Peningkatan pemahaman materi pengukuran dengan metode pembelajaran jigsaw II pada siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Cicilia Ari Susanti, “Peningkatan Pemahaman Materi Pengukuran dengan
Metode Pembelajaran Jigsaw II pada Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta”.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (2012).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa
mengenai materi pengukuran dengan metode pembelajaran Jigsaw II. Untuk
menentukan ada tidaknya peningkatan mengenai konsep Pengukuran, peneliti
membandingkan pemahaman awal siswa sebelum dan sesudah mengikuti
pembelajaran dengan metode pembelajaran Jigsaw II.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Subyek
penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X2 SMA Pangudi Luhur yang berjumlah
33 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2012.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis pretes
dan postes. Peneliti ini melakukan lima tahap kegiatan dalam pembelajaran yaitu
(1) pretes, (2)pemahaman materi dalam kelompok heterogen, (3) diskusi
kelompok ahli, (4) siswa saling mengajar temannya di dalam kelompok heterogen,

(5) postes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan terjadi
peningkatan pemahaman mengenai materi Pengukuran. Hal ini ditunjukkan dari
hasil uji t melalui SPSS yang signifikan dimana ρ = .000 < α=0,5 menunjukkan
jika postes lebih baik dari pretes yaitu ada peningkatan. Dari hasil perhitungan uji
t didapatkan trel = -9,966 dengan df = 32, tcrit (two tailed test) = 2,042 dengan
level signifikan = 0,05, hasil memperlihatkan bahwa ІtrelІ > tcrit sehingga hasil ini
signifikan, artinya 2 kondisi dari kelompok ini berbeda di mana ada peningkatan
hasil belajar siswa.
.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Susanti, Cicilia Ari. The Rise of Students’ Concept Understanding on Subject
: Measurement with Jigsaw II Learning Method of Tenth Graders of
Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School.
Physics Education, Mathematics and Natural Science Department, Teacher

Training and Education Faculty, Sanata Dharma University (2012).
This research is intended to find out the rise of students’ concept
understanding about Measurement with Jigsaw II learning method. In order to
determine the presence or absence of an increase in the measurement concept, the
researchers compared the students’ initial understanding before and after
participating in learning with jigsaw II learning method.
This research was conducted in Pangudi Luhur Senior High School
Yogyakarta. The subjects of this research was students of class X2 of Pangudi
Luhur Senior High School which totaling 33 people. This research had been held
during August in 2012.
The instrument used in this research is are written test that pretest and
posttest. Researchers conducted a five-step learning activities : (1) pretest, (2)
understanding of concept in heterogeneous groups, (3) expert group discussions,
(4) student teach each other friends in the heterogeneous groups, (5) posttest.
Research results show that there is an increase overall understanding of the
concept measurements. It is shown from the result of the t test with SPSS
significant where ρ = .000 tcrit so the result is significant, it means two conditions
of different groups where there is an increase in student learning outcomes.

viii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PENGUKURAN DENGAN
METODE PEMBELAJARAN JIGSAW II PADA SISWA KELAS X SMA
PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

Cicilia Ari Susanti
NIM : 081424009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Dan bahwa setiap pengalaman mestilah dimasukkan ke dalam kehidupan, guna memperkaya kehidupan
itu sendiri. Karena tiada kata akhir untuk belajar seperti juga tiada kata akhir untuk kehidupan
(Annemarie S.)


Orang-orang menjadi begitu luar biasa ketika mereka mulai berpikir bahwa mereka bisa melakukan
sesuatu. Saat mereka percaya pada diri mereka sendiri, mereka memiliki rahasia kesuksesan yang
pertama (Norman Vincent Peale)

Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka
menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk
menunggu inspirasi (Ernest Newman)

Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras dan
mau belajar dari kegagalan (Gen Collin Powel)

Karya kecilku ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus yang selalu memberkatiku di setiap langkahku
Bapak, Ibu, Adik-adik dan keluarga besarku tercinta
Sahabat dan teman-tenanku semua

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Cicilia Ari Susanti, “Peningkatan Pemahaman Materi Pengukuran dengan
Metode Pembelajaran Jigsaw II pada Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta”.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (2012).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa
mengenai materi pengukuran dengan metode pembelajaran Jigsaw II. Untuk
menentukan ada tidaknya peningkatan mengenai konsep Pengukuran, peneliti
membandingkan pemahaman awal siswa sebelum dan sesudah mengikuti
pembelajaran dengan metode pembelajaran Jigsaw II.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Subyek
penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X2 SMA Pangudi Luhur yang berjumlah
33 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2012.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis pretes
dan postes. Peneliti ini melakukan lima tahap kegiatan dalam pembelajaran yaitu
(1) pretes, (2)pemahaman materi dalam kelompok heterogen, (3) diskusi

kelompok ahli, (4) siswa saling mengajar temannya di dalam kelompok heterogen,
(5) postes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan terjadi
peningkatan pemahaman mengenai materi Pengukuran. Hal ini ditunjukkan dari
hasil uji t melalui SPSS yang signifikan dimana ρ = .000 < α=0,5 menunjukkan
jika postes lebih baik dari pretes yaitu ada peningkatan. Dari hasil perhitungan uji
t didapatkan trel = -9,966 dengan df = 32, tcrit (two tailed test) = 2,042 dengan
level signifikan = 0,05, hasil memperlihatkan bahwa ІtrelІ > tcrit sehingga hasil ini
signifikan, artinya 2 kondisi dari kelompok ini berbeda di mana ada peningkatan
hasil belajar siswa.
.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Susanti, Cicilia Ari. The Rise of Students’ Concept Understanding on Subject
: Measurement with Jigsaw II Learning Method of Tenth Graders of
Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School.

