PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMA N 1 LUMBAN JULU.
(2)
iv
KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa (My Savior), atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Di SMA Negeri 1 Lumban Julu”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Dalam menyelesaikan Skripsi ini Penulis telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan, baik moril maupun material dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini juga dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Rektor Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. beserta stafnya.
2. Bapak Jamalum Purba M.Si., dan Bapak Sekretaris Rahmat Nauli, M.Si jurusan Kimia
3. Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, MS, Sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si., Sebagai dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti. 5. Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si, Bapak Agus Kembaren, S.Si,
M.Si, Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si Sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.
6. Ibu Sarma Sirait, S.Pd sebagai kepala sekolah SMA Negeri 1 Lumban Julu serta staf guru dan pegawai, terkhusus kepada guru kimia di SMA Negeri 1 Lumban Julu Bapak J.Butarbutar, S.Pd yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
(3)
v
7. Teristimewa untuk ayahanda Freddy Gurning dan ibunda Lince Tambun, S.Pd., yang memberikan doa, cinta, semangat, dukungan moril, dan kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis.
8. Buat Keluarga tercinta., Kakanda Fernando Gurning serta adinda Rominda Gurning, Denni Gurning, Ernita Gurning, Natal Gurning yang memberikan doa, cinta, semangat, dukungan moril, dan kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis.
9. Buat sahabatku (Kiki Ambarita, Neny Sianturi, S.Pd., Deliwanty Simatupang, Jelly M Sitorus, S.Pd., Martua R sihite, A.Md., Agusthina Gurning, Novarina Pasaribu yang memberikan doa, semangat, dan kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis.
10. Serta buat semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang ikut membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis sadar masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.
Medan, Januari 2014 Penulis,
Siska Gurning NIM. 409331052
(4)
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMA N 1 LUMBAN JULU
Siska Gurning (409331052) Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 1 Lumban Julu yang terdiri dari 5 kelas dengan total jumlah siswa 175 orang. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik purvosive sampling sebanyak 2 kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol . Masing – masing kelas terdiri atas 40 orang siswa. Siswa pada kelas eksperimen diberi pengajaran menggunakan model kooperatif tipe TGT. Sedangkan siswa pada kelas kontrol diberi pengajaran metode konvensional. Instrument yang digunakan adalah soal pilihan berganda sejumlah 22 soal yang telah diuji validasi, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t pihak kanan setelah diuji normalitas dan homogenitas data. Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas ekperimen memiliki rata nilai pre-test 36,85 dan post-tes 82,47 dengan rata-rata gain sebesar 0,71. Sedangkan siswa pada kelas kontrol memiliki rata-rata-rata-rata nilai pre-test 34,85 dan pos-tes 72,3 dengan rata-rata gain sebesar 0,56. Hasil uji t pihak kanan menggunakan nilai rat-rata post test diperoleh bahwa nilai thitung 8,007
lebih besar dari nilai ttabel 1,673 pada taraf signifikan α = 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis diterima yaitu hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional. Presentasi peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen 71%, sedangkan pada kelas kontrol 56%. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom di SMA N 1 Lumban Julu.
(5)
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritis 6
2.1.1. Pengertian Belajar 6
2.1.2. Hasil Belajar 7
2.2. Model Pembelajaran 8
2.2.1. Model Pembelajaran Konvensional 8
2.2.2. Model Pembelajaran Kooperatif 9
2.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 13 2.4. Media Kartu Kerja Sebagai Media Pembelajaran 19
2.5. Materi Struktur Atom 22
2.5.1. Model Atom 22
2.5.2. Susunan Atom 24
2.5.3. Isotop, Isoton, Isobar 25
2.5.4. Massa Atom dan Massa Atom Relatif 26
2.5.5. Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi 26
2.6. Kerangka Konseptual 27
2.7. Hipotesis 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 30
3.2. Populasi Dan Sampel 30
3.2.1. Populasi Penelitian 30
3.2.2. Sampel Penelitian 30
(6)
v
3.3.1. Variabel Bebas 30
3.3.2. Variabel Terikat 31
3.3.3. Variabel Terkontrol 31
3.4. Instrumen Penelitian 31
3.5. Rancangan Penelitian 31
3.6. Prosedur Penelitian 33
3.7. Desain Penelitian 34
3.8. Teknik Pengumpulan Data 35
