PEMBERANTASAN KORUPSI DI SINGAPURA serikat
PEMBERANTASAN KORUPSI DI
SINGAPURA
Kelompok 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Alfiah (3)
Alfred (4)
Arif (7)
Gayuh (10)
Ahdiar (18)
Reinhard (23)
1
PENDAHULUAN
CPI Rangking Singapore
Corruption Perception Index
A Clean People, A Clean Nation
CPI Ranking for Singapore
Year
2014
2013
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
Ranking
7th
5th
5th
5th
1st
3rd
4th
4th
5th
5th
5th
5th
5th
No of countries
175
177
176
183
178
180
180
180
163
159
146
133
102
2
1. PROFIL NEGARA
SINGAPURA
Negara Singapura adalah sebagai berikut :
Mata uang
: Dollar Singapura
Bahasa Resmi
: Inggris, Melayu, Mandarin dan Tamil
Ibu Kota
: Singapura
Total Luas Wilayah
: 710, 2 km2 dengan persentasi luas Air
1,444 %
Penduduk
: Juni 2012 sejumlah 5,31 juta jiwa
Komposisi Penduduk
: Tionghoa sebesar 77 %; Melayu sebesar 14
%; India
sebesar 7,6 % dan lain-lain 1,4%
Kemerdekaan
: dari Malaysia pada 9 Agustus 1995
3
2. SISTEM POLITIK NEGARA
SINGAPURA
1. Sistem pemerintahan negara singapura adalah sebuah republik
parlementer dengan sistem pemerintahan parlementer unikameral
westminster yang mewakili berbagai konstituensi
2. Partai Aksi Rakyat (PAP) mendominasi proses politik dan telah
memenangkan kekuasaan atas Parlemen di setiap pemilihan sejak
menjadi pemerintahan sendiri tahun 1959
3. Para ahli politik menganggap Singapura sebuah negara yang
berideologi 'Demokrasi Sosialis'
4
3. SISTEM HUKUM NEGARA
SINGAPURA
1. Hukum di Singapura diwariskan dari hukum Inggris dan India
Britania, dan meliputi banyak elemen hukum umum Inggris, akan
tetapi dalam beberapa kasus, hukum ini keluar dari warisan tersebut
sejak kemerdekaan.
2. Singapura juga memiliki wajib untuk pembunuhan tingkat pertama,
penyelundupan obhukuman mati at-obatan terlarang, dan
pelanggaran senjata api.
3. Dalam lima tahun sampai 2004, 101 warga Singapura dan 37 warga
asing telah dieksekusi, semuanya kecuali 28 orang disebabkan oleh
pelanggaran obat-obatan terlarang. Amnesty menyebutkan 408
eksekusi antara 1991 dan 2003 dari pemerintah dan sumber lain
dari jumlah penduduk sebanyak empat juta jiwa.
5
Praktik Korupsi di Singapura
• Singapura
negara sejahtera di dunia,
jaringan perdagangan internasional yang kuat,
sarana dan prasarana aktivitas pelabuhan yang lengkap dan modern,
GDP per kapita menyamai atau setara dengan negara-negara barat.
Singapura memiliki pasar ekonomi yang maju dan terbuka
Bidang ekspor, perindustrian dan jasa merupakan hal yang penting dalam
ekonomi Singapura.
Salah satu hal yang mendukung kesuksesan Singapura dalam bidang
ekonomi adalah sistem pemberantasan korupsi yang baik.
6
• Pemicu korupsi menurut Azra (2011) :
o banyak kasus manipulasi dan pungutan liar,
o impor legal dipajaki di bawah tarif resmi,
o barang illegal masuk Singapura,
o Departemen Bea dan Cukai menjadi lahan yang sangat
basah bagi para koruptor pada waktu itu.
• Pemberantasan korupsi di Singapura berawal dari
kegagalan Bagian Anti Korupsi Kepolisian Singapura.
Pejabat senior Kepolisian ditangkap setelah menerima
suap dari pedagang opium. Bagian antikorupsi dari
Kepolisian Singapura pun akhirnya menjadi lembaga
mandiri, yang nantinya menjadi CPIB (Corrupt Practice
Investigation Bureau).
