ASUHAN KEPETRAWATAN ANTENATAL CARE PADA

ASUHAN KEPETRAWATAN ANTENATAL CARE
PADA IBU HAMIL DENGAN ANTEPARTUM BLEDDING (APB)
PLASENTA PREVIA

Disusun Oleh:

1. Suse Deby Rahmawati (201604008)
2. Eka Juli Setiawan (201604089)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN 2017/2018

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
LATAR BELAKANG.......................................................................................1
TUJUAN...........................................................................................................1
PENGERTIAN ................................................................................................2
KLASIFIKASI..................................................................................................2
I.


PLASENTA PREVIA.........................................................................2

II.

SOLUSIO PLASENTA.......................................................................4

III.

VASA PLASENTA..............................................................................6

KOMPLIKASI .................................................................................................7
KONSEP ASKEP ............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................20
ASKEP KASUS................................................................................................21

2

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas “Asuhan Keperawatan Ibu Hamil
dengan Perdarahan Antepartum Bledding (APB)”. Penyusunan tugas ini guna memenuhi
persyaratan melengkapi tugas Keperawatan Maternitas tahun pealajaran 2017/2018 di STIKES
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO.
Dengan selesainya tugas

ini, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada dosen keperawatan anak Maternitas yang telah membimbing kami.
Penulis menyadari bahwa tugas ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata
cara penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk lebih menyempurnakan karya tulis ilmiah ini.
Mojokerto, 18 Februari 2018

Penulis

3

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perdarahan pada saat kehamilan sering dianggap sebagai kelainan yang berbahaya.
Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada
kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dan
kehamilan tuaialah kehamilan 28 minggu (dengan berat janin 1000 gram) , mengingat
kehidupan janin diluar uterus. Perdarahan yang bersumber pada kelainan palasenta, yang
secara klinis yang biasanya tidak terlalu sulit untuk menentukannya, yaitu antara plasenta
previa, dan solusio palsenta (abrupsio plasentae), sehingga pembagian perdarahan
antepartum dibagi menjadi 4, yaitu plasenta previa, solusio palsenta, vasa previa dan
perdarahan yang belum diketahui sebab terjadinya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan bagi para
pembaca makalah ini.
2. Tujuan Kusus
Adapun tujuan khususnya, yaitu:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian/definisi perdarahan antepartum
bleding (APB)
b. Mahasiswa mampu mengklasifikasi pendarahan antepartum bledder (APB)
c. Mahasiswa mampu mengetahui cirri-ciri pendarahan antepartum bledding

(APB)
d. Mahasiswa mampu mengetahui patofisiologi pendarahan antepartum bledding
(APB)
e. Mahasiswa mampu mengetahui cara piñata laksanaan pendarahan antepartum
bledding (APB)

1

BAB II
PENJELASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Perdarahan antepartum adalah perdarahan pada jalan lahir setelah kehamilan 20 minggu.
Antepartum adalah keadaan yg terjadi sebelum melahirkan. [ CITATION mud15 \l 1033 ]
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu
(pada triwulan ke tiga kehamilan). [ CITATION GAN10 \l 1033 ]

B. KLASIFIKASI PERDARAHAN ANTEPARTUM
I.

Plasenta previa


a. Pengertian
Plasenta previa adalah plasenta yg letaknya abnormal, yaitu plasentanya berada di
segmen bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau keseluruhan jalan lahir
(ostium uteri internum).
b. Ciri-ciri plasenta previa
1) Perdarahan namun tidak terasa nyeri;
2) Perdarahan yang terjadi secara berulang-ulang;
3) Warna darah merah segar;
4) Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah;
5) Timbulnya secara perlahan-lahan;
6) Waktu terjadinya pada saat hamil;
7) Tidak ada his;
8) Rasa tidak tegang (biasa) saat dipalpasi;
9) Ada denyut jantung janin;
10) Teraba jaringan plasenta pada saat diperiksa di dalam vagina;
11) Penurunan kepala, kepala tidak masuk pintu atas panggul;
12) Presentasi yang terjadi mungkin abnormal.
c. Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui
pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu:

1. Plasenta previa totalis: apa bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh
plasenta.
1

2. Plasenta previa lateralis: apa bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir
tertutup oleh plasenta.
3. Plasenta previa marginalis: apa bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir
pembukaan jalan lahir.
4. Plasenta previa letak rendah: apa bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir
pembukaan jalan lahir.
d. Etiologi plasenta previa belum jelas.
e. Diagnosis plasenta previa.
1. Anamnesis: adanya perdarahan per vaginam pada kehamilan lebih 20 minggu
dan berlangsung dengan tanpa sebab.
2. Inspekulo : adanya darah dari ostium uteri eksternum.
3. USG untuk menentukan letak plasenta.
4. Penentuan letak plasenta secara langsung dengan perabaan langsung melalui
kanalis servikalis tetapi pemeriksaan ini sangat berbahaya karena dapat
menyebabkan perdarahan yang banyak. Oleh karena itu cara ini hanya
dilakukan diatas meja operasi.

f. Penatalaksanaan plasenta privia.
1) Penanganan konservatif bila :
a. Kehamilan kurang 37 minggu.
b. Perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas normal).
c. Tempat tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (tidak lebih dari 15 menit)
Perawatan konservatif berupa :


Istirahat.



Memberikan hematinik dan spasmolitik unntuk mengatasi anemia.



Memberikan antibiotik bila ada indikasii.




Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit.
Apabila selama kurang lebih 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan
perawatan konservatif maka lakukan mobilisasi secara bertahap. Pasien boleh
dipulangkan bila tidak ada perdarahan. Bila timbul perdarahan pasien harus segera
dibawa ke rumah sakit dan tidak boleh melakukan senggama.

2) Penanganan aktif bila :
6

a. Perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan.
b. Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
c. Anak mati
Penanganan aktif berupa :


Persalinan per vaginam.



Persalinan per abdominal.

