PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA ALAT LABORATORIUM DENGAN MEDIA ANIMASI PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.A. 2012-2013.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN
MEDIA ALAT LABORATORIUM DENGAN MEDIA ANIMASI
PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X
SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN
T.A 2012-2013
Oleh :
Rika Septiyany Nasution
NIM 409421024
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan
Media Alat Laboratorium dengan Media Animasi Pada Materi Pokok Suhu dan
Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan T.A 2012/2013”. Adapun
skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Drs. Eidi Sihombing, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga
akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs.Rahmatsyah, M.Si, Ibu Rita Juliani, S.Si,M.Si, dan Ibu Dr. Betty M. Turnip,
M.Pd sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saransaran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Juniar Hutahean, M.Si selaku
dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis
selama perkuliahan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, selaku dekan FMIPA
UNIMED, serta Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku ketua jurusan Fisika.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Harris Simamora, M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 5 Medan, Ibu Imelda
Sitohang, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi
yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama
melakukan penelitian.
v
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ibunda tercinta
Rosnimar Lubis yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang
tak pernah henti, dan sanak keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan
doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga
selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabatsahabat penulis, teristimewa Istiano Fabiani Nst, Dwi, Nurfiza, Kak Yanti, Kak
Desi, Kak Nining,Siti, Amrin, Rizki, Siska, Yuli, Misi yang telah memberi
semangat dan membantu menyelesaikan skripsi ini, teman – teman Fisika Dik A
2009, serta sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan,
2013
Penulis,
Rika Septiyany Nasution
NIM. 409421024
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN
MEDIA ALAT LABORATORIUM DENGAN MEDIA ANIMASI PADA
MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA
NEGERI 5 MEDAN T.A 2012-2013
Rika Septiyany Nasution (NIM 409421024)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
yang diajar dengan menggunakan media alat laboratorium dan dengan media
animasi pada materi pokok Suhu dan Kalor di SMA Negeri 5 Medan T.A.
2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah
seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan yang terdiri dari 9 kelas berjumlah
417 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling
dengan mengambil 2 kelas dari 9 kelas secara acak yaitu kelas X-9 sebagai kelas
eksperimen I dengan menggunakan media alat laboratorium dan kelas X-4 sebagai
kelas eksperimen II dengan menggunakan media animasi. Kedua kelas berjumlah
45 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah
tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 15 soal.
Berdasarkan analisa data diperoleh hasil pretes kedua kelas yang
berdistribusi normal dan selanjutnya dilakukan uji homogenitas data sehingga
diketahui kedua sampel kelas berasal dari kelompok yang homogen. Hasil postes
diperoleh dengan hasil rata-rata kelas eksperimen I yang menggunakan media alat
laboratorium 59,26 dengan standar deviasi 11,21 dan kelas eksperimen II yang
menggunakan media animasi 54,07 dengan standar deviasi 12,81. Hasil uji t
diperoleh thitung = 2,04 dan ttabel = 1,9, sehingga thitung > ttabel (2,04 >1,9) maka H0
ditolak dan Ha diterima, dengan demikian diperoleh ada perbedaan hasil belajar
dengan menggunakan media alat laboratorium dan dengan media animasi di SMA
Negeri 5 Medan T.A. 2012/2013.
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional
Halaman
i
ii
iv
vi
viii
ix
x
1
4
4
4
5
5
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1
Pengertian Belajar
2.1.2
Pengertian Hasil Belajar
2.1.3
Pengertian Media Pembelajaran
2.1.4
Fungsi Media Pembelajaran
2.1.5
Manfaat Media Pembelajaran
2.1.6
Taksonomi Media Pembelajaran
2.1.7
Animasi
2.1.8
Jenis- jenis Animasi
2.1.9
Taksonomi Bloom Anderson
2.1.10 Materi Pembelajaran
2.2
Kerangka Konseptual
2.3
Hipotesis Penelitian
6
6
6
7
7
8
11
11
12
13
14
15
23
23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas ( X )
3.3.2 Variabel Terikat ( Y )
3.4
Rancangan Penelitian
3.5
Instrumen Penelitian
3.6
Prosedur Penelitian
3.7
Teknik PengumpulanData
3.7.1 Menghitung Skor
3.7.2 Uji Normalitas
3.7.3 Uji Homogenitas
24
24
24
24
24
24
24
24
25
25
26
26
27
27
vii
3.7.4 Uji Hipotesis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian
4.1.1.1. Data Pretes Eksperimen I
dan Kelas Eksperimen II
4.1.2. Pengujian Analisa Data
4.1.2.1. Uji Normalitas Data
4.1.2.2. Uji Homogenitas Data
4.1.3. Observasi
4.1.4. Data Postes Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
4.1.4.1. Uji Hipotesis Penelitian
4.2. Pembahasan
28
32
33
33
34
35
36
37
38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
