ANALISIS IMPLIKATUR DALAM WACANA IKLAN DI STASIUN TELEVISI SWASTA.

(1)

ANALISIS IMPLIKATUR DALAM WACANA IKLAN

DI STASIUN TELEVISI SWASTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh

SISKA CHRISTINA SIALLAGAN

NIM 208212035

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Siska Christina Siallagan, NIM 208212035, Analisis Implikatur dalam Wacana Iklan di Stasiun Televisi Swasta. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Sastra Indonesia/S-1. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Iklan merupakan salah satu sarana penyampaian informasi tentang suatu produk oleh produsen kepada khalayak konsumen dengan cara-cara kreatif melalui media tertentu, salah satunya melalui media televisi. Tujuan disampaikannya informasi tersebut kepada khalayak konsumen adalah untuk mengajak dan mempengaruhi konsumen agar menggunakan produk tersebut. Oleh sebab itu, iklan haruslah menarik dan unik, baik dari segi visual mau pun dari segi bahasa dengan harapan iklan tersebut mudah diingat oleh konsumen. Salah satu teknik untuk menciptakan iklan yang menarik dan unik adalah dengan penggunaan implikatur. Implikatur merupakan makna yang mungkin dimaksudkan atau disarankan penutur yang bukan merupakan bagian dari apa yang dituturkan dan disimpulkan oleh mitra tutur melalui penafsiran. Karena sifatnya yang tersirat, implikatur sulit untuk dipahami tanpa melakukan penafsiran terhadap ujaran yang disampaikan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui implikatur yang terdapat dalam wacana iklan di stasiun televisi swasta. Data penelitian diperoleh dengan cara merekam iklan-iklan di stasiun televisi swasta. Ada pun objek yang diteliti adalah implikatur dalam wacana iklan di stasiun televisi swasta, sedangkan datanya adalah ujaran-ujaran dan konteks yang mengikat ujaran dalam wacana iklan tersebut. Subjek penelitian adalah tokoh-tokoh dalam iklan. Implikatur dalam wacana iklan di televisi ini dianalisis berdasarkan bahasa verbal, bahasa non-verbal, dan konteks situasi yang ada dalam wacana iklan televisi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikatur yang terdapat dalam wacana iklan televisi pada umumnya mengandung informasi tentang masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat umum dan solusi untuk masalah tersebut. Tujuan utama penggambaran masalah yang dihadapi masyarakat dan penawaran solusi untuk masalah tersebut adalah mempengaruhi konsumen agar menggunakan produk yang ditawarkan. Permasalahan dan solusi tersebut dirangkum dalam satu wacana yang singkat. Oleh sebab itu, penggunaan implikatur selain untuk menciptakan bahasa yang mudah diingat juga dimaksudkan untuk merangkum masalah, solusi, dan keunggulan sekaligus dalam satu wacana yang singkat.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul ”Analisis Implikatur dalam Wacana Iklan di Stasiun Televisi Swasta”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar sarjana pada jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Semua ini bisa terwujud berkat bantuan, bimbingan dan dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Dr. Rosmawaty, M.Pd selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd selaku Sekretaris Jurusaan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

5. M. Surif, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program studi Sastra Indonesia

6. Dr. Mursini, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis dari awal bimbingan hingga akhir bimbingan.

7. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang turut serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

8. Drs. Syamsul Arif, M.Pd dan Drs. Malan Lubis, M.Hum selaku dosen pengarah yang turut serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.


(7)

iii

9. Kepada seluruh dosen pengajar di jurusan Pendidikan dan Sastra Indonesia. 10.Pegawai Tata Usaha di Fakultas Bahasa dan Seni.

11.Kepala Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Propinsi Sumatera Utara beserta seluruh staf-staf di Perpustakaan Daerah Sumatera Utara.

12.teristimewa buat kedua orangtua penulis Jarasmi Kymson Siallagan dan Delianna Nainggolan, abang Manuppak, Freddy, Kak Ruskida, Rukia, dan Maruli, serta keluarga besar Opung Jaruma Siallagan dan Br. Ambarita serta keluarga besar Opung D. Nainggolan dan Br. Siallagan yang telah memberikan banyak dukungan moril dan material kepada penulis.

