ANALISIS PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, DAN PSIKOLOGIS TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK WISATA KULINER DI WILAYAH BOJONAGARA KOTA BANDUNG : Survey Pada Wisatawan Domestik.
v
ABSTRACT
KATA PENGANTAR... ... i
UCAPAN TERIMA KASIH... ... ii
DAFTAR ISI ... ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 10
1.3 Tujuan Penelitian ... 11
1.4 Manfaat Penelitian ... 12
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 12
1.4.2 Manfaat Praktis ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Kepariwisataan ... 13
2.1.1 Pengertian Pariwisata ... 13
2.1.2 Pengertian Wisatawan ... 13
2.1.3 Pengertian Perilaku Wisatawan... 15
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Wisatawan ... 16
2.1.5 Sifat dari Perilaku Wisatawan ... 23
2.1.6 Pengertian Produk Wisata Kuliner ... 25
2.2 Kajian Pemasaran ... 27
2.2.1 Definisi Pemasaran... 27
2.2.2 Manajemen Pemasaran... 28
2.2.3 Konsep Pemasaran ... 28
(2)
vi
2.6 Hipotesis ... 40
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 41
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41
3.3 Metode Penelitian... 42
3.4 Populasi dan Sampel ... 42
3.4.1 Populasi ... 42
3.4.2 Sampel ... ... 43
3.5 Operasionalisasi Variabel... ... 45
3.6 Jenis dan Sumber Data ... 47
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 48
3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 49
3.8.1 Uji Validitas ... 49
3.8.2 Uji Reliabilitas ... 51
3.8.3 Analisis Kualitatif ... 52
3.8.4 Analisis Kuantitatif ... 53
3.8.4.1 Analisis Regresi Berganda ... 53
3.8.4.2 Uji Hipotesis ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 58
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 58
4.1. 2 Gambaran Umum Responden ... ... 64
4.1. 2.1 Jenis Kelamin ... 64
4.1. 2.2 Usia Responden ... ... 65
(3)
vii
4.2.2 Faktor Sosial (X2) ... 75
4.2.3 Faktor Psikologis (X3) ... 79
4.2.4 Keputusan Pembelian (Y) ... 84
4.3 Hasil Analisis Instrumen Penelitian ... 86
4.3.1 Uji Validitas ... 86
4.3.2 Uji Reliabilitas ... 88
4.3.3 Pengujian Hipotesis ... 89
4.3.4 Kriteria Pengambilan Keputusan ... 90
4.3.5 Koefisien Korelasi Ganda dan Koefisien Determinasi ... 91
4.3.6 Pengujian Hipotesis (Uji F) ... 92
4.3.7 Pengujian Hipotesis (Uji t) ... 93
4.4 Model Persamaan Regresi ... 95
4.5 Uji Asumsi Klasik ... 96
4.5.1 Uji Normalitas Residu ... 97
4.5.2 Uji Deteksi Multikolinieritas ... 97
4.5.3 Uji Deteksi Autokorelasi ... 98
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 99
4.6.1 Pengaruh Faktor Budaya ... 99
4.6.2 Pengaruh Faktor Sosial ... 100
4.6.3 Pengaruh Faktor Psikologis... 101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 102
5.2 Saran ... 103
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(4)
viii
Tabel 1.3 Jumlah pengunjung yang masuk ke kota Bandung... 6
Tabel 1.4 Potensi wisata kuliner di wilayah Bojonagara... 9
Tabel 2.1 Kajian empiris hasil penelitian terdahulu... 33
Tabel 3.1 Lokasi Penelitian... ... 41
Tabel 3.2 Populasi Produk wisata kuliner di Wilayah Bojonagara... 43
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel... 46
Tabel 4.1 Produk Wisata Kuliner di Kecamatan Andir... .. 60
Tabel 4.2 Produk Wisata Kuliner di Kecamatan Sukajadi... 61
Tabel 4.3 Produk Wisata Kuliner di Kecamatan Sukasari... 62
Tabel 4.4 Produk Wisata Kuliner di Kecamatan Cicendo... 63
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 64
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden... 65
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 66
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden... 67
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Perjalanan... 69
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Indikator Nilai Kebiasaan (X1.1)... 71
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Indikator Wilayah Geografis (X1.2)... 72
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Indikator Prestige (X1.3)... 73
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Indikator Gaya Hidup (X2.1)... 75
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Indikator Referensi Keluarga (X2.2)... 76
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Indikator Pengaruh Teman (X2.3)... 78
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Indikator Motivasi (X3.1)... .... 80
Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Indikator Persepsi atas Publikasi (X3.2)... 81
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Indikator Pengetahuan Produk (X3.3)... 82
Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Indikator Keputusan Pembelian (Y)... 84
Tabel 4.20 Uji Validitas untuk Soal Faktor Budaya ... ... 87
(5)
ix
Tabel 4.26 Output Analisis Varians... 92
Tabel 4.27 Output Koefisien Regresi Variabel Independen... 93
Tabel 4.28 Output Normalitas Residu ... ... 97
Tabel 4.29 Output VIF ... ... 97
(6)
x
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 65
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... ... 66
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.. 67
Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... ... 68
Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Perjalanan... 69
Gambar 4.6 Daerah Kriteria Variabel Faktor Budaya... ... 74
Gambar 4.7 Daerah Kriteria Variabel Faktor Sosial... 79
Gambar 4.8 Daerah Kriteria Variabel Faktor Psikologis... ... 83
(7)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah, variabel budaya (X1), variabel sosial (X2), dan variabel psikologis (X3) sebagai variabel
independent dan sebagai variabel dependent nya adalah keputusan pembelian
wisatawan domestik pada produk wisata kuliner di wilayah Bojonagara (Y).
