MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODELTEAM GAMES TURNAMEN PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM:Eksperimen di Kelas IV SDN LimparKecamatan Curug Kabupaten Serang.

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODELTEAM GAMES TURNAMEN PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM

(Eksperimen di Kelas IV SDN LimparKecamatan Curug Kabupaten Serang) SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Manempuh Gelajar Sarjanah Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

HIZTI GUSTINA 0903790

Kelas Konsentrasi IPS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG


(2)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TEAM GAMES TURNAMEN PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM

(Eksperimen di Kelas IV SDN Limpar Kecamatan Curug Kabupaten Serang)

Oleh HIZTI GUSTINA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Hizti Gustina2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

Hizti Gustina (2013). “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Team Games Tournament Pada Konsep Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN Limpar Kecamatan Curug Kabupaten Serang”.

Latar belakang penelitian ini didasarkan kepada hasil temuan observasi dilapangan, yang peneliti temukan adalah guru berperan hanya sebagai penyampai informasi dan penyaji hanya berpusat pada guru. Sehingga siswa lebih banyak mendengar, mencatat , dan menghafal informasi. Hal tersebut yang menjadikan siswa kurang bersemangat untuk belajar IPS dan hasil belajar siswa yang diperoleh pun tidak maksimal.

Tujuan penelitian ini adalah ingin meneliti peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui konsep sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran team games tournament (TGT) dikelas IV SDN Limpar .

Masalah yang dihadapi dalam penelitian ini, karena kurangnya media yang ada di SDN Limpar ini maka peneliti menggunakan media buatan sendiri yang dapat digunakan dalam melangsungkan pembelajaran, dan menggunakan fasilitas yang ada saja.

Bentuk penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan pre-test post-test one group design. pendekatan pre-test post-test one group design yaitu eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding. Dari hasil analisis data yang diperoleh menunjukan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat dari nilai rata – rata pre test dan pos test kelas dari skor pre test 50 menjadi skor post test 70. Adanya peningkatan 20% Ini menunjukan kenaikan yang signifikan dalam pembelajaran dengan menggunkan model team games tournament ini. Dengan demikian penelitian ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model team games tournament. Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada kepala sekolah, guru dan peneliti untuk dapat mengembangkan dan melanjutkan kembali penelitian yang telah dilakukan sehingga memperoleh hasil maksimal.


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Operasional ... 8

BAB II KAJIAN TEORITIK ... 9

A. Hasil Belajar Siswa ... 9

1. Belajar ……….. 9

2. Hasil Belajar ... 10

3. Model Teams Games Turnamen ... 15

4. Kajian Hasil Terdahulu ... 23


(6)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Metode Penelitian ... 26

B. Objek Variable dan Penelitian. ... 26

C. Populasi dan Sample ... 27

D. Desain Penelitian ... 27

E. Teknik dan Instrumen Penelitian ... 28

F. Prosedur Penilitian ... 33

G. Teknik Pengolahan Data . ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Subjek Penelitian ... 42

B. Analisis data dan hasil pengolahan data ... 40

C. Hasil Wawancara . ... 58

D. Hasil Observasi ... 59

BAB V PENUTUP ... 64

A. Simpulan ... 64

B. Saran ... 65


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Pedoman Wawancara ... 27

Tabel 3. 2 Pedoman Observasi Penampilan Mengajar Guru ... 28

Tabel 3. 3 Pedoman Observasi Tentang Aktifitas Belajar Siswa ... 30

Tabel 3. 4 Kriteria Indeks Kesulitan Soal ... 36

Tabel 4.1 Jumlah Murid ... 41

Tabel 4. 2 Daftar Nilai Pretest dan Post test ... 44

Tabel 4. 3 Daftar Gain siswa ... 46

Tabel 4. 4 Uji Normalitas ... 46

Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas ... 47

Tabel 4. 6 Hasil Homogenitas ... 48

Tabel 4. 7 Hasil Reabilitas ... 49

Tabel 4. 8 Hasil Reabilitas ... 49

Tabel 4. 9 Hasil Reabilitas ... 50

Tabel 4. 10 Hasil Uji t ... 51

Tabel 4. 11 Paired Sample Correlations ... 52

Tabel 4. 12 Paired Sample Test ... 53

Tabel 4. 13 Hasil Hipotesis ... 54


(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4. 1 Hasil Pre test dan Post Test ... 43 Grafik 4.2 Hasil Pre test dan Post Test . ... 44


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN RPP

LAMPIRAN KISI – KISI SOAL

LAMPIRAN HASIL PRE TEST DAN POST TEST LAMPIRAN FOTO – FOTO

LAMPIRAN HASIL UJI VALIDITAS LAMPIRAN SK PEMBIMBING

LAMPIRAN SURAT KETERANGAN OBSERVASI RIWAYAT HIDUP PENULIS


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya zaman saat ini tuntutan terhadap dunia pendidikan yang merupakan suatu institusi atau lembaga terpenting dalam pembentukkan Sumber Daya Manusia akan semakin meningkat pula, oleh sebab itu maka dunia pendidikan harus dapat menjawab tantangan tersebut dengan meningkatkan mutu atau kualitas dan kuantitas pendidikan yang akan diberikan terhadap peserta didik sebagai calon Sumber Daya Manusia yang unggul.

