TINGKAT KEPUASAN SISWA DAN GURU TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA BERBASIS METODE MONTESSORI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

TINGKAT KEPUASAN SISWA DAN GURU
TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA
BERBASIS METODE MONTESSORI

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Anggraeni Yokta Anafi
NIM: 101134049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan ridho yang telah diberikan.
2. Ayahku Muhamad Ma’ful dan Ibuku Yuliana yang selalu memotivasi dan
mendoakan yang terbaik untukku.
3. Adikku Restu Ari Nugroho dan Dimas Adhi Wicaksono yang menjadi

penyemangat hidup.
4. Ibu Catur Rismiati dan Ibu Andri Anugrahana yang menjadi motivator dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bayu, Koko, Okta, Melisa, Maya, Tina, Wina selaku teman-teman kelompok
studi skripsi yang selalu ada saat suka dan duka serta selalu memberi motivasi
kepada peneliti.
6. Teman-teman PGSD yang selalu memberikan dukungan selama belajar
bersama.
7. Ibu Sukiyem dan Ibu Dwi selaku guru kelas II SD Negeri Keceme 1.
8. Siswa kelas II SD Negeri Keceme 1.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya”
-Al-Baqarah: 286-

“Walking with a friend in the dark is better than walking alone in the light”
-Helen Keller-

Jika kita melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan,
kita tidak akan pernah tahu keajaiban apa yang akan terjadi dalam hidup kita,
atau di dalam kehidupan orang lain.
-Helen Keller-

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ABSTRAK
TINGKAT KEPUASAN SISWA DAN GURU
TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA
BERBASIS METODE MONTESSORI
Anggraeni Yokta Anafi
Univrsitas Sanata Dharma
2014
Latar belakang penelitian ini adalah perlunya peningkatan manajemen
pendidikan Indonesia terutama dalam hal sarana dan prasarana berupa alat peraga.
Penggunaan alat peraga matematika berbasis metode Montessori di sekolah akan
menimbulkan harapan bagi siswa dan guru. Harapan siswa dan guru dapat
mempengaruhi kepuasan terhadap alat peraga. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat kepuasan siswa dan guru terhadap penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori khususnya alat peraga Papan Pin
Perkalian Montessori. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan
metode sensus. Subjek penelitian sebanyak 50 siswa dan 2 orang guru kelas II SD
Negeri Keceme 1. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner kinerja dan
kepentingan. Data penelitian dianalisis menggunakan Penilaian Acuan Norma
(PAN) tipe II dan Importance Performance Analysis (IPA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan siswa dan guru

terhadap penggunaan alat peraga matematika berbasis metode Montessori adalah
cukup. Atribut alat peraga yang perlu dipertahankan prestasinya menurut siswa
adalah membantu dan memudahkan mengerjakan soal, ukuran pas, memperbaiki
kesalahan, menemukan jawaban benar, kunci jawaban, bahan kuat, tidak mudah
rusak, permukaan halus, dicat, bahan pernah dan sering dilihat. Atribut alat peraga
yang perlu dipertahankan prestasinya menurut guru adalah mudah memahami
konsep matematika, mudah digunakan, bentuk menarik, ukuran proporsional,
ukuran kecil ke besar, kunci jawaban, bahan ditemukan di lingkungan, dan sesuai
dengan materi.

Kata kunci: tingkat kepuasan, alat peraga matematika, metode Montessori, PAN
tipe II, IPA.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ABSTRACT
THE LEVEL OF STUDENT AND TEACHER’S SATISFACTION
TOWARD THE USE OF MATHEMATICS TEACHING AID
BASED ON MONTESSORI METHOD
By :
Anggraeni Yokta Anafi
Sanata Dharma University
2014
The background of this research was the need to improve Indonesian
education management, especially about facilities and infrastructure such as
teaching aid. The use of matematics teaching aid based on the Montessori method
would lead to expectations for students and teachers. Expectations of students and
teachers can influence satisfaction with teaching aid. This study aimed to dentify
the satisfaction level of student and teacher on the use of math teaching aid based
on Montessori method especially Papan Pin Perkalian Montessori. The type of
this research was descriptive quantitative with census method. The study subjects
were 50 students and 2 teachers in grade 2 of Keceme 1 Elementary School in
Yogyakarta. The data collection method used questionnaires. The data were

analized using criterian reference method (PAN) II and Importance Performance
Analysis (IPA).
The result of this research showed that students and teachers the satisfaction
with teaching aid based on Montessori method were fairly satisfy. According to
the students, some attributes of teaching aid needed to be maintained were help to
answer the questions, easy to answer the questions, fitted size, correcting faults,
portability, colourful, finding right answer, key answer, strong material, not easy
demaged, soft surface, painted and to be seen previously. According to the
teachers, some attributes of teaching aid needed to be maintained were easy to
understanding mathematics concepts, easy to be used, interesting form,
proportional size, small to big in size, key answer, materials are easy to be found
in surrounded environment, and appropriate with materials.
Keywords: satisfaction level, mathematics teaching aid, Montessori method,
criterian references method II, Importance Performance Analysis

