PANDUAN IDENTIFIKASI DAN MANAJEMEN PENAN (1)
PANDUAN IDENTIFIKASI DAN MANAJEMEN
PENANGANAN HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN
RS PKU
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
SI]TII
RS PKU MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2015
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta 55122
Telp. (0274) 512653 Fax. (0274) 566129, IGD : (0274) 370262, E-mail : pkujogja@yahoo.co.id
UNIT ll ; Jl. Wates Km. 5.5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294
Telp. (0274) 6499704, Fax: (0274) 6499727 IGD : (0274) 6499118 E-mail : pkujogja@yahoo.co.id
Mt.f)tAt-i',
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Nomor : {l/ | |SK.3.2IVV2015
RS PKU
Tentang
:
PANDUAN IDENTIFIKASI DAN MANAJEMEN
PENANGANAN HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Menimbang
:
a. Bahwa Rumah Sakit mempunyai kewajiban memberi pelayanan kesehatan
yang aman,bermutu, anti diskrimasi dan efektif mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit ;
b. Bahwa Rumah Sakit membuat, melaksanakan, dan menjaga Identifikasi dan
Managemen Penanganan Hambatan dalam Populasi Pasien..
c. Bahwa Rumah Sakit wajib menyusun kebijakan Identifikasi dan Managemen
Penanganan Hambatan dalam Populasi Pasien
Mengingat
Memperhatikan
: 233lKBP/I.0lDl20l3 tanggal 9
Shafar 1435 H/12 Desember 2013 tentane penetapan Direktur Utama dan
Direktur Bidang RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta masa jabatan 2013 2017.
Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor
1.
UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2.UU RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
4.
Peraturan Menteri Kesehatan
RI Nomor l438/IvlenKeslPerlW20l0
tentang standar pelayanan kedokteran.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1165.A/\tIenKes/SKDV2004
Tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANG IDENTIFIKASI
DAN PENANGANAN HAMBATAN DALAM POPULASI PASTEN RUMAH
SAKIT PKU MUHAMMADTYAH YOGYAKARTA
Pertama
Panduan Identifikasi dan Managemen Penanganan Hambatan dalam Populasi
Pasien RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagaimana terlampie bersama
Surat Keputusan.
Cepat -
*lutu - 7tjaman
- Rjngan - Isfami
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta 55122
Telp. (0274) 512653 Fax. (0274) 566129, IGD : (0274) 370262, E-mail : pkujogja@yahoo.co.id
UNIT ll : Jl. Wates Km. 5.5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294
Telp. (0274) 6499704, Fax : (0274) 6499727 IGD : (0274) 6499118 E.mail : pkujogja@yahoo.co.id
,;.#t"f)tAt,-{,
:
Kedua
Surat Keputusan
ini
berlaku selama dua tahun sejak tanggal ditetapkan,
dilakukan evaluasi setiap tahun dan apabila dikemudian hari ternyata teriapat
hal-hal yang perlu penyempurnaan maka akan diadakan p"ibaiku, dun
penyesuaian sebagaimana mestinya.
Ditetapkan
Pada
di
tanggal
: Yogyakarta
:
Direktur Utama,
%!--"Alkvr'
4y
dr. H. Joko Murdiyanto. Sp An.
c/,- NBM.
867.919
Cepat - foLutu - Nlaman - Ringan - Isfami
KATA PENGANTAR
B i smi
II
ahirrahmanirrahi m
Assalamu'alaikum wr.wb.
Alhamdulillah, kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga Panduan Identifikasi dan Manajemen
Penanganan Hambatan
dalam Populasi Pasien di
RS
pKU
MuhammadiyahYo gyakarta.
RS PKU MuhammadiyahYogyakarta tentunya melayani berbagai populasi
masyarakat.Mungkin pasiennya tua, cacat fisik, bicara dengan berbagai bahasa
dan dialek, budaya yang berbeda atau ada penghalang lainnya. Hambatanhambatan ini dapat mengganggu proses asesmen dan penerimaan asuhan. Untuk
itu RS PKU MuhammadiyahYogyakarta perlu mengidentifikasi hambatanhambatan yang paling sering terjadi pada populasi pasiennya dan prosedur untuk
mengatasi atau membatasi hambatan pada waktu pasien mencari pelayanan, serta
prosedur untuk mengurangi dampak
dari
hambatan dalam memberikan
pelayanan.Sehingga dibuatlah Panduan Identifikasi dan Manajemen Penanganan
Hambatan dalam Populasi Pasien di RS PKU Muhammadiyahyogyakarta.Semoga
dapat membantu semua pihak
di RS PKU
Muhammadiyahyogyakarta dan
tentunya dengan harapan bahwa kontinuitas pelayanan tidak terganggu dan
kualitas pelayanan dapat meningkat.
ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim
penyusun dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan
Pada kesempatan
panduan ini, kami menyadari bahwa panduan tidak luput dari kekurangan, namun
upaya penyempurnaan akan terus dilaksanakan dan saran dari pembaca dan
pengguna panduan
ini akan sangat kami perhatikan guna penyempurnaan panduan
ini.
Wassalamu' alaikum wr.wb.
2
DAFTAR ISI
Halaman Judu1.........
Surat Keputusan Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.......
ii
Kata Pengantar ...........
iii
Daftar Isi.............
iv
BAB I DEFINISI.
I
A. Definisi
B. Tujuan
I
1
BAB II RUANG LINGKUP
2
BAB III TATA LAKSANA
2
BAB IV DOKUMENTASI
9
KEPUSTAKAAN
l0
3
BAB I
DEFINISI
A.
Definisi
Hambatan adalah segala sesuatu yang menghalangi, membingungkan,
mengacaukan dan mengganggu proses pelayanan di rumah sakit. Hambatanhambatan tersebut arfiara lain :pasien tua, cacat fisik, bicara dengan berbagai
bahasa dan dialek, budaya yang berbeda, dan lain-lain.
Identifikasi hambatan adalahsuatu kegiatan dalam rangka menentukan dan
menetapkan hambatan-hambatan yang paling sering terjadi pada populasi
pasien di RS PKU MuhammadiyahYogyakarta.
Manajemen penanganan hambatan merupakan
prosedur
penangananhambatan untuk mengatasi atau membatasi hambatan pada
waktu pasien mencari pelayanan dan untuk mengurangi dampak dari
hambatan dalam memberikan pelayanan.