Sekolah dasar (SD) bagian dari pendidikan nasional yang paling dasar untuk meningkatkan sumber daya manusia. Komponen sistem yang ada di SD seperti murid (sebagai input utama), guru, dan semua staf sekolah lainnya.Yang berkaitan dengan lingkungan sekolah adalah pendukung satu sama lain untuk mewujudkan proses dan hasil pendidikan yang baik.

Sosial Studies atau ilmu pengetahuan sosial pada hakikatnya merupakan bidang kajian yang mempelajari kehidupan sosial dalam kajian yang mempelajari kehidupan sosial dalam suatu masyarakat bidang kajian ini bertumpu pada kajian-kajian konsep tentang manusia dan masyarakat seperti: Geografi, Sejarah, Ekonomi, Politik, Sosiologi dan Antropologi. Bahan


(11)

2

kajian IPS ini mencakup lingkungan , lingkungan alam sekitar dan lingkungan pemerintahan.

Untuk dapat mempelajari kehidupan sosial dalam suatu masyarakat perlu mendesain pembelajaran IPS dengan baik. Desain pembelajaran pendidikan IPS yang baik tidak hanya menekankan pada aspek pengembangan intelektual saja tetapi juga mencakup segi pengembangan afektif dan psikomotor siswa.

Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan IPS adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan dikelas IV SDN Limpar dengan siswa berjumlah 30, ditemukan bahwa dalam pembelajaran IPS hanya menyampaikan pelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan para siswa mencatatnya dalam buku catatan, sehingga siswa tidak ada rasa untuk mengembangkan.

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah nilai batas minimal yang harus dicapai oleh siswa sebagai ukuran keberhasilan proses pembelajaran. KKM pada sekolah yang penulis teliti untuk mata pelajaran IPS yaitu 60. Kriteria ketuntasan minimal ini dinilai cukup memenuhi standar.


(12)

3

Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh data nilai UKK siswa kelas IV SD NegeriLimpar Kecamatan Curug Kabupaten Serang tahun ajaran 2011-2012 adalah sebagai berikut: Kelas IV siswa yang berada dibawah KKM 50% sedangkan siswa yang berada di atas KKM adalah 50% . Jumlah persentase Siswa Kelas IV yang Mendapatkan Nilai UKK di Bawah dan diatas KKM pada Mata Pelajaran IPS Di SD Negeri Limpar tahun Pelajaran 2011-2012. (Sumber diperoleh dari guru kelas)

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa KKM siswa siswi dalam mata pelajaran IPS , Persentase nilai siswa tersebut menunjukkan bahwa pemahaman mengenai informasi yang diberikan sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya siswa yang nilai UKK nya belum mencapai KKM di kelasnya.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan sebelumnya terhadap beberapa siswa SD Negeri Limpar, rendahnya hasil belajar yang mereka dapat dikarenakan cara pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan sangat lambat. Hal ini disebabkan karena kurangnya daya tarik terhadap guru dalam penerapan strategi dalam penggunaan media pembelajaran serta metode yang diterapkan.

Sarana dan Pra Sarana yang ada di SD Negeri Limpar ini memang belum begitu lengkap , Di dalam kelas hanya ada white board saja, tidak ada media lain yang di gunakan, seperti perangkat Komputer, Infokus, gambar dan lain sebagainya. Ditambah lagi di SD Negri Limpar ini tidak ada Laboratorium


(13)

4

dan Perpustakaan yang dibangun, sehingga untuk memacu rasa ingin tahu siswa siswi sulit.

Agar proses belajar mengajar dapat menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan maka siswa dan guru dalam hal ini dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menunjang proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Syah (1997:132) menjelaskan bahwa faktor yang memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar dapat dibedakan menjadidua yaitu faktor duaeksternal ( kondisi lingkungan dan keliling siswa) dan duafaktor pendekatan belajar (jenis dan upaya belajar siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran. Itulah sebabnya ada siswa yang hasil belajarnya rendah dan ada juga yang hasil belajar tinggi semua itu ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor eksternal atau individu yaitu adanya dukungan media pembelajaran yang berfungsi memberi kemudahan untuk siswa dalam menerima informasi yang diberikan oleh guru, serta penerapan metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Mutu pendidikan akan tercapai apabila proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas efektif dan fungsional bagi pencapaian kompetensi. Oleh sebab itu, upaya peningkatan mutu tersebut tidak bisa terlepas dari perbaikan di dalam proses pembelajaran.

