Penerapan cooperative learning tipe learning together berbasis presentasi kelompok untuk meingkatkan partisipasi dan motivasi belajar siswa kelas XI IPS2 SMA Pangudi Luhur Sedayu : penelitian tindakan kelas - USD Repository

  

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

TIPE LEARNING TOGETHER BERBASIS PRESENTASI KELOMPOK

UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS XI IPS

2 SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU

  

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh :

DODDY INDRAWAN

  

NIM : 991324033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FALKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2008

  

SKRIPSI

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

TIPE LEARNING TOGETHER BERBASIS PRESENTASI KELOMPOK

UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS XI IPS

2 SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU

  

(Penelitian Tindakan Kelas)

  

SKRIPSI

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

TIPE LEARNING TOGETHER BERBASIS PRESENTASI KELOMPOK

UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS XI IPS

2 SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU

  

(Penelitian Tindakan Kelas)

  

MOTTO

I lmu ini adalah kunci anda menuju hidup yang lebih baik,

sahabat yang lebih banyak, sukses yang lebih besar,

kebahagiaan yang lebih besar

Terapkanlah ilmu ini untuk anda dan keluarga anda SEKARANG

  

Hidup tidak membayar anda atas apa yang dapat anda lakukan.

  

Hidup membayar anda atas apa yang anda lakukan (Les Biblin)

Kerja adalah cinta yang mengejawantah

dan jika kau tiada sanggup bekerja dengan cinta hanya dengan

enggan

  

M aka lebih baik jika kau meninggalkannya, lalu mengambil

tempat

di depan gapura candi dan meminta sedekah dari

mereka yang bekerja dengan suka cita (Kahlil Gibran)

  

Kegagalan adalah satu sukses yang tertunda,

jangan ragu, tetap pada arahmu

keyakinan, pengharapan, teguh … … .dalam tujuan.

  

(Kla : Hey)

Kebijakan adalah kebijaksanaan yang luar biasa.

  PERSEMBAHAN Dan… saya bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT M alaikat dan Nabi M uhammad S.A.W Dikaruniai kembali kesempatan yang indah. Skripsi punika kula pisungsungaken kagem : Ingkang kula tresnani bapak lan ibu kangmas lan mbakyu ingkang Kinasih Poro leluhur ing Ngayogjokarto Hadiningrat Sekolah, Program Studi, jurusan, fakultas, universitas, donya pendidikan, wargo masyarakat, sarto sederek- sederek sedoyo ingkang maos tulisan punika. Lan konco-konco sakabehe. Amien… amien..yaa Robbal ‘Allamin.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Doddy Indrawan Nomor Mahasiswa : 99 1324 033

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Penerapan Cooperative Learning Tipe Learning Together Berbasis Presentasi Kelompok Untuk Meningkatkan Partisipasi dan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI

  IPS 2 SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul (Penelitian Tindakan Kelas). beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 18 Januari 2008 Yang menyatakan

  Doddy Indrawan ( …………………………..)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 18 Januari 2008

  Penulis Doddy Indrawan

  

ABSTRAK

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

TIPE LEARNING TOGETHER BERBASIS PRESENTASI KELOMPOK

UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS XI IPS

2 SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU

  

(Penelitian Tindakan Kelas)

Doddy Indrawan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar sisiwa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan

  Cooperative Learning Tipe Learning Together Berbasis Presentasi Kelompok.

  Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan rancangan penelitian berupa siklus yang mencakup kegiatan Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2007 di SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul Yogyakarta, dengan subjek siswa-siswi kelas

  XI IPS

  2 yang berjumlah 36 siswa. Data dikumpulkan melalui observasi, kuesioner, wawancara.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerja kelompok kooperatif dengan Tipe Learning Together Berbasis Presentasi Kelompok dapat mencapai indikator keberhasilan tindakan yang telah ditentukan dengan penambahan kegiatan berupa tugas artikel atau kliping. Partisipasi siswa yang mengajukan pertanyaan/ide serta memperhatikan pendapat siswa lain sebelum tindakan sebanyak 8 siswa atau 22,22 %. Setelah tindakan meningkat menjadi 12 siswa atau 33,33 % dari tingkat indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya sebesar 30%. Pasitipasi yang diukur melalui kuesioner mengalami peningkatan, dari sebelum tindakan hanya 18 siswa atau 50% yang mempunyai partisipasi tinggi, setelah tindakan meningkat menjadi 32 siswa atau 88,89% siswa, lebih tinggi dari target indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya sebesar 55%.