3.9. Teknik Analisia Data 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 41
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 41
4.1.1.1.Validitas Instrumen Tes 41
4.1.1.2. Reliabilitas Instrumen Tes 41
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 42
4.1.1.4. Daya Beda Intrumen Tes 42
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 42
4.2. Analisis Data Penlitian 43
4.2.1. Uji Normalitas Data 43
4.2.2. Uji Homogenitas Data 44
4.2.3. Uji Hipotesis 44
4.2.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 45
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 49
5.2. Saran 49
(7)
viii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok 11 Belajar Konvensional
Tabel 2.2 Langkah- langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12
Tabel 2.3 Kriteria Penghargaan Kelompok 15
Tabel 2.4 Lembar Skor Permainan 17
Tabel 3.1 Kisi- kisi Instrument 32
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 32
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian 42
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pre-Test, Post-Test, dan Gain 43 Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Pre-Test, Post-Test, dan Gain 44 Tabel 4.4 Persentase Peningkatan Hasil Belajar 45
(8)
ix
DAFTRA GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Pembagian Kelompok dalam Meja Tournament 14
Gambar 2.2 Aturan Permainan TGT 16
Gambar 2.3 Bergeser Tempat (Bumping) 18
(9)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 51
Lampiran 2 RPP 54
Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Test 72
Lampiran 4 Instrumen Penelitian Belum Valid 73
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrument Soal 80
Lampiran 6 Instrument Penelitian yang Valid 81
Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrument Soal 86
Lampiran 8 Kartu Kerja 1-1 87
Lampiran 9 Kartu Kerja 2-1 91
Lampiran 10 Kartu Kerja 3-1 94
Lampiran 11 Kunci Jawaban Kartu Kerja 97
Lampiran 12 Soal Tournament 103
Lampiran 13 Kunci Jawaban Tournament 127
Lampiran 14 Lembar Penilaian 129
Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 130
Lampiran 16 Uji Validitas Tes 131
Lampiran 17 Uji Tingkat Kesukaran Soal 133
Lampiran 18 Perhitungan Daya Beda Tes 135
Lampiran 19 Perhitungan Reabilitas Tes 137
Lampiran 20 Tabel Rangkuman Validitas, Tingkat Kesukaran, dan
Daya Beda 138
Lampiran 21 Tabel Validitas 139
Lampiran 22 Tabel Tingkat Kesukaran 140
Lampiran 23 Tabel Daya Beda 141
Lampiran 24 Tabel Reabilitas 142
Lampiran 25 Hasil pretest dan Postest 143
Lampiran 26 Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians Data 147 Lampiran 27 Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 149 Lampiran 28 Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians Data Gain 151
Lampiran 29 Uji Normalitas Data 152
Lampiran 30 Uji Homogenitas Data 158
Lampiran 31 Uji Hipotesis 160
Lampiran 32 Lembar Nilai Aktivitas Belajar Siswa 162 Lampiran 33 Lembar Aktivitas Belajar Siswa 164 Lampiran 34 Perhitungan Presentase Peningkatan Hasil Belajar 170
Lampiran 35 Uji Analisis Korelasi 172
Lampiran 36 Tabel Distribusi F 175
Lampiran 37 Tabel Chi Kuadrat 178
Lampiran 38 Tabel T 179
Lampiran 39 Tabel r 180
(10)
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses pembentuk manusia yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang ada padanya. Dengan demikian peran seorang guru sangat diperlukan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan masing- masing siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Slameto (2010), bahwa “ seorang guru harus dapat menimbulkan semangat belajar secara individual”. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir inisiatif dan kreatif dalam mengajar.
Menurut Marbun ( 2010), ilmu kimia merupakan salah satu cabang dalam ilmu sains yang banyak perhitungan dan konsep- konsep kimia yang saling berkaitan satu dengan yang lain sehingga membutuhkan pemahaman yang kompleks. Hal ini cenderung membuat mata pelajaran kimia menjadi terkesan sulit bagi siswa. Rumansyah (2003) mengemukakan beberapa kelemahan pembelajaran kimia antara lain karena: (1) Dalam pembelajaran masih didominasi oleh guru (teacher center) guru menjadi satu-satunya sumber pengetahuan, (2) Guru masih banyak menerapkan metode ceramah sebagai sarana untuk mentransfer pengetahuan sehingga siswa cepat bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran yang sedang berlangsung, (3) Siswa lebih banyak menunggu dan menerima begitu saja pelajaran yang diberikan tanpa ada umpan balik mendalam akan materi yang diberikan sehingga siswa menjadi pasif, (4) Para guru memberikan penjelasan yang cukup akan tujuan dan kegunaan suatu konsep pembelajaran kimia dalam kehidupan sehari-hari sehingga para siswa merasakan bahwa ilmu kimia itu selalu berhubungan dengan kegiatan di laboratorium melakukan percobaan-percobaan tanpa memberikan materi yang mendalam dari kegiatan yang mereka lakukan.
