Perancangan Aplikasi "Creative Mom" untuk Mendukung Perkembangan dan Pertumbuhan Anak Kota Bandung.

(1)

i

ABSTRAK

Sayuran adalah makanan yang wajib dikonsumsi oleh manusia, karena beragamnya manfaat yang terkandung di dalam sayuran sehingga dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan manusia. Di dalam sebuah keluarga peran ibu sangat penting dalam menjaga asupan makanan terutama untuk anak, tetapi salah satu faktor yang membuat ibu dan anak kurang mengkonsumsi sayur adalah gencarnya iklan makanan cepat saji di televisi, media sosial dan media cetak.

Untuk menjawab persoalan yang ada, “Perancangan Aplikasi “Creative Mom” untuk Mendukung Perkembangan dan Pertumbuhan Anak Kota Bandung” diangkat dalam sebuah kampanye. Dengan tujuan untuk menyadarkan Ibu rumah tangga tentang pentingnya memberikan makanan yang mengandung gizi dan kaya nutrisi bagi perkembangan dan pertumbuhan anak.

Perancangan kampanye ini dirancang berdasarkan riset dan data yang penulis kumpulkan di area Bandung. Kampanye ini menggunakan media sosial, media cetak dan aplikasi untuk mobile sebagai media utama untuk menyampaikan pesan kepada target yaitu ibu muda perkotaan dengan ekonomi menengah atas.


(2)

ii

ABSTRACT

THE APPLICATION DESIGN OF CREATIVE MOM TO

SUPPORT THE DEVELOPMENT AND GROWTH OF

CHILDREN IN BANDUNG

Gladys Monica/1164051

Vegetable is required food for human beings because of various benefits in vegetable that can help human’s development and growth. In a family, a mother has a very important role in taking care of the family member’s food, especially for her children. One of the factors that makes a mother and children consume lack of vegetable is due to a lot of fast food advertisements in television, social media, and printed media.

To answer the problem, “The Application Design of Creative Mom to Support the Development and Growth of Children in Bandung” is in campaign. The purpose of this design is to make any housewives aware of the importance of providing nutritious food for their children’s development and growth.

The campaign design is designed based on the research and data that the writer has collected in Bandung. This campaign uses social media, printed media and a mobile application as the main media to deliver the message to the target audience who are young mothers with medium and higher economic status in the city.


(3)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Defisiensi Gizi ... 5

2.2 Prisip-prinsip Perkembangan Anak ... 5

2.3 Proses Tumbuh Kembang Anak ... 7

2.4 Perkembangan Anak Pada Masa Kanak-kanak Awal ... 9

2.5 Peran dan Fungsi Keluarga ... 10

2.6 Teori Fotografi... 10

2.7 Kategori Fotografi ... 12

2.8 Teori Illustrasi ... 15

2.9 Pengertian Aplikasi ... 16

2.10 Pengertian Mobile ... 17

2.11 Pengertian Aplikasi Mobile ... 17


(4)

iv

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 20

3.1 Data dan Fakta ... 20

3.1.1 Dinas Kesehatan Kota Bandung ... 20

3.1.2 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Bandung ... 21

3.1.3 Ibu Desy Anggraeni (Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan) .... 22

3.1.4 Media Promosi Dinas Kesehatan Kota Bandung ... 24

3.1.5 Kuesioner ... 26

3.1.6 Tinjauan Tarhadap Karya Sejenis ... 31

3.2 Analisis Terhadap Data dan Fakta ... 33

3.2.1 Analisis SWOT ... 34

3.2.2 Analisis STP ... 35

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 4.1 Konsep Komunikasi ... 36

4.2 Konsep Kreatif... 37

4.2.1 Ilustrasi ... 37

4.2.2 Layout ... 37

4.2.3 Tipografi ... 38

4.2.4 Warna ... 39

4.3 Konsep Media ... 39

4.4 Hasil Karya ... 40

4.4.1 Logo ... 40

4.4.2 Media Promosi dan Aplikasi Media ... 41

4.5 Timeline Kampanye ... 44

4.6 Budgeting ... 45

BAB V PENUTUP ... 46

5.1 Kesimpulan ... 46


(5)

v DAFTAR GAMBAR ...