  Motivasai siswa mengalami peningkatan, melalui lembar pengamatan, sebelum tindakan hanya 15 siswa atau 41,67 % siswa yang berinteraksi dan mempunyai niat yang besar dalam pemecahan masalah secara bersama, setelah tindakan meningkat 19 siswa atau 52,78 % dari target indikator yang ditetapkan sebelumnya 50 %. Motivasi siswa yang diukur melalui kuesioner mengalami peningkatan, sebelum tindakan hanya 17 siswa atau 47,22 % mempunyai motivasi cukup, setelah tindakan meningkat menjadi 31 siswa atau 86,11% siswa, lebih tinggi dari target indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya sebesar 65%.

  

ABSTRACT

THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING METHOD USING

THE TYPE OF LEARNING TOGETHER BASED ON GROUP

PRESENTATION TO INCREASE THE LEARNING PARTICIPATION

th

  

AND MOTIVATION OF XI GRADERS AT SOCIAL STUDIES

DEPARTMENT OF “SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU”

(A CLASSROOM ACTION RESEARCH)

Doddy Indrawan

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

  This research is aimed at increasing the learning participation and

  th

  motivation of of XI graders at social studies department of “SMA Pangudi Luhur Sedayu” by applying cooperative learning method using the type of learning together based on group presentation.

  This is a Classroom Action Research (CAR) using a research design in the form of a cycle that includes Planning, Action, Observation, and Reflection. This research was conducted in August 2007 at “SMA Pangudi Luhur Sedayu”, Bantul.

  

th

  Yogyakarta, involving 36 students of XI graders at social studies department as the subjects. The were collected through observation, questionnaires, and interviews.

  The research result s show that cooperative group work using the type of learning together based on group presentation can fulfill the determined indicators with the additional activities including writing an article and making a newspaper clipping. Before the action, there were 8 students (22.22%) participating in the learning process by asking questions, expressing ideas, and paying attention to other students' opinions. After the action, the number increased to 12 students (33.33%) or higher than the determined indicator (30%). The student's participation that was measured using questionnaires increased from 18 students (50%) before the action to 32 students (88.89%) after the action. It is higher than the determined indicator (55%).

  Through observation worksheet, it is shown that student's motivation increased from 1 5 students (41.67%) before the action to 19 students (52.78%) after the action who interacted and involved actively in the problem solving activities. It is higher than the determined indicator (50%). The student's motivation that was measured using questionnaires increase from 17 students (47,22%) to 31 students (86.11 %). It is higher that the determined indicator (65%).

KATA PENGANTAR

  Puja dan puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga skripsi yang berjudul “PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE LEARNING

  

TOGETHER BERBASIS PRESENTASI KELOMPOK UNTUK

MENINGKATKAN PAR TISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

KELAS XI IPS

2 SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU” dapat penulis selesaikan dengan baik.

  Terselesaikannya penulisan skripsi ini, karena bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk dorongan, saran, bimbingan, perhatian dan doa, sehingga penulis mengucapkan terima kasaih kepada : 1.

  Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Yohanes Harsoyo, S.Pd.M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  3. Yohanes Harsoyo, S.Pd.M.Si., selaku ketua Program Studi pendididkan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  4. E. Catur Rismiyati, S.Pd.M.A., selaku dosen Pembimbing I yang dengan sabar membimbing serta memberi masukan dan dorongan kepada penulis selama menyusun skripsi.

  5. Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., selaku dosen Pembimbing II yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyusun skripsi.

  6. Drs. Markus Padmonegoro selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  7. Drs. Agustinus Sahid selaku guru mata pelajaran ekonomi yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  8.

2 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah

  Siswa/siswi kelas XI IPS meluangkan waktu untuk pene litian.

