PEN G A R U H BIM B IN G A N B E L A JA R O R A N G TU A T E R H A D A P T A N G G U N G JA W A B B E L A JA R A N A K K E L A S IV PA D A S D N E G E R I W O N O Y O SO P R IN G A P U S S E M A R A N G TAHUN 2 0 1 0

  PEN G A R U H BIM B IN G A N B E L A JA R O R A N G TU A T E R H A D A P T A N G G U N G JA W A B B E L A JA R A N A K K E L A S IV PA D A S D N E G E R I W O N O Y O SO P R IN G A P U S S E M A R A N G TAHUN 2 0 1 0 S K R I P S I

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  Oleh: SUWARNI NIM: 11408052

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI S A L A T I G A

  2010

  K EM ENTERIAN AG A M A SE K O LA H TING G I A G A M A ISLAM N EG ER I SALA TIG A 1 Jl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298 323706. Fax. (0208) 323433 li-inail: administras'(gjslainsalatiga.ac.id. Home page: hltpVvvww.slainsalatiga.ac.jd

  

PER SETU JU A N PEM BIM BING

Saiatigaj/^Agustus 2010 Lamp : 1 (satu) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada, Ylh Ketua STAIN Salatiga di Tempat Assalam u 'alaikum Wr. Wb. Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: Nama SUWARNI NIM 114 OH 052 Program Studi Tarbiyah Pendidikan Agama Islam Jidul PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR ANAK KELAS IV PADA SD NEGERI WONOYOSO-PRINGAPUS-SEM ARANG TAHUN 2010. Untuk diujikan dalam Sidang Munaqasvah Skripsi. Demikian untuk menjadikan periksa.

  W assalamu aiaikum Wr. Wb.

  Pembimbing,

  K EM EN TER IA N A G A M A SEK O LA H T IN G G I A G A M A ISLAM N EG ER I SA LA TIG A

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Fax. (0298) 323433 E-mail:

P E N G E S A H A N K E L U L U S A N

Skripsi saudara : SU W A R N I dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 08 052 yang

berjudul “PEN G A R UH BIM BING AN BELA JAR O R A NG TUA

TERH A DA P TA N G G UN G JA W A B BELA JAR A N A K KELAS IV PADA

SD NEG ERI W O N O Y O S O - PRING APUS - SEM A R A N G TAH UN 2010”.

Telah dimunaqosahkan dalam sidang Panitia Ujian Tarbiyah Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Sabtu, 25 September 2010 M

dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar

Saijana Pendidikan Islam.

  Salatiga, 30 September 2010

PanitiaUjian

  

Dr. H, Saad i. M. Ag

  KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website:

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Suwami NIM 114 08 052 Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam

  

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan plagiatan dan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi im dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

  Salatiga, 19 Agustus 2010 Yang menyatakan Suwami 114 08 052

  M O TT O DAN PER SEM BA H A N MOTTO

\ \y>*-ZJu

  I j j J ,Jj lij OiAJI 1^.1^ iae jiJT 1i^ f ST ^ Ijjiiti Ijjiif

  # $ » t , »«1* j y ? j - 0 j L * j u L* j t - „ -

  4 U IJ C - i > - J - 5 Artinya:

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: "Berdirilah

kamu" Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi Umu

pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan.

  PERSEM BAHAN Untuk Suamiku tercinta, Anak-anakku tersayang, dan Teman-teman seperjuangan.

KATA PENGANTAR

  Assalamu ’alaikum Wr. Wb

  Seg ala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada hamba-hambanya Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umat manusia menuju jalan kebenaran dan keilmuan.

  Alhamdulillah, dengan rasa syukur penulis skripsi dengan judul “Pengaruh Bimbingan Belajar Orang tua Terhadap Tanggung Jawab Belajar Anak Kelas IV Pada SD Negeri Wcnoyoso-Pringapus-Semarang Tahun 2010” ini telah selesai. Skripsi ini merupakan salah satu guna memperoleh gelar saijana pendidikan Agama Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Kami haturkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga terwujudnya skripsi ini.

  Adapun pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini adalah:

  1. Yth. Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo, M. Ag.

  2. Yth. Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, Suwardi, M.Pd.

  3. Yth. Ketua Program Studi PAI STAIN Salatiga, Dra Siti Asdiqoh, M.Si.

  4. Yth. Pembimbing Skripsi, Dr. H. Sa’adi, M.Ag. yang telah berkenan memberikan waktunya untuk membimbing dalam penyusunan Skripsi ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasannya 5. Segenap Dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan motivasi.

  6. Yth. Bp. Kusmanto, S.Pd.,M.Pd, selaku kepala SD Negeri Wonoyoso yang telah memberikan bantuan dan ijin untuk melakukan penelitian.

  

7. Siswa-siswi SD Negeri Wonoyoso, yang telah membantu peneliti menyelesaikan

laporan penelitian ini.

  8. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya

  9. Tem an-teman senasib seperjuangan yang telah membantu.

  Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk

itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis

harapkan.

