Hubungan Kepuasan Kerja Fisik dan Sosial dengan Kinerja Karyawan Ditinjau dari Gaya Kepemimpinan Situasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Hubungan Kepuasan Kerja Fisik dan Sosial dengan Kinerja Karyawan Ditinjau dari Gaya Kepemimpinan Situasional

  Studi Kasus: Perusahaan Batik Katura, Jl. Buyut Trusmi No. 5, Plered-Cirebon

  Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh:

  Budiman Susanto NIM: 051334090

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Hubungan Kepuasan Kerja Fisik dan Sosial dengan Kinerja Karyawan Ditinjau dari Gaya Kepemimpinan Situasional

  Studi Kasus: Perusahaan Batik Katura, Jl. Buyut Trusmi No. 5, Plered-Cirebon

  Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh:

  Budiman Susanto NIM: 051334090

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 i

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ii

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan karya ini untuk: 1.

  Papaku Kimteng dan Mamaku Suhemi yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa, dan nasehat sehingga aku bisa menjadi orang yang berguna.

  2. Romo Markus Santoso yang telah senantiasa memberikan kasih sayang, doa, dan nasehat sehingga aku bisa menjadi pribadi yang dewasa dalam berfikir.

  3. Kakakku Untung Susanto dan Adikku Tri Suharyo Susanto yang telah membuatku berjuang untuk segera menyelesaikan kuliah.

  4. Nonikku Frisca Rosecialine yang memberikan semangat hingga aku lulus sarjana. iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

  

Keberhasilan harus mendahului nasib baik. Tidak ada orang yang bisa disebut bernasib baik,

jika dia tidak lebih dulu berhasil. Untuk berhasil, dia harus melalui proses membangun nasib

baik, yaitu:

1. Berniat untuk membaikkan kehidupan.

  

2. Bersungguh-sungguh bekerja.

  

3. Mensyukuri hasil kerja.

  

4. Memperluas kemanfaatan bagi sesama.

  

5. Memelihara kerendahan hati.

Dan itu adalah cara membuktikan iman.

  • -Mario Teguh-

  v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 10 Juni 2011 Budiman Susanto vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Budiman Susanto

  Nomor Mahasiswa : 051334090 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Hubungan

  

Kepuasan Kerja Fisik dan Sosial dengan Kinerja Karyawan Ditinjau dari

Gaya Kepemimpinan Situasional”. Dengan demikian saya memberikan kepada

  Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 10 Juni 2011 Yang menyatakan Budiman Susanto vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA FISIK DAN SOSIAL

DENGAN KINERJA KARYAWAN

DITINJAU DARI GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

  Studi Kasus: Perusahaan Batik Katura, Jl. Buyut Trusmi No. 5, Plered-Cirebon Budiman Susanto

  Universitas Sanata Dharma 2011

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan kepuasan kerja fisik dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional; (2) hubungan kepuasan kerja sosial dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional.

  Penelitian ini merupakan studi kasus pada seluruh karyawan yang berjumlah 30 orang di perusahaan Batik Katura, Jl. Buyut Trusmi No. 5, Plered- Cirebon. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi yang dikembangkan Chow.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hubungan kepuasan kerja fisik dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional tidak signifikan (

  ρ = 0,460 > α = 0,05); (2) hubungan kepuasan kerja sosial dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional tidak signifikan ( ρ

  = 0,085 > α = 0,05). viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  THE CORRELATION BETWEEN PHYSICAL AND SOCIAL WORKING SATISFACTION AND WORKING ACHIEVEMENT OF EMPLOYEES PERCEIVED FROM THE LEADERSHIP STYLE A Case study: Batik Katura Home Industry , Jl. Buyut Trusmi No.5 Plered-

  Cirebon Budiman Susanto

  Sanata Dharma University 2011

  The research attempts to discover: (1) the correlation between physical working and working achievement of the employees perceived from the situational leadership style; (2) the correlation of social working satisfaction and the job achievement of the employees perceived from the situational leadership style.

  This research is a case study based on the 30 samples of the entire number of employees at batik Katura home industry, Jl. Buyut Trusmi Plered-Cirebon. The techniques of data collection were questionnaire and documentation. The technique of analysis was regression equivalent model by Chow.

