Studi Deskriptif Mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Cleaner ISS di UNiversitas "X" Bandung.
vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada cleaner ISS di Universitas “X” Bandung. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat OCB pada cleaner ISS di Universitas “X” Bandung yang ditinjau dari kelima dimensinya, yaitu altruism, conscientiousness, sportmanship, courtesy, dan civic virtue.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survei, dan alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti dari alat ukur Organizational Citizenship Behavior dari Podsakoff, MacKenzie, Moorman, dan Fetter dalam Organ, 2006. Kuesioner terdiri dari 70 item, setelah validasi menjadi 54 item dengan nilai validasi berkisar antara 0,300 -0,727 dan nilai reliabilitas 0,733. Dalam penelitian ini seluruh populasi menjadi responden. Jumlah responden adalah 43 orang.
Berdasarkan hasil pengolahan data ,tingkat Organizational Citizenship Behavior pada cleaner ISS di Universitas “X” Bandung yang tinggi sebanyak 22 cleaner (51%) , sedangkan yang memiliki tingkat rendah sebanyak 21 cleaner (49%). OCB dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari morale (satisfaction, fairness, affective commitment, leader consideration) dan personality. Faktor eksternal terdiri dari karakteristik tugas (task outonomy, task significance, task feedback, task identity, task variety, task interdependence), karakteristik kelompok, karakteristik organisasi, dan perilaku kepemimpinan. Peneliti mengajukan saran bagi Team Leader ISS di Universitas ”X” untuk lebih terbuka terhadap masukan-masukan dari para cleaner, agar dapat meningkatkan persepsi cleaner bahwa atasan memiliki kepedulian terhadap karyawan yang akhirnya dapat meningkatkan OCB cleaner.
(2)
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The study was conducted to determine the level of Organizational Citizenship Behavior (OCB) on the ISS cleaners at the University "X" Bandung. The aims and objectives of this study was to gain insight about the level of OCB on the ISS cleaners at the University "X" Bandung that seen from the fifth dimension, namely: altruism, conscientiousness, sportsmanship, courtesy, and civic virtue.
The research method used is descriptive method with survey techniques, and a tool of measurement used is a questionnaire that was adapted and modified by the researchers of the Organizational Citizenship Behaviour (OCB) of Podsakoff, MacKenzie, Moorman and Fetter in Organ, 2006. The questionnaire consists of 70 items, after validation of the 54 items with values ranging from 0,300 - 0,727 validation and reliability value of 0.733. In this study population of all respondents. The number of respondents is 43 people.
Based on the results of data processing, Organizational Citizenship Behavior on the ISS cleaners at the University "X" Bandung with High levels of 22 respondents (51%), while those with low levels of 21 respondents (49%). OCB is influenced by internal and external factors. Internal factors consist of morale (satisfaction, fairness, affective commitment, and leader consideration) and personality. External factors consist of the characteristics of the task (task outonomy, task significance, task feedback, task identity, task variety, task interdependence), group characteristics, organizational characteristics, and leadership behaviors. Researchers propose suggestions for the Team Leader ISS at the University 'X' to be more open to the contributions of the cleaner, cleaner in order to increase the perception that supervisors have the concern by employees that ultimately can increase cleaner OCB.
(3)
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR ORISINALITAS iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI viii
DAFTAR BAGAN xii DAFTAR TABEL xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 12
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 12
1.3.1 Maksud Penelitian ……….. 12
1.3.2 Tujuan Penelitian ……….. 12
1.4 Kegunaan Penelitian ………... 12
1.4.1 Kegunaan Teoritis ……….. 12
1.4.2 Kegunaan Praktis ……… 13
1.5 Kerangka Pemikiran ... 13
(4)
ix Universitas Kristen Maranatha
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 28
2.1 Organisasi ……… 28
2.2 Organizational Citizenship Behavior (OCB……….………….. 29
2.2.1 Pengertian OCB ……….... 29
2.2.2 Dimensi OCB ………. 30
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mendasari Munculnya OCB……….. 31
2.2.4 Pengaruh OCB Terhadap Evaluasi dan Penilaian Unjuk Kerja 51
2.2.5 Manfaat OCB Terhadap Organisasi/ Perusahaan ……… 54
2.3 Big Five Personality Trait ………..………... 58
2.3.1 Extraversion ……….…….…... 59
2.3.2 Agreeableness ……….……... 61
2.3.3 Conscientiousness ………..…….……… 64
2.3.4 Neuroticism ……….………. 67
2.2.5 Openness to Experience ……… .. 70
2.4 Remaja Akhir dan Dewasa Awal ………... 74
2.4.1 Remaja akhir .……….………... 74
2.4.2 Dewasa awal ………..………... 75
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……….. 81
3.1 Rancangan Penelitian ……….. 81
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ………….……… 82
(5)
x Universitas Kristen Maranatha
3.2.2 Defenisi Operasional ………..………… 82
3.3 Alat Ukur ... 83
3.3.1 Alat Ukur OCB ……….………….. 83
3.3.2 Prosedur Pengisian ... 85
3.3.3 Cara Penilaian ………... 86
3.3.4 Data Pribadi dan Data Penunjang ……… 87
3.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ……… 87
3.4.1 Validitas Alat Ukur ……….. 87
3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur ……….. 89
3.5 Populasi Sasaran, Karakteristik Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ………... 90
3.5.1 Populasi Sasaran ... 90
3.5.2 Karakteristik Populasi ... 90
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 90
3.6 Teknik Analisa Data ... 90
BAB IV. PEMBAHASAN ……….……… 92
4.1 Gambaran Responden ………. 92
4.2 Hasil Penelitian ………... 93
4.2.1 Hasil Pengolahan Data ………... 93
4.2.2 Hasil Tabulasi Silang ……… 96
(6)
xi Universitas Kristen Maranatha
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ….……… 109
5.1 Kesimpulan ………. 109
5.2 Saran ……….……… 110
DAFTAR PUSTAKA ……….. 112
DAFTAR RUJUKAN ……….. 113 LAMPIRAN
(7)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1. Kerangka Pemikiran ……….... 26 Bagan 3.1 Bagan Rancangan Penelitian ……… 81
(8)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Penyebaran Item Alat Ukur OCB ………..……….………... 83
Tabel 3.2. Skor Jawaban Alat Ukur OCB ... 86
Tabel 3.3. Kriteria Validitas ..………. 89
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas ……….. 89
Tabel 4.1 Lama Bekerja Responden .……….... 92
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ………..………. 93
Tabel 4.3 Usia Responden ……….…………. 93
Tabel 4.4 Gambaran Tingkat OCB ………... 94
Tabel 4.5 Gambaran Tingkat Dimensi OCB ... 94
Tabel 4.6 Lama Bekerja dengan Tingkat OCB ………….…………... 96
Tabel 4.7 Jenis Kelamin dengan Tingkat OCB…..…...……… 97
Tabel 4.8 Usia dengan Tingkat OCB ………... 98
(9)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: KISI-KISI ALAT UKUR OCB
LAMPIRAN 2: KATA PENGANTAR ALAT UKUR
LAMPIRAN 3: ANGKET IDENTITAS DAN DATA PENUNJANG
LAMPIRAN 4: KUESIONER OCB
LAMPIRAN 5: VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR
LAMPIRAN 6: SKOR MENTAH
LAMPIRAN 7: SKOR STANDART
LAMPIRAN 8: SKOR SELURUH DIMENSI LAMPIRAN 9: HASIL PENELITIAN
LAMPIRAN 10: DISTRIBUSI FREKUENSI LAMPIRAN 11: HASIL TABULASI SILANG LAMPIRAN 12: PROFIL PERUSAHAAN ISS
(10)
LAMPIRAN 1 – KISI-KISI ALAT UKUR OCB
No. Dimensi Indikator Item
1. Altruism
Definisi konseptual : perilaku karyawan yang dilakukan atas kehendaknya sendiri (discretionary) dengan tujuan membantu karyawan tertentu dalam menghadapi masalah yang terkait dengan organisai Definisi Operasional :
seberapa sering cleaner ISS menampilkan prilaku menolong yang dilakukan atas kehendaknya sendiri ditunjukkan kepada rekannya yang lain yang berkaitan dengan masalah-masalah dalam pekerjaan.
- Cleaner bersedia
menggantikan tugas rekannya yang tidak masuk.
- Cleaner bersedia membantu rekan kerja di area lain.
- Cleaner bersedia membantu dan melatih cleaner baru. - Cleaner bersedia membantu
rekannya yang kesulitan menangani tugasnya.
1. Saya berani memberi masukan kepada cleaner lain yang kesulitan mengatur waktu untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
2. Saya mengingatkan cleaner baru untuk mematuhi tata tertib agar mereka tidak mendapatkan SP.
3. Saya berpura-pura sibuk dengan pekerjaan ketika melihat cleaner baru sedang mengalami kesulitan saat bekerja.
4. Saya membantu cleaner baru yang kesulitan menggunakan alat-alat. 5. Saya diam saja jika melihat teman saya sedang mengalami kesulitan
karena alat yang digunakannya rusak.
6. Saya menggantikan tugas cleaner lain yang tidak masuk
7. Saya membiarkan cleaner baru untuk memahami sendiri chemical (bahan-bahan kebersihan).
8. Saya mengajari cleaner baru agar cepat menguasai SOP.
9. Saya tidak mau mengalah untuk istirahat terakhir saat saya merasa lelah.
10. Saya membantu pekerjaan teman yang dekat saja.
2. Conscientiousness
Definisi konseptual: perilaku karyawam yang dilakukan atas kehendaknya sendiri
(discretionary) dimana perilaku tersebut melebihi persyaratan minimal dari
- Cleaner datang tepat waktu. - Cleaner bekerja sesuai dengan
jam kerjanya.
