Penerapan Kebijakan Kepala Kantor BPN Aceh Besar Dalam Pembuatan Surat Keterangan Ahli Waris Berdasarkan Penetapan Mahkamah Syar’iyah

PENERAPAN KEBIJAKAN KEPALA KANTOR BPN ACEH
BESAR DALAM PEMBUATAN SURAT KETERANGAN AHLI
WARIS BERDASARKAN PENETAPAN MAHKAMAH SYAR’IYAH

TESIS

Oleh

MAYA FITRIYANDA
137011053/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN KEBIJAKAN KEPALA KANTOR BPN ACEH
BESAR DALAM PEMBUATAN SURAT KETERANGAN AHLI
WARIS BERDASARKAN PENETAPAN MAHKAMAH SYAR’IYAH


TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

MAYA FITRIYANDA
137011053/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

Judul Tesis


: PENERAPAN KEBIJAKAN KEPALA KANTOR
BPN ACEH BESAR DALAM PEMBUATAN SURAT
KETERANGAN AHLI WARIS BERDASARKAN
PENETAPAN MAHKAMAH SYAR’IYAH
: MAYA FITRIYANDA
: 137011053
: KENOTARIATAN

Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Pembimbing


Pembimbing

(Prof.H.M.Hasballah Thaib,MA,PhD) (Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum)

Ketua Program Studi,

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN)

Dekan,

(Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)

Tanggal lulus : 02 Desember 2016

Universitas Sumatera Utara

Telah diuji pada
Tanggal : 02 Desember 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua

: Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

Anggota

: 1. Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD
2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
3. Dr. Rosnidar Sembiring, SH, MHum
4. Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum

Universitas Sumatera Utara

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

:


MAYA FITRIYANDA

Nim

:

137011053

Program Studi

:

Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis

:

PENERAPAN KEBIJAKAN KEPALA KANTOR BPN
ACEH BESAR DALAM PEMBUATAN SURAT

KETERANGAN AHLI WARIS BERDASARKAN
PENETAPAN MAHKAMAH SYAR’IYAH

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.

Medan,
Yang membuat Pernyataan

Nama : MAYA FITRIYANDA
Nim : 137011053

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Pembuatan surat keterangan ahli waris khususnya kepala kantor Badan
Pertanahan Nasional Aceh Besar menerapkan kebijakan dalam pembuatan surat
keterangan ahli waris harus dengan putusan Mahkamah Syar’iyah di Aceh. Penerapan
Kebijakan Kepala Kantor BPN Aceh Besar dalam pembuatan Surat Keterangan Ahli
Waris Berdasarkan Putusan Mahkamah Syar’iyah. sangatlah menarik untuk
dicermati dan diteliti. Pertayaannya apakah proses pembuatan keterangan ahli waris
bagi umat Islam di Indonesia memerlukan dasar hukum secara yuridis, mengapa
Kepala BPN Aceh menerapkan kebijakan pembuatan keterangan ahli waris
berdasarkan Mahkamah Sya’iyah serta kendala hukum apa yang muncul dalam
pembuatan surat keterangan ahli waris di Aceh Besar. Penelitian diharapkan dapat
menemukan hukum yang berkaitan dengan pembuatan surat keterangan ahli waris
baik dari segi normatif, filosofis keadilan maupun sosiologisnya, untuk khazanah
pengetahuan hukum pada umumnya khususnya di Aceh Besar.
Penelitian ini penelitian ini bersifat deskriptif analitis, berarti menggambarkan
serta menjelaskan Penerapan Kebijakan Kepala Kantor BPN Aceh Besar dalam
Pembuatan Surat Keterangan Ahli Waris Berdasarkan Penetapan Mahkamah Syariah
pada masyarakat khususnya di Kebupaten Aceh Besar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembuktian yang diperoleh

berdasarkan penetapan Mahkamah Syar’iyah bahwa kepastian hukum bahwa suatu
peristiwa/fakta yang diajukan itu benar-benar terjadi, guna mendapat putusan hakim
yang benar dan adil. Terhadap seorang istri yang ditinggal mati oleh suaminya ingin
membuat surat keterangan balik nama berdasarkan ahli waris, tetapi Kepala Kantor
Pertanahan Aceh Besar menolak karena penetapan ahli waris harus dari pengadilan
karena suami telah meninggal dunia dan hanya meninggalkan seorang istri saja dan
tidak memiliki anak. Sehingga Surat Keterangan Ahli Waris yang memakai
penetapan Mahkamah Syar’iyah berlaku terhadap kewarisan yang tidak ada lagi ahli
waris satu derajat langsung (anak dan orang tua), penetapan Mahkamah Syar’iyah
untuk penetapan ahli waris selain anak kandung dan orang tua kandung dengan tujuan
agar setiap yang mengakui sebagai ahli waris baik kandung atau wali telah melalui
proses penetapan oleh Mahkamah Syar’iyah dan diketahui oleh saksi. Kebijakan ini
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