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah Bojonagara dan dilaksanakan mulai bulan Maret sampai bulan Juni 2012. Adapun pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas pertimbangan :
1. Wilayah Bojonagara merupakan lokasi yang strategis yang merupakan jalur masuk wisatawan dari bagian barat kota Bandung.
2. Wilayah Bojonagara memiliki empat kecamatan, yang dimana masing-masing kecamatan tersebut memiliki potensi wisata kuliner. Berikut adalah titik-titik lokasi yang dijadikan lokasi penelitian:
Tabel 3.1 Lokasi Penelitian
Kecamatan Lokasi Penelitian
Andir Jl. Sudirman, Gardu Jati, Kelenteng Sukajadi Terusan Pasteur, Cipaganti,
(8)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Sumber: Pra Penelitian (2012)
3.3 Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Untuk membuktikan kebeneran hipotesis yang telah diajukan, maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif. Mengenai pengertian metode deskriptif Arikunto (2002: 309) menjelaskan sebagai berikut: “Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”. Adapun jenis dari penelitian deskriptif yang akan peneliti gunakan adalah metode survei. Menurut Kerlinger (Sugiono, 2004:7 ) mengemukakan bahwa:
Metode penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sehingga ditentukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Sukajadi
Sukasari Jl. Setiabudhi
(9)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam penelitian ini untuk memperoleh pemecahan masalah diperlukan adanya data. Data diperoleh dari objek penelitian atau populasi yang diselidiki. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2002: 102) menjelasakan sebagai berikut: “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”.
Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik di kota Bandung dengan diperoleh informasi bahwa rata-rata pengunjung pada tahun 2011 adalah sebesar 3.882.010 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Bandung), adapun populasi produk wisata kuliner yang ada di wilayah Bojonagara sebanyak 102 jenis produk wisata kuliner yang tersebar di empat kecamatan lokasi penelitian, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Populasi Produk Wisata Kuliner di Wilayah Bojonagara
Sumber: Pra Penelitian (2012) 3.4.2 Sampel
Kecamatan Populasi Lokasi Produk Wisata Kuliner
Andir 18
Sukajadi 22
Sukasari 13
Cicendo 49
(10)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam setiap penelitian sering digunakan sampel atau wakil penelitian. Arikunto (2002: 104), menjelaskan bahwa : “Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti”. Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi.
Adapun metode penarikan sampel dalam penelitian yang digunakan adalah
nonprobability sampling. Responden adalah pengunjung atau wisatawan yang
sedang membeli dan mengkonsumsi produk wisata kuliner di wilayah Bojonagara. Adapun ketentuan yang dijadikan responden adalah sebagai berikut:
a) Pengunjung merupakan Wisatawan Domestik yang diketahui dengan melakukan wawancara.
b) Usia minimal pengunjung adalah 17 tahun, karena diasumsikan mampu menjawab dan menganalisis pertanyaan dan informasi yang diberikan.
