TAHAPAN PERKEMBANGAN PADA MASA KELAHIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode
bayi yang baru lahir dua minggu. Meskipun bayi sering dianggap
sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label masa bayi akan digunakan
untuk untuk membedakannya dengan periode pascanatal yang
ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya.
Selama beberapa bulan masa bayi, keadaan tidak berdaya itu
secara berangsur-angsur agak menurun. Akan tetapi tidak berarti
bahwa keadaan tidak berdaya itu secara cepat menghilang dan bayi
menjadi mandiri, melainkan setiap hari, setiap minggu dan setiap
bulan bayi semakin mampu mandiri sehingga saat masa bayi
berahkir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia yang
berbeda dengan awal masa bayi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Tahapan proses kelahiran ?
2. Apa saja Ciri-ciri dan periode pada masa bayi ?
3. Bagaimana kondisi dapat mempengaruhi penyesuaian diri pada
kehidupan pascanatal ?

4. Apa Aspek-aspek perkembangan pada masa bayi ?
5. Apa Tugas-tugas perkembangan pada masa bayi ?
C. TUJUAN PENULIS
a. Untuk menjelaskan tahapan proses kelahiran.
b. Untuk menjelaskan ciri-ciri dan periode pada masa bayi.
c. Untuk mengetahui kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri
pada kehidupan pascanatal
d. Untuk menjelaskan aspek-aspek perkembangan pada masa bayi.
e. Untuk menjelaskan tugas-tugas perkembangan pada masa bayi.

1

BAB II
PEMBAHASAN
1. PROSES KELAHIRAN
Dalam proses kelahiran bayi yang umumnya menjadi
permasalahan bayi ialah, tentang gerakan si bayi itu sendiri saat
menjelang kelahiran. Apakah bayi tersebut bersifat aktif ( siap untuk
lahir) ataukah bersifat pasif (cenderung dilahirkan).
Dalam kondisi normal bayi bersikap aktif, sehingga ia siap untuk

lahir, bukan dilahirkan. Dinyatakan demikian sebab posisi dan
gerkan bayi itu didalam rahim itu menentukan sekali cara dan tipe
kelahiran bayi itu sendiri. ( Abu Ahmadi & Munawar sholeh ,2005 :
hal: 82)
Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Child Development
menjelaskan bahwa ada 5 (lima) tipe atau model kelahiran seorang
bayi yaitu:
a) Natural or spontaneous birth
Yakni kelahiran bayi secara spontan, atau biasanya disebut
dengan kelahiran bayi secara alami “natural”. Sebab prosesnya
tanpa adanya pertolongan, dan atau tanpa sedikitpun obat
perangsang bagi ibunya, tipe kelahiran ini dapat berjalan karena
posisi dan ukuran bayi (fatus) serta ukuran rahim (uterus) ibu itu,
memungkinkan dapat muncul kepalanya dulu, kemudian leher,
kemudian memperhatikan badan, berjalan secara perlahan
melalui seluruh kelahiran, selanjutnya dalam waktu yang sama
tampak tangan dan terakhir kedua kakinya.
b) Instrumrnt Birth
Yakni kelahiran bayi dengan alat-alat ini terjadi jika bayi tampak
terlalu besar dari (saluran kelahiran) badan ibu, atau jika karena

untuk lahir secara normal tidak mungkin, maka menrut ilmu
bedah terpaksa harus menggunakan alat untuk menolong bayi
tersebut.
c) Breech Birth
Kelahiran ini biasanya disebut dengan kelahiran “sungsang”
yakni yang tampoak dari bayi adalah pantatnya dulu, dan didikuti
kakinya, kedua tangan serta terakhir kepala. Dan jika posisi bayi
tidak dapat berubah sebelum proses kelahiran dimulai. Maka
dalam hal ini harus menggunakan alat untuk menolong bayi itu.
d) Transverse-presentation Birth
Yakni kelahiran dikarenakan keberadaaan bayi melintang pada
rahim ibu. Inipun jika posisi bayi tidak dapat berubah sebelum
proses kelahiran dimulai, maka penggunaan alat untuk menolong
kelahiran bayi terpaksa harus dilakukan.
e) Caesarean-Section Birth
2

Yakni kelahiran dengan pembedahan, hal ini jika kondisi bayi
badannya menjadi terlalu besar untuk melewati atau menembus
saluran kelahiran dan terlalu lama dan sulit untuk diupayakan,

maka sekarang ini dengan menggunakan alat untuk melahirkan
bayi secara pembedahan, yakni dengan membelah dinding rahim
ibu.
f) Ada juga kelahiran anak yang selamat tetapi belum waktunya
lahir atau belum mencapai periode kandungan secara penuh,
bayi yang semacam ini disebut bayi prematur (bayi kurang
umur/kurang matang). World Health Organization (WHO)
memberi standar bayi prematur, jika berat badan bayi waktu
lahir kurang dari 37 minggu, jika terjadi demikian bayi banyak
butuh pertolongan, perawatan harus diteliti. Biasanya harus
dimasukkan dalam inkubator atau couveouse (semacam mesin
pengeram) agar memperoleh kehangatan seperti yang
diperlukan tubuhnya.
Teori kedokteran menyebutkan bahwa kelahiran bayi prematur
atau abortus spontan (keguguran tak disengaja) itu antara lain
disebabkan oleh :
o Gangguan pada supply hormonal
o Ketidak seimbangan endoktrin
o Definisi atau kerusakan ovarium (kandung telur)
o Gangguan thyroid pada kelenjar gondok, hypophyse