- Cleaner mematuhi tata tertib dan kebijakan perusahaan - Cleaner tidak menambah
waktu istirahat
11. Saya benar-benar menyelesaikan semua tugas di area agar tidak menyusahkan cleaner shift berikutnya.
12. Saya terlambat masuk saat ada training agar tidak terlalu lama mengikutinya.
13. Saya selalu membersihkan area walaupun area tidak terlalu kotor. 14. Saya tetap mematuhi peraturan walaupun tidak ada yang
(11)
LAMPIRAN 1 – KISI-KISI ALAT UKUR OCB
peraturan organisasi dalam hal kehadiran, kepatuhan terhadap peraturan dan tata tertib, waktu istirahat, dan lain sebagainya.
Definisi Operasional: seberapa sering cleaner ISS melakukan hal-hal yang menguntungkan perusahaan melebihi standar minimum yang disyaratkan, ditunjukkan dalam perilaku disiplin kerja dan kualitas kerja yang dimiliki.
15. Saya hanya mempedulikan kebersihan di area tempat saya bertugas saja.
16. Saya akan memperbaiki kesalahan saya saat bekerja dan tidak usah menunggu ditegur terlebih dahulu oleh atasan.
17. Saya datang lebih awal ke tempat kerja agar dapat mengetahui situasi area dimana saya akan ditempatkan pada hari itu.
18. Saya mencuri-curi waktu istirahat ketika area terlihat sepi. 19. Saya tidak terlambat masuk kerja.
20. Saya hanya mengikuti aturan-aturan perusahaan yang saya senangi saja.
21. Saat saya bertugas pada shift pagi, saya akan tetap menunggu rekan shift berikutnya yang area bertugasnya sama dengan saya agar area tidak kosong.
22. Saya malas menyapa team leader dan supervisor saat saya sedang sibuk bekerja.
23. Saya makan di area saat masih jam kerja. 3. Sportmanship
Definisi konseptual: kesediaan karyawan untuk mentoleransi kondisi-kondisi yang kurang ideal tanpa mengeluh, berkecil hati, marah, dan merasa sakit hati karena sesuatu yang benar-benar terjadi atau sesuatu yang menyakitkan dalam bayangannya, dan membesar-besarkan masalah kecil.
- Cleaner dapat menoleransi situasi kerja
- Cleaner dapat menoleransi sikap cleaner lain walaupun tidak menyenangkan.
- Cleaner dapat mentoleransi permintaan staff universitas, mahasiswa, tamu universitas.
24. Saya tidak mengeluh saat harus bekerja lembur / melebihi jam kerja.
25. Saya merasa tidak nyaman bekerja dengan teman-teman cleaner saya.
26. Saya bersabar ketika menghadapi permintaan staff universitas yang sebenarnya menyusahkan saya.
27. Saya merasa kesal jika harus bekerja lembur.
28. Saya membiarkan toilet tetap kotor beberapa saat karena saya merasa mahasiswa tidak peduli dengan kebersihan.
29. Saya mengeluh kepada cleaner satu tim jika diminta untuk membantu pekerjaan cleaner di luar area.
(12)
LAMPIRAN 1 – KISI-KISI ALAT UKUR OCB
Definisi Operasional: seberapa sering cleaner ISS dapat mentoleransi situasi dan suasana kerja tanpa disertai keluhan.
bukan tugas saya.
31. Saya berusaha menyesuaikan diri dengan kebijaksanaan supervisor yang baru tanpa mengeluh
32. Saya tidak mengeluh saat diminta menggantikan pekerjaan teman yang tidak masuk.
4. Courtesy
Definisi konseptual: perilaku karyawan yang dilakukan atas kehendaknya sendiri
(discretionary) guna menghindari terjadinya masalah kerja dengan karyawan-karyawan lain. Definisi Operasional: seberapa
sering cleaner ISS
menampilkan perilaku untuk mencegah terjadinya masalah dalam pekerjaan yang
berkaitan dengan pekerjaan cleaner yang lain, ditunjukkan dalam perilaku menghindari konflik yang dapat terjadi dalam pekerjaan dan
memberikan informasi kepada rekan kerja.
- Cleaner berhati-hati dalam bertindak agar tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap pekerjaan orang lain.
- Cleaner menghindari konflik dengan rekan kerja.
- Cleaner menghargai rekan kerjanya.
33. Saya mencoba untuk meredakan emosi cleaner lain saat ia sedang marah karena diperlakukan tidak adil oleh atasan.
34. Saya bersikap sopan terhadap atasan dan teman-teman cleaner. 35. Saya memberikan masukan dengan cara yang sopan kepada teman
cleaner.
36. Saya keberatan memberikan masukan kepada teman cleaner karena takut dianggap mengajari.
37. Saya bersikap sopan terhadap orang-orang tertentu saja.
38. Saya akan mengadukan teman saya yang mencuri-curi waktu istirahat kepada atasan
39. Saya membicarakan kesalahan teman kepada orang lain.
40. Saya memberikan informasi mengenai kesalahan teman jika ditanya saja oleh team leader.
41. Saya menceritakan kejelekan team leader/ supervisor kepada teman cleaner.
42. Saya menegur dengan sopan apabila ada cleaner baru melakukan kesalahan saat bekerja.
43. Saya mendiskusikan pembagian tugas dengan teman 1 tim agar tidak ada salah paham mengenai tangging jawab masing-masing. 44. Saya menghindari pertengkaran dengan teman cleaner.
45. Saya berhati-hati dalam berbicara dan bercanda dengan teman cleaner agar tidak menyinggung perasaannya.
(13)
LAMPIRAN 1 – KISI-KISI ALAT UKUR OCB
5. Civic Virtue
Definisi konseptual: perilaku karyawan yang menunjukkan rasa tanggung jawab dan kesediaan berpartisipasi serta peduli terhadap kehidupan perusahaan.
Definisi Operasional: seberapa sering cleaner ISS
menampilkan perilaku yang menggambarkan kepedulian cleaner terhadap perusahaan dengan ditunjukkan dalam keterlibatan pada kegiatan-kegiatan ISS.
- Cleaner bersedia mengikuti acara / event perusahaan.
- Cleaner peduli terhadap kelangsungan hidup perusahaan. - Cleaner mengikuti informasi dan perkembangan perusahaan.
46.Saya mengikuti pelatihan yang diadakan oleh ISS agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan.
47.Saya tidak mau mengikuti acara-acara yang diadakan oleh perusahaan.
48.Saya sungkan memberikan usulan / ide kepada rekan satu tim walaupun sebenarnya ide tersebut baik untuk perusahaan.
49.Saya mengajak teman yang malas mengikuti training agar termotivasi mengikutinya untuk meningkatkan skill agar kualitas pelayanan perusahaan meningkat.
50.Saya akan pura-pura tidak melihat staff universitas karena malas menyapa dan bersikap sopan.
51.Saya berhati-hati menggunakan alat / mesin agar peralatan perusahaan tidak cepat rusak.
52.Saya berinisiatif untuk membawakan briefing untuk melatih jiwa kepemimpinan saya.
53.Saya melapor pada team leader jika mendapati fasilitas universitas yang hampir rusak, agar segera ditindak lanjuti.
54.Saya rajin mengecek bahan-bahan kebersihan agar di area selalu tersedia bahan-bahan dan tidak menghambat pekerjaan saya.
(14)
LAMPIRAN 2
KATA PENGANTAR
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh sidang sarjana pada Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, salah satu tugas yang harus dipenuhi adalah melakukan penelitian.
Sehubungan dengan itu, peneliti mohon kesedian dan kerjasama saudara untuk meluangkan waktu dalam mengisi angket yang diberikan. Data yang saudara berikan sangat bermanfaat bagi perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan. Karenanya, peneliti sangat mengharapkan kerjasama dari saudara untuk mengisi semua pernyataan. Setiap jawaban yang saudara berikan atas tiap pernyataan, tidak ada yang salah, oleh karena itu jawablah tiap pernyataan dengan spontan dan sungguh-sungguh sesuai dengan kenyataan yang saudara rasakan sehingga data yang diperoleh akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
Untuk itu juga, peneliti akan menjaga kerahasiaan dari data yang saudara telah berikan dan data tersebut akan peneliti gunakan untuk kepentingan penelitian ini saja. Akhir kata, atas kesediaan dan bantuan yang saudara berikan, peneliti ucapkan terima kasih.
Bandung, Mei 2011
(15)
LAMPIRAN 3- ANGKET IDENTITAS DAN DATA PENUNJANG
Identitas Pribadi
Nama (inisial) : ………
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Usia : …………tahun
Lama bekerja di ISS : ………….tahun ………….. bulan
Data Penunjang
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan mengenai lingkungan kerja anda. Di bawah setiap pernyataan terdapat pilihan jawaban. Pilihlah salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda silang (X).
1. Saya diberikan kebebasan mengatur tugas dalam tim dan hal ini memudahkan saya untuk mengerjakan tugas saya. (karakteristik tugas-task autonomy)
a) Ya b) Tidak
2. Atasan saya akan memberikan masukan atas hasil pekerjaan saya. (karakteristik tugas-task feed back)
a) Ya b) Tidak
3. Pekerjaan saya dapat dikerjakan dengan cara yang berbeda setiap hari. (karakteristik tugas -task variety)
a. a) Ya b) Tidak.
4. Apabila saya melakukan kesalahan saat bekerja maka akan mengganggu pekerjaan teman saya yang lain. (karakteristik tugas - task significance)
(16)
5. Jika saya ditegur oleh atasan karena ada kesalahan dalam bekerja maka saya akan merasa kalau hasil kerja saya tidak baik. (karakteristik tugas - task identity)
a) Ya b) Tidak.
6. Saat mengerjakan tugas saya akan menganggap bahwa area yang saya bersihkan seperti milik saya sendiri sehingga saya akan bersungguh-sungguh mengerjakan tugas. (karakteristik tugas - Intrinsically satisfying task).
a) Ya b) Tidak.