Metode pengambilan sample yang ideal, seperti yang dikutip dari Herliana, Putri (2011, 83) mempunyai sifat- sifat sebagai berikut :
1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
2. Dapat menentukan posisi dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh
(11)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya seminimal mungkin
Menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:
N 3.882.010 n = =
1 + Ne2 1 + 3.882.010 (0,05)2
3.882.010 =
1 + 3.882.010 (0,0025)
= 399,95 400 Orang Dimana:
n = Ukuran sampel N = Ukuran Populasi
e = Tingkat kesalahan yang ditolerir
Sehingga dengan nilai kritis sebesar lima persen maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 400 orang wisatawan. Agar sampel yang diambil representatif atau mewakili populasi sebenarnya, maka pengambilan responden dilakukan pada hari dan jam yang dapat mewakili perilaku populasi wisatawan yang beragam, yaitu pada hari libur besar maupun akhir pekan yang disesuaikan dengan jam operasional lokasi wisata kuliner. Dengan usaha ini, diharapkan responden yang terambil dapat mewakili populasi sebenarnya wisatawan domestik di kota Bandung.
(12)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.5 Operasionalisasi Variabel
Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik perhatian (Arikunto, 2000:96). Variabel dibedakan menjadi dua yaitu varibel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) adalah variabel yangmempengaruhi. Variabel terikat (Y) adalah akibat (Arikunto, 2000:97)Adapun dalam penelitian ini sebagai variabel bebasnya yaitu variabel budaya (X1), variabel sosial (X2), dan variabel psikologis (X3) sedangkan variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian (Y).
Untuk mewujudkan suatu kesatuan fikir atau untuk menghindari bermacam-macam interprestasi maka perlu ditegaskan istilah berkaitan dengan penelitian ini. Adapun definisi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala
1. Budaya (X1) Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. Kotler (1997: 144)
Ciri khas dari
sekumpulan orang yang diterapkan secara turun-temurun sebagai penuntun dari kehidupan mereka sehari-sehari.
Skor ciri khas dan nilai yang diterapkan meliputi:
Mengkonsumsi produk kuliner tsb karena sudah terbiasa
mengkonsumsinya setiap kali ke kota Bandung
(Nilai kebiasaan
(13)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala
makan) Mengkonsumsi
produk kuliner tsb karena hanya ditemui di wilayah Bojonagara.
(Wilayah Geografis) Mengkonsumsi
produk kuliner tsb karena dapat mencerminkan kelas
sosial/prestige
(Kelas Sosial)
2. Sosial (X2) Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya yang menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa.
Pemenuhan keadaan sosial seseorang yang akan mempengaruhi tingkah laku.
Skor pemenuhan keadaan sosial, meliputi: Mengkonsumsi produk kuliner unggulan tsb karena mencerminkan gaya hidup (Gaya Hidup)
Berdasarkan pengalaman dari anggota keluarga lainnya.
(Pengalaman dari anggota keluarga) Adanya pengaruh dari teman yang juga
mengkonsumsi produk tsb.
(Pengaruh Teman)
Ordinal
3 Psikologis (X3)
Keadaan dimana seseorang
mempunyai
keinginan-keinginan yang berasal dari diri pribadinya
Keadaan psikologis yang timbul dari diri wisatawan.
Skor psikologis yang timbul dari aspek:
Adanya motivasi membeli produk kuliner tsb karena
(14)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala
untuk menentukan keputusannya sesuai dengan
keinginannya
rasa dan kualitas
(Motivasi) Adanya persepsi
dari iklan atau tayangan di media massa atas kualitas produk kuliner tsb.
(Persepsi) Adanya
pemahaman akan produk kuliner unggulan tsb baik dari segi asal usul kuliner, manfaat
(Pengetahuan) 4. Pengambilan
Keputusan Produk Wisata Kuliner (Y)
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli.
(Kotler, 1997: 165)
Merupakan suatu tindakan konsumen dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya
mengkonsumsi produk Wisata Kuliner diikuti oleh kepuasan yang dirasakan oleh konsumen tersebut. Diukur dari: Bagaimana konsumen menjatuhkan pilihan atau alternatif pada produk yang terbaik,
Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar, rasional, obyektif dan terencana.
Pembelian kembali
Ordinal
3.6 Jenis dan Sumber Data
(15)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, yaitu data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner yang diisi oleh responden secara langsung. Dalam penelitian ini, menggunakan data primer dari Wisatawan Domestik.
2. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya, akan tetapi data hasil olahan dari pengambilan data primer. Data sekunder dalam penelitian ini antara lain dari penelitian terdahulu, literatur-literatur, media cetak (surat kabar dan majalah), dan media elektronik (internet).