Peningkatan dalam proses pembelajaran bisa menggunakan media dan model belajar yang inovatif dan menyenangkan. Penulis akan menerapkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan memicu siswa untuk


(14)

5

setiap permasalahan yang dihadapinya tidak sendirian tetapi bersama sama secara . Salah satu model pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penulisan ini yaitu model TGT (Teams Games Tournament), yang menekankan pada kerjasama dalam belajar positif dan mendorong siswa untuk bisa saling interaksi tatap muka atau berbicara langsung dengan teman dan gurunya.

Dalam pembelajaran IPS pada materi Sumber Daya Alam melalui metode TGT akan lebih fokus dan menyenangkan pada siswa karena siswa lah yang membuat pelajaran lebih hidup dengan games yang diberikan oleh guru. Guru bertindak sebagai pembimbing dan pemandu untuk games, dan untuk siswa akan mereka jawab dengan merundingkan dengan teman kelompoknya.

Dari uraian masalah masalah yang ada , maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan yang telah diuraikan di atas, sehingga penulis memberi judul penelitian ini dengan judul

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPS DENGAN PENERAPAN MODEL TEAM GAMES TURNAMEN (TGT) PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI”


(15)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dapat ditentukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran siswa dengan menggunakan model team games tournament (TGT) pada mata pelajaran IPS dikelas IV SDN Limpar?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS sebelum dan setelah menggunakan model team games tournament ( TGT) pada kelas eksperimen?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses belajar dalam pembelajaran IPS di SD melalui penggunaan team games tournament (TGT) pada mata pelajaran IPS dikelas IV SDN Limpar.


(16)

7

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament (TGT) dikelas IV SDN Limpar.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada: a. Sekolah

1. Menumbuh kembangkan dan meningkatkan produktivitas meneliti para tenaga pendidik, khususnya dalam mencari solusi masalah – masalah dalam pembelajaran.

2. Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPS.

b. Siswa

1. Memotivasi dalam proses belajar mengajar.

2. Membantu siswa memudah kan mempelajari keragaman sumber daya alam Indonesia.

3. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan, dan bekerja sama.


(17)

8

c. Guru

1. Memudahkan guru menggunakan media dan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar

2. Dapat meningkatkan wawasan guru tentang cara menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran agar menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

E. Definisi Operasional 1. Belajar

Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang didalamnya terjadi suatu perubahan dari tidak bisa menjadi bisa.

2. Cooperative learning Model Team Games Tournamen (TGT)

Cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.

Dan team games tournament dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa siswa yang akan di turnamen kan dalam 2 babak di setiap pembelajarannya.


(18)

9

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses belajar.

4. Sumber Daya Alam (SDA)

Konsep pelajaran yang peneliti teliti disini adalah sumber daya alam yang berkaitan dengan lingkungan sekeitar, manfaat sumber daya alam, cara melestarikannya dan hubungan dengan kegiatan ekonomi.


(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Ada pun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan pre-test post-test one group design. pendekatan pre-test post-test one group design yaitu eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding. Suharsimi Arikunto (2002: 78) mengungkapkan “pre-test post-test one group design adalah penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen (pre-test) dan sesudah ekperimen (post-test) dengan satu kelompok subjek.”

fraenkel, wallen (2007) menjelaskan :

“In the one group pretest- postest design , a single group is

measured or observed not only after being exposed to a treatmenr of

some sort, but also before”.

Maksud dari penjelasan tersebut adalah dalam satu kelompok pretest-postest desain, satu kelompok diukur atau diamati tidak hanya setelah terkena treatment dari beberapa macam, tetapi juga sebelumnya”.

B. Objek Variable Penelitian

Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini diantarnya satu variable dependent (terikat) yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dan satu variable independent (bebas) yaitu Model pembelajaran Team Games Tournament.Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SD Negeri Limpar. Hal ini dikarenakan di SD Negeri Limpar, terdapat satu permasalahan yang cukup menarik untuk diteliti seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang permasalahan. Berdasarkan berbagai


(20)

27

O X. O

Pretest Treatment Postest

pertimbangan peneliti, maka yang menjadi objek dalam penelitian hanya kelas IV saja.

C. Populasi dan Sample

Pada penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah seluruh murid kelas IV SD Negri Limpar . Dengan sampel yang di dapat secara acak .

Pertimbangan mengambil populasi penelitian tersebut dimana siswa kelas IV masih dalam tahap belajar, memerlukan bimbingan dan perhatian dari seorang guru.