7. Pekerjaan saya akan dapat diselesaikan dengan baik apabila rekan-rekan kerja saya mau bekerja sama dengan baik. (karakteristik tugas - task interdependence)
a) Ya b) Tidak.
8. Peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan membuat saya lebih disiplin dalam bekerja. (karakteristik organisasi-formalization and inflexibility)
a) Ya b) Tidak.
9. Selain keselamatan kerja, saya merasa perusahaan menjamin kesejahteraan saya. (karakteristik organisasi-POS)
a) Ya b) Tidak.
10.Saya merasa dekat dengan rekan di luar tim saya. (karakteristik organisasi-jarak antar karyawan)
a) Ya b) Tidak.
11.Saya tidak bisa melakukan pekerjaan saya dengan baik karena banyaknya alat-alat yang rusak. (karakteristik organisasi-hambatan)
a) Ya b) Tidak
12.Teman-teman saya bersedia membantu tanpa saya minta terlebih dahulu apabila mereka melihat pekerjaan saya belum selesai. (karakteristik kelompok-group cohesiveness)
(17)
a) Ya b) Tidak
13.Jika saya tidak membantu teman di area lain maka saya akan tidak disenangi oleh rekan yang lainnya. (karakteristik kelompok-TMX)
a) Ya b) Tidak
14.Saya merasa bahwa teman satu tim saya dapat bekerja sama dengan baik sehingga atasan dapat menilai bahwa hasil kerja tim saya lebih baik dibandingkan tim yang lain. (karakteristik kelompok-group potency)
a) Ya b) Tidak
15.Menurut saya jika saya membantu pekerjaan rekan lain ini akan berdampak ketika saya mengalami kesulitan maka ia akan membantu saya juga. (karakteristik kelompok – PTS)
a) Ya b) Tidak
16.Saya tidak mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan pendapat saya pada atasan saya. (perilaku kepemimpinan)
a) Ya b) Tidak
17.Gaji yang saya peroleh sesuai dengan pekerjaan saya. (morale-satisfaction)
a) Ya b) Tidak
18.Menurut saya ada perbedaan perlakuan dari atasan terhadap cleaner.(morale-fairness)
a) Ya b) Tidak
19.Jika ada teman yang pekerjaannya belum selesai saya merasa bahwa itu juga menjadi bagian tugas saya untuk menyelesaikannya. (morale-affective commitment)
a) Ya b) Tidak
28.Saya pernah mendapatkan SP dari atasan. (morale-leader consideration)
(18)
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan.setiap pernyataan terdapat beberapa pilihan jawaban yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pilihlah setiap pernyataan berdasarkan kesan pertama anda dan sesuai dengan diri anda sendiri dengan memberi tanda silang (X).
No Pernyataan Big Five Personality SS S TS STS
1 Saya tidak tertarik pada hal-hal yang bersifat abstrak (hayalan, imajinasi, ide-ide)
2 Saya orang yang mudah khawatir
3 Saya sering kali bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu 4 Saya mudah percaya dengan orang lain
5 Saya suka menghabiskan waktu dengan teman saya 6 Saya mempunyai imajinasi yang hidup
7 Saya mudah merasa marah
8 Saya berusaha melakukan sesuatu dengan sempurna
9 Saya cenderung menyetujui pendapat orang lain dari pada berdebat 10 Saya tidak banyak bicara
11 Saya sering kali mendapatkan ide yang cemerlang 12 Mood saya sering berubah
13 Saya menyukai keteraturan
14 Saya lebih baik dari kebanyakan orang
15 Saya sering merasa lemas atau kurang bertenaga 16 Saya sulit memahami ide-ide yang abstrak (imajinatif) 17 Saya mudah mendapatkan stress
18 Saya tidak suka melakukan suatu hal tanpa direncanakan terlebih dahulu 19 Saya tidak menganggap diri saya ramah
(19)
(20)
0 Berikut ini anda diminta untuk menjawab pernyatan-pernyataan yang sesuai dengan situasi kerja anda dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sesuai dengan kondisi anda. Jawaban terdiri dari pilihan SS (Sangat Sering melakukan), S (Sering melakukan), J (Jarang melakukan), SJ (Sangat Jarang melakukan).
Pernyataan-pernyataan di bawah ini silahkan anda bayangkan dan hayati dalam situasi saat anda bekerja. Setiap jawaban yang saudara berikan tidak ada yang salah, maka jawablah tiap pernyataan dengan spontan dan sungguh-sungguh sesuai dengan kenyataan yang saudara alami sehingga data yang diperoleh akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
(21)
1 Kuesioner OCB
No. pernyataan SS S J SJ
1. Saya berani memberi masukan kepada cleaner lain yang kesulitan mengatur waktu untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
2. Saya mengingatkan cleaner baru untuk mematuhi tata tertib agar mereka tidak mendapatkan SP.
3. Saya berpura-pura sibuk dengan pekerjaan ketika melihat cleaner baru sedang mengalami kesulitan saat bekerja.
4. Saya membantu cleaner baru yang kesulitan menggunakan alat-alat.
5. Saya diam saja jika melihat teman saya sedang mengalami kesulitan karena alat yang digunakannya rusak.
6. Saya menggantikan tugas cleaner lain yang tidak masuk.
7. Saya membiarkan cleaner baru untuk memahami sendiri chemical (bahan-bahan kebersihan).
8. Saya mengajari cleaner baru agar cepat menguasai SOP
9. Saya tidak mau mengalah untuk istirahat terakhir saat saya merasa lelah. 10. Saya membantu pekerjaan teman yang dekat saja.
11. Saya benar-benar menyelesaikan semua tugas di area agar tidak menyusahkan cleaner shift berikutnya.
12. Saya terlambat masuk saat ada training agar tidak terlalu lama mengikutinya. 13. Saya selalu membersihkan area walaupun area tidak terlalu kotor.
14. Saya tetap mematuhi peraturan walaupun tidak ada yang mengawasi. 15. Saya hanya mempedulikan kebersihan di area tempat saya bertugas saja.
16. Saya akan memperbaiki kesalahan saya saat bekerja dan tidak usah menunggu ditegur terlebih dahulu oleh atasan.
17. Saya datang lebih awal ke tempat kerja agar dapat mengetahui situasi area dimana saya akan ditempatkan pada hari itu.
18. Saya mencuri-curi waktu istirahat ketika area terlihat sepi. 19. Saya tidak terlambat masuk kerja.
20. Saya hanya mengikuti aturan-aturan perusahaan yang saya senangi saja.
(22)
2 berikutnya yang area bertugasnya sama dengan saya agar area tidak kosong.
22. Saat melihat staf Universitas saya berpura-pura tidak melihatnya karena malas menyapa dan bersikap sopan.
23. Saya makan di area saat masih jam kerja.
24. Saya tidak mengeluh saat harus bekerja lembur / melebihi jam kerja 25. Saya merasa tidak nyaman bekerja dengan teman-teman cleaner saya.
26. Saya bersabar ketika menghadapi permintaan staff universitas yang sebenarnya menyusahkan saya.
27. Saya merasa kesal jika harus bekerja lembur.
28. Saya membiarkan toilet tetap kotor beberapa saat karena saya merasa mahasiswa tidak peduli dengan kebersihan.
29. Saya mengeluh kepada cleaner satu tim jika diminta untuk membantu pekerjaan cleaner di luar area.
30. Saya merasa berat dan malas melakukan perintah atasan jika itu bukan tugas saya.
31. Saya berusaha menyesuaikan diri dengan kebijaksanaan supervisor yang baru tanpa mengeluh.
32. Saya tidak mengeluh saat diminta menggantikan pekerjaan teman yang tidak masuk.
33. Saya mencoba untuk meredakan emosi cleaner lain saat ia sedang marah karena diperlakukan tidak adil oleh atasan.
34. Saya bersikap sopan terhadap atasan dan teman-teman cleaner.
35. Saya memberikan masukan dengan cara yang sopan kepada teman cleaner. 36. Saya keberatan memberikan masukan kepada teman cleaner karena takut
dianggap mengajari.
37. Saya bersikap sopan terhadap orang-orang tertentu saja.
38. Saya akan mengadukan teman saya yang mencuri-curi waktu istirahat kepada atasan
39. Saya membicarakan kesalahan teman kepada orang lain.
40. Saya memberikan informasi mengenai kesalahan teman jika ditanya saja oleh team leader.
(23)
3 41. Saya menceritakan kejelekan team leader/ supervisor kepada teman cleaner.
42. Saya menegur dengan sopan apabila ada cleaner baru melakukan kesalahan saat bekerja.
43. Saya mendiskusikan pembagian tugas dengan teman 1 tim agar tidak ada salah paham mengenai tangging jawab masing-masing.
44. Saya menghindari pertengkaran dengan teman cleaner.
45. Saya berhati-hati dalam berbicara dan bercanda dengan teman cleaner agar tidak menyinggung perasaannya.
46. Saya mengikuti pelatihan yang diadakan oleh ISS agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan.
47. Saya tidak mau mengikuti acara-acara yang diadakan oleh perusahaan.
48. Saya sungkan memberikan usulan / ide kepada rekan satu tim walaupun sebenarnya ide tersebut baik untuk perusahaan.
49. Saya mengajak teman yang malas mengikuti training agar termotivasi mengikutinya untuk meningkatkan skill agar kualitas pelayanan perusahaan meningkat.
50. Saya akan pura-pura tidak melihat staff universitas karena malas menyapa dan bersikap sopan.
51. Saya berhati-hati menggunakan alat / mesin agar peralatan perusahaan tidak cepat rusak.
52. Saya berinisiatif untuk membawakan briefing untuk melatih jiwa kepemimpinan saya.
53 Saya melapor pada team leader jika mendapati fasilitas universitas yang hampir rusak, agar segera ditindak lanjuti.
54. Saya rajin mengecek bahan-bahan kebersihan agar di area selalu tersedia bahan-bahan dan tidak menghambat pekerjaan saya.
