UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENGATASI KEN

1

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENGATASI
KENAKALAN SISWA MTs AL-HUDA GONDANG
KABUPATEN NGANJUK

A. Kontek Penelitian
Dalam kehidupan nyata atau kesehariannya, manusia itu perlu
memiliki pengetahuan dalam segala bidang yang berhubungan dengan jati
dirinya, seperti tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan. Oleh sebab
itu, agar seseorang tidak menyimpang dari norma kesusilaan mengenai
perbuatannya, maka diperlukan bimbingan dan arahan untuk mengatasi
perbuatan yang dianggap menyimpang atau tidak sesuai dengan normanorma yang ada. Seperti: kenakalan, tingkah laku yang menyimpang dari
norma yang berlaku. Fakta menunjukkan bahwa banyaknya para siswa
melakukan tindakan-tindakan yang merugikan bagi dirinya sendiri maupun
orang lain.
Untuk mewujudkan semua itu, khususnya dalam mengarahkan
siswa sekolah untuk mengatasi kenakalan-kenakalan siswa, maka sangat
diperlukan peranan dan dorongan dari semua pihak untuk mengatasi hal
tersebut. Terutama peran orang tua atau keluarga serta masyarakat dalam
membimbing anak sehingga tidak terjadi penyimpangan tingkah laku

menurut norma yang berlaku yang disebut sebagai kenakalan anak.
Tidak terlepas dari itu, peranan kepala sekolah di sekolah sangat

1

2

menunjang sekali dalam mendidik peserta didiknya, agar terhindar dari
bentuk-bentuk kenakalan. Di dalam fungsi sekolah dibutuhkan juga
peranan guru dalam mendidik siswa atau peserta didiknya untuk bisa
tumbuh dalam jiwa mereka, kesadaran berprilaku yang sesuai dengan
norma dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat. Selain itu,
diperlukan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, baik itu dari pihak
sekolah, para guru, orang tua (keluarga). Bilamana kerjasama ini terwujud,
maka akan mempermudah mengarahkan anaknya sekaligus peserta didik
(siswa) agar terhindar dari kenakalan remaja khususnya siswa.
Perhatian terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami dalam menunaikan
tugas ini, teori-teori baru yang membantu warga sekolah untuk
menanggulangi kesulitan-kesulitan, gagasan baru untuk organisasi dan
struktur situasi sekolah dan akhirnya, beberapa aspek problema dengan

keperluan-keperluan

mendesak

untuk

penyelidikan

selanjutnya.

Sekolah Madrasah Tsanawiyah Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) AlHuda Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk.Saat ini memiliki siswa
yang lumayan banyak. Dengan jumlah siswa yang banyak tersebut, maka
banyak pula masalah-masalah yang muncul, hal ini seharusnya diserahkan
kepada guru BK untuk menangani masalah yang dihadapi siswa.Tetapi,
dalam hal ini kepala sekolah yang bertindak langsung untuk menghadapi
siswa yang bermasalah. Kemungkinan yang terjadi disini, yang menjadi
guru BK bukan guru yang ahli dibidangnya.Karena setiap ada masalah
yang dihadapi para siswa yang mengambil alih adalah kepala sekolah.

3


Kenakalan-kenakalan yang dilakukan siswa seperti: pembolosan pada jam
aktif sekolah, main PS pada jam sekolah dan menggunakan atribut selain
atribut sekolah (asesoris-asesoris), dan merokok di lingkungan sekolah.
Berdasarkan paparan atau uraian tersebut diatas, mendorong
Penulis untuk melakukan penelitian tentang “UPAYA KEPALA
SEKOLAH DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA MTs ALHUDA GONDANG KABUPATEN NGANJUK.”
B. Focus Penelitian
1.

Bagaimana gambaran bentuk kenakalan siswa MTs Al-Huda
Gondang-Nganjuk ?

2.

Apa factor-faktor penyebab kenakalan siswa MTs Al-Huda GondangNganjuk ?

3.

Bagaimana upaya sekolah dalam menanggulangi kenakalan siswa di

MTs Al-Huda Gondang-Nganjuk ?

4.

Apa kendala yang dialami sekolah dalam menanggulangi kenakalan
siswa di MTs Al-Huda Gondang-Nganjuk ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui gambaran bentuk kenakalan siswa MTs Al-Huda
Gondang-Nganjuk.
2. Untuk Mengetahui factor-faktor penyebab kenakalan siswa MTs AlHuda Gondang-Nganjuk.