41
41
41
DAFTAR PUSTAKA
43
32
32
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Koefisien muai berbagai zat pada suhu kamar
Tabel 2.2 Kalor jenis berbagai zat (pada 20 0C dan tekanan tetap 1 atm)
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi tes hasil belajar
Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen I
dan Kelas Eksperimen II
Tabel 4.2 Data Postes Kelas Eksperimen I
dan Kelas Eksperimen II
Tabel 4.3 Data Uji Normalitas Pretes
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data
Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji t
Tabel 4.6. Tabel Observasi Aktifitas Siswa
17
20
25
25
32
33
34
35
35
36
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pemuaian Luas
Gambar 2.2 Pemuain Volum
Gambar 2.3 Peralatan Untuk Menentukan Persamaan Kalor
Gambar 2.4 Menuangkan air dingin kedalam air panas
Gambar 2.5 Kalorimeter Alumanium
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen I
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen II
Gambar 4.3 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen I
Gambar 4.4 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen II
Halaman
17
18
19
21
21
33
33
37
37
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kelas Eksperimen I
(menggunakan media alat laboratorium)
Lampiran 2
43
Renca Pelaksanaan Pembelajaran
Kelas Eksperimen II
(menggunakan media animasi)
61
Lampiran 3
LKS kelas Eksperimen I
81
Lampiran 4
LKS Kelas Eksperimen II
85
Lampiran 5
Kisi-Kisi Tes
88
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Perhitungan Validitas Tes
Data Validitas
Perhitungan Reliabilitas Tes
Data Reliabilitas
Perhitungan Taraf Kesukaran Tes
Perhitungan Daya Beda
Tabulasi Data Pretes dan Postes
Perhitungan Rata-rata Varians
Uji Normalitas Data Pretes
Uji Homogenitas Data Pretes
Uji Hipotesis Hasil Belajar
Distribusi Hasil Pretes
Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen I
Observasi Aktifitas Siswa
Tes Hasil Belajar Setelah Validasi
Dokumentasi
96
98
100
101
103
104
107
110
114
116
117
120
126
132
141
145
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pelajaran sains merupakan salah satu pelajaran yang berisi pengetahuan
yang menekankan pada interaksi langsung dengan objek sasaran pelajaran guna
memberikan pemahaman yang lebih nyata kepada siswa yang mempelajarinya.
Pelajaran sains diarahkan untuk menemukan dan berbuat sendiri sehingga dapat
membantu siswa memperoleh pemahaman secara mendalam tentang alam
sekitarnya.
Fisika sebagai salah satu mata pelajaran sains yang menarik karena fisika
mempelajari gejala-gejala atau
fenomena-fenomena di sekitar kehidupan,
sehingga fisika bukanlah mata pelajaran yang hanya mengandalkan rumus-rumus
saja tetapi juga disertai dengan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Namun
pada kenyataannya siswa-siswa kurang berminat untuk mempelajari fisika. Siswa
sering beranggapan bahwa fisika adalah mata pelajaran yang sulit. Padahal tidak
selamanya fisika itu sulit jika antara guru dan siswa mampu menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan. Selama ini pembelajaran yang monoton, hanya
menggunakan spidol dan papan tulis dalam penggambarannya membuat fisika
menjadi sulit, rumit, dan kurang menarik. Karena sesungguhnya siswa tidak
memahami konsep dengan jelas sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar
fisika siswa.
Berdasarkan pengalaman pada saat melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Pematangsiantar, hasil belajar siswa akan bagus
jika siswa tersebut menyukai pelajaran itu. Hal itu akan mendorong siswa lebih
giat belajar tanpa disuruh lagi.
Setelah melakukan observasi di SMA Negeri 5 Medan, siswa-siswa
merasa kurang tertarik dengan pelajaran fisika karena materi pokoknya yang sulit,
kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran, dan dari observasi
terhadap 40 siswa didapatkan, 72.5%9 (29 siswa) menginginkan cara belajar
fisika yang lebih banyak praktikum dan demonstrasi.
2
Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan media dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran adalah sarana untuk menyampaikan pesan dan
mengurangi kebosanan pada siswa dalam belajar. Secara umum manfaat media
pembelajaran menurut Sadiman ( 2009 : 17) adalah : 1). Memperjelas penyajian
pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau
lisan belaka). 2). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. 3).
Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif peserta didik 4). Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi
dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan
materi pokok pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak
mengalami kesulitan bilamana semua itu harus diatasi sendiri.
Penggunaan media akan menarik perhatian siswa secara fokus ke pelajaran
yang diajarkan sehingga siswa dapat memahami materi pokok dengan baik. Hal
ini pada akhirnya akan memperbaiki nilai fisika siswa. Dewasa ini cara
penyampaian
menggunakan
pembelajaran
animasi
fisika
flash
sudah
dalam
lebih
proses
baik,
misalnya
pembelajarannya.
dengan
Dengan
menggunakan animasi untuk mengajarkan fisika, pembelajaran menjadi lebih
menarik. Kekurangan dari media animasi ini sendiri adalah kemungkinan siswa
tidak mengenal alat atau benda nyata.