Pasien disiapkan untuk pemeriksaan dalam di atas meja operasi (double set up) yaitu
dalam keadaan siap operasi. Bila pada pemeriksaan dalam didapatkan:
1) Plasenta previa marginalis;
2) Plasenta previa letak rendah;
3)Plasenta lateralis atau marginalis dimana janin mati dan serviks sudah matang;
kepala sudah masuk pintu atas panggul dan tidak ada perdarahan atau hanya
sedikit perdarahan maka dilakukan amniotomi yang diikuti dengan drips
oksitosin pada partus per vaginam, bila gagal drips (sesuai dengan protap
terminasi kehamilan); bila terjadi perdarahan banyak , maka lakukan seksio
sesar.
Indikasi melakukan seksio sesar :
-

Plasenta previa totalis

-

Perdarahan banyak tanpa henti.

-


Presentase abnormal.

-

Panggul sempit.

-

Keadaan serviks tidak menguntungkan (beelum matang).

-

Gawat janin

-

Pada keadaan dimana tidak memungkinkan dilakukan seksio sesar maka
lakukan pemasangan cunam Willet atau versi Braxton Hicks.


II.

Solusio plasenta

a. Pengertian
Solusi plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta pada implantasi
normal sebelum janin lahir.

7

b. Ciri-ciri solusio plasenta
1. Perdarahan dengan nyeri;
2. Perdarahan tidak terjadi berulang;
3. Warna perdarahan merah coklat;
4. Adanya anemia dan renjatan yang tidak sesuai dengan keluarnya darah;
5. Timbulnya secara tiba-tiba;
6. Waktu terjadinya saat hamil inpartu;
7. Adanya his;
8. Rasa tegang saat dilakukan palpasi;
9. Denyut jantung janin biasanya tidak ada;
10. Teraba ketuban yang tegang pada periksa dalam vagina;
11. Penurunan kepala dapat masuk pintu atas panggul;
12. Tidak berhubungan dengan presentasi.
c. Klasifikasi solusio plasenta berdasarkan tanda klinis dan derajat pelepasan plasenta,
yaitu:
1. Ringan : Perdarahan kurang 100-200 cc, uterus tidak tegang, belum ada tanda
renjatan, janin hidup, pelepasan plasenta kurang 1/6 bagian permukaan, kadar
fibrinogen plasma lebih 120 mg%.
2. Sedang : Perdarahan lebih 200 cc, uterus tegang, terdapat tanda pre renjatan,
gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta 1/4-2/3 bagian permukaan,
kadar fibrinogen plasma 120-150 mg%.
3. Berat : Uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan, janin mati,
pelepasan plasenta bisa terjadi lebih 2/3 bagian atau keseluruhan.
d. Etiologi solusio plasenta belum jelas.
e. Penatalaksanaan solusio plasenta:
1. Pada solusio plasenta ringan


Istirahat



Pemberian terapi/sedative lalu tentukan apakah gejala semakin progresif atau
akan berhenti. Bila proses berhenti secara berangsur, pasien dilakukan
mobilisasi.



Lakukan pemeriksaan Hb, fibrinogen, dan trombosit.
8

2. Pada solusio plasenta sedang dan berat


Penanganan dikhususkan pada renjatan



Menangani anemia



Menghentikan perdarahan



Mengosongkan uterus secepat mungkin

Penatalaksanaan terpentingnya adalah:
1) Pemberian transfusi darah
2) Pemecahan ketuban (amniotomi)
3) Pemberian infus oksitosin
4) Kalau perlu dilakukan seksio sesar.
Bila diagnose solusio plasenta secara klinis sudah dapat ditegakkan, berarti perdarahan
yang terjadi minimal 1000cc, sehingga transfuse darah harus diberikan minimal 1000cc,
ketuban segera dipecahkan dengan tujuan untuk mengurangi regangan dinding uterus dan
untuk mempercepat persalinan diberikan infuse oksitosin 5 UI dalam 500 cc dekkstrose
5%.
Seksio sesar dilakukan bila :
1) Persalinan tidak selesai atau diharapkan tidak selesai dalam 6 jam.
2) Perdarahan banyak.
3) Pembukaan tidak ada atau kurang 4 cm.
4) Panggul sempit.
5) Letak lintang.
6) Pre eklampsia berat.
7) Pelvik score kurang 5.

III.

Vasa previa.

a. Pengertian
Vasa previa merupakan keadaan dimana pembuluh darah umbilikalis janin berinsersi
dengan vilamentosa yakni pada selaput ketuban.
b. Etiologi vasa previa belum jelas.
c. Diagnose vasa previa

9

Pada pemeriksaan dalam vagina diraba pembuluh darah pada selaput ketuban.
Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan inspekulo atau amnioskopi. Bila sudah terjadi
perdarahan maka akan diikuti dengan denyut jantung janin yang tidak beraturan,
deselerasi atau bradikardi, khususnya bila perdahan terjadi ketika atau beberapa saat
setelah selaput ketuban pecah. Darah ini berasal dari janin dan untuk mengetahuinya
dapat dilakukan dengan tes Apt dan tes Kleihauer-Betke serta hapusan darah tepi.
d. Penatalaksanaan vasa previa
Penatalaksanaan pada status janin. Bila ada keraguan tentang viabilitas janin, tentukan
lebih dahulu umur kehamilan, ukuran janin, maturitas paru dan pemantauan kesejahteraan
janin dengan USG dan kardiotokografi. Bila janin hidup dan cukup matur dapat
dilakukan seksio sesar segera namun bila jading sudah meninggal atau imatur, dilakukan
persalinan pervaginam.
IV.
V.

Perdarahan antepartum yang belum diketahui penyebabnya.
Perdarahan antepartum yang tidak jelas sumbernya (idiopatik).

C. KOMPLIKASI
-

Abortus spontan
Terminasi kehamilan secara alami dengan keluarnya produk konsepsi saat usisa
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 50 g. keguguran terjadi
pada 10-15% kehamilan yang terdiagnosis secara klinis. [ CITATION kri10 \l 1033 ]

10

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE (ANC)

Pengkajian.........................................................................................................:
Tanggal..............................................................................................................:
Jam....................................................................................................................:
IDENTITAS PASIEN
IV.

Nama ibu..............................................................................................:

V.

Umur....................................................................................................:

VI.

Agama..................................................................................................:

VII.

Suku/bangsa........................................................................................:
Pendidikan...........................................................................................:

VIII.

Pekerjaan.............................................................................................:

IX.

Alamat..................................................................................................:

X.

Nama suami.........................................................................................:

XI.