(24)
LAMPIRAN 5 - VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR
VALIDITAS
Tabel 1 - Altruism
Item Spearmen Ket
1 ,255 tidak
2 .624** valid
4 .575** valid
7 .471** valid
10 .446** valid
11 ,042 tidak
13 .441** valid
14 .563** valid
15 .654** valid
21 -,129 tidak
35 .534** valid
51 ,261 tidak
55 .549** valid
65 .487** valid
Tabel 2 - Conscientiousness
Tabel 3 - Sportmanship
Item Spearmen Ket
5 ,109 tidak
16 .392** valid
17 .382* valid
20 .436** valid
22 ,249 tidak
25 .483** valid
26 ,182 tidak
31 .514** valid
40 .487** valid
47 .384* valid
61 ,219 tidak
66 .416** valid
68 .444** valid
Tabel 4 - Courtesy
Item Spearmen Ket
18 .348* valid
27 .341* valid
28 .473** valid
29 .694** valid
30 .602** valid
34 .463** valid
36 .552** valid
45 .497** valid
46 .681** valid
52 ,300 valid
53 ,124 tidak
56 .490** valid
62 .364* valid
70 .364* valid
Item Spearmen Ket.
3 0,255 tidak
6 554** valid
12 399** valid
19 0.562** valid
24 0.487** valid
33 0.680** valid
38 434** valid
41 0.400** valid
44 0.727** valid
49 0.404** valid
54 0.702** valid
60 0.453** valid
67 0.444** valid
(25)
LAMPIRAN 5 - VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR
Tabel 5 - Civic Virtue
Item Spearmen Ket
8 ,298 tidak
9 .673** valid
23 .385* valid
32 .329* valid
39 .760** valid
42 .497** valid
43 .520** valid
50 .340* valid
58 .412** valid
59 ,291 tidak
63 .646** valid
RELIABILITAS
Tabel 6
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
,733 70
(26)
LAMPIRAN 8 - SKOR MENTAH
R ALTRUISM CONS SPORTMANSHIP COURTESY CV
1 40 44 36 40 32
2 37 40 40 38 29
3 42 43 36 43 31
4 39 43 39 44 36
5 41 44 40 39 34
6 44 51 39 46 30
7 37 42 37 35 26
8 45 46 38 45 34
9 36 43 39 41 33
10 32 40 30 38 27
11 41 53 50 50 39
12 43 42 37 37 24
13 50 49 41 48 37
14 36 52 37 47 35
15 45 50 41 44 31
16 45 49 46 46 40
17 46 52 41 42 37
18 45 55 42 44 34
19 47 52 48 50 39
20 42 48 36 45 36
21 39 45 38 43 33
22 43 42 37 40 32
23 39 43 39 48 30
24 37 42 43 48 29
25 39 39 35 42 30
26 48 50 42 45 36
27 45 42 38 37 33
28 45 52 41 53 40
29 38 49 37 38 35
30 35 41 36 43 33
31 42 44 34 36 34
32 42 47 37 41 34
33 38 42 37 39 32
34 39 42 36 42 32
35 38 42 37 36 30
36 43 36 38 40 29
37 39 43 35 38 30
38 34 40 31 38 26
39 41 52 39 45 39
40 49 48 40 42 32
41 38 51 36 45 35
42 38 42 37 37 30
(27)
LAMPIRAN 7 - SKOR STANDART
R ALTRUISM CONS SPORTMANSHIP COURTESY C.V.
1 29 40 25 37 25
2 26 36 28 35 23
3 30 39 25 40 26
4 25 39 25 40 30
5 28 40 28 36 29
6 31 47 28 43 24
7 28 39 28 32 21
8 35 42 27 41 28
9 23 40 27 38 26
10 18 37 22 34 20
11 30 49 34 48 32
12 32 38 24 34 19
13 37 45 29 45 31
14 25 48 27 44 29
15 35 46 30 41 24
16 34 45 34 43 32
17 35 48 28 40 29
18 35 51 32 41 27
19 36 48 34 46 31
20 31 44 20 43 32
21 27 42 27 40 28
22 31 38 25 37 28
23 28 40 28 45 23
24 28 39 30 45 22
25 28 36 25 40 23
26 35 47 33 42 30
27 33 38 25 35 27
28 33 48 30 49 32
29 26 45 26 34 30
30 23 37 23 40 26
31 32 40 22 33 27
32 32 43 26 38 28
33 28 38 27 36 25
34 27 38 26 38 28
35 26 38 24 33 26
36 33 32 27 38 25
37 29 39 24 35 24
38 25 36 21 35 21
39 29 48 26 41 32
40 36 44 28 39 25
41 29 47 28 42 28
42 28 38 26 34 24
(28)
LAMPIRAN 8 – SKOR SELURUH DIMENSI
R altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue total
1 29 40 25 37 25 156
2 26 36 28 35 23 148
3 30 39 25 40 26 160
4 25 39 25 40 30 159
5 28 40 28 36 29 161
6 31 47 28 43 24 173
7 28 39 28 32 21 148
8 35 42 27 41 28 173
9 23 40 27 38 26 154
10 18 37 22 34 20 131
11 30 49 34 48 32 193
12 32 38 24 34 19 147
13 37 45 29 45 31 187
14 25 48 27 44 29 173
15 35 46 30 41 24 176
16 34 45 34 43 32 188
17 35 48 28 40 29 180
18 35 51 32 41 27 186
19 36 48 34 46 31 195
20 31 44 20 43 32 170
21 27 42 27 40 28 164
22 31 38 25 37 28 159
23 28 40 28 45 23 164
24 28 39 30 45 22 164
25 28 36 25 40 23 152
26 35 47 33 42 30 187
27 33 38 25 35 27 158
28 33 48 30 49 32 192
29 26 45 26 34 30 161
30 23 37 23 40 26 149
31 32 40 22 33 27 154
32 32 43 26 38 28 167
33 28 38 27 36 25 154
34 27 38 26 38 28 157
35 26 38 24 33 26 147
36 33 32 27 38 25 155
37 29 39 24 35 24 151
38 25 36 21 35 21 138
39 29 48 26 41 32 176
40 36 44 28 39 25 172
41 29 47 28 42 28 174
42 28 38 26 34 24 150
(29)
LAMPIRAN 6 - HASIL PENELITIAN
R Altruism Consientiousness Sportmanship Courtesy Civic Virtue
1 Tinggi Tinggi Rendah Rendah Rendah R
2 Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah R
3 Tinggi Rendah Rendah Tinggi Rendah R
4 Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi R
5 Rendah Tinggi Tinggi Rendah Tinggi T
6 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah T
7 Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah R
8 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T
9 Rendah Tinggi Tinggi Rendah Rendah R
10 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah R
11 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T
12 Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah R
13 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T
14 Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T
15 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah T
16 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T
17 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T
18 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T
19 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T
20 Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi T
21 Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T
22 Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi R
23 Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Rendah T
24 Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah R
25 Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah R
26 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T
27 Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi R
28 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T
29 Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi R
30 Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah R
31 Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi T
32 Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi T
33 Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah R
34 Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi R
35 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah R
36 Tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah R
37 Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah R
38 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah R
39 Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi T
40 Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah T
41 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi T
42 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah R
43 Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Rendah T
R 18 19 19 20 21 21
(30)
LAMPIRAN 10 – DISTRIBUSI FREKUENSI
ALTRUISM
CONSIENTIOUS
NESS SPORTMANSHIP COURTESY CIVIC VIRTUE
Valid 43 43 43 43 43
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
N
Frequency Percent Valid Percent
Cum ulativ e Percent
rendah 18 41,9 41,9 41,9
tinggi 25 58,1 58,1 100,0
Total 43 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent
Cum ulativ e Percent
Rendah 19 44,2 44,2 44,2
Tinggi 24 55,8 55,8 100,0
Total 43 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent
Cum ulativ e Percent
Rendah 19 44,2 44,2 44,2
Tinggi 24 55,8 55,8 100,0
Total 43 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent
Cum ulativ e Percent
Rendah 20 46,5 46,5 46,5
Tinggi 23 53,5 53,5 100,0
Total 43 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent
Cum ulativ e Percent
Rendah 21 48,8 48,8 48,8
Tinggi 22 51,2 51,2 100,0
Total 43 100,0 100,0
CIVIC VIRTUE Valid
Valid
SPORTMANSHIP Valid
COURTESY Valid
ALTRUISM Valid
(31)
LAMPIRAN 11 - CROSS TAB
Tabel 1 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang usia
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % 18-23 th 12 42,9% 16 57,1% 13 46,4% 15 53,6% 15 53,6% 13 46,4% 16 57,1% 12 42,9% 16 57,1% 12 42,9% 24-33 th 6 40,0% 9 60,0% 6 40,0% 9 60,0% 4 26,7% 11 73,3% 4 26,7% 11 73,3% 5 33,3% 10 66,7%
rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
usia
Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Count
Row Total N % Count
Row Total N % 16 57,1% 12 42,9%
5 33,3% 10 66,7% Rendah Tinggi
ocb
Tabel 2 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang jenis kelamin
Count Row Total
N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % L 18 46,2% 21 53,8% 19 48,7% 20 51,3% 18 46,2% 21 53,8% 18 46,2% 21 53,8% 18 46,2% 21 53,8%
P 0 ,0% 4 100,0% 0 ,0% 4 100,0% 1 25,0% 3 75,0% 2 50,0% 2 50,0% 3 75,0% 1 25,0%
Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
JK
altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah
Count
Row Total N % Count
Row Total N % 20 51,3% 19 48,7%
1 25,0% 3 75,0% ocb
Rendah Tinggi
Tabel 3 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang lama bekerja lama
kerja Count Row Total
N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % 1 th < 11 47,8% 12 52,2% 11 47,8% 12 52,2% 10 43,5% 13 56,5% 11 47,8% 12 52,2% 12 52,2% 11 47,8% 1-3 th 4 25,0% 12 75,0% 5 31,3% 11 68,8% 8 50,0% 8 50,0% 5 31,3% 11 68,8% 7 43,8% 9 56,3% 3 th > 3 75,0% 1 25,0% 3 75,0% 1 25,0% 1 25,0% 3 75,0% 4 100,0% 0 ,0% 2 50,0% 2 50,0%
altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Count
Row Total N % Count
Row Total N % 13 56,5% 10 43,5%
5 31,3% 11 68,8% 3 75,0% 1 25,0%
ocb Rendah Tinggi
Tabel 4 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang personality personality
Count Row Total
N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % A 0 ,0% 4 100,0% 2 50,0% 2 50,0% 3 75,0% 1 25,0% 2 50,0% 2 50,0% 2 50,0% 2 50,0% C 2 25,0% 6 75,0% 1 12,5% 7 87,5% 1 12,5% 7 87,5% 1 12,5% 7 87,5% 2 25,0% 6 75,0% E 8 61,5% 5 38,5% 7 53,8% 6 46,2% 6 46,2% 7 53,8% 8 61,5% 5 38,5% 6 46,2% 7 53,8% N 3 30,0% 7 70,0% 5 50,0% 5 50,0% 7 70,0% 3 30,0% 6 60,0% 4 40,0% 5 50,0% 5 50,0% O 5 62,5% 3 37,5% 4 50,0% 4 50,0% 2 25,0% 6 75,0% 3 37,5% 5 62,5% 6 75,0% 2 25,0%
altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Count
Row Total N % Count
Row Total N % 2 50,0% 2 50,0% 1 12,5% 7 87,5% 8 61,5% 5 38,5% 6 60,0% 4 40,0% 4 50,0% 4 50,0% Rendah Tinggi
(32)
LAMPIRAN 11 - CROSS TAB
Tabel 5 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang morale-satisfaction
satis-faction
Count Row Total
N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 13 50,0% 13 50,0% 12 46,2% 14 53,8% 13 50,0% 13 50,0% 12 46,2% 14 53,8% 13 50,0% 13 50,0% ya 5 29,4% 12 70,6% 7 41,2% 10 58,8% 6 35,3% 11 64,7% 8 47,1% 9 52,9% 8 47,1% 9 52,9%
altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 15 57,7% 11 42,3%
6 35,3% 11 64,7% ocb
Rendah Tinggi
Tabel 6 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang morale-farirness fairness
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 13 43,3% 17 56,7% 13 43,3% 17 56,7% 13 43,3% 17 56,7% 12 40,0% 18 60,0% 16 53,0% 14 47,0% ya 5 38,5% 8 61,5% 6 46,0% 7 54,0% 6 46,0% 7 54,0% 8 61,5% 5 38,5% 5 38,5% 8 61,5%
altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 15 50,0% 15 50,0%
6 46,2% 7 53,8% Rendah Tinggi
ocb
Tabel 7 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang morale-affective commitment affective
commit-ment Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 3 75,0% 1 25,0% 2 50,0% 2 50,0% 2 50,0% 2 50,0% 3 75,0% 1 25,0% 2 50,0% 2 50,0% ya 15 38,5% 24 61,5% 17 43,6% 22 56,4% 17 43,6% 22 56,4% 17 43,6% 22 56,4% 19 48,7% 20 51,3%
Rendah Tinggi Rendah Tinggi rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 2 50,0% 2 50,0% 19 48,7% 20 51,3%
ocb Rendah Tinggi
Tabel 8 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang morale-leader consideration leader
conside-ration Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N %
tidak 8 32,0% 17 68,0% 9 36,0% 16 64,0% 10 40,0% 15 60,0% 11 44,0% 14 56,0% 9 36,0% 16 64,0% ya 10 55,6% 8 44,4% 10 55,6% 8 44,4% 9 50,0% 9 50,0% 9 50,0% 9 50,0% 12 66,7% 6 33,3%
Rendah Tinggi Rendah Tinggi rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 10 40,0% 15 60,0% 11 61,1% 7 38,9%
ocb Rendah Tinggi
(33)
LAMPIRAN 11 - CROSS TAB
Tabel 9 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-task autonomy task
autonomy
Count Row Total
N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 7 36,8% 12 63,2% 10 52,6% 9 47,4% 8 42,1% 11 57,9% 10 52,6% 9 47,4% 10 52,6% 9 47,4% ya 11 45,8% 13 54,2% 9 37,5% 15 62,5% 11 45,8% 13 54,2% 10 41,7% 14 58,3% 11 45,8% 13 54,2%
Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 10 52,6% 9 47,4% 11 45,8% 13 54,2%
ocb Rendah Tinggi
Tabel 10 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-task feed back task
feed
back Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N % Count Row Total N %
ya 18 41,9% 25 58,1% 19 44,2% 24 55,8% 19 44,2% 24 55,8% 20 46,5% 23 53,5% 21 48,8% 22 51,2% Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 21 48,8% 22 51,2%
ocb Rendah Tinggi
Tabel 11 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-task variety task
variety
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 9 39,1% 14 60,9% 10 43,5% 13 56,5% 11 47,8% 12 52,2% 8 34,8% 15 65,2% 10 43,5% 13 56,5% ya 9 45,0% 11 55,0% 9 45,0% 11 55,0% 8 40,0% 12 60,0% 12 60,0% 8 40,0% 11 55,0% 9 45,0%
Rendah Tinggi Rendah Tinggi rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 10 43,5% 13 56,5% 11 55,0% 9 45,0% Rendah Tinggi
ocb
Tabel 12 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-task significance task altruism conscientiousness sportmanship
significance rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 4 28,6% 10 71,4% 6 42,9% 8 57,1% 4 28,6% 10 71,4% 5 35,7% 9 64,3% 7 50,0% 7 50,0% ya 14 48,3% 15 51,7% 13 44,8% 16 55,2% 15 51,7% 14 48,3% 15 51,7% 14 48,3% 14 48,3% 15 51,7%
Rendah Tinggi courtesy civic virtue Rendah Tinggi
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 5 35,7% 9 64,3% 16 55,2% 13 44,8%
ocb Rendah Tinggi
(34)
LAMPIRAN 11 - CROSS TAB
Tabel 13 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-task identity task
identity
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 3 50,0% 3 50,0% 2 33,3% 4 66,7% 2 33,3% 4 66,7% 2 33,3% 4 66,7% 3 50,0% 3 50,0% ya 15 40,5% 22 59,5% 17 45,9% 20 54,1% 17 45,9% 20 54,1% 18 48,6% 19 51,4% 18 48,6% 19 51,4%
altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 2 33,3% 4 66,7% 19 51,4% 18 48,6%
ocb Rendah Tinggi
Tabel 14 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-intrinsicaly satisfying task intrinsicaly
satisfying
task Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 2 100,0% 0 ,0% 0 ,0% 2 100,0% 0 ,0% 2 100,0% 1 50,0% 1 50,0% 1 50,0% 1 50,0% ya 16 39,0% 25 61,0% 19 46,3% 22 53,7% 19 46,3% 22 53,7% 19 46,3% 22 53,7% 20 48,8% 21 51,2%
Rendah Tinggi Rendah Tinggi
sportmanship courtesy civic virtue
rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi altruism conscientiousness
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 1 50,0% 1 50,0% 20 48,8% 21 51,2%
ocb Rendah Tinggi
Tabel 15 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik tugas-task interdependence task
interdepen-dence Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 0 ,0% 1 100,0% 0 ,0% 1 100,0% 0 ,0% 1 100,0% 0 ,0% 1 100,0% 0 ,0% 1 100,0% ya 18 42,9% 24 57,1% 19 45,2% 23 54,8% 19 45,2% 23 54,8% 20 47,6% 22 52,4% 21 50,0% 21 50,0%
civic virtue Tinggi
altruism conscientiousness sportmanship courtesy
Tinggi Rendah Tinggi rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 0 ,0% 1 100,0% 21 50,0% 21 50,0%
ocb Rendah Tinggi
Tabel 16 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik organisasi-organizational formalization and inflexibility formalisasi
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % ya 18 41,9% 25 58,1% 19 44,2% 24 55,8% 19 44,2% 24 55,8% 20 46,5% 23 53,5% 21 48,8% 22 51,2%
altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
rendah
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 21 48,8% 22 51,2%
ocb Rendah Tinggi
(35)
LAMPIRAN 11 - CROSS TAB
Tabel 17 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik organisasi-Percieved Organizational Support (POS) POS
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 4 50,0% 4 50,0% 2 25,0% 6 75,0% 3 37,5% 5 62,5% 3 37,5% 5 62,5% 3 37,5% 5 62,5% ya 14 40,0% 21 60,0% 17 48,6% 18 51,4% 16 45,7% 19 54,3% 17 48,6% 18 51,4% 18 51,4% 17 48,6%
altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 4 50,0% 4 50,0% 17 48,6% 18 51,4% Rendah Tinggi
ocb
Tabel 18 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik organisasi-jarak antar karyawan dengan organisasi jarak
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 1 50,0% 1 50,0% 1 50,0% 1 50,0% 2 100,0% 0 ,0% 2 100,0% 0 ,0% 1 50,0% 1 50,0% ya 17 41,5% 24 58,5% 18 43,9% 23 56,1% 17 41,5% 24 58,5% 18 43,9% 23 56,1% 20 48,8% 21 51,2%
altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 1 50,0% 1 50,0% 20 48,8% 21 51,2%
ocb Rendah Tinggi
Tabel 19 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik organisasi-hambatan dari organisasi hambatan
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 8 50,0% 8 50,0% 8 50,0% 8 50,0% 6 37,5% 10 62,5% 6 37,5% 10 62,5% 11 68,8% 5 31,3% ya 10 37,0% 17 63,0% 11 40,7% 16 59,3% 13 48,1% 14 51,9% 14 51,9% 13 48,1% 10 37,0% 17 63,0%
altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 8 50,0% 8 50,0% 13 48,1% 14 51,9%
ocb Rendah Tinggi
Tabel 20 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik kelompok-group cohesiveness group
cohesive.
