Pengaruh Penerapan E-commerce Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen
SKRIPSI
PENGARUH PENERAPAN E-COMMERCE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TELKOMSEL PADA MAHASISWA
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
OLEH :
ANDRE REINHARD SITOMPUL 080502072
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI
Nama : Andre R. Sitompul
NIM : 080502072
Departemen : Manajemen
Judul :Pengaruh Penerapan E-commerce Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen
Tanggal ……….. 2012
Penulis
NIM: 080502072 Andre R. Sitompul
(3)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Andre R. Sitompul
NIM : 080502072
Program Studi : Manajemen S-1 Reguler Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan E-commerce Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP
Nommensen
Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai
Dra. Marhayanie, MSi Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi NIP: 19580427 198503 2 002 NIP: 19760214 200501 1 002
Ketua Program Studi S1 Manajemen
Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP: 19620513 199203 2 001
(4)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
Nama : Andre R. Sitompul
NIM : 080502072
Program Studi : Manajemen S-1 Reguler Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Judul : Pengaruh Penerapan E-commerce Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP
Nommensen
Tanggal : ……… Ketua Program Studi
Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP: 19620513 199203 2 001
Tanggal : ……… Ketua Departemen
Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.Ec
(5)
Lembar Pernyataan
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Penerapan E-commerce terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, April 2012
Andre R. Sitompul NIM: 080502072
(6)
ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN E-COMMERCE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TELKOMSEL PADA MAHASISWA
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan e-commerce terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen. Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan e-commerce yang terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, pemakaian sistem, kepuasan pemakai dan manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa yang memenuhi karakteristik responden yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 101 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji F, penerapan e-commerce memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen. Berdasarkan hasil uji t, variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel kepuasan pemakai. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,438 yang berarti 43,8% variabel keputusan pembelian dipengaruhi penerapan e-commerce yang terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, pemakaian sistem, kepuasan pemakai dan manfaat, sedangkan sisanya 56,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Pemakaian Sistem, Kepuasan Pemakai, Manfaat dan Keputusan Pembelian
(7)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF E-COMMERCE APPLICATION FOR TELKOMSEL PRODUCT PURCHASING DECISIONS TO STUDENTS OF FACULTY
OF TEACHER TRAINING & SCIENCE EDUCATION UNIVERSITY OF HKBP NOMMENSEN
This study aims to determine and analyze the influence of e-commerce application for Telkomsel product purchasing decisions to students of the Faculty of Teacher Training and Education University of HKBP Nommensen. The hypothesis in this study is the application of e-commerce that consists of system quality, information quality, service quality, system use, user satisfaction and the benefits have a positive and significant impact on purchasing decisions to students of the Faculty of Teacher Training and Education University of HKBP Nommensen.
Primary data collection through questionnaires distributed to students who meet the characteristics of respondents who had been assigned as many as 101 respondents. Sampling using the purposive random sampling technique. Data analysis methods used is descriptive analysis and a quantitative approach which consists of the classic assumptions test, multiple linear regression test, and test hypotheses.
The results of this study indicate that based on the F test, the application of e-commerce has a positive and significant impact on Telkomsel product purchasing decisions to students of the Faculty of Teacher Training and Education University of HKBP Nommensen. Based on the results of the t test, the most dominant variables that influence on purchasing decisions is user satisfaction. The value of Adjusted R Square is 0.438, which means 43.8% variable purchase decisions are influenced by e-commerce application that consists of system quality, information quality, service quality, system use, user satisfaction and benefits, while the remaining 56.2% influenced by other factors is not examined in this study.
Keywords: System Quality, Information Quality, Service Quality, System Use, User Satisfaction, Benefits and Purchasing Decisions
(8)
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir guna memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, Medan.
Skripsi ini mengambil judul penelitian : Pengaruh Penerapan E-commerce
terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen. Penelitian ini sekiranya dapat berguna bagi kita semua ketika berada dalam dunia pekerjaan khususnya dalam bidang pemasaran.
Penulis menyadari bahwa usaha dan kerja yang dilakukan penulis tidak akan berjalan sukses tanpa adanya bantuan dan pertolongan dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada orangtua penulis, E. A. Sitompul (Bapak) dan L. br Ginting (Mama) yang telah memberikan kasih sayang dan motivasi yang luar biasa kepada penulis serta semangat dan dukungan dalam segala hal bagi penulis selama pengerjaan skripsi ini. Pada kesempatan yang baik ini, penulis juga ingin mengucapkan dan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., M.Ec., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
(9)
3. Ibu Dra. Marhayanie, Msi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membimbing dengan penuh sabar dalam pengerjaan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan masukan kepada penulis.
5. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE., MSi., selaku Pembaca Penilai yang telah memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara selama masa perkuliahan.
7. Abangku, Elwin R. Sitompul dan adikku Eric M. Sitompul, tetap semangat untuk segala hal.
8. Teman-temanku semasa perkuliahan khususnya angkatan 2008, semangat selalu dalam perjuangan.
Medan, April 2012 Penulis
(10)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Perumusan Masalah ... 5
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 7
2.2 Uraian Teoritis ... ... 8
2.1.1 E-commerce ... 8
2.1.2 Keputusan Pembelian… ... 18
2.3 Kerangka Konseptual ... 24
2.4 Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 27
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27
3.3 Batasan Operasional ... 27
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 28
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 31
3.6 Populasi dan Sampel ... 31
3.7 Jenis Data ... 33
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 33
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 34
3.10 Teknik Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 40
4.1.1 Profil Singkat Telkomsel... 40
4.1.2 Visi dan Misi Telkomsel... 44
4.1.3 Produk Telkomsel... 45
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 47
4.2.1 Uji Validitas... 47
4.2.2 Uji Reliabilitas... 49
(11)
4.3.1 Analisis Deskriptif... 49
4.3.2 Uji Asumsi Klasik... 62
4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda... 69
4.3.4 Uji Hipotesis... 72
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
4.4.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)... 79
4.4.2 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)... 79
4.4.3 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 85
5.2 Saran ... 86
DAFTAR PUSTAKA ... 88
(12)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Kapasitas Terpasang dan Tersambung Provider Seluler
Tahun 2008 – Semester I 2010 ... 3
Tabel 2.1 Memahami Perilaku Konsumen ... 19
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 30
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 31
Tabel 4.1 Layanan UMB Direct ... 46
Tabel 4.2 Item Total Statistic... 48
Tabel 4.3 Reliability Statistic ... 49
Tabel 4.4 Jenis Kelamin ... 50
Tabel 4.5 Usia ... 51
Tabel 4.6 Lama Pemakaian ... 51
Tabel 4.7 Jenis Layanan E-commerce Telkomsel ... 52
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Sistem (X1) ... 54
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Informasi (X2) ... 55
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan (X3)... 56
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pemakaian Sistem (X4) ... 57
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan Pemakai (X5) ... 58
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Manfaat Bersih (X6) ... 59
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 60
Tabel 4.15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 65
Tabel 4.16 Uji Glejser ... 67
Tabel 4.17 Uji Multikolinearitas ... 68
Tabel 4.18 Coefficientsa ... 70
Tabel 4.19 Model Summary... 73
Tabel 4.20 ANOVAb ... 74
(13)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen
Model Lima Tahap ... 20
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 26
Gambar 4.1 Logo Telkomsel ... 40
Gambar 4.2 Persentase Pemegang Saham Telkomsel ... 42
Gambar 4.3 Logo TCASH ... 46
Gambar 4.4 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 63
Gambar 4.5 Scatter Plot Uji Normalitas ... 64
(14)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 90
Lampiran 2 Daftar Distribusi Jawaban Validitas ... 92
Lampiran 3 Daftar Distribusi Jawaban Responden ... 93
(15)
ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN E-COMMERCE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TELKOMSEL PADA MAHASISWA
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan e-commerce terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen. Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan e-commerce yang terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, pemakaian sistem, kepuasan pemakai dan manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa yang memenuhi karakteristik responden yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 101 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji F, penerapan e-commerce memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen. Berdasarkan hasil uji t, variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel kepuasan pemakai. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,438 yang berarti 43,8% variabel keputusan pembelian dipengaruhi penerapan e-commerce yang terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, pemakaian sistem, kepuasan pemakai dan manfaat, sedangkan sisanya 56,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Pemakaian Sistem, Kepuasan Pemakai, Manfaat dan Keputusan Pembelian
(16)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF E-COMMERCE APPLICATION FOR TELKOMSEL PRODUCT PURCHASING DECISIONS TO STUDENTS OF FACULTY
OF TEACHER TRAINING & SCIENCE EDUCATION UNIVERSITY OF HKBP NOMMENSEN
This study aims to determine and analyze the influence of e-commerce application for Telkomsel product purchasing decisions to students of the Faculty of Teacher Training and Education University of HKBP Nommensen. The hypothesis in this study is the application of e-commerce that consists of system quality, information quality, service quality, system use, user satisfaction and the benefits have a positive and significant impact on purchasing decisions to students of the Faculty of Teacher Training and Education University of HKBP Nommensen.
