EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013.
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis
oleh
DINI ANGGRAENI 0805860
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i ABSTRAK
Anggraeni, Dini. 2013.Efektivitas Teknik Pembelajaran Two Stay Two Stray
dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Perancis Siswa Kelas XII Bahasa SMA Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi S1 FPBS UPI: Tidak diterbitkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) efektivitas teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis siswa kelas XII Bahasa SMAN 3 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013, (2) penerapan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan keterampillan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis, dan (3) tanggapan siswa mengenai teknik pembelajaran Two Stay Two Stray.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah praeksperimen dengan menggunakan desain penelitianone group pretest-posttest.Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakteristik kemampuan menulissiswa kelas XII Bahasa SMA Negeri 3 Cimahi yang berjumlah 28 orang siswa, sedangkan sampel penelitiannya berjumlah 20 orang siswa dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak.Untuk memperoleh data, digunakan instrumen berupa tes menulis karangan deskripsi bahasa Perancis, angket, dan studi pustaka. Dari hasil tes menulis karangan deskripsi siswa diperoleh nilai rata-rata prates sebesar 5,725 dan nilai rata-rata pascates sebesar 8,325, sehingga menunjukkan adanya selisih yang signifikan, yaitu sebesar 2,6.Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh nilai thitung sebesar 9,8, dan taraf signifikansi 1% dengan derajat
kebebasan (d.b) sebesar 19, maka diperoleh nilai ttabel sebesar 2,86. Maka dapat
disimpulkan bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (thitung>ttabel) sehingga
hipotesis kerja penelitian ini diterima dan membuktikan bahwa teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dianggap efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis siswa. Pada penerapannya siswa ditugaskan untuk membuat kalimat dari kosakata yang berbeda secara berkelompok yang terdiri dari empat orang setiap kelompoknya serta saling berbagi informasi dengan cara dua orang siswa bertamu (stray) dan dua orang lainnya tinggal (stay) di kelompoknya. Berdasarkan hasil angket siswa beranggapan bahwa teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis mereka.Peneliti merekomendasikan bagi pengajar bahasa Perancis untuk menggunakan teknik pembelajaran yang lebih variatif dan menyenangkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dapat dijadikanteknik pembelajaran alternatif yang dapat diterapkankan oleh siswa.
(3)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii Selain itu juga penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya.
(4)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi
DAFTAR ISI Abstrak ... i
Kata Pengantar ... ii
Ucapan Terima Kasih ... iii
Daftar Isi ... vi
Daftar Tabel ... x
Daftar Gambar ... xii
Daftar Lampiran ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 4
1.3Tujuan Penelitian ... 5
1.4Manfaat Penelitian ... 6
1.5Asumsi dan Hipotesis ... 6
1.5.1Asumsi ... 6
1.5.2Hipotesis ... 7
BAB II TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS 2.1Teknik Pembelajaran Two Stay Two Stray ... 8
2.1.1Pengertian Two Stay Two Stray ... 8
2.1.2Langkah-Langkah Penerapan Teknik Pembelajaran Two Stay Two Stray ... 9
2.1.3Kelebihan dan Kekurangan Teknik Pembelajaran Two Stay Two Stray ... 11
2.2Keterampilan Menulis Sebagai Salah Satu Aspek Keterampilan Berbahasa ... 12
(5)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii
2.2.1Pengertian Menulis ... 13
2.2.2Tujuan Menulis ... 15
2.2.3Manfaat Menulis ... 18
2.3Karangan ... 20
2.3.1Pengertian Karangan ... 20
2.3.2Jenis-Jenis Karangan ... 20
2.4Karangan Deskripsi ... 23
2.4.1Pengertian Karangan Deskripsi ... 23
2.4.2Ciri-Ciri Karangan Deskripsi ... 25
2.4.3Jenis-Jenis Karangan Deskripsi ... 27
2.4.4Pendekatan dalam Karangan Deskripsi ... 30
2.4.5Langkah-Langkah dalam Menulis Karangan Deskripsi ... 32
2.5Hubungan Antara Teknik Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Perancis ... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Metode dan Desain Penelitian ... 37
3.2Populasi dan Sampel Penelitian ... 38
3.2.1Populasi Penelitian ... 38
3.2.2Sampel Penelitian ... 39
3.3Variabel Penelitian ... 39
3.4Definisi Operasional ... 40
3.5Instrumen Penelitian ... 41
3.6Validitas dan Reliabilitas ... 43
3.6.1Validitas ... 43
3.6.2Reliabilitas ... 44
3.7Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.7.1Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.7.2Teknik Analisis Data ... 52
(6)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii
3.8.1Persiapan Pengumpulan Data ... 55
3.8.2Pelaksanaan Eksperimen ... 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1Deskripsi Data Penilaian ... 58
4.2Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 59
4.2.1Pelaksanaan Prates ... 59
4.2.2Pelaksanaan Perlakuan (Treatment) ... 60
4.2.3Pelaksanaan Pascates ... 62
4.3Analisis Data Tes Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Perancis dengan Menggunakan Teknik Pembelajaran Two Stay Two Stray ... 64