4

3. Untuk Mengetahui upaya sekolah dalam menanggulangi kenakalan
siswa di MTs Al-Huda Gondang-Nganjuk.
4. Untuk

Mengetahui


kendala

yang

dialami

sekolah

dalam

menanggulangi kenakalan siswa di MTs Al-Huda Gondang-Nganjuk.
D. Kegunaan Penelitian
1.

Dapat dijadikan acuan bagi kepala Madratsah dalam rangka mengatasi
kenakalan siswa.

2.

Membantu membrikan masukan kepada kepala sekolah agar dapat

menerapkan metode-metode yang dapat digunakan untuk mengatasi
kenakalan siswa sehingga mampu meminimalisir jumlah siswa yang
berperilaku negative.

3.

Mnambah wawasan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa sebagai calon
guru untuk membantu kepala sekolah dalam mengatasi kenakalan
siswa.

E. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu suatu penelitian yang berusaha
mengungkapkan gejala menyeluruh dan sesuai dengan konteks, melalui
pengumpulan data dari latar alami dengan memandaarkan diri sebagai
instrument kunci.1

1

Tim Penyusun. Pedoman Karya Ilmiah STAIN Kediri. (Kediri: Sekolah Tinggi

Agama Islam, 2009), 57.

5

Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertentu atau lisan sejumlah orang atau perilaku yang diamati.2
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kasus, penelitian ini mencoba mengkaji secara mendalam dan
terperinci dari suatu konteks, yang dalam penelitian ini dilakukan untuk
meneliti tentang bagaimana Upaya Kepala Sekolah Dalam Mengatasi
Kenakalan Siswa di Lingkungan MTs Al-Huda Gondang, Nganjuk.
F. Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu pendekatan kualitatif, sehinggaa kedudukan cukup rumit. Peneliti
merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data,
dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitian. 3 Dari sini dapat
difahami bahwa kehadiran peneliti dilapangan sangat penting dan
diperlukan secara optimal.
G. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi objek yang dijadikan penelitian adalah MTs AlHuda Gondang, Nganjuk. Lokasinya yang sangat sangat strategis untuk
dijangkau sepeda motor dan dekat dengan pemukiman warga, sehingga
cukup nyaman untuk menunjang kelancaran kegiatan belajar mengajar.

2

Lexy. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2000), 3.
3
Ibid,. 121.

6

Selain itu MTs Al-Huda Gondang, Nganjuk Merupakan MTs yang terbaik
di Kecamatan Gondang.
H. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
tindakan, selebihnya data tambahan seperti document. Berkaitan dengan
hal itu pada penelitian ini jenis datanya di bagi dalam kata-kata dan
tindakan dan sumber data tertulis, yaitu sebagai berikut :

a.

Kata-kata dan Tindakan
Kata-kata dan orang-orang yang diamati atau diwawancarai
merupakan data sumber utama. Sumber data utama dicatat melalui
catatan tertulis atau melalui perencanaan, pengambilan foto atau film,
pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan
berperan serta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat,
mendengar dan bertanya.

b.

Sumber tertulis
Sumber tertulis ini dapat dibagi atas sumber baku dan majalah
ilmiah, sumber data arsip document-dokument resmi.4

I. Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

4

Tim Penyusun. Pedoman Karya Ilmiah STAIN Kediri. (Kediri: Sekolah Tinggi
Agama Islam, 2009), 57.

7

mendapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. 5 Adapun
metode pengumpulan data yang dapat penulis gunakan dalam penelitian
ini adalah :
1.

Metode Observasi Partisipasi
Observasi Partisipasi adalah pengamatan dan pencatatan yang
sistematis tehadap gejala-gejala yang diteliti. Dengan metode ini
peneliti dapat mengetahui secara langsung dan jelas terhadap apa yang
ada di lapangan serta data yang diperoleh akan lebih lengkap.6

2.


Metode In-Dept Interview (Wawancara Mendalam)
Jenis metode in-dept interview ini cara pelaksanaannya lebih
bersifat bebas. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara terbuka, dimana pihak yang diwawancara
diminta pendapat dan ide-idenya. Didalam wawancara, peneliti perlu
mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan
informan.7

3.

Metode Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan in-dept interview
didalam penelitian kualitatif.8 Melalui teknik dokumentasi ini penulis
mengumpulkan data-data yang diperlukan yang ada di tempat ata
lokasi penelitian.

5

Sugiyono. Metodologi Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabet,
2009), 225.
6
Ibid,. 227.
7
Ibid,. 231.
8
Ibid,. 240.

