DESKRIPSI PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20122013 TERHADAP MANFAAT RAGAM MEDIA BIMBINGAN DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBUATAN MEDIA BIMBINGAN Skripsi
DESKRIPSI PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 TERHADAP MANFAAT RAGAM MEDIA BIMBINGAN DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBUATAN MEDIA BIMBINGAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Dorce Waga Pekey NIM: 081114040
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
MOTO
Saya adalah saya
Ad Mayorem Dei Gloriam
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Kemuliaan Tuhan yang lebih besar
Kedua orang tuaku Bapak Ipouga Mozes Pekey dan Mama Apie Agustina Mote
Ketujuh adikku Pekey bersaudara; Onis, Ona, Osi, Olin, Gab, Monik, dan Bas
Sanak saudara dan para sahabatku
Tanah Papua beserta isinya
Keluarga besar Sanata Dharma
dan
Almamaterku
ABSTRAK
DESKRIPSI PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE 1
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
TERHADAP MANFAAT RAGAM MEDIA BIMBINGAN
DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBUATAN MEDIA BIMBINGAN
Dorce Waga Pekey
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang persepsi siswakelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 terhadap Manfaat
Ragam Media Bimbingan dan Implikasinya pada Pembuatan Media Bimbingan.
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta
tahun ajaran 2012/2013.Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner Persepsi Siswa
terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan yang terdiri dari 5 (lima) aspek pesepsi
terhadap manfaat ragam media bimbingan yaitu: (1) Modalitas; auditif, visual dan
audiovisual, (2) Dimensi Ruang; auditif, visual dan audiovisual (3) Dimensi Waktu;
auditif, visual dan audiovisual, (4) Konteks; auditif, visual dan audiovisual, dan (5)
Tujuan; auditif, visual dan audiovisual. Uji Reliabilitas persepsi siswa terhadap
manfaat ragam media bimbingan, = 0,94 Hasil Penelitian menunjukan bahwa persepsi siswa terhadap manfaat ragammedia bimbingan masuk dalam kategori sedang yaitu 68.03%. Hasil analisis deskripsi
per aspek tidak menunjukan adanya aspek yang termasuk dalam kategori rendah.
Hasil pada Aspek Modalitas; auditif, visual dan audiovisual termasuk dalam kategori
yang tinggi yaitu sebanyak 55,4%, aspek Dimensi Ruang; auditif, visual dan
audiovisual, termasuk dalam kategori yang tinggi yaitu sebanyak 59,8%, aspek
Dimensi Waktu; auditif, visual dan audiovisual, termasuk dalam kategori yang
sedang yaitu sebanyak 63,4%, aspek Konteks; auditif, visual dan audiovisual,
termasuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 76,8% dan pada aspek Tujuan;
auditif, visual dan audiovisual, termasuk dalam kategori yang tinggi yaitu sebanyak
52,7%.KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling tepat untuk melukiskan kegembiraan peneliti, selain
rasa syukur yang sedalamnya kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena berkat kasih
sayangNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Setelah melewati
perjuangan yang sangat panjang namun penuh arti, akhirnya peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Deskripsi Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Stella
Duce Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 terhadap Manfaat Ragam Media
Bimbingan dan Implikasinya pada Pembuatan Media Bimbingan. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarja pendidikan jenjang strata
satu.Peneliti menyadari bahwa selesainya penelitian skripsi ini tidak lepas dari
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1.Bapak Dr. Gendon Barus M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling
2. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni S.Pd., M.A Selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan ikhlas, pengertian, dan sabar meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Gendon Barus M.Si dan Ibu A. Setyandari S.Pd., S.Psi., Psi., M.A
4. Ibu Dra. S. Listyawati Sri Nugrahaningsih, sebagai Kepala Sekolah SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, yang telah menerima dan memberi kesempatan kepada peneliti untuk melakukan uji coba penelitian dan penelitian di sekolah.
5. Ibu B. Evy Prihartini, S.Pd. selaku koordinator BK SMP Stella Duce 1, Ibu Meida Adriana Putri S.Pd sebagai staff BK dan Ibu L. Aprilliana Wiwit, S.Pd selaku guru BK kelas VIII yang dengan ikhlas dan sabar meluangkan waktu dan mendampingi peneliti dalam proses pengambilan data.
