ILMU PENDIDIKAN ISLAM TUJUAN DALAM PROSE

ILMU PENDIDIKAN ISLAM:
TUJUAN DALAM PROSES PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH:
Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Ilmu Pendidikan Islam

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.

Aminia Astuti
Asma Rofahiyah
Fajar Sodiq
Retno Ningsih

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
MUHAMMADIYAH KENDAL
2012


0

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Setiap langkah tujuan manusia tentunya disertai dengan tujuan, begitu
pula halnya dengan dunia pendidikan, karena tujuan pendidikan sangat
penting dalam menentukan arah yang hendak dicapai atau ditempuh dalam
masyarakat tertentu. Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang sentral
dalam pendidikan. Sebab tanpa perumusan yang jelas tentang tujuan
pendidikan, perbuatan menjadi tanpa arah, bahkan salah langkah dan tidak
sesuai dengan harapan. Demikian juga dengan pendidikan Islam yang
berusaha untuk membentuk pribadi manusia melalui proses yang panjang
dengan suatu tujuan pendidikan yang jelas dan direncanakan. Pendidikan
Islam harus menyadari betul apa sebenarnya yang ingin dicapai dalam proses
pendidikan.
Untuk itu pembahasan makalah ini diangkat untuk menjelaskan tujuan
Pendidikan Islam dan hal-hal yang terkait dengannya.
Selanjutnya, berangkat dari latar belakang masalah tersebut di atas,

maka penulisan makalah ini kami beri judul “Tujuan Dalam Proses
Pendidikan Islam”.
B. Rumusan Masalah
Untuk

menjelaskan

tujuan

dalam

proses

pendidikan

islam,

penulis

merumuskan beberapa masalah yang sekaligus menjadi batasan pembahasan

dalam makalah ini , diantaranya adalah:
1. Apa pengertian tujuan pendidikan?
2. Bagaimana kedudukan tujuan pendidikan?
3. Apasaja macam-macam tujuan pendidikan Islam?

1

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian tujuan pendidikan.
2. Untuk mengetahui kedudukan tujuan pendidikan.
3. Untuk mengetahui macam-macam tujuan pendidikan Islam.

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tujuan Pendidikan


Dilihat dari segi kebahasaan, kata tujuan brasal dari kata tuju yang
berarti arah atau jurusan. Maka, tujuan berarti maksud atau sasaran, atau dapat
juga berarti sesuatu yang hendak dicapai (Purwanto, 1998: 18). Sementara
pengertian tujuan secara istilah adalah batas akhir yang dicita-citakan
seseorang dan dijadikan pusat perhatian untuk dicapai melalui usaha (Ali,
1999: 51).
Seperti yang dikutip oleh Moh. Haitami Salim & Syamsul Kurniawan
Tujuan menurut Zakiyah Daradjat adalah sesuatu yang diharapkan tercapai
setelah suatu usaha atau kegiatan selesai. Sementara menurut HM. Arifin,
tujuan itu bisa jadi menunjukan kepada futuritas (masa depan) yang terletak
suatu jarak tertentu yang tidak dapat dicapai kecuali dengan usaha melalui
proses tertentu. Meskipun banyak pendapat tentang tujuan, secara sederhana
yang dimaksud dengan tujuan pendidikan adalah batas akhir yang dicitacitakan akan tercapai melalui suatu usaha pendidikan.1
Pengertian tujuan pendidikan secara lebih luas dikemukakan oleh AlSyaibany. Menurut Al-Syaibany (1979: 39), yang dimaksud dengan tujuan
pendidikan adalah perubahan yang diinginkan yang diusahakan oleh proses
pendidikan, baik pada tingkah laku individu dan pada kehidupan pribadinya,
atau pada kehidupan masyarakat dan alam sekitar tempat individu itu hidup,
atau pada proses pendidikan dan pengajaran, sebagai suatu aktivitas asasi dan
sebagai profesi diantara profesi-profesi asasi dalam masyarakat.2
Berdasarkan pada uraian di atas, dapat diambil suatu kesimpulan,

bahwa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan ialah hasil akhir yang
diinginkan atau yang ingin dicapai melalui proses pendidikan.
1

Moh. Haitami Salim & Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2012), Cet. 1, h. 114
2
Ibid.

3

Dan Pendidikan Islam mempunyai arti yaitu sebuah proses yang
dilakukan untuk menciptakan manusia seutuhnya; beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah
di muka bumi, yang berdasarkan kepada ajaran al-Qur’an dan Sunnah, maka
tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insan-insan kamil setelah proses
pendidikan berakhir.3
B. Kedudukan Tujuan Pendidikan
Merumuskan tujuan pendidikan merupakan syarat mutlak untuk
mendefinisikan pendidikan itu sendiri yang paling tidak didasarkan atas

konsep dasar mengenai manusia, alam, dan ilmu serta dengan pertimbangan
prinsip-prinsip dasarnya. Hal tersebut disebabkan pendidikan adalah upaya
yang paling utama, bahkan salah satunya untuk membentuk manusia menurut
apa yang dikehendakinya. Oleh karena itu, menurut para ahli pendidikan,
tujuan pendidikan pada hakikatnya merupakan rumusan-rumusan dari
berbagai harapan ataupun keyakinan manusia.
Tujuan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting. Ada
empat fungsi tujuan pendidikan menurut rumusan Ahmad D. Marimba (1962:
45-46), yaitu (1) tujuan berfungsi mengakhiri usaha; (2) tujuan berfungsi
mengarahkan usaha; (3) tujuan berfungsi sebagai titik pangkal untuk
mencapai tujuan-tujuan lain, yaitu tujuan-tujuan baru maupun tujuan-tujuan
lanjutan dari tujuan pertama; (4) tujuan memberi nilai pada sifat pada usaha
itu.4