  The findings of the result show: (1) the correlation rate between working satisfaction and the working achievement of employees perceived from situational leadership style (

  ρ = 0,460 > α = 0,05) is not significant; (2) there is not any correlation between social working satisfaction and working achievement of employees perceived from situational leadership style (

  ρ = 0,085 > α = 0,05) is not significant. ix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah Bapa di Surga dan Putra Tunggal-Nya Yesus Kristus atas Kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Kepuasan Kerja Fisik dan Sosial dengan Kinerja Karyawan Ditinjau dari Gaya Kepemimpinan Situasional”.

  Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; sekaligus selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  4. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini; x

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5.

  Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini; 6. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen pembimbing seminar penelitian dan proposal skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  7. Staf pengajar Progrma Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;

  8. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini;

  9. Bapak Katura. AR selaku pimpinan Perusahaan Batik Katura, Jl. Buyut Trusmi No. 5, Plered-Cirebon yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

  10. Papa Kimteng dan Mama Suhemi yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dan nasehat dalam menyelesaikan perkuliahan;

  11. Romo Markus Santoso yang telah senantiasa memberikan kasih sayang, doa, dan nasehat dalam menyelesaikan perkuliahan;

  12. Kakakku Untung Susanto dan Adikku Tri Suharyo Susanto yang memotivasiku untuk segera menyelesaikan kuliah;

  13. Nonikku Frisca Rosecialine yang memberikan cinta, kasih sayang, semangat, perhatian, dan doa selama menyusun skripsi; xi

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14.

  Febran, sugiyanto, Asih, Katarina, dan Tia, terimakasih untuk kebersamaan dan rasa kekeluargaan selama ini serta bantuan selama penyusunan skripsi;

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Penulis Budiman Susanto xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

ABSTRACT

  ....................................................................................................... ix

  

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 B. Batasan Masalah .............................................................................. 6 C. Rumusan Masalah ............................................................................ 6 D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

  xiii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E.

  Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja ................................................................................ 8 a. Pengertian Kepuasan Kerja ........................................................ 8 b. Faktor-faktor Kepuasan Kerja .................................................... 9 B. Kinerja Karyawan ............................................................................ 10

  a. Pengertian Kinerja Karyawan...................................................... 10

  b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan ............... 11

  C. Gaya Kepemimpinan Situasional ..................................................... 11

  a. Pengertian Pemimpin ................................................................. 11

  b. Pengertian Kepemimpinan ......................................................... 12

  c. Pengertian Gaya Kepemimpinan................................................ 13

  D. Kerangka Berfikir ............................................................................ 18

  E. Model Penelitian .............................................................................. 21

  F. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 22

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................. 23 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 23 C. Subyek dan Obyek Penelitian .......................................................... 23 D. Populasi ........................................................................................... 24 E. Operasionalisasi Variabel ................................................................ 25

  xiv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a.

  Variabel Bebas (Independent Variable) ..................................... 25 b. Variabel Terikat (Dependent Variable) ...................................... 26 c. Variabel Moderator .................................................................... 28 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 29 G.

  Pengujian Instrumen Penelitian........................................................ 29 1.

  Pengujian Validitas .................................................................... 29 2. Pengujian Reliabilitas ................................................................ 32 H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 33 1.

  Statistik Deskriptif ..................................................................... 33

  2. Uji Prasyarat Analisis ................................................................. 33

  a. Uji Normalitas ...................................................................... 33

  b. Uji Hipotesis ........................................................................ 34

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Batik Trusmi dan Sanggar Batik Katura ................ 36 B. Filosofi Batik Secara Umum ............................................................ 38 C. Perbedaan antara Batik Tulis, Batik Cap, dan Batik Printing .......... 40 D. Ciri Batik Cirebon dan Perbedaan dengan Daerah Lain .................. 41 E. Motif Batik Cirebon ......................................................................... 42 F. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan untuk Membatik ......................... 43 G. Proses Pembuatan Batik ................................................................... 44 H. Susunan Organisasi .......................................................................... 45

  xv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................................. 46 B. Analisis Data ................................................................................... 49