6. Siswa-siswi SMP Stella Duce 1 Yogyakarta khususnya kelas VIII tahun ajaran 2012/2013 yang telah meluangkan waktu dan bersedia mengisi kuesioner.
7. Kedua orang tuaku Bapak Ipouga Mozes Pekey dan Mama Apie Agustina Mote serta ketujuh adikku Ones Frans Pekey, Onalia Pekei, Osilia Cici Pekei, Dorlince Pekei, Gabriel Davit Pekei, Monika Lidia Pekei dan Basilius Agung Pekei.
8. Sanak saudaraku dimana pun berada yang tidak dapa peneliti sebutkan satu persatu.
9. Kakakku tersayang Longginus Pekey S.Pd yang menjadi guru kehidupanku; segenap anggota COBA: Yosep, Frengky, Nius, Anes, Max, Mael, Noby, Telius dan Passo; segenap anggota SELANGKAH IYOO/IHOO: Om Teus, Pane Ado dt dan adik-adikku; Pater Lambert Nita OFM beserta segenap
Anggota GR St. Fransiskus dan St. Clara dari Asisi dimana pun berada.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. .................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN. ......................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA. ........................................................................... v
ABSTRAK. ........................................................................................................................... vi
ABSTRACT . ........................................................................................................................... -KATA PENGANTAR .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL. ................................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR. ........................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN. ........................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN. .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah. .................................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian. ..................................................................................................... 6 D. Manfaat Hasil Penelitian. .......................................................................................... 6 E. Batasan Istilah. .......................................................................................................... 8BAB II KAJIAN PUSTAKA. ............................................................................................... 9
A. Persepsi terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ............................................. 91. Pengertian. .......................................................................................................... 9 a.
Persepsi. ........................................................................................................ 9 b.
Manfaat Ragam Media Bimbingan. .............................................................. 11 1) Arti Media Bimbingan. ........................................................................... 11 2) Ragam Media Bimbingan. ...................................................................... 13 3) Manfaat Ragam Media Bimbingan. ........................................................ 15 4) Persepsi Siswa terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ................ 19 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ............................................................................................... 20 a.
Perhatian yang selektif. ................................................................................. 20 b.
Ciri-ciri Rangsangan. .................................................................................... 22 c. Nilai-nilai dan Kebutuhan Individu. ............................................................. 22 d.
Pengalaman Terdahulu. ................................................................................. 23 3. Aspek-aspek Persepsi terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ................. 24 a.
Modalitas; Auditif, Visual, dan Audovisual. ................................................ 24 b.
Dimensi Ruang; Auditif, Visual, dan Audiovisual. ...................................... 25 c. Dimensi Waktu; Auditif, Visual, dan Audiovisual. ...................................... 25 d.
Konteks; Auditif, Visual, dan Audiovisual. .................................................. 26 e. Tujuan; Auditif, Visual, dan Audiovisual. .................................................... 26 B. Hakekat Remaja. ....................................................................................................... 27 1.