3.7 Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan melalui pengisian kuesioner (angket), yaitu dengan membuat daftar pernyataan yang berkaitan dengan faktor budaya, faktor sosial, faktor psikologis dan keputusan pembelian. Dengan rincian faktor budaya, faktor sosial, faktor psikologis dan keputusan pembelian masing-masing sebanyak 3 pertanyaan, di mana alternatif jawaban (a) sampai dengan (d), nilai skor 4-1, yakni:
(16)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jawaban a = Sangat Setuju mendapat nilai skor 4; Jawaban b = Setuju mendapat nilai skor 3;
Jawaban c = Tidak Setuju mendapat nilai skor 2;
Jawaban d = Sangat Tidak Setuju mendapat nilai skor 1. 2. Wawancara
Selain pengisian angket, juga akan menggunakan teknik wawancara untuk mendukung keakuratan dan kelengkapan kuesioner tersebut. Wawancara juga digunakan untuk memperluas pandangan peneliti tentang data-data lain yang tidak dapat di nyatakan dalam kuesioner.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu studi yang dilakukan dengan usaha mengumpulkan data yang diperlukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu buku-buku mengenai pariwisata, sejarah kota bandung, psikologi, kuliner, metodologi penelitian, statistik, dan buku penunjang lainnya.
3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Sebelum menganalisis data dan agar data yang dihasilkan tidak bias, maka instrumen penelitian sebagai alat ukur harus diuji terlebih dahulu kevalidannya
(17)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan kereabilitasannya. Pengujian alat ukur penelitian ini dilakukan melalui dua macam uji, yaitu uji validitas dan reliabilitas.
3.8.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti.
Menurut Sugiyono (2011) menggunakan analisa Item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi
product moment”. Syarat minimum untuk dianggap valid adalah nilai r hitung >
dari nilai r tabel.
Dengan menggunakan taraf signifikan
= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden.Jika r hitung > r 0,05 dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak valid.
(18)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jika instrumen itu valid, menurut Riduwan yang dikutip dari Herliana, Putri (2011: 94) maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya. Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah
Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid)
Adapun perhitungan korelasi product moment, dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (1998 : 220):
2 2 2 2
Y) ( Y N X) ( X N
Y) X)( ( XY n r
Dimana:
r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat n = Banyaknya sampel
X = Skor tiap item Y = Skor total variabel
(19)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.8.2 Uji Reliabilitas
Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.
Menurut Arikunto (1998:145): “Untuk uji reliabilitas digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki
koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih.
Pada penelitian ini perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alpha (Arikunto, 1998: 138) sebagai berikut:
22 11 b 1 1 k k r Dimana: N N x x
2 2 r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyan
(20)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2 b
= jumlah varians butir
2 t
= jumlah varians total
Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung ≥ dari r tabel dengan taraf signifikansi pada
= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih ≤ r tabel maka instrument tidak reliabel.3.8.3 Analisis Kualitatif
Analisis ini digunakan untuk penganalisisan secara argumentatif berdasarkan data- data bersifat karakteristik atas jawaban kuesioner yang telah diperoleh dari wisatawan domestik.
3.8.4 Analisis Kuantitatif
Analisis ini digunakan untuk menganalisis secara statistik guna melakukan uji hipotesis terhadap data-data yang diperoleh, di mana proses perhitungannya menggunakan SPSS For Windows.
(21)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sebelum melakukan analisis regresi berganda, tahap awal yang dilakukan adalah melakukan pengolahan data dengan mengubah data ordinal menjadi data interval dengan menggunakan metode suksesif interval. Metode suksesif interval berfungsi untuk mengubah data ordinal menjadi interval. Langkah kerja Methods
of Succesive Interval adalah sebagai berikut:
1. Perhatikan tiap butir pertanyaan dalam angket.
2. Untuk tiap butir tersebut, tentukan berapa banyak responden yang mendapatkan (menjawab) skor 0 dan 1 yang disebut frekuensi.
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi (p).
4. Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlahkan antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.
5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai z untuk setiap kategori.
6. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal baku.