Primary data collection through questionnaires distributed to students who meet the characteristics of respondents who had been assigned as many as 101 respondents. Sampling using the purposive random sampling technique. Data analysis methods used is descriptive analysis and a quantitative approach which consists of the classic assumptions test, multiple linear regression test, and test hypotheses.
The results of this study indicate that based on the F test, the application of e-commerce has a positive and significant impact on Telkomsel product purchasing decisions to students of the Faculty of Teacher Training and Education University of HKBP Nommensen. Based on the results of the t test, the most dominant variables that influence on purchasing decisions is user satisfaction. The value of Adjusted R Square is 0.438, which means 43.8% variable purchase decisions are influenced by e-commerce application that consists of system quality, information quality, service quality, system use, user satisfaction and benefits, while the remaining 56.2% influenced by other factors is not examined in this study.
Keywords: System Quality, Information Quality, Service Quality, System Use, User Satisfaction, Benefits and Purchasing Decisions
(17)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini di mana persaingan ketat merupakan hal yang biasa terjadi dalam dunia bisnis terutama dengan pesatnya kemajuan dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini tentu dapat dilihat dalam bidang teknologi informasi atau information technology (IT). Informasi yang cepat dan akurat merupakan bentuk informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan kata lain perusahaan harus dapat menyediakan informasi kepada masyarakat, sehingga mereka dapat lebih mudah dalam mengambil keputusan pembelian.
Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terdiri dari beberapa tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Perusahaan yang cerdas akan mencoba memahami sepenuhnya proses pengambilan keputusan pelanggan – semua pengalaman mereka dalam belajar, memilih, menggunakan, bahkan dalam mendisposisikan produk (Kotler dan Keller, 2007: 234-235).
Internet merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh konsumen dalam melakukan pencarian informasi (salah satu tahap dalam proses pembelian konsumen). Konsumen dapat bertransaksi melalui pasar yang disebut electronic market. Electronic market adalah tempat penjual dan pembeli bernegosiasi, saling
(18)
melakukan transaksi secara elektronik. Dalam hal ini, perusahaan Telkomsel memiliki strategi E-commerce, yang merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web pada internet (Shim, et al., 2000 dalam buku Suyanto, 2003:11).
Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk adalah dengan menggunakan e-commerce untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa.
Kondisi perekonomian yang membaik berdampak positif terhadap perkembangan di bidang telekomunikasi. Dalam hal ini, perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi, yaitu provider seluler dapat berkembang pesat. Saat ini, mayoritas perusahaan mengenalkan dan memasarkan produknya pada masyarakat dengan memanfaatkan sistem e-commerce. Sistem ini terbilang efisien dan efektif digunakan dalam kegiatan bisnis.
Salah satu perusahaan yang menggunakan sistem ini adalah PT Telkomsel yang merupakan salah satu provider seluler GSM ternama di Indonesia. Telkomsel memiliki jangkauan terluas di Indonesia, mencapai lebih dari 95% total populasi wilayah Indonesia, jaringan Telkomsel telah menjangkau hingga seluruh provinsi, kabupaten, dan hampir seluruh wilayah kecamatan di Indonesia. Telkomsel merupakan provider seluler satu - satunya yang memiliki jaringan telekomunikasi yang menjangkau seluruh desa terpencil di 25.000 desa.
(19)
Tabel 1.1
Kapasitas Terpasang dan Tersambung Provider Seluler Tahun 2008 – Semester I 2010
Operator 2008 2009 2010
Kapasitas Terpasang
Tersambung Kapasitas Terpasang
Tersambung Kapasitas Terpasang
Tersambung Telkomsel 67.300.000 65.299.991 134.500.000 81.643.532 134.500.000 88.950.000
Indosat 45.651.920 36.510.246 49.525.000 33.136.521 49.525.000 39.100.000 XL-Axiata 46.645.061 26.015.517 52.000.000 31.438.377 52.000.000 32.924.000 Mobile-8 7.748.400 2.701.914 7.880.400 2.805.842 7.880.400 2.805.842 Natrindo
Telepon Seluler
4.719.107 3.234.800 4.902.808 4.105.156 4.902.808 4.105.156 STI 1.494.134 784.343 1.722.093 636.868 1.722.093 636.868 Hutchison CP
Telecommuni-cation
N.A 4.500.609 7.857.000 7.311.000 7.857.000 7.311.000
Smart Telecom 3.300.000 1.530.823 4.665.000 2.599.665 4.665.000 2.599.665 Jumlah 176.858.622 140.578.243 263.052.301 163.676.961 263.052.301 178.432.531
Sumber : (www.postel.go.id/webupdate/Dastik) (data diolah peneliti)
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat pada kelompok provider seluler, penambahan operator penyelenggara juga diikuti dengan peningkatan kapasitas oleh masing-masing operator. Peningkatan kapasitas tersambung sampai semester I 2010 dialami oleh tiga operator utama yaitu Telkomsel, Indosat dan Exel-Axiata dengan peningk atan Telkomsel 8,9%, Axel-Axiata meningkat sebesar 4,7% , dan Indosat sebesar 18%. Operator-operator lainnya dengan pangsa pasar lebih kecil
belum menunjukkan peningkatan kapasitas terpasang (www.postel.go.id/webupdate/Dastik
Chairman Sharing Vision, Dimitri Mahayana dari Lembaga Riset Telematika Sharing Vision menyatakan bahwa perdagangan melalui internet di Indonesia pada 2009 telah mencapai 3,4 juta dolar atau setara dengan Rp 35 triliun (
).
(20)
http://blog.bukatokoonline.net/e-commerce-di-indonesia-tahun-2011-baru-menggunakan sistem e-commerce di Indonesia. Oleh karena itu, Telkomsel sebagai salah satu provider seluler terbesar di Indonesia membuka Gapura Shop sebagai salah satu forum jual beli secara online sebagai bentuk penerapan strategi
e-commerce perusahaan. Gapura Shop adalah bisnis e-commerce yang dibuat oleh Telkomsel pada tahun 2011. Selain Gapura Shop, bentuk strategi E-commerce
Telkomsel lainnya seperti Telkomsel Cash (TCASH) yaitu suatu layanan yang memungkinkan pelanggan melakukan transaksi menggunakan ponsel dan, pejualan konten-konten hiburan misalnya konten ringtone lagu, konten aplikasi
software, dan lainnya. Diharapkan keberadaannya dapat meningkatkan revenue
perusahaan serta memberikan value tambahan bagi para pelanggan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh strategi
E-commerce terhadap Keputusan Pembelian pengguna produk Telkomsel khususnya mahasiswa. Hal ini dikarenakan banyaknya provider seluler yang ada di lingkungan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa adalah apakah pembelian mereka sudah tepat dan sesuai dengan harapan. Mahasiswa termasuk dalam smart customer yang membutuhkan banyak pertimbangan dalam melakukan pembelian produk sehingga perusahaan harus dapat memakai strategi yang dapat menjawab kebutuhan smartcustomer.
Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian : “Pengaruh Penerapan E-commerce Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen”.
(21)
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara e-commerce terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen?”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh e-commerce terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : a. Perusahaan
Sebagai bahan referensi dalam menerapkan strategi e-commerce
perusahaan yang baik, karena mengingat banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk. b. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan serta menambah wawasan peneliti mengenai Manajemen Pemasaran
(22)
pada umumnya dan penerapan strategi e-commerce pada khususnya.
c. Peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat menjadi masukan, referensi, dan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di bidang yang sama.
(23)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian Supriyatna (2010) yang berjudul : “Pengaruh Pemasaran Melalui E-commerce Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Nokia”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh strategi pemasaran melalui e-commerce terhadap keputusan pembelian handphone Nokia pada mahasiswa Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jakarta. Hasil penelitian yang dilakukan pada 80 responden tersebut menunjukkan bahwa pemasaran melalui e-commerce
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas UPN Veteran Jakarta. Kontribusi pemasaran melalui e-commerce terhadap keputusan pembelian adalah 40,9% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Penelitian Sevtian Farhanil Ibad (2011) yang berjudul : “Pengaruh
E-commerce Terhadap Tingkat Volume Penjualan Sandal Kelom Geulis Di CV. Kelom Geulis Tasikmalaya”. Penelitian ini yang dilakukan terhadap 30 responden yang merupakan konsumen tetap, untuk mengetahui adakah pengaruh e-commerce
terhadap tingkat volume penjualan dan seberapa besar pengaruh e-commerce
terhadap tingkat volume penjualan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya pengaruh secara simultan antara e-commerce terhadap volume penjualan adalah sebesar 90,9% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
(24)
2.2 Uraian Teoritis 2.2.1 E-commerce
Perkembangan teknologi dan informasi semakin meningkat dalam abad ini. E-commerce merupakan perkembangan dalam sistem perdagangan (
e-commerce). Menurut Shim, et al. dalam buku Suyanto (2003:11), “Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web internet”.
A. Pengertian E-commerce
Menurut Turban, Lee, King, Chung dalam buku Suyanto (2003:11), “E-commerce merupakan proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet”. Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston dalam buku Suyanto (2003:11) mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut :
1. Perspektif Komunikasi : e-commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan computer atau sarana eletronik lainnya.
2. Perspektif Proses Bisnis : e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3. Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
(25)
4. Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya. Perdagangan elektronik, yang disebut juga e-commerce, adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Dalam definisi luas, suatu transaksi bisnis yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis computer, dan antarmuka (interface) sebuah browser web akan memenuhi persyaratan sebagai perdagangan elektronik atau e-commerce (McLeod Jr dan Schell, 2008:59-61).
Menurut Javalgi dan Ramsey (dalam Rofiq, 2007:25), “Aktivitas
e-commerce sesungguhnya mengandung makna adanya hubungan antara penjual dan pembeli, transaksi antar pelaku bisnis, dan proses internal yang mendukung transaksidengan perusahaan”.
B. Jenis-jenis E-commerce
Menurut Suyanto (2003:45), penggolongan E-commerce yang laizm dilakukan orang ialah berdasarkan transaksinya, yaitu :
1. Business-to-business (B2B). Tipe ini meliputi transaksi IOS (aliran informasi antara perusahaan yang satu dengan yang lain) serta transaksi antar organisasi yang dilakukan di electronic market.
2. Business-to-consumer (B2C). Ini merupakan transaksi eceran dengan pembeli perorangan.
(26)
3. Consumer-to-consumer (C2C). Dalam kategori ini, seorang konsumen menjual secara langsung ke konsumen lainnya.
4. Consumer-to-business (C2B). Termasuk dalam kategori ini adalah perseorangan yang menjual produk atau layanan ke organisasi, dan perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka, dan menyepakati suatu transaksi.
5. Nonbusiness E-commerce. Dewasa ini makin banyak lembaga non-bisnis dan lembaga pemerintahan yang menggunakan berbagai tipe E-commerce untuk mengurangi biaya atau untuk meningkatkan operasi dan layanan publik.
6. Intrabusiness (Organizational) E-commerce. Yang termasuk dalam kategori ini adalah semua aktivitas intern organisasi, biasanya dijalankan di internet, yang melibatkan pertukaran barang, jasa atau informasi.
Dalam beberapa literatur yang membahas e-commerce, sering jenis transaksinya dibagi dalam dua jenis saja, yaitu :
1. Business to Business (B2B). Menurut Ustadiyanto (2001:11), B2B merupakan sistem komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis. Pada umumnya Business to Business commerce
menggunakan mekanisme EDI (Electronic Data Interchange) yang sudah adasejak lama.
2. Business to Consumer (B2C). Menurut Ustadiyanto (2001:11), B2C merupakan transaksi jual beli melalui internet antara
(27)
penjual dengan konsumen (end user). B2C menggunakan banyak cara untuk melakukan pendekatan dengan pihak konsumen, antara lain adalah dengan mekanisme toko online
(electronic shopping mall) atau bisa juga dengan menggunakan konsep portal. Electronic shopping mall memanfaatkan website
untuk menjajakan produk dan jasa pelayanan. Kelompok B2C ini disebut juga tranksaksi pasar. Pada transaksi pasar, konsumen mempelajari produk yang ditawarkan melalui publikasi elektronik, membelinya dengan electronic cash dan sistem secure payment, kemudian minta agar barang dikirimkan. Secara ringkas jenis e-commerce ini merupakan e-commerce
yang melibatkan konsumen dengan merchant-nya secara langsung.
C. Komponen dalam Perdagangan E-Commerce
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam transaksi Online ini. Sesuai dengan standar protokol Secure Electronic Transaction (SET), Ustadiyanto (2001:158) menjelaskan komponen-komponen yang terlibat dalam E-commerce, yaitu :
1. Cardholder (pembeli). Dalam lingkup perdagangan elektronik, berhubungan dengan penjual melalui computer PC. Pembeli menggunakan pembayaran dari kartu yang dikeluarkan oleh issuer, SET menjamin hubungan yang dilakukan antara pembeli
(28)
dan penjual, menyangkut pula data nasabah, merupakan hal yang dirahasiakan.
2. Issuer. Merupakan lembaga keuangan dimana pembeli menjadi nasabahnya dan menerbitkan kartu pembayaran. Issuer
menjamin pembayaran atas transaksi yang disetujui yang menggunakan kartu pembayaran sesuai dengan merk yang tertera pada kartu dan peraturan setempat.
3. Merchant (penjual). Merupakan pihak yang menawarkan barang untuk dijual atau menyelenggarakan jasa dengan imbalan pembayaran. Di dalam SET, penjual dapat menyarankan pembeli untuk melakukan transaksi dengan aman. Penjual yang menerima pembayaran dengan kartu kredit harus memiliki hubungan dengan Acquirer.
4. Acquirer. Merupakan lembaga keuangan dimana penjual menjadi nasabahnya dan memproses otorisasi kartu pembayaran.
5. Payment Gateway. Merupakan sarana yang dioperasikan oleh
Acquirer atau pihak ketiga, yang ditunjuk untuk memproses pesan-pesan pembayaran penjual, termasuk instruksi pembayaran penjual.
6. Certificate Authority (otoritas serifikat). Merupakan lembaga yang dipercaya dan mengeluarkan sertifikat-sertifikat dan ditandatangani secara digital oleh si pengguna.