Umur....................................................................................................:

XII.

Agama..................................................................................................:

XIII.

Suku.....................................................................................................:

XIV.

Pendidikan...........................................................................................:

XV.

Pekerjaan.............................................................................................:

XVI.

Alamat..................................................................................................:

11

XVII.

RIWAYAT KESEHATAN...............................................................................
1. Keluhan utama
XVIII.

Apakah klien merasakan nyeri, segala ke anehan yang dirasakan pasien saat
hamil saat ini.

2. Riwayat kesehatan sekarang
XIX.

Apakah klien menderita suatu penyakit saat ini.

3. Riwayat kesehatan yang lalu
XX.

Jika klien pernah hamil sebelumnya tanyakan apakah dirinya pernah
mengalami perdarahan seperti ini, Tanyakan apakah klien sebelumnya
melahirkan dengan Caesar atau normal.

4. Riwayat kesehatan keluarga
XXI.

Tanyakan apakah dalam keluarga pasien ada yang pernah mengalami
kehamilan serta perdarahan.

5. Status perkawinan
XXII.

Perkawinan ke :

XXIII.

Umur kawin

:

XXIV.

Lama kawin

:

6. Riwayat menstruasi
a. Haid

:

b. Menarche
c. Siklus

:

d. Lama

:

e. Warna

:

f. Banyaknya
g. Bau

:

:

:

h. Dismenorhea :
i. Flour albus

:

7. Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu
XXV.

Ke

XXVI.

Pesalinan

XXVII.
12

Anak XXVIII.

NifXXIX.

ha
mil
an

K
as
XXXIII.

XXX.XXXI. XXXII.
G UK
Jenis
XLII.XLIII.
LIV.

LV.

P
XXXIV.
e
n
ol
o
n
g

XXXV.
T
e
m
p
a
t

XLIV.
XLV.

XLVI.

XLVII.

LVII.

LVIII.

LIX.

P
e
n
y
XXXVI.
ul
XXXVII.
XXXVIII.
XXXIX.
BB/PB
it
L/P H/M
Peny

XL.
ASI

XLVIII. XLIX.

LII. LIII.

LVI.

LX.

LXVI.LXVII. LXVIII.
LXXVIII.
LXXIX. LXXX.
LXXXI.

LXI. LXII. LXIII. LXIV. LXV.

LXX.

LXXI.
LXXXIV.LXXXV.
LXXXVI.
LXXXVII.
LXXXVIII.
LXXXIX.

LXXXII. LXXXIII.
8. Riwayat kehamilan

HPHT :
:

ANC : berapa kali TM I, II, III
UK

LI.

LXXII. LXXIII.
LXXIV.LXXV.LXXVI.
LXXVII.
LXIX.

TP

L.

XLI.

:

Dimana:
Imunisasi TT berapa kali :
9. Pola fungsi kesehatan
a. Pola persepsi kesehatan dan management kesehatan
b. Pola nutrisi dan metabolisme
c. Pola eliminasi
d. Pola aktifitas
e. Pola tidur dan istirahat
f. Pola kognitif dan perceptual
g. Pola persepsi diri dan konsep diri
h. Pola peran dan hubungan
13

i. Pola seksualitas dan reproduksi
j. Pola koping dan management stress
k. Pola nilai dan kepercayaan
PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan umum
a. Keluhan utama
Kesadaran

:

Postur tubuh

:

Cara berjalan

:

Tb

:

BB sebelum hamil

:

BB selama hamil

:

BBIH

:

LILA

:

TTV

: TD :
N :

RR:
S

:

2. Pemeriksaan
Kepala
XC. Inspeksi

: bersih/tidak, ada lesi/tidak, ada ketombe/tidak, warna rambut,

penyebaran rambut.
XCI. Palpasi

: mudah rontok, kulit kepala bersih/kotor, ada/tidak benjolan.

XCII...............................................................................................................Muka
XCIII. Inspeksia

: simetris/asimetris, pucat/tidak, ada/tidak odeme, ada/tidak

cloasmamvidarum.
XCIV...............................................................................................................Hidung
XCV. Inspeksi

: simetris/asimetris, ada/tidak PHC, ada/tidak secret, ada/tidak

polip.
XCVI...............................................................................................................Telinga

14

XCVII. Inspeksi

: simetris/asimetris, ada/tidak serumen, ada/tidak gangguan

pendengaran.
XCVIII...............................................................................................................Mulut
XCIX. Inspeksi

: simetris/tidak, bibir lembab/kering, ada/tidak stomatitis.

C...............................................................................................................Gigi
CI. Inspeksi

: jumlah gigi, ada/tidak caries.

CII...............................................................................................................Leher
CIII. Inspeksi

: ada/tidak pembengkakan kelenjar tyroid, ada atau tidak

bendungan vena jugularis, ada/tidak benjolan.
CIV. Palpasi

: ada/tidak pembengkakan kelenjar tyroid, ada atau tidak

bendungan vena jugularis, ada/tidak benjolan.
CV...............................................................................................................Dada
CVI. Inspeksi

: simetris/asimetris, ada/tidak penarikan otot intercostae yang

berlebihan.
a. Paru-paru
CVII. Inspeksi
CVIII. Palpasi

: ada/tidak alat batu nafas.
: sama/tidak gerakan paru kanan dan kiri saat inspirasi dan

ekspirasi.
CIX. Auskultasi
CX. Perkusi

: ada/tidak suara tambahan.
: sonor.

b. Jantung
CXI. Inspeksi & palpasi
CXII. Auskultasi
CXIII. Perkusi

: ictus cordis terlihat/tidak.
: s1 & s2 tunggal/tidak, tidak ada suara tambahan.
: redup.

CXIV...............................................................................................................Payudara
CXV. Inspeksi

: simetris/asimetris, putsu menonjol/tidak, ada/tidak

hyperpigmentasi areola mamae.
CXVI. Palpasi

: ada/tidak benjolanabnormal, ada/tidak nyeri tekan, ada/tidak

colostrums.
15

CXVII...............................................................................................................Abdomen
CXVIII. Inspeksi

: ada/tidak luka bekas oprasi, ada/tidak stie fravidarum.

CXIX. Palpasi


:
Leopold I

: untuk menentukan usia kehamilan dan untuk mengetahui posisi

bagian tubuh janin yang berada difundus.