B.
Tujuan
1.
Sebagai upaya RS PKU MuhammadiyahYogyakarta membangun suatu
kontinuitas pelayanan, yaitu menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien
dengan pelayanan yang tersedia
di rumah sakit, mengkoordinasikan
pelayanan, pemberian pelayanan yang efisien kepada pasien.
2. Untuk mengidentifikasihambatan-hambatan yang paling sering terjadi
pada populasi pasien di RS PKU MuhammadiyahYogyakarta.
3. Untuk mengatasi atau membatasi
hambatan pada waktu pasien mencari
pelayanan.
4. Untuk mengurangi dampak dari hambatan dalam memberikan
pelayanan.
4
BAB
II
RUANG LINGKUP
Identifikasi dan manajemen penanganan hambatan dilakukan terhadap semua
pasien yang datang ke RS PKU MuhammadiyahYogyakarta, baik pasien rawat
jalan maupun rawat inap.Identifikasi hambatan-hambatan yang ditemukan pada
populasi pasien di RS PKU MuhammadiyahYogyakartameliputi
1.
2.
:
Pasien berusia lanjut (lansia).
Pasien dengan cacat
fisik
:
1)
Gangguanpendengaran
2)
3)
Gangguan penglihatan
Gangguan bicara
4) Cacat fisik yang lainnya
3.
4.
5.
6.
7.
Pasien dengan bahasa dan dialek diluar bahasa dan dialek Jawa.
Pasien dengan budaya berbeda, agama berbeda, kepercayaan berbeda.
Pasien dengan kognitif terbatas.
Pasien dengan motivasi kurang.
Pasien dengan emosional.
5
BAB
III
TATALAKSANA
1. Pasien berusia lanjut (lansia) :
a. Menciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
b. Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta duduk berhadapan dengan
pasien.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasi diri
dengan menyebutkan nama dan peran.
d.
Petugas RS
PKU MuhammadiyahYogyakarta berkomunikasi
dengan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti/dipahami atau bahasa yang
dipergunakan sehari-hari oleh pasien tersebut.
e.
Menggunakan umpan balik {feedback), baik bahasa verbal maupun non
verbal.
f. Jika diperlukan dapat meminta bantuan dari keluarga pasien yang
mendampingi pasien untuk menjadi mediator komunikasi atas persetujuan
pasien.
2.
Pasien dengan gangguan penglihatan :
a. Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
b. Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta
sedapat mungkin ambil
posisi yang dapat dilihat oleh pasien bila pasien mengalami kebutaan
parsial atau sampaikan secara verbal keberadaan/kehadiran petugas.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasi diri
dengan menyebutkan nama dan peran.
d.
Berbicara menggunakan nada suara norrnal karena kondisi pasien tidak
memungkinkannya menerima pesan verbal secara visual. Nada suara
memegang peranan besar dan bermakna bagi pasien.
e.
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, petugas menerangkan
alasan pemeriksaan fisik tersebut.
f. Informasikan kepada pasien
meninggalkannya/memutus komunikasi.
ketika
petugasakan
g.
Orientasikan pasien pada lingkungannya
jika
pasien dipindahkan ke
lingkungan/ruangan yang baru.
h. Orientasikan pasien dengan srura-suara yang terdengar disekitarnya.
i. Jika diperlukan dapat meminta bantuan dari keluarga pasien yang
mendampingi pasien untuk menjadi mediator komunikasi atas persetujuan
pasien.
3.
Pasien dengan gangguan pendengaran:
a.
b.
Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta menggunakan bahasa yang
sederhana
dan bicaralah dengan terang, jelas, dan perlahan untuk
memudahkan pasien membaca gerak bibir petugas. Sangat penting untuk
berbicara denganjelas, bukan dengan keras.
d.
Jika pasien dapat mendengar dengan alat bantu dengar, pastikan alat
tersebut terpasang dan berfungsi.
e.
Meminimalkan distraksi yang dapat menghalangi konsentrasi pasien
:
meminimalkan percakapan jikapasien keletihan atau gunakan komunikasi
secara tertulis.
f.
Bila mungkin gunakan bahasa pantomim dengan gerakan sederhana dan
wajar.
g.
h.
Gunakan bahasa isyarat dan bahasa jari bila petugas bisa dan diperlukan.
Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah sampaikan
pesan dalam bentuk tulisan atau gambar (symbol).
i.
Jangan melakukan pembicaraan ketika petugas sedang mengunyah sesuatu
misalnya permen karet.
j. Jika diperlukan dapat meminta bantuan dari keluarga pasien yang
mendampingi pasien atau petugas yang mempunyai keahlian bahasa
isyarat, untuk menjadi mediator komunikasi atas persetujuan pasien.
4.
Pasien dengan gangguan bicara:
7
a. Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
b. Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta
melakukan identifikasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta menggunakan bahasa yang
sederhana dan bicaralah dengan terang, jelas, dan perlahan untuk
memudahkan pasien membaca gerak bibir petugas.
d.
Usahakan berbicara dengan posisi tepat didepan pasien dan pertahankan
sikap tubuh dan mimik wajah yang lazim.
e.
Petugas benar-benar dapat memperhatikan mimik dan gerak bibir pasien.
f.
Usahakan memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang kembali
kata-kata yang diucapkan.
g.
h.
Gunakan bahasa isyarat dan bahasa jari bila petugas bisa dan diperlukan.
Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah sampaikan
pesan dalam bentuk tulisan atau gambar (symbol).
i.
Jangan melakukan pembicaraan ketika petugas sedang mengunyah sesuatu
misalnya permen karet.
j. Jika diperlukan dapat meminta bantuan dari keluarga pasien yang
mendampingi pasien atau petugas yang mempunyai keahlian bahasa
isyarat, untuk menjadi mediator komunikasi atas persetujuan pasien.
5. Untuk
cacat fisik yang lain, misalnya tuna daksa, tuna grahita, tergantung
sepenuhnya kepada keluarga pasien yang mendampingi pasien tersebut, untuk
menjadi mediator komunikasi atas persetujuan pasien.
6.
Pasien dengan bahasa dan dialek diluar bahasa dan dialek Jawa.
a. Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
b. Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta
melakukan identihkasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
c. Kaji bahasa apayang dapat digunakan pasien secara baik.
d. Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta berkomunikasi
dengan
bahasa Indonesia, bicara dengan jelas dan lebih lambat dari normal (angan
melakukannya secara berlebihan).