Physics Education, Mathematics and Natural Science Department, Teacher
Training and Education Faculty, Sanata Dharma University (2012).
This research is intended to find out the rise of students’ concept
understanding about Measurement with Jigsaw II learning method. In order to
determine the presence or absence of an increase in the measurement concept, the
researchers compared the students’ initial understanding before and after
participating in learning with jigsaw II learning method.
This research was conducted in Pangudi Luhur Senior High School
Yogyakarta. The subjects of this research was students of class X2 of Pangudi
Luhur Senior High School which totaling 33 people. This research had been held
during August in 2012.
The instrument used in this research is are written test that pretest and
posttest. Researchers conducted a five-step learning activities : (1) pretest, (2)
understanding of concept in heterogeneous groups, (3) expert group discussions,
(4) student teach each other friends in the heterogeneous groups, (5) posttest.
Research results show that there is an increase overall understanding of the
concept measurements. It is shown from the result of the t test with SPSS
significant where ρ = .000 tcrit so the result is significant, it means two conditions
of different groups where there is an increase in student learning outcomes.


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Penulis menghaturkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Rahim atas
limpahan cinta dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Peningkatan Pemahaman Materi Pengukuran dengan
Metode Pembelajaran Jigsaw II pada Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta”.
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, saran-saran
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis dengan segala kerendahan hati
mengucapkan terima kasih kepada :
1.


Bapak Drs. Severinus Domi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dengan sabar, mengarahkan, membagi ilmu dan pengalaman,
atas semua saran, kritik dan keramahannya, semua itu sangat berarti selama
proses penyusunan skripsi.

2.

Bapak Drs. Aufridus Atmadi M.Si dan Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si
selaku dosen penguji yang telah berkenan memberikan kritik dan saran dalam
penyusunan skripsi ini.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.

Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah membimbing,
mendidik, membagikan ilmu, pengalaman hidup, dan berbagi kreatifitas
kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.


4.

Seluruh staf sekretariat JPMIPA, mbak Heni, pak Sugeng, dan mas Arif yang
telah membantu memperlancar studi penulis, atas keramahan dan
kesabarannya selama penulis menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.

5.

Seluruh

staf

perpustakaan

Universitas

Sanata

Dharma

yang

telah

menyediakan fasilitasnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6.

Bapak Drs. Br Herman Yoseph, FIC selaku kepala sekolah SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian skripsi.

7.

Bapak Ign. Suroto selaku guru bidang studi fisika kelas X yang telah banyak
membantu selama penelitian.

8.

Bapak Yb. Sunardi dan Ibu Sri tercinta, orang tua yang telah memberikan
kesempatan, kepercayaan, fasilitas, dan setia menantiku. Terima kasih atas
kesabaran dan pengorbanannya.

9.

Buat adik-adikku Tika dan Dian, serta seluruh keluarga besarku, terima kasih
atas doa, cinta, kasih sayang serta dukungannya.

10. Petrus Mundana yang selalu inside me. Thanks for your love in my tears and
laugh.
11. Sahabat-sahabat yang selalu ada untukku Sinta, Helen, Novi, terimakasih
untuk kebersamaan kita selama kuliah, persahabatan yang indah dari kalian
dan atas saran, kritik serta dukungannya selama ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12. Sahabat-sahabatku Linda, Ratih, Monica, Sisca, Siska, dan Dian, terimakasih
atas dukungan kalian selama ini, persahabatan yang indah dari kalian.
13. Untuk teman-teman KKN Jambu tercinta ( Ani, Tito, Lusi, Lana, Baskoro,
Sepsi, dan Nofa, terima kasih atas dukungan dan semangatnya.
14. Teman-temanku seangkatan Pendidikan Fisika 2008 dan dari semua
angkatan, terima kasih atas kebersamaan, kerja sama, kegembiraan, suka
duka, penerimaan dan kesediaan diri untuk bersama saling berbagi ilmu.
15. Teman –teman kost “FM”, khususnya mbak rosa, mbak tina, prima, susan
yang selalu memotivasi saya untuk cepat menyelesaikan skripsi, terima kasih
atas kebersamaan dan canda tawanya selama ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun serta menyempurnakan tulisan ini. Supaya dapat berguna bagi
perkembangan dan pembelajaran di sekolah.

Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................4
E. Hipotesis Tindakan................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakekat Fisika.......................................................................................6
1. Fisika sebagai Produk.......................................................................6
2. Fisika sebagai Sikap .........................................................................9
xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Fisika sebagai Proses......................................................................10
B. Pembelajaran Aktif..............................................................................14
C. Pembelajaran Kooperatif.....................................................................16
D. Metode Jigsaw II .................................................................................20
E. Perilaku Siswa Terhadap Suatu Metode..............................................22
F. Materi Pembelajaran ...........................................................................24
1. Pengukuran .....................................................................................24
a. Alat Ukur Panjang dan Ketelitiannya......................................24
1) Mistar..................................................................................24
2) Jangka Sorong.....................................................................25
3) Mikrometer Sekrup.............................................................28
b. Alat Ukur Waktu dan Ketelitiannya ........................................31
c. Angka Penting .........................................................................32
1) Notasi Ilmiah ......................................................................32
2) Aturan Angka Penting ........................................................33
3) Berhitung dengan Angka Penting.......................................34
a) Pembulatan ...................................................................34
b) Penjumlahan dan pengurangan .....................................34
c) Perkalian dan Pembagian..............................................35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian....................................................................................37
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................38
C. Subyek Penelitian................................................................................38