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 2 40,0% 3 60,0% 1 20,0% 4 80,0% 0 ,0% 5 100,0% 1 20,0% 4 80,0% 1 20,0% 4 80,0% ya 16 42,1% 22 57,9% 18 47,4% 20 52,6% 19 50,0% 19 50,0% 19 50,0% 19 50,0% 20 52,6% 18 47,4%
Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah
altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 1 20,0% 4 80,0% 20 52,6% 18 47,4%
ocb Rendah Tinggi
(36)
LAMPIRAN 11 - CROSS TAB
Tabel 21 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik kelompok-Team Member Exchange (TMX) TMX
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 6 40,0% 9 60,0% 7 46,7% 8 53,3% 8 53,3% 7 46,7% 8 53,3% 7 46,7% 8 53,3% 7 46,7% ya 12 42,9% 16 57,1% 12 42,9% 16 57,1% 11 39,3% 17 60,7% 12 42,9% 16 57,1% 13 46,4% 15 53,6%
Rendah Tinggi Rendah Tinggi rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 7 46,7% 8 53,3% 14 50,0% 14 50,0%
ocb Rendah Tinggi
Tabel 22 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik kelompok-group potency group
potency
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 4 36,4% 7 63,6% 6 54,5% 5 45,5% 5 45,5% 6 54,5% 4 36,4% 7 63,6% 7 63,6% 4 36,4% ya 14 43,8% 18 56,3% 13 40,6% 19 59,4% 14 43,8% 18 56,3% 16 50,0% 16 50,0% 14 43,8% 18 56,3%
altruism conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 5 45,5% 6 54,5% 16 50,0% 16 50,0%
ocb Rendah Tinggi
Tabel 23 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik kelompok-Percieved Team Support
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 1 33,3% 2 66,7% 1 33,3% 2 66,7% 1 33,3% 2 66,7% 1 33,3% 2 66,7% 1 33,3% 2 66,7% ya 17 42,5% 23 57,5% 18 45,0% 22 55,0% 18 45,0% 22 55,0% 19 47,5% 21 52,5% 20 50,0% 20 50,0%
Rendah Tinggi Rendah Tinggi
PTS
rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 1 33,3% 2 66,7% 20 50,0% 20 50,0%
ocb Rendah Tinggi
Tabel 24 Tabulasi silang tingkat OCB dengan data penunjang karakteristik kepemimpinan perilaku
pemimpin
Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % Count
Row Total N % tidak 11 39,3% 17 60,7% 12 42,9% 16 57,1% 12 42,9% 16 57,1% 13 46,4% 15 53,6% 15 53,6% 13 46,4% ya 7 46,7% 8 53,3% 7 46,7% 8 53,3% 7 46,7% 8 53,3% 7 46,7% 8 53,3% 6 40,0% 9 60,0%
Rendah Tinggi Rendah Tinggi rendah tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi
altrusim conscientiousness sportmanship courtesy civic virtue
Count Row Total
N % Count Row Total
N % 14 50,0% 14 50,0%
7 46,7% 8 53,3% ocb
(37)
LAMPIRAN 12
1
PROFIL ISS
ISS adalah satu dari fasilitas penyedia jasa terbesar di dunia yang memiliki pasar di Eropa, Asia, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Australia. ISS mempekerjakan lebih dari 525.000 orang. ISS memiliki struktur perusahaan sebagai berikut :
Ambisi ISS adalah memimpin pasar global dalam bidang layanan fasilitas. Hal ini direalisasikan oleh kehadiran ISS saat ini yang beroperasi di pasar-pasar negara lokal. Dengan sendirinya ISS juga berusaha untuk memimpin layanan fasilitas lokal. Melalui pemahaman yang mendalam mengenai ketentuan layanan dan trend outsourcing dan perkembangan pasar.
ISS telah mengembangkan struktur organisasi di semua kemampuan untuk menawarkan paket layanan dan untuk mengintegrasikan dan mengelola penyediaan jasa layanan kepada pelanggan lokal. Sekarang ini, ISS hadir di lebih dari 60 negara di lima benua dan mempekerjakan 525.000 orang. Suatu usaha sebesar ini membutuhkan struktur yang dapat memenuhi tujuan strategis sementara pada saat yang sama memelihara kewirausahaan lokal yang kuat dan akuntabilitas. Lokal motivasi merupakan pendorong penting dalam keberhasilan ISS. Hal ini disorot oleh insentif lokal yang kuat dan kebebasan sesuai dengan kondisi pasar lokal. Setiap negara beroperasi atas inisiatif lokal dan pengendalian, pengembangan usaha lokal sesuai dengan permintaan pasar dan sejalan dengan prinsip-prinsip dalam model kerja ISS: rantai nilai dari ISS. Perusahaan ini kemudian memasuki pasar cleaning service dan dari waktu ke waktu menambahkan layanan kepada kompetensinya, dan saat ini menjadi salah satu fasilitas terbesar dunia pada jasa pelayanan
(38)
LAMPIRAN 12
2
ISS Indonesia
ISS Indonesia didirikan pada tahun 1996 dengan mengakuisisi ESGO, anak perusahaan dari Environmental Services - Hong Kong
ISS Indonesia merupakan bagian dari salah satu fasilitas pelayanan terbesar di dunia. ISS Indonesia kini telah menjadi pemimpin dalam perusahaan jasa pembersih dan fasilitas jasa lainnya yang telah memiliki lebih dari 2.000 pelanggan dan lebih dari 50.000 karyawan. ISS berkantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor-kantor lokal di berbagai kota besar seperti Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Makasar, Pekanbaru, Medan, dan Batam.
(39)
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Memasuki era globalisasi saat ini, perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia maju dengan pesat. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang berdiri, baik perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi maupun jasa (Harian Umum Sore Sinar Harapan, 20/10/2003). Persaingan dalam dunia bisnis antar perusahaan membuat mereka harus berkonsentrasi pada rangkaian proses atau aktivitas penciptaan produk dan jasa yang terkait dengan kompetensi utamanya. Dengan adanya konsentrasi terhadap kompetensi utama dari perusahaan, dihasilkan sejumlah produk dan jasa
yang memiliki kualitas daya saing di pasaran (Outsourcing dan Pengelolaan
Tenaga Kerja Pada Perusahaan: Tinjauan Yuridis terhadap Undang-undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(http://outsourcingonline.wordpress.com/2008/02/06).
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di dalam proses produksi harus memenuhi persyaratan sikap kerja, pengetahuan, serta keterampilan yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dibutuhkan agar perusahaan dapat menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi dan target yang ditetapkan (standar mutu). Oleh karena itu kemampuan daya saing serta kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas dari kompetensi SDM yang dimilikinya (http://industri09antongiardhi.mercubuana.ac.id).
(40)
2
Universitas Kristen Maranatha
Sumber Daya Manusia tersebut masing-masing ditempatkan berdasarkan klasifikasi tugas dari pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Dalam sebuah perusahaan pelaksanaan pekerjaan / tugas terbagi menjadi dua,
yaitu pekerjaan utama (core bussiness) dan pekerjaan penunjang perusahaan (non
core bussiness) (http://outsourcingonline.wordpress.com/2008/02/06). Core
bussiness adalah pekerjaan yang berpengaruh secara langsung terhadap
kelangsungan hidup perusahaan dan produksi yang dihasilkan. Non core bussiness
adalah pekerjaan yang sepertinya tidak berpengaruh langsung terhadap perusahaan, namun sebenarnya menunjang kelangsungan hidup perusahaan dan produksi yang dihasilkan (http://outsourcingonline.wordpress.com/2008/02/06).
Oleh kebanyakan masyarakat, SDM yang berpengaruh secara langsung tersebutlah yang dianggap menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sumber Daya Manusia yang tidak berpengaruh langsung terkadang oleh sebagian besar masyarakat sering diabaikan atau dipandang sebelah mata. Salah satu bagian
SDM yang sering diabaikan adalah bagian cleaning service
(www.uin_malang.ac.id).
Peran cleaning service hampir selalu ada dalam setiap perusahaan,
instansi, atau industri. Tugas cleaning service yang utama adalah menjaga
kebersihan sarana dan prasarana yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Walaupun nampak sederhana namun tugas ini menunjang kelangsungan hidup
perusahaan atau instansi. Cleaning service sering kita jumpai juga diberbagai
(41)
3
Universitas Kristen Maranatha
jasa cleaning service dalam pemeliharaan prasarananya adalah Universitas “X”
Bandung.
Universitas “X” Bandung mempunyai luas tanah kurang lebih 50.000 m² dan memiliki gedung-gedung yang disertai sarana dan prasarana untuk
mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Universitas “X” sedikitnya
memiliki empat bangunan utama. Satu bangunan sebagai pusat administrasi yang
terdiri dari 12 lantai dan satu basement. Satu bangunan dipakai untuk berbagai
aktivitas perkuliahan dan untuk foodcourt yang terdiri dari 12 lantai, disertai
dengan tiga basement untuk area parkir. Satu gedung lama yang terdiri dari lima
area untuk gedung serba guna, aktivitas dan administrasi per fakultas. Selain bangunan Universitas “X” juga memiliki area parkir, halaman, lapangan olah raga, dan lain-lain. Tidak bisa dipungkiri bahwa sarana dan prasarana juga menunjang mutu dan kualitas suatu pendidikan (Pedoman Penjaminan Mutu Akademik UI : Prasarana dan Sarana Akademik). Oleh karena itu pemeliharaan prasarana ini perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak universitas yang bersangkutan.