(sambungan otak) serta gangguan hormon-hormon lainnya.
Keempat faktor emosional penyebab itu diperhebat dan diperkuat
oleh faktor emosional dan faktor psikis (faktor psikogenik) dan ibu
yang sedang hamil. Ini biasanya berpangkal pada kondisi wanita
hamil tersebut. ( Abu Ahmadi & Munawar sholeh ,2005 : hal: 82)
2. CIRI-CIRI MASA BAYI
Menangis pada masa bayi adalah salah satu cara pertama
berkomunikasi dengan dunia pada umumnya, meskipun orang tua
tidak selalu tepat menafsirkan apa yang hendak disampaikan oleh
bayi menandakan bahwa bayi berusaha untuk berkomunikasi. (wiji
hidayati& sri purnami,2008: hal: 104) .
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode
bayi yang baru lahir dua minggu. Meskipun bayi sering dianggap
sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label masa bayi akan digunakan
untuk untuk membedakannya dengan periode pascanatal yang
ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya.
Selama beberapa bulan masa bayi, keadaan tidak berdaya itu
secara berangsur-angsur agak menurun. Akan tetapi tidak berarti
bahwa keadaan tidak berdaya itu secara cepat menghilang dan bayi
3


menjadi mandiri, melainkan setiap hari, setiap minggu dan setiap
bulan bayi semakin mampu mandiri sehingga saat masa bayi
berahkir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia yang
berbeda dengan awal masa bayi.( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)
Karena istilah “bayi” banyak ditafsirkan sebagai individu yang
tidak berdaya, maka semakin umum orang menamakan masa bayi
selama dua tahun itu sebagai anak kecil yang baru belajar
berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai
tubuhnya sehingga relatif mandiri.( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)
Ciri-ciri tertentu masa bayi, meskipun sama dengan ciri-ciri
periode-periode lain dalam rentang kehidupan adalah sangat
penting selama dua tahun masa bayi ini. Ciri-ciri tersebut
membedakan masa bayi dari periode-periode sebelumnya dan
sesudahnya. Berikut ini adalah ciri-ciri yang paling penting.
a. Masa Bayi Adalah Masa Dasar Yang Sesungguhnya
Meskipun seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal
dianggap sebagai masa dasar. Namun masa bayi adalah dasar
periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini
banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk.

( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)
Minat ilmiah terhadap pentingnya dasar ini pertama kali
muncul dari karya FREUD, yang mempertahankan pendapatnya
bahwa penyesuaian diri yang kurang baik di masa dewasa
berpangkal pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak
yang kurang baik. ERICKSON juga berpendapat bahwa “ Masa
kanak-kanak merupakan kancah manusia untuk mulai berfungsi
sebagai manusia, tempat dimana kebaikan dan keburukan kita
berkembang dengan lambat tetapi pasti dan tempat dimana
sifat-sifat itu menjadi terasa”.( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)
Ada empat alasan yang menyebabkan mengapa dasar-dasar
yang diletakkan pada masa bayi itu penting. Pertama,
berlawanan dengan tradisi, sifat-sifat yang buruk tidak berkurang
dengan bertambahnya usia anak; sebaliknya, polo-pola yang
terbentuk pada permulaan kehidupan cenderung mapan, apakah
itu sifat baik atau buruk, berbahaya atau bermanfaat. Kedua ,
kalau pola perilaku yang kurang baik atau kepercayaan dan sifat
yang buruk mulai berkembang, maka semakin cepat hal itu
diperbaiki akan semakin mudah bagi anak. Ketiga, karena dasardasar awal cepat berkembang menjadi kebiasaan melalui
4


pengulangan,
maka
dasar-dasar
itu
akan
selamanya
mempengaruhi penyesuaian pribadi. Dan keempat, karena faktor
belajar dan pengalaman, hal itu dapat diarahkan dan
dikendalikan sehingga perkembanganya sejajar dengan jalur
penyesuaian pribadi yang baik. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)
b. Masa Bayi Adalah Masa di Mana Pertumbuhan Dan
Perubahan Berjalan Pesat
Bayi berkembang pesat, baik secara fisik maupun
psikologis. Dengan cepatnya pertumbuhan ini, perubahan tidak
hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga dalam kemampuan.
Bayi lambat-laun menjadi tidak segemuk seperti pada saat
dilahirkan dan anggota-anggota tubuh berkembang dalam
perbandingan yang lebih baik terhadap kepala yang besar.
Perubahan tubuh disertai dengan pertumbuhan tinggi dan berat

tubuh. Meskipun pertumbuhan pesat terjadi pada seluruh periode
bayi, namun yang terpesat adalah dalam tahun pertama.
Pertumbuhan dan perubahan intelektual berjalan sejajar
dengan pertumbuhan dan perubahan fisik. Tidak ada perubahan
yang menonjol selain dalam kemampuan bayi untuk mengenali
dan bereaksi kepada orang atau objek dalam lingkungan.
Sebelum masa bayi berahkir, bayi mampu mengerti banyak hal
dan dapat mengutarakan kebutuhan dan keingginanya dalam
cara-cara yang dapat dimengerti orang lain. ( Elizabth b.
Hurlock,1980:hlm:76-77)
c. Masa Bayi Adalah Masa Berkurangnya Ketergantungan
Berkurangnya ketergantungan pada orang lain merupakan
efek dari pesatnya perkembangan pengendalian tubuh yang
memungkinkan bayi duduk, berdiri, berjalan dan menggerakkan
benda-benda. Gerakan-gerakan bayi yang acak dan menyeluruh
kembali menjadi gerakan yang terkoordinasi sehingga
memungkinkan bayi melakukan sendiri hal-hal yang sebelumnya
harus dilakukan oleh orang lain. Kemandiriannya juga semakin
meningkat dengan mampunya mengkomunikasikan kebutuhankebutuhanya terhadap orang lain. Dengan berkurangnya
ketergantungan bayi tidak senang “ diperlakukan seperti bayi”. Ia

tidak mau lagi membiarkan orang lain melakukan hal-hal yang
dapat dilakukan atau yang dianggap dapat dilakukan
sendiri.kalau ia ingin mencoba mandiri dan dilarang, ia akan
protes. Protes ini dapat berbentuk tangisan dan segera

