NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI DUSUN PENGGUNG DESA KARANGJATI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 SKRIPSI
NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL
DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI DUSUN
PENGGUNG DESA KARANGJATI KECAMATAN
WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
BASTIATUL MUAWANAH
NIM.11113265
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
MOTTO ۖ ْمُكَل ُ َّاللَّ ِحَسْفَي اوُحَسْفاَف ِسِلاَجَمْلا يِف اوُحَّسَفَت ْمُكَل َليِق اَذِإ اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي
ۚ ٍتاَجَرَد َمْلِعْلا اوُتوُأ َنيِذَّلاَو ْمُكْنِم اوُنَمآ َنيِذَّلا ُ َّاللَّ ِعَفْرَي اوُزُشْناَف اوُزُشْنا َليِق اَذِإَو
ريِبَخ َنوُلَمْعَت اَمِب ُ َّاللََّو Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", makaberdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al Mujadilah ayat 11)
PERSEMBAHAN
Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Ibu dan bapak tercinta yang selalu memberikan restu, dukungan baik moril maupun materil.
2. Saudara-saudara saya terkhusus mbak Istiqlaliyah (kakak saya) dan dek Ilham Burhani (adik saya) yang selalu menyemangati dan mendukung saya.
3. Bapak Juz’an yang selalu membuat saya nervous menunggu balasan chat setiap ingin bimbingan skripsi. Beliau yang senantiasa bersabar dalam mengarahkan dan memberikan masukan-masukan dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih bapak.
4. Teman-teman seperjuangan, teman-temanku keluarga besar FTIK 2013 terkhusus teman-teman PAI 2013 yang selalu kompak dan saling menyemangati satu sama lain.
5. Teman-teman “satyakudelafinny” (Sandra, Kunti, mbak Dewi, Nila, Firda, dan mbak Henny) yang selalu memberikan semangat untuk bangkit dari kemalasan dan bangun untuk mencapai impian masing-masing.
6. Teman-teman “Wanita Karir” yang beranggotakan mbak Ijup, mbak Werda, mbak Anggun, mbak Fatin, mbak Dian, mbak Mar’ah, mbak Faiq, mbak Adzkia, dan saya sendiri.
7. Segenap narasumber, dan seluruh warga dusun Penggung desa Karangjati.
Teman-teman Karang Taruna dusun Penggung desa Karangjati.
8. Teman-teman penyemangat saya. Untuk mbak Ayuk, mbak Jumi, mbak Tina, mbak Catur, mbak Anik, mbak Dewi, mbak Fuad. Kalian luar biasa.
9. Dua teman saya yang selalu banyak tanya “sampai bab berapa mbak?” “kapan wisuda?” “kapan nikah mbak?”. Entahlah, yang jelas saya berterima kasih kepada mereka berdua. Novie dan Nurul. Si Kembar dari Gua Simo.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yangtelah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada sang reformasi sejati yaitu Nabiyullah Agung Muhammad SAW, keluarga serta para sahabatnya yang membawa kebenaran dari zaman jahiliyah hingga terang benderang seperti saat ini. Dan yang akan kita nanti-nantikan syafaat beliau di yaumil qiyamah nanti. Amin.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah Nilai-Nilai Pendidikan Sosial dalam Tradisi Sedekah Desa di dusun Penggung Desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari kehendak Allah SWT, dan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.
Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pdselaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga 3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
IAIN Salatiga 4. Bapak Drs. Juz’an M.Hum. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan dan sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing penyelesaian penulisan skripsi iniyang telah mendorong serta memberikan semangat kepada Mahasiswa.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selsesai.