  Wassalamu 'alaikum Wr. Wb S al ati g a 19 Agustus 2010 Peneliti Suwami NIM. 114 08 052

  

ABSTRAK

Suw ami. 2010. Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Tanggung

  Jawab Belajar Anak Kelas IV SD Wonoyoso Tahun 2010. Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pembimbing : Dr. H. Sa’adi, M.Ag.

  Kata unci: Bimbingan belajar dari orang tua, tanggung jawab belajar anak.

  Penelitian ini merupakan pengaruh bimbingan orang tua terhadap tanggung

jawab belajar anak kelas VI SD wonoyoso tahun 2010. Pertanyaan utama yang

ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah intensitas bimbingan

belajar orang tua siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang

Tahun 2010? (2) Bagaimanakah tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD Negeri

Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010? (3) Adakah pengaruh

bimbingan belajar dari orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa kelas IV

SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010?

  Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang mendukung

keberhasilan dalam mencapai tujuan untuk mendapatkan informasi yang cocok

menggunakan angket dan skala psikologi Untuk mengumpulkan data bimbingan

belajar orang tua digunakan angket. Untuk mengumpulkan data tanggung jawab

belajar digunakan skala psikologi.

  Bahwa pengaruh bimbingan orang tua yang tergolong dalam kategori tinggi

terbukti dari 16 responden dapat di kelompokkan sebagai berikut : (1) Tergolong

dalam kategori tinggi ada 4 siswa atau sebanyak 25%. (2) Tergolong dalam

kategori sedang ada 8 siswa atau sebanyak 50%. (3) Tergolong dalam ketegori

rendah ada 4 siswa atau sebanyak 25%. Dalam motivasi belajar siswa tergolong

dalam kategori tinggi terbukti dari dari 16 responden dapat di kelompokkan

sebagai berikut: (1) Tergolong dalam kategori tinggi ada 4 siswa atau sebanyak

25%. (2) Tergolong dalam kategori sedang ada 11 siswa atau 68,75%. (3)

Tergolong dalam ketegori rendah ada 1 siswa atau 6,25%. Berdasarkan analisa

dengan menggunakan korelasi product moment di peroleh nilai sebesar 0,102 jika

di konsultasikan dengan nilai r product moment batas penolakan dengan harga N =

16, pada taraf signifikan 5 % = 0,497 ternyata r product moment empiris berada di

bawah r tabel product moment. Dengan demikian untuk hipotesis yang berbunyi,

pelaksanaan bimbingan orang tua berpengaruh terhadap tanggung jawab belajar

anak terbukti ada, namun dengan tingkat koofisien korelasi positif yang rendah.

  Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya meningkatkan tanggung

jawab belajar anak kelas IV SD Wonoyoso-Semarang dengan cara orang tua perlu

meluangkan waktu untuk mendampingi anak serta memotivasi anak untuk belajar

sehingga anak memperoleh hasil yang maksimal.

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

   KAJIAN TEORI

  BAB II A. Bimbingan Belajar Orang tua

  

  

  

  

  

   B. Tanggung jawab Belajar

  

  

  

  

  

   BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A Gambaran Umum SD Negeri Wonovoso

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   BAB IV ANALISIS DATA

  

  

  

  PENUTUP BA B Y

  57 A. Kes impulan

  58 B Saran Daftar Pustaka Lampiran-lampiran Daftar Riwayat Hidup

  

DAFTAR TABEL

  1. T abel

  I Struktur Organisasi SD Negeri Wonoyoso

  31

  2. Tabel II Struktur Pengurus SD Wonoyos

  32

  3. Tabel

  III Daftar guru dan penjaga SD Negeri Wonoyoso

  33

  4. Tabel

  IV Keadaan Siswa SD Negeri Wonoyoso

  34

  5. Tabel V Sarana dan Prasarana Gedung SD Negeri Wonoyoso

  35

  6. Tabel

  VI Data tentang Pekeijaan Orang tua Siswa SD Negeri Wonoyoso

  35

  7. Tabel VII Data Siswa Kelas IV SD Negeri Wonoyoso

  36

  8. Tabel VIII Hasil Angket Pengaruh Bimbingan Belajar Orang tua

  37

  38

  9. Tabel IX Hasil Angket Tanggung Jawab Belajar Anak

  10. Tabel

  X Nilai Angket Tentang klasifikasi Bimbingan dan Tanggung Jawab Siswa Kelas IV SD Negeri Wonoyoso Tahun 2010

  40

  11. Tabel XI Klasifikasi Nilai Tingkat Bimbingan Belajar Orang Tua

  42

  12. Tabel XII Frekunsi Nominan Nilai Intensitas Bimbingan Belajar

  43

  13. Tabel XIII Analisa Per Item Dengan Prosentase Tentang Bimbigan Orang tua

  44 XIV Nilai Angket Tentang Tanggung Jawab Belajar Anak

  47

  14. Tabel

  15. Tabel XV Nominasi Nilai Tanggung Jawab Belajar Anak

  49

  16. Tabel XVI Frekunsi Nominan Nilai Tanggung Jawab Belajar Siswa

  50

  17. Tabel XVIIAnalisa Per Item Dengan Prosentase Tentang Tanggung Jawab Belajar Anak

  51

  54

  18. Tabel XVIII Korelasi Product Moment

BAB I PEN D AH ULUA N A. Latar Belakang Masalah Anak dalam memulai kehidupan dibekali dengan sedikit sumber

  daya untuk menjaga diri sendiri dan tanpa tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya dan orang lain. Anak dapat hidup dan berkembang dengan bantuan dari orang tuanya, karena anak merupakan harapan orang tua yang akan melanjutkan cita-citanya, maka orang tua dituntut memiliki kemampuan dalam merawat, menjaga keamanan, memelihara, membimbing, mendidik dan memberikan pertolongan.