7. Hitung SV (Scale Value) atau nilai skala dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(22)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
SV = (Densitas of Lower Limit) – (Density of Upper Limit) (Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)
Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: Y = SV + [1+| SV min|]
dimana nilai k adalah: k = 1 + | SV min|
Setelah data ditransformasikan dari skala ordinal ke interval, hipotesis dapat langsung diuji dengan menggunakan teknik analisis regresi untuk menguji pengaruh variabel X terhadap Y. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya menurut Sunyoto, Danang (2011:9) digunakan rumus analisis regresi linier berganda sebagai berikut:
y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 dimana :
y = variabel terikat (keputusan pembelian)
x1,2,3 = variabel bebas (faktor budaya = X1, faktor sosial = X2, faktor psikologis = X3)
(23)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b1, 2,3 = nilai koefisien regresi
3.8.4.2 Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan secara statistik adalah sebagai berikut:
H0 : = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y
Ha : > 0 artinya ada pengaruh positif antara variabel X terhadap variabel Y Ha : < 0 artinya ada pengaruh negatif antara variabel X terhadap variabel Y
Uji F
Uji F digunakan dengan maksud untuk melihat pengaruh variable-variabel bebas terhadap variable terikat secara simultan. Hipotesisnya adalah :
Ho : diterima jika Fhitung Ftabel (df=
1
k n
k
)
Ha : ditolak jika Fhitung Ftabel (df=
1
k n
k
)
Artinya apabila Fhitung Ftabel, maka pengaruh bersama antara variable bebas secara keseluruhan terhadap variable terikat tidak signifikan, tetapi sebaliknya apabila Fhitung Ftabel maka pengaruh bersama antara variable bebas terhadap variable terikat adalah signifikan.
(24)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pengujian hipotesis (Sugiono, 2003: 154) dilakukan dengan mencari nilai Fhitung dengan menggunakan korelasi ganda dan dapat dihitung dengan rumus:
RYXiXj = j i i j ir j i X X r Y rX YX rYX YX r YX r 2 2 2 1 2
Uji signifikansinya dapat dihitung dengan rumus (Gujarati, 2001: 1): F= ) /( ) 1 ( ) 1 /( ) /( ) 1 /( 2 2 k n R k R k n RSS k ESS Keterangan :
R2=koefisien determinasi
k= Parameter (jumlah variable independent) n=Jumlah observasi
F=Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel.
Uji T
Pengujian hipotesis dengan uji t adalah untuk melihat pengaruh variable-veriabel bebas (independent) terhadap variable terikat (dependen) secara parsial dilakukan dengan uji t ini. uji signifikansinya dapat dihitung melalui rumus (Gujarati, 2001: 78) :
ek
S t 11
(25)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Setelah diperoleh t hitung, selanjutnya bandingkan dengan t table dengan disesuaikan, adapun cara mencari t table dapat menggunakan rumus :
ttabel =n-k
dimana :t = ttabel pada disesuaikan n= bayak sample
k= variable bebas
adapun kriteia yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: Ho diterima, jika thitung ttabel, df (n-k)
Ho ditolak, jika thitung ttabel, df (n-k)
Jika thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak, Hi diterima Jika thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho diterima, Hi ditolak.
Dalam pengujian hipotesis ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5% atau 0,05 pada taraf signifikansi 95%.
(26)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil pembahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan domestik dalam pengambilan keputusan pembelian produk wisata kuliner dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Responden penelitian ini didominasi oleh laki-laki, memiliki rentang usia > 35
tahun, pendidikan terakhir S1/ Pascasarjan, berprofesi sebagai pengawai swasta, dan memiliki tujuan perjalanan untuk rekreasi.
2. Faktor budaya pada penelitian ini yang diukur dari indikator nilai kebiasaan, wilayah geografis dan prestige tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian produk wisata kuliner. Dengan kata lain terdapat rendahnya penerimaan wisatawan terhadap indikator faktor budaya tersebut dan dengan demikian diketahui bahwasannya faktor budaya tidak mempengaruhi wisatawan dalam pengambilan keputusan pembelian produk wisata kuliner.
3. Faktor sosial berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian produk wisata kuliner. Dengan kata lain, faktor sosial yang diukur dari indikator gaya hidup, pengalaman keluarga dan pengaruh teman dapat diterima dan sesuai
(27)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan latar belakang responden dalam pengambilan keputusan pembelian produk wisata kuliner.
4. Faktor psikologis berpengaruh dominan dan signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian produk wisata kuliner. Dengan kata lain, terdapat penerimaan wisatawan terhadap faktor psikologis yang diukur dari indikator motivasi, persepsi dan pengetahuan pada suatu produk wisata kuliner.