Namun tidak sedikit juga guru yang hanya menggunakan alat-alat
laboratorium sebagai media dalam pembelajaran fisika. Dengan menggunakan
alat-alat laboratorium, pembelajaran fisika akan terasa lebih nyata karena siswa
akan menemukan sendiri pengetahuannya melalui praktikum yang dilakukan.
Tetapi kekurangan dari media ini adalah akan menggunakan waktu yang cukup
banyak untuk melakukannya. Sehingga terkadang tidak terlalu efisien digunakan
pada proses pembelajaran fisika.
Pada dasarnya kedua media pembelajaran berupa animasi dan alat-alat
laboratorium akan sama-sama memberikan pembelajaran fisika yang lebih
menarik, karena siswa tidak hanya mendengar dan mencatat saja tetapi juga dapat
menginterpretasikan sendiri makna dari pembelajaran itu. Keduanya juga akan
memberikan hasil belajar yang lebih baik karena siswa akan lebih memahami
3
tentang materi pokok yang disampaikan. Tetapi disamping itu, kedua media
tersebut juga memiliki kekurangan masing-masing sehingga tidak diketahui media
mana yang lebih efisien digunakan pada pembelajaran fisika.
Adapun
dalam
beberapa
jurnal
penelitian
yang
relevan
mengenai
pembelajaran dengan menggunakan media animasi antara lain, Nina Widiyah
Wati (2012) : memiliki pengaruh hasil belajar menggunakan animasi dengan ratarata gain 72,12 dan menggunakan pembelajaran konvensional dengan rata-rata
gain 64,9. Dalam penelitiannya, animasi yang diberikan kurang mendukung soalsoal yang diberikannya, sehingga siswa menjadi bingung dalam menjawab soalsoal tersebut. Yulia Wulandari (2012) : memiliki pengaruh hasil belajar
menggunakan model pembelajaran langsung dengan rata-rata gain 69,5 dan
dengan menggunakan media animasi power point dengan rata-rata gain 75,24.
Dalam penelitiannya masih kurang kreatifitas dari peneliti dan kurang dalam
mengefisienkan waktu. Penelitian yang dilakukan Budi Maryanto (2010,
blog.tp.ac.id/wp-content/uploads/9e2a033dff124136f7801fe4490cf7.doc)
juga
memberikan hasil belajar yang lebih baik dengan menggunakan animasi power
point. Harsidi Side (2009, http://ww.slideshare.net/savedfiles?s_title=penggunaanmedia
animasi-dalam-model-pembelajaran-langsung-untuk-meningkatkan-hasil-
belajar-biologi-siswa-kelas-viii-smp-negeri-13-makassar&user_login=Edhybion
ers) dalam penelitiannya menggunakan animasi juga memberikan hasil belajar
yang lebih baik, tetapi dalam prosesnya kurang mengefisienkan waktu. Dewi
Marginingsih dalam penelitiannya menggunakan media laboratorium dan animasi
komputer memberikan peningkatan hasil belajar yang sama pada kedua media
tersebut.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka dalam
penelitian ini ditawarkan penelitian yang 1) Memanfaat animasi dan alat-alat
laboratorium dalam proses pembelajaran; 2) Membuat soal-soal yang sesuai
dengan animasi diberikan; 3) Lebih mengefisienkan waktu pada saat
menggunakan alat-alat laboratorium; 4) Menemukan solusi agar diketahui media
apa yang lebih efisien digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Sehingga dalam penelitian ini mencoba menerapkan pembelajaran dengan
4
menggunakan media animasi dan alat-alat laboratorium pada dua kelas yang
berbeda agar dapat diketahui media apa yang lebih disukai siswa dan memberikan
pemahaman yang lebih dalam kepada siswa. Untuk mengetahui sejauh mana
kedua media ini mempengaruhi hasil belajar siswa, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian yang berjudul :
“ Perbedaan hasil Belajar Siswa melalui Penggunaan Media Alat
Laboratorium dengan Media Animasi pada Materi pokok Suhu dan Kalor di
Kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan T.A 2012-2013”
1.2.
Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasi masalah yang relevan dengan masalah ini, antara lain :
1. Kurangnya minat siswa dalam pelajaran fisika
2. Siswa menganggap materi pokok fisika sulit untuk dipelajari.
3. Rendahnya hasil belajar siswa
4. Penggunaan media pembelajaran yang kurang dalam proses pembelajaran
1.3.
Batasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah dan luasnya ruang lingkup masalah, maka
penelitian ini hanya dibatasi pada :
1. Rancangan pengajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
penggunaan media alat laboratorium dan media animasi.
2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa kelas X SMA Negeri 5
Medan.
3. Hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah :
1. Berapa peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan pemanfaatan
media alat laboratorium dan media animasi ?
5
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar terhadap pemanfaatan media
pembelajaran alat laboratoriumi dengan animasi pada materi pokok Suhu
dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.A 2012-2013 ?
1.5.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :
1. Peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor setelah
menggunakan media alat laboratorium dan media animasi di kelas X
semester II SMA Negeri 5 Medan T.A 2012-2013.