7
• People’s Action Party di bawah pimpinan Lee Kwan Yew yang
berkuasa pada tahun 1959 memproklamasikan “perang terhadap
korupsi”. Pada tahun 1979, Lee Kwan Yew, yang dijuluki sebagai
“Father of Singapore”
• "The moment key leaders are less than incorruptible, less than
stern in demanding high standards, from that moment the
structure of administrative integrity will weaken, and eventually
crumble. Singapore can survive only if ministers and senior officers
are incorruptible and efficient... Only when we uphold the integrity
of the administration can the economy work in a way which enables
Singaporeans to clearly see the nexus between hard work and high
rewards. Only then will people, foreigners and Singaporeans, invest
in Singapore; only then will Singaporeans work to improve
themselves and their children through better education and further
training, instead of hoping for windfalls through powerful friends
and relatives or greasing contacts in the right places.”
8
Praktik Korupsi di Singapura berdasarkan
pengklasifikasian yang dilakukan oleh CPIB :
Cases on Immigration Related Corruption
Cases involving public sector officers
Citiraya Industries Limited
Johnny Seow dan Chan Kwok Pew Advanced Micro Devices Pte Ltd
Wong Chin Farn of ST Microelectronics Asia Pte Ltd (ST Micro
Cases involving government -linked organization
Private Sector Cases
Cases of Giving False Information to CPIB
Cases involving rejection of bribe offers
Case Exhibit
9
A.Langkah Pemberantasan Korupsi di
Singapura
10
• Prevention of
Corruption Act
(PCA);
• Corruption, Drug
Trafficking and
Other Serious
Crimes
(Confiscation
ofBenefits) Act
Penyusun
an
Undangundang
Anti
Korupsi
Pembentu
kan
perangkat
• Pembentukan CPIB
hukum
(Corrupt Practices
khusus
yang
Investigation
menangan
Bureau)
i tindak
pidana
korupsi
11
Penyusunan Undang-undang
Anti Korupsi
Instrumen hukum internasional dalam
rangka pemberantasan korupsi yang
telah diadopsi oleh Singapura adalah:
• Anti Corruption Action Plan for Asia and the
Pacific Action Plan.
• Memorandum of Understanding (MoU) on
Cooperation for Preventing and Combating
Corruption.
12
Penyusunan Undang-undang
Anti Korupsi
Prevention of Corruption Act (PCA)
(PCA
diundangkan pada tanggal 17 Juni 1960)
• PCA disusun untuk memberdayakan CPIB,
• PCA mempunyai 5 unsur penting, antara lain :
1. Memperluas ruang lingkup PCA
2. Mendefinisikan korupsi dalam berbagai jenis
gratifikasi
3. Meningkatkan hukuman bagi pelaku korupsi
4. Bagi yang terbukti menerima gratifikasi secara
ilegal harus membayar kembali suap yang
diterimanya sebagai tambahan atas hukuman yang
dikenakan di pengadilan
5. Memberikan kewenangan yang lebih luas bagi
CPIB
13
Penyusunan Undang-undang Anti Korupsi
Point-Point penting yang ada dalam PCA :
• PCA selain menangani dan mengatur korupsi aktif, juga mengatur korupsi dalam bentuk pasif
• Seluruh pelaku potensial korupsi dapat dijerat oleh pasal-pasal kriminal korupsi di PCA, yaitu sari sektor
publik, swasta, individu di Singapura dan warga negara Singapura di mana pun, termasuk di luar negeri
(Seperti pada tahun 1963, PCA sudah memberikan kewenangan kepada personil CPIB untuk meminta
kehadiran saksi dan memeriksanya, serta memperoleh bantuan dari saksi)
• Pada tahun 1966, PCA menambah kewenangan CPIB :
seseorang dapat didakwa korupsi meskipun tidak secara nyata menerima suap, mengingat niat untuk korupsi sudah cukup untuk
mendakwa
warga negara Singapura yang bekerja untuk pemerintah di kedutaan besar dan badan pemerintah lainnya di luar negeri dapat
dituntut di hadapan hukum untuk korupsi yang dilakukan di luar wilayah yurisdiksi Singapura akan diperlakukan seolah-olah
dilakukan di dalam wilayah yurisdiksi Singapura
PCA juga memberikan wewenang untuk melakukan investigasi kepada pejabat investigasi yang menangani kasus korupsi dan
menetapkan hukuman yang tegas bagi segala bentuk korupsi dan gratifikasi
PCA memberikan kewenangan kepada CPIB untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku tanpa harus menunggu adanya surat
perintah (seizable offences), apabila ditemukan ada indikasi pelanggaran tindak pidana korupsi
PCA juga memungkinkan penuntut umum menerbitkan perintah yang memberikan wewenang kepada pejabat CPIB untuk
melakukan kewenangan polisi seperti pada saat melakukan investigasi berbagai kejahatan, dan kewenangan polisi lannya untuk
membebaskan dengan jaminan mereka yang menjadi subyek investigasi
Memberikan perlindungan bagi saksi/ orang yang melaporkan kasus korupsi
14
Penyusunan Undang-undang Anti Korupsi
• Beberapa hal penting yang dapat digaris bawahi
dan menjadi pelajaran dalam PCA ini adalah:
• Pengembalian hasil korupsi kepada negara;
• Ketidaksesuaian antara kekayaan dengan pendapatan
dapat dijadikan bukti di pengadilan;
• Pernyataan di bawah sumpah atas kekayaan yang
dimiliki seseorang (khususnya pejabat publik), pasangan,
maupun anak-anaknya;
• Menyelidiki kasus korupsi di sektor publik maupun
swasta.