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Treatment ............................................................................................38
E. Instrumen Penelitian............................................................................38
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................39
G. Teknik Analisis Data...........................................................................39
1. Teknik Analisis Data Kuantitatif...................................................39
2. Teknik Analisis Data Kualitatif.....................................................41
H. Desain Penelitian.................................................................................43
BAB IV DATA DAN ANALISIS
A. Data .....................................................................................................45
B. Perhitungan Statistik Uji t ...................................................................46
C. Analisis Variasi Jawaban Siswa..........................................................53
D. Pembahasan.........................................................................................87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..........................................................................................97
B. Saran....................................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 100
LAMPIRAN .................................................................................................................. 103

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh penggunaan notasi ilmiah..........................................................32
Tabel 3.1 Analisis Skor per Soal............................................................................42
Tabel 3.2 Analisis Variasi Jawaban pretest dan posttest ......................................43
Tabel 4.1 Hasil Pretest dan Posttest .....................................................................46
Tabel 4.2 Analisis Data Pretest dan Posttest ........................................................47
Tabel 4.3 Hasil analisis uji t melalui SPSS ............................................................48
Tabel 4.4 Analisis Ketuntasan Butir Soal Pretes ...................................................50
Tabel 4.5 Persentase tingkat pemahaman awal .....................................................52
Tabel 4.6 Analisis Ketuntasan Butir Soal Postes ..................................................53
Tabel 4.7 Persentase tingkat pemahaman awal .....................................................55
Tabel 4.8 Analisis Variasi jawaban Siswa ............................................................56

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Mistar .................................................................................................24
Gambar 2.2 Jangka Sorong dan bagian-bagiannya ................................................25
Gambar 2.3 Mikrometer sekrup dan bagian-bagiannya.........................................28
Gambar 2.4 Pengukuran dengan mikrometer sekrup.............................................30
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian.......................................................................44
Gambar 4.1 Diagram tingkat pemahaman awal siswa ...........................................52
Gambar 4.2 Diagram tingkat pemahaman akhir siswa ..........................................55

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Ijin Permohonan Penelitian.................................................108

Lampiran 2

Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian.......................109

Lampiran 3

Rencana Perencanaan Pembelajaran ............................................110

Lampiran 4

Pembagian Kelompok Heterogen dan Homogen .........................118

Lampiran 5

Indikator dan Kisi-kisi Soal Pretes dan Postes.............................120

Lampiran 6

Lembar Kerja Kelompok Mistar ..................................................122

Lampiran 7

Lembar Kerja Kelompok Jangka Sorong.....................................124

Lampiran 8

Lembar Kerja Kelompok Mikrometer Sekrup .............................126

Lampiran 9

Lembar Kerja Kelompok Stopwatch............................................128

Lampiran 10 Lembar Kerja Kelompok Angka Penting.....................................130
Lampiran 11 Soal Pretes....................................................................................132
Lampiran 12 Soal Postes ...................................................................................135
Lampiran 13 Materi ...........................................................................................142
Lampiran 14 Hasil Pretes ..................................................................................158
Lampiran 15 Hasil Postes ..................................................................................164

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan pengalaman praktek mengajar dalam rangka mata
kuliah Program Pengajaran Lapangan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta,
terlihat bahwa sebagian siswa mengalami kesulitan dalam memahami
materi pengukuran. Beberapa siswa sering mengeluh karena bingung
tentang alat ukur dan penggunaannya. Beberapa siswa terkadang bingung
menyelesaikan soal pengukuran yang menggunakan ketidakpastian..
Salah satu faktor penyebabnya adalah metode pembelajaran yang
kurang membuat siswa terpacu untuk mengungkapkannya. Berdasarkan
pengalaman di sekolah ini, guru sudah mengkombinasikan metode
pembelajaran di mana ceramah dibantu dengan media powerpoint. Tetapi
hal ini belum memacu siswa untuk lebih berinteraktif. Karena kelas X
pada saat pembelajaran materi ini masih berstatus siswa baru yang sedang
beradaptasi, terkadang siswa-siswa ini masih sungkan untuk dengan jujur
mengungkapkan kesulitannya kepada guru dan mereka cenderung lebih
bisa terbuka terhadap temannya.
Dalam metode ceramah, siswa cenderung mendengarkan apa yang
disampaikan oleh guru sehingga proses belajar mengajar terpusat pada
guru sehingga oleh para ahli disebut sebagai paradigma mengajar yang
menunjuk pada kegiatan seseorang yang aktif menyampaikan informasi
kepada seseorang atau sekelompok orang dalam waktu tertentu

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

(Marpaung, 2003, dalam Anastasia Yunita, 2007: 1, dalam Fitri Wulansih,
2009: 1). Terkadang metode ceramah dapat menimbulkan kebosanan bagi
siswa. Rasa bosan dapat mengkibatkan konsentrasi siswa berkurang
sehingga akan berdampak terhadap pemahaman materi siswa.
Metode pembelajaran yang menarik sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran fisika di kelas. Salah satu metode pembelajaran tersebut
adalah metode pembelajaran kooperatif learning yang memiliki berbagai
macam teknik. Salah satu teknik dari metode ini adalah jigsaw II yang
merupakan pengembangan dari teknik Jigsaw I. Metode jigsaw II akan
membantu siswa untuk meningkatkan pemahamannya bersama dengan
teman-temannya. Metode ini bisa memacu siswa berinteraksi bersama
teman-temannya terutama dalam proses diskusi. Siswa-siswa ini juga
diajarkan untuk bertanggungjawab membantu temannya dalam memahami
suatu materi.
Metode jigsaw