Seperti yang telah diungkapkan di atas, prasarana yang ada dalam suatu perusahaan atau instansi perlu perawatan. Begitu pula pada Universitas “X”
Bandung memerlukan sejumlah tenaga cleaning service yang mampu merawat
prasarananya, terutama menangani sebagian besar perawatan dan kebersihan
prasarana gedung dan prasarana umum bagian sanitasi. Universitas “X”
mempunyai prasarana yang memerlukan perhatian khusus, maka Universitas “X”
(42)
4
Universitas Kristen Maranatha
cleaning service. Maksud alih daya adalah pengalihdayaan kegiatan pendukung (non-core) perusahaan pada pihak ketiga. Dengan mengimplementasikan alih
daya pada salah satu kegiatan non-core usahanya akan memberikan kesempatan
pada perusahaan untuk lebih konsentrasi pada usaha utamanya (core business)
(http://industri.mercubuana.ac.id). Universitas “X” dapat lebih berkonsentrasi
pada kompetensi utamanya yaitu pelayanan pendidikan salah satunya dengan
mengalih dayakan kegiatan cleaning service pada perusahaan yang menyediakan
jasa tersebut.
Salah satu perusahaan outsourcing penyedia jasa cleaning service yang
ditunjuk oleh Universitas “X” adalah ISS. Kepala outsourcing Universitas “X” menilai selama ini ISS memiliki kinerja yang terbaik dibandingkan perusahaan
jasa cleaning service lainnya yang dipakai oleh universitas. Universitas “X”
mendelegasikan perawatan prasarana di gedung A dan gedung B pada perusahaan ISS.
ISS adalah perusahaan jasa outsourcing yang menawarkan berbagai jasa
yaitu property service, cleaning service, office support, catering, dan integrated
facility service. ISS Indonesia berkantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor-kantor lokal di berbagai kota besar salah satunya adalah di Bandung
(http://www.id.issworld.com). Salah satu fasilitas jasa ISS yang sudah memimpin
pasar Indonesia adalah cleaning service. Selama lebih dari 70 tahun ISS telah
menetapkan standar baru dalam layanan pembersihan di seluruh dunia dengan menawarkan solusi membersihkan efisien dan fleksibel. Semua solusi didasarkan pada kebutuhan dan keinginan setiap pelanggan. ISS mengembangkan metode
(43)
5
Universitas Kristen Maranatha
baru, alat dan bahan, yang membantu meningkatkan kebersihan dan kondisi di lingkungan kerja sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan
(http://www.id.issworld.com).
Berdasarkan informasi yang telah diberikan oleh salah satu team leader
ISS di Universitas “X” yang berinisial “N”, ISS melakukan perawatan prasarana
secara detail, dengan membagi beberapa jenis kegiatan cleaning service
berdasarkan waktu pengerjaan yaitu kegiatan yang dilakukan setiap hari (daily
activity) dan kegiatan yang dilakukan secara berkala setiap minggu. Jenis kegiatan
tersebut dilakukan sesuai Standard Operational Prosedur (SOP) cleaning service
ISS. Hal ini merupakan standar kerja dari perusahaan ISS yang berbeda dari
perusahaan penyedia jasa cleaning service lainnya. Upaya ini dilakukan untuk
menyediakan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan.
Melalui wawancara terhadap “N” berikut ini merupakan penggambaran
kegiatan sehari-hari cleaning service ISS di Universitas “X”. Petugas cleaning
service ISS disebut dengan cleaner. Jumlah cleaner ISS yang bekerja di Universitas “X” adalah 43 orang yang terbagi dalam dua shift kerja, yaitu shift
pagi yang di mulai pada pukul 06.00 hingga pukul 14.00 dan shift siang di mulai
pada pukul 14.00 hingga pukul 22.00.
Setiap sebelum mulai bekerja para cleaner akan diberi briefing oleh Team
Leader, ini berarti cleaner harus datang minimal setengah jam lebih awal. Team leader memberikan pengarahan mengenai daily activity sesuai dengan Standard Procedure Operational (SOP), penempatan cleaner di area mana saja (ploting) sekaligus merupakan pembagian tim pada hari itu, permasalahan yang ada di area,
(44)
6
Universitas Kristen Maranatha
dan pelatihan yang akan diberikan kepada cleaner untuk meningkatkan skills
(training). Setelah jam kerja berakhir para cleaner juga akan diberikan evaluasi
oleh team leader berupa feed back kinerja cleaner dalam satu shift. Melalui
evaluasi yang biasanya berlangsung selama 30-45 menit, mereka akan mendapatkan masukan mengenai kekurangan dan kelebihan yang telah dilakukan
para cleaner pada hari itu.
Cleaner mendapatkan kesempatan satu kali istirahat selama satu jam. Ada
dua pembagian waktu istirahat agar di plotting kerja tidak terjadi kekosongan
cleaner. Pembagiannya dilakukan berdasarkan kesepakatan dalam satu tim yang bersangkutan, yaitu siapa yang akan istirahat terlebih dahulu dan siapa yang akan istirahat terakhir.
Adapun job description umum dari cleaner adalah dusting (pembersihan
debu), sweeping (penyapuan), dan moping (pengepelan) yang dilakukan sesuai
dengan Standart Operational Procedure (SOP). Job description tersebut berlaku
untuk area Gedung A maupun B. Area-area tersebut antara lain toilet pria dan
wanita, lobby / koridor, ruangan-ruangan, dinding luar gedung, tempat
pembuangan sampah, halaman, area parkir dan basement.
Dalam praktek kerjanya ternyata kegiatan cleaning service tidak hanya
sekedar memenuhi job description yaitu dusting, sweeping, dan moping sesuai
SOP, tetapi juga aktifitas di luar job description. Perusahaan mengharapkan
aktifitas di luar job description ini dapat dilakukan para cleaner agar tujuan dari
perusahaan dapat tercapai. Tujuan dari perusahaan adalah memberikan pelayanan yang terbaik demi mendapatkan kepercayaan klien. Tindakan yang dilakukan
(45)
7
Universitas Kristen Maranatha
sesuai keharusan dalam job description disebut perilaku in-role, sedangkan
perilaku lain yang bertujuan untuk menguntungkan organisasi dan perilaku
tersebut melebihi peran yang diharapkan dalam job description, disebut sebagai
perilaku extra-role. Salah satu bentuk dari perilaku extra-role dikenal sebagai
Organizational Citizenship Behavior.
Organizational Citizenship Behavior (OCB) yaitu perilaku individu yang
dilakukan atas kehendaknya sendiri (discretionary), meskipun tidak berkaitan
secara langsung atau secara eksplisit memiliki nilai imbalan, dan apabila dilakukan secara bersamaan akan berdampak meningkatnya fungsi organisasi
secara efektif dan efisien (Organ, 1988 : 3, dalam Organ 2006 :3). Organizational
Citizenship Behavior (OCB) merupakan istilah yang digunakan untuk
mengidentifikasi perilaku karyawan sehingga dia dapat disebut sebagai “anggota
yang baik” (Sloat,1999 dalam Organ, 2006). Karyawan yang baik (good citizens)
cenderung menampilkan OCB. Organisasi tidak akan berhasil dengan baik atau
tidak dapat bertahan tanpa ada anggota-anggotanya yang bertindak sebagai “good
citizens” (Markoczy dan Xin, 2002 dalam http://www.goldmark.org/livia/).
Berdasarkan hasil wawancara terhadap N, cleaner yang baik adalah yang
tidak hanya memenuhi job description sesuai dengan Standart Operational
Procedure (SOP) dan sekedar mentaati peraturan perusahaan, tetapi
melakukannya lebih dari pada itu. Seperti memiliki sikap ramah, responsif, dan
inisiatif. Sikap ramah seperti tersenyum kepada klien (civitas Universitas “X”),
atasan, dan rekan kerja. Responsif seperti membantu rekan kerja yang mengalami kesulitan menggunakan mesin dan peralatan. Memiliki inisiatif seperti memimpin
(46)
8
Universitas Kristen Maranatha
briefing, memandu rekan kerja baru, melakukan pelatihan. Apabila para cleaner memiliki sikap-sikap tersebut maka akan meningkatkan mutu pelayanan ISS di Universitas “X”. Dengan demikian universitas merasa puas terhadap pelayanan
ISS sehingga ISS tetap mendapatkan kepercayaan dari universitas. Para cleaner
jika mempunyai perilaku OCB akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi ISS.
Cleaner sering melakukan aktivitas-aktivitas di luar tugas utamanya (extra-role) sebagai cleaning service. Salah satunya adalah kerjasama dan
kerelaan cleaner untuk menolong rekan di luar plottingnya. N mengungkapkan,
seperti permasalahan yang sering terjadi di area basement satu. Area pintu masuk
basement seringkali banjir saat hujan lebat. Team cleaner yang ada di ploting tersebut tidak sanggup menangani dengan cepat untuk mencegah agar air tidak
membanjiri area basement satu. Untuk melakukannya dibutuhkan tenaga 5-6
orang cleaner, sehingga diperlukan tenaga tambahan dari cleaner di luar area
tersebut dan biasanya yang membantu adalah cleaner yang saat itu bertugas di
area basement dua. Para cleaner di area basement dua cepat tanggap jika terjadi
hujan lebat. Mereka tanpa diminta akan membantu rekannya yang berada di area basement satu.
Sejalan dengan N, salah seorang cleaner yang berinisial P juga
mengungkapkan hal yang serupa. Apabila terjadi hujan lebat biasanya cleaner di
basement dua akan ingat bahwa area basement satu membutuhkan bantuan dan
mereka membantunya, walaupun itu sesungguhnya bukan daily activity cleaner
(47)
9
Universitas Kristen Maranatha
memperlihatkan perilaku OCB karena dengan berinisiatif sendiri untuk membantu
rekannya di basement satu.