8
e.
Jika pasien tidak dapat memahami atau berbicara (merespon) gunakan
metode alternatif dalam melakukan komunikasi
l)
:
Menuliskan pesan yang akan disampaikan.
2) Gunakan gerak tubuh atau tindakan.
f.
Melakukan klarifikasi maksud dari setiap kata yang tidak jelas.
g. Jika diperlukan dapat
meminta bantuan dari keluarga pasien yang
mendampingi pasien atau petugas yang mempunyai keahlian penerjemah,
untuk menjadi mediator komunikasi atas persetujuan pasien.
7.
Pasien dengan budaya berbeda, agama berbeda, kepercayaan berbeda.
a. Ciptakan
suasana yang nyaman dan privasi.
b. Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
c. Kaji budaya,
agatrra, kepercayaan dari pasien.
d. Jika dalam memberikan pelayanan, terdapat hal yang bersinggungan
dengan budaya, agama, kepercayaan pasien maka berikan penjelasan ke
pasien terutama maksud dan tujuan pelayanan tersebut.
8.
Pasien dengan kognitif terbatas.
a.
b.
Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta duduk berhadapan dengan
pasien.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
d.
e.
Kaji kemampuan kognitif dan tipe pembelajaran dari pasien.
Petugas
RS PKU MuhammadiyahYogyakarta berkomunikasi
dengan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti/dipahami atau bahasa yang
dipergunakan sehari-hari oleh pasien tersebut.
f.
Selalu memperjelas hal yang tidak dimengerti/dipahami oleh pasien
dengan mengulang kembali kata-kata yang diucapkan serta memperjelas
maksud dan tujuannya.
9
g.
Menggunakan umpan ballk (feedback), balk bahasa verbal maupun non
verbal.
9.
Pasien dengan motivasi kurang.
a.
b.
Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta duduk berhadapan dengan
pasien.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
d.
e.
Kaji tingkat motivasi dari pasien.
Petugas
RS PKU MuhammadiyahYogyakarta berkomunikasi
dengan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti/dipahami atau bahasa yang
dipergunakan sehari-hari oleh pasien tersebut.
f.
Selalu memperjelas hal yang tidak dimengerti/dipahami oleh pasien
dengan mengulang kembali kata-kata yang diucapkan serta memperjelas
maksud dan tujuannya.
g.
Menggunakan umpan balik ffeedback), baik bahasa verbal maupun non
verbal.
h.
Jika dalam memberikan pelayanan, pasien terlihat kurang motivasi, maka
berikan penjelasan ke pasien terutama maksud dan tujuan pelayanan
tersebut.
10. Pasien dengan emosional.
a. Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
b. Petugas RS PKU MuhammadiyahYoyakarta
duduk berhadapan dengan
pasien.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
d.
Kaji reaksi emosional pasien : menolak (deniol), marah (anger), tawarmenawar
e.
(b
ar ge ni n g), depresif ( de pr
ess
iv e), pasrah (ac
c ep I anc
e).
RS PKU MuhammadiyahYogyakarta berkomunikasi
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti/dipahami
Petugas
memperhatikan reaksi emosional pasien.
10
dengan
dengan
f.
Petugas tidak boleh ikut terbawa reaksi emosional pasien, senantiasa sabar
dan memahami kondisi pasien sehingga dapat memberikan pelayanan
dengan ikhlas.
g.
Selalu memperjelas hal yang tidak dimengertildipahami oleh pasien
dengan mengulang kembali kata-kata yang diucapkan serta memperjelas
maksud dan tujuannya.
h.
Menggunakan umpan balik (feedback), baik bahasa verbal maupun non
verbal.
11
BAB IV
DOKUMENTASI
Identifikasi hambatan pasien didokumentasikan di Formulir Edukasi Pasien dan
Keluarga Terintegrasi.
72
KEPUSTAKAAN
Ann Marriner,Tomey. 1996. Guide to Nursing monogement and Leadership.
Mosby year book Inc.
Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi
:
Suatu Pengantar, Bandung, Remaja
Rosdakarya.
Devito,Joseph
A. 1997. Komunikasi Antar Manusia Indonesia :
Profesional
Books.
Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta.
Elaine.L.Monica. 1998. Kepemimpinan
dan Managemen
Keperawatan,
Pendekatan berdasarkan pengalaman, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Fortinas, K.M. and Worret, P.A.H. 2004. Psychiatic mental health nursing. Third
edition. St. Louis: Mosby.
Hamid, A.Y.S. 1996. Komunikasi Terapeutik. Jakarta : tidak dipublikasikan.
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : Grasindo.
Jalaludin Rakhmat. 1994. Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya.
John Fiske - 1996. Introduction to Communication Studies. Sage Publications.
Kanus, W.A. Et.al. 1986. An evaluation of outcome from intensive csre in maior
medical centers. Ann Intern Med 104, (3):a10.
Lindbert, J., hunter, M & Kruszweski, A. 1983. Introduction to person-centered
nur s ing. Philadelphia : J.B.
Lippincott Company.
Onong Effendy. 1994. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung, Remaja
Rosdakarya.
Perry. Potter. 2009. Fundamental Keperawatan Buku
I
Edisi 7. Salemba Medika
:
Jagakarsa, Jakarta.
Roger.
B. Ellis Robert,J
Gates and
Neil kenwarthy.
lgg5.Interpersonal
Communication in Nursing Theory and Practice, Churcill Livingstone.
Sasa Djuarsa S., 2003.
Stephen
Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta.
W. Littlejohn. 1996. Theories of Human Communication, Wadsworth
Publication, New Jersey.
Stuart, G.W
&
Sundeen S.J. 1995. Pocket gide to Psychiatric Nursing. Third
edition. St.Louis : Mosby Year Book.
13
Stuart, G.W & Sundeen S.J. 1995. Principles and Practise of Psychiatric Nursing.
St. Louis : Mosby Year Book.
Sullivan, J.L
&
Deane, D.M. 1988. Humor and Health. Journal of qerontologt
nursing 14 (1):20.
Uchjan4onong. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung
Remaja Rosdakarya.