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul

“TINGKAT

KEPUASAN

SISWA

DAN

GURU


TERHADAP

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA BERBASIS METODE
MONTESSORI”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di
Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi tidak akan terwujud tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Peneliti megucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., MA., selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Catur Rismiati, S.PD., M.A., Ed.D selaku dosen pembimbing I, yang
telah memberikan arahan, motivasi, dan sumbangan pemikiran dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan bimbingan kepada peneliti selama penelitian ini.
5. Walidi, S.Pd selaku kepala SD Negeri Keceme 1 yang telah memberikan
kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD tersebut.
6. Dwi dan Sukiem selaku guru kelas II A dan II B SD Negeri Keceme 1
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan
penelitian di kelas II.
7. Bapak, Ibu, dan adik yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada
peneliti.
8. Teman-teman yang selalu memeberikan dukungan dan doa kepada
peneliti.
9. Semua pihak yang telah membantu peneliti secara langsung dan tidak
langsung.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Peneliti sangat menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun akan peneliti terima. Semoga skripsi
ini berguna bagi peneliti dan para pembaca.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................
iv
MOTTO ................................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
ABSTRACT ............................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................
B. Identifikasi Masalah .........................................................................................
C. Batasan Masalah ...............................................................................................
D. Rumusan Masalah ............................................................................................
E. Tujuan Penelitian ..............................................................................................
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................
G. Definisi Operasional .........................................................................................

1
5
6
6
6
7
8

BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Pustaka ..................................................................................................
1. Montessori ...................................................................................................
2. Matematika ...................................................................................................
3. Alat Peraga ...................................................................................................
4. Alat peraga Papan Pin Perkalian Montessori ...............................................
5. Tingkat Kepuasan .........................................................................................
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..........................................................................
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................
D. Hipotesis ..........................................................................................................

11
11
18
23
25
29
43
51
53

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................................
C. Populasi dan Sampel ........................................................................................
D. Variabel Penelitian .........................................................................................

54
55
55
56

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 56
F. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................ 60
G. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................................... 64
H. Prosedur Analisis Data ..................................................................................... 103
I. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 106
J. Jadwal Penelitian ............................................................................................ 111
BAB IV DESKRIPSI, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian ........................................................................................ 113
B. Hasil Penelitian ............................................................................................... 115
C. Pembahasan ..................................................................................................... 191
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 211
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 213
C. Saran ................................................................................................................. 214
DAFTAR REFERENSI ........................................................................................ 216

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 3.19
Tabel 3.20
Tabel 3.21
Tabel 4.1

Penggabungan Indikator Tingkat Kepuasan ....................................
Indikator Tingkat Kepuasan terhadap Penggunaan Alat Peraga
Matematika Berbasis Metode Montessori .......................................
Alternatif Jawaban Skala Likert pada Kuesioner Kinerja untuk
Siswa ................................................................................................
Alternatif Jawaban Skala Likert pada Kuesioner Kepentingan
untuk Siswa ......................................................................................
Alternatif Jawaban Skala Likert pada Kuesioner Kinerja untuk
Guru .................................................................................................
Alternatif Jawaban Skala Likert pada Kuesioner Kepentingan
untuk Guru .......................................................................................
Kisi-kisi Kuesioner Kinerja dan Kepentingan Siswa dan Guru
untuk Expert Judgement ..................................................................
Penjabaran Indikator Kuesioner Kinerja dan Kepentingan Siswa
dan Guru untuk Expert Judgement ..................................................
Rangkuman Skor dari Para Expert Judgement Kuesioner Kinerja
dan Kepentingan untuk Siswa dan Guru .........................................
Rangkuman Komentar dari Para Expert Judgement Kuesioner
Kinerja dan Kepentingan untuk Siswa dan Guru.............................
Perbandingan Kuesioner Kinerja dan Kepentingan untuk Siswa
dan Guru Sebelum dan Sesudah Expert Judgement ........................
Rangkuman Hasil Face Validity Kuesioner Kinerja dan
Kepentingan untuk Siswa ................................................................
Perbandingan Kuesioner Kinerja dan Kepentingan untuk Siswa
Sebelum dan Sesudah Face Validity Siswa .....................................
Rangkuman Hasil Face Validity Kuesioner Kinerja dan
Kepentingan untuk Guru ..................................................................
Perbandingan Kuesioner Kinerja dan Kepentingan untuk Guru
Sebelum dan Sesudah Face Validity Guru ......................................
Kuesioner Penelitian Kinerja dan Kepentingan Guru......................
Perbandingan Validitas Kuesioner Kinerja dan Kepentingan untuk
Siswa ................................................................................................
Klasifikasi Tingkat Reliabilitas Instrumen ......................................
Perbandingan Reliabilitas Total Kuesioner Kinerja dan
Kepentingan untuk Siswa ................................................................
Rangkuman Hasil Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Siswa .......
Kuesioner Penelitian Kinerja dan Kepentingan Siswa ....................
Klasifikasi Tingkat Kepuasan Siswa dan Guru berdasarkan PAN
Tipe II ..............................................................................................
Jadwal Penelitian .............................................................................
Klasifikasi Tingkat Kepuasan Siswa berdasarkan PAN Tipe II ......
xiv