Gambar 1.1 Skema Perancangan... 4

Gambar 3.1.1 Logo Dinas Kesehatan Kota Bandung ... 20

Gambar 3.1.3 Wawancara dengan Ibu Desy Anggraeni ... 22

Gambar 3.1.4 Web Promosi Dinas Kesehatan Kota Bandung ... 24

Gambar 3.1.4.1 Poster Promosi Dinas Kesehatan Kota Bandung ... 25

Gambar 3.1.5.1 Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 26

Gambar 3.1.5.2 Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 26

Gambar 3.1.5.3 Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 27

Gambar 3.1.5.4 Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 28

Gambar 3.1.5.5 Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 28

Gambar 3.1.5.6 Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 29

Gambar 3.1.5.7 Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 29

Gambar 3.1.5.8 Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 30

Gambar 3.1.6 Poster Kampanye Strong 4 Life ... 31

Gambar 3.1.6.1 Poster Kampanye Obesitas Anak ... 31

Gambar 3.1.6.2 Aplikasi Diet Sehat ... 32

Gambar 4.4.1 Logo Aplikasi Creative Mom ... 40

Gambar 4.4.2.2 Contoh Pengaplikasian di Poster ... 42

Gambar 4.4.2.3 Contoh Pengaplikasian Iklan di Majalah ... 42

Gambar 4.4.2.4 Contoh Pengaplikasian Iklan di Koran... 43

Gambar 4.4.2.6 Contoh Pengaplikasian Iklan di Media Sosial... 43

Gambar 4.5 Timeline Kampanye ... 44

Gambar 4.6 Budgeting ... 45

DAFTAR TABEL ... Tabel 2.1 Tahap dan Jenis Perkembangan Anak ... 6

DAFTAR LAMPIRAN ... Lampiran 1.1 Pembagian Kuesioner ... Lampiran 1.2 Wawancara dengan Ibu Desy Anggraeni ... Lampiran 1.3 Sketsa Logo ... Lampiran 1.4 Sketsa Aplikasi ... Lampiran 1.5 Proses Pengerjaan Aplikasi ...


(6)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sayur adalah komponen penting bagi pemenuhan kebutuhan gizi. Tapi nyatanya, data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2014 menyatakan bahwa kurang lebih 93 persen anak-anak di Indonesia tidak cukup makan sayuran. Adanya masalah mengenai kurangnya konsumsi sayur bagi anak, sangat berdampak pada masalah pemenuhan gizi si anak. Hal ini sangat disayangkan, mengingat pemenuhan gizi yang tidak dilakukan dengan benar, akan berisiko pada penghambatan pertumbuhan anak. (www.kesekolah.com, 20 Agustus 2015, 17:15)

Menurut data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat 2014, periode data perbulan desember didapati bahwa capaian kesehatan anak di Kota Bandung adalah 78.52 % dan ada 71 anak yang mengalami gizi buruk dan obesitas. (www.diskes.jabarprov.go.id, 20 Agustus 2015, 13:30)

Permasalahan gizi anak akan terus terjadi apabila orangtua tidak mengatur dan menjaga pola makan anak. Menurut dr. Ahmad Suryawan pada usia 0 - 6 tahun pertumbuhan otak anak mencapai 95 persen. Di atas usia 6 tahun, perkembangan otaknya hanya 5 persen. Karena itu, usia 0 - 6 tahun adalah fase penting bagi anak atau fase yang disebut dengan windows of opportunity. Pada masa ini nutrisi dan eksperimen orangtuanya khususnya para ibu, dibutuhkan anak. (www.republika.co.id, 20 Agustus 2015, 19:15)

Selain eksperimen ibu, dibutuhkan juga nutrisi seimbang dalam jumlah, jenis, jadwal, dan cara yang sesuai dengan tahapan usia anak akan sangat membantu pemenuhan gizi anak. Menurut penulis, usia 1-10 tahun biasanya anak menjadi sulit makan karena semakin bertambahnya aktivitas mereka seperti bermain dan berlari sehingga terkadang


(7)

Universitas Kristen Maranatha 2 mereka menjadi malas untuk makan apalagi untuk makan sayur. Aktivitas ibu juga memengaruhi kebiasaan makan anak, apabila ibu sering mengajak anak makan diluar rumah, anak akan lebih menyukai makanan-makanan cepat saji dan makanan yang mengandung banyak bahan pengawet karena rasanya yang lebih enak.

Ibu dengan kondisi ekonomi menengah atas lebih menyukai hal-hal yang praktis termasuk dalam mengkonsumsi makanan. Ibu dapat membeli makanan-makanan yang tidak sehat dengan harga yang lebih mahal asal praktis yang seringkali membuat ibu tidak sadar bahwa makanan cepat saji dan mengandung bahan pengawet sangat berbahaya untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Oleh sebab itu anak tidak boleh dibiarkan mengkonsumsi makanan-makanan yang tidak sehat.