(11)
2
Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap siswa dan guru SMA Negeri 1 Lumban Julu diperoleh informasi bahwa masih banyak siswa yang terlihat kurang berminat dengan mata pelajaran kimia, dikarenakan banyak siswa beranggapan bahwa materi kimia hanya bersifat abstrak. Hal ini dikarenakan guru tidak pernah atau jarang sekali melaksanakan metode eksperimen atau praktikum dan penggunaan media dalam pembelajaran. Oleh karena itu nilai kimia siswa rendah. Hal ini dapat di tunjukkan oleh nilai ulangan harian kimia yang relatif rendah dengan rentang 50 – 68 lebih rendah dari nilai KKM sekolah yakni 69. Selain itu model pembelajaran yang digunakan di sekolah itu berupa model pembelajaran konvensional.
Sehubungan dengan hal tersebut, guru sebagai tenaga pendidik hendaknya mampu memilih media yang tepat dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media, guru dapat memperkaya dan memperdalam proses pembelajaran di kelas sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Disamping mampu menggunakan alat- alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia.
Para ahli telah menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran kooperatif dapat memberika keuntungan baik bagi siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas akademik (Trianto, 2007).
Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi model belajar yang monoton yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Menurut Slavin (2005), deskripsi dari komponen-komponen model pembelajaran tipe TGT adalah presentasi kelas, tim, permainan, turnamen, dan rekognisi tim. TGT menggunakan sistem pertandingan akademik dimana siswa bersaing untuk menunjukkan kebolehan tim mereka sendiri dengan anggota tim yang lain, yang menunjukkan akademik siswa. Dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin
(12)
3
pada skor tim mereka. Permainan disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan pembelajaran yang dirancang untuk mengetes pengetahuan yang diperoleh siswa dari penyampaian kelas presentasi dan kegiatan-kegiatan kelompok. Permainan itu dimainkan pada meja-meja tournament. Setiap meja tournament dapat diisi oleh wakil-wakil kelompok yang berbeda, namun memiliki kemampuan yang setara. Permainan itu berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil kartu yang diberi angka dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut.
Penelitian sebelumnya mengenai penerapan pembelajaran dengan model TGT pernah diteliti oleh Dewi Pratiwi dan Rini Muharini juga telah meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media molymod, diperoleh peningkatan hasil belajar siswa sebesar 23,89%. Titin Utari (2008) pada pokok bahasan struktur atom menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 69,5%. Hertati Sitohang (2009) juga telah meneliti pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan hidrokarbon dengan media VCD, diperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 82,45%.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom di SMA Negeri 1 Lumban Julu.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka identifikasi masalah penelitian ini adalah :
1. Masih rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia
2. Proses pelaksanaan pembelajaran yang masih monoton dan membosankan, sehingga minat belajar siswa rendah
3. Pengajaran melalui model TGT sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar masih jarang digunakan oleh guru.
(13)
4
4. Pemilihan media oleh guru dalam penyampaian materi pelajaran kurang menarik.
1.3Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah perlu dibatasi permasalahnya sebagai berikut:
1. Penelitian ini menerapkan model TGT yang didukung dengan media kartu kerja.
2. Materi kimia yang diajarkan adalah struktur atom
3. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap siswa kelas X SMA negeri 1 Lumban Julu tahun ajaran 2013/2014
1.4Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode Konvensional pada pokok bahasan Struktur Atom?
2. Berapa persen peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) pada pokok bahasan struktur Atom?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan model pembelajaran TGT pada pokok bahasan Struktur Atom.
2. Mengetahui persentase peningkatan hasil belajar siswa yang akan diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT pada pokok bahasan Struktur Atom.
(14)
5
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :
1. Sebagai bahan masukan bagi guru atau calon guru untuk menerapkan model TGT di sekolah agar pembelajaran lebih menarik minat siswa untuk belajar. 2. Siswa lebih termotivasi untuk terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
3. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran kimia. 4. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi penelitian selanjutnya
1.7Defenisi Operasional
Untuk memperoleh persamaan presepsi dan menghindarkan penafsiran berbeda dari beberapa istilah dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan.