II merupakan

metode

pembelajaran

yang

dilaksanakan oleh para siswa dalam tim yang heterogen kemampuannya.
Materi yang dipersiapkan dalam bentuk narasi tertulis. Siswa bekerjasama
saling membantu mempelajari dan memahami materi, kemudian
berdiskusi (Slavin, 2005: 236-237). Mengingat materi pengukuran,
besaran dan satuan tidak hanya pemahaman konsep belaka tetapi juga
pemecahan

masalah,

maka

dalam

diskusi

permasalahan yang harus dipecahkan bersama-sama.

kelompok

diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Model problem solving membantu siswa dalam mengatasi salah
pengertian dan membantu siswa dalam memecahkan persoalan. Siswa
dapat mengungkapkan gagasan mereka dalam memecahkan persoalan
tersebut (Suparno, 2007: 98). Dalam hal ini, metode problem solving juga
digunakan untuk fasilitator pelengkap pembelajaran. Dengan latar
belakang inilah peneliti ingin mencoba meningkatkan kemampuan
pemahaman siswa dengan metode Jigsaw II.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah dalam
penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pemahaman awal siswa mengenai pengukuran?
2. Bagaimana

pemahaman

siswa

setelah

menggunakan

metode

pembelajaran jigsaw II?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa mengenai pengukuran
dengan metode jigsaw II?

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah metode Jigsaw II dapat meningkatkan
pemahaman siswa kelas X SMA tentang konsep pengukuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

D. Manfaat Penelitian
1. Secara

teoritis,

hasil

penelitian

menambah

wawasan

metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam
pembelajaran siswa.
2. Secara praktis:
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
informasi dalam mengevaluasi proses pembelajaran di kelas yang
telah dilakukan dan hasil belajar yang telah dicapai dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar siswa dan kualitas sumber daya
manusia yang ada di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
Untuk perpustakaan sekolah, laporan penelitiannya dapat
menjadi salah satu sumber bacaan bermanfaat bagi rekan guru
sebagai contoh penelitian yang bisa dilanjutkan sebagai penelitian
tindakan kelas terutama bagi yang ingin melakukan PTK atau yang
belum berani memulainya, sedangkan bagi yang sudah pernah atau
sudah biasa dapat menjadikan laporan ini sebagai pembanding.
b. Bagi Guru
Bagi rekan-rekan guru bisa menjadi salah satu referensi
metode mengajar mereka untuk dapat dikembangkan juga untuk
mata pelajaran mereka yang lain dan di kelas lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

c. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan sebuah pengalaman yang berharga
dalam menerapkan variasi metode pembelajaran dengan salah satu
teknik metode cooperative learning yaitu Jigsaw II dalam
pembelajaran Fisika. Pengalaman ini dapat menjadi salah satu
alternatif mengajar. Diharapkan

dengan metode ini juga bisa

digunakan untuk materi pokok yang sesuai.

E. Hipotesis Tindakan
Penggunaan metode Jigsaw II dapat meningkatkan pemahaman siswa
tentang materi pengukuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakekat Fisika
Fisika merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam
atau dikenal dengan sains. Sains didefinisikan sebagai sekumpulan
pengetahuan tentang obyek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil
pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan
bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah (Materi Fisika dalam
http://dasar-teori.blogspot.com/2012/01/hakekat-fisika.html).
Fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam, maka hakikat
fisika adalah sama dengan hakikat ilmu pengetahuan alam yaitu sebagai
produk (a body of knowledge), proses (a way of investigating), dan sikap
(a

way

of

thinking)

(Rudy

Fisika

dalam

http://fisika-dan-

pembelajaran.blogspot.com/2010/12/fisika-sebagai-produk-proses-dan
sikap.html).
Hakekat fisika dalam penelitian ini adalah fisika sebagai produk.
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi antara
manusia dengan alam lingkungan. Interaksi itu memberikan pembelajaran
kepada manusia sehinga menemukan pengalaman yang semakin
menambah pengetahuan dan kemampuan serta berubah perilakunya.
Dalam wacana ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai kegiatan
penyelidikan yang kreatif dari para ilmuwan dinventarisir, dikumpulkan
dan disusun secara sistematik menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

kemudian disebut sebagai produk atau “a body of knowledge”.
Pengelompokkan hasil-hasil penemuan itu menurut bidang kajian yang
sejenis menghasilkan ilmu pengetahuan yang kemudian disebut sebagai
fisika, kimia dan biologi. Untuk fisika, kumpulan pengetahuan itu dapat
berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori dan model.
a. Fakta
Fakta adalah kejadian atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala
peristiwa yang terjadi di alam. Fakta merupakan dasar bagi konsep,
prinsip, hukum, teori atau model. Sebaliknya dapat juga dinyatakan
bahwa keberadaan konsep, prinsip, hukum, teori dan model adalah
untuk menjelaskan dan memahami fakta.
b. Konsep
Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, obyek, fenomena dan
fakta. Menurut Bruner, Goodnow dan Austin (collette dan chiappetta:
1994

dalam

http://fisika–dan-pembelajaran.

