PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
Muhammad Rohimda, 230110140139
Kelompok 2, Kelas A
ABSTRAK
Kegiatan praktikum pada dasarnya harus dilakukan secara baik dan benar. Untuk itu, kita harus bisa
menggunakan alat-alat praktikum dengan benar. Karena prosedur praktikum yang dilakukan secara baik
dan benar, dapat menghasilkan sebuah hasil penelitian yang maksimal. Menggunakan alat dan bahan
praktikum dengan benar juga akan meminimalisir terjadinya kecelakaan dalam proses praktikum.
Praktikum ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dasar kepada setiap praktikan mengenai penggunaan
alat-alat dan bahan yang kelak akan sering digunakan dalam praktikum biokimia. Sehingga praktikan
dapat mengenal dan mengetahui cara penggunaan setiap alat praktikum, sehingga praktikum berkiuktnya
dapat berjalan dengan baik, selain itu praktikum ini juga bertujuan untuk menghindari kecelakaankecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan alat yang salah. Diantaranya adalah spektrofotometer yang
digunakan untuk mengukur absorbansi, hot plate yang digunakan untuk memanaskan bahan praktikum,
lemari pendingin untuk mengatasi bahan-bahan praktikum dalam suhu rendah, waterbath untuk
menciptakan suhu yang konstan.
Kata Kunci: Praktikum, Alat, Bahan.

ABSTRACT
Practicum basically be done properly and correctly. So, we should be able to use practical tools
correctly. Because the lab procedure which done properly, can produce a best results. Using the tools and
lab materials correctly will minimize the occurrence of accidents in the lab. This Practice aims to provide

basic knowledge to every practitioner about the use of tools and materials that will be frequently used in
biochemistry lab. So that the practitioner can recognize and know how to use each tool lab, so the next
practice can run well, besides this lab also aims to avoid accidents that caused by miss-use of tools.
Among them is a spectrophotometer that is used to measure the absorbance, hot plate is used to heat the
lab materials, refrigerators for overcoming the materials lab in low temperatures, and water bath that
create a constant temperature.
Keywords: Practicum, Tools, Materials

Pendahuluan
Praktikum biokimia sejatinya berlangsung di dalam laboratorium. Di dalam laboratorium terdapat
berbagai macam alat yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Alat-alat tersebut harus digunakan dengan
benar agar praktikan dapat menuai hasil yang maksimal saat praktikum. Praktikum pengenalan alat ini
memang harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan-kecelakaan serta kerusakan alat
yang mungkin terjadi apabila alat praktikum tidak digunakan dengan benar.
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains. Bekerja di
laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang

diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman menuju Generalisasi yang lebih abstrak
yang memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk
generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan

bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini (Irianto, 2007).
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut
kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari
cahaya yang dilserap sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet. Spektrofotometer dibagi
menjadi dua jenis yaitu spektrofotometer single-beam dan spektrofotometer double-beam. Perbedaan
kedua jenis spektrofotometer tersebut hanya pada pemberian cahaya, dimana pada single-beam, cahaya
hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang
dimasukan. Berbeda dengan single-beam, pada spektrofotometer double-beam, nilai blanko dapat
langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama. Prinsipnya
adalah dengan adanya chopper yang akan membagi sinar menjadi dua, dimana salah satu melewati blanko
(disebut juga reference beam) dan yang lainnya melewati larutan. Dari kedua jenis spektrofotometer
tersebut, spektrofotometer double-beam memiliki keunggulan lebih dibanding single-beam, karena nilai
absorbansi larutannya telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko. Selain itu, pada
single-beam, ditemukan juga beberapa kelemahan seperti perubahan intensitas cahaya akibat fluktuasi
voltase. (Etty Triyati, 1985)
Waterbath adalah Oven atau bisa disebut juga Penangas air yang fungsi utamanya adalah untuk
menciptakan suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi pada analisis mikrobiologi. Serta
digunakan untuk melebur basis, menguapkan ekstrak atau tingtur, pemanasan untuk mempercepat
kelarutan. Waterbath ini juga termasuk kedalam kategori alat laboratorium. (Yuni Wulan, 2013)