13.dan berbagai pihak yang turut serta memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Meskipun demikian, seperti kata pepatah ’tiada gading yang tidak retak’, sebagai manusia biasa penulis juga tidak luput dari kekhilafan. Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan dalam khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Sastra Indonesia.

Medan, September 2013 Penulis,

Siska Christina Siallagan NIM 208212035


(8)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 8

A. Landasan Teoretis ... 8

1. Implikatur ... 8

a. Hakikat Implikatur ... 8

b. Jenis-jenis Implikatur ... 14

1) Implikatur Percakapan ... 14

a) Implikatur Percakapan Umum ... 16


(9)

v

c) Implikatur Percakapan Khusus ... 18

d) Ciri-ciri Implikatur Khusus ... 19

2) Implikatur Konvensional ... 20

c. Fungsi Implikatur ... 21

2. Iklan ... 22

a. Pengertian Iklan ... 22

b. Jenis-jenis Iklan ... 24

1) Berdasarkan Fungsinya ... 24

2) Berdasarkan Cakupannya ... 24

3) Berdasarkan Tujuannya... 25

4) Berdasarkan Media yang Digunakan ... 27

c. Fungsi Iklan ... 29

d. Bahasa Iklan ... 31

e. Wacana Iklan di Televisi... 32

B. Kerangka Konseptual ... 34

C. Pertanyaan Penelitian ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

B. Sumber Data dan Subjek Penelitian ... 37

C. Teknik Pengumpulan Data ... 39


(10)

vi

2. Teknik Pengumpulan Data ... 39

D. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

BAB V PENUTUP ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia lain. Proses interaksi tersebut terjadi karena adanya komunikasi antar anggota masyarakat. Dalam proses komunikasi tersebut, manusia menyampaikan pesan-pesan dalam bentuk kata-kata untuk mengubah tingkah laku orang lain atau untuk mendapatkan suatu tanggapan dari orang lain. Agar tanggapan yang diinginkan penutur tercapai, maka pesan yang disampaikan harus tepat sasaran. Untuk itu, dalam berkomunikasi, manusia memilih kata, membentuk frasa, menyusun kalimat, dan memilih topik pembicaraan secara tertentu. Namun, proses komunikasi tersebut tidak selalu berlangsung dengan baik, dalam arti pesan yang ingin disampaikan tidak diterima oleh mitra tutur. Dalam komunikasi, adakalanya terjadi kesalahpahaman, dimana pesan yang ingin disampaikan oleh penutur tidak sama dengan pesan yang diterima atau ditafsirkan oleh mitra tutur. Kesalahpahaman dalam penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan maksud dan informasi dari sebuah ujaran tidak tersampaikan dengan baik.

Penafsiran yang salah oleh mitra tutur terhadap tuturan yang disampaikan oleh penutur dapat terjadi karena pesan yang disampaikan penutur tidak disampaikan secara langsung, melainkan dinyatakan secara implisit. Pesan seperti ini tidak dapat dipahami secara lingual, melainkan harus dimaknai secara fungsional berdasarkan konteksnya dan disimpulkan melalui penalaran. Inilah


(12)

2

yang disebut dengan implikatur. Jadi, implikatur adalah segala sesuatu yang disimpulkan dari ujaran untuk menerangkan apa yang mungkin diartikan atau dimaksudkan penutur. Sehingga untuk memahami implikatur, lawan tutur harus melakukan interpretasi terhadap tuturan yang disampaikan oleh penutur.

Manusia berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi secara tidak langsung, dimana penutur adalah produsen sedangkan mitra tutur adalah pemirsa atau calon konsumen. Iklan tidak diciptakan semata-mata untuk memberikan hiburan kepada pemirsa, namun lebih dari itu, iklan diciptakan untuk memberikan informasi mengenai sebuah produk. Produsen sebagai pihak pengiklan menjadikan iklansebagai sarana untuk mengenalkan produk mereka dan selanjutnya mempengaruhi khalayak. Melalui iklan, produsen terus berusaha menciptakan citra sebagai yang terbaik pada produk mereka. Oleh sebab itu, dalam pembuatan iklan, pihak-pihak perancang iklan akan berusaha menciptakan iklan yang sangat menarik dan persuasif. Iklan tersebut tidak hanya dirancang agar menarik dari segi tampilan visual saja, namun juga persuasif dari segi bahasanya.