blogspot.com/2010/12/fisika–sebagai–produk–proses–dan–sikap.html)
konsep memiliki lima elemen atau unsur penting yaitu nama, definisi,
atribut, nilai (value), dan contoh. Yang dimaksud dengan atribut itu
misalnya adalah warna, ukuran, bentuk, bau, dan sebagainya. Menurut
Herron dan kawan-kawan (collette dan chiappetta: 1994 dalam
http://fisika–dan-pembelajaran. blogspot.com/2010/12/fisika–sebagai–
produk–proses–dan–sikap.html), konsep fisika dapat dibedakan atas
konsep yang baik contoh maupun atribut dapat diamati, konsep yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

contohnya dapat diamati tetapi atributnya tidak dapat diamati, dan
konsep yang baik contoh maupun atributnya tidak dapat diamati.
c. Prinsip dan Hukum
Istilah prinsip dan hukum sering digunakan secara bergantian karena
dianggap sebagai sinonim. Prinsip dan hukum dibentuk oleh faktafakta dan konsep-konsep. Perlu dipahami bahwa hukum dan prinsip
fisika tidaklah mengatur kejadian alam(fakta), melainkan kejadian
alam (fakta) yang dijelasakan keberadaannya oleh prinsip dan atau
hukum.
d. Rumus
Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip,
hukum, dan teori. Pada umumnya prinsip dan hukum dapat dinyatakan
secara matematis.
e. Teori
Teori disusun untuk menjelaskan sesuatu yang tersembunyi atau tidak
dapat langsung diamati. Teori tetaplah teori tidak mungkin menjadi
hukum atau fakta. Teori bersifat tentative sampai terbukti tidak benar
dan diperbaiki. Hawking (1988) yang dikutip collette dan chiappetta:
1994

(dalam

http://fisika–dan-pembelajaran.

blogspot.com/2010/12/fisika–sebagai–produk–proses–dan–sikap.html)
menyatakan bahwa “kita tidak dapat membuktikan kebenaran suatu
teori meskipun banyak hasil eksperimen mendukung teori tersebut,
karena kita tidak pernah yakin bahwa pada waktu yang akan dating

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

hasilnya tidak akan kontradiksi dengan teori tersebut, sedangkan kita
dapat membuktikan ketidakbenaran suatu teori cukup dengan hanya
satu bukti yang menyimpang. Jadi, teori memiliki fungsi yang berbeda
dengan fakta, konsep maupun hukum”.
f. Model
Model adalah sebuah presentasi yang dibuat untuk sesuatu yang tidak
dapat dilihat. Model sangat berguna untuk membantu memahami
suatu fenomena alam, juga berguna untuk membantu memahami suatu
teori. Sebagai contoh, model atom Bohr membantu untuk memahami
teori atom.

B. Pembelajaran Aktif
Menurut Bruner (Indriana, 2011: 199), pembelajaran adalah sebuah
proses sosial dan aktif, yang dengannya para siswa mampu mengonstruksi
ide-ide atau konsep-konsep baru berdasarkan pada pengetahuan mutakhir
mereka. Mayoritas pengajaran yang kini dilaksanakan menggunakan
pembelajaran

yang

konvensional

di

mana

guru

mentransfer

pengetahuannya kepada siswa dimana pusatnya terfokus pada guru bukan
siswa (Indriana, 2011: 85-103).
Unsur yang terpenting dalam pembelajaran yang baik adalah
(Suparno, 2007: 2):
1. Siswa yang belajar
2. Guru yang mengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

3. Bahan pelajaran
4. Hubungan antara guru dan siswa
Dalam belajar fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif
belajar fisika. Maka semua usaha guru harus diarahkan untuk membantu
dan mendorong agar siswa mau mempelajari fisika sendiri. Dari pihak
guru diharapkan menguasai bahan yang mau diajarkan, mengerti keadaan
siswa sehingga dapat mengajar sesuai dengan keadaan dan perkembangan
siswa, dapat menyusun bahan sehingga mudah ditangkap siswa.
Komunikasi guru dan siswa sangat penting sehingga mereka dapat saling
membantu (Suparno, 2007: 2).
Belajar bukan merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian
informasi kepada siswa (Melvin L. Silberman, 2002: dalam Sholeh, 2011:
48). Sebab, pada dasarnya belajar membutuhkan keterlibatan mental,
sekaligus tindakan. Pada saat aktif belajar, siswa melakukan sebagian
besar

pekerjaan

belajar.

Siswa

mempelajari

gagasan-gagasan,

memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Dan
inilah sebenarnya yang menjadi dasar dari pembelajaran aktif (Sholeh,
2011: 48).
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang
memungkinkan

para

siswa

berperan

secara

aktif

dalam

proses

pembelajaran itu sendiri, baik dalam interaksi antarsiswa maupun antara
siswa dan pengajar. Pembelajaran aktif juga merupakan salah satu metode
pembelajaran yang sangat efektif untuk bisa memberikan suasana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

pembelajaran interaktif, menarik, dan menyenangkan, sehingga para siswa
mampu menyerap ilmu dan pengetahuan baru, serta menggunakannya
untuk kepentingan diri sendiri maupun lingkungannya. Suatu pembelajaran
aktif cenderung membuat siswa lebih mengingat mata pelajaran yang
diberikan (Sholeh, 2011: 48-49).
Menurut

Bonwell

(1995:

dalam

Sholeh,

2011:

49-50),

pembelajaran aktif memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:
1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi
oleh pengajar, melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran
analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas.
2. Siswa tidak hanya mendengarkan pelajaran secara pasif, tetapi juga
mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan
dengan materi pembelajaran.
4. Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa, dan
melakukan evaluasi.
5. Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.