2. Adan tidaknya perbedaan hasil belajar siswa dengan pemanfaatan media
alat laboratorium dan media animasi pada materi pokok Suhu dan Kalor di
kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.A 2012-2013.
1.6.
Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan
Kalor melalui penggunaan media alat laboratorium dan media animasi.
2. Sebagai bahan informasi alternatif penggunaan media alat laboratorium
dan media animasi dalam materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 5 Medan T.A 2012-2013.
1.7.
Defenisi Operasional
a. Hasil belajar fisika adalah kemampuan keterampilan, sikap dan
keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang
diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen I yang diberi
perlakuan dengan menggunakan media alat laboratorium adalah 59,26
yang tergolong cukup baik. Dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen II yang diberi perlakuan dengan menggunakan media animasi
adalah 54,07 yang tergolong cukup. Pembelajaran melalui penggunaan
media alat laboratorium memberikan peningkatan hasil belajar sebesar
62% sedangkan pembelajaran melalui penggunaan media animasi
memberikan
peningkatan
hasil
belajar
sebesar
55%.
Perbedaan
peningkatan hasil belajar dari penggunaan kedua media adalah sebesar
7%.
2. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa ada perbedaan hasil
belajar yang signifikan melalui penggunaan media alat laboratorium
dengan media animasi pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 5 Medan T.A. 2012-2013.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran,yaitu :
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan media alat laboratorium disarankan lebih membimbing
siswa cara penggunaan alat laboratorium agar tidak terjadi kerukasan alat.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan bahan yang
mudah didapat oleh siswa atau pun alat yang dapat dibuat sendiri oleh
siswa.
42
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan media animasi disarankan untuk lebih memperhatikan
animasi yang dibuat agar lebih menarik perhatian siswa untuk
memperhatikan pembalajaran yang diberikan.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan media animasi
disarankan untuk menyediakan lembar aktifitas siswa agar dapat dilihat
peningkatan dalam pembelajaran.
43
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,Azhar, (2007), Media Pembelajaran, Jakarta, PT, Raja Grafindo Persada
Clickyudhaqirana.wordpress.com/2012/03/29/pengertian-dan-jenis-jenis-animasi
(Diakses pada tanggal 29 Januani 2013)
Kanginan, Marthen, (2002), Fisika Untuk SMA Kelas X, Jakarta , Erlangga
Maksum, (2012), Taksonomi Bloom Revisi,
www.iaincirebon.ac.id/maksum/?p=14 (Diakses Selasa, 29 Januari 2013
pukul 06,00 WIB)
Marginingsih, Dewi, (2009), Pembelajaran Fisika Metode Inquiry Terbimbing
Media Laboratorium dan Animasi Komputer Ditinjau Kemampuan Berpikir
dan Sikap Ilmiah, Tesis, Surakarta, Universitas Sebelas Maret
Maryanto, Budi, (2010), Pengaruh Media Animasi terhadap Penguasaan Konsep
Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Indralaya
Blog.tp.ac.id/wpcontent/uploads/9e2a033dff12141363f7801fe4490cf7,doc
(Diakses pada tanggal 29 Januani 2013)
Munadi, Yudhi, (2008), Media Pembelajaran, Ciputat, Gaung Persada (GP) Press
Purwoko, (2010), Fisika 1 SMA Kelas X, Jakarta, Yudhistira
Sadiman,dkk, (2009), Media Pendidikan, Jakarta , PT, Raja Grafindo Persada
Side, Harsidi, (2009), Penggunaan Media Animasi dalam Model Pembelajaran
Langsung untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII3 SMP
Negeri 13 Makassar,
http,//www,slideshare,net/
savedfiles?s_title=penggunaan-media-animasidalam-model-pembelajaran-langsung-untuk-meningkatkan-hasil-belajarbiologi-siswa-kelas-viii3-smp-negeri-13-makassar&user_login=Edhybioners
(Diakses pada tanggal 25 Januani 2013)
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Bandung , Tarsito
Widiawati,Nina, (2012), Pengaruh Penggunaan Animasi Tiga Dimensi Terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Semester I SMP
PAB Medan T,A, 2011/2012, Skripsi, Medan , FMIPA Universitas Negeri
Medan
Wulandari, Yulia, (2012), Pemanfaatan Media Pembelajaran Power Point
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gerak Semester Genap di
Kelas VII SMP Swasta Muhammadiyah -06 Belawan Tahun Pembelajaran
2011/2012, Skripsi, Medan , FMIPA Universitas Negeri Medan
http://www.sarjanaku,com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar,html
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Rika Septiyany Nasution dilahirkan di Medan, pada tanggal 23
September 1990. Almarhum ayah bernama T. Fadli Nasution dan ibu bernama
Rosnimar Lubis dan merupakan anak tunggal. Pada tahun 1997, penulis masuk
SD Negeri No. 118235 Kotapinang, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003,
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Kotapinangi, dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 5 Medan,
dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan dan lulus pada tanggal 11 Juli 2013
MEDIA ALAT LABORATORIUM DENGAN MEDIA ANIMASI
PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X
SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN
T.A 2012-2013
Oleh :
Rika Septiyany Nasution
NIM 409421024
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan
Media Alat Laboratorium dengan Media Animasi Pada Materi Pokok Suhu dan
Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan T.A 2012/2013”. Adapun
skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Drs. Eidi Sihombing, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga
akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs.Rahmatsyah, M.Si, Ibu Rita Juliani, S.Si,M.Si, dan Ibu Dr. Betty M. Turnip,
M.Pd sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saransaran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Juniar Hutahean, M.Si selaku
dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis
selama perkuliahan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, selaku dekan FMIPA
UNIMED, serta Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku ketua jurusan Fisika.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Harris Simamora, M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 5 Medan, Ibu Imelda
Sitohang, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi
yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama
melakukan penelitian.