ABSTRAK
Muawanah, Bastiatul. 2017. 11113265. Nilai-Nilai Pendidikan Sosial Dalam
Tradisi Sedekah Desa Di Dusun Penggung Desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2016. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Juz’an, M. Hum. Kata Kunci : Nilai Pendidikan Sosial, Sedekah DesaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: sejarah sedekah desa Karangjati kecamatan Wonosegoro kabupaten Boyolali. Subyek penelitian, tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengetahui data yang valid. Sedekah desa atau lebih sering disebut dengan sedekah bumi yakni suatu upacara adat yang melambangkan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi. Upacara ini sebenarnya sangat populer di Indonesia, khusunya di pulau Jawa.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif, peneliti mengamati secara langsung pada acara sedekah desa dan wawancara dengan tokoh masyarakat, dan tokoh agama juga warga.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, tradisi sedekah desa ini bermula setelah wafatnya cikal bakal desa Karangjati yang bernama eyang Atmo Sumitro. Tradisi ini merupakan bentuk syukuran adat desa atas melimpahnya hasil panen yang didapat pada tahun tersebut, sekaligus untuk mengirimkan doa kepada orang yang pertama kali dikuburkan di makam Karangjati yang bernama eyang Atmo Sumitro. Adapun prosesi dari sedekah desa adalah mengirim doa berupa dzikir dan tahlil dengan cara masyarakat berkumpul bersama yang diwakili oleh setiap kepala keluarga. Dalam pelaksanaan tradisi sedekah desa ini terdapat nilai-nilai pendidikan, yaitu nilai gotong royong, nilai persatuan dan kesatuan, nilai kearifan lokal, nilai syukur, dan nilai ibadah, yang sebagian besarnya merupakan nilai pendidikan sosial.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................. iii
PENGESAHAN ........................................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4 C. Tujuan Penulisan .......................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5 E. Penegasan Istilah .......................................................................... 6 1. Nilai ........................................................................................ 6 2. Pendidikan Sosial ................................................................... 6 3. Tradisi Sedekah ...................................................................... 7 F. Metode Penelitian......................................................................... 8 1. Jenis Penelitian ....................................................................... 8 2. Tempat Penelitian................................................................... 8 3. Subjek Penelitian .................................................................... 8 4. Metode Pengumpulan Data .................................................... 8 5. Teknik Analis Data .............................................................. 10 G. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 13
A. Nilai-nilai Pendidikan Sosial...................................................... 13 1. Pengertian Nilai .................................................................... 13 2. Pengertian Pendidikan Sosial ............................................... 16 3. Metode-metode dalam Pendidikan Sosial ............................ 19 4. Pendekatan-pendekatan dalam Pendidikan Sosial ............... 22 5. Ruang Lingkup Pendidikan Sosial ....................................... 24 B. Tinjauan Sedekah Desa .............................................................. 27 1. Pengertian Sedekah Desa ..................................................... 27 2. Dasar Tradisi Sedekah Desa................................................. 29BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN ............................................ 33
A. Letak Geografis Desa Karangjati ............................................... 33 B. Upacara Sedekah Desa di Desa Karangjati ................................ 38 C. Pelaksanaan Tradisi Sedekah Desa ............................................ 46BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................... 55
A. Sejarah Tradisi Sedekah Desa .................................................... 55 B. Prosesi Tradisi Sedekah Desa .................................................... 57 C. Nilai-nilai Pendidikan Sosial dalam Tradisi Sedekah Desa di Karangjati ...................................................................... 60BAB V PENUTUP ...................................................................................... 65
A. Kesimpulan ................................................................................ 65 B. Saran ........................................................................................... 68DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN : Transkrip Wawancara .................................................................................. 71 Riwayat Hidup Penulis ................................................................................. 72 Surat Bukti Penelitian .................................................................................. 73 Lembar Konsultasi ....................................................................................... 74 Surat Keterangan Kegiatan .......................................................................... 75 Dokumentasi ................................................................................................ 77DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur ......................... 34Tabel 1.2 Data Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............................ 34Tabel 1.3 Pendidikan Masyarakat Desa KarangjatiPada Ajaran 2016/2017 ........................................................... 35
Tabel 1.4 Fasilitas Sosial Keagamaan di desa Karangjati ....................... 36DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Pustaka .............................................................................................. 69 Pedoman Wawancara ................................................................................... 71 Riwayat Hidup Penulis ................................................................................. 72 Surat Bukti Penelitian .................................................................................. 73 Lembar Konsultasi ....................................................................................... 74 Surat Keterangan Kegiatan .......................................................................... 75 Dokumentasi ................................................................................................ 77
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang
semakin pesat dan tak terbendung, semakin banyak pula gaya hidup dan tradisi luar yang masuk ke dalam suatu negara khususnya Indonesia. Mengingat Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki berbagai macam tradisi dan budaya yang beranekaragam sudah selayaknya kita sebagai generasi penerus bangsa bersama-sama menjaga budaya dan tradisi turun-temurun yang telah ada sejak zaman nenek moyang.
Setiap tradisi dan kebudayaan di suatu daerahmemiliki arti penting bagi masyarakatnya. Banyak hal yang dapat dipelajari dalam sebuah tradisi, salah satunya adalah nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam setiap pelaksanaan tradisi tersebut. Pendidikan sangatlah penting untuk suatu bangsa sebagai dasar dari pembangunan dan bekal kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Pendidikan merupakan modal utama yang digunakan sebagai sarana untuk mentransfer nilai-nilai dan tradisi masyarakat dari tradisi terdahulu ke generasi yang akan datang, atau dari orang tua ke anaknya. Melalui pendidikan pulalah, peradaban umat manusia yang berkembang dikarenakan ilmu pengetahuan yang berkembang pesat sesuai pandangan dan misi masyarakat dalam kehidupannya.