(29)
D. Dimensi dalam Penerapan E-commerce
Menurut DeLone dan McLean dalam Jogiyanto (2007:152) pengukuran-pengukuran terhadap E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam enam dimensi, yaitu :
1. Kualitas Sistem (System Quality). Kualitas sistem digunakan untuk mengukur kualitas sistem teknologi informasinya sendiri. Pengukuran-pengukuran kualitas sistem di e-commerce berupa kemanfaatan (usefulness), ketergunaan (usability), keresponan (responsiveness), keandalan (reliability), keluwesan (flexibility) dan kefungsionalan (functionality). Pengukuran lainnya adalah lama memuat (download time), keskalaan (scalability) dan keterinteraksian (interactivity). Pengukuran baru yang khusus muncul di e-commerce adalah kustomisasi (customization), kemudahan navigasi (ease of navigation), privasi (privacy), dan keamanan (security).
2. Kualitas Informasi (Information Quality). Kualitas informasi mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi. Banyak pengukuran-pengukuran kualitas informasi tradisional diterapkan di pengukuran kualitas informasi e-commerce. Misalnya akurasi, kepahaman, kelengkapan, kekinian dan lainnya. Pengukuran-pengukuran yang baru diantaranya adalah isi yang dinamik, personalisasi isi dan keragaman informasi.
(30)
3. Kualitas Pelayanan (Service Quality). Kualitas pelayanan umumnya diukur dengan kecepatan respon (quick responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty), dan pelayanan setelahnya (following-up service). Kualitas pelayanan juga diukur dengan efektivitas dari kemampuan dukungan on-line semacam jawaban-jawaban pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan.
4. Kepuasan Pemakai (User Satifaction). Kepuasan pemakai adalah respon pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem informasi. Beberapa penelitian menemukan bahwa kepuasan pemakai berhubungan erat dengan sikap dari pemakai terhadap pemakaian sistem informasi. Penggunaan kepuasan pemakai kelihatannya merupakan pengukuran yang paling banyak digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem informasi. Hal ini kelihatannya cukup beralasan karena sulit dibantah kalau pemakai sistem informasi yang merasa puas juga dianggap sebagai berhasilnya sistem informasi tersebut.
5. Penggunaan Sistem (System Use). Penggunaan pelanggan adalah pengukuran yang penting untuk sistem-sistem e-commerce. Berikut beberapa pengukuran-pengukuran penggunaan sistem seperti pencarian informasi, penerimaan pesanan-pesanan pelanggan, permintaan layanan pelanggan, pesanan pembelian, dan lainnya.
(31)
6. Manfaat-manfaat Bersih (Net Benefits). Sebuah sistem e-commerce atau e-business dapat memberikan manfaat kepada pemakai tunggal, suatu grup dari pemakai, suatu organisasi atau seluruh industri. Oleh karena itu, ukuran-ukuran kesuksesan manfaat-manfaat bersih ditentukan berdasarkan tingkatan tersebut. Dalam penelitian ini manfaat-manfaat bersih ditujukan kepada pemakain tunggal yaitu responden sebagai pengguna Telkomsel.
E. Manfaat dan Kendala E-commerce
Strategi E-commerce tentu dapat memberikan manfaat, tidak hanya bagi perusahaan, namun juga bagi konsumen dan lingkungan masyarakat. Di samping memberi manfaat, strategi e-commerce juga memiliki kendala atau kerugian yang dihadapi oleh perusahaan maupun pembeli.
Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi organisasi menurut Suyanto (2003:50-51) adalah :
1. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan internasional.
2. Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
(32)
4. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.
5. Mendukung upaya-upaya business process reengineering. 6. Memperkecil biaya telekomunikasi – internet lebih murah. 7. Keuntungan lain seperti layanan konsumen dan cinta perusahaan
menjadi lebih baik, produktivitas meningkat dan akses informasi lebih cepat.
Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut Suyanto (2003:51-52) e-commerce juga mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu :
1. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.
2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan. 3. Pengiriman menjadi sangat cepat.
4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.
5. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta pengalaman.
6. Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.
Menurut Suyanto (2003:52) e-commerce juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara lain :
(33)
1. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara. 2. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga
lebih rendah.
3. Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa e-commerce.
Menurut McLeod dan Schell (2008:62), kendala yang dihadapi perusahaan dalam menerapkan e-commerce, yaitu :
1. Biaya yang tinggi.
2. Kekhawatiran akan masalah keamanan.
3. Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia.
Menurut Gaertner dan Smith (dalam Rofiq, 2007:27), kerugian juga dihadapi oleh pembeli dalam penerapan e-commerce, yaitu :
1. Masalah keamanan.
2. Pembeli tidak semuanya mempergunakan teknologi yang sama. 3. Masalah hukum/aspek legal.
4. Bukan pengalaman belanja di dunia nyata.
5. Tidak semua orang memiliki akses terhadap internet. 6. Kemungkinan informasi yang melimpah.
(34)
2.2.2 Keputusan Pembelian
Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan di antara dua atau lebih alternatif tindakan (atau perilaku). Keputusan selalu mensyaratkan pilihan di antara beberapa perilaku yang berbeda. Pemasar biasanya tertarik pada perilaku pembelian konsumen (Setiadi, 2003:413).
Menurut Setiadi (2003:415), “Pengambilan keputusan konsumen (Consumer Decisison Making) adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagaikeinginan berperilaku. Menurut Robin dan Judge (2008:187), “keputusan sebagai suatu proses didalam membuat pilihan dari dua alternatif atau lebih”.
(35)
Tabel 2.1
Memahami Perilaku Konsumen Pertanyaan Konsumen
Siapa yang membeli produk atau jasa kita ?
Siapa yang mengambil keputusan untuk membeli produk ? Siapa yang memengaruhi keputusan untuk membeli produk ?
Bagaimana keputusan pembelian dilakukan ? Siapa memainkan peran apa ? Apa yang dibeli konsumen ? Kebutuhan apa yang harus dipenuhi ?
Mengapa pelanggan membeli merek tertentu ?
Di mana mereka pergi atau mencari untuk membeli produk atau jasa tersebut ? Kapan mereka membeli ? Apakah ada faktor musim ?
Bagaimana produk kita dipahami oleh konsumen ? Bagaimana sikap pelanggan terhadap produk kita ?
Faktor sosial apa yang mungkin memengaruhi keputusan pembelian ? Apakah gaya hidup pelanggan memengaruhi keputusan mereka ?
Bagaimana faktor-faktor demografi atau personal memengaruhi keputusan pembelian ?
Sumber : Belch dan Belch dalam Kotler dan Keller (2007:234)
Tabel 2.1 menunjukkan daftar dari beberapa pertanyaan perilaku konsumen yang dilihat dari segi “siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa”. Perusahaan yang cerdas akan mencoba memahami sepenuhnya proses pengambilan keputusan pelanggan. Perusahaan tidak hanya harus memperhatikan tentang produk mereka saja, namun tetap melihat bagaimana
(36)
Menurut Kotler dan Keller (2007:235), ada beberapa tahap dalam Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap berikut.
Sumber : Kotler dan Keller (2007:235)
Gambar 2.1
Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap
1. Pengenalan Masalah. Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal seperti rasa lapar, rasa haus, seks dan lainnya. Sedangkan rangsangan eksternal berupa iklan televisi, iklan di internet dan lainnya. Pemasar perlu mengidentifikasikan keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.
Pencarian Informasi
Evaluasi alternatif Pengenalan
masalah
Keputusan pembelian Perilaku pasca pembelian
(37)
2. Pencarian Informasi. Konsumen yang tertarik terhadap suatu produk biasanya akan mulai mencari informasi tentang produk tersebut. Ada dua level rangsangan di mana penguatan perhatian merupakan pencarian informasi oleh konsumen dalam tahap yang biasa saja dan sekedar ingin tahu terhadap produk. Sedangkan pada level berikutnya,
aktif mencari informasi, konsumen mulai menggunakan bahan bacaan, bertanya pada konsumen lain maupun melihat langsung produk tersebut. Internet ikut menentukan perubahan dalam pencarian informasi konsumen. Pasar dalam periode sekarang terdiri dari konsumen tradisional (berbelanja non-online), konsumen cyber
(berbelanja online), dan konsumen hibrida (melakukan keduanya). Ada beberapa kelompok sumber informasi konsumen, yaitu :
Sumber pribadi, yaitu keluarga, teman, tetangga, dan kenalan lainnya.