5

berkembang menjadi negativisme , yaitu ciri yang menonjol
pada ahkir masa bayi. .( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:77)
d. Masa Bayi Adalah Masa Meningkatnya Individualitas
Mungkin hal yang terpenting dalam meningkatkan
kemandirian
adalah
bahwa
keadaan
dimana
bayi
mengembangkan hal-hal yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya. Akibatnya individualitas yang tampak pada saat
lahir semakin menonjol pada saat ahkir menjelang pada masa

bayi. Individualitas tampak dalam penampilan dan pola-pola
perilaku.
Bahkan
bayi
kembar
pun
menunjukkan
individualitasnya.Dengan meningkatnya individualitas maka
setiap bayi harus dilakukan sebagai individu. ( Elizabth b.
Hurlock,1980:hlm:77)
e. Masa
Bayi
Adalah
Permulaan
Penggolongan Peran-Seks

Berkembangnya

Hampir dari saat dilahirkan anak laki-laki diperlakukan
sebagai laki-laki dan perempuan sebagai perempuan. Anak lakilaki, misalnya diberi pakaian warna biru, selimut warna biru dan
kamarnya tidak diberi hiasan seperti kamar anak perempuan.
Mainannya pun disesuaikan dengan mainan anak laki-laki dan
mereka diberikan cerita –cerita tentang kehidupan laki-laki dan
kegiatan-kegiatanya. Tradisi pengenalan seks juga diperlakukan
kepada anak-anak perempuan.
Tekanan pada anak perempuan untuk bersikap sesuai
dengan jenis kelaminya sejak masa bayi tidak terlampau kuat
seperti
tekanan
pada
anak-anak
laki-laki,
mespikun
penggolongan peran-seks merupakan bagian dari awal
pendidikan anak perempuan . secara tidak langsung anak
perempuan peran-seksnya sudah ditetapkan pada masa bayi
dengan memperbolehkan mereka menangis “kelemahan wanita”
yang tidak diperkenankan pada bayi laki-laki. (Elizabth b.
Hurlock,1980:hlm:77)
f. Masa Bayi Merupakan Permulaan Kreativitas
Karena kurangnya koordinasi otot dan ketidakmampuan
mengendalikan lingkungan , bayi tidak mampu melakukan
sesuatu yang dianggap kreatif. Namun dalam bulan-bulan
pertama bayi belajar mengembangkan minat dan sikap yang
merupakan dasar kreatifitasnya, kemudian penyesuaian diri
dengan pola-pola yang dilakukan oleh orang lain. Dan ini
6

sebagian besar ditentukan oleh perlakuan-perlakuan orang lain
terutama orang tua. ( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:78)
g. Masa Bayi Adalah Masa Berbahaya
Meskipun semua tahapan dalam rentang kehidupan
mengandung bahaya, tetapi bahaya tertentu lebih banyak
terdapat selama masa bayi daripada dalam periode-periode lain.
Bahaya dapat merupakan bahaya fisik dan bahaya psikologis.
Diantara bahaya-bahaya fisik, yang paling parah adalah
penyakit
dan
kecelakaan
karena
sering
menyebabkan
ketidakmampuan atau bahkan kematian.. Karena pola prilaku,
minat dan sikap terbentuk selama masa bayi, maka bahaya
psikologis dapat terwujud kalau diletakkan dasar-dasar yang
buruk pada masa ini. Sebagaian besar bahaya psikologis
berkaitan secara langsung maupun tidak langsung, dengan
kegagalan penguasaan tugas perkembangan masa bayi.
(Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:78)
Bahaya
dalam
perkembangan
motorik
kalau
perkembangan motorik terlambat, bayi akan sangat dirugikan
pada saat mulai bermain dengan teman-teman sebaya. Semakin
banyak kelambatan dalam pengendalian motorik, akan semakin
lambat ia memperoleh keterampilan yang dimiliki anak-anak lain,
lagi pula, karena keinginan mandiri sudah mulai berkembang
pada awal tahun kedua, maka bayi yang perkembangan
motoriknya terlambat akan merasa kecewa kalau gagal dalam
usahanya melakukan sesuatu secara sendirian.
Yang juga sangat menggangu dalam penyesuaian diri anak
adalah tekanan dari orang tua untuk mencapai pengendalian
motorik dan untuk belajar keterempilan motorik sebelum ia
cukup matang untuk melakukanya. Dibawah kondisi ini bayi
sering mengembangkan sikap menolak yang akan melemahkan
motivasinya dan menyebabkan tertundahnya mempelajari tugastugas yang seharusnya dapat dikuasai.
(wiji hidayati& sri
purnami,2008: hal: 94)
Setiap periode dalam rentang kehidupan ditandai oleh
gejala perkembangan tertentu yang membedakannnya dari
periode-periode yang mendahuluinya atau yang mengikutinya.
Ada bebrapa gejala yang dapat dikaitkan dengan periode lain,
tetapi ada yang muncul dalam bentuk yang berbeda selam masa
bayi neotal atau bayi yang baru lahir. Berikut adalah lima ciri
yang paling penting dari periode bayi
7