Leopold II

: untuk menentukan bagian tubuh janin yang berada di kedua sisi

uterus, pada letak lintang tentukan dimana letak kepala janin.


Leopold III

: untuk menentukan bagian tubuh janin yang mana (kepala atau

bokong) yang berada dibawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah
memasuki pintu atas panggul (pap).


Leopold IV

: untuk mengkonfirmasi ulang bagian tubuh janin yang mana yang

tepat berada dibawah perut sang ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian
bawah janin telah memasuki pintu atas panggul (pap). [ CITATION git14 \l 1033 ]
CXX. Auskultasi

:

CXXI...............................................................................................................Genetalia
CXXII. Inspeksi

: bersih/tidak, oedem/tidak, ada/tidak varises.

CXXIII...............................................................................................................Anus
CXXIV. Inspeksi

: bersih/tidak, ada/tidak hemoroid.

CXXV...............................................................................................................Ekstremitas
CXXVI. Inspeksi

: simetris/asimetris, oedem/tidak, pergerakan sendi, ada/tidak

sindaktil/polidaktil.
3. Pemeriksaan panggul luar
a. Distansia spinarum

: jarak normal 23-26 cm.

b. Distansia cristarum

: jarak normal 26-29 cm.

c. Conjugate eksterna

: jarak normal 18-20 cm.

d. Lingkar panggul

: jarak normal 80-90 cm.

4. Pemeriksaan penunjang
CXXVII...............................................................................................................Pemeriksaan
laboratorium/pencitraan sesuai indikasi.
16



Hemoglobin dan hematokrit



Golongan darah dan factor Rh



Tes kehamilan



Sonogram



Pengukuran serial B-Hcg atau progesterone umum



Kultur vagina atau urine

CXXVIII...............................................................................................................Pemeriksaan USG
CXXIX...............................................................................................................
CXXX...............................................................................................................
CXXXI...............................................................................................................
CXXXII.
CXXXIII.

ANALISA DATA
TG
L/J
A
M

CXXXIV.

DATA

CXXXV.

ETIOLOGI
CXXXVI.

MASALA
H

CXXXVII. CXXXVIII.
2
DS:
CXLV.
jun
i
CXXXIX.
klien mengatakan mengalami
200
perdarahan sejak tanggal 1
9/1
juni 2009 mulai jam 01.30.
2.0 CXL. klien mengatakan usia
0
kehamilannya saat ini baru 30
minggu
CXLI. klien mengatakan perdarahan
pertama yang keluar
bentuknya gumpalan.
CXLII. Klien mengatakan saat ini
perdarahan yang keluar sudah
agak berkurang daripada
kemarin.
CXLIII.
DO:

Gangguan CXLVI.
perfusi
jaringan
(plasenta)
tidak efektif

Hipovole
mia
karena
perdaraha
n.

CXLIV. Hasil USG diperoleh
gambaranplasenta previa
menutupi orifisium uteri
interna disertai dengan
17

CXLVII.

gambaran hipoekoik
diantaranya:
 Hb 9,1 gr/dL
 Ht 28%
 Eritrosit 3,61 jt/μL
 Konjungtiva klien
pucat
 Suhu 37,1 oC
 Nadi 84 x/menit
 TD 100/70 mmHg
 RR 20 x/menit
DS:

2CXLVIII.
CLV.
jun
i CXLIX. klien mengatakan terkadang
200
merasa cemas dengan kondisi
9/1
kehamilannya saat ini, karena
2.0
klien takut akan terjadi sesuatu
0
pada janinnya apabila sering
terjadi perdarahan.
CL. Klien takut mengalami
keguguran.
CLI.
DO:
CLII. klien gelisah dan lebih sering
diam.
CLIII. Klien lebih sering melamun.
CLIV.

CLVII.

18

Gangguan CLVI.
psikologi
cemas

Kurangny
a
pengetahu
an

CLVIII.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

CLIX.
NO

CLX.

CLXIII.
CLXVII.

CLXIV.
CLXVIII.
CLXV.
2.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
(diprioritaskan)

Potensial shock
hipovolemik b.d
perdarahan.
Gangguan psikologis
cemas b.d kurangnya
pengetahuan.

CLXI.

CLXX.

TANGGAL
MUNCUL

1 juni 2009

CLXII.

TTD

CLXXIII.

CLXXI.
CLXXII.

1 juni 2009

CLXIX.

CLXVI.
2.
CLXXIV.
CLXXV.

INTERVENSI KEPERAWATAN

CLXXVI. CLXXVII.
NO DX.

TUJUAN DAN KRITERIA HASIL CLXXVIII.

19

INTERVENSI/RAS
IONAL

CLXXIX.
CLXXX.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
CLXXXVI. Kaji penyebab
terjadinya
3x24 jam diharapkan pasien dapat
perdarahan (Abrasi
menunjukkan perfusi yang adekuat, dengan
plasenta, plasenta
previa, merokok,
criteria hasil:
penggunaan kokain,
PIH (pregnance
CLXXXI. TTV stabil
induced
CLXXXII. Membrane mukosa berwarna merah muda
hiertention).
CLXXXIII. Haluaran urine adekuat
CLXXXVII. Kaji secara akurat
CLXXXIV. Pernafasan adekuat
kemungkinan
CLXXXV...............................................................................................................
harapan hidup janin,
kaji juga kapan
menstruasi terakhir
klien, prioritaskan
pelaporan yang
didapat dari USG
atau riwayat
obstetric.
CLXXXVIII. Inspeksi keadaan
perineum, hitung
jumlah dan
karakteristik
perdarahan.
CLXXXIX. Monitor TTV.
CXC. Lakukan prosedur
emergency
antepartum, seperti:
terapi oksigen,
terapi parenteral IV,
dan mungkin infuse
pararel.
CXCI. Hitung intake dan
output minuman.
CXCII. Elevasikan
ekstremitas bawah
untuk meningkatkan
perfusi ke organ
vital dan fetus.

