
penerimaan
siswa baru SMA/
K
- ....
- Juknis
peminatan bagi
-
- Guru BK
Dikmen
Langkah-Langkah Pembelajaran
Observing
(mengamat
i)
Questioni
ng
(menanya
)
Experime
n-ting
(mencoba
)
Associatin
g
(menalar)
Communica
ting
(Mengomu
nikasikan)
Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
Pembelajaran
KEGIATAN
AKTIVITAS BELAJAR
MENGAMATI
(OBSERVING)
MENANYA
(QUESTIONING)
MELIHAT, MENGAMATI, MEMBACA, MENDENGAR,
MENYIMAK (TANPA DAN DENGAN ALAT)
PENGUMPULAN DATA
(EXPERIMENTING)
-MENENTUKAN DATA YANG DIPERLUKAN DARI
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
-MENENTUKAN SUMBER DATA (BENDA, DOKUMEN,
BUKU, EKPERIMEN)
-MENGUMPULKAN DATA
MENGASOSIASI
(ASSOCIATING)
-MENGANALISIS DATA DALAM BENTUK MEMBUAT
KATEGORI, MENENTUKAN HUBUNGAN DATA/KATEGORI
-MENYIMPULKAN DARI HASIL ANALISIS DATA
-DIMULAI DARI UNSTRUCTURED-UNI STRUCTUREMULTI STRUCTURE-COMPLICATED STRUCTURE
MENGKOMUNIKASIKAN
(COMMUNICATING)
-MENYAMPAIKAN HASIL KONSEPTUALISASI
-DALAM BENTUK LISAN, TULISAN, DIAGRAM, BAGAN,
GAMBAR ATAU MEDIA LAINNYA
-MENGAJUKAN PERTANYAAN DARI YANG FAKTUAL
SAMPAI KE YANG BERSIAT HIPOTESIS
-DIAWALI DENGAN BIMBINGAN GURU SAMPAI DENGAN
MANDIRI (MENJADI SUATU KEBIASAAN)
32
Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENGAMATI
KEGIATAN
BELAJAR
MEMBACA,
MENDENGAR,
MENYIMAK,
MELIHAT (TANPA
ATAU DENGAN
ALAT)
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MELATIH
KESUNGGUHAN,
KESABARAN,
KETELITIAN DAN
KEMAMPUAN
MEMBEDAKAN
INFORMASI YANG
UMUM DAN
KHUSUS,
KEMAMPUAN
BERPIKIR ANALITIS,
KRITIS, DEDUKTIF,
DAN KOMPREHENSIF
Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENANYA
KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGAJUKAN
MENGEMBANGKAN
PERTANYAAN TENTANG KREATIVITAS, RASA
INFORMASI YANG TIDAK INGIN TAHU,
DIPAHAMI DARI APA
KEMAMPUAN
YANG DIAMATI ATAU
MERUMUSKAN
PERTANYAAN UNTUK
PERTANYAAN UNTUK
MENDAPATKAN
MEMBENTUK CRITICAL
INFORMASI TAMBAHAN MINDS YANG PERLU
TENTANG APA YANG
UNTUK HIDUP CERDAS
DIAMATI
DAN BELAJAR
(DIMULAI DARI
SEPANJANG HAYAT
PERTANYAAN FAKTUAL
SAMPAI KE
PERTANYAAN YANG
BERSIFAT HIPOTETIK)
Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENGUMPULKAN
INFORMASI/
EKSPERIMEN
KEGIATAN BELAJAR
MELAKUKAN
EKSPERIMEN
-MEMBACA SUMBER
LAIN SELAIN BUKU
TEKS
-MENGAMATI
OBJEK/KEJADIAN/
AKTIVITAS
-WAWANCARA DENGAN
NARA SUMBER
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGEMBANGKAN
SIKAP TELITI,
JUJUR,SOPAN,
MENGHARGAI
PENDAPAT ORANG LAIN,
KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI,
MENERAPKAN
KEMAMPUAN
MENGUMPULKAN
INFORMASI MELALUI
BERBAGAI CARA YANG
DIPELAJARI,
MENGEMBANGKAN
KEBIASAAN BELAJAR
DAN BELAJAR
SEPANJANG HAYAT.
Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENGASOSIASI/
MENGOLAH
INFORMASI
KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
mengolah informasi yang sudah
Mengembangkan sikap jujur,
dikumpulkan baik terbatas dari hasil teliti, disiplin, taat aturan,
kegiatan mengumpulkan/eksperi
kerja keras, kemampuan
men mau pun hasil dari kegiatan
menerapkan prosedur dan
mengamati dan kegiatan
kemampuan berpikir induktif
Mengumpulkan informasi/
serta deduktif dalam
Pengolahan informasi yang
Menyimpulkan
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang
memiliki Pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan
Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENGOMUNIKASIKAN
KEGIATAN BELAJAR
MENYAMPAIKAN HASIL
PENGAMATAN,
KESIMPULAN
BERDASARKAN HASIL
ANALISIS SECARA
LISAN, TERTULIS, ATAU
MEDIA LAINNYA
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGEMBANGKAN
SIKAP JUJUR, TELITI,
TOLERANSI,
KEMAMPUAN BERPIKIR
SISTEMATIS,
MENGUNGKAPKAN
PENDAPAT DENGAN
SINGKAT DAN JELAS,
DAN MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN
BERBAHASA YANG BAIK
DAN BENAR.