Pendidikan mempunyai kontribusi yang besar dalam penyelesaian problem-problem kemasyarakatan kekinian, dan menawarkan solusi pemikiran yang benar bagi generasi muda dengan cara berfikir kritis dan ilmiah. Dengan pendidikan kontemporer pada masa sekarang dapat membantu kita dalam memilih tradisi yang benar-benar baik bagi kehidupan kita dan tidak menyimpang dari aturan yang berlaku di suatu daerah maupun menyimpang dari ajaran agama yang dianut.
Dampak modernisasi yang semakin lama semakin pesat dapat menimbulkan banyak implikasi di masyarakat. Oleh karena itulahkeberadaan pemuda dalam masyarakat mempunyai peranan penting, yakni sebagai dasar pemikiran yang kuat, bukan pemikiran impor dan instan akan tetapi pemikiran yang bersumber dari nilai-nilai dan tradisi, serta sesuai dengan aturan yang diinginkan oleh pemuda dan semangatnya,tanpa menghilangkan kepribadian masyarakat.
Dengan demikian perubahan dalam masyarakat senantiasa akan berlangsung secara terus menerus menuju keutamaan dan kemajuan bangsa melalui berbagai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan tanpa melupakan tradisi yang sudah ada dalam masyarakat. Maka harus dibuang jauh-jauh seruan untuk mengimpor pola pemikiran dan sistem pendidikan yang berbeda dengan pola pemikiran, aqidah dan ideologi dalam masyarakat setempat.
Dalam sejarahnya, perkembangan kebudayaan masyarakat Jawa mengalami akulturasi dengan berbagai bentuk kultur yang ada. Oleh karena itu corak dan bentuknya diwarnai oleh berbagai unsur budaya yang bermacam- macam. Setiap masyarakat Jawa memiliki kebudayaan yang berbeda. Hal ini dikarenakan oleh kondisi sosial budaya masyarakat antara yang satu dengan yang lain berbeda. Kebudayaan sebagai cara merasa dan cara berpikir yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan kelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial dalam satu ruang dan waktu. Salah satu unsur budaya Jawa yang menonjol adalah adat istiadat atau tradisi kejawen. (A. Syahri, 1985: 2)
Menurut Budiyono Herusatoto (2001: 1) “ Tradisi yang sudah ada di setiap daerah juga disebut simbol kemasyarakatan. Simbol yang juga merupakan salah satu ciri masyarakat Jawa, dalam wujud kebudayaannya ternyata digunakan dengan penuh kesadaran, pemahaman, pengahayatan tertinggi, dan dianut secara tradisional dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini disebabkan orang Jawa pada masa itu belum terbiasa berfikir abstrak, maka segala ide diungkapkan dalam bentuk yang konkrit”.
Seperti yang kita ketahui bahwa di Indonesia banyak terdapat tradisi- tradisi warisan nenek moyang yang masih dilestarikan sampai sekarang. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berbudaya. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa alangkah baiknya juga ikut memelihara dan melestarikan budaya dan tradisi yang ada di sekitar kita agar tidak punah terbawa arus globalisasi dan modernisasi yang semakin lama semakin menjadikan pemuda Indonesia mengikuti gaya hidup atau bahkan fanatik terhadap budaya kebarat-baratan dan lupa akan budaya sendiri. Persoalan tersebut bukan berarti bahwa pemuda Indonesia tidak boleh mengenal atau mengetahui tentang budaya negara lain, akan tetapi alangkah baiknya jika kita sebagai generasi penerus bangsa selain mengenal budaya luar juga saling menjaga kebudayaan milik sendiri dengan berusaha melestarikan budaya dan tradisi di sekitar kita, bahkan mengenalkan budaya dan tradisi yang kita miliki kepada dunia.