15
Penyusunan Undang-undang
Corruption, Drug
Trafficking
and Other Serious Crimes
Anti
Korupsi
(Confiscation of Benefits) Act
(disahkan pada tahun 1999)
• UU ini kemudian diamandemen untuk terakhir kalinya
pada tahun 2001. Hasil amandemen terakhir ini
memberikan kewenangan kepada pengadilan untuk
membekukan dan mengambil alih properti dan aset
hasil korupsi, dan perdagangan obat terlarang dan
kejahatan berat lainnya yang berkaitan, termasuk
kejahatan pencucian uang.
16
CPIB (Corrupt Practices
Investigation Bureau)
17
CPIB
CPIB didirikan pada September 1952 sebagai organisasi
terpisah dari Kepolisian Singapura, menjadi sebuah badan
yang independen yang bertugas untuk menyelidiki semua
kasus korupsi.
CPIB bertanggung jawab untuk menjaga integritas
pelayanan publik dan mendorong transaksi bebas korupsi
di sektor swasta.
18
Struktur Organisasi CPIB
19
Kewenangan Pejabat CPIB
Singapura
a.
b.
c.
d.
e.
Kewenangan Penahanan
Kewenangan Khusus Penyidikan
Kewenangan Penggeledahan
Penuntutan
Perlindungan Informan
20
PENCEGAHAN KORUPSI DI SINGAPURA
21
Faktor keberhasilan upaya pemberantasan korupsi di S
1. Struktur Organisasi yang Bagus
2. Adanya political will yang tinggi dari pemerintah Singapura untuk
memberantas korupsi.
3. Kuatnya hukum terutama peraturan mengenai anti korupsi
4. Adanya pendidikan anti-korupsi
5. Adanya dukungan yang kuat dari seluruh lapisan masyarakat.
6. Adanya deklarasi asset dan investasi
7. Larangan menerima hadiah
22
Perbedaan CPIB dengan KPK
•
•
•
•
•
a. Undang-undang
b. Wewenang
c. Hukuman
d. Pertanggungjawaban
e. Petugas
23
HASIL PEMBERANTASAN
KORUPSI DI SINGAPURA
24
• Keberhasilan pemberantasan korupsi di Singapura dapat
dilihat dari Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang dirilis oleh
Transparancy International.
• IPK Singapura dari tahun 1995 sampai dengan tahun
2014 selalu berada di posisi sepuluh besar di dunia,
bahkan sempat menempati peringkat satu dunia pada
tahun 2010.
25
Corruption Perception Index
A Clean People, A Clean Nation
CPI Ranking for Singapore
Year
2014
2013
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
Ranking
7th
5th
5th
5th
1st
3rd
4th
4th
5th
5th
5th
5th
5th
No of countries
175
177
176
183
178
180
180
180
163
159
146
133
102
26
27
Kasus-Korupsi di Singapura
• Turunnya peringkat Singapura dalam peringkat IPK di dunia, dari peringkat 5
di tahun 2013 menjadi peringkat 7 di tahun 2014, dapat disebabkan akibat
terungkapnya kasus korupsi yang dilakukan oleh Head of Field Research and
Technical Support CPIB, Edwin Yeo. Yeo didakwa mencuri dana dari rekening
CPIB sebanyak 1,76 juta dollar.