Pengertian Remaja. ............................................................................................. 27 2. Ciri-Ciri Masa Remaja. ....................................................................................... 28 3. Tugas Perkembangan Remaja. ............................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN. ...................................................................................... 34
A. Jenis Penelitian. ......................................................................................................... 34 B. Subjek Penelitian. ..................................................................................................... 34 C. Instrumen Penelitian. ................................................................................................ 35 1. Kuesioner. ........................................................................................................... 35 2. Hasil Validitasi dan Reliabilitas Kuesioner. ....................................................... 37 a. Validitas Kuesioner. ...................................................................................... 37 b. Reliabilitas Kuesioner. .................................................................................. 39 3. Telaah Ahli (Expert Judgment) Terhadap Kuesioner. ........................................ 41 D. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data. ......................................................... 42 1. Persiapan dan Pelaksanaan.................................................................................. 42 2. Teknik Analisis Data. .......................................................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ..................................................... 47
A. Hasil Penelitian. ........................................................................................................ 47 1. Persepsi Siswa terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ............................ 47 2. Deskripsi Aspek Persepsi Siswa terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ............................................................................................... 49 a. Aspek Modalitas. .......................................................................................... 49 b. Aspek Dimensi Ruang. ................................................................................. 52 c. Aspek Dimensi Waktu. ................................................................................. 54 d. Aspek Konteks. ............................................................................................. 57 e. Aspek Tujuan. ............................................................................................... 59 3. Capaian Hasil Persepsi Siswa terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ............................................................................................... 62 B. Pembahasan Hasil Penelitian. ................................................................................... 64 C. Usulan Pembuatan Media Bimbingan. ..................................................................... 67BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ........................................................................... 69
A. Kesimpulan. .............................................................................................................. 69 B. Saran. ........................................................................................................................ 70DAFTAR PUSTAKA. .......................................................................................................... 71
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman Tabel 1. Konstruk Instrumen Persepsi Siswa terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan.. .............................................................................. 36
Tabel 2. Kriteria Guilford. ................................................................................................ 40
Tabel 3. Proses Rekaman Telaah Instrument Oleh Ahli. ................................................ 42
Tabel 4. Kategori Persepsi terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ........................ 45
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ............................................................................... 48 Tabel 6. Kategori Persepsi Siswa terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ............................................................................... 48Tabel 7. Distribusi Frekuensi Aspek Modalitas. ............................................................. 50
Tabel 8. Kategori Aspek Modalitas. ............................................................................... 58
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Aspek Dimensi Ruang. .................................................... 53
Tabel 10. Kategori Aspek Dimensi Ruang. .................................................................... 54
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Aspek Dimensi Waktu................................................... 55
Tabel 12. Kategori Aspek Dimensi Waktu. .................................................................... 56
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Aspek Konteks. ............................................................. 58
Tabel 14. Kategori Aspek Konteks. ................................................................................ 59
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Aspek Tujuan. ............................................................... 60
Tabel 16. Kategori Aspek Tujuan. .................................................................................. 62
Tabel 17. Rekapitulasi Perhitungan Deskripsi Per Asepek............................................. 63
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Aspek Modalitas. ....................... 50 Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Aspek Dimemsi Ruang. ............ 53 Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Aspek Dimensi Waktu. ............. 55 Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Aspek Konteks. ......................... 58 Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Aspek Tujuan. ........................... 61
DAFTAR LAMPIRAN
1.Silabus Media Bimbingan dan Konseling. .................................................... 74 2. Konsep Satuan Pelayanan Bimbingan. ......................................................... 76 3. Kuesioner Persepsi Siswa terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ............................................................................ 84
4. Hasil Uji Validitasi Kuesioner Persepsi Siswa terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ............................................................................ 89
5. Hasil Penelitian Persepsi Siswa terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan. ............................................................................ 114
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah. A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini manusia tidak dapat menutup diri dari adanya
perkembangan teknologi yang kian merambah luas dan telah memasuki semua aspek kehidupan manusia. Seiring perkembangan teknologi ini, beragam media telah diciptakan oleh para ahli untuk membantu meringankan pekerjaan manusia sehingga pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Akibatnya banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh manusia setelah menggunakan media yang telah dicipatakan tersebut.