Kata Kunci : Surat Keterangan Ahli Waris, Kantor BPN Aceh Besar

i

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

In making Inheritance Certificate, the Head of BPN (National Land Agency)
of Aceh Besar applies the policy on it by the Sharia Court’s Ruling in Aceh.
Therefore, it is very interesting to be observed and analyzed. The questions are
whether the process of making Inheritance Certificate for Moslems in Indonesia
needs legal basis judicially, why the Head of BPN of Aceh Besar who applies the
policy on making Inheritance Certificate is based on the Sharia Court’s Ruling, and
what inhibiting factor in the Sharia Court in making Inheritance Certificate in Aceh
Besar.This research was expected to be able to find any law on the making of
Inheritance Certificate from normative, philosophical, and sociological aspects for
the knowledge of law in Aceh Besar in particular.
The research used descriptive analytic method which described and explained
the application of the Policy of the Head of BPN Aceh Besar based on the Sharia
Court’s Ruling for the people in Aceh Besar.
The result of the research showed that the evidence based on the Sharia
Court’s Ruling which stated that an event/fact had be real in order to get corect and
righteous judge’s decision. A widow of a late husband who wanted to get transfer
title certificate based on heir was rejected by the Head of BPN Aceh Besar because it
had to come from the Court since her husband had died and she did not have any

children. Inheritance Certificate by Sharia Court is in effect for those who have no
heirs in level one (children and parents), The Sharia Court’s Ruling for heirs, besides
biological children and biological parents, is aimed to make every person who claims
himself as heir, either biological or guardian, has undergone the process of the
Sharia Court’s Ruling and has been witnessed by witnesses. This policy is
accordance with the Government Regulation No. 24/1997 on Land Regulation.
Keywords: Inheritance Certificate, Land Office of Aceh Besar

ii

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan di Universitas Sumatera
Utara Medan. Dalam memenuhi tugas inilah maka penulis menyusun dan memilih
judul : “PENERAPAN KEBIJAKAN KEPALA KANTOR BPN ACEH BESAR
DALAM


PEMBUATAN

BERDASARKAN

SURAT

PENETAPAN

KETERANGAN

MAHKAMAH

AHLI

SYAR’IYAH”.

WARIS
Penulis

menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan didalam penulisan tesis ini,
untuk itu dengan hati terbuka menerima saran dan kritik dari semua pihak, agar dapat
menjadi pedoman di masa yang akan datang. Dalam penulisan dan penyusunan tesis
ini, penulis mendapat bimbingan dan pengarahan serta saran-saran dari berbagai
pihak.Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang tidak ternilai harganya secara khusus kepada Bapak Prof. Dr.
Muhammad Yamin, SH., MS.,CN., selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak
Prof H.M Hasballah Thaib, MA., Ph.D, serta Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar,
SH., CN., M.Hum., masing-masing selaku anggota komisi pembimbing yang banyak
memberi masukan dan bimbingan kepad penulis selama dalam penulisan tesis ini dan
kepada Ibu Dr. Rosnidar Sembiring, SH., M.Hum. dan Bapak Notaris Syafnil
Gani, SH., M.Hum. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
kritikan,saran serta masukan dalam penulisan tesis ini.
Selanjutnya ucapan terimakasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum. Selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting. SH. M.Hum. Selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH., MS., CN., Selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
iii

Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH., CN., M.Hum., Selaku Seketaris
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara
5. Bapak-Bapak dan Ibu-ibu Guru Besar dan Staf Pengajar dan juga para karyawan
Biro Administrasi pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Secara khusus penulis menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada
ayahanda dan Ibunda, yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik ananda
dengan penuh kasih saying dan juga suami dan anak-anak yang sudah mendukung
saya dengan baik.
Ucapan

terima

kasih

juga

saya

ucapkan

kepada

rekan-rekan

seperjuangan,rekan-rekan se-profesi dan rekan-rekan dalam mengharungi kehidupan,
khususnya rekan-rekan Magister Kenotariatan Kelas Reguler Khusus Angkatan 2013
yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang terus memberikan
motivasi, semangat dan kerjasama dalam diskusi, membantu dan memberikan
pemikiran kritik dan saran dari awal masuk di Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sampai saat penulis selesai menyusun
tesis ini.
Saya berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis, mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa, agar
selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan dan rejeki yang melimpah.
Akhirnya,semoga tesis ini dapat berguna bagi diri penulis dan juga bagi semua pihak
khususnya yang berkaitan dengan bidang kenotariatan.