Perancangan kampanye ini bertujuan untuk menyadarkan para ibu muda di Kota Bandung dengan kondisi ekonomi menengah atas agar lebih peduli dengan asupan makanan anak.

1.2 Permasalahan dan Ruang lingkup dalam perancangan ini adalah:

Dalam penyusunan penulisan ini, penulis mengidentifikasi masalah, yaitu sebagai berikut:

a. Bagaimana cara menyadarkan ibu untuk memberikan sayur kepada anak setiap hari?

b. Media apa yang tepat untuk digunakan dalam penyampaian kampanye Perancangan

Aplikasi “Creative Mom” untuk Mendukung Perkembangan dan Pertumbuhan

Anak Kota Bandung?

1.3Tujuan dalam perancangan ini adalah:

a. Memberikan informasi tentang betapa pentingnya nutrisi dalam sayuran bagi anak dalam bentuk kampanye kreatif dan tepat sasaran.

b. Merancang media kampanye yang tepat dengan target ibu muda perkotaan, misalnya aplikasi, media sosial, media cetak dan gimmick.


(8)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, digunakan teknik observasi, wawancara terstruktur, studi pustaka dan kuesioner.

1. Observasi

Observasi dilakukan ke sekolah kristen TK 638 BPK Penabur Bandung dan Sekolah Kristen TK Paulus untuk mengetahui bagaimana cara/sistem kampanye yang tepat untuk ibu akan pentingnya sayuran dan buah bagi anak.

2. Wawancara Terstruktur

Wawancara kepada Ibu rumah tangga dan kepada anak dilakukan untuk mendapatkan data pendukung untuk penelitian dan pembuatan karya bagi penulis.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka mengenai pentingnya sayuran dan buah untuk dikonsumsi anak dilakukan untuk mendukung data penelitian penulis sehingga data yang dimiliki dapat digunakan untuk pembuatan karya Tugas Akhir.

4. Kuisioner

Kuisioner kepada Orangtua siswa khususnya Ibu di Sekolah Kristen TK 638 BPK Penabur Bandung dan Sekolah Kristen TK Paulus dilakukan untuk mendapat data yang valid sebagai pendukung penulis dalam perancangan karya Tugas Akhir


(9)

Universitas Kristen Maranatha 4 1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan Sumber : Dokumentasi

Latar Belakang

a. 93% anak Indonesia kurang mengkonsumsi sayur.

b. Kota Bandung merupakan salah satu tempat penghasil sayur karena banyak kebun yang subur.

c. Gizi buruk dan obesitas adalah penyakit yang paling sering menyerang anak-anak Kota Bandung

Permasalahan

1. Banyak orangtua yang sudah mengetahui manfaat sayuran tetapi belum sadar untuk memberikan sayur kepada anak setiap hari.

2. Kurangnya media informasi kepada orangtua tentang pentingnya mengkonsumsi sayur untuk anak usia 3-6 Tahun.

Target Market

1. Primer : Ibu usia 27-35 Tahun dengan tingkat ekonomi menengah atas yang mengetahui manfaat sayur. 2. Sekunder : Anak usia 3-6 Tahun

Tujuan perancangan

Ibu menjadi sadar akan kegunaan dan pentingnya asupan sayuran bagi anak, serta anak-anak menjadi suka makan sayur.

Konsep Kreatif

- Komunikasi: menggunakan gaya penyampaian yang santai, persuasif, informatif. - Visual: Fotografi – Ilustrasi

Konsep Media - Aplikasi mobile - Media sosial - Media cetak

- Gimmick


(10)

Universitas Kristen Maranatha 46

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan riset dan pendalaman masalah, dapat disimpulkan bahwa anak-anak Kota Bandung masih tinggi tingkat gizi buruk dan obesitas. Orangtua masih banyak yang belum sadar akan pentingnya asupan makanan anak yang bergizi dan kaya nutrisi. Anak-anak masih belum dibiasakan untuk mengkonsumsi sayur dan menghindari

makanan-makanan cepat saji yang mengandung banyak bahan penyedap yang tidak baik bagi tubuh sehingga kalau dibiarkan, perkembangan dan pertumbuhan anak akan

terganggu. Berangkat dari masalah di atas, maka dibentuk sebuah kampanye melalui media utama perancangan aplikasi untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak-anak Kota Bandung. Demikian kesimpulan yang diperoleh penulis selama melakukan penelitian dan perancangan.

5.2 Saran

Ibu memiliki peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Diharapkan dengan adanya aplikasi mobile creative mom ini akan membuka dan merubah pola pikir ibu untuk lebih sadar akan pentingnya asupan makanan anak yang bergizi dan kaya nutrisi.