20

CXCIII.
CXCIV.

CXCV.
CXCVI.
CXCVII.
CXCVIII.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
CXCIX. Membantu klien
mengidentifikasi
3x24 jam diharapkan pasien dapat:
penyebab cemas
yang dialaminya.
Tidak terjadi trauma fisik selama perawatan.
CC. Mengajari klien cara
Mempertahankan tindakan yang mengontrol
melakukan teknik
kecemasan.
relaksasi.
Mengidentifikasi tindakan yang harus diberikan CCI. Klien dapat
ketika terjadi kecemasan.
menyebutkan
Memonitor factor resiko dari lingkungan.
penyebab cemas
yang sedang
dialaminya.
CCII. Memberikan
penjelasan kepada
klien mengenai
kondisi penyakit
yang sedang
dialaminya.

CCIII.

21

CCIV.

IMPLEMENTASI

CCV. CCVI.
NO.
CCIX. CCX.
1.
CCXI.

TANGGAL &
WAKTU

CCVII.

TINDAKAN & RESPONSE

CCVIII.

T
T
D

2 juni CCXXXVII. Mengkaji penyebab perdarahan.
CCXLVII.
2009/14.00
 Perdarahan karena plasenta previa
CCXXXVIII. Memonitor TTV.
 N: 84 x/menit
CCXXXIX...................................................................................................
CCXII.

CCXIII.

Jam 14.30
CCXIV.
CCXV.
CCXVI.
CCXVII.

S: 36 0C
CCXL...................................................................................................
TD: 100/60 mmHg
CCXLI...................................................................................................
RR: 21 x/menit

CCXVIII.

Jam 14.35
CCXLII. Memonitor KU klien
 KU cukup
CCXIX.
CCXLIII. Mengobservasi konjungtiva klien.
CCXX.
Jam 14.40
 Konjungtiva klien masih terlihat
pucat.
CCXXI.
CCXLIV. Mengobservasi jumlah dan bentuk
perdarahan.
CCXXII.
Jam 14.45
 Perdarahan masih keluar sejak
CCXXIII.
tadi pagi sampai sekarang, klien
sudah ganti pembalut 2x penuh
CCXXIV.
semua.
CCXXV. CCXLV. Mengganti plabot infuse set dengan
tranfusi set.
CCXXVI.
 Darah masuk melalui tranfusi set
sebanyak 500 cc.
CCXXVII. CCXLVI. Monitor input dan output
 Dalam sehari klien BAB 4xsehari,
CCXXVIII.
Jam 14.50
klien minum sebanyak setengah
gelas belimbing.
CCXXIX.
CCXXX.
CCXXXI.
CCXXXII.

Jam 14.55
22

CCXXXIII.
CCXXXIV.
CCXXXV.
CCXXXVI.

CCXLVIII.

23

CCXLIX.
CCL.

CCLII.

CCLIII.

EVALUASI
TA
NG
GA
L&
WA
KT
U

CCLI.

EVALUASI

2 CCLIV.
S:
juni
200 CCLV. menurut klien perdarahan yang keluar sekarang hanya bercak-bercak,
9/14
di pembalut tidak penuh, dang anti pembalut baru hanya 1x setelah
.00
mandi pagi hari tadi.
CCLVI. Klien mau menyimak discharge planning yang diberikan.
CCLVII.
O:
CCLVIII. KU klien cukup
CCLIX. Kesdaran klien cm
CCLX. S: 36 0C
N: 84 x/menit
TD: 110/70 mmHg
RR: 21 x/menit
CCLXI. Konjungtiva klien berwarna merah muda.
CCLXII..........................................................................................................................A
: masalah teratasi sebagian yang ditandai perdarahan yang keluar saat ini
hanya bercak-bercak, dan baru ganti pembalut baru hanya 1x setelah mandi
pagi hari tadi.
CCLXIII.
CCLXIV.
CCLXV.
CCLXVI.
CCLXVII.

P: memberikan discharge planning
Menganjurkan klien agar makan makanan dengan gizi yang seimbang.
Menganjurkan klien untuk beraktifitas sedikit dan banyak istirahat.
Menganjurkan klien untuk control rutin.
Menganjurkan klien agar tidak bersenggama selama kehamilan ini.

CCLXVIII.

24

DAFTAR PUSTAKA
CCLXIX.

Gandhi.

(2010).

makalah

apb.

Retrieved

FEBRUARY

18,

2018,

from

WADUNG.WODPRESS.COM: HTTP://WADUNG.WODPRESS.COM
CCLXX.

koestania, g. (2014). pemeriksaan palpasi leopold. Retrieved february 18,
2018, from oshigita.wordpress.com: http://www.oshigita.wordpress.com

CCLXXI.

kriebs, j. m., & gegor, c. l. (2010). asuhan kebidanan varney edisi 2. jakarta :
egc.

CCLXXII.

mudzzakkir, m., & h, m. (2015). kebidanan dan keperawatan. jakarta: egc.

CCLXXIII.
CCLXXIV.

CCLXXV.

25

CCLXXVI.
CCLXXVII.

ASUHAN KEPETRAWATAN ANTENATAL CARE

PADA IBU HAMIL DENGAN ANTEPARTUM BLEDDING (APB)
CCLXXVIII.

PLASENTA PREVIA

CCLXXIX.
CCLXXX.
CCLXXXI.
CCLXXXII.
CCLXXXIII.
CCLXXXIV.

Pengkajian

:

Tanggal

: 2 juni 2009

Jam

: 12.00

IDENTITAS PASIEN
Nama ibu

: ny. U

CCLXXXV.

Umur

: 41 tahun

CCLXXXVI.

Agama

: islam

Suku/bangsa

: indonesia

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: ibu rumah tangga

Alamat

: bumiayu

Nama suami

: tn. A

CCXCI.

Umur

: 45 tahun

CCXCII.

Agama

: islam

CCXCIII.

Suku/bangsa

: indonesia

CCXCIV.

Pendidikan

: SMA

CCXCV.

Pekerjaan

: swasta

CCLXXXVII.

CCLXXXVIII.
CCLXXXIX.
CCXC.

26

CCXCVI.

Alamat

: Bumiayu

27

CCXCVII.

RIWAYAT KESEHATAN...............................................................................
10. Keluhan utama
CCXCVIII.

Perdarahan saat kehamilan.