• Kasus lainnya yang terjadi di tahun 2014 adalah kasus yang menjerat Bernard
Lim Yong Soon selaku Assistant Director for National Parks Board (NParks).
Saat ini dia sedang menjalani persidangan akibat memberikan keterangan
palsu kepada aparatur negara dan menghasut rekannya untuk memberikan
keterangan palsu kepada penyidik dalam kasus “Brompton Bicycle”.
28
Kesimpulan
Faktor-faktor pendukung keberhasilan pemberantasan korupsi di
Singapura:
• Adanya political will yang mendukung, kewenangan komisi anti
korupsi yang jelas dan tegas dan strategi pemberantasan korupsi
yang bersifat menyeluruh dan seimbang.
• Perangkat perundangan anti korupsi ( The Prevention of Corruption
Act/ PCA dan Corruption, Drug Trafficking and Other Serious Crimes
(Confiscation of Benefits) Act) yang selalu dikembangkan dan
disesuaikan dengan dinamika lingkungan internal dan eksternal
29
• Keberhasilan CPIB dalam memberantas korupsi yang
ditunjukkan dengan mengungkap kasus-kasus korupsi
yang dilakukan oleh pihak pemerintah seperti Menteri
Negara, sampai dengan pihak swasta seperti pengacara,
ahli bedah, dan akuntan.
• Tingginya semangat dan dukungan dari masyarakat dalam
mendukung pemberantasan korupsi
30
Indikator keberhasilan pemberantasan pemberantasan
korupsi di Singapura dapat dilihat dari Indeks Persepsi
Korupsi yang dirilis oleh Transparancy International.
IPK Singapura di tahun 2014 menempati peringkat 1 di Asia
Tenggara dan peringkat 7 di dunia dengan nilai 84.
31
32
Question Section
33
1. Prajastiono
• 1. niat korupsi
• 2. pendidikan anti korupsi Singapura dr SMP. Kegiatan
konkrit pendidikan nya gimana?
34
35
SINGAPURA
Kelompok 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Alfiah (3)
Alfred (4)
Arif (7)
Gayuh (10)
Ahdiar (18)
Reinhard (23)
1
PENDAHULUAN
CPI Rangking Singapore
Corruption Perception Index
A Clean People, A Clean Nation
CPI Ranking for Singapore
Year
2014
2013
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
Ranking
7th
5th
5th
5th
1st
3rd
4th
4th
5th
5th
5th
5th
5th
No of countries
175
177
176
183
178
180
180
180
163
159
146
133
102
2
1. PROFIL NEGARA
SINGAPURA
Negara Singapura adalah sebagai berikut :
Mata uang
: Dollar Singapura
Bahasa Resmi
: Inggris, Melayu, Mandarin dan Tamil
Ibu Kota
: Singapura
Total Luas Wilayah
: 710, 2 km2 dengan persentasi luas Air
1,444 %
Penduduk
: Juni 2012 sejumlah 5,31 juta jiwa
Komposisi Penduduk
: Tionghoa sebesar 77 %; Melayu sebesar 14
%; India
sebesar 7,6 % dan lain-lain 1,4%
Kemerdekaan
: dari Malaysia pada 9 Agustus 1995
3
2. SISTEM POLITIK NEGARA
SINGAPURA
1. Sistem pemerintahan negara singapura adalah sebuah republik
parlementer dengan sistem pemerintahan parlementer unikameral
westminster yang mewakili berbagai konstituensi
2. Partai Aksi Rakyat (PAP) mendominasi proses politik dan telah
memenangkan kekuasaan atas Parlemen di setiap pemilihan sejak
menjadi pemerintahan sendiri tahun 1959
3. Para ahli politik menganggap Singapura sebuah negara yang
berideologi 'Demokrasi Sosialis'
4
3. SISTEM HUKUM NEGARA
SINGAPURA
1. Hukum di Singapura diwariskan dari hukum Inggris dan India
Britania, dan meliputi banyak elemen hukum umum Inggris, akan
tetapi dalam beberapa kasus, hukum ini keluar dari warisan tersebut
sejak kemerdekaan.