(11)

DAFTAR PUSTAKA

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1985 Ilmu Kesehatan Anak

Dahlan, Djawad. 2000 Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja Hurlock, Elisabeth. 1988 Perkembangan Anak

Hartoyo, Ahmad. 2004 Tips-tips Mahir Fotografi Alwi, Fauzi. 2002 Macam-macam Teknik Menggambar

Riset Kesehatan Dasar Anak Indonesia. (situs. www.kesekolah.com, diakses pada 20 Agustus 2015)

Data Kesehatan Anak di Bandung. (situs. www.diskes.jabaprov.go.id, diakses pada 20 Agustus 2015)

Peran Ibu untuk Asupan Makanan Anak. (situs. www.republika.co.id, diaskes pada 20 Agustus 2015)


(1)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sayur adalah komponen penting bagi pemenuhan kebutuhan gizi. Tapi nyatanya, data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2014 menyatakan bahwa kurang lebih 93 persen anak-anak di Indonesia tidak cukup makan sayuran. Adanya masalah mengenai kurangnya konsumsi sayur bagi anak, sangat berdampak pada masalah pemenuhan gizi si anak. Hal ini sangat disayangkan, mengingat pemenuhan gizi yang tidak dilakukan dengan benar, akan berisiko pada penghambatan pertumbuhan anak. (www.kesekolah.com, 20 Agustus 2015, 17:15)

Menurut data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat 2014, periode data perbulan desember didapati bahwa capaian kesehatan anak di Kota Bandung adalah 78.52 % dan ada 71 anak yang mengalami gizi buruk dan obesitas. (www.diskes.jabarprov.go.id, 20 Agustus 2015, 13:30)

Permasalahan gizi anak akan terus terjadi apabila orangtua tidak mengatur dan menjaga pola makan anak. Menurut dr. Ahmad Suryawan pada usia 0 - 6 tahun pertumbuhan otak anak mencapai 95 persen. Di atas usia 6 tahun, perkembangan otaknya hanya 5 persen. Karena itu, usia 0 - 6 tahun adalah fase penting bagi anak atau fase yang disebut dengan windows of opportunity. Pada masa ini nutrisi dan eksperimen orangtuanya khususnya para ibu, dibutuhkan anak. (www.republika.co.id, 20 Agustus 2015, 19:15)

Selain eksperimen ibu, dibutuhkan juga nutrisi seimbang dalam jumlah, jenis, jadwal, dan cara yang sesuai dengan tahapan usia anak akan sangat membantu pemenuhan gizi anak. Menurut penulis, usia 1-10 tahun biasanya anak menjadi sulit makan karena semakin bertambahnya aktivitas mereka seperti bermain dan berlari sehingga terkadang


(2)

Universitas Kristen Maranatha 2 mereka menjadi malas untuk makan apalagi untuk makan sayur. Aktivitas ibu juga memengaruhi kebiasaan makan anak, apabila ibu sering mengajak anak makan diluar rumah, anak akan lebih menyukai makanan-makanan cepat saji dan makanan yang mengandung banyak bahan pengawet karena rasanya yang lebih enak.

Ibu dengan kondisi ekonomi menengah atas lebih menyukai hal-hal yang praktis termasuk dalam mengkonsumsi makanan. Ibu dapat membeli makanan-makanan yang tidak sehat dengan harga yang lebih mahal asal praktis yang seringkali membuat ibu tidak sadar bahwa makanan cepat saji dan mengandung bahan pengawet sangat berbahaya untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Oleh sebab itu anak tidak boleh dibiarkan mengkonsumsi makanan-makanan yang tidak sehat.

Perancangan kampanye ini bertujuan untuk menyadarkan para ibu muda di Kota Bandung dengan kondisi ekonomi menengah atas agar lebih peduli dengan asupan makanan anak.

1.2 Permasalahan dan Ruang lingkup dalam perancangan ini adalah:

Dalam penyusunan penulisan ini, penulis mengidentifikasi masalah, yaitu sebagai berikut:

a. Bagaimana cara menyadarkan ibu untuk memberikan sayur kepada anak setiap hari?

b. Media apa yang tepat untuk digunakan dalam penyampaian kampanye Perancangan Aplikasi “Creative Mom” untuk Mendukung Perkembangan dan Pertumbuhan Anak Kota Bandung?