D. Desain Penelitian

Model desain penelitian eksperimen pre-test post-test one group design secara umum desain penelitian yang akan digunakan dapat digambarkan sebagai berikut :

fraenkel, wallen (2007)

Keterangan : O : Pretest

Treatment : Pembelajaran mengenai sumber daya alam dengan model Team Games Tournamen (TGT)

O : Postest

Pada penelitian ini peneliti memakai design dari wallen fraenkel. Sedangkan Model Tournamen dalam model pembelajaran ini adalah :


(21)

28

Jadi Sistem dalam tournament ini adalah sistem gugur, dimana siswa dikelompokan menjadi 6 tim , lalu babak pertama ada penyeleksian , yang akan keluar 3 tim yang akan dimasuk kebabak bonus. Babak ke 2 adalah babak terakhir yang akan keluar 1 tim pemenang. Pemenang akan mendapatkan Hadiah atau reaward dari guru.

E. Teknik dan Instrument Penelitian

Pada penelitian ini data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu:

1. Tes, digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa (aspek kognitif) yang dilakukan setelah tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Team games tournament . Teknik pengumpulan data ini dengan cara melakukan pre-test yang dilakukan di awal pembelejaran sebelum memasuki materi dengan penggunaan pembelajaran Team games tournamentdan post-test pada di akhir pembelajaran melalui tes tertulis setelah menggunakan model yang digunakan. Instrumen ini merupakan alat terpenting dalam eksperimen yang penulis


(22)

29

2. Wawancara, merupakan bentuk komunikasi verbal antara peneliti dengan guru bidang studi/ guru kelas, semacam percakapan untuk memperoleh informasi. Pada penelitian ini dilakukan secara terstruktur terikat oleh pertanyaan tertulis agar dapat berlangsung terarah.

Tabel 3.1 Pedoman wawancara

No Aspek yang diamati

Skor Nilai Ya Tidak

1

Keterlibatan guru dalam proses pembelajaran :

 Apakah kamu suka dengan cara mengajar guru

 Apakah kamu suka dengan penyampaian materi yang disampaikan guru

 Apakah kamu paham dengan materi yang disampaikan guru.

 Adakah kesulitan yang dialami dalam proses kegiatan belajar kelompok.

2

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa :

 Apakah kamu suka dengan materi pembelajaran yang disampaikan.

 Apakah kamu suka dengan sistem pembelajara kelompok yang dilakukan.


(23)

30

dalam pembelajaran yang dilakukan

 Adakah kesulitan yang dipahami dalam memahami materi pembelajara dan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan.

Jumlah Nilai rata-rata

3. Observasi adalah semua kegiatan untuk mengenal, merekam dan mendokumentasikan setiap hal dari proses atau hasil yang dicapai oleh tindakan yang direncanakan. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar panduan sebagai acuan tolak ukur dan mengungkapkan aktivitas siswa untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan kelas yang diberikan kepada guru selama berlangsungnya pembelajaran mulai dari nilai perencanaan pembelajaran sampai kemampuan mengajar guru. Pedoman observasi ini berdasarkan pedoman pelaksanaan observasi dikelas.

Adapun berikut lembar observasi yang peneliti buat :

Tabel 3.2

Pedoman observasi tentang penampilan mengajar guru

No Aspek yang diamati

Skor Nilai Ya Tidak 1 Kegiatan awal

a. Kegiatan pra KBM

1) Menata ruang, alat bantu dan sumber belajar dengan cermat.


(24)

31

siap melaksanakan KBM 2 Kegiatan inti

a. Menyajikan materi pelajaran

1) Mengembangkan materi pelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari siswa dalam kelompok.

2) Menekankan kepada siswa bahwa belajar adalah memahami makna bukan hafalan.

3) Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin.

4) Memberikan penjelasan tentang benar atau salahnya jawaban dari suatu pertanyaan. Setelah siswa memahami permasalahan

b. Mengelola proses belajar kelompok 1) Pendekatan pembelajaran sesuai

dengan jenis dan prosedur yang ditetapkan pada RPP.

2) menetapkan anggota kelompok berdasarkan heterogenitas.

3) Memberikan acuan dan motivasi belajar kepada siswa dalam kelompok belajar.

4) Memeberikan layanan bimbingan belajar baik secara individu maupun kelompok kepada siswa.

c. Melaksanakan evaluasi

1) Menggunakan jenis instrumen yang relevan dengan jenis yang dirancang pada rencana pembelajaran.

2) Menggunkan instrumen yang relevan dengan SK dan KD.

3) Sesuai dengan alokasi waktu yang dibuat dalam perencanaan.

4) Melaksanakan prosedur penilaian yang relevan dengan perencanaan. 3 Kegiatan akhir

a. Menutup pelajaran

1) Meninjau kembali dan membimbing siswa menyimpulkan hasil belajar.


(25)

32

terhadap partisipasi siswa dalam KBM. 3) Melakukan tindak lanjut pembentukan sikap dan perilaku siswa dalam kegiatan belajar kelompok.