a) Masa Bayi Neotal Merupakan Periode Yang Tersingkat Dari
Semua Peride Perkembangan.
Masa ini dimulai dari kelahiran dan berakhir pada masa
bayi menjelang dua minggu. Periode tersibgkat dari semua
periode perkembangan yang ada. Periode ini adalah saat dimana
janin harus menyesuaikan dengan kehidupan diluar rahim ibu,
dimana ia telah hidup selama kurang lebih sembilan bulan.
Menurut kriteria medis, penyesuaian ini akan berakhir pada
saat tali pusar lepas dari pusarnya. Menurut kriteria fisiologis
berakhir pada masa bayi gemuk kembali setelah kehilangan
berat badan sesudah dilahirkan. Menurut kriteria psikologis
berakhir pada saat bayi mulai menunjukkan tanda-tanda
kemajuan perkembangan perilaku. Sekalipun pada umumnya
bayi menyelesaikan penyesuaian ini dalam dua minggu atau
sedikit lebih cepat, tetapi bagi yang sulit lahir atau yang lahir
seblum waktunya memerlukan waktu penyesuaian yang lebih
lama.
Walaupun singkat tetapi masa bayi ini pada umumnya
dibagi menjadi dua periode. Periode pertunate ( mulai saat
kelahiran sampai antara lima belas dan tiga puluh menit sesudah
kelahiran ) dan periode neonate ( dari pemotongan dan
pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari
kehidupan pascamatur). Jarang ada janin yang keluar dari janin
ibu lebih dari empat puluh delapan jam, sekalipun pada
persalinan yang sulit sebaliknya, diperlukan waktu sekitar dua
minggu untuk menyesuaikan dengan lingkungan baru diluar
tubuh ibu (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:52).
b) Masa Bayi Neotal Merupakan Masa Terjadinya Penyesuaian
Yang Radikal
Meskipun tentang kehidupan manusia secara resmi
dimulai pada saat kelahiran, kelahiran merupakan suatu
gangguan pada pola perkembangan yang dimulai pada saat
pembuahan. Ini adalah suatu peralihan dari lingkungan dalam ke
lingkungan luar. Seperti hanya semua peralihan, diperlukan
penyesuaian diri bayi. Bagi beberapa bayi penyesuaian mudah
dilakukan, namun bayi lain terasa sulit dan mengalami
kagagalan. Miller mengatakan “dalam seluruh kehidupannya,
tidak pernah terjadi perubahan lokasi yang sangat tiba tiba dan
sangat menyeluruh.
c) Masa bayi Neotal merupakan masa terhentinya perkembangan
8

Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi
selama peride pranatal tiba-tiba terhenti pada kelahiran.
Kenyataannya seringkali terjai sedikit kemunduran, seperti
berkurangnya berat badan dan kecenderungan menjadi kurang
sehat dibandingkan dengan pada saat dilahirkan. Terhentinya
pertumbuhan dan perkembangan yang merupakan ciri dari
peride
ini,
disebabkan
oleh
pentingnya
melakukan
perkembangan yang radikal pada lingkungan pascanatal. Sekali
penyesuaian ini terjadi, bayi kembali melanjutkan pertumbuhan
dan perkembangannya. Meskipun terhentinya perkembangan
dalam periode ini merupakan hal yang normal, tetapi banyak
orang tua, terutama yang baru pertama kali mempunyai anak,
menjadi khawatir dan takut kalau-kalau ada yang salah pada
anak mereka. Akibatnya, terhentinya perkembangan ini dapat
menjadi bahaya fisik.
d) Masa bayi Neotal merupakan pendahuluan dari perkembangan
selanjutnya.
Tidak ada kemungkinan untuk meramalkan secara tepat
bagaimana perkembangan individu dimasa depan berdasarkan
perkembangan yang tampak pada waktu dilahirkan. Tetapi,
perkembangan bayi yang baru lahir dapat memberi petunjuk
tentang apa yang dapat diharapkan.
Masa bayi neotal merupakan periode yang berbahaya,
baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik periode ini
berbahaya karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri secara
radikal yang penting pada lingkungan yang sangat baru dan
sangat berbeda. Hal ini terbukti dengan tingginya tingkat
kematian.
Secara psikologis, masa bayi merupakan saat
terbentuknya sikap dari orang-orang yang berarti bagi bayi.
Kebanyakan sikap yang terbentuk sepanjang perode pranatal
mungkin dan mungkin berubah secra radikal setelah bayi
dilahirkan, tetapi beberapa diantaranya relatif menetap atau
semakin kuat bergantung pada kondisi pada saat kelahiran dan
pada mudah atau sulitnya penyesuaian antara bayi dan orang
tua. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:53).
3. KONDISI YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI PADA
KEHIDUPAN PASCANATAL
Banyak kondisi yang mempengaruhi keberhasilan bayi untuk
menyesuaikan diri dengan kehidupan pascanatal. Kondisi terpenting antara lain,
9