C. Tujuan Pendidikan Islam
Secara umum, tujuan pendidikan Islam terbagi kepada: tujuan umum,
tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan operasional. Tujuan umum adalah
tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan
3


Armai Arief, Pengantar Ilmu dan metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
Cet. 1, h. 15
4
Moh. Haitami Salim & Syamsul Kurniawan, Op.Cit., h. 115.

4

pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan
dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang
direncanakan dalam sebuah kurikulum.Tujuan akhir adalah tujuan yang
dikehendaki agar peserta didik menjadi manusia-manusia sempurna (insan
kamil) setelah ia menghabisi sisa umurnya. Sementara tujuan operasional
adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan
tertentu.
Tujuan pendidikan Islam dalam prespektif para ulama muslim.
1. Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah:
Abdurrahman Saleh Abdullah mengatakan dalam bukunya
“Educational Theory a Qur’anic Outlook”, bahwa pendidikan Islam
bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai Khalifah Allah swt. atau
sekurang-kurangnya mempersiapkan ke jalan yang mengacu pada tujuan

akhir. Tujuan utama khalifah Allah adalah beriman kepada Allah dan
tunduk serta patuh total kepada-Nya.

2. Menurut Imam al-Ghazali:
Al-Ghazali, sebagaimana yang dikutip oleh Fatiyah hasan Sulaiman
menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam dapat diklasifikasikan
kepada:
a. Membentuk insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan diri
kepada Allah swt.
b. Membentuk insan purna untuk memperoleh kebahagian hidup, baik di
dunia maupun di akhirat, sebagaimana yang dimaksud dalam surat AlQashash/28: 77:

         

5

          
         
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu


(kebahagian)

negeri

akhirat,

dan

janganlah

kamu

melupakan kebahagiaanmu dari (keni’matan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai oarang-orang yang berbuat
kerusakan.”
Dalam mencermati ayat di atas, Ibnu Khaldun terinspirasi
untuk merumuskan tujuan pendidikan islam, sebagaimana yang dikutip

oleh Muhammad ‘Athiyah Al-Abrasyi, kepada:
a) Tujuan yang berorientasi akhirat, yaitu membentuk hamba-hamba
Allah yang dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban kepada Allah.
b) Tujuan yang berorientasi dunia, yaitu membentuk manusia-manusia
yang mampu menghadapi segala bentuk kehidupan yang lebih layak
dan bermnfaat bagi orang lain.

3. Menurut M. Djunaidi Dhany
Tujuan pendidikan menurt M. Djunaidi Dhany, sebagaimana yang dikutip
oleh Zainuddin dkk., adalah sebagai berikut:
a. Pembinaan kepribadian anak didik yang sempurna.
1) Pendiddikan harus mampu membentuk kekuatan dan kesehtan
badan serta pikiran anak didik.
2) Sebagai individu, maka anak harus dapat mengembangkan
kemampuannya semaksimal mungkin.

6

3) Sebagai anggota masyarakat, anak harus dapat memiliki tanggung
jawab sebagai warga negara.

4) Sebagai pekerja, anak harus bersifat efektif dan produktif serta
cinta akan kerja.
b. Peningkatan moral, tingkah laku yang baik dan menanamkan rasa
kepercayaan anak terhadap agama dan kepada Tuhan.
c. Mengembangkan intelegensi anak secara efektif agar mereka siap untuk
mewujudkan kebahagiaannya di masa mendatang.5

4. Menurut Hasan Langgulung
Tujuan pendidikan Islam harus mampu mengakomodasikan tiga fungsi
utama dari agama, antara lain:
a. Fungsi Spiritual, yaitu berkaitan dengan aqidah dan iman
b. Fungsi Psikologis, yaitu yang berkaitan dengan tingkah laku individu
termasuk nilai-nilai akhlak yang mengangkat derajat manusia ke derajat
yang lebih sempurna
c. Fungsi

Sosial,

yaitu

berkaitan

dengan

aturan-aturan

yang

menghubungkan manusia dengan manusia lain atau masyarakat, yang
mana masing-masing mempunyai hak untuk menyusun masyarakat
yang harmonis dan seimbang.6
5. Menurut Omar Muhammad Al-Toumy al-Syaibany
Menurutnya, tujuan pendidikan mempunyai tahapan-tahapan sebagai
berikut:
a. Tujuan individual, yaitu berkaitan dengan masing-masing individu
dalam mewujudkan perubahan yang diinginkan pada tingkah laku dan
aktivitasnya, disamping untuk mempersiapkan mereka dapat hidup
bahagia baik di dunia maupun di akhirat
b. Tujuan sosial, yaitu yang berkaitan dengan kehidupan, perubahan, dan
pertumbuhan, untuk memperkaya pengalaman, dan kemajuan
5
6