5. Faktor sosial dan psikologis secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian produk wisata kuliner di wilayah Bojonagara kota Bandung.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Diketahui bahwasannya faktor budaya tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk wisata kuliner, oleh karena itu peneliti ingin memberikan saran agar pihak pengelola produk wisata kuliner dapat mengelola kekhasan dari produk wisata kuliner tersebut, sehingga dapat menjadi suatu nilai kebiasaan konsumsi yang berkelanjutan. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan diferensiasi produk dari segi pengemasan (produk dan
(28)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
jasa) yang lebih atraktif. Sehingga wisatawan hanya mau membeli produk wisata kuliner tersebut selama berada di kota Bandung.
2. Diketahui bahwa factor social lah yang memiliki pengaruh terhadap perilaku wisatawan (keputusan pembelian), maka diharapkan bagi pihak pengelola, dapat melakukan analisis situasi, yaitu melakukan analisis faktor-faktor Internal (di dalam perusahaan/ pihak pengelola), dan juga menganalisis faktor-faktor Eksternal (Lingkungan), yang dimana terdapat Tourist Behavior. Analisis tersebut dilakukan agar beragam keinginan dari wisatawan dapat terpenuhi oleh pengelola wisata kuliner, sehingga dapat menambah nilai jual bagi produk wisata kuliner itu sendiri. Cara yang dapat dilakukan dalam menganalisis faktor internal dan eksternal tersebut, bisa melalui cara minggle atau berbaur atau turun langsung kepada wisatawan untuk menanyakan seberapa puas terhadap produk wisata kuliner yang telah diberikan.
3. Melakukan Analisis SWOT, dalam hal ini Strenghts dan Weaknesses yaitu dengan menganalisis kekuatan apa yang dapat di eksplor dari produk yang ditawarkan, misalnya dari segi sifat produk, kualitas manajemen, kapasitas keuangan, produk atau jasa, personil, dan kepemimpinan, serta Opportunities dan Threats didapatkan dari faktor-faktor eksternal (persaingan, perilaku pembelian, perilaku konsumen, perkembangan pasar, faktor sosial, budaya, politik, teknologi). Cara nyata yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
(29)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
evaluasi per-periode pada setiap lapisan faktor internal dan eksternal tersebut, atau dapat pula membentuk suatu tim yang dikhususkan untuk berskonsentrasi dalam penganalisisan SWOT tersebut.
4. Selain itu, faktor psikologis yang terdiri dari motivasi atas kualitas, persepsi atas publikasi dan pengetahuan juga menjadi pertimbangan wisatawan dalam melakukan keputusan pembelian pada produk wisata kuliner di wilayah Bojonagara, maka perusahaan/pengelola produk wisata kuliner perlu lebih meningkatkan pembelian dengan cara meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kegiatan promosi, dan mengeksplor kembali nilai-nilai yang dapat dijadikan nilai tambah suatu produk wisata kuliner sehingga sesuai dengan yang diinginkan oleh wisatawan. Misalnya melakukan Tour Cullinary dengan paket-paket yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
5. Diketahui bahwasannya dari ketiga factor tersebut didapati pengaruhnya sebesar 19,10 % saja, dan sisanya dipengaruhi oleh factor lain diluar model penelitian ini maka masih diperlukan adanya penelitian lanjutan bagi peneliti lain untuk meneliti variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini, karena munculnya sebuah perilaku pembelian konsumen merupakan akibat dari banyak faktor antara lain marketing mix (produk, harga, promosi dan distribusi), situasional (lingkungan sosial, lingkungan fisik, dampak sementara, dan keadaan sebelumnya).
(30)
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(31)
Anonim. 2005. Let’s Travel Panduan Praktis Tentang Tamasya. Bandung : Next Media Inc
Anonim. Modul Destination Knowledge I
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Atat Siti Nurani: Sejarah Makanan Kontinental dalam Modul Kuliah Program Studi Pendidikan Tata Boga- UPI Bandung, 2011
Badan Pusat Statistik Kota Bandung.2005. “Bandung dalam angka 2004/2005”. Bandung: BPS.
Bem Hainim. Kajian Kepariwisataan. Bandung: STP Bandung
Davies, Eric & Barry. 2002. Pemasaran Yang Sukses dalam Sepekan.Bekasi: Kesaint Blanc
Gujarati, D (2001). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga
Hadi, Sutrisno. 1980. Metodelogi Research. Jogjakarta: Andi Offset
Hainim, Bem. Pengantar Pariwisata. Bandung: Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Hendratno, Agus. 2002. Perjalanan Wisata Minat Khusus Geowisata Gunung
Merapi. Jurnal Nasional Pariwisata, Volume 2, Nomor 2, Desember 2002
dan i-lib.ugm.ac.id, diakses 12 Februari 2012.