seperti yang ditunjukkan oleh hasil riset, jenis lingkungan pranatal, jenis
persalinan dan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan persalinan,
lamanya periode kehamilan, sikap-sikap orang tua dan perawatan pascanatal.
Karena begitu penting maka perlulah membahas masing-masing kondisi secara
rinci
a. Lingkungan pranatal
Kondisi pertama yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri yang
dilakukan bayi pada kehidupan pascanatal adalah jenis lingkungan pranatal yang
dialaminya. Lingkungan pranatal yang sehat akan memberi penyesuaian diri yang
baik pada kehidupan pascanatal
Di lain pihak, terdapat banyak macam gangguan didalam rahim yang dapat
dan sering menyebabkan bayi terpaksa lahir. Perawatan ibu yang kurang baik
selama kehamilan yang disebabkan karena kemiskinan atau acuh tak acuh sering
kali menyebabkan kondisi-kondisi yang kurang menyenangkan berkembang di
dalam lingkungan dalam rahim yang mempengaruhi perkembangan anak dan
mengakibatkan komplikasi selama persalinan, keduanya mempengaruhi jenis
penyesuaian diri bayi. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:54).
Indikasi
kesulitan
penyesuaian
terhadap
kehidupan
pascanatal
– Berkurangnya berat badan
– Perilaku yang tidak teratur
– Kematian bayi
Salah satu kondisi yang menimbulkan kesulitan dalam menyesuaiakan diri
pascanatal adalah lingkungan pranatal yang ditandai oleh tekanan kuat yang
dialami ibunya dan dalam jangka waktu yang lama. Tekana yang dialami ibu juga
menyebabkan janin menjadi hiperaktif selama bulan-bulan terakhir kehamilan dan
kondisi ini cenderung mapan setelah lahir, yang gejalanya tampak dalam kesulitan
makan, gagal menambah berat badan, sulit tidur, peka, cepat terganggu dan
sejumlah kondisi-kondisi lain yang membuat penyesuaian pada kehidupan
pascanatal menjadi sulit. Untuk menekan adnya pengaruh dari tekana yang
dialami ibu selama kehamilan pada penyesuaian diri bayi selanjutnya. Sontag
mengatakan “bayi yang dilahirkan dengan latar belakang seperti itu adalah bayi
yang neurotik, yang disebabkan karena lingkungan janin yang kurang
memuaskan. Dalam bab ini ia tidak perlu menunggu masa kanak-kanak atau
situasi rumah yang buruk atau sebab-sebab lain untuk menjadikan seseorang
neurotik. Hal ini sudah terjadi baginya sekalipunia belum melihat sinar matahari”.
(Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:55).
b. Jenis persalinan
Kondisi kedua yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri
pada masa pascanatal adalah jenis persalinan yang dialami bayi.
Sampai sekarang kepercayaan tradisional tentang hal ini dan apa
efeknya pada penyesuaian individu dalam kehidupanmasih
banyak dianut orang. Misalnya, banyak kepercayaan yang
berkisar tentang baik tidaknya waktu kelahiran. Juga ada
10

kepercayaan
bahwa
mudah
atau
sulitnya
persalinan
mempengaruhi penyesuaian pascanatal dan kepercayaan bahwa
bayi yang lahir sebelum waktunya tidak akan sekuat bayi yang
cukup bulan atau penyesuaian tidak seberhasil penyesuaian bayi
cukup bulan. Ada lima macam persalinan, masing-masing dengan
cirinya tersendiri.
 Jenis-jenis persalinan
 Alamiah atau spontan
Dalam persalinan alamiah, posisi dan besarnya janin
dalam hubungannya dengan alat-alat reproduksi ibu
mempermudah bayi lahir secara normal dengan dengan
posisi kepala dibawah
 Sungsang
Dalam persalinan sungsang, bokong keluar lebih dulu
disusul oleh kaki dan akhirnya baru kepala.

11







Melintang
Posisi janin melintang dalam rahim ibu. Dalam hal ini
harus dipergunakan alat-alat untuk persalinan kecuali
kalau posisi janin dapat berubah sebelum proses
kelahiran mulai.
Alat
Kalau janin terlampau besar sehingga tidak dapat keluar
secara spontan atau kalau posisinya sedemikian rupa
sehingga tidak memungkinkan persalinan normal, harus
dipergunakan alat untuk membantu persalinan.
Perbedahan caesar
Kalau hasil pemotretan sinar X yang dilakukan pada
akhir masa kehamilan menunjukkan bahwa akan terjad
komplikasi bila bayi keluar melalui saluran lahir, maka
bayi harus dikeluarkan dari rahim ibu melalui
pembedahan dinding perut ibu.

Bayi yang dilahirkan secara spontan biasanya lebih cepat
dan lebih berhasil menyesuaikan diri pada lingkungan pascanatal
daripada bayi yang kelahirannya cukup sulit sehingga harus
menggunakan alat atau pembedahan caesar(Elizabth b.
Hurlock,1980:hlm:55).
Terdapat lebih banyak bahaya yang dihubungkan dengan
persalinan dengan alat dan bedah caesar dibandingkan dengan
persalinan spontan. Semakin sulit persalinan semakin besar
kemungkinan terjadinya kerusakan dan semakin parah kerusakan
yang terjadi.wanita yang badannya kecil relatif lebih banyak
melahirkan bayi mati dibandingkan wanita yang berbadan besar,
seringkali karena harus menggunakan alat untuk membantu
persalinan. Ketidak mampuan motorik, kelumpuhan, cerebral
palsy dan keterbelakangan mental seringkali dilaporkan sebagai
akibat buruk dari persalinan yang sulit, terutama bila harus
digunakan sarana medis (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:55).
Bayi yang lahir dengan pembedahan caesar menjadi bayi
yang pendiam, tidak banyak menangis, dibandingkan dengan
yang lahir secara spontan atau dengan bantuan alat dan
kelihatan lebihlesu dan reaktifitasnya menurun. Akibatnya,
umunya bayi tersebut biasanya membuat penyesuaian diri yang
lebih baik pada lingkungan poascanatal, kecuali bila mereka
mengalami kesulitan pernapasan yang dapat menyebabkan
kerusakan otak sementara atau selamanya. Kematian neonatal
lebih sering terjadi diantara bayi-bayi yang dilahirkan melalui
12

bedah caesar daripada bayi yang lahir secara spontan atau
dengan bantuan alat-alat. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:56).

