PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS X

SMA NEGERI 7 MEDAN

Oleh :

Juliyanti Syandiro Simanjuntak NIM 409131039

Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

(Teams Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom di Kelas X SMA Negeri 7 Medan” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, MS , Bapak Agus Kembaren, S.Si.,M.Si dan Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si sebagai dosen-dosen penguji yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujan skripsi guna menyelesaikan studi di bangku kuliah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Medan, Drs. H. Muhammad Daud, MM , kepada Ibu Dra. Rodnaini Tobing, dan semua guru serta staf pengawai dan siswa/siswi kelas X SMAN 7 Medan yang telah ikut membantu selama penelitian ini.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orangtuaku yang tercinta Ayahanda J.H. Simanjuntak dan Ibunda M.br Panggabean yang menjadi semangat dalam menopang langkahku dengan kasih sayang, doa dan pengorbanannya yang tidak terhingga, serta untuk kedua kakak dan kedua adikku yang tersayang (Lucyana Murniaty Simanjuntak, SH ; Natalia Christiani


(4)

v

Simanjuntak, SE ; Tince Majeni Simanjuntak dan Juan Hacefin Simanjuntak) dan segenap keluarga yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis. Terima kasih juga disampaikan kepada seseorang yang tersayang (Tumpal Simalango) yang selalu menemaniku baik susah maupun senang, selalu memberikan doa, cinta, dan semangat kepadaku, dan untuk sahabat-sahabatku (Chintya Dewi Epiphani Hutagalung, Nurbetty Siallagan, Suci Ramadhani, Noni Mahzura, Novita Sari) yang selalu membantu, memberikan motivasi dan semangat kepada penulis, serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang ikut membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Tuhan melimpahkan rahmat dan kasihNya kepada kita semua. Amin.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2014 Penulis,

Juliyanti S. Simanjuntak NIM. 409131039


(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN

Juliyanti Syandiro Simanjuntak (NIM 409131039)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar siswa, dengan melihat apakah hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran koooperatif tipe TGT lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 7 Medan TA 2013/2014 yang terdiri dari 6 kelas.

Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas yang diambil dengan teknik purpossive

sampling sehingga diperoleh kelas yang diberi pengajaran kooperatif tipe TGT dan kelas yang diberi pengajaran dengan model pembelajaran konvensional. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu diberikan pretest dan diakhir pertemuan diberikan posttest.

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa, dengan hasil belajar untuk kelas

eksperimen adalah X1= 83,55 dan SD = 6,67 sedangkan hasil belajar untuk kelas

kontrol adalah X2 =77,23 dan SD= 6,64. Hipotesis dalam penelitian ini diuji

dengan menggunakan uji t yaitu uji satu pihak (pihak kanan) dan diperoleh thitung

sebesar 6,762 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,668 pada taraf signifikan α = 0,05

dan db = 74, sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti

ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom di kelas X SMA Negeri 7 Medan TA 2013/2014. Selain itu berdasarkan nilai tes awal dan tes akhir diperoleh peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT sebesar 72,30% sedangkan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional sebesar 58,10%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) lebih tinggi

daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional. Selain itu dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa juga meningkat, dan dari data perhitungan korelasi (hubungan hasil belajar dengan aktivitas siswa) maka dapat disimpulkan ada korelasi positif antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar kimia siswa menggunakan model TGT.


(6)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

1.7 Defenisi Operasional ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar ... 7

2.1.1 Pengertian Belajar... 7

2.1.2 Hakikat Belajar Kimia ... 8

2.1.3 Hasil Belajar ... 9

2.2 Model Pembelajaran Kooperatif ... 9

2.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) ... 10

2.3.1 Gambaran Mengenai Teams Games Tournament (TGT) ... 10

2.3.2 Pendekatan Kelompok Kecil dalam Teams Games Tournament ... 11

2.3.3 Komponen dan Pelaksanaan Teams Games Tournament dalam Pembelajaran ... 12

2.3.4 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 14

2.3.5 Implementasi Model Pembelajaran TGT ... 15

2.3.6 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TGT ... 16

2.4 Materi Pokok Struktur Atom ... 17

2.5 Kerangka Berpikir ... 22

2.6 Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 24


(7)

vii

3.3.1 Variabel Penelitian ... 24

3.3.2 Instrumen Penelitian ... 25

3.4 Desain Penelitian ... 28

3.5 Prosedur Penelitian ... 29

3.6 Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.1.1 Analisis Instrumen Test ... 33

