STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2407 K/PID.SUS/2011 MENGENAI PEMBUKTIAN UNSUR MELAWAN HUKUM DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH TERDAKWA DRS. EEP HIDAYAT.

i

Analisis Terhadap Pembuktian Unsur Melawan Hukum Kasus
Korupsi Dalam Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 2407 K/PID.SUS/2011 Atas Nama Terdakwa Drs. Eep Hidayat
bin P. Oeking
Nico Stefa Sigiro
110110070036
Abstrak
Pemberian kewenangan berupa kebijakan (diskresi) kepada Kepala
Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah membawa
suatu konsekwensi bahwa kebijakan yang dilakukan berdasarkan
peraturan perundang-undangan tersebut dibenarkan dan dilindungi oleh
hukum. Akan tetapi, yang terjadi adalah Kepala Daerah yang melakukan
kebijakan justru diproses dan dijatuhi hukuman oleh Pengadilan
sebagaimana dalam putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 2407 K/PID.SUS/2011 atas nama terdakwa Drs. Eep Hidayat bin
P. Oeking
Dalam hal ini penulis ingin mengkaji; pertama untuk
mengetahui apakah perbuatan terdakwa yang mengeluarkan Surat
Keputusan Bupati sebagai kebijakan merupakan perbuatan melawan

hukum dalam tindak pidana korupsi dan; kedua untuk mengetahui apakah
putusan pemidanaan yang diberikan telah sesuai atau tidak dengan
hukum pidana di Indonesia.
Penyusunan tugas akhir ini bersifat deskriptif analisis dengan
menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dikaitkan dengan teori – teori hukum dalam praktek pelaksanaannya. Dan
dengan pendekatan yuridis normatif, yaitu dititikberatkan pada isi
dokumen dalam penelitian kepustakaan untuk mempelajari data sekunder
yang terkumpul berupa bahan – bahan yang berkaitan dengan
permasalahan kebijakan dan putusan.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa
pertama; perbuatan terdakwa bukan suatu perbuatan melawan hukum
formil maupun perbuatan melawan hukum materiil dalam tindak pidana
korupsi. Kedua; putusan pemidanaan yang diberikan tidak sesuai dengan
Pasal 193 ayat (1) KUHAP karena unsur melawan hukum sebagai unsur
delik (bestandellen) tidak terbukti yang ditunjukkan dengan adanya
keragu-raguan dalam pertimbangan hakim.

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Tindak Pidana Korupsi yang Dilakukan Oleh CV Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Kota Binjai (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tipikor Nomor 05/Pid.Sus K/2011/PN Medan)

7 61 152

Analisis Tentang Putusan Mahkamah Agung Dalam Proses Peninjauan Kembali Yang Menolak Pidana Mati Terdakwa Hanky Gunawan Dalam Delik Narkotika

1 30 53

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 1454 K/PID.SUS/2011 TENTANG PEMBUKTIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG YANG BERASAL DARI TINDAK PIDANA KORUPSI.

0 0 1

STUDI KASUS MENGENAI TAFSIRAN PERMUFAKATAN JAHAT DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DIHUBUNGKAN DENGAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 2547 K/PID.SUS/2011.

0 0 1

STUDI KASUS MENGENAI PENJATUHAN PIDANA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI YANG TIDAK DISERTAI UNSUR KESALAHAN DIHUBUNGKAN DENGAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2088K / PID.SUS / 2012.

0 0 1