Manfaat dari perkembangan teknologi juga dapat dirasakan di dalam dunia pendidikan. Penggunaan Teknik Informatika (TI) pada proses pembelajaran di sekolah dinamakan media pendidikan, media pembelajaran atau media pembimbingan. Menurut Oemar Hamalik (1989:12) media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Akibatnya pekerjaan para guru di sekolah untuk memberikan materi pengajaran kepada siswa dapat terlaksana dengan
efektif, siswa dapat dengan lebih cepat menangkap isi dari materi yang telah
diberikan oleh guru. Selain itu Hamalik (dalam Arsyad, 2002) mengemukakan
bahwa pemakaian media pembelajaran atau media pembimbingan dalam proses
belajar pembelajaran atau proses pembimbingan dapat membangkitkan keinginan
dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.Guru Bimbingan dan Konseling (BK) juga mempunyai kapasitas yang
sama dengan guru mata pelajaran lain dalam menggunakan media pendidikan
sebagai alat bantu untuk memberikan materi bimbingan kepada siswa karena
guru BK juga termasuk dalam sistem pendidikan. Menurut Winkel dan Sri
Hastuti (2007:15) di dalam konteks pendidikan nasional, keberadaan pelayanan
bimbingan dan konseling telah memiliki legalitas yang kuat dan menjadi bagian
yang terpadu dalam Sistem Pendidikan Nasional dengan diakuinya peredikat
konselor secara eksplisit didalam Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pada Bab 1 pasal 1 ayat 4 dinyatakan bahwa “pendidik
adalah tenaga pendidik yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya, serta berpastisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan. Oleh karena itu media pendidikan yang digunakan oleh guru mata
pelajaran dapat juga digunakan oleh guru BK.Penggunaan media bimbingan oleh guru BK bertujuan untuk
mempersingkat waktu dan memperjelas penyajian materi bimbingan dari guru
BK dalam memberikan layanan bimbingan di kelas dan layanan bimbingan di
kelas maupun di luar kelas menjadi lebih menarik. Harapanya tujuan bimbingan
yang hendak dicapai dapat dituangkan lewat penyajian isi materi bimbingan
dapat disampaikan kepada siswa lewat media bimbingan. Penyajian materi
bimbingan dengan menggunakan media bimbingan harus dibuat semenarik
mungkin agar siswa tertarik untuk mendengar, melihat, dan membaca isi dari
meteri bimbingan tersebut.Media pembimbingan dan media pembelajaran merupakan bagian dari
media pendidikan. Oleh karena itu media pendidikan dapat disebut sebagai
media pembimbingan atau media bimbingan. Selain itu, media pendidikan bisa
dikatakan sama dengan media bimbingan, karena penggunaan media bimbingan
yang peneliti temukan di sekolah tempat peneliti melaksanakan Program
Pengenalan Lapangan (PPL), guru BK menggunakan media pendidikan
contohnya penggunaan media bimbingan seperti penggunaan viewer, lap top,
power point, video, film pendek, poster, kliping, terapi pustaka dan papan
bimbingan. Media pendidikan juga merupakan salah satu alat bantu komunkasi
antara guru dan siswa. Menurut jenisnya media pendidikan terbagi menjadi tiga
yaitu: media auditif, media visual dan media audiovisual. Contoh media auditif
seperti radio, speaker (pengeras suara), dan cassette recorder. Contoh media
visual seperti slide gambar. Contoh media audiovisual seperti film pendek dan
lagu.Penggunaan media bimbingan oleh guru BK dalam memberikan materi
bimbingan kepada siswa dapat membuat siswa merasa senang dan tertarik untuk
mengikuti bimbingan, siswa lebih mudah menangkap isi dari materi bimbingan
yang hendak disampaikan oleh guru BK, dan memicu antusias siswa dalam
mengikuti proses bimbingan yang diberikan. Siswa dapat merasakan manfaat
dari media bimbingan, karena siswa merupakan sasaran utama dari layanan
bimbingan yang diberikan oleh guru BK di sekolah. Namun, masing-masing
siswa memiliki persepsi tersendiri dengan adanya media bimbingan yang sudah
ditampilkan oleh guru BK di sekolah. Persepsi merupakan proses individu
mengorganisasi dan menafsirkan pola stimulus atau rangsangan dalam
lingkungan (Irwanto 1994:201). Sebagian besar tingkah laku manusia ditentukan
oleh persepsi terhadap obyek yang diamati (Arkinson, dkk 1994:201). Persepsi
masing-masing siswa setelah melihat, mendengar, dan membaca ragam media
bimbingan tentunya berbeda. Kenyataannya ragam media bimbingan yang
digunakan oleh guru BK dalam memberikan layanan bimbingan dapat
memberikan banyak manfaat bagi siswa karena siswa dengan cepat dapat
menerima isi dari layanan bimbingan yang diberikan, tetapi saat ini banyak guru
BK yang belum optimal bahkan belum mampu untuk menggunakan ragam media
bimbingan di sekolah. Oleh sebab itu penggunaan media bimbingan yang