  Allah telah berfirman: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan

  Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat- amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui (QS: Al- anfaal: 27).

  2 Dari ayat di atas dapat dimaksudkan bahwa kemampuan orang tua

  bagi anak secara berangsur-angsur dididik dan diarahkan, agar tumbuh rasa tanggung jawab. Untuk menumbuhkannya dimulai dari pemberian berbagai tugas kecil dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah tangga, misalnya: membersihkan meja, merapikan tempat tidur dan lain- lain.

  Anak-anak perlu mengembangkan perasaan mandiri yang sehat dan keterlibatan yang terlalu mendalam dan orang tua bisa mengganggu (Laurence Steinberg, 2005 : 133). Untuk mengubah sikap anak secara jitu, orang tualah yang pertama-tama harus mengubah tanggapannya Teriakan anak, malasnya merapikan tempat tidur, dan lain-lain tidak perlu ditanggapi, dengan mengubah reaksi, seluruh pola akan berubah termasuk si anak. Anak akan beleyar dari tanggapan yang baru dari orang tuanya. Dengan demikian akan memungkinkan pembimbingan anak untuk bertindak secara tepat dan bertanggung jawab.

  Begitu anak mulai menghabiskan waktu jauh dari rumah, sangat penting bagi orang tua untuk mengawasi perilaku anak. Cara terbaik agar orang tua mengetahui kegiatan, teman, keberadaan anak (Laurence Steinberg, 2005 : 133).

  Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk mengerjakan sesuatu sendiri, melainkan orang tua harus menemani dan memberi bimbingan sampai ia mencapai usia yang cukup untuk bertanggung jawab. Bimbingan itu meliputi bimbingan pribadi, sosial, dan

  3

  karier. Bimbingan belajar sebaiknya diberikan orang sejak dini. Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar (golden age). Oleh karena itu hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk proses belajar anak. Namun demikian satu hal perlu mendapatkan perhatian, bahwa orientasi belajar anak yang sesungguhnya adalah mengembangkan rasa tanggung jawab belajar.

  Tugas dan pekerjaan membersihkan rumah merupakan ramuan dasar untuk membantu anak belajar bertanggung jawab. Pekeijaan dan tugas adalah hal yang konkret, bagaimana, bilamana, dan oleh siapa pekeijaan harus dilakukan bisa ditentukan. Dengan demikian anak dapat mengembangkan model mental dan meningkatkan ketrampilan untuk melakukan pekeijaan atau tugas. Orang tua perlu bersikap bijaksana, mencari jalan untuk menyediakan waktu khusus dan dilengkapi dengan perhatian yang penuh terhadap anak-anak (Azalea E. Tani dan Terry Th. Ponomban, 2006: 25).

  Kelak hari anak akan memasuki dunia sekolah dengan banyak sikap dan kemampuan yang kompleks. Berhasil tidaknya mereka di sekolah sangat ditentukan oleh cara mereka menanggapi batasan dan aturan, serta bagaimana mereka menerima tanggung jawab. Jika anak terbiasa memiliki rasa tanggung jawab dan bimbingan belajar dari orang tua,

  4

  guru di sekolah akan memberikan dukungan positif dalam mengembangkan pengetahuan dan berbagai macam kegiatan belajar baik kegiatan intrakurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler. Perjalanan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan diperlukan belajar. Agar lebih efektif dalam belajar, setiap anak harus memiliki rasa tanggung jawab. Memiliki rasa tanggung jawab erat kaitannya dengan prestasi di sekolah. Tanggung jawab anak yang telah ditanamkan dan diterimanya sejak dini oleh orang tua akan membantu kegiatan belajar anak di sekolah lebih bermakna yakni memperoleh hasil belajar yang memuaskan semua pihak.

  Hasil pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai guru kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010, menunjukkan 7 siswa dari 45 siswa hasil belajar dan tanggung jawab dalam belajar masih kurang memuaskan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan tanggung jawab dalam beiajar dan prestasi belajar siswa antara lain: pemberian tugas, belajar kelompok dan PR, tetapi belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

  Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk

skripsi ini dengan judul ”PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG

TUA TERHADAP TANGGUNG JA WAB BELAJAR ANAK KELAS IV PADA

SD NEGERI WONOYOSO - PRINGAPUS - SEMARANG TAHUN2010".