11. Riwayat kesehatan sekarang
CCXCIX.

Klien datang/kiriman dari rumah bersalin (RB) pada tanggal 2 juni 2009,
G3P2A0 dengan plasenta previa total. Darahnya banyak, tapi tidak ada
rembesan air, perdarahan pervaginam bergumpal sejak tanggal 1 juni 2009
jam 01.30.

12. Riwayat kesehatan yang lalu
CCC.

Klien tidak memiliki riwayat penyakit yang menyertai kehamilan, seperti
penyakit jantung, paru, hipertensi, DM.

13. Riwayat kesehatan keluarga
CCCI.

Keluarga klien juga tidak ada riwayat penyakit yang menyertai kehamilan.

14. Status perkawinan
CCCII.

Perkawinan ke : 1

CCCIII.

Umur kawin

: 27 tahun

CCCIV.

Lama kawin

: 14 tahun

15. Riwayat menstruasi
1) Haid

:

2) Menarche

: 12 tahun.

3) Siklus

: 28 hari.

4) Lama

: ± 7 hari

5) Warna

: merah kecoklatan

6) Banyaknya

: biasanya pembalutnya ganti 2xsehari

7) Bau

: amis

8) Dismenorhea

: tidak ada

9) Flour albus

: biasanya ada.
16. Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu

CCCV.

Keham

CCCVI.

Pesalinan

CCCVII.
28

AnakCCCVIII.

Nifas
CCCIX.

ilan
CCCXIII.
CCCXII.
CCCX.
CCCXI.

U
K

J
e
n
i
s

P
e
n
o
l
o
CCCXX.
CCCXIV.
n
CCCXV.CCCXVI.
CCCXVII.
CCCXVIII.
CCCXIX.
Tempat
g
PenyulitBB/PB
Peny

K
A
S
I

CCCXXV.

CCCXXII.
CCCXXIV.
CCCXXIII.

V
E

d
o
k
t
CCCXXVI.
e CCCXXVII.
CCCXXVIII.
CCCXXIX.
CCCXXX.
CCCXXXI.
CCCXXXII.CCCXXXIII.
M
r Tidak ada
Tidak ada
enyusui
CCCXLIV.

CCCXXXVII.

CCCXXXVI.
CCCXXXIV.
CCCXXXV.

d
o
k
t
V CCCXXXVIII.
e CCCXXXIX. CCCXL.
CCCXLI.
CCCXLII.
CCCXLIII.
E
r Tidak ada
3,1kg
Tidak ada

CCCXLVI.
CCCXLVII.CCCXLVIII.
h
CCCXLIX.
a
B
m
e
il
l
se
u
k
m
ar
m
a
e
n
n
g
g
in
a
i
l
m
a
e
m
n
i
g
p
al
e
a
r
m

M
e
n
y
u
s
CCCXLV.
u
i

CCCL. CCCLI.CCCLII.
CCCLIII.
CCCLIV.
CCCLV.
CCCLVI.CCCLVII.

II

a
p
er
d
ar
a
h
a
n
p
er
v
a
gi
n
a
m
,
pl
ac
e
nt
a
pr
e
vi
a
to
ta
li
s.
CCCLVIII.
CCCLIX.

s
a
l
i
n
a
n

CCCLX. CCCLXI.

CCCLXII.
CCCLXIII.
CCCLXIV.
CCCLXV.
CCCLXVI.
CCCLXVII.
CCCLXIX.
CCCLXVIII.
17. Riwayat kehamilan

HPHT : 30-10-2008
TP

: 06-08-2009

ANC : berapa kali TM I, II, III
UK

: 30 minggu

Dimana:
Imunisasi TT berapa kali :
18. Pola fungsi kesehatan
30

1. Pola persepsi kesehatan dan management kesehatan
Klien tidak memiliki riwayat penyakit yang menurun, seperti jantung,
hypertensi, dan DM. didalam keluarga klien juga tidak pernah ada yang
mengalami penyakit yang serupa dengan klien.
2. Pola nutrisi dan metabolisme
Sebelum klien hamil klien makan 3xsehari dengan 1 porsi makanan. Saat hamil
saat ini klien merasa mual, sehingga klien makan tidak teratur.
3. Pola eliminasi
Pola eliminasi klien sebelum hamil BAB klien tidak ada masalah, dalam sehari
klien BAB 1xsehari. Saat hamil klien mengalami peningkatan frekuensi BAK,
yakni klien sering BAK, saat BAK klien tidak merasa ada keluhan. Untuk BAB
klien meningkat juga frekuensinya.
4. Pola aktifitas
Sebelum klien mengalami perdarahan aktifitas klien seorang ibu rumah tangga.
Kegiatannya dirumah hanya membersihkan rumah dan mengurus keluarga.
Namun saat hamil klien mengurangi aktifitas berat-beratnya.
5. Pola tidur dan istirahat
Setiap harinya klien tidur jam 21.00 malam dan bangun jam 04.00. terkadang
klien tidur siang dan kadang tidak. Saat tidur siang biasanya 2 jam saja.
6. Pola kognitif dan perceptual
Perdarahan yang berulang-ulang menyebabkan klien mengalami anemia serta
terlihat lesu dan lemah.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Klien cemas karena terjadi pendarahan yang berulang-ulang ini, dan klien takut
jika perdarahan ini menyebabkan keguguran.
8. Pola peran dan hubungan
Klien biasanya berinteraksi dengan baik dengan tetangganya.
9. Pola seksualitas dan reproduksi
Klien belum mengalami monopous, menstruasi normal dengan jarak waktu 28
hari, dan berlangsung selama ±7 hari.
10. Pola koping dan management stress
II

Klien mengalami kecemasan dengan keadaan kehamilannya saat ini.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Klien beragama Islam, klien yakin bahwa dirinya akan sembuh dan janinnya
dapat lahir dengan selamat.
PEMERIKSAAN FISIK
5. Pemeriksaan umum
b. Keluhan utama
Kesadaran

: composmetis

Postur tubuh

:

Cara berjalan

: normal

Tb

: 155 cm

BB sebelum hamil

: 56 kg

BB selama hamil

: 64 kg

BBIH

:

LILA

: 25 cm

TTV

: TD : 100/70 mmHg
N : 84 x/menit

RR: 20x/menit
S

: 37,1 0C

6. Pemeriksaan
Kepala
CCCLXX. Inspeksi
CCCLXXI. Palpasi

: rambut klien pendek berwarna hitam, rambut agak kotor.
: mudah rontok, kulit kepala sedikit kotor, tidak benjolan.