Sumber komersial, yaitu iklan, penyalur, kemasan, dan lainnya.
Sumber publik, yaitu media massa, organisasi konsumen.
Sumber pengalaman, yaitu pernah menangani, menguji dan memakai produk.
3. Evaluasi Alternatif. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi
(38)
konsumen berorientasi kognitif. Beberapa konsep dasar dari proses evaluasi konsumen adalah yang pertama konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
4. Keputusan Pembelian. Dalam tahap evaluasi, konsumen dapat membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Ketika melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat menggunakan lima sub-keputusan, yaitu merek,
dealer, kuantitas, waktu dan metode pembayaran. Dalam pembelian sehari-hari keputusan pembeliannya lebih kecil dan kebebasannya juga lebih kecil. Ada dua faktor yang dapat berada di antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Pertama adalah sikap orang lain, yaitu sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian
(39)
5. Perilaku Pasca Pembelian. Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami ketidaksesuaian karena mendapati fitur-fitur yang mengganggu maupun konsumen melihat hal-hal yang menyenangkan mengenai produk lain. Tugas pemasar tidak hanya sampai pada ketika produk dibeli. Pemasara juga harus memperhatikan kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian. Kepuasan konsumen adalah fungsi dari seberapa sesuainya harapan konsumen terhadap produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk. Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan konsumen, maka konsumen akan kecewa; jika kinerja produk sesuai dengan harapan, maka konsumen akan puas; sedangkan jika kinerja produk melebihi harapan konsumen, maka konsumen akan sangat puas.
Menurut Shoham dan Dalakas dalam Ilmaya (2011:16), dikemukakan 7 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu :
1. Daya tarik harga 2. Daya tarik tempat 3. Daya tarik merek 4. Daya tarik produk 5. Pilihan pada produk baru 6. Kebiasaan dalam membeli 7. Pengaruh orang lain
(40)
Dalam penelitian ini, berdasarkan indikator-indikator di atas, dipilah sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sehingga indikator keputusan pembelian yang digunakan adalah :
1. Daya tarik harga (pra pembelian) 2. Daya tarik merek (pra pembelian) 3. Daya tarik produk (pasca pembelian)
4. Pilihan pada produk baru (pasca pembelian)
2.3 Kerangka Konseptual
Menurut Ferraro dalam Rofiq (2007:25) “e-commerce adalah aktivitas penjualan dan pembelian barang atau jasa melalui fasilitas internet”. Akhir-akhir ini penggunaan internet yang menjurus kepada cyberspace kelihatannya akan mendominasi seluruh kegiatan di atas permukaan bumi di masa kini dan masa datang dan secara umum akan berubah menjadi alat untuk persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya (Almilia dan Robahi, 2007). Internet telah merubah proses dari bisnis. Pasar, industri, dan bisnis telah mengalami transformasi dengan hadirnya internet. Pelanggan-pelanggan dan pemasok-pemasok akan menggunakan sistem ini untuk membeli, menjual dan melakukan transaksi-transaksi bisnis (Jogiyanto, 2007:147)
Menurut DeLone dan McLean dalam Jogiyanto (2007:148), terdapat enam dimensi kesuksesan di model kesuksesan sistem informasi yang diterapkan di lingkungan e-commerce, yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, pemakaian sistem, kepuasan pemakai dan manfaat-manfaat bersih.
(41)
Menurut Setiadi (2003:16), “Proses pengambilan keputusan pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Dalam tahap pencarian informasi, seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak”. Menurut Kotler dan Keller (2007:236), “Internet telah mengubah proses pencarian informasi. Tempat pasar dewasa ini terdiri dari konsumen tradisional (yang tidak berbelanja secara online), konsumen cyber (yang paling banyak berbelanja
online), dan konsumen hibrida (melakukan keduanya)”.
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan sebelumnya, maka model kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(42)
Sumber : Berbagai literatur (data diolah peneliti)
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan peneliti yang bersifat sementara tentang hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian, serta merupakan pernyataan yang paling spesifik (Kuncoro, 2009:59). Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka peneliti menetapkan hipotesis penelitian ini adalah :
1. Penerapan E-commerce berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen produk Telkomsel di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen.
2. Variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen produk Telkomsel di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen adalah variabel Kepuasan Pemakai (X ).
E-commerce (X)
Keputusan Pembelian (Y)
Kualitas Sistem (X1)
Kualitas Informasi (X2)
Kualitas Pelayanan (X3)
Pemakaian Sistem (X4)
Kepuasan Pemakai (X5)
(43)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya (Ginting dan Situmorang, 2008:57). Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena arah dan fokus penelitian ini ialah uji teoritik, yang tiap tahap mengutamakan pengukuran rumus, penggunaan instrumen kuesioner dan data statistik (Ginting dan Situmorang, 2008:89-90).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen Jalan Sutomo No. 4, Medan. Waktu penelitian direncanakan pada bulan November 2011 sampai Januari 2012.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan yang ada di dalam penelitian.
1. Variabel independen (X) yaitu E-commerce, yang terdiri dari Kualitas Sistem (X1), Kualitas Informasi (X2), Kualitas Pelayanan (X3), Pemakaian
(44)
3.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian. Variabel-variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Variabel Independen (X) : E-commerce merupakan suatu transaksi bisnis yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan antarmuka (interface) sebuah browser web (McLeod Jr dan Schell, 2008:59-61). Enam dimensi yang dapat diterapkan di lingkungan e-commerce menurut DeLone dan McLean dalam Jogiyanto (2007:148-150), yaitu :
a. Kualitas Sistem (X1) : kualitas yang dinilai oleh pemakai
diantaranya adalah ketergunaan (usability), ketersediaan (availability), keandalan (reliability), keadaptasian (adaptability), dan lama respon (response time) misalnya lama waktu download. b. Kualitas Informasi (X2) : pengukuran kualitas informasi adalah isi
web harus personal (personalized), lengkap (complete), relevan, mudah dipahami (easy to understand), dan aman (secure).
c. Kualitas Pelayanan (X3) : pengukuran secara umum seperti
kecepatan respon (quick responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan pelayanan setelahnya (following-up service), kemampuan dukungan online seperti frequently asked questions, situs penyesuaian otomatis dan pelacakan order.
(45)
d. Pemakaian Sistem (X4) : dimensi ini mengukur semuanya dari
mengunjungi suatu web, navigasi di dalam web, sampai ke pengambilan informasi dan mengeksekusi transaksi-transaksi di
web.
e. Kepuasan Pemakai (X5) : dimensi ini mengukur semua siklus
pengalaman kepuasan pelanggan dari pengambilan informasi sampai ke pembelian oleh pelanggan, pembayaran oleh pelanggan, penerimaan oleh pelanggan, dan pelayanan kepada pelanggan. f. Manfaat-Manfaat (X6) : dimensi ini mengukur kesuksesan yang
paling penting, karena menangkap nilai bersih dampak positif dan negative dari e-commerce pada pelanggan, pemasok, pekerja, organisasi, industri, ekonomi dan bahkan masyarakat.
2. Variabel Dependen (Y) : Keputusan Pembelian, merupakan bagian dari perilaku konsumen yang mendukung tindakan pembelian. Pengambilan keputusan konsumen (Consumer Decisison Making) adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuanuntuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415).
(46)
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional
Dimensi Indikator Skala
E-commerce
(X)
E-commerce merupakan suatu transaksi bisnis yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan antarmuka
(interface) sebuah
browser web.