Pembelajar aktif adalah seseorang yang kecenderungan alamiahnya
selalu tertuju pada eksperimentasi aktif. Dalam pembelajaran aktif ini,
pemrosesan aktif mencakup pembahasan, penjelasan, atau pengujian
dengan suatu cara tertentu (Indriana, 2011: 160).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

C. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran yang dilakukan adalah cooperative learning.
Cooperative Learning atau belajar bersama adalah model pembelajaran di
mana siswa dibiarkan belajar dalam kelompok, saling menguatkan,
mendalami, dan bekerja sama untuk semakin menguasai bahan (Suparno,
2007: 134).
Pembelajaran kooperatif bukanlah gagasan baru dalam dunia
pendidikan, tetapi sebelum masa belakangan ini, metode ini hanya
digunakan oleh beberapa guru untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti tugastugas atau laporan kelompok tertentu. Namun demikian, penelitian selama
dua puluh tahun terakhir ini telah mengidentifikasikan metode pembelajran
kooperatif dapat digunakan secara efektif pada setiap tingkatan kelas dan
untuk mengajarkan berbagai macam pelajaran (Slavin, 2005: 4).
Ide yang melatarbelakangi bentuk pembelajaran kooperatif
semacam ini adalah apabila para siswa ingin agar timnya berhasil, mereka
akan mendorong anggota timnya untuk lebih baik dan akan membantu
mereka melakukannya. Seringkali, para siswa menjelaskan gagasangagasan yang sulit satu sama lain dengan menerjemahkan bahasa yang
dipergunakan guru ke dalam bahasa anak-anak (Slavin, 2005: 9) sehingga
para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan
berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu
dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Peran guru dalam Cooperative Learning (Suparno, 2007:136) yaitu
antara lain:
1. Sebagai fasilitator dalam pembentukan kelompok
2. Mengajari konsep dasar dan keterampilan kerja sama
3. Memonitoring kelompok berjalan atau tidak, sehingga guru dapat
membantu kelompok yang tidak berjalan lancar
4. Intervensi, membantu bila diperlukan; terlebih yang macet
5. Mengevaluasi kelompok dan siswa-siswa.
Fokus utama dari belajar bersama yaitu kemajuan bidang akademik
dan afektif melalui kerja sama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
(Kindsvatter dkk, hal.308; dalam Suparno, 2007: 134-135) dalam belajar
bersama supaya tujuan tercapai yaitu:
1.

Perlu adanya saling ketergantungan antar siswa secara positif yang
artinya masing-masing siswa ada kesanggupan untuk saling
membantu, saling member dan saling menerima.

2.

Perlu dikembangkan

interaksi interpersonal

antar

siswa dan

keterampilan berkelompok.
3.

Masing-masing siswa perlu dibantu untuk tetap bertanggung jawab
pada penguasaan tugas mereka.

4.

Perlu dikembangkan keterampilan sosial siswa.

5.

Kelompok diyakinkan bahwa dapat berhasil dan dikembangkan kerja
sama yang efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

Tujuan belajar bersama (Kindsvatter dkk: 308; dalam Suparno,
2007: 135) ini antara lain sebagai berikut:
1.

Meningkatkan hasil belajar lewat kerjasama.

2.

Alternatif belajar untuk membantu siswa yang lemah untuk maju.

3.

Meningkatkan keakraban, hubungan dan kerjasama antar siswa.

4.

Membantu siswa dalam membangun pengetahuan lewat kerja sama
dan belajar bersama dengan teman.
Yang dikerjakan oleh guru:

1. Dalam persiapan : menjabarkan kurikulum dalam langkah-langkah
yang dapat dicapai dengan belajar bersama
2. Membentuk kelompok.
3. Menjelaskan tugas kelompok secara jelas.
4. Monitoring kerja sama efektif atau tidak, membantu, feedback.
5. Evaluasi hasil siswa.
Peran siswa dalam pembelajaran cooperative learning yaitu:
1. Siswa berperan sebagai murid dan guru sekaligus karena menerima
dari yang lain dan member kepada yang lain. Pada saat mereka
menyumbangkan pikiran kepada yang lain, maka mereka seperti guru.
Pada saat mereka dijelaskan oleh yang lain, mereka berperan seperti
siswa.
2. Siswa dalam kelompok dapat memberikan informasi, memberitahu
kepada teman, memberikan masukan, menerima masukan dari teman,
mengkoreksi gagasan teman, dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

3. Siswa

dapat

merasakan

bagaimana

mereka

sungguh

saling

mengembangkan dengan saling member dan menerima. Maka peran
saling member dan menerima ini perlu dikembangkan.

Dari beberapa metode pembelajaran cooperative learning, metode
yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah metode Jigsaw II.
Dalam metode jigsaw II, peneliti menggunakan tim-tim kecil yang
heterogen dan tim-tim kecil homogen sebagai tim ahli di dalam kelas di
mana setiap anggota kelompok mendapatkan informasi atau bagian, lalu
membahas di tim ahli dan selanjutnya masing-masing menjelaskan atau
mengajarkan kepada kelompok heterogennya. Setelah itu, mereka dites
secara individual.