1.3Tujuan dalam perancangan ini adalah:

a. Memberikan informasi tentang betapa pentingnya nutrisi dalam sayuran bagi anak dalam bentuk kampanye kreatif dan tepat sasaran.

b. Merancang media kampanye yang tepat dengan target ibu muda perkotaan, misalnya aplikasi, media sosial, media cetak dan gimmick.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, digunakan teknik observasi, wawancara terstruktur, studi pustaka dan kuesioner.

1. Observasi

Observasi dilakukan ke sekolah kristen TK 638 BPK Penabur Bandung dan Sekolah Kristen TK Paulus untuk mengetahui bagaimana cara/sistem kampanye yang tepat untuk ibu akan pentingnya sayuran dan buah bagi anak.

2. Wawancara Terstruktur

Wawancara kepada Ibu rumah tangga dan kepada anak dilakukan untuk mendapatkan data pendukung untuk penelitian dan pembuatan karya bagi penulis.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka mengenai pentingnya sayuran dan buah untuk dikonsumsi anak dilakukan untuk mendukung data penelitian penulis sehingga data yang dimiliki dapat digunakan untuk pembuatan karya Tugas Akhir.

4. Kuisioner

Kuisioner kepada Orangtua siswa khususnya Ibu di Sekolah Kristen TK 638 BPK Penabur Bandung dan Sekolah Kristen TK Paulus dilakukan untuk mendapat data yang valid sebagai pendukung penulis dalam perancangan karya Tugas Akhir


(4)

Universitas Kristen Maranatha 4 1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan Sumber : Dokumentasi

Latar Belakang

a. 93% anak Indonesia kurang mengkonsumsi sayur.

b. Kota Bandung merupakan salah satu tempat penghasil sayur karena banyak kebun yang subur.

c. Gizi buruk dan obesitas adalah penyakit yang paling sering menyerang anak-anak Kota Bandung

Permasalahan

1. Banyak orangtua yang sudah mengetahui manfaat sayuran tetapi belum sadar untuk memberikan sayur kepada anak setiap hari.

2. Kurangnya media informasi kepada orangtua tentang pentingnya mengkonsumsi sayur untuk anak usia 3-6 Tahun.

Target Market

1. Primer : Ibu usia 27-35 Tahun dengan tingkat ekonomi menengah atas yang mengetahui manfaat sayur. 2. Sekunder : Anak usia 3-6 Tahun

Tujuan perancangan

Ibu menjadi sadar akan kegunaan dan pentingnya asupan sayuran bagi anak, serta anak-anak menjadi suka makan sayur.

Konsep Kreatif

- Komunikasi: menggunakan gaya penyampaian yang santai, persuasif, informatif. - Visual: Fotografi – Ilustrasi

Konsep Media - Aplikasi mobile - Media sosial - Media cetak - Gimmick Pemecahan


(5)

Universitas Kristen Maranatha 46

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan riset dan pendalaman masalah, dapat disimpulkan bahwa anak-anak Kota Bandung masih tinggi tingkat gizi buruk dan obesitas. Orangtua masih banyak yang belum sadar akan pentingnya asupan makanan anak yang bergizi dan kaya nutrisi. Anak-anak masih belum dibiasakan untuk mengkonsumsi sayur dan menghindari

makanan-makanan cepat saji yang mengandung banyak bahan penyedap yang tidak baik bagi tubuh sehingga kalau dibiarkan, perkembangan dan pertumbuhan anak akan

terganggu. Berangkat dari masalah di atas, maka dibentuk sebuah kampanye melalui media utama perancangan aplikasi untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak-anak Kota Bandung. Demikian kesimpulan yang diperoleh penulis selama melakukan penelitian dan perancangan.

5.2 Saran

Ibu memiliki peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Diharapkan dengan adanya aplikasi mobile creative mom ini akan membuka dan merubah pola pikir ibu untuk lebih sadar akan pentingnya asupan makanan anak yang bergizi dan kaya nutrisi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1985 Ilmu Kesehatan Anak

Dahlan, Djawad. 2000 Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja Hurlock, Elisabeth. 1988 Perkembangan Anak

Hartoyo, Ahmad. 2004 Tips-tips Mahir Fotografi Alwi, Fauzi. 2002 Macam-macam Teknik Menggambar

Riset Kesehatan Dasar Anak Indonesia. (situs. www.kesekolah.com, diakses pada 20 Agustus 2015)

Data Kesehatan Anak di Bandung. (situs. www.diskes.jabaprov.go.id, diakses pada 20 Agustus 2015)

Peran Ibu untuk Asupan Makanan Anak. (situs. www.republika.co.id, diaskes pada 20 Agustus 2015)