13

4. ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI
a. Perkembangan Fisik
Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi
pada masa bayi dan pada periode pubertas. (Elizabth b.
Hurlock,1980:hlm:78).
Selama
enam
bulan
pertama,
pertumbuhan terus terjadi dengan pesat seperti pada periode
prenatal dan kemudian mulai menurun . dalam tahun kedua
tingkat pertumbuhan cepat menurun. Selama tahun pertama,
peningkatan berat tubuh lebih besar dibandingkan peningkatan
tinggi, selama tahun ke dua terjadi hal yang sebaliknya.
Pola pertumbuhan fisik bayi laki-laki dan perempuan adalah
sama. Dan rata-rata bayi memiliki empat hingga enam gigi susu.
Gigi pertama muncul adalah gigi depan, dan yang terahkir
adalah geraham. Empat gigi susu terahkir biasanya muncul pada
tahun pertama masa kanak-kanak. (wiji hidayati& sri
purnami,2008: hal: 105-106)
b. Perkembangan Inteligensi
Kemampuan
kognitif
memungkinkan
pembentukan
pengertian. Bayi memulai kehidupan tanpa mengerti segala
sesuatu yang ada di sekitarnya. Bayi memperoleh pengertian
melalui proses kematangan dan belajar. Hal ini sangat
dipengaruhi
tingkat
kecerdasan
bayi
dan
pengalaman
sebelumnya. Kemampuan ini mengembangkan konsep-konsep
yang ada di lingkungan sekitarnya.
Presepsi awal pada masa bayi diperoleh melalui
penjelasan. Bayi menggunakan alat inderanya untuk menjangkau
segala sesuatu yang dapat diraihnya. Dengan cara tersebut bayi
akan menemukan arti. Kemampuan menjelajah pada ahkir tahun
pertama akan mendorongnya untuk mendapatkan arti-arti baru
yang lebih banyak lagi. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal:
106)
c. Perkembangan Emosi
Pola emosional yang lazim pada bayi meliputi kemarahan,
ketakutan, rasa ingin tahu dan kegembiraan.
Pada waktu lahir, emosi tampak dalam bentuk sederhana
dan hampir tidak dapat dibedakan. Dalam perkembangan usia
emosi dapat bervariasai dan dapat dibedakan, emosi dapat
14

dibedakan menjadi emosi yang menyenangkan dan emosi yang
tidak menyenangkan, beberapa bayi lebih banyak mengalami
emosi
yang
menyenangkan
dibandingkan
yang
tidak
menyenagkan hal ini tergantung oleh kondisi fisik dan
lingkunganya. Bayi yang mengalami banyak emosi yang senang
meletakkan dasar-dasar penyesuaian pribadi dan sosial yang
baik dan pola prilaku yang menimbulkan kebahagiaan. Emosi
berkembang melalui kematangan dan belajar. (wiji hidayati& sri
purnami,2008: hal: 107)
d. Perkembangan Bicara
Berbicara merupakan sarana berkomunikasi. Untuk dapat
berkomunikasi dengan orang lain, semua individu harus dapat
menguasai dua fungsi yang berbeda : kemampuan menangkap
maksud yang ingin dikomunikasikan orang laindan kemampuan
untuk berkomunikasi dengan orang lain sehingga dapat
dimengerti. Komunikasi dapat dilakukan dengan isyarat tangan,
tulis, lisan, ungkapan musik dsb, tetapi dalam banyak hal bahasa
lisan merupakan bahasa yang paling efisien karena kemungkinan
akan terjadinnya salah paham itu sangat kecil sekali.
Kedua aspek komunikasi, yaitu mengerti apa yang
dimaksud oleh orang lain dan kemampuan memgkomunikasikan
pikiran dan perasan diri sendiri kepada orang lain sehingga dapat
dimengerti, tetapi dasar-dasar kedua aspek itu telah diletakkan
selama masa bayi, meskipun kemampuan untuk mengerti
biasanya lebih besar daripada kemampuan berbicara pada
menjelang
berahkirnya
masa
bayi.
(Elizabth
b.
Hurlock,1980:hlm:82).
e. Perkembangan Bahasa
Bayi memiliki bahasa yang berbeda dengan orang dewasa.
Sebelum mencapai kemampuan berbicara seperti orang dewasa,
ada beberapa tahap yang harus dilalui.
Tahap-tahap yang harus dilalui adalah:
a) Cooing ( Menggumam ) : ini terjadi pada masa bayi, yaitu bayi
mengeluarkan suara-suara yang mungkin ada. Suara-suara
tersebut sama pada bayi dan bahasa yang berbeda, mencakup
pula pada bayi yang tuli.
b) Bablling ( Meraban ) : terjadi pada bayi berusia sekitar 6 bulan;
bayi mampu mengeluarkan suara yang menonjol yang
menandai bahasa utama bayi.
15

c) One-word utterance : bayi usia 6 bulan-1 tahun menggunakan
satu
kata
untuk
menyampaikan
keinginan,
maupun
tuntutanya.
Biasanya
berupa
kata
benda
yang
menggambarkan objek yang dikenalnya melalui pengamatan.
d) Two word-utterance dan telegrarapich speech : secara
bertahap, pada usia 1,5-2,5 tahun, anak dalam berkomunikasi
mulai
mengkombinasikan
kata-kata
tunggal
untuk
menghasilkan ucaoan dua kata. Pada tahap ini sering terjadi
kesalahan penerapan kosa kata dalam menyatakan sesuatu
pada situasi yang berlainan karena keterbatasan kosa kata
anak.
e) Basic adult sentence structure : anak mulai dapat berbicara
dengan struktur bahasa bahasa yang lebih lengkap seperti
orang dewasa yaitu ada unsur subyek, prediket, dan
keterangan. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 108)