  1. Uji Normalitas .............................................................................. 49

  2. Uji Hipotesis ................................................................................ 49

  C. Pembahasan ...................................................................................... 51

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................................... 57 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 57 C. Saran-saran ....................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 61

  xvi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel Kepuasan Kerja Fisik dan Sosial .................. 26Tabel 3.2 Skala Skor Pengukuran Kepuasan Kerja Fisik dan Sosial ............... 26Tabel 3.3 Operasional Variabel Kinerja Karyawan ......................................... 27Tabel 3.4 Skala Skor Pengukuran Kinerja Karyawan ...................................... 27Tabel 3.5 Operasional Variabel Gaya Kepemimpinan Situasional .................. 28Tabel 3.6 Skala Skor Pengukuran Gaya Kepemimpinan Situasional .............. 28Tabel 3.7 Rangkuman Uji Validitas Kepuasan Kerja Fisik ............................. 30Tabel 3.8 Rangkuman Uji Validitas Kepuasan Kerja Sosial ........................... 31Tabel 3.9 Rangkuman Uji Validitas Kinerja Karyawan .................................. 31Tabel 3.10 Rangkuman Uji Validitas Gaya Kepemimpinan Situasional ........... 31Tabel 3.11 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ................. 33Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja Fisik ..................................... 46Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja Sosial .................................... 47Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan ........................................... 47Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Gaya Kepemimpinan Situasional ................... 48 xvii

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  xviii

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gaya Kepemimpinan Situasional ................................................... 17

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I Kuesioner Penelitian ................................................................. 63 Lampiran II Data Induk Penelitian ................................................................ 71 Lampiran III Uji Validitas dan Reabilitas ....................................................... 76 Lampiran IV Data Mentah Uji Normalitas dan Uji Hipotesis ........................ 90 Lampiran V Uji Normalitas dan Uji Hipotesis ............................................. 92 Lampiran VI Daftar Distribusi Frekuensi ....................................................... 97 Lampiran VII Interpretasi Terhadap Variabel Penelitian................................. 104 Lampiran VIII Surat Ijin Penelitian ................................................................... 109 xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan bidang usaha, setiap perusahaan baik perusahaan

  yang bergerak dalam sektor jasa maupun industri pasti memiliki tujuan yang harus dicapai dan memberikan arah serta menyatukan unsur-unsur yang terdapat dalam perusahaan agar mampu bertahan. Untuk mencapai tujuan- tujuan dibutuhkan serangkaian tindakan yang dikenal sebagai proses manajemen, yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam suatu perusahaan, karena sumber daya manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan perusahaan dimana manusia menjadi perencana, pelaksana, serta penentu terwujudnya tujuan perusahaan.

  Tindakan-tindakan manajemen tersebut satu sama lain saling berkaitan dan merupakan tugas setiap pemimpin untuk mengatur sumber daya yang ada di dalamnya untuk melaksanakan berbagai pekerjaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu tugas pemimpin dalam mengelola sumber daya manusia adalah seorang pemimpin harus menyadari bahwa sumber daya manusia adalah asset yang sangat berharga bagi perusahaan

  1

  2

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  karena sumber daya manusialah yang banyak mempengaruhi kinerja perusahaan.

  Kepemimpinan memiliki peranan penting pada peningkatan kinerja karyawan. Tanpa kepemimpinan, hubungan antara tujuan perseorangan atau individu dengan tujuan perusahaan mungkin tidak akan tercapai. Kondisi tersebut dapat menimbulkan situasi dimana individu bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya, sementara perusahaan menjadi tidak efektif dan efisien dalam pencapaian yang sudah direncanakan sebelumnya. Kepemimpinan yang baik tidak terlepas dari visi dan misi perusahaan yang ingin dicapai, menciptakan kepuasan kerja karyawan, serta menciptakan sistem manajemen kinerja yang efektif. Menurut Joseph Tiffin (dalam As’ad, 2000:104), kepuasan kerja sebagai sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerjasama di antara pimpinan dan sesama karyawan. Kepuasan kerja dapat diketahui dari sikap karyawan yang tercermin dari tindakannya dalam melakukan pekerjaannya dengan semangat, disiplin, dan mau bekerjasama serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaannya. Ada banyak indikator yang mempengaruhi variabel kepuasan kerja. Tiap indikator mempunyai peranannya masing-masing dalam mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, indikator tersebut yaitu: 1) kepuasan finansial, 2) kepuasan fisik, 3) kepuasan sosial, dan 4) kepuasan psikologi.

  Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan

  3

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Prawirosentono, 1999:2). Suatu perusahaan akan meningkat kinerjanya bila adanya kerjasama dan hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawannya. Karena dengan meningkatkan kinerja karyawan secara otomatis akan meningkatkan kinerja perusahaan. Secara umum, individu yang menunjukkan hasil kerja yang bagus dapat dikatakan sebagai individu yang memiliki kinerja yang tinggi atau baik. Begitu juga sebaliknya, individu yang menunjukkan hasil kerja yang buruk dapat dikatakan bahwa individu tersebut memiliki kinerja yang rendah atau buruk. Baik dan buruknya suatu kinerja karyawan dapat dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya faktor kepuasan kerja. Jika karyawan tidak betah untuk bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi, karena mereka tidak mendapatkan kepuasan kerja yang cukup maka kinerja karyawan akan menurun. Namun sebaliknya, apabila karyawan betah dan loyal untuk bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi, karena mereka mendapatkan kepuasan kerja maka kinerja karyawan akan meningkat sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

  Kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu perusahaan ingin sukses. Seorang pemimpin harus dapat memberikan perhatian yang tepat salah satunya kepuasan kerja karyawan, untuk tujuan meningkatkan kinerja karyawan terhadap seluruh aktivitas perusahaan melalui pendekatan yang baik dalam pelaksanaan pekerjaan dan hubungan. Dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan, peran kepemimpinan yang tepat dalam mempengaruhi

  4

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bawahannya sangat dibutuhkan. Ketepatan seorang pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan motivasi para bawahannya, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan baik. Namun jika kepemimpinan yang diterapkan tidak tepat, justru tidak akan menimbulkan motivasi karyawan, sebaliknya akan menurunkan motivasi karyawan itu sendiri yang dapat mengakibatkan penurunan kinerja. Untuk itu dibutuhkan gaya kepemimpinan fleksibel yang sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan dimana seorang pemimpin dapat bekerjasama dan dapat menekan konflik yang akan terjadi dalam kelompok kerja sehingga dapat tercapai visi dan misi perusahaan.

  Gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat (Thoha, 1983:49). Sesuai dengan paradigma lama gaya kepemimpinan diidentifikasikan menjadi dua kategori, yaitu: gaya kepemimpinan otoriter dan gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan Blanchard menyatakan: dalam jangka waktu yang lama, orang-orang percaya bahwa hanya ada dua jenis kepemimpinan, yaitu otoriter dan demokratis. Masing-masing pendukung saling berteriak mengatakan salah satunya pasti lebih baik. Manajer-manajer yang demokratis dikritik terlalu lembut dan mudah, sedangkan mereka yang otoriter dianggap terlalu keras dan dominan (Blanchard, 2007:103). Di antara beberapa jenis gaya kepemimpinan, menurut peneliti terdapat satu gaya kepemimpinan yang menarik untuk diteliti yaitu gaya kepemimpinan situasional yang

  5

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dikembangkan oleh Hersey dan Blancard karena pemimpin dengan gaya ini akan selalu berusaha menyesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi, serta bersifat fleksibel dalam menyesuaikan dengan kematangan bawahan dan lingkungan kerja.

  Blanchard (2007:104-105) mengatakan kepemimpinan situasional didasarkan pada kepercayaan bahwa setiap orang dapat dan ingin berkembang dan tidak ada gaya kepemimpinan terbaik yang bisa mendukung perkembangan itu, sehingga anda harus menyesuaikan gaya kepemimpinan terhadap keadaan yang sedang terjadi. Kepemimpinan dasar dalam model kepemimpinan situasional, yaitu: 1) mengarahkan, 2) melatih, 3) mendukung, 4) menugaskan.

  Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian, dengan judul “Hubungan Kepuasan Kerja Fisik dan Sosial dengan Kinerja Karyawan Ditinjau dari Gaya Kepemimpinan Situasional”. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah karyawan dari perusahaan batik Katura, Jl. Buyut Trusmi No. 5, Plered-Cirebon. Alasan peneliti mengangkat perusahaan batik sebagai tempat penelitian karena perusahaan batik merupakan perusahaan manufaktur rumahan atau lebih tepatnya perusahaan keluarga yang kecenderungan pemimpinnya menggunakan gaya kepemimpinan yang sama dengan pemimpin pada generasi sebelumnya dengan tidak mempedulikan perubahan situasi dan kondisi sehingga berdampak turunnya kepuasan dan kinerja karyawan.