v
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ibunda tercinta
Rosnimar Lubis yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang
tak pernah henti, dan sanak keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan
doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga
selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabatsahabat penulis, teristimewa Istiano Fabiani Nst, Dwi, Nurfiza, Kak Yanti, Kak
Desi, Kak Nining,Siti, Amrin, Rizki, Siska, Yuli, Misi yang telah memberi
semangat dan membantu menyelesaikan skripsi ini, teman – teman Fisika Dik A
2009, serta sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan,
2013
Penulis,
Rika Septiyany Nasution
NIM. 409421024
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN
MEDIA ALAT LABORATORIUM DENGAN MEDIA ANIMASI PADA
MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA
NEGERI 5 MEDAN T.A 2012-2013
Rika Septiyany Nasution (NIM 409421024)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
yang diajar dengan menggunakan media alat laboratorium dan dengan media
animasi pada materi pokok Suhu dan Kalor di SMA Negeri 5 Medan T.A.
2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah
seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan yang terdiri dari 9 kelas berjumlah
417 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling
dengan mengambil 2 kelas dari 9 kelas secara acak yaitu kelas X-9 sebagai kelas
eksperimen I dengan menggunakan media alat laboratorium dan kelas X-4 sebagai
kelas eksperimen II dengan menggunakan media animasi. Kedua kelas berjumlah
45 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah
tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 15 soal.
Berdasarkan analisa data diperoleh hasil pretes kedua kelas yang
berdistribusi normal dan selanjutnya dilakukan uji homogenitas data sehingga
diketahui kedua sampel kelas berasal dari kelompok yang homogen. Hasil postes
diperoleh dengan hasil rata-rata kelas eksperimen I yang menggunakan media alat
laboratorium 59,26 dengan standar deviasi 11,21 dan kelas eksperimen II yang
menggunakan media animasi 54,07 dengan standar deviasi 12,81. Hasil uji t
diperoleh thitung = 2,04 dan ttabel = 1,9, sehingga thitung > ttabel (2,04 >1,9) maka H0
ditolak dan Ha diterima, dengan demikian diperoleh ada perbedaan hasil belajar
dengan menggunakan media alat laboratorium dan dengan media animasi di SMA
Negeri 5 Medan T.A. 2012/2013.
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional
Halaman
i
ii
iv
vi
viii
ix
x
1
4
4
4
5
5
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1
Pengertian Belajar
2.1.2
Pengertian Hasil Belajar
2.1.3
Pengertian Media Pembelajaran
2.1.4
Fungsi Media Pembelajaran
2.1.5
Manfaat Media Pembelajaran
2.1.6
Taksonomi Media Pembelajaran
2.1.7
Animasi
2.1.8
Jenis- jenis Animasi
2.1.9
Taksonomi Bloom Anderson
2.1.10 Materi Pembelajaran
2.2
Kerangka Konseptual
2.3
Hipotesis Penelitian
6
6
6
7
7
8
11
11
12
13
14
15
23
23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas ( X )
3.3.2 Variabel Terikat ( Y )
3.4
Rancangan Penelitian
3.5
Instrumen Penelitian
3.6
Prosedur Penelitian
3.7
Teknik PengumpulanData
3.7.1 Menghitung Skor
3.7.2 Uji Normalitas
3.7.3 Uji Homogenitas
24
24
24
24
24
24
24
24
25
25
26
26
27
27
vii
3.7.4 Uji Hipotesis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian
4.1.1.1. Data Pretes Eksperimen I
dan Kelas Eksperimen II
4.1.2. Pengujian Analisa Data
4.1.2.1. Uji Normalitas Data
4.1.2.2. Uji Homogenitas Data
4.1.3. Observasi
4.1.4. Data Postes Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
4.1.4.1. Uji Hipotesis Penelitian
4.2. Pembahasan
28
32
33
33
34
35
36
37
38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
41
41
41
DAFTAR PUSTAKA
43
32
32
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Koefisien muai berbagai zat pada suhu kamar
Tabel 2.2 Kalor jenis berbagai zat (pada 20 0C dan tekanan tetap 1 atm)
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi tes hasil belajar
Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen I
dan Kelas Eksperimen II
Tabel 4.2 Data Postes Kelas Eksperimen I
dan Kelas Eksperimen II
Tabel 4.3 Data Uji Normalitas Pretes
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data
Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji t
Tabel 4.6. Tabel Observasi Aktifitas Siswa
17
20
25
25
32
33
34
35
35
36
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pemuaian Luas
Gambar 2.2 Pemuain Volum
Gambar 2.3 Peralatan Untuk Menentukan Persamaan Kalor