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 33

4.2 Analisa Data Hasil Penelitian ... 35

4.2.1 Uji Normalitas ... 35

4.2.2 Uji Homogenitas ... 36

4.2.3 Uji Hipotesis ... 36

4.2.4 Persentase Peningkatan Hasil Belajar... 36

4.3 Pembahasan ... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 40

5.2 Saran ... 40


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Atom Dalton ... 17

Gambar 2.2 Model Atom Thomson ... 18

Gambar 2.3 Model Atom Rutherford ... 18

Gambar 2.4 Model Atom Niels Bohr ... 19

Gambar 3.1 Diagram Alir Prosedur Penelitian ... 30

Gambar 4.1 Diagram Batang Perbedaan Hasil Belajar dan Persentase …….. Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas Ekserimen dengan… Kelas Kontrol ... 37


(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran... 43

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen dan KelasKontrol ... 44

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrument Test (sebelum di validasi)... 63

Lampiran 4 Instrumen Test (sebelum divalidasi) ... 64

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Test (sebelum divalidasi) ... 67

Lampiran 6 Kisi-kisi Instrument Test (sesudah di validasi) ... 68

Lampiran 7 Instrumen Test (sesudah divalidasi) ... 69

Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Test (sesudah divalidasi) ... 72

Lampiran 9 LKS... 73

Lampiran 10 Soal Turnamen... 80

Lampiran 11 Kunci Jawaban Turnamen ... 82

Lampiran 12 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa ... 84

Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 86

Lampiran 14 Perhitungan Uji Validitas Test ... 87

Lampiran 15 Tabel Data Validitas Instrumen Test ... 88

Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran ... 89

Lampiran 17 Tabel Data Tingkat Kesukaran Instrument Test ... 90

Lampiran 18 Perhitungan Daya Beda Soal ... 91

Lampiran 19 Tabel Data Daya Beda Istrument Test ... 92

Lampiran 20 Perhitungan Reliabilitas Test ... 94

Lampiran 21 Tabel Rekapitulasi Instrumen Test ... 95

Lampiran 22 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, Varians ... 96

Lampiran 23 Perhitungan Uji Normalitas ... 98

Lampiran 24 Perhitungan Uji Homogenitas ... 102

Lampiran 25 Perhitungan Uji Hipotesis... 105

Lampiran 26 Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 107

Lampiran 27 Gain Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 109

Lampiran 28 Perhitungan Gain (Peningkatan) Hasil Belajar... 111

Lampiran 29 Pembagian Siswa ke Dalam Kelompok ... 112

Lampiran 30 Perhitungan Skor Turnamen ... 113

Lampiran 31 Lembar Rangkuman Tim ... 115

Lampiran 32 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 117

Lampiran 33 Perhitungan Korelasi ... 121

Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian ... 124

Lampiran 35 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment ... 128

Lampiran 36 Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat ... 129


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Untuk menghadapi era globalisasi, pembelajaran sebagai aspek utama dalam bidang pendidikan perlu ditingkatkan, karena itu perlu adanya upaya berbagai pihak terutama institusi pendidikan dan pemerintahan mencari solusi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran yang berkualitas. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran, dimana dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.

Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya anak didik pintar secara teoritis tetapi miskin secara aplikasi. Proses pendidikan kita tidak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki, dengan kata lain proses pendidikan kita tidak pernah diarahkan membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif. (Suyanti, 2010)

Kenyataan yang banyak ditemui di lapangan bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit dipahami dan sering dianggap sulit bagi siswa. Ketidaktahuan siswa mengenai kegunaan kimia dalam kehidupan sehari-hari merupakan penyebab kebosanan dan ketidaktertarikan mereka. Selain pengajaran kimia yang monoton dan kurang bervariasi, juga sering ditemukan adanya dominasi guru yang menyebabkan siswa lebih pasif. Sedangkan usaha untuk meningkatkan prestasi pembelajaran kimia siswa tidak cukup hanya melalui hafalan, latihan soal yang bersifat mekanistik, serta pembelajaran yang berpusat pada guru saja, tetapi tingkat kognitif siswa yang berbeda-beda juga merupakan suatu kendala guru mengoptimalkan pembelajaran di dalam kelas.