Seperti yang kita ketahui bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam. Dari mulai masyarakatnya yang bermacam-macam suku, ras, budaya, tradisi, adat istiadat, dan lain sebagainya. Banyak tradisi di sekitar kita yang harus senantiasa kita jaga kelestariannya, salah satunya adalah tradisi sedekahan di lingkungan pedesaan. Tradisi sedekah desa adalah salah satu dari beribu-ribu tradisi yang ada di Indonesia. Masyarakat jawa biasa menyebut tradisi sedekahan ini dengan sebutan sedekah bumi. Karena tradisi ini sudah tidak asing lagi di lingkungan masyarakat pedesaan, maka wajar jika banyak terdapat hasil penelitian para pendahulu dengan meneliti suatu kebudayaan atau tradisi di dalam masyarakat sebagi obyek dari penelitiannya.
Alasan peneliti memilih tradisi sedekah desa sebagai obyek penelitian adalah karena peneliti ingin mengetahui tata letak nilai-nilai pendidikan sosial kemasyarakatan juga nilai-nilai pendidikan islam yang terkandung dalam setiap pelaksanaan tradisi sedekah desa ini. Selain itu, juga dikarenakan tradisi ini selalu dilaksanakan setiap tahunnya dengan perayaan yang cukup besar, bahkan paling besar pelaksanaannya dibandingkan dengan tradisi-tradisi lain yang ada di masyarakat dusun Penggung. Tradisi sedekahan desa ini sangatlah meriah dan seluruh warga desa Karangjati ikut berpartisipasi dalam perayaan acara tersebut tanpa terkecuali, dari mulai anak-anak hingga remaja dan para orang-orang tua ikut merayakan perayaan tradisi tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam latar belakang mengenai tradisi sedekah desa yang masih tetap dipertahankan oleh masyarakat desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro, maka peneliti merumuskan beberapa masalah seperti berikut:
1. Bagaimana sejarah Tradisi Sedekah Desa di Dusun Penggung Desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali ? 2. Bagaimana prosesi Tradisi Sedekah Desa di Dusun Penggung Desa
Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali ? 3. Apa sajakah nilai-nilai pendidikan sosial yang terkandung dalam Tradisi
Sedekah Desa di Dusun Penggung Desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali ? C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah yang telah dicantumkan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui sejarah Tradisi Sedekah Desa di Dusun Penggung Desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.
2. Untuk mengetahui prosesi Tradisi Sedekah Desa di Dusun Penggung Desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan sosial yang terkandung dalam Tradisi Sedekah Desa di Dusun Penggung Desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti maupun pembaca, baik manfaat secara teoritis maupun secara praktis. Dengan demikian peneliti menyimpulkan beberapa manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini yakni sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis a.
Menambah khasanah ilmu pengetahuan sosial khususnya dalam bidang kajian tradisi yang menggunakan pendekatan fungsionalisme.
b.
Dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pembaca mengenai salah satu tradisi budaya bangsa Indonesia khususnya di pulau Jawa yang masih terjaga dan dilestarikan keberadaannya oleh masyarakat setempat.
c.
Memberikan penggambaran jelas mengenai proses pelaksanaan dan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi sedekah desa di desa Karangjati.
2. Manfaat Praktis a.
Memberikan kesempatan bagi peneliti-peneliti lain untuk mengembangkan dan memperdalam kajian mengenai penelitian pelaksanaan tradisi di suatu daerah.
b.
Turut mendokumentasikan pelaksanaan budaya masyarakat Karangjati melalui tradisi sedekah desa sebagai bentuk pelestarian budaya masyarakat yang menjadi simbol warisan budaya bangsa Indonesia yang tidak akan pernah hilang sampai kapanpun.
E. Penegasan Istilah
Penegasan istilah adalah arti atau pengertian dari suatu kebahasaan yang dimaksud oleh peneliti. Dalam sebuah penelitian diperlukan penegasan istilah agar alur pemikiran peneliti mampu sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman atau salah pengertian mengenai judul yang peneliti ambil. Maka dalam penegasan istilah ini peneliti akan menjelaskan secara rinci, yakni:
1. Nilai
Nilai merupakan sesuatu yang dianggap berharga dan menjadi tujuan yang hendak dicapai.Nilai pembentuk adalah nilai usaha pendidikan yang dapat mempertinggi pengetahuan, kemampuan,prestasi, dan pembentukan watak. Nilai Praktis Adalah Sesuatu yang dianggap bermanfaat dan berharga dalam praktek kehidupan sehari-hari.Nilai religius adalah sesuatu yang dianggap bermanfaat ditinjau dari segi keagamaan (Sastrapradja, 2010:339).
Nilai budaya Nilai-nilai yang bertolak dari perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.