4) Menata kembali suasana kelas agar kondusif bagi KBM berikutnya.

Jumlah Nilai rata-rata

Tabel 3.3

Pedoman observasi tentang aktivitas belajar siswa

No Aspek yang diamati

Skor Nilai Ya Tidak

1

Keterlibatan dalam proses pembelajaran : 1)Partisipasi dan peran siswa dalam kegiatan

pembelajaran kelompok.

2)Adanya aktifitas siswa dalam setaip fase pembelajaran kelompok.

3)Interaksi sesama murid dan murid dengan guru

4)Kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran kelompok.

2

Keaktifan dalam diskusi Kelompok :

1)Kemampuan siswa dalam diskusi kelompok.

2)Antusiasme dalam dalam belajar kelompok. 3)Berpikir kreatif dalam menjawab

pertanyaan.

4)Kejelasan dan ketepatan siswa dalam menjawab pertanyaan

3


(26)

33

3)Berorientasi pada konsep pembelajaran yang disajikan.

4)kemampuan dalam mempersentasikan jawaban

4

Keaktifan dalam menjawab pertanyaan : 1)Partisipasi dalam kegiatan diskusi

kelompok.

2)Kerjasama dengan teman kelompok. 3)Inisiatif yang timbul dalam kegiatan

kelompok.

4)Kemampuan menjadi tutor sebaya Jumlah

Nilai rata-rata F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini di bagi dalam empat tahapan yaitu: persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengolahan data penelitian dan kesimpulan penelitian.

1. Tahap Persiapan Penelitian, meliputi: a. Menentukan masalah

b. Melakukan prapenelitian terhadap perkembangan hasil belajar siswa. 2. Tahap pelaksanaan penelitian

Tahapan pelaksanaan penelitian langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Melakukan perizinan pada pihak-pihak terkait dalam penelitian ini b. Menetapkan meteri pelajaran yang akan dipergunakan dalam

penelitian.

c. Membuat skenario pembelajaran

d. Menyusun instrumen tes PG berdasarkan kurikulum, SK , KD

e. Menetapkan jumlah soal yang akan di jadikan instrumen penelitian yang beracuan pada daya pembeda dan tingkat kesukaran

f. Melakukan uji coba instrumen penelitian

g. Menganalisis daya pembeda dan tingkat kesukaran instrumen penelitian.


(27)

34

h. Mengganti atau membuang soal yang belum valid ataupun soal-soal yang terlalu sukar atau terlalu mudah dengan soal-soal yang lebih baik i. Mengadakan uji coba lagi hingga di peroleh instrumen penelitian yang

valid dan reliabel.

j. Memilih sampel dengan dilakukan secara acak.

k. Menentukan waktu penelitian untuk melakukan pembelajaran IPS dengan menerapkan pembelajaran menggunakan model team games tournament berdasarkan masalah dan berkonsultasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan.

l. Memberikan tes awal /pre test pada kelas eksperimen untuk mengetahui tes kemampuan awal siswa.

m. Memberi perlakuan kepada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menggunakan model team games tournament. Memberikan post test/ tes akhir pada kelompok eksperimen setelah pembelajaran berakhir untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam mata pelajaran IPS.

n. Menguji kesamaan dan perbedaan hasil pre test pada kelas eksperimen.

G. Teknik Pengolahan Data Pengolahan Data

Pengolahan data ini meliputi analisis data dengan menggunakan pengujian statistik, yaitu:

1. Gain

2. Uji Normalitas 3. Uji Validitas 4. Uji Reabilitas 5. Uji Homogenitas


(28)

35

Membuat interpretasi dan kesimpulan penelitian berdasarkan hipotesis. A. Analisis Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dengan jenis soal pilihan ganda biasa sebanyak 30 soal dengan 3 akan diberikan terlebih dahulu di uji cobakan kepada kelas uji coba (kelas selain kelas penelitian). Hal ini dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrument yang sudah disusun. Kelas yang akan diuji cobakan adalah kelas IV dengan jumlah siswa 30 orang.