42
43
58
58
59
60
62
62
65
67
69
72
75
77
80
82
92
95
99
100
102
107
111
116

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Tabel 4.19
Tabel 4.20

Tabel 4.21
Tabel 4.22
Tabel 4.23
Tabel 4.24
Tabel 4.25
Tabel 4.26
Tabel 4.27
Tabel 4.28
Tabel 4.29
Tabel 4.30
Tabel 4.31
Tabel 4.32
Tabel 4.33
Tabel 4.34
Tabel 4.35

Klasifikasi Tingkat Kepuasan Siswa terhadap Penggunaan Alat
Peraga Matematika Berbasis Metode Montessori ...........................
Tingkat Kepuasan Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga
Matematika Berbasis Metode Montessori .......................................
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Auto-education ...........
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Auto-education ..
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Menarik ......................
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Menarik..............
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Bergradasi ..................
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Bergradasi ..........
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Auto-correction ..........
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Auto-correction..
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Kontekstual ................
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Kontekstual ........
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Life .............................
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Life .....................
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Workmanship .............
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Workmanship .....
Perhitungan Rata-rata Penilaian Pelaksanaan Kinerja dan
Kepentingan pada Indikator Tingkat Kepuasan Siswa ....................
Persebaran Pernyataan Kuesioner Siswa pada Diagram Kartesius
untuk Setiap Indikator Tingkat Kepuasan .......................................
Persebaran Pernyataan Kuesioner Tingkat Kepuasan Siswa pada
Diagram Kartesius untuk Keseluruhan Indikator Tingkat
Kepuasan ..........................................................................................
Konsistensi Persebaran Pernyataan dalam Kuadran pada
Kuesioner Tingkat Kepuasan Siswa ................................................
Klasifikasi Tingkat Kepuasan Guru berdasarkan PAN Tipe II .......
Klasifikasi Tingkat Kepuasan Guru terhadap Penggunaan Alat
Peraga Matematika Berbasis Metode Montessori ...........................
Tingkat Kepuasan Guru terhadap Penggunaan Alat Peraga
Matematika Berbasis Metode Montessori .......................................
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Auto-education ............
Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Auto-education ....
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Menarik .......................
Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Menarik ...............
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Bergradasi....................
Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Bergradasi ...........
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Auto-correction ...........
Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Auto-correction ...
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Kontekstual..................
Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Kontekstual .........
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Life ...............................
xv

118
119
121
122
123
123
124
125
125
126
127
128
128
129
130
131
132
141

145
148
153
155
155
157
157
158
159
160
161
161
162
163
164
164

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.36
Tabel 4.37
Tabel 4.38
Tabel 4.39
Tabel 4.40
Tabel 4.41

Tabel 4.42

Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Life ......................
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Workmanship ...............
Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Workmanship ......
Perhitungan Rata-rata Penilaian Pelaksanaan Kinerja dan
Kepentingan pada Indikator Tingkat Kepuasan Guru .....................
Persebaran Pernyataan Kuesioner Guru pada Diagram Kartesius
untuk Setiap Indikator Tingkat Kepuasan .......................................
Persebaran Pernyataan Kuesioner Tingkat Kepuasan Guru pada
Diagram Kartesius untuk Keseluruhan Indikator Tingkat
Kepuasan ..........................................................................................
Konsistensi Persebaran Pernyataan dalam Kuadran pada
Kuesioner Tingkat Kepuasan Guru..................................................

xvi

165
166
167
168
178

182
186

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 3.1
Gambar 4.1

Alat Peraga Papan Pin Perkalian Montessori secara Keseluruhan ..
Papan Perkalian Pada Papan Pin Perkalian Montessori ..................
Kotak Perlengkapan Alat Peraga Papan Pin Perkalian Montessori.
Cara Penggunaan Alat Peraga Papan Pin Perkalian Montessori .....
Pengaruh Harapan terhadap Kepuasan ............................................
Literature Map.................................................................................
Diagram Kartesius ...........................................................................
Diagram Kartesius Indikator Auto-education Tingkat
Kepuasan Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga
Matematika Berbasis Metode Montessori .....................................
Gambar 4.2 Diagram Penggunaan Kartesius Indikator Menarik Tingkat
Kepuasan Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga
Matematika Berbasis Metode Montessori .....................................
Gambar 4.3 Diagram Kartesius Indikator Bergradasi Tingkat Kepuasan
Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika
Berbasis Metode Montessori .........................................................
Gambar 4.4 Diagram Kartesius Indikator Auto-correction Tingkat
Kepuasan Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga
Matematika Berbasis Metode Montessori .....................................
Gambar 4.5 Diagram Kartesius Indikator Kontekstual Tingkat Kepuasan
Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika
Berbasis Metode Montessori .........................................................
Gambar 4.6 Diagram Kartesius Indikator Life Tingkat Kepuasan Siswa
terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori. .......................................................................
Gambar 4.7 Diagram Kartesius Indikator Workmanship Tingkat Kepuasan
Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika
Berbasis Metode Montessori .........................................................
Gambar 4.8 Diagram Kartesius Keseluruhan Indikator Tingkat Kepuasan
Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika
Berbasis Metode Montessori .........................................................
Gambar 4.9 Diagram Kartesius Indikator Auto-education Tingkat
Kepuasan Guru terhadap Penggunaan Alat Peraga
Matematika Berbasis Metode Montessori .....................................
Gambar 4.10 Diagram Kartesius Indikator Menarik Tingkat Kepuasan Guru
terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ........................................................................
Gambar 4.11 Diagram Kartesius Indikator Bergradasi Tingkat Kepuasan
Guru terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ........................................................................