Pesan dalam iklan seringkali dinyatakan secara implisit dengan harapan pesan implisit tersebut mendorong minat pemirsa untuk memahami pesan tersebut. Jika pesan tersebut mampu ditangkap oleh pemirsa, maka pesan tersebut akan melekat dengan mudah dalam benak pemirsa. Tetapi, jika pesan tersebut tidak mampu ditangkap oleh pemirsa, maka akan terjadi kesalahpahaman, dalam arti pesan yang ditafsirkan pemirsa tidak sama dengan pesan yang ingin diutarakan oleh produsen. Hal ini menjadi tidak sesuai dengan tujuan iklan untuk


(13)

3

menyampaikan informasi tentang suatu produk. Jika pesan tidak tersampaikan, maka iklan tersebut telah gagal mempengaruhi calon konsumen.

Wacana iklan seringkali mengandung implikatur. Implikatur tersebut digunakan dengan sengaja dengan tujuan untuk menarik perhatian konsumen dan mempengaruhi konsumen dengan cara lugas dan tidak langsung. Penelitian yang dilakukan Nursalamah (2006:42), yang berjudul “Implikatur dalam Wacana Iklan Televisi” menemukan bahwa wacana iklan sering mengandung implikatur. Implikatur tersebut digunakan dalam iklan sebagai cara menarik perhatian konsumen dengan cara lugas dan tidak langsung. Dengan penggunaan implikatur tersebut, pesan dalam iklan disampaikan secara implisit, dimana kadang-kala pesan implisit ini justru lebih melekat dalam benak pemirsa. Itulah sebabnya, seringkali sebuah produk diidentikkan oleh pemirsa dengan sebuah citra. Misalnya, produk Yamaha diidentikkan dengan citra sebagai yang tercepat karena adanya pesan implisit dalam pernyataan, “Yamaha semakin di depan, yang lain semakin ketinggalan.”

Iklan dapat dibagi berdasarkan media yang digunakan, yaitu media cetak (surat kabar dan tabloid), media elektronik (radio dan televisi), dan media on-line. Dalam perkembangannya, iklan yang menggunakan media elektronik televisi lebih menarik perhatian karena adanya bahasa verbal, bahasa nonverbal, dan visualisasi. Berbeda dengan iklan media cetak yang bersifat tulisan, iklan media radio yang hanya bersifat audio, dan iklan on-line yang jarang diperhatikan orang. Oleh sebab itu, tidaklah salah jika dikatakan bahwa industri televisi masih menjadi pilihan utama bagi pengiklan produk.


(14)

4

Di zaman sekarang stasiun televisi swasta banyak bermunculan. Hampir semua stasiun televisi tersebut memuat iklan. Hal ini disebabkan karena iklan memegang kendali penting sejarah kelangsungan televisi. Dengan kata lain, stasiun-stasiun televisi, yakni stasiun televisi swasta, hidup dari iklan. Tanpa iklan, mustahil suatu stasiun televisi swasa dapat terus bertahan.

Media televisi sangat berpengaruh besar terhadap sosiologis masyarakat. Televisi dianggap sebagai alat penyampai nilai-nilai tertentu kepada masyarakat. Maka tak heran bila perilaku di dalam televisi acapkali mempengaruhi perilaku khalayak pemirsa. Dalam masyarakat, ada kecenderungan untuk menganggap televisi sebagai sumber informasi yang benar, juga sebagai sumber pengetahuan untuk memperbaharui diri mereka. Tayangan di televisi dianggap sebagai sumber informasi yang perlu dipertimbangkan. Misalnya saja, remaja-remaja yang cenderung meniru gaya berpakaian dan gaya berbicara yang mereka saksikan di televisi. Dengan kata lain, televisi seringkali dijadikan referensi pemenuhan kebutuhan mereka akan informasi. Siregar (2011:20) dalam penelitiannya yang berjudul “Dampak Periklanan Terhadap Hasrat Konsumen” menyatakan bahwa konsumen seringkali memilih produk karena terpengaruh oleh iklan, karena membayang diri mereka akan mendapatkan apa yang diutarakan di dalam iklan.