Nilai budaya tersebut dapat mencakup banyak masalah, diantaranya kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, dan bersikap.Nilai-nilai kehidupan pesan moral, agama, atau etika sosial yang disampaikan (Haryanta, 2012:178-179). Nilai sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan, nilai-nilai agama yang perlu kita indahkan (W.J.S. Poerwadarminta, 2006:677) 2. Pendidikan Sosial
Carter V. Good (1977, 1) dalam bukunya yang berjudul Dasar menjelaskan bahwa pendidikan adalah
Konsep Pendidikan Moral
proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku dalam masyarakat. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannnya.
G. Kartini Kartasapura (1992, 382) mendefinisikan sosial adalah hubungan seseorang individu dengan lainnya dari jenis yang sama atau pada sejumlah individu untuk membentuk lebih banyak atau lebih sedikit, kelompok-kelompok yang terorganisir, juga tentang kecenderungan-kecenderungan dan impuls-impuls yang berhubungan dengan yang lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan sosial merupakan proses pengembangan kemampuan dan kecakapan seorang dalam kehidupan bermasyarakat, baik hubungan antar sesama manusia maupun hubungan antar kelompok di suatu lingkungan tempat mereka tinggal.
3. Tradisi Sedekah
Poerwadarminta (2006:1008) menjelaskan dalam bukunya mengenai definisi tradisi adalah segala sesuatu (seperti adat,kepercayaan, kebiasaan, ajaran dsb) yang turun-temurun dari nenek moyang. Sedangkan pengertian sedekah menurutnya yakni memberi kepada orang miskin berdasarkan cinta kasih kepada sesama manusia, memberi kepada fakir miskin (W.J.S Poerwadarminta, 2006:883).
Menurut Ahmad Syafii Mufid (2006 : 56), pengertian sedekah desa atau lebih sering disebut dengan sedekah bumi yakni suatu upacara adat yang melambangkan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi. Upacara ini sebenarnya sangat populer di Indonesia, khusunya di pulau Jawa.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai yang merupakan dasar-dasar dari suatu obyek, dan pendidikan sosial yang tidak lain adalah proses pengembangan kemampuan dan kecakapan seorang dalam kehidupan bermasyarakat, baik hubungan antar sesama manusia maupun hubungan antar kelompok di suatu lingkungan tempat mereka tinggal, juga tradisi sedekah desa yang merupakan suatu upacara adat yang melambangkan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi. Dari ketiga istilah tersebut kita dapat mengetahui bahwa dasar dari pendidikan sosial dalam pelaksanaan tradisi sedekahan yang terdapat di desa Karangjati ini adalah nilai keteladanan, nilai kebersamaan, dan juga nilai kekerabatan.
F. Metode Penelitian 1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori ya ng ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan suatu “teori”.
Oleh karena itu sumber data yang peneliti dapat dilakukan dengan cara tanya jawab langsung atau dengan kata lain melakukan wawancara antar pihak yang terkait dengan proses penelitian.
2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di dusun Penggung Desa Karangjati
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Waktu penelitian dimulai Tanggal 25 September 2016.
3. Subjek Penelitian Pada pelaksanaan tradisi sedekah di desa Karangjati, peneliti melibatkan seluruh peserta yang hadir dalam pelaksanaan tradisi tersebut.
Khususnya dalam penelitian ini dipilih 3 orang narasumber pokokyaitu tokoh agama, tokoh masyarakatdan wargasebagai subjek penelitian. Subjek yang telah dipilih tersebut diharapkan dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dengan pemaparan sejelas-jelasnya.
4. Metode Pengumpulan Data Keberhasilan suatu penelitian terutama penelitian kualitatif, tergatung beberapa faktor. Penelitian semacam ini ditentukan oleh faktor kejelasan tujuan dan permasalahan penelitian, ketepatan pemilihan pendekatan/ metodologi, ketelitian dan kelengkapan data/ informasi itu sendiri. Dalam penelitian yang mendasarkan pada pendekatan kualitatif ini dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara dan studi dokumentasi. Kedua teknik akan dijelaskan berikut ini, digunakan peneliti dalam rangka memperoleh informasi yang saling melengkapi.
Wawancara (interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview giude (panduan wawancara) (Nazir, 2003) interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan berdasarkan tujuan penelitian (Supriyanto &Mahfudz, 2010:199).
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarmudi, 2004:69), Observasi ini digunakan untuk memperoleh data, Keadaan dalam Tradisi Sedekah Desa di Karangjati. Peneliti melakukan observasi secara langsung pada saat acara tradisi sedekah desa dan puncak acara wayangan melihat suasana dan keadaan disekitar.