Gambar 2.4 Menuangkan air dingin kedalam air panas
Gambar 2.5 Kalorimeter Alumanium
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen I
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen II
Gambar 4.3 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen I
Gambar 4.4 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen II
Halaman
17
18
19
21
21
33
33
37
37
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kelas Eksperimen I
(menggunakan media alat laboratorium)
Lampiran 2
43
Renca Pelaksanaan Pembelajaran
Kelas Eksperimen II
(menggunakan media animasi)
61
Lampiran 3
LKS kelas Eksperimen I
81
Lampiran 4
LKS Kelas Eksperimen II
85
Lampiran 5
Kisi-Kisi Tes
88
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Perhitungan Validitas Tes
Data Validitas
Perhitungan Reliabilitas Tes
Data Reliabilitas
Perhitungan Taraf Kesukaran Tes
Perhitungan Daya Beda
Tabulasi Data Pretes dan Postes
Perhitungan Rata-rata Varians
Uji Normalitas Data Pretes
Uji Homogenitas Data Pretes
Uji Hipotesis Hasil Belajar
Distribusi Hasil Pretes
Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen I
Observasi Aktifitas Siswa
Tes Hasil Belajar Setelah Validasi
Dokumentasi
96
98
100
101
103
104
107
110
114
116
117
120
126
132
141
145
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pelajaran sains merupakan salah satu pelajaran yang berisi pengetahuan
yang menekankan pada interaksi langsung dengan objek sasaran pelajaran guna
memberikan pemahaman yang lebih nyata kepada siswa yang mempelajarinya.
Pelajaran sains diarahkan untuk menemukan dan berbuat sendiri sehingga dapat
membantu siswa memperoleh pemahaman secara mendalam tentang alam
sekitarnya.
Fisika sebagai salah satu mata pelajaran sains yang menarik karena fisika
mempelajari gejala-gejala atau
fenomena-fenomena di sekitar kehidupan,
sehingga fisika bukanlah mata pelajaran yang hanya mengandalkan rumus-rumus
saja tetapi juga disertai dengan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Namun
pada kenyataannya siswa-siswa kurang berminat untuk mempelajari fisika. Siswa
sering beranggapan bahwa fisika adalah mata pelajaran yang sulit. Padahal tidak
selamanya fisika itu sulit jika antara guru dan siswa mampu menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan. Selama ini pembelajaran yang monoton, hanya
menggunakan spidol dan papan tulis dalam penggambarannya membuat fisika
menjadi sulit, rumit, dan kurang menarik. Karena sesungguhnya siswa tidak
memahami konsep dengan jelas sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar
fisika siswa.
Berdasarkan pengalaman pada saat melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Pematangsiantar, hasil belajar siswa akan bagus
jika siswa tersebut menyukai pelajaran itu. Hal itu akan mendorong siswa lebih
giat belajar tanpa disuruh lagi.
Setelah melakukan observasi di SMA Negeri 5 Medan, siswa-siswa
merasa kurang tertarik dengan pelajaran fisika karena materi pokoknya yang sulit,
kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran, dan dari observasi
terhadap 40 siswa didapatkan, 72.5%9 (29 siswa) menginginkan cara belajar
fisika yang lebih banyak praktikum dan demonstrasi.
2
Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan media dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran adalah sarana untuk menyampaikan pesan dan
mengurangi kebosanan pada siswa dalam belajar. Secara umum manfaat media
pembelajaran menurut Sadiman ( 2009 : 17) adalah : 1). Memperjelas penyajian
pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau
lisan belaka). 2). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. 3).
Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif peserta didik 4). Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi
dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan
materi pokok pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak
mengalami kesulitan bilamana semua itu harus diatasi sendiri.
Penggunaan media akan menarik perhatian siswa secara fokus ke pelajaran
yang diajarkan sehingga siswa dapat memahami materi pokok dengan baik. Hal
ini pada akhirnya akan memperbaiki nilai fisika siswa. Dewasa ini cara
penyampaian
menggunakan
pembelajaran
animasi
fisika
flash
sudah
dalam
lebih
proses
baik,
misalnya
pembelajarannya.
dengan
Dengan
menggunakan animasi untuk mengajarkan fisika, pembelajaran menjadi lebih
menarik. Kekurangan dari media animasi ini sendiri adalah kemungkinan siswa
tidak mengenal alat atau benda nyata.