74
:
PT
l[HPlRlt
(
(
FORMT'LIR EDUKASI PASTEN DAN KELUARGA TERINTEGRASI
PERSIAPAN EDUKASI
Bahasa
Kebutuhan Penterjemah
Baca dan Tulis
Pilihan Tipe Pembelaiaran
Pendidikan
Hambatan Edukasi
:tr lndonesia
:tr Ya
: o Baik
Kesediaan Menerima Edukasi
: o vsrbal
:trSD
: n Tidak Ada
o Emosional
: o Bersedia
m-l
q.9
iE
KEBUTUHAN EDUKASI /
TOPIK EDUKASI
o lnggris tr
tr Tidak
tr Kurang
tr Tulisan
o
SMP
Hak dan Kewajiban
pasien dan keluarga
tr
:.........................
o
SMA
o
D3
D Penglihatan terganggu
o
PendengaranTerganggu
D Tidak BeBedia
DURASI
WAKTU
(Menit)
SASARAN
(Pasi6n /
Keluarga / Lain-
lain)
6.
o
tr
tr
tr
tr
tr
o
D
Prosedur diagnostic
tr
tr
52
SARANA
EDUKASI
METOOE
EDUKASI
tr
o
tr
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
tr Wawancara
n Demonslrasi
tr
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
tr Wawancara
r
:
f,
o Diskusi
Kelompok
tr Ceramah
tr Oiskusi
Kelompok
tr Ceramah
tr Demonstrasi
D
tr
D
==
o
tq-
TTD
tr
Leaflet
Booklet
o
o
Balik
Audiovisual
-o
=x
EVALUASI IiE
ID A'
Leaflet
Booklet
Lembar
Balik
Audiovisual
Lembar
cJ=>
lo -a
loo_
laL,
EDUKATOR
NAMA
xc
c=
tr Agama
o
o
o
I
o
o
Re-€dukasi
Re-
demonslrasi
Sudah
Mengerti
Re-edukasi
Redemonstrasi
Sudah
Mengerti
x
7
t
1Z o)
(o_
z
q'=
-I d
a
i-
:
Orientasi layanan Farmasi
Manajemen Nyeri
:........
tr Lainnya ......... '
D Bahasa o Kognitif Terbatas tr Motivasi Kurang
0 Gangguan Bicara
AWAL
o
tr Wawancara
o
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
o
tr
tr
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
o Wawancara
tr
7.
tr Lain-lain
TTD
Pengertian Penyakit
(diagnose)
Tanda dan Gejala Suatu
Penyakit
Penatalaksanaan
Penyakit
tertentu (sebutkan)
o Sl
TINGKAT
PEMAHAMAN
o
2.
3.
4.
5.
.......
!T
NAMA
1.
Daerah
tr Diskusi
Kelompok
o Ceramah
tr Demonslrasi
D Diskusi
Kelompok
tr Ceramah
o Demonstrasi
o
o
tr
o
D
D
tr
o
Leaflet
Booklet
Lembar
Balik
Audiovisual
Leaflet
Booklet
Lembar
Balik
Audiovisual
9
D Re-edukasi
o
o
n
n
o
Redemonstrasi
Sudah
Mengerti
Re-edukasi
Redemonstrasi
Sudah
l\,lengerti
u
=
m{
KEBUTUHAN EDUKASI /
TOPIK EDUKASI
6.
+ro
(o
or
Unentast Ruang
Perawatan dan
Keselamatan
(Jalur Evakuasi)
9.
DURASI
WAKTU
(Menit)
SASARAN
(Pasien / Keluarga /
NAMA
.
.
.
AWAL
TTD
o
tr
D
o
tr
U
medis yang efektif dan
lU.
PEMAHAMAN
tr
IJ
Penggunaanperalatan
aman (sebutkan)
TINGKAT
Lain-lain)
:
Keselamalan Pasten
Resiko Jatuh
Gelang identitas
Pencegahan dan
Pengendalian infeksi
a) APD
b) Etika Batuk
c)
CuciTanoan
Persoalan Hygina
lva Bygina
Mobilisasi/ambulasi
12. PONEK
Tanda bahaya pada
Nifas
Tanda Bahaya pada
V
o
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
o
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
METODE EDUKASI
EDUKASI
tr
o Wawancara
o Ceramah
Leaflet
D Demonstrasi
EDUKATOR
NAMA
EVALUASI
TTD
o
o
o
tr Wawancara
D Diskusi Kelompok
o Ceramah
tr Demonstrasi
o
tr
o
o
Leaflet
Booklet
Lembar Balik
Audiovisual
o
o
o Wawanc€ra
tr
o
tr
o
Leallet
o
o
o Diskusi Kelompok
o Ceramah
o Demonstrasi
Booklet
Lembar Balik
Audiovisual
Re-edukasi
Re-
denlonstrasi
Sudah
Menqerti
Re-edukasi
Re-
demonstrasi
o Sudah
Mengerti
o
Re-edukasi
Re-
demonstrasi
Sudah
Mengerti
tr
o
tr
D
U
D
tr
o
o
o
baYi
Merawat bayi sehari hari
Cara Menyusui yang
benar
Perawatan nifas
Manfaat ASI
'13. Program diet dan Nutrisi
(sebutkan ) :
o
o
tr
tr
o
11. ADL
lstirahal
o
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
o
U
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
SARANA
tr
tr
Itr Leaflet
lo Booklet
lo Lembar Balik
lo Audiovisual
o Leaflet
tr Booklet
tr Lembar Balik
o Audiovisual
o Wawancara
o Diskusi Kelompok
D Ceramah
o Demonstrasi
o Wawancara
o Diskusi Kelompok
o Ceramah
tr Demonstrasi
o
o
Re-edukasi
tr
demonstrasi
Sudah
Mengerti
Re-
Re4dukasi
"o Reo
demonstrasi
Sudah
Mengerti
o
tr
o
o
o
o
(
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
o
o
tr
!
o Wawancara
o Diskusi Kelompok
tr Ceramah
o Demonstrasi
Leaflet
Booklet
Lembar Balik
Audiovisual
o
D
Re-edukasi
Re-
demonstrasi
D Sudah
l\4enqerti
(
d-r
o.f
EGI
-ao
RM. 22 Lanlutrn
Rev 01.08-2015
No. RM
RUMAH SAKIT
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Nama
Tgl lahir
Tanggal
rocdukaal
t!
6
-,D
:J
l,lJ
€E
BiBE,;i
trotr
ootr
I
B *E
pEpE,Hi
ooo
.