xvii

25
26
27
28
30
50
110

134

135

136

137

138

139

140

144

171

172

173

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

4.12Diagram Kartesius Indikator Auto-correction Tingkat
Kepuasan Guru terhadap Penggunaan Alat Peraga
Matematika Berbasis Metode Montessori .....................................
4.13 Diagram Kartesius Indikator Kontekstual Tingkat Kepuasan
Guru terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ........................................................................
4.14 Diagram Kartesius Indikator Life Tingkat Kepuasan Guru
terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessor .........................................................................
4.15 Diagram Kartesius Indikator Workmanship Tingkat Kepuasan
Guru terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ........................................................................
4.16 Diagram Kartesius Keseluruhan Indikator Tingkat Kepuasan
Guru terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ........................................................................

xviii

174

175

176

177

181

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7

Surat Keterangan Melakukan Uji Validitas dan Reliabilitas ...........
Surat Ijin Penelitian .........................................................................
Surat Keterangan Selesai Penelitian ................................................
Hasil Expert Judgement ...................................................................
Hasil Face Validity Kuesioner untuk Siswa ....................................
Hasil Face Validity Kuesioner untuk Guru......................................
Contoh Jawaban Responden (Siswa) pada Uji Coba Kuesioner
Kinerja .............................................................................................
Lampiran 8 Contoh Jawaban Responden (Siswa) pada Uji Coba Kuesioner
Kepentingan .....................................................................................
Lampiran 9 Data Mentah Hasil Uji Coba Kuesioner Kinerja .............................
Lampiran 10 Data Mentah Hasil Uji Coba Kuesioner Kepentingan.....................
Lampiran 11 Output Validitas Uji Coba Kuesioner Kinerja.................................
Lampiran 12 Output Validitas Uji Coba Kuesioner Kepentingan ........................
Lampiran 13 Output Reliabilitas Uji Coba Kuesioner Kinerja .............................
Lampiran 14 Output Reliabilitas Total Kuesioner Kepentingan...........................
Lampiran 15 Contoh Jawaban Responden (Siswa) pada Kuesioner Kinerja........
Lampiran 16 Contoh Jawaban Responden (Siswa) pada Kuesioner
Kepentingan .....................................................................................
Lampiran 17 Contoh Jawaban Responden (Guru) pada Kuesioner Kinerja .........
Lampiran 18 Contoh Jawaban Responden (Guru) pada Kuesioner
Kepentingan .....................................................................................
Lampiran 19 Data Mentah Hasil Penelitian Kuesioner Kinerja untuk Siswa .......
Lampiran 20 Data Mentah Hasil Penelitian Kuesioner Kepentingan untuk
Siswa ................................................................................................
Lampiran 21 Data Mentah Hasil Penelitian Kuesioner Kinerja untuk Guru ........
Lampiran 22 Data Mentah Hasil Penelitian Kuesioner Kepentingan untuk
Guru .................................................................................................
Lampiran 23 Foto Penelitian .................................................................................
Lampiran 24 Biodata Peneliti ..............................................................................

xix

220
221
222
223
229
233
237
242
247
250
253
259
266
270
274
279
284
287
290
292
294
295
296
298

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan definisi operasional.

A.

Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, terencana, dan berlangsung

terus sepanjang hayat untuk membina siswa menjadi manusia dewasa dan
berbudaya (Susanto, 2013: 85). Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan
kognitif saja. Pendidikan juga mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik.
Pendidikan dapat diperoleh melalui beberapa jenjang, salah satunya adalah
melalui pendidikan dasar. Susanto (2013: 69) menjelaskan bahwa sekolah dasar
masuk pada kategori pendidikan dasar. Salah satu bidang studi yang ada pada
jenjang pendidikan mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi adalah
matematika (Susanto, 2013: 183).
Matematika adalah ilmu yang mempelajari konsep-konsep abstrak yang
berisi simbol-sombol matematika yang telah disepakati secara bersama-sama
untuk melatih penalaran. Matematika dapat melatih siswa supaya mempunyai
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, dan kritis (Departemen Pendidikan
Nasional, 2008: 134). Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang tidak
mudah bagi siswa sekolah dasar. Hudojo (2001: 196) menjelaskan bahwa