4.3.1Deskripsi Data Hasil Prates dan Pascates ... 64
4.4Analisis Perhitungan Nilai Rata-Rata Prates dan Nilai Rata-Rata Pascates ... 74
4.5Analisis Perhitungan Nilai Prates dan Pascates ... 76
4.6Derajat Kebebasan ... 79
4.7Pengujian Hipotesis ... 80
4.8Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 81
4.9Analisis Data Hasil Angket ... 82
4.9.1Kesan Para Siswa terhadap Mata Pelajaran Bahasa Perancis ... 82
4.9.2Pendapat dan Kesan Siswa terhadap Keterampilan Menulis ... 84
4.9.3Pengalaman Menulis Karangan Bahasa Perancis ... 84
4.9.4Pengetahuan Siswa terhadap Karangan Deskripsi ... 85
4.9.5Kesulitan yang Dihadapi Siswa ... 86
4.9.6Usaha dalam Menghadapi Kesulitan ... 88
4.9.7Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran Kooperatif ... 89
4.9.8Kesan Siswa tentang Teknik Pembelajaran Two Stay Two Stray .... 90
4.9.9Tanggapan Siswa tentang Teknik Pembelajaran Two Stay Two Stray ... 91
(7)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1Kesimpulan ... 92
5.2Rekomendasi ... 94
5.2.1Rekomendasi Kepada Pengajar ... 94
5.2.2Rekomendasi Untuk Siswa ... 94
5.2.3Rekomendasi Kepada Peneliti Lain ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 96 LAMPIRAN
(8)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dalam proses pembelajaran bahasa, baik itu bahasa ibu maupun bahasa asing, ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut kebanyakan orang mengartikan menulis sebagai kegiatan yang sulit dan tidak tahu tujuan dari menulis itu sendiri. Bahkan ada pula orang yang mengatakan bahwa dia tidak bisa menulis. Padahal menulis adalah keterampilan yang pada dasarnya sudah dimiliki oleh setiap orang, namun pertanyaannya bagaimana orang tersebut bisa mengembangkan keterampilan menulisnya itu dengan maksimal? Keterampilan menulis adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tulis menulis, sedangkan menulis itu sendiri adalah kegiatan penyampaian pesan, gagasan, ide, dan perasaan secara tertulis kepada orang lain.
Di sekolah ada berbagai hal yang menjadi alasan untuk para siswa tidak suka menulis, di antaranya yaitu : sulitnya mencari ide (apa yang akan dia tulis), menyusun ide-ide tersebut agar menjadi suatu kerangka karangan yang logis, mengungkapkan ide-ide tersebut dan menyajikannya dengan menggunakan ragam bahasa serta kaidah-kaidah menulis yang berlaku.
Dalam pembelajaran bahasa asing, salah satunya bahasa Perancis, siswa dituntut untuk dapat menulis dalam berbagai ragam tulisan atau karangan, namun
(9)
siswa mendapat kesulitan dalam menuangkan ide yang mereka miliki. Hal utama yang menjadi kesulitan siswa dalam menulis adalah karena kurangnya kosakata yang dimilikinya. Kosakata merupakan himpunan kata yang dimengerti seseorang untuk menyusun kalimat baru dan merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Alasan tersebut tentunya dialami seseorang ketika ingin menulis sesuatu, namun semua itu dapat dilalui oleh seseorang dengan cara melatih diri untuk menulis. Banyak yang dapat dilakukan seseorang untuk melatih keterampilan menulisnya, yaitu dengan cara menulis buku harian, resep masakan, puisi atau mungkin juga menulis cerita pendek dan mencobanya untuk dikirimkan ke media masa. Oleh karena itu menulis akan memberikan manfaat yang begitu besar untuk penulisnya itu sendiri. Penulis akan memiliki keberanian untuk menulis, mengungkapkan ide-ide dan inovasi terbaru, lebih kreatif dalam menemukan ide-ide, serta lebih terampil dalam menemukan informasi, menyusun data, mengolah dan menyajikannya dengan baik dan bermanfaat, khususnya untuk diri sendiri dan umumnya bagi masyarakat luas.
Meskipun menulis itu sendiri dapat berguna bagi seseorang, namun tidaklah mudah menumbuhkan dan meningkatkan minat seseorang untuk menulis, terutama siswa yang merupakan generasi penerus. Dalam hal ini, tidak lepas dari peran guru yang teramat penting dalam memotivasi para siswa untuk lebih tertarik menulis. Seorang guru seyogyanya bisa mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab rendahnya minat siswa untuk menulis, sehingga guru pun harus bisa lebih kreatif untuk memberikan materi menulis dengan cara-cara penyampaian yang membuat siswa lebih tertarik dalam hal menulis. Sekaitan dengan menulis,
(10)
begitu banyak teknik-teknik pembelajaran yang dapat digunakan, salah satunya teknik pembelajaran Two Stay Two Stray yang termasuk dalam pembelajaran kooperatif (cooperative learning).
Dalam teknik pembelajaran ini, para siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok berjumlah empat orang. Setiap kelompok akan diberikan daftar kosakata yang berbeda. Selanjutnya, setiap kelompok mendiskusikan kosakata tersebut. Kemudian, dua orang dari kelompok akan tetap di kelompoknya untuk memberikan informasi kepada kelompok lain (stay) dan dua orang lainnya bertamu ke kelompok lain untuk mendapatkan informasi (stray). Setelah mendapatkan informasi, dua orang siswa yang bertamu kembali kepada kelompoknya masing-masing dan memberitahukan informasi yang didapatnya. Dengan teknik pembelajaran ini siswa akan mendapatkan banyak kosakata, sehingga dapat membantu siswa juga untuk menulis karangan, salah satunya karangan deskripsi bahasa Perancis.