Herliana, Vena Putri. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Pariwisata (survey pada objek daya tarik wisata se Bandung Raya). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
(32)
Intisari . 2010 : Wisata Jajan Keluarga Favorit Keluarga Berdasarkan Survey ke 1.000 Keluarga: Jakarta : PT. Intisari Mediatama
Kotler P, Amstrong G. 1997. Dasar-dasar Pemasaran Jilid I. Jakarta: Prenhallindo Kotler, Philip (2000). Manajemen Pemasaran , by Prentice Hall, Inc, Upper Saddle
River, New Jersey. Jakarta: PT Prenhallindo
Kusmayadi dan Sugiarto, Endar. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang
Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Marwati: Menanamkan Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Tradisional sebagai Aset Budaya dan Wisata Boga, dalam Cakrawala Pendidikan No.2 Tahun XVI, Juni 1997
Mudanijah, Siti. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta. Penebar Swadaya Nayadilaga, dkk. Kuliner Jawa Barat
Parma, I Putu Gede. 2012. Formulasi Strategi Pengembangan Masakan Lokal sebagai Produk Wisata Kuliner di Kabupaten Buleleng. Tesis Pasca Sarjana Program Studi Kajian Pariwisata Universitas Udayana Bali
Permata, Yosep. 2010. Pengaruh Perubahan Penggunaan Ruang Terhadap Kenyamanan Lanskap Wilayah Pengembangan Bojonagara Kota Bandung. Skripsi IPB. Dalam http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/27434. Diakses tanggal 5 Februari 2012.
Popyram Asriyani : Budaya Lokal sebagai Aset Pariwisata di Gorontalo, 2009. ori USU Repository @ 2009
(33)
http://risetmahasiswa.blogspot.com/2012/01/teori-perilaku wisatawan.html. Diakses tanggal 29 Februari 2012.
Ruchyatna, Denny. 2010. Analisis persebaran café di kawasan dago kota bandung. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Shahnaz Triangga Ayu. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Pariwisata Pada Taman Wisata Karang Setra Bandung. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Suganda, Her. 2007. Jendela Bandung Pengalaman Bersama Kompas. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis.Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.
Suganda, Her. 2011. Wisata Parisj Van Java Sejarah, Peradaban, Seni, Kuliner
dan Belanja. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Tan, Rio Budi Prasadja. 2002. Kunci Sukses Memasarkan Jasa Pariwisata. Jakarta: Erlangga
Tobing, Ira Ade: Peranan Makanan Tradisional dalam Pengembangan Wisata Kuliner di Kota Medan, 2009. USU Repository@ 2009
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta : Penerbit Andi Widjaja & Natalia . 2010. Analisa potensi produk wisata kuliner Surabaya dan
(34)
(1)
105
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
evaluasi per-periode pada setiap lapisan faktor internal dan eksternal tersebut, atau dapat pula membentuk suatu tim yang dikhususkan untuk berskonsentrasi dalam penganalisisan SWOT tersebut.
4. Selain itu, faktor psikologis yang terdiri dari motivasi atas kualitas, persepsi atas publikasi dan pengetahuan juga menjadi pertimbangan wisatawan dalam melakukan keputusan pembelian pada produk wisata kuliner di wilayah Bojonagara, maka perusahaan/pengelola produk wisata kuliner perlu lebih meningkatkan pembelian dengan cara meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kegiatan promosi, dan mengeksplor kembali nilai-nilai yang dapat dijadikan nilai tambah suatu produk wisata kuliner sehingga sesuai dengan yang diinginkan oleh wisatawan. Misalnya melakukan Tour Cullinary dengan paket-paket yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
5. Diketahui bahwasannya dari ketiga factor tersebut didapati pengaruhnya sebesar 19,10 % saja, dan sisanya dipengaruhi oleh factor lain diluar model penelitian ini maka masih diperlukan adanya penelitian lanjutan bagi peneliti lain untuk meneliti variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini, karena munculnya sebuah perilaku pembelian konsumen merupakan akibat dari banyak faktor antara lain marketing mix (produk, harga, promosi dan distribusi), situasional (lingkungan sosial, lingkungan fisik, dampak sementara, dan keadaan sebelumnya).