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

rendahnya kemampuan matematika siswa sekolah dasar dikarenakan siswa
kesulitan dalam mempelajari konsep matematika yang bersifat abstrak, sedangkan
cara berpikir siswa sekolah dasar masih dalam tahap konkret. Kemampuan
matematika siswa sekolah dasar rendah disebabkan karena siswa menganggap
matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan (Subadi, 2013: 11).
Anggapan siswa tentang matematika sebagai pelajaran yang sulit dan
membosankan, membuat siswa kurang berminat untuk mendalami pelajaran
matematika yang berdampak pada prestasi belajar.
Prestasi siswa Indonesia pada mata pelajaran matematika masih rendah
dibandingkan dengan negara-negara lain. Hasil penelitian PISA (Programme for
International Student Assessment) menunjukkan bahwa kemampuan matematika
para siswa Indonesia menduduki peringkat 9 terbawah dari 65 negara dengan skor
371 (Organization for Economic Cooperation and Development, 2010). Data
PISA juga didukung oleh hasil survei TIMSS (Trends in Mathematics and Science
Study) pada tahun 2011. Hasil skor TIMSS (Trends in Mathematics and Science
Study) tahun 2011 menunjukkan rata-rata prestasi matematika siswa Indonesia
adalah 386 yang berarti berada pada level rendah (Rosnawati, 2013: 2). Salah satu
penyebab rendahnya prestasi belajar adalah manajemen pendidikan di Indonesia.
Konstribusi manajemen pendidikan terhadap keberhasilan dan kegagalan belajar
siswa adalah 32% (Rohiat, 2008: 15).
Mulyasa (2007: 20) menjelaskan bahwa manajemen pendidikan adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sekolah adalah penyelenggara pendidikan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

formal. Suparlan (2013: 17) menjelaskan bahwa pendidikan sekolah merupakan
pendidikan formal. Sekolah dalam melaksanakan kegiatannya memiliki tujuh
bidang garapan, yaitu kurikulum, kesiswaan, personil atau anggota, sarana dan
prasarana, keuangan, hubungan sekolah dan masyarakat, serta layanan khusus
(Rohiat, 2008: 21).
Bidang garapan dalam manajemen pendidikan sekolah di Indonesia belum
memiliki kualitas seperti yang diarapkan. Manajemen pendidikan belum
mendapatkan perhatian, sehingga seluruh bidang garapan belum berfungsi dengan
baik (Mulyasa, 2007: 21). Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya
kualitas manajemen pendidikan sekolah adalah kurangnya sarana dan fasilitas
belajar yang tersedia di sekolah (Sukmadinata, 2012: 203). Sarana dan prasarana
sekolah terdiri atas enam ruang kelas, satu ruang kepala sekolah, perabot, buku
teks, buku penunjang, buku bacaan, dan berbagai alat peraga (Rohiat, 2008: 7).
Sitanggang & Widyaiswara (2013: 4) menjelaskan bahwa alat peraga adalah
bagian dari media pembelajaran yang diartikan semua benda sebagai perantara
dalam proses pembelajaran. Alat peraga dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi mengenai materi pelajaran oleh guru kepada para siswanya, sehingga
siswa menjadi lebih mudah dalam memahami isi materi pelajaran (Kustandi &
Sutjiptono, 2011: 9). Alat peraga dapat meningkatkan perhatian siswa dalam
belajar. Siswa akan lebih fokus dan termotivasi dalam belajar. Alat peraga
merupakan sumber belajar yang dapat meningkatkan daya imajinasi siswa dalam
memahami materi pelajaran, sehingga dapat membantu siswa dalam menalar
materi yang abstrak.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

Alat peraga yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah alat peraga
Montessori. Beberapa sekolah di Indonesia menerapkan metode Montessori dalam
pembelajaran. Metode Montessori merupakan metode pembelajaran yang
memanfaatkan berbagai material atau alat peraga. Alat peraga Montessori adalah
alat peraga yang dirancang oleh Montessori untuk melatih kepekaan indera dan
keterampilan fisik siswa (Montessori, 2013). Alat peraga Montessori mempunyai
beberapa ciri, yaitu menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education
(Montessori, 2002: 170-176). Peneliti menambahkan satu ciri yaitu kontekstual.
Pemanfaatan alat peraga Montessori dapat membantu siswa dalam memahami
materi pada mata pelajaran matematika dari hal konkrit menuju hal abstrak yang
membutuhkan penalaran atau kemampuan berpikir tinggi. Tersedianya sarana dan
prasarana seperti alat peraga Montessori dalam jumlah yang memadai akan
mendukung berlangsungnya proses pendidikan yang efektif.
Proses pendidikan yang efektif menggambarkan kualitas suatu pendidikan.
Suatu pendidikan yang berkualitas baik menimbulkan kepuasan bagi siswa dan
guru. Penggunaan alat peraga Montessori pada pembelajaran matematika
menimbulkan harapan tersendiri bagi siswa dan guru yang berpengaruh kepada
tingkat kepuasannya. Tjiptono (2008: 24) menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan
mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.
Pelanggan dalam konteks penelitian ini adalah siswa dan guru. Siswa dan guru
akan merasa puas apabila kinerja alat peraga Montessori sesuai dengan harapan
dan kebutuhannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