  9. Sekretariat Program studi Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntasi (Mbak Titin, Mbak Aris, Pak Wawiek) yang telah membantu berbagai macam urusan dalam penelitian skripsi ini sampai selesai.

  10. Kedua orang tuaku Bapak Soedarto dan Ibuku Asiati Achmad tersayang (yang melahirkanku) tiada kata dari anakmu ini yang mampu membalas semua perhatian, nasihat, bimbingan, serta doa yang tiada henti dipanjatkan setiap waktu sehingga aku bisa menye lesaikan studiku!! Terima Kasih, terima kasih, sujud dan syukur kupanjatkan untuk Bapak dan Ibu sekalian ….

  Amien…..!!! 11. My Brother Ari, My Old Sister Arum, Hetty Thanks for your pray and kindness….. !!! (semoga menjadi amal ibadah untuk kalian semua).

  12. Motor Astrea Star”ku yang selalu setia menemani dalam hari-hariku laju diatas roda dimanapun dan kapanpun…..!!!.

  13. JUVE Computer” yang telah membantu dalam rental computer dan pengetikan (semoga usaha anda semakin sukses, semakin besar dan semakin laris…..ris…. ris…..ris….!!!) Amien Thanks For All.

  14. My Little Nokia “8250” yang selalu setia menemani dan melancarkan komunikasiku dengan semua makhuk Tuhan yang paling sempurna. U “Begitu Kecil Begitu Hebat”…..!!! 15. Keluarga Soenarto di Karangwaru Lor, Pak Narto lan Ibu Narto kula ngaturaken Agenging panuwun saking semangat, dorongan, perhatian lan donganipun. nuwun. nuwun. matur nuwun. Mugi gusti paring kanugrahan dumateng Bapak lan Ibu. Anton “Bagyo” lan Nita “Ndut” Thanks For All…..!!! 16. Adeeeeel, Anton “Bagyo”, den Damar lan Ruri, Dedy “Pak Lek”, sing wis mlaku bareng-bareng susah lan seneng awake dewe kerep kumpul. Ayo bebarengan ngranggeh kesuksesan…..!!!, Iswanto “Gendon”, Pak Dhe

  Indra “Gendol” pokoke sip-sip……kobiis, Gunawan “gundul” Landung “Simatupang” Kobis, Andri “Anak Hantu”, Edi “Tongseng” Thank’s you

  is direwangi ngetik (sory rung iso mbales). Good luck For U All…..!!!thank’s ……!!!

  17.

  “My Lovely”……Thank’s for perhatian, semangat, dan doanya…….!!! 18. Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................ vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................. vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah.......................................................

  B.

  7 Identifikasi Masalah ............................................................

  C.

  8 Batasan Masalah .................................................................

  D.

  8 Rumusan Masalah ...............................................................

  E.

  8 Definisi Operasional Tujuan Penelitian ..............................

  F.

  9 Tujuan Penelitian ................................................................

  G.

  Manfaat Penelitian .............................................................. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................

  12 A.

  Tinjauan Teori ..................................................................... 12 1.

  Cooperative Learning .................................................. 12 2. Partisipasi ..................................................................... 22 3. Motivasi ....................................................................... 24 4. Interaksi Edukatif Pada Pengajaran Ekonomi ............ 29 5. Belajar .......................................................................... 30 6. Faktor-Faktor Penghambat Siswa Dalam Belajar ........ 34 7. Hakikat Belajar Aktif .................................................. 35 8. Ciri-Ciri Keaktifan Belajar .......................................... 37 B. Hasil Penelitian Yang Relevan .......................................... 38 C. Kerangka Berpikir ............................................................... 39 D.

  Hipotesis Tindakan ............................................................ 41 BAB III METODE PENELITIAN ........................................................

  42 A.

  Jenis Peneiitian .................................................................... 42 B. Lokasi dan Waktu Penetitian .............................................. 42 C. Subyek dan Objek Penelitian .............................................. 43 D.

  Data Yang Dibutuhkan ........................................................ 43 E. Variabel ............................................................................... 43 F. Pengumpulan Data .............................................................. 45 G.

  Prosedur Penelitian ............................................................. 47

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................

  51 A.

  Hasil Penelitian ................................................................... 51 B. Pembahasan ......................................................................... 56 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .............

  59 A.

  Kesimpulan ......................................................................... 59 B. Keterbatasan ........................................................................ 60 C. Saran..................................................................................... 61 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

  63 LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jenis-jenis Interaksi Belajar Mengajar ..........................................

  37

  

DAFTAR TABEL

Tabel I. 1. Sebelum Tindakan Penelitian ........................................................

  4 Tabel III. 2. Kisi-kisi Kuesioner ......................................................................

  45 Tabel III. 3. Indikator Keberhasilan ................................................................

  50 Tabel IV. 4. Kegiatan Pembelajaran ...............................................................

  51 Tabel IV. 5. Rekap Hasil Observasi Keberhasilan ..........................................

  53 Tabel IV. 6. Partisipasi Siswa .........................................................................

  54 Tabel IV. 7. Motivasi Siswa ............................................................................

  55 Tabel IV. 8. Rangkuman Hasil Penelitian .......................................................

  56

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner ....................................................................................

  65 Lampiran 2. Data Induk Penelitian ................................................................

  76 Lampiran 3. Perhitungan Manual ....................................................................

  82 Lampiran 4. Lembar Pengamatan ...................................................................

  86 Lampiran 5. RPP .............................................................................................

  91 Lampiran 6. Lembar Nilai Tugas ....................................................................

  95 Lampiran 7. Tugas Kliping Siswa ...................................................................

  96 Lampiran 8. Pedoman Wawancara Guru ........................................................ 131 Lampiran 9. Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 134

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara siswa

  dan guru. Di dalam komunikasi tersebut, guru menyampaikan pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa. Komunikasi tidak selalu dapat berjalan dengan lancar bahkan dapat menimbulkan kebingungan bagi siswa, salah pengertian dan salah konsep. Dalam interaksi belajar berhasilnya proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah semata- mata untuk kepentingan siswa. Dikatakan demikian karena tujuan dari proses belajar mengajar dapat dicapai dengan baik, maka siswa yang mengikutinya juga dituntut untuk kreatif.

  Proses pembelajaran pada satuan pendidikan yang diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang, akan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Proses pembelajaran yang diselenggarakan secara formal disekolah dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana baik aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap.

  Pembelajaran ilmu ekonomi dapat berlangsung efektif bilamana siswa berpartisipasi aktif dengan obyek, peristiwa, situasi, dan kondisi kehidupan

  2 melalui sumber belajar. Pengetahuan ekonomi yang disajikan guru yang tercantum dalam kurikulum tidak banyak berarti bilamana disajikan dalam bentuk informasi atau dengan ceramah saja, tanpa mengetahui kondisi nyata.

  Proses pembelajaran harus memberi kesempatan pada peserta didik untuk mampu mengembangkan segenap potensinya secara optimal, seperti yang dikemukakan oleh Ali (1987:13) bahwa:

  "Aktivitas yang menonjol dalam pengajaran ada pada siswa. Namun demikian bukanlah berarti peran guru tersisihkan; melainkan diubah. Guru berperan bukan sebagai penyampai informasi, tetapi bertindak sebagai director dan facilitator of' learning - pengarah dan pemberi fasilitas untuk terjadinya proses belajar." Siswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa yang lainnya.

  Bahkan banyak penelitian menunjukkan bahwa dalam batas-batas tertentu pembelajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) ternyata lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru. Strategi pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa daaam tugas-tugas yang berstruktur disebut strategi pembelajaran kooperatif

(cooperative learning). Dalam strategi ini guru bertindak sebagai fasilitatur.

  Mengamati keadaan yang terjadi dilapangan, khususnya yang terjadi di SMA Pangudi Luhur Sedayu dalam pembelajaran ilmu ekonomi disekolah kemungkinan masih ada guru yang belum siap menerapkan strategi pembela jaran kooperatif secara optimal dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru, walaupun siswa diberi kesempatan untuk bertanya tetapi mereka tidak memanfaatkan kesempatan tersebut karena merasa kemungkinan siswa merasa bosan mendengarkan

  3 ceramah sehingga sebagian peserta didik tidak tertarik, kurang berpartisipasi dan tidak termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

  Sikap seperti ini dapat terlihat dari sikap siswa yang ketika guru mengajar mereka merasa jenuh, mengantuk, bersikap pasif, bahkan ada puta siswa yang ramai dengan teman kelas sehingga mengganggu proses pembelajaran. Dengan sikap tersebut, tentu saja akan berpengaruh pada partisipasi dan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan wawancara dengan guru ekonomi di SMA Pangudi Luhur Sedayu, ada beberapa keprihatinan yang dihadapi guru di kelas, diantaranya adalah partisipasi dan motivasi sebagian siswa di kelas rendah saat mengikuti pelajaran di kelas khususnya pelajaran ekonomi. Pada saat pelajaran memulai ekonomi sebagian besar siswa masih bersemangat dalam mengikuti pelajaran, namun biasanya situasi seperti ini tidak berlangsung lama karena banyak siswa yang mulai bosan karena metode yang digunakan dalam mengajar kurang menarik bagi siswa yaitu ceramah. Ketiga guru sedang menerangkan materi pelajaran terdapat sebagian murid yang sibuk dengan kegiatannya sendiri, seperti ngobrol dengan teman sebelah, membaca buku bacaan lain, dan corat-coret buku.

  Kebanyakan dari siswa tidak mengikuti pelajaran ekonomi secara aktif di kelas, hal ini terlihat melalui lembar pengamatan partisipasi siswa yang mengajukan pertanyaa/ide serta memperhatikan pendapat siswa lain pada saat mengikuti pelajaran rendah, yaitu sebanyak 8 siswa (22,22%) dari 36 siswa. Begitu pula dengan motivasi siswa yang saling berinteraksi dengan

  4 teman dan mempunyai niat yang besar dalam pemecahan masalah secara bersama, saat guru mengajukan pertanyaan kepada siswa hanya sedikit yang berinteraksi atau menanggapi, yaitu sebanyak 15 siswa (41,67%) dari 36 siswa. Sedangkan skor partisipasi siswa yang diukur melalui kuesioner sebagian responden yaitu 18 siswa (50%) mempunyai partisipasi belajar tinggi. (lihat perhitungan pada lampiran 3 halaman 82) skor motivasi siswa yang diukur melalui kuesioner sebagian besar responden, yaitu 17 siswa (47,22%), mempunyai motivasi belajar cukup (lihat perhitungan pada lampiran 3 halaman 84).

  Secara rinci dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :

  No Indikator Rerata Kualitas A.

  Partisipasi Siswa

  1 Partisipasi siswa yang mengajukan pertanyaan/ide 22,22 % serta memperhatikan pendapat siswa lain

  2 Skor partisipasi siswa yang diukur melalui 50 % kuesioner B.

  Motivasi Siswa

  1 Motivasi siswa yang berinteraksi dan mempunyai 41,67 % niat yang besar dalam pemecahan masalah dalam kelompok

  2 Skor motivasi siswa yang diukur melalui 47,22 % kuesioner

  • – 3 Tugas Menurut Gordon (1986: 76) rendahnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dapat disebabkan oleh beberapa faktor dari siswa itu sendiri maupun dari guru. Dan pihak siswa, beberapa penyebab yang mungkin terjadi adalah (1) bahwa siswa memang tidak menyukai pelajaran tersebut, (2) siswa beranggapan bahwa materi pelajaran tersebut kurang menarik dan dirasa tidak penting daripada mata pelajaran lain, dan (3)

  5 ada siswa yang mempunyai masalah pribadi, sehingga mempengaruhi semangat beiajarnya.

  Sedangkan dari pihak guru, faktor- faktor penyebabnya antara lain adalah (1) metode mengajar yang digunakan guru kurang menarik, (2) guru kurang tegas di kelas, (3) guru benar-benar kurang memahami apakah sebelumnya para siswa telah mengerti apa yang dijelaskan.

  Ada berbagai metode pengajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah strategi pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe Learning Together. Sejak tahun 2004 telah diterapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dan kini telah berubah menjadi kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang menggunakan paradigma pembelajaran konstruktivistik dalam kegiatan pembelajaran. Esensi dari teori konstruksi adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan menstransformasikan suatu informasi yang kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Dengan dasar ini pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan.

  Untuk itu, tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan : (1) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, (2) memberi kesempatan bagi siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, (3) menyadarkan bagi siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar (Sagala, 2005: 88) Tetapi dalam prakteknya, pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan merupakan seperangkat fakta

  6 yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan merupakan seperangkat fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah rnenjadi pilihan utama strategi belajar mengajar, sehingga kegiatan belajar mengajar tebih memperlihatkan proses transfer pengetahuan atau konsep-konsep dari guru kepada peserta didik. Bila kegiatan belajar mengajar terasa sangat monoton, membosankan dan tidak menarik. Hal ini tentu saja bisa berpengaruh terhadap partisipasi dan motivasi belajar siswa. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi belajar mengajar "baru" yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar mengajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta- fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri.

  Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Learning Together Berbasis Presentasi Kelompok merupakan strategi alternatif yang diharapkan dapat membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, meningkatkan kemampuan siswa bekerja sama dengan orang lain, meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar siswa. Tipe ini dipilih karena merupakan tipe yang paling sederhana dari kelima model pembelajaran kooperatif, dan diyakini cocok dengan situasi siswa yang cenderung untuk belajar lebih efisien dalam kelompok atau belajar secara bersama-sama (cooperative). Selain itu, tipe pembelajaran ini menunjukkan adanya keseimbangan peran antara guru

  7 sebagai salah satu sumber beiajar dan peran aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan secara individual dan sosial (Mchaelis & Rushdoony, 1987: 68).

  Dan uraian latar betakang di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul "Penerapan Cooperative

  Learning Tipe Learning Together Berbasis Presentasi Kelompok Untuk Meningkatkan Partisipasi dan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS

  2 SMA Pangudi Luhur Sedayu".

B. Identifikasi Masatah

  Berdasarkan uraian di atas, pada saat proses belajar mengajar di kelas, guru sering kali mengalami hambatan dalam proses penyampaian bahan pelajaran. Keprihatinan yang dialami guru tersebut bahwa dalam proses pembelajaran dikelasnya terdapat sekumpulan masalah yang perlu diatasinya.

  Guru melihat bahwa para siswanya seringkali tidak dapat berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya partisipasi dan motivasi siswa dalam menanggapi pertanyaan- pertanyaan atau dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

  Dari masalah- masalah yang dihadapi guru selama kegiatan belajar mengajar di kelas, lalu dibuat beberapa rencana-rencana tindakan, dimana tindakan yang akan dilakukan tersebut dapat membuat siswa untuk lebih meningkatkan partisipasi dan motivasi belajarnya dalam kegiatan belajar mengajar.

  8 C.

   Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, tidak semua masalah akan dicakup sekaligus. Peneliti membatasi pada masalah- masalah yang dapat segera diatasi oleh guru dengan serangkaian tindakan yang sesuai dengan kondisi yang ada selama ini yaitu masalah meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.

  D. Rumusan Masaiah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dari penelitian tindakan ini dapat ditarik rumusan masalah : Bagaimana metode penerapan Cooperative

  Learning Tipe Learning Together Berbasis Presentasi Kelompok dalam

  meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar siswa kelas XI IPS

  2 SMA Pangudi Luhur Sedayu ?.

  E. Definisi Operasional 1.

  Cooperative Learning

  Cooperative Learning merupakan model pembelajaran yang berisi

  serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antara siswa dalam group yang bersifat sosiai dan masing- masing bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani.

  9 2.

  Tipe Learning Together

  , Tipe Learning Together adalah salah satu tipe dalam pembelajaran

  kooperatif dengan langkah-langkah sebagai berikut : a.

  Guru melakukan presentasi bahan pelajaran b.

  Siswa dalam kelompok heterogen (tediri dari 4-5 siswa) mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok.

  c.

  Siswa secara individual mengerjakan kuis. Guru menilai hasil kerja individual.

  3. Partisipasi Belajar Partisipasi merupakan unsur keikutsertaan siswa, baik secara fisik, mental, maupun emosional dan unsur dorongan untuk bertanggung jawab dalam rangka mewujudkan tujuan bersama.

  4. Motivasi Belajar Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegairahan belajar, pengaruh dan memperkuat tingkah laku pada kegiatan belajar.

F. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan yang

  • ing in dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi dan motivasi beiajar siswa kelas XI IPS

  2 SMA Pangudi Luhur Sedayu melalui

  Penerapan Cooperative Learning Tipe Learning Together Berbasis Presentasi Kelompok.

  10 G.

   Manfaat Penetitian

  Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Guru

  Hasil dari penelitian ini, dapat digunakan oleh guru untuk lebih meningkatkan pembelajaran di kelasnya dan semakin terbiasa melakukan penelitian tindakan, khususnya dalam meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar siswa.

  2. Bagi Siswa Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mempermudah mereka dalam memahami materi dan meningkatkan partisipasi serta motivasi belajarnya.

  3. Bagi Peneliti / Penulis Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan tentang pengelolaan kelas yang lebih balk sehingga berrnanfaat membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

  4. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk memberikan dukungan pada guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menggunakan penerapan pendekatan pembelajaran yang inovatif, khususnya pendekatan pembelajaran

  Cooperative Learning sebagai salah satu cara memecahkan masalah pembelajaran yang terkait dengan partisipasi dan motivasi yang rendah.

  11 5.

  Bagi Bidang Keilmuan Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mendapatkan pendekatan pembeiajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

6. Bagi Universitas

  Hasii penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk penelitian selanjutnya dan dapat digunakan untuk referensi dalam pengembangan pengetahuan tentang penelitian tindakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Cooperative Learning a. Pengertian Cooperative Learning

  (Lie, 2002: 12) Sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong royong” atau cooperative learning. Dalam sistem ini, guru bertindak sebagai fasilitator.

  Pendekatan kooperatif (Cooperative Learning) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antar pembelajar bertanggungjawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani (Kagan, 1992 dalam Purnomo dkk, 2007: 37). Dengan pendekatan ini, diharapkan pembelajar semakin aktif dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori, pengetahuan, dan ketrampilan dengan bekerjasama dengan pembelajar lainnya. Mereka akan saling membutuhkan dalam setiap kegiatan belajar karena tiap anggota mempunyai peranan penting untuk menyelesaikan tugas-tugas atau latihan.

  Model pembelajaran Cooperative Learning tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran

  13

  Cooperative Learning yang membedakannya dengan pembagian

  kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model

  Cooperative Learning dengan benar akan memungkinkan pendidik

  mengelola kelas dengan lebih efektif. (Lie, 2002 : 28) Slavin mengatakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Sedangkan Robert J. Stahl, mengatakan bahwa model pembelajaran cooperative learning menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar (Solihatin dan Raharjo, 2007: 4). Atau seperti yang dikemukakan oleh Kagan (1994: 8). Cooperative Learning merupakan suatu model pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antar pelajar dalam grup yang bersifat sosial dan masing- masing pelajar bertanggungjawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani. Selain itu, (Nurhadi 2004: 112) menjela skan

  cooperative learning sebagai pendekatan pembelajaran yang berfokus

  pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

  Dengan model pembelajaran ini, diharapkan siswa semakin aktif dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori, pengetahuan,

  14 dan keterampilan dengan bekerjasama dengan siswa lainnya. Mereka akan saling membutuhkan dalam setiap kegiatan belajar karena tiap anggota mempunyai peranan penting untuk menyelesaikan tugas-tugas atau latihan.

  Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran yang menggunakan model cooperative pengembangan kualitas diri siswa dapat dilakukan secara

  learning,

  bersama-sama. Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip kooperatif sangat baik digunakan untuk tujuan belajar, baik yang sifatnya kognitif, afektif, maupun konatif. Untuk itu, suasana belajar yang berlangsung dalam interaksi dengan sikap saling percaya, terbuka, dan rileks di antara anggota kelompok sangat penting karena memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh dan memberikan masukan di antara mereka untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan moral, serta keterampilan yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran (Solihatin dan Raharjo, 2007: 6).

  b.

  Metode Cooperative Learning Slavin (1995: 71 – 144) atau Slavin dalam Lorin W. Anderson,

  (1995: 140 – 141) memperkenalkan empat metode pembelajaran kooperatif sebagai berikut : 1)

  Student Team Learning (STL) adalah metode yang dikembangkan

  Student Team Learning

  dan dipelajari di Universitas John Hopkins. Semua metode

  15 pembelajaran kooperatif memberikan ide bahwa siswa belajar bekerja sama dan bertanggung jawab atas keberhasilan tim mereka.

  Tiga konsep inti dari metode Student Team Learning adalah ”hadiah tim” (team rewards), ”akuntabilitas individu (individual

  ), dan ”peluang bersama untuk berhasil” (equal

  accountability opportunity for succes ). Pada prinsipnya ada empat metode Student Team Learning yang secara luas dikembangkan dan diteliti, yaitu :

  a) Student Team Achievement Division (STAD) :

  (STAD) diawali dengan

  Student Team Achievement Division

  presentasi oleh guru, kemudian dilanjutkan dengan kerja kelompok. Para siswa dikelompokkan menurut jenis kelamin, etnis atau menurut tingkat kemampuan (Kagan, 1994 dalam Purnomo dkk, 2007: 37). Tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang, yang terdiri dari seorang berkemampuan rendah, seorang berkemampuan tinggi, dan sisanya berkemampuan sedang. Setelah semua kelompok selesai bekerja, pengajar memberi kunci jawaban soal dan meminta mereka memeriksa hasil kerja.

  Kemudian pengajar mengadakan kuis.

  b) Teams Games Tournament (TGT)

  (TGT) merupakan metode

  Teams Games Tournament

  pembelajaran cooperative learning pertama yang diterapkan di John Hopkins University. Hampir sama dengan STAD, ada presentasi materi pembelajaran dari guru, tidak ada kuis tetapi

  16 hasil belajar dievaluasi dengan permainan akademik seperti cerdas cermat. Siswa dapat berkompetisi sebagaimana dalam sebuah turnamen unt uk mengumpulkan poin. Skor tim secara keseluruhan ditentukan oleh presentasi kelompok.

  c) Team Assisted Individuaization (TAI)

  Hampir sama dengan STAD dan TGT, tetapi dalam TAI ada kombinasi antara pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individual. Siswa bekerja dalam tim tetapi tiap anggota tim bekerja pada unit yang berbeda. Anggota ini bisa mengecek pekerjaan teman dan membantu teman yang mengalami kesulitan atau masalah. Saat ujian masing- masing anggota tim bekerja tanpa dibantu oleh anggota tim lainnya. Hasil kerja tim, hasil tes akhir, point ekstra dan tugas-tugas rumah kemudian dikumpulkan dan tim yang memperoleh skor tertinggi diberikan hadiah. TAI didesain khusus untuk pengajaran matematika bagi siswa kelas tiga sampai enam.

  d) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

  Metode Student Team Learning yang terbaru adalah program komprehensif yang digunakan dalam pembelajaran membaca dan menulis pad tingkat sekolah dasar yang disebut Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

  Dalam CIRC, siswa dalam kelompok homogen atau heterogen yang terdiri dari tiga sampai enam orang, belajar membaca

  17 ceritera, membuat rangkuman atas ceritera, menulis tanggapan- tanggapan tentang ceritera, praktek spelling, decoding dan

  vocabulary. Siswa bekerja secara total dalam tim untuk

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Perbedaan motivasi dan hasil belajar berdasarkan model cooperative learning tipe STAD pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD.

0 1 228

Penerapan cooperative learning tipe numbered head together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi SMK YPKK 2 Sleman.

1 4 217

Penerapan media komik berbasis cooperative learning tipe numbered head together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran akuntansi SMK N 1 Pengasih.

0 3 310

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Torunaments (TGT) dalam mata pelajaran ekonomi untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 2 246

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Jigsaw pada mata pelajaran akuntansi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI jurusan akuntansi SMK BOPKRI I Yogyakarta.

0 12 240

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 138

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar ekonomi - USD Repository

0 1 297

Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 177

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 136