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, instrumen tersebut harus memiliki tingkat kesahihan (validitas) serta keterandalan (reliabilitas). Suharsimi Arikunto (2002 : 144) menyatakan, bahwa “instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel”.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Tes validitas instrumen dilakukan dengan teknik analisis item instrumen, yaitu dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi product moment dengan rumus :


(29)

36

 

  

 

  

  2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy

(Suharsimi Arikunto, 2006 : 170) Dimana :

rXY = Koefisisen korelasi antara variable X dan Y

∑ X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden penelitian ∑ Y = Jumlah struktural salah satu item dari keseluruhan responden penelitian

∑ X 2 = Jumlah skor X yang dikuadratkan ∑ Y2 = Jumlah skor Y yang dikuadratkan ∑ XY = Jumlah perkalian X dan Y

N = Jumlah responden penelitian

Dalam hal ini nila r XY diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga kriterianya adalah :

rxy< 0,20 : Validitas sangat rendah 0,20 - 0,39 : Validitas rendah 0,40 - 0,59 : Validitas sedang/cukup 0,60 - 0,89 : Validitas tinggi

0,90 - 1,00 : Validitas sangat tinggi


(30)

37

Menurut Arikunto (2006:178) “Uji reliabilitas adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik-baik.” Uji reliabilitas menunjukan sejauh mana instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang. Pengukuran reliabilitas tersebut dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 18.00 . Dengan detail pengertian atau keterangan

Jika r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal) reliable dan sebaliknya bila r hitung < r tabel pada taraf signifikan 5% maka butir soal tersebut tidak reliable sekaligus tidak memenuhi prasyarat.

Perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman-Brown dengan taraf signifikan 5 % atau 0,05 dan diperbandingkan dengan nilai tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan.

3. Analisis Tingkat Kesulitan Soal

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik di samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut.

Rumus yang digunakan peneliti untuk menganalisis tingkat kesulitan soal adalah :


(31)

38

N

B

I

Dengan : I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal

yang dimaksudkan

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut.Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Adapun kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut : Tabel 3.4

Kriteria indeks kesulitan soal

Nilai Antara Interpretasi

0 – 0,30 soal kategori sukar 0,31- 0,70 soal kategori sedang 0,71 - 1,00 soal kategori mudah

(Nana Sudjana, 2004:137)

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk


(32)

39

yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Daryanto,2088:179). Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik di samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut.

4. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian dan dari hasil analisis itu akan ditarik suatu simpulan. Analisis data dalam penelitian ini dibagi dalam dua tahap yaitu tahap awal yang merupakan tahap pra uji hipotesis untuk membuktikan bahwa setiap kelas berangkat dari titik tolak yang sama. Tahap akhir yang merupakan tahap analisis data untuk menguji hipotesis penelitian.

Sebelum diberi perlakuan, perlu dianalisis dahulu melalui uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis, hal ini dilakukan supaya perangkat berangkat dari titik awal yang sama.

1. Uji normalitas

Untuk menguji normalitas penulis menggunakan salah satu program yang dinamakan SPSS versi 18.0. Untuk mendapatkan hasil uji normalitas data yang diinput kedalam program SPSS. Uji normalitas


(33)

40

populasi yang berdistribusi normal. Penentuan membandingkan harga χ2 hitung dengan χ2tabel..Jika : χ

2

hitung< χ 2

tabel.data berdistribusi normal dan apabila χ2 hitung> χ

2

tabel., data berdistribusi tidak normal.

(Riduwan, 2006: 188)

2. Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini, sama halnya dengan uji normalitas untuk menentukan homogenitas dilakukan menggunakan program SPSS 18.0

Untuk Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F dari tabel;

 F hitung < F tabel , artinya kedua sampel homogen

 F hitung > F tabel , artinya kedua sampel tidak homogen

(Riduwan, 2006: 184) 3. Uji Hipotesis

Apabila data tes kemampuan meningkatkan pemahaman berdistribusi normal dan homogen, maka untuk menguji hipotesis digunakan statistik parametrik yaitu uji t sampel berpasangan dengan tes dua ekor sesuai rumus berikut:

Untuk uji statistik parametrik digunakan uji t mean sampel berpasangan dengan tes dua ekor sesuai rumus . uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Spss 18.0.


(34)

41

a. Menentukan derajat kebebasan dk = ( ) + ( )

b.Melihat tabel distribusi t untuk tes dua ekor pada taraf signifikansi tertentu, misalnya pada taraf 0,05 atau interval kepercayaan 95%. Bila


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Limpar, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Hasil belajar siswa pada konsep Sumber daya alam di kelas IV SD Negeri Limpar cukup memuaskan, karena prestasi belajar siswa dalam konsep Sumber daya alam selama penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Team Games tournament dalam setiap pembelajaran terus meningkat yaitu bisa terlihat dari hasil pre test dan Post test. Hasil skor rata - rata Pre test 50 sedangkan Post test meningkat skor menjadi 70 peningkatan mencapai 20%.

Berdasarkan hasil penelitian pada kelas eksperimen yang di kelas IV SD Negeri Limpar serta pembahasan pada bab sebelumnya maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS sebelum menggunakan model pembelajaran team games tournament (TGT). Sebelum diberikan perlakuan berupa tranformasi pengetahuan, mereka hanya mengandalkan pengetahuan yang mereka ketahui saja. 2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS

antara kelas yang menggunakan model pembelajaran team games tournament (TGT ) dengan kelas sebelum menggunakan model


(36)

65

3. Hasil belajar siswa sebelum dilakukan eksperimen dan sesudah

eksperimen yang dalam hal ini antara siswa yang menggunakan model pembelajaran team games tournament ( TGT ) berbeda secara

signfikan pada α = 5%. Hal ini terlihat dalam rata-rata hasil postes yang mendapatkan 50 sedangkan post test mendapatkan rata-rata 70. Peningkatan hasil belajar siswa meningkat 20%.