Kepuasan siswa dan guru dapat diketahui dengan melakukan pengukuran
tingkat kepuasan. Manfaat pengukuran kepuasan adalah untuk mengetahui kinerja
produk, melakukan perbaikan produk, dan memastikan perubahan mengarah pada
perbaikan kinerja produk (Supranto, 2006). Pengukuran tingkat kepuasan siswa
dan guru terhadap alat peraga Montessori diperlukan untuk mengetahui kinerja,
melakukan perbaikan, dan memastikan perubahan mengarah pada perbaikan
kinerja alat peraga. Siswa dan guru yang merasa puas akan berusaha mencapai
kepuasan tersebut pada kesempatan lain. Siswa dan guru mempunyai motivasi
yang cukup besar untuk belajar lebih giat supaya dapat mendapat hasil yang lebih
memuaskan lagi di lain waktu (Daryanto, 2007: 9). Peneliti tertarik untuk
melakukan pengukuran tingkat kepuasan siswa dan guru terhadap penggunaan alat
peraga matematika berbasis metode Montessori. Peneliti melakukan penelitian
yang berjudul “Tingkat Kepuasan Siswa dan Guru terhadap Penggunaan Alat
Peraga Matematika Berbasis Metode Montessori.”

B.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, dapat diidentifikasi masalah berupa

manajemen pendidikan pada bidang sarana dan prasarana khususnya tentang alat
peraga. Salah satu alat peraga yang dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah
adalah alat peraga Montessori. Alat peraga Montessori yang berkualitas akan
menimbulkan kepuasan siswa dan guru yang menggunakan alat peraga tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

C.

Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada tingkat kepuasan siswa dan guru kelas II SD

Negeri Keceme 1 tahun pelajaran 2013/2014 terhadap penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori. Alat peraga matematika berbasis metode
Montessori yang digunakan berupa Papan Pin Perkalian Montessori. Pembelajaran
matematika yang dimaksud adalah pembelajaran matematika kelas II. Standar
kompetensinya adalah 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai
dua angka, sedangkan kompetensi dasarnya 3.1 Melakukan perkalian bilangan
yang hasilnya bilangan dua angka. Penelitian ini menggunakan dua kuesioner
yaitu kinerja dan kepentingan yang terdiri dari tujuh indikator kepuasan. Tujuh
indikator kepuasan tersebut meliputi auto-education, menarik, bergradasi, autocorrection, life, dan workmanship.

D.

Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah berdasarkan latar belakang diadakannya

penelitian, yaitu:
1.

Bagaimana tingkat kepuasan siswa terhadap penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori?

2. Bagaimana tingkat kepuasan guru terhadap penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori?

E.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti meliputi:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

1. Mengetahui tingkat kepuasan siswa terhadap penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori.
2. Mengetahui tingkat kepuasan guru terhadap penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori.

F.

Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka manfaat

penelitian ini, yaitu:
1. Bagi siswa
Siswa dapat berlatih mengutarakan pendapatnya mengenai alat peraga
matematika

berbasis

metode

Montessori

yang

digunakan

dalam

pembelajaran.
2. Bagi guru
Guru dapat mengetahui kualitas alat peraga matematika berbasis metode
Montessori yang digunakan dalam pembelajaran. Manfaat lainnya adalah
sebagai bahan masukan bagi guru untuk menggunakan alat peraga berbasis
metode Montessori dalam pembelajaran matematika yang disesuaikan
dengan harapan maupun kebutuhan siswa dan guru. Guru juga dapat
berlatih

untuk

mengutarakan

pendapatnya

matematika berbasis metode Montessori.

mengenai

alat

peraga

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

3. Bagi sekolah
Sekolah dapat mengetahui tingkat kepuasan siswa dan guru terhadap alat
peraga matematika berbasis metode Montessori yang digunakan dalam
pembelajaran untuk mempertimbangkan strategi belajar mengajar.
4. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui tingkat kepuasan siswa dan guru terhadap
penggunaan alat peraga matematika berbasis metode Montessori. Peneliti
juga dapat mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi kepuasan siswa
dan guru terhadap alat peraga matematika berbasis metode Montessori.

G.

Definisi Operasional
Peneliti menggunakan beberapa definisi operasional dalam penelitiannya

untuk menghindari kesalahan penafsiran, yang meliputi:
1. Tingkat kepuasan adalah tingkat perasaan siswa dan guru ketika kinerja
alat peraga sama atau melebihi harapan.
2. Kepentingan adalah keinginan siswa dan guru terhadap alat peraga
matematika berbasis metode Montessori.
3. Kinerja adalah perasaan siswa dan guru terhadap hasil kerja alat peraga
matematika berbasis metode Montessori setelah menggunakannya.
4. Penilaian Acuan Norma (PAN) tipe II adalah teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan siswa dan guru terhadap
alat peraga matematika berbasis metode Montessori berdasarkan nilai ratarata kelompok.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