Namun tidak sedikit juga guru yang hanya menggunakan alat-alat
laboratorium sebagai media dalam pembelajaran fisika. Dengan menggunakan
alat-alat laboratorium, pembelajaran fisika akan terasa lebih nyata karena siswa
akan menemukan sendiri pengetahuannya melalui praktikum yang dilakukan.
Tetapi kekurangan dari media ini adalah akan menggunakan waktu yang cukup
banyak untuk melakukannya. Sehingga terkadang tidak terlalu efisien digunakan
pada proses pembelajaran fisika.
Pada dasarnya kedua media pembelajaran berupa animasi dan alat-alat
laboratorium akan sama-sama memberikan pembelajaran fisika yang lebih
menarik, karena siswa tidak hanya mendengar dan mencatat saja tetapi juga dapat
menginterpretasikan sendiri makna dari pembelajaran itu. Keduanya juga akan
memberikan hasil belajar yang lebih baik karena siswa akan lebih memahami
3
tentang materi pokok yang disampaikan. Tetapi disamping itu, kedua media
tersebut juga memiliki kekurangan masing-masing sehingga tidak diketahui media
mana yang lebih efisien digunakan pada pembelajaran fisika.
Adapun
dalam
beberapa
jurnal
penelitian
yang
relevan
mengenai
pembelajaran dengan menggunakan media animasi antara lain, Nina Widiyah
Wati (2012) : memiliki pengaruh hasil belajar menggunakan animasi dengan ratarata gain 72,12 dan menggunakan pembelajaran konvensional dengan rata-rata
gain 64,9. Dalam penelitiannya, animasi yang diberikan kurang mendukung soalsoal yang diberikannya, sehingga siswa menjadi bingung dalam menjawab soalsoal tersebut. Yulia Wulandari (2012) : memiliki pengaruh hasil belajar
menggunakan model pembelajaran langsung dengan rata-rata gain 69,5 dan
dengan menggunakan media animasi power point dengan rata-rata gain 75,24.
Dalam penelitiannya masih kurang kreatifitas dari peneliti dan kurang dalam
mengefisienkan waktu. Penelitian yang dilakukan Budi Maryanto (2010,
blog.tp.ac.id/wp-content/uploads/9e2a033dff124136f7801fe4490cf7.doc)
juga
memberikan hasil belajar yang lebih baik dengan menggunakan animasi power
point. Harsidi Side (2009, http://ww.slideshare.net/savedfiles?s_title=penggunaanmedia
animasi-dalam-model-pembelajaran-langsung-untuk-meningkatkan-hasil-
belajar-biologi-siswa-kelas-viii-smp-negeri-13-makassar&user_login=Edhybion
ers) dalam penelitiannya menggunakan animasi juga memberikan hasil belajar
yang lebih baik, tetapi dalam prosesnya kurang mengefisienkan waktu. Dewi
Marginingsih dalam penelitiannya menggunakan media laboratorium dan animasi
komputer memberikan peningkatan hasil belajar yang sama pada kedua media
tersebut.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka dalam
penelitian ini ditawarkan penelitian yang 1) Memanfaat animasi dan alat-alat
laboratorium dalam proses pembelajaran; 2) Membuat soal-soal yang sesuai
dengan animasi diberikan; 3) Lebih mengefisienkan waktu pada saat
menggunakan alat-alat laboratorium; 4) Menemukan solusi agar diketahui media
apa yang lebih efisien digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Sehingga dalam penelitian ini mencoba menerapkan pembelajaran dengan
4
menggunakan media animasi dan alat-alat laboratorium pada dua kelas yang
berbeda agar dapat diketahui media apa yang lebih disukai siswa dan memberikan
pemahaman yang lebih dalam kepada siswa. Untuk mengetahui sejauh mana
kedua media ini mempengaruhi hasil belajar siswa, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian yang berjudul :
“ Perbedaan hasil Belajar Siswa melalui Penggunaan Media Alat
Laboratorium dengan Media Animasi pada Materi pokok Suhu dan Kalor di
Kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan T.A 2012-2013”
1.2.
Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasi masalah yang relevan dengan masalah ini, antara lain :
1. Kurangnya minat siswa dalam pelajaran fisika
2. Siswa menganggap materi pokok fisika sulit untuk dipelajari.
3. Rendahnya hasil belajar siswa
4. Penggunaan media pembelajaran yang kurang dalam proses pembelajaran
1.3.
Batasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah dan luasnya ruang lingkup masalah, maka
penelitian ini hanya dibatasi pada :
1. Rancangan pengajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
penggunaan media alat laboratorium dan media animasi.
2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa kelas X SMA Negeri 5
Medan.
3. Hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah :
1. Berapa peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan pemanfaatan
media alat laboratorium dan media animasi ?
5
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar terhadap pemanfaatan media
pembelajaran alat laboratoriumi dengan animasi pada materi pokok Suhu
dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.A 2012-2013 ?
1.5.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :
1. Peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor setelah
menggunakan media alat laboratorium dan media animasi di kelas X
semester II SMA Negeri 5 Medan T.A 2012-2013.