B. Saran

Berdasarkan temuan penelitian sebagimana yang telah diuraikan di atas, maka rekomendasi yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Dalam setiap pembelajaran IPS disarankan bagi setiap pelaksana pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi yang memicu semangat siswa untuk belajar dengan menyenangkan. Juga disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan siswa dan melibatkan siswa didalamnya. Pendekatan tersebut adalah pendekatan keterampilan proses IPS dengan berbagai metode yang sesuai dengan pembelajaran, situasi dan kondisi, baik sekolah maupun siswa sebagai subjek belajar.

2. Perlu adanya keterampilan guru dalam merancang pembelajaran yang merangsang siswa aktif dalam belajar dan meningkatkan kemampuan berfikir kreatifnya, sehingga mereka dapat membangun konsepnya berdasarkan ide-ide yang didapatnya disetiap perkembangan.


(37)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2008. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Akasra.

Riduwan. 2006. Dasar – dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

Nurhayati, B. Lena.2009. 99 Model Pembelajaran.Bandung: Bina Tugas Mandiri.

Baharuddin, H & Nur Wahyuni, Esa.2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Malang: Ar – Ruzz Media.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Indra, Munawar. (2009). Hasil Belajar Pengertian dan Definisi. [online] Tersedia:

http://www.infogue.com/viewstory/2009/06/13/hasil_belajar_pengertian_d an_definisi_/?url=http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html

E, Salvin Robert.2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media Wallen, Fraenkel.2007.How to Design and Evaluate Research in education.

America. Hill companie.

Saadiah, Aas.2009.Penerapan Pembelajaran Teknink TGT Pada Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Talagasri I Saketi . Skripsi UPI Kampus Serang. Tidak diterbitkan.

Lindasari, Devi.2012.Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning type TGT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Keragaman Sosial dan Budaya di Kelas IV SDN Cilanggir Kecamatan Anyer

Kabupaten Serang. Skripsi UPI Kampus Serang. Tidak diterbitkan. Syaodih, Nana.2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


(1)

39

Hizti Gustina 2013

yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Daryanto,2088:179). Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik di samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut.

4. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian dan dari hasil analisis itu akan ditarik suatu simpulan. Analisis data dalam penelitian ini dibagi dalam dua tahap yaitu tahap awal yang merupakan tahap pra uji hipotesis untuk membuktikan bahwa setiap kelas berangkat dari titik tolak yang sama. Tahap akhir yang merupakan tahap analisis data untuk menguji hipotesis penelitian.

Sebelum diberi perlakuan, perlu dianalisis dahulu melalui uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis, hal ini dilakukan supaya perangkat berangkat dari titik awal yang sama.

1. Uji normalitas

Untuk menguji normalitas penulis menggunakan salah satu program yang dinamakan SPSS versi 18.0. Untuk mendapatkan hasil uji normalitas data yang diinput kedalam program SPSS. Uji normalitas ini dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari


(2)

Hizti Gustina 2013 populasi yang berdistribusi normal. Penentuan membandingkan harga χ2

hitungdengan χ 2

tabel..Jika : χ 2

hitung< χ 2

tabel.data berdistribusi normal dan apabila χ 2

hitung> χ 2

tabel., data berdistribusi tidak normal.

(Riduwan, 2006: 188)

2. Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini, sama halnya dengan uji normalitas untuk menentukan homogenitas dilakukan menggunakan program SPSS 18.0

Untuk Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F dari tabel;

 F hitung < F tabel , artinya kedua sampel homogen

 F hitung > F tabel , artinya kedua sampel tidak homogen

(Riduwan, 2006: 184) 3. Uji Hipotesis

Apabila data tes kemampuan meningkatkan pemahaman berdistribusi normal dan homogen, maka untuk menguji hipotesis digunakan statistik parametrik yaitu uji t sampel berpasangan dengan tes dua ekor sesuai rumus berikut:

Untuk uji statistik parametrik digunakan uji t mean sampel berpasangan dengan tes dua ekor sesuai rumus . uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Spss 18.0.