  5 B. Rumusan Masalah Dalam sebuah penelitian dibutuhkan rumusan masalah yang nantinya

akan mengarah pada proses penelitian serta sebagai acuan sistematika

pembahasan.

  Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah intensitas bimbingan belajar orang tua siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010?

  2. Bagaimanakah tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010?

3. Adakah pengaruh bimbingan belajar dari orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab.

  Semarang Tahun 2010?

  C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui intensitas bimbingan belajar orang tua siswa kelas IV

SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010.

  2. Untuk mengetahui tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010.

  3. Untuk mengetahui adanya pengaruh bimbingan belajar dari orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010.

  6

D. Hipotesis Penelitian

  Is tilah hipotesis berasal dari kata “Hypo" yang artinya di bawah dan “Thesa” yang artinya kebenaran, jadi hipotesa artinya di bawah kebenaran atau kebenarannya masih perlu di uji lagi, maka hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2006 : 71).

  Dengan demikian, hipotesis adalah merupakan kesimpulan dari awal sehingga untuk dapat terwujudnya kesimpulan akhir masih perlu adanya pengujian lewat hasil penelitian.

  Kaitannya dengan judul penelitian ini, maka penulis memaparkan rumusan hipotesis sebagai berikut: ”ada pengaruh yang segnifikan antara bimbingan be'ryar dari orang tua dengan tanggung jawab belajar siswa”.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi guru, memberikan masukkan guru dan guru pembimbing bahwa bimbingan belajar dari orang tua ternyata berpengaruh terhadap tanggung jawab belajar siswa

  2. Bagi orang tua, sebagai masukan bagi orang tua bahwa tanggung jawab belajar dapat memperlancar proses kegiatan belajar mengajar.

  3. Bagi siswa, penelitian ini dapat membuat siswa mencapai prestasi belajar yang maksimal.

  7 F. Definisi Operasional Untuk mempermud ah pemahaman pembahasan skripsi yang berjudul “Pengaruh bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak kelas IV pada SD Negeri Wonoyoso - Pringapus - Semarang Tahun 2010”, maka penulis akan menguraikan kata demi kata dari judul di atas, yaitu:

  1. Pengaruh Pegaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, orang, benda dan sebagainya yang berkuasa (A. A Wasqito, 2006 : 408). Maksud pengaruh dalam skripsi ini adalah daya yang ada atau kekuatan yang ada dalam

bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak.

2. Bimbingan belajar orang tua

  a. Bimbingan belajar Bimbel adalah kegiatan yang diadakan di luar lembaga resmi pemerintah, tetapi merupakan lembaga pendidikan yang menyediakan sarana dan prasarana pendidikan untuk menambah pengetahuan dan melengkapi pengetahuan yang kita dapat di sekolah. Dengan mengikuti bimbingan belajar dapat meningkatkan

prestasi belajar di sekolah (Setiyanto, 2003 : 153-154). Dari penegasan istilah tersebut diatas, penulis mengartikan bimbingan belajar adalah suatu proses memberi bantuan kepada o rang lain dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun diluar sekolah, sehingga peserta bimbing mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal. Pembimbing diluar sekolah yang paling pertama dan utama adalah dilaksanakan oleh orang tua

  b. Orang tua Yang dimaksud dengan orang tua adalah orang yang memiliki anak.

  Inilah peran orang tua, kita mencintai anak-anak, kita menghabiskan waktu bercengkrama bersama mereka (Nora Ephroa 2007 : 95). Berkenaan dengan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengaruh bimbingan belajar dari orang tua adalah daya yang dimiliki orang tua untuk mempengaruhi anaknya agar dapat menyesuaikan diri dalam situasi belajarnya, dan membentuk kebiasaan belajarnya dengan sistematik dan konsisten dan dapat mencapai prestasi semaksimal mungkin sesuai potensi dan kemampuan yang dimiliki.

  Adapun indikator bimbingan belajar dari orang tua adalah sebagai berikut:

  1. Mengecek buku tugas setiap hari.

  2. Memberikan bimbingan dalam semua kegiatan.

  3. Mengingatkan anak akan waktunya untuk belajar.

  9

  4. Member i terguran yang baik saat anak terlambat pulang.

  5. Membantu anak dalam menyelesaikan tugas rumah dari guru.

  6. Memberikan solusi jika anak mengalami kesulitan belajar.

  7. Menciptakan suasana yang tenang disaat jam belajar.

  8. Menyediakan waktu untuk menyegarkan pikiran saat menghadapi kejenuhan belajar anak.

  3. Tanggung jawab belajar siswa

a. Tanggung jawab belajar

  Tanggung jawab adalah anggapan bahwa seseorang mempunyai kemampuan untuk menanggung, saat demi saat siswa telah memilih apakah mereka mau mempelajari terhadap sesuatu yang diajarkan (Bobby Deporter, dkk. 2007 : 147).

  b. Belajar Belajar adalah serangkaian proses yang mendatangkan banyak kegembiraan dan menjadikan belajar sebagai kebutuhan yang sayang untuk dilewatkan. Belajar adalah tugas utama manusia tanpa mengenal usia, ruang, dan waktu sebgai konsekuensi dari fitrah Khalifah di dunia yang melekat pada diri manusia (Ari Ambarwati, 2009 : 8-9).