Kualitas Sistem
(X1)
1.Kenyamanan akses
2.Respon sistem 3.Keadaptasian 4.Keandalan
Likert
Kualitas Informasi
(X2)
1.Akurasi 2.Keragaman 3.Kekinian Likert Kualitas Pelayanan
(X3)
1.Jaminan 2.Pelayanan setelahnya Likert Pemakaian Sistem
(X4)
1.Pencarian informasi 2.Permintaan layanan pelanggan Likert Kepuasan Pemakai
(X5)
1.Tingkat kepuasan
Likert
Manfaat (X6)
1.Efisiensi waktu 2.Pengetahuan pelanggan 3.Kemudahan Likert Keputusan Pembelian (Y) Keputusan Pembelian, merupakan bagian dari perilaku konsumen yang mendukung tindakan pembelian.
1.Daya tarik harga 2.Daya tarik
merek 3.Daya tarik
produk 4.Pilihan pada
produk baru
Likert
Sumber : DeLone dan McLean (2003, dalam Jogiyanto, 2007:148-150), Shoham dan Dalakas (dalam Ilmaya, 2011:16) (data diolah peneliti)
(47)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:86). Dalam skala Likert responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan (Kuncoro, 2009:178). Skala Likert memiliki criteria sebagai berikut :
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Pernyataan Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Kurang Setuju (KS) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2005:86) (diolah peneliti)
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari suatu objek penelitian (Kuncoro, 2009:118). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen (UHN) yang masih aktif kuliah dan menggunakan produk Telkomsel.
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2009:118). Karena mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHN yang menggunakan produk Telkomsel jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus (Supramono,2003:62):
(48)
(Zα)2 (p)(q) n =
d2
Keterangan:
N = Jumlah sampel
Zα = Nilai standard normal yang besarnya tergantung α, bila α = 0,05 → Z = 1,67
bila α = 0,01 → Z = 1,96 p = Estimasi proporsi populasi q = 1 – p
d = Penyimpangan yang ditolerir
Hasil penelitian awal yang dilakukan peneliti terhadap 40 orang responden diketahui 36 orang memenuhi kriteria sampel. Dengan menetapkan tingkat signifikan 5% dan kesalahan yang ditolerir 5%, maka jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:
p = = 0,9 q = 1 – p = 0,1 (Zα)2 (p)(q)
n =
d2
(1,67)2 (0,9)(0,1)
n = = 100,4004 = 101 orang (0,05)2
Metode penelitian sampel menggunakan Metode Purposive Random Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan penilaian terhadap
(49)
karakteristik yang disesuaikan dengan maksud penelitian. Adapun karakteristik yang telah ditentukan adalah Mahasiswa FKIP UHN yang masih aktif kuliah dan menggunakan produk Telkomsel.
3.7 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini ada dua, yaitu : 1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) maupun melakukan wawancara kepada responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal, artikel dan situs internet yang menjadi referensi untuk mendukung penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
(50)
Merupakan suatu jenis pengumpulan data dimana peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data melalui buku, jurnal, artikel, internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum instrumen penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan uji validitas dan reliabilitas:
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden di luar daripada sampel tetapi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel yang digunakan, yaitu pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumetera Utara. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian
dengan nilai r tabel. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan
bantuan software SPSS (Statistic Package and Social Science) versi 17.0
for windows.
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
(51)
b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Package and Social Science) versi 17.0 for windows. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pertanyaan reliabel.
b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.
3.10 Teknik Analisis 1. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan. Data identitas responden dapat dilihat dari segi jenis kelamin, usia, dan lama menggunakan produk Telkomsel.
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi,
(52)
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, et al, 2008:62).
b. Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Park dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang, et al
2008:76).
c. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti, di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Atau singkatnya dapat diartikan sebagai hubungan linear antara variabel eksplanatoris dari suatu model regresi adalah sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari
(53)
besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, et al, 2008:104).
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel E-commerce (X) yang terdiri dari Kualitas Sistem (X1), Kualitas Informasi (X2), Kualitas
Pelayanan (X3), Pemakaian Sistem (X4), Kepuasan Pemakai (X5) dan
Manfaat (X6) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y), maka penelitian
ini menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1, b2, b3, b4, b5, b6 = Koefisien regresi
X1 = Kualitas Sistem
X2 = Kualitas Informasi
X3 = Kualitas Pelayanan
X4 = Pemakaian Sistem
(54)
e = Standar error
4. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh E-commerce (variabel independen) terhadap Keputusan Pembelian (variabel dependen) maka dilakukan pengujian dengan menggunakan :
a. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah :
H0 : b1,b2, b3, b4, b5, b6 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H0 : b1,b2, b3, b4, b5, b6 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah :
H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α= 5%
Ha ditolak jika F hitung > F tabel pada α= 5%
b. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah :
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
(55)
H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5%
H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5%
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
(56)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Singkat Telkomsel
Telkomsel adalah salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia. Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM pertama di Indonesia dengan layanan pascabayar kartuHALO yang diluncurkan pada tanggal 26 Mei 1995. Sebelumnya, saham Telkomsel dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 65% dan sisanya oleh Indosat.
Pada tanggal 1 November 1997, Telkomsel menjadi operator seluler pertama di Asia yang menawarkan layanan GSM prabayar. Pada akhir tahun 2001 Singapura Telecom Mobile Pte Ltd (SingTel mobile) membeli saham Telkomsel yang dimiliki PTT. Telecom Netherlands 17,28% PT. Setdco Megacell Asia 5% dan tambahan 12,755 % dari Telkom. Pemegang saham Telkomsel saat ini adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebesar 65% dan Singapura telecom Mobile Pte,Ltd (SingTel Mobile) sebesar 35%.
Sumber : www.telkomsel.com (diakses pada 6 Februari 2012)
Gambar 4.1 Logo Telkomsel
(57)
Telkomsel mengklaim sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia dengan 81,644 juta pelanggan per 31 Desember 2007 dan pangsa pasar sebesar 51% per 1 Januari 2007.
Jaringan Telkomsel telah mencakup 288 jaringan roaming internasional di 155 negara pada akhir tahun 2007. Telkomsel memiliki tiga produk GSM, yaitu SimPATI (prabayar), Kartu AS (prabayar), dan kartuHALO (pascabayar). Selain itu, Telkomsel juga memiliki layanan internet nirkabel lewat jaringan telepon seluler, yaitu Telkomsel Flash. Telkomsel bekerja pada jaringan 900/1.800 MHz.
Telkomsel menjadi pelopor untuk berbagai teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yang pertama meluncurkan layanan roaming internasional dan layanan 3G di Indonesia. Telkomsel merupakan operator yang pertama kali melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE. Di kawasan Asia, Telkomsel menjadi pelopor penggunaan energi terbarukan untuk menara-menara Base Transceiver Station (BTS). Keunggulan produk dan layanannya menjadikan Telkomsel sebagai pilihan utama pelanggan di seluruh Indonesia.
Memasuki era ICT (Information and Communication Technology), Telkomsel terus mengoptimalkan pengembangan layanan di Indonesia dengan memanfaatkan potensi sinergi perusahaan induk yaitu PT Telkom (65%) dan SingTel Mobile (35%). Telkomsel terus mengembangkan layanan telekomunikasi selular untuk mengukuhkan posisi sebagai penyedia layanan
(58)
Sumber : www.telkomsel.com (diakses pada 6 Februari 2012)
Gambar 4.2
Persentase Pemegang Saham Telkomsel
Berikut proses singkat perkembangan Telkomsel :
1995
PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) didirikan yang ditandai dengan peluncuran kartuHALO pascabayar.
1996
Telkomsel menyatukan negeri dengan menghadirkan layanan telekomunikasi selular ke seluruh propinsi di Indonesia.
1997
Pertama di Asia yang memperkenalkan layanan prabayar, simPATI.
1998
Menjadi pemimpin industri selular di Indonesia.
2000
Pertama di Indonesia meluncurkan layanan Mobile Banking.