2
PENANGANAN HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN
RS PKU
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
SI]TII
RS PKU MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2015
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta 55122
Telp. (0274) 512653 Fax. (0274) 566129, IGD : (0274) 370262, E-mail : pkujogja@yahoo.co.id
UNIT ll ; Jl. Wates Km. 5.5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294
Telp. (0274) 6499704, Fax: (0274) 6499727 IGD : (0274) 6499118 E-mail : pkujogja@yahoo.co.id
Mt.f)tAt-i',
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Nomor : {l/ | |SK.3.2IVV2015
RS PKU
Tentang
:
PANDUAN IDENTIFIKASI DAN MANAJEMEN
PENANGANAN HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Menimbang
:
a. Bahwa Rumah Sakit mempunyai kewajiban memberi pelayanan kesehatan
yang aman,bermutu, anti diskrimasi dan efektif mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit ;
b. Bahwa Rumah Sakit membuat, melaksanakan, dan menjaga Identifikasi dan
Managemen Penanganan Hambatan dalam Populasi Pasien..
c. Bahwa Rumah Sakit wajib menyusun kebijakan Identifikasi dan Managemen
Penanganan Hambatan dalam Populasi Pasien
Mengingat
Memperhatikan
: 233lKBP/I.0lDl20l3 tanggal 9
Shafar 1435 H/12 Desember 2013 tentane penetapan Direktur Utama dan
Direktur Bidang RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta masa jabatan 2013 2017.
Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor
1.
UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2.UU RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
4.
Peraturan Menteri Kesehatan
RI Nomor l438/IvlenKeslPerlW20l0
tentang standar pelayanan kedokteran.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1165.A/\tIenKes/SKDV2004
Tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANG IDENTIFIKASI
DAN PENANGANAN HAMBATAN DALAM POPULASI PASTEN RUMAH
SAKIT PKU MUHAMMADTYAH YOGYAKARTA
Pertama
Panduan Identifikasi dan Managemen Penanganan Hambatan dalam Populasi
Pasien RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagaimana terlampie bersama
Surat Keputusan.
Cepat -
*lutu - 7tjaman
- Rjngan - Isfami
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta 55122
Telp. (0274) 512653 Fax. (0274) 566129, IGD : (0274) 370262, E-mail : pkujogja@yahoo.co.id
UNIT ll : Jl. Wates Km. 5.5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294
Telp. (0274) 6499704, Fax : (0274) 6499727 IGD : (0274) 6499118 E.mail : pkujogja@yahoo.co.id
,;.#t"f)tAt,-{,
:
Kedua
Surat Keputusan
ini
berlaku selama dua tahun sejak tanggal ditetapkan,
dilakukan evaluasi setiap tahun dan apabila dikemudian hari ternyata teriapat
hal-hal yang perlu penyempurnaan maka akan diadakan p"ibaiku, dun
penyesuaian sebagaimana mestinya.
Ditetapkan
Pada
di
tanggal
: Yogyakarta
:
Direktur Utama,
%!--"Alkvr'
4y
dr. H. Joko Murdiyanto. Sp An.
c/,- NBM.
867.919
Cepat - foLutu - Nlaman - Ringan - Isfami
KATA PENGANTAR
B i smi
II
ahirrahmanirrahi m
Assalamu'alaikum wr.wb.
Alhamdulillah, kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga Panduan Identifikasi dan Manajemen
Penanganan Hambatan
dalam Populasi Pasien di
RS
pKU
MuhammadiyahYo gyakarta.
RS PKU MuhammadiyahYogyakarta tentunya melayani berbagai populasi
masyarakat.Mungkin pasiennya tua, cacat fisik, bicara dengan berbagai bahasa
dan dialek, budaya yang berbeda atau ada penghalang lainnya. Hambatanhambatan ini dapat mengganggu proses asesmen dan penerimaan asuhan. Untuk
itu RS PKU MuhammadiyahYogyakarta perlu mengidentifikasi hambatanhambatan yang paling sering terjadi pada populasi pasiennya dan prosedur untuk
mengatasi atau membatasi hambatan pada waktu pasien mencari pelayanan, serta
prosedur untuk mengurangi dampak
dari
hambatan dalam memberikan
pelayanan.Sehingga dibuatlah Panduan Identifikasi dan Manajemen Penanganan
Hambatan dalam Populasi Pasien di RS PKU Muhammadiyahyogyakarta.Semoga
dapat membantu semua pihak
di RS PKU
Muhammadiyahyogyakarta dan
tentunya dengan harapan bahwa kontinuitas pelayanan tidak terganggu dan
kualitas pelayanan dapat meningkat.
ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim
penyusun dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan
Pada kesempatan
panduan ini, kami menyadari bahwa panduan tidak luput dari kekurangan, namun
upaya penyempurnaan akan terus dilaksanakan dan saran dari pembaca dan
pengguna panduan
ini akan sangat kami perhatikan guna penyempurnaan panduan
ini.
Wassalamu' alaikum wr.wb.
2
DAFTAR ISI
Halaman Judu1.........
Surat Keputusan Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.......
ii
Kata Pengantar ...........
iii
Daftar Isi.............
iv
BAB I DEFINISI.
I
A. Definisi
B. Tujuan
I
1
BAB II RUANG LINGKUP
2
BAB III TATA LAKSANA
2
BAB IV DOKUMENTASI
9
KEPUSTAKAAN
l0
3
BAB I
DEFINISI
A.
Definisi
Hambatan adalah segala sesuatu yang menghalangi, membingungkan,
mengacaukan dan mengganggu proses pelayanan di rumah sakit. Hambatanhambatan tersebut arfiara lain :pasien tua, cacat fisik, bicara dengan berbagai
bahasa dan dialek, budaya yang berbeda, dan lain-lain.
Identifikasi hambatan adalahsuatu kegiatan dalam rangka menentukan dan
menetapkan hambatan-hambatan yang paling sering terjadi pada populasi
pasien di RS PKU MuhammadiyahYogyakarta.
Manajemen penanganan hambatan merupakan
prosedur
penangananhambatan untuk mengatasi atau membatasi hambatan pada
waktu pasien mencari pelayanan dan untuk mengurangi dampak dari
hambatan dalam memberikan pelayanan.
B.
Tujuan
1.
Sebagai upaya RS PKU MuhammadiyahYogyakarta membangun suatu
kontinuitas pelayanan, yaitu menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien
dengan pelayanan yang tersedia
di rumah sakit, mengkoordinasikan
pelayanan, pemberian pelayanan yang efisien kepada pasien.