dilaksanakan oleh guru BK perlu diteliti untuk mengetahui sejauh mana persepsi
siswa kelas VIII terhadap manfaat ragam media bimbingan bagi siswa di SMP
Stella Duce 1 Yogyakarta. Peneliti bermaksud mengkaji permasalahan ini dalam
judul penelitian Deskripsi Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Stella Duce 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 terhadap Manfaatan Ragam Media
Bimbingan dan Implikasinya pada Usulan Pembuatan Media Bimbingan dan
Konseling.Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah para siswi kelas VIII SMP
Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013, dipilih sebagai tempat
penelitian karena sekolah ini merupakan salah suatu lembaga formal yang
memberikan layanan Bimbingan dan Konseling kepada siswa dengan
menggunakan ragam media bimbingan. Beberapa ragam media bimbingan yang
terdapat di SMP Stella Duce 1 Yogyakata adalah sebagai berikut: papan
bimbingan, folder bimbingan, poster bimbingan, kliping bimbingan, terapi
pustaka, papan display Sekolah Menengah Atas , permainan, video motivasi, lagu
motivasi dan macam power point inspirasi. Siswa kelas VIII diminta menilai
ragam media bimbingan yang sudah ditampilkan dan sedang ditampilkan karena
tidak menutup kemungkinan siswa kelas VIII telah mengalami banyak
pengalaman selama kelas VII dan kelas VIII.B. Rumusan Masalah Penelitian ini secara spesifik akan menjawab masalah-masalah:
1. Bagaimanakah persepsi siswa terhadap manfaat ragam media bimbingan menurut siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013?
2. Berdasarkan hasil analisa aspek instrument persepsi siswa terhadap manfaat ragam media bimbingan, ragam media bimbingan manakah yang perlu ditingkatkan penggunaanya di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui seberapa optimal manfaat ragam media bimbingan menurut persepsi siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.
2. Mendeskripsikan hasil analisa aspek instrument persepsi siswa terhadap manfaat ragam media bimbingan yang perlu ditingkatkan penggunaanya di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta.
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi para pembaca khususnya mahasiswa Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan dan memperkaya pengetahuan yang dimiliki menyangkut teori-teori tentang manfaat ragam media bimbingan di sekolah sebagai bekal seorang calon guru Bimbingan dan Konseling di sekolah.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Guru Pembimbing Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan penggunaan ragam media bimbingan di sekolah.
b. Bagi Peneliti Peneliti mendapat kesempatan untuk melakukan penelitian serta belajar berpikir kritis dalam menjawab persoalan-persoalan khususnya dalam manfaat ragam media bimbingan bagi siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
c. Bagi peneliti lain Peneliti lain mendapat masukan yang terkait dengan penelitian ini sehingga mampu mangembangan penelitian yang terkait dengan manfaat ragam media bimbingan bagi siswa.
E. Batasan Istilah
Agar penelitian ini berfokus pada presepsi siswa terhadap manfaat ragam
media bimbingan, diperlukan pembahasan istilah-istilah pokok sebagai berikut:
1. Persepsi pada hakekatnya adalah suatu tanggapan, hasil interpretasi, cara pandang, dan pendapat/komentar seseorang terhadap suatu objek.
2. Manfaat adalah sesuatu yang dapat dirasakan dari tampilan suatu objek tertentu.
3. Ragam media bimbingan adalah macam media pendidikan yang digunakan oleh konselor sekolah/guru BK untuk menunjang pemberian informasi atau bimbingan kepada siswa. Contoh ragam media bimbingan yang terdapat di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta adalah papan bimbingan, papan dispalay Sekolah Menengah Atas, folder bimbingan, terapi pustaka, poster, film, lagu, video motivasi, film pendek, lap top, viewer, power point, speaker, kliping bimbingan dan berbagai macam alat permainan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang persepsi terhadap kebermanfaatan ragam media bimbingan dan hakekat remaja. A. Persepsi terhadap Manfaat Ragam Media Bimbingan 1. Pengertian
a. Persepsi
Pengertian persepsi telah diuraikan oleh para tokoh di bidang psikologi dalam aneka rumusan, diantaranya Kartini Kartono, (1984:57) mengungkapkan bahwa proses persepsi terjadi karena rangsangan dari luar dari individu. Rangsangan itu diterima melalaui alat indra, kemudian ditafsirkan, sehingga mempunyai arti bagi orang yang bersangkutan. Adanya rangsangan dari luar individu mengakibatkan suatu proses dalam diri individu, dan pada akhirnya individu akan memberikan tanggapan.