(11)

2

Berdasarkan observasi dan sharing dengan beberapa guru kimia dan siswa

di SMAN 7 Medan, diperoleh informasi bahwa walaupun fasilitas di sekolah tersebut telah cukup memadai, namun hanya beberapa guru saja yang memanfaatkannya dalam proses KBM. Metode kooperatif juga sudah sering diterapkan oleh beberapa guru (contohnya tipe STAD), namun beberapa guru masih tetap bertahan dengan metode konvensionalnya, sehingga terkadang menyebabkan siswa cenderung pasif, kurang termotivasi dan sering tidak serius untuk mendengarkan penjelasan dari guru karena mereka merasa jenuh dan bosan. Para siswa juga kurang aktif dalam proses pembelajaran, seperti kurang aktif bertanya dan melakukan diskusi antar sesama siswa. Itu disebabkan karena kurangnya antusias dan minat siswa terhadap pelajaran kimia. Hal inilah yang menyebabkan masih rendahnya hasil belajar kimia di sekolah tersebut. Untuk itu diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat lebih meningkatkan aktivitas siswa, dan membuat siswa tertarik dan lebih bersemangat untuk belajar kimia.

Maka diambil suatu pemikiran bahwa salah satu kelemahan proses pembelajaran guru adalah kurangnya variasi model pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa. Perlu digunakan suatu upaya oleh guru untuk menggunakan model pembelajaran yang menarik, agar siswa tidak menganggap pelajaran kimia sulit dan membosankan, serta hanya terfokus pada penyelesaian soal-soal dengan menggunakan rumus-rumus yang rumit. Karena hal ini juga sesuai dengan pengalaman PPL peneliti, bahwa banyak siswa yang berusaha bolos pada pelajaran kimia, dan menurut keterangan dari beberapa siswa yang mengatakan bahwa kimia merupakan pelajaran yang sangat sulit dipahami dan membosankan.

Berdasarkan hal diatas, maka perlu usaha peningkatan hasil belajar yaitu dengan menambah variasi model pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Penggunaan salah satu model pembelajaran kooperatif merupakan tindakan pemecahan dari masalah tersebut yang dapat dilakukan, karena dapat meningkatkan kemauan belajar siswa, menumbuhkan sikap siswa yang lebih positif dalam belajar, menambah motivasi dan percaya diri, serta menambah rasa senang akan pelajaran yang diterimanya. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi model belajar yang terlihat monoton tersebut


(12)

3

yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Games

Tournament). Model pembelajaran kooperatif tipe TGT mempunyai teknik pembelajaran yang terdiri dari 5 komponen utama, yaitu: penyajian kelas (presentasi), kelompok (team), permainan (game), turnamen (pertandingan), dan

penghargaan kelompok (team recognise). TGT menggunakan sistem pertandingan

akademik dimana siswa bersaing untuk menunjukkan kebolehan tim mereka sendiri dengan anggota tim yang lain.

Dalam penelitian Lubis (2010) yang berjudul Efektivitas Media Teka-Teki

Silang (TTS) Pada Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Di SMP Prayatna T.A. 2008/2009, dibuktikan bahwa penggunaan media TTS pada model kooperatif

learning tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 40%, sedangkan kelas yang diajarkan dengan TGT tanpa media TTS persen peningkatannya sebesar 18%. Sementara itu penelitian Gurning (2012) berjudul

Pengaruh Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Dalam Model Kooperatif TGT Di SMA N 1 Percut Sei Tuan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran kartu dominsur dengan yang diajar menggunakan media pembelajaran kartu puzzle dalam model kooperatif TGT. Dimana hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran kartu dominsur (78,158±11,115) dengan persen peningkatan sebesar 67,8% dan

siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran kartu puzzle

(72,895±10,757) dengan persen peningkatan sebesar 59,3%. Sedangkan penelitian Sri (2001) yang berjudul Meningkatkan Minat Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) menunjukkan adanya peningkatan minat siswa dalam belajar biologi sebesar 54,34% (siklus 1), 78,72% (siklus 2) dan 93,62 % (siklus 3).