(2)
106
Intan Nurhapni, 2012
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial dan Psikoligis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Wisata Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. (2008). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV Alfabeta
Anonim. 2005. Let’s Travel Panduan Praktis Tentang Tamasya. Bandung : Next Media Inc
Anonim. Modul Destination Knowledge I
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Atat Siti Nurani: Sejarah Makanan Kontinental dalam Modul Kuliah Program Studi Pendidikan Tata Boga- UPI Bandung, 2011
Badan Pusat Statistik Kota Bandung.2005. “Bandung dalam angka 2004/2005”. Bandung: BPS.
Bem Hainim. Kajian Kepariwisataan. Bandung: STP Bandung
Davies, Eric & Barry. 2002. Pemasaran Yang Sukses dalam Sepekan.Bekasi: Kesaint Blanc
Gujarati, D (2001). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga
Hadi, Sutrisno. 1980. Metodelogi Research. Jogjakarta: Andi Offset
Hainim, Bem. Pengantar Pariwisata. Bandung: Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Hendratno, Agus. 2002. Perjalanan Wisata Minat Khusus Geowisata Gunung Merapi. Jurnal Nasional Pariwisata, Volume 2, Nomor 2, Desember 2002 dan i-lib.ugm.ac.id, diakses 12 Februari 2012.
Herliana, Vena Putri. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Pariwisata (survey pada objek daya tarik wisata se Bandung Raya). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
(4)
Hosmer, David W, Stanley L. 2000. Applied Logistic Regression. New York:John Wiley & Sons.
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pemasaran
Intisari . 2010 : Wisata Jajan Keluarga Favorit Keluarga Berdasarkan Survey ke 1.000
Keluarga: Jakarta : PT. Intisari Mediatama
Kotler P, Amstrong G. 1997. Dasar-dasar Pemasaran Jilid I. Jakarta: Prenhallindo Kotler, Philip (2000). Manajemen Pemasaran , by Prentice Hall, Inc, Upper Saddle
River, New Jersey. Jakarta: PT Prenhallindo
Kusmayadi dan Sugiarto, Endar. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Marwati: Menanamkan Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Tradisional sebagai Aset Budaya dan Wisata Boga, dalam Cakrawala Pendidikan No.2 Tahun XVI, Juni 1997
Mudanijah, Siti. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta. Penebar Swadaya Nayadilaga, dkk. Kuliner Jawa Barat
Parma, I Putu Gede. 2012. Formulasi Strategi Pengembangan Masakan Lokal sebagai Produk Wisata Kuliner di Kabupaten Buleleng. Tesis Pasca Sarjana Program Studi Kajian Pariwisata Universitas Udayana Bali
Permata, Yosep. 2010. Pengaruh Perubahan Penggunaan Ruang Terhadap Kenyamanan Lanskap Wilayah Pengembangan Bojonagara Kota Bandung. Skripsi IPB. Dalam http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/27434. Diakses tanggal 5 Februari 2012.
Popyram Asriyani : Budaya Lokal sebagai Aset Pariwisata di Gorontalo, 2009. ori USU Repository @ 2009
(5)
Ramdhani, Yughi. 2005. Analisis proses keputusan konsumen dalam pembelian Makanan siap saji di kentucky fried chicken cabang Pajajaran, bogor dan implikasinya terhadap Bauran pemasaran. Skripsi IPB.
Riyanto, Slamet. 2012. Teori Perilaku Wisatawan. Dalam http://risetmahasiswa.blogspot.com/2012/01/teori-perilaku
wisatawan.html. Diakses tanggal 29 Februari 2012.
Ruchyatna, Denny. 2010. Analisis persebaran café di kawasan dago kota bandung. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Shahnaz Triangga Ayu. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Pariwisata Pada Taman Wisata Karang Setra Bandung. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Suganda, Her. 2007. Jendela Bandung Pengalaman Bersama Kompas. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis.Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.
Suganda, Her. 2011. Wisata Parisj Van Java Sejarah, Peradaban, Seni, Kuliner dan Belanja. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Tan, Rio Budi Prasadja. 2002. Kunci Sukses Memasarkan Jasa Pariwisata. Jakarta: Erlangga
Tobing, Ira Ade: Peranan Makanan Tradisional dalam Pengembangan Wisata Kuliner di Kota Medan, 2009. USU Repository@ 2009
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta : Penerbit Andi Widjaja & Natalia . 2010. Analisa potensi produk wisata kuliner Surabaya dan
(6)
Surabaya dan sudah berdomisili di Surabaya kurang dari 6 bulan terhadap produk tersebut. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Semarang.