  6

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B.

   Batasan Masalah

  Di dalam suatu perusahaan atau organisasi yang baik terdapat pemimpin yang kuat di dalamnya, pemimpin yang terbaik adalah pemimpin yang dapat menyesuaikan dan mengidentifikasi gaya kepemimpinannya untuk bertindak dan menghasilkan suatu pola kerja yang efektif dan efisien sehingga dapat mempengaruhi bawahannya untuk pencapaian tujuan perusahaan yaitu peningkatan kinerja karyawan. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitiannya terhadap faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, antara lain: faktor kepuasan fisik dan faktor kepuasan sosial.

  C. Rumusan Masalah

  Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, maka atas dasar alasan itulah kemudian dirumuskan pertanyaan permasalahannya sebagai berikut:

  1. Apakah ada hubungan kepuasan kerja fisik dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional.

  2. Apakah ada hubungan kepuasan kerja sosial dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional.

  D. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis:

  1. Hubungan kepuasan kerja fisik dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional.

  7

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.

  Hubungan kepuasan kerja sosial dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun bagi perusahaan, antara lain:

1. Bagi Penulis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang hubungan kepuasan kerja dan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional.

  2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi manajemen sebagai bahan informasi dan tinjauan untuk dalam mengambil kebijakan perusahaan.

  3. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menambah pengetahuan pembaca dan merupakan referensi yang dapat membantu penelitian sejenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja a. Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan hal penting yang harus dimiliki

  seseorang dalam bekerja. Kepuasan kerja memiliki sifat dinamis. Artinya, bahwa rasa puas itu bukan keadaan yang tetap karena dapat dipengaruhi dan dapat diubah oleh kekuatan-kekuatan, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Kepuasan kerja dapat menurun secepat kepuasan kerja itu timbul sehingga hal ini mengharuskan para pemimpin perusahaan untuk lebih memperhatikannya.

  Menurut Blum (dalam As’ad, 2000:102) kepuasan adalah suatu sikap yang umum sebagai hasil dari berbagai sifat khusus individu terhadap faktor kerja, karakteristik individu, dan hubungan sosial individu di luar pekerjaan itu sendiri.

  Menurut Hani Handoko (1994:143) kepuasan kerja dapat diartikan sebagai suatu keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.

  8

  9

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sedangkan Tiffin (dalam As’ad, 2000:104) berpendapat bahwa kepuasan kerja merupakan sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan sesama karyawan.

  Sementara Robbert Hoppeck (dalam As’ad, 1978:62) memandang bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja bahwa seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.

  Dari pendapat beberapa ahli di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap positif yang dimiliki seorang karyawan terhadap kondisi finansial, fisik, sosial, dan psikologi serta situasi kerja.

b. Faktor-faktor Kepuasan Kerja

  Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Moh As’ad (1987:117-118), adalah: 1) Kepuasan psikologis, yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan. Hal ini meliputi; minat, ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan. 2) Kepuasan fisik, yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan. Hal ini meliputi; jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan atau suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur. 3) Kepuasan finansial, yaitu terpenuhinya keinginan karyawan terhadap finansial yang diterimanya untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari- hari sehingga kepuasan kerja bagi karyawan dapat terpenuhi. Hal ini meliputi; sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan serta promosi. 4) Kepuasan sosial, yaitu faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik antara sesama karyawan, dengan atasannya maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. Hal ini meliputi; rekan kerja yang kompak, pemimpin yang adil dan bijaksana, serta pengarahan dan perintah yang wajar (Heidjrachman dan Suad Husnan, 1984:184).

  10

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B.

   Kinerja Karyawan a. Pengertian Kinerja Karyawan

  Beberapa ahli mendefinisikan kinerja karyawan, di antaranya: Mohamad Mahsun (2006:25), yaitu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan/dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.

  Prawirosentono (1999:2) mendefinisikan kinerja karyawan sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing- masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara ilegal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

  Sedangkan menurut Simamora (2004:339) mengatakan bahwa kinerja mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan.