Maka berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk menerapkan penelitian yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom di Kelas X SMA Negeri 7 Medan.


(13)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, yaitu :

1. Kurangnya variasi model pembelajaran maupun media pembelajaran yang

melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Masih banyaknya guru yang menggunakan model konvensional dimana

siswa cenderung pasif sehingga kurang termotivasi dan sering tidak serius untuk mendengarkan penjelasan dari guru karena mereka merasa jenuh. 3. Kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran kimia yang dianggap

sulit.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah perlu dibatasi permasalahannya yaitu sebagai berikut:

1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yaitu siswa kelas X semester ganjil SMAN 7 Medan T.A 2013/2014.

2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) terhadap hasil belajar siswa.

3. Pokok Bahasan

Pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian adalah Struktur Atom, khususnya pada kompetensi dasar yang pertama.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Struktur Atom di kelas X SMA Negeri 7 Medan TA. 2013/2014?


(14)

5

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Struktur Atom di kelas X SMA Negeri 7 Medan TA. 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait di antaranya sebagai berikut.

1. Bagi Siswa, dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar dan keaktifan siswa dalam belajar, sebab siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran, dan merupakan kesempatan berharga karena mendapat pengalaman belajar dengan model pembelajaran yang baru.

2. Bagi Guru, dapat memberikan masukan sekaligus sebagai opsi model

pembelajaran yang dapat dipakai untuk menyampaikan materi pembelajaran, agar dapat menerapkan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi.

3. Bagi Sekolah, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran di SMA Negeri 7 Medan.

4. Bagi Peneliti, dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran TGT, dan sekaligus sebagai bahan untuk melengkapi tugas akhir.

1.7 Definisi Operasional

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat berbentuk suatu perubahan tingkah laku pada diri siswa pada aspek kognitif yang dapat diukur dengan tes yang ditunjukkan dengan skor atau angka diberikan oleh guru.

Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus


(15)

6 ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping membutuhkan tanggung jawab, kerja sama, permainan, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Pada pelaksanaanya TGT dibagi menjadi 5 komponen yaitu; Penyajian kelas (presentasi), Kelompok (team), Game (permainan), Turnamen (pertandingan), dan Penghargaan kelompok (team recognise).

Belajar sambil bermain tidak selalu berakibat buruk pada prestasi belajar siswa. Karena dengan penggunaan metode ini melibatkan siswa aktif dalam belajar dan bermain bersama kelompoknya, sehingga memberikan kontribusi pada peningkatan motivasi belajar.

Struktur atom merupakan salah satu materi pelajaran kimia yang cukup banyak membutuhkan pemahaman konsep-konsep, mulai dari perkembangan model atom oleh para ahli, partikel dasar penyusun atom, nomor atom dan nomor massa, isotop, isobar dan isoton, sampai mengenai konsep konfigurasi elektron.


(16)

41

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta,

Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.,

(2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program

Studi Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Gurning, Kasta., (2012), Pengaruh Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Dalam Model Kooperatif TGT di SMA N 1 Percut Sei Tuan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Ibrahim, Muslimin, dkk., (2000), Pembelajaran Kooperatif, University Press, Surabaya.

Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Lubis, Dewinta., (2010), Efektivitas Media Teka-Teki Silang (TTS) Pada Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Di SMP Prayatna T.A. 2008/2009, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Nasution, Khairun Nuri Hayumi., (2012), Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournamen (TGT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada pokok Hidrokarbon Siswa Kelas X Semester Genap Di MAN 1 Medan TA 2011/2012. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

S. Johnson., (2005), 1001 Soal dan Pembahasan Kimia. Erlangga, Jakarta.

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Universitas Negeri Medan, Medan.

Silitonga, P.M., (2010), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.