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006). Dalam penelitian kualitatif tidak terdapat prosedur pengumpulan data yang memiliki pola yang pasti. Rianse (2009:6) men gatakan “masing-masing peneliti dapat memberi sejumlah petunjuk dan saran berdasarkan pengalaman masing- masing”, namun demikian Lincoln dan Guba (Rianse,2009) mengatakan terdapat rangkaian prosedur dasar yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif, prosedur itu meliputi tahap orientasi, exsplorasi, dan member check. Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini melalui kegiatan sebagai berikut : a.
Tahap Orientasi Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan: Pendekatan tokoh Agama, tokoh masyarakat dan warga yang menjadi obyekpenelitian, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang lokasi dan fokus masalah penelitian, serta memilih jumlah informasi awal yang memadai untuk memperoleh informan yang tepat. Melakukan pendalaman terhadap sumber-sumber bacaan yang berhubungan dengan masalah penelitian, guna menyususn kerangka penelitian dan teori-teori. Melakukan wawancara awal untuk memperoleh informasi yang bersifat umum yang berkenaan dengan ruang lingkup penelitian.
b.
Tahap Eksplorasi Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan: Mengadakan wawancara secara intensif dengan subjek penelitian, yaitu tokoh agama,kepala desa, dan masyarakat setempat yang mengetahui tradisi sedekahan desa yang dilaksanakan secara turun temurun di desa Karangjati kecamatan Wonosegoro. c.
Tahap Member Check Pada tahap ini, semua data dan informasi yang telah dikumpulkan dandicek ulang dengan metode triangulasi, untuk melihat kelengkapan atau kesempurnaan serta validitas data. Pengecekan data ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut: a)
Mengecek ulang data-data yang sudah terkumpul dari wawancara, hasil observasi maupun dokumen.
b) Meminta data atau informasi ulang kepada subjek penelitian apabila ternyata data yang terkumpul tersebut belum lengkap.
c) Meminta penjelasan kepada pihak terkait tentang data-data lain yang berhubungan dengan penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Tujuan utama penelitian ini adalah memahami perilaku manusia dalam konteks tertentu. Sebagai konsekuensi daritujuan, sifat dan pendekatan penelitian kualitatif tersebut, maka proses dan teknik analisa data yang ditempuh peneliti cenderung beragam. Kualitas konseptual,kreativitas dan intuisi penelitimenentukan keberhasilan analisanya. Sesuai dengan sifat penelitian yang naturalistic-fenomenologis kualitatif, tentunya semua informasi yang dijaring dengan berbagai macam alat studi ini berupa uraian yang penuh deskripsi mengenai subjek yang diteliti, pendapat, pengetahuan, pengalaman dan aspek lainya yang berkaitan. Tentu tidak semua data itu dipindahkan dalam laporan penelitian, melainkan dianalisis dengan menggunakan prosedur.Analisis data dalam penilitian naturalistik kualitatif menurut Rianse (2009:65) adalah proses mengatur data untuk ditafsirkan dan diketahui maknanya.
Menurut Sugiyono (2009:45) ada beberapa prosedur dalam menganalisis suatu data penelitian, di antaranya yaitu: a.
Reduksi Data Tahap ini dilakukan dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara,pengamatan lapangan, dan dokumen hal- hal pokok dari proyek yang diteliti yang berkenaan dengan fokus penelitian. b.
Display Data Pada tahap ini,dilakukan dengan merangkum hal-hal pokok yang ditemukan dalam susunan dan sistematis, yaitu data disusun dengan cara menggolongkanya ke dalam pola, tema, unit atau katagori, sehigga tema sentral dapat diketahui dengan mudah, kemudian diberi makna sesuai materi penelitian. Lebih jelasnya apa yang dimaksuddengan analisis dan interpretasi data adalah merupakan proses penyederhanaan dan transformasi timbunan data mentah, sehingga menjadi kesimpulan-kesimpulan yang singkat dan bermakna.
c.
Verifikasi Pada tahap ini dilakukan pengajuan tentang kesimpulan yang telah diambil dengan data pembandingan yang bersumber dari hasil pengumpulan data dan penunjang lahirnya.Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat kebenaran hasil analisis sehingga melahirkan kesimpulan yang diambil dilakukan dengan menghubungkan atau mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian dengan teori-teori para ahli.
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini dipakai sebagai aturan yang saling terkait dan saling melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I: Pendahuluan, terdiridari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional Metode Penelitian meliputi Metode Pemilihan Subyek,Metode Pengumpulan Data, Metode, Analisis Data serta Sistematika Penulisan. BAB II: Kajian Pustaka a. Tinjauan tentang Nilai Pendidikan Sosial meliputi: Definisi Nilai dan Pendidikan sosial b.