  10 Berken aan dengan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa

tanggung jawab belajar adalah perilaku dalam mengambil

keputusan yang patut dan efektif terhadap perubahan diri seseorang

yang mana perubahan itu berupa pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan nilai-nilai sikap.

  c. SD Negeri Wonoyoso

SD Negeri Wonoyoso didirikan di atas tanah yang luasnya 1.500 m2

lingkungan sekitarnya adalah perkampungan dan tidak jauh dari

lingkungan masyarakat. Kebanyakan siswanya berasal dari daerah

sekitar desa.

Adapun indikator tanggung jawab belajar anak adalah sebagai berikut:

1. Mengikuti pelajaran di dalam kelas dengan sungguh-sungguh.

  

2. Setiap ada kesulitan belajar di dalam kelas, saya bertanya kepada

guru atau teman.

  3. Menghormati kebijakan guru dalam menentukan tugas belajar.

  4. Belajar sesuai dengan jam belajar.

  5. Menolak ajakan teman saat jam pelajaran sekolah.

  6. Tanpa uang saku tetap berangkat sekolah.

  7. Belajar di rumah tanpa menunggu perintah orang tua.

  8. Selalu konsultasi dengan orang tua bila ada kesulitan.

  9. Menciptakan suasana yang tenang disaat jam belajar.

  

10. Menyediakan waktu untuk menyegarkan pikiran saat menghadapi

kejenuhan belajar anak

  11 G. Metode Penelitian

  1. Popul asi dan sampel a “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian” (Suharsimi

  Arikunto, 2006 : 130). Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV pada SD Negeri Wonoyoso-Pringapus- Semarang Tahun 2010.

  b. Sampel Sampel adalah pengambilan dari sebagian populasi dalam suatu penetian, sebab terlalu besar dan banyaknya obyek, waktu, tenaga dan sebagainya Adapun yang menjadi sampel penelitian ini adalah jumlah dari keseluhan siswa kelas IV pada SD Negeri Wonoyoso- Pringapus-Semarang Tahun 2010,

  2. Metode Pengumpulan Data Adapun beberapa metode yang digunakan dalam memperoleh dan mengumpulkan data yaitu: a. Metode angket (Questioner)

  Metode angket merupakan cara pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan kepada responden untuk mendapatkan informasi atau jawaban yang berkenaan dengan bimbingan belajar orang tua dan tanggung jawab belajar anak.

  12

  b. Metode interview Menurut Chaplin, interview (wawancara) adalah suatu percakapan tatap muka dengan tujuan memperoleh informasi faktual, menaksir atau menilai kepribadian seseorang, atau digunakan untuk maksud tertentu (Dian, 2008 : 2). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh informasi secara langsung, akurat dan aktual.

  c. Observasi adalah suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata (Suharsimi Arikunto, 2006 : 157). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak. a Metode Dokumentasi

  Dokumentasi merupakan suatu alat untuk menyalurkan dan mengkomunikasikan informasi (Vincent Gaspersz, 2001 : 58). Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan desa, jumlah orang tua, anak serta sarana dan prasarana.

  3. Analisis Data Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yakni analisis data yang bersifat statistik.

  Maka untuk menganalisis data adalah menggunakan rumus sebagai berikut:

  13 P = — x 100% N

  Kete rangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah total sampel

  Adapun proses analisis data tersebut adalah :

  a. Analisis Pendahuluan Yaitu penyusunan tabel distribusi frekuensi sederhana tiap variabel dan indikator yang terdapat dalam penelitian.

  b. Analisis Uji Hipotesis Yaitu tahapan pembuktian kebenaran hipotesis yang penulis ajukan yakni “Adanya Pengaruh Bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak kelas IV pada SD Negeri Wonoyoso - Pringapus - Semarang tahun 2010 ’.

  Adapun tahap pembuktian kebenaran hipotesis tersebut menggunakan Tehnik Analisis Product Moment, yaitu :

  u r - H m N

  Keterangan: rx y : Koefisien korelasi antara variabel x dan y xy : Perkalian antara variabel x dan y x Variabel bimbingan belajar orang tua y Variabel tanggung jawab belajar anak

  14 N : Juml ah sampel yang diteliti

  Sigma (Jumlah dari variabel)

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Untuk mendapatkan gambaran tentang pembahasan skripsi ini maka sistematika penulisannya disusun sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang memuat gambaran skripsi secara garis besar terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II Kajian Teori, yaitu pijakan berdasarkan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli berkaitan dengan bimbingan belajar dari orang tua yang terdiri dari (a) Bimbingan belajar dari orang tua yang terdiri dari: pengertian bimbingan, pengertian belajar, pengertian orang tua, pengertian bimbingan belajar dari orang tua (b). Tanggung jawab belajar siswa terdiri dari pengertian anggung jawab, pengertian siswa, pengertian tanggung jawab belajar siswa (c). Kerangka berfikir (d). Hipotersis.