2. Untuk mengidentifikasihambatan-hambatan yang paling sering terjadi
pada populasi pasien di RS PKU MuhammadiyahYogyakarta.
3. Untuk mengatasi atau membatasi
hambatan pada waktu pasien mencari
pelayanan.
4. Untuk mengurangi dampak dari hambatan dalam memberikan
pelayanan.
4
BAB
II
RUANG LINGKUP
Identifikasi dan manajemen penanganan hambatan dilakukan terhadap semua
pasien yang datang ke RS PKU MuhammadiyahYogyakarta, baik pasien rawat
jalan maupun rawat inap.Identifikasi hambatan-hambatan yang ditemukan pada
populasi pasien di RS PKU MuhammadiyahYogyakartameliputi
1.
2.
:
Pasien berusia lanjut (lansia).
Pasien dengan cacat
fisik
:
1)
Gangguanpendengaran
2)
3)
Gangguan penglihatan
Gangguan bicara
4) Cacat fisik yang lainnya
3.
4.
5.
6.
7.
Pasien dengan bahasa dan dialek diluar bahasa dan dialek Jawa.
Pasien dengan budaya berbeda, agama berbeda, kepercayaan berbeda.
Pasien dengan kognitif terbatas.
Pasien dengan motivasi kurang.
Pasien dengan emosional.
5
BAB
III
TATALAKSANA
1. Pasien berusia lanjut (lansia) :
a. Menciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
b. Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta duduk berhadapan dengan
pasien.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasi diri
dengan menyebutkan nama dan peran.
d.
Petugas RS
PKU MuhammadiyahYogyakarta berkomunikasi
dengan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti/dipahami atau bahasa yang
dipergunakan sehari-hari oleh pasien tersebut.
e.
Menggunakan umpan balik {feedback), baik bahasa verbal maupun non
verbal.
f. Jika diperlukan dapat meminta bantuan dari keluarga pasien yang
mendampingi pasien untuk menjadi mediator komunikasi atas persetujuan
pasien.
2.
Pasien dengan gangguan penglihatan :
a. Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
b. Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta
sedapat mungkin ambil
posisi yang dapat dilihat oleh pasien bila pasien mengalami kebutaan
parsial atau sampaikan secara verbal keberadaan/kehadiran petugas.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasi diri
dengan menyebutkan nama dan peran.
d.
Berbicara menggunakan nada suara norrnal karena kondisi pasien tidak
memungkinkannya menerima pesan verbal secara visual. Nada suara
memegang peranan besar dan bermakna bagi pasien.
e.
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, petugas menerangkan
alasan pemeriksaan fisik tersebut.
f. Informasikan kepada pasien
meninggalkannya/memutus komunikasi.
ketika
petugasakan
g.
Orientasikan pasien pada lingkungannya
jika
pasien dipindahkan ke
lingkungan/ruangan yang baru.
h. Orientasikan pasien dengan srura-suara yang terdengar disekitarnya.
i. Jika diperlukan dapat meminta bantuan dari keluarga pasien yang
mendampingi pasien untuk menjadi mediator komunikasi atas persetujuan
pasien.
3.
Pasien dengan gangguan pendengaran:
a.
b.
Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta menggunakan bahasa yang
sederhana
dan bicaralah dengan terang, jelas, dan perlahan untuk
memudahkan pasien membaca gerak bibir petugas. Sangat penting untuk
berbicara denganjelas, bukan dengan keras.
d.
Jika pasien dapat mendengar dengan alat bantu dengar, pastikan alat
tersebut terpasang dan berfungsi.
e.
Meminimalkan distraksi yang dapat menghalangi konsentrasi pasien
:
meminimalkan percakapan jikapasien keletihan atau gunakan komunikasi
secara tertulis.
f.
Bila mungkin gunakan bahasa pantomim dengan gerakan sederhana dan
wajar.
g.
h.
Gunakan bahasa isyarat dan bahasa jari bila petugas bisa dan diperlukan.
Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah sampaikan
pesan dalam bentuk tulisan atau gambar (symbol).
i.
Jangan melakukan pembicaraan ketika petugas sedang mengunyah sesuatu
misalnya permen karet.
j. Jika diperlukan dapat meminta bantuan dari keluarga pasien yang
mendampingi pasien atau petugas yang mempunyai keahlian bahasa
isyarat, untuk menjadi mediator komunikasi atas persetujuan pasien.
4.
Pasien dengan gangguan bicara:
7
a. Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
b. Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta
melakukan identifikasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta menggunakan bahasa yang
sederhana dan bicaralah dengan terang, jelas, dan perlahan untuk
memudahkan pasien membaca gerak bibir petugas.
d.
Usahakan berbicara dengan posisi tepat didepan pasien dan pertahankan
sikap tubuh dan mimik wajah yang lazim.
e.
Petugas benar-benar dapat memperhatikan mimik dan gerak bibir pasien.
f.
Usahakan memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang kembali
kata-kata yang diucapkan.
g.
h.
Gunakan bahasa isyarat dan bahasa jari bila petugas bisa dan diperlukan.
Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah sampaikan
pesan dalam bentuk tulisan atau gambar (symbol).
i.
Jangan melakukan pembicaraan ketika petugas sedang mengunyah sesuatu
misalnya permen karet.
j. Jika diperlukan dapat meminta bantuan dari keluarga pasien yang
mendampingi pasien atau petugas yang mempunyai keahlian bahasa
isyarat, untuk menjadi mediator komunikasi atas persetujuan pasien.
5. Untuk
cacat fisik yang lain, misalnya tuna daksa, tuna grahita, tergantung
sepenuhnya kepada keluarga pasien yang mendampingi pasien tersebut, untuk
menjadi mediator komunikasi atas persetujuan pasien.
6.
Pasien dengan bahasa dan dialek diluar bahasa dan dialek Jawa.
a. Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
b. Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta
melakukan identihkasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
c. Kaji bahasa apayang dapat digunakan pasien secara baik.
d. Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta berkomunikasi
dengan
bahasa Indonesia, bicara dengan jelas dan lebih lambat dari normal (angan
melakukannya secara berlebihan).
8
e.
Jika pasien tidak dapat memahami atau berbicara (merespon) gunakan
metode alternatif dalam melakukan komunikasi
l)
:
Menuliskan pesan yang akan disampaikan.