Tinjauan tentang Sedekah Desa
BAB III: Hasil Penelitian a. Gambaran umumDusun Penggung dan Keadaan Sosial Masyarakat b. Tradisi Sedekah Dusun Penggung Desa Karangjati, Wonosegoro
BAB IV : Analisis Data,meliputi a. Analisis data tentang tradisi sedekah desa dan nilai pendidikan sosial dalam tradisi sedekah desa b.
Analisis data tentang tradisi sedekah desa serta pembahasantradisi sedekah desa BAB V : Penutup dalam bab ini akan disampaikan tentang kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai-Nilai Pendidikan Sosial 1. Pengertian Nilai Menurut Spranger, Nilai adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan
oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Dalam pandangan Spranger, kepribadian manusia terbentuk dan berakar pada tatanan nilai-nilai kesejarahan. Penerimaan nilai oleh manusia tidak dilakukan secara pasif melainkan secara kreatif dan aktif. Nilai merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannyadan mendorong orang untuk mewujudkannya.
Sedangkan menurut Horrocks, Nilai merupakan sesuatu yang memungkinkan individu atau kelompok sosial membuat keputusan mengenai apa yang akan dicapai atau sebagai sesuatu yang dibutuhkan. Secara dinamis, nilai dipelajari dari produk sosial dan secara perlahan diinternalisasikan oleh individu serta diterima sebagai milik bersama dengan kelompoknya.
Dari pengertian nilai yang dikemukakan para pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa Nilai adalah sesuatu yang dijadikan sebagai panduan dalam hal mempertimbangkan keputusan yang akan diambil kemudian. Nilai merupakan sesuatu yang bersifat abstrak, karena mencakup pemikiran dari seseorang. Penilaian yang dilakukan oleh individu yang satu belum tentu sama dengan individu yang lain.
Macam-macam nilai menurut Spranger dalam buku Psikologi Remaja
(Perkembangan Peserta Didik) yang ditulis oleh Mohammad Ali adalah
sebagai berikut: a.
Nilai keilmuan merupakan salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang bekerja terutama atas dasar pertimbangan rasional. Nilai keilmuan ini dipertentangkan dengan nilai agama. b.
Nilai agama ialah salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang atas dasar pertimbangan kepercayaan bahwa sesuatu itu dipandang benar menurut ajaran agama.
c.
Nilai ekonomi adalah salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau sekelompok orang atas dasar pertimbangan ada tidaknya keuntungan finansial sebagai akibat dari perbuatan itu. Nilai ekonomi ini dikontraskan dengan nilai seni.
d.
Nilai seni merupakan salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau sekelompok orang atas dasar pertimbangan rasa keindahan atau rasa seni yang terlepas dari berbagai pertimbangan material.
e.
Nilai solidaritas adalah macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang terhadap orang lain tanpa menghiraukan akibat yang mungkin timbul terhadap dirinya sendiri, baik itu berupa keberuntungan maupun ketidakberuntungan. Nilai solidaritas ini dikontraskan dengan nilai kuasa.
f.
Nilai kuasa adalah macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau sekelompok orang atas dasar pertimbangan baik buruknya untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya. Dari macam-macam nilai yang telah disebutkan di atas dapat diketahui bahwa keenam macam nilai tersebut berkaitan erat dengan pelaksanaan tradisi sedekahan di desa Karangjati kecamatan Wonosegoro, karena pada dasarnya tradisi tersebut dilaksanakan sesuai dengan nilai agama, ekonomi, seni, dan solidaritas antar warga desa.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi sedekahan di desa Karangjati ini dilakukan atas dasar nilai-nilai yang terdapat di dalam Al Qur’an, khususnya nilai-nilai yang berdasar pada ayat-ayat yang berkaitan dengan syukur, yakni hubungan antara manusia dengan Tuhan. Juga sedekah, dan
ta’aruf atau saling mengenal antar warga masyarakat agar
terjalin kekerabatan satu sama lain, yang merupakan hubungan antara manusia dengan sesama.