  Bab III Penelitian dan Prosentasi Data, yang berisi: Variabel penelitian, Definisi Operasional Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel, Uji Validitas dan Reliabilitas serta Teknik Analisa Data.

  15 B ab IV Analisis Hasil Penelitian, yang meliputi: analisis pendahuluan

  dan analisis lanjut (terhadap sekolah), yang terdiri dari Langkah-langkah Penelitian, Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas, Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan.

  Bab V Penutup, yang meliputi Kesimpulan dan Saran-saran. Bagian Akhir Skripsi, berisi Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.

BAB II KAJIAN TEORI A. Bimbingan Belajar Orang Tua

  1. Pe ngertian Bimbingan Bimbingan adalah proses menolong orang lain membuat pemilihan penting yang memberikan kesan kepada gaya hidupnya. Bimbingan adalah proses membantu individu memahami diri dan dunia sekelilingnya supaya ia mampu menggunakan kepunyaan dan bakat yang ada dengan sepenuhnya. Secara umumnya, bimbingan ialah proses membantu individu memahami diri dan dunia sekelilingnya supaya ia mampu menggunakan keupayaan dan bakat yang ada dengan sepenuhnya (Mohammad Aziz Shah Mohamed Arip, 2009 : 10-12).

  Demikian pula pengertian yang lainnya menyatakan bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana dan interprestasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik (Abu Bakar M. Luddin, 2010 : 14).

  Dengan demikian bimbingan itu merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menolong setiap anak dalam membuat pilihan dan menentukan sikap yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan

  17

kesemp atan yang ada yang sejalan dengan nilai-nilai sosialnya. Bimbingan

itu sendiri berfungsi untuk memecahkan masalah-masalah yang

dihadapinya, dan membantu anak berlatih menyelesaikan tugas-tugas atau

pekerjaan. Untuk itu dibutuhkan pembimbing yang menyadari keberadaan diri termasuk nilai-nilai yang diyakini, mampu menganalisis perasaan- perasaannya sendiri, mampu menjadi teladan dan mampu mempengaruhi, mengutamakan orang lain, memiliki kepekaan etika yang tinggi, dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar.

  2. Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan pribadi yang terus-menerus. Belajar

merupakan proses bersiklus dan kumulatif dalam mewujudkan

pengetahuan (menambah informasi baru kepada khazanah pengetahuan)

untuk mengubah perilaku sehingga dapat berfungsi secara efektif. Belajar

menciptakan perubahan permanen pada pengetahuan dan perilaku karena

pengalaman yang berulang (Hubert K. Rampersad, 2005 : 23).

  Dalam hal ini, C.A. van Peursen menegaskan bahwa belajar merupakan suatu proses yang lebih bersifat kulturil dari pada alamiah (Edi Nasution, 2007 : 88). Edward Tolman mengemukakan bahwa belajar merupakan pengorganisasian perbuatan (kelakuan) untuk meraih maksud. Maksud itu menjadi keperluan utama yang terendap pada nurani kejiwaan

  (psycho) pada diri mereka yang sedang belajar (Yahya Ganda, 2005 : 51).

  18 Be lajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian

manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan

kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan

lain-lain kemampuan. Definisi ini sangat perlu digarisbawahi, bahwa

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperhatikan

dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan orang itu

dalam berbagai bidang. Jika di dalam suatu proses belajar seseorang tidak

mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat

dikatakan orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau

dengan kata lain ia mengalami kegagalan di dalam proses belajar (Thursan

Hakim, 2008 : 1).

  Dari berbagai pendapat sebagaimana tersebut di atas, penulis

menyimpulkan bahwa belajar adalah merupakan proses perubahan

perilaku yang merupakan perilaku yang relative menetap, sebagai hasil

pengalaman-pengalaman atau praktek perubahan itu menuju kearah

kemajuan atau kearah perbaikan menuju proses kegiatan belajar. Untuk

pencapaian tersebut perlu memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar.

  Menurut Woofolk, bahwa faktor yang mempengaruhi belajar

adalah motivasi intrinsik daripada oleh hal lainnya. Motivasi intrinsik

mempengaruhi siswa untuk menguasai keterampilannya (task Orientation)

dan dengan menguasai keterampilan ia akan lebih mudah memperoleh

  19

  sasaran perilakunya dengan kata lain, motivasi intrinsik inilah yang memberi pengaruh terbesar pada siswa (Shinta Susanty, 2007 : 56).

  Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar bagi peserta didik, dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.

  a. Faktor Internal, Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.

  Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis (faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu) dan faktor psikologis (keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar). Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat.

  b. Faktor-faktor Eksogen/Eksiemal, selain karakteristik siswa atau faktor- faktor endogen, faktor-faktor eksternal juga dapat mempengaruhi proses belajar siswa Dalam hal ini, Syahrudin menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non-sosial .