Demikian juga halnya dalam hal informasi mengenai suatu produk. Iklan di televisi menjadi salah satu sumber informasi yang diperhitungkan untuk membeli sebuah produk. Sayangnya, kadangkala pemirsa tidak cerdas memilah informasi dari iklan di televisi tersebut. Mereka hanya menangkap makna tersurat dari iklan tersebut, tetapi kurang memahami makna tersiratnya (implikatur).


(15)

5

Nursalamah (2006:45) dalam artikelnya yang berjudul “Implikatur dalam Wacana Iklan Televisi” menyatakan bahwa penggunaan implikatur dalam wacana iklan di televisi menyebabkan sulitnya memahami ide dalam iklan tersebut.

Jadi, dapatlah dikatakan bahwa terdapat implikatur dalam wacana iklan di televisi. Tuturan yang mengandung implikatur tersebut terkadang melanggar prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan. Hal ini menyebabkan penonton sulit untuk memahami makna terselubung (implikatur) yang terkandung dalam wacana iklan televisi tersebut. Padahal, bagi konsumen, iklan di televisi merupakan salah satu sarana pemenuhan kebutuhan akan informasi tentang suatu produk, dan bagi produsen, iklan merupakan sarana untuk mengenalkan produk mereka dan mempengaruhi konsumen. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk meneliti penggunaan implikatur dalam wacana iklan di stasiun televisi swasta yang akan dikaji berdasarkan pelanggaran/pematuhan prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan.

B. Identifikasi Masalah

Sejalan dengan latar belakang di atas maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Iklan menjadi salah satu sarana pemenuhan kebutuhan khalayak akan informasi.

2. Terdapat implikatur dalam wacana iklan.

3. Tidak semua penonton memahami implikatur dalam wacana iklan di televisi.


(16)

6

C. Pembatasan Masalah

Dalam sebuah penelitian permasalahan perlu dibatasi agar tetap fokus dan tidak menyimpang dari topik yang akan dikaji. Adapun masalah dalam penelitian ini dibatasi pada gambaran implikatur dalam wacana iklan di stasiun televisi swasta, dimana dari tiap-tiap kategori produk dipilih salah satu merk produk untuk dianalisis.

D. RumusanMasalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah „Bagaimanakah gambaran implikatur dalam wacana iklan di televisi swasta?‟

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian dilakukan dengan tujuan tertentu. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan implikatur yang terkandung dalam wacana iklan di stasiun televisi swasta.

F. Manfaat Penelitian

Semua penelitian, pada akhirnya diharapkan memberikan manfaat. Ada pun manfaat yang diharapkan dapat dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang linguistik. Penelitian ini juga diharapkan dapat menyumbangkan pengetahuan dalam kajian pragmatic khususnya dalam implikatur.


(17)

7

2. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan untuk melakukan penelitian sejenis yakni penelitian mengenai implikatur. Bagi para pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang kajian implikatur sebagai bagian dari bidang pragmatik, sehingga pembaca lebih teliti dalam memaknai iklan di televisi.


(18)

77

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh gambaran bahwa jenis implikatur yang umum ditemui dalam wacana iklan di stasiun televisi swasta adalah implikatur konvensional. Untuk lebih memperinci kesimpulan penelitian, maka diuraikan beberapa pernyataan berikut:

1. Implikatur yang terdapat dalam 10 iklan yang dipilih terdiri dari 6 implikatur konvensional dan 4 implikatur konversasional.

2. Implikatur-implikatur tersebut menyiratkan informasi tentang keunggulan produk, keuntungan yang didapat konsumen jika menggunakan produk tersebut, dan solusi untuk masalah umum yang sering dihadapi oleh konsumen.

3. Implikatur-implikatur tersebut dapat dipahami dengan adanya konteks yang mendukung wacana iklan tersebut.

4. Penggunaan implikatur dalam wacana iklan di televisi menjadikan iklan tersebut lebih menarik dan lebih dipercaya oleh konsumen karena keunggulan produk tidak dipuji secara langsung.