(17)

42 Sri Rejeki, E., (2001), Meningkatkan Minat Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament, Jurnal Penelitian dan Pendidikan.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung

Sunarya, Yayan, dan Setiabudi, Agus., (2007), Mudah dan Aktif Belajar Kimia Untuk Kelas X. PT. Setia Purna Inves, Bandung.

Sutresna, Nana., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Grafindo Media Pratama, Bandung.

Suyanti, Retno Dwi., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Wismono, Jaka.,dkk, (2004), Kimia dan Kecakapan Hidup Untuk Kelas 1 SMA, Ganeca Exact, Jakarta.

Link Terkait:

http://arghobfisika.wordpress.com/2012/02/09/model-pembelajaran-teams-games-tournament-tgt-menggunakan-media-teka-teki-silang-dan-puzzle/

(di akses 23 Januari 2013; 3.40 PM)

http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/ (di akses 23 Januari 2013; 3.42 PM)

http://rizardian.blogspot.com/2012/11/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-teams-games-tournament.html (di akses 23 April 2013; 11.40 PM)

http://mi1kelayu.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-team-games-turnamen.html (di akses 24 april 2013; 12.39 AM)

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/02/hasil-belajar.html (di akses 23 April 2013; 11.43 PM)

http://www.tuanguru.com/2012/03/pembelajaran-team-games-tournament-tgt.html (di akses 24 april 2013; 12.40 AM)


(1)

3 yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Games Tournament). Model pembelajaran kooperatif tipe TGT mempunyai teknik pembelajaran yang terdiri dari 5 komponen utama, yaitu: penyajian kelas (presentasi), kelompok (team), permainan (game), turnamen (pertandingan), dan penghargaan kelompok (team recognise). TGT menggunakan sistem pertandingan akademik dimana siswa bersaing untuk menunjukkan kebolehan tim mereka sendiri dengan anggota tim yang lain.

Dalam penelitian Lubis (2010) yang berjudul Efektivitas Media Teka-Teki Silang (TTS) Pada Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Di SMP Prayatna T.A. 2008/2009, dibuktikan bahwa penggunaan media TTS pada model kooperatif learning tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 40%, sedangkan kelas yang diajarkan dengan TGT tanpa media TTS persen peningkatannya sebesar 18%. Sementara itu penelitian Gurning (2012) berjudul Pengaruh Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Dalam Model Kooperatif TGT Di SMA N 1 Percut Sei Tuan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran kartu dominsur dengan yang diajar menggunakan media pembelajaran kartu puzzle dalam model kooperatif TGT. Dimana hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran kartu dominsur (78,158±11,115) dengan persen peningkatan sebesar 67,8% dan siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran kartu puzzle (72,895±10,757) dengan persen peningkatan sebesar 59,3%. Sedangkan penelitian Sri (2001) yang berjudul Meningkatkan Minat Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) menunjukkan adanya peningkatan minat siswa dalam belajar biologi sebesar 54,34% (siklus 1), 78,72% (siklus 2) dan 93,62 % (siklus 3).

Maka berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk menerapkan penelitian yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom di Kelas X SMA Negeri 7 Medan.


(2)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, yaitu :

1. Kurangnya variasi model pembelajaran maupun media pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Masih banyaknya guru yang menggunakan model konvensional dimana siswa cenderung pasif sehingga kurang termotivasi dan sering tidak serius untuk mendengarkan penjelasan dari guru karena mereka merasa jenuh. 3. Kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran kimia yang dianggap

sulit.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah perlu dibatasi permasalahannya yaitu sebagai berikut:

1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yaitu siswa kelas X semester ganjil SMAN 7 Medan T.A 2013/2014.

2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) terhadap hasil belajar siswa.

3. Pokok Bahasan

Pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian adalah Struktur Atom, khususnya pada kompetensi dasar yang pertama.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Struktur Atom di kelas X SMA Negeri 7 Medan TA. 2013/2014?


(3)

5

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Struktur Atom di kelas X SMA Negeri 7 Medan TA. 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait di antaranya sebagai berikut.