  3. Bimbingan Belajar dari Orang Tua Orang tua adalah orang yang melahirkan anaknya dan sanggup mendidik, memelihara, menjaga, merawatnya, dan membimbingnya.

  Bimbingan yang telah diberikan orang tua itu sejak lahir sampai dewasa,

  20

  w alaupun kadang-kadang orang tua dikecewakan perbuatan anaknya di masa lalu. Hal ini dilakukan oleh orang tua dengan ikhlas, karena anak merupakan penerus cita-cita dan eksistensi orang tua dimasa yang akan datang. Sehingga kasih sayang yang penuh akan diberikan kepada anak itu hanya dari orang tua. (Thomas Gordon, 1983 : 18).

  Pendidikan dan bimbingan orang tua itu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari berupa : (1). Kasih sayang. (2). Perhatian. (3). Kesadaran. (4). Penerimaan. (5). Pengertian. (6). Tanggung jawab. (7). Perlindungan, dan (8). Pemberian tugas. Anak-anak sebelum dapat bertanggung jawab sendiri masih sangat menggantungkan diri , masih meminta isi, bekal, cara bertindak, berfikir terhadup sesuatu dari orang tua Dari pendapat yang lain juga dikemukakan: faktor utama yang mempengaruhi kemajuan anak adalah tingkat perhatian orang tua

  (Chairinniza Graha, 2007 : 16).

  Apa yang dilakukan orang tua demi anaknya itu sampai minta tolong kepada yang lain, jika orang tua tidak mampu melaksanakan tanggung jawabnya. Dalam hal ini orang tua tanpa direncanakan dan disadari telah melakukan bimbingan alih tangan kasus yakni minta tolong ke dokter jika anaknya sakit, ke sekolah formal dalam hal belajar dan seterusnya. Asah alih tanpa dilakukan ajika konselor / pembimbing sudah menerahkan segenap kemampuannya untuk membantu individu, namun individu yang bersangkutan belum dapat mebantu sebagaimana yang

  21 d

iharapkan, m aka dapat dialihkan kepada petugas atau badan yang lebih

ahli (Al-Insan, 2006 : 76).

  Dalam m emperhatikan perkembangan anak, orang tua

m emasukkan pendidikan formal yang sebelumnya telah dididik dan

dibimbing sejak kecil. Dari cara mengungkapkan bahasa, berhitung,

maupun membaca, dan menulis. Bercerita kepada anak memainkan peran

penting bukan saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca,

tetapi ju g a dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak (Santoso

Nugroho, 2009 : 2). Pada masa sekolah ini, orang tua sudah tidak mampu

memberikan pelayanan terhadap fungsi-fungsi perkembangan anak secara

menyeluruh, terutam a fungsi pengembangan intelektualnya Oleh karena

itu anak m embutuhkan suatu lingkungan sosial baru yang lebih luas

berupa sekolahan, untuk mengembangkan sem ua potensinya Di lingkungan sekolah, anak mulai belajar hidup di bawah

peraturan-peraturan sekolah, disiplin belajar, disiplin keija, dan

bermacam-macam tuntutan lain yang ketat dan edukatip. Untuk

mendapatkan prestasi yang maksimal, peran dan sikap orang tua dalam

mendampingi di saat anak belajar sangat dibutuhkan, terutama dalam hal

tanggung belajar. Peran orang tua dalam pembentukan konsep diri anak

sangat besar. Apa yang dikatakan atau ditunjukkan orang tua pada anak

memberikan informasi pada anak tentang siapa dirinya. Bagaimana orang

tua memperlakukan anak akan adopsi anak menjadi bagaimana

sepantasnya dirinya diperlukan. Jadi kalau orang tua memperlakukannya

  22 seb

agai anak pintar, maka anak akan menilai dirinya demikian, pengaruh

orang tua ini akan terus terbawa sampai anak beranjak dewasa (Kanisius,

2006: 27).

  Sikap orang tua yang menunjang ini, misalnya : (1). Membolehkan

anak mengambil keputusan sendiri, (2). Menghargai pendapat anak dan

mendorong untuk mengungkapkannya, (3). Menunjang dan mendorong

kegiatan anak, (4). Menikmati kebersamaan dengan anak, (5). Menghargai

apa yang dilakukan dan dihasilkannya, (6). Memberikan pujian, (7).

Menjalin kerjasama, (8). Memberi waktu kepada anak untuk berpikir,

merenung, dan berkhayal (George Prasetya Tembong, 2006 : 179).

  Bimbingan belajar adalah kegiatan yang diadakan di luar lembaga

resmi pemerintah, tetapi merupakan lembaga pendidikan yang

menyediakan sarana dan prasarana pendidikan untuk menambah

pengetahuan dan melengkapi pengetahuan yang kita dapat di sekolah.

Dengan mengikuti bimbingan belajar dapat meningkatkan prestasi belajar

di sekolah (Setiyanto, 2003 : 153-154).

  Berdasarkan kajian teori sebagaimana tersebut di atas, maka dapat

penulis simpulkan bahwa bimbingan belajar dari orang tua itu diberikan

sehari-hari melekat dengan kebersamaan kehidupannya berupa aspek : (1).