5. Penggunaan implikatur dalam wacana iklan berfungsi untuk mempersingkat wacana iklan. Fungsi implikatur untuk mempersingkat wacana dalam iklan memungkinkan terciptanya iklan yang lengkap, memuat segala hal penting yang ingin disampaikan oleh produsen dalam durasi dan wacana yang singkat.


(19)

78

6. Tujuan akhir dari penggambaran masalah, solusi, keuntungan dan manfaat tersebut adalah menawarkan atau membujuk konsumen untuk membeli atau menggunakan produk yang diiklankan.

B. Saran

1. Bagi pembuat iklan, ada baiknya menggunakan implikatur agar iklan lebih menarik dan dapat dirangkum dalam wacana yang singkat.

2. Penggunaan implikatur dalam iklan baiknya memperhatikan konteks yang mewadahi iklan tersebut. Konteks tersebut baiknya konteks yang mudah dipahami oleh konsumen dan familiar bagi konsumen, agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami oleh khalayak penonton.

3. Diharapkan ada peneliti-peneliti lain yang melakukan kegiatan penelitian sejenis.


(20)

vii

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Brown, Gillian dan George Yule. 1996. Analisis Wacana. Jakarta: Gramedia. (Terjemahan oleh: I Soetikno)

Burhan, Bungin. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Penerbit Kencana Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta

Erni.2011. “Jenis-jenis Iklan”. [Online]. Tersedia: http://notasimediaerni.

wordpress.com. [Diakses tanggal 30 November 2012]

Gunarwan, Asim. “Implatur Pemilihan Sandi Bahasa di Dalam Beberapa Dialog

Ludruk”. Pelbba, 14, 119-147.

Jefkins, Frank. 1994. Periklanan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Kriyantono, Rachmat. 2008. Public Relations Writing. Jakarta: Kencana

Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press Levinson, Steven C. 1983. Pragmatic. USA: Cambridge University Press

Liliweri, Aro. 1992. Dasar-dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: PT. Citra Adity Bakti

Mahsun. 2006. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Mukti. 2008. “Jenis-jenis Iklan: Disparitas Iklan”. [Online]. Tersedia: http://

ramakertamukti.wordpress.com. [Diakses tanggal 30 November 2012]

Nababan, P. W. J. 1987. Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pendidikan


(21)

viii

Nursalamah, dkk. 2006. “Implikatur dalam Wacana Iklan Televisi”. Lingua, 8, (1), 41-59.

Pratiwi. 2011. “Teori Penulisan Bahasa Iklan”. [Online]. Tersedia:

http://megapratiwi-tugas.blogspot.com. [diakses tanggal 30 November

2012]

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Rachmadi. 1993. Public Relation dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia. Rahardi, R. Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga

Shimp, Terrence A. 2000. Advertising Promotion. Caroline: Universitasy of South Caroline. Penerjermah: Revyani Sjahrial

Siregar, Fauzan Samaran. 2011. Dampak Periklanan Terhadap Hasrat Konsumen. Semarang: Universitas Diponegoro.

Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka. Yule, Brown. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


(1)

C. Pembatasan Masalah

Dalam sebuah penelitian permasalahan perlu dibatasi agar tetap fokus dan tidak menyimpang dari topik yang akan dikaji. Adapun masalah dalam penelitian ini dibatasi pada gambaran implikatur dalam wacana iklan di stasiun televisi swasta, dimana dari tiap-tiap kategori produk dipilih salah satu merk produk untuk dianalisis.

D. RumusanMasalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah „Bagaimanakah gambaran implikatur dalam wacana iklan di televisi swasta?‟

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian dilakukan dengan tujuan tertentu. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan implikatur yang terkandung dalam wacana iklan di stasiun televisi swasta.

F. Manfaat Penelitian

Semua penelitian, pada akhirnya diharapkan memberikan manfaat. Ada pun manfaat yang diharapkan dapat dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang linguistik. Penelitian ini juga diharapkan dapat menyumbangkan pengetahuan dalam kajian pragmatic khususnya dalam implikatur.


(2)

7

2. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan untuk melakukan penelitian sejenis yakni penelitian mengenai implikatur. Bagi para pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang kajian implikatur sebagai bagian dari bidang pragmatik, sehingga pembaca lebih teliti dalam memaknai iklan di televisi.