Teknik pembelajaran Two Stay Two Stray ini sebelumnya telah menjadi teknik pembelajaran yang digunakan dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Fairina Fitriani (2009) dengan judul skripsinya “Efektivitas Teknik Permainan “Dua Tinggal Dua Tamu” dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dianggap efektif digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa kelas X SMKN 1 Bandung Jurusan Usaha Jasa Pariwisata. Selain Fairina, ada juga yang telah menggunakan teknik pembelajaran ini dalam penelitiannya, yaitu Dyan Handayani (2010) dengan judul “Penggunaan Teknik
(11)
Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis”. Dari hasil penelitiannya juga terbukti bahwa teknik pembelajaran Two Stay Two Stray efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Perancis pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 17 Jakarta Barat Tahun Ajaran 2009/2010.
Melihat dari fakta yang ada yaitu rendahnya minat siswa dalam menulis, asumsi-asumsi di masyarakat yang meyakini sulitnya menulis, dan adanya teknik pembelajaran yang cukup menarik untuk diterapkan serta adanya peneliti-peneliti sebelumnya yang menggunakan teknik pembelajaran ini, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas teknik pembelajaran Two Stay
Two Stray untuk mempermudah siswa dalam menulis, khususnya menulis
karangan deskripsi dalam bahasa Perancis. Maka penelitian ini diberi judul Efektivitas Teknik Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Perancis Siswa Kelas XII Bahasa SMA Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.
1.2Rumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apakah teknik pembelajaran Two Stay Two Stray efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis siswa kelas XII Bahasa SMA Negeri 3 Cimahi?
(12)
2. Bagaimanakah penerapan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis siswa kelas XII Bahasa SMA Negeri 3 Cimahi?
3. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini di antaranya adalah untuk :
1. mengukur efektivitas teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis siswa kelas XII Bahasa SMA Negeri 3 Cimahi ;
2. menginformasikan penerapan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis siswa kelas XII Bahasa SMA Negeri 3 Cimahi ;
3. menginformasikan tanggapan siswa terhadap teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis.
(13)
1.4Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan akan membawa manfaat, khususnya bagi peneliti sendiri, umumnya bagi pengajar dan siswa. Secara jelas dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan pembelajaran yang dapat dijadikan bekal bagi peneliti sebagai calon tenaga pengajar bahasa Perancis.
2. Bagi pengajar
Penelitian ini dapat menjadi bahan acuan maupun bahan referensi lain mengenai teknik pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan dalam rangka meningkatkan keterampilan menulis bahasa Perancis siswa.
3. Bagi siswa
Dengan diadakannya penelitian ini, siswa akan mendapatkan pengalaman belajar dengan menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam menulis karangan deskripsi Bahasa Perancis dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
1.5Asumsi dan Hipotesis 1.5.1 Asumsi
Asumsi atau anggapan dasar menurut Arikunto (2006 : 68) merupakan “suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas”.
(14)
Adapun asumsi atau anggapan dasar dalam penelitian ini adalah :
1. Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar yang mempelajari suatu bahasa, termasuk bahasa Perancis 2. Two Stay Two Stray merupakan salah satu teknik dalam pembelajaran
kooperatif yang sering diterapkan di ruang kelas
1.5.2 Hipotesis
Menurut Hasan (2010 : 31), “hipotesis merupakan pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji secara empiris”. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu teknik pembelajaran Two Stay Two Stray efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis.
(15)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 37 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah atau dianalisis. (Asmani, 2011: 40).
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Sugiyono (2008 : 107) menjelaskan bahwa “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”. Dalam metode penelitian eksperimen ini terdapat beberapa bentuk desain eksperimen, penelitian ini menggunakan pre-experimental design. Desain ini terdiri dari beberapa macam salah satunya adalah one group pretest – posttest design yang akan digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dengan menggunakan desain one group pretest – posttest hanya dilakukan pada satu kelas saja sebagai kelas eksperimen tanpa kelas pembanding atau kelas kontrol.
Dalam pelaksanaannya, peneliti akan memberikan tes awal (pretest) berupa menulis karangan deskripsi bahasa Perancis kepada siswa di kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan (treatment). Teknik pembelajaran Two Stay Two Stray merupakan perlakuan yang diberikan saat pembelajaran berlangsung setelah
(16)
diberikannya tes awal. Kemudian di kelas eksperimen tersebut, peneliti memberikan tes akhir (posttest) dengan tes yang sama dengan prates. Untuk lebih jelasnya desain penelitian ini tergambar sebagai berikut :
Tabel 3.1
Desain penelitian one group pretest – posttest
Kelas Prates Perlakuan Pascates
Eksperimen X1 Y X2
Keterangan :
X1 : tes awal menulis karangan deskripsi sebelum mendapat perlakuan.
X2 : tes akhir menulis karangan deskripsi sesudah mendapatkan perlakuan.
Y : perlakuan berupa penerapan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi bahasa Perancis tingkat dasar.
3.2Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2008 : 297) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
(17)
kesimpulan”. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karakteristik kemampuan menulis siswa kelas XII SMA Negeri 3 Cimahi yang mempelajari bahasa Perancis yaitu 100 orang siswa.
3.2.2 Sampel Penelitian
“Sampel adalah sebagian dari populasi” (Sugiyono, 2008 : 297). Berdasarkan definisi tersebut, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 20 orang siswa kelas XII Bahasa SMA Negeri 3 Cimahi yang mempelajari bahasa Perancis. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random atau acak.