Kasih sayang, (2). Perhatian, (3). Kesadaran, (4). Penerimaan, (5).

Pengertian, (6). Tanggung jawab, (7). Perlindungan, (8). Pemberian tugas,

(9). Pertolongan. Untuk memecahkan kesulitan atau hambatan belajar

sehingga dapat menyesuaikan diri dengan situasi belajarnya, dapat

  23 m engem b angkan ketram pilan belajarnya dan m em bentuk kebiasaan belajar yang ajeg dan dapat m encapai prestasi sem aksim al m ungkin sesuai potensi yang di milikinya.

B. Tanggung Jawab Belajar Siswa

  1. Pengertian T anggung jaw ab belajar Siswa Tanggung jaw ab ialah anggapan bahw a seseorang m em punyai kem am puan untuk menanggung, saat demi saat sisw a telah mem ilih apakah m ereka mau mempelajari terhadap sesuatu yang diajarkan (Bobby Deporter, dkk. 2007 : 147).

  Tanggung jaw ab adalah kewajiban m enanggung segala sesuatu. Orang yang bertanggung jaw ab akan melakukan kewajibannya. W ajib memberi jaw aban dan m enanggung segala akibat atas tindakannya itu. Jika lalai dalam tanggung jaw ab, ada resiko yang harus ditanggungnya (Lydia H arlina Martono. Satya Joewana, 2004 : 12).

  T anggung jaw ab ju g a dapat diartikan kesadaran m anusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja m aupun yang tidak di sengaja Tangung jaw ab ju g a berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya ( 2010/04/m anusia- dan-tanggung-jawab.html).

  Seorang anak perlu mengembangkan rasa m am pu untuk bisa memiliki harga diri yang kuat. Memiliki rasa m am pu berarti memiliki sum ber daya, kesem patan dan kem am puan untuk mempengaruhi keadaan

  24

  h idupnya sendiri. Dengan sumber daya yang dimiliki, anak-anak akan mengambil keputusan untuk melakukan suatu kegiatan yang di pandang ada manfaatnya Pengambilan keputusan merupakan sikap bertanggung jawab yang perlu dikembangkan secara terus menerus dari sejak anak sampai dewasa.

Dokumen yang terkait

B E N T U K PE N GA W A S A N B E B A S V I S A K U N J U N G A N S I N G K A T ( B V K S ) O L E H K A N T O R K E I M I G R A S I A N K E P A D A W A R G A N E G A R A A S I N G Y A N G T I N G G A L D I I N D O N E S I A

0 4 15

D E S A I N M OT I F M O Z A I K P A D A R E G U L E R D E C A G O N B E R B A S I S G O L D E N T R I A N G L E

0 6 19

E N G A R U H M O D E L P E M B E L A JA R A N P R O B L E M B A S E D L E A R N IN G D A N M E D IA A N IM A S I G A M B A R T E R H A D A P A K T IV IT A S D A N H A S IL B E L A JA R S IS WA

0 8 19

E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R M E N U L I S K A L I M A T E F E K T I F D A L A M P A R A G R A F A R G U M E N T A S I M E L A L U I K E G I A T A N P E E R C O R R E C T I O N P A D A S I S W A K E L A S X 1 S M A N E G E R I R A M B I P U

0 2 17

E V A L U A S I P E L A K S A N A A N P E N D I S T R I B U S I A N P R O G R A M B E R A S M I S K I N ( R A S K I N ) T A H U N 2 0 1 1 D I D E S A G E N T E N G K U L O N K E C A M A T A N G E N T E N G K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 9 21

E V A L U A S I T E R H A D A P P E L A K S A N A A N R U JU K A N B E R JE N JA N G K A S U S K E G A WA T D A R U T A N M A T E R N A L D A N N E O N A T A L P A D A P R O G R A M JA M P E R S A L D I P U S K E S M A S K E N C O N G T A H U N 2012

0 2 19

H U B U N G A N A N T A R A P R O F E S I O N A L I S M E P E G A W A I D E N G A N K U A L I T A S P E L A Y A N A N P E N E R B I T A N K T P D A N K K D I K A N T O R K E C A M A T A N G A M B I R A N K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 6 22

I D E N T I F I K A S I P E N G A R U H L O K A S I U S A H A T E R H A D A P T I N G K A T K E B E R H A S I L A N U S A H A M I N I M A R K E T W A R A L A B A D I K A B U P A T E N J E M B E R D E N G A N S I S T E M I N F O R M A S I G E O G R A F I S

0 3 19

P E L A K S A N A A N F U N G S I S E R IK A T B U R U H T E R H A D A P B U R U H D A N P E N G U S A H A D I L IN G K U N G A N P E R U S A H A A N

0 0 86

P E N G A R U H K E D E K A T A N H U B U N G A N M A H A S IS W A D E N G A N D O SE N T E R H A D A P O B J E K T IV IT A S P E N IL A IA N D O S E N P R O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M S T A IN S A L A T IG A T A H U N A K A D E

0 1 111