  Dari pendapat para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan tingkat pencapaian seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan kegiatan/program/kebijakan untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi sesuai wewenang dan tanggungjawab yang telah diberikan kepada masing-masing individu atau kelompok.

  11

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b.

   Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan

  Kinerja merupakan suatu kontruksi multidimensi yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut terdiri atas faktor instrinsik karyawan atau SDM dan ekstrinsik, yaitu kepemimpinan, sistem, tim, dan situasional. Uraian rinci faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut (Tb. Sjafri M, 2007:155-156): 1)

  Faktor personal atau individual, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki tiap individu karyawan. 2)

  Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja pada karyawan. 3) Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim. 4) Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi. 5) Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.

C. Gaya Kepemimpinan Situasional

a. Pengertian Pemimpin

  Pemimpin adalah pengembala, dan setiap pengembala akan ditanyakan tentang perilaku penggembalaannya. Ungkapan ini membuktikan bahwa seorang pemimpin apapun wujudnya, di mana pun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya (Thoha, 2007:1). Menurut Thoha (2007:4) mendefinisikan pemimpin sebagai seseorang yang mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.

  12

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b.

   Pengertian Kepemimpinan

  Kepemimpinan kadangkala diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan. Ada juga yang mengartikan suatu inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama. Lebih jauh lagi Terry (dalam Thoha, 2007:5) merumuskan bahwa kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.

  Beberapa ahli mendefinisikan kepemimpinan (dalam Saydam, 2005:700), antara lain: 1) Robert Dubin menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah aktivitas pemegang kewenangan dan pengambil keputusan (Leadership is the

  exercises of authority and the making of decisions ).

  2) Siagian menyebutkan bahwa kepemimpinan merupakan inti dari manajemen, karena kepemimpinan adalah motor penggerak bagi sumber daya manusia dan sumber daya alam lainnya. 3) Stogdill menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam upaya perumusan dan pencapaian tujuan (Leadership is the process of influencing group activities toward goal setting and goal achievement ).

  Menurut pendapat Handoko (1984:294), kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

  Dari pendapat para ahli di atas dalam mengemukakan pengertian kepemimpinan, maka dapat disimpulkan kepemimpinan adalah aktivitas atau seni untuk mempengaruhi perilaku orang lain baik individu maupun kelompok agar mereka bersedia diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.

  13

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Teori-teori kepemimpinan yang dikembangkan dari beberapa hasil penelitian menurut Evans dan Robert House (dalam Thoha, 2007:42) yang dikenal dengan nama teori part goal. Secara pokok, teori part goal berusaha untuk menjelaskan pengaruh perilaku pemimpin terhadap motivasi, kepuasan, dan pelaksanaan pekerjaan bawahannya. Teori part

  goal , memasukkan empat tipe atau gaya utama kepemimpinan yang

  dijelaskan sebagai berikut: 1)

  Kepemimpinan direktif. Tipe ini sama dengan model kepemimpinan otokratis dari Lippitt dan White. Bawahan tahu dengan pasti apa yang diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus diberikan oleh pemimpin. Dalam model ini tidak ada partisipasi dari bawahan. 2) Kepemimpinan yang mendukung (Supportive leadership).

  Kepemimpinan model ini mempunyai kesediaan untuk menjelaskan sendiri, bersahabat, mudah didekati, dan mempunyai perhatian kemanusiaan yang murni terhadap para bawahannya. 3) Kepemimpinan partisipatif. Pada gaya kepemimpinan ini, pemimpin berusaha meminta dan menggunakan saran-saran dari para bawahannya. namun pengambilan keputusan masih tetap berada padanya. 4) Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi. Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang menantang para bawahannya untuk berpartisipasi. Pemimpin juga memberikan keyakinan kepada mereka bahwa mereka mampu melaksanakan tugas pekerjaan mencapai tujuan secara baik.

c. Pengertian Gaya Kepemimpinan

  Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha menyelaraskan persepsi di antara orang yang akan mempengaruhi perilaku dengan orang yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat penting kedudukannya (Thoha, 2007:49). Thoha (2007:76), gaya kepemimpinan adalah suatu pola

  14

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perilaku yang konsisten yang kita tunjukkan dan diketahui oleh pihak lain ketika berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan orang lain.