kea
keraifan
rifa
n
PERUBAHAN PERADABAN
Ladang Berpindah
Ladang Berpindah
ian
rtnain
Peta
n
a
Per
tri
s
i
utr
Idnuds
In
In
Ifnor
fom
rm
as
ai
si
Pe
Pnege
ngta
ethu
ahan
ua
n
kompetensi
waktu
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
SAINTIFIK
1. MENGAMATI
EXPLORASI
2.MENANYA
ELABORASI
KONFIRMASI
3. MENCOBA/
MENGUMPULKA
INFORMASI
4.MENGOLAH
5.MENGKOMUNIKASIKA
C-6
Penalaran Tinggi
Keterampilan dan
Kreativitas Tinggi
C-4
C-3
C-2
Bimbel
Bimbel
Kemampuan Bernalar
C-5
Penalaran Tinggi
Keterampilan
Rendah
Penalaran dan
Keterampilan
Rendah
A
M
S
Penalaran Rendah
Keterampilan
BLK
Tinggi
C-1
Situasi tidak
nyata
Situasi
Nyata
Berulang
Situasi Baru
terduga
Situasi Baru
yang Tak
Terduga
Tantangan Aktivitas Belajar/Kinerja/Kreativitas
Pembentukan Kompetensi Melalui
Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Belajar
Bagaimana
Belaja
r
Menga
pa
Belajar
Apa
Pengetahu
an
Ketera
m-pilan
Keterampilan
Sikap
Pembelajaran K-S-A
Pengetah
uan
Sikap
Pemanfaatan A-S-K
41
PERAN KEPALA SEKOLAH
• KOMUNIKATIF DENGAN SELURUH
STAKEHOLDER
• PROAKTIF
• MEMPUNYAI LEADERSHIP YG KUAT
• BERFIKIR OUT OF BOX
• HILANGKAN KEINGINAN UTK MEMILIKI
SEMUA
• MANAGING BY EXAMPLES
HAMBATAN
• KEMAUAN UTK BERUBAH
• TIDAK ADA VISI KUALITAS
• BERFIKIR DIDALAM BOX SAJA, TIDAK
MELIHAT RESOURCES YG ADA DILUAR
• JARINGAN YG TERBATAS
• BEKERJA SENDIRIAN, TIDAK DALAM
TEAM
43
APA
HAMBATAN YG LAIN
• PERUBAHAN KEPALA SEKOLAH DAN
GURU YG TERLALU CEPAT
• PASIF/ TIDAK PROAKTIF
• TIDAK KOMUNIKATIF DENGAN
MASYARAKAT, DINAS PENDIDIKAN,
DAN MEDIA
• KONSEP SEKOLAH YG BELUM
ESTABLISHED
LALU BAGAIMANA ?
• MENCOBA, MENCOBA, DAN
MENCOBA….
• MULAILAH DENGAN HAL2 YANG
RELATIF SEDERHANA
• BERLATIH, BERLATIH, DAN
BERLATIH
HAL PRINSIP
• Bekerja dalam team, tidak sendirian,
bertempur bersama pasukannya
• Berkawan dengan media masa
• Hadapi tantangan internal maupun
eksternal
• Berkomunikasi dengan komite
sekolah, dewan pendidikan,
• Lakukan quetionaire pada wali murid
• Aktifitas sekolah yg bersentuhan
Dalam kaitan pengembangan
budaya sekolah yang dilaksanakan
dalam kaitan pengembangan diri,
Kemendiknas menyarankan melalui
empat Melalui
hal, yang
meliputi
:
kegiatan
rutin
Kegiatan spontan
Melalui pengondisian
Keteladanan
MEMBANGUN BUDAYA CREATIF
CREATIF
MENGUTAMAKAN
PEMECAHAN
MASALAH DENGAN
CARA SEDERHANA
UNTUK
PENGELOLAAN
MUTU SEKOLAH
Hukum Kreativitas
• Kreativitas adalah
menular
• Kreativitas adalah
benda gas
• Kreativitas tidak
dibatasi oleh sumber
daya tetapi oleh
imaginasi
• Berlaku hukum
universal pengetahuan
Belajar akan efektif
jika
Dilakukan dalam Suasana menyenangkan
PETER KLINE
The Everyday Genius
Kegagalan dalam
dunia pendidikan,
disebabkan
anak didik di ruang
kelas
lebih banyak
menggunakan indera
pendengarannya
dibanding visual
sehingga
apa yang dipelajari di
kelas
cenderung untuk
dilupakan.
Bahan renungan untuk kita
Memang tidak mudah membuat
kurikulum yang sempurna.
Karena itu, hendaklah guru sadar
bahwa ia harus menjadi sopir yang baik
saat Mengemudikan Kurikulum 2013
kelak. Hanya sopir yang baik yang
dapat membawa
Penumpang (baca:murid) sampai di
tempat yang benar dengan selamat.
Saya ingin mengangkat sisi penting
lain dari
pendidikan, yaitu perannya dalam
mendukung
Kemajuan bangsa melalui
dukungannya
dalam pembangunan sosial,
ekonomi,
dan politik. (Budiono, Wapres)
• Dua sasaran pendidikan. Pertama,
membentuk sikap dan kompetensi
dasar yang perlu dimiliki oleh setiap
warga negara di manapun mereka
berkarya. Kedua, mendidik sikap dan
kompetensi
khusus yang diperlukan bagi mereka
yang bekerja di bidang-bidang
tertentu.
Pendidikan menuju masa depan
adalah pendidikan yang
membebaskan, membuka pintu
bagi anak didik agar bisa
mewujudkan cita-cita sesuai minat
dan bakat masing-masing. Mereka
akan menjadi pribadi mandiri yang
siap saling
berkolaborasi. (Yudistira Massardi)
Kurikulum 2013 hanya sepertiga dari
seluruh kurikulum kehidupan.
Penyederhanaan mata ajar Bukanlah
musibah, melainkan tuntutan untuk
memberi ruang anak mengasah
kreativitas dan cara berpikir yang
lebih simpel agar lebih siap menerima
edukasi orangtua dan lingkungan.