3.3Variabel Penelitian
Menurut Hasan (2010 : 12-13) “variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinium. Nilai variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata”. Sementara itu, Arikunto (2006 : 118) mengemukakan bahwa “variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
(18)
Variabel berdasarkan hubungannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah teknik pembelajaran Two Stay Two Stray.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain, namun suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Jadi yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis.
3.4Definisi Operasional
Kountur (2007) dalam situs http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2176584-pengertian-definisi-operasional/#ixzz22iLPsQWk berpendapat bahwa “definisi operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Definisi operasional ini memberikan informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel yang akan diteliti”.
Adapun beberapa penjelasan dari istilah yang menjadi dasar penulisan atau penyusunan judul penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) merupakan teknik pembelajaran
(19)
informasi dengan kelompok lainnya. Hal ini dilakukan dengan cara saling mengunjungi atau bertamu antar kelompok untuk berbagi informasi. Spencer Kagan dalam Huda (2012: 140)
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dan yang menjadi informasi dalam teknik pembelajaran ini adalah kumpulan kosakata yang berbeda setiap kelompoknya.
2. Menulis merupakan keterampilan membuat tulisan sesuai kaidah-kaidah yang berlaku. Dalam penelitian ini keterampilan menulis bagi siswa pemula yang mempelajari bahasa Perancis dengan tingkat kemampuan DELF A1 CECRL (Kerangka Acuan Eropa Keterampilan Berbahasa Perancis).
3. Karangan deskripsi adalah sebuah karangan yang bertujuan menggambarkan sejelas-jelasnya suatu objek. Penulis seolah-olah berada di tempat itu sehingga ia dapat melihat dan mendengar sendiri segala hal yang ada di tempat itu. Syamsuddin A.R et al. (2007 : 30-31).
Karangan deskripsi dalam penelitian ini adalah karangan deskripsi bahasa Perancis tingkat dasar.
3.5Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. (Arikunto, 2006 : 149). Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
(20)
1. Tes
Arikunto (2006 : 150) mengemukakan bahwa “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.
Dalam penelitian ini tes yang digunakan yaitu tes menulis karangan deskripsi bahasa Perancis. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu berupa prates dan pascates. Hal ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dengan melihat dari hasil tes tersebut.
2. Angket
Menurut Asmani (2011 : 123), “angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”.
Arikunto (2006 : 151) juga berpendapat bahwa “ kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi, atau hal-hal yang ia ketahui”.
Berdasarkan cara menjawab, angket atau kuesioner dibedakan menjadi dua, di antaranya :
1. Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
(21)
2. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Berdasarkan bentuknya kuesioner ada empat yaitu :
1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup.
2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
3. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.
4. Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
3.6Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Validitas
Hasan (2010 : 15) berpendapat bahwa “validitas berarti kesucian alat ukur dengan apa yang hendak diukur, artinya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Maka validitas adalah seberapa jauh alat dapat mengukur hal atau subjek yang ingin diukur”.
Begitu pula menurut Arikunto (2006 : 168) “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument”.
(22)
Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Dalam penelitian ini yang menjadi alat ukurnya yaitu tes menulis karangan deskripsi bahasa Perancis. Tes ini digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur kemampuan menulis siswa. Namun peneliti juga menggunakan bantuan dari dosen penimbang ahli (expert judgment), untuk mengetahui kesesuaian atau kecocokan antara instrument penelitian, yang berupa tes, hand out, dan angket dengan kemampuan menulis sebagai pokok pengukurannya.
3.6.2 Reliabilitas
Hasan (2011 : 15) juga berpendapat bahwa “reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Realibitas adalah seberapa jauh konsistensi alat ukur untuk dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal dan subjek yang sama”
Menurut penjelasan tersebut, maka tes yang merupakan alat ukur kemampuan menulis dalam penelitian ini, harus bersifat ajeg, konsisten, tidak berubah-ubah, dan dapat dipercaya pada kenyataannya ketika tesnya diulangi.
3.7Teknik Pengumpulan Data 3.7.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang mendukung penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai berikut.
(23)
1. Tes
Peneliti memberikan dua kali tes tulis, yaitu prates dan pascates. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi bahasa Perancis sebelum dan sesudah treatment (perlakuan) yang diberikan pada proses belajar mengajar (PBM).
Pada saat prates siswa diperintahkan untuk menulis karangan deskripsi bahasa Perancis. Setelah prates dilaksanakan selanjutnya peneliti memberikan perlakuan yang berupa teknik pembelajaran Two Stay Two Stray. Pada pelaksanaannya, siswa akan diberikan beberapa kosakata atau kata kunci untuk mempermudah mereka menulis karangan deskripsi bahasa Perancis. Selanjutnya, dilakukan pascates berupa perintah untuk siswa membuat karangan deskripsi bahasa Perancis kembali yang temanya masih sama dengan prates sebelumnya dan berhubungan juga dengan perlakuan yang diberikan.
Tagliante (2005 : 70) menjelaskan kategori penilaian menulis karangan berdasarkan tingkatannya, yaitu sebagai berikut.