2. Singapura juga memiliki wajib untuk pembunuhan tingkat pertama,
penyelundupan obhukuman mati at-obatan terlarang, dan
pelanggaran senjata api.
3. Dalam lima tahun sampai 2004, 101 warga Singapura dan 37 warga
asing telah dieksekusi, semuanya kecuali 28 orang disebabkan oleh
pelanggaran obat-obatan terlarang. Amnesty menyebutkan 408
eksekusi antara 1991 dan 2003 dari pemerintah dan sumber lain
dari jumlah penduduk sebanyak empat juta jiwa.
5
Praktik Korupsi di Singapura
• Singapura
negara sejahtera di dunia,
jaringan perdagangan internasional yang kuat,
sarana dan prasarana aktivitas pelabuhan yang lengkap dan modern,
GDP per kapita menyamai atau setara dengan negara-negara barat.
Singapura memiliki pasar ekonomi yang maju dan terbuka
Bidang ekspor, perindustrian dan jasa merupakan hal yang penting dalam
ekonomi Singapura.
Salah satu hal yang mendukung kesuksesan Singapura dalam bidang
ekonomi adalah sistem pemberantasan korupsi yang baik.
6
• Pemicu korupsi menurut Azra (2011) :
o banyak kasus manipulasi dan pungutan liar,
o impor legal dipajaki di bawah tarif resmi,
o barang illegal masuk Singapura,
o Departemen Bea dan Cukai menjadi lahan yang sangat
basah bagi para koruptor pada waktu itu.
• Pemberantasan korupsi di Singapura berawal dari
kegagalan Bagian Anti Korupsi Kepolisian Singapura.
Pejabat senior Kepolisian ditangkap setelah menerima
suap dari pedagang opium. Bagian antikorupsi dari
Kepolisian Singapura pun akhirnya menjadi lembaga
mandiri, yang nantinya menjadi CPIB (Corrupt Practice
Investigation Bureau).
7
• People’s Action Party di bawah pimpinan Lee Kwan Yew yang
berkuasa pada tahun 1959 memproklamasikan “perang terhadap
korupsi”. Pada tahun 1979, Lee Kwan Yew, yang dijuluki sebagai
“Father of Singapore”
• "The moment key leaders are less than incorruptible, less than
stern in demanding high standards, from that moment the
structure of administrative integrity will weaken, and eventually
crumble. Singapore can survive only if ministers and senior officers
are incorruptible and efficient... Only when we uphold the integrity
of the administration can the economy work in a way which enables
Singaporeans to clearly see the nexus between hard work and high
rewards. Only then will people, foreigners and Singaporeans, invest
in Singapore; only then will Singaporeans work to improve
themselves and their children through better education and further
training, instead of hoping for windfalls through powerful friends
and relatives or greasing contacts in the right places.”
8
Praktik Korupsi di Singapura berdasarkan
pengklasifikasian yang dilakukan oleh CPIB :
Cases on Immigration Related Corruption
Cases involving public sector officers
Citiraya Industries Limited
Johnny Seow dan Chan Kwok Pew Advanced Micro Devices Pte Ltd
Wong Chin Farn of ST Microelectronics Asia Pte Ltd (ST Micro
Cases involving government -linked organization
Private Sector Cases
Cases of Giving False Information to CPIB
Cases involving rejection of bribe offers
Case Exhibit
9
A.Langkah Pemberantasan Korupsi di
Singapura
10
• Prevention of
Corruption Act
(PCA);
• Corruption, Drug
Trafficking and
Other Serious
Crimes
(Confiscation
ofBenefits) Act
Penyusun
an
Undangundang
Anti
Korupsi
Pembentu
kan
perangkat
• Pembentukan CPIB
hukum
(Corrupt Practices
khusus
yang
Investigation
menangan
Bureau)
i tindak
pidana
korupsi
11
Penyusunan Undang-undang
Anti Korupsi
Instrumen hukum internasional dalam
rangka pemberantasan korupsi yang
telah diadopsi oleh Singapura adalah:
• Anti Corruption Action Plan for Asia and the
Pacific Action Plan.
• Memorandum of Understanding (MoU) on
Cooperation for Preventing and Combating
Corruption.