Seorang cleaner dapat dikatakan memiliki OCB yang tinggi apabila dapat
memenuhi job descriptionnya dan banyak melakukan aktivitas di luar job
description yang menguntungkan perusahaan. Sebaliknya seorang cleaner
dikatakan memiliki OCB yang rendah apabila tidak mampu memenuhi job
description dan sering melakukan aktivitas yang merugikan perusahaan.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada lima cleaner ditemukan
fakta yang bervariasi. Seperti yang dilakukan oleh S, 18 tahun. Selama dua tahun bekerja S pernah mendapatkan Surat Peringatan (SP) karena terpantau dua kali tertidur di area kerja. Setelah mendapatkan SP, S tidak melakukan pelanggaran lagi.
C, 22 tahun, selama bekerja dua tahun lebih tepat waktu saat masuk kerja maupun menggunakan jam istirahat. Perilaku yang ditunjukkan oleh S dan C
tersebut menggambarkan tingkat OCB yang cenderung rendah terutama pada
dimensi conscientiousness, karena mereka hanya sekedar mematuhi peraturan
saja. N, 24 tahun mengaku mau membantu temannya di area lain ketika diminta.
Ini menggambarkan OCB yang cenderung rendah terutama pada dimensi altruism,
karena N mau membantu apabila diminta.
Menurut pengalaman B, 23 tahun, ketika awal bekerja ia pernah melakukan pelanggaran tata tertib seperti terlambat masuk kerja. Namun ia merasa jika sering terlambat akan merugikan perusahaan dan dirinya sendiri,
(48)
10
Universitas Kristen Maranatha
maka ia tidak pernah terlambat lagi. B ingin menjaga kepercayaan atasan,hal ini
menggambarkan OCB yang cenderung tinggi pada dimensi conscientiousness.
Adapun menurut pengalaman P, 20 tahun, baginya memegang nilai-nilai perusahaan adalah penting. Ia merasa perlu menjaga nama baik perusahaan di
mata klien. Seperti ketika banyak pekerjaan di plotting, ia tetap membersihkan
semaksimal mungkin walaupun sebenarnya merasa capai dan tidak mau menyalahkan rekan satu timnya apabila ada pekerjaan yang tidak tertangani. Ia tidak mau membanding-bandingkan apakah dirinya sudah bekerja lebih banyak dibandingkan temannya, selama masih mampu akan dikerjakan semaksimal mungkin. Menurutnya, sebagai seorang karyawan perlu memiliki loyalitas pada
perusahaan, seperti ketika mendapatkan jadwal pada shift ke dua dimana jam kerja
hingga pukul 22.00, jika masih ada kelas yang belum selesai dipakai P akan tetap menunggu hingga selesai agar dapat membersihkan kelas tersebut. Padahal jika ia
mau bisa saja tidak dibersihkan dan dibebankan kepada cleaner yang besok
bertugas di shift pagi. Hal ini menggambarkan OCB yang cenderung tinggi pada
dimensi sportmanship.
Fakta yang ditemukan bervariasi, yaitu terdapat cleaner yang
menampilkan perilaku OCB yang cenderung tinggi dan cenderung rendah. Maka
dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran perilaku
OCB pada cleaner, diharapkan dengan mengetahui gambaran tinggi rendahnya
OCB pada cleaner dapat diketahui faktor-faktor yang perlu ditingkatkan agar
(1)
Universitas Kristen Maranatha Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan melalui skema berikut ini:
Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran
1.6 Asumsi Penelitian
1. Setiap cleaner ISS di Universitas “X” Bandung memiliki OCB dengan tingkat yang berbeda-beda.
2. Faktor internal cleaner akan mempengaruhi tingkat OCB.
3. Persepsi terhadap faktor eksternal akan mempengaruhi tingkat OCB cleaner. 4. OCB terdiri dari dimensi altruism, conscientiousness, sportmanship, courtesy,
dan civic virtue. Cleaner ISS di
Universitas “X”
1. 1. Altruism
2. 2. Conscientiousness 3. 3. Sportsmanship 4. 4. Courtesy 5. 5 Civic virtue
OCB Cleaner ISS di
Universitas “X”
tinggi
rendah 1. Faktor Internal : Personality dan Morale
2. Faktor eksternal : Karakteristik tugas, Karakteristik kelompok, Karakteristik organisasi, Perilaku kepemimpinan, Budaya
(2)
109 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka didapat suatu gambaran mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) cleaner ISS di Universitas ”X” Bandung, dengan kesimpulan sebagai berikut:
1. Penyebaran tingkat OCB pada cleaner ISS di Universitas ”X” cukup berimbang, yaitu sebagian cleaner (51%) memiliki tingkat OCB yang tinggi dan sebagian lagi (49%) memiliki tingkat OCB yang rendah.
2. Cleaner dengan tingkat OCB yang tinggi, memiliki derajat yang tinggi pula pada seluruh dimensi OCB. Demikian halnya dengan cleaner dengan tingkat OCB yang rendah, memiliki derajat yang rendah pula pada seluruh dimensi OCB.
3. Tinggi derajat OCB cleaner berkaitan pada faktor internal yaitu morale dan personality yang turut mempengaruhi tingkat OCB cleaner. Cleaner yang memiliki tingkat OCB tinggi nampak pada cleaner dengan personality conscientiousness, sedangkan cleaner dengan personality neurotic dan extraversion cenderung mengarah ke tingkat OCB rendah. 4. Faktor eksternal karakteristik tugas-task feedback turut mempengaruhi
tingkat OCB yang tinggi pada responden.
5. Adanya keterkaitan dimensi-dimensi OCB cleaner dengan data penunjang, yaitu: usia, lama bekerja, dan jenis kelamin. Responden dengan usia
(3)
Universitas Kristen Maranatha dewasa memilih suatu pekerjaan akan menyesuaikan diri dengan sifat dan macam pekerjaan tersebut. Sebagian besar responden yang sudah bekerja selama satu hingga tiga tahun memiliki OCB yang tinggi. Responden tersebut telah memasuki tahap pembentukan komitmen Setting-In dimana organizational commitment mulai terbentuk. Sedangkan pada jenis kelamin, perilaku menolong perempuan lebih besar daripada laki-laki. Perempuan cenderung menginternalisasi harapan-harapan kelompok, rasa kebersamaan, dan aktivitas-aktivitas menolong sebagai bagian dari pekerjaan mereka
5.2 Saran
1. Bagi Team Leader dan Supervisor agar tetap dapat mempertahankan para cleaner yang memiliki OCB tinggi dengan memberikan reward apabila cleaner menunjukkan peningkatan yang berarti bagi perusahaan.
2. Bagi perusahaan ISS diharapkan lebih memperhatikan kesejahteraan cleaner sehingga cleaner merasa diperlakukan adil, hal ini dapat memicu cleaner untuk berbuat lebih dari job description (OCB) sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
3. Sebagian cleaner memiliki tingkat OCB yang tinggi, tetapi masih ada cleaner dengan tingkat OCB yang rendah seperti pada cleaner yang telah bekerja lebih dari tiga tahun. Saran ditujukan untuk manajer ISS agar mempertimbangkan gaji yang diberikan kepada cleaner yang telah bekerja lebih dari tiga tahun lebih besar dibandingkan dengan cleaner yang belum
(4)
111
Universitas Kristen Maranatha sampai tiga tahun bekerja, agar cleaner merasa perusahaan mempedulikan kesejahteraan karyawan terutama bagi cleaner yang sudah lama bekerja. 4. Bagi team leader perlu untuk lebih terbuka terhadap masukan-masukan
dari para cleaner, agar dapat meningkatkan persepsi cleaner bahwa atasan memiliki kepedulian terhadap karyawan yang akhirnya dapat meningkatkan OCB cleaner.
5. Bagi perusahaan, bahwa perusahaan lebih mempertimbangkan untuk menerima cleaner perempuan, mengingat OCB perilaku membantu cleaner perempuan lebih tinggi dibandingkan cleaner yang berjenis kelamin laki-laki.
6. Alat ukur dalam penelitian ini kurang tajam menggambarkan dimensi conscientiousness, sehingga saran untuk penelitian berikutnya apabila akan menggunakan alat ukur penelitian ini agar ditinjau ulang.
(5)
112 Universitas Kristen Maranatha Friendenberg, Lisa.1995. Psychological Testing : Design, Analysis and Use.
Boston. Allyn and Bacon.
Hurlock, Elizabeth B. 1999. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Nazir, Moh. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
Organ, Dennis W., Podsakoff, Philip M., Mackenzie, Scott B. 2006.
Organizational Citizenship Behavior: It’s Nature, Antecedents, and Consequences. California: Sage Publications, Inc.
Sitepu, Nirwana S. K. 1995. Statistik. Bandung : Jurusan Statistika FMIPA Universitas Padjajaran.
(6)
113 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN
Aprianti, Marini. 2010. Studi Deskriptif mengenai Organizational Citizenhsip Behavior (OCB) Pada Perawat rawat Inap I (RI I) Rumah Sakit “X” Bandung. Skripsi. Bandung: Fakultas PSikologi Universitas Kristen Maranatha.
Diefendorff, J. M., Brown, D J., Kamin, A. M., & Lord, R. G. 2002. Examining The Roles of Job Involvement and Work Centrality In Predicting Organizational Citizenship Behavoirs and Job Performance. Journal of Organizational Behavior, Vol. 23: 93-108
Pedoman Penjaminan Mutu Akademik UI : Prasarana dan Sarana Akademik Wisesa, Kirana. 2010. Studi Deskriptif mengenai Organizational Citizenhsip
Behavior (OCB) Pada Perawat In-Patient Rumah Sakit “X” di kota “B”. Skripsi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. http://industri09antongiardhi.mercubuana.ac.id
http://outsourcingonline.wordpress.com/2008/02/06 http://www.goldmark.org/livia/
http://www/personalityresearch.org/bigfive.html http://www.id.issworld.com
www. Harian Umum Sore Sinar Harapan, 20/10/2003 www.uin_malang.ac.id