2) Gunakan gerak tubuh atau tindakan.
f.
Melakukan klarifikasi maksud dari setiap kata yang tidak jelas.
g. Jika diperlukan dapat
meminta bantuan dari keluarga pasien yang
mendampingi pasien atau petugas yang mempunyai keahlian penerjemah,
untuk menjadi mediator komunikasi atas persetujuan pasien.
7.
Pasien dengan budaya berbeda, agama berbeda, kepercayaan berbeda.
a. Ciptakan
suasana yang nyaman dan privasi.
b. Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
c. Kaji budaya,
agatrra, kepercayaan dari pasien.
d. Jika dalam memberikan pelayanan, terdapat hal yang bersinggungan
dengan budaya, agama, kepercayaan pasien maka berikan penjelasan ke
pasien terutama maksud dan tujuan pelayanan tersebut.
8.
Pasien dengan kognitif terbatas.
a.
b.
Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta duduk berhadapan dengan
pasien.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
d.
e.
Kaji kemampuan kognitif dan tipe pembelajaran dari pasien.
Petugas
RS PKU MuhammadiyahYogyakarta berkomunikasi
dengan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti/dipahami atau bahasa yang
dipergunakan sehari-hari oleh pasien tersebut.
f.
Selalu memperjelas hal yang tidak dimengerti/dipahami oleh pasien
dengan mengulang kembali kata-kata yang diucapkan serta memperjelas
maksud dan tujuannya.
9
g.
Menggunakan umpan ballk (feedback), balk bahasa verbal maupun non
verbal.
9.
Pasien dengan motivasi kurang.
a.
b.
Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta duduk berhadapan dengan
pasien.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
d.
e.
Kaji tingkat motivasi dari pasien.
Petugas
RS PKU MuhammadiyahYogyakarta berkomunikasi
dengan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti/dipahami atau bahasa yang
dipergunakan sehari-hari oleh pasien tersebut.
f.
Selalu memperjelas hal yang tidak dimengerti/dipahami oleh pasien
dengan mengulang kembali kata-kata yang diucapkan serta memperjelas
maksud dan tujuannya.
g.
Menggunakan umpan balik ffeedback), baik bahasa verbal maupun non
verbal.
h.
Jika dalam memberikan pelayanan, pasien terlihat kurang motivasi, maka
berikan penjelasan ke pasien terutama maksud dan tujuan pelayanan
tersebut.
10. Pasien dengan emosional.
a. Ciptakan suasana yang nyaman dan privasi.
b. Petugas RS PKU MuhammadiyahYoyakarta
duduk berhadapan dengan
pasien.
c.
Petugas RS PKU MuhammadiyahYogyakarta melakukan identifikasikan
diri dengan menyebutkan nama dan peran.
d.
Kaji reaksi emosional pasien : menolak (deniol), marah (anger), tawarmenawar
e.
(b
ar ge ni n g), depresif ( de pr
ess
iv e), pasrah (ac
c ep I anc
e).
RS PKU MuhammadiyahYogyakarta berkomunikasi
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti/dipahami
Petugas
memperhatikan reaksi emosional pasien.
10
dengan
dengan
f.
Petugas tidak boleh ikut terbawa reaksi emosional pasien, senantiasa sabar
dan memahami kondisi pasien sehingga dapat memberikan pelayanan
dengan ikhlas.
g.
Selalu memperjelas hal yang tidak dimengertildipahami oleh pasien
dengan mengulang kembali kata-kata yang diucapkan serta memperjelas
maksud dan tujuannya.
h.
Menggunakan umpan balik (feedback), baik bahasa verbal maupun non
verbal.
11
BAB IV
DOKUMENTASI
Identifikasi hambatan pasien didokumentasikan di Formulir Edukasi Pasien dan
Keluarga Terintegrasi.
72
KEPUSTAKAAN
Ann Marriner,Tomey. 1996. Guide to Nursing monogement and Leadership.
Mosby year book Inc.
Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi
:
Suatu Pengantar, Bandung, Remaja
Rosdakarya.
Devito,Joseph
A. 1997. Komunikasi Antar Manusia Indonesia :
Profesional
Books.
Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta.
Elaine.L.Monica. 1998. Kepemimpinan
dan Managemen
Keperawatan,
Pendekatan berdasarkan pengalaman, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Fortinas, K.M. and Worret, P.A.H. 2004. Psychiatic mental health nursing. Third
edition. St. Louis: Mosby.
Hamid, A.Y.S. 1996. Komunikasi Terapeutik. Jakarta : tidak dipublikasikan.
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : Grasindo.
Jalaludin Rakhmat. 1994. Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya.
John Fiske - 1996. Introduction to Communication Studies. Sage Publications.
Kanus, W.A. Et.al. 1986. An evaluation of outcome from intensive csre in maior
medical centers. Ann Intern Med 104, (3):a10.
Lindbert, J., hunter, M & Kruszweski, A. 1983. Introduction to person-centered
nur s ing. Philadelphia : J.B.
Lippincott Company.
Onong Effendy. 1994. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung, Remaja
Rosdakarya.
Perry. Potter. 2009. Fundamental Keperawatan Buku
I
Edisi 7. Salemba Medika
:
Jagakarsa, Jakarta.
Roger.
B. Ellis Robert,J
Gates and
Neil kenwarthy.
lgg5.Interpersonal
Communication in Nursing Theory and Practice, Churcill Livingstone.
Sasa Djuarsa S., 2003.
Stephen
Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta.
W. Littlejohn. 1996. Theories of Human Communication, Wadsworth
Publication, New Jersey.
Stuart, G.W
&
Sundeen S.J. 1995. Pocket gide to Psychiatric Nursing. Third
edition. St.Louis : Mosby Year Book.
13
Stuart, G.W & Sundeen S.J. 1995. Principles and Practise of Psychiatric Nursing.
St. Louis : Mosby Year Book.
Sullivan, J.L
&
Deane, D.M. 1988. Humor and Health. Journal of qerontologt
nursing 14 (1):20.
Uchjan4onong. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung
Remaja Rosdakarya.