Compréhension de la consigne (pemahaman perintah yang
diberikan) ;
Performance globale (organisasi karangan) ;
Structures simples correctes (penggunaan struktur kalimat sederhana yang benar) ;
Lexique approprié (décrire, domaine privé) (penggunaan istilah yang sesuai) ;
Présence d’articulateurs très simples, comme « et » et « mais » (penggunaan kata sambung yang sangat sederhana seperti “dan” dan “tapi”)
Kategori penilaian yang dipaparkan oleh Tagliante akan dijelaskan secara detail seperti pada tabel di bawah ini :
(24)
Tabel 3.2
Format Penilaian Tes Menullis Karangan Deskripsi
No Kriteria Penilaian Skor atau Nilai
1 Pemahaman perintah yang diberikan 0 0,5 1 1,5 2
2 Organisasi karangan 0 0,5 1 1,5 2
3 Struktur kalimat sederhana yang benar 0 0,5 1 1,5 2 4 Penggunaan istilah yang sesuai 0 0,5 1 1,5 2 5 Penggunaan kata sambung yang sangat
sederhana seperti “dan” dan “tapi”
0 0,5 1 1,5 2
Format penilaian tersebut di paparkan seperti tabel di bawah ini :
Tabel 3.3
Aspek Penilaian Tes Menullis Karangan Deskripsi
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor Skor Max
1 Kepatuhan terhadap perintah yang diberikan
1. Isi karangan sangat
sesuai dengan tema 2 2 2. Isi karangan sesuai
dengan tema, walaupun ada sedikit hal-hal yang kurang pas tetapi tidak berpengaruh
1,5
3. Isi karangan cukup sesuai dengan tema 1 4. Isi karangan kurang
(25)
5. Isi karangan tidak sesuai dengan tema 0 2 Organisasi karangan 1. Semua berkaitan antara
isi dan kalimat 2
2 2. Satu kesalahan yang tidak
berkaitan antara isi dan kalimat
1,5
3. Dua atau tiga kesalahan yang tidak berkaitan antara isi dan kalimat
1
4. Empat kesalahan atau lebih yang tidak berkaitan antara isi dan kalimat
0,5
5. Tidak ada yang berkatan antara isi dan kalimat 0 3 Struktuk kalimat sederhana
yang benar
1. Tidak ada satupun struktur kalimat yang salah
2
2 2. Ada sedikit kesalahan
struktur kalimat dan hal tersebut nampaknya terjadi karena tidak cermat
1,5
3. Ada beberapa kesalahan struktur kalimat, tetapi secara garis besar masih dianggap baik.
1
4. Ada banyak kesalahan struktur kalimat yang menunjukkan kurangnya penguasaan kosakata.
0,5
5. Ada sangat banyak kesalahan struktur 0
(26)
kalimat baik itu karena tidak menguasai tata bahasa (grammaire)
maupun karena ketidakhati-hatian. 4 Penggunaan istilah yang
sesuai
1. Pemakaian istilah sangat tepat dan beragam 2
2 2. Pemakaian istilah sangat
tepat tapi tidak beragam 1,5 3. Beberapa pemakaian
istilah kurang tepat tapi tidak mengganggu pemahaman
1
4. Beberapa pemakaian istilah tidak tepat dan mengganggu pemahaman
0,5
5. Pengarang memiliki sedikit pembendaharaan kata, dan tidak memakai istilah yang seharusnya dipakai, selain itu juga terdapat istilah yang tidak tepat
0
5 Penggunaan kata sambung yang sederhana seperti “dan”
dan “tapi”
1. Tidak ada kesalahan penggunaan kata sambung dan beragam
2
2 2. Ada sedikit kesalahan
penggunaan kata sambung dan beragam
1,5
3. Ada sedikit kesalahan pemakaian kata sambung dan tidak beragam
(27)
4. Ada banyak kesalahan pemakaian kata sambung dan tidak beragam
0,5
5. Ada banyak kesalahan pemakaian kata sambung dan mengganggu pemahaman.
0
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Dengan kata lain, peneliti mengamati aktivitas siswa selama di kelas dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis siswa.
Hal-hal yang diamati terhadap aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung yaitu sebagai berikut.
a. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran. b. Perilaku siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran.
Berikut adalah lembar observasi aktivitas siswa.
Tabel 3.4
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek dan Kriteria Penilaian Jumlah Siswa (%) Ket 1 Siswa menyimak penjelasan guru
(28)
3 Siswa aktif berbagi informasi dengan menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray
4 Siswa aktif mengemukakan pendapat 5 Siswa mengerjakan tugas
6 Siswa yang berprilaku tidak sesuai dengan kegiatan pembelajaran
3. Angket
Melalui angket, peneliti akan mengetahui sejauh mana efektivitas teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden.
Angket ini berupa daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis yang disebarkan pada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Angket ini berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup dan terbuka untuk mengetahui informasi mengenai minat siswa dalam menulis karangan deskripsi bahasa Perancis, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis, serta tanggapan siswa terhadap teknik pembelajaran Two Stay Two Stray. Jumlah pertanyaan yang terdapat dalam angket penelitian ini sebanyak 17 pertanyaan dengan kategori pertanyaan sebagai berikut.