Masalahnya,
sudah siapkah orangtua dan
lingkungan
Faktor sangat penting dalam
keberhasilan (atau kegagalan)
dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
adalah guru sebagai
pengendaranya.
Pemerintah sudah berupaya sangat
keras untuk meningkatkan
kompetensi guru
melalui berbagai strategi. (Anita Lie)
Perubahan kurikulum, antara lain,
dimaksudkan untuk menyongsong
generasi emas Indonesia. Jika perubahan
kurikulum ini dilakukan sekarang, peserta
didik atau siswa sekolah saat ini akan
berusia 40-50 tahun pada tahun 2045,
pada saat bangsa Indonesia merayakan
100 tahun kemerdekaannya. Rentang usia
tersebut adalah usia produktif pada level
kepemimpinan
di segala sektor dan bidang pekerjaan.
Pedagogi berbicara tentang bagaimana
caracara pendidik mendampingi anak-anak
muda ini dalam mengembangkandan
menumbuhkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Dimensi pembelajaran yang
Mengembangkan rasa ingin tahu melalui
kegiatan
bertanya, mengamati, dan mengeksplorasi
adi hal yang sentral dalam proses belajar.
Metode pembelajaran melekat pada
perilaku guru sehingga pembaruan
metode inheren dengan pengembangan
aspek kemanusiaan guru. Oleh sebab
itu, pelatihan metode tak cukup dengan
berceramah tentang pengetahuan dan
teknik mengajar, tetapi juga harus
sekaligus melibatkan guru dalam proses
dinamis perubahan kesadaran dan
motivasi profesi.
Kurikulum 2013 hasil
perombakan kurikulum
sebelumnya harus segera
diberlakukan meski masyarakat
luas belum melihat hasil satu
penelitian ilmiah yang
menyatakan bahwa mutu
pendidikan kita terus merosot
karena kesalahan kurikulum.
Perubahan pada Standar Proses
berarti perubahan strategi
pembelajaran. Guru wajib
merancang dan mengelola proses
pembelajaran aktif yang
menyenangkan. Peserta didik
difasilitasi untuk mengamati,
menanya, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta.
Pelatihan menjadi salah satu kata kunci
dalam keberhasilan implementasi
Kurikulum 2013. Pola yang disiapkan
dalam pelatihan, tidak seperti yang
dikhawatirkan masyarakat, hanya berupa
ceramah. Ceramah tetap dilakukan untuk
menyampaikan hal-hal yang bersifat
umum dan memberikan pemahaman.
Materi pendalaman dan praktik,
diwujdukan dalam bentuk workshop, yang
kemudian akan dilakukan pendampingan.
Dalam berkarya, peserta didik diajak untuk
mengalami sendiri dari mengamati,
menanya, mencoba, menalar, mengolah,
menyimpulkan, dan menyajikannya dalam
bentuk karya yang dapat dipertanggung
jawabkan tindakannya, logikanya, etikanya,
dan estetikanya. Suatu keterampilan yang
akan sangat diperlukannya sebagai bekal,
kelak pada saat mandiri, mungkin sebagian
besarnya malah tanpa menggunakan
pengetahuannya (yang dipelajaridulu) lagi.
Jika suatu bangsa ingin membuat
kurikulum yang bisa mengantarkan
para peserta didik jadi orang sukses,
kurikulum itu juga harus memberikan
menu belajar yang mencakup aspek
lain selain kecerdasan, seperti sikap,
perilaku, kepribadian,
keberagamaan, budi pekerti, dan
kecerdasan otot (muscle memory).
Belajar bukan hanya untuk
mengetahui dan menambah
informasi. Belajar adalah menjelajahi
dunia yang selalu baru dan
mengasyikkan. Dari sana tumbuh
sikap yang selalu ingin tahu,
kecenderungan menemukan dan
mencipta, kebiasaan berpikir jernih
dan teratur, kemampuan bertukar
gagasan dengan orang lain.
MANAJEMEN PERUBAHAN DAN
TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Seruan yang Terabaikan
Come to Success
•
•
•
•
•
AFLAHA = NAJAHUU, FAAZUU dan SA’ADUU
NAJAHUU: berhasil mencapai yang diinginkan
FAAZU: lolos, menang dibandingkan yang lain
SA’ADUU: bahagia.
AL FALAH adalah keberhasilan mencapai apa
yang menjadi impian dengan tingkat keberhasilan
yang lebih hebat atau lebih unggul dibandingkan
yang lain dengan cara fair, karena tidak
mendhalimi orang lain, maka pencapaiannya
menimbulkan kebahagiaan hidup yang luar biasa
• Pencapaiannya itu menjadikan mandiri secara
finansial, sosial dan spiritual, yang
memungkinkannya menghamba (ber-ilah) hanya
pada Allah. (Ir. Abdul Kadir Baraja)
“BUDAYA SEKOLAH
adalah Sumber kekuatan yang paling
ampuh untuk mendongkrak perubahan
di sekolah
“
Thomas J. Sergiovanni
BUDAYA SEKOLAH
berwujud dalam norma,
nilai-nilai, keyakinan, tata
upacara, ritual, tradisi yang
mereka pahami serta
melandasi gagasan,
BUDAYA
SEKOLAH
TIDAK AKAN
TERJADI BEGITU SAJA
!