5. Importance Performane Analysis (IPA) adalah teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang menunjukkan kepuasan
dan ketidakpuasan siswa dan guru terhadap alat peraga matematika
berbasis metode Montessori.
6. Alat peraga adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran untuk
memperagakan materi pelajaran dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
7. Matematika adalah ilmu yang mempelajari konsep-konsep abstrak yang
berisi simbol-sombol matematika yang telah disepakati secara bersamasama untuk melatih penalaran.
8. Pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah pembelajaran yang
bertujuan melatih keterampilan siswa untuk menerapkan konsep-konsep
matematika dalam kehidupan sehari-hari.
9. Alat peraga matematika adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran
matematika untuk memperagakan materi pelajaran dalam rangka mencapai
tujuan tertentu.
10. Metode Montessori adalah metode yang dikembangkan oleh Maria
Montessori dengan menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran.
11. Alat peraga Papan Pin Perkalian Montessori adalah alat bantu untuk
memperagakan materi matematika perkalian bilangan dua angka dalam
rangka mencapai tujuan tertentu.
12. Siswa adalah anak kelas II di SD Negeri Keceme 1 yang pernah
menggunakan alat peraga matematika Papan Pin Perkalian berbasis
metode Montessori dalam pembelajaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

13. Guru adalah orang yang menggunakan alat peraga matematika Papan Pin
Perkalian

berbasis

metode

Montessori

untuk

memahami

konsep

matematika sebelum mengajarkan konsep matematika kepada siswa kelas
II SD Negeri Keceme 1.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI

Bab II membahas mengenai kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka
berpikir dan hipotesis penelitian.

A.

Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi teori-teori yang mendukung penelitian dan hasil

penelitian yang relevan. Ada beberapa teori yang mendukung penelitian, yaitu
teori tentang Montessori, matematika, alat peraga, alat peraga Papan Pin Perkalian
Montessori, dan tingkat kepuasan.
1.

Montessori
Sub bab ini akan membahas mengenai riwayat Montessori, metode

Montessori, dan karakteristik alat peraga Montessori.
a.

Riwayat Montessori
Maria Montessori atau yang sering dipanggil dengan nama Montessori

adalah seorang perempuan yang telah mengembangkan metode pendidikan
melawan pola pendidikan konvensional. Montessori lahir pada tanggal 31 Agustus
1870 di Chiaravalle, Ancona, Italia Utara (Magini, 2013: 7). Montessori masuk di
sekolah dasar terbaik yang terletak di Via, San Nicolo a Tolentino, Roma pada
tahun 1876 pada usia enam tahun (Montessori, 2013: 4). Pada tahun 1883,
Montessori diterima di Regia Secoula Technicia Michelangelo Buonarroti yang
merupakan Sekolah teknik negeri. Pada tahun 1886 – 1890an, Montessori masuk

11

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

ke Regio Instito Technico Leonardo Da Vinci. Pada tahun 1990, Montessori
membuat keputusan besar, yaitu berhenti belajar di sekolah teknik dan mengambil
sekolah dokter.
Montessori adalah perempuan pertama yang diterima di sekolah kedokteran
(Montessori, 2013: 6). Pendidikan Montessori di kedokteran membuat Montessori
berusaha menciptakan sebuah pedagodi ilmiah, yaitu metode pendidikan yang
didasarkan pada ilmu pengetahuan (Montessori, 2013: 68). Metode pendidikan
yang digunakan Montessori dikembangkan berdasarkan metode pendidikan yang
dilakukan Itard dan Seguin terhadap anak-anak liar dan gangguan mental. Seguin
merancang serangkaian alat dan bahan ajar untuk melatih indera-indera dan
keterampilan fisik anak-anak dengan gangguan mental (Montessori, 2013: 12).
Montesori mengembangkan dua prinsip berdasarkan karya Itard dan Seguin
(Montessori, 2013: 12) yaitu (1) keterbelakangan mental membutuhkan satu jenis
pendidikan khusus dan penanganan medis, (2) pendidikan khusus membutuhkan
bahan dan alat pembelajaran.
Montessori mendirikan Casa dei Bambini atau Rumah Anak-Anak pada 6
Januari 1907 di Roma (Montessori, 2013: 22). Montessori memulai ekperimennya
selama 2 tahun di Casa dei Bambini yang diterapkan untuk anak usia 3 sampai 6
tahun. Casa dei Bambini didirikan untuk memberikan pengasuhan bagi anak-anak
yang orang tuanya bekerja dan tidak dapat mengasuh anak-anaknya (Magini,
2013: 47). Casa dei Bambini memiliki seorang direktris, dokter dan pengasuh
(Montessori, 2013: 163). Direktris adalah seorang guru yang bertugas mendidik
anak-anak di Casa dei Bambini. Anak-anak yang tadinya sangat liar dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

pemberontak ternyata memiliki ketertarikan yang sangat besar pada alat peraga
Montessori (Magini, 2013: 48). Anak-anak yang tadinya liar secara sepontan mau
bermain dengan alat peraga tersebut. Alat peraga membuat anak-anak menjadi
lebih komunikatif, dapat bersosialisasi, dan terlihat lebih bahagia. Montessori
(2013: 192) menjelaskan bahwa ciri-ciri pembelajaran di Casa dei Bambini adalah
kepadatan dan keringkasan, kesederhanan dan obyektivitas. Keringkasan dan
kepadatan maksudnya adalah bahasa yang digunakan dalam pembelajaran
hendaknya ringkas dan jelas. Pembelajaran akan semakin sempurna apabila guru
atau

direktris

mampu

meminimalkan

kata-kata

yang

tidak

berguna.