2. Adan tidaknya perbedaan hasil belajar siswa dengan pemanfaatan media
alat laboratorium dan media animasi pada materi pokok Suhu dan Kalor di
kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.A 2012-2013.
1.6.
Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan
Kalor melalui penggunaan media alat laboratorium dan media animasi.
2. Sebagai bahan informasi alternatif penggunaan media alat laboratorium
dan media animasi dalam materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 5 Medan T.A 2012-2013.
1.7.
Defenisi Operasional
a. Hasil belajar fisika adalah kemampuan keterampilan, sikap dan
keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang
diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen I yang diberi
perlakuan dengan menggunakan media alat laboratorium adalah 59,26
yang tergolong cukup baik. Dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen II yang diberi perlakuan dengan menggunakan media animasi
adalah 54,07 yang tergolong cukup. Pembelajaran melalui penggunaan
media alat laboratorium memberikan peningkatan hasil belajar sebesar
62% sedangkan pembelajaran melalui penggunaan media animasi
memberikan
peningkatan
hasil
belajar
sebesar
55%.
Perbedaan
peningkatan hasil belajar dari penggunaan kedua media adalah sebesar
7%.
2. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa ada perbedaan hasil
belajar yang signifikan melalui penggunaan media alat laboratorium
dengan media animasi pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 5 Medan T.A. 2012-2013.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran,yaitu :
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan media alat laboratorium disarankan lebih membimbing
siswa cara penggunaan alat laboratorium agar tidak terjadi kerukasan alat.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan bahan yang
mudah didapat oleh siswa atau pun alat yang dapat dibuat sendiri oleh
siswa.
42
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan media animasi disarankan untuk lebih memperhatikan
animasi yang dibuat agar lebih menarik perhatian siswa untuk
memperhatikan pembalajaran yang diberikan.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan media animasi
disarankan untuk menyediakan lembar aktifitas siswa agar dapat dilihat
peningkatan dalam pembelajaran.
43
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,Azhar, (2007), Media Pembelajaran, Jakarta, PT, Raja Grafindo Persada
Clickyudhaqirana.wordpress.com/2012/03/29/pengertian-dan-jenis-jenis-animasi
(Diakses pada tanggal 29 Januani 2013)
Kanginan, Marthen, (2002), Fisika Untuk SMA Kelas X, Jakarta , Erlangga
Maksum, (2012), Taksonomi Bloom Revisi,
www.iaincirebon.ac.id/maksum/?p=14 (Diakses Selasa, 29 Januari 2013
pukul 06,00 WIB)
Marginingsih, Dewi, (2009), Pembelajaran Fisika Metode Inquiry Terbimbing
Media Laboratorium dan Animasi Komputer Ditinjau Kemampuan Berpikir
dan Sikap Ilmiah, Tesis, Surakarta, Universitas Sebelas Maret
Maryanto, Budi, (2010), Pengaruh Media Animasi terhadap Penguasaan Konsep
Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Indralaya
Blog.tp.ac.id/wpcontent/uploads/9e2a033dff12141363f7801fe4490cf7,doc
(Diakses pada tanggal 29 Januani 2013)
Munadi, Yudhi, (2008), Media Pembelajaran, Ciputat, Gaung Persada (GP) Press
Purwoko, (2010), Fisika 1 SMA Kelas X, Jakarta, Yudhistira
Sadiman,dkk, (2009), Media Pendidikan, Jakarta , PT, Raja Grafindo Persada
Side, Harsidi, (2009), Penggunaan Media Animasi dalam Model Pembelajaran
Langsung untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII3 SMP
Negeri 13 Makassar,
http,//www,slideshare,net/
savedfiles?s_title=penggunaan-media-animasidalam-model-pembelajaran-langsung-untuk-meningkatkan-hasil-belajarbiologi-siswa-kelas-viii3-smp-negeri-13-makassar&user_login=Edhybioners
(Diakses pada tanggal 25 Januani 2013)
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Bandung , Tarsito
Widiawati,Nina, (2012), Pengaruh Penggunaan Animasi Tiga Dimensi Terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Semester I SMP
PAB Medan T,A, 2011/2012, Skripsi, Medan , FMIPA Universitas Negeri
Medan
Wulandari, Yulia, (2012), Pemanfaatan Media Pembelajaran Power Point
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gerak Semester Genap di
Kelas VII SMP Swasta Muhammadiyah -06 Belawan Tahun Pembelajaran
2011/2012, Skripsi, Medan , FMIPA Universitas Negeri Medan
http://www.sarjanaku,com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar,html
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Rika Septiyany Nasution dilahirkan di Medan, pada tanggal 23
September 1990. Almarhum ayah bernama T. Fadli Nasution dan ibu bernama
Rosnimar Lubis dan merupakan anak tunggal. Pada tahun 1997, penulis masuk
SD Negeri No. 118235 Kotapinang, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003,
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Kotapinangi, dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 5 Medan,
dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan dan lulus pada tanggal 11 Juli 2013