1. Bagi Siswa, dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar dan keaktifan siswa dalam belajar, sebab siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran, dan merupakan kesempatan berharga karena mendapat pengalaman belajar dengan model pembelajaran yang baru.

2. Bagi Guru, dapat memberikan masukan sekaligus sebagai opsi model pembelajaran yang dapat dipakai untuk menyampaikan materi pembelajaran, agar dapat menerapkan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi.

3. Bagi Sekolah, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran di SMA Negeri 7 Medan.

4. Bagi Peneliti, dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran TGT, dan sekaligus sebagai bahan untuk melengkapi tugas akhir.

1.7 Definisi Operasional

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat berbentuk suatu perubahan tingkah laku pada diri siswa pada aspek kognitif yang dapat diukur dengan tes yang ditunjukkan dengan skor atau angka diberikan oleh guru.

Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus


(4)

6 ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping membutuhkan tanggung jawab, kerja sama, permainan, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Pada pelaksanaanya TGT dibagi menjadi 5 komponen yaitu; Penyajian kelas (presentasi), Kelompok (team), Game (permainan), Turnamen (pertandingan), dan Penghargaan kelompok (team recognise).

Belajar sambil bermain tidak selalu berakibat buruk pada prestasi belajar siswa. Karena dengan penggunaan metode ini melibatkan siswa aktif dalam belajar dan bermain bersama kelompoknya, sehingga memberikan kontribusi pada peningkatan motivasi belajar.

Struktur atom merupakan salah satu materi pelajaran kimia yang cukup banyak membutuhkan pemahaman konsep-konsep, mulai dari perkembangan model atom oleh para ahli, partikel dasar penyusun atom, nomor atom dan nomor massa, isotop, isobar dan isoton, sampai mengenai konsep konfigurasi elektron.


(5)

41 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan., (2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Gurning, Kasta., (2012), Pengaruh Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Dalam Model Kooperatif TGT di SMA N 1 Percut Sei Tuan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Ibrahim, Muslimin, dkk., (2000), Pembelajaran Kooperatif, University Press, Surabaya.

Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Lubis, Dewinta., (2010), Efektivitas Media Teka-Teki Silang (TTS) Pada Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Di SMP Prayatna T.A. 2008/2009, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Nasution, Khairun Nuri Hayumi., (2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournamen (TGT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada pokok Hidrokarbon Siswa Kelas X Semester Genap Di MAN 1 Medan TA 2011/2012. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

S. Johnson., (2005), 1001 Soal dan Pembahasan Kimia. Erlangga, Jakarta.

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Universitas Negeri Medan, Medan.

Silitonga, P.M., (2010), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.


(6)

42 Sri Rejeki, E., (2001), Meningkatkan Minat Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament, Jurnal Penelitian dan Pendidikan.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Sunarya, Yayan, dan Setiabudi, Agus., (2007), Mudah dan Aktif Belajar Kimia Untuk Kelas X. PT. Setia Purna Inves, Bandung.

Sutresna, Nana., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Grafindo Media Pratama, Bandung.

Suyanti, Retno Dwi., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Wismono, Jaka.,dkk, (2004), Kimia dan Kecakapan Hidup Untuk Kelas 1 SMA, Ganeca Exact, Jakarta.

Link Terkait:

http://arghobfisika.wordpress.com/2012/02/09/model-pembelajaran-teams-games-tournament-tgt-menggunakan-media-teka-teki-silang-dan-puzzle/

(di akses 23 Januari 2013; 3.40 PM)

http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/ (di akses 23 Januari 2013; 3.42 PM)

http://rizardian.blogspot.com/2012/11/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-teams-games-tournament.html (di akses 23 April 2013; 11.40 PM)

http://mi1kelayu.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-team-games-turnamen.html (di akses 24 april 2013; 12.39 AM)

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/02/hasil-belajar.html (di akses 23 April 2013; 11.43 PM)

http://www.tuanguru.com/2012/03/pembelajaran-team-games-tournament-tgt.html (di akses 24 april 2013; 12.40 AM)


Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI SMA NEGERI 12 MEDAN.

0 6 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMA N 1 LUMBAN JULU.

0 3 17