KEJANG PADA BAYI BARU LAHIR

KEJANG PADA BAYI BARU LAHIR
Batasan
Kejang adalah perubahan secara tiba-tiba fungsi neurologi baik fungsi motorik
maupun fungsi otonomik karena kelebihan pancaran listrik pada otak.
Kejang merupakan suatu manifestasi klinis yang sering dijumpai di ruang gawat
darurat. Hampir 5% anak berumur di bawah 16 tahun setidaknya pernah
mengalami sekali kejang selama hidupnya.
1.

Kejang penting sebagai suatu tanda adanya gangguan neurologis. Keadaan
tersebut merupakan keadaan darurat. Kejang mungkin sederhana, dapat
berhenti sendiri dan sedikit memerlukan pengobatan lanjutan, atau
merupakan gejala awal dari penyakit berat, atau cenderung menjadi status
epileptikus.

2.

Tatalaksana kejang seringkali tidak dilakukan secara baik. Karena
diagnosis yang salah atau penggunaan obat yang kurang tepat dapat
menyebabkan kejang tidak terkontrol, depresi nafas dan rawat inap yang
tidak perlu. Langkah awal dalam menghadapi kejang adalah memastikan

apakah gejala saat ini kejang atau bukan. Selanjutnya melakukan
identifikasi kemungkinan penyebabnya.

Prinsip Dasar
1. Kejang pada bayi baru lahir sering tidak dikenali karena bentuknya
berbeda dengan kejang pada anak atau orang dewasa. Hal ini disebabkan
karena ketidak matangan organisasi korteks pada bayi baru lahir. Kejang
umum tonik-klonik jarak pada bayi baru lahir. Maifestasi kejang pada bayi
baru lahir dapat berupa tremor tremor,hiperaktif,kejang kejang,tiba tiba
menangis melengking,tonus otot hilag disertai atau tidak dengan hilangnya
kesadaran,gerakan

yang

tidak

menentu

(involuntary


movements),nistagmus atau mata mengedip-gedip paroksismal, gerakan

seperti mengunyah dan menelan (fenomenal oral dan bukal), bahkan apnu.
Oleh karena manifestasi klinik yang berbeda beda dan bervariasi,sering
kali kejang pada bayi baru lahir tidak dikenali oleh yag belum
berpengalaman. Dalam prinsip, setiap gerakan yang tidak biasa pada bayi
baru lahir apabila berlangsung berulang ulang dan periodik, harus
difikirkan kemungkinan merupakan manifestasi kejang.
2. Kejang merupakan keadaan emergensi atau tanda bahaya yang sering
terjadi

pada

neonatus,karena

kejang

yang

berkepanjangan


dapat

mengakibatkan hipoksia otak yang cukup berbahaya bagi ke langsungan
hidup bayi atau dapat mengakibatkan gejala sisa di kemudian hari.
Termasuk dalam kelompok gejala ini adalah spasme dan tidak sadar atau
gangguan kesadaran. Keadaan ini dapat diakibatkan oleh asfiksia
neonatorum, hipoglikemia atau merupakan tanda meningitis atau masalah
susunan saraf.
3. Kejang merupakan satu tanda atau gejala yang dapat dijumpai pada satu
atau lebih masalah pada BBL
4. Apapun penyebabnya, kejang sebagai salah satu Tanda Bahaya atau
“Danger sign“ pada neonatus harus segera dikelola dengan baik
5. Sebetulnya timbulnya kejang dapat diantisipasi dengan melakukan
tindakan promotip atau preventip
6. Secara klinis kejang pada bayi diklasifikasikan klonik,tonik, mioklonik.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono.2009.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal Dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124