2001
Pertama di Indonesia mengoperasikan GSM dualband pada frekuensi 900 dan 1.800 MHz.
(59)
2002
Meluncurkan layanan WAP, web dan data mobile berbasis SMS, dilanjutkan dengan GPRS.
2003
Pertama di Indonesia memperkenalkan layanan roaming internasional prabayar.
2004
Meluncurkan Kartu As prabayar. Menerapkan teknologi EDGE, sebagai teknologi roadmap berikutnya setelah GPRS. Bergabung dengan Bridge Alliance, aliansi regional telekomunikasi selular, untuk memberi manfaat lebih bagi pelanggan. Meluncurkan layanan Nada Sambung Pribadi.
2005
Call Center meraih sertifikasi ISO 9001:2000.
2006
Pertama di Indonesia meluncurkan layanan 3G.
2007
Pertama di Indonesia meluncurkan layanan Telkomsel Flash HSDPA. Pertama di Indonesia meluncurkan Telkomsel cash layanan uang digital melalui telepon selular.
2008
Pertama di Asia menggunakan energi terbarukan untuk BTS. Pertama di dunia menyediakan layanan suara dan data mobile di atas kapal PELNI yang
(60)
program Telkomsel Merah Putih dalam rangka memberikan layanan telekomunikasi bagi pulau-pulau, desa-desa terpencil dan daerah perbatasan.
2009
Meningkatkan jaringan Telkomsel menjadi HSPA+, dengan kecepatan akses data mencapai 21 Mbps guna memberikan layanan mobile broadband yang lebih baik.
2010
Telkomsel menjadi satu-satunya operator selular yang menyediakan akses telekomunikasi di lebih dari 25.000 desa melalui Program Desa Berdering. Pertama di Indonesia meluncurkan Langit Musik layanan toko musik digital yang menyediakan fasilitas unduh lagu secara penuh. Pertama di Indonesia meluncurkan aplikasi Mobile Newspaper yang memungkinkan pelanggan membaca berita melalui telepon selular. Pertama di Indonesia memperkenalkan layanan iklan mobile, yang terarah sehingga memungkinkan pengiklan mencapai para pengguna Telkomsel. Pertama di Indonesia melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE.
2011
Pertama di Indonesia mencapai 100 juta pelanggan.
4.1.2 Visi dan Misi Telkomsel
a. Visi dari PT Telkomsel adalah sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel terkemuka di Indonesia.
(61)
b. Misi dari PT Telkomsel adalah sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel di Indonesia yang bekerja sama dengan para pemegang saham dan mitra usaha lainnya untuk menghasilkan nilai tambah bagi investor, karyawan dan negara.
4.1.3 Produk Telkomsel
Ada beberapa produk Telkomsel yang berkaitan dengan strategi E-commerce perusahaan, yaitu :
a. Gapura Shop, adalah layanan mobile internet yang dapat digunakan untuk mengirimkan iklan singkat. Gapura Shop terbuka untuk diakses secara umum, namun pengiklan harus mendaftar menggunakan nomor ponsel Telkomsel. Beriklan di Gapura Shop sangat mudah dan murah. Gapura Shop dikunjungi jutaan pelanggan Telkomsel setiap hari, sehingga besar kemungkinan produk yang ditawarkan akan laku terjual. Situs Gapura Shop yang dapat diakses : www.gapuraku.com b. Telkomsel Cash (TCASH) adalah suatu layanan yang memungkinkan
pelanggan melakukan transaksi menggunakan ponsel. Transaksi yang bisa digunakan seperti pembelian barang melalui toko, website, pembayaran tagihan, Pengiriman uang yang semuanya dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja hanya dengan ponsel. Semua informasi dan transaksi menggunakan TCASH dapat dilakukan dengan menghubungi *828#.
(62)
Sumber : www.telkomsel.com (diakses pada 6 Februari 2012)
Gambar 4.3 Logo TCASH
c. Penjualan konten-konten hiburan dengan mengakses direct code yang disediakan dan untuk berhenti berlangganan service, akses *111# dari kartuHALO atau *116# untuk simPATI dan Kartu As. Beberapa konten yang ditawarkan :
Tabel 4.1 Layanan UMB Direct
No. Direct Code
CPName Nama Program ADN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. *100*22# *465*42# *567*8# *567*98# *999*45# *165*11# *165*22# *165*33# *165*44# *165*55# Gameloft SA
IPop Networks Pte Ltd IPop Networks Pte Ltd IPop Networks Pte Ltd IPop Networks Pte Ltd PT Agrabudi Multimedia PT Agrabudi Multimedia PT Agrabudi Multimedia PT Agrabudi Multimedia PT Agrabudi Multimedia
Gameloft Club RealMadrid Konten Video Obral Video GAMES BEJIBUN Voice Menara News ESQ TEEN 9345 9200 9200 9200 9200 6165 6165 6165 6165 6165 Sumber : www.telkomsel.com (diakses dan diolah peneliti pada 6 Februari 2012)
(63)
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Package and Social Science ) 17.0 for windo ws.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
c. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total
correlation.
Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian, yaitu pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumetera Utara. Nilai r tabel dengan ketentuan
jumlah responden 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka yang diperoleh adalah 0,361.
(64)
Tabel 4.2 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 88.3333 69.333 .453 .916
VAR00002 88.4667 69.499 .470 .916
VAR00003 88.3667 68.723 .479 .916
VAR00004 88.5333 65.844 .667 .912
VAR00005 88.7333 64.064 .820 .909
VAR00006 88.3000 69.321 .519 .916
VAR00007 88.3000 68.355 .484 .916
VAR00008 88.4667 67.292 .526 .915
VAR00009 88.6667 68.644 .449 .916
VAR00010 88.2667 69.513 .468 .916
VAR00011 88.4667 68.189 .554 .915
VAR00012 88.4667 68.533 .450 .916
VAR00013 88.7000 63.941 .684 .912
VAR00014 88.6000 68.800 .481 .916
VAR00015 88.6000 67.559 .555 .915
VAR00016 88.4667 69.361 .489 .916
VAR00017 88.6333 64.516 .625 .913
VAR00018 88.4333 67.909 .494 .916
VAR00019 88.5667 66.392 .416 .919
VAR00020 88.5333 66.051 .646 .913
VAR00021 88.5000 66.259 .599 .914
VAR00022 88.5667 63.978 .708 .911
VAR00023 88.7667 64.530 .651 .912
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, diolah peneliti (2012)
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena rhitung (Corrected Item-Total Correlation) lebih besar
daripada rtabel (0,361). Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada
(65)
4.2.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali dan Koncoro (dalam Situmorang et al, 2008:46) butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach's Alpha > 0,60 maka pernyataan reliabel.
b. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach's Alpha > 0,80 maka pernyataan reliabel.
Tabel 4.3 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.918 23
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan adalah reliabel karena nilai Cronbach's Alpha : 0,918 > 0,60 dan 0,918 > 0,80. Dengan demikian kuesioner penelitian dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
4.3 Teknik Analisis Data 4.3.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan. Data identitas
(66)
responden dapat dilihat dari segi jenis kelamin, usia, lama menggunakan produk Telkomsel dan jenis layanan E-commerce Telkomsel yang digunakan.
4.3.1.1 Analisis Deskripftif Responden
Kuesioner disebarkan kepada seratus satu (101) orang mahasiswa yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti di FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan. Berikut beberapa kriteria yang telah ditentukan.
a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.4 JenisKelamin
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Pria 13 12.9 12.9 12.9
Wanita 88 87.1 87.1 100.0
Total 101 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 101 responden, sebanyak 88 orang (87,1%) adalah wanita dan 13 orang (12,9%) adalah pria. Hal ini disebabkan mahasiswa yang ada di FKIP Universitas Nommensen kebanyakan adalah wanita.