Ayat tentang syukur dapat dilihat dari QS. Ibrahim ayat 7
َ ديِدَشَليِباَذَع َّْنِإ َْمُت َْرَفَكَ ّْنِلإَو َْمُكُنَديِزَ َلَ َْمُترَكَشّْْنِئَل َْمُكُّبَر ََنَّذَأَتْذِإَو
Artinya: Orang yang bersyukur, maka akan diberikan nikmat yang lebih banyak dan berkah, sementara orang yang tidak pernah bersyukur maka ia akan diberi banyak cobaan. Allah berfirman: “Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, Kami pasti akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya adzab-
Ku amatlah pedih’.” Ayat tentang sedekah dapat dilihat dari QS. Al Baqarah ayat 177
ََِّاللّ ََو
َِباَتِكْلاَوِةَكِئلََمْلاَوِرِخلآا َِمْوَيْلاَو بَنَمآ َْنَمَّرِبْلاَّنِكَل َِبِرْغَمْلاَو مُكَهوُجُواوُّلَوُتْنَأّْرِبْلاَسْيَل
َِقِرْشَمْل َلََبِقََََيِّيِبَّنلاَو ي َِباَقِّرل يِفَو ََنيِلِئاَّسلاَو ََنْباَو ىَبْرُقْلا َِليِبَّسلا نيِكاَسَمْلاَو ىَماَتَيْلاَو َِوَذ َِهِبُح ََلَع لاَمْلاَ َتآَو ََََةاَكَّزلاىَتآَوَةلََّصلاَماَقَأَو يِفَن
َكِئلاوأُوََاوُقَدَصَنيِذَّلاكِئلاوُأ ََِسْأَبْلَ َنيِحَوأِءاَّرَّضلاَوِءاَسْأَبْلا يِرِباَّصلاَواوُدَهاَعاَذِإْمِهِدْهَعِبوُفوُمْلاَو
َََ َنُوُقَّتُمْلمُهArtinya:
“Menghadapkan wajahmu ke arah timur atau barat itu bukanlah suatu
kesempurnaan, tapi sesungguhnya yang sempurna adalah orang yang
beriman kepada Allah dan kepada Nabi-Nya, serta memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil, orang
yang meminta-minta dan membebaskan hamba sahaya, dan mendirikan
shalat serta menunaikan zakat.”2. Pengertian Pendidikan Sosial
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar, dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan dalam konteks Islam mengacu pada tiga unsur yaitu; al-
tarbiyah , al- ta’lim dan al-ta’dib. Dari ketiga istilah tersebut term al- tarbiyah yang terpopuler digunakan dalam praktik pendidikan Islam.
Sedangkan bentuk al-
ta’lim dan al-ta’dib jarang digunakan (Samsul Nizar, 2002: 25).
Penggunaan istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb. Walaupun kata ini memiliki banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan tumbuh, berkembang, memelihara, mengatur dan menjaga kelestarian atau eksistensinya. Memang kata tarbiyah dengan kata kerja rabba merupakan kata umum, kata yang digunakan adalah kata “pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah
ta’lim dengan kata kerjanya “allama” pendidikan dan
pengajaran dalam bahasa arabnya “tarbiyah wa ta’lim”. Kata kerja Rabba (mendidik) sudah digunakan pada zaman Nabi Muhammad saw. Dalam kata benda “rabba” ini digunakan juga untuk “Tuhan” mungkin karena Tuhan yang bersifat mendidik, mengasuh, memelihara, malah menciptakan. Kata lain yang berarti pendidikan itu ialah ‘addaba’ kata ta’lim dengan kata kerjanya ‘allama’juga sudah di gunakan pada zaman Nabi. (Zakiah Daradjat, 1996: 25-26)
Pengertian pendidikan menurut para ahli, mereka mengemukakan pendapatnya tentang pengertian pendidikan sebagai berikut: a.
Pendidikan menurut H.A.R. Tilaar: Pendidikan dalam hal ini merupakan suatu proses berkesinambungan. Proses tersebut berimplikasikan bahwa di dalam peserta didik terdapat kemampuan
- –kemampuan immanen sebagai makhluk yang hidup didalam suatu masyarakat. (H.A.R. Tilar, 2000: 28)
Pendidikan menurut Jalaluddin adalah: Pendidikan merupakan usaha untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar mereka dapat berperan serasi dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat lingkungannya (Jalaludin, 2001: 95).
c.
Pendidikan menurut M. Arifin adalah: Pendidikan secara teoritis mengandung pengertian “memberi makan” (opvoeding) kepada jiwa anak didik sehingga mendapatkan kepuasan rohaniah, juga sering diartikan dengan “menumbuhkan” kemampuan dasar manusia. (M.Arifin, 1994: 32 )
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar oleh orang dewasa terhadap perkembangan jasmani dan rohani, untuk menumbuhkan dan membentuk personalitas yang utuh dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di masyarakat.