CCCLXXII...............................................................................................................Muka
CCCLXXIII. Inspeksi

: simetris, pucat, tidak ada odeme, kesan wajah cloasma

gravidarum.
CCCLXXIV...............................................................................................................Hidung
CCCLXXV. Inspeksi

: simetris, tidak ada secret,

CCCLXXVI...............................................................................................................Telinga
CCCLXXVII. Inspeksi

: simetris, ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.

CCCLXXVIII...............................................................................................................Mulut
32

CCCLXXIX. Inspeksi

: simetris, bibir kering, tidak ada stomatitis.

CCCLXXX...............................................................................................................Leher
CCCLXXXI. Inspeksi

: tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, tidak ada bendungan

vena jugularis, tidak ada benjolan.
CCCLXXXII. Palpasi

: tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, tidak ada bendungan

vena jugularis, tidak ada benjolan.
CCCLXXXIII...............................................................................................................Dada
CCCLXXXIV. Inspeksi
CCCLXXXV. Palpasi
CCCLXXXVI. Auskultasi

: simetris, tidak ada penarikan otot intercostae yang berlebihan.
: suara nafas vesikuler
: tidak ada suara ronkhi dan wezing.

a. Paru-paru
CCCLXXXVII. Inspeksi
CCCLXXXVIII. Palpasi
CCCLXXXIX. Auskultasi
CCCXC. Perkusi

: tidak ada alat bantu nafas.
: gerakan paru kanan dan kiri saat inspirasi dan ekspirasi sama.
: tidak ada suara tambahan.
: sonor.

b. Jantung
CCCXCI. Inspeksi & palpasi
CCCXCII. Auskultasi
CCCXCIII. Perkusi

: ictus cordis tidak terlihat.
: s1 & s2 tunggal, tidak ada suara tambahan.
: redup.

CCCXCIV...............................................................................................................Payudara
CCCXCV. Inspeksi

: simetris, ukuran payudara mulai membesar, bersih, putsu

menonjol, hyperpigmentasi areola mamae.
CCCXCVI. Palpasi

: tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada

colostrums.
CCCXCVII...............................................................................................................Abdomen
CCCXCVIII. Inspeksi

: tidak luka bekas oprasi, ada stie fravidarum, tidak ada pembesaran

hati dan limpe, peristaltic normal 12x/menit.
CCCXCIX. Palpasi


Leopoid I

:
: Janin sering belum cukup bulan,jadi fundus uteri masih rendah.
II



Leopoid II

: Sering dijumpai kesalahan letak.



Leopoid III

: Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala biasanya

kepala masih goyang atau terapung (floating) atau mengolak diatas pintu atas panggul.


Leopoid IV : Kepala janin belum masuk pintu atas panggul

CD.....................................................................................................................Auskultasi

:

CDI...............................................................................................................Genetalia
CDII. Inspeksi

: bersih, tidak odeme, tidak ada varises.

CDIII...............................................................................................................Anus
CDIV. Inspeksi

: bersih, tidak ada hemoroid.

CDV...............................................................................................................Ekstremitas
CDVI. Inspeksi

: anggota gerak lengkap, ada odeme dibagian kedua kaki, tonus

otot normal, varises ada.
7. Pemeriksaan panggul luar
e. Distansia spinarum

: 25 cm.

f. Distansia cristarum

: 27 cm

g. Conjugate eksterna

: 18 cm

h. Lingkar panggul

: 82 cm

8. Pemeriksaan penunjang
CDVII...............................................................................................................Pemeriksaan darah
lengkap
1) Hb = 9,1 gr/dL
2) Leukosit = 8.000/μL
3) Ht = 28%
4) Eritrosit = 3,61 jt/μL
5) Trombosit = 179.000/μL
6) MCV = 77,8 fl
7) MCH = 25,2 PGR
8) MCHC = 32,4%
CDVIII.

Pemeriksaan USG hasilnya plasenta previa.
34

CDIX.
CDX.

ANALISA DATA

CDXI.

TG
L/J
A
M

CDXII.

DATA

CDXIII.

ETIOLOGI
CDXIV.

MASALA
H

CDXV.

2CDXVI.
DS:
CDXXIII.
jun
iCDXVII. klien mengatakan mengalami
200
perdarahan sejak tanggal 1
9/1
juni 2009 mulai jam 01.30.
2.0
CDXVIII.
klien mengatakan usia
0
kehamilannya saat ini baru 30
minggu
CDXIX. klien mengatakan perdarahan
pertama yang keluar
bentuknya gumpalan.
CDXX. Klien mengatakan saat ini
perdarahan yang keluar sudah
agak berkurang daripada
kemarin.
CDXXI.
DO:

Gangguan
CDXXIV.
perfusi
jaringan
(plasenta)
tidak efektif

Hipovole
mia
karena
perdaraha
n.

Gangguan
CDXXXIV.
psikologi
cemas

Kurangny
a
pengetahu
an

CDXXII. Hasil USG diperoleh
gambaranplasenta previa
menutupi orifisium uteri
interna disertai dengan
gambaran hipoekoik
diantaranya:
 Hb 9,1 gr/dL
 Ht 28%
 Eritrosit 3,61 jt/μL
 Konjungtiva klien
pucat
 Suhu 37,1 oC
 Nadi 84 x/menit
 TD 100/70 mmHg
 RR 20 x/menit
CDXXV. CDXXVI.
2
DS:
CDXXXIII.
jun
i
CDXXVII.
klien mengatakan terkadang
200
merasa cemas dengan kondisi

II

9/1
2.0
0

kehamilannya saat ini, karena
klien takut akan terjadi sesuatu
pada janinnya apabila sering
terjadi perdarahan.
CDXXVIII. Klien takut mengalami
keguguran.
CDXXIX.
DO:
CDXXX. klien gelisah dan lebih sering
diam.
CDXXXI. Klien lebih sering melamun.
CDXXXII.
CDXXXV.

36

CDXXXVI.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

CDXXXVII.CDXXXVIII.

CDXLI.
CDXLV.

CDXLII.
CDXLVI.
CDXLIII.