16

f. Perkembangan Bermain
Menurut Hurlock (1992) ada beberapa pola bermain pada
masa bayi yakni : menjelajah,sensomotorik, meniru, berpurapura dan hiburan.
Bermain atau setiap kegiatan yang menimbulkan
kesenangan, dimulai dalam bentuk sederhana pada masa bayi.
Bermain pada masa ini terutama terdiri dari gerakan yang tidak
menentu. Permainan pada masa bayi bersifat bebas dan spontan
dengan tidak adanya aturan-aturan dan lebih bersifat main
sendiri daripada dengan orang lain.
Pada masa anak mencapai usia 3 bulan, penguasaan
tangganya telah berkembang sehingga memungkinkan dia dapat
bermain dengan boneka atau mainan-mainan yang lainnya. Pada
usia tahun ke dua permainanya sudah mulai teratur. Ciri khas
pada usia ini adalah permainanya banyak melibatkan kegiatankegiatan berjalan, melempar dan memunggut kembali bendabenda, dan memasukkan atau mengeluarkan benda-benda dari
tempatnya. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 109)
g. Perkembangan Kepribadian
Pada masa ini masih berkembang sikap egosentris. Ini berarti
bahwa anak memandang segala sesuatu dilihat dari sudut pandang
sendiri, dan ditunjukkan untuk kepentinganya sendiri.
Sikap egosentris ini mempengaruhi sikap sosialny, seperti: a)
semua orang harus melayani dirinnya, b) semua orang harus tunduk
pada dirinya, c) segala sesuatu yang dikehendaki harus ada dan
harus dipenuhinya. Sikap-sikap ini wajar bagi perkembangan usia
bayi karena pada masa ini bayi masih sangat dikuasai nalurinya dan
kemampuan berfikirnya belum cukup berkembang. (wiji hidayati&
sri purnami,2008: hal: 110)
h. Perkembangan Kognitif
Perkembangan konsep merupakan hasil asosiasi dari arti
dengan benda dan orang-orang. Piaget menambahkan tahap
perkembangan ini tahap “ sensomotorik” dalam perkembangan
konsep. Pada ahkir masa perkembangan ini bayi mulai menyusun
kata-kata menjadi kalimat sederhana yang dimulai dengan “siapa”
“apa” dan “dimana”. (Yudrik jahja,2011 : hal: 172)

17

Ada empat buah tahap perkembangan kognitif piaget :
(Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:177-178). Yakni:
a) Tahap Sensori (sensory Motor Stage)
Pada tahap ini, anak usia kurang lebih 2 tahun
mengkonstruksikan pemahaman mengenai dunia dengan
mengoordinasikan pengalaman sensoris mereka dengan
tindakan fisik, motorik karena itu disebut sensori motorik.
Pada tahap ini anak hanya mempunyai fefleks untuk
bertindak. Dimana pada anak usia sekitar dua tahun, telah
mempunyai pola motorik yang kompoleks dan mulai
beroperasi dengan simbol-simbol sederhana.
b) Tahap Pra- Operasional
Pada tahap ini, anak-anak usia 2-7 tahun mulai
mempresentasikan ulang dunia dengan kata-kata, cerita dan
gambar. Pemikiran identik sudah lebih dari sekedar hubungan
sederhana antara informasi sensoris dan aktivis fisik.
c) Tahap Operasional Konkret ( Concrete Operational Stage)
Pada tahap ini, anak mencapai usia 7-11 tahun dapat
melakukan operasi dan penalaran logis, mengantikan
pemikiran intiutif, sepanjang penalaran dapat diaplikasikan
pada contoh kasus atau konkrit. Pemikir pada tahap
operasional konkrit tidak dapat membayangkan langkahlangkah yang diperlukan karena masih terlalu abstrak pada
tahap perkembangan ini.
d) Tahap Operasional Formal (formal Operational Stage)
Pada tahap ini, individu usia antara 11-15 tahun bertindak
melebihi dunia pengalaman yang aktual dan nyata dalam
berfikir lebih abstrak dan logis.
i. Perkembangan Motoris
Ada tiga unsur yang memegang peranan, yaitu otot ,otak, dan
saraf. Gerakan-gerakan tubuh yang dimotori dengan kerjasama
antara otot, otak, dan saraf-saraf dinamakan motorik. Mula-mula
bayi dapat menguasai otot-otot bibir, lidah, mata, dan
sebagainya, kemudian ia menguasai otot-otot leher dan
bahunya. Anak yang berusia 3 bulan sudah dapat menggerakgerakkan kepalanya mencari-cari sumber bunyi, mengikuti benda
dengan matanya. Pada sat inilah ada artinya anak diberi alat
mainan, misalnya balon berwarna yang digantung
Anak yang berusia 4 bilan, jika ia ditelungkupkan, mencobacoba mengangkat kepalanya walaupun hanya beberapa detik.
18