1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat berbentuk suatu perubahan tingkah laku pada diri siswa pada aspek kognitif yang dapat diukur dengan tes yang ditunjukkan dengan skor atau angka diberikan oleh guru. (Sudjana,2009)
2. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran yang merupakan bagian dari metode belajar kooperatif, dimana siswa belajar dalam kelompoknya untuk mempersiapkan diri agar dapat menyelesaikan soal-soal turnamen akademik. (Slavin,2005)
(15)
49 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional pada pokok bahasan struktur atom siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lumban Julu. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t diperoleh thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05.
2. Peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan antara pembelajaran kooperatif tipe TGT maupun pembelajaran konvensional pada pokok bahasan struktur atom dengan peningkatan hasil belajar siswa adalah 15 %.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi para guru kimia, penerapan model pembelajaran kooperaif tipe Team Games Tournament untuk materi Struktur Atom dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Kepada peneliti yang lain meneliti penelitian ini dengan pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.
(16)
50
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Hutagalung, M, (2010), Pengaruh Pemberian Pengetahuan Awal pada Pembelajaran Kooperatif pada Pokok Bahasan Termodinamika di Kelas XI SMA T.A 2010/2011, Skripsi, FMIPA,Unimed, Medan
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Marbun, Viktor M.T, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam Meningkatkan Pemahaman Kimia Siswa SMA Kelas XI Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan Muharini, Pratiwi Dewi, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Games Tournament(TGT) Berbatuan Media Molymod Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 4 Singkawang, Jurnal Penelitia Kependidikan
Purba, M, (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta
Purwanto, H, (2008), Peningkatan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Menggunakan Media Kartu Kerja pada Siswa Kelas II B SDN Bareng II Kecematan Bareng Kabupaten Jombang Tahun Pelajaran 2008/2009, http://kkgbareng.wordpress.com/2009/11/16/ artikel-media-kartu-kerja/ (diakses maret 2013)
Rasid, A, (2012), Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Menggunakan Media Kartu Kerja Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Ikatan Kimia di Kelas X SMK N 2 Binjai T/P 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Rumansyah, (2003), Kesulitan mempelajari ilmu kimia,
http://www.depdiknas.go.id/jurnal/42/rumansyah httm
Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Silitonga, P.,M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
(17)
51
Sitohang, H, (2009), Penggunaan Media VCD Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, Robert E, (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek Terjemahan, Penerbit : Nusa Media, Bandung
Sudarmo, U, (2007), Kimia SMA 1 untuk SMA Kelas X, Jakarta, PT Phibeta Aneka Gama
Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya
Sutresna, Nana., (2007), Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas X, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Syukri, S., (1999), Kimia Dasar Jilid 1, Penerbit ITB, Bandung.
Trianto,(2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorentasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresi, Kencana, Jakarta
Utari, T, (2008), Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Yang Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Winkel W.S, (2009), Psikologi Pengajaran, Penerbit Media Abadi, Yogyakarta http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games
tornaments-tgt-2/ (diakses 5 Maret 2013)
http:// muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metode-pembelajaran-konvensional/ (diakses 5 Maret 2013)
(1)
3
pada skor tim mereka. Permainan disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan pembelajaran yang dirancang untuk mengetes pengetahuan yang diperoleh siswa dari penyampaian kelas presentasi dan kegiatan-kegiatan kelompok. Permainan itu dimainkan pada meja-meja tournament. Setiap meja tournament dapat diisi oleh wakil-wakil kelompok yang berbeda, namun memiliki kemampuan yang setara. Permainan itu berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil kartu yang diberi angka dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut.
Penelitian sebelumnya mengenai penerapan pembelajaran dengan model TGT pernah diteliti oleh Dewi Pratiwi dan Rini Muharini juga telah meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media molymod, diperoleh peningkatan hasil belajar siswa sebesar 23,89%. Titin Utari (2008) pada pokok bahasan struktur atom menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 69,5%. Hertati Sitohang (2009) juga telah meneliti pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan hidrokarbon dengan media VCD, diperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 82,45%.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom di SMA Negeri 1 Lumban Julu.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka identifikasi masalah penelitian ini adalah :
1. Masih rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia
2. Proses pelaksanaan pembelajaran yang masih monoton dan membosankan, sehingga minat belajar siswa rendah
3. Pengajaran melalui model TGT sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar masih jarang digunakan
(2)
4. Pemilihan media oleh guru dalam penyampaian materi pelajaran kurang menarik.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah perlu dibatasi permasalahnya sebagai berikut:
1. Penelitian ini menerapkan model TGT yang didukung dengan media kartu kerja.
2. Materi kimia yang diajarkan adalah struktur atom
3. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap siswa kelas X SMA negeri 1 Lumban Julu tahun ajaran 2013/2014
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode Konvensional pada pokok bahasan Struktur Atom?