D. Metode Jigsaw II
Metode jigsaw merupakan metode pembelajaran di mana setiap
anggota kelompok mendapatkan informasi atau bagian, lalu masingmasing menjelaskan atau mengajarkan kepada kelompoknya. Setelah itu di
tes secara individual.(Goor & Schween, 1993, dalam Kindsvatter dkk: hal
301: dalam Suparno, 2007: 137).
Metode jigsaw II merupakan pengembangan dari jigsaw I. Jigsaw
II dapat digunakan jika materi yang akan diperlajari adalah narasi tertulis.
Dalam Jigsaw II, para siswa bekerja dalam tim yang heterogen. Para siswa
diberi tugas untuk membaca beberapa bab atau unit, dan diberikan “lembar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

ahli” yang terdiri atas topik-topik yang berbeda yang harus menjadi fokus
perhatian masing-masing anggota saat mereka membaca. Setelah semua
anak selesai membaca, siswa-siswa dari tim berbeda yang mempunyai
fokus topik yang sama bertemu dalam “kelompok ahli” untuk
mendiskusikan topik mereka sekitar 30 menit. Para ahli tersebut kemudian
kembali ke tim mereka dan secara bergantian mengajari teman satu timnya
tentang topik mereka. Yang terakhir adalah para siswa menerima penilaian
yang mencakup seluruh topik (Slavin, 2005: 237).
Kunci metode jigsaw ini adalah interdependensi yaitu tiap siswa
bergantung kepada teman satu timnya untuk dapat memberikan informasi
yang diperlukan supaya dapat berkinerja dengan baik pada saat penilaian
(Slavin, 2005: 237).
Berikut langkah-langkah yang dilakukan pendidik dalam strategi
pembelajaran jigsaw II:
1. Siswa dikelompokkan ke dalam beberapa tim (tergantung jumlah sub
bab yang akan dibahas, idealnya 4-5 orang setiap kelompok).
2. Setiap siswa dalam tim diberikan bagian materi dan tugas yang
berbeda. Setiap anggota tim fokus pada sub bab yang berbeda-beda.
3. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari sub bab yang
sama, bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab
yang mereka bahas.
4. Setelah selesai berdiskusi dengan tim ahli, tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

tentang sub bab yang mereka kuasai. Sementara, setiap anggota
lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
5. Guru memberi evaluasi.
6. Rekognisi tim.

Berikut beberapa kelemahan dan keunggulan dari metode
pembelajaran jigsaw II yaitu:
1. Keunggulan
a. Tidak memakan waktu lama dibandingkan dalam pengajaran biasa
di dalam kelas.
b. Memberikan siswa informasi dari bab-bab yang tidak mereka baca.
c. Siswa-siswa akan terbantu oleh rekannya karena siswa lebih
terbuka bertanya pada temannya.
d. Kerjasama yang terjalin baik antar anggota kelompok
e. Dapat menambah kepercayaan siswa akan kemampuan berpikir
kritis (dalam http://trilestari-sdkanisiusgowongan.blogspot.com/
2010/04/model-pembelajaran-kooperatif-teknik.html)
f. Setiap siswa akan memiliki tanggung jawab akan tugasnya.
g. Mengembangkan kemampuan siswa mengungkapkan ide atau
gagasan dalam memecahkan masalah tanpa takut membuat salah.
h. Dapat meningkatkan kemampuan sosial: mengembangkan rasa
harga diri dan hubungan interpersonal yang positif.
i. Dapat berlatih berkomunikasi dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

2. Kelemahan
Kelemahan metode jigsaw II menurut Roy Killen, 1966 (dalam
http://trilestari-sdkanisiusgowongan.blogspot.com/2010/04/modelpembelajaran-kooperatif-teknik.html) diantaranya adalah:
a. Dalam memahami suatu konsep, siswa mendiskusikan bersama
dengan siswa lain. Dalam hal ini pengawasan guru menjadi hal
mutlak diperlukan agar jangan sampai terjadi salah konsep
(Misconception).
b. Sulit meyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan
materi pada teman, jika siswa tidak percaya diri, pendidik harus
mampu memainkan perannya dalam memfasilitasi kegiatan belajar.
c. Pendidik sebaiknya sudah mengenali tipe-tipe siswa.
d. Awal pembelajaran ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya butuh
waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model
pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
e. Aplikasi metode ini pada kelas yang besar (> 40 siswa) sangat sulit.

E. Perilaku Siswa Terhadap Suatu Metode
Sekarang ini, konsep pendidikan yang lebih mengedepankan
konsep kaku, menegangkan, tidak menyenangkan, bahkan disertai dengan
sikap otoritas dari pendidik kepada siswa, sudah tidak efektif lagi jika
dilihat dari hasil yang dicapai. Sebab, siswa yang dididik dengan strategi
dan metode yang demikian justru akan menjadi generasi yang penuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

ketegangan, mudah stress, dan tidak mampu memecahkan masalah dalam
kehidupannya.
Sudah banyak siswa yang cerdas secara intelektual, tetapi tidak
bisa mengendalikan sisi emosionalitas mereka, sehingga kehilangan
kesempatan untuk hidup lebih bahagia dan menyenangkan. Maka dari itu,
unsure kebahagiaan dalam proses pembelajaran menjadi hal yang penting
(Sholeh, 2011: 26). Proses belajar mengajar harus mampu menciptakan
interaksi yang baik antara guru dan para siswanya. Dengan begitu, mereka
akan merasa dihargai dan dilibatkan, sehingga timbul perasaan senang saat
pelajaran berlangsung (Sholeh, 2011: 29).
Sebaiknya pendidik jangan terlalu memaksa para siswa untuk
mengikuti kemauan atau buah pikiran orang lain. Perlakuan demikian
dapat membuat mereka ibarat kaset yang harus merekam suara-suara,
tanpa menghiraukan apakah kaset itu masih peka atau tidak. Akibat yang
lebih parah akan tampak pada perilaku intelektual mereka yang tidak lagi
memiliki keberanian untuk mengeluarkan ide-ide pribadi.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Thomas(1972: dalam Sholeh,
2011: 51) menunjukkan bahwa setelah 10 menit belajar, siswa cenderung
akan kehilangan konsentrasinya untuk mendengat pelajaran yang diberikan
secara pasif. Hal ini tentu saja akan semakin membuat pelajaran terus
dilanjutkan, tanpa upaya-upaya untuk memperbaikinya.
Dalam kaitan ini, menurut Silberman (dalam Sholeh, 2011: 51),
cara belajar dengan mendengarkan akan membuat siswa mudah lupa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