Kesederhanaan maksudnya adalah kata-kata yang digunakan guru atau direktris
dalam pembelajaran harus diusahakan yang paling sederhana dan mengacu pada
kebenaran. Objektivitas maksudnya adalah pelajaran harus disampaikan dengan
cara di mana sikap pribadi dari pengajar tidak ditampakkan.
b.

Metode Montessori
Metode pembelajaran Montessori adalah metode pembelajaran yang

dikembangkan oleh Maria Montessori. Pembelajaran dalam metode ini dilakukan
dengan memanfaatkan berbagai alat peraga (Magini, 2013: 50). Alat peraga
tersebut dirancang untuk melatih kepekaan indera dan keterampilan fisik siswa.
Pendidikan di sekolah Montessori memiliki beberapa prinsip (Montessori,
2002: 8). Proses belajar akan berlangsung baik apabila diselenggarakan dengan
memberi keleluasaan dan kemerdekaan kepada siswa untuk beraktivitas pada
lingkungan belajarnya. Tugas utama guru adalah mendidik siswa menjadi anak
yang bertanggung jawab dan disiplin dengan memberikan kebebasan kepada

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

siswa untuk aktif di kelas (Magini, 2013: 53). Montessori (2002: 11) menjelaskan
bahwa syarat utama untuk menjadi pribadi yang bebas adalah kemandirian.
Montessori tidak membenarkan adanya hukuman dan hadiah dalam metode
pembelajarannya (Crain, 2007: 111). Montessori (2013: 78) menjelaskan bahwa
“metode Montessori bersandar pada prinsipnya bahwa pendidikan seorang anak
harus muncul dari dan bertepatan dengan tahap-tahap perkembangan anak itu
sendiri”. Tiga periode perkembangan menurut Montessori antara lain: (1) usia dari
lahir sampai enam tahun. Anak pada usia dari lahir sampai enam tahun mulai
mengekplorasi lingkungan, menyerap informasi, dan menggunakan bahasa, (2)
usia enam tahun sampai dua belas tahun. Anak pada usia enam tahun sampai dua
belas tahun mulai mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang sudah
diperoleh pada periode yang sebelumnya, (3) usia dua belas sampai lima belas
tahun. Anak pada usia dua belas sampai lima belas tahun mulai belajar untuk
memahami peran sosial dan memahami posisinya pada masyarakat.
Peran guru hanya sebagai pemandu proses pembelajaran, fasilitator, dan
pengamat pada sekolah Montessori (Magini, 2013: 53). Guru adalah direktris di
sekolah

Montessori.

Guru

sebaiknya

mampu

menciptakan

lingkungan

pembelajaran dengan perlengkapan yang menarik dan tepat, serta tidak
memaksakan tugas-tugas maupun kegiatan kepada siswa. Motivasi intrinsik siswa
untuk belajar penting dalam kegiatan pembelajaran Montessori. Siswa akan fokus
pada kegiatan pembelajaran dan akan terus mengulanginya sampai mereka
berhasil menguasai kegiatan tersebut dengan baik saat siswa tertarik terhadap
suatu kegiatan (Crain, 2007: 109). Sekolah dengan metode Montessori dirancang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

sedemikian rupa untuk menumbuhkan dan melatih kepekaan indera siswa,
keterampilan berbahasa, keterampilan fisik, sosial, dan kebudayaan (Montessori,
2013: 84). Keterampilan indera siswa mencakup keterampilan untuk membedakan
nada-nada suara, warna, dan tekstur atau permukaan suatu benda. Keterampilan
berbahasa dilatih melalui kegiatan pembelajaran dengan bunyi-bunyian dan hurufhuruf yang nantinya akan berkembang menjadi kemampuan membaca dan
menulis.
c.

Karakteristik Alat Peraga Montessori
Metode Montessori merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan

berbagai material atau alat peraga. Alat peraga Montessori adalah alat peraga yang
dirancang oleh Montessori untuk melatih kepekaan indera dan keterampilan fisik
siswa (Montessori, 2013). Alat peraga Montessori juga berfungsi untuk melatih
kemampuan menangkap berbagai rangsangan dari latihan yang dilakukan secara
berulang-ulang (Montessori 2002: 19). Alat peraga matematika berbasis metode
Montessori dirancang untuk mengembangkan kemampuan matematika dan
membantu siswa dalam memanipulasi materi pelajaran (Lillard, 1997).
Manipulasi yang dimaksud adalah kemampuan untuk memahami materi dengan
benda-benda konkrit menuju materi yang lebih abstrak. Alat peraga tersebut dapat
membantu siswa dalam memahami pe