Lemari pendingin adalah alat yang dapat mengatasi bahan-bahan percobaan yang membutuhkan
perlakuan pada suhu rendah. Beresumber energy dari listrik, alat ini dapat mengonversikan arus listrik
menjadi dingin yang dikeluarkan dari dalam alat tersebut. (Enny R. Purba, 2003)
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan
dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu
mempercepat proses homogenisasi. (Zahra Risma, 2013)

Metodologi
Praktikum ini berlangsung pada tanggal 20 Oktober 2015. Bertempat di Laboratorium
Akuakultur, Gedung Dekanat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, metode

yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah metode CSR. Setiap kelompok praktikan yang
diwakilkan oleh seorang temannya, menjelaskan sedetil mungkin 3 alat praktikum yang mereka ketahui,
begitu seterusnya sampai setiap kelompok telah mengutus satu orang untuk menjelaskan. Asisten
laboratorium juga memberikan pengetahuan cara menggunakan beberapa alat praktikum, diantaranya
Spektrofotometer, Hot Plate, dan Waterbath.

Hasil dan Pembahasan
1. Spektofotometer
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara

melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang
disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai
absorbansi dari cahaya yang dilserap sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.
Prinsip kerjanya berdasarkan penyerapan cahaya atau energi radiasi oleh suatu larutan. Jumlah
cahaya atau energi radiasi yang diserap memungkinkan pengukuran jumlah zat penyerap dalam
larutan secara kuantitatif (PECSOK et al. 1976; SKOOG & WEST 1971). Cara penggunaannya
adalah, isi kuvet dengan cairan atau larutan yang akan diidentifikasi, kemudian masukan kembali
ke dalam spektrofoto meter, dan operasikan alatnya. Kemudian kita dapat mengetahui panjang
gelombang dari cairan / larutan yang hendak kita identifikasi.
Gambar 1. Spektrofotometer (Sumber: Dokumentasi pribadi)

2. Waterbath

Waterbath adalah oven atau bisa disebut penangas air yang fungsi utamanya untuk menciptakan
suhu yang konstan. Merupakan wadah yang berisi air yang bisa mempertahkan suhu air pada
kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan. Pada saat saklar diposisi “on” maka arus
listrik dari sumber akan member suplay listrik ke heater. Heater yang diberi arus listrik
memberikan panas pada alat, suhu semain tinggi , dan berhenti naik sampai suhu yang
diinginkan. Alat ini berfungsi untuk memanaskan pada suhu 30°-100°c, menguapkan zat/larutan
dengan suhu tidak terlalu tinggi, dan menginkubasi kultur mikrologi


Gambar 2. Waterbath (Sumber: Dokumentasi pribadi)
3. Lemari Pendingin
Lemari pendingin adalah alat yang dapat mengatasi bahan-bahan percobaan yang membutuhkan
perlakuan pada suhu rendah. Beresumber energy dari listrik, alat ini dapat mengonversikan arus
listrik menjadi dingin yang dikeluarkan dari dalam alat tersebut. Cara penggunaannya cukup
mudah, hanya dengan menyambungkan nya dengan sumber listrik, kemudian tunggu beberapa
lama sampai suhu telah konstan, kemudian masukkan bahan yang akan ditempatkan di lemari
pendingin.

Gambar 3. Lemari Pendingin (Sumber: Dokumentasi pribadi)
4. Hot Plate
Hot plate dan Pengaduk Magnetik berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan
dengan pengadukan. Pelat yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu
mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan
magnetic stirrer.