(29)
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Angket
No Aspek yang diamati Nomor
Pertanyaan
Jumlah Pertanyaan
Persentase (%) 1. Kesan para siswa terhadap mata
pelajaran bahasa Perancis 1,2,3 3 17,66% 2. Pendapat dan kesan tentang
keterampilan menulis 4, 5 2 11,76%
3. Pengalaman menulis karangan
bahasa Perancis 6, 8 2 11,76%
4. Pengetahuan siswa tentang
karangan deskripsi 7 1 5,89%
5. Kesulitan yang dihadapi siswa 9, 10 2 11,76% 6. Usaha dalam menghadapi
kesulitan 11 1 5,89%
7. Tanggapan siswa terhadap
teknik pembelajaran kooperatif 12, 13 2 11,76% 8. Kesan siswa tentang teknik
pembelajaran Two Stay Two Stray
14, 15 2 11,76%
9. Tanggapan dan saran 16, 17 2 11,76%
Total 17 100%
4. Studi Pustaka
Studi pustaka digunakan untuk memperoleh data-data teoretis yang diperlukan untuk menunjang penelitian. Studi pustaka ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan sebagainya yang berhubungan dengan penelitian ini. Peneliti menggunakan teknik studi pustaka dalam pengumpulan data yang relevan dengan keterampilan menulis deskripsi dan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray.
(30)
3.7.2 Teknik Analisis Data
Untuk mengolah data yang telah diperoleh melalui tes dan angket, peneliti menggunakan teknik analisis data sebagai berikut.
1. Tes
a) Mencari nilai rata-rata (mean) prates ( )
= �
Keterangan :
: nilai rata-rata prates
: jumlah keseluruhan nilai prates (X)
� : jumlah data (peserta prates) b) Mencari nilai rata-rata pascates ( )
= �
Keterangan :
: nilai rata-rata pascates
: jumlah keseluruhan nilai pascates (Y)
(31)
c) Menghitung taraf signifikansi perbedaan dua mean dengan cara menghitung nilat thitung dengan rumus :
�
= � 2� −1Keterangan : d : Y-X
Md : mean dari selisih pascates dengan prates
2� : jumlah kuadrat deviasi
� : jumlah sampel
�� : derajat kebebasan (ditentukan dengan N – 1)
Arikunto (2006 : 86)
d) Mean deviasi prates dan pascates
Md = �
�
e) Deviasi subjek Xd = d – Md
f) Untuk mencari hasil dari penelitian ini, maka hipotesis operasional/nol (H0) dan hipotesis penelitian/kerja (Hk) harus diuji, yaitu :
Hk : terdapat perbedaan signifikansi antara nilai prates dan pascates
H0 : tidak terdapat perbedaan signifikansi antara nilai prates dan pascates
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Hk diterima apabila thitung > t-tabel
(32)
2. Angket
Untuk menganalisis hasil dari data angket, maka rumus yang digunakan : �
x 100%
Keterangan :
F : frekuensi jawaban dari responden N : jumlah responden
% : persentase jawaban setiap responden
Menurut Ali (1982 : 184) untuk mengetahui interpretasi perhitungan persentase dalam angket tersebut maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.6
Interpretasi Perhitungan Persentase dalam Angket Besar Persentase Interpretasi
0% Tidak seorangpun menjawab
1-5% Hampir tidak ada yang menjawab
6-25% Sebagian kecil menjawab
26-49% Hampir setengahnya menjawab
50% Setengahnya menjawab
51-75% Lebih dari setengahnya menjawab
76-95% Sebagian besar menjawab
96-99% Hampir seluruhnya menjawab
(33)
3.8Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua tahapan, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan sebagai berikut.
3.8.1 Persiapan Pengumpulan Data
Dalam tahap ini ada beberapa langkah yang dilakukan peneliti sebelum melakukan kegiatan penelitian di lapangan secara langsung, yaitu :
1) Studi pustaka, untuk mengumpulkan informasi dalam merumuskan masalah penelitian.
2) Membuat proposal penelitian yang menggambarkan sebagian besar tentang penlitian yang akan dilakukan.
3) Mengajukan proposal penelitian yang telah diujikan pada seminar proposal yang selanjutnya proposal tersebut disahkan dengan keluarnya Surat Keputusan Dekan FPBS UPI tentang pengesahan judul skripsi dan penunjukkan Dosen Pembimbing I dan II.
4) Menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari hand out, angket, dan tes, serta menyusun kosakata yang akan digunakan dalam treatment untuk membantu dalam menulis karangan deskripsi bahasa Perancis.
5) Mengkonsultasikan instrumen penelitian serta menguji validitas dan realibitas instrumen tersebut kepada dosen penimbang ahli.
(34)
3.8.2 Pelaksanaan Eksperimen
Pada tahap pelaksanaan eksperimen mengenai efektivitas teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis ini akan dilaksanakan kurang lebih selama 2 minggu, dengan penjelasan sebagai berikut.
1. Prates
Pada tahap prates dilaksanakan pada awal pertemuan di SMA Negeri 3 Cimahi. Di awal pertemuan ini siswa diberikan tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum diberikan perlakuan. Instrumen yang digunakan berupa lembar tes kemampuan menulis berbentuk uraian bebas.
2. Perlakuan
Tahap perlakuan ini dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya yaitu pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 1x45 menit. Peneliti memberikan perlakuan dengan menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dengan langkah-langkah yang telah di rancang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya.
3. Pascates
Untuk tes akhirnya (posttest) dilaksanakan pada hari yang sama dengan tahap perlakuan dan berlangsung 1x45 menit selanjutnya saat pembelajaran. Pascates ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis karangan deskripsi siswa setelah diberikan perlakuan, serta untuk mengetahui efektivitas teknik
(35)
pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa. Instrument yang digunakan masih sama dengan instrumen yang diberikan saat prates.