Selanjutnya ia menguasai lengan, tangan, tungkai, dan kainya.
Latihan itu umumnya dicari-cari sendiri, dilakukan dengan
sukarela dan gembira.
Anak yang berusia 5 bulan dapat menggerakkkan lengannya
kearah tertentu, kesalah satu benda yang dilihatnya. Selanjutnya
ia menguasai jari-jarinya untuk memungut benda-benda yang
kecil, dan akhirnya ia dapat memegang sesuatu. Ada
kemungkinan batas-batas usia yang disebutkan disini tidak
sesuai dengan usia anak yang sedang kita amati, sebab batasbatas usia itu sebenarnya sangat relatif.
Adapun Ciri-ciri gerakan motoris ialah sebagai berikut :
a. Gerak dilakukan dengan tidak sengaja, tidak ditujukan
untuk maksud-maksud tertentu
b. Gerak yang dilakukan tidak sesuai untuk mengangkat
benda.
c. Gerak serta. Contoh pada anak yang bermain-main dengan
botol susunya, kelihatan bahwa mulut, leher, dan
kepalanya turut bergerak semuanya. Gerakan-gerakkan
yang berlebihan merupakan ciri-ciri dari motorik yang
masih muda. ( Zulkifi L., 1986, hal: 25)
5. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI
Hurlock (2000) menyatakan bahwa tugas-tugas dalam
perkembangan bertujuan sebagai petunjuk bagi individu untuk
mengetahui apa yang diharapkan masyarakat pada usia tertentu.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa bayi adalah sebagai
berikut : a) belajar makan makanan padat, b) belajar
berbicara, c) belajar berjalan, d) belajar menguasai alat
pembuangan alat kotoran tubuh.
(Wiji hidayati & sri
purnami,2008:hlm:111) e) bayi harus mengikuti perkembangan
sesuai dengan usianya dan yang menggontrolnya adalah
ibu, f) menjaga kesehatan makanan serta kegiatan, g)
memberikan permainan sesuai dengan usia-nya, h)
membentuk prilaku pada bayi, i) pembentukan perilaku
agama, j) menanamkan dan mendidik agama.
Mempelajari dasar-dasar berbicara dan berhubungan secara
emosional dengan orang tua dan orang lain tidak sepenuhnya
tersendiri.seperti pada saat dilahirkan. Tentu saja sebagaian besar
tugas ini belum dapat sepenuhnya dikuasai pada saat masa bayi
hampir berahkir, tetapi dasar-dasarnya harus sudah diletakkan.
(Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:78)

19

Ketika masa bayi berahkir, semua bayi normal sudah belajar
berjalan, meskipun dengan kecakapan yang berbeda-beda. Bayi
juga sudah belajar berbicara Meskipun kemampuan mereka
berkomunikasi dengan orang lain masih dalam tingkat yang rendah
dan masih banyak yang harus dikuasai sebelum mereka masuk
sekolah.
Perkembangan yang pesat dari susunan saraf, pengerasan
tulang, dan penguatan otot, memungkinkan bayi menguasai tugastugas perkembangan masa bayi, tetapi keberhasilan bayi dalam hal
ini banyak tergantung pada kesempatan yang diberikan untuk
menguasai tugasnya yang bergantung pada bantuan serta
bimbingan yang diperoleh.
Bayi yang berkembang lambat dalam penguasaan tugas-tugas
perkembangan masa bayi akan mengalami kesulitan pada saat ia
mencapai awal kanak-kanak. Dasar yang kurang baik dalam
keterampilan motorik atau berbicara, akan menyulitkan anak belia
untuk menguasai dalam bidang keterampilan di bidang
perkembangan itu, sebaliknya jika tugas itu dikuasai dengan baik
maka bayi akan memiliki dasar yang dibutuhkan untuk berhasil
menguasai keterampilan dalam berbicara, motorik dan bentuk
pengendalian tubuh lainnya dan yang paling penting untuk menjadi
bagian dari kelompok sebayanya, yaitu salah satu tugas
perkembangan yang penting dari awal masa kanak-kanak. (Elizabth
b. Hurlock,1980:hlm:78)

20

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan makalah tersebut, maka dapat kita
simpulkan sebagai berikut :
Menangis pada masa bayi adalah salah satu cara pertama
berkomunikasi dengan dunia pada umumnya, meskipun orang tua
tidak selalu tepat menafsirkan apa yang hendak disampaikan oleh
bayi menandakan bahwa bayi berusaha untuk berkomunikasi.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari bayi yang paling penting diantaranya:
Masa Bayi Adalah Masa Dasar Yang Sesungguhnya, Masa Bayi
Adalah Masa di Mana Pertumbuhan Dan Perubahan Berjalan Pesat,
Masa Bayi Adalah Masa Berkurangnya Ketergantungan, Masa Bayi
Adalah Masa Meningkatnya Individualitas, Masa Bayi Adalah
Permulaan Berkembangnya Penggolongan Peran-Seks, Masa Bayi
Merupakan Permulaan Kreativitas, Masa Bayi Adalah Masa
Berbahaya. Adapun aspek-aspek dalam perkembangan bayi
diantaranya adalah : perkembangan fisik, perkembangan inteligensi,
perkembangan emosi,bicara, bahasa dan bermain. Dan adapun
tugas-tugas dalam perkembangan bertujuan sebagai petunjuk bagi
individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat pada
usia tertentu. Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa bayi
adalah sebagai berikut : a) belajar makan makanan padat, b) belajar
berbicara, c) belajar berjalan, d) belajar menguasai alat
pembuangan alat kotoran tubuh. e) bayi harus mengikuti
perkembangan sesuai dengan usianya dan yang menggontrolnya
adalah ibu, f) menjaga kesehatan makanan serta kegiatan, g)
memberikan permainan sesuai dengan usia-nya, h) membentuk
prilaku pada bayi, i) pembentukan perilaku agama, j) menanamkan
dan mendidik agama.
B. SARAN
Dari pembahasan makalah ini, kami mengajukan saran-saran
sebagai berikut :
a. Agar orang tua mampu mengerti keadaan dan kondisi bayi yang
baru lahir.
b. Sebagai orang tua harus selalu mengawasi setiap perkembangan
buah hatinya meskipun sedikit demi sedikit
21

22

DAFTAR PUSTAKA

Hidayati wiji
Yogyakarta. Teras

&

purnami

sri.

2008,

Psikologi

Perkembangan.

Hurlock B Elizabeth. 1980,Psikologi Perkembangan Suatu
Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan, Jakarta. PT.
Gelora Aksara Pratama.
Jahja Yudrik.2011, Psikologi Perkembangan, jakarta : Kencana,
Prenada Media Group.
Ahmadi,Abu & Sholeh, Munawar. 2005, Psikologi Perkembangan,
Jakarta : PT. Rineka Cipta
L, Zulkifi, 1986, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya

23

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124