Pembelajarann dengan cara mendengarkan dan melihat
hat akan membuat
siswa sedikit
kit mengingat. Sementara itu, pembelajaran
n yang dilakukan
dengan mende
ndengarkan, melihat, dan mendiskusikan sesuatu
suatu akan membuat
adi paham. Sedangkan, pembelajaran dengann ccara mendengar,
siswa menjadi
diskusi, dan melakukan sesuatu, akan m
membuat siswa
melihat, diskusi
pengetahuan dan keterampilan.
memperolehh pe

belajaran
F. Materi Pembe
uran
1. Pengukur
at uk
ukur panjang dan ketelitiannya
a. Alat
Mistar
1) Mi

Gambar 2.1 Mistar
swa adalah mistar
Mistar yang biasa digunakan oleh siswa-sisw
Mi
ikan pada goresan
yang panjang skalanya 30 cm. jika diperhatika
yan
berdekatan
garis-garis hitamnya, jarak anatara dua gores
go
gar
menyatakan skala
adalah 1 mm atau 0,1 cm. Nilai tersebut me
ada
setengah dari skala
terkecil mistar. Ketelitian mistar adalah sete
ter
terkecilnya sehingga ketelitian mistar adalah
ter
½ x 1 mm = 0,5 mm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

2) Jan
Jangka Sorong

Gambar 2.2 Jangka Sorong
ong dan bagian
bagian-bagiannya

Bagian-bagian jangka sorong dan fung
ungsinya sebagai
ber
berikut:
a) Rahang luar
Rahang luar digunakan untuk mengukur
ukur diameter luar
suatu benda. Rahang luar terdiri atas ra
rahang tetap dan
rahang geser.
b) Rahang dalam
Rahang dalam digunakan untuk mengukur
ukur diameter dalam
dari suatu benda.
c) Depth probe
ukur ke
kedalaman suatu
Depth probe digunakan untuk mengukur
benda.
d) Pengunci
ian yang bergerak
Digunakan untuk menahan bagian-bagian
ketika pengukuran seperti rahang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

Penggunaan jangka sorong adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengukur sisi luar dari suatu benda, misalkan untuk
diameter batang besi.
Cara pengukuran:


Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum
jam.



Geser rahang kanan.



Masukan benda yang akan diukur ke antara kedua
rahang bawah jangka sorong.



Geser rahang sampai tepat pada tepi benda.



Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak
bergeser.



Baca skala utama dan skala noniusnya.

b) Untuk mengukur sisi dalam suatu benda
Cara pengukuran:


Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum
jam.



Masukkan rahang bagian atas ke dalam benda yang
akan diukur.



Geser rahang tepat pada benda dan putar pengunci
searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.



Bacalah skala utama dan skala noniusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

c) Untuk mengukur kedalaman suatu benda.
Cara pengukuran:


Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum
jam.



Buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip
menyentuh dasar benda.



Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak
bergeser.



Bacalah skala utama dan skala noniusnya.

Jangka sorong umumnya digunakan untuk mengukur
diameter dalam dan luar benda. Misalnya diameter cincin,
kelereng. Jangka sorong terdiri atas dua bagian: rahang tetap
dan rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas dua skala:
skala utama dan skala nonius. Sepuluh skala utama panjangnya
1 cm dan sepuluh skala nonius panjangnya 0,9 cm. Jadi, beda
satu skala utama dan satu skala nonius:
0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm
Nilai ini merupakan skala terkecil jangka sorong sehingga
ketelitian dari jangka sorong:
½ x 0,1 mm = 0,05 mm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

3) Mi
Mikrometer sekrup

Gambar 2.3 Mikrometer sekrup
rup dan bagian
bagian-bagiannya
Bagian-bagian mikrometer sekrup dann ffungsinya yaitu
seba
sebagai berikut:
a) Rangka (Frame)
Bingkai ini berbentuk huruf C, terbuat da
dari logam tahan
panas, tebal dan kuat dengan tujua untuk
uk meminimalkan
pemuaian

dan

pengukuran.

pengerutan

Rangkai

meminimalkan

transfer

juga

yang

bisa

si
dilapisi

panas

dari

mengganggu
plastik

untuk

tangan

k

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran fisika pada materi suhu dan kalor terhadap motivasi dan prestasi siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 1 287

Peningkatan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Srumbung Magelang pada pokok bahasan suhu melalui pembahasan dengan metode kooperatif tipe Jigsaw II.

0 0 136

Peningkatan kemampuan menulis paragraf persuasif dengan pembelajaran berbasis kontekstual pada siswa kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 3 175

Peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS 3, semester II SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 6 191

Efektivitas pembelajaran dengan program GeoGebra dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada topik grafik fungsi kuadrat kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 2 180

Peningkatan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Srumbung Magelang pada pokok bahasan suhu melalui pembahasan dengan metode kooperatif tipe Jigsaw II

0 1 134

EFEKTIVITAS METODE EKSPERIMEN TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 1 152

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PENGUKURAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW II PADA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 191

Peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS 3, semester II SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

0 1 189

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20122013

0 1 169