Medan,

Desember 2016
Penulis,

(Maya Fitriyanda)
iv

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENDITAS PRIBADI
Nama

:

Maya Fitriyanda

Tempat/Tanggal Lahir

:

Banda Aceh/10 Mei 1980

Alamat

:

Jl tgk.chik dipineung7 no 22

Jenis Kelamin

:

Perempuan

Umur

:

36 Tahun

Kewarganegaraan

:

Indonesia

Agama

:

Islam

Nama Bapak

:

Ir. H. Razali Yahya M.si

Nama Ibu

:

Hj. Nasriah

II. PENDIDIKAN
Sekolah Dasar

:

SD Min Ulee Iheue (1987-1993)

Sekolah Menengah Pertama

:

SMP Tsanawiyah Annajah (1995-1997)

Sekolah Menengah Atas

:

SMA Aliyah Annajah (1997-1999)

S1 Universitas

:

Fakultas Hukum Universitas Syiah
Kuala (2008-2013)

S2 Universitas

:

S2 Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara
(2013-2016)

v

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................

i

ABSTRACT .......................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................

v

DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR ISTILAH .......................................................................................... ix
DAFTAR SINGKATAN................................................................................... xi
BAB I

PENDAHULUAN ..........................................................................

1

A. Latar Belakang ...........................................................................

1

B. Perumusan Masalah ...................................................................

9

C. Tujuan Penelitian .......................................................................

9

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 10
E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 11
F. Kerangka Teori dan Konsepsi .................................................... 14
1. Kerangka Teori .................................................................... 14
2. Konsepsi ............................................................................... 22
G. Metode Penelitian ...................................................................... 25
1. Sifat Penelitian dan Jenis Penelitian .................................... 25
2. Metode Pendekatan .............................................................. 26
3. Lokasi Penelitian .................................................................. 26
4. Populasi dan Teknik Sampling ............................................ 26
5. Sumber Data ......................................................................... 27
6. Analisa Data ......................................................................... 29

vi

Universitas Sumatera Utara

BAB II

DASAR HUKUM PEMBUATAN SURAT KETERANGAN
AHLI WARIS DI MAHKAMAH SYAR’IYAH ......................... 30
A. Tinjauan Umum tentang Hukum Kewarisan ............................. 30
1. Pengertian Hukum Waris ..................................................... 30
2. Hukum Kewarisan Islam ...................................................... 32
3. Hukum Kewarisan Adat ....................................................... 42
4. Hukum Kewarisan Menurut KUH Perdata .......................... 43
B. Hukum Pembuatan Surat Keterangan Ahli Waris di Mahkamah
Syar’iyah .................................................................................... 49
C. Surat Keterangan Ahli Waris sebagai Alat Bukti ...................... 55
D. Pejabat Yang Berwenang Menerbitkan Surat Keterangan Ahli
Waris .......................................................................................... 57

BAB III

HAMBATAN YANG DIHADAPI AHLI WARIS DALAM
PEMBUATAN SURAT KETERANGAN AHLI WARIS .......... 61
A. Problematika dan Akibat Hukum Terhadap Surat Keterangan
Ahli Waris Dalam Pendaftaran Tanah ....................................... 61
B. Waktu Dan Biaya Yang di Butuhkan Dalam Pembuatan Surat
Keterangan Ahli Waris ............................................................... 63
C. Minimnya Pengetahuan Masyarakat Dalam Pembuatan Surat
Keterangan Ahli Waris ............................................................... 67

BAB IV

PEMBUATAN SURAT KETERANGAN AHLI WARIS
BERDASARKAN PENETAPAN MAHKAMAH SYAR’IYAH 70
A. Mahkamah Syar’iyah Implementasi dari Otonomi Khusus ....... 70
B. Kompetensi Mahkamah Syar’iyah ............................................. 76
C. Kekuatan Hukum Surat Keterangan Ahli Waris Sebagai Alat
Bukti Dalam Perkara Pewarisan ................................................ 81
D. Legalitas Kepala BPN Aceh Besar dalam Menerapkan
Kebijakan Pembuatan Surat Keterangan Ahli Waris
Berdasarkan Penetapan Mahkamah Syar’iyah ........................... 87

vii

Universitas Sumatera Utara

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 100
A. Kesimpulan ................................................................................ 100
B. Saran .......................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 102

viii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISTILAH
Agraria

:

Hal pengurusan tanah dan upaya pengelolaannya.