Davidoff (1988:232) mengungkapkan persepsi adalah proses mengorganisir dan menggabungkan data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat menyadari sekelilingnya, termasuk dirinya sendiri. Rakhmat (1985: 64) menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulakan informasi dan menafsirkan pesan.
Mulyono (1978:22) menyatakan bahwa persepsi diartikan sebagai pandangan, pengamatan atau tanggapan individu terhadap benda, kejadian, tingkah laku manusia atau hal-hal yang ditemuinya sehari-hari. Covey (2001:31) mengemukakan kata lain untuk persepsi adalah paradigma yang artinya cara orang memandang sesuatu, pandangan atau keyakinan terhadap sesuatu.
Persepsi merupakan suatu tanggapan terhadap suatu objek, peristiwa atau pengalaman tertentu yang dapat diterima dan dimengerti oleh penerima rangsangan atau stimulus sehingga menghasilkan pengetahuan tentang lingkungan sekitar. Stimulus adalah segala sesuatu yang menghasilkan reseptor sehingga organisme menjadi aktif (Walgito, 2004:87). Stimulus dapat berasal dari dalam dan dari luar individu, tetapi kebanyakan berasal dari luar individu.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, persepsi siswa dirumuskan sebagai tanggapan siswa terhadap sesuatu baik itu orang, benda, kejadian, tingkah laku atau hal-hal yang ditemui dalam hidupnya yang dapat menghasilkan manfaat atau perubahan-perubahan positif dalam dirinya melalui penyajian materi bimbingan dengan menggunakan media bimibngan dan konseling (BK).
b. Manfaat Ragam Media Bimbingan 1) Arti Medi Bimbingan
Yowenus Wenda (2009:9) menuliskan media berarti sebagai alat bantu yang dijelaskan oleh Syaiful Bahari bahwa kata “media” berasal dari bahasa Latin dengan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harafis berarti perantara atau pengantar.” Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Sadiman dkk (2008: 6-7) mengungkapkan bahwa kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantar atau pengantar. Media adalah perantara atau pengatar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi Komunkasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/AECT ) di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gange (dalam Sadiman dkk 1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (dalam Sadiman dkk 1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh- contohnya. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Assiciation /NEA) memiliki pengertian yang berbeda, media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendakanya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Adapun batasan yang diberikan, ada persamaan antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Pada awalnya, pembicaraan mengenai media banyak terjadi dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Namun dalam perkembangannya, ternyata media tidak hanya dibutuhkan dalam proses pembelajaran tetapi juga dalam proses bimbingan pada bidang Bimbingan dan Konseling.
Menganalog dari bidang pendidikan dan dari beberapa pendapat di atas maka dapat disebutkan bahwa media bimbingan adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk membantu menyalurkan ataupun menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga dapat berlangsung proses bimbingan dari pembimbing kepada orang yang dibimbing.
2) Ragam Media Bimbingan
Menurut Sudirman, dkk (1987: 206-207) dilihat dari jenisnya media bimbingan dibagi ke dalam: a) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorer, piringan audio. Media ini tidak cocok untuk orang yang tuli atau mempunya kelainan pendengaran. Menurut Musfiqon (2012) ada beberapa jenis media yang dapat kita kelompokan dalam media audio, antara lain: radio, dan alat perekam pita magnetik.
b) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slide (film bingkai, foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun. Menurut Musfiqon (2012) media visual dapat digunakan untuk menggambarkan dan memperjelas materi pembelajaran atau materi bimbingan melalui gambar, tulisan serta bentuk tulisan lain. Jenis media visual yang dikalsifikasikan Musfiqon (2012) terdiri dari: gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun,
poster, peta/globe, papan flanel, dan papan buletin. c) Media Audiovisual, yaitu media yang mengandalkan idera penglihat dan pendengar. Menurut Sanaky (2011) Media audiovisual adalah seperangkat alat yang memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara dapat membentuk karakter yang sama dengan objek aslinya. Contohnya: televisi, film, video siangkat, VCD dan slide.