12
Penyusunan Undang-undang
Anti Korupsi
Prevention of Corruption Act (PCA)
(PCA
diundangkan pada tanggal 17 Juni 1960)
• PCA disusun untuk memberdayakan CPIB,
• PCA mempunyai 5 unsur penting, antara lain :
1. Memperluas ruang lingkup PCA
2. Mendefinisikan korupsi dalam berbagai jenis
gratifikasi
3. Meningkatkan hukuman bagi pelaku korupsi
4. Bagi yang terbukti menerima gratifikasi secara
ilegal harus membayar kembali suap yang
diterimanya sebagai tambahan atas hukuman yang
dikenakan di pengadilan
5. Memberikan kewenangan yang lebih luas bagi
CPIB
13
Penyusunan Undang-undang Anti Korupsi
Point-Point penting yang ada dalam PCA :
• PCA selain menangani dan mengatur korupsi aktif, juga mengatur korupsi dalam bentuk pasif
• Seluruh pelaku potensial korupsi dapat dijerat oleh pasal-pasal kriminal korupsi di PCA, yaitu sari sektor
publik, swasta, individu di Singapura dan warga negara Singapura di mana pun, termasuk di luar negeri
(Seperti pada tahun 1963, PCA sudah memberikan kewenangan kepada personil CPIB untuk meminta
kehadiran saksi dan memeriksanya, serta memperoleh bantuan dari saksi)
• Pada tahun 1966, PCA menambah kewenangan CPIB :
seseorang dapat didakwa korupsi meskipun tidak secara nyata menerima suap, mengingat niat untuk korupsi sudah cukup untuk
mendakwa
warga negara Singapura yang bekerja untuk pemerintah di kedutaan besar dan badan pemerintah lainnya di luar negeri dapat
dituntut di hadapan hukum untuk korupsi yang dilakukan di luar wilayah yurisdiksi Singapura akan diperlakukan seolah-olah
dilakukan di dalam wilayah yurisdiksi Singapura
PCA juga memberikan wewenang untuk melakukan investigasi kepada pejabat investigasi yang menangani kasus korupsi dan
menetapkan hukuman yang tegas bagi segala bentuk korupsi dan gratifikasi
PCA memberikan kewenangan kepada CPIB untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku tanpa harus menunggu adanya surat
perintah (seizable offences), apabila ditemukan ada indikasi pelanggaran tindak pidana korupsi
PCA juga memungkinkan penuntut umum menerbitkan perintah yang memberikan wewenang kepada pejabat CPIB untuk
melakukan kewenangan polisi seperti pada saat melakukan investigasi berbagai kejahatan, dan kewenangan polisi lannya untuk
membebaskan dengan jaminan mereka yang menjadi subyek investigasi
Memberikan perlindungan bagi saksi/ orang yang melaporkan kasus korupsi
14
Penyusunan Undang-undang Anti Korupsi
• Beberapa hal penting yang dapat digaris bawahi
dan menjadi pelajaran dalam PCA ini adalah:
• Pengembalian hasil korupsi kepada negara;
• Ketidaksesuaian antara kekayaan dengan pendapatan
dapat dijadikan bukti di pengadilan;
• Pernyataan di bawah sumpah atas kekayaan yang
dimiliki seseorang (khususnya pejabat publik), pasangan,
maupun anak-anaknya;
• Menyelidiki kasus korupsi di sektor publik maupun
swasta.
15
Penyusunan Undang-undang
Corruption, Drug
Trafficking
and Other Serious Crimes
Anti
Korupsi
(Confiscation of Benefits) Act
(disahkan pada tahun 1999)
• UU ini kemudian diamandemen untuk terakhir kalinya
pada tahun 2001. Hasil amandemen terakhir ini
memberikan kewenangan kepada pengadilan untuk
membekukan dan mengambil alih properti dan aset
hasil korupsi, dan perdagangan obat terlarang dan
kejahatan berat lainnya yang berkaitan, termasuk
kejahatan pencucian uang.
16
CPIB (Corrupt Practices
Investigation Bureau)
17
CPIB
CPIB didirikan pada September 1952 sebagai organisasi
terpisah dari Kepolisian Singapura, menjadi sebuah badan
yang independen yang bertugas untuk menyelidiki semua
kasus korupsi.
CPIB bertanggung jawab untuk menjaga integritas
pelayanan publik dan mendorong transaksi bebas korupsi
di sektor swasta.