Armai Arief, Op.Cit., h. 23 - 24.
Ibid., h. 24

7

c. Tujuan profesional, yaitu yang berkaitan dengan pendidikan dan
pengajaran sebagai ilmu, seni, profesi, dan sebagai aktivitas
masyarakat.7
Dari beberapa rumusan tujuan pendidikan Islam di atas dapat ditarik
benang merah, bahwa inti dari tujuan pendidikan Islam tersebut terfokus
kepada:
a. Terbentuknya kesadaran terhadap diri untuk menyembah kepada-Nya.
(QS. Adz-Dzaariyat : 56, QS. Al-An’am:163). Melalui kesadaran ini pada
akhirnya manusia akan berusaha agar potensi dasar keagamaan (fitrah)
yang dimilikinya dapat terjaga kesuciannya sampai akhir hidupnya.
Sehingga ia hidup dalam keadaan beriman dan meninggalpun begitu.
Seperti yang termaktub dalam QS Ali Imran : 102 :

         
  
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenarbenar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam Keadaan beragama Islam.”
b. Terbentuknya kesadaran akan fungsi dan tugasnya sebagai khalifah Allah
di muka bumi dan selanjutnya dapat ia wujudkan dalam kehidupan seharihari.(QS. Al-Baqarah:30, QS. Shaad:26). Melelui kesadaran tersebut
seseorang akan termotivasi untuk mengembangkan potensi yang ia miliki.
Sehingga pada akhirnya ia akan mampu memimpin diri dan keluarganya
(QS At-Tahrim:6) :

7

Ibid., h. 25 – 26.

8

        
         
   
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Serta masyarakat dan alam sekitarnya (QS Shaad:28):

       
     
“Patutkah

Kami

menganggap

orang-orang

yang

beriman

dan

mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat
kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orangorang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat ma'siat?”

9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari rumusan tujuan-tujuan pendidikan Islam, sebagaimana yang telah
disebut di atas, dapat disimpulkan bahwa inti dari tujuan pendidikan Islam
terfokus kepada:
a.

Terbentuknya kesadaran terhadap hakikat dirinya sebagai manusia hamba
Allah yang diwajibkan menyembah kepada-Nya. Melalui kesadaran ini
pada akhirnya ia akan berusaha agar potensi dasar keagamaan (fitrah)
yang ia miliki dapat tetap terjaga kesuciannya sampai akhir hayatnya.
Sehingga ia hidup dalam keadaan beriman dan meninggal juga dalam
keadaan beriman (muslim).

b.

Terbentuknya kesadaran akan fungsi dan tugasnya sebagai khalifah Allah
di muka bumidan selanjutnya dapat ia wujudkan dalam kehidupan seharihari. Melalui kesadaran ini seseorang akan termotivasi untuk
mengembangkan potensi yang ia miliki, meningkatkan sumber daya
manusia, mengelola lingkungannya dengan baik, dan lain-lain. Sehingga
pada akhirnya ia akan mampu memimpin didi dan keluarganya,
masyarakat dan alam sekitarnya.

B. Saran
Tujuan merupakan hal yang sangat vital dalam setiap kegiatan
maupun usaha, begitu juga dalam pendidikan Islam. Dari uraian-uraian di atas
telah banyak ahli maupun ulama telah merumuskan tujuan dalam pendidikan
Islam dengan bertumpu pada dasar hukum tertinggi Islam, Al-Quran dan
Sunnah, yang dengan tujuan-tujuan tersebut seyogyanya dapat membentuk
manusia yang sesuai dengan fitrah dan tugasnya sebagai khalifah sehingga
manusia itu dapat menjadi insan kamil.
Demi mencapai tujuan itu sudah seharusnya pemerintah dan pihakpihak terkait dapat merumuskan formula dan kurikulum yang baik dan dapat

10

digunakan oleh sekolah-sekolah umum maupun dengan basis pondok
pesantren. Dengan keadaan seperti sekarang ini yang pada sekolah-sekolah
umum untuk mata pelajaran PAI sendiri memiliki porsi yang sangat sedikit
dan itu tidak cukup, oleh karena itu diharapkan semua pendidik tidak hanya
guru PAI dapat turut ambil bagian dalam pencapaian tujuan ini, dengan cara
menyisipkan nilai-nilai keagamaan dalam setiap pengajarannya.

11

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahannya. Departemen Agama RI.
Achmadi. 1992. Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya
Media bekerja sama dengan BP IAIN Walisongo Press.
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:
Ciputat Pers.
Salim, Moh. Haitami., & Syamsul Kurniawan. 2012. Studi Ilmu Pendidikan Islam.
Jogjakarta: Ar Ruzz Media.

12