HARUS DI
ENGINEER
8
BUDAYA SEKOLAH
TIDAK AKAN DATANG DENGAN SENDIRINYA
•
•
•
•
•
•
ADA TEKAD YG KUAT
ADA PLANNING
ADA PROSES YG HARUS DIJALANI
KERJA KERAS SEMUA STAKEHOLDER
TEAM WORK
PARTISIPASI MASYARAKAT
9
TemaProses
Kurikulum
2013 Proses P
n, Isi, Struktur,
Pembelajaran,
Kurikulum yang
Buku*
dapat
menghasilkan
insan indonesia
yang:
Produkt
if
Kreatif
Inovatif
Afektif
Produktif,
Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui
penguatan
Sikap,
Keterampila
n, dan
Pengetahua
10
ADAKAH BUKTI EMPIRIS TENTANG HUBUNGAN ANTARA
GURU YANG EFEKTIF DENGAN PRESTASI BELAJAR
SISWA?
EFEKTIFITAS
GURU
K
R
E
A
T
I
F
SANGAT
EFEKTIF
PRESTASI SISWA
TINGGI
80% soft
skill
20% hard
skill
SEDANG
RENDAH
80%
hard skill
KURANG
EFEKTIF
20% soft
skill
CONTOH
HASIL
Setelah satu tahun, guru
yang efektif dapat
meningkatkan prestasi
siswa (53%), setelah tiga
tahun dapat meningkat
83%
Setelah satu tahun, guru
yang kurang efektif dapat
meningkatkan prestasi
siswa (14%), setelah tiga
tahun dapat meningkat
29%
Selisih = lebih dari 50%
Sumber: Dawson dan Billingsley (2000)
HASRAT UNTUK BERUBAH
Ketika masih muda dan bebas berkhayal,
Aku bermimipi untuk merubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
Kudapati bahwa: Dunia tak kunjung berubah.
Maka cita-cita itu pun agak kupersempit, Lalu kuputuskan
untuk hanya merubah negeriku.
Namun tampaknya, Hasrat itu pun tiada hasil,
Ketika usiaku semakin senja, Dengan semangatku yang masih tersisa,
Kuputuskan untuk mengubah keluargaku dan Orang-orang yang paling dekat
denganku.
Tetapi celakanya, mereka pun tidak mau diubah.
Dan kini, Sementara aku berbaring saat ajal menjelang, Tiba-tiba kusadari:
Andaikan yang pertama-tama yang KU UBAH ADALAH DIRIKU,
Maka dengan menjadikan diriku sebagai teladan,
Mungkin aku bisa mengubah keluargaku.sekolahku,Dinas ku,Kota ku
Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
Bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku,
Kemudian siapa tahu, Aku bahkan bisa mengubah dunia,
(An Anglican Bishop, 1100, AD, as written in the Crypts of Westminster Abbey)
TIDAK ADA YANG
TIDAK BISA
JIKA
MAU dan COMMITTED
PRINSIP PENGEMBANGAN BUDAYA
SEKOLAH
Makin kuat
pemahaman,
keyakinan, dan
kepatuhan warga
terhadap norma dan
nilai-nilai
sekolahnya, makin
tinggi kebanggaan
terhadap
RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN
BUDAYA SEKOLAH
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21
Informasi
(Kurtzweil)
(tersedia dimana saja,
kapan saja)
Komputasi
(MooreKoomey)
(lebih cepat memakai
mesin)
Otomasi
(Ford)
(menjangkau segala
pekerjaan rutin)
Komunikasi
(Metcalfe)
(dari mana saja, ke mana
saja)
Pengetahuan
(Ackof)
(dibentuk melalui data
informasi)
Diseminasi
(Horowitz)
(Nilai informasi =
Model Pembelajaran
Pembelajaran
diarahkan untuk
mendorong peserta didik
mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi
Pembelajarantahu
diarahkan untuk
mampu merumuskan masalah
[menanya], bukan hanya
menyelesaikan masalah
Pembelajaran
diarahkan untuk
[menjawab]
melatih berfkir prosedural dan
metakognitif bukan
melaksanakan kegiatan
mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan
pentingnya kerjasama dan
kolaborasi dalam menyelesaikan
masalah
Pembelajaran berbasis aktivitas
melalui pengamatan dan
pengolahan hasilnya
Pembelajaran berbasis aktivitas
melalui pengamatan dan
18
pengolahan hasilnya
Perubahan Akibat Kurikulum 2013
KEPALA SEKOLAH
PENGAWAS
SEKOLAH
KOMPETENSI
PROSES
PEMBELAJARAN
GURU
BUDAYA INDIVIDU
ISI
PENILAIAN
PEMBELAJARAN
TENDIK LAINNYA
ORANGTUA
BUDAYA
SEKOLAH
PROSES
PENILAIAN
PERUBAHAN
KURIKULUM
LAYANAN
PEMBELAJARAN
MANAJEMEN
PEMBELAJARAN
PERUBAHAN
AKTIVITAS
PEMBELAJARAN
PESERTA DIDIK
...
PERUBAHAN
PERILAKU
MANUSIA
BUDAYA
MASYARAKAT
...
PERUBAHAN
BUDAYA
Peran KS dalam Mengelola Perubahan
Kurikulum
KEPALA SEKOLAH
KOMPETENSI
ISI
PROSES
PENILAIAN
Perubaha
n
Kurikulum
PENGAWAS
SEKOLAH
PROSES
PEMBELAJARAN
GURU
PENILAIAN
PEMBELAJARAN
TENDIK LAINNYA
LAYANAN
PEMBELAJARAN
PESERTA DIDIK
ORANGTUA
MANAJEMEN
Perubahan
PEMBELAJARAN
Aktivitas
Pembelajaran
...
Perubahan
Perilaku
Manusia
BUDAYA INDIVIDU
BUDAYA
SEKOLAH
BUDAYA
MASYARAKAT
...