18
Struktur Organisasi CPIB
19
Kewenangan Pejabat CPIB
Singapura
a.
b.
c.
d.
e.
Kewenangan Penahanan
Kewenangan Khusus Penyidikan
Kewenangan Penggeledahan
Penuntutan
Perlindungan Informan
20
PENCEGAHAN KORUPSI DI SINGAPURA
21
Faktor keberhasilan upaya pemberantasan korupsi di S
1. Struktur Organisasi yang Bagus
2. Adanya political will yang tinggi dari pemerintah Singapura untuk
memberantas korupsi.
3. Kuatnya hukum terutama peraturan mengenai anti korupsi
4. Adanya pendidikan anti-korupsi
5. Adanya dukungan yang kuat dari seluruh lapisan masyarakat.
6. Adanya deklarasi asset dan investasi
7. Larangan menerima hadiah
22
Perbedaan CPIB dengan KPK
•
•
•
•
•
a. Undang-undang
b. Wewenang
c. Hukuman
d. Pertanggungjawaban
e. Petugas
23
HASIL PEMBERANTASAN
KORUPSI DI SINGAPURA
24
• Keberhasilan pemberantasan korupsi di Singapura dapat
dilihat dari Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang dirilis oleh
Transparancy International.
• IPK Singapura dari tahun 1995 sampai dengan tahun
2014 selalu berada di posisi sepuluh besar di dunia,
bahkan sempat menempati peringkat satu dunia pada
tahun 2010.
25
Corruption Perception Index
A Clean People, A Clean Nation
CPI Ranking for Singapore
Year
2014
2013
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
Ranking
7th
5th
5th
5th
1st
3rd
4th
4th
5th
5th
5th
5th
5th
No of countries
175
177
176
183
178
180
180
180
163
159
146
133
102
26
27
Kasus-Korupsi di Singapura
• Turunnya peringkat Singapura dalam peringkat IPK di dunia, dari peringkat 5
di tahun 2013 menjadi peringkat 7 di tahun 2014, dapat disebabkan akibat
terungkapnya kasus korupsi yang dilakukan oleh Head of Field Research and
Technical Support CPIB, Edwin Yeo. Yeo didakwa mencuri dana dari rekening
CPIB sebanyak 1,76 juta dollar.
• Kasus lainnya yang terjadi di tahun 2014 adalah kasus yang menjerat Bernard
Lim Yong Soon selaku Assistant Director for National Parks Board (NParks).
Saat ini dia sedang menjalani persidangan akibat memberikan keterangan
palsu kepada aparatur negara dan menghasut rekannya untuk memberikan
keterangan palsu kepada penyidik dalam kasus “Brompton Bicycle”.
28
Kesimpulan
Faktor-faktor pendukung keberhasilan pemberantasan korupsi di
Singapura:
• Adanya political will yang mendukung, kewenangan komisi anti
korupsi yang jelas dan tegas dan strategi pemberantasan korupsi
yang bersifat menyeluruh dan seimbang.
• Perangkat perundangan anti korupsi ( The Prevention of Corruption
Act/ PCA dan Corruption, Drug Trafficking and Other Serious Crimes
(Confiscation of Benefits) Act) yang selalu dikembangkan dan
disesuaikan dengan dinamika lingkungan internal dan eksternal
29
• Keberhasilan CPIB dalam memberantas korupsi yang
ditunjukkan dengan mengungkap kasus-kasus korupsi
yang dilakukan oleh pihak pemerintah seperti Menteri
Negara, sampai dengan pihak swasta seperti pengacara,
ahli bedah, dan akuntan.
• Tingginya semangat dan dukungan dari masyarakat dalam
mendukung pemberantasan korupsi
30
Indikator keberhasilan pemberantasan pemberantasan
korupsi di Singapura dapat dilihat dari Indeks Persepsi
Korupsi yang dirilis oleh Transparancy International.
IPK Singapura di tahun 2014 menempati peringkat 1 di Asia
Tenggara dan peringkat 7 di dunia dengan nilai 84.
31
32
Question Section
33
1. Prajastiono
• 1. niat korupsi
• 2. pendidikan anti korupsi Singapura dr SMP. Kegiatan
konkrit pendidikan nya gimana?
34
35