2. Berapa persen peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament
(TGT) pada pokok bahasan struktur Atom?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan model pembelajaran TGT pada pokok bahasan Struktur Atom.
2. Mengetahui persentase peningkatan hasil belajar siswa yang akan diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT pada pokok bahasan Struktur Atom.
(3)
5
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :
1. Sebagai bahan masukan bagi guru atau calon guru untuk menerapkan model TGT di sekolah agar pembelajaran lebih menarik minat siswa untuk belajar. 2. Siswa lebih termotivasi untuk terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
3. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran kimia. 4. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi penelitian selanjutnya
1.7 Defenisi Operasional
Untuk memperoleh persamaan presepsi dan menghindarkan penafsiran berbeda dari beberapa istilah dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan.
1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat berbentuk suatu perubahan tingkah laku pada diri siswa pada aspek kognitif yang dapat diukur dengan tes yang ditunjukkan dengan skor atau angka diberikan oleh guru. (Sudjana,2009)
2. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran yang merupakan bagian dari metode belajar kooperatif, dimana siswa belajar dalam kelompoknya untuk mempersiapkan diri agar dapat menyelesaikan soal-soal turnamen akademik. (Slavin,2005)
(4)
49
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional pada pokok bahasan struktur atom siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lumban Julu. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t diperoleh thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05.
2. Peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan antara pembelajaran kooperatif tipe TGT maupun pembelajaran konvensional pada pokok bahasan struktur atom dengan peningkatan hasil belajar siswa adalah 15 %.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi para guru kimia, penerapan model pembelajaran kooperaif tipe Team
Games Tournament untuk materi Struktur Atom dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Kepada peneliti yang lain meneliti penelitian ini dengan pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.
(5)
50
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Hutagalung, M, (2010), Pengaruh Pemberian Pengetahuan Awal pada
Pembelajaran Kooperatif pada Pokok Bahasan Termodinamika di Kelas XI SMA T.A 2010/2011, Skripsi, FMIPA,Unimed, Medan
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Marbun, Viktor M.T, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Dalam Meningkatkan Pemahaman Kimia Siswa SMA Kelas XI Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Muharini, Pratiwi Dewi, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament(TGT) Berbatuan Media Molymod Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 4 Singkawang, Jurnal Penelitia
Kependidikan
Purba, M, (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta
Purwanto, H, (2008), Peningkatan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita
Matematika Menggunakan Media Kartu Kerja pada Siswa Kelas II B SDN Bareng II Kecematan Bareng Kabupaten Jombang Tahun Pelajaran 2008/2009, http://kkgbareng.wordpress.com/2009/11/16/
artikel-media-kartu-kerja/ (diakses maret 2013)
Rasid, A, (2012), Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Menggunakan
Media Kartu Kerja Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Ikatan Kimia di Kelas X SMK N 2 Binjai T/P 2011/2012, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan
Rumansyah, (2003), Kesulitan mempelajari ilmu kimia,
http://www.depdiknas.go.id/jurnal/42/rumansyah httm
Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Silitonga, P.,M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
(6)
Sitohang, H, (2009), Penggunaan Media VCD Pada Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Games Tournament Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, Robert E, (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek
Terjemahan, Penerbit : Nusa Media, Bandung
Sudarmo, U, (2007), Kimia SMA 1 untuk SMA Kelas X, Jakarta, PT Phibeta Aneka Gama
Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya
Sutresna, Nana., (2007), Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas X, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Syukri, S., (1999), Kimia Dasar Jilid 1, Penerbit ITB, Bandung.
Trianto,(2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorentasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresi, Kencana, Jakarta
Utari, T, (2008), Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Yang Menggunakan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan
Winkel W.S, (2009), Psikologi Pengajaran, Penerbit Media Abadi, Yogyakarta http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games
tornaments-tgt-2/ (diakses 5 Maret 2013)
http:// muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metode-pembelajaran-konvensional/ (diakses 5 Maret 2013)