Pengaduk magnetiknya berfungsi untuk menggerakan pelat secara rotasi

sehingga suatu larutan dapat tercampur dengan maksimal. Cara mengguankannya hanya dengan

mengatur suhu sesuai yang kita inginkan, kemudian bila terdapat magnetk stirrer pada alat, kita

juga dapat mengatur

Gambar 4. Hot Plate (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Kesimpulan
Praktikum pengenalan alat dan bahan perlu dilakukan agar setiap praktikan dapat
mengenali dan dapat menggunaan alat dan bahan praktikum dengan benar agar mendapatkan
hasil yang maksimal dan mengurangi risiko kerusakan alat atau cidera yang diakibatkan oleh
penggunaan alat yang salah.
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan
cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada kuvet. Prinsip kerjanya
berdasarkan penyerapan cahaya atau energi radiasi oleh suatu larutan. Cara penggunaannya
adalah dengan mengisi kuvet dengan cairan atau larutan yang akan diidentifikasi, kemudian
masukan kembali ke dalam spektrofoto meter, dan operasikan alatnya.
Waterbath adalah wadah yang berisi air yang bisa mempertahkan suhu air pada kondisi
tertentu selama selang waktu yang ditentukan. Heater yang diberi arus listrik memberikan panas
pada alat, suhu semain tinggi , dan berhenti naik sampai suhu yang diinginkan. Alat ini berfungsi
untuk memanaskan pada suhu 30°-100°c, menguapkan zat/larutan dengan suhu tidak terlalu

tinggi, dan menginkubasi kultur mikrologi.
Lemari Pendingin adalah alat yang digunakan untuk menangani bahan praktikum dalam
suhu rendah. Dengan prinsip mengonversi arus listrik menjadi dingin menggunakan alat semacam
radiator, lemari pendingin dapat mempertahankan suhu rendah, sehingga bahan-bahan kimia yang
berada didalamnya dapat terjaga suhunya. Cara menggunakannya adalah dengan menghubungkan
lemari pendingin dengan sumber listrik, kemudian pilih tingkat suhu yang diinginkan, dan tunggu
beberapa saat hingga suhu konstan.
Hot plate dan Pengaduk Magnetik berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan
dengan pengadukan. Pelat yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu
mempercepat proses homogenisasi. Pengaduk magnetiknya berfungsi untuk menggerakan pelat
secara rotasi sehingga suatu larutan dapat tercampur dengan maksimal. Cara mengguankannya
hanya dengan mengatur suhu sesuai yang kita inginkan, kemudian bila terdapat magnetk stirrer
pada alat, kita juga dapat mengatur putaran adukan alat tersebut.

Daftar Pustaka

Irianto K., 2007. Mikrobiologi. Yrama Widya. Bandung.
Nugroho Matheus. 2012. PENGARUH SUHU DAN LAMA EKSTRAKSI SECARA PENGUKUSAN
TERHADAP RENDEMEN DAN KADAR ALBUMIN IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus). Jurnal
Teknologi Pangan Vol.3 No.1.

Purba Enny R. KONSUMSI LISTRIK LEMARI PENDINGIN SATU PINTU, 170 LITER, HASIL
PENGUJIAN TERKONDISIKAN BERDASARKAN SNI. 2005. Jurnal Ilmiah Teknologi Energi, Vol.1,
No.1
Tryati Etty. 1985. SPEKTROFOTOMETER ULTRA-VIOLET DAN SINAR TAMPAK SERTA
APLIKASINYA DALAM OSEANOLOGI. Oseana, Volume X, Nomor 1 : 39 – 47.
Udaibah Wirda. 2014. ANALISIS PENGETAHUAN CALON GURU KIMIA TENTANG PERALATAN
LABORATORIUM DAN FUNGSINYA. Volume 4, Nomor 1.
Zahra Risma.2013. UJI AKTIVITAS ANALGESIK SENYAWA BARU TURUNAN PARASETAMOL
PADA MENCIT (Mus muculus) DENGAN METODE HOT PLATE. Vol. 2 / No. 2.