DIAGNOSA
CDXXXIX.
KEPERAWATAN
(diprioritaskan)

Potensial shock
hipovolemik b.d
perdarahan.

CDXLVIII.

TANGGAL
MUNCUL

1 juni 2009

CDXL.

TTD

CDLI.

CDXLIX.

Gangguan psikologis
cemas b.d kurangnya
pengetahuan.

CDL.

1 juni 2009

CDXLVII.
CDXLIV.
3.
CDLII.
CDLIII.
CDLIV.
NO

INTERVENSI KEPERAWATAN
CDLV.

TUJUAN DAN KRITERIA HASIL

CDLVI.

INTERVENSI/RAS
IONAL

II

CDLVII.
CDLVIII.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
CDLXIV. Kaji penyebab
terjadinya
3x24 jam diharapkan pasien dapat
perdarahan (Abrasi
menunjukkan perfusi yang adekuat, dengan
plasenta, plasenta
previa, merokok,
criteria hasil:
penggunaan kokain,
PIH (pregnance
CDLIX. TTV stabil
induced
CDLX. Membrane mukosa berwarna merah muda
hiertention).
CDLXI. Haluaran urine adekuat
CDLXV. Kaji secara akurat
CDLXII. Pernafasan adekuat
kemungkinan
CDLXIII...............................................................................................................
harapan hidup janin,
kaji juga kapan
menstruasi terakhir
klien, prioritaskan
pelaporan yang
didapat dari USG
atau riwayat
obstetric.
CDLXVI. Inspeksi keadaan
perineum, hitung
jumlah dan
karakteristik
perdarahan.
CDLXVII. Monitor TTV.
CDLXVIII. Lakukan prosedur
emergency
antepartum, seperti:
terapi oksigen,
terapi parenteral IV,
dan mungkin infuse
pararel.
CDLXIX. Hitung intake dan
output minuman.
CDLXX. Elevasikan
ekstremitas bawah
untuk meningkatkan
perfusi ke organ
vital dan fetus.

38

CDLXXI.
CDLXXII.

CDLXXIII.
CDLXXIV.
CDLXXV.
CDLXXVI.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
CDLXXVII. Membantu klien
mengidentifikasi
3x24 jam diharapkan pasien dapat:
penyebab cemas
yang dialaminya.
Tidak terjadi trauma fisik selama perawatan.
CDLXXVIII. Mengajari klien cara
Mempertahankan tindakan yang mengontrol
melakukan teknik
kecemasan.
relaksasi.
Mengidentifikasi tindakan yang harus diberikan
CDLXXIX. Klien dapat
ketika terjadi kecemasan.
menyebutkan
Memonitor factor resiko dari lingkungan.
penyebab cemas
yang sedang
dialaminya.
CDLXXX. Memberikan
penjelasan kepada
klien mengenai
kondisi penyakit
yang sedang
dialaminya.

CDLXXXI.

II

CDLXXXII.

IMPLEMENTASI

CDLXXXIII.
CDLXXXIV.
NO. DX
CDLXXXVII.
CDLXXXVIII.

TANGGAL & CDLXXXV.
WAKTU
2 juni
2009/14.00

CDLXXXIX.
CDXC.
CDXCI.

Jam 14.30

CDXCIII.
CDXCIV.
CDXCV.

S: 36 0C
DXVIII...................................................................................................
TD: 100/60 mmHg
DXIX...................................................................................................
RR: 21 x/menit

Jam 14.35

DXX. Memonitor KU klien
 KU cukup
CDXCVII.
DXXI. Mengobservasi konjungtiva klien.
CDXCVIII.
Jam 14.40
 Konjungtiva klien masih terlihat
pucat.
CDXCIX.
DXXII. Mengobservasi jumlah dan bentuk
perdarahan.
D. Jam 14.45
 Perdarahan masih keluar sejak
DI.
tadi pagi sampai sekarang, klien
sudah ganti pembalut 2x penuh
DII.
semua.
DIII. DXXIII. Mengganti plabot infuse set dengan
tranfusi set.
DIV.
 Darah masuk melalui tranfusi set
sebanyak 500 cc.
DV. DXXIV. Monitor input dan output
 Dalam sehari klien BAB 4xsehari,
DVI.
Jam 14.50
klien minum sebanyak setengah
gelas belimbing.
DVII.
DVIII.
DIX.
DX.

T
T
D

DXV. Mengkaji penyebab perdarahan.
DXXV.
 Perdarahan karena plasenta previa
DXVI. Memonitor TTV.
 N: 84 x/menit
DXVII...................................................................................................

CDXCII.

CDXCVI.

TINDAKAN & RESPONSECDLXXXVI.

Jam 14.55
40

DXI.
DXII.
DXIII.
DXIV.

DXXVI.

II

DXXVII.
DXXVIII.

DXXX.

DXXXI.

EVALUASI
TA
NG
GA
L&
WA
KT
U

DXXIX.

EVALUASI

2DXXXII.
S:
juni
200
DXXXIII. menurut klien perdarahan yang keluar sekarang hanya bercak-bercak,
9/14
di pembalut tidak penuh, dang anti pembalut baru hanya 1x setelah
.00
mandi pagi hari tadi.
DXXXIV. Klien mau menyimak discharge planning yang diberikan.
DXXXV.
O:
DXXXVI. KU klien cukup
DXXXVII. Kesdaran klien cm
DXXXVIII. S: 36 0C
N: 84 x/menit
TD: 110/70 mmHg
RR: 21 x/menit
DXXXIX. Konjungtiva klien berwarna merah muda.
DXL..........................................................................................................................A
: masalah teratasi sebagian yang ditandai perdarahan yang keluar saat ini
hanya bercak-bercak, dan baru ganti pembalut baru hanya 1x setelah mandi
pagi hari tadi.
DXLI.
DXLII.
DXLIII.
DXLIV.
DXLV.

P: memberikan discharge planning
Menganjurkan klien agar makan makanan dengan gizi yang seimbang.
Menganjurkan klien untuk beraktifitas sedikit dan banyak istirahat.
Menganjurkan klien untuk control rutin.
Menganjurkan klien agar tidak bersenggama selama kehamilan ini.

DXLVI.
DXLVII.
DXLVIII.

42

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124