Rudy Bretz (dalam Fadillah 2011) mengidentifikasi: media menjadi tiga unsur: suara, visual dan gerak. Visual dibedakan menjadi tiga, yaitu: gambar, garis (line graphic), dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Bretz juga membedakan antara media siar (tellecomunication) dan media rekaman (recording), sehingga ada 8 klasifikasi media: 1) media audio visual gerak; 2) media audio visual diam; 3) media audio gerak; 4) media visual gerak; 5) media visual
diam; 6) media semi gerak; 7) media audio; dan media cetak.
Briggs (dalam Fadillah 2011), lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan daripada medianya sendiri. Ada 13 macam media, yaitu: obyek, model suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran, terprogram, papan tulis, media transparasi, film rangkai, film bingkai, film, televisi, dan gambar.
3) Manfaat Ragam Media Bimbingan
Sadiman dkk (2008:17-18) mengatakan bahwa secara umum media bimbingan mempunyai kegunaan-kegunaan atau manfaat sebagai berikut:
a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra seperti: (1) Objek yang terlalu besar bisa diganti dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model; (2) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar; (3) Gerak yang terlalu lambat atau cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau high-speed photography;
(4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secra verbal; (5) Objek yang terlalu kompleks misalnya mesin-mesin dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain.
c) Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Khususnya dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
(1) Menimbulkan kegairahan belajar (2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak
didik dengan lingkungan dan kenyataan
(3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendir menurut kemampuany minatnyad) Sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalam yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendididkan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bilamana latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalahnya ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu kemampuan dalam: (1) Memberikan perangsang yang sama (2) Mempersamakan pengalaman (3) Menimbulkan persepsi yang sama
Menurut Maswins (dalam Fadillah 2011) secara umum manfaat media pembelajaran atau media pembimbingan adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran atau pembimbingan lebih afektif dan efisien. Secara lebih khusus manfaat media pembelajaran atau media pembimbingan adalah:
a) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu menyatukan penafsiran yang berbeda antar gurudan siswa dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
b) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
c) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Penggunaan media akan memunculkan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
d) Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
Penggunaan media membuat tujuan belajar lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin.
Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang- ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
e) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
f) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
g) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
h) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
Selain itu, Fadhillah (2011) juga mengemukanan mengenai manfaat media BK yaitu: a) Dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman peserta didik.
b) Dapat mengatasi ruang kelas.
c) Memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungan.
d) Menghasilkan keseragaman pengamatan.
e) Dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realitas.
f) Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
g) Dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar.
h) Dapat memberikan pengalaman yang integral dari yang konkrit sampai kepada yang abstrak.
4) Persepsi Siswa terhadap Ragam Media Bimbingan
Setiap siswa memiliki persepsi yang berbeda terhadap ragam media bimbingan yang sudah pernah ditampilkan oeh guru BK/Konselor sekolah. Perbedaan persepsi siswa tersebut dipengaruhi oleh faktor pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain ketika menyimak materi bimbingan yang disajikan dengan menggunakan ragam media bimbingan yang ada.
Para siswa di sekolah memiliki pengalaman yang berbeda ketika menyimak materi bimbingan yang disajikan oleh guru BK/konselor sekolah. Materi dan isi materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa dapat mempengaruhi persepsi siswa terhadap kebermanfaatan dari ragam media yang sudah ditampilkan tersebut.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi terhadap Ragam Media
Bimbingan Menurut Siagian (2004) Persepsi seseorang tidak muncul begitu saja. Persepsi dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu: (a) perhatian yang selektif, (b) cirri-ciri rangsangan, (c) nilai-nilai dan kebutuhan individu, dan (d) pengalaman terdahulu (Irwanto, 2002; Walgito, 2004). Masing-masing factor dapat dijelaskan sebagai berikut:a. Perhatian yang selektif