Ahli Waris

:

Orang yang mendapatkan ahli waris.

Ahwal Al-Syakhsiyah

:

Hukum keluarga.

Administratif

:

Yang

berhubungan

dengan

ketata

usahaan

(administrasi); sesuai dengan tata usaha.
burgelijk vordering

:

tuntutan perdata.

close logical system

:

hukum dianggap sebagai suatu system yang logis,
tetap dan bersifat tertutup.

Faraid

:

Ilmu

yang

diketahui

siapa

yang

berhak

mendapatkan waris.
Fatwa

:

Keputusan/Penetapan; Penjelasan (jawaban) dari
para ulama (fukaha).

Ghyr tam

:

Pemilik tidak sempurna.

jinayah

:

Penanganan perkara pidana.

kontensius

:

Kekuasaan

Kehakiman

untuk

menerima,

memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara,
dalam perkara perdata hanya terbatas dalam perkara
yang bersifat sengketa.
Mahkamah Syar’iyah

:

Pengadilan Agama ditambah dengan kekuasaan dan
kewenangan lain yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dalam bidang ibadah dan Syariat Islam
yang ditetapkan dalam Qanun.

muamalah

:

Semua transaksi jual beli yang dilakukan oleh
manusia.

Library Research

:

Studi Kepustakaan

Lex dura set tamen scipta

:

Undang-Undang

itu

kejam

tetapi

begitulah

bunyinya.

ix

Universitas Sumatera Utara

Mahkamah Agung

:

Melakukan

pengawasan

tertinggi

terhadap

penyelenggaraan peradilan di semua lingkungan
peradilan

dalam

penyelenggaraan

kekuasaan

kehakiman.
Matrilineal

:

garis keturunan ibu

mukhabarah

:

Bagi hasil pertanian

Pengadilan Agama

:

Pengadilan tingkat pertama yang melaksanakan
kekuasaan dilingkungan peradilan agama.

Pengadilan Tinggi Agama

:

Pengadilan agama yang berkedudukan di Provinsi

patrilineal

:

garis keturunan bapak

parental

:

garis keturunan ayah dan ibu

Preventif

:

Suatu metode yang mengutamakan pencegahan
sebelum terjadinya kejadian

Represif

:

Suatu metode yang dilakukan setelah kejadian
terjadi untuk menekan agar kejadian tidak meluas
atau menjadi parah

Problematika

:

Masalah yang terkandung

Qiradh

:

Permodalan dan Bagi Hasil

Right of disposal

:

Tanah tidak dapat dialihkan atau beralih kepada
pihak lain.

Surat Wasiat

:

Sebuah akta yang berisi pernyataan seseorang
tentang apa yang dikehendakinya terhadap harta
kekayaannya setelah ia meninggal dunia nanti.

Tasharruf

:

Menafkahi

Voluntair

:

Permasalahan perdata yang diajukan dalam bentuk
permohonan yang ditandatangani pemohon atau
kuasanyayang ditujukan pada ketua PN

x

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR SINGKATAN

ADR

: Alternatif Dispute Resolution

AP3HP

: Akta Permohonan Pertolongan Pembagian Harta Peninggalan

APAIW

: Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf

BANI

: Badan Arbirtrase Nasional

BASYARNAS

: Badan Arbitrase Syariah Nasional

BPN

: Badan Pertanahan Nasional

BW

: Burgelijk Wetbook

HM

: Hak Milik

HTPT

: Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Kasi

: Kepala Seksi

KBPN

: Kepala Badan Pertanahan Nasional

KHI

: Kompilasi Hukum Islam

KUHP

: Kitab Undang-undang Hukum Pidana

KTP

: Kartu Tanda Penduduk

MA

: Mahkamah Agung

PMNA

: Peraturan Menteri Negara Agraria

PPAIW

: Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf

PPAT

: Pejabat Pembuat Akta Tanah

PP

: Peraturan Pemerintah

RT

: Rukun Tetangga

SKMA

: Surat Keputusan Mahkamah Agung

UUPA

: Undang-Undang Pokok Agraria

WNI

: Warga Negara Indonesia
xi

Universitas Sumatera Utara