Selain itu juga peneliti memberikan angket pada siswa yang bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai minat siswa dalam menulis karangan deskripsi bahasa Perancis, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis mereka, serta tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Two Stay Two Stray.
(36)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 92 BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data yang telah diolah pada bab sebelumnya. Dari hasil analisis data tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa nilai rata-rata prates siswa kelas XII Bahasa yang menjadi sampel penelitian ini sebelum menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray sebesar 5,725. Sedangkan setelah siswa mendapatkan perlakuan (treatment), nilai rata-rata pascates siswa meningkat yaitu sebesar 8,325. Jadi, dapat dilihat bahwa adanya kenaikan nilai rata-rata siswa setelah mendapatkan perlakuan (treatment), kenaikan tersebut dapat dilihat dari selisih nilai rata-rata prates (5,725) dan nilai rata-rata pascates (8,325) yaitu sebesar 2,6 poin.
Selain itu juga diperoleh nilai thitung adalah sebesar 9,8. Taraf signifikansi yang
digunakan adalah taraf signifikansi 1% dengan derajat kebebasan (d.b) sebesar 19, maka nilai ttabel yaitu sebesar 2,86 yang berarti bahwa nilai thitung lebih besar
daripada nilai ttabel (thitung > ttabel). Jadi hipotesis dalam penelitian ini dapat
diterima, artinya teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dapat digunakan sebagai teknik pembelajaran alternatif dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis.
(37)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penerapan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan bahasa Perancis siswa. Hal ini didukung oleh adanya kenaikan nilai rata-rata pascates siswa seperti yang telah dijelaskan sebelumya. Selain itu juga, teknik pembelajaran Two Stay Two Stray ini mengutamakan kerja sama antarkelompok karena masing-masing kelompok diharuskan berdiskusi dan mengerjakan tugas yang diberikan. Dalam hal ini tugas siswa adalah membuat kalimat dari kosakata yang diberikan dan kosakata masing-masing kelompok berbeda. Selain itu juga siswa ditugaskan untuk saling berbagi informasi yang dimiliki setiap kelompok dengan cara dua orang dari setiap kelompok saling bertamu (stray) dan dua orang lainnya tetap tinggal (stay) di kelompoknya untuk membagikan informasi yang dimiliki. Pada pembelajaran ini kosakata adalah informasi yang harus dibagikan kepada kelompok lainnya. Sehingga setiap siswa mendapatkan banyak kosakata bahasa Perancis. Dengan banyaknya kosakata yang dimiliki siswa maka akan memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi bahasa Perancis. Selama pelaksanaan teknik pembelajaran ini siswa juga terlihat antusias.
Berdasarkan hasil angket, sebagian siswa merasa perlu adanya teknik pembelajaran yang lebih menyenangkan dalam proses pembelajaran menulis karangan deskripsi bahasa Perancis. Setelah siswa belajar dengan menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa menyukai teknik pembelajaran tersebut dan mereka berpendapat bahwa teknik pembelajaran ini dapat membantu mereka dalam menulis karangan deskripsi
(38)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahasa Perancis, serta seluruh siswa beranggapan bahwa kemampuan menulisnya meningkat setelah menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray.
Dengan demikian, penggunaan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi bahasa Perancis efektif meningkatkan memampuan menulis siswa.
5.2Rekomendasi
5.2.1Rekomendasi Kepada Pengajar
Peneliti merekomendasikan kepada pengajar bahasa Perancis, agar dapat menggunakan teknik pembelajaran yang menyenangkan. Teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dapat menjadi alternative pilihan bagi para pengajar dalam menyampaikan materi pelajaran. Teknik tersebut diharapkan akan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan.
5.2.2Rekomendasi Untuk Siswa
1. Siswa harus lebih banyak berlatih menulis karangan terutama menulis karangan deskripsi dalam bahasa Perancis.
2. Siswa harus banyak membaca karangan-karangan deskripsi dalam bahasa Perancis untuk memperkaya kosakata dan meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dalam bahasa Perancis.
(39)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Siswa dapat menggunakan teknik pembelajaran yang menarik seperti teknik pembelajaran Two Stay Two Stray yang dapat meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa Perancis.
5.2.3Rekomendasi Kepada Peneliti Lain
Penelitian ini adalah penelitian pertama yang peneliti lakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dalam bahasa Perancis siswa kelas XII Bahasa. Peneliti berharap agar penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang sama. Dengan demikian, peneliti ingin merekomendasikan kepada peneliti berikutnya bahwa penggunaan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dapat membantu penyampaian materi pembelajaran. Namun, peneliti juga harus menyesuaikan materi yang aka disampaikan dengan teknik pembelajaran yang ingin diterapkkan, seperti dalam penelitian ini, teknik pembelajaran Two Stay Two Stray digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dalam bahasa Perancis.
(1)
3.8.2 Pelaksanaan Eksperimen
Pada tahap pelaksanaan eksperimen mengenai efektivitas teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis ini akan dilaksanakan kurang lebih selama 2 minggu, dengan penjelasan sebagai berikut.
1. Prates
Pada tahap prates dilaksanakan pada awal pertemuan di SMA Negeri 3 Cimahi. Di awal pertemuan ini siswa diberikan tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum diberikan perlakuan. Instrumen yang digunakan berupa lembar tes kemampuan menulis berbentuk uraian bebas.