Perubahan
Budaya
Manajemen Sekolah
Kepemimpina
n
Pembelajaran
Kepemimpi
nan SDM
Kepemimpi
nan Budaya
Kepala Sekolah
Langkah-langkah Manajemen Perubahan
• Memulai
– Menciptakan suasana perlu melakukan perubahan
– Membentuk tim
– Menyusun strategi perubahan
• Merencanakan
– Mengindentifikasi perubahan yang harus dilakukan
– Membuat rencana aksi
– Memilih quick win [dapat segera diselesaikan]
– Menyosialisasikan ke semua pemangku kepentingan
• Melaksanakan
– Memberi penugasan kepada anggota tim
– Melaksanakan perubahan
– Mengukur hasilnya
• Memantapkan
– Merayakan keberhasilan
– Menyusun standar baru hasil perubahan
VIRUS “SUDAH
TRADISI”
(daun yang terbakar, daun pintu, daun telinga)
1. Apa warna daun?
2. Berapa jumlah mata pada manusia?
(mata kaki, mata kepala, mata hati)
3. Benarkah gelas itu termasuk benda
yang mudah pecah? (gelas plastk, gelas besi, gelas...)
4. Mengapa kucing mengeong sedangkan anjing
menggonggong?
(itu katanya, dan tidak konsisten, mestinya kalau kucing mengeong, maka anjing mengguk-guk, sbgm suaranya)
5. Mengapa anak Indonesia berbahasa Indonesia
sedangkan anak Inggris berbahasa Inggris?
(sudah tradisi, meski bisa juga anak Indonesia berbahasa Inggris, dsb)
Dalam
pendidikan…
1. Metode apa yang menjadi metode favorit
(ceramah, karena metode ini juga yang dipakai gurunya guru)
para guru?
2.
Media apa yang paling disukai dibuat para
praktikan?
(kertas karton, ditulisi..bukankah semua hal bisa jadi media, termasuk TV. Kita sering menghukumi TV
haram, hanya karena tidak mampu melakukan perintah Iqra’ dengan lebih luas. Semesta ini adalah media
manusia untuk mengenal Allah, tidak hanya ceramah)
3.
Mengapa guru praktikan kalau mengajar
memilih di kelas? (tidak repot, waktunya cepat, dll)
4.
Mengapa guru praktikan sering berkata,
“Coba perhatikan….ayo dengarkan…ayo itu
jangan ribut…ssstt…
(guru kurang perhatian, mengapa tidak dirubah mulai sekarang agar guru yang memberi perhatian, bukan
minta perhatian, guru yang mendengarkan bukan hanya minta didengarkan...guru yang ribut, bukan
melarang ribut)
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard
Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh
melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia
Pembelajaran berbasis
yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya
daritidak
genetik.
intelejensia
akan
• Kemampuan kreativitas diperolehmemberikan
melalui: hasil
-
siginifikan (hanya
Observing [mengamati]
Personal
peningkatan 50%)
Questioning [menanya]
dibandingkan yang
Associating [menalar]
berbasis kreativitas
Inter-personal
Experimenting [mencoba]
(sampai 200%)
Networking [Membentuk jejaring]
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran
yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses
mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation
based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.
Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam
24
24
jejaringan melalui collaborative learning
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s
creativity: what can we learn from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif
melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang
benar [banyak/semua jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk
menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya,
untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan
atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang
spontan/ekspresif
Perlunya
merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian
yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan
penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki
jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai
25
proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/
25
Contoh Perubahan dan Peran KS
-Pembelajaran
(Kompetensi)
-Lingkungan
sikap
adalah
Kurikulum 2013 Pembelajaran
SDM
Budaya
Semua
Muatan
pembelaja
ran
memuat
kompeten
si sikap
Fungsi dan
Peran
Kepala
Sekolah
bagian tidak
terpisahkan
dari
pembelajaran
pengetahuan
dan
keterampilan
-Pembelajaran
dan penilaian
sikap tidak
hanya di kelas
-Pembelajaran
Menguasai
sikap melalui
pendekatan
dan
mempraktekkan
keteladanan
di kelas yang
diampunya
Kepemimpinan
Pembelajaran
-Guru dan
semua PTK
menghayati
dan
mengamalkan
sikap yang
diajarkan
kepada siswa
setiap saat
(bukan hanya
Membina,
pada
saat
mengawasi
pembelajaran
) semua PTK
dalam
menghayati dan
mengamalkan
Kepemimpinan
sikap
SDM
sekolah
mencerminka
n sikap yang
ingin dibentuk
pada siswa
-Lingkungan
eksternal
sekolah
mendukung
sikap (rumah,
sekitar
Memantau
sekolah,
budaya
sekolah
Pemda,..)
& mencegah
pengaruh luar
thd budaya
sekolah
Kepemimpinan
Budaya
Contoh Perubahan dan Peran KS (Proses)
Peruba
han
Kurikul
um
Perubahan
Aktivitas
Perubahan
Perilaku
-Guru menahan
Mengaj -Guru tdk
ak
banyak
diri tidak
siswa
bertanya
bertanya
-Guru memberi
menany -Guru
a
memotivasi kesempatan
siswa untuk pada siswa
kritis dalam untuk
mengamati
mengkritisi
-Guru
hasil
mendorong
pengamatanny
kegiatan
a
-Guru/KS/PTK
diskusi
Lainnya tidak
jemu akibat
siswa kritis
bertanya
Peruba Fungsi dan
han
Peran KS/PS
Budaya
-Buday -Memberi
a
contoh
‘malu
terbuka
bertan dalam
ya
menanggap
sesat
i
dijalan pertanyaan
’
kritis
-Buday -Memberi
a
contoh
diskusi pembelajar
-Buday an
a kritis -Membina
guru
-Membina
PTK
Contoh Perubahan dan Peran KS (Penilaian)
Perubah
an
Kurikulu
m
Perubahan
Aktivitas
Menekan -Penilaian
kan
berdasarka
pentingn n
ya
pengamata
penilaia
n
n otentik -Penilaian
harus
dilakukan
pada saat
kejadian,
tidak
ditunda
(terlalu
lama)
-Penilaian
harus pada
Perubahan
Perilaku
Peruba Fungsi dan
han
Peran KS/PS
Budaya
-Penilaian
-Buday -Mengharuska
dilakukan
a tidak n guru
tiap saat,
menun menyelesaik
bukan
da
an penilaian
hanya
pekerj hari itu
ulangan
aan
sebelum
-Penilaian
diberi izin
tidak boleh
pulang
-PTK lain
ditunda
-Jam sekolah
menunggu
lebih lama
guru
bagi PTK
menyelesaik
daripada
an penilaian
bagi siswa
otentiknya
-...
-Memberi
contoh
PROSES PEMBELAJARAN
SIAPA
YANG
HARUS
BERUBA
H
ELEMEN
PERUBAHAN
Sumber belajar
bukan hanya
guru dan buku
siswa
Kelas bukan
satu-satunya
tempat belajar
-
Guru
Orangtua
KS dan PS
Tendik
....
Guru
KS dan PS
Tendik
...
APA YANG HARUS
DIUBAH
- Aturan penggunaan
perpustakaan
- Aturan penggunaan lab
- ....
- Aturan penggunaan
perpustakaan
- Aturan dan jadwal
penggunaan lab
- Aturan dan jadwal
penggunaan lapangan
STRUKTUR KURIKULUM
ELEMEN
PERUBAHAN
Penentuan minat
sebelum masuk
Pendidikan
Menengah
SIAPA YANG
HARUS
BERUBAH
APA YANG
HARUS
DIUBAH
Guru BK SMP
Orangtua
KS Dikmen
....
- Juknis
penelusuran
dan
pemantapan
minat bagi
siswa SMP
- Proses
penerimaan
siswa baru SMA/
K
- ....
- Juknis
peminatan bagi
-
- Guru BK
Dikmen
Langkah-Langkah Pembelajaran
Observing
(mengamat
i)
Questioni
ng
(menanya
)
Experime
n-ting
(mencoba
)
Associatin
g
(menalar)
Communica
ting
(Mengomu
nikasikan)
Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
Pembelajaran
KEGIATAN
AKTIVITAS BELAJAR
MENGAMATI
(OBSERVING)
MENANYA
(QUESTIONING)
MELIHAT, MENGAMATI, MEMBACA, MENDENGAR,
MENYIMAK (TANPA DAN DENGAN ALAT)
PENGUMPULAN DATA
(EXPERIMENTING)
-MENENTUKAN DATA YANG DIPERLUKAN DARI
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
-MENENTUKAN SUMBER DATA (BENDA, DOKUMEN,
BUKU, EKPERIMEN)
-MENGUMPULKAN DATA
MENGASOSIASI
(ASSOCIATING)
-MENGANALISIS DATA DALAM BENTUK MEMBUAT
KATEGORI, MENENTUKAN HUBUNGAN DATA/KATEGORI
-MENYIMPULKAN DARI HASIL ANALISIS DATA
-DIMULAI DARI UNSTRUCTURED-UNI STRUCTUREMULTI STRUCTURE-COMPLICATED STRUCTURE
MENGKOMUNIKASIKAN
(COMMUNICATING)
-MENYAMPAIKAN HASIL KONSEPTUALISASI
-DALAM BENTUK LISAN, TULISAN, DIAGRAM, BAGAN,
GAMBAR ATAU MEDIA LAINNYA
-MENGAJUKAN PERTANYAAN DARI YANG FAKTUAL
SAMPAI KE YANG BERSIAT HIPOTESIS
-DIAWALI DENGAN BIMBINGAN GURU SAMPAI DENGAN
MANDIRI (MENJADI SUATU KEBIASAAN)
32
Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENGAMATI
KEGIATAN
BELAJAR
MEMBACA,
MENDENGAR,
MENYIMAK,
MELIHAT (TANPA
ATAU DENGAN
ALAT)
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MELATIH
KESUNGGUHAN,
KESABARAN,
KETELITIAN DAN
KEMAMPUAN
MEMBEDAKAN
INFORMASI YANG
UMUM DAN
KHUSUS,
KEMAMPUAN
BERPIKIR ANALITIS,
KRITIS, DEDUKTIF,
DAN KOMPREHENSIF
Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENANYA
KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGAJUKAN
MENGEMBANGKAN
PERTANYAAN TENTANG KREATIVITAS, RASA
INFORMASI YANG TIDAK INGIN TAHU,
DIPAHAMI DARI APA
KEMAMPUAN
YANG DIAMATI ATAU
MERUMUSKAN
PERTANYAAN UNTUK
PERTANYAAN UNTUK
MENDAPATKAN
MEMBENTUK CRITICAL
INFORMASI TAMBAHAN MINDS YANG PERLU
TENTANG APA YANG
UNTUK HIDUP CERDAS
DIAMATI
DAN BELAJAR
(DIMULAI DARI
SEPANJANG HAYAT
PERTANYAAN FAKTUAL
SAMPAI KE
PERTANYAAN YANG
BERSIFAT HIPOTETIK)
Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENGUMPULKAN
INFORMASI/
EKSPERIMEN
KEGIATAN BELAJAR
MELAKUKAN
EKSPERIMEN
-MEMBACA SUMBER
LAIN SELAIN BUKU
TEKS
-MENGAMATI
OBJEK/KEJADIAN/
AKTIVITAS
-WAWANCARA DENGAN
NARA SUMBER
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGEMBANGKAN
SIKAP TELITI,
JUJUR,SOPAN,
MENGHARGAI
PENDAPAT ORANG LAIN,
KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI,
MENERAPKAN
KEMAMPUAN
MENGUMPULKAN
INFORMASI MELALUI
BERBAGAI CARA YANG
DIPELAJARI,
MENGEMBANGKAN
KEBIASAAN BELAJAR
DAN BELAJAR
SEPANJANG HAYAT.
Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENGASOSIASI/
MENGOLAH
INFORMASI
KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
mengolah informasi yang sudah
Mengembangkan sikap jujur,
dikumpulkan baik terbatas dari hasil teliti, disiplin, taat aturan,
kegiatan mengumpulkan/eksperi
kerja keras, kemampuan
men mau pun hasil dari kegiatan
menerapkan prosedur dan
mengamati dan kegiatan
kemampuan berpikir induktif
Mengumpulkan informasi/
serta deduktif dalam
Pengolahan informasi yang
Menyimpulkan
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang
memiliki Pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan
Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENGOMUNIKASIKAN
KEGIATAN BELAJAR
MENYAMPAIKAN HASIL
PENGAMATAN,
KESIMPULAN
BERDASARKAN HASIL
ANALISIS SECARA
LISAN, TERTULIS, ATAU
MEDIA LAINNYA
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGEMBANGKAN
SIKAP JUJUR, TELITI,
TOLERANSI,
KEMAMPUAN BERPIKIR
SISTEMATIS,
MENGUNGKAPKAN
PENDAPAT DENGAN
SINGKAT DAN JELAS,
DAN MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN
BERBAHASA YANG BAIK
DAN BENAR.
kea
keraifan
rifa
n
PERUBAHAN PERADABAN
Ladang Berpindah
Ladang Berpindah
ian
rtnain
Peta
n
a
Per
tri
s
i
utr
Idnuds
In
In
Ifnor
fom
rm
as
ai
si
Pe
Pnege
ngta
ethu
ahan
ua
n
kompetensi
waktu
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
SAINTIFIK
1. MENGAMATI
EXPLORASI
2.MENANYA
ELABORASI
KONFIRMASI
3. MENCOBA/
MENGUMPULKA
INFORMASI
4.MENGOLAH
5.MENGKOMUNIKASIKA
C-6
Penalaran Tinggi
Keterampilan dan
Kreativitas Tinggi
C-4
C-3
C-2
Bimbel
Bimbel
Kemampuan Bernalar
C-5
Penalaran Tinggi
Keterampilan
Rendah
Penalaran dan
Keterampilan
Rendah
A
M
S
Penalaran Rendah
Keterampilan
BLK
Tinggi
C-1
Situasi tidak
nyata
Situasi
Nyata
Berulang
Situasi Baru
terduga
Situasi Baru
yang Tak
Terduga
Tantangan Aktivitas Belajar/Kinerja/Kreativitas
Pembentukan Kompetensi Melalui
Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Belajar
Bagaimana
Belaja
r
Menga
pa
Belajar
Apa
Pengetahu
an
Ketera
m-pilan
Keterampilan
Sikap
Pembelajaran K-S-A
Pengetah
uan
Sikap
Pemanfaatan A-S-K
41
PERAN KEPALA SEKOLAH
• KOMUNIKATIF DENGAN SELURUH
STAKEHOLDER
• PROAKTIF
• MEMPUNYAI LEADERSHIP YG KUAT
• BERFIKIR OUT OF BOX
• HILANGKAN KEINGINAN UTK MEMILIKI
SEMUA
• MANAGING BY EXAMPLES
HAMBATAN
• KEMAUAN UTK BERUBAH
• TIDAK ADA VISI KUALITAS
• BERFIKIR DIDALAM BOX SAJA, TIDAK
MELIHAT RESOURCES YG ADA DILUAR
• JARINGAN YG TERBATAS
• BEKERJA SENDIRIAN, TIDAK DALAM
TEAM
43
APA
HAMBATAN YG LAIN
• PERUBAHAN KEPALA SEKOLAH DAN
GURU YG TERLALU CEPAT
• PASIF/ TIDAK PROAKTIF
• TIDAK KOMUNIKATIF DENGAN
MASYARAKAT, DINAS PENDIDIKAN,
DAN MEDIA
• KONSEP SEKOLAH YG BELUM
ESTABLISHED
LALU BAGAIMANA ?
• MENCOBA, MENCOBA, DAN
MENCOBA….
• MULAILAH DENGAN HAL2 YANG
RELATIF SEDERHANA
• BERLATIH, BERLATIH, DAN
BERLATIH
HAL PRINSIP
• Bekerja dalam team, tidak sendirian,
bertempur bersama pasukannya
• Berkawan dengan media masa
• Hadapi tantangan internal maupun
eksternal
• Berkomunikasi dengan komite
sekolah, dewan pendidikan,
• Lakukan quetionaire pada wali murid
• Aktifitas sekolah yg bersentuhan
Dalam kaitan pengembangan
budaya sekolah yang dilaksanakan
dalam kaitan pengembangan diri,
Kemendiknas menyarankan melalui
empat Melalui
hal, yang
meliputi
:
kegiatan
rutin
Kegiatan spontan
Melalui pengondisian
Keteladanan
MEMBANGUN BUDAYA CREATIF
CREATIF
MENGUTAMAKAN
PEMECAHAN
MASALAH DENGAN
CARA SEDERHANA
UNTUK
PENGELOLAAN
MUTU SEKOLAH
Hukum Kreativitas
• Kreativitas adalah
menular
• Kreativitas adalah
benda gas
• Kreativitas tidak
dibatasi oleh sumber
daya tetapi oleh
imaginasi
• Berlaku hukum
universal pengetahuan
Belajar akan efektif
jika
Dilakukan dalam Suasana menyenangkan
PETER KLINE
The Everyday Genius
Kegagalan dalam
dunia pendidikan,
disebabkan
anak didik di ruang
kelas
lebih banyak
menggunakan indera
pendengarannya
dibanding visual
sehingga
apa yang dipelajari di
kelas
cenderung untuk
dilupakan.