(67)
Tabel 4.5 Usia
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 18 9 8.9 8.9 8.9
19 46 45.5 45.5 54.5
20 32 31.7 31.7 86.1
21 9 8.9 8.9 95.0
22 3 3.0 3.0 98.0
23 2 2.0 2.0 100.0
Total 101 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 101 responden, sebanyak 9 orang (8,9%) berusia 18 tahun, 46 orang (45,5%) berusia 19 tahun, 32 orang (31,7%) berusia 20 tahun, 9 orang (8,9%) berusia 21 tahun, 3 orang (3,0%) berusia 22 tahun dan 2 orang (2,0%) berusia 23 tahun. Kebanyakan responden yang diteliti berusia sekitar 19 tahun dan 20 tahun.
c. Karakteristik responden berdasarkan lama menggunakan produk Telkomsel.
Tabel 4.6 LamaPemakaian
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid <1Tahun 14 13.9 13.9 13.9
1-2 Tahun 11 10.9 10.9 24.8
>2 Tahun 76 75.2 75.2 100.0
Total 101 100.0 100.0
(68)
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 101 responden, sebanyak 14 orang (13,9%) telah memakai produk Telkomsel kurang dari 1 tahun, 11 orang (10,9%) telah memakai produk Telkomsel selama 1-2 tahun dan 76 orang (75,2%) telah memakai produk Telkomsel lebih dari 2 tahun. Dapat diketahui bahwa responden pengguna terbanyak produk Telkomsel adalah yang telah menggunakannya selama lebih dari 2 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa Telkomsel telah berhasil menjaga loyalitas pelanggan mereka sehingga dapat menjadi provider seluler terbaik di Indonesia.
d. Karakteristik responden berdasarkan jenis layanan E-commerce
Telkomsel yang digunakan.
Tabel 4.7
Jenis Layanan E-commerce Telkomsel
Kategori Layanan E-commerce Telkomsel F %
Gapura Shop 61 60,40
T-CASH 4 3,96
Konten Hiburan
Ring Back Tone (RBT) 95 94,06
Video 84 83,17
Game 88 87,13
Sumber : Data Primer diolah peneliti (2012)
Tabel 4.7 menunjukkan jenis layanan E-commerce dari Telkomsel yang digunakan oleh Mahasiswa FKIP Universitas HKBP Nommensen. Jenis layanan E-commerce yang paling banyak digunakan adalah Konten Hiburan Ring Back Tone (RBT) 95 responden (94,06%). Diikut i oleh pengguna Konten Hiburan lainnya yaitu Game 88 responden (87,13%) dan Video 84 responden (83,17%). Hal ini menunjukkan bahwa layanan E-commerce berupa konten hiburan lebih
(69)
diminati oleh kalangan Mahasiswa FKIP Universitas HKBP Nommensen. Pengguna Gapura Shop sebanyak 61 responden (60,40%) yaitu yang mengunjungi situs www.gapuraku.com
4.3.1.2 Analisis Deskriptif Variabel
. Pengguna T-CASH sebanyak 4 responden (3,96%) adalah yang paling sedikit digunakan oleh Mahasiswa FKIP Universitas HKBP Nommensen.
Analisis ini akan menjabarkan setiap variabel yang digunakan baik variabel independen yaitu Kualitas Sistem (X1), Kualitas Informasi
(X2), Kualitas Pelayanan (X3), Pemakaian Sistem (X4), Kepuasan
Pemakai (X5) dan Manfaat (X6) maupun variabel independen yaitu
Keputusan Pembelian (Y). Jumlah seluruh pernyataan ada 23 butir dengan perincian : 4 butir untuk variabel Kualitas Sistem, 3 butir untuk variabel Kualitas Informasi, 2 butir untuk variabel Kualitas Pelayanan, 2 butir untuk variabel Pemakaian Sistem, 2 butir untuk Kepuasan Pemakaian, 3 butir untuk Manfaat, dan 7 butir untuk variabel Keputusan Pembelian. Distribusi jawaban responden terhadap setiap variabel adalah sebagai berikut.
a. Distribusi jawaban responden terhadap variabel Kualitas Sistem (X1).
(1)
Lampiran 4
Hasil Output SPSS Analisis Data
Tabel 4.2 Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 88.3333 69.333 .453 .916
VAR00002 88.4667 69.499 .470 .916
VAR00003 88.3667 68.723 .479 .916
VAR00004 88.5333 65.844 .667 .912
VAR00005 88.7333 64.064 .820 .909
VAR00006 88.3000 69.321 .519 .916
VAR00007 88.3000 68.355 .484 .916
VAR00008 88.4667 67.292 .526 .915
VAR00009 88.6667 68.644 .449 .916
VAR00010 88.2667 69.513 .468 .916
VAR00011 88.4667 68.189 .554 .915
VAR00012 88.4667 68.533 .450 .916
VAR00013 88.7000 63.941 .684 .912
VAR00014 88.6000 68.800 .481 .916
VAR00015 88.6000 67.559 .555 .915
VAR00016 88.4667 69.361 .489 .916
VAR00017 88.6333 64.516 .625 .913
VAR00018 88.4333 67.909 .494 .916
VAR00019 88.5667 66.392 .416 .919
VAR00020 88.5333 66.051 .646 .913
VAR00021 88.5000 66.259 .599 .914
VAR00022 88.5667 63.978 .708 .911
VAR00023 88.7667 64.530 .651 .912
Tabel 4.3 Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
(2)
(3)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 101
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.05586820 Most Extreme
Differences
Absolute .077
Positive .077
Negative -.043
Kolmogorov-Smirnov Z .771
Asymp. Sig. (2-tailed) .593
(4)
Tabel 4.16 Uji Glejser
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.323 1.671 1.989 .050
KualitasSistem -.068 .081 -.097 -.842 .402
KualitasInformasi -.018 .121 -.019 -.146 .884
KualitasPelayanan .102 .158 .084 .647 .519
PamakaianSistem .107 .152 .083 .701 .485
KepuasanPemakaian -.252 .153 -.200 -1.644 .103
ManfaatBersih -.005 .115 -.005 -.045 .964
(5)
Tabel 4.17 Uji Multikolinearitas
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.610 2.651 3.247 .002
KualitasSistem -.089 .129 -.059 -.690 .492 .763 1.311 KualitasInformasi .299 .191 .149 1.561 .122 .617 1.620 KualitasPelayanan -.290 .250 -.112 -1.159 .249 .608 1.646 PamakaianSistem .307 .242 .111 1.267 .208 .727 1.376 KepuasanPemakaian 1.186 .243 .442 4.877 .000 .685 1.460
Manfaat .633 .183 .302 3.454 .001 .737 1.357
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Tabel 4.18 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.610 2.651 3.247 .002
KualitasSistem -.089 .129 -.059 -.690 .492
KualitasInformasi .299 .191 .149 1.561 .122 KualitasPelayanan -.290 .250 -.112 -1.159 .249
PamakaianSistem .307 .242 .111 1.267 .208
KepuasanPemakaian 1.186 .243 .442 4.877 .000
ManfaatBersih .633 .183 .302 3.454 .001
(6)
ANOVAb Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 376.826 6 62.804 13.968 .000a
Residual 422.659 94 4.496
Total 799.485 100
a. Predictors: (Constant), ManfaatBersih, KualitasSistem, PamakaianSistem, KepuasanPemakaian, KualitasInformasi, KualitasPelayanan
b. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.610 2.651 3.247 .002
KualitasSistem -.089 .129 -.059 -.690 .492
KualitasInformasi .299 .191 .149 1.561 .122 KualitasPelayanan -.290 .250 -.112 -1.159 .249
PamakaianSistem .307 .242 .111 1.267 .208
KepuasanPemakaian 1.186 .243 .442 4.877 .000
ManfaatBersih .633 .183 .302 3.454 .001
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Model Summary Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .687a .471 .438 2.12047
a. Predictors: (Constant), ManfaatBersih, KualitasSistem, PamakaianSistem, KepuasanPemakaian,