8

J. Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara
sistematis catatan-catatan hasil observasi dan wawancara serta data lainnya
untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan
menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Selanjutnya untuk
meningkatkan pemahaman snalisis data perlu dilanjutkan dengan berupaya
mencari makna.9
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sehingga metode
analisisnya adalah :
1.

Reduksi Data (data reduction) adalah proses pemilihan, pemutusan
perhatian pada penyederhanaan yang dilakukan dengan membuat
ringkasan dari data-data yang diperoleh penulis dari lapangan.

2.

Penyajian Data (data display) adalah proses menyusun informasi yang
komplek ke dalam bentuk sistematis, sehingga menjadi lebih
sederhana dan selektif, serta dapat dipahami maknanya, serta
memberikan

kemungkinan

adanya

penarikan

kesimpulan

dan

pengambilan tindakan.
3.

Penarikan Kesimpulan (conclution verifying) adalah langkah terakhir
yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data secara terus menerus
baik pada saat pengumpulan data atau setelah pengumpulan data. Pada
awalnya kesimpulan bisa dibuat longgar dan terbuka kemudian
meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar pada pokok temuan.

9

Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jogjakarta: Rake Sarasin,
1996), 104.

9

K. Pengecekan Kabsahan Data
Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1.

Ketekunan

pengamatan

atau

kedlaman

observasi.

Ketekunan

pengamat bermaksud menemukan cirri-ciri dan unsure-unsur dalam
situasi yang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal
tersebut secara rinci. Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan
peneliti terhadap obyek data, dalam peristiwa-peristiwa di lapangan.
2.

Triangulasi, yaitu memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
itu. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini ada dua
macam : pertama triangulasi teknik, yaitu peneliti yang menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data
dari sumber yang sama. Kedua

triangulasi sumber, yaitu

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang
sama.
3.

Member Check, maksudnya peneliti berupaya melibatkan diri dengan
informan/responden untuk mengkonfirmasikan dan mendiskusikan
kembali sumber data yang telah didapat guna memperoleh keabsahan
dan keobjektifan data tersebut.

L. Tahap-tahap Penelitian

10

Tahap-tahap penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
berkenaan dengan proses pelaksanaan penelitian. Berdasarkan pendapat
Bogdan, sebagaimana yang dikutip oleh Moleong, maka peneliti membagi
tahap penelitian ini menjadi tiga tahap sebagaimana berikut :
1.

Tahap Pra Lapangan
Pra penelitian adalah tahap sebelum berada di lapangan. Pada
tahap ini dilakuakan kegiatan-kegiatan antara lain : menyusun
rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus
perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih informan yang
akan membantu penelitian, menyiapkan perlengkapan penelitian yang
diperlukan sebelum terjun kelapangan baik secara fisik maupun non
fisik. Terakhir adalah etika, yaitu tatacara peneliti dalam berhubungan
dengan masyarakat.

2.

Tahap Pekerjaan Lapangan
Tahap penelitian lapangan adalah tahap yang sesungguhnya
karena peneliti terjun langsung ke lapangan penelitian. Pada tahap ini
ada bebrapa pekerjaan yang dilakukan sebagai berikut : memahami
latar penelitian serta persiapan diri dengan segala daya, usaha dan
tenaga,

memasuki

lapangan

dengan

berperan

serta

sambil

mengumpulkan data.
3.

Tahap Pasca Lapangan
Pasca penelitian adalah tahap setelah berada di lapangan atau
sesudah kembali dari lapangan. Pada tahap ini dilakukan kegiatan

11

yang berupa analisis data. Sesudah peneliti memperoleh seluruh data
dari lapangan, maka peneliti menganalisis data tersebut sampai
menemukan sebuah tema atau hasil hipotesis kerja. Kemudian peneliti
membuat sebuah laporan dari hasil penelitian tersebut. 10
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pertahapan dalam
penelitian ini adalah bentuk urutan yakni dimulai pada tahap pra
lapangan, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pasca penelitian.
Namun walupun demikian sifat dari kegiatan yang dilakukan pada
masing-masing tahapan tersebut tidaklah bersifat ketat, melainan
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

10

Sugiyono. Metodologi Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabet,
2009), 241.

12

DAFTAR PUSTAKA

Meleong, Lexy j. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2000.

Muhajir, noeng.Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogjakarta : Rake Sarasin, 1996

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabet, 2009.

Tim Penyusun. Pedoman Penelitian Karya Ilmiah STAIN Kediri, Kediri : Sekolah
Tinggi Agama Islam, 2009.