Bahan renungan untuk kita
Memang tidak mudah membuat
kurikulum yang sempurna.
Karena itu, hendaklah guru sadar
bahwa ia harus menjadi sopir yang baik
saat Mengemudikan Kurikulum 2013
kelak. Hanya sopir yang baik yang
dapat membawa
Penumpang (baca:murid) sampai di
tempat yang benar dengan selamat.
Saya ingin mengangkat sisi penting
lain dari
pendidikan, yaitu perannya dalam
mendukung
Kemajuan bangsa melalui
dukungannya
dalam pembangunan sosial,
ekonomi,
dan politik. (Budiono, Wapres)
• Dua sasaran pendidikan. Pertama,
membentuk sikap dan kompetensi
dasar yang perlu dimiliki oleh setiap
warga negara di manapun mereka
berkarya. Kedua, mendidik sikap dan
kompetensi
khusus yang diperlukan bagi mereka
yang bekerja di bidang-bidang
tertentu.
Pendidikan menuju masa depan
adalah pendidikan yang
membebaskan, membuka pintu
bagi anak didik agar bisa
mewujudkan cita-cita sesuai minat
dan bakat masing-masing. Mereka
akan menjadi pribadi mandiri yang
siap saling
berkolaborasi. (Yudistira Massardi)
Kurikulum 2013 hanya sepertiga dari
seluruh kurikulum kehidupan.
Penyederhanaan mata ajar Bukanlah
musibah, melainkan tuntutan untuk
memberi ruang anak mengasah
kreativitas dan cara berpikir yang
lebih simpel agar lebih siap menerima
edukasi orangtua dan lingkungan.
Masalahnya,
sudah siapkah orangtua dan
lingkungan
Faktor sangat penting dalam
keberhasilan (atau kegagalan)
dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
adalah guru sebagai
pengendaranya.
Pemerintah sudah berupaya sangat
keras untuk meningkatkan
kompetensi guru
melalui berbagai strategi. (Anita Lie)
Perubahan kurikulum, antara lain,
dimaksudkan untuk menyongsong
generasi emas Indonesia. Jika perubahan
kurikulum ini dilakukan sekarang, peserta
didik atau siswa sekolah saat ini akan
berusia 40-50 tahun pada tahun 2045,
pada saat bangsa Indonesia merayakan
100 tahun kemerdekaannya. Rentang usia
tersebut adalah usia produktif pada level
kepemimpinan
di segala sektor dan bidang pekerjaan.
Pedagogi berbicara tentang bagaimana
caracara pendidik mendampingi anak-anak
muda ini dalam mengembangkandan
menumbuhkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Dimensi pembelajaran yang
Mengembangkan rasa ingin tahu melalui
kegiatan
bertanya, mengamati, dan mengeksplorasi
adi hal yang sentral dalam proses belajar.
Metode pembelajaran melekat pada
perilaku guru sehingga pembaruan
metode inheren dengan pengembangan
aspek kemanusiaan guru. Oleh sebab
itu, pelatihan metode tak cukup dengan
berceramah tentang pengetahuan dan
teknik mengajar, tetapi juga harus
sekaligus melibatkan guru dalam proses
dinamis perubahan kesadaran dan
motivasi profesi.
Kurikulum 2013 hasil
perombakan kurikulum
sebelumnya harus segera
diberlakukan meski masyarakat
luas belum melihat hasil satu
penelitian ilmiah yang
menyatakan bahwa mutu
pendidikan kita terus merosot
karena kesalahan kurikulum.
Perubahan pada Standar Proses
berarti perubahan strategi
pembelajaran. Guru wajib
merancang dan mengelola proses
pembelajaran aktif yang
menyenangkan. Peserta didik
difasilitasi untuk mengamati,
menanya, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta.
Pelatihan menjadi salah satu kata kunci
dalam keberhasilan implementasi
Kurikulum 2013. Pola yang disiapkan
dalam pelatihan, tidak seperti yang
dikhawatirkan masyarakat, hanya berupa
ceramah. Ceramah tetap dilakukan untuk
menyampaikan hal-hal yang bersifat
umum dan memberikan pemahaman.
Materi pendalaman dan praktik,
diwujdukan dalam bentuk workshop, yang
kemudian akan dilakukan pendampingan.
Dalam berkarya, peserta didik diajak untuk
mengalami sendiri dari mengamati,
menanya, mencoba, menalar, mengolah,
menyimpulkan, dan menyajikannya dalam
bentuk karya yang dapat dipertanggung
jawabkan tindakannya, logikanya, etikanya,
dan estetikanya. Suatu keterampilan yang
akan sangat diperlukannya sebagai bekal,
kelak pada saat mandiri, mungkin sebagian
besarnya malah tanpa menggunakan
pengetahuannya (yang dipelajaridulu) lagi.
Jika suatu bangsa ingin membuat
kurikulum yang bisa mengantarkan
para peserta didik jadi orang sukses,
kurikulum itu juga harus memberikan
menu belajar yang mencakup aspek
lain selain kecerdasan, seperti sikap,
perilaku, kepribadian,
keberagamaan, budi pekerti, dan
kecerdasan otot (muscle memory).
Belajar bukan hanya untuk
mengetahui dan menambah
informasi. Belajar adalah menjelajahi
dunia yang selalu baru dan
mengasyikkan. Dari sana tumbuh
sikap yang selalu ingin tahu,
kecenderungan menemukan dan
mencipta, kebiasaan berpikir jernih
dan teratur, kemampuan bertukar
gagasan dengan orang lain.