(3)

41

Hizti Gustina 2013

a. Menentukan derajat kebebasan dk = ( ) + ( )

b.Melihat tabel distribusi t untuk tes dua ekor pada taraf signifikansi tertentu, misalnya pada taraf 0,05 atau interval kepercayaan 95%. Bila


(4)

64

Hizti Gustina 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Limpar, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Hasil belajar siswa pada konsep Sumber daya alam di kelas IV SD Negeri Limpar cukup memuaskan, karena prestasi belajar siswa dalam konsep Sumber daya alam selama penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Team Games tournament dalam setiap pembelajaran terus meningkat yaitu bisa terlihat dari hasil pre test dan Post test. Hasil skor rata - rata Pre test 50 sedangkan Post test meningkat skor menjadi 70 peningkatan mencapai 20%.

Berdasarkan hasil penelitian pada kelas eksperimen yang di kelas IV SD Negeri Limpar serta pembahasan pada bab sebelumnya maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS sebelum menggunakan model pembelajaran team games tournament (TGT). Sebelum diberikan perlakuan berupa tranformasi pengetahuan, mereka hanya mengandalkan pengetahuan yang mereka ketahui saja. 2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS

antara kelas yang menggunakan model pembelajaran team games tournament (TGT ) dengan kelas sebelum menggunakan model pembelajaran team games tournament (TGT ) pada tes akhir (post test).


(5)

65

Hizti Gustina 2013

3. Hasil belajar siswa sebelum dilakukan eksperimen dan sesudah

eksperimen yang dalam hal ini antara siswa yang menggunakan model pembelajaran team games tournament ( TGT ) berbeda secara

signfikan pada α = 5%. Hal ini terlihat dalam rata-rata hasil postes yang mendapatkan 50 sedangkan post test mendapatkan rata-rata 70. Peningkatan hasil belajar siswa meningkat 20%.

B. Saran

Berdasarkan temuan penelitian sebagimana yang telah diuraikan di atas, maka rekomendasi yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Dalam setiap pembelajaran IPS disarankan bagi setiap pelaksana pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi yang memicu semangat siswa untuk belajar dengan menyenangkan. Juga disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan siswa dan melibatkan siswa didalamnya. Pendekatan tersebut adalah pendekatan keterampilan proses IPS dengan berbagai metode yang sesuai dengan pembelajaran, situasi dan kondisi, baik sekolah maupun siswa sebagai subjek belajar.

2. Perlu adanya keterampilan guru dalam merancang pembelajaran yang

merangsang siswa aktif dalam belajar dan meningkatkan kemampuan berfikir kreatifnya, sehingga mereka dapat membangun konsepnya berdasarkan ide-ide yang didapatnya disetiap perkembangan.


(6)

Hizti Gustina 2013 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2008. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Akasra.

Riduwan. 2006. Dasar – dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

Nurhayati, B. Lena.2009. 99 Model Pembelajaran.Bandung: Bina Tugas Mandiri.

Baharuddin, H & Nur Wahyuni, Esa.2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Malang: Ar – Ruzz Media.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Indra, Munawar. (2009). Hasil Belajar Pengertian dan Definisi. [online] Tersedia:

http://www.infogue.com/viewstory/2009/06/13/hasil_belajar_pengertian_d an_definisi_/?url=http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html

E, Salvin Robert.2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media Wallen, Fraenkel.2007.How to Design and Evaluate Research in education.

America. Hill companie.

Saadiah, Aas.2009.Penerapan Pembelajaran Teknink TGT Pada Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Talagasri I Saketi . Skripsi UPI Kampus Serang. Tidak diterbitkan.

Lindasari, Devi.2012.Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning type TGT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Keragaman Sosial dan Budaya di Kelas IV SDN Cilanggir Kecamatan Anyer

Kabupaten Serang. Skripsi UPI Kampus Serang. Tidak diterbitkan. Syaodih, Nana.2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Metode Turnamen Belajar (Learning Tournament) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Iv Min Parung

1 9 200

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP TEKNOLOGI KOMUNIKASI DI KELAS IV SDN UMBUL TENGAH 1 KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG.

0 0 34

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR: PTK di kelas IV SDN Umbul Kapuk Kecamatan Taktakan Kota Serang.

1 7 36

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA KONSEP CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA:PTK di Kelas V SDN Cipete 1 Kecamatan Curug Kota Serang.

0 0 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ENERGI :PTK Di Kelas IV SDN Cisangku Kec.Curug Kota Serang.

0 5 43

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PAIKEM:PTK di Kelas IV SDN Cingeunah Kecamatan Mancak Kabupaten Serang.

0 1 54

MODEL PEMBELAJARAN TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN CISANGKU KECAMATAN CURUG PADA KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI.

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV :PTK Di kelas IV SDN Ujungtebu Kecamatan Curug Kabupaten Serang Tahun 2013.

0 1 59

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA:PTK di kelas IV SDN Gowok Kecamatan Curug Kota Serang.

1 3 28

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SEJARAH:PTK di Kelas V SDN Cipete 1, Kecamatan Curug, Kota Serang.

0 1 62