  Berikut beberapa gaya kepemimpinan yang di kembangkan oleh para ahli, antara lain: 1)

  Gaya kepemimpinan kontinum (otokrasi dan demokrasi). Tannenbaum dan Warren Schmidt (dalam Thoha, 2007:50), menggambarkan dua bidang pengaruh yang ekstrem, yaitu:

  a) Pertama, bidang pengaruh pimpinan. Pada bidang pertama pemimpin menggunakan otoritasnya dalam gaya kepemimpinannya.

  b) Kedua, bidang pengaruh kebebasan bawahan. Pada bidang kedua pemimpin menunjukkan gaya yang demokratis dalam gaya kepemimpinannya.

  2) Gaya kepemimpinan managerial grid. Dikembangkan oleh Robert Blake dan Jane Monton (dalam Thoha, 2007:53), menekankan bagaimana manajer memikirkan produksi dan hubungan kerja dengan karyawannya. 3) Gaya kepemimpinan tiga dimensi. Model gaya kepemimpinan yang dibangun oleh Reddina adalah gaya kepemimpinan yang cocok dan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungannya. Reddina membagi dua gaya kepemimpinannya, yaitu (dalam Thoha, 2007:57-58): a) Gaya yang efektif, antara lain:

  (1) Eksekutif. Gaya ini banyak memberikan perhatian pada tugas- tugas pekerjaan dan hubungan kerja (motivator yang baik). (2) Pencinta pengembangan (developer). Gaya ini memberikan perhatian yang maksimum terhadap hubungan kerja, dan perhatian yang minimum terhadap tugas-tugas pekerjaan. (3) Otokratis (benevolent autocrat). Gaya ini memberikan perhatian yang maksimum terhadap tugas, dan perhatian yang minimum terhadap hubungan kerja.

  15

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (4) Birokrat. Gaya ini memberikan perhatian yang minimum terhadap baik tugas maupun hubungan kerja.

  b) Gaya yang tidak efektif, antara lain:

  (1) Pencinta kompromi (compromiser). Gaya ini memberikan perhatian yang besar pada tugas dan hubungan kerja dalam suatu situasi yang menekankan pada kompromi.

  (2) Missionary. Gaya ini memberikan penekanan yang maksimum pada orang-orang dan hubungan kerja, tetapi memberikan perhatian yang minimum terhadap tugas dengan perilaku yang tidak sesuai.

  (3) Otokrat. Gaya ini memberikan perhatian yang maksimum terhadap tugas dan minimum terhadap hubungan kerja dengan suatu yang tidak sesuai.

  (4) Lari dari tugas (deserter). Gaya ini sama sekali tidak memberikan perhatian baik pada tugas maupun pada hubungan kerja.

  4) Gaya empat sistem dari Likert. Menurut Likert (dalam Thoha, 2007:58- 61), pemimpin dapat berhasil jika bergaya participative management.

  Gaya ini menetapkan bahwa keberhasilan pemimpin adalah jika berorientasi pada bawahan, dan mendasarkan pada komunikasi. Likert merancang empat sistem kepemimpinan dalam manajemen, yaitu:

  a) Exploitive-authoritative. Manajer dalam hal ini sangat otokratis, mempunyai sedikit kepercayaan kepada bawahannya, mengeksploitasi bawahan, dan bersikap paternalistik.

  b) Benevolent authoritative. Pemimpin yang termasuk dalam sistem ini mempunyai kepercayaan yang terselubung, percaya pada bawahan, mau memotivasi dengan hadiah-hadiah dan ketakutan berikut hukuman-hukuman, memperbolehkan adanya komunikasi ke atas, mendengarkan pendapat-pendapat, ide-ide dari bawahan, dan memperbolehkan adanya delegasi wewenang dalam proses keputusan.

  c) Manajer konsultatif. Pemimpin dengan gaya ini mau melakukan motivasi dengan penghargaan dan hukuman yang kebetulan, dan juga berkehendak melakukan pertisipasi, serta menetapkan dua pola hubungan komunikasi yakni ke atas dan ke bawah.

  d) Partisipative group. Dalam hal ini manajer mempunyai kepercayaan yang sempurna terhadap bawahannya.

  16