2. Perlakuan
Tahap perlakuan ini dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya yaitu pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 1x45 menit. Peneliti memberikan perlakuan dengan menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dengan langkah-langkah yang telah di rancang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya.
3. Pascates
Untuk tes akhirnya (posttest) dilaksanakan pada hari yang sama dengan tahap perlakuan dan berlangsung 1x45 menit selanjutnya saat pembelajaran. Pascates ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis karangan deskripsi siswa setelah diberikan perlakuan, serta untuk mengetahui efektivitas teknik
(2)
57
pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa. Instrument yang digunakan masih sama dengan instrumen yang diberikan saat prates.
Selain itu juga peneliti memberikan angket pada siswa yang bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai minat siswa dalam menulis karangan deskripsi bahasa Perancis, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis mereka, serta tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Two Stay Two Stray.
(3)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 92
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data yang telah diolah pada bab sebelumnya. Dari hasil analisis data tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa nilai rata-rata prates siswa kelas XII Bahasa yang menjadi sampel penelitian ini sebelum menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray sebesar 5,725. Sedangkan setelah siswa mendapatkan perlakuan (treatment), nilai rata-rata pascates siswa meningkat yaitu sebesar 8,325. Jadi, dapat dilihat bahwa adanya kenaikan nilai rata-rata siswa setelah mendapatkan perlakuan (treatment), kenaikan tersebut dapat dilihat dari selisih nilai rata-rata prates (5,725) dan nilai rata-rata pascates (8,325) yaitu sebesar 2,6 poin.
Selain itu juga diperoleh nilai thitung adalah sebesar 9,8. Taraf signifikansi yang digunakan adalah taraf signifikansi 1% dengan derajat kebebasan (d.b) sebesar 19, maka nilai ttabel yaitu sebesar 2,86 yang berarti bahwa nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel (thitung > ttabel). Jadi hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, artinya teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dapat digunakan sebagai teknik pembelajaran alternatif dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis.
(4)
93
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penerapan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan bahasa Perancis siswa. Hal ini didukung oleh adanya kenaikan nilai rata-rata pascates siswa seperti yang telah dijelaskan sebelumya. Selain itu juga, teknik pembelajaran Two Stay Two Stray ini mengutamakan kerja sama antarkelompok karena masing-masing kelompok diharuskan berdiskusi dan mengerjakan tugas yang diberikan. Dalam hal ini tugas siswa adalah membuat kalimat dari kosakata yang diberikan dan kosakata masing-masing kelompok berbeda. Selain itu juga siswa ditugaskan untuk saling berbagi informasi yang dimiliki setiap kelompok dengan cara dua orang dari setiap kelompok saling bertamu (stray) dan dua orang lainnya tetap tinggal (stay) di kelompoknya untuk membagikan informasi yang dimiliki. Pada pembelajaran ini kosakata adalah informasi yang harus dibagikan kepada kelompok lainnya. Sehingga setiap siswa mendapatkan banyak kosakata bahasa Perancis. Dengan banyaknya kosakata yang dimiliki siswa maka akan memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi bahasa Perancis. Selama pelaksanaan teknik pembelajaran ini siswa juga terlihat antusias.
Berdasarkan hasil angket, sebagian siswa merasa perlu adanya teknik pembelajaran yang lebih menyenangkan dalam proses pembelajaran menulis karangan deskripsi bahasa Perancis. Setelah siswa belajar dengan menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa menyukai teknik pembelajaran tersebut dan mereka berpendapat bahwa teknik pembelajaran ini dapat membantu mereka dalam menulis karangan deskripsi
(5)
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahasa Perancis, serta seluruh siswa beranggapan bahwa kemampuan menulisnya meningkat setelah menggunakan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray.
Dengan demikian, penggunaan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi bahasa Perancis efektif meningkatkan memampuan menulis siswa.
5.2Rekomendasi
5.2.1Rekomendasi Kepada Pengajar
Peneliti merekomendasikan kepada pengajar bahasa Perancis, agar dapat menggunakan teknik pembelajaran yang menyenangkan. Teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dapat menjadi alternative pilihan bagi para pengajar dalam menyampaikan materi pelajaran. Teknik tersebut diharapkan akan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan.
5.2.2Rekomendasi Untuk Siswa
1. Siswa harus lebih banyak berlatih menulis karangan terutama menulis karangan deskripsi dalam bahasa Perancis.
2. Siswa harus banyak membaca karangan-karangan deskripsi dalam bahasa Perancis untuk memperkaya kosakata dan meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dalam bahasa Perancis.
(6)
95
Dini Anggraeni, 2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII BAHASA SMA NEGERI 3 CIMAHI TAHUN AJARAN 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Siswa dapat menggunakan teknik pembelajaran yang menarik seperti teknik pembelajaran Two Stay Two Stray yang dapat meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa Perancis.
5.2.3Rekomendasi Kepada Peneliti Lain
Penelitian ini adalah penelitian pertama yang peneliti lakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dalam bahasa Perancis siswa kelas XII Bahasa. Peneliti berharap agar penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang sama. Dengan demikian, peneliti ingin merekomendasikan kepada peneliti berikutnya bahwa penggunaan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray dapat membantu penyampaian materi pembelajaran. Namun, peneliti juga harus menyesuaikan materi yang aka disampaikan dengan teknik pembelajaran yang ingin diterapkkan, seperti dalam penelitian ini, teknik pembelajaran Two Stay Two Stray digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dalam bahasa Perancis.