(3)

77 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh gambaran bahwa jenis implikatur yang umum ditemui dalam wacana iklan di stasiun televisi swasta adalah implikatur konvensional. Untuk lebih memperinci kesimpulan penelitian, maka diuraikan beberapa pernyataan berikut:

1. Implikatur yang terdapat dalam 10 iklan yang dipilih terdiri dari 6 implikatur konvensional dan 4 implikatur konversasional.

2. Implikatur-implikatur tersebut menyiratkan informasi tentang keunggulan produk, keuntungan yang didapat konsumen jika menggunakan produk tersebut, dan solusi untuk masalah umum yang sering dihadapi oleh konsumen.

3. Implikatur-implikatur tersebut dapat dipahami dengan adanya konteks yang mendukung wacana iklan tersebut.

4. Penggunaan implikatur dalam wacana iklan di televisi menjadikan iklan tersebut lebih menarik dan lebih dipercaya oleh konsumen karena keunggulan produk tidak dipuji secara langsung.

5. Penggunaan implikatur dalam wacana iklan berfungsi untuk mempersingkat wacana iklan. Fungsi implikatur untuk mempersingkat wacana dalam iklan memungkinkan terciptanya iklan yang lengkap, memuat segala hal penting yang ingin disampaikan oleh produsen dalam durasi dan wacana yang singkat.


(4)

78

6. Tujuan akhir dari penggambaran masalah, solusi, keuntungan dan manfaat tersebut adalah menawarkan atau membujuk konsumen untuk membeli atau menggunakan produk yang diiklankan.

B. Saran

1. Bagi pembuat iklan, ada baiknya menggunakan implikatur agar iklan lebih menarik dan dapat dirangkum dalam wacana yang singkat.

2. Penggunaan implikatur dalam iklan baiknya memperhatikan konteks yang mewadahi iklan tersebut. Konteks tersebut baiknya konteks yang mudah dipahami oleh konsumen dan familiar bagi konsumen, agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami oleh khalayak penonton.

3. Diharapkan ada peneliti-peneliti lain yang melakukan kegiatan penelitian sejenis.


(5)

vii

Brown, Gillian dan George Yule. 1996. Analisis Wacana. Jakarta: Gramedia. (Terjemahan oleh: I Soetikno)

Burhan, Bungin. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Penerbit Kencana Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta

Erni.2011. “Jenis-jenis Iklan”. [Online]. Tersedia: http://notasimediaerni. wordpress.com. [Diakses tanggal 30 November 2012]

Gunarwan, Asim. “Implatur Pemilihan Sandi Bahasa di Dalam Beberapa Dialog Ludruk”. Pelbba, 14, 119-147.

Jefkins, Frank. 1994. Periklanan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Kriyantono, Rachmat. 2008. Public Relations Writing. Jakarta: Kencana

Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press Levinson, Steven C. 1983. Pragmatic. USA: Cambridge University Press

Liliweri, Aro. 1992. Dasar-dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: PT. Citra Adity Bakti

Mahsun. 2006. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Mukti. 2008. “Jenis-jenis Iklan: Disparitas Iklan”. [Online]. Tersedia: http:// ramakertamukti.wordpress.com. [Diakses tanggal 30 November 2012] Nababan, P. W. J. 1987. Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta:

Departemen Kebudayaan dan Pendidikan


(6)

viii

Nursalamah, dkk. 2006. “Implikatur dalam Wacana Iklan Televisi”. Lingua, 8, (1), 41-59.

Pratiwi. 2011. “Teori Penulisan Bahasa Iklan”. [Online]. Tersedia: http://megapratiwi-tugas.blogspot.com. [diakses tanggal 30 November 2012]

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Rachmadi. 1993. Public Relation dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia. Rahardi, R. Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga

Shimp, Terrence A. 2000. Advertising Promotion. Caroline: Universitasy of South Caroline. Penerjermah: Revyani Sjahrial

Siregar, Fauzan Samaran. 2011. Dampak Periklanan Terhadap Hasrat Konsumen. Semarang: Universitas Diponegoro.

Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka. Yule, Brown. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar