PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN SHALAT FARDHU MELLAUI METODE DRILL Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SDN Kenteng 02 Kec. Susukan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010) - Test Repository
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN SHALAT
FARDHU MELLAUI METODE DRILL
Penelitian Tindakan Kelas p a d a Siswa Kelas II SDN K enteng 02 Kec. Susukan Kab. Sem arang Tahun Pelajaran 2009/2010)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
S I T I N A S IK H A H
NIM: 11408104
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
Prof. Dr. H. Budihardio, M.Ag
Dosen STAIN Salatiga Jl. Stadion No. 03 Salatiga (0298) 323706, 323444 Kode Pos 50712
NOTA PEMBIMBING Lamp : 2 eksemplar H a l : Naskah Skripsi
Sdr. Siti Nasikhah
K e p a da Yth. K e t u a
STAIN d i
t e m p a t Assalam u'alaikum Wr. Wb.
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara:
Siti Nasikhah
N a m a
11408104
N I M
Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Jurusan/Program
Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN SHALAT FARDU MEMALUI METODE DRILL (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas
II SDN Kenteng 02 Kec. Susukan Kab. Semarang
tahun pelajaran 2009/2010)
Sudah dapat diajukan pada sidang munaqosyah. Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian harap menjadi perhatian.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Salatiga, Juli 2010 Pembimbing
Prof. Djr. H. Budihardjo, M.Ag N IP /1 9541002 198403 1 001
K EM ENTER IA N AGAM A SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : M’vnr.stainsalatim ac. id E-m ail:
PENG ESAH AN K ELU LUSAN
Skripsi Saudara : Siti Nasikhah dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11408104 yang berjudul : “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN
SHALAT FARDU MEMALUI METODE DRILL (Penelitian Tindakan Kelas pada
Siswa Kelas II SDN Kenteng 02 Kec. Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran
2009/2010)“telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Sabtu, 28 Agustus 2010
M yang bertepatan dengan tanggal 18 Romadlan 1431 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I).
28 Agustus 2010 M Salatiga,-----------------------------
18 Romadlan 1431 H Dewan Penguji
Sekretaris Sidang
t. Imam Sutomo, M. Ag
1P 19580827 198303 1 0 0 * S ^ r N^> 19670112 199203 1005
Penguji I Penguji II
Dr. KahmariHari hm afHarivadi, M.Pd Muhsin. S.H.I.. M.Si. NIP 19670112 199203 1005 M9 NIP 19790930 200312 1 001
Pembimbing
Prof. Dr. H^Budihardio/M.Ag
NIP 195^1002 198403(1 001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Siti Nasikhah
NIM : 11408104 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, Juli 2010 Yang menyatakan,
Siti Nasikhah
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO j ljC- allvdl d>l S esu n g g u h n ya sh a la t itu b isa m en ceg a h d ir i d a ri p e rb u a ta n k eji dan m u in g ka rPERSEMBAHAN U ntuk su a m iku te rc in ta d a n a n a k-a n a kku tersayang, o ra n g tuaku, dosen -d o sen ku , dan tem a n -tem a n seperjuangan.
ABSTRAK
Nasikhah, Siti, 2010 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN SHALAT FARDU MEMALUI METODE DRILL (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SDN Kenteng 02 Kec. Susukan Kab. Semarang tahun
pelajaran 2009/2010). Pembimbing: Dr. H. Budihaijo, M. Ag. Kata kunci: bacaan shalat fardu dan metode drill Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan metode pembelajaran bagi pengajaran pelajaran PAI di Sekolah dasar.. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah dapatkah penggunaan metode drill dapat meningkatkan kemampuan menghafal bacaan shalat fardu pada siswa kelas II SDN Kenteng Kec.
Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010? Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode drill dapat meningkatkan kemampuan menghafal bacaan shalat fardu pada siswa kelas II SDN
Kenteng Kec. Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil 'alaamin, kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar tanpa halanagan suatu apapun. Shalawat serta salam semoga selelu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa Nur Illahi yang menyinari segenap alam dan yang semoga kita tergolong ummatnya yang akan mendapatkan syafaatnya besuk di hari qiyamah. Amin Allahumma Amin.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan pengerahan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih, dan dengan iringan doa semoga amal baik yang telah diberikan, mendapat pahala disisi Allah SWT.
Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Yth: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo sel;aku Ketua STAIN Salatiga.
- 2. Bapak Prof. Dr. H. Budihardjo, M. Ag. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaannya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Kepala perpustakaan dan para karyawan yang telah membatu untuk mencarikan buku-buku sebagai rujukan.
4. Kepala SDN Kenteng 02 Kec. Susukan Kab. Semarang yang memberikan waktu kepada penulis, untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Ibu guru SDN Kenteng 02 Kec. Susukan Kab. Semarang yang telah memberikan semangat dan keijasamanya.
6. Suami dan segenap keluarga yang telah memberikan doa restunya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Rekan-rekan yang telah membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari karena keterbatasan yang ada, skripsi ini masih jauh dari kekurangan. Untuk itu sumbang saran dan kritik untuk terciptanya tulisan yang lebih sempurna sangat penulis harapkan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya dan menjadi amal jariyah bagi penulis. Amin.
Salatiga, Juli 2010 Penulis
Siti Nasikhah
DAFTAR ISI
Hal
Bab I PENDAHULUAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Data Siswa Kelas II SDN Kentang 02 Kec. Susukan Kab. Semarang Tahun 2010
Tabel 4.1
Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa pada Siklus I
Tabel 4.2
Hasil Tugas Menghafal Siklus I
Tabel 4.3
Hasil Pengamatan terhadap Guru pada Siklus I
Tabel 4.4
Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa pada Siklus II
Tabel 4.5
Hasil Tugas Menghafal Siklus II
Tabel 4.6
Hasil Pengamatan terhadap Guru pada Siklus II
Tabel 4.7
Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa pada Siklus III
Tabel 4.8
Hasil Tugas Menghafal Siklus III
Tabel 4.9
Hasil Pengamatan terhadap Guru pada Siklus III
Tabel 4.10
Rekap Daftar Nilai 3 Kali menghafal pada pelajaran PAI Siswa kelas II SDN Kenteng
02 Kec. Susukan Kab. Semarang Sebelum Penggunaan Metode drill
Tabel 4.11
Rekap Hasil menghafal pelajaran PAI Siswa kelas II SDN Kenteng 02 Kec. Susukan Kab. Semarang Setelah Penggunaan Metode drill
Tabel 4.12
Rekap Hasil Pengamatan terhadap Perhatian Siswa
Tabel 4.13
Rekap Data Ketuntasan Belajar Siswa
Tabel 4.14
Rekap Hasil Pengamatan Mitra terhadap Guru
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum Sekolah Dasar yang diberikan mulai kelas I sampai kelas VI. Namun selama ini penyampaian materi PAI pada Sekolah dasar khususnya pada kelas II. Kendala tersebut berada pada kesulitan siswa memahami materi yang diberikan. Hal ini dikarenakan materi yang ada dalam pelajaran PAI lebih banyak menyangkut hal- hal yang abstrak dan ibadah.
Salah satu materi terpenting dalam PAI SD adalah bacaan shalat. Dikatakan penting mengingat shalat adalah rukun Islam yang kedua yang dilaksanakan setiap hari. Selain itu ibadah shalat diharapkan mampu mencegah manusia dari perbuatan yang tercela, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al Ankabut: 45 dJl sliUaJl 01 aUvaJl
j a
- • .s’ l i O S t i t .s tiLJl ^ j l L» Jjl
O L * jvijtj «UJI j
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu A l Kitab (Al
Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan
Juga sabda nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
£tJ-l j 'jk flilj dil J of j dil V' a JI
V jf {J s.
(al Bukhori, 1998, no. 8)
j
2 Art
inya: “Islam didirikan atas lima (perkara) yaitu bersaksi tidakada Tuhan selain
Allah dan nabi Muhammad utasan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa ramadhari'.
Meskipun sedemikian penting namun demikian pengajaran bacaan shalat pada anak usia dini bukanlah suatu yang mudah. Anak-anak masih mengalami kesulitan untuk menghafal bacaan shalat fardu tersebut. Sebagai gambaran bahwa pada kelas II
SDN Kenteng Kec. Susukan Kab. Semarang di mana penulis mengajar pada akhir tahun ajaran 2009/2010 ini para siswa masih mengalami kesulitan untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 6. Pada tiga kali tes formatif terakhir nilai rata-rata kelas bahkan hanya mencapai nilai 5,9 saja.
Selama ini penyampaian materi PAI biasanya hanya disampaikan dengan metode ceramah saja. Di mana guru berbicara dan murid mendengarkan. Hal ini tentu akan membuat murid cepat jenuh, apalagi anak kelas II SD. Hal ini kemudian mengurangi minat belajar mereka sehingga selama proses belajar-mengajar mereka kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru.
Karena pelajaran PAI terapan maka penyampaian secara konvensional dengan metode ceramah saja tentu akan sangat sulit diterima oleh anak serta lebih cepat membosankan karena bersifat abstrak dan tidak memberikan pengalaman secara langsung. Untuk itu perlu contoh kongkrit yang dapat dilakukan secara langsung oleh anak. Hal ini karena sangat berhubungan dengan praktek suatu ibadah seperti bacaan shalat.
Penulis berkeinginan meningkatkan hasil belajar PAI khususnya materi menghafal bacaan shalat fardu para siswa dengan berusaha memberi latihan langsung mengucapkan secara berulang (driill) sehingga anak akan lebih mudah dan cepat membaca secara benar. Karena dengan metode drill anak akan memperoleh suatu
3 U ntuk itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian “PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN SHALAT FARDU MEMALUI METODE DRILL (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SDN Kenteng 02 Kec. Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010)”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kemampuan menghafal bacaan shalat fardu sebelum menggunakan metode drill pada siswa kelas II SDN Kenteng Kec. Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010? 2. Bagaimana penerapan metode drill pada siswa kelas II SDN Kenteng Kec.
Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010?
3. Apakah penerapan metode drill dapat meningkatkan perhatian siswa kelas II SDN Kenteng Kec. Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010?
4. Apakah penggunaan metode drill dapat meningkatkan kemampuan menghafal bacaan shalat fardu pada siswa kelas II SDN Kenteng Kec. Susukan Kab.
Semarang tahun pelajaran 2009/2010?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kemampuan menghafal bacaan shalat fardu sebelum menggunakan metode drill pada siswa kelas II SDN Kenteng Kec. Susukan Kab.
Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
2. Untuk mengetahui penerapan metode drill pada siswa kelas II SDN Kenteng Kec.
Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
3. Untuk mengetahui penerapan metode drill dapat meningkatkan perhatian siswa kelas II SDN Kenteng Kec. Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
4
4. Untuk mengetahui penggunaan metode drill dapat meningkatkan kemampuan menghafal bacaan shalat fardu pada siswa kelas II SDN Kenteng Kec. Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikuto, 1996: 67). Dengan kata lain hipotesis adalah pernyataan sementara (Black, 2001: 109). Adapun hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah bahwa "penggunaan metode drill dapat meningkatkan kemampuan menghafal materi bacaan shalat fardu pada siswa kelas II SDN Kenceng kec. Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010”
Adapun tolok ukur keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila:
1. Hasil belajar menghafal bacaan shalat fardu setelah menggunakan metode drill lebih baik dibandingkan sebelum menggunakan metode drill.
2. Hasil belajar PAI siswa kelas II SDN Kenteng 02 Kec. Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010 setelah menggunakan metode drill mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60, dan banyaknya siswa yang memperoleh nilai 60 ke atas minimal 75%.
£ . Kegunaan Penelitian
1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang penggunaan metode pembelajaran drill.
2. Sebagai salah satu strategi atau upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PAI.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat
’
5 4. M enambah wawasan dan pengetahuan penulis.
5. Sumbangan pemikiran mengembangkan sistem kegiatan belajar mengajar di sekolah.
F. Batasan Operasional
Agar tidak menyimpang dari pokok masalah yang menjadi inti dari judul tersebut peneliti memberi batasan sebagai berikut:
1. Peningkatan Kemampuan Menghafal Bacaan Shalat Fardu
Kata "peningkatan" berasal dari kata "tingkat" yang berarti keadaan atau kwalitas yang lebih tinggi. Sedangkan kata "peningkatan" berarti usaha atau proses meningkatkan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; 1994: 1060). Adapun kata ’’kemampuan” dari kata “mampu” yang berarti kesanggupan atau kecakapan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; 1994: 623). Sedangkan kata ’’menghafal” dari kata ’’hafal” yang berarti telah masuk dalam ingatan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; 1994: 333). Bacaan berarti sesuatu yang di baca (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; 1994: 72). Adapun shalat sebgaimana tersebut dalam ensiklopesi Islam adalah rukun Islam kedua yang berupa ibadah kepada Allah SWT yang wajib dilakukan nuslim mukalaf yang dimulai dengan takbirotul ikhrom dan diakhiri dengan salam dilengkapi dengan syarat, rukun, gerakan dan bacaan tertentu (Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam; 1997: 207). Sedangkan shalat fardu adalah shalat yang diwajiban bagi tiap-tiap orang dewasa dan berakal sebanyak 5 kali sehari-semalam (Rasyid; 1990: 53).
Jadi yang penulis maksud di sini adalah usaha penulis dalam rangka meningkatkan ketrampilan anak didik dalam menghafal bacaan-bacaan yang ada dalam shalat fardu serta tidak mudah hilang dari ingatan.
6
2. Metode Drill
Kata metode berarti cara keija bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan drill berarti latihan yang berulang-ulang dalam waktu singkat. Adapun metode drill yang penulis maksud di sini adalah suatu metode dalam pengajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan (Armai; 2002:
174).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Sebelum penulis memberikan laporan penelitian maka perlu kiranya penulis memberikan landasan teori tentang jalannya penelitian kali ini. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini beijalan sesuai dengan prosedur penelitian ilmiah yang benar. Ada beberapa jenis penelitian pendidikan yang berbeda. Perbedaan tersebut terkait dengan jenis tindakan, setting, intrumen dan metode penelitian (Mishra, 2005:43). Adapun penilitan yang dilakukan penulis ini adalah sebuah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuri atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang teijadi sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan (Wiraatmaja; 2004: 11).
Penulis melakukan semacam ini karena penelitian yang akan penulis lakukan memenuhi kreteria sebagai berikut:
1. Problem yang dipecahkan merupakan praktis yang dihadapi penulis.
2. Peneliti memberikan perlakuan/treatment yang berupa tindakan terencana 3. Langkah- langkah yang peneliti lakukan berbentuk siklus.
7 S
elain itu penelitian ini juga bersifat eksperimental, karena bertujuan mendeskripsikan apa yang akan teijadi bila variabel- variabel tertentu dikontrol secara tertentu (Faisal, 1982: 42). Dalam hal ini veriabel yang dikontrol dan dimanipulatisi adalah media pengajarannya.
Penelitian ini sangat tepat digunakan untuk meningkatkan praktik mengajar supaya lebih efektif, meningkatkan pemahaman tentang praktik mengajar, dan dapat digunakan untuk meningkatkan situasi belajar mengajar yang lebih baik (Bell; tt: 5).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research),
karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas dengan tujuan penelitian tindakan kelas yaitu memperbaiki dan meningkatkan mutu praktek pembelajaran (Suhaijono; 2008: 20). Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu bentuk teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.
Menurut Suharsimi Arikunto berdasarkan tujuannya, penelitian tindakan dibagi menjadi 4 yaitu a. Penelitian tindakan partisapatisi {participatory action research) yang menekankan keterlibatan masyarakat agar merasa memiliki program tersebut.
b. Penelitian tindakan kritis {critical action research) yang menekankan adanya niat yang tinggi untuk memecahkan bertindak memecahkan masalah kritis.
c. Penelitian tindakan institusi {institutional action research) yaitu yang dilakukan pihak pengelola sekolah.
8
d. Penelitian tindakan kelas (classroom action research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru baik sendiri maupun bekeijasama dengan peneliti lain (Arikunto, 2008: 57).
Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru sangat berpengaruh sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini tujuan utama penelitian kelas ini ialah untuk meningkatkan praktik- praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan tindakan dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil. Hal ini bertujuan agar guru dapat: a. Mengkaji/ meneliti sendiri praktek mengajarnya.
b. Melakukan PTK tanpa mengganggu tugasnya.
c. Mengkaji pemasalahan yang dialami.
d. Mengembangkan profesionalismenya.
Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal- hal yang teijadi di masyarakat atau sekelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.
Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip
9
a. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar- benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan peneliti untuk melakukan perubahan.
b. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.
c. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.
d. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci dan terbuka, setiap langkah dan tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya.
e. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on-going) mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart, yaitu berbentuk spiral dan siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan) dan reflektion (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada sikius I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dan tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut:
10 Gambar 1.1 Denah Pelaksanaan Tindahan
Penjelasan alur di atas adalah:
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Kegiatan dan pengamatan meliputi timdakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsepsi siswa serta mengamati hasil atau dampak dan diterapkannya metode drill.
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dan tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
4. Rancangan/rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pangamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
11 Obs ervasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2, dan 3 dimana masing-
masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu bab pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing- masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.
2. Subyek Penelitian
a. Waktu Penelitian Penelitian ini penulis lakukan pada awal Mei sampai pertengahan Juni.
Penelitian ini dilakukan pada akhir semester genap tahun ajaran 2009/2010. Penelitian dilakukan selama kurang lebih 6 minggu dengan 3 siklus dengan masing- masing siklus selama 2 minggu atau 2 kali pertemuan.
Siklus I Pertemuan pertama: hari Sabtu, 24 april 2010. Pertemuan kedua: hari Sabtu, 1 mei 2010.
Siklus II Pertemuan pertama: hari Sabtu, 8 mei 2010. Pertemuan kedua: hari Sabtu, 15 mei 2010.
Siklus III Pertemuan pertama: hari Sabtu, 22 mei 2010. Pertemuan kedua: hari Sabtu, 29 mei 2010.
b. Tempat Penelitian Penilitian ini penulis lakukan di ruang kelas II SDN Kenteng Kec.
Susukan Kab. Semarang.
c. Subyek Penelitian Subyek penelitian kali ini adalah seluruh anak kelas II SDN Kenteng Kec.
Susukan Kab. Semarang yang berjumlah 24 anak yang terdiri dari 8 murid laki- laki dan 16 murid perempuan.
12
3. Langkah- Langkah
a. Perencanaan 1) Menyusun tujuan instruksional.
2) Membuat skenario pembelajaran atau RPP. 3) Menyusun pre tes dan post tes. 4) Mendesain pedoman observasi sistematis bagi kerja guru selama pelaksanaan tindakan.
b. Tindakan 1) Melaksanakan doa.
2) Melaksanakan absesnsi siswa. 3) Melaksanakan pre test kepada siswa. 4) Analisis pre tes terhadap siswa untuk mengukur sejauh mana materi telah dikuasai sebelumnya.
5) Mempersiapkan media dan alat bantu yang diperlukan. 6) Memberikan pengarahan kepada siswa tentang operasional pembelajaran dan tentang tugas yang akan diberikan.
7) Guru membantu siswa menghafal bacaan shalat fardu. 8) Guru mengadakan post tes.
c. Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan, didiskusikan, dianalisis, dan dievaluasi oleh peneliti, kemudian guru dapat merefleksi diri tentang berhasil tidaknya tindakan yang telah dilakukan, Faktor-faktor pendukung, penghambat, dari aspek internal dan eksternal guru dan siswa.
Kemudian untuk siklus berikutnya diadakan perbaikan-perbaikan bilamana perlu
13
4. Instrumen Penelitian
Adapun instrument/alat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Rencana pembelajaran ini merupakan suatu rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru dalam proses belajar mengajar.
b. Materi tentang bacaan shalat fardu.
c. Buku Penunjang Lembar observasi pembelajaran.
Lembar pembelajaran ini digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode drill terhadap kemampuan menghafal bacaan salta fardu.
d. Instrumen Manusia 1) Peneliti
Dalam penelitian tidakan kelas sebenarnya peneliti juga masuk sebagai intrumen penelitian. Sebagai instrumen penelitian seorang peneliti haruslah memiliki karakter sebagai berikut: a) Responsif.
b) Adaptif.
c) Menekankan aspek holistic.
d) Pengembangan berbasis pengetahuan.
e) Memproses dengan segera.
f) Mampu memberikan klarifikasi dan kesimpulan.
g) Kesempatan eksplorasi.
2. Mitra Dalam penelitian tindakan kelas diperlukan peran mitra sejawat untuk melakukan observasi terhadap guru sebagai peneliti. Hal ini diperlukan untuk
14
m enilai efektifitas jalannya kegiatan belajar- mengajar. Sehingga pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat dinilai secara obyektif.
Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan wali kelas II SDN 02 Kenteng Kec. Susukan Kab. Semarang Bpk Puji Hartono, S. Si. sebagai mitra.
5. Sumber Data 1) Dokumentasi.
2) Hasil 3 kali nilai kemampuan menghafal siswa sebelum menggunakan metode drill.
3) Hasil penilaian guru selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas. 4) Hasil pengamatan teman sejawat yang membantu sebagai mitra.
6. Analisa data
Dalam rangka menyusun dan mengelola data yang terkumpul sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan maka digunakan analisis data kuantitatif. Pada metode observasi digunakan data kualitatif cara perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam proses belajar mengajar sebagai berikut: a. Merekapitulasi hasil capaian .
Dalam penelitian tindakan kelas, peningkatan kemampuan menghafal siswa sebagai hasil tindakan merupakan aspek paling diharapkan berkaitan erat dengan analisis tentang prestasi belajar siswa seperti: analisis daya serap, ketuntasan belajar, dan nilai rata-rata. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: 1) Ketuntasan belajar secara individu.
Peserta dikatakan tuntas belajar secara individu bila
15
% daya serap secara klasikal = Skor total seluruh peserta x 100%
Skor idealseluruh soal2) Ketuntasan belajar secara klasikal.
% ketuntasan belajar = Jumlah siswa yarn tuntas x 100%
Jumlah seluruh siswa
Peserta dikatakan tuntas belajar secara klasikal bila memperoleh persentase daya secara klasikal > 75 % 3) Rata-rata hasil belajar
Nilai rata - rata = Jumlah nilai vans diperoleh seluruh siswa
b. Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya untuk masing-masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 60, sedangkan secara klasikal mencapai 75 % yang telah mencapai daya serap lebih dan sama dengan 60 %.
c. Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh mitra sejawat pada kegiatan pengelolaan pembelajaran dan lembar pengamatan perhatian siswa
H. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab yang tersusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, dan Sistematika penulisan skripsi. Bab II: Merupakan kajian pustaka yang meliputi Kemampuan Menghafal
16 Bab III:
Merupakan laporan penelitian yang meliputi Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Bab IV: Merupakan hasil penelitian meliputi Deskripsi per siklus, Pembahasan dan Pengambilan Kesimpulan. Bab V : Merupakan bagian penutup yang meliputi Kesimpulan dan Saran- Saran.
17 BAB n : KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Menghafal Bacaan Shalat Fardu
1. Pengertian Shalat fardu
Asal makna kata shalat menurut bahasa adalah ”doa”, pengertian ini seiring dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Al Ahzab 56
L . . . 1 - J l a - I p
I I y A T ^ J U l \ j O j& z) a U I D I
Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk
Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya
Sedangkan shalat menurut istilah ialah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir serta disudahi dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan. Adapun fardu adalah sesuatu yang harus dilaksanakan bagi umat Islam. Sehingga shalat fardu adalah shalat yang harus dilaksanakan oleh setiap mukalaf. (Rasyid, 1990:53-56)
Jadi shalat adalah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadah, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-syarat yang telah ditentukan syara’. Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi umat muslim, diantaranya yaitu shalat fardhu atau shalat lima waktu merupakan shalat yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim apabila telah memenuhi syarat- syarat untuk melaksanakannya.
Dalil yang mewajibkan shalat diantaranya dalam QS Al Baqoroh
18
1 j lj olS'jJl IjJlj SlUaJl Artinya:
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'
2. Tujuan Shalat Allah memerintahkan shalat kepada manusia tentulah ada tujuannya.
Tujuan tersebut bukanlah untuk kepentingan Allah melainkan untuk kepentingan manusia itu sendiri, ketenangan dan kebahagiaan hidup di dunia maupun kelak di akherat. Sebelum melaksanakan shalat hendaknya terlebih dahulu kita ketahui apa sebenarnya tujuannya shalat itu: a. Supaya manusia menyembah hanya kepada Allah semata, tunduk dan sujud kepada-Nya. yiiLPli tff 01 dl U.... Artinya: ...Tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku. (QS. At-
Thaha: 14)
b. Supaya menusia selalu ingat kepada Allah yang memberikan hidup dan kehidupan.
fj& y y y > y iut^i J j
Artinya: Dirikanlah shalat itu untuk zikir kepada-Ku 3% (QS. Thaha:14)
c. Sebagai wujud taatnya kepada sang pencipta y y y y y Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supya mereka menyembah kepada-Ku.
(QS. Az-Zariyat [51]: 56).
d. Supaya manusia dapat bertahan dalam menghadapi kesulitan
19 CS-S-CUM
iLJi oi j U i ijL £ ,\ ip \ i^1
l
' /Olinya: Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolong bagi kamu, sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: [2] :153) e.
Supaya manusia terhindar dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, yang akan mendatangkan kehancuran.
U & ’jr f
<1)1 S * * jTjJj X ^ aLUaJl 01 aULdt
- ^ C
Artinya: dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Ankabut [29] :45)
Mengingat Allah akan menghindarkan kita dari segala bentuk kemalasan dan kelesuan, serta rasa tidak tenang dan ketakutan saat melakukan kesalahan dan kelalaian dalam menjalankan kewajiban. Mengingat Allah akan menghapus dan menjauhkan kecemasan dan ketakutan. Untuk mengukuhkan bukti-bukti di atas serta untuk menarik manfaat lebih banyak lagi dari apa yang terbentang di alam raya, maka ayat di atas memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. dan kepada umatnya bahwa: Sesungguhnya shalat yang dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Allah dan rasul- Nya senantiasa dapat mencegah untuk melakukan keteijerumusan dalam kekejian dan kemungkaran. Hal itu disebabkan karena substansi shalat adalah mengingat Allah. Siapa yang mengingat
20 Allah dia terpelihara dari kedurhakaan, dosa dan ketidakwajaran, karena shalat adalah lebih besar keutamaannya dari ibadahibadah yang lain.
Ayat di atas menjadi bahan diskusi dan pertanyaan para ulama khususnya setelah melihat kenyataan bahwa banyak diantara kita yang shalat, tetapi shalatnya tidak menghalangi dari kekejian dan kemungkaran. Persoalan ini telah muncul jauh sebelum generasi masa kini, sebab shalatnya tidak khusyuk. Banyak pendapat ulama tentang pengaitan ayat ini dengan fenomena yang terlihat dalam masyarakat. Ada yang memahaminya dalam pengertian harfiah. Mereka berkata sebenarnya shalat memang mencegah dari kekejian. Kalau ada yang masih melakukannya maka hendaklah diketahui bahwa kemungkaran yang dilakukannya dapat lebih banyak daripada apa yang terlihat atau diketahui itu, seandainya dia tidak shalat sama sekali. Ada lagi yang berpendapat bahwa kata shalat pada ayat di atas bukan dalam arti shalat lima waktu itu, tetapi dalam arti doa dan ajakan ke jalan Allah. Seakan-akan ayat tersebut menyatakan: laksanakanlah dakwah, serta tegakkan amr ma.ruf karena itu mencegah manusia melakukan kekejian dan kemungkaran.
Oleh sebab itu shalat adalah cara untuk memperoleh potensi keterhindaran dari keburukan dan tidak secara otomatis atau secara langsung dengan shalat itu teijadi keterhindaran dimaksud. Sangat boleh jadi dampak dari potensi itu tidak muncul karena adanya hambatan-hambatan bagi kemunculannya, seperti lemahnya penghayatan atau adanya kelengahan yang menjadikan pelaku shalat tidak menghayati makna zikirnya. Karena itu, setiap kuat zikir seseorang dan setiap sempurna rasa kehadiran Alah
21
setiap itu pula bertambah dampak pencegahan itu, dan sebaliknya kalau berkurang maka akan berkurang pula dampak tersebut.
3. Hikmah Shalat Allah mewajibkan ibadah Shalat tentu ada hikmah dibalik itu semua, dan hikmah itu tentunya diperuntukkan bagi orang-orang yang mengerjakannya. Banyak sekali hikmah yang terkandung didalam shalat, baik yang dihasilkan melalui bacaan maupun gerakan anggota badan, baik untuk kesehatan jasmani (fisik) maupun rohani (Psikis), baik dari kesehatan (ketundukan) sebagai hamba Allah maupun dari segi peribadatan. Salah satu hikmah shalat ialah dapat mencegah diri dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, dan masih banyak hikmah-hikmah yang ditimbulkan dari shalat antara lain: a. Mendekatkan Diri Kepada Allah
Mendekatkan diri kepada Allah memang langkah yang bagus adalah dengan melaksanakan shalat. Dengan shalat kita sudah termasuk membangun agama islam artinya sudah termasuk salah satu cara untuk menegakkan agama Allah.
Shalat yang dilakukan dengan benar atau melakukannya dengan khusyuk akan menimbulkan kedekatan diri terhadap Allah swt. Shalat yang dimaksud disini tidak cukup hanya dengan gerakan dan ucapan, akan tetapi batin kita ikut shalat, atau lebih spesifiknya shalat yang bisa membawa kedekatan seorang hamba kepada Allah ialah shalat secara formal atau secara maknawi. Hal ini akan memberi dampak positif pada hamba dan akan membentuk kedekatan diri kepada Allah.
22 > ,
Arti nya....Dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). ( QS. Al-.Alaq: 19)
b. Mencegah dari Sifat Keji dan Mungkar
ljC- alL/ail d)l
Artinya; .dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu bisa mencegah diri
dari perbuatan keji dan muingkar., (QS. Al-.Ankabut [29]: 45)
Apabila manusia meresapi benar-benar makna thaharah dan shalat dari awal sampai akhir, niscaya itu dapat membentuk pikiran dan hatinya dengan sebaikbaiknya. Bacaan shalat yang berisi puji-pujian, pengakuan, pengaduan, doa, dan sebagainya itu merupakan penuntunan ke arah yang kebaikan. Dengan meresapi benar-benar, tidaklah terpikir untuk jahat Hikmah besar yang ditimbulkan oleh shalat adalah terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Hikmah itu akan tampak dari cerminan akhlak seseorang dalam pergaulan sehari-hari. Inilah kiranya yang dikehendaki Allah dalam firmannya diatas.
Ayat tersebut mengandung arti bahwa hakekat shalat itu adalah .membersihkan diri dari perbuatan keji yang membawa kehinaan dan kemiskinan diri dari perbuatan yang busuk, sedangkan yang memelihara seseorang dari perbuatan keji, dosa dan kemungkaran adalah shalat itu sendiri, karena shalat itu memelihara seseorang, selama orang tersebut memelihara shalatnya.
c. Shalat menimbulkan Jiwa Yang Tenang Firman Allah SWT:
< S £ 'dJ olJUaJl jyilj
23 Arti nya ..Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Allah.. ,.(QS. Thahaa: 14).
Salah satu hikmah shalat ialah bisa menimbulkan ketenangan bagi diri seseorang. Jiwa yang tenang itu merupakan sebuah tingkat lanjutan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapainya. Pada tingkat ketenangan, seseorang bisa merasa puas pada kehidupan, pekeijaan, dan keluarga. Semakin kita menyelam ke dalam, hati kita menjadi semakin terbuka dan kita mampu menyentuh percikan ilahiah di lubuk hati terdalam. Kalau perjuangan batiniyah telah usai, akhirnya tabir terakhir, yakni rasa keberadaan yang terpisah, menjadi tersingkap, dan tiada sesuatupun yang tertinggal, kecuali sifat ketuhanan d. Memiliki Sikap Disiplin Dan Tanggung Jawab
Disiplin adalah sikap mentaati persatuan dan tata tertib, sedang disiplin disini dimaksudkan untuk ketepatan waktu dan kekhusyuan seseorang dalam mengerjakan shalat setiap hari, sehari semalam. Panggilan shalat adalah manifestasi dari rasa tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah, atas kewajiban yang harus dilaksanakan, shalat yang ditentukan waktunya oleh Allah untuk mengingatkan manusia akan tanggung jawabnya. Waktu- waktu yang telah ditentukan untuk melaksanakan shalat apabila kirta perhatikan akan mempunyai makna besar sekali sejak kita bangun difajar pagi sampai kita akan tidur lagi. Siang hari misalkan tatkala kita disibukkan oleh perkerjaan, kita disuruh berhenti sejenak melepaskan kesibukan kita untuk mengingat Allah. Dengan pengaturan waktu shalat, akan membuat dampak atau efek disiplin dalam hidup kita. Dengan kewajiban shalat lima waktu sehari semalam, seorang muslim tentu seseorang yang memperhatikan peijalanan masa dan sadar tentang peredaran waktu. Kesadaran akan pentingnya waktu akan membawa hidup yang teratur dan hidup yang penuh
24
ma nfaat. Waktu diibaratkan seperti pedang, dan waktu itu diibaratkan sebagai uang, tentu amat rugi bagi orang-orang yang tidak dapat mempergunakan waktunya.
e. Memupuk Rasa Solidaritas, Persatuan Dan Kesatuan Untuk mencapai jiwa persatuan tentulah banyak metode diberikan dalam ajaran islam, salah satunya adalah shalat. Shalat merupakan bentuk ibadah pertama yang diwajibkan kepada muslim baligh, berakal sehat dan suci dari haid dan nifas (bagi perempuam). Dalam kewajiban ini tidaklah dibedakan antara kewajiban orang berpangkat dengan rakyat jelata, orang kaya dengan orang miskin, orang berpendidikan tinggi dengan orang yang tidak berpendidikan, semua dihukumi wajib shalat, baik dikala sehat maupun dikala sakit, baik dikala ditempat maupun dipeijalanan, baik dikala aman bahkan dikala terjadi peperangan wajib mendirikan shalat dengan ketentuan-ketentuan tertentu.