74
:
PT
l[HPlRlt
(
(
FORMT'LIR EDUKASI PASTEN DAN KELUARGA TERINTEGRASI
PERSIAPAN EDUKASI
Bahasa
Kebutuhan Penterjemah
Baca dan Tulis
Pilihan Tipe Pembelaiaran
Pendidikan
Hambatan Edukasi
:tr lndonesia
:tr Ya
: o Baik
Kesediaan Menerima Edukasi
: o vsrbal
:trSD
: n Tidak Ada
o Emosional
: o Bersedia
m-l
q.9
iE
KEBUTUHAN EDUKASI /
TOPIK EDUKASI
o lnggris tr
tr Tidak
tr Kurang
tr Tulisan
o
SMP
Hak dan Kewajiban
pasien dan keluarga
tr
:.........................
o
SMA
o
D3
D Penglihatan terganggu
o
PendengaranTerganggu
D Tidak BeBedia
DURASI
WAKTU
(Menit)
SASARAN
(Pasi6n /
Keluarga / Lain-
lain)
6.
o
tr
tr
tr
tr
tr
o
D
Prosedur diagnostic
tr
tr
52
SARANA
EDUKASI
METOOE
EDUKASI
tr
o
tr
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
tr Wawancara
n Demonslrasi
tr
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
tr Wawancara
r
:
f,
o Diskusi
Kelompok
tr Ceramah
tr Oiskusi
Kelompok
tr Ceramah
tr Demonstrasi
D
tr
D
==
o
tq-
TTD
tr
Leaflet
Booklet
o
o
Balik
Audiovisual
-o
=x
EVALUASI IiE
ID A'
Leaflet
Booklet
Lembar
Balik
Audiovisual
Lembar
cJ=>
lo -a
loo_
laL,
EDUKATOR
NAMA
xc
c=
tr Agama
o
o
o
I
o
o
Re-€dukasi
Re-
demonslrasi
Sudah
Mengerti
Re-edukasi
Redemonstrasi
Sudah
Mengerti
x
7
t
1Z o)
(o_
z
q'=
-I d
a
i-
:
Orientasi layanan Farmasi
Manajemen Nyeri
:........
tr Lainnya ......... '
D Bahasa o Kognitif Terbatas tr Motivasi Kurang
0 Gangguan Bicara
AWAL
o
tr Wawancara
o
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
o
tr
tr
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
o Wawancara
tr
7.
tr Lain-lain
TTD
Pengertian Penyakit
(diagnose)
Tanda dan Gejala Suatu
Penyakit
Penatalaksanaan
Penyakit
tertentu (sebutkan)
o Sl
TINGKAT
PEMAHAMAN
o
2.
3.
4.
5.
.......
!T
NAMA
1.
Daerah
tr Diskusi
Kelompok
o Ceramah
tr Demonslrasi
D Diskusi
Kelompok
tr Ceramah
o Demonstrasi
o
o
tr
o
D
D
tr
o
Leaflet
Booklet
Lembar
Balik
Audiovisual
Leaflet
Booklet
Lembar
Balik
Audiovisual
9
D Re-edukasi
o
o
n
n
o
Redemonstrasi
Sudah
Mengerti
Re-edukasi
Redemonstrasi
Sudah
l\,lengerti
u
=
m{
KEBUTUHAN EDUKASI /
TOPIK EDUKASI
6.
+ro
(o
or
Unentast Ruang
Perawatan dan
Keselamatan
(Jalur Evakuasi)
9.
DURASI
WAKTU
(Menit)
SASARAN
(Pasien / Keluarga /
NAMA
.
.
.
AWAL
TTD
o
tr
D
o
tr
U
medis yang efektif dan
lU.
PEMAHAMAN
tr
IJ
Penggunaanperalatan
aman (sebutkan)
TINGKAT
Lain-lain)
:
Keselamalan Pasten
Resiko Jatuh
Gelang identitas
Pencegahan dan
Pengendalian infeksi
a) APD
b) Etika Batuk
c)
CuciTanoan
Persoalan Hygina
lva Bygina
Mobilisasi/ambulasi
12. PONEK
Tanda bahaya pada
Nifas
Tanda Bahaya pada
V
o
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
o
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
METODE EDUKASI
EDUKASI
tr
o Wawancara
o Ceramah
Leaflet
D Demonstrasi
EDUKATOR
NAMA
EVALUASI
TTD
o
o
o
tr Wawancara
D Diskusi Kelompok
o Ceramah
tr Demonstrasi
o
tr
o
o
Leaflet
Booklet
Lembar Balik
Audiovisual
o
o
o Wawanc€ra
tr
o
tr
o
Leallet
o
o
o Diskusi Kelompok
o Ceramah
o Demonstrasi
Booklet
Lembar Balik
Audiovisual
Re-edukasi
Re-
denlonstrasi
Sudah
Menqerti
Re-edukasi
Re-
demonstrasi
o Sudah
Mengerti
o
Re-edukasi
Re-
demonstrasi
Sudah
Mengerti
tr
o
tr
D
U
D
tr
o
o
o
baYi
Merawat bayi sehari hari
Cara Menyusui yang
benar
Perawatan nifas
Manfaat ASI
'13. Program diet dan Nutrisi
(sebutkan ) :
o
o
tr
tr
o
11. ADL
lstirahal
o
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
o
U
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
SARANA
tr
tr
Itr Leaflet
lo Booklet
lo Lembar Balik
lo Audiovisual
o Leaflet
tr Booklet
tr Lembar Balik
o Audiovisual
o Wawancara
o Diskusi Kelompok
D Ceramah
o Demonstrasi
o Wawancara
o Diskusi Kelompok
o Ceramah
tr Demonstrasi
o
o
Re-edukasi
tr
demonstrasi
Sudah
Mengerti
Re-
Re4dukasi
"o Reo
demonstrasi
Sudah
Mengerti
o
tr
o
o
o
o
(
Sudah
Mengerti
Edukasi
Ulang
Hal baru
o
o
tr
!
o Wawancara
o Diskusi Kelompok
tr Ceramah
o Demonstrasi
Leaflet
Booklet
Lembar Balik
Audiovisual
o
D
Re-edukasi
Re-
demonstrasi
D Sudah
l\4enqerti
(
d-r
o.f
EGI
-ao
RM. 22 Lanlutrn
Rev 01.08-2015
No. RM
RUMAH SAKIT
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Nama
Tgl lahir
Tanggal
rocdukaal
t!
6
-,D
:J
l,lJ
€E
BiBE,;i
trotr
